PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI BAB I PENDAHULUAN
|
|
- Deddy Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 - 1 - LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 10 TAHUN 016 TENTANG STANDAR KOMPETENSI DAN PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI BAB I PENDAHULUAN A. Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi bertujuan untuk: a. meningkatkan pengetahuan, keterampilan, keahlian dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi pertama secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi; b. menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa; c. memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat; dan d. menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya pemerintahan yang baik.. Sasaran Sasaran pendidikan dan pelatihan adalah terwujudnya PNS yang memiliki Kompetensi yang sesuai dengan persyaratan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi.
2 - - B. Pemenuhan Kompetensi Pemenuhan Kompetensi Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi dilakukan melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pada: 1. Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi tingkat ahli; dan. penjenjangan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi dari: a. pertama ke muda; b. muda ke madya; dan c. madya ke utama.
3 - 3 - BAB II PESERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN A. Persyaratan Persyaratan peserta pendidikan dan pelatihan Fungsional Pengawas Radiasi Pertama adalah PNS yang akan dan telah menduduki Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi dengan kualifikasi: 1. memiliki sikap, perilaku, dan kepribadian yang baik dengan dibuktikan oleh rekomendasi atasannya serendah-rendahnya pejabat dalam jabatan administrator (Eselon III);. sehat jasmani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter; 3. prestasi yang baik dalam melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan DP-3 terakhir dengan nilai rata-rata Baik; 4. berpendidikan serendah-rendahnya S1/D.IV dengan pangkat/golongan ruang III/a; 5. telah disetujui oleh atasan langsung serendah-rendahnya eselon III untuk mengikuti diklat fungsional pengawas radiasi, dan ditugaskan oleh Pejabat Kepegawaian Instansi yang bersangkutan serendahrendahnya eselon II; 6. mengikuti persyaratan lainnya sebagaimana ditetapkan oleh Instansi yang bersangkutan setelah berkoordinasi dengan BAPETEN sebagai instansi pembina Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi; dan 7. usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun. B. Pencalonan Tata cara pengajuan peserta pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi adalah sebagai berikut: 1. Jika calon berasal dari BAPETEN, maka: a. Kepala unit kerja yang bersangkutan atau Pejabat Pimpinan Tinggi pratama (eselon II), mengajukan pencalonan kepada Sekretaris Utama selaku ketua tim penilai Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi; b. Sekretaris Utama menugaskan Biro Umum atau unit kerja yang bertanggung jawab di bidang kepegawaian selanjutnya mendaftarkan yang bersangkutan kepada unit kerja penyelenggara untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan dengan tembusan
4 - 4 - Pejabat Pimpinan Tinggi madya yang bertanggung jawab mengenai Kepegawaian; c. Balai Pendidikan dan Pelatihan dapat menyelenggarakan pelaksanaan diklat secara swakelola atau melalui kerja sama dengan lembaga pendidikan dan pelatihan lain yang telah terakreditasi.. Jika calon berasal dari instansi pusat di luar BAPETEN, maka: a. Kepala unit kerja yang menangani masalah radiasi mengajukan pencalonan kepada Sekretaris Utama selaku ketua tim penilai Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi mengangkat dan memberhentikan Pejabat Fungsional Pengawas Radiasi; b. Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat yang telah memperoleh pelimpahan kewenangan dalam mengangkat dan memberhentikan Pejabat Fungsional Pengawas Radiasi tersebut pada instansinya, mengajukan pencalonan yang bersangkutan kepada unit kerja yang menangani pendidikan dan pelatihan di instansinya; c. Unit kerja yang menangani pendidikan dan pelatihan mengajukan pencalonan yang bersangkutan kepada instansi pembina Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi c.q BAPETEN. 3. Jika calon berasal dari Provinsi, maka: a. Kepala unit kerja yang membidangi radiasi di tingkat Provinsi mengajukan pencalonan kepada Gubernur atau pejabat yang telah memperoleh pelimpahan kewenangan dalam mengangkat dan memberhentikan Pejabat Fungsional Pengawas Radiasi di tingkat provinsi; b. Gubernur atau pejabat yang telah memperoleh pelimpahan kewenangan dalam mengangkat dan memberhentikan Pejabat Fungsional Pengawas Radiasi di tingkat provinsi tersebut, mengajukan pencalonan yang bersangkutan kepada unit kerja yang menangani pendidikan dan pelatihan di instansinya; c. Unit kerja yang menangani pendidikan dan pelatihan mengajukan pencalonan yang bersangkutan kepada instansi pembina Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi c.q Sekretaris Utama BAPETEN.
5 Jika calon berasal dari kabupaten/kotamadya, maka: a. Kepala unit kerja yang membidangi radiasi di tingkat kabupaten/kotamadya mengajukan pencalonan kepada Bupati/Walikota atau pejabat yang telah memperoleh pelimpahan kewenangan dalam mengangkat dan memberhentikan Pejabat Fungsional Pengawas Radiasi di tingkat kabupaten/kota; b. Bupati/Walikota atau pejabat yang telah memperoleh pelimpahan kewenangan dalam mengangkat dan memberhentikan Pejabat Fungsional Pengawas Radiasi di tingkat kabupaten/kotamadya tersebut, mengajukan pencalonan yang bersangkutan kepada unit kerja yang menangani pendidikan dan pelatihan di instansinya; c. Unit kerja yang menangani pendidikan dan pelatihan, mengajukan pencalonan yang bersangkutan kepada instansi pembina Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi c.q Sekretaris Utama BAPETEN. C. Jumlah Peserta 1. Jumlah peserta pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi sekurang-kurangnya 0 (dua puluh) orang dan paling banyak 40 (empat puluh) orang per kelas, dan peserta pendidikan dan pelatihan dalam satu kelas dapat berasal dari satu instansi atau dari berbagai instansi.
6 - 6 - BAB III KURIKULUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, DAN RINGKASAN MATERI Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 01 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi dan Angka Kreditnya, maka dalam kurikulum pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi disusun mata pendidikan dan pelatihan dalam (dua) kelompok utama, yaitu: a. untuk pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi tingkat pertama, materi utama sebesar 90% (sembilan puluh persen) dan Materi Penunjang sebesar 10% (sepuluh persen); dan b. untuk Diklat Jabatan Fungsional Peneliti Tingkat Lanjutan, Materi Utama sebesar 80% (delapan puluh persen) dan materi penunjang sebesar 0% (dua puluh persen). Pembekalan ini dimaksudkan untuk membantu peserta memahami kebijakan pelaksanaan diklat dan mampu menyelesaikan uji Kompetensi dengan baik sebelum dan selama pelaksanaan diklat. 1. Pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi tingkat pertama Struktur kurikulum pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi tingkat pertama terdiri dari kelompok mata diklat sebagai berikut: Kelompok Materi Dasar 1. Etika Pengawasan Pendahuluan : Hasil Belajar, Pengertian, Lingkup Etika Pengawasan, Fungsi Etika Pengawasan, Penerapan Etika Pengawasan dalam Organisasi dan Individu. Penilaian dan Indikator
7 - 7 - Penerapan Etika Pengawasan: Indikator Keberhasilan, Indikator Kegagalan Kelompok Materi Utama. Kebijakan Pengawasan Ketenaganukliran 3. Permenpan RB No.46 Tahun Perka BAPETEN No.7 Tahun 015 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi Pendahuluan : Hasil Belajar, Peraturan umum terkait ketenaganukliran Kebijakan umum pemerintah dalam ketenaganukliran Pendahuluan : Hasil Belajar, Formasi Jabatan Pengawas Radiasi. Pengangkatan, kenaikan pangkat/jabatan, perpindahan, peralihan, pembebasan sementara, pengaktifan kembali dan Pemberhentian dari jabatan Pengawas Radiasi. Pendahuluan : Hasil Belajar, Pendidikan Bidang Peraturan, Perizinan, Inspeksi. Pengembangan Profesi Pengawas Radiasi. Kegiatan Penunjang pelaksanaan tugas Pengawas Radiasi. 3 3
8 Pembinaan Karier Pendahuluan : Hasil Belajar, Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi Jenjang Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi. Strategi Pencapaian Angka Kredit. 6. Peraturan Perundangundangan Pendahuluan : Hasil Belajar, (IBN dan FRZR) Proses Penyusunan Peraturan. Peraturan yang terkait IBN dan FRZR 7. Perizinan IBN Pendahuluan : Hasil Belajar, Indikator Hasil Belajar, tujuan, dasar hukum, dan ruang lingkup perizinan Persyaratan perizinan. Prosedur perizinan (termasuk alur proses penerbitan izin dan SIB). Sanksi administratif. 8. Perizinan FRZR Pendahuluan : Hasil Belajar, Indikator Hasil Belajar, tujuan, dasar hukum, dan ruang lingkup perizinan Persyaratan perizinan. Prosedur perizinan (termasuk alur proses penerbitan izin dan SIB). Sanksi administratif. 9. Inspeksi IBN Pendahuluan : Hasil Belajar, Indikator Hasil Belajar, tujuan, dasar hukum, dan ruang lingkup inspeksi 4 4
9 - 9 - Tugas dan wewenang inspektur. Manajemen inspeksi. Tahapan penyelenggaraan inspeksi. Penegakan hukum. 10. Inspeksi FRZR Pendahuluan : Hasil Belajar, Indikator Hasil Belajar, tujuan, dasar hukum, dan ruang lingkup inspeksi Tugas dan wewenang inspektur. Manajemen inspeksi. Tahapan penyelenggaraan inspeksi. Penegakan hukum. 11. Pengkajian IBN Pendahuluan : Hasil Belajar, Indikator Hasil Belajar, lingkup, peran dan metodologi pengkajian IBN. Pengkajian yang mendukung peraturan (dalam bidang reaktor daya, reaktor nondaya, Instalasi Nuklir Non reaktor ( INNR). Pengkajian yang mendukung proses perizinan (dalam bidang reaktor daya, reaktor nondaya, INNR). Pengkajian yang mendukung inspeksi (dalam bidang reaktor nondaya dan INNR) 1. Pengkajian FRZR Pendahuluan: Hasil Belajar, Indikator Hasil Belajar,
10 lingkup, peran dan metodologi pengkajian FRZR Pengkajian dalam rangka mendukung pengembangan peraturan (bidang kesehatan, industri dan penelitian). Pengkajian dalam rangka mendukun pengembangan teknik ispeksi (bidang kesehatan, industri dan penelitian). Pengkajian dalam rangka mendukung pengembangan proses perizinan (bidang kesehatan, industri dan penelitian). 13. Latihan Pengawasan Radiasi; (Simulasi) Bidang Peraturan. Latihan Pengawasan Radiasi; (Simulasi) Bidang Perizinan. Latihan Pengawasan Radiasi; (Simulasi) Bidang Inspeksi. Latihan Pengawasan Radiasi; (Simulasi) Bidang Pengkajian. 14. Penulisan Ilmiah Pendahuluan : Hasil Belajar, Kegiatan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Substansi/Materi Karya Tulis Ilmiah. 5
11 Pembuatan Laporan Pendahuluan : Hasil Belajar, Indikator Hasil Belajar, Latar Belakang Pembuatan Laporan. Jenis-jenis kegiatan yang memerlukan laporan. Format dan isi laporan. Materi Penunjang 16. Seminar Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit Pendahuluan : Hasil Belajar, 33 (DUPAK). Setiap peserta praktek menyusun DUPAK Setiap peserta mempresentasikan masingmasing DUPAK-nya dan ditanggapi oleh peserta lain 17. Instruksional Pelatihan Penjelasan mengenai pelatihan tentang latar belakang, tujuan, jadwal dan semua materi pelatihan (secara singkat). Pemberian motivasi bagi para calon pejabat fungsional Pengawas Radiasi 18. Ujian tertulis 19. Pembukaan, 3 Penutupan, Evaluasi Jumlah Pelajaran 81. Pendidikan dan pelatihan Penjenjangan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi pertama ke muda Kurikulum Diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi Pertama ke Muda terdiri dari kelompok mata diklat sebagai berikut.
12 - 3 - Kelompok Materi Dasar 1. Etika Pengawasan Pendahuluan: Hasil Belajar, Pengertian, Lingkup Etika Pengawasan, Fungsi Etika Pengawasan, Penerapan Etika Pengawasan dalam Organisasi dan Individu. Penilaian dan Indikator Penerapan Etika Pengawasan: Indikator Keberhasilan, Indikator Kegagalan Kelompok Materi Utama. Kebijakan Pengawasan Ketenaganukliran 3. Manajemen Pola Pikir (Mind-setting) Pendahuluan: Hasil Belajar, Peraturan umum terkait ketenaganukliran Kebijakan umum pemerintah dalam ketenaganukliran Pendahuluan : Hasil Belajar, Kunci menghadapi tantangan perubahan di era informasi Transformasi pola pikir untuk mencapai produktifitas maksimum Mengatasi pikiran terkotakkotak dan hambatan mental dalam berpikir Identifikasi dan manajemen pola pikir dalam perubahan
13 organisasional 4. Penyusunan draf laporan inspeksi dan kegiatan lain terkait 5. Penyusunan draf laporan evaluasi dan kegiatan lain terkait 6. Penyusunan draf laporan kajian dan kegiatan lain terkait Pendahuluan : Hasil Belajar, Kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan inspeksi, Fungsi laporan inspeksi, teknik penyusunan laporan, Penerapan teknik penyusunan laporan inspeksi. Pendahuluan: Hasil Belajar, Kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan evaluasi, Fungsi laporan evaluasi, teknik penyusunan laporan, Penerapan teknik penyusunan laporan evaluasi. Pendahuluan: Hasil Belajar, Kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan kajian, Fungsi laporan kajian, teknik penyusunan laporan, Penerapan teknik penyusunan laporan kajian. 7. Review Laporan Pendahuluan: Hasil Belajar, Setiap peserta praktek mereview laporan Setiap peserta mempresentasikan hasil reviewnya dan ditanggapi oleh peserta lain 3 3 4
14 Materi Penunjang 8. Instruksional Pelatihan Penjelasan mengenai pelatihan tentang latar belakang, tujuan, jadwal dan semua materi pelatihan (secara singkat). Pemberian motivasi bagi para pejabat fungsional Pengawas Radiasi 9. Ujian tertulis 10. Pembukaan, 3 Penutupan, Evaluasi Jumlah Pelajaran 5 3. Diklat Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi muda ke madya Kurikulum pendidikan dan pelatihan penjenjangan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi muda ke madya terdiri dari kelompok mata pendidikan dan pelatihan sebagai berikut. Kelompok Materi Dasar 1. Etika Pengawasan Pendahuluan: Hasil Belajar, Pengertian, Lingkup Etika Pengawasan, Fungsi Etika Pengawasan, Penerapan Etika Pengawasan dalam Organisasi dan Individu. Penilaian dan Indikator Penerapan Etika Pengawasan: Indikator Keberhasilan, Indikator Kegagalan
15 Kelompok Materi Utama. Kebijakan Pengawasan Ketenaganukliran 3. Manajemen Pola Pikir (Mind-setting) 4. Studi kasus pelaksanaan kegiatan terkait Pendahuluan: Hasil Belajar, Peraturan umum terkait ketenaganukliran Kebijakan umum pemerintah dalam ketenaganukliran Pendahuluan: Hasil Belajar, Kunci menghadapi tantangan perubahan di era informasi Transformasi pola pikir untuk mencapai produktifitas maksimum Mengatasi pikiran terkotakkotak dan hambatan mental dalam berpikir Identifikasi dan manajemen pola pikir dalam perubahan organisasional Pendahuluan: Hasil Belajar, Pembelajaran dari kasuskasus nyata yang terjadi terkait dengan pelaksanaan kegiatan Kesimpulan yang dapat ditarik dari kasus-kasus dan manfaat yang dapat diambil terkait jabatan fungsional pengawas radiasi 3
16 Kepemimpinan dalam Pendahuluan: Hasil Belajar, pelaksanaan kegiatan Pengertian kepemimpinan Karakter pemimpin dan teknik membangun jiwa kepemimpinan Peranan dan pentingnya kepemimpinan dalam jabatan fungsional pengawas radiasi 6. Pengelolaan kegiatan Pendahuluan: Hasil Belajar, yang bersifat Multi-Disiplin Contoh-contoh kegiatan yang bersifat multidisiplin Cara mengelola dan melaksanakan kegiatan multidisiplin 7. Membangun komitmen Pendahuluan: Hasil Belajar, tim Teknik membangun kerja sama Teknik menjaga motivasi kerja Permainan (games) untuk membangun kekompakan, konsentrasi, dan motivasi 3 4 Materi Penunjang 8. Instruksional Pelatihan Penjelasan mengenai pelatihan tentang latar belakang, tujuan, jadwal dan semua materi pelatihan (secara singkat). Pemberian motivasi bagi para
17 pejabat fungsional Pengawas Radiasi 9. Ujian tertulis 10. Pembukaan, 3 Penutupan, Evaluasi Jumlah Pelajaran 5 4. Pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi madya ke utama Kurikulum pendidikan dan pelatihan Penjenjangan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi madya ke utama terdiri dari kelompok mata diklat sebagai berikut. Kelompok Materi Dasar 1. Etika Pengawasan Pendahuluan: Hasil Belajar, Pengertian, Lingkup Etika Pengawasan, Fungsi Etika Pengawasan, Penerapan Etika Pengawasan dalam Organisasi dan Individu. Penilaian dan Indikator Penerapan Etika Pengawasan: Indikator Keberhasilan, Indikator Kegagalan Kelompok Materi Utama. Pembuatan Kebijakan Pengawasan Ketenaganukliran Pendahuluan: Hasil Belajar, Bentuk-bentuk kebijakan ketenaganukliran
18 Kesesuaian antara kebijakan dengan tujuan lembaga 3. Manajemen Pola Pikir Pendahuluan: Hasil Belajar, (Mind-setting) Pemikiran analitik dan penyelesaian masalah Pengambilan keputusan yang tepat sesuai kondisi di lapangan Mengatasi pikiran terkotakkotak dan hambatan mental dalam berpikir Mengidentifikasi isu keselamatan dan atau kondisi yang ada yang dapat berdampak pada regime Identifikasi dan manajemen pola pikir dalam perubahan organisasional 4. Kepemimpinan dalam Pendahuluan: Hasil Belajar, pelaksanaan kegiatan Pengertian kepemimpinan Karakter pemimpin dan teknik membangun jiwa kepemimpinan Peranan dan pentingnya kepemimpinan dalam jabatan fungsional pengawas radiasi 5. Teknik analisis, Pendahuluan: Hasil Belajar, evaluasi, dan inovasi terhadap laporan Metode-metode analisis hasil pelaksanaan Metode-metode evaluasi kegiatan Mengelola dan mengukur 4 4 4
19 status keselamatan Memvalidasi hasil kegiatan Membangun konsep dan feedback berdasarkan analisis dan evaluasi pada kegiatan 6. Teknik Komunikasi Pendahuluan: Hasil Belajar, Teknik presentasi yang efektif Teknik berkomunikasi dan negosiasi yang efektif Materi Penunjang 7. Instruksional Pelatihan Penjelasan mengenai pelatihan tentang latar belakang, tujuan, jadwal dan semua materi pelatihan (secara singkat). Pemberian motivasi bagi para pejabat fungsional Pengawas Radiasi 8. Ujian tertulis 9. Pembukaan, 3 Penutupan, Evaluasi Jumlah Pelajaran 5
20 BAB IV METODA PEMBELAJARAN Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai program pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi, metoda pendidikan dan pelatihan yang paling sesuai dalam proses belajar mengajar adalah andragogi atau metoda pembelajaran untuk orang dewasa, yaitu peserta pendidikan dan pelatihan dipacu untuk berpartisipasi secara aktif dengan jalan saling asah, saling asih dan saling asuh antara para peserta. Dalam penerapan pendekatan ini, perlu dipahami hal-hal sebagai berikut: 1. Para peserta diperlakukan sebagai orang dewasa, dan bukan sebagai anakanak.. Peserta dilibatkan dalam proses belajar mengajar melalui komunikasi dua arah, sehingga memberikan kesempatan kepada peserta untuk menyumbangkan pikiran dan pengalamannya serta menunjukan kemampuan menganalisis masalah. 3. Kekayaan pengalaman peserta merupakan potensi positif untuk sumber belajar mengajar yang berorientasi kepada masalah aktual yang dihadapi peserta, baik selaku staf maupun pimpinan dalam organisasi untuk dicarikan pemecahannya. Berdasarkan pendekatan tersebut, maka metoda yang digunakan dalam proses belajar mengajar pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi adalah: 1. Ceramah Metoda ceramah digunakan dalam proses belajar mengajar yang dikombinasikan dengan tanya jawab, diskusi, dan latihan.. Latihan Aplikasi Pengawasan Setelah peserta menerima seluruh materi yang diajarkan, peserta akan diberikan latihan aplikasi radiasi berupa latihan penyusunan peraturan/pedoman teknis, pengisian formulir permohonan izin, inspeksi atau pemeriksaan fasilitas radiasi dan zat radioaktif, dan instalasi nuklir dan bahan nuklir, dan studi kasus bersifat komprehensif (lintas bidang) khususnya untuk Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi ahli. Dalam studi kasus, peserta diberikan suatu kasus atau tugas nyata yang
21 dihadapi, dengan tujuan peserta memiliki pemahaman dan keterampilan dalam mengidentifikasi permasalahan, menyusun alternatif pemecahan yang terbaik, sesuai dengan ruang lingkup tugas dan karakteristik serta keperluannya. Dengan latihan aplikasi diharapkan peserta akan dapat meningkatkan keterampilan dan pemahaman dalam penerapan teori dan teknik baik ke dalam kegiatan maupun memecahkan masalah sesuai dengan tugas instansi yang bersangkutan. 3. Diskusi dan Seminar Dalam diskusi peserta membahas tema dan topik-topik permasalahan dalam kelompok, dengan sasaran antara lain untuk mengembangkan kemampuan dalam mengidentifikasi dan menganalisis masalah, tukar menukar informasi serta memperkaya gagasan. 4. Simulasi Dalam simulasi ini para peserta melakukan pembelajaran dengan memainkan peran dalam situasi tertentu, seperti bermain peran (role playing), dan permainan (games)
22 - 4 - BAB V TENAGA PENGAJAR A. Tenaga Pengajar Tenaga Pengajar Diklat Fungsional Pengawas Radiasi dapat berasal dari: 1. pejabat karier;. widyaiswara; 3. tenaga pengajar luar biasa; dan/atau 4. pakar. B. Persyaratan dan Kompetensi Tenaga Pengajar Kriteria untuk menjadi tenaga pengajar pada Diklat Fungsional Pengawas Radiasi Pertama adalah: 1. menguasai materi yang diajarkan;. terampil mengajar secara sistematik, efektif, dan efisien; 3. mampu menggunakan metoda yang relevan dengan tujuan pembelajaran khusus sesuai mata diklat; 4. untuk pengajar mata pelajaran utama/inti, harus memenuhi persyaratan berpendidikan serendah-rendahnya Strata-I bagi Widyaiswara, pejabat karier, dan pakar. 5. telah lulus pelatihan Training Of Trainer (TOT). C. Penugasan Tenaga Pengajar pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi harus mendapat surat tugas mengajar dari Balai Pendidikan dan Pelatihan BAPETEN, oleh karena itu mempunyai kewajiban sebagai berikut: 1. melaporkan perkembangan proses belajar mengajar pada waktuwaktu tertentu pada setiap akhir penugasan kepada Balai Pendidikan dan Pelatihan BAPETEN.
23 memberikan masukan baik diminta atau tidak kepada penyelenggara pendidikan dan pelatihan berkenaan dengan hal-hal yang perlu mendapat perhatian pada program pendidikan dan pelatihan berikutnya.
24 BAB VI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN A. Ketentuan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan a. Pelaksana pendidikan dan pelatihan adalah Balai Pendidikan dan Pelatihan BAPETEN, atau lembaga/ instansi penyelenggara lainnya yang ditunjuk BAPETEN. b. Lembaga atau instansi penyelenggara lainnya yang ditunjuk BAPETEN dapat bekerjasama dengan unit pendidkan dan pelatihan lembaga pemerintah atau perguruan tinggi. c. Semua biaya yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan menjadi tanggung jawab penyelenggara pendidikan dan pelatihan. B. Waktu Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi tingkat ahli terdiri dari 81 (delapan puluh satu) jam pelajaran; dilaksanakan dalam jangka waktu kurang lebih 10 (sepuluh) hari kerja dan satu jam pelajaran adalah 45 (empat pulu lima) menit. C. Sarana dan Prasarana Diklat Sarana, prasarana, dan alat Bantu yang sekurang-kurangnya harus dimiliki oleh penyelenggara pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi, adalah sebagai berikut: 1. Sarana Sarana lain papan tulis dan flip chart.. Prasarana Prasarana yang akan digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi antara lain meliputi ruang kelas, ruang diskusi, ruang seminar, ruang komputer, perpustakaan.
25 Alat bantu Sarana diklat antara lain computer jinjing, LCD projector, sound system, TV dan video.
26 BAB VII PERENCANAAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perencanaan, pemantauan dan evaluasi pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi adalah sebagai berikut : A. Perencanaan 1. Untuk menjamin kualitas penyelenggaraan program, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi merencanakan kebutuhan sebagai berikut: a. tenaga pengajar yang diperlukan untuk melaksanakan program dengan Kompetensi yang sesuai dengan struktur kurikulum; b. sarana, prasarana, dan alat bantu yang diperlukan selama pendidikan dan pelatihan; c. jumlah peserta pendidikan dan pelatihan paling sedikit 0 (dua puluh) orang dan paling banyak 40 (empat puluh) orang. Untuk mengakomodasikan peserta dari instansi yang tidak memenuhi jumlah yang dipersyaratkan tersebut di atas, dapat diselenggarakan pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi yang pesertanya berasal dari instansi terkait dengan koordinasi instansi pembina Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi, Biro Umum BAPETEN.. Setiap lembaga pendidikan dan pelatihan yang akan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi menyampaikan rencana pendidikan dan pelatihan kepada instansi pembina Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi, yaitu BAPETEN paling lambat 1 (satu) bulan sebelum pendidikan dan pelatihan dilaksanakan, apabila persyaratan sudah terpenuhi maka akan memperoleh persetujuan dari instansi
27 pembina Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi. B. Pemantauan Pemantauan dilakukan oleh instansi pembina Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi dan penyelenggara pendidikan dan pelatihan terhadap aspek penyelenggaraan diklat, antara proses belajar mengajar, kinerja mengajar dan peserta, dan aspek teknis penyelenggaraan lainnya. Penyelenggara pendidikan dan pelatihan harus menyampaikan laporan pemantauan kepada instansi pembina. C. Evaluasi/Penilaian terhadap peserta Evaluasi/Penilaian terhadap peserta meliputi (dua) aspek, yaitu: 1. Aspek sikap/affective. Aspek penguasaan materi, meliputi: a. Kriteria keberhasilan diklat: Lulus/ Tidak Lulus b. Aspek penguasaan materi: 1) Kuis dan Latihan dengan bobot sebesar 0% (dua puluh persen); ) Ujian dengan bobot sebesar 40% (empat puluh persen); dan 3) Latihan Pengawasan Radiasi dan seminar (Skill Utama) dengan bobot sebesar 40% (empat puluh persen). Apabila nilai total dari ketiga aspek ini kurang dari 70% (tujuh puluh persen), peserta tidak diizinkan mengikuti uji Kompetensi. Apabila dalam penentuan peringkat/ranking, terdapat kesamaan nilai maka yang menjadi bahan pertimbangan selanjutnya adalah prioritas nilai materi dengan urutan sebagai berikut: ujian, latihan kegiatan radiasi, dan kuis dan latihan. Sedangkan aspek sikap/affective sebagai bahan pertimbangan terakhir. Peserta yang memiliki nilai akhir pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi minimal 70 (tujuh puluh) dapat diberikan
28 sertifikat kelulusan pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi. Jenis dan bentuk ukuran sertifikat kelulusan pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi ditetapkan oleh instansi pembina Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi.
