DAFTAR PUSTAKA. Beaver, P. C., R. C. Jung dan E.W. Cupp Clinical Parasitology. 9 th ed. Lea & Febiger. Philadelphia. 758 hlm.
|
|
- Sukarno Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAFTAR PUSTAKA Assem, J. V. D. dan J. Bonne-Wepster New Guinea Culicidae, a synopsis of vectors, pest and common species. E. J. Brill, Leiden. 136 hlm. Ash, L. R. dan J. M. Riley Development of subperiodic Brugia malayi in the jird, Meriones unguiculatus, with notes of infection in other rodent. J. Parasitol. 56 : Atmosoedjono, S Anopheles barbirostris (Diptera : Culicidae) as a vector of the TirnorJilaria on Flores Island, Preliminary observation. J. Med. Entomol. 13 (4-5) : Bahang, 2. B Pengaruh Suhu Terhadap Perkembangan Larva Brugia malayi (Brug) di Dalam Tubuh Aedes (Finlaya) togoi (Theobald) (Diptera : Culicidae) di Laboratorium. Tesis Pascasarjana IPB, Bogor. 67 hlm. Bahang, Z. B Angka Infeksi Alamiah Brugia malayi pada Nyamuk di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Maj. Parasitol. Indon. 2 (1&2) : 1. Beaver, P. C., R. C. Jung dan E.W. Cupp Clinical Parasitology. 9 th ed. Lea & Febiger. Philadelphia. 758 hlm. Brown, H. W Basic Clinical Parasitology, 3 rd edition. Meredith corporation, New York hlm. Bruce-Chwatt, L. J Essential MalarioIogy. Williem Heinemann. Med. Book Ltd. London hlm. Brug, S. L Filariasis in Ned. Indie. Geneesk. Tijdschr. V. Ned. Indie. 68: Brug, S. L Filariasis in Ned. Indie 111. Geneesk. Tijdschr. V. Ned. Indie. 71: Chow, C. Y., K. J. Lie, R. M. P. Winoto, M. Rusad dan Soegiarto The vector of filariasis in Djakarta and its bionomics, Indonesia. Bull. Wrld. Hlth. Org. 20 : Denham, D. A. dan P. B. McGreevy Brugian filariasis (Epidemiological and Experimental Studies). Dalam B. Dawes. (ed) Advances in Parasitology, Academic Press. 15: DEPKES Cara-cara Melakukan Survei Entomologi. Ditjen PPM-PLP Departemen Kesehatan RI., Jakarta. 46 hlrn.
2 DEPKES Ekologi Vektor dan Beberapa Aspek Perilaku. Ditjen PPM-PLP Departemen Kesehatan RI., Jakarta. 42 hlm. DEPKES Vektor Filariasis Di Indonesia dan Upaya Pemberantasannya. Suatu Tinjauan Pustaka Ditjen PPM-PLP Departemen Kesehatan RI., Jakarta. 8 hlm. DEPKES Pedoman Pemberantasan Filariasis Di Indonesia. Ditjen PPM- PLP Departemen Kesehatan RI., Jakarta. 59 hlrn. DEPKES Laporan Situasi dan Distibusi Kasus Kronis Filariasis di Indonesia. Sub Dit. Filariasis dan Schistosomiasis Depkes. RI. Jakarta. 40 hlrn. Edeson, J. F. B. dan R. H. Wharton The transmission of Wuchereria malayi from man to domestic cat. Trans. Roy. Soc. Trop. Med. Hyg. Soc. 51 : 336 hlrn. Faust, E.C., P.F. Russel dan R.C. Jung Craig and Faust's Clinical Parasitology. 8" ed Lea & Febiger. Philadelphia. 479 hlm. Fox, J. P., C. E. Hall dan L. R. Elveback Epidemiology. Man and Disease. The Macmillan Co. New York. 327 hlm. Gani, A Kerugian Ekonomi Akibat Filariasis. Pentaloka Persiapan Eliminasi Filariasis. Jakarta. 18 hlm. Haga, J. E. dan F. J. Van Eecke Elephantiasis scroti et penis. Geneesk. Tijdschr. V. Ned. Indie. 29 : Hoedojo, R The Biology of Culex quinquefasciatus Say in Djakarta, Indonesia. M.S. Thesis University of Utah. 73 hlm. Iyengar, M. 0. T Developmental stage of filariae in mosquitoes South Pacific Commission, Noumea, Caledonia. Technical paper. 104 : Kariadi A. hyrcanus "X' en filariasis malayi te Martapoera. Geneesk. Tijdschr. V. Ned. Indie. 81:107. Kobayasi, H On the development of microfilaria bancrofti in the body of mosquito, Culex fatigans. Acf. Jap. Med. Trop. 2 : Lee, V. H., S. Atmosoedjono, D.T. Dennis dan A. Suhaepi The Anopheline (Diptera : Culicidae) vectors of malaria and bancroftian filariasis in Flores island, Indonesia. J. Med. Entomol. 20 (5) :
3 Lie, K. J Ditribution of filariasis in Indonesia. S. E. A. J. Trop. Med. Publ. HZth. 1 : Mak, J. W Filariasis. Bul. Inst. Med. Res. Malay. 19 : 109. McFadzean, J.A Investigations into the cause of microfilarial periodicity. Brit. Med : Munir, L Epidemiologi Filariasis Di Desa Perigi Baru, Tangerang dan Beberapa Aspek Kevektorannya. Tesis Pascasarjana IPB, Bogor. 92 hlm. O'conor & A. Soepanto Kunci Bergambar untuk Anopheles Betina dari Indonesia. Ditjen P3M Depkes R1. Jakarta 3 1 hlrn. Oernijati, S. dan F. Partono Filariasis in Timor. Maj. Ked Indon : Oemijati, S The Changing pattern of filariasis endemicity in Indonesia. Maj. Ked. Indon : Oemijati, S Current Situation of Filariasis in Indonesia. Proc. Indonesia - USA Conference on the application of Biotechnology in the study of animal parasites and their vectos. 15 hlm. Partono, F Beberapa Aspek Wuchereria bancrofti di Jakarta, Indonesia. Tesis Doktor, Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia, Jakarta. 271 hlm. Partono F., Purnomo. D. T. Dennis, S. Atmosoedjono, S. Oemijati dan J. H. Cross Brugia timori sp. N. (Nematoda : Filaroidea) From Flores Island, Indonesia, J: Parasitol. 63 : Partono, F Lymphatic Filariasisi Clinical Diagnosis and Treatment. Makalah Simposium Filariasis dan Onchocerciasis di Jakarta. 2 1 hlm. Rao, T The Anophelines of India. Indian Council of Medical Research. New Delhi. 594 hlm. Sasa, M Human Filariasis. A global survey of epidemiology and control. Univesity of Tokyo Press hlm. Sudomo, M., A. Hanifah, J. W. Mak. dan Boo Liat Lim A study of malayan filariasis in tubuk Mumpo and Data Lebar villages in Lais Regency, North Bengkulu, Sumatera, Indonesia. S. E. A. J. Trop. Med. Publ. UIfh. 13 :
4 Usman, S. dan Sumarlan Pengarnatan di laboratorium mengenai ikan-ikan pemakan jentik nyarnuk Bul. Penel. Kes. 2 ( 2 ) : 1-3. Wharton, R. H The Biology of Mansonia Mosquitoes in Relation to The Transmission of Filariasis in Malaya. Bull. Inst. Med. Res. Malay. 1 1 : 114. WHO WHO Expert Committee on Filariasis Third Report, WHO Tech. Rep. Ser. 542 : 54 hlm. WHO Lymphatic Filariasis. WHO Technical Report Series. 702 : 11 1 hlm. WHO Control of lymphatic filariasis. A manual for health personnel. WHO. Geneva. 89 hlm.
5 LAMPIRAN - LAMPIRAN
6 Lampiran 1 Nama-nama penderita klinis filariasis di Desa Gondanglegi Kulon, Malang, Pebruari 200 1
7 Lampiran 2 Analisis statistik perbedaan dua rata-rata dengan uji satu pihak dilakukan terhadap kesukaan nyarnuk menggigit di luar dan di dalam rumah, Gondanglegi kulon, Maret - Agustus S gab 1 t hitung I t 0.05-dkC20 It hitung < t tabel tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 95% (P> 0,05) Rumus t test :
8 Lampiran 3 Analisis statistik perbedaan dua rata-rata dengan uji satu pihak dilakukan terhadap kesukaan Cx. quinquejksciatus menggigit di luar dan &I dalam rumah, Gondanglegi kulon, Maret - Agustus 2001 tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 95% (P 0,05)
9 Lampiran 4 Analisis statistik perbedaan dua rata-rata dengan uji satu pihak dilakukan terhadap kesukaan Cx. trifaeniorhynchus menggigit di luar dan di dalam rumah, Gondanglegi kulon, Maret - Agustus 2001 S gab I I t hitung I I It hitung > t tabel berbeda nyata pada selang kepercayaan 95% (P< 0,05)
10 Lampiran 5 Angka parous rate nyamuk per spesies Di Gondanglegi kuion, Malang, Maret - Agustus 2001
11 Lampiran 6 Peluang hidup nyarnuk per-hari per spesies Di Gondanglegi kulon, Malang, Maret - Agustus 200 1
12 Lampiran 7 Perkiraan urnur nyamuk per spesies Di Gondanglegi Kulon, Malang, Maret - Agustus 2001
BAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Filariasis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria (Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Brugia timori). Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk
Lebih terperinciSTUDl KOMUNITAS NYAMUK TERSANGKA VEKTOR FILARIASIS DI DAERAH ENDEMIS DESA GONDANGLEGI KULON MALANG JAWA TIMUR. Oleh : Akhmad Hasan Huda
STUDl KOMUNITAS NYAMUK TERSANGKA VEKTOR FILARIASIS DI DAERAH ENDEMIS DESA GONDANGLEGI KULON MALANG JAWA TIMUR Oleh : Akhmad Hasan Huda PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2002 AKHMAD HASAN HUDA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menular yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menular yang menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk Mansonia, Anopheles, Culex, Armigeres.
Lebih terperinciAktivitas Menggigit Nyamuk Culex quinquefasciatus Di Daerah Endemis Filariasis Limfatik Kelurahan Pabean Kota Pekalongan Provinsi Jawa Tengah
Aktivitas enggigit Nyamuk Culex quinquefasciatus Di Daerah Endemis Filariasis Limfatik Kelurahan Pabean Kota Pekalongan Provinsi Jawa Tengah Tri Ramadhani 1, Bambang Yunianto 1 Biting Activities of Culex
Lebih terperinciIdentification of vector and filariasis potential vector in Tanta Subdistrict, Tabalong District
Penelitian Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang (Epidemiology and Zoonosis Journal) Vol. 4, No. 2, Desember 2012 Hal : 73-79 Penulis : 1 1. Amalia Safitri 2 2. Hijrahtul Risqhi 3. M Rasyid
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia fiiariasis dikenal sebagai penyakit kaki gajah. Filariasis
TINJAUAN PUSTAKA 1 Filariasis di Indonesia. Di Indonesia fiiariasis dikenal sebagai penyakit kaki gajah. Filariasis merupakan penyakit meqular menahun yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria pada saluran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk Mansonia, Anopheles,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk Mansonia, Anopheles, Culex, Armigeres.
Lebih terperinciRISIKO KEJADIAN FILARIASIS PADA MASYARAKAT DENGAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN YANG SULIT
RISIKO KEJADIAN FILARIASIS PADA MASYARAKAT DENGAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN YANG SULIT Santoso* Abstrak Penyakit Kaki Gajah (filariasis) adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Filariasis limfatik merupakan penyakit tular vektor dengan manifestasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Filariasis limfatik merupakan penyakit tular vektor dengan manifestasi klinis yang luas yang menyebabkan angka kesakitan dan kecacatan yang tinggi pada mereka yang
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Filariasis limfatik adalah penyalit menular yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk dan berdampak pada kerusakan sistem limfe
Lebih terperinciAnalisis Nyamuk Vektor Filariasis Di Tiga Kecamatan Kabupaten Pidie Nanggroe Aceh Darussalam
Analisis Nyamuk Vektor Filariasis Di Tiga Kecamatan Kabupaten Pidie Nanggroe Aceh Darussalam (The Analysis of Mosquitoes as The Vector of Filariasis at Pidie District Nanggroe Aceh Darussalam) Fauziah
Lebih terperinciKEPADATAN NYAMUK TERSANGKA VEKTOR FILARIASIS DI DESA PANUMBANGAN, KABUPATEN CIAMIS, DESA JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN DAN BATUKUWUNG KABUPATEN SERANG
Kepadatan nyamuk tersangka vektor...(endang P A, Mara I, Tri W & Umar R) KEPADATAN NYAMUK TERSANGKA VEKTOR FILARIASIS DI DESA PANUMBANGAN, KABUPATEN CIAMIS, DESA JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN DAN BATUKUWUNG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prioritas pembangunan kesehatan dalam rencana strategis kementerian
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Prioritas pembangunan kesehatan dalam rencana strategis kementerian kesehatan tahun 2010-2014 difokuskan pada delapan fokus prioritas, salah satunya adalah pengendalian
Lebih terperinciKasus elefantiasis di desa Gondanglegi Kulon yang pernah dilaporkan. dilakukan survei pendahuluan dan pelacakan kasus, ditemukan lagi dua penderita
HASIL DAN PEMJ3AHASAN 1 Epidemiologi filariasis Kasus elefantiasis di desa Gondanglegi Kulon yang pernah dilaporkan oleh Puskesmas Gondanglegi kepada Sub Direktorat Filariasis Departemen Kesehatan RI.
Lebih terperinciSITUASI FILARIASIS DI KABUPATEN SUMBA TENGAH PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2009
ARTIKEL SITUASI FILARIASIS DI KABUPATEN SUMBA TENGAH PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 9 Ruben Wadu Willa* *Loka Penelitian dan Pengembangan Bersumber Binatang (PB) Waikabubak, Email:majaraama@yahoo.co.id
Lebih terperinciArbain Joesoef I ABSTRACT
INFEKSI WUCHERERI-4 BANCROFTI DI SAUKOREM DAN WEFUWI, KABUPATEN MANOKWARI, IRIAN JAYA Arbain Joesoef I ABSTRACT A filariasis survey was conducted in Saukorern and Wefiani. Manokwari Regen-, Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Filariasis merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh cacing Wuchereria Bancrofti (W. Bancrofti), Brugia(B) Malayi dan B. Timori. Penyakit ini menyebabkan pembengkakan
Lebih terperinciBIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN
BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN 2442-9805 Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN 2086-4701 STUDI KOMUNITAS NYAMUK PENYEBAB FILARIASIS DI DESA BOJONG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Suharno Zen Pendidikan
Lebih terperinciProses Penularan Penyakit
Bab II Filariasis Filariasis atau Penyakit Kaki Gajah (Elephantiasis) adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Filariasis disebabkan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. A. latar belakang. Di indonesia yang memiliki iklim tropis. memungkinkan nyamuk untuk berkembang biak dengan baik
BAB I Pendahuluan A. latar belakang Di indonesia yang memiliki iklim tropis memungkinkan nyamuk untuk berkembang biak dengan baik dan dapat berfungsi sebagai vektor penyebar penyakitpenyakit seperti malaria,
Lebih terperinciKata kunci: filariasis; IgG4, antifilaria; status kependudukan; status ekonomi; status pendidikan; pekerjaan
Perbandingan Prevalensi Filariasis berdasarkan Status IgG4 Antifilaria pada Penduduk Daerah Endemik Filariasis Kelurahan Jati Sampurna dan Jati Karya Kecamatan Pondokgede Kabupaten Bekasi Jawa Barat Gracia
Lebih terperinciFilariasis cases In Tanta Subdistrict, Tabalong District on 2009 After 5 Years Of Treatment
Penelitian Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang (Epidemiology and Zoonosis Journal) Vