PERBEDAAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA MAHASISWA FISIP UNIVERSITAS BRAWIJAYA DITINJAU DARI KEAKTIFAN BERORGANISASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERBEDAAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA MAHASISWA FISIP UNIVERSITAS BRAWIJAYA DITINJAU DARI KEAKTIFAN BERORGANISASI"

Transkripsi

1 PERBEDAAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA MAHASISWA FISIP UNIVERSITAS BRAWIJAYA DITINJAU DARI KEAKTIFAN BERORGANISASI Frisca Mulyanafi Program Studi Psikologi, Universitas Brawijaya Malang Abstract This study aimed to determine differences in interpersonal communication skills on student FISIP Brawijaya University in terms of liveliness organize. The population in this study were 5 th semester students who organize in FISIP Brawijaya University. The sampling technique used by researcher was simple random sampling. The subjects are grouped into groups active in organizations and groups are not active in organizations. The number of subjects in the active group to organize as many as 108 subjects and subjects in the inactive group to organize as many as 108 subjects, so that the total number of subjects was 216. Extracting data using the Interpersonal Communication Skills Scale Likert model developed by the researchers based on the theory of Joseph DeVito. Data analysis was performed by independent samples t test. T value is with p = 0.000, which means there is a significant interpersonal communication skills on students FISIP Brawijaya University in terms of liveliness organize. Keywords : Interpersonal Communication skills, Organizational Liveliness Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan komunikasi interpersonal pada mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya ditinjau dari keaktifan berorganisasi. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa semester 5 yang berorganisasi di FISIP Universitas Brawijaya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah simple random sampling. Subyek dikelompokkan menjadi kelompok aktif berorganisasi dan kelompok tidak aktif berorganisasi. Jumlah subyek pada kelompok aktif berorganisasi sebanyak 108 subyek dan subyek pada kelompok tidak aktif berorganisasi sebanyak 108 subyek, sehingga jumlah keseluruhan subyek adalah 216. Penggalian data menggunakan Skala Keterampilan Komunikasi Interpersonal dengan model Likert yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori dari Joseph DeVito. Analisis data menggunakan Uji t dua sampel bebas. Nilai t hitung adalah dengan nilai p = yang berarti terdapat perbedaan keterampilan komunikasi interpersonal yang signifikan pada mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya ditinjau dari keaktifan berorganisasi. Kata Kunci : Keterampilan Komunikasi Interpersonal, Keaktifan Berorganisasi 1

2 2 PENDAHULUAN Mahasiswa merupakan bagian dari civitas akademika yang sedang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi. Mahasiswa yang berada pada jenjang pendidikan ini memiliki otoritas diri yang lebih besar karena sebagai seorang mahasiswa, mereka dianggap telah mampu mengatur dan melaksanakan tanggung jawabnya sendiri. Seorang mahasiswa memiliki kesempatan untuk dapat mengasah keterampilannya dalam berbagai aspek sesuai dengan keinginan dan kemampuan yang dimiliki selama berada di Perguruan Tinggi. Menurut Irianto (2006) Perguruan Tinggi adalah komunitas ilmiah. Konsep komunitas ilmiah di sini dianggap identik dengan komunitas pelajar atau komunitas akademik, oleh karena itu Perguruan Tinggi berisi orang-orang yang memiliki intelektualitas. Mahasiswa sebagai elemen penting dalam sebuah institusi pendidikan dapat memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan lembaga yang menaunginya. Auguste Comte pernah menyatakan bahwa mahasiswa sebagai agent of change diharuskan memiliki kemampuan yang dikelompokkan menjadi kemampuan kognitif (intelektual), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan) (Azis, Sunyoto, & Widodo, 2008). Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya diharapkan dapat menjadi bagian dari agent of change yang berprestasi secara akademik maupun non-akademik, sehingga mahasiswa tidak hanya memiliki intelektualitas yang tinggi, tetapi juga mampu menerapkan ilmu pengetahuannya di masyarakat. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya adalah salah satu Fakultas yang juga telah menetapkan standar kualifikasi tersendiri untuk mahasiswanya. Kualifikasi yang perlu dimiliki oleh mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya dalam hal keterampilan yaitu mahasiswa mampu mengembangkan potensi diri baik secara keilmuan maupun personal dalam bidang minat dan bakat melalui pengembangan keorganisasian dan kepemimpinan dalam berbagai kegiatan pelatihan yang terarah guna mempersiapkan diri sebagai pelopor generasi muda di masa depan (Buku Panduan FISIP UB, 2009). Salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh mahasiswa di Perguruan Tinggi khususnya mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya adalah keterampilan dalam komunikasi interpersonal. Smith (Matin, Jandaghi, Karimi, & Hamidizadeh, 2010) mendefinisikan keterampilan komunikasi interpersonal sebagai