29 BAB VIII PENUTUP Pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi berjenjang ini disusun berdasarkan uraian tugas pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi tingkat pertama dan lanjutan, analisis kebutuhan, tingkat Kompetensi dan tujuan program diklat dengan mengakomodasi kebutuhan organisasi instansi pemerintah masa kini. KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR JAZI EKO ISTIYANTO
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.950, 2011 SEKRETARIS NEGARA. Diklat Fungsional. Penerjemah. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Lebih terperinci2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
No.1648, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKOMINFO. Jabatan Fungsional. Pranata Hubungan Masyarakat. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinci2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perub
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1024, 2017 BAPPETEN. Inpassing. Jabatan Fungsional. Pengawas Radiasi PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Umum
LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI BAB I PENDAHULUAN A. Umum Jabatan Fungsional
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR
KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN
PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1919, 2015 KEMENAG. Diklat. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI
Lebih terperinci- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
- 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN
Lebih terperinci2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
No.129, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPETEN. Jabatan Fungsional. Pengawas Radiasi. Standar Kompetensi. Pedoman Diklat. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 10 TAHUN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.448, 2012 KEMENTERIAN AGAMA. Penyelenggaraan. Pendidikan. Pelatihan. Teknis. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KOMPETENSI DAN PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2008 TENTANG
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1646, 2013 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Pendidikan dan Pelatihan. Pengujian Mutu Barang. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76/M-DAG/PER/12/2013
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI BAB I PENDAHULUAN
- 11 - LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KOMPETENSI DAN PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI STANDAR KOMPETENSI
Lebih terperinciKEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR*3 TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR*3 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) JABATAN FUNGSIONAL
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 09 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinci-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1
-2-3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL
PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG
KONSEP/DRAFT (II) RAPAT TGL 22 DES 2016 MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KARIER LULUSAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG INSPEKTUR KESELAMATAN NUKLIR BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR
SALINAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG INSPEKTUR KESELAMATAN NUKLIR BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci2016, No Nomor 544); 4. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Pembinaan Penyelenggaraan Pendid
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1244, 2016 ANRI. Diklat Kearsipan. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN LEMBAGA ADMINISTRASI
Lebih terperinciXIV. WIDYAISWARA A. DASAR HUKUM
XIV. WIDYAISWARA A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2. Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinci2017, No Penyesuaian/Inpassing Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Bidang Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
No.526, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMTAN. INPASSING. Jabatan Fungsional bidang Pertanian. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PERMENTAN/OT.110/3/2017 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN/INPASSING
Lebih terperinciBERITA NEGARA. No.83, 2013 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Keselamatan Nuklir. Inspektur. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.83, 2013 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Keselamatan Nuklir. Inspektur. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012
Lebih terperinci2014, No
2014, No.889 6 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 143 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGANGKATAN, KENAIKAN JABATAN/PANGKAT, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG
PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN SUBSTANSI DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1576, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA. Jabatan Fungsional. Pranata Nuklir. Angka Kredit. Ketentuan Pelaksanaan. PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DAN KEPALA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PERMENTAN/OT.110/3/2017 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN/INPASSING PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciJABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI TATA CARA PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING
5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK IDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI TATA CARA PELAKSANAAN
Lebih terperinci2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi
No.1115, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. Widyaiswara. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Penilaian. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN
Lebih terperinciPERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG
PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN
Lebih terperinciLEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN DALAM
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.47, 2012 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Jabatan Fungsional. Pengendali. Dampak Lingkungan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 1 TAHUN
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG
KONSEP/DRAFT (I) RAPAT TGL 22 DES 2016 MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KARIER LULUSAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.287, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Analis Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciKEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA
KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI
Lebih terperinciPERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010
SALINAN PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN
Lebih terperinci2017, No KEP/58/M.PAN/6/2004 tentang Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat dan Angka Kreditnya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan seb
No.272, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN-RB. Jabatan Fungsional. Penggerak Swadaya Masyarakat. Perubahan. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK
Lebih terperinci2012, No.1251 BAB I PENDAHULUAN
5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SANDIMAN LANJUTAN BAB I PENDAHULUAN A. Umum Pembinaan SDM Sandi perlu dilakukan
Lebih terperinci2 Mengingat Golongan I, Golongan II, dan Golongan III Yang Diangkat Dari Tenaga Honorer Kategori 1 dan/atau Kategori 2; c. bahwa pedoman sebagaimana d
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1182, 2014 LAN. Pendidikan. Pelatihan. Prajabatan. Calon PNS. Golongan I. Golongan II. Golongan III. Tenaga Honorer. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA
Lebih terperinciPERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
Lebih terperinciPERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG
PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH DAN ANGKA KREDITNYA
Lebih terperinci2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L
No.287, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Analis Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1504, 2014 BPKP. Pendidikan dan Pelatihan. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN
Lebih terperinciIV. ANALIS KEPEGAWAIAN
IV. ANALIS KEPEGAWAIAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,
PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 7 Tahun 2005 NOMOR : 17 Tahun 2005 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA
Lebih terperinci2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege
No.439, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Inpassing. Jabatan Fungsional Auditor. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI
Lebih terperinciDASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN :
DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN : 1. Undang-Undang Nomor 5 Th 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014 Tentang Batas Usia Pensiun Bagi Pejabat Fungsional;
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1307, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Pemeriksa Merk. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
Lebih terperinciFrequently Asked Questions (FAQ) Inpassing Jabatan Fungsional Widyaiswara (JF WI)
Frequently Asked Questions (FAQ) Inpassing Jabatan Fungsional Widyaiswara (JF WI) 1. Apakah Jabatan Fungsional Widyaiswara (JF WI) itu? a. Jabatan Fungsional Widyaiswara adalah jabatan yang mempunyai ruang
Lebih terperinciMENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA
Lebih terperincijtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt
Menimbang : jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.288, 2014 KEMENPAN RB. Pemeriksa Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PELAKSANAAN PENDIDIKAN TEKNIS PEMERINTAHAN BAGI CALON CAMAT
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PELAKSANAAN PENDIDIKAN TEKNIS PEMERINTAHAN BAGI CALON CAMAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinci2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1256, 2015 KEMENKUMHAM. Calon Pejabat Fungsional Perancang Peraturan Perundang-Undangan. Pendidikan dan Pelatihan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,
BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGISIAN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG
PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN SUBSTANSI DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
Lebih terperinci2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 4.
No.1, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Pegawai. Pola Karir. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA
Lebih terperinci2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.288, 2014 KEMENPAN RB. Pemeriksa Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciLEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ /JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ /JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGAA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEJABAT
Lebih terperinci2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.200, 2017 KEMENPAN-RB. Jabatan Fungsional. Penguji Perangkat Telekomunikasi. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinci- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,
- 2 - PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan
No.409, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Polisi Pamong Praja. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global untuk mewujudkan
Lebih terperinciPERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010
PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1797, 2014 KEMENPAN RB. Pranata Laboratorium Kemetrelogian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
Lebih terperinciXVII. PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
XVII. PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2.
Lebih terperinci, No.1901 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1901, 2015 BKPM. Tugas Belajar. Izin Belajar. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.179, 2013 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Jabatan Fungsional. Auditor Kepegawaian. Ketentuan Pelaksana. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG
Lebih terperinci2017, No Cara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keahlian melalui Penyesuaian/I
No.1365, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPOM. Inpassing. Jabatan Fungsional. Pengawas Farmasi dan Makanan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.697, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Statistisi. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara.
No.31, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR
Lebih terperinciPEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR
2013, No.1242 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR PEDOMAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,
BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR : 33/K-TIM/ IV/2015 TENTANG TIM ASESOR PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciXXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM
XXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.309, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ANRI. Inpassing. Jabatan Fungsional. Arsiparis. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN PEGAWAI
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.458, 2015 PERATURAN BERSAMA. Penera. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Ketentuan Pelaksanaan. PERATURAN BERSAMA MENTERI PERDAGANGAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
Lebih terperinciOleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD Kab. Kolaka) A. Pendahuluan
PROMOSI JABATAN MELALUI SELEKSI TERBUKA PADA JABATAN ADMINISTRATOR; TATA CARA PELAKSANAAN DAN KEMUNGKINAN PENERAPANNYA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KAB. KOLAKA Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD
Lebih terperinci2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusya
No.1802, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Analis Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Fungsional. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN SERTIFIKASI AUDITOR APARAT PENGAWASAN INTERN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa sesuai dengan tuntutan nasional
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1340, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Pemeriksa Desain Industri. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN INSPEKSI DALAM PENGAWASAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN INSPEKSI DALAM PENGAWASAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,
Lebih terperinciPERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN
PERATURAN BERSAMA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : PB. 01/MEN/2009 NOMOR : 14 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN DAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 9 TAHUN : 2015 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA SECARA TERBUKA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciKEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 4 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) BAGI PENYELENGGARAAN DIKLAT (TRAINING OFFICER COURSE / TOC) KEPALA
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tam
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.629, 2017 BAPETEN. Pelaksanaan Inspeksi dalam Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DI DAERAH DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI,
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENILIK DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA
Lebih terperinci16. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA
-1- PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN, KENAIKAN JABATAN/PANGKAT, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENURUNAN JABATAN, PENGANGKATAN
Lebih terperinci2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,
No.352, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Inpassing. Jabatan Fungsional. Perancang Peraturan Perundang-undangan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinci