HIDDEN MESSAGE PESAN TERSEMBUNYI DALAM LAMBANG GARUDA PANCASILA? RANTAI : Melambangkan sila ke 2 : Kemanusiaan yang adil dan beradap

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HIDDEN MESSAGE PESAN TERSEMBUNYI DALAM LAMBANG GARUDA PANCASILA? RANTAI : Melambangkan sila ke 2 : Kemanusiaan yang adil dan beradap"

Transkripsi

1 HIDDEN MESSAGE PESAN TERSEMBUNYI DALAM LAMBANG GARUDA PANCASILA? 1. LAMBANG-LAMBANG PANCASILA. Pancasila, dasar falsafah Negara Republik Indonesia, tergambarkan dalam perisai lambang Garuda Pancasila sebagai berikut : BINTANG LIMA : Melambangkan sila ke 1 : Ketuhanan Yang Maha Esa RANTAI : Melambangkan sila ke 2 : Kemanusiaan yang adil dan beradap POHON BERINGIN : Melambangkan sila ke 3 : Persatuan Indonesia KEPALA BANTENG : Melambangkan sila ke 4 : Kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan PADI dan KAPAS : Melambangkan sila ke 5 : Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia

2 2. LETAK LAMBANG-LAMBANG PANCASILA YANG AGAK JANGGAL. Letak lambang sila kesatu yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa adalah di tengah perisai yang sudah tepat karena merupakan sila yang paling utama, yang melambangkan kehidupan bangsa yang religius, penuh toleransi bagi semua agama dan kepercayaan. Bila kita perhatikan lebih lanjut, letak lambang2 Pancasila terlihat agak janggal untuk sila2 kedua sampai kelima, yaitu mulai dari kanan bawah dan berputar melawan arah jarum jam Biasanya bila kita ingin menggambarkan sesuatu dalam sebuah lingkaran, kita akan melakukannya sesuai arah jarum jam. Saya bertanya pada diri sendiri, apakah kejanggalan itu mempunyai makna tertentu atau message tertentu, yang tersembunyi? 3. MAKNA ATAU PESAN TERSEMBUNYI. Seandainya kita mulai dari kiri atas, berputar mengikuti arah jarum jam, maka urutannya adalah sebagai berikut : Apakah urutan / sequence tersebut mengandung makna atau pesan yang tersembunyi?

3 Kemngkinan sekali, lambang2 tersebut menggambarkan tahapan perkembangan Negara Indonesia sebagai berikut : 1) TAHAP KEMERDEKAAN INDONESIA : PERIODE SUKARNO. Tahap kesatu : Tahap Kemerdekaan Indonesia diawali dengan Proklamasi Kemerdekaan oleh Soekarno-Hatta pada tanggal Sebagai Negara yang baru memerdekakan diri, perlu perjuangan di forum internasional agar existensi Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat dari Sabang sampai Merauke, diakui oleh dunia internasional. Itulah yang diperjuangkan oleh Bung Karno. Bukan hanya diakui existensinya, tetapi menjadi leader di kalangan negara2 non-blok, dengan idea2 yang cemerlang dan inisiatifnya melaksanakan Konferensi Asia Afrika. Tahap awal kemerdekaan Indonesia dilambangkan dengan Kepala Banteng, gambar dari Partai Nasional Indonesia / PNI yang didirikan dan dipimpin oleh Bung Karno! 2) TAHAP PEMBANGUNAN. PERIODE SUHARTO. Tahap kedua : Suharto menyadari bahwa agar Indonesia dapat menjadi negara besar dan kuat, pembangunan perekonomian nasional perlu mendapat prioritas. Pada awal pemerintahannya, perekonomian Indonesia masih sangat tergantung pada import barang2 kebutuhan, dari semen dan bahan bangunan, bahan pakaian dan kebutuhan se-hari2, dan hampir semua barang2 kebutuhan lainnya. Produksi dalam negeri adalah minim sekali dan perekonomian berupa export bahan mentah dan import barang jadi. Suharto melaksanakan pembangunan nasional secara terencana dan terarah dengan Rencana Pembangunan Lima Tahun-an, pembangunan infrastruktur untuk transportasi, bendungan untuk irigasi, program Keluarga Berencana, program perekonoman pedesaan dengan KUD, PIR, Plasma, subsidi pupuk dan benih dan lainnya, dan pernah mencapai swasembada beras. Pembangunan industri juga mengalami kemajuan yang berarti dan secara nasional telah mengalami kemajuan yang signifikan.

4 Pembangunan awal yang dipacu dengan cepat untuk mengejar ketertinggalan, membawa serta penyakit balita / kinderziekte di bidang management, ineffisiensi dan korupsi. Kelemahan2 itu memang sulit untuk dihindari karena asselerasi di tahap awal pembangunan, dan kita masih perlu belajar banyak. Periode Suharto ditandai dengan Pohon Beringin, lambang GOLKAR yang menjadi kekuatan politik Suharto. 3) TAHAP KEADILAN DAN PERSATUAN. PERIODE RATU ADIL? Tahap ketiga : Dilambangkan dengan rantai dalam satu rangkaian seperti gelang atau kalung. Mata rantai ( yang kotak menggambarkan pria, dan yang bulat menggambarkan wanita ) adalah sama besarnya, yang melambangkan kesamaan hak dan kewajiban di depan hukum, equality before the law. Rantai berbentuk gelang / kalung menggambarkan persatuan. Dewasa ini kita mengalami kekacauan dalam sistim pemerintahan dan tatanan social, dan perekonomian nasional juga dalam kondisi yang kurang menggembirakan. Apa bila Indonesia ingin makmur dan sejahtera, persyaratan2 utama adalah : a. Supremasi hukum. Pembangunan tidak dapat dilaksanakan apa bila tidak ada kepastian hukum, maraknya korupsi, hukum yang tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. Dengan perkataan lain, tidak adanya keadilan. Prabu Joyoboyo telah menggambarkan akan munculya Ratu Adil. Banyak yang ber-tanya2, siapakah sebenarnya Ratu Adil yang diramalkan itu? Menurut hemat saya, Ratu Adil bukannya dalam bentuk sosok manusia, tetapi sebagai perlambang dari Keadilan yang menjadi Ratu, supremasi hukum! b. Persatuan. Pembangunan tidak dapat dilaksanakan dengan baik bila terjadi keretakan, apa lagi perpecahan bangsa. Konflik2 horizontal / vertical akan sangat menghambat pembangunan. Kita masih berada dalam masa transisi untuk mencapai Tahap Ketiga yaitu Tahap Keadilan dan Persatuan. Prabu Joyoboyo telah meramalkan : Kalau Ratu Adil sudah muncul, Nusantara ( Indonesia ) makmur.

5 4) TAHAP KEMAKMURAN. Tahap ke 4 : Tahap Kemakmuran dilambangkan dengan Padi dan Kapas, sandang pangan yang berlipah. Mudah2an Indonesia akan makmur dalam kurun waktu yang tidak lama lagi. Demikianlah sekadar lamunan kami tentang hidden message yang tersembunyi dalam lambang Garuda Pancasila. Semoga Indonesia dapat segera keluar dari kondisi yang sangat memprihatinkan di mana tata kehidupan berbangsa dan bernegara, tata kehidupan social telah kehilangan nilai etika dan moral, dan hampir separo masyarakat masih berada di bawah garis kemiskinan. Jakarta, 12 Agustus 2011 W. Haryono.

Gambar dan Lambang Burung Garuda Pancasila BURUNG GARUDA SEBAGAI LAMBANG PANCASILA

Gambar dan Lambang Burung Garuda Pancasila BURUNG GARUDA SEBAGAI LAMBANG PANCASILA Gambar dan Lambang Burung Garuda Pancasila BURUNG GARUDA SEBAGAI LAMBANG PANCASILA Setelah kemderdekaan Indonesia 1945 hingga 1949 kemudian disusul oleh pengakuan kedaulatan Indonesia bagi Beland pada

Lebih terperinci

Kedudukan Pembukaan UUD Anggota Kelompok : -Alfin Anthony -Benadasa -Jeeva Laksamana -Nicolas Crothers -Steven David -Lukas Gilang

Kedudukan Pembukaan UUD Anggota Kelompok : -Alfin Anthony -Benadasa -Jeeva Laksamana -Nicolas Crothers -Steven David -Lukas Gilang Kedudukan Pembukaan UUD 1945 Anggota Kelompok : -Alfin Anthony -Benadasa -Jeeva Laksamana -Nicolas Crothers -Steven David -Lukas Gilang Pertanyaan 1. Jelaskan Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan

Lebih terperinci

BHINEKA TUNGGAL IKA MAKALAH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila. Disusun Oleh : Aditya Mahendra ( )

BHINEKA TUNGGAL IKA MAKALAH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila. Disusun Oleh : Aditya Mahendra ( ) BHINEKA TUNGGAL IKA MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila Dosen Pengampu : Yuli Nurkhasanah Disusun Oleh : Aditya Mahendra (1601026139) Ilham Fajryan Aviciena (1601026141)

Lebih terperinci

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA (Makalah Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas MK Pendidikan Pancasila) Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. Disusun Oleh: Nama : WIJIYANTO

Lebih terperinci

SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-66 REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 TANGGAL 17 AGUSTUS 2011

SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-66 REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 TANGGAL 17 AGUSTUS 2011 1 Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-66 REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 TANGGAL 17 AGUSTUS 2011 ASSALAMU ALAIKUM WR. WB. YANG

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Ari Sulistyanto, S. Sos., M. I. Kom. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

Pendidikan Pancasila PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Ari Sulistyanto, S. Sos., M. I. Kom. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen Pendidikan Pancasila Modul ke: 05Fakultas Ekonomi Bisnis PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Ari Sulistyanto, S. Sos., M. I. Kom Program Studi Manajemen Bagian Isi A. Pendahuluan B. Hubungan Pancasila dengan

