Dwikuranto,Mmplementasi MI dengan strategi Quantum Teaching, 2011 Desember

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Dwikuranto,Mmplementasi MI dengan strategi Quantum Teaching, 2011 Desember"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI MULTIPLE INTELLIGENCE DENGAN STRATEGI QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA KELAS XI-3 SMA NEGERI 1 BOJONEGORO Oleh : Dwikoranto FMIPA-Unesa dwi_bsc.saja@yahoo.co.id Telah dilakukan penelitian di SMAN 1 Bojonegoro. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, untuk mendeskripsikan aktifitas guru dan siswa, untuk mengetahui respon siswa selama kegiatan belajar mengajar. Jenis Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui beberapa tahapan, perencanaan, tindakan dan pengamatan, refleksi dan revisi, tahapan tersebut dilakukan selama tiga kali putaran. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, tes, dan dokumentasi Sedangkan untuk analisis mengunakan distribusi kualitatif. Pada Siklus I dilakukan pembelajaran sesuai RPP yang telah dibuat, observasi menunjukkan kekurangan dalam KBM diantaranya pemotivasian yang terlalu lama, penyampaian tujuan yang kurang transparan, minimnya penjelasan dalam mengerjakan LKS, penulisan LKS kurang sistematis, kurangnya pengontrolan kelas dan setting tempat duduk yang kurang mendukung, dalam merangkum guru kurang mengikutsertakan siswa serta kurang maksimalnya penggunaan inteligensi yang dimiliki siswa dalam menyelesaikan masalah sehingga diperoleh nilai rata rata 55 dengan ketuntasan kelas sebesar 38%. Kemudian dilakukan refleksi dan revisi dan hasilnya diterapkan pada siklus II. Observasi menunjukkan kekurangan pada penyampaian tujuan pembelajaran karena tergesa gesa, dalam menghubungkan materi dengan fenomena sehari hari kurang jelas, dalam menyimpulkan materi tidak tertulis sistematis namun banyak siswa yang mulai memaksimalkan dalam menggunakan inteligensinya sehingga diperoleh niali rata rata sebesar 63,75 dengan ketuntasan kelas sebesar 60%, kemudian dilakukan refleksi dan revisi dan hasilnya diterapkan pada siklus III. Observasi menunjukkan adanya perbaikan dan KBM berjalan dengan lancar sehingga diperoleh nilai rata rata sebesar 74 dengan ketuntasan kelas sebesar 81%. Berdasarkan hasil analisis secara kuantitatif keterampilan pengelolaan pembelajaran oleh guru meningkat dari putaran 1 sampai 3, yaitu berturut turut pada putaran 1 sebesar 64,5%, putaran 2 sebesar 72% dan putaran 3 sebesar 83%. Aktivitas siswa juga meningkat dari siklus I ke siklus III sedangkan prestasi belajar dari siklus pertama hingga siklus ketiga mengalami kenaikan berturut turut sebesar 38%, 60 % dan 81%. Dari hasil angket respon siswa menunjukkan bahwa sikap siswa bersifat positif ditandai dengan prosentase sebesar 81.73% dan yang negatif atau tidak mendukung diterapkannya penelitian ini sebesar 18.27%. Maka dapat disimpulkan keterampilan guru dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran menggunakan Pendekatan Multiple Intelligensi Dengan Strategi Quantum Teaching mengalami peningkatan dan perbaikan serta mendapat respon positif Kata kunci: Quantum Teaching, Multiple Intelligence PENDAHULUAN Dalam Pembukaan UUD 45 dirumuskan bahwa salah satu tujuan mendirikan bangsa adalah Mencerdaskan Kehidupan Bangsa karena dengan bangsa yang cerdas 41

2 berarti bangsa tersebut memiliki masyarakat yang cerdas, sehingga diharapkan kedepannya bangsa tersebut mampu untuk keluar dari krisis, kemiskinan dan mampu menghadapi persaingan global dengan negara lain. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa diperlukan adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dapat dilakukaan dengan meningkatkan kualitas pendidikan melalui suatu program pendidikan yang dilaksanakan secara sistemacis dan terarah berdasar seperangkat kurikulum yang disesuaikan dengan kondisi saat ini yaitu kurikulum 2006 yang dikenal dengan nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), salah satu tujuan daripada KTSP ini adalah meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia (Mulyasa, 2007: 22), hal itu menunjukkan bahwa pada kurikulum KTSP ini sekolah dan satuan pendidikan sebaiknya meningkatkan mutu pendidikan dengan memperdayakan sumberdaya yang tersedia semaksimal mungkin. Jadi sekolah sebaiknya menggunakan sumberdaya yang dimiliki baik sarana prasarana maupun siswa dalam sekolah tersebut, termasuk keunikan yang dimiliki tiap tiap siswa yaitu kecenderungan kecerdasan siswa satu dengan yang lainnya memiliki perbedaan Namun pada realitanya pola pikir tradisional dalam pembelajaran yang menekankan pada kemampuan tertentu yaitu logika dan bahasa serta pembelajaran yang bersifat konvensional bahkan monoton tanpa adanya inovasi, kreasi masih melekat pada lembaga sekolah pada umumnya, padahal sekolah dituntut untuk mengembangkan kurikulum dan mengelola sedemikian hingga pembelajaran yang berlangsung menjadi semakin baik. Jadi suatu kekeliruan jika prestasi siswa hanya diukur dari kemampuan logika dan bahasa dan suatu hal yang memprihatinkan jika guru terjebak oleh pembelajaran konvesional tersebut. Hal itu terbukti dari hasil wawancara dari pihak guru setempat yang menyatakan bahwa siswa lebih banyak dilibatkan dengan soal soal logika-matematis atau hitungan dengan tingkat kesulitan yang tinggi serta adanya kesulitan untuk mengaplikasikan secara nyata dalam penggunaan metode dimana siswa diharapkan lebih aktif dan lebih kritis dalam menyikapi pelajaran yang siswa pelajari. Dari pernyataan itu terlihat bahwa terdapat kecenderungan guru dalam mengukur prestasi belajar siswa dengan satu kecerdasan saja yaitu kecerdasan logis matematis yang sebenarnya siswa memiliki potensi, karakter, keunikan dalam meningkatkan keberhasilan belajar itu sendiri serta kesulitan guru dalam mengubah keadaan kelas menjadi lebih aktif khususnya kepada siswa. Berdasarkan observasi 42

