Oleh : Hepy S Pasambuna, Arwildayanto*, Arifin**
|
|
- Ari Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EVALUASI PERAN KEPALA SEKOLAH DI SMA NEGERI SE KOTA KOTAMOBAGU Oleh : Hepy S Pasambuna, Arwildayanto*, Arifin** Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Hepy S Pasambuna, Evaluasi Peran Kepala Sekolah di SMA Negeri Se Kota Kotamobagu. Skripsi, Strata I. Jurusan Manajemen Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I, Dr. Arwildayanto, M.Pd dan Pembimbing II, Arifin. S.Pd, M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Peran Kepala Sekolah Sebagai Educator, Manejer, Administrator, Supervisor, Leader, Innovator, Motivator Di SMAN Se Kota Kotamobagu.Desain penelitian bersifat pendekatan evaluasi dengan semi kuantitatif menggunakan model evaluasi goal attainment. Langkah-langkah pendekatan ini adalah : 1) Penentuan tujuan penilaian, 2) Memilih, mengubah, atau menyusun alat penilaian, 3) Menggunakan alat penilaian, 4) Membandingkan data yang di peroleh dengan hasil penilaian, 5) Menggunakan data untuk membuat perubahan yang di anggap perlu dalam peran kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan : 1) Peran kepala sekolah sebagai edukator diperoleh hasil 97,91% dengan kategori sangat baik, 2) Manejer diperoleh hasil 98,95% dengan kategori sangat baik, 3) Administrator diperoleh hasil 93,97% dengan kategori sangat baik, 4) Peran kepala sekolah sebagai supervisor diperoleh hasil 69,79% dengan kategori cukup baik, 5) Peran kepala sekolah sebagai leader di peroleh hasil 93,75% dengan kategori sangat baik i, 6) Peran kepala sekolah sebagai Innovator di peroleh hasil 97,91% dengan kategori sangat baik, 7) Peran kepala sekolah sebagai Motivator di peroleh hasil 100% dengan kategori sangat baik Disarankan: 1) Bagi Dinas Pendidikan hendaknya mampu melakukan evaluasi peran kepala sekolah sehingga kepala sekolah bisa menjalankan tugasnya sesuai dengan yang telah di tetapkan, 2) Bagi Kepala Sekolah hendaknya mengetahui perannya sebagai pemimpin di instantsi pendidikan atau sekolah sehingga mampu mengaplikasikannya kepada guru, staf maupun peserta didik. Kata kunci : Evaluasi, Peran Kepala Sekolah.
2 PENDAHULUAN Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan kegiatan proses belajar mengajar sebagai upaya untuk tercapainya tujuan pendidikan. Penanggung jawab dalam proses belajar mengajar yang di lakukan di sekolah di tentukan pula bagaimana akhlak dan kinerja guru serta peran kepala sekolah pada umumnya. Kepala sekolah merupakan Center Leader yang memenej aktivitas program kerja sekolah menjadi terarah, terfokus dan mengalami peningkatan yang signifikan. Oleh karena itu, kepala sekolah berperan penting bagi peningkatan kinerja guru untuk lebih semangat dan profesional dalam mengajar mengembangkan diri dalam mentransfer ilmu kepada peserta didik. Sutrisna 1983 dalam Sagala (2008 : 170) menjelaskan bahwa kepala sekolah berusaha menghubungkan tujuan sekolah dengan sekolah dan memaksimalkan kreativitas. Setiap kepala sekolah membawa pengaruh besar terhadap pengajaran untuk kebaikan atau keburukan. Kepala sekolah memerlukan instrument yang mampu menjelaskan berbagai aspek lingkungan sekolah dan kinerjanya dalam memantau perjalanan kearah masa depan yang menjanjikan. Kedudukan dan peran kepala sekolah semakin bermakna strategis yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu sekolah yang di pimpinnya. Karena kepala sekolah mempunyai peran penting yang bertanggungjawab terhadap seluruh aktivitas sekolah. Ia mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh pendidikan dalam pendidikan sekolah.
3 Evaluasi berasal dari kata evaluation (bahasa inggris). Kata tersebut di serapa dalam perbendaharaan istilah bahasa Indonesia dengan tujuan mempertahankan kata aslinya dengan sedikit penyesuaian lafal Indonesia menjadi evaluasi. Istilah penilaian merupakan kata benda dari nilai. Pengertian Pengukuran mengacu pada kegiatan membandingkan sesuatu hal dengan satuan ukuran tertentu, sehingga sifatnya menjadi kuantitatif. Ditinjau dari bentuk-bentuk evaluasi, maka evaluasi bertujuan untuk, evaluasi formatif bertujuan untuk perbaikan dan pengembangan kegiatan yang sedang berjalan, sedang evaluasi sumatif bertujuan untuk pertanggungjawaban, keterangan, seleksi dan lanjutan. Menurut Stufflebeam yang membagi evaluasi kepada proactive evaluation, yakni melayani pemegang keputusan, sedangkan retroactive evaluation bertujuan untuk keperluan pertanggungjawaban. Jadi, evaluasi hendaknya bertujuan dalam membantu pengembangan, implementasi, kebutuhan suatu program, perbaikan program, pertanggungjawaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan dan dukungan dari stakeholders. Menurut Mulyasa (2007 : 98) Dalam melakukan fungsinya sebagai educator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di sekolahnya. Menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberikan nasehat kepada warga sekolah, memberikan dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan, serta melaksanakan model pembelajaran yang menarik, seperti team teaching, moving class, dan mengadakan program akselerasi (acceleration ) bagi peserta didik yang cerdas di atas normal.
4 Menurut Mulyasa (2007 : 103) Manajemen pada hakekatnya merupakan suatu proses merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, memimpin dan mengendalikan usaha para anggota organisasi serta menadayagunakan seluruh sumber-sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Dikatakan suatu proses karena semua manajer dengan ketangkasan dan keterampilan yang dimilikinya mengusahakan dan mendayagunakan berbagai kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan. Dalam mengelola tenaga kependidikan, salah satu tugas yang harus dilakukan kepala sekolah adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi para guru. Menurut Mulyasa (2007 : 107) Kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang sangat erat dengan berbagai aktifitas pengelolaan administrasi yang bersifat pencatatan, penyusunan dan pendokumenan seluruh program sekolah. Secara spesifik, kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk mengelola administrasi personalia, mengelola administrasi sarana prasarana, mengelola administrasi kearsipan, dan mengelola administrasi keuangan. Menurut Mulyasa (2007 : 111) Kegiatan utama pendidikan di sekolah dalam rangka mewujudkan tujuannya adalah kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh aktivitas organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisensi dan efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu, salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai supervisor. Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan kepala sekolah yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi pendidikan modern diperlukan
5 supervisor khusus yang lebih independent, dan dapat meningkatkan objektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugasnya. Menurut Mulyasa (2006 : 115) Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan mendeligasikan tugas. Wahjosumijo dalam Mulyasa (2006:115) mengemukakan bahwa kepala sekolah sebagai leader harus memiliki karakter khusus yang mencakup kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan poengetahuan profesional, serta pengetahuan admnistrasi dan pengawasan. Mulyasa (2007 : 118) Dalam rangka melakukan peran dan funsginya sebagai innovator, kepala sekolah harus memiliki stratgei yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah, dan mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif. Mulyasa (2007 : 120) Sebagai motivator, kepala sekolah harus mampu memiliki strategi yang tepat untyk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan pengharagaan secara efektif, dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan Pusat Sumber Belajar (PSB).
