Repositori FMIPA UNISMA
|
|
- Indra Suhendra Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Efek Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa L.Lamk) terhadap Kadar Kolesterol Darah Jantan Galur Balb/c yang di Induksi Epineprin Oleh : Hartawan 1, Hari Santoso 2 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Islam Malang ABSTRAK Epinefrin merupakan suatu zat yang bekerja secara sistemik di dalam tubuh, salah satunya pada hepar dan pankreas dan berdampak pada peningkatan kolesterol darah. Hewan coba yang gunakan adalah mencit jantan galur Balb/c yang telah diinduksi epinefrin hingga meningkatkan kadar kolesterol darahnya. Kadar total kolesterol darah adalah jumlah total kolesterol darah mencit yang telah diinduksi epinefrin. Rumput mutiara merupakan tumbuhan herbal yang dapat menurunkan koesterol darah. Penelitian ini bertujuan membuktikan efek rumput mutiara terhadap kadar kolesterol darah mencit jantan galur Balb/c yang diinduksi epinefrin. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dilaboratorium dengan mengamati penurunan kadar kolesterol darah mencit jantan rata-rata sebanyak enam kali ulangan. Sampel hewan coba berjumlah 15 ekor mencit jantan galur Balb/c yang dibagi menjadi tiga kelompok yaitu : kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan yang dicekok emulse rumput mutiara konsentrasi 75%, dan kelompok perlakuan yang dicekok emulse rumput mutiara konsentrasi 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar kolesterol darah mencit jantan pada kelompok kontrol positif rata-rata adalah 251,8 mg/dl. Kadar kolesterol darah kelompok perlakuan yang dicekok emulse rumput mutiara konsentrasi 75% hari ke-9 adalah 233,8 mg/dl. Kadar kolesterol darah kelompok perlakuan yang dicekok emulse rumput mutiara konsentrasi 100% emulse hari-ke 9 adalah 209,8mg/dl. Perlakuan yang menunjukkan penurunan kadar kolesterol darah paling rendah adalah yang dicekok emulse rumput mutiara konsentrasi 100%. Kesimpulan penelitian ini efek rumput mutiara (Hedyotis corymbosa L.Lamk) dapat menurunkan kadar kolesterol darah mencit jantan. Kata kunci : kolesterol darah mencit jantan, rumput mutiara (Hedyotis corymbosa L.Lamk.), epinefrin.
2 Repositori Repositori FMIPA FMIPA UNISMA UNISMA Repositori FMIPA PENDAHULUAN ISSN : Kolesterol pada hakekatnya berasal dari lemak adalah zat yang berguna untuk menjalankan fungsi tubuh yakni sebagai sumber energi, memberikan kalori paling tinggi. Satu gram lemak menghasilkan sembilan gram kalori, sedangkan karbohidrat hanya empat gram kalori. (Vella F, 2009) [1]. Menurut S.Lauralee (1989) [2] epinefrin merupakan suatu zat yang bekerja secara sistemik di dalam tubuh, salah satunya pada hepar dan pankreas yang berdampak pada peningkatan kadar glukosa darah. Epinefrin dapat meningkatkan aliran darah koroner, di pihak lain epinefrin cenderung menurunkan aliran darah koroner karena kompresi akibat peningkatan kontraksi otot jantung karena vaso-konstriksi pembuluh darah koroner akibat efek reseptor tyroid stimulasy hormon (TSH). Indonesia adalah negara yang kaya akan tanaman-tanaman yang berkhasiat obat. Salah satu tanaman yang kini sudah dijadikan obat herbal dan banyak dikonsumsi masyarakat adalah rumput mutiara (Hedyotis corymbosa L. Lamk. atau Oldelandia corymbosa L.). Rumput mutiara mengandung dua senyawa aktif, yaitu ursolat dan asam uleanolat yang terbukti dapat mencegah perkembangan pembelahan sel kanker ke tahap yang lebih ganas(anonymous, 2012) [3]. Seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan dengan cara dikeringkan terlebih dahulu. Lebih lanjut rumput ini dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit luar seperti bisul, dan luka infeksi. Dari uraian tersebut peneliti ingin membuktikan efek rumput mutiara terhadap kadar kolesterol darah pada mencit jantan galur Balb/c yang telah diinduksi epinefrin. Apakah efek rumput mutiara (Hedyotis corymbosa L. Lamk.) dapat menurunkan kadar kolesterol darah mencit jantan galur Balb/c yang telah diinduksi epinefrin. BAHAN DAN CARA KERJA Penelitian dilakukan secara eksperimental di laboratorium, menggunakan 3 kelompok hewan coba, yakni satu kelompok kontrol positif dan dua kelompok eksperimental. Tempat penelitian di Laboratorium Pusat Universitas Islam Malang. Penelitian dilaksanakan mulai pada tanggal 1 April sampai tanggal 21 juni Bahan Rumput mutiara segar (Hedyotis corymbosa L.Lamk), akar, daun, bunga, dan batang. Epineprin injeksi botol ampul 1 mg/ml, jantan galur Balb/c, Alkohol 95%, Air bersih, Etanol 70%, aquadesilata. Alat Erlenmeyer 750 ml (Schottugen Mainz), gelas ukur 25 ml, batang pengaduk, spuite oral (spuite yang ujungnya ditumpulkan), spuite injeksi / syringe 1 ml (One Med), timbangan digital 5 kg d=1 gr (Camry), Glucometer (Easy Touch GCU) dan Glucotest strip, gunting, panci, pemanas air (kompor gas), sarung tangan sensi, masker, baki kecil 25x20 cm, kapas pembalut, kandang mencit dan perlengkapannya, plastik ¼ kg, aluminum foil, tali rafia, trigonal clips, kertas label. Prosedur Cara Kerja Pembuatan Pembuatan emulse dilakukan dengan cara perebusan, tetapi tidak terkena panas api secara langsung dan tidak boleh keluar asap. a. Pembuatan emulse Rumput Mutiara konsentrasi 100% Bagian rumput mutiara yang digunakan yaitu, akar, bunga, batang, dan daun dicuci supaya bersih dari kotoran, daun yang menguning juga ikut dibuang. Ditimbang rumput sebanyak 100 g dan diambil air bersih sebanyak 20 ml, bahan dimasukkan ke dalam botol erlenmeyer 750 ml, kemudian ditutup dengan penutup kaca dengan tujuan supaya saat perebusan uapnya tidak keluar. Gelas erlenmeyer berisi rumput mutiara di atas kompor listrik hingga mendidih. Botol erlemeyer 750 ml yang berisi rumput mutiara dan air dimasukkan ke botol erlenmeyer. rumput mutiara dibiarkan dingin dan dipindahkan dari botol erlemeyer ke dalam gelas ukur 20 ml lalu ditutup rapat. Hasil emulse ditetapkan sebagai konsentrasi 100%. b. rumput Mutiara Konsentrasi 75% rumput mutiara konsentrasi 100% diambil sebanyak 7,5 ml. Dicampur dengan aquadesilata sebanyak 10 ml, diaduk hingga homogen. Didapatkan emulse rumput mutiara konsentrasi 75%.
3 Aklimasi Hewan Coba Disediakan mencit jantan galur Balb/c dengan berat badan gram berumur sekitar 2-3 bulan sebanyak 60 ekor, dipastikan mencit dalam keadaan sehat dengan ciri-ciri mata tidak berair, bulu halus, dan feses padat. Dikandangkan secara individu dan dipelihara selama satu minggu. Untuk kontrol positif, dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol total darah pada hari kedelapan setelah aklimasi. Sebelum di lakukan pemeriksaan kadar kolesterol total darah, terlebih dahulu mencit dipuasakan selama 12 jam pada hari sebelumnya. Prosedur Penginduksian yang sudah diaklimasi dipindahkan ke kandang perlakuan. Dikandangkan secara individu, pakan diberikan selama lima hari sebanyak 10 g setiap hari untuk masing-masing mencit, jika tidak habis sisa pakan ditimbang. dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu 20 ekor mencit untuk perlakuan 1 (emulse konsentrasi 75%), 20 ekor mencit untuk perlakuan 2 (emulse konsentrasi 100%), dan 20 ekor sisanya untuk kontrol positif ( tanpa induksi epinefrin). kelompok perlakuan 1 dan kelompok perlakuan 2 disuntik diabetogen yaitu epineprine 1 mg/ml dengan dosis 0,1 ml. kelompok perlakuan yang sudah diaklimasi selama satu minggu disuntik epineprin dengan dosis 0,04 mg setiap hari selama 10 hari fase induksi. Penginduksian dilakukan secara intrakutikula pada paha bagian dalam kaki belakang. Dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol total darah kontrol positif pada hari kesebelas setelah sehari sebelumnya mencit dipuasakan selama 12 jam. Prosedur Uji Efek Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa L. Lamk) Pada Hewan Coba perlakuan 75% emulse dan 100% emulse yang sudah diinduksi epineprin, dilakukan pencekokan emulse sesuai perlakuan dengan dosis 0,5 ml setiap ekor setiap hari selama 9 hari fase perlakuan. Pencekokan dilakukan setelah sehari sebelumnya mencit dipuasakan selama 12 jam. Pada fase perlakuan, pemeriksaan kadar kolesterol total darah dilakukan dalam tiga tahap yaitu hari ketiga, hari keenam, dan hari kesembilan. Pemeriksaan kadar kolesterol total darah dilakukan dua jam setelah pencekokan emulse. Selama perlakuan, diamati mengenai pertambahan atau penurunan berat badan dan konsumsi pakannya. Kerangka Konsep TSH Peningkatan metabolisme Pemecahan glikogen dan glukosa Energi Epinefrin Kolesterol Epinefrin merangsang pembentukan hormon TSH yang terdapat pada kelenjer tiroid sehingga meningkatkan metabolisme, karena pemecahan glikogen menjadi glukosa darah, reaksi tersebut dapat meningkatkan kadar kolesterol total darah sehingga terjadi pemecahan lipid, dengan pemecahan lipid ini, dapat meningkatkan kadar kolesterol total darah dengan menggunakan epinefrin (Almatsier, S., 2004). HASIL DAN PEMBAHASAN Pemecahan lipid FFA Produksi panas meningkat Hasil Penelitian Dari hasil penelitian tentang efek emulse rumput mutiara (Hedyotis corymosa L.Lamk.) terhadap kadar kolesterol total darah pada mencit Balb/c yang diinduksi epinefrin sebagai berikut. Pengamatan Rata-rata Berat Badan Fase Aklimasi
4 ISSN : Tabel 1. Pengamatan Rata-rata Berat Badan Fase Aklimasi Kelompok Kontrol Positif, 75% Pengamatan Rata-rata Berat Badan (gram) Perlakuan Perlakuan Kontrol 75% 100% Positif Hari ke ,06 26,86 Hari ke ,13 26,86 Hari ke-3 27,2 27,33 26,93 Hari ke-4 27,4 27,33 27,13 Hari ke-5 27,6 27,4 27,26 Hari ke-6 27,6 27,46 27,26 Hari ke-7 27,6 27,46 27,33 Dari tabel 1. bisa kita ketahui bahwa ratarata berat badan data kontrol positif berkisar antara 27,34 (gram), untuk perlakuan 75% emulse rata-rata berat badan berkisar antara 27,31 (gram), sedangkan untuk perlakuan 100% emulse 27,09 (gram). Dari tiga hasil penelitian di atas bisa kita ketahui bahwa apakah terjadi peningkatan dan penurunan rata-rata berat badan selama aklimasi untuk masing-masing kelompok perlakuan. Dari tiga kelompok perlakuan di atas terjadi peningkatan dan penurunan dengan turunnya dan naiknya berat badan mencit. Pengamatan Rata-Rata Konsumsi Pakan Fase Akilmasi Tabel 2. Pengamatan Rata-rata Konsumsi Pakan Fase Induksi Kelompok Kontrol Positif, 75% dan 100% Rata-rata Konsumsi Pakan Pengamatan Kontrol Positif (gram) Perlakuan 75% Perlakuan 100% Hari ke-1 3 3,46 3,8 Hari ke-2 3,2 3,66 3,93 Hari ke-3 3,2 3,8 4 Hari ke-4 3,8 3,73 4,13 Hari ke-5 3,6 3,8 4,2 Hari ke-6 3,6 3,73 4,2 Hari ke-7 3,8 3,8 4,06 Hari ke-8 3,6 3,93 4,06 Hari ke-9 4 3,66 3,86 Hari ke-10 3,8 3,93 4,06 Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total Darah Kontrol Positif Pemeriksaan kadar Kolesterol Total darah kontrol positif dilakukan pada hari kesebelas setelah sepuluh hari penginduksian epinefrin. Tujuannya untuk memastikan mencit sudah mengalami hiperglikemi. Tabel 3. Kadar Kolesterol Total Darah Kelompok Kontrol Positif Kadar Kolesterol Jenis Total Darah Kelamin 5 Betina Jantan Jantan Jantan Betina 261 Rata-rata 251,8 mg/dl Tabel 4. Rata-rata Kadar Kolesterol total Darah Kelompok Perlakuan 75% Kadar Jenis Kolesterol Pemeriksaan Kelamin total Darah Hari ke-3 Hari ke-6 Hari ke-9 3 Jantan Jantan Jantan Betina Betina 205 Rata-rata 221,8 mg/dl 1 Jantan Betina Jantan Betina Jantan 202 Rata-rata 215,4 mg/dl 2 Jantan Betina Jantan Betina Jantan 236 Rata-rata 233,8 mg/dl Pada tabel di atas bisa kita ketahui bahwa kadar kolesterol total darah berkisar antara 251
5 mg/dl 205 mg/dl ini menunjukkan bahwa kadar kolesterol total mengalami kenaikan dan penurunan kadar kolesterol total darah sehingga mengakibatkan mencit mengalami epinefrin. Tabel 5. Kadar Kolesterol Total Darah Kelompok Perlakuan 100% Kadar Jenis Kolesterol Pemeriksaan Kelamin Total Darah 3 Jantan Jantan Betina 233 Hari ke-3 18 Betina Jantan 218 Rata-rata 207,4 mg/dl 2 Jantan Jantan 187 Hari ke-6 10 Betina Betina Jantan 201 Rata-rata 221,2mg/dl 4 Jantan Jantan Betina 258 Hari ke-9 13 Betina Jantan 168 Rata-rata 209,8 mg/dl KESIMPULAN 1. Pemeriksaan kadar kolesterol total darah mencit pada kelompok kontrol positif ratarata adalah 251,8 mg/dl, kadar kolesterol total darah kelompok perlakuan konsentrasi 75% emulse hari ke-9, adalah 233,8 mg/dl, dan kadar kolesterol total darah kelompok perlakuan konsentrasi 100% emulse hari- ke 9 adalah 209,8 mg/dl. 2. Perlakuan yang menunjukkan penurunan kadar kolesterol total darah paling rendah adalah konsentrasi 100% emulse (epinefrin 0,04 mg). 3. Rumput mutiara (Hedyotis corymbosa L.Lamk) dapat menurunkan kadar kolesterol total darah yang diujikan pada mencit. DAFTAR PUSTAKA [1] Vella F.2009.Awas, Bahaya Laten Kolesterol. Yogyakarta IN Azna Books. [2] S. Lauralee.1989.Human Physiology From Cells to Sytrems, West Publishing Company. USA [3] Anonymous, www. Image Diwinetaste. Com, Kolesterol, diakses tanggal agustus 2012.
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015 di Laboratorium Zoologi
13 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015 di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi dan pembuatan ekstrak rimpang rumput teki (Cyperus
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis
HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis Hasil perhitungan konsumsi karbohidrat, protein, lemak dan sumbangan kalori dari karbohidrat, protein dan lemak dari ransum,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2015 di Laboratorium
24 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2015 di Laboratorium Zoologi dan Kimia Dasar FMIPA Universitas Lampung. Untuk pembuatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap kadar glukosa darah dan histologi pankreas tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode eksperimental karena adanya manipulasi terhadap objek penelitian dan adanya kontrol
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan. menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5 ulangan, perlakuan yang digunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lampung pada bulan Juni sampai Juli 2015.