Lebih terperinci

Penjabaran Pancasila Dalam Pasal UUD 45 dan Kebijakan negara. Komarudin, MA

Penjabaran Pancasila Dalam Pasal UUD 45 dan Kebijakan negara. Komarudin, MA Penjabaran Pancasila Dalam Pasal UUD 45 dan Kebijakan negara Modul ke: 06 Fakultas HUMAS Setelah membaca modu ini mahasiswa diharapkan menguasai pengetahuan tentang : hubungan Pancasila dengan Pembukaan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA

TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA Nama : Dini Fathnin Suroyo NIM :11.02.8137 Kelompok A Dosen : Drs. Khalis Purwanto,MM DIII MANAJEMEN INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA PANCASILA

Lebih terperinci

18. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI

18. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI 18. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI KELAS: I KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya teman, dan guru 1.1 Mensyukuri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang tercantum dalam alenia keempat pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yang telah ditetapkan oleh PPKI

Lebih terperinci

BAB II A S A S Pasal 2 AP2TKILN Berasaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945

BAB II A S A S Pasal 2 AP2TKILN Berasaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENGELOLA PELATIHAN TENAGA KERJA INDONESIA LUAR NEGERI ( A P 2 T K I L N ) PEMBUKAAN Bahwa Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 adalah titik awal untuk mewujudkan cita-cita

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DPRD KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG LAMBANG DPRD KABUPATEN PANGANDARAN

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DPRD KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG LAMBANG DPRD KABUPATEN PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DPRD KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG LAMBANG DPRD KABUPATEN PANGANDARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PIMPINAN DPRD KABUPATEN PANGANDARAN, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA Menimbang : NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG TANDA JABATAN PRESIDEN, WAKIL PRESIDEN, MENTERI, DAN PEJABAT SETINGKAT MENTERI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Dikdik Baehaqi Arif, M.Pd

Dikdik Baehaqi Arif, M.Pd IDENTITAS NASIONAL Dikdik Baehaqi Arif, M.Pd PROSES BERBANGSA DAN BERNEGARA Bangsa Indonesia adalah seluruh manusia yang menurut wilayahnya telah ditentukan untuk tinggal bersama di wilayah nusantara dari

Lebih terperinci

TUGAS KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH

TUGAS KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH TUGAS KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. Disusun Oleh : Richi Ardianto 11.11.5468 Kelompok F S1 TI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL PANCASILA ( waktu : 36 menit )

LATIHAN SOAL PANCASILA ( waktu : 36 menit ) LATIHAN SOAL PANCASILA ( waktu : 36 menit ) 1. Bunyi sila pertama Pancasila adalah a. Allah yang Maha Esa b. Budha yang Maha Esa c. Dewa yang Maha Esa d. Ketuhanan Yang Maha Esa e. Yesus yang Maha Esa

Lebih terperinci

SX=X. DEMO : Purchase from to remove the watermark. p. ATRIBUT. 1. TUTUP KEPALA a. BIUTZ. b. KOPIAH/PECI

SX=X. DEMO : Purchase from  to remove the watermark. p. ATRIBUT. 1. TUTUP KEPALA a. BIUTZ. b. KOPIAH/PECI DEMO : Purchase from www.a-pdf.com to remove the watermark p. ATRIBUT 1. TUTUP KEPALA a. BIUTZ Tampak depan Bahan dasar kain wama khaki Tampak samping SX=X Garuda wama kuning emas bagi Bupati /Wabup Garuda

Lebih terperinci

PANCASILA UNTUK INDONESIA

PANCASILA UNTUK INDONESIA PANCASILA UNTUK INDONESIA Disusun Oleh : Aulia Gradita S.P NIM : 11.11.5052 Kelompok Jurusan Dosen : D : S1 Teknik Informatika : Tahajudin S, Drs Untuk memenuhi Mata Kuliah Pendidikan Pancasila STMIK AMIKOM

Lebih terperinci

Sosialisme Indonesia

Sosialisme Indonesia Sosialisme Indonesia http://sinarharapan.co/news/read/140819049/sosialisme-indonesia 19 Agustus 2014 12:50 Ivan Hadar* OPINI Sosialisme-kerakyatan bisa diterapkan di Indonesia. Terpilihnya Jokowi sebagai

Lebih terperinci

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta S a m b u t a n UPACARA BENDERA PERINGATAN DETIK-DETIK PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI KE-72 TAHUN 2017 Yogyakarta, 17 Agustus 2017 --------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

MODUL 5 PANCASILA DASAR NEGARA DALAM PASAL UUD45 DAN KEBIJAKAN NEGARA

MODUL 5 PANCASILA DASAR NEGARA DALAM PASAL UUD45 DAN KEBIJAKAN NEGARA MODUL 5 PANCASILA DASAR NEGARA DALAM PASAL UUD45 DAN KEBIJAKAN NEGARA (Penyusun: ) Standar Kompetensi : Pancasila sebagai Dasar Negara Indikator: Untuk dapat menguji pengetahuan tersebut, mahasiswa akan

