BABI PENDAHULUAN. Berbicara masalah pendidikan tidak terlepas dari mutu lulusan dan mutu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BABI PENDAHULUAN. Berbicara masalah pendidikan tidak terlepas dari mutu lulusan dan mutu"

Transkripsi

1 BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Berbicara masalah pendidikan tidak terlepas dari mutu lulusan dan mutu lulusan tidak terlepas dari stakeholder pendidikan dimana salah satu diantaranya adalah pemimpin pendidikan atau kepala sekolah. Kepala sekolah sangat menentukan terhadap tumbuh dan berkembangnya suatu sekolah, sehab kepala sekolah sebagai pemimpin dianggap telah memiliki empat sifat kepemimpinan sebagaimana dikatakan Miller (1994) dalam Nasution (2006:4) yaitu : 1) Kemampuan melihat melihat organisasi (sekolah) secara keseluruhan (ihe ability to see an enterprise as a whole}, 2) kemampuan dalam mengambil keputusan (the ability to make decision), 3) kemampuan melimpahkan dan mendelegasikan wewenang (the ability to delegate authority) dan, 4) kemampuan menenamkan kesetiaan (the ability to command loyality) Kepemimpinan adalah kekuatan yang sangat penting dalam pengelolaan sekolah. Oleh sebab itu kemampuan kepala sekolah me~impin secara efektif merupakan kunci berhasil tidajrnya suatu sekolah. Menurut Yuki (2009:8) Kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kolek.iif untuk mencapai tujuan bersama.

2 Menurut Rivai ((2003:9) ada tiga teori dan model kepemimpinan, yaitu : I) Teori Sifat, 2) Teori Perilaku dan 3) Teori Kepemimpinan Situasional. Teori kepemimpinan Situasional lerdiri dari Model kepemimpinan kontingensi, model partisipasi pemimpin oleh Vroom dan Yetton, Model Jalur-Tujuan (Path Goal Model) dan Teori Kepemimpinan Situasional Hersey-Blanchard. Teori sifat bcrdasar pada sifat seseorang yang dilakukan dengan cara membandingkan sifat yang timbul sebagai pemimpin dan bukan pemimpin, dan membandingkan sifat pemimpin yang efcktif dengan pemimpin yang tidak efektif. Pendekatan ini berdasarkan pada sifat seseorang yang dilakukan dengan cara membandingkan sifat yang timbul sebagai pemimpin dan bukan pemimpin dan membandingkan sifat pemimpin yang efektif dengan pemimpin yang tidak efektif Tcori perilaku menjelaskan perilaku kepemimpinan yang membuat seseorang menjadi pemimpin yang efektifyang dapat dilakukan melalui latihan (dilatih) dengan kepemimpinan yang tepat agar menjadi pemimpin yang efekti f Salah satu model kepemimpinan yang paling banyak digunakan dewasa ini menu rut Siagian ( 1991 : 138) adalah teori kepemimpinan situasional yang dikembangkan Hersey dan Blanchard. Teori kepemimpinan situasional merevisi pendekatan perilaku yang temyata tidak mampuy menjelaskan skepemimpinan yang ideal. Pendekatan ini menggambarkan bahwa gaya yang di~:,runakan tergantung dari pemimpinnya sendiri. Sedangkan teori kepemimpinan situasional (situasional leadership theorie~) Hersey Blanchard merupakan teori yang memfokuskan pembahasan pada para pengikut atau anggota organisasi sebagai bawahan, sebab dalam pemikiran Harsey 2

3 Blanchard kepemimpinan itu pada dasamya merupakan perwujudan dari tiga komponen, yaitu pemimpin itu sendiri, kematangan bawahan serta situasi dimana 0 proses kepemimpinan tersebut. Dengan demikian dapat diketahui bahwa penekanan teori kepemimpinan situasional Hersey Blanchard adalah pada pengikut-pengikut dan tingkat kematangan mereka. Kepemimpinan situasional menurut Hersey dan Blanchard (2003:18-19) didasarkan saling pengaruh antara perilaku kepemimpinan yang ia terapkan, sejumlah pendukungan emosional yang ia berikan, dan tingkat kematangan bawahannya. Artinya kepemimpinan situasional Hersey Blanchard didasarkan kepada adanya saling berhubungan antara hal-hal sebagai berikut : a) j umlah petunjuk dan pengarahan yang diberikan pemimpin, b) jumlah dukungan sosio emosional yang diberikan oleh pemimpin dan c) tingkat kesiapan atau kematangan para pengikut yang ditunjukkan dalam melaksanakan tugas khusus, fungsi atau tujuan tertentu. Oleh scbab itu dapat diduga bahwa kepemimpinan situasional dari Hersey dan Blanchard sangat tepat dalam penelitian ini karena berkaitan dengan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh pemimpin tennasuk memotivasi bawahannya untuk melaksanakan pekerjaannya dengan baik Berbicara tentang kepala sekolab sebagai pem1mpm pendidikan dalam penelitian ini sangat tepat jika mempert,'uilakan teori kepemimpinan sit uasio ~l Hersey Blanchard, sebab akan berhubungan dengan bawahan dan tingkat kematangan mereka dalam melaksanakan tugas yang diembannya. Dalam fungsinya sebagai pemimpin pendidikan, kepala sekolab memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab yang relatif besar, karena padanya terletak fungsi edukator, motivator, 3

4 administrator, supervisor, leader, inovator, dan manajer yang lazim disebut dengan EMASLIM. Oleh sebab itu sebagai motivator, kepala sekolah harus mampu p memotivasi dirinya sendiri beserta orang-orang yang dipimpinnya. Keberadaan kepala sekolah sebagai motivator sangat berperan dalam mensukseskan proses pembelajaran sehingga dapat membangun dan menciptakan situasi yang kondusif dan bersaing sehat, sehingga proses pembelajaran dapat meningkatkan mutu lulusan. Artinya seorang kepala sekolah semestinya mampu menjadi arsitek pembangkit semangat insan pendidikan yang mendorong bawahannya menuju pencapaian tujuan pendidikan khususnya mutu lulusan Sebab salah satu fungsi yang disumsikan sangat efektif dalam mencapai tujuan adalah dengan memotivasi bawahan agar lebih serius dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya masing-masing. Menurut Usman (2006:223) motivasi merupakan proses psikis yang mendorong orang melakukan sesuatu yang dapat berasal dari luar maupun dari dalam diri seseorang. Dalam memotivasi bawahannya pemimpin akan berhadapan dengan dua hal yang mempengaruhi orang dalam pekerjaan, yaitu kemauan dan kemampuan. Kemauan dapat teratasi dengan pemberian motivasi, sedangkan kemampuan dapat diatasi dengan mengadakan diklat. Kepala sekolah adalah sosok yang _memiliki tugas tertentu yang mampu mendorong bawahannya untuk bekelja dengan maksimal sesuai dengan bidangnya masing-masing sehingga dapat bertang&>ung jawab atas berhasil tidaknya lemabaga yang dipimpinnya menamatkan siswa yang berkualitas. Kepala sekolah harus mampu "mempersiapkan sekolah" untuk mendapatkan nilai akreditasi baik. Kepala sekolah 4

5 harus mampu menjabarkan komponen yang ada dalam akreditasi sekolah untuk selajutnya dituangkan dalam rencana kelja di masa mendatang. Kepala sekolah sebagai motivator harus dapat mendorong orang-orang disekelilingnya agar memanfaatkan sumber-sumber daya yang tersedia dengan baik, seperti sumber daya manusia, fasilitas yang ada, tennasuk dana, yang muaranya akan memberhasilkan kinerja sekolah. Oleh sebab itu kepala sckolah dituntut untuk mampu menjalankan tugas dan tanggung jawan yang dibebankan kepadanya secara professional dengan menunjukkan bahwa setiap tamatannya mampu bersaing dalam memasuki sekolahsekolah negeri maupun swasta yang pavorit khususnya di kota Medan. Ada dua faktor yang di duga dapat mempengaruhi keberhasilan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu lulusan sekolah yang dipimpinnya, yaitu fakior intern dan ckstern. Faktor intern tennasuk kemampuannya dalam mengelola administrasi dan kelembagaan sedangkan faktor ekstem adalah kemampuan tamatannya memasuki sekolah-sckolah pavorit di Kota Medan. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah kemampuan kepala sekolah untuk menjadikan peningkatan kualitas yang signifikan setiap tahun dengan kemampuannya dalam memotivasi para ~:,ruru, pcgawai dan siswa itu sendiri. Menurut Umaedi dalam Depdiknas (200 I :3) ada tiga falctor penyebab mutu pendidikan tidak mengalami peningkatan. f'ertama, penyelenggaraan pendidikan nasional dilakukan dan diatur secara birokratik, sehingga menempatkan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan yang tergantung pada peraturan, instruksi, juldak dan keputusan birokrasi lainnya yang mempunyai jalan panjang. Kedua, program pembangunan pendidikan lebih menekankan kepada penyediaan input, seperti guru, 5

6 kurikulum, fasilitas, buku dan alat peraga serta sumber belajar lainnya. Ketiga. peran serta masyarakat khususnya orang tua dalam penyelenggaraan pendidikan sangat minim. Pada saat peneliti mengadakan grand tour ke lokasi penelitian yakni SMP Muhammadiyah 07 Medan dalarn rangka mengobservasi faktor penyebab mutu pendidikan tidak mengalami peningkatan diatas, ternyata tamatan SMP ini rata-rata 90 orang pertahun, sedangkan yang mampu untuk memasuki SMA negeri atau SMA swasta pavorit rata-rata hanya 12 %. Hal ini berarti ada yang perlu mendapat perhatian dan pembenahan dalam SMP dimaksud, sepert.i kepemimpinan kepala sekolah yang terlalu birokratik, lrurangnya fungsi motivator kepala sekolah, kurang memadainya sarana dan prasarana, minimnya pendidikan guru yang berijazah kependidikan, banyaknya tenaga edukasi yang masih muda usia, serta banyaknya tenaga edukasi yang bertugas rangkap. Sedemikian banyaknya faktor penyebab mutu pendidikan yang tidak mengalami peningkatan di atas, diduga salah satu diantaranya adalah kepemimpinan kepala sekolah terutama dalam memotivasi para guru, pegawai serta siswa untuk meningkatkan kualitas lulusan. Artinya dengan keadaan sedemikian ada dugaan bahwa kepala sekolah dalam kepcmimpinannya tidak mengadopsi model kepemimpinan situasional sehingga kurang mampu memberi motivasi kepada bawahannya, dan akibatnya kualitas setiap lulusan tidak mengalami peningkatan. Artinya kepemimpinan situasional kepala sekolah kurang marnpu melaksanakan fwlgsinya sebagai motivator. Dugaan ini memerlukan penelitian, sehingga dapat dipastikan apakah kepemimpinan kepala sekolah kurang mampu melaksanakan fungsi motivatomya 6

7 atau sebaliknya para guru dan pcgawai yang tidak dapat dimotivasi oleh kepala sekolah. Oleh sebab itu perlu diadakan penelitian, dan itulah sebabnya penelitian ini diberi judul : " Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah Melaksanakan Fungsi Motivator dalam Peningkatan Mutu Lu/usan" dengan study kasus di SMP Muhammadiyah 07 Medan. B. Fokus Penelitian Fokus penelitian dalam paradigma penclitian kualitatif merupakan suatu yang harus ditetapkan secara jelas dan tegas, karen a keduanya berfungsi sebagai acuan untuk mengarahkan pembahasan agar lebih tajam dan lebih terarah. Selain itu fokus penelitian dapat dijadikan sebagai batasan untuk membatasi kemungkinan adanya penyimpangan yang menimbulkan ambiguitas sehingga dapat membingungkan peneliti sendiri. Adapun yang menjadi fokus penelitian adalah kepemimpinan kepala sekolah melaksanakan fungsi motivator dalam peningkatan mutu lulusan, yang meliputi 1. Kepemimpinan kepala sekolah di SMP Muhammadiyah 07 Medan 2. Fungsi motivator kepala sekolah di SMP Muhammadiyah 07 Medan 3. Kepemimpinan kepala sekolah sebagai motivator dalam peningkatan mutu lulusan eli SMP Muhamrnadiyah 07 Medan. C. Masalab Penelitian Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut : 7

8 I. Bagaimana model kepemimpinan kepala kekolah di SMP Muhammadiyah 07 Medan.? 2. Bagaimana fungsi motivator kepala sekolah di SMP Muhammadiyah 07 Medan.? 3. Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah melaksanakan fungsi motivator dalam peningkatan mutu lulusan di SMP Muhammadiyah 07 Medan.? D. Tujuan Berdasarkan Jatar belakang, fokus penelitian dan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian adalah mendeskripsikan dan menganalisis : 1. Kepemimpinan Situasional Kepala sekolah di SMP Muhammadiyah 07 Medan Fungsi motivator Kepala sekolah di SMP Muhammadiyah 07 Medan. 3. Kepemimpinan Kepala sekolah. sebagai motivator dalam Peningkatan Mutu Lulusan di SMP Muhammadiyah 07 Medan. E. Manfaat Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah, dan diharapkan dapat mengbasilkan dua manfaat, yaitu : 1. Manfaat Teoritis; penelitian ini diharapkan sebagai bahan penagembangan ilmu pengetahuan di bidang kepemimpinan situasional dan bahan masukan bagi kepala sekolah dalam menerapkan kepemimpinan situasional. 2. Manfaat Praktis; basil penelitian inijuga diharapkan sebagai : 8

9 a. Bahan infonnasi bagi pimpinan Perserikatan Muhammadiyah khususnya Majelis Dikdasmen Kota Medan dalam melaksanakan kepemimpinan situasional. b. lnformasi bagi para kepala sekolah yang diselenggarakan oleh Persyarikatan Muhammadiyah jika menerapkan model kepemimpinan situasional. c. Bahan kajian bagi lembaga atau instansi terkait terutama Dinas Pcndidikan Medan khususnya dan Indonesia umumnya. F. Batasan lstilab Untuk memudahkan pemahaman tentang makna dari judul tesis ini dirasa perlu untuk membuat batasan yang dapat membatasi luasnya pengertian serta mengarahkan pembaca pada maksud yang hakiki dari penelitian ini, maka diadakan pembatasan istilah sebagai berikut : 1. Kcpcmimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mewujudkan semua apa yang menjadi keinginannya dengan memanfaatkan semua yang berada dibawah kekuasaannya. 2. Kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik dan benar. 3. Fungsi adalah guna atau manfaat atau tanggung jawab dari suatu jabatan yang dilakukan. 9

10 4. Motivator adalah orang yang melaksanakan motivasi itu sendiri yaitu seseorang yang mampu membangkitkan semangat, mendorong dan mengarahkan orang lain untuk melakukan apa saja yang diinginkan dengan perasaan sukarela. 5. Mutu Lulusan adalah daya saing dan kualitas siswa yang ditamatkan. Berdasarkan batasan istilah di atas, maka yang dimaksud dengan judul "Kepemimpinan kepala sekolah melaksanakan fungsi motivator da/am peningkatan mutu lulusan" adalah kemampuan seorang (pemimpin pendidikan) untuk mewujudkan semua yang direncanakan dengan membangkitkan semangat, mendorong dan mengarahkan orang-orang yang berada dibawah pimpinannya untuk melaksanakan sesuatu bagi berhasilnya peningkatan mutu lulusan. - z? a3 10

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan dalam berbagai bidang kehidupan demikian cepatnya, salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut, khususnya di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses kelangsungan siklus hidup perusahaan. Hal ini karena seorang

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses kelangsungan siklus hidup perusahaan. Hal ini karena seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan kepemimpinan adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam proses kelangsungan siklus hidup perusahaan. Hal ini karena seorang pemimpin berperan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi istilah. 1.1. Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan akan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan akan sangat BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Keberhasilan organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan akan sangat tergantung berperannya kepemimpinan. Demikian halnya kepemimpinan dalam sebuah organisasi

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Judul Mata Kuliah : (Leadership) Kode/ SKS : MKPB 705/ 3 SKS Deskripsi Singkat : Mata Kuliah merupakan mata kuliah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah sebagai satuan pendidikan dikatakan efektif apabila kepala sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah sebagai satuan pendidikan dikatakan efektif apabila kepala sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah sebagai satuan pendidikan dikatakan efektif apabila kepala sekolah yang memimpin sekolah tersebut memiliki kepemimpinan yang pas dan sesuai dengan keinginan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi senantiasa memanfaatkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi senantiasa memanfaatkan sumber daya manusia yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi senantiasa memanfaatkan sumber daya manusia yang dimilikinya dengan sumber daya lainnya seperti mesin, sarana dan prasarana untuk dioptimalkan dalam mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tuti Rohayati, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tuti Rohayati, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah adalah salah satu institusi yang berperan menyiapkan sumber daya manusia. Sejalan dengan kemajuan ilmu dan teknologi (iptek) sistem pendidikan harus

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Setelah diadakan penelitian mendalam tentang kepemimpinan Kepala

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Setelah diadakan penelitian mendalam tentang kepemimpinan Kepala 142 BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Setelah diadakan penelitian mendalam tentang kepemimpinan Kepala Madrasah dalam memotivasi dan inovasi guru dalam pembelajaran di MTsN 1 Model Palangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sejak tahun 1998 merupakan era transisi dengan tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sejak tahun 1998 merupakan era transisi dengan tumbuhnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sejak tahun 1998 merupakan era transisi dengan tumbuhnya proses demokrasi. Diterbitkannya UU No. 22 Tahun 1999 yang telah diubah menjadi UU No. 32

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Sekolah pada suatu waktu dan guru-guru tetap menjalankan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Sekolah pada suatu waktu dan guru-guru tetap menjalankan aktivitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ada berbagai pendapat menyangkut pola, peran dan tanggung jawab Kepala Sekolah pada suatu lembaga pendidikan. Ketika ada atau tidak ada Kepala Sekolah pada

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kata kunci untuk peningkatan kualitas Sumber Daya

BABI PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kata kunci untuk peningkatan kualitas Sumber Daya BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalab Pendidikan merupakan kata kunci untuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). ltulah sebabnya pemerintah terus berupaya meningkatkan pemberdayaan seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang paling strategis karena diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang paling strategis karena diharapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana yang paling strategis karena diharapkan dapat mempersiapkan generasi muda yang sadar IPTEK, kreatif, dan memiliki solidaritas sebagai

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada Bab IV, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Terdapat kontribusi yang positif antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Sekolah merupakan sebuah organisasi atau lembaga pendidikan yang di

BABI PENDAHULUAN. Sekolah merupakan sebuah organisasi atau lembaga pendidikan yang di BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan sebuah organisasi atau lembaga pendidikan yang di dalanmya terdiri dari beberapa komponen pendidikan, yakni guru, siswa, dan sarana prasarana.

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SD NEGERI 2 MRANGGEN DEMAK TESIS

PENGELOLAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SD NEGERI 2 MRANGGEN DEMAK TESIS PENGELOLAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SD NEGERI 2 MRANGGEN DEMAK TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MANAJER DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD DI KB TK ISLAM MASJID AL AZHAR PERMATA PURI NGALIYAN SEMARANG

BAB IV ANALISIS PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MANAJER DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD DI KB TK ISLAM MASJID AL AZHAR PERMATA PURI NGALIYAN SEMARANG BAB IV ANALISIS PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MANAJER DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD DI KB TK ISLAM MASJID AL AZHAR PERMATA PURI NGALIYAN SEMARANG Sebagaimana yang telah tertera dalam Bab I bahwa tujuan

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Kepemimpinan menjadi suatu kekuatan yang sangat penting dalam pengelolaan

BABI PENDAHULUAN. Kepemimpinan menjadi suatu kekuatan yang sangat penting dalam pengelolaan BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepemimpinan menjadi suatu kekuatan yang sangat penting dalam pengelolaan sekolah. Oleh karena itu kemampuan memimpin secara efektif merupakan kunci untuk keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengembangan kekuatan daya nalar yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengembangan kekuatan daya nalar yang diperoleh dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dan pengembangan kekuatan daya nalar yang diperoleh dari pengajaran, latihan dan kajian

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalab

A. Latar Belakang Masalab BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalab Pendidikan merupakan salah satu altematif untuk mengatasi berbagai krisis yang ditemui setiap individu dalam kehidupannya. Ketidakmampuan mereka sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan. Pemimpin yang baik pasti akan memberikan contoh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang mudah, karena sumber daya manusia yang berkualitas bukan hanya dilihat dari penguasaannya

Lebih terperinci

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA KONTRIBUSI PERSEPSI GURU TENTANG IMPLEMENTASI FUNGSI EMASLIM KEPALA SEKOLAH, IKLIM ORGANISASI, DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP KOMPONEN KUALITAS SEKOLAH DI SMAN KABUPATEN TEMANGGUNG TESIS Diajukan Kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan menekankan pelajaran agama, baik yang sudah di tambah pelajaran umum

BAB I PENDAHULUAN. dengan menekankan pelajaran agama, baik yang sudah di tambah pelajaran umum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah adalah suatu lembaga pendidikan yang sudah memakai sistem kelas dengan menekankan pelajaran agama, baik yang sudah di tambah pelajaran umum maupun yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu:

BAB V PENUTUP. sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penyajian data yang telah penulis lakukan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu: 1. Pelaksanaan peran kepala sekolah di SMA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan secara harfiah berasal dari kata pimpin. Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang yang memimpin, yang tergantung dari macam-macam faktor, baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang yang memimpin, yang tergantung dari macam-macam faktor, baik BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang melekat pada diri seseorang yang memimpin, yang tergantung dari macam-macam faktor, baik faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan di Indonesia mengalami pasang surut di mana perkembangan kualitas pendidikan di Indonesia masih dikategorikan rendah baik di tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan berorganisasi faktor manusia merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Medan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: (1) komunikasi, (2) sumber daya,

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Medan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: (1) komunikasi, (2) sumber daya, BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN Implementasi kebijakan standar kompetensi guru SMA Negeri di kota Medan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: (1) komunikasi, (2) sumber daya, (3) disposisi,

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Peran kepemimpinan di berbagai lembaga, institusi, dan organisasi bisa

BABI PENDAHULUAN. Peran kepemimpinan di berbagai lembaga, institusi, dan organisasi bisa BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peran kepemimpinan di berbagai lembaga, institusi, dan organisasi bisa dikatakan sangat strategis, terutama dalam pengendalian abnosfir yang dipengaruhi kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan pembangunan Sumber Daya Manusia. Dalam. pengamatannya, manajemen pendidikan di Indonesia masih belum

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan pembangunan Sumber Daya Manusia. Dalam. pengamatannya, manajemen pendidikan di Indonesia masih belum 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manajemen pendidikan di Indonesia merupakan titik sentral dalam mewujudkan tujuan pembangunan Sumber Daya Manusia. Dalam pengamatannya, manajemen pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektivitas dan keberhasilan organisasi (Yulk, 2005: 4). Kepemimpinan didefinisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektivitas dan keberhasilan organisasi (Yulk, 2005: 4). Kepemimpinan didefinisikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya demi

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan. suatu organisasi. Keberadaan sumber daya manusia dalam suatu

B A B I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan. suatu organisasi. Keberadaan sumber daya manusia dalam suatu 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan suatu organisasi. Keberadaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi sangat penting karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keunggulan pendidikan bukan terletak, pada kurikulum dan proses

BAB I PENDAHULUAN. Keunggulan pendidikan bukan terletak, pada kurikulum dan proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keunggulan pendidikan bukan terletak, pada kurikulum dan proses pendidikannya saja, tetapi juga pada kepemimpinan kepala sekolah, kecakapan tenaga administrasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang merupakan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang merupakan organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang merupakan organisasi kompleks dan unik, yang memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi. Sehingga tercapainya tujuan sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan sangat penting dalam masyarakat, karena pendidikan berpengaruh terhadap kehidupan dalam masyarakat. Pendidikan yang berkualitas akan berpengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Madrasah memerlukan orang-orang yang mampu memimpin. pekerjaan profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh melalui

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Madrasah memerlukan orang-orang yang mampu memimpin. pekerjaan profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepala Madrasah memerlukan orang-orang yang mampu memimpin Madrasah dan profesional dalam bidang kependidikan. Namun kenyataan di lapangan membuktikan bahwa tidak semua

Lebih terperinci

GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DI SMA NEGERI I KARTASURA

GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DI SMA NEGERI I KARTASURA GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DI SMA NEGERI I KARTASURA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada mutu output pengajarannya. Bila seluruh guru menunjukkan. pemimpin pengajaran yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. pada mutu output pengajarannya. Bila seluruh guru menunjukkan. pemimpin pengajaran yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen pembelajaran merupakan salah satu faktor dan indikator terpenting dalam pendidikan karena sekolah merupakan tempat pembelajaran. Dalam proses belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen yang menentukan proses belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen yang menentukan proses belajar mengajar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu komponen yang menentukan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan lancar adalah guru. Bagaimana pun peranan guru tidak bisa digantikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alam, melainkan pada keunggulan sumberdaya manusianya. Perkembangan global

BAB I PENDAHULUAN. alam, melainkan pada keunggulan sumberdaya manusianya. Perkembangan global 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keunggulan suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan melimpahnya kekayaan alam, melainkan pada keunggulan sumberdaya manusianya. Perkembangan global yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pengawas sekolah melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pengawas sekolah melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru adalah tiga unsur utama pelaku pendidikan di sekolah yang dalam melaksanakan tugasnya perlu bersinergi agar tujuan sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Absen Guru Tahun Diklat /2013. Presentasi Kehadiran (%) 2010/ / /2013 Keterangan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Absen Guru Tahun Diklat /2013. Presentasi Kehadiran (%) 2010/ / /2013 Keterangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Absen Guru Tahun Diklat 2010/2011 2012/2013 di SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan, adalah Sebagai berikut : Tabel 1.1 Absen Guru Tahun Diklat 2010 2012/2013

Lebih terperinci

PATH GOAL DAN SUBSTITUSI)

PATH GOAL DAN SUBSTITUSI) PENDEKATAN SITUASIONAL (TEORI BLANCHARD, FIEDLER, PATH GOAL DAN SUBSTITUSI) Oleh Kelompok 7 Dwi Aprianing Yunarti Laras Tri Wahyu D M. Darmawan Saputra Ninis Atikasari A. DEFINISI PENDEKATAN KEPEMIMPINAN

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Madrasah, dalam konteks ini Institusi Pendidikan formal yang berbasis Agama

1. PENDAHULUAN. Madrasah, dalam konteks ini Institusi Pendidikan formal yang berbasis Agama 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah, dalam konteks ini Institusi Pendidikan formal yang berbasis Agama Islam merupakan harapan masa depan umat. Sebab munculnya Madrasah sangat mewarnai bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu pimpinan dapat memberikan. melakukan kinerja didalam suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu pimpinan dapat memberikan. melakukan kinerja didalam suatu perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan aktivitasnya selalu didukung dengan adanya manajemen kerja yang efektif dan hal tersebut merupakan kunci keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya para pelaku yang terdapat dalam setiap instansi. Pada sebuah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. upaya para pelaku yang terdapat dalam setiap instansi. Pada sebuah organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu instansi didirikan karena mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Dalam mencapai tujuannya setiap instansi dipengaruhi oleh perilaku dan sikap orang- orang yang terdapat

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA PENERAPAN POLA KEPEMIMPINAN BRANCH MANAGER DALAM PENGELOLAAN PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM KANTOR PEMASARAN CABANG PEKANBARU

BAB III PENYAJIAN DATA PENERAPAN POLA KEPEMIMPINAN BRANCH MANAGER DALAM PENGELOLAAN PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM KANTOR PEMASARAN CABANG PEKANBARU BAB III PENYAJIAN DATA PENERAPAN POLA KEPEMIMPINAN BRANCH MANAGER DALAM PENGELOLAAN PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM KANTOR PEMASARAN CABANG PEKANBARU Pada bab penyajian data ini, data yang disajikan adalah berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan, baik secara pendidikan formal, non formal maupun

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan, baik secara pendidikan formal, non formal maupun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya peningkatan Sumber daya Manusia salah satunya dilakukan melalui pendidikan, baik secara pendidikan formal, non formal maupun informal. Pendidikan yang

Lebih terperinci

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI SD NEGERI BENDUNGAN GAJAHMUNGKUR SEMARANG TESIS

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI SD NEGERI BENDUNGAN GAJAHMUNGKUR SEMARANG TESIS PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI SD NEGERI BENDUNGAN GAJAHMUNGKUR SEMARANG TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajeman Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan negara untuk mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan adalah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global,

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan menghadapi dua tuntutan yaitu tuntutan dari masyarakat dan tuntutan dunia usaha. Hal yang menjadi tuntutan yaitu tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui langkah-langkah perencanaan, penampilan mengajar yang nyata serta. Swasta yang berada di kabupaten Lampung Tengah.

BAB I PENDAHULUAN. melalui langkah-langkah perencanaan, penampilan mengajar yang nyata serta. Swasta yang berada di kabupaten Lampung Tengah. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Supervisi akademik adalah suatu kewajiban kepala sekolah dalam pembinaan guru, agar guru dapat meningkatkan kualitas mengajarnya dengan melalui langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian lapangan dan pembahasan, maka kesimpulan penelitian sebagai berikut:

Lebih terperinci

DAMPAK FAKTOR-FAKTOR STRATEGIK TUGAS POKOK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KUALITAS SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KABUPATEN BLORA TESIS. Oleh :

DAMPAK FAKTOR-FAKTOR STRATEGIK TUGAS POKOK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KUALITAS SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KABUPATEN BLORA TESIS. Oleh : DAMPAK FAKTOR-FAKTOR STRATEGIK TUGAS POKOK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KUALITAS SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KABUPATEN BLORA TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB V P E N U T U P. 5.1 Kesimpulan

BAB V P E N U T U P. 5.1 Kesimpulan BAB V P E N U T U P 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan hasil dengan menggunakan analisis deskriptif terhadap variabel penelitian tentang peran kepala sekolah sebagai supervisor, motivator dan inspirator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, hal ini dikarenakan kepemimpinan merupakan motor

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, hal ini dikarenakan kepemimpinan merupakan motor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi atau unit usaha baik itu formal ataupun informal, membutuhkan seorang pribadi pemimpin yang dapat memberikan semangat kepada bawahannya untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 79 BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN 1.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Kompetensi manajerial kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru memusatkan perhatianya kepada investasi sumber daya manusia yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. baru memusatkan perhatianya kepada investasi sumber daya manusia yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengembangan dan peningkatan mutu sumber daya manusia nampaknya menjadi perhatian para ahli di berbagai bidang keilmuan, khususnya pendidikan, hal ini disebabkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... iv. Daftar Lampiran... iv

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... iv. Daftar Lampiran... iv ABSTRAK Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih topik mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi pada anggota organisasi X (Gereja Mawar Sharon Tentara Tuhan). Gaya kepemimpinan diartikan

Lebih terperinci

NON-ACTIVATED VERSION

NON-ACTIVATED VERSION KEPEMIMPINAN PENDEKATAN SITUASIONAL MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi Oleh: Ani Khalifah 103403041 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTASEKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata dalam aktivitas kerja bawahannya. Kepala sekolah yang rajin, cermat, peduli terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia dengan laju. peningkatan sumber daya manusia. Mulyasa (2011:3) mengemukakan:

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia dengan laju. peningkatan sumber daya manusia. Mulyasa (2011:3) mengemukakan: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk

Lebih terperinci

Bab 5 Simpulan, Diskusi, Saran

Bab 5 Simpulan, Diskusi, Saran Bab 5 Simpulan, Diskusi, Saran 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil uji korelasi spearman menunjukan bahwa adanya hubungan antara tipe gaya kepemimpinan situasional terhadap stres kerja pada karyawan di Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi kinerja perorangan sangat mempengaruhi kinerja organisasi, baik itu organisasi pemerintahan maupun swasta dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang merupakan tempat dimana

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang merupakan tempat dimana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang merupakan tempat dimana proses pendidikan dilakukan, mempunyai sistem yang dinamis dan kompleks. Kegiatan sekolah bukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Guru atau seorang pendidik, merupakan ujung tombak pendidikan, karena guru

BAB I PENDAHULUAN. Guru atau seorang pendidik, merupakan ujung tombak pendidikan, karena guru 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru atau seorang pendidik, merupakan ujung tombak pendidikan, karena guru memegang perananan yang cukup penting baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia yang berkualitas merupakan ujung tombak kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia yang berkualitas merupakan ujung tombak kemajuan suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia yang berkualitas merupakan ujung tombak kemajuan suatu bangsa. Negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, Jerman, dan bahkan Malaysia menempatkan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan dengan arus perubahan-perubahan tersebut menuntut adanya peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan dengan arus perubahan-perubahan tersebut menuntut adanya peningkatan kualitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menuntut sekolah untuk dapat menyesuaikan dengan arus perubahan-perubahan tersebut menuntut adanya peningkatan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin (leader) dalam mengarahkan, mendorong dan. mengatur seluruh unsur unsur di dalam kelompok atau organisasinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin (leader) dalam mengarahkan, mendorong dan. mengatur seluruh unsur unsur di dalam kelompok atau organisasinya untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan (leadership) dapat dikatakan sebagai cara dari seorang pemimpin (leader) dalam mengarahkan, mendorong dan mengatur seluruh unsur unsur di dalam kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan perorangan atau secara bersama-sama (beberapa orang) untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh karena

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka Dalam bab ini akan berisikan teori-teori mengenai variable-variable, teori subjek penelitian yang akan diteliti dan juga kerangka berfikir. Teori variable akan terdiri dari teori

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS A. Kepemimpinan Siagian (2002) mengemukakan bahwa kepemimpinan memainkan peranan yang dominan, krusial, dan kritikal dalam keseluruhan upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Sebagai pemimpin pendidikan, Kepala sekolah mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Sebagai pemimpin pendidikan, Kepala sekolah mempunyai peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai tanggung jawab dalam penyelengaraan pendidikan di sekolahnya, untuk menghantarkan sekolah menjadi sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk mempertahankan nilai-nilai agama, kebudayaan nasional

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk mempertahankan nilai-nilai agama, kebudayaan nasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hak dari setiap warga Negara dalam mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya sekolah untuk dapat menjalankan tugas secara profesional.

BAB I PENDAHULUAN. daya sekolah untuk dapat menjalankan tugas secara profesional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja sekolah merupakan representasi dari kinerja semua sumber daya yang ada di sekolah dalam melaksanakan tugas sebagai upaya mewujudkan tujuan sekolah. Kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut akan di pimpin oleh manajer. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tersebut akan di pimpin oleh manajer. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi merupakan sebagai wadah satuan kerja yang terikat secara formal dalam hirarki wewenang dan tanggung jawab maupun sebagai proses kerjasama antar manusia (Sondang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lembaga pendidikan sebagai wadah untuk mendidik dan membentuk sumber daya manusia yang berkualitas memiliki peranan penting dalam peningkatan mutu pendidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani. hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani. hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan BAB I PENDAHULUHUAN A. Latar Belakang Masalah UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

BABV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dapat ditarik simpulan bahwa keefektifan

BABV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dapat ditarik simpulan bahwa keefektifan BABV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A.SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dapat ditarik simpulan bahwa keefektifan kepemimpinan ditinjau dari gaya kepemimpinan dan kematangan bawahan di SMP Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang pendidikan diarahkan kepada pengembangan. SDM yang bermutu tinggi, guna memenuhi kebutuhan dan menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang pendidikan diarahkan kepada pengembangan. SDM yang bermutu tinggi, guna memenuhi kebutuhan dan menghadapi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang pendidikan diarahkan kepada pengembangan SDM yang bermutu tinggi, guna memenuhi kebutuhan dan menghadapi tantangan kehidupan di masa

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS DI SD NEGERI SRONDOL 02 SEMARANG) RINGKASAN TESIS. Oleh: UTIK SETYARTI Q

EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS DI SD NEGERI SRONDOL 02 SEMARANG) RINGKASAN TESIS. Oleh: UTIK SETYARTI Q EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS DI SD NEGERI SRONDOL 02 SEMARANG) RINGKASAN TESIS Oleh: UTIK SETYARTI Q. 100.050.196 PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

Oleh : Hepy S Pasambuna, Arwildayanto*, Arifin**

Oleh : Hepy S Pasambuna, Arwildayanto*, Arifin** EVALUASI PERAN KEPALA SEKOLAH DI SMA NEGERI SE KOTA KOTAMOBAGU Oleh : Hepy S Pasambuna, Arwildayanto*, Arifin** Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK

Lebih terperinci

BABI I'ENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi

BABI I'ENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi .,. BABI I'ENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motivasi belajar sangat berperan dalam mencapai tujuan belajar. Tanpa adanya motivasi siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh maka ia tidak akan dapat mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan faktor sentral di dalam sistem pembelajaran terutama di sekolah. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan,

Lebih terperinci

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SD NEGERI KUDU 01 BAKI SUKOHARJO

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SD NEGERI KUDU 01 BAKI SUKOHARJO PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SD NEGERI KUDU 01 BAKI SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu unsur penting dalam kegiatan pendidikan di madrasah adalah guru.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu unsur penting dalam kegiatan pendidikan di madrasah adalah guru. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu unsur penting dalam kegiatan pendidikan di madrasah adalah guru. Dimana peranan guru sangatlah besar dalam menyiapkan generasi bangsa yang unggul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada arah kebijakan kerja guru dalam Permenpan RB No 16 tahun 2009 yang mengandung arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan peningkatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan peningkatan kinerja para guru karena para guru merupakan pejuang pendidikan yang langsung berhadapan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terhadap Kinerja Pegawai pada kantor Departemen Agama Kabupaten

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terhadap Kinerja Pegawai pada kantor Departemen Agama Kabupaten BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Baedawi (2004) dengan judul Pengaruh gaya kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai pada kantor Departemen Agama Kabupaten Bantaeng. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

AS ADI NIM. Q

AS ADI NIM. Q KOTRIBUSI AKREDITASI SEKOLAH DAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KUALITAS SEKOLAH DI SMP SE KABUPATEN JAPARA TESIS Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh

Lebih terperinci

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com e-mail : sitisyamsiar@yahoo.com HP : 081-1286833 Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com A. Pendahuluan Mengapa Pemimpin Dibutuhkan? Karena banyak orang memerlukan figur pemimpin. Dalam beberapa situasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan mengemban misi yang besar dan mulia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan mengemban misi yang besar dan mulia untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga pendidikan mengemban misi yang besar dan mulia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan dianggap sebagai suatu investasi yang paling berharga

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab VI Pasal 17 ayat I dan 2 Tentang

BABI PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab VI Pasal 17 ayat I dan 2 Tentang BABI PENDAHULUAN A. La tar Belakang Masalah Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab VI Pasal 17 ayat I dan 2 Tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa, I) Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini turut mempercepat laju

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini turut mempercepat laju BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini turut mempercepat laju perkembangan ekonomi dan industri, yang mempunyai pengaruh penting terhadap dunia pendidikan.

Lebih terperinci