PENDAHULUAN Latar Belakang
|
|
- Dewi Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh suatu negara. Berdasarkan data BPS tahun 2010, persentase kemiskinan saat ini mencapai 13,3 persen. Kemiskinan tersebut terjadi karena tingkat pendapatan yang rendah. Pengangguran merupakan salah satu dampak kurangnya lapangan pekerjaan yang menjadikan salah satu faktor kemiskinan semakin meningkat. Tersedianya informasi mengenai tata cara bekerja di luar negeri, desakan ekonomi, dan adanya keterkaitan sejarah sosial yang panjang di lingkungan masyarakat dapat menentukan minat masyarakat untuk bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Namun rendahnya pendidikan dan keterampilan membuat para Tenaga Kerja Wanita (TKW) hanya dapat bekerja disektor informal atau lazim disebut sebagai pembantu rumahtangga (Pageh 2008). Program penempatan tenaga kerja di luar negeri memberikan dampak positif terhadap Negara Indonesia yaitu menumbuhkan remitansi (pengiriman uang) dan devisa. Selain itu, penempatan tenaga kerja di luar negeri menumbuhkan ekonomi keluarga, pendorong ekonomi masyarakat, menaikkan tabungan, mengurangi pengangguran, meningkatkan pendidikan, dan masyarakat mendapatkan keterampilan baru. Dampak negatif yang dirasakan oleh TKI yaitu pekerjaan tidak sesuai Perjanjian Kerja (PK), gaji tidak dibayar, penganiayaan, pelecehan seksual, majikan bermasalah, komunikasi tidak lancar, kecelakaan kerja, sakit akibat kerja, TKI hamil, PHK sepihak dan masalah lainnya. Kekerasan yang dialami oleh TKI, sebagian besar terjadi pada TKI/TKW yang bekerja di sektor informal yang jumlahnya 80 persen dari total TKI yang telah diberangkatkan (Marzuki 2011). Dampak negatif yang timbul akibat kepergian istri menjadi TKW yaitu menyebabkan terjadinya pergeseran peran dalam keluarga dengan kondisi peran istri sebagai pencari nafkah utama serta suami yang mengasuh dan merawat anak. Blood (1972) diacu dalam Luthfiyasari (2004) menyatakan bahwa beberapa akibat yang mungkin terjadi dari keterpisahan anggota keluarga dan perubahan keberfungsian keluarga antara lain berkurangnya intensitas komunikasi, melemahnya ikatan kekerabatan, goyahnya stabilitas keluarga serta melonggarnya keterikatan moral terhadap budaya setempat. Parson dan Bales mengatakan bahwa peran orangtua di dalam suatu keluarga meliputi peran instrumental (pencari nafkah) yang
2 2 dilakukan suami atau bapak serta peran emosional atau ekspresif (peran pemberi cinta, kelembutan serta kasih sayang) yang biasanya diperankan oleh istri atau ibu (Megawangi 1999). William F. Ogburn dan Talcot Parsons menyatakan bahwa pendekatan struktural fungsional mengakui adanya segala keberagaman dalam kehidupan sosial serta masing-masing akan memiliki fungsinya sendiri. Perbedaan fungsi yang terjadi dalam suatu keluarga tidak untuk memenuhi kepentingan individu yang bersangkutan namun untuk mencapai tujuan bersama (Megawangi 1999). Perubahan peran dan fungsi yang terjadi pada keluarga TKW dikarenakan adanya tujuan yang diharapkan oleh keluarga TKW yaitu untuk memperoleh nasib yang lebih baik dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dalam segi materi. Adanya perubahan peran dan fungsi dalam anggota keluarga menjadi tantangan bagi keluarga TKW karena perlu melakukan penyesuaian dan adaptasi atas perubahan tersebut. Kepergian istri juga berpengaruh terhadap komunikasi di antara suamiistri dan keluarga. Saat suami-istri berpisah dan tidak bersatu dalam satu atap dalam waktu berkepanjangan akan menimbulkan kesenjangan komunikasi dua arah, baik fisik dan non fisik. Adanya kegagalan dalam komunikasi dan afeksi kemungkinan dapat menyebabkan menurunnya kebahagiaan dan kepuasan perkawinan (Nurcahyanti 2010). Oleh karena itu, komunikasi yang baik dan efektif merupakan hal yang sangat penting dalam memecahkan masalah kesenjangan komunikasi. Powers dan Hutchinson 1979 dalam Rice 1983 menyatakan bahwa komunikasi yang baik sebagai kunci dalam interaksi keluarga dan hubungan perkawinan. Hal ini sependapat dengan penelitian Setioningsih (2010) bahwa kualitas perkawinan memiliki hubungan dengan interaksi suamiistri yang ditinjau dari komunikasi dan ikatan bonding antara suami-istri karena tingginya interaksi di antara suami-istri menyebabkan semakin tingginya kualitas perkawinan keluarga. Selama istri pergi menjadi TKW dalam jangka waktu yang relatif cukup lama, suami memerlukan dukungan keluarga agar tetap dapat menjalankan fungsi keluarga dengan baik serta dapat bertahan hidup meskipun tanpa kehadiran istri. Cutrona (1996) menyatakan bahwa pemenuhan dukungan sosial sangat diperlukan pada saat seseorang mengalami peristiwa kehidupan yang sangat menegangkan atau saat kondisi pribadi dan lingkungan dalam keadaan buruk atau merugikan. Dukungan yang telah diberikan keluarga besar dapat
3 3 membantu meringankan beban ayah dan meminimalisir dampak kepergian istri. Adanya dukungan yang diberikan akan membuat ayah dapat lebih baik dalam memberikan pengasuhan kehangatan kepada anak, interaksi yang terjalin diantara seluruh anggota keluarga akan semakin baik, serta kualitas perkawinan juga semakin kokoh (Setioningsih 2010). Perumusan Masalah Kabupaten Sukabumi memiliki luas wilayah sebesar kurang lebih Ha (BPS 2010) dengan jumlah penduduk yang relatif banyak. Hal ini memberikan tantangan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi untuk meminimalkan tingkat pengangguran yang meningkat seiring dengan makin bertambahnya jumlah penduduk. Jumlah pengangguran di Kabupaten Sukabumi hingga 2011 masih terbilang tinggi. Berdasarkan data dari Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi lebih dari warga masih belum memiliki pekerjaan. Ketidakmampuan penguasaan keahlian yang diperlukan sektor industri merupakan faktor warga tidak bekerja. Hal itu berdampak terhadap ekonomi keluarga. Rendahnya tingkat pendapatan, mendorong wanita untuk ikut berpartisipasi dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Banyak istri yang rela berpisah dengan suami demi meningkatkan kehidupan dan memperbaiki nasib. Tersedianya informasi mengenai tata cara bekerja di luar negeri dan keterkaitan sejarah sosial masyarakat yang panjang, juga menentukan minat masyarakat bekerja di luar negeri. Faktor pendorong lainnya seperti struktur persediaan tenaga kerja di negara asal, mendorong minat masyarakat untuk bekerja sebagai TKI. Hal inilah yang memicu para istri untuk ikut berpartisipasi menjadi TKI. Namun rendahnya pendidikan dan keterampilan membuat para istri hanya dapat bekerja disektor informal atau lazim disebut sebagai pembantu rumah tangga. Jumhur (2011) menyatakan bahwa data dari Pusat Penelitian dan Informasi (PUSLITFO) BNP2TKI menyebutkan jumlah penempatan TKI ke luar negeri daerah Sukabumi dari tahun ke tahun semakin meningkat. Pada tahun 2008 sebanyak orang terdiri atas TKI formal (33%) dan TKI informal (67%) tahun 2010 melonjak menjadi orang terdiri atas TKI formal (28%) dan TKI informal (72%). Disisi lain, kepergian istri menjadi TKW berdampak terhadap kehidupan keluarga yaitu beban suami semakin besar karena selain dituntut untuk bekerja setiap hari dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mengatur pekerjaan di dalam rumah, suami juga
4 4 harus mampu untuk mendidik, mengasuh serta mengawasi anak-anaknya (LPPM UMP 2009). Dampak dari kepergian istri menjadi TKW terhadap keluarga yang ditinggalkan terlihat dari banyaknya peristiwa-peristiwa yang negatif terhadap keluarga yaitu suami yang harus berjuang sebagai penopang ekonomi tunggal demi menghidupi kedua anaknya saat istrinya memutuskan untuk menjadi TKW diluar negeri terlebih lagi istri hilang tanpa kabar yang pasti (Rimanews 2010), suami kehilangan komunikasi dengan istri dan sudah banyak menghabiskan banyak biaya dan waktu untuk mencari istrinya harus kecewa karena istri selingkuh lagi dengan laki-laki lain (Fatkhulmuin 2011), suami yang mengalami kecemasan yang berlebihan, sakit yang terlampau parah, dan rumah tangga yang tidak harmonis sehingga berujung pada perceraian yang terjadi dengan istri saat istri yang dicintai pergi menjadi TKW keluar negeri (Suryaputra 2011), dan peristiwa yang cukup berat saat suami yang ditinggalkan istri yang menjadi TKW telah melakukan perbuatan yang dilarang agama yaitu memperkosa anak tetangga dan anak kandung dengan alasan tidak kuat menahan nafsu birahi karena ditinggal istri yang bekerja di luar negeri sebagai TKW (Dimas 2010 dan Wahid dan Aristianti 2011). Selain itu, terjadinya peningkatan kasus perceraian di kota Sukabumi sebagai dampak dari kepergian istri menjadi TKW di luar negeri. Hal ini terlihat dari pada tahun 2008 kasus perceraian yang telah berhasil disidangkan mencapai 266 sedangkan pada tahun 2009 meningkat menjadi 346 kasus. Pada tahun 2010 meningkat menjadi 415 kasus dan pada tahun 2011 hingga bulan juni perkara yang berhasil disidangkan mencapai 213 kasus (Radar Sukabumi 2011). Hasil penelitian Setioningsih (2010) menyatakan bahwa kepergian istri menjadi TKW dalam waktu yang relatif lama membuat komunikasi dan ikatan bonding di antara suami-istri semakin melemah begitu pula untuk ikatan bonding yang terjalin di antara ibu dan anak akan semakin melemah mengakibatkan menurunnya kondisi anak hingga semakin stres, keterampilan sosial melemah, dan prestasi akademik yang menurun. Selain itu, semakin lemah komunikasi dan ikatan bonding di antara suami-istri akan membuat semakin menurunnya kualitas perkawinan yang dirasakan pasangan. Kepergian istri menjadi TKW memberikan dampak positif yaitu pendapatan yang diperoleh selama bekerja sebagai TKW dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga, termasuk dalam investasi untuk pendidikan anak, namun dampak negatif yang ditimbulkan saat istri menjadi TKW
5 5 yaitu adanya ketidakseimbangan ekosistem keluarga TKW yang beresiko menurunkan kualitas perkawinan, menurunkan keterampilan sosial anak, meningkatkan stres anak, serta menurunkan prestasi akademik anak akibat tidak adanya perhatian ibu terhadap anak. Oleh karena itu, benefit dan cost rasio akibat kepergian istri menjadi TKW tidaklah seimbang. Dampak negatif yang ditimbulkan lebih besar dari pada dampak positif yang didapatkan. Akibat ketidakseimbangan yang terjadi dalam kehidupan keluarga maka diperlukan dukungan sosial yang dapat meringankan beban ayah dan dapat membantu meminimalisir dampak kepergian istri. Dukungan yang diberikan dapat membuat ayah lebih baik dalam memberikan pengasuhan kehangatan kepada anak, interaksi yang terjalin di antara seluruh anggota keluarga semakin baik, serta kualitas perkawinan juga semakin kokoh. Pentingnya peran PJTKI sebagai penghubung antara ibu dengan anak sehingga dapat meminimalisir stres anak. Dengan demikian, sangat menarik untuk diteliti mengenai interaksi suami-istri dan dukungan sosial yang memiliki peran penting dalam menentukan kualitas perkawinan. Berdasarkan latar belakang diatas, maka pertanyaan penelitian ini adalah: (1) Bagaimana karakteristik keluarga TKW, (2) Seberapa besar dukungan sosial yang diterima dari keluarga TKW, interaksi yang terjadi di antara suami-istri, dan kualitas perkawinan selama istri bekerja di luar negeri?, (3) Apakah terdapat hubungan antara karakteristik keluarga TKW dengan dukungan sosial, interaksi suami-istri dan kualitas perkawinan?, (4) Apakah terdapat hubungan antara dukungan sosial, interaksi suami-istri, dan kualitas perkawinan pada keluarga TKW?. Tujuan Penelitian Tujuan Umum: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial, interaksi suami-istri dan kualitas perkawinan pada keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW). Tujuan Khusus: 1. Mengetahui karakteristik contoh keluarga TKW 2. Mengidentifikasi dukungan sosial, interaksi suami-istri, dan kualitas perkawinan pada keluarga TKW.
6 6 3. Menganalisis hubungan antara karakteristik keluarga TKW dengan dukungan sosial, interaksi suami-istri dan kualitas perkawinan. 4. Menganalisis hubungan antara dukungan sosial, interaksi suami-istri dan kualitas perkawinan. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat mengenai hubungan dukungan sosial dan interaksi suami-istri terhadap kualitas perkawinan pada keluarga yang istrinya bekerja sebagai TKW sehingga dapat menentukan keputusan yang tepat sebelum menjadi TKW. Bagi penulis, penelitian ini pun diharapkan dapat menambah wawasan khususnya dibidang ilmu keluarga. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sumbangan pemikiran bagi pemerintah, lembaga konsultasi keluarga, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam upaya pengembangan usaha peningkatan kualitas perkawinan. Penelitian dengan topik dukungan sosial, interaksi suami-istri, dan kualitas perkawinan ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan ilmu keluarga (family studies) khususnya di Institut Pertanian Bogor dan pada umumnya di Indonesia.
PENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Krisis moneter yang melanda Indonesia pada Tahun 1997 meningkatkan angka kemiskinan dan angka pengangguran. Jumlah penduduk miskin selama periode 1996-2006 berfluktuasi dari
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis.
1 PENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis. Meskipun perekonomian Indonesia mengalami peningkatan, tetapi
Lebih terperinciANALISIS DUKUNGAN SOSIAL, INTERAKSI SUAMI-ISTRI, DAN KUALITAS PERKAWINAN PADA KELUARGA TENAGA KERJA WANITA (TKW) ATIRAH
ANALISIS DUKUNGAN SOSIAL, INTERAKSI SUAMI-ISTRI, DAN KUALITAS PERKAWINAN PADA KELUARGA TENAGA KERJA WANITA (TKW) (Studi Kasus di Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat) ATIRAH DEPERTEMEN
Lebih terperinciKarakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan
46 KERANGKA PEMIKIRAN Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) merupakan keluarga yang mengalami perpisahan dengan istri dalam jangka waktu yang relatif lama. Ketiadaan istri dalam keluarga menjadi tantangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. eksternal yang sama-sama bergejolak menyebabkan masa remaja lebih rawan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia remaja merupakan jiwa yang penuh gejolak dan lingkungan sosial remaja juga ditandai dengan perubahan sosial yang cepat. Kondisi internal dan eksternal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia adalah perempuan abad modern ini. Cita-cita para aktifis gerakan feminisme telah terwujud menjadi sosok-sosok perempuan tangguh yang
Lebih terperinciBAB 9. KELUARGA DAN TENAGA KERJA WANITA (TKW) Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati
BAB 9. KELUARGA DAN TENAGA KERJA WANITA (TKW) Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati Dilema TKW dalam Sistem Patriarki Sesuai dengan norma masyarakat yang umumnya berlandaskan sistem patriarki, maka simbol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah pada tahun 2009 menerapkan kebijakan moratorium dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah pada tahun 2009 menerapkan kebijakan moratorium dalam rangka melindungi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) khususnya sektor penata laksana rumah tangga (PLRT)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga memiliki tanggung jawab terbesar dalam pengaturan fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga memiliki tanggung jawab terbesar dalam pengaturan fungsi reproduksi dan memberikan perlindungan kepada anggota keluarga dalam masyarakat. Keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan penghasil devisa negara karena setiap bulan mereka mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga Kerja Luar Negeri atau sering kita dengar dengan sebutan TKW (Tenaga Kerja Wanita) atau TKI ( Tenaga Kerja Indonesia ). TKW dan TKI adalah istilah untuk tenaga
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Kesiapan menikah
7 TINJAUAN PUSTAKA Kesiapan menikah Duvall (1971) menyatakan bahwa kesiapan menikah adalah laki-laki maupun perempuan yang telah menyelesaikan masa remajanya dan siap secara fisik, emosi, finansial, tujuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang pernikahan menyatakan bahwa pernikahan adalah: berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. (UU RI Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 1 tahin 1974 pasal 1 tentang pernikahan menyatakan bahwa pernikahan adalah: Ikatan lahir dan batin antara seorang
Lebih terperinciPERUBAHAN FUNGSI KELUARGA TENAGA KERJA WANITA DI KECAMATAN WATULIMO, KABUPATEN TRENGGALEK
PERUBAHAN FUNGSI KELUARGA TENAGA KERJA WANITA DI KECAMATAN WATULIMO, KABUPATEN TRENGGALEK Winda Yunitasari Prodi Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga merupakan suatu kelompok primer yang sangat erat. Yang dibentuk karena kebutuhan akan kasih sayang antara suami dan istri. (Khairuddin, 1985: 104).Secara historis
Lebih terperinci2015 DAMPAK IBU BEKERJA SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI LUAR NEGERI TERHADAP BERUBAHNYA FUNGSI DAN PERAN ANGGOTA KELUARGA
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Sulitnya memperoleh lapangan kerja saat ini menimbulkan berbagai dampak mulai dari pengangguran, kemiskinan, hilangnya rasa percaya diri, dan stres. Bahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan impian setiap manusia, sebab perkawinan dapat membuat hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Tujuan perkawinan adalah mendapatkan kebahagiaan, cinta kasih, kepuasan, dan keturunan. Menikah dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan alternatif kesempatan kerja bagi daerah-daerah yang kekurangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mencari kehidupan di negeri orang sebenarnya merupakan alternatif terakhir bagi seseorang, kecuali di sekitar tempat kediamannya tidak terdapat kesempatan kerja.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasangan (suami) dan menjalankan tanggungjawabnya seperti untuk melindungi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perempuan single parent adalah perempuan yang telah bercerai dengan pasangan (suami) dan menjalankan tanggungjawabnya seperti untuk melindungi, membimbing, dan merawat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kelesuan ekonomi yang berpengaruh pula pada emosi masyarakat dan. kepada pengangguran yang meluas. Disamping itu harga-harga kebutuhan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengangguran merupakan masalah pokok dalam suatu masyarakat modern. Jika tingkat pengangguran tinggi, sumber daya menjadi terbuang percuma dan tingkat pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomena Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan bukti bahwa pemerintah belum mampu mengatasi masalah pengangguran di dalam negeri. Fenomena ini tampil sebagai solusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang yang berada dikawasan Asia Tenggara dan memiliki peringkat keempat dengan jumlah penduduk terbesar setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keluarga juga tempat dimana anak diajarkan paling awal untuk bergaul dengan orang lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga merupakan suatu tempat dimana anak bersosialisasi paling awal, keluarga juga tempat dimana anak diajarkan paling awal untuk bergaul dengan orang lain. Keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nafkah, sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar negeri (migran).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keadaan ekonomi keluarga dan desakan kebutuhan hidup yang semakin tidak terpenuhi, serta sempitnya lapangan pekerjaan mendorong para ibu rumah tangga (isteri)
Lebih terperinciFUNGSI PENGASUHAN DAN INTERAKSI DALAM KELUARGA TERHADAP KUALITAS PERKAWINAN DAN KONDISI ANAK PADA KELUARGA TENAGA KERJA WANITA (TKW)
Jur. Ilm. Kel. & Kons., Januari 2011, p : 11-20 Vol. 4, No. 1 ISSN : 1907-6037 FUNGSI PENGASUHAN DAN INTERAKSI DALAM KELUARGA TERHADAP KUALITAS PERKAWINAN DAN KONDISI ANAK PADA KELUARGA TENAGA KERJA WANITA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghadapinya. Menurut Reivich dan Shatte (2002), bahwa kapasitas seseorang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini perkembangan ilmu psikologi semakin meluas dengan adanya pemikirian baru yang berawal dari perspektif psikologi abnormalitas menuju kepada
Lebih terperinciBAB II FENOMENA KELUARGA DAHULU DAN SEKARANG. bekerja, peran istri yang bekerja terhadap keharmonisan keluarga, dan faktor
BAB II FENOMENA KELUARGA DAHULU DAN SEKARANG Pada bab ini akan dijelaskan mengenai suami yang tidak bekerja di Surabaya, peran istri dalam meningkatkan perekonomian keluarga, penyebab istri bekerja, peran
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pernikahan adalah salah satu proses penting dalam kehidupan sosial manusia. Pernikahan merupakan kunci bagi individu untuk memasuki dunia keluarga, yang di dalamnya terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang saat ini sedang dalam tahap tinggal landas dari negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia yang saat ini sedang dalam tahap tinggal landas dari negara berkembang menjadi negara maju. Pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia bertujuan untuk mengubah
Lebih terperinciSUSI RACHMAWATI F
HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN PERKAWINAN DENGAN KEHARMONISAN KELUARGA PADA AWAL PERKAWINAN PASANGAN BERSTATUS MAHASISWA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor produksi yang penting karena manusia merupakan pelaku dan sekaligus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa pembangunan sekarang ini sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang penting karena manusia merupakan pelaku dan sekaligus tujuan pembangunan. Produktivitas
Lebih terperinciPENELITIAN KAJIAN WANITA
PENELITIAN KAJIAN WANITA KUPAS TUNTAS KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DALAM RUMAH TANGGA/DOMESTIC VIOLENCE (Studi Kasus Perempuan-Perempuan Yang Mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga Di Bandung) Selly Feranie,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang paling penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang paling penting dalam masyarakat yang terbentuk dari hubungan pernikahan laki-laki dan wanita untuk menciptakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Manusia diciptakan oleh Allah SWT berpasang-pasangan. Sudah menjadi fitrah manusia yang mempunyai kecenderungan untuk hidup bersama dengan manusia lainnya serta mencari pasangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sepakat untuk hidup di dalam satu keluarga. Dalam sebuah perkawinan terdapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkawinan adalah bersatunya dua orang manusia yang bersama-sama sepakat untuk hidup di dalam satu keluarga. Dalam sebuah perkawinan terdapat keterikatan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk kebahagiaan dirinya dan memikirkan wali untuk anaknya jika kelak
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Selama 10 tahun saya menjanda, tidak ada pikiran untuk menikah lagi, karena pengalaman yang tidak menyenangkan dengan perkawinan saya. Tapi anak sudah besar,
Lebih terperinciPedologi. Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Yenny, M.Psi. Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi
Modul ke: Pedologi Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga Fakultas Psikologi Yenny, M.Psi. Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Tipe-tipe Penganiayaan terhadap Anak Penganiayaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pernikahan. Pernikahan merupakan sarana dalam mempersatukan dua anak manusia
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika seorang laki-laki dan perempuan bertemu dan berkenalan kemudian saling mengenal satu sama lain dan menemukan kecocokan diantara mereka, pasti mereka memutuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berketetapan untuk tidak menjalankan tugas dan kewajiban sebagai suami-istri. Pasangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perceraian merupakan suatu perpisahan secara resmi antara pasangan suami-istri dan berketetapan untuk tidak menjalankan tugas dan kewajiban sebagai suami-istri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelompok yang disebut keluarga (Turner & Helmes dalam Sarwono & Weinarno,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menikah dan memiliki anak adalah salah satu fase yang dialami dalam kehidupan dewasa awal. Alasan utama untuk melakukan pernikahan adalah adanya cinta dan komitmen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, yang dimaksud dengan lanjut usia adalah penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun
Lebih terperinciMenurut Knox (1985) terdapat tiga faktor yang menentukan kesiapan menikah, yaitu usia menikah, pendidikan, dan rencana karir. Pada dasarnya usia
57 PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan menikah dan pelaksanaan tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah. Penelitian ini dilakukan pada keluarga yang memiliki anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dididik, dan dibesarkan sehingga seringkali anak memiliki arti penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan anugerah terindah dan tak ternilai yang diberikan Tuhan kepada para orangtua. Tuhan menitipkan anak kepada orangtua untuk dijaga, dididik, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. timpang dan ketidakseimbangan struktural (Mudrajad Kuncoro, 1997). tidak hanya mampu mendorong, tetapi juga dapat menganggu proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Teori Kuznet pembangunan di Negara sedang berkembang identik dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada tahap awal pembangunan namun disertai dengan timbulnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perasaan positif yang dimiliki pasangan dalam perkawinan yang memiliki makna
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah kepuasan perkawinan, ialah sesuatu yang merujuk pada sebuah perasaan positif yang dimiliki pasangan dalam perkawinan yang memiliki makna lebih luas daripada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. istri, dengan atau tanpa anak. Sedangkan menurut Sumner dan Keller
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Keluarga Keluarga adalah ikatan yang sedikit banyak berlangsung lama antar suami istri, dengan atau tanpa anak. Sedangkan menurut Sumner dan Keller merumuskan keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia di dunia yang berlainan jenis kelaminnya (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik antara satu dengan yang lainnya
Lebih terperinciLAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah
LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah bagi diri anda sendiri? 2. Bagaimana anda menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk hidup yang lebih sempurna dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk hidup yang lebih sempurna dari makhluk hidup lainnya. Mereka memiliki akal budi untuk berpikir dengan baik dan memiliki kata hati.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya yang terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya yang terus dilakukan pemerintah dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik. Upaya pembanguan ini ditujukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penuh kedamaian, kesejukan, dan ketenangan lahir batin dalam lingkungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang senantiasa mendambakan suasana lingkungan yang kondusif, penuh kedamaian, kesejukan, dan ketenangan lahir batin dalam lingkungan dimana mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Manusia sejak awal kelahirannya adalah sebagai mahluk sosial (ditengah keluarganya). Mahluk yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada kehidupan masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan, perubahanperubahan pada kehidupan masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial yang wajar, oleh karena setiap
Lebih terperinciANALISIS FUNGSI PENGASUHAN DAN INTERAKSI DALAM KELUARGA TERHADAP KUALITAS PERKAWINAN DAN KONDISI ANAK PADA KELUARGA TENAGA KERJA WANITA (TKW)
ANALISIS FUNGSI PENGASUHAN DAN INTERAKSI DALAM KELUARGA TERHADAP KUALITAS PERKAWINAN DAN KONDISI ANAK PADA KELUARGA TENAGA KERJA WANITA (TKW) (Kasus Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi) SHELY SEPTIANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam hal ini adalah rumah tangga, yang dibentuk melalui suatu perkawinan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah salah satu unsur pokok dalam masyarakat. Keluarga dalam hal ini adalah rumah tangga, yang dibentuk melalui suatu perkawinan mempunyai tujuan untuk membina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan sangat cepat. Perubahan yang terjadi dalam bidang teknologi, informasi dan juga ledakan populasi
Lebih terperinciKOMITMEN PERNIKAHAN PADA PASANGAN SUAMI ISTRI YANG SUAMINYA MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung
KOMITMEN PERNIKAHAN PADA PASANGAN SUAMI ISTRI YANG SUAMINYA MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) Eneng Nurlaili Wangi 1, Yunikeu Gusnendar 2 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung 1,2 Email
Lebih terperinciPENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN
PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Lebih terperinciBAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN
BAB VI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN PROVINSI JAWA TIMUR 014-2019 Pada bagian ini akan dikemukakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Tenaga
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. A. Latar Belakang Masalah. dalam sebuah pernikahan. Seperti pendapat Saxton (dalam Larasati, 2012) bahwa
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Kepuasan pernikahan merupakan kondisi dimana pasangan yang membina hubungan dalam sebuah bahtera rumah tangga dapat memenuhi segala aspek dalam sebuah pernikahan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap manusia diciptakan secara berpasang-pasangan. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap manusia diciptakan secara berpasang-pasangan. Hal ini di jelaskan dalam Al-Qur an : Kami telah menjadikan kalian berpasang-pasangan (QS.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan ikatan lahir batin dan persatuan antara dua pribadi yang berasal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernikahan merupakan ikatan lahir batin dan persatuan antara dua pribadi yang berasal dari keluarga, sifat, kebiasaan dan budaya yang berbeda. Pernikahan juga memerlukan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perekonomian nasional yang dibangun dan bertumpu pada perindustrian manufaktur, yang sebagian besar menggunakan bahan baku impor ketika terjadi krisis nilai tukar mata uang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembagian tugas kerja di dalam rumah tangga. tua tunggal atau tinggal tanpa anak (Papalia, Olds, & Feldman, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan peristiwa penting dalam siklus kehidupan manusia. Setiap orang berkeinginan untuk membangun sebuah rumah tangga yang bahagia bersama orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu tersebut. DEPKES RI (1988) Keluarga merupakan unit terkecil dari
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, masalah-masalah yang muncul dalam kehidupan remaja sering menimbulkan berbagai tantangan bagi para orang dewasa. Banyak hal yang timbul pada masa remaja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas hidup yang baik tentu menjadi dambaan setiap orang. Namun,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas hidup yang baik tentu menjadi dambaan setiap orang. Namun, ketika dilahirkan di dunia, manusia tidak dapat menentukan ataupun memilih di tengah-tengah
Lebih terperinciCOPING REMAJA AKHIR TERHADAP PERILAKU SELINGKUH AYAH
COPING REMAJA AKHIR TERHADAP PERILAKU SELINGKUH AYAH SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S 1 Psikologi Diajukan oleh : Alfan Nahareko F 100 030 255 FAKULTAS PSIKOLOGI
Lebih terperinci2015 PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Kabupaten Subang merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Barat yang sedang gencar melakukan pembangunan industri. Tertulis dalam Peraturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini keberadaan pembantu rumah tangga sangat diperlukan yang diakibatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini keberadaan pembantu rumah tangga sangat diperlukan yang diakibatkan perubahan bentuk kehidupan menjadi kehidupan yang kompleks karena setiap anggota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menikmati masa remajanya dengan baik dan membahagiakan, sebab tidak jarang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang indah, tetapi tidak setiap remaja dapat menikmati masa remajanya dengan baik dan membahagiakan, sebab tidak jarang beberapa permasalahan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Keluarga
7 TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Definisi Keluarga Berdasarkan undang-undang Nomor 10 Tahun 1992, keluarga merupakan suatu kelompok yang terdiri dari orang-orang yang telah disatukan oleh ikatan perkawinan,
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Berdasarkan BPS (2010), jumlah penduduk miskin di Indonesia mengalami penurunan sebesar 1,5 juta orang. Pada Maret 2009, jumlah penduduk miskin sebesar 32,5 juta orang, sedangkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Peran Keluarga Teori Struktural-Fungsional
5 TINJAUAN PUSTAKA Peran Keluarga Teori Struktural-Fungsional Para sosiolog ternama seperti William F. Ogburn dan Talcott Parsons mengembangkan pendekatan struktural-fungsional dalam kehidupan keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang disepanjang hidup mereka pasti mempunyai tujuan untuk. harmonis mengarah pada kesatuan yang stabil (Hall, Lindzey dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti mempunyai harapan-harapan dalam hidupnya dan terlebih pada pasangan suami istri yang normal, mereka mempunyai harapan agar kehidupan mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah salah satu sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia. Salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia. Salah satu penyumbang tenaga kerja Indonesia (TKI) yang cukup besar adalah Provinsi Jawa
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor pertanian sudah seharusnya mendapat prioritas dalam kebijaksanaan strategis pembangunan di Indonesia. Selama lebih dari 30 tahun terakhir, sektor pertanian di Indonesia,
Lebih terperinciPERBEDAAN PENYESUAIAN SOSIAL PASCA PERCERAIAN ANTARA WANITA BEKERJA DAN WANITA TIDAK BEKERJA
PERBEDAAN PENYESUAIAN SOSIAL PASCA PERCERAIAN ANTARA WANITA BEKERJA DAN WANITA TIDAK BEKERJA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Bidang Psikologi dan Fakultas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk yang sangat besar, hal ini terlihat dari jumlah penduduk yang menduduki peringkat ke empat di dunia dengan
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Selama rentang waktu kehidupannya, manusta mengalami perubahanperubahan
BABI PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalab Selama rentang waktu kehidupannya, manusta mengalami perubahanperubahan seiring dengan pertambahan usia, baik secara fisik maupun psikologis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia dalam proses perkembangannya untuk meneruskan jenisnya membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam proses perkembangannya untuk meneruskan jenisnya membutuhkan pasangan hidup yang dapat memberikan keturunan sesuai dengan apa yang diinginkannya. Perkawinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap keberhasilan pembangunan bangsa. Ahmadi (2004:173) menyatakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan institusi terkecil dalam masyarakat yang berpengaruh terhadap keberhasilan pembangunan bangsa. Ahmadi (2004:173) menyatakan bahwa keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Hasil Presentase Pernikahan Dini di Pedesaan dan Perkotaan. Angka Pernikahan di Indonesia BKKBN (2012)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angka pernikahan dini di Indonesia terus meningkat setiap tahunya. Data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN (2012), menyatakan bahwa angka pernikahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rentang usia dewasa awal. Akan tetapi, hal ini juga tergantung pada kesiapan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan salah satu tugas perkembangan manusia pada masa dewasa. Pernikahan idealnya dimulai ketika individu berada pada rentang usia dewasa awal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Manusia merupakan makhluk individu dan sosial. Makhluk individu
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk individu dan sosial. Makhluk individu yang berkembang untuk memenuhi kebutuhan pribadi, sedangkan manusia sebagai makhluk sosial yang saling
Lebih terperinciSTRATEGI COPING IBU DALAM MENJALANI PERAN SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL SKRIPSI
STRATEGI COPING IBU DALAM MENJALANI PERAN SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL SKRIPSI Disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan oleh : Noorfi Kisworowati F 100 050 234
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu penyumbang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang cukup besar adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia. Salah satu penyumbang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang cukup besar adalah Provinsi Jawa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sebagian besar penduduk di negara-negara sedang berkembang berada di bawah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagian besar penduduk di negara-negara sedang berkembang berada di bawah garis kemiskinan. Hal ini terjadi karena pertumbuhan penduduk yang dialami oleh negara-negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan. Akibat dari krisis ekonomi yang dialami Indonesia banyak industri
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia dari dulu sampai sekarang tetap saja menjadi negara berkembang. Adanya pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia bertujuan untuk mengubah orientasi pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Seiring tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia. Seiring tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia berdampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mampu melakukan tugas rumah tangga. Kepala keluarga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepala keluarga memiliki peran sangat penting dalam kehidupan berumah tangga, selain dituntut untuk memberikan nafkah, perlindungan fisik yang efektif dan dukungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, sebagai kehendak Sang pencipta yang telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, sebagai kehendak Sang pencipta yang telah menciptakan dengan sempurna sehingga realitas ini dicetuskan oleh Aristoteles pada
Lebih terperinciKECEMASAN PADA WANITA YANG HENDAK MENIKAH KEMBALI
KECEMASAN PADA WANITA YANG HENDAK MENIKAH KEMBALI Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : WIDYA YULI SANTININGTYAS F100.050.270 FAKULTAS PSIKOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Gambaran umum pernikahan usia dini di Jawa Barat menurut Kepala seksi advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) Santoso (dalam BKKBN) mengatakan,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Negara dapat dikatakan maju apabila memiliki sumberdaya manusia yang berkualitas. Pembangunan sumberdaya manusia sangat penting dan strategis guna menghadapi era persaingan ekonomi
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN
BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN 5.1 Faktor Internal Responden Penelitian Faktor internal dalam penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
33 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Cisaat, Kabupten Sukabumi, Jawa Barat merupakan daerah yang memiiki luas wilayah sebesar 2.162,820 hektar yang terdiri dari sawah sebesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komunikasi menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Teknologi yang semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan teknologi semakin canggih membuat komunikasi menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Teknologi yang semakin canggih dan berbagai sosial
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pola asuh orang tua merupakan intraksi antara anak dengan orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Pengasuhan ini orang tua mendidik, membimbing, dan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Suatu pengkajian tentang wanita dan kerja perlu dihubungkan dengan keadaan masyarakat pada umumnya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. zaman sekarang dapat melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh kaum pria.
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini fenomena wanita bekerja bukan hal yang aneh lagi di kalangan masyarakat. Selain untuk memenuhi kebutuhan, bekerja merupakan salah satu cara untuk mengembangkan
Lebih terperinci