Lebih terperinci

Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR

Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Semester : VI / I Alokasi Waktu : 6 x 35 Menit Standar Kompetensi 1. Menghargai nilai-nilai juang dalam proses

Lebih terperinci

PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB Disusun oleh : Nama : Oky Prasetya Aji P. NIM : 11.11.4984 Program Studi : Pancasila Jurusan : S1 Teknik Informatika Nama Dosen : Drs. Tahajudin Sudibyo

Lebih terperinci

SAMBUTAN PADA MALAM TASYAKURAN PERINGATAN HUT PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-66 RI TAHUN 2011 TANGGAL 16 AGUSTUS 2011

SAMBUTAN PADA MALAM TASYAKURAN PERINGATAN HUT PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-66 RI TAHUN 2011 TANGGAL 16 AGUSTUS 2011 1 Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya SAMBUTAN PADA MALAM TASYAKURAN PERINGATAN HUT PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-66 RI TAHUN 2011 TANGGAL 16 AGUSTUS 2011 ASSALAMU'ALAIKUM WR. WB. YANG SAYA HORMATI: - MUSPIDA

Lebih terperinci

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nasionalisme atau rasa kebangsaan tidak dapat dipisahkan dari sistem pemerintahan yang berlaku di sebuah negara. Nasionalisme akan tumbuh dari kesamaan cita-cita

Lebih terperinci

K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR V/MPR/2000 TENTANG PEMANTAPAN PERSATUAN DAN KESATUAN NASIONAL

K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR V/MPR/2000 TENTANG PEMANTAPAN PERSATUAN DAN KESATUAN NASIONAL K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR V/MPR/2000 TENTANG PEMANTAPAN PERSATUAN DAN KESATUAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MAKALAH PANCASILA Disusun Oleh : Nama : DIMAS RIZA RAHMAN NIM : 11.11.5313 Kelompok : E Program Studi : S1 Jurusan : TEKNIK INFORMATIKA Dosen Pembimbing : DR. Abidarin Rosyidin,MMa STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Garuda Pancasila adalah lambang Negara Indonesia yang menjadi pedoman hidup masyarakat. Dalam lambang Negara ini berisi lima sila yang mencakup lambang bintang

Lebih terperinci

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN Dosen Nama : Dr. Abidarin Rosyidi, MMA :Ratna Suryaningsih Nomor Mahasiswa : 11.11.5435 Kelompok : E Program Studi dan Jurusan : S1 Sistem Informatika STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Disusun oleh : NAMA : ANDHIKA WAHYU PRATAMA NIM : 11.11.4962 KELOMPOK : D Untuk memenuhi salah satu syarat Mata Kuliah Pendidikan Pancasila JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA STMIK

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI BIRO EKONOMI DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDA PROVINSI BANTEN

BAB II DESKRIPSI BIRO EKONOMI DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDA PROVINSI BANTEN BAB II DESKRIPSI BIRO EKONOMI DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDA PROVINSI BANTEN 2.1. Sejarah Instansi Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Banten merupakan salah satu

Lebih terperinci

AKU WARGA NEGARA YANG BAIK

AKU WARGA NEGARA YANG BAIK AKU WARGA NEGARA YANG BAIK Dosen Pembimbing: M. Ayub Pramana SH Disusun oleh Nama: Surya Widianto P.Y NIM : 11.12.5487 Kel : G Program studi : Pancasila Jurusan : S1 Sistem Informatika SEKOLAH TINGGI MANAJEMN

Lebih terperinci

Pancasila dan Implementasinya

Pancasila dan Implementasinya Modul ke: Pancasila dan Implementasinya Fakultas Rusmulyadi, M.Si. Program Studi www.mercubuana.ac.id Sejarah Lahirnya Pancasila Kata Pancasila pertama kali dapat ditemukan dalam buku Sutasoma karya Mpu

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1994 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA SATYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1994 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA SATYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1994 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA SATYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa penganugerahan Satyalancana Karya Satya merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 13 /PBI/2014 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2014

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 13 /PBI/2014 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2014 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 13 /PBI/2014 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN 100.000 (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB IV MAKNA KEBANGKITAN NASIONAL SEBAGAI TONGGAK PERGERAKAN NASIONAL PADA AWAL ABAD KE XX. 4.1 Kebangkitan Nasional dan Pergerakan Nasional

BAB IV MAKNA KEBANGKITAN NASIONAL SEBAGAI TONGGAK PERGERAKAN NASIONAL PADA AWAL ABAD KE XX. 4.1 Kebangkitan Nasional dan Pergerakan Nasional BAB IV MAKNA KEBANGKITAN NASIONAL SEBAGAI TONGGAK PERGERAKAN NASIONAL PADA AWAL ABAD KE XX 4.1 Kebangkitan Nasional dan Pergerakan Nasional Kebangkitan Nasional adalah tonggak sejarah bangsa Indonesia.

Lebih terperinci

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT Title? Author Riendra Primadina Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov 2010 14:10:06 GMT Author Comment Hafizhan Lutfan Ali Comments Jawaban nya...

Lebih terperinci

Puji syukur Alhamdulillah marilah senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, bahwa di Bulan Ramadhan yang penuh barokah

Puji syukur Alhamdulillah marilah senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, bahwa di Bulan Ramadhan yang penuh barokah BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA BENDERA BULAN AGUSTUS 2011 PEMERINTAH KABUPATEN KULONPROGO Wates, 17 Agustus 2011 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Pimpinan SKPD di

Lebih terperinci

Sambutan. Pada Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan. Republik Indonesia ke Agustus 2017 INDONESIA KERJA BERSAMA

Sambutan. Pada Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan. Republik Indonesia ke Agustus 2017 INDONESIA KERJA BERSAMA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA Sambutan Pada Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 17 Agustus 2017 INDONESIA KERJA BERSAMA 1 Bismillahirrahmanirrahim,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Menimbang:

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL UUD 1945 ( waktu : 36 menit )

LATIHAN SOAL UUD 1945 ( waktu : 36 menit ) LATIHAN SOAL UUD 1945 ( waktu : 36 menit ) 1. Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas a. anggota Mahkamah Konstitusi dan anggota anggota Dewan Perwakilan Rakyat b. anggota Mahkamah Konstitusi dan anggota

Lebih terperinci

Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruh isi paparan ini dengan mencantumkan sumber kutipan atas nama Komite Ekonomi dan Industri Nasional

Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruh isi paparan ini dengan mencantumkan sumber kutipan atas nama Komite Ekonomi dan Industri Nasional EKONOMI PANCASILA 1 2 Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruh isi paparan ini dengan mencantumkan sumber kutipan atas nama Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) 2018 Pendiri Bangsa Membangun

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/8/PBI/1999 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 1999

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/8/PBI/1999 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 1999 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/8/PBI/1999 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH PECAHAN 100.000 (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 1999 GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa peningkatan kegiatan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SAMBUTAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH DALAM RANGKA MEMPERINGATI HUT KE 72 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KAMIS 17 AGUSTUS 2017 Asalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, Om Swasti

Lebih terperinci

5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila

5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila 5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila Disusun Oleh : Kelompok 2 Kelas : XII IPA 3 Devi Elfiani (07) Dhea Gita Fitri (08) Mahendra

Lebih terperinci

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN 2010 2014 A. PENDAHULUAN Program Legislasi Nasional (Prolegnas) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 1951 TENTANG LAMBANG NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 1951 TENTANG LAMBANG NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 1951 TENTANG LAMBANG NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Mengingat : Mendengar : bahwa menurut Undang-undang Dasar perlu ditetapkan Lambang

Lebih terperinci

Demokrasi di Indonesia

Demokrasi di Indonesia Demokrasi Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara

Lebih terperinci

PIAGAM KERJASAMA PARTAI DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA TAHUN

PIAGAM KERJASAMA PARTAI DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA TAHUN PIAGAM KERJASAMA PARTAI DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA TAHUN 2009-2014 Atas berkat Rahmat Allah SWT, Para penandatangan piagam kerjasama telah sepakat untuk membentuk koalisi berbasis platform

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PANGKALPINANG,

PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PANGKALPINANG, PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PANGKALPINANG, Menimbang : a. Bahwa setiap manusia berhak memperoleh penghormatan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Fakultas TEKNIK Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS; MENGETAHUI SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA MENJELASKAN

Lebih terperinci

ASSALAMU'ALAIKUM WR.WB

ASSALAMU'ALAIKUM WR.WB ASSALAMU'ALAIKUM WR.WB KELOMPOK 11 Nama Anggota: Nur Ihsani Rahmawati (14144600186) Rizki Utami (14144600210) Siti Aminah (14144600198) Kelas: A5-14 FKIP/PGSD Tugas Kelompok : PKN Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

bersama Andri Tri Kuncoro, MA

bersama Andri Tri Kuncoro, MA DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV 2016 PUSDIKLAT KEMENDAGRI REG. BUKITTINGGI bersama Andri Tri Kuncoro, MA Perubahan Komitmen Konsistensi lahir di SAMPANG, Senin, 19 April 1982 alumni S-2 Ilmu Politik UGM

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA UPACARA BENDERA MEMPERINGATI HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE-108 TAHUN 2016

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA UPACARA BENDERA MEMPERINGATI HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE-108 TAHUN 2016 MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA UPACARA BENDERA MEMPERINGATI HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE-108 TAHUN 2016 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012 Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PENGANUGERAHAN GELAR PAHLAWAN

Lebih terperinci

Latar Belakang Masalah

Latar Belakang Masalah Di Susun Oleh : Nama :Fredy Sipta Hartanto NPM : 11.12.5791 Kelompok : H Nama Dosen : Mohammad Idris P.Drs. MM Kelompok : HAK ASAZI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011

Lebih terperinci

Bung Karno Dan Lima Kebenaran Ilahiyah

Bung Karno Dan Lima Kebenaran Ilahiyah Bung Karno Dan Lima Kebenaran Ilahiyah http://www.bergelora.com/opini-wawancara/artikel/2097-bung-karno-dan-lima-kebenaran-ilahiyah.html Minggu, 14 Juni 2015 Laksamana TNI (Pur) Slamet Soebijanto (Ist)Ditengah

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI DISUSUN OLEH: GUSPI AKHBAR PUTRA RIZKI SAHPUTRA M. FAJAR MAULANA RYAN ANDRYAN PUTRA RANGGA FERNANDO

PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI DISUSUN OLEH: GUSPI AKHBAR PUTRA RIZKI SAHPUTRA M. FAJAR MAULANA RYAN ANDRYAN PUTRA RANGGA FERNANDO PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI DISUSUN OLEH: GUSPI AKHBAR PUTRA RIZKI SAHPUTRA M. FAJAR MAULANA RYAN ANDRYAN PUTRA RANGGA FERNANDO PENGERTIAN NILAI Nilai pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang

Lebih terperinci

PIDATO DUTA BESAR RI HARSHA E. JOESOEF

PIDATO DUTA BESAR RI HARSHA E. JOESOEF PIDATO DUTA BESAR RI HARSHA E. JOESOEF PADA UPACARA PERINGATAN HUT PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI KE-65, BRATISLAVA, 17 AGUSTUS 2010 Kedutaan Besar Republik Indonesia Bratislava Slovakia 1 Bismillahirrahmanirrahim,

Lebih terperinci

PERGESERAN POLA PIKIR REMAJA TENTANG KONSEP PANDANGAN HIDUP DAN UPAYA MENJADIKAN PANCASILA SEBAGAI SEMANGAT HIDUP REMAJA.

PERGESERAN POLA PIKIR REMAJA TENTANG KONSEP PANDANGAN HIDUP DAN UPAYA MENJADIKAN PANCASILA SEBAGAI SEMANGAT HIDUP REMAJA. BAB II PERGESERAN POLA PIKIR REMAJA TENTANG KONSEP PANDANGAN HIDUP DAN UPAYA MENJADIKAN PANCASILA SEBAGAI SEMANGAT HIDUP REMAJA. 2.1 Pancasila Sebagai Pedoman Bangsa Pancasila adalah ideologi bangsa dan

Lebih terperinci

Menawarkan Pancasila Menjadi Ideologi Dunia

Menawarkan Pancasila Menjadi Ideologi Dunia Menawarkan Pancasila Menjadi Ideologi Dunia Nama : Rizqon Sadida NIM : 11.11.5381 Kelompok : E Program Studi : Strata 1 (S1) Jurusan Dosen : Teknologi Informatika : Abidarin Rosidi, Dr, M.M.A ABSTRAKSI.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/3/PBI/2014 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 6/28/PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN 100.000 (SERATUS RIBU)

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA Dan BUPATI KAYONG UTARA MEMUTUSKAN :

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA Dan BUPATI KAYONG UTARA MEMUTUSKAN : PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

tercantum Meskipun yaitu : Indonesia Limaa berikut: Rakyat. Dia Pancasila yang dasar Sekarang S Setelah Rumusan

tercantum Meskipun yaitu : Indonesia Limaa berikut: Rakyat. Dia Pancasila yang dasar Sekarang S Setelah Rumusan PANCASILAA Perisai Pancasila menampilkan lima lambang Pancasila Pancasilaa adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañcaberarti lima dan śīla berarti

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Sebagai Dasar Negara Dalam Pasal UUD 1945 dan Kebijakan Negara Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Manajemen Bagian Isi

Lebih terperinci

SAMBUTAN KETUA DPRD KABUPATEN KEBUMEN P A D A MALAM TASYAKURAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KE 72 TAHUNREPUBLIK INDONESIA Rabu, 16 Agustus 2017

SAMBUTAN KETUA DPRD KABUPATEN KEBUMEN P A D A MALAM TASYAKURAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KE 72 TAHUNREPUBLIK INDONESIA Rabu, 16 Agustus 2017 SAMBUTAN KETUA DPRD KABUPATEN KEBUMEN P A D A MALAM TASYAKURAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KE 72 TAHUNREPUBLIK INDONESIA Rabu, 16 Agustus 2017 Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Malam, Salam Sejahtera bagi

Lebih terperinci

Diskusikan secara kelompok, apa akibat apabila Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diubah. Bagaimana sikap kalian terhadap hal ini?

Diskusikan secara kelompok, apa akibat apabila Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diubah. Bagaimana sikap kalian terhadap hal ini? UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disusun dalam masa revolusi namun nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah nilai-nilai yang luhur universal dan

Lebih terperinci

GARUDA PANCASILA SEBAGAI LAMBANG NEGARA INDONESIA

GARUDA PANCASILA SEBAGAI LAMBANG NEGARA INDONESIA Kelompok 8 GARUDA PANCASILA SEBAGAI LAMBANG NEGARA INDONESIA Nabiela Rizki Alifa (I34110099) Amanda Yunita (I34110091) Cynda Adissa Lianita (I34110101) Pinkan Citra (I34110096) Sandy Adi (I34110092) MGS

Lebih terperinci

WAWASAN KEBANGSAAN Untuk Indonesia yang Gemilang

WAWASAN KEBANGSAAN Untuk Indonesia yang Gemilang WAWASAN KEBANGSAAN Untuk Indonesia yang Gemilang Kamis, 24 Oktober 2013 Moh. Fadli Dosen FH UB Ketua Pusat Penelitian Peradaban UB Staf Ahli PR II UB Wawasan Kebangsaan: PENGERTIAN cara pandang bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia di jajah oleh bangsa Eropa kurang lebih 350 tahun atau 3.5 abad, hal ini di hitung dari awal masuk sampai berakhir kekuasaannya pada tahun 1942. Negara eropa

Lebih terperinci

Tentang: PERJANJIAN PERSAHABATAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN MALAYSIA REPUBLIK INDONESIA MALAYSIA. PERJANJIAN PERSAHABATAN.

Tentang: PERJANJIAN PERSAHABATAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN MALAYSIA REPUBLIK INDONESIA MALAYSIA. PERJANJIAN PERSAHABATAN. Bentuk: Oleh: UNDANG-UNDANG (UU) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 1 TAHUN 1971 (1/1971) Tanggal: 10 MARET 1971 (JAKARTA) Sumber: LN 1971/15; TLN NO. 2956 Tentang: PERJANJIAN PERSAHABATAN ANTARA REPUBLIK

Lebih terperinci

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA Modul ke: Fakultas FAKULTAS TEKNIK PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA ERA KEMERDEKAAN BAHAN TAYANG MODUL 3B SEMESTER GASAL 2016 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Program Studi Teknik

Lebih terperinci

SOAL CPNS PANCASILA. Petunjuk! Pilihlah jawaban yang paling tepat!

SOAL CPNS PANCASILA.  Petunjuk! Pilihlah jawaban yang paling tepat! Petunjuk! Pilihlah jawaban yang paling tepat! SOAL CPNS PANCASILA 1. Toleransi dalam kehidupan antar umat beragama berarti. a. Persebaran agama dapat dilakukan kepada siapa saja dan dimana saja b. Setiap

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG

PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG Jl. Sompok No. 43 Telp. 8446802 Semarang Website.www.smp 37.smg.sch.id Email: smp 37 smg @ yahoo.co.id ULANGAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 14 /PBI/2014 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 14 /PBI/2014 TENTANG PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 14 /PBI/2014 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH KERTAS KHUSUS PECAHAN 100.000 (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2014 DALAM BENTUK UANG RUPIAH KERTAS BERSAMBUNG DENGAN

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA Modul ke: RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA SEBAGAI SALAH SATU MATA KULIAH PENGEMBANGAN KARAKTER Fakultas FAKULTAS TEKNIK RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Program Studi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 13/ 18 /PBI/2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 6/28/PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN 100.000 (SERATUS

Lebih terperinci

UKP PANCASILA. Diselenggarakan oleh: Bogor, Agustus 2017 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

UKP PANCASILA. Diselenggarakan oleh: Bogor, Agustus 2017 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA Bogor, 11-12 Agustus 2017 Diselenggarakan oleh: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA UKP PANCASILA UNIT KERJA PRESIDEN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA APAKAH NEGERI INI NEGERI

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM Yogyakarta NAMA : Listia Fitriani NIM : 11.01.2931 Kelompok : B Program Studi : Diploma 3 Jurusan : Teknik Informatika Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemuda sebagai generasi penerus sebuah bangsa, kader Selakigus aset. pengawasan pelaksanaan kenegaraan hingga saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Pemuda sebagai generasi penerus sebuah bangsa, kader Selakigus aset. pengawasan pelaksanaan kenegaraan hingga saat ini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemuda sebagai generasi penerus sebuah bangsa, kader Selakigus aset masyarakat. Seseorang atau komunitas manusia muda yang biasa di identikan dengan ke dinamisan

Lebih terperinci

C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila

C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila 1. Nilai Semangat Pendiri Negara Sebelum kamu mempelajari tentang semangat kebangsaan para pendiri negara

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1994 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA SATYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1994 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA SATYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1994 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA SATYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa penganugerahan Satyalancana Karya Satya merupakan

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Modul ke: Pendidikan Pancasila PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Fakultas EKONOMI Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Program Studi Manajemen http://www.mercubuana.ac.id Pengertian Filsafat Filsafat dalam bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. era orde baru, dimana pada era orde lama dibawah pemerintahan Presiden

BAB I PENDAHULUAN. era orde baru, dimana pada era orde lama dibawah pemerintahan Presiden BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Berkaca pada sejarah kepemimpinan bangsa ini pada era orde lama dan era orde baru, dimana pada era orde lama dibawah pemerintahan Presiden Sukarno dan pada orde

Lebih terperinci

Yang Saya hormati Para Pimpinan Tinggi Madya dan Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM;

Yang Saya hormati Para Pimpinan Tinggi Madya dan Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM; SAMBUTAN MENTERI HUKUM DAN HAM PADA UPACARA PERINGATAN 70 TAHUN INDONESIA MERDEKA 17 AGUSTUS 2015 Assalamuallaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua Yang Saya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR 03 TAHUN 2001 T E N T A N G BENTUK DAN TATA CARA PENGGUNAAN LAMBANG DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Pijar-Pijar Gagasan Soekarno

Pijar-Pijar Gagasan Soekarno Peringatan Hari Lahir Pancasila - 01 Juni 2015 11:20 wib Pijar-Pijar Gagasan Soekarno Faisal Ismail, Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta PADA sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam

Pendidikan Pancasila. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam Modul ke: Pendidikan Pancasila Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam Fakultas EKONOMI Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Program

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : Zaka nurhadi Nim : 11.11.5663 Kelompok : F Program studi : S1-Teknik informatika Dosen : Dr.

Lebih terperinci

MAKNA, HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP PANCASILA

MAKNA, HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP PANCASILA MAKNA, HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP PANCASILA A. Makna Pancasila sebagai Dasar Negara Dan Ideologi Negara Pancasila sebagai Dasar Negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia Pancasila sebagai dasar negara

Lebih terperinci

Asas dan dasar negara Kebangsaan republik Indonesia. Asas dan dasar itu terdiri atas lima hal yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3.

Asas dan dasar negara Kebangsaan republik Indonesia. Asas dan dasar itu terdiri atas lima hal yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3. PANCASILA LANJUT Asas dan dasar negara Kebangsaan republik Indonesia. Asas dan dasar itu terdiri atas lima hal yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3. Peri ketuhanan 4. Peri kerakyatan 5. Kesejahteraan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP PILAR KEBANGSAAN. OLEH : Drs. KOHARUDIN.H MSi

PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP PILAR KEBANGSAAN. OLEH : Drs. KOHARUDIN.H MSi PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP PILAR KEBANGSAAN OLEH : Drs. KOHARUDIN.H MSi BANGSA INDONESIA (INDONESIA NATION) Kehidupan Bangsa Indonesia didasarkan atas Perasaan kebangsaan Indonesia, kehendak

Lebih terperinci

A. Latar Belakang. B. rumusan masalah

A. Latar Belakang. B. rumusan masalah ABSTRAKSI Mempelajari Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, ajaran tentang nilai-nilai budaya dan pandangan hidup bangsa Indonesia adalah kewajiban moral seluruh warga negara Indonesia. Pancasila yang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA

ANGGARAN DASAR PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA ANGGARAN DASAR PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA PEMBUKAAN Bahwa Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 telah memberikan arah dan landasan perjuangan bagi bangsa Indonesia, yang selanjutnya pada pasal

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN KOTABARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

GARUDA PANCASILA SEBAGAI LAMBANG NEGARA

GARUDA PANCASILA SEBAGAI LAMBANG NEGARA GARUDA PANCASILA SEBAGAI LAMBANG NEGARA Kita sudah sering melihat lambang negara kita tercinta satu ini, Garuda Pancasila. Baik kita melihatnya di ruang kelas, ruang kantor, kantor pemerintahan, maupun

Lebih terperinci

2) Sanggupkah Pancasila menjawab berbagai tantangan di era globalisasi tersebut?

2) Sanggupkah Pancasila menjawab berbagai tantangan di era globalisasi tersebut? BAB I 1.Latar Belakang Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan kesepakatan politik ketika negara Indonesia didirikan,dan hingga sekarang di era globalisasi,negara Indonesia tetap berpegang

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I. : SD Negeri 03 Jatipuro. A. Standar Kompetensi : Mengenal Sumber Daya Alam kegiatan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I. : SD Negeri 03 Jatipuro. A. Standar Kompetensi : Mengenal Sumber Daya Alam kegiatan LAMPIRAN 66 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Sekolah Mata Pelajaran Materi Ajar : SD Negeri 03 Jatipuro : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) : Koperasi Kelas/Semester : IV/ 2 Alokasi waktu :

Lebih terperinci

PANCASILA. Pancasila sebagai Dasar Negara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Manajemen

PANCASILA. Pancasila sebagai Dasar Negara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA.  Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Manajemen PANCASILA Modul ke: Pancasila sebagai Dasar Negara www.mercubuana.ac.id Fakultas MKCU Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Program Studi Manajemen Dasar Negara Indonesia dalam pengertian historisnya merupakan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. : Oby rohyadi. Nomer mahasiswa : Program studi : STRATA 1. : Teknik Informatika

TUGAS AKHIR STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. : Oby rohyadi. Nomer mahasiswa : Program studi : STRATA 1. : Teknik Informatika TUGAS AKHIR STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : Oby rohyadi Nomer mahasiswa : 11.11.5471 Kelompok : F Program studi : STRATA 1 Jurusan Nama Dosen : Teknik Informatika : Dr.abidarin rosidi,m.ma Implementasi

Lebih terperinci