3 peneliti di kelas XI-3 SMA Negeri 1 Bojonegoro terdapat masalah dalam kelas Jadi dapat disimpulkan bahwa lembaga sekolah perlu memperhatikan kepentingan dari pihak siswa yang sebenarnya memiliki cara tersendiri dalam meraih keberhasilan belajar, hal itu seiring dengan yang dipaparkan oleh Howard Gardner pada tahun 1983 bahwa terdapat 7 kecerdasan yang dimiliki oleh seorang anak, yaitu :Linguisic, Musical, Logical Mathematical, Visual Spatial, Bodily Kinestetic, Intrerpersonal, Intrapersonal. Beliau juga menyatakan bahwa tidak semua orang mempunyai minat dan kemampuan yang sama dan tidak semua dari kita belajar dengan cara yang sama (Gardner, 2003: 25). Berdasarkan pernyataan di atas berarti siswa memiliki kecenderungan kecerdasan yang berbeda dan memiliki perbedaan cara menyelesaikan masalah dalam dunia pendidikan, maka diharapkan melalui Multiple Intelligence ini dapat mengakomodasi siswa dengan keunikan pola pikirnya yang berbeda dalam mencapai suatu tujuan tertentu dan dapat meningkatkan antusiasme siswa dalam belajar. Untuk itu dilakukan pendekatan dengan Multiple Intelligence (kecerdasan Majemuk) dalam pembelajaran agar siswa mempunyai kesempatan ikut serta dalam meningkatkan keberhasilan belajarnya sendiri, mengembangkan dan memperkuat kecerdasan siswa serta sarana dan prasarana yang terfasilitasi memiliki peran aktif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran dengan pendekatan Multiple Intelligence akan menjadi lebih membantu keberhasilan belajar apabila guru memiliki motivasi dan kekreatifan dalam mengokestra /mengubah pembelajaran serta adanya keberanian untuk keluar dari zona aman dalam mengajar dan merancang pengajaran (zona atau keadaan yang tetap bertahan pada satu arah dalam hal ini pembelajaran yang monotan ) cara untuk keluar dari zona aman yaitu dengan mencoba pembelajaran yang lebih variatif, inovatif dan kreatif, hal itu dapat dilakukan dengan cara yang terintegritas dalam Quantum Teaching yaitu Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka (De Porter, 2000:5). RUMUSAN MASALAH 1. Apakah dengan menggunakan Pendekatan Multiple Intelligence Dengan Strategi Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Respirasi Kelas XI-3 SMA Negeri 1 Bojonegoro dapat meningkatkan prestasi belajar siswa? 2. Bagaimanakah respon siswa terhadap Penerapan Pendekatan Multiple Intelligence dengan Strategi Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok 43

4 Bahasan Respirasi Kelas XI-3 SMA Negeri 1 Bojonegoro? 3. Bagaimanakah aktifitas guru dan aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan Pendekatan Multiple Intelligence dengan Strategi Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Respirasi Kelas XI-3 SMA Negeri 1 Bojonegoro? TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan peneliti dalam menulis ini adalah: 1. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan Penerapan Pendekatan Multiple Intelligence Dengan Strategi Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Respirasi Kelas XI-3 SMA Negeri 1 Bojonegoro. 2. Untuk mengetahui respon siswa terhadap Penerapan Pendekatan Multiple Intelligence Dengan Strategi Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Prestasi Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Respirasi Kelas XI-3 SMA Negeri 1 Bojonegoro. 3. Mendeskripsikan aktifitas guru dan aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan Pendekatan Multiple Intelligence Dengan Strategi Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Respirasi Kelas XI-3 SMA Negeri 1 Bojonegoro. B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah berupa penelitian tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas digunakan dalam beberapa siklus. Menurut Prabowo penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan kolektif oleh kelompok sosial termasuk juga pendidikan yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas kerja mereka serta mengatasi berbagai permasalahan yang mendesak dalam kelompok tersebut, (Prabowo, 1998: 55). Subyek yang akan diteliti adalah siswa kelas XI-3 di SMA Negeri 1 Bojonegoro yang terdiri dari satu kelas. Penelitian ini dilakukan di kelas XI-3 SMA Negeri 1 Bojonegoro pada awal September sampai Oktober Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (Clasroom action research ) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru yang bekerjasama dengan peneliti. Penelitian ini bertujuan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran dikelas, perbaikan dan peningkatan pelayanan professional guru kepada peserta didik, dan untuk mendapatkan pengalaman tentang keterampilan praktik dalam proses pembelajaran secara reflektif dan pengembangan keterampilan 44

5 guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Refleksi Tindakan dan Pengamatan Perencanaan 1 Putaran 1 Refleksi Perencanaan yang direvisi Tindakan dan Pengamatan Putaran 2 Refleksi Perencanaan yang direvisi Tindakan dan Pengamatan Putaran 3 Gambar 2.1 Skema Penelitian tindakan Kelas (Suharsimi, A. 2007: 106). 1. Tahap perencanaan tindakan (planning) Tahap ini merupakan tahap merencanakan pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar diantaranya yaitu lembar diagnosa intelegensi, membuat silabus, menyusun RPP, menyiapkan LKS dan LES, lembar penilaian, lembar pengamatan pembelajaran, lembar pengamatan mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa, lembar respon siswa. pengamatan/observasi 2. Tahap pelaksanaan tindakan (action) dan pengamatan (observation) Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan kegiatan yang telah direncanakan dalam RPP, yakni melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan multiple intelligence dalam strategi Quantum Teaching. Pada tahap ini juga dilakukan tindakan pengambilan diagnosa kecerdasan siswa yang nantinya diharapkan dapat kecenderungan kecerdasan yang dimiliki siswa, dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan memakai lembar pengamatan. Pengamatan ditujukan 45

6 pada guru dan siswa pada saat perencanaan pada putaran kegiatan belajar mengajar berikutnya. berlangsung. Intrumen yang digunakan terdiri dari 3. Tahap refleksi (reflecting) : Refleksi dilakukan dengan a. Daftar Diagnosa Inteligensi mengkaji perencanaan yang telah b. Lembar Pengamatan dibuat, tindakan yang telah c. Tes dilakukan, dan hasil pengamatan d. Lembar angket respon siswa yang dilakukan. Dengan melakukan refleksi diperoleh keterangan C. HASIL DAN PEMBAHASAN mengenai kekurangan yang terjadi Hasil diagnosa awal pada suatu putaran dan dilakukan Intelligence di dapat setelah siswa perbaikan perencanaan yang menjawab pertanyaan pada Tes digunakan pada putaran berikutnya sesuai dengan hasil evaluasi. Diagnosa Awal, secara rinci hasil tersebut dapat dilihat pada lampiran 4. Perbaikan rencana (Revisi) I, sedangkan hasil perhitungan tes Tahap ini dilakukan dengan diagnosa dapat dilihat pada tabel pembuatan atau perumusan langkahlangkah berikut perbaikan berdasarkan hasil refleksi yang telah dilakukan. Hasil perbaikan ini diwujudkan dalam Tabel 4.3. Hasil Diagnosa Inteligensi No Indikator Pernyataan Tes Diagnosa Intelligence Skor Kelas(%) 1 Linguistik: suka membaca buku,mudah bercerita, 13,45 memiliki kemampuan kosakata yang baik 2 Logis Matematis: lebih bisa menyelesaikan soal 12,21 perhitungan daripada penalaran, menghitung secara tepat 3 Kinestetik: selalu ingin bergerak bila duduk berlama 12,83 lama, suka melakukan praktikum di laboratorium 4 Visual: suka mencoret coret buku dengan gambar,suka 15,36 membaca buku yang banyak gambar daripada membaca buku teks 5 Interpersonal: mempunyai teman banyak, suka berteman 17,93 & bekerjasama dalam kelompok 6 Musik : peka terhadap ritme, mudah menangkap musik 12,83 7 Intrapersonal : Dapat berkonsentrasi diri dengan baik, pengenalan diri yang dalam, suka kerja sendiri,percaya diri besar, mandiri tidak menggantungkan orang lain, mampu memotivasi diri sendiri 13,76 Dari tabel di atas didapatkan skor yang apabila dilihat secara untuk inteligensi linguistik sebesar 13,45% dan inteligensi logis keseluruhan sangat bervariasi dimana matematis sebesar 12,21 %, 46

7 inteligensi kinestetik sebesar 12,83 %, inteligensi visual sebesar15,36 % dan inteligensi interpersonal 17,93% inteligensi musik 12,83% dan inteligensi intrapersonal 13,76%. Ini menjelaskan bahwa ketuju inteligensi siswa berbeda beda antara siswa satu dengan lainnya dengan prosentase yang berbeda pula tiap individunya, untuk itu diperlukan kepandaian guru dalam mengelola kelas beserta perancangan pengajarannya sehingga masing masing siswa dapat menerima materi IPA dengan baik, perancangan pengajaran tersebut dibuat sedemikian rupa sesuai dengan kecerdasan yang siswa miliki agar pembelajaran terasa menyenangkan bagi siswa untuk itu diperlukan data inteligensi siswa tiap individunya.walaupun data ini belum bisa digunakan sebagai hasil final untuk mengetahui inteligensi siswa akan tetapi data ini dapat digunakan sebagai diagnosa awal untuk mengetahui kecenderungan kecerdasan siswa. Apabila data tersebut dilihat secara detail intelligensi yang lebih dominan adalah inteligensi Interpersonal sebesar 17,93 % dan paling sedikit adalah inteligensi logis matematis yakni sebesar 12, 21 %. Berdasarkan analisa diketahui dari ketujuh inteligensi tersebut yang sesuai dengan pelajaran IPA adalah inteligensi linguistik, logismatematis, visual, kinestetik dan intrapersonal maka peneliti menggunakan kelima inteligensi tersebut dalam pembelajaan terutama pada perancangan pengajaran dalam bentuk lembar kegiatan siswa, sedangkan untuk inteligensi musik dan intrapersonal tidak digunakan dalam perancangan tetapi bisa diterapkan dalam kelas pada saat tertentu sebagai refresh. Rangkuman Hasil Pengamatan Siklus I sampai dengan Siklus III 1. Pengamatan Inteligensi Siswa Tabel 4.13 Inteligensi Siswa Dari Siklus I Hingga Siklus II No Inteligensi Berdasarkan data di atas terlihat bahwa dari siklus I sampai pada siklus ke III menunjukkan aktivitas siswa yang diketahui melalui lembar penilaian inteligensi siswa ketika siswa mengerjakan LKS dengan menggunakan intelligensi baik Siklus(%) S1 S2 S3 1 Linguistik Logis-Mat Visual Kinestetik Interpersonal dominan maupun tidak menunjukkan peningkatan dari siklus ke siklus yang berarti siswa menggunakan inteligensi dominannya dengan baik dan melatih untuk mengembangkan inteligensi yang kurang dominan, maka diharapkan untuk selanjutnya 47

8 Prosentase Nilai siswa dapat menggunakan dan maupun dalam kehidupan nyata melatih inteligensinya dalam belajar untuk menyelesaikan masalah. 2. Pengamatan Kemampuan Inteligensi Siswa thd Prestasi Belajar Siswa Grafik Hubungan Intelligensi Vs Hasil Belajar ,7 Linguistik 60 72,5 55 Logis-Mat 68,7 77,5 53,7 Visual Intelligensi 65 73,8 56,3 Kinestetik 61,3 72,5 Siklus1 Siklus2 Siklus3 Gambar 4.9 Grafik Hubungan Inteligensi dengan prestasi Belajar Dari grafik terlihat bahwa pretasi belajar siswa pada siklus I untuk siswa yang kategori inteligensi linguistik memiliki prosentase sebesar 58,7 %, siswa dengan inteligensi logis-matematis sebesar 60 %, siswa dengan inteligensi visual sebesar 65 %, siswa dengan inteligensi kinestetik sebesar 56,3 %, sedangkan pada siklus II inteligensi linguistik prestasi belajar siswa naik menjadi 60 %yang berarti peningkatan prestasi belajarnya paling kecil yaitu 1,3 % dan pada inteligensi logis matematis naik signifikan yaitu sebesar 68,7% yang berarti peningkatan prestasi belajar untuk inteligensi ini sangat besar hal ini dikarenakan siswa mampu mengatasi masalah lebih komplek dalam mengerjakan soal sedangkan pada kecerdasan visual mengalami peningkatan sebesar 65 % yang berarti peningkatannya cukup besar yaitu 11,3 % jadi siswa dengan kecerdasan ini mampu dalam mengerjakan soal lalu untuk siswa dengan kecerdasan kinestetik memiliki prosentase sebesar 61,8 % yang berarti siswa cukup mampu dalam menyelesaikan masalah. Sedangkan pada siklus III untuk siswa dengan kecerdasan dominan linguistik, logis matematis, kinestetik berturut turut memiliki prosentase prestasi belajar sebesar 72,5 %, 77,5 %, 72,5 % yang ketiga inteligensi tersebut memiliki peningkatan yang rata rata sama yaitu 12 % berarti untuk siswa dengan ketiga inteligensi tersebut mampu menyelesaikan soal dengan baik begitu juga pada siswa dengan inteligensi dominan berupa visual mengalami peningkatan yang tidak jauh dari inteligensi lainnya yaitu sebesar 73,8 % dengan prosentase peningkatan sebesar 9 %. Jadi pada siklus ke III siswa mampu mencapai prestasi belajar dengan baik. 3. Pengelolaan Pembelajaran Strategi Quantum Teaching Hasil yang diperoleh berdasarkan data dari putaran I 48

9 sampai putaran III dapat terlihat dalam grafik sebagai berikut Grafik Pengelolaan Pembelajaran 85 Prosentase perolehan nilai I II III Siklus Gambar 4.10 Grafik Pengelolaan Pembelajaran Dari grafik 4.10 terlihat bahwa pengelolaan pembelajaran dari siklus I hingga siklus III mengalami peningkatan berturut turut 64.5 %, 72 %, 83 %. 4. Prestasi Belajar Siswa Data yang diperoleh didasarkan pada nilai rata rata siswa tiap siklus dan proses siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar tiap siklus. Hasil dari analisis data tes formatif dari siklus I,II,III dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 4.14 Klasifikasi Prestasi Belajar No Uraian S1 SII SIII 1 Jumlah siswa Nilai rata- rata 55 63, Σsiswa yang tuntas Σsiswa belum tuntas Prosentase Ketuntasan Dari tabel di atas diperoleh prosentase kenaikan rata- rata kelas dari tes formatif yaitu dari siklus 1 ke siklus II kenaikannya sebesar 16 % dan dari siklus II ke siklus III mengalami kenaikan sebesar 10,25 %. Dari analisis di atas menunjukkan nilai rata rata kelas semakin baik dan meningkat selain itu ketuntasan belajar juga semakin meningkat hal itu bisa terlihat dari grafik ketuntasan kelas. 5. Angket Respon Siswa Analisis respon siswa didapat dari angket dimana angket merupakan lembaran yang harus diisi dan digunakan untuk mengetahui tingkat respon obyek terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas. Angket dalam penelitian ini diberikan semua kelas XI-3 yang telah mengikuti proses belajar mengajar Angket yang diberikan siswa meliputi 6 aspek penilaian menarik tidaknya cara guru mengajar, jelas tidaknya instrumen yang diberikan (LKS dan buku siswa), membantu pemahaman atau tidak dengan diterapkannya pembelajaran multiple intelligensi dengan strategi quantum teaching, minat tidaknya siswa jika pembelajaran yang peneliti lakukan digunakan kembali dalam 48

10 pembelajaran materi lain, menarik tidaknya pelajaran IPA setelah menggunakan pembelajaran multiple intelligence dengan strategi quantum teaching, senang tidaknya pembelajaran menggunakan pembelajaran multiple intelligence dengan strategi quantum teaching Ketertarikan siswa terhadap cara guru mengajar sebesar 87,5 %, kejelasan LKS dan buku siswa mendapat respon 68,7 %, pemahaman materi dengan menggunakan multiple intelligence dengan strategi quantum teaching sebesar 78,1 %, kesependapatan pembelajaran dengan menggunakan multiple intelligence dengan strategi quantum teaching dilakukan pada materi lain memperoleh respon sebesar 81,2 % dan prosentase ketertarikan siswa terhadap IPA setelah menggunakan multiple inteligence dengan strategi quantum teaching adalah 84,3 % lalu prosentase kesenangan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan multiple intelligence dengan strategi quantum teaching adalah sebesar 90,6 %, dari data tersebut ternyata prosentase respon paling rendah adalah tentang kejelasan LKS dan Buku siswa yang telah dipelajari prosentase tersebut didapatkan karena siswa masih belum terbiasa dengan soal soal yang mencakup 4 kecerdasan karena pada umumnya siswa dihadapkan pada soal yang mengarah pada satu kecerdasan yaitu kecerdasan logis- matematis namun demikian masih dikategorikan respon positif karena masih di atas 65 %. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa mempunyai minat dan berantusiasme terhadap IPA dengan menggunakan pendekatan multiple intelligensi dengan strategi quantum teaching yang berarti respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan pendekatan multiple intelligensi berstrategi quantum tteaching direspon positif (baik dilakukan) D. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Dari hasil penelitian dan analisis data yang telah didapat maka dapat disimpulkan: 1. Penerapan Pendekatan Multiple Intelligence Dengan Strattegi Quantum Teaching Pada Pokok Bahasan Respirasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 2. Berdasarkan hasil analisis secara kuantitatif keterampilan pengelolaan pembelajaran oleh guru meningkat dari putaran 1 sampai 3, yaitu berturut turut pada putaran 1 sebesar 64,5 %, putaran 2 sebesar 72 % dan putaran 3 sebesar 83 %. Dan aktivitas siswa (berdasar penggunaan inteligensi siswa) juga meningkat dari siklus I ke siklus III. 3. Siswa memiliki antusiasme yang tinggi terhadap IPA setelah menggunakan pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Multiple Intelligence Dengan Strategi Quantum Teaching Pada Pokok Bahasan Respirasi yang berarti respon siswa terhadap pembelajaran tersebut direspon positif. SARAN Seiring dengan hasil penelitian dan hasil data yang diperoleh serta 49

11 simpulan di atas maka didalam penelitian ini dapat dikemukakan saran saran antara lain: 4. Untuk penelitian serupa hendaknya dilakukan perbaikan perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik. 5. Penelitian akan lebih baik jika guru menerangkan dengan cara dan sarana yang memenuhi dalam strategi quantum teching yaitu sarana dan prasarana yang lebih modern khususnya dalam bidang ICT. 6. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya terlebih dahulu menerapkan tiap kecerdasan dalam tiap satu kali pertemuan sehingga terlihat jelas dalam memantau kemampuan inteligensi siswa untuk menyelesaikan persoalan dan dapat memantau perkembangan inteligensi tiap siswa. DAFTTAR PUSTAKA Aqib, Zainal Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya : Insan Cendekiawan. De Porter Quantum Teaching. Boston : Allyn Bacon. Depdiknas, Pedoman Pengolahan Data Untuk Pelaporan Hasil Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Gardner.2003.Multiple Intelligence (Kecerdasan Majemuk): Teori dalam Praktek.New York: Basic Books. Gunawan, W Genius Learning Strategy(Petunjuk Praktis Untuk Menerapkan Accelerated Learning ).Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Hibbard, K Performance Assesment In The Classroom. New York: Mc Graw Hill. Jasmine, J Mengajar Dengan Metode Kecerdasan Majemuk. Bandung: NUANSA. Mulyasa, E Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasution, S Didaktik Asas Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Prabowo Metode Penelitian. Surabaya. UNESA Press. Riduwan Skala Pengukuran Variabel variabel Penelitian.Bandung: Alfabeta. Ruwanto Asas- Asas IPA. Yogyakarta: Yudhistira. Sardiman Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Seregeg, Wayan Menyusun Laporan Penelitian Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta. Suharsimi, A Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Suparno, P Teori Intelegensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Suwaji Pengaruh Penerapan Metode Intelligensi Ganda Dengan Menggunakan Media Pembelajaran VCD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Alat Alat Optik Di SMP NEGERI 3ISidoarjo.Skripsi.Tidak Dipublikasikan. Unipres: UNESA. Usman, Uzer Menjadi Guru Profesioanal. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA Usman, Uzer Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Jakarta: Rosdakarya. Warsidi Belajar Efektif IPA SMU Kelas X. Surakarta: Mitra Mandiri. 50

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran sains yang kurang diminati dan membosankan. Banyak siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran sains yang kurang diminati dan membosankan. Banyak siswa yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Materi fisika dalam IPA terpadu pada dasarnya merupakan salah satu pelajaran sains yang kurang diminati dan membosankan. Banyak siswa yang menganggap pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. No. Daftar 1 : 185/S/PGSD-Reg/8/Agustus/2014

BAB I PENDAHULUAN. No. Daftar 1 : 185/S/PGSD-Reg/8/Agustus/2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POHON JARINGAN (NETWORK TREE) TENTANG SUMBER DAYA ALAM GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 DELINGAN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau juga disebut dengan istilah Classroom Action Research. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI (GI) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX-1 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 5 KARANGRAYUNG KECAMATAN KARANGRAYUNG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan 40 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

Yudhistira Sukmawardana 1, Prabakti Endramawan 2, Agus Hariwibowo 3

Yudhistira Sukmawardana 1, Prabakti Endramawan 2, Agus Hariwibowo 3 P-ISSN: 2477-8346 JUPITER (Jurnal Pendidikan Teknik Elektro) E-ISSN: 2477-8354 Volume 1, Nomor 2, Edisi Oktober 2016, 70-76 jupiterfptk@ikippgrimadiun.ac.id PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER INSTALASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persoalan baru untuk diselesaikan, kemampuan untuk menciptakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. persoalan baru untuk diselesaikan, kemampuan untuk menciptakan sesuatu 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kecerdasan merupakan alat untuk belajar, menyelesaikan masalah, dan menciptakan semua hal yang bisa digunakan manusia. Gardner (2003) tidak memandang kecerdasan manusia

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI LUAS JAJAR GENJANG DAN SEGITIGA DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 SEDAYU JUMANTONO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

SISWA KELAS XI.MIPA.2 SMA NEGERI 1 MAGETAN

SISWA KELAS XI.MIPA.2 SMA NEGERI 1 MAGETAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGANALISIS TIPE-TIPE BUDAYA POLITIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DENGAN METODE SMART LEARNING SISWA KELAS XI.MIPA.2 SMA NEGERI 1 MAGETAN Sri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi belajar merupakan suatu performance dan kompetensinya dalam suatu mata pelajaran setelah mempelajari materi untuk mencapai tujuan pengajaran. Performance

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning Di Kelas VI SDN Inpres 5 Birobuli Buacani SD Inpres 5 Birobuli, Kota Palu,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research. 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action

Lebih terperinci

PROSES BERPIKIR SISWA DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN LOGIS MATEMATIS DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA

PROSES BERPIKIR SISWA DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN LOGIS MATEMATIS DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PROSES BERPIIR SISWA DENGAN ECERDASAN LINGUISTI DAN LOGIS MATEMATIS DALAM MEMECAHAN MASALAH MATEMATIA Rudis Andika Nugroho, Sutinah 2, Rini Setianingsih Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Pendidikan dijadikan sebagai dasar manusia untuk. yang timbul dalam diri manusia. Pembelajaran matematika

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Pendidikan dijadikan sebagai dasar manusia untuk. yang timbul dalam diri manusia. Pembelajaran matematika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan dijadikan sebagai dasar manusia untuk mengembangkan dirinya sehingga mereka

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK DENGAN KECERDASAN INTELEGENSI (IQ) TINGGI MEMPEROLEH HASIL BELAJAR MATEMATIKA RENDAH

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK DENGAN KECERDASAN INTELEGENSI (IQ) TINGGI MEMPEROLEH HASIL BELAJAR MATEMATIKA RENDAH ANALISIS FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK DENGAN KECERDASAN INTELEGENSI (IQ) TINGGI MEMPEROLEH HASIL BELAJAR MATEMATIKA RENDAH NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri PENINGKATAN EFEKTIFITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA INDIKATOR KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN NGLETIH KABUPATEN KEDIRI YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODUL E-LEARNING SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN MINAT SISWA DALAM MENGOPTIMALKAN POTENSI KECERDASAN MAJEMUK

PENGGUNAAN MODUL E-LEARNING SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN MINAT SISWA DALAM MENGOPTIMALKAN POTENSI KECERDASAN MAJEMUK Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 5, No. 2, Ed. September 2017, Hal. 135-140 PENGGUNAAN MODUL E-LEARNING SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN MINAT SISWA DALAM MENGOPTIMALKAN POTENSI KECERDASAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang berjudul; Peningkatan hasil Belajar Matematika Materi Bilangan Romawi Dengan Menggunakan Metode Inquiry Kelas IV MI Al- Hidayah Margorejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V MI Wahid Hasyim Desa Kedung Malang Wonotunggal Batang Tahun Pelajaran 2009-2010 dengan jumlah 38 peserta didik, terdiri

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 1 BILAH

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMA KORPRI BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA MATERI AJAR USAHA-ENERGI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMA KORPRI BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA MATERI AJAR USAHA-ENERGI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMA KORPRI BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA MATERI AJAR USAHA-ENERGI Desi Dewi Pratama, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Program

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. diambil beberapa kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: a. Guru mata pelajaran Seni Rupa di SMA Negeri 1 Godean, SMA Negeri 1

BAB V PENUTUP. diambil beberapa kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: a. Guru mata pelajaran Seni Rupa di SMA Negeri 1 Godean, SMA Negeri 1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan paparan data hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Prosedur pelaksanaan evaluasi hasil

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pesan-pesan konstitusi serta suasana dalam membangun watak bangsa (nation

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pesan-pesan konstitusi serta suasana dalam membangun watak bangsa (nation BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian penting dari proses pembangunan nasional yang ikut menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal tersebut dikarenakan bahwa pendidikan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR NOTASI MUSIK MENGGUNAKAN APLIKASI ENCORE DI SMA NEGERI 7 PURWOREJO

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR NOTASI MUSIK MENGGUNAKAN APLIKASI ENCORE DI SMA NEGERI 7 PURWOREJO Upaya Peningkatan Hasil... (Zuhid Abdullah) 1 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR NOTASI MUSIK MENGGUNAKAN APLIKASI ENCORE DI SMA NEGERI 7 PURWOREJO INCREASING LEARNING OUTCOME OF MUSIC NOTATION BY USING ENCORE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan yang menekankan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan yang menekankan 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian PTK ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif deskriptif disini adalah penelitian yang hasil datanya lebih berkenaan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ATEMATIKA DENGAN METODE MULTIPLE INTELLIGENCE SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 SANDEN

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ATEMATIKA DENGAN METODE MULTIPLE INTELLIGENCE SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 SANDEN UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No 2, Juni 2014 MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ATEMATIKA DENGAN METODE MULTIPLE INTELLIGENCE SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 SANDEN Luky Andon Purnomo

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN Andy Sapta Program Pendidikan Matematika, Universitas Asahan e-mail : khayla2000@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

PROSES BERPIKIR DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN KECERDASAN LOGIS- MATEMATIS

PROSES BERPIKIR DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN KECERDASAN LOGIS- MATEMATIS JURNAL BUANA MATEMATIKA. Vol. 5, No. 1, Tahun 2015 PROSES BERPIKIR DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN KECERDASAN LOGIS- MATEMATIS Ika Sulistyowati 1, Sri Rahayu 2, Nur Fathonah 3 (SMP Negeri 1 Driyorejo)

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru 20 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA

IMPLEMENTASI PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA IMPLEMENTASI PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA Skripsi Oleh : KUNCORO PUTRI NIM : K 4303035 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan tersebut. Berdasarkan perkembangan tersebut, baik

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan tersebut. Berdasarkan perkembangan tersebut, baik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan pendidikan global, pendidikan di Indonesia mengikuti perkembangan tersebut. Berdasarkan perkembangan tersebut, baik strategi,

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI SKRIPSI

JURNAL PUBLIKASI SKRIPSI 0 METODE PEMBELAJARAN CTL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI TENTANG PEMAHAMAN TEKS BACAAN PADA SISWA KELAS V SDN 02 TAWANGSARI KECAMATAN KERJO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang berperan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan juga berusaha semaksimal mungkin dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Reseacrh (CAR). Kunandar menjelaskan bahwa PTK adalah suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Jenis Penelitian Munculnya istilah classroom action research atau penelitian tindakan kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian tindakan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1) WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 24 Nopember sampai 3 Desember tahun 2009 Penentuan waktu penelitian mengacu pada

Lebih terperinci

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Masyita, Amram Rede, dan Mohammad Jamhari Mahasiswa Program

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) Diah Nugraheni Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP Veteran Semarang email: diah_fisika@yahoo.co.id

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW FAHRUDDIN Guru SMA Negeri 1 Medan Email: fahruddin1958@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Jarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334)

Jarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SAVI PADA PESERTA DIDIK KELAS IX B SMP NEGERI 1 RANUYOSO LUMAJANG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Jarianto SMP Negeri 01

Lebih terperinci

Oleh : Ari Pramono Guru SMA Negeri 1 Jogorogo, Ngawi ABSTRAK

Oleh : Ari Pramono Guru SMA Negeri 1 Jogorogo, Ngawi ABSTRAK Peningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar Kimia Materi Kimia Unsur Dengan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Siswa Kelas XII IA-3 SMA Negeri 1 Jogorogo Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh : Ari Pramono Guru SMA Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada semester I Tahun 2011/2012. Subyek

Lebih terperinci

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta).

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta). PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE-A MATCH PADA MATERI TUMBUHAN BIJI (SPERMATOPHYTA) DI KELAS VII SMP N KEMBANG TANJONG KABUPATEN PIDIE Maulizar STKIP Bina Bangsa Meulaboh,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS 28 METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( PTK ). Suatu penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang dilakukan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS Sujianto SMP N 2 Kokap Kulonprogo, Indonesia Email: ayahzahra0101@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Sheny Meylinda S, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Sheny Meylinda S, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fisika merupakan bagian dari rumpun Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dianggap sulit oleh siswa (Angel et all, 2004:2). Penyebabnya adalah dikarenakan siswa

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6 ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 STKIP PGRI Banjarmasin UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester 24 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 pada pokok bahasan Kinematika Gerak Lurus. Dengan jumlah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN ABSTRAK FLORA Guru SD Negeri 38 Ampenan e-mail: flora.60@yahoo.com Untuk mengatasi masalah rendahnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MAN 1 Blora yang beralamat di jalan Gatot Subruto Km.04 Telp. (0296) 533453 Blora, Jawa Tengah. Dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA) dirasakan penting untuk dipelajari karena materi-materi tersebut sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES UNTUK KELAS VIII SMP MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES UNTUK KELAS VIII SMP MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES UNTUK KELAS VIII SMP MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Anggita wahyuni Br.Tanjung (1), Rena Lestari (2), Eti Meirina Brahmana (3)

Lebih terperinci

PERMAINAN HALMA DALAM PEMBELAJARAN KONSEP SEBAGAI UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA KARYA MULIA SURABAYA

PERMAINAN HALMA DALAM PEMBELAJARAN KONSEP SEBAGAI UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA KARYA MULIA SURABAYA Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Penerapan dan Pendidikan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 PERMAINAN HALMA DALAM PEMBELAJARAN KONSEP SEBAGAI UPAYA MENGATASI KESULITAN

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI RESPON

Lebih terperinci

PROSIDING ISSN:

PROSIDING ISSN: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 3 MUNTILAN Arbella Sri Marleny M Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia berada di antara

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia berada di antara BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia berada di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana mengandung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang Bandar Lampung. Alasan menggunakan lokasi atau tempat ini yaitu

Lebih terperinci

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SD Negeri 01 Rembun Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tindakan yang mungkin dilakukan oleh guru terkait dengan permasalahan dalam proses pembelajaran adalah mencari akar permasalahan. Jika akar permasalahan sudah

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 89 APLIKASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MATERI SISTEM BILANGAN PADA SISWA KELAS XI RPL 3 SMK NEGERI 6 MALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Zuraidah 1, Salmah Unaizatin 2 1 STAIN Kediri,

Lebih terperinci

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LINGKARAN BAGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 KARANGAWEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Rasiman 1, Wahyu Widayanto

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action 33 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENERAPAN METODE THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI PABELAN 01 KARTASURA SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk

Lebih terperinci

Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo

Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo Dosen Pembimbing : Intan Sari Rufiana Siti Munawaroh Mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS Ani Rosidah, M.Pd anirosidah.cjr@gmail.com Universitas Majalengka (UNMA) ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang

Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MENGGUNAKAN MODEL PENGAJARAN TUNTAS PADA SISWA KELAS III SDI BERTINGKAT OEBOBO2 KUPANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang,

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research. BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan media visual.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan media visual. 28 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan dua siklus. Penelitian ini bersifat deskriptif

Lebih terperinci

MATHEMATICAL CREATIVE THINKING ABILITY AND MULTIPLE INTELEGENCE BASED LEARNING

MATHEMATICAL CREATIVE THINKING ABILITY AND MULTIPLE INTELEGENCE BASED LEARNING MATHEMATICAL CREATIVE THINKING ABILITY AND MULTIPLE INTELEGENCE BASED LEARNING Risnanosanti Muhammadiyah University of Bengkulu E-mail: rnosanti@yahoo.com ABSTRAK : Berpikir kreatif dalam matematika adalah

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2) Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)-217 123 Upaya Meningkatkan Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas XII di

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI SAWANG KABUPATEN ACEH SELATAN ABSTRAK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI SAWANG KABUPATEN ACEH SELATAN ABSTRAK PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI SAWANG KABUPATEN ACEH SELATAN Irsandika 1, Syamsul Bardi 2, Daska Aziz 3 1 Email: irsandikaidris@gmail.com

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI Yeni Sugianti Surel : yeni.sugianti00@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN

Lebih terperinci

PROFIL PEMECAHAN MASALAH SPLDV DENGAN LANGKAH POLYA DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA

PROFIL PEMECAHAN MASALAH SPLDV DENGAN LANGKAH POLYA DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA Bidang Kajian Jenis Artikel : Pendidikan Matematika : Hasil Penelitian PROFIL PEMECAHAN MASALAH SPLDV DENGAN LANGKAH POLYA DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA Setyati Puji Wulandari 1), Imam

Lebih terperinci

Adakah anda memiliki siswa yang bisa menciptakan seni visual yang indah?,

Adakah anda memiliki siswa yang bisa menciptakan seni visual yang indah?, Dengan apakah Siswa Anda CERDAS? PENDAHULUAN Adakah anda memiliki siswa yang bisa menciptakan seni visual yang indah?, Apakah ada yang mahir dibidang olah raga yang mampu membuat gerakan gerakan fisik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Kunandar PTK adalah

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM POKOK BAHASAN PENGURUSAN JENAZAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM POKOK BAHASAN PENGURUSAN JENAZAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA [Fadhil Santosa] UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM POKOK BAHASAN PENGURUSAN JENAZAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action 51 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan kelas (PTK), suatu penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang dilakukan harus sesuai

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: FELLA ULYA FAHMA A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: FELLA ULYA FAHMA A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL BERBASIS MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN IPA KELAS V PADA SISWA SD NEGERI 3 GAGAKSIPAT TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Oleh:

Lebih terperinci

Oleh: SULFADLI.T Mahasiswa Jurusan PPKn Universitas Negeri Makassar MUSTARI Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

Oleh: SULFADLI.T Mahasiswa Jurusan PPKn Universitas Negeri Makassar MUSTARI Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI TOMPOBULU KABUPATEN BANTAENG Oleh: SULFADLI.T Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri Yusna Mutakim, Sahrudin Barasandji, dan Sudarkam R. Mertosono Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab.

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab. Imam Rosyidi UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab. Lamongan Abstrak: Tujuan penelitian tindakan ini

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MENGGUNAKAN METODE PROBLEM POSING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SD NEGERI TEBING TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MENGGUNAKAN METODE PROBLEM POSING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SD NEGERI TEBING TINGGI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MENGGUNAKAN METODE PROBLEM POSING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SD NEGERI 167645 TEBING TINGGI Syahriani Surel: dewisenwa@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1 Djulaikah Guru SDN Ngampal 1 Sumberrejo Bojonegoro Email :djulaikah.ngampal1@gmail.com

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN I JATIPURWO TAHUN 2011/ 2012 NASKAH PUBLIKASI

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN I JATIPURWO TAHUN 2011/ 2012 NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN I JATIPURWO TAHUN 2011/ 2012 NASKAH PUBLIKASI RENDRA ARI PRABOWO A 510 080 095 Penguji : Drs. Muhroji, M.Si

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING SISWA KELAS VIII PUTRA SMP IT MASJID SYUHADA Ifut Riati Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Asniar Elfrida Tambun Guru Biologi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Surel:

Asniar Elfrida Tambun Guru Biologi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Surel: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA BIDANG STUDI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS DI KELAS XI MIA-2 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN Asniar Elfrida Tambun Guru Biologi

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN MENGHITUNG PERKALIAN DENGAN MEDIA BENDA-BENDA TERDEKAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KRANGGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN PEMAHAMAN MENGHITUNG PERKALIAN DENGAN MEDIA BENDA-BENDA TERDEKAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KRANGGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 PENINGKATAN PEMAHAMAN MENGHITUNG PERKALIAN DENGAN MEDIA BENDA-BENDA TERDEKAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KRANGGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan O leh: NAHARTRI YENI K. A54B 111 029

Lebih terperinci