3 3 kemampuan yang baik dalam bekerja sama, dan melibatkan penerimaan kepada orang lain tanpa adanya prasangka. Hal ini tidak selalu berarti bahwa seseorang menyukai orang lain, tetapi bagaimana mengatasi ketidaksukaan tersebut untuk mencapai kesuksesan dalam tugas-tugas yang dimiliki. Mahasiswa memang perlu memiliki kemampuan intelektual yang memadai, namun selain memiliki kemampuan dalam bidang akademik, keterampilan berkomunikasi juga diperlukan untuk menunjang kemampuan akademiknya. Dalam bidang pekerjaan, mahasiswa sebagai lulusan dari Perguruan Tinggi juga harus bersaing dengan mahasiswa lainnya untuk mendapatkan posisi di perusahaan atau instansi tertentu, sehingga mahasiswa perlu untuk memaksimalkan kemampuannya bukan hanya secara intelektual, tetapi juga kemampuan lain seperti keterampilan komunikasi interpersonal. Hasil survei National Association of Colleges and Employers (NACE) pada tahun 2002 di Amerika Serikat menyatakan bahwa 5 diantara 20 kualitas lulusan Perguruan Tinggi yang diharapkan di dunia kerja adalah kemampuan untuk memimpin (3,97%), kemampuan untuk bekerja sama dengan (4,54%), kemampuan berorganisasi (4,05%), kemampuan berkomunikasi (4,69%), kemampuan interpersonal (4,50%) (Putri & Handoyo, 2010). Menurut Johson keterampilan dalam berkomunikasi bukan merupakan bawaan sejak lahir dan juga tidak akan muncul secara tiba-tiba saat kita memerlukannya, keterampilan tersebut harus dipelajari dan dilatih (Supratiknya, 1995). Survei yang dilakukan oleh Yoshida, Milgrom, & Coldwell (2002) di Washington menyebutkan bahwa dibutuhkan pembelajaran untuk dapat mencapai keterampilan komunikasi interpersonal yang baik. Proses belajar yang baik terbukti dapat meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal. Orang-orang yang sering belajar berkomunikasi memiliki keterampilan komunikasi interpersonal yang hanya mengetahui cara berkomunikasi yang baik, tetapi tidak mempraktekkannya. Mahasiswa yang menempuh pendidikan di FISIP Universitas Brawijaya, selain mengikuti kegiatan perkuliahan juga dapat mengikuti kegiatan non-akademik seperti organisasi kemahasiswaan. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan kampus dapat memberi pengalaman dan juga kesempatan untuk menjalin relasi dengan mahasiswa lainnya, sehingga dari interaksi tersebut mereka dapat menciptakan hubungan yang saling menguntungkan. Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan kampus, tentunya juga

4 4 ikut berpartisipasi dalam suatu organisasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di Universitas Brawijaya telah memfasilitasi kegiatan kemahasiswaan. Mahasiswa dapat menggunakan fasilitas tersebut dan memilih sesuai dengan minatnya. Partisipasi dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan dan eksistensi dalam berorganisasi diharapkan dapat mengembangkan wawasan, kepribadian, dan keterampilan mahasiswa seperti keterampilan komunikasi interpersonalnya, serta mendukung dan melengkapi pencapaian tujuan secara akademik dan non-akademik. Organisasi menurut Robbins (1994) adalah suatu unit sosial yang dikoordinasikan secara sengaja, terdiri dari dua orang atau lebih yang berfungsi pada suatu basis yang relatif kesinambungan untuk mencapai tujuan atau serangkaian tujuan. Menurut Miftahuddin (2013) pengalaman berorganisasi memberikan bekal kepada lulusan perguruan tinggi dalam berbagai hal, antara lain: 1) kemampuan berinteraksi, kemampuan berkomunikasi, kemampuan perpikir logis-sistematis, kemampuan menyampaikan gagasan di muka umum, 2) kemampuan melaksanakan fungsi manajemen, seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi, kemampuan memimpin, serta kemampuan memecahkan permasalahan. Seorang aktifis saat memasuki dunia kerja akan lebih tanggap, terampil, cekatan, dan mampu menyesuaikan keadaan. Ia akan lebih mampu mengurai permasalahan yang dihadapi dalam setiap penugasan. Mahasiswa yang semasa kuliah tidak aktif berorganisasi, maka ketika memasuki dunia kerja ia baru mulai belajar keterampilan-keterampilan di atas. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diketahui mengenai pentingnya memiliki keterampilan komunikasi interpersonal bagi mahasiswa, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Perbedaan Keterampilan Komunikasi Interpersonal pada Mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya Ditinjau dari Keaktifan Berorganisasi. HIPOTESIS PENELITIAN Ha : Terdapat perbedaan keterampilan komunikasi interpersonal pada mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya ditinjau dari keaktifan berorganisasi. Ho : Tidak terdapat perbedaan keterampilan komunikasi interpersonal pada mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya ditinjau dari keaktifan berorganisasi.

5 5 TINJAUAN PUSTAKA Keterampilan Komunikasi Interpersonal Menurut Wiryanto (2004) komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang. Komunikasi ini paling efektif mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang. DeVito (2007) mendefinisikan keterampilan komunikasi interpersonal sebagai kemampuan untuk melakukan komunikasi secara efektif dengan orang lain. Kemampuan ini merupakan ukuran dari kualitas seseorang dalam berkomunikasi interpersonal yang meliputi pengetahuan tentang aturan-aturan dalam komunikasi nonverbal, seperti sentuhan dan kedekatan fisik, juga pengetahuan tentang bagaimana berinteraksi sesuai dengan konteks, memperhatikan orang yang diajak berinteraksi, memperhatikan volume suara. Keaktifan Berorganisasi Keaktifan menurut Suharsono dan Retnoningsih (2005) berasal dari kata aktif, yang memiliki arti giat, gigih, dinamis, dan bertenaga atau lawan statis atau lamban dan mempunyai kecenderungan menyebar atau berkembang. Keaktifan merupakan suatu perilaku yang bisa dilihat dari keteraturan dan keterlibatan seseorang untuk aktif dalam kegiatan. Keaktifan mahasiswa dalam berorganisasi merupakan suatu perilaku atau tindakan nyata yang bisa dilihat dari keteraturan dan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan organisasi tersebut. Organisasi menurut Robbins (1994) adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Perkataan dikoordinasikan dengan sadar mengandung pengertian manajemen. Kesatuan sosial berarti bahwa unit itu terdiri dari orang atau kelompok orang yang berinteraksi satu sama lain. Pola interaksi yang diikuti orang di dalam sebuah organisasi tidak begitu saja timbul, melainkan telah dipikirkan terlebih dahulu.

6 6 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian Variabel bebas pada penelitian ini adalah keaktifan berorganisasi, sedangkan variabel terikatnya adalah keterampilan komunikasi interpersonal. Subyek Penelitian Subyek penelitian berjumlah 216 mahasiswa semester 5 di FISIP Universitas Brawijaya yang dibedakan menjadi kelompok aktif berorganisasi dan kelompok tidak aktif berorganisasi. Kelompok subyek yang aktif berorganisasi sebanyak 108 mahasiswa dan kelompok subyek yang tidak aktif berorganisasi juga sebanyak 108 mahasiswa. Alat Ukur Keterampilan komunikasi interpersonal dalam penelitian ini diukur menggunakan skala yang disusun berdasarkan aspek keterampilan komunikasi interpersonal dari teori yang dikemukakan oleh Joseph DeVito, yaitu keterbukaan (Openness), perilaku suportif (Supportiveness), perilaku positif (Positiveness), empati (Empathy), dan kesamaan (Equality) (Fajar, 2009). Skala keterampilan komunikasi interpersonal merupakan skala dengan model Likert yang memiliki empat alternatif pilihan jawaban, yaitu ). Skala ini terdiri dari 32 aitem yang berisi pernyataan favourable dan unfavourable. Uji validitas dan reliabilitas pada saat uji coba menghasilkan koefisien Cronbach Alpha sebesar 0,890 dengan 32 aitem diterima (standar r ix > 0,30). Hal tersebut menunjukkan bahwa skala keterampilan komunikasi interpersonal adalah reliabel (standar reliabilitas > 0,60). METODE ANALISIS Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t dua sampel bebas dengan bantuan program SPSS 17.0 for Windows. HASIL Hasil perhitungan uji beda dengan menggunakan uji t dua sampel bebas, didapat nilai t hitung sebesar -5,439 dengan signifikansi 0,000, sementara nilai t tabel sebesar 1,971. Menurut Riduwan (2009) hipotesis diterima apabila t hitung > t tabel. Nilai t hitung (-5,439) > t tabel (1,971), sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis alternatif diterima. Nilai t hitung yang negatif menunjukkan bahwa nilai t hitung berada pada luasan daerah penolakan Ho, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil uji hipotesis

7 7 menunjukkan terdapat perbedaan keterampilan komunikasi interpersonal pada mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya ditinjau dari keaktifan berorganisasi. Perbedaan keterampilan komunikasi interpersonal di antara dua kelompok ini, yaitu subyek yang aktif berorganisasi dan subyek yang tidak aktif berorganisasi adalah signifikan karena nilai signifikansi (p) 0,000 < 0,05. PEMBAHASAN Hasil pengujian statistik pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan komunikasi interpersonal pada mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya Malang ditinjau dari keaktifan berorganisasi, karena hasil uji hipotesis menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (-5,439 > 1,971) dan signifikansi perbedaan ditunjukkan oleh nilai (p) yang lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Perbedaan keterampilan komunikasi interpersonal tersebut dapat diketahui juga dari nilai rata-rata kedua kelompok yang berbeda, yaitu rata-rata keterampilan komunikasi interpersonal subyek tidak aktif berorganisasi sebesar 89,56 dan subyek yang aktif berorganisasi memiliki rata-rata keterampilan komunikasi interpersonal sebesar 95,88. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang menempuh pendidikan di FISIP Universitas Brawijaya. Pengembangan kemampuan intelektual pada mahasiswa khususnya mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya yang mempelajari ilmu-ilmu sosial secara bersamaan juga harus memiliki kemampuan interpersonal yang baik, sehingga dapat menyesuaikan diri dan memberikan manfaat secara praktis kepada masyarakat. Keterampilan komunikasi interpersonal menurut DeVito (2007) adalah kemampuan untuk melakukan komunikasi secara efektif dengan orang lain. Kemampuan ini perlu dimiliki oleh mahasiswa bukan hanya pada saat berhubungan dengan masyarakat, akan tetapi juga saat proses perkuliahan. Proses perkuliahan khususnya di FISIP Universitas Brawijaya yang mempelajari ilmu-ilmu sosial, mahasiswa selalu dituntut untuk dapat memahami kehidupan sosial yang ada di masyarakat daalam bidang sistem politiknya, pemerintahan, psikologis, sosiologis, hubungan internasional, dan komunikasi di dalam kehidupan sosial. Mahasiswa yang mempelajari ilmu sosial tentunya akan sangat erat hubungannya dengan masyarakat, pada saat perkuliahan mahasiswa seringkali diberikan tugas untuk mempelajari kehidupan di masyarakat secara lebih dekat dibanding dengan keilmuan di luar ilmu sosial. Adanya kemampuan berkomunikasi interpersonal yang memadai dapat

8 8 membuat mahasiswa menunjang kemampuan secara akademik dalam perkuliahan. Menurut Johnson (Supratiknya, 1995) terdapat beberapa peran penting komunikasi interpersonal, seperti membantu perkembangan intelektual dan sosial, membentuk identitas atau jati diri, membantu dalam pembandingan sosial (social comparison), dan menentukan kesehatan mental seseorang. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya telah memfasilitasi mahasiswanya untuk mengembangkan kemampuan intelektualnya melalui berbagai kegiatan dalam organisasi seperti BEM, DPM, Himpunan Mahasiswa, dan Lembaga Semi Otonom. Mahasiswa yang aktif berorganisasi seringkali bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan, seperti mengadakan suatu kegiatan, merekrut dan membina anggota baru, selain itu mereka juga memiliki jabatan dan wewenang masingmasing yang harus dipertanggung-jawabkan. Pencapaian suatu tujuan bersama yang dilakukan bersama-sama ini juga membutuhkan adanya kemampuan berkomunikasi yang baik. Individu yang bekerja sama dengan orang lain dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan bersama akan menghadapi berbagai konflik karena mereka menyatukan beberapa pemikiran dari anggota-anggotanya, mulai dari ide yang berbeda, cara penyelesaian masalah yang berbeda, sudut pandang yang berbeda mengenai suatu konsep, dan hal-hal lainnya. Yoshida, Milgrom, & Coldwell (2002) mangatakan bahwa proses belajar yang baik terbukti dapat meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal. Orang-orang yang sering belajar berkomunikasi memiliki keterampilan komunikasi interpersonal yang hanya mengetahui cara berkomunikasi yang baik, tetapi tidak mempraktekkannya. Mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi dapat mengetahui bagaimana cara berkomunikasi secara efektif dengan orang lain, akan tetapi mereka tidak benar-benar menghadapi berbagai situasi yang dapat menguji kemampuan tersebut, sehingga apabila mereka mengetahui cara berkomunikasi mereka kurang efektif, mereka dapat memperbaiki atau meningkatkannya. Menurut Syofyan (2013) partisipasi secara aktif dalam organisasi kemahasiswaan akan membuat mahasiswa terlatih dalam berbicara di depan umum, mengeluarkan pendapat serta akan melatih mahasiswa untuk bekerja sama dengan orang-orang yang mempunyai karakter yang berbeda dengan dirinya, belajar untuk menghargai dan menghormati orang. Secara terpisah nilai rata-rata keterampilan komunikasi

9 9 interpersonal yang dimiliki oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi sebesar 94,80, Ilmu Pemerintahan 93,08, Hubungan Internasional 90,22, Psikologi 91,69, Ilmu Politik 94, dan Sosiologi memiliki nilai rata-rata keterampilan komunikasi interpersonal sebesar 92,5. Hal tersebut menujukkan bahwa mahasiswa di FISIP Universitas Brawijaya memiliki keterampilan komunikasi interpersonal yang cukup baik karena nilai rata-rata dari semua jurusan sebesar 92,73 yang berarti nilai tersebut berada dalam kategori sedang (84 x 102). Keterampilan komunikasi interpersonal yang dimiliki oleh mahasiswa di FISIP Universitas Brawijaya dapat ditingkatkan melalui keterlibatan dalam berorganisasi. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian statistik maka dapat diambil kesimpulan penelitian, sabagai berikut: 1. Terdapat perbedaan keterampilan komunikasi interpersonal pada mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya ditinjau dari keaktifan berorganisasi. Hal ini dibuktikan oleh nilai uji t sebesar -5,439 dan signifikansi 0,000 yang berarti keterampilan komunikasi interpersonal berbeda secara signifikan, sehingga hipotesis alternatif sebagai hipotesis penelitian diterima. Mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya yang aktif berorganisasi memiliki nilai rata-rata keterampilan komunikasi interpersonal sebesar 95,88 yang lebih tinggi dibanding dengan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi dengan nilai rata-rata keterampilan komunikasi interpersonal sebesar 89, Secara keseluruhan mahasiswa yang menempuh pendidikan di FISIP Universitas Brawijaya memiliki keterampilan komunikasi interpersonal yang cukup baik karena memiliki nilai rata-rata keterampilan komunikasi interpersonal sebesar 92,73 dan berada dalam kategori sedang (84 x 102). SARAN Berdasarkan hasil penelitian maka diharapkan bagi mahasiswa agar tidak hanya mengikuti kegiatan perkuliahan, tetapi juga aktif berorganisasi untuk meningkatkan kemampuan intelektual secara teoritis maupun praktis dan memilih kegiatan yang benar-benar sesuai dengan kepribadian dan minatnya. Diharapkan bagi penelitian selanjutnya agar dapat memperluas subyek penelitian dan melakukan penelitian lanjutan

10 10 dengan menghubungkan atau membandingkan variabel keterampilan komunikasi interpersonal atau keaktifan berorganisasi dengan variabel lain, seperti kecerdasan emosi. DAFTAR PUSTAKA Azis, A., Sunyoto, & Widodo, R.S. (2008). Korelasi antara Keaktifan dalam Organisasi Kemahasiswaan dengan Prestasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin. 8 (1): 1-2. Diunduh dari pada 22 Juni Buku Panduan FISIP UB. (2009). Buku Panduan. Malang: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya. DeVito, J.A. (2007). The Interpersonal Communication Book. USA: Pearson Education. Fajar, M. (2009). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Irianto, I.D. (2006). Gaya Hidup Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur. Jurnal Ilmu- Ilmu Sosial. 6 (2): Diunduh dari pada 26 Juni Matin, Z.H., Jandaghi, G., Karimi, F.H., & Hamidizadeh, A. (2010). Relationship between Interpersonal Communication Skills and Organizational Commitment (Case Study: Jahad Keshavarzi and University of Qom, Iran). European Journal of Social Science. 13 (3): Diunduh dari pada 5 Mei Miftahuddin. (2013). Mahasiswa Ideal : Berprestasi, Berorganisasi, dan Berbudi Pekerti. Artikel. Diunduh dari pada 25 Juni Putri, H.E., & Handoyo, S. (2010). Hubungan antara Self Esteem terhadap Leadership Identity pada Mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya. Jurnal INSAN. 12 (3): Diunduh dari pada 26 Juni Riduwan. (2009). Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta. Robbins, S.P. (1994). Teori Organisasi: Struktur, Desain, dan Aplikasi. Jakarta: Arcan. Suharsono & Retnoningsih, A. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya Karya. Supratiknya, A. (1995). Tinjauan Psikologis Komunikasi Antarpribadi. Yogyakarta: Kanisius. Syofyan, R. (2013). Pengaruh Ekonomi Keluarga, Partisipasi dalam Organisasi Kemahasiswaan dan Komunikasi Interpersonal dengan Dosen terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa PSPE. Jurnal Pendidikan Ekonomi. 2 (4): 5-6 Diunduh dari pada 22 Juni Wiryanto. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo.

11 Yoshida, T., Milgrom, P., & Coldwell, S. (2002). How Do U.S. and Canadian Dental Schools Teach Interpersonal Communication Skills. Journal of Dental Education. 66 (11): Diunduh dari pada 22 Juli

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mahasiswa merupakan bagian dari civitas akademika yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mahasiswa merupakan bagian dari civitas akademika yang sedang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan bagian dari civitas akademika yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Mahasiswa yang berada pada jenjang pendidikan di perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan taraf hidup ke arah yang lebih sempurna. Pendidikan juga merupakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR Nur Widia Wardani Nurul Ulfatin E-mail: nurwidia_wardani@yahoo.co.id, Universitas Negeri Malang, Jl.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Paramadina Program Studi Ilmu Komunikasi : Renisa Septia NIM :

ABSTRAK. Universitas Paramadina Program Studi Ilmu Komunikasi : Renisa Septia NIM : ABSTRAK Nama : Renisa Septia NIM : 209000268 Universitas Paramadina Program Studi Ilmu Komunikasi 2013 Judul Karya Ilmiah : Pengaruh Komunikasi Efektif antara Dosen Pembimbing Akademik dengan Mahasiswa

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) DAN KESIAPAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : RESTY HERMITA NIM K4308111 FAKULTAS

Lebih terperinci

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG Selsia Kartika Sari, Prasetyo Budi Widodo Fakultas Psikologi, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi/universitas dihadapkan pada situasi dimana universitas harus mengedepankan lulusan mahasiswa yang berkualitas (memiliki kompetensi). Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas yaitu supervisi akademik pengawas sekolah (X 1 ), komunikasi. terikat kinerja guru dalam pembelajaran (Y).

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas yaitu supervisi akademik pengawas sekolah (X 1 ), komunikasi. terikat kinerja guru dalam pembelajaran (Y). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menguji kausalitas (pengaruh) regresi dengan metode survei. Variabel penelitian meliputi tiga variabel

Lebih terperinci

ABSTRACT. Approved by First Advisor August (Drs. Tri Cahyo Utomo, M.A) NIP

ABSTRACT. Approved by First Advisor August (Drs. Tri Cahyo Utomo, M.A) NIP ABSTRACT Title Name NIM Department : THE INFLUENCE OF FAMILY, PEER GROUP AND MASS MEDIA TO THE FISIP UNDIP STUDENT POLITICAL ORIENTATION : Nurvania Dwi Arindi : D2B004118 : Science of Government This research

Lebih terperinci

iii Universitas Kristen Maranatha

iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara grit dan IPK pada mahasiswa Kurikulum Berbasis KKNI angkatan 2013 di Universitas X di Kota Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK Emilia Roza (Eroza82@yahoo.com) 1 Muswardi Rosra 2 Ranni Rahmayanthi Z 3 ABSTRACT The objective of this research was

Lebih terperinci

ABSTRAK. (Kata kunci : College adjustment ) Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. (Kata kunci : College adjustment ) Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kemampuan college adjustment. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik survei. Sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

GAMBARAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU MATA PELAJARAN DENGAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMPN 1 JAKARTA

GAMBARAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU MATA PELAJARAN DENGAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMPN 1 JAKARTA Gambaran Komunikasi Interpersonal Guru Mata Pelajaran Dengan Guru Bimbingan... Di SMPN 1 Jakarta GAMBARAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU MATA PELAJARAN DENGAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMPN 1 JAKARTA

Lebih terperinci

PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA AKTIF DAN PASIF ORGANISASI KESISWAAN DI SMP NEGERI 2 BINANGUN

PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA AKTIF DAN PASIF ORGANISASI KESISWAAN DI SMP NEGERI 2 BINANGUN Perbedaan Keterampilan Sosial (Afrian Budiarto) 512 PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA AKTIF DAN PASIF ORGANISASI KESISWAAN DI SMP NEGERI 2 BINANGUN DIFFERENCE SOCIAL SKILLS STUDENTS ACTIVE AND PASSSIVE

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara locus of control dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang sedang menempuh Usulan Penelitian di Fakultas Psikologi Universitas X Bandung.

Lebih terperinci

: ISNAINI MARATUS SHOLIHAH NIM K

: ISNAINI MARATUS SHOLIHAH NIM K KEKUATAN DAN ARAH KEMAMPUAN METAKOGNISI, KECERDASAN VERBAL, DAN KECERDASAN INTERPERSONAL HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 3 SUKOHARJO SKRIPSI Oleh : ISNAINI MARATUS

Lebih terperinci

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP PESANTREN IMMIM PUTRA MAKASSAR

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP PESANTREN IMMIM PUTRA MAKASSAR PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP PESANTREN IMMIM PUTRA MAKASSAR EFFECT OF INTERPERSONAL COMMUNICATION TEACHER OF INTEREST

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Vivit Puspita Dewi, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Vivit Puspita Dewi, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hubungan interpersonal sangat penting untuk perkembangan perasaan kenyamanan seseorang dalam berbagai lingkup sosial. Hubungan Interpersonal membantu dalam

Lebih terperinci

RATIH DEWI PUSPITASARI K

RATIH DEWI PUSPITASARI K HUBUNGAN ANTARA IQ, MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: RATIH DEWI PUSPITASARI K4308021

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu Variabel bebas (Independent Variabel) dan Variabel

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Hubungan antara Komunikasi Interpersonal dengan Kinerja Anggota Transmania Bandung dalam Program Transmania Broadcast Session 2017 Relationship between Interpersonal

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Dian Setyorini ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN BIMBINGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh: FEBRY HELVITA SARI TAMBAT USMAN NAZARUDDIN WAHAB

HUBUNGAN BIMBINGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh: FEBRY HELVITA SARI TAMBAT USMAN NAZARUDDIN WAHAB 1 HUBUNGAN BIMBINGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh: FEBRY HELVITA SARI TAMBAT USMAN NAZARUDDIN WAHAB FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Rr. Sri Nuriaty Masdiputri NIM:

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Rr. Sri Nuriaty Masdiputri NIM: HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN KELAS PADA MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK KELAS AANVULLEN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Rr. Sri Nuriaty Masdiputri

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA TINGKAT (I) SATU

KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA TINGKAT (I) SATU KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA TINGKAT (I) SATU Juwita Palupi Muhamad Fajar Hidayat Devi Subiyantini Putri Rizky Psikologi, FPPsi, Universitas Negeri Malang juwi.pupi@gmail.com fajarjunior93@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH SELF EFFICACY TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA BERPRESTASI (MAWAPRES) STKIP PGRI BANGKALAN

PENGARUH SELF EFFICACY TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA BERPRESTASI (MAWAPRES) STKIP PGRI BANGKALAN PENGARUH SELF EFFICACY TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA BERPRESTASI (MAWAPRES) STKIP PGRI BANGKALAN Atya Rizkiana STKIP PGRI BANGKALAN atyarizkiana@stkippgri-bkl.ac.id Abstract The purpose of this research

Lebih terperinci

KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN REGULASI EMOSI PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN REGULASI EMOSI PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN REGULASI EMOSI PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN Alvindi Ayu Agasni 1, Endang Sri Indrawati 2 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto

Lebih terperinci

Rizki Ramadhani. Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Intisari

Rizki Ramadhani. Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Intisari HUBUNGAN ANTARA OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN COPING STRESS PADA MAHASISWA KEPERAWATAN YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI DI STIKES MUHAMMADIYAH SAMARINDA Rizki Ramadhani Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

Rosi Kurniawati Tino Leonardi, M. Psi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya

Rosi Kurniawati Tino Leonardi, M. Psi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya Hubungan Antara Metakognisi dengan Prestasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Airlangga yang Aktif Berorganisasi di Organisasi Mahasiswa Tingkat Fakultas Rosi Kurniawati Tino Leonardi,

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BERDASARKAN USIA DAN MASA KERJA

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BERDASARKAN USIA DAN MASA KERJA PERBEDAAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BERDASARKAN USIA DAN MASA KERJA Shafira, Anita Listiara Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A 1 HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A Rohmatul Ummah, Anita Listiara* Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : SITI FATIMAH NIM K

SKRIPSI. Oleh : SITI FATIMAH NIM K KONTRIBUSI IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DAN EQ (EMOTIONAL QUOTIENT) TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : SITI FATIMAH NIM

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 HALAMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang

Lebih terperinci

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GROGOL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GROGOL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GROGOL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE EFFECTIVENESS OF SIMULATION TECHNIQUES TO IMPROVE INTERPERSONAL

Lebih terperinci

Rita Syofyan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang

Rita Syofyan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang PENGARUH SOSIAL EKONOMI KELUARGA, PARTISIPASI DALAM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN DOSEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PSPE Rita Syofyan Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SISWA SD ATHIRAH KOTA MAKASSAR 1 Nurhadifah Amaliyah, 2 Waddi Fatimah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang

Lebih terperinci

PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA

PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA NUR IKHSANIFA Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda INTISARI Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan subjek yang selalu menarik untuk dibahas.

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan subjek yang selalu menarik untuk dibahas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan subjek yang selalu menarik untuk dibahas. Ada kalanya mahasiswa dielu-elukan karena berhasil membuat sebuah perubahan besar bahkan revolusi.

Lebih terperinci

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA PADANG

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA PADANG KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA PADANG Sulastri Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang Email : lastri_ilham@yahoo.com ABSTRAK Komunikasi merupakan salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif, yaitu metode yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka)

Lebih terperinci

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII Leo Iskandar (leoiskandar46@yahoo.co.id) 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT The purpose of this

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI ORGANISASI DAN KEAKTIFAN BERORGANISASI TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA UNIT KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH MOTIVASI ORGANISASI DAN KEAKTIFAN BERORGANISASI TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA UNIT KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENGARUH MOTIVASI ORGANISASI DAN KEAKTIFAN BERORGANISASI TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA UNIT KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application IJGC 3 (2) (2014) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application IJGC 5 (3) (2016) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh gambaran mengenai orientasi masa depan bidang pendidikan pada siswa kelas II SMAN X Cimahi. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut. 70 BAB III METODE PENELITIAN Agar memperoleh hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka seorang peneliti harus dapat memahami dan menggunakan cara atau metode yang benar

Lebih terperinci

NURUL ILMI FAJRIN_ Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

NURUL ILMI FAJRIN_ Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG NURUL ILMI FAJRIN_11410126 Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT DAN PENGETAHUAN PEMESINAN TERHADAP PRESTASI CNC KELAS XI SMK NEGERI 1 PURWOREJO

PENGARUH MINAT DAN PENGETAHUAN PEMESINAN TERHADAP PRESTASI CNC KELAS XI SMK NEGERI 1 PURWOREJO Pengaruh Minat dan (Adi Purwanto) 433 PENGARUH MINAT DAN PENGETAHUAN PEMESINAN TERHADAP PRESTASI CNC KELAS XI SMK NEGERI 1 PURWOREJO THE EFFECT OF INTEREST AND BASIC KNOWLEDGE ON MACHINING TO ACADEMIC

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi desain, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel, dan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SKRIPSI OLEH: YENNY PUTRI PRATIWI K4308128 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS Saryatun, Ranto, Danar Susilo Wijayanto Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII 1 HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII Ari Widayat (ariwidayat.716@gmail.com) 1 Giyono 2 Rani Rahmayanthi 3 ABSTRACT The purpose of this study was to

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS JPPM Vol. 10 No. 1 (2017) PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Riski Aspriyani Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap rizky.asp@gmail.com ABSTRACT

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN KOMUNIKASI DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN KOMUNIKASI DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN KOMUNIKASI DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA Silya Maryanti 1 Zikra 2 Nurfarhanah 3 Abstract, Problems that occur in the field is that there are some students who do not communicate

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Arikunto (1998) menyatakan bahwa penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada dan

Lebih terperinci

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA BERORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN SOFT SKILLS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA BERORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN SOFT SKILLS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN Pengaruh Keaktifan Siswa (Amzar Yulianto) 329 PENGARUH KEAKTIFAN SISWA BERORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN SOFT SKILLS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN THE EFFECT OF STUDENTS INVOLVEMENT

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL Amilia Ratih Dewanti 1 (ameliaratih.dewanti@yahoo.com) Yusmansyah 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT The research aims was

Lebih terperinci

Felicia Setyono, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya

Felicia Setyono, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEMIMPIN KELOMPOK SEL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI ANGGOTA KELOMPOK SEL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya dalam bentuk data numerikal (Sumarsono, Kedua variabel tersebut seabagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya dalam bentuk data numerikal (Sumarsono, Kedua variabel tersebut seabagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah salah satu langkah yang penting dalam melakukan penelitian ilmiah. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian adalah MTs Al Inayah yang berlokasi di jalan cijerokaso No.63 Kelurahan Sarijadi Bandung, Kecamatan Sukasari Bandung. MTs Al

Lebih terperinci

HUBUNGAN PARENTAL DISCIPLINE

HUBUNGAN PARENTAL DISCIPLINE HUBUNGAN PARENTAL DISCIPLINE, INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM PEER GROUP, DAN KESESUAIAN PEMILIHAN JURUSAN, TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FISIP UNDIP SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT

PERBEDAAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT PERBEDAAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT Edwina Renaganis Rosida 1, Tri Puji Astuti 2 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto

Lebih terperinci

Hubungan Kesejahteraan Psikologis Dengan Self Esteem Pada Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Wilayah Kecamatan Tebet

Hubungan Kesejahteraan Psikologis Dengan Self Esteem Pada Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Wilayah Kecamatan Tebet Hubungan Kesejahteraan Psikologis Dengan Self Esteem Pada Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Wilayah Kecamatan Tebet SKRIPSI Oleh : Bayhaqqi 201210515003 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEYAKINAN DIRI DAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN KESIAPAN KERJA PADA SISWA KELAS XII SMK WISUDHA KARYA KUDUS SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KEYAKINAN DIRI DAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN KESIAPAN KERJA PADA SISWA KELAS XII SMK WISUDHA KARYA KUDUS SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KEYAKINAN DIRI DAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN KESIAPAN KERJA PADA SISWA KELAS XII SMK WISUDHA KARYA KUDUS SKRIPSI DisusunOleh: WAHYU AGUS SAPUTRO 2012 60 050 UNIVERSITAS MURIA KUDUS FAKULTAS

Lebih terperinci

Salsabila Khairani 1 ABSTRAK

Salsabila Khairani 1 ABSTRAK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI ORANG TUA ANAK PENDERITA AUTIS DENGAN TERAPIS DALAM MASA TERAPI SERTA EFEKNYA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK (Studi Pada Orang Tua Dan Terapis Siswa Autis Di SLB Dharma Bhakti Dharma

Lebih terperinci

Key words: reading interest, motivation to choose Study Program. Kata kunci: minat baca, motivasi memilih Program Studi.

Key words: reading interest, motivation to choose Study Program. Kata kunci: minat baca, motivasi memilih Program Studi. HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN MOTIVASI MEMILIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH MAHASISWA TINGKAT I UNIVERSITAS NEGERI MALANG ANGKATAN 2011 Budi Seyarini 1 Widodo Hs 2 Musthofa

Lebih terperinci

SKRIPSI. Nadya Putri Delwis FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA GENAP, 2013/2014

SKRIPSI. Nadya Putri Delwis FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA GENAP, 2013/2014 PERBEDAAN KECERDASAN SOSIAL SISWA SINGLE SEX SCHOOLS DAN COEDUCATIONAL SCHOOLS DI KOTA PADANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Oleh: Nadya Putri Delwis 101301024 FAKULTAS

Lebih terperinci

Wangan Indriyani Hendyat Soetopo Desi Eri Kusumaningrum. Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145

Wangan Indriyani Hendyat Soetopo Desi Eri Kusumaningrum.   Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145 PERBEDAAN KOMPETENSI GURU YANG SUDAH SERTIFIKASI DAN YANG BELUM SERTIFIKASI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) SWASTA SE-KABUPATEN SIDOARJO THE DIFFERENCE OF CERTIFIED AND NOT CERTIFIED TEACHER COMPETENCIES

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi interpersonal dan keharmonisan keluarga. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application IJGC 4 (2) (2015) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALU BIMBINGAN KELOMPOK

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG Lucky Rianatha 1, Dian Ratna Sawitri 2 1,2 Fakultas Psikologi,Universitas Diponegoro Jl. Prof.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL Oleh RENANTI WIDYA DARA NAZARUDDIN WAHAB ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

C. Melawati. et. al. JRPK Vol. 4 No. 1 Desember 2014

C. Melawati. et. al. JRPK Vol. 4 No. 1 Desember 2014 ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KERJA SAMA SISWA PADA PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) Cyntia Melawati, Maria Paristiowati, Suhartono

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN PROBLEM POSING DAN PROBLEM SOLVING MEMPERHATIKAN EQ

EFEKTIVITAS KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN PROBLEM POSING DAN PROBLEM SOLVING MEMPERHATIKAN EQ EFEKTIVITAS KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN PROBLEM POSING DAN PROBLEM SOLVING MEMPERHATIKAN EQ Defryana Eka Susanti, Eddy Purnomo, Nurdin Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Tergantung : Gaya Manajemen Konflik 2. Variabel Bebas : Kompetensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a) Kelengkapan administrasi dan instrumen penelitian 1) Mengajukan surat ijin penelitian. 2) Melakukan

Lebih terperinci

NASKAH JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

NASKAH JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN 1 NASKAH JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PROFIL TEAMWORK SKILL SEBAGAI GAMBARAN KEMAMPUAN KOMPETITIF MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN TEKNIK BOGA ANGKATAN TAHUN 2009-2011 Ichda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif. Menurut Babby (1995), yang dimaksud rancangan penelitian adalah mencatat perencanaan

Lebih terperinci

BIMBINGAN KELOMPOK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SISWA

BIMBINGAN KELOMPOK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SISWA Bimbingan Kelompok Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi Siswa (Erwin Erlangga) BIMBINGAN KELOMPOK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SISWA Erwin Erlangga Universitas Semarang, Jl. Soekarno Hatta,

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN BERFIKIR POSITIF TERHADAP TINGKAT EFIKASI DIRI MAHASISWA. Suryani STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta

PENGARUH PELATIHAN BERFIKIR POSITIF TERHADAP TINGKAT EFIKASI DIRI MAHASISWA. Suryani STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta PENGARUH PELATIHAN BERFIKIR POSITIF TERHADAP TINGKAT EFIKASI DIRI MAHASISWA Suryani STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta E-mail: dsafaa_81@yahoo.com Abstract: The purposes of the study is to determine the effect

Lebih terperinci

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) DENGAN EXPLICIT INSTRUCTION (EI) PADA SUB KONSEP SISTEM

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR Rismawati Amin Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

Journal of Mechanical Engineering Learning

Journal of Mechanical Engineering Learning JMEL 3 (1) (014) Journal of Mechanical Engineering Learning http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jmel STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENTS) DAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Meity Fitri Yani 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Meity Fitri Yani 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3 0 MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK Meity Fitri Yani (meity_fy@yahoo.com) 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3 ABSTRACT The purpose of this research is to know whether

Lebih terperinci

PERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER

PERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER PERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER Christella Mustiningsih Sunarni E-mail: ellachris38@yahoo.co.id Universitas Negeri Malang, Jl.

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM 1 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 2 HALAMAN PENGESAHAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan Dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan yaitu : yang akan dicapai.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan Dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan yaitu : yang akan dicapai. 65 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan Dan Pelaksanaan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah awal yang perlu dilakukan adalah persiapan penelitian agar tidak

Lebih terperinci

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PENYELESAIAN KONFLIK ANTARPRIBADI PADA KARYAWAN PT. PERTAMINA HULU ENERGI-WEST MADURA OFFSHORE, JAKARTA

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PENYELESAIAN KONFLIK ANTARPRIBADI PADA KARYAWAN PT. PERTAMINA HULU ENERGI-WEST MADURA OFFSHORE, JAKARTA PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PENYELESAIAN KONFLIK ANTARPRIBADI PADA KARYAWAN PT. PERTAMINA HULU ENERGI-WEST MADURA OFFSHORE, JAKARTA Zeannette Georgia Zettiara Besare PT. Pertamina Hulu Energi-West

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012 HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012 Roy Silitonga, Sri Hartati *) Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

JIME, Vol. 3. No. 2 ISSN Oktober 2017

JIME, Vol. 3. No. 2 ISSN Oktober 2017 HUBUNGAN VO2 MAX DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA 50 METER PADA MAHASISWA PUTRA IKIP MATARAM SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2016/2017 Maulidin, Adi Suriatno, Dadang Warta Candra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis.

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktivitas manusia yang dasar, dengan berkomunikasi manusia melakukan hubungan karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Purpose of Life pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi di Universitas X Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling

Lebih terperinci

ANALISIS HAMBATAN BELAJAR TEKNOLOGI MEKANIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA

ANALISIS HAMBATAN BELAJAR TEKNOLOGI MEKANIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA Analisis Hambatan Belajar (Rian Prasetyo) 115 ANALISIS HAMBATAN BELAJAR TEKNOLOGI MEKANIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA THE ANALYSIS OF LEARNING BARRIERS ON MECHANICS TECHNOLOGY

Lebih terperinci