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Pembuatan ekstrak rimpang teki dilakukan di Laboratorium Kimia Dasar Jurusan Kimia. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava) terhadap kadar gula darah dan kadar transminase pada tikus (Rattus norvegicus)
Lebih terperinci2. Memberikan label pada masing-masing bahan dimana T0 sebagai control, 3. Masing-masing pati ubi kayu dan jagung dibuat dengan konsentrasi 10%
31 2. Memberikan label pada masing-masing bahan dimana T0 sebagai control, sedangkan T1 dan T2 diberikan perlakuan. 3. Masing-masing pati ubi kayu dan jagung dibuat dengan konsentrasi 10% (b/v) dalam larutan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen murni (True Experimental). Penelitian eksperimen murni bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuantitatif. Pada penelitian ini terdapat manipulasi terhadap objek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimen karena dalam penelitian ini menggunakan variabel yang akan diteliti (variabel terikat)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan rancangan penelitian post test only with control group
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test only control group design. Penelitian
22 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan rancangan post test only control group design. Penelitian dilakukan dengan beberapa
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juni 2010 sampai dengan bulan Desember 2010 di kandang percobaan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group design. B. Subyek Penelitian
Lebih terperinciPengukuran Laju Metabolisme Berdasarkan Konsumsi O2. Tujuan: Mengukur laju metabolisme berdasarkan konsumsi O2 102CO2 + 92H2O
Metabolisme Pengukuran Laju Metabolisme Berdasarkan Konsumsi O2 Tujuan: Mengukur laju metabolisme berdasarkan konsumsi O2 Dasar teori Hewan dalam hidupnya selalu memerlukan energi untuk pertumbuhan, produksi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa Linn.) terhadap kadar transaminase hepar pada tikus (Rattus norvegicus)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) Penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Hewan coba yang digunakan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013. Lokasi pengambilan sampel rumput laut merah (Eucheuma cottonii) bertempat di Perairan Simpenan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap kadar Superoksida Dismutase (SOD) dan Malondialdehide (MDA)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan
21 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung untuk pembuatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Prosedur
MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2009 di Laboratorium Pemulian Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, sedangkan analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Hewan coba
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan perkembangan teknologi sangat mempengaruhi gaya hidup masyarakat, salah satu dampak negatifnya ialah munculnya berbagai penyakit degeneratif seperti Diabetes
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. rancangan acak lengkap (RAL) atau completely randomized design yang terdiri
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan rancangan acak lengkap (RAL) atau completely randomized design yang terdiri dari 4
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian pengaruh ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap kadar Superoksida dismutase (SOD) dan Malondialdehide (MDA) mammae mencit
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental yang dilakukan untuk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian kefir dari susu sapi dengan kualitas terbaik
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Fitokimia dan Farmakologi Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008. B. BAHAN DAN ALAT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona Muricata L.) terhadap kadar enzim transaminase (SGPT dan SGOT) pada mencit (Mus musculus)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan rancangan penelitian pre and post test with control group
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi bungkil kedelai dalam ransum terhadap persentase karkas, kadar lemak daging,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5 ulangan, perlakuan yang digunakan
Lebih terperinciRepositori FMIPA UNISMA
EFEK EMULSE RUMPUT MUTIARA (Hedyotis corymbosa ) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN GALUR BALB/C YANG DIINDUKSI EPINEFRIN Oleh : Iwan Sumantri*, Hari Santoso* Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksperimental
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksperimental laboratorium dalam menguji aktivitas analgetik pada mencit putih jantan. B. Tempat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitatif. Penelitian eksperimen merupakan penelitian dimana variabel yang
Lebih terperinciketerangan: T = jumlah perlakuan R= jumlah replikasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam penelitian Eksperimental. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN
HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN PUSAT STUDI OBAT BAHAN ALAM DEPARTEMEN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015.
19 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015. Penginduksian zat karsinogen dan pemberian taurin kepada hewan uji dilaksanakan di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. karena penelitian ini dilakukan dengan membuat manipulasi yang diatur
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen karena penelitian ini dilakukan dengan membuat manipulasi yang diatur kondisinya terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen karena dalam penelitian ini terdapat pengendalian perlakuan untuk memanipulasi objek penelitian disertai
Lebih terperinciBAB IV PROSEDUR KERJA
BAB IV PROSEDUR KERJA 4.1. Penyiapan Bahan Bahan tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun alpukat dan biji alpukat (Persea americana Mill). Determinasi dilakukan di Herbarium Bandung Sekolah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test Randomized Control
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan
LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan Lampiran 2. Tumbuhan pepaya jantan a. Tumbuhan pepaya jantan b. Bunga pepaya jantan c. Simplisia bunga pepaya jantan Lampiran 3. Perhitungan hasil pemeriksaan
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup, Tempat dan Waktu Penelitian. 2. Ruang lingkup tempat : Laboratorium Biologi Universitas Negeri
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Ruang lingkup keilmuwan : Anestesiologi 2. Ruang lingkup tempat : Laboratorium Biologi Universitas Negeri Semarang 3. Ruang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dasar yang menggunakan metode eksperimental. Penelitian eksperimen merupakan penelitian dimana variabel yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri atas dua faktor. Kedua faktor yang digunakan dalam
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian. Bahan dan Alat Metode Penelitian Pembuatan Larutan Ekstrak Rumput Kebar
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2008 sampai dengan Mei 2009. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisiologi, Departemen Anatomi, Fisiologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 : a) Proses Fermentasi di Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test with
43 III. METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test with randomized control group design. Pemilihan subjek penelitian untuk pengelompokan
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN
BAB II METODE PENELITIAN A. Kategori dan Rancangan Penelitian Penelitian uji efek tonikum infusa daun landep pada mencit putih jantan ini dapat dikategorikan sebagai penelitian eksperimental dengan rancangan
Lebih terperinciUJI EFEK ANALGETIK REBUSAN DAUN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) Hilda Wiryanthi Suprio *) ABSTRAK
UJI EFEK ANALGETIK REBUSAN DAUN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) Hilda Wiryanthi Suprio *) *) Program Studi DIII STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK Telah dilakukan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap morfologi dan histologi hepar mencit betina (Mus musculus)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Dalam penelitian ini dilakukan manipulasi terhadap objek penelitian disertai dengan adanya kontrol (Nazir,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti kurang berolahraga dan pola makan yang tidak sehat dan berlebihan serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berkembang, sehingga banyak menimbulkan perubahan baik dari pola hidup maupun pola makan. Pola hidup seperti kurang berolahraga dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen murni dengan menggunakan design Pretest postest with control group
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan melalui dua tahap selama bulan April-Oktober 2010. Tahap pertama adalah proses pencekokan serbuk buah kepel dan akuades dilakukan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian daya tolak ekstrak daun pandan wangi (P. amaryllifolius) terhadap
21 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian daya tolak ekstrak daun pandan wangi (P. amaryllifolius) terhadap nyamuk Ae. aegypti dilakukan pada bulan Maret 2010 dilakukan di laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dasar yang menggunakan metode eksperimental. Penelitian eksperimen merupakan penelitian dimana variabel yang hendak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara eksperimental laboratorium. B. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu Anestesiologi, Farmakologi, dan Patologi Klinik. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan Tanaman Pada penelitian ini digunakan Persea americana Mill yang diperoleh dari perkebunan Manoko, Lembang, sebanyak 800 gram daun alpukat dan 800 gram biji alpukat.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. eksperimen Posttest-Only Control Design, yaitu dengan melakukan observasi
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain eksperimen Posttest-Only Control Design, yaitu dengan melakukan observasi pada mencit
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan menggunakan 2 faktor (macam diet dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan RAL (Rancangan
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari sampai April 2008. B. ALAT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Percobaan Penelitian tentang peran pemberian metionin dan linoleat pada tepung kaki ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab
Lebih terperinciKADAR KOLESTEROL MENCIT (MUS MUSCULUS) SETELAH PEMBERIAN KEPITING CANGKANG LUNAK (SCYLLA OLIVACEAE)
KADAR KOLESTEROL MENCIT (MUS MUSCULUS) SETELAH PEMBERIAN KEPITING CANGKANG LUNAK (SCYLLA OLIVACEAE) Muhammad Rusdi 1, Hasnaeni 2, Yushinta Fujaya 3 1 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Alauddin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian post test only controlled group design. Universitas Lampung dalam periode Oktober November 2014.
BAB III METODE PENELITIAN III.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian post test only controlled group design. III.2 Tempat dan Waktu Penelitian Hewan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.
26 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013. Sampel daun nenas diperoleh dari PT. Great Giant Pineapple,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -
digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk - Kompor gas - Sendok - Cetakan plastik A.2Bahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian
31 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Jenis dan Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian Post Test Controlled Group Design. III.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan. uji dengan posttest only control group design
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan uji dengan posttest only control group design B. Subjek Penelitian Hewan uji yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kandang peternakan ayam broiler Desa Ploso Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar pada bulan Februari sampai Mei 2014.
Lebih terperinciDaun Yakon Antidiabetes Herbal dan Resistensi Insulin
Daun Yakon Antidiabetes Herbal dan Resistensi Insulin Daun Insulin memiliki nama latin Smallanthus Sonchifolius atau sinonim nya: Polymnia edulis, P. sonchifolia. daun insulin dikenal juga dengan nama
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah eksperimen karena dalam
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah eksperimen karena dalam penelitian ini diadakan manipulasi terhadap obyek penelitian serta diadakan kontrol terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan metode rancangan eksperimental sederhana (posttest only control group design)
Lebih terperinciSiklus kelamin poliestrus (birahi) g jantan dan betina
Lama bunting Kawin sesudah beranak Umur sapih Umur dewasa kelamin Umur dikawinkan Siklus kelamin poliestrus (birahi) Lama estrus Saat perkawinan Berat lahir Berat dewasa Jumlah anak perkelahiran Kecepatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang didukung dengan studi pustaka.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang didukung dengan studi pustaka. B. Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Pengambilan data penelitian diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam jenis penelitan eksperimental karena memberikan perlakuan kepada populasi dan sampel. Menurut Nazir (2003
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian ini didesain sedemikian rupa sehingga diharapkan mampu merepresentasikan aktivitas hipoglikemik yang dimiliki buah tin (Ficus carica L.) melalui penurunan kadar glukosa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pola perilaku makan seseorang dibentuk oleh kebiasaan makan yang merupakan ekspresi setiap individu dalam memilih makanan. Oleh karena itu, ekspresi setiap individu
Lebih terperinciEFEK INFUS DAUN SELEDRI (Apium graviolens L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL
EFEK INFUS DAUN SELEDRI (Apium graviolens L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL Edy Suwarso 1, dan Dewi Nur Anggraeni 2 1) Departemen Farmakologi, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan 2) Fakultas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pendekatan pre dan post test control group design. 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perlakuan pada hewan uji (Taufiqurrahman, 2004). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu subyek
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat experimental laboratorium dengan rancangan penelitian post test only control group, karena pengukuran hanya dilakukan setelah pemberian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. destilasi uap menggunakan pelarut air. Tahap kedua adalah analisis FTIR,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap yaitu tahap pertama adalah destilasi uap menggunakan pelarut air. Tahap kedua adalah analisis FTIR, spektrum
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.hewan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.hewan coba yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian
21 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian Post Test Controlled Group Design. III.2 Tempat dan Waktu Penelitian Hewan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di Soreang, Kabupaten Bandung. Sampel yang diambil berupa tanaman BDI. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pada ilmu kedokteran bidang forensik dan patologi anatomi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan
Lebih terperinciCABE GILING DALAM KEMASAN
CABE GILING DALAM KEMASAN 1. PENDAHULUAN Cabe giling adalah hasil penggilingan cabe segar, dengan atau tanpa bahan pengawet. Umumnya cabe giling diberi garam sampai konsentrasi 20 %, bahkan ada mencapai
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Departemen. Farmasi FMIPA UI dari September 2008 hingga November 2008.
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Departemen Farmasi FMIPA UI dari September 2008 hingga November 2008. B. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group design. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian mencit (Mus
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bangkok dengan betina ras petelur tipe medium keturunan pertama pada umur
14 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan adalah ayam hasil persilangan pejantan Bangkok dengan betina ras petelur tipe medium keturunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only Control Group Design).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Hal ini karena pada penelitian ini terdapat manipulasi terhadap objek
Lebih terperinci