6 METODE PENELITIAN Desain Penelitian ini bersifat pendekatan evaluasi dengan semi kuantitatif menggunakan model evaluasi goal attainment. Penelitian ini akan mendeskripsikan masalah yang berkaitan dengan Peran Kepala Sekolah di SMA N Se Kota Kotamobagu. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Peran Kepala Sekolah Di SMA Negeri Se Kota Kotamobagu. Adapun alasan pemilihan kepala sebagai objek karena sesuai dengan rumusan masalah yaitu tujuh peran kepala sekolah. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data dalam penelitian ini adalah instrument kriteria evaluasi. Instrumen kriteria evaluasi disusun dan dikembangkan berdasarkan indikator dari Evaluasi Peran kepala sekolah. Indikator tersebut antara lain: a) Peran Kepala Sekolah sebagai Educator (Pendidik); b) Peran Kepala Sekolah sebagai Manajer; c) Peran Kepala Sekolah sebagai Administrator ; d) Peran Kepala Sekolah sebagai Administrator; e) Peran Kepala Sekolah Sebagai Leader (Pemimpin); f) Peran Kepala sekolah sebagai Inovator; g) Peran Kepala sekolah sebagai Motivator. Teknik pengumpulan data yang di guanakan yaitu dengan wawancara dan analisis data. Teknik analisis data yang di gunakan adalah perhitungan dengan formula persentase. Setiap butir pernyataan dalam instrument evaluasi di buatkan tabel untuk memperoleh gambaran persentase yang di capai dalam instrument setiap indicator dengan cara memprekuensi masing-masing alternative jawaban setiap butir pernyataan instrument evaluasi di bagi jumlah informan 100 % yang dirumuskan sebagai berikut : Pr = F/n 100 %
7 Keterangan : - Pr = Persentase - F = Frekuensi - N = Jumlah Informan % = Bilangan Tetap Sedangkan untuk menghitung skor persentase di gunakan formula : Keterangan : - Pr = Persentase - Skor capaian yaitu total skor yang di peroleh dari seluruh inforrman. - Skor ideal yaitu jumlah skor maksimal yang harus di capai % = Bilangan Tetap Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data tentang peran kepala sekolah. Untuk memperoleh data yang benar-benar akurat dalam penelitian ini, maka sumber data yang menjadi informan adalah: kepala sekolah wakil kepala sekolah dan guru. Kepala sekolah merupakan informan kunci (key informan) dalam pengumpulan data penelitian. Dari informan kunci ini kemudian di kembangkan proses pencarian data yang dibutuhkan ke informan lainnya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Adapun hasil jawaban dan perolehan informan pada peran kepala sekolah sebagai edukator dapat di lihat dari tabel di bawah ini : Tabel. 1.1 Hasil Perolehan Informan No Soal F X % F X % F X % F X % SC % KES SB
8 SB , , ,83 SB , , ,83 SB Jumlah Keseluruhan 94 97,91 SB Tabel di atas menunjukkan bahwa pada butir indikator pembinaan mental memenuhi 24 kriteria dengan persentase 100%. Untuk butir indikator pembinaan moral memenuhi 24 kriteria dengan persentase 100%. Untuk butir pembinaan fisik memenuhi 23 kriteria dengan persentase 95,83%. Untuk butir indikator peningkatan kinerja tenaga kependidikan dan prestasi peserta didik memenuhi 23 kriteria dengan persentase 95,83%. Adapun hasil jawaban dan perolehan informan pada peran kepala sekolah sebagai manejer dapat di lihat dari tabel di bawah ini : Tabel. 1.2 Hasil Perolehan Informan No Soal F X % F X % F X % F X % SC % KES SB , , ,83 SB SB SB Jumlah Keseluruhan 95 98,95 SB
9 Tabel di atas menunjukkan bahwa pada butir indikator keterampilan membuat perencanaan memenuhi 24 kriteria dengan persentase 100%. Untuk butir indikator keterampilan melakukan pengorganisasian memenuhi 23 kriteria dengan persentase 95,83%. Untuk butir pembinaan fisik memenuhi 24 kriteria dengan persentase 100%. Untuk butir indikator peningkatan kinerja tenaga kependidikan dan prestasi peserta didik memenuhi 24 kriteria dengan persentase 100%. Adapun hasil jawaban dan perolehan informan pada peran kepala sekolah sebagai administrator dapat dilihat dari tabel di bawah ini : Tabel. 1.3 Hasil Perolehan Informan No Soal F X % F X % F X % F X % SC % KES , ,66 SB SB SB , , ,32 B Jumlah Keseluruhan 90 93,75 SB Tabel di atas menunjukkan bahwa pada butir indikator membuat perencanaan memenuhi 22 kriteria dengan persentase 91,66%. Untuk butir indikator menyusun struktur organisasi memenuhi 24 kriteria dengan persentase 100%. Untuk butir koordinator dalam organisasi sekolah memenuhi 24 kriteria dengan persentase 100%.
10 Untuk butir indikator melakukan pengawasan memenuhi 24 kriteria dengan persentase 100%. Adapun hasil jawaban dan perolehan informan pada peran kepala sekolah sebagai supervisor dapat dilihat dari tabel di bawah ini : Tabel. 1.4 Hasil Perolehan Informan No Soal F X % F X % F X % F X % SC % KES , ,66 SB , ,5 SB SB Jumlah Keseluruhan 67 69,79 CB Tabel di atas menunjukkan bahwa pada butir indikator mengadakan kunjungan kelas memenuhi 22 kriteria dengan persentase 91,66%. Untuk butir indikator mengadakan kunjungan observasi memenuhi 21 kriteria dengan persentase 87,5%%. Untuk butir indikator membimbing guru-guru memenuhi 24 kriteria dengan persentase 100%. Adapun hasil jawaban dan perolehan informan pada peran kepala sekolah sebagai leader dapat dilihat dari tabel di bawah ini : Tabel. 1.5 Hasil Perolehan Informan No Soal F X % F X % F X % F X % SC % KES SB
11 SB , ,66 SB , ,33 B Jumlah Keseluruhan 90 93,75 SB Tabel di atas menunjukkan bahwa pada butir indikator kemampuan membangun visi dan misi memenuhi 24 kriteria dengan persentase 100%. Untuk butir indikator pengetahuan kepala sekolah terhadap tenaga kependidikan memenuhi 24 kriteria dengan persentase 100%. Untuk butir kemampuan mengambil keputusan memenuhi 22 kriteria dengan persentase 91,66%. Untuk butir indikator kemampuan berkomunikasi memenuhi 20 kriteria dengan persentase 83,33%. Adapun hasil jawaban dan perolehan informan pada peran kepala sekolah sebagai innovator dapat dilihat dari tabel di bawah ini : Tabel. 1.6 Hasil Perolehan Informan No Soal F X % F X % F X % F X % SC % KES SB SB SB , ,66 SB Jumlah Keseluruhan 94 97,91 SB
12 Tabel di atas menunjukkan bahwa pada butir indikator konstruktif dan kreatif memenuhi 24 kriteria dengan persentase 100%. Untuk butir indikator delegatif memenuhi 24 kriteria dengan persentase 100%. Untuk butir indikator integratif memenuhi 24 kriteria dengan persentase 100%. Untuk butir indikator pragmatis, keteladanan, adaptable, dan fleksibel memenuhi 22 kriteria dengan persentase 91,66%. Adapun hasil jawaban dan perolehan informan pada peran kepala sekolah sebagai motivator dapat dilihat dari tabel di bawah ini : Tabel. 1.7 Hasil Perolehan Informan No Soal F X % F X % F X % F X % SC % KES SB SB SB SB Jumlah Keseluruhan SB Tabel di atas menunjukkan bahwa pada butir indikator pengaturan lingkungan fisik memenuhi 24 kriteria dengan persentase 100%. Untuk butir indikator pengaturan suasana kerja memenuhi 24 kriteria dengan persentase 100%. Untuk butir indikator disiplin memenuhi 24 kriteria dengan persentase 100%. Untuk butir indikator dorongan memenuhi 24 kriteria dengan persentase 100%.
13 Setelah di adakannya pengskoran di atas maka dapat di jumlahkan skor dari tujuh peran kepala sekolah dengan rumus : Dimana : Skor Capaian = = 628 Skor Ideal = = 648 Setelah di jumlahkan secara keseluruhan maka hasil dari Evaluasi Peran Kepala Sekolah dengan menggunakan perhitungan di atas maka dapat di simpulkan bahwa Evaluasi Peran Kepala Sekolah di SMA Negeri Se Kota Kotamobagu mencapai 96,91 % yang berarti Sangat Baik. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarakan hasil penelitian di atasa maka dapat di simpulkan sebagai berikut : 1. Peran kepala sekolah sebagai edukator (pendidik), setelah di evaluasi mencapai 97,91% atau di sebut dengan kategori sangat baik. 2. Peran kepala sekolah sebagai manejer, setelah di evaluasi mencapai 98,95% atau di sebut dengan kategori sangat baik. 3. Peran kepala sekolah sebagai administrator, setelah di evaluasi mencapai 93,75% atau di sebut dengan kategori sangat baik.
14 4. Peran kepala sekolah sebagai supervisor, setelah di evaluasi mencapai 69,79% atau di sebut dengan kategori cukup baik. 5. Peran kepala sekolah sebagai leader, setelah di evaluasi mencapai 93,75% atau di sebut dengan kategori sangat baik. 6. Peran kepala sekolah sebagai innovator, setelah di evaluasi mencapai 97,91% atau di sebut dengan kategori sangat baik. 7. Peran kepala sekolah sebagai motivator, setelah di evaluasi mencapai 100% atau di sebut dengan kategori sangat baik. Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti dapat mengemukakan saran dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagi Dinas Pendidikan agar dapat mengevaluasi peran kepala sekolah di setiap SMA Negeri Se Kota Kotambagu agar kepala sekolah lebih memperhatikan serta mengetahui perannya sebagai seorang kepala sekolah sehingga sekolah tersebut bisa berjalan secara efektif dan efisien. 2. Bagi Kepala sekolah hendaknya lebih belajar lagi mengenai perannya sebagai seorang kepala sekolah sehingga mampu mengaplikasikannya langsung kepada anggota organisasinya, karena kepala sekolah yang berperan penting dalam sekolah yang di pimpin tersebut. 3. Bagi guru hendaknya bisa menilai apakah peran kepala sekolah di sekolah tersebut berjalan atau tidak, karena bila kepala sekolah tidak berperan penting dalam suatu instansi yang di pimpinnya maka kemungkinan sekolah tersebut tidak berjalan sesuai dengan yang di harapkan sebelumnya.
15 DAFTAR PUSTAKA Arikunto Suharsimi dan Safrudin Cepi, Evaluasi Program Pendidikan. Cetakan I, Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto dan Jabar.2007.Evaluasi program pendidikan pedoman teoritis praktis bagi praktisi pendidikan.jakarta : Bumi Aksara Mulyasa, E Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung. Rosdakarya Node, Ilhamsyah Evaluasi Jaminan Mutu Kurikulum. Skripsi. Gorontalo. Program S1 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Sagala, S Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung. Alfabeta. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan secara harfiah berasal dari kata pimpin. Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan
Lebih terperincikeahlian atau kompotensi akan dapat mendukung peningkatan prestasi kinerja
EVALUASI KINERJA KEPEGAWAIAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh Elvianti Pakaya, Ansar Made*, Nina Lamatenggo** Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang diambil penulis dilapangan menunjukkan keadaan serta
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi hasil penelitian Berdasarkan data yang diambil penulis dilapangan menunjukkan keadaan serta gambaran sekolah di SMP Negeri 8 Paguyaman Kabupaten Boalemo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi istilah. 1.1. Latar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian
BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian lapangan dan pembahasan, maka kesimpulan penelitian sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu unsur penting dalam kegiatan pendidikan di madrasah adalah guru.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu unsur penting dalam kegiatan pendidikan di madrasah adalah guru. Dimana peranan guru sangatlah besar dalam menyiapkan generasi bangsa yang unggul
Lebih terperinciPERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN NASKAH PUBLIKASI
PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN 2014-2015 NASKAH PUBLIKASI Dibuat untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jauh ketinggalan dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat. Sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah merubah pola pikir masyarakat. Hal ini mengakibatkan program pendidikan dan pengajaran jauh ketinggalan dibandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. profesional. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya maka sangat dibutuhkan peran pendidik yang profesional.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu:
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penyajian data yang telah penulis lakukan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu: 1. Pelaksanaan peran kepala sekolah di SMA
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan temuan data di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa:
BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan temuan data di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa: 6.1.1 Peran dan Fungsi Kepala Sekolah sebagai Pendidik (Educator) Kepala sekolah
Lebih terperinciKEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN GURU
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN GURU Rita Candra Kasih Pengawas Pembina SMA Negeri 7 Bengkulu Selatan e-mail: ritack@gmail.com Abstract: The objective of this study is
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan sangat penting dalam masyarakat, karena pendidikan berpengaruh terhadap kehidupan dalam masyarakat. Pendidikan yang berkualitas akan berpengaruh
Lebih terperinciBAB II KEPALA MADRASAH DAN KINERJA GURU. madrasah. Kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu
BAB II KEPALA MADRASAH DAN KINERJA GURU A. Pengertian dan tugas-tugas Kepala Madrasah 1. Pengertian kepala madrasah Kata kepala madrasah berasal dari dua kata yaitu kepala dan madrasah. Kata kepala dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia telah digariskan dalam undang-undang Republik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah merupakan suatu sistim yang di dalamnya terdapat komponen-komponen yang harus digerakkan untuk mencapai tujuan. Tujuan pendidikan di Indonesia telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum SMA Negeri 1 Salatiga Pada 1 Juli yayasan SMA B didirikan oleh beberapa tokoh, terutama mereka yang berada di DPRD Salatiga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidangnya. Pendidikan dalam pengertian bahasa disebut proses melatih dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana vital dalam pengembangan Sumber Daya Manusia, sebagai suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dalam mencerdaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata dalam aktivitas kerja bawahannya. Kepala sekolah yang rajin, cermat, peduli terhadap
Lebih terperinciPENGELOLAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SD NEGERI 2 MRANGGEN DEMAK TESIS
PENGELOLAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SD NEGERI 2 MRANGGEN DEMAK TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah memiliki keunggulan dan berkualitas adalah dambaan bagi guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah. Sebagai kepala sekolah sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan sumber daya manusia
Lebih terperinciPERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 10 KOTA SAMARINDA
ejournal Administrasi Negara, 5 (3) 2014 : 1579-1592 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.org Copyright 2014 PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang pendidikan diarahkan kepada pengembangan. SDM yang bermutu tinggi, guna memenuhi kebutuhan dan menghadapi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang pendidikan diarahkan kepada pengembangan SDM yang bermutu tinggi, guna memenuhi kebutuhan dan menghadapi tantangan kehidupan di masa
Lebih terperinciMENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI)
MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH A. Prawacana DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI) Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan formal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan mengemban misi yang besar dan mulia untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga pendidikan mengemban misi yang besar dan mulia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan dianggap sebagai suatu investasi yang paling berharga
Lebih terperinciPERANAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA GURU DAN PEGAWAI DI SEKOLAH DASAR NEGERI 015 SAMARINDA
ejournal Administrasi Negara, 2013, 1 (1): 70-84 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.org Copyright 2013 PERANAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA GURU DAN PEGAWAI DI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek yang paling utama dalam menghadapi era globalisasi dimana keberhasilan suatu bangsa dalam melaksanakan
Lebih terperinciMANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP TRI MURTI KECAMATAN PAKISAN KABUPATEN MALANG. Oleh
Media Bina Ilmiah41 MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP TRI MURTI KECAMATAN PAKISAN KABUPATEN MALANG Oleh Made Dwianan Mustawan Dosen pada STAH Santika Darma Abstrak
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN Pada bab ini, peneliti akan menganalisis terhadap upaya kepala sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan dalam berbagai bidang kehidupan demikian cepatnya, salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut, khususnya di
Lebih terperinci¹ Sofyan Kasiaradja Mahasiswa pada Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo: Prof.Dr.H. Ansar M.Si dan Dr. Asrin M.
KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI DI KECAMATAN POSIGADAN Sofyan Kasiaradja,Ansar,Asrin ¹ Jurusan Manajemen Pendidikan, Program Studi S1, Manajemen Pendidikan Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sedangkan pengawas sekolah melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru adalah tiga unsur utama pelaku pendidikan di sekolah yang dalam melaksanakan tugasnya perlu bersinergi agar tujuan sekolah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
79 BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN 1.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Kompetensi manajerial kepala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada mutu output pengajarannya. Bila seluruh guru menunjukkan. pemimpin pengajaran yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen pembelajaran merupakan salah satu faktor dan indikator terpenting dalam pendidikan karena sekolah merupakan tempat pembelajaran. Dalam proses belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi dilihat juga dari sikap dan mentalitasnya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang mudah, karena sumber daya manusia yang berkualitas bukan hanya dilihat dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang ditandai dengan persaingan yang ketat dalam semua aspek kehidupan, memberi pengaruh terhadap tuntutan akan kualitas sumber daya manusia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Sebagai pemimpin pendidikan, Kepala sekolah mempunyai peran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai tanggung jawab dalam penyelengaraan pendidikan di sekolahnya, untuk menghantarkan sekolah menjadi sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan, baik secara pendidikan formal, non formal maupun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya peningkatan Sumber daya Manusia salah satunya dilakukan melalui pendidikan, baik secara pendidikan formal, non formal maupun informal. Pendidikan yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. organisasi tersebut. Akhir-akhir ini kinerja telah menjadi terminology atau konsep
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Hakikat Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Kepala Sekolah Setiap individu yang diberi tugas atau kepercayaan untuk bekerja pada suatu organisasi tertentu diharapkan mampu menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen yang menentukan proses belajar mengajar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu komponen yang menentukan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan lancar adalah guru. Bagaimana pun peranan guru tidak bisa digantikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah sebagai organisasi yang menjalankan proses pendidikan dengan segala fungsi dan hasilnya, mempunyai perangkat yang mewujudkan fungsi dan tugasnya melalui manajemen
Lebih terperinciPERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MOTIVATOR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMA N) KOTA SAWAHLUNTO
PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MOTIVATOR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMA N) KOTA SAWAHLUNTO Thasa Tesia Widasuari Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sarana vital dalam pengembangan Sumber Daya. Manusia, merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan sebagai sarana vital dalam pengembangan Sumber Daya Manusia, merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya pendidikan tergantung pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu aspek yang berperan penting dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tuntutan zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Rendahnya kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu usaha menciptakan manusia yang mampu berinovasi dengan mengembangkan potensi dalam dirinya. Selain itu, pendidikan juga meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHUL PENDAHULUAN
UAN BAB I PENDAHUL PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusianya. Untuk dapat membentuk sumber daya manusia ini haruslah melalui pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makhluq yang Allah menganugerahkan kepada dirinya sebuah kesempurnaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bila dilihat dari sudut pandang Islam merupakan suatu kewajiban bagi setiap individual orang muslim, karena manusia merupakan makhluq yang Allah menganugerahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh sebab itu hampir
Lebih terperinciDALAM PEMBINAAN PROFESIONAL
PERAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS DALAM PEMBINAAN PROFESIONAL Waktu: 2 jam A. PENGANTAR Banyak variabel yang bisa mempengaruhi peningkatan mutu pendidikan, salah satunya adalah peran kepala sekolah dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepala Sekolah pada suatu waktu dan guru-guru tetap menjalankan aktivitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ada berbagai pendapat menyangkut pola, peran dan tanggung jawab Kepala Sekolah pada suatu lembaga pendidikan. Ketika ada atau tidak ada Kepala Sekolah pada
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan peneliti terhadap "Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Sekolah Efektif (Studi
Lebih terperinciPROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
KONTRIBUSI PERSEPSI GURU TENTANG IMPLEMENTASI FUNGSI EMASLIM KEPALA SEKOLAH, IKLIM ORGANISASI, DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP KOMPONEN KUALITAS SEKOLAH DI SMAN KABUPATEN TEMANGGUNG TESIS Diajukan Kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan negara untuk mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan adalah untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan dengan arus perubahan-perubahan tersebut menuntut adanya peningkatan kualitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menuntut sekolah untuk dapat menyesuaikan dengan arus perubahan-perubahan tersebut menuntut adanya peningkatan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Suryadi (2011: 2) warga negara berhak memperoleh pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Negara Republik Indonesia dinyatakan bahwa salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di era otonomi daerah menghadapi tantangan besar dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di era otonomi daerah menghadapi tantangan besar dan kompleks yang harus direspons secara positif dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Lembaga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Supervisi Pendidikan 2.1.1 Tujuan Supervisi Supervisi adalah kata serapan dari bahasa Inggris supervision, gabungan dari dua kata super dan vision, yang memiliki arti melihat
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN SIKAP GURU TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA PGRI LAWANG KABUPATEN MALANG TAHUN AKADEMIK 2015/2016
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN SIKAP GURU TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA PGRI LAWANG KABUPATEN MALANG TAHUN AKADEMIK 2015/2016 LOREN TRISNAWINATA tlollend@yahoo.com Drs. Rusno, MM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan manajemen suatu lembaga pendidikan (sekolah) sangat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan manajemen suatu lembaga pendidikan (sekolah) sangat bergantung pada kepemimpinan kepala sekolah, ini senada dengan ungkapan Wahjosumidjo (2005:
Lebih terperinciKEPEMIMPINAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
KEPEMIMPINAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Ushansyah Dosen pada Sekolah Tinggi Agama Islam Kuala Kapuas Abstrak Kepemimpinan merupakan kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi,
Lebih terperinciPERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SD NEGERI KUDU 01 BAKI SUKOHARJO
PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SD NEGERI KUDU 01 BAKI SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan
Lebih terperinciKEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DI SMPN 8 MALANG. Abstrak
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DI SMPN 8 MALANG Abstrak Kepemimpinan kepala sekolah salah satu kunci keberhasilan proses pendidikan di sekolah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Guru memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam proses pendidikan, di mana tugas seorang guru bukan hanya memberikan transfer ilmu dan seperangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Banyak penggamat pendidikan memberikan penilaian bahwa memasuki abad ke-21 dunia pendidikan Indonesia masih mengalami masalah yang berkaitan dengan rendahnya kualitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Definisi Pengawas Pengawas sekolah merupakan bagian dari pendidikan yang bertugas untuk membantu kinerja guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengembangan kekuatan daya nalar yang diperoleh dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dan pengembangan kekuatan daya nalar yang diperoleh dari pengajaran, latihan dan kajian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang secara langsung memberikan layanan kepada peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran melalui jalur formal. Sejalan
Lebih terperinciPilihlah satu jawaban yang paling tepat
Naskah Soal Ujian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Petunjuk: Naskah soal terdiri atas 7 halaman. Anda tidak diperkenankan membuka buku / catatan dan membawa kalkulator (karena soal yang diberikan tidak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif artinya
BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif artinya penelitian ini berusaha memperoleh informasi dari keadaan yang sedang berlangsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kinerja seorang guru merupakan komponen yang sangat menentukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting dalam proses kemajuan suatu bangsa. Pendidikan diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas sehingga
Lebih terperinciFungsi Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Serta Implikasinya Terhadap Kompetensi Lulusan SMA
Fungsi Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Serta Implikasinya Terhadap Kompetensi Lulusan SMA Suhaya Universitas Syeh Yusup Tangerang e-mail : suhaya@ymail.co.id ABSTRACT The purpose of this
Lebih terperinciFUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SDI AL FATTAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011
FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SDI AL FATTAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. penelitian yang berjudul Pengaruh Disiplin Kerja dan Kepemimpinan Kepala
121 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Pada bab V ini akan dibahas mengenai kesimpulan, implikasi dan saran dari penelitian yang berjudul Pengaruh Disiplin Kerja dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat dalam organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional No. 20/2003, bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangat penting dalam kelangsungan hidup bangsa. Pendidikan berkualitas sangatlah diperlukan dalam usaha untuk kemajuan bangsa dan negara. Sebagaimana disebutkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses pemanusiaan dan kemanusiaan sudah diterima sepanjang sejarah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kehadiran pendidikan, apapun bentuk dan jenisnya, sebagai wahana proses pemanusiaan dan kemanusiaan sudah diterima sepanjang sejarah manusia berperadaban
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian. Berdasarakan rumusan
91 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Persyaratan analisis data telah terpenuhi, dengan demikian kesimpulan yang dihasilkan dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lembaga pendidikan sebagai wadah untuk mendidik dan membentuk sumber daya manusia yang berkualitas memiliki peranan penting dalam peningkatan mutu pendidikan.
Lebih terperinciPERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI SD NEGERI BENDUNGAN GAJAHMUNGKUR SEMARANG TESIS
PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI SD NEGERI BENDUNGAN GAJAHMUNGKUR SEMARANG TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajeman Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa. Peran dari pendidikan tersebut adalah sebagai sarana dalam. meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa. Peran dari pendidikan tersebut adalah sebagai sarana dalam meningkatkan dan mengembangkan kualitas
Lebih terperinciPengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Bk Se- Kota Medan
1 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Bk Se- Kota Medan Hariaty Nababan Universitas Negeri Medan hariaty_n@yahoo.com Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd Universitas Negeri Medan Abstrak.Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tuti Rohayati, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah adalah salah satu institusi yang berperan menyiapkan sumber daya manusia. Sejalan dengan kemajuan ilmu dan teknologi (iptek) sistem pendidikan harus
Lebih terperinciBab V PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH SURABAYA
1 Bab V PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH SURABAYA 1. Bentuk pengembangan pendidikan Islam sebagai budaya sekolah di SMP Al Hikmah Surabaya.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk
I. PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan membahas beberapa hal mengenai: latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk memahami kebermaknaan penelitian ini, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan faktor sentral di dalam sistem pembelajaran terutama di sekolah. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Dalam sejarah perkembangan peradaban bangsa terlihat jelas bahwa kemajuan bangsa sangat terkait dengan pendidikan sebagai bagian yang tak dapat dipisahkan
Lebih terperinciKISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
Lebih terperinciKEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DI SMPN 8 MALANG
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DI SMPN 8 MALANG Syaifullah, M.Pd STKIP Bima syaifullah70@gmail.com ABSTRAK Kepemimpinan kepala sekolah salah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam semua bidang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam semua bidang kehidupan. Dengan manajemen, kinerja sebuah organisasi dapat berjalan secara maksimal. Demikian juga dengan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Keterampilan Teknikal Pimpinan Pondok Pesantren dalam Pengelolaan. Pendidikan Pesantren di Kota Banjarbaru
BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Teknikal Pimpinan Pondok Pesantren dalam Pengelolaan Pendidikan Pesantren di Kota Banjarbaru Keterampilan teknikal adalah kemampuan untuk menggunakan alat-alat, prosedur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan pendidikan harus kita optimalkan sedini mungkin. Soedijarto (dalam Tambak, 2013:3) mengemukakan: Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan saat ini merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh keberadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang merupakan tempat dimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang merupakan tempat dimana proses pendidikan dilakukan, mempunyai sistem yang dinamis dan kompleks. Kegiatan sekolah bukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah menimbulkan persaingan dalam berbagai bidang, yang menuntut masyarakat Indonesia untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena pendidikan merupakan
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena pendidikan merupakan salah satu penentu mutu sumber daya manusia. Mutu pendidikan ditentukan oleh banyak
Lebih terperinciLatihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012
Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012 I. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) huruf A, B, C, atau D pada lembar jawaban! 1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun
Lebih terperinciKISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya melalui Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) terus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, pemerintah khususnya melalui Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) terus menerus berupaya melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata dari rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah rendahnya perolehan
Lebih terperinci