KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 414/K/81/MEM/2002 TENTANG PENETAPAN DAERAH PENGHASIL DAN DASAR PERHITUNGAN BAGIAN

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 414/K/81/MEM/2002 TENTANG PENETAPAN DAERAH PENGHASIL DAN DASAR PERHITUNGAN BAGIAN"

Dewi Sutedja
7 tahun lalu
Tontonan:

1 KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 414/K/81/MEM/22 TENTANG PENETAPAN DAERAH PENGHASIL DAN DASAR PERHITUNGAN BAGIAN DAERAH PENGHASIL MINYAK BUMI DAN GAS ALAM SERTA PERTAMBANGAN UMUM UNTUK TAHUN 22 MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 13 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2 tentang Dana Perimbangan, perlu menetapkan Daerah Penghasil dan Dasar Perhitungan Bagian Daerah Penghasil Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pertambangan Umum untuk Tahun 22 dalam suatu Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 (LN Tahun 1967 Nomor 22, TLN Nomor 2831); 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 (LN Tahun 1999 Nomor 6, TLN Nomor 3839); 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 (LN Tahun 1999 Nomor 72, TLN Nomor 3851); 4. Undang-undang Nomor 19 Tahun 21 (LN Tahun 21 Nomor 133, TLN Nomor 4149); 5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 21 (LN Tahun 21 Nomor 136, TLN Nomor 4152); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2 (LN Tahun 2 Nomor 54, TLN Nomor 3952); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2 (LN Tahun 2 Nomor 21, TLN Nomor 421); 8. Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2 tanggal 21 Februari 2; 9. Keputusan Presiden Nomor 11/M Tahun 21 tanggal 9 Januari 21; 1. Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 21 tanggal 9 Agustus 21; 11. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 21 tanggal 13 September 21; 12. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1915 Tahun 21 tanggal 23 Juli 21;

2 13. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 2197/K/8/MEM/21 tanggal 23 Oktober 21; Memperhatikan : Surat Direktur Jenderal Otonomi Daerah selaku Sekretaris DPOD kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tanggal 1 April 22 perihal penyampaian Berita Acara Sidang Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah tanggal 24 Januari 22. Menetapkan : MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TENTANG PENETAPAN DAERAH PENGHASIL DAN DASAR PERHITUNGAN BAGIAN DAERAH PENGHASIL MINYAK BUMI DAN GAS ALAM SERTA PERTAMBANGAN UMUM UNTUK TAHUN 22. Pasal 1 Daerah Penghasil berikut dasar penghitungan bagian daerah penghasil minyak bumi dan gas alam adalah lifting (prakiraan produksi dikurangi prakiraan pemakaian sendiri) minyak bumi dan gas alam dari kegiatan Pertamina sendiri, kegiatan Kontrak Production Sharing dan/atau kegiatan kontrak kerjasama lainnya di daerah yang bersangkutan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan Menteri ini. Pasal 2 Daerah Penghasil berikut dasar penghitungan bagian daerah penghasil pertambangan umum dari Kuasa Pertambangan, Kontrak Karya, dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara adalah : a. Perkiraan penerimaan dari Iuran Tetap/Landrent yang dihitung dari luas wilayah x tarif (sesuai tahap kegiatan); b. Perkiraan penerimaan dari Iuran Eksplorasi/Iuran Eksploitasi/Royalty yang dihitung dari jumlah produksi x tarif x harga jual. sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Keputusan Menteri ini. Pasal 3 Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 22 April 22 A.n. MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Sekretaris Jenderal DJOKO DARMONO

3 Tembusan : 1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 2. Menteri Keuangan 3. Menteri Dalam Negeri 4. Inspektur Jenderal Dep. Energi dan Sumber Daya Mineral 5. Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral 6. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi 7. Ketua Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah 8. Para Gubernur yang bersangkutan 9. Para Bupati/Walikota yang bersangkutan. LAMPIRAN I DAERAH PENGHASIL DAN DASAR PENGHITUNGAN BAGIAN DAERAH PENGHASIL MINYAK BUMI DAN GAS BUMI (LIFTING) UNTUK TAHUN 22 NO. PROVINSI/KABUPATEN/KOTA LIFTING MINYAK BUMI (RIBU BAREL) LIFTING GAS B (MMSCF) A WILAYAH LAUT < 4 MIL , ,19 I. NANGGROE ACEH DARUSSALAM 8.84, , 1. Aceh Timur 1.65, , 2. Aceh Utara 7.775, , II. SUMATERA UTARA 811, ,1 1. Langkat 811, ,1

4 III. RIAU , , 1. Bengkalis 15.38,2-2. Indragiri Hulu 1.9,44-3. Kampar 24.23,41-4. Rokan Hulu 859,76-5. Rokan Hilir 4.817,96-6. Siak ,21-7. Palalawan 637,69-8. Natuna , , IV. JAMBI 11.61, , 1. Batanghari 4,84-2. Muaro Jambi 1.48,67-3. Kota Jambi 914,69-4. Tanjung Jabung Timur 6.524, , 5. Tanjung Jabung Barat 1.631,2-6. Sarolangun 73, - V. SUMATERA SELATAN , ,8 1. Lahat 449, , 2. Muara Enim 6.935, ,8 3. Kota Prabumulih 694,2 73, 4. Musi Banyuasin 34.7, , 5. Musi Rawas 3.444, , 6. Ogan Komering Ilir 699,81-7. Ogan Komering Ulu 3.281,15 7.3,

5 VI. LAMPUNG 4.428, - 1. Lampung Timur 4.428, - VII. DKI JAKARTA 5.178, , VIII. JAWA BARAT 6.47, ,3 1. Indramayu 3.396, ,13 2. Karawang 1.671, ,7 3. Majalengka 294,77 2.2,5 4. Subang 247, ,6 5. Bekasi 797,76 - IX. JAWA TENGAH 23,82-1. Blora 23,82 - X. JAWA TIMUR 6.428, , 1. Bojonegoro 832,59-2. Bangkalan 113,6-3. Sumenep 1.533, , 4. Tuban 3.95,7-5. Sidoarjo , XI. KALIMANTAN SELATAN 2.442,36-1. Tabalong 2.269,5-2. Hulu Sungai Utara 173,31 - XII. KALIMANTAN TIMUR 48.93, ,99

6 1. Bulungan 72, ,5 2. Nunukan 2.527,95-3. Kota Tarakan 654, , 4. Kota Samarinda 46, , 5. Kutai Kertanegara 39.86, , 6. Kutai Timur 87,19 312,3 7. Pasir 3.913, ,52 8. Kota Bontang 732, ,67 XIII. MALUKU 1.186,8-1. Maluku Tengah 1.186,8 - XIV. SULAWESI SELATAN , 1. Wajo , XV. PAPUA 5.514,86 365, 1. Manokwari 154,5-2. Sorong 5.36,36 365, B. WILAYAH LAUT 4-12 MIL , ,42 I. LAMPUNG ,4 - II. JAWA BARAT 9.45, , III. KALIMANTAN TIMUR , ,42 C. WILAYAH LAUT > 12 MIL , ,

7 I. NANGGROE ACEH DARUSSALAM , II. RIAU 1.83, , III. LAMPUNG 23.22,2 - IV. JAWA BARAT 1.41, , V. JAWA TIMUR 5.745, , VI. KALIMANTAN TIMUR , JUMLAH (A + B + C) , ,61 A.n. MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Sekretaris Jenderal DJOKO DARMONO LAMPIRAN II DAERAH PENGHASIL DAN DASAR PENGHITUNGAN BAGIAN DAERAH PENGHASIL SEKTOR PERTAMBANGAN UMUM UNTUK TAHUN 22 Perkiraan Jenis Penerimaan No. Provinsi/Kabupaten/Kota Status Izin Royalti (Rp) Landrent (Rp) Jumla (Rp) I. NANGGROE ACEH DARUSSALAM Kab. Aceh Utara KP, KK Kab. Aceh Barat KP, KK, PKP2B Kab. Aceh Selatan KP, KK Kab. Aceh Timur KP, KK

8 5 Kab. Aceh Tengah KK Kab. Aceh Tenggara KK Kab. Aceh Besar KP, KK Kab. Pidie KK Kota Banda Aceh KK II. SUMATERA UTARA Kab. Deli Serdang KP Kab. Langkat KP Kab. Karo KP Kab. Dairi KP, KK Kab. Tapanuli Utara KP, KK Kab. Tapanuli Tengah KP, KK Kab. Mandailing Natal KP, KK Kab. Simalungun KP III. SUMATERA BARAT Kab. Sawahlunto KP, PKP2B Kab. Pesisir Selatan KP Kab. Solok KP, PKP2B Kab. Sawahlunto Sijunjung KP, PKP2B Kab. Padang Pariaman KP Kab. Agam KP Kab. Limapuluh Kota KP Kab. Pasaman KP, PKP2B IV. RIAU

9 1 Kab. Indragiri Hulu KP, PKP2B Kab. Indragiri Hilir KP, PKP2B Kab. Kepulauan Riau KP Kab. Karimun KP, KK Kab. Kampar KP, PKP2B Kab. Bengkalis KP Kab. Kuantan Sengingi KP Kab. Siak KP Kota Batam KP V. JAMBI Kab. Sarolangun PKP2B Kab. Batanghari KP, PKP2B Kab. Tanjung Jabung PKP2B Kab. Bungo KP Kab. Merangin KP, KK, PKP2B VI. SUMATERA SELATAN Kab. Ogan Komering Ulu PKP2B Kab. Muara Enim KP, PKP2B Kab. Lahat KP, PKP2B Kab. Musi Rawas KP, KK, PKP2B Kab. Musi Banyu Asin PKP2B VII. BANGKA BELITUNG Kab. Bangka KP, KK Kab. Belitung KP, KK

10 VIII. BENGKULU Kab. Bengkulu Utara KP, KK Kab. Bengkulu Selatan KP Kab. Rejang Lebong KP, KK IX. LAMPUNG Kab. Lampung Utara KP, PKP2B Kab. Lampung Barat KP Kab. Lampung Selatan KP Kab. Lampung Tengah KP Kab. Tanggamus KP, KK X. DKI JAKARTA Kab. (adm) Kepulauan Seribu KP XI. JAWA BARAT Kab. Bandung KP Kab. Bogor KP Kab. Bekasi KP Kab. Sukabumi KP Kab. Cianjur KP Kab. Garut KP Kab. Tasikmalaya KP Kab. Ciamis KP Kab. Purwakarta KP Kab. Karawang KP

11 11 Kab. Kuningan KP XII. BANTEN Kab. Lebak KP Kab. Pandeglang KP Kab. Tangerang KP Kab. Serang KP Kota Cilegon KP XIII. JAWA TENGAH Kab. Cilacap KP Kab. Banjarnegara KP Kab. Purworejo KP Kab. Wonogiri KP Kab. Jepara KP Kab. Pekalongan KP XIV. DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Kab. Kulonprogo KP Kab. Bantul XV. JAWA TIMUR Kab. Pacitan KP Kab. Trenggalek KP Kab. Tulungagung KP Kab. Blitar KP

12 5 Kab. Malang KP Kab. Lumajang KP Kab. Jember KP Kab. Banyuwangi KP Kab. Situbondo KP Kab. Pasuruan KP Kab. Sidoarjo KP Kab. Ponorogo KP Kab. Probolinggo KP Kab. Madiun KP Kab. Jombang KP Kota Pasuruan KP XVI. KALIMANTAN BARAT Kab. Sambas KP, KK Kab. Pontianak KP, KK Kab. Sanggau KP, KK Kab. Ketapang KP, KK Kab. Sintang KP, KK, PKP2B Kab. Kapuas Hulu KP, KK Kab. Bengkayang KP XVII. KALIMANTAN TENGAH Kab. Kota Waringin Barat KK Kab. Kota Waringin Barat KP, KK Kab. Kapuas KP, KK, PKP2B Kab. Barito Selatan KP, PKP2B

13 5 Kab. Barito Utara KP, KK, PKP2B Kota Palangkaraya KK XVIII KALIMANTAN SELATAN Kab. Tanahlaut KP, PKP2B Kab. Kotabaru KP, KK, PKP2B Kab. Banjar KP, KK, PKP2B Kab. Tapin KP, PKP2B Kab. Hulu Sungai Selatan KK, PKP2B Kab. Hulu Sungai Utara KP, PKP2B Kab. Hulu Sungai Tengah KK, PKP2B Kab. Tabalong KP, PKP2B Kota Banjarbaru KK, PKP2B XIX KALIMANTAN TIMUR Kota Samarinda KP, KK, PKP2B Kota Balikpapan KK, PKP2B Kab. Pasir KP, KK, PKP2B Kab. Kutai Kertanegara KP, KK, PKP2B Kab. Berau KP, KK, PKP2B Kab. Bulungan KP, KK, PKP2B Kab. Malinau KP Kab. Kutai Barat KP, KK, PKP2B Kab. Kutai Timur KP, PKP2B Kab. Nunukan PKP2B Kota Bontang KP

14 XX BALI Kab. Badung KP XXI NUSA TENGGARA BARAT Kab. Lombok Barat KK Kab. Lombok Tengah KK Kab. Sumbawa KK Kab. Dompu KK Kab. Bima KK XXII NUSA TENGGARA TIMUR Kab. Sumba Barat KK Kab. Sumba Tengah KK Kab. Ngada KK Kab. Manggarai KP, KK XXIII SULAWESI UTARA Kota Bitung KK Kab. Sangihe Talaud KK Kab. Minahasa KK Kab. Bolaang Mangondow KP, KK XXIV GORONTALO Kab. Gorontalo KP, KK Kab. Boalemo KK

15 XXV SULAWESI TENGAH Kab. Poso KP Kab. Donggala KP, KK Kab. Buol KK Kab. Toli-toli KP, KK Kab. Morowali KK XXVI SULAWESI SELATAN Kab. Jeneponto KP, KK Kab. Takalar KP, KK Kab. Enrekang KK Kab. Luwu KP, KK Kab. Luwu Utara KK Kab. Polewali Mamasa KK Kab. Mamuju KK Kab. Bone KP Kab. Majene KK Kab. Sidenreng Rapang KK Kab. Wajo KK XXVII SULAWESI TENGGARA Kab. Buton KP Kab. Kendari KP Kab. Kolaka KP, KK XXVIII MALUKU

16 1 Kab. Maluku Tengah KP, KK Kab. Maluku Tenggara KP, KK XXIX MALUKU UTARA Kab. Halmahera Tengah KP, KK Kab. Maluku Utara KP, KK XXX PAPUA Kota Jayapura KK Kab. Sorong KK Kab. Jayapura KK Kab. Jayawijaya KK Kab. Nabire KK Kab. Fak-Fak KP, KK Kab. Manokwari PKP2B Kab. Yapen Waropen KK Kab. Paniai KK Kab. Mimika KK Kab. Puncak Jaya KK Jumlah A.n. MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Sekretaris Jenderal DJOKO DARMONO

dokumen-dokumen yang mirip

LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 517 K/81/MEM/2003 TANGGAL : 14 April 2003

LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 517 K/81/MEM/2003 TANGGAL : 14 April 2003 DAERAH PENGHASIL DAN DASAR PENGHITUNGAN BAGIAN DAERAH PENGHASIL SEKTOR PERTAMBANGAN UMUM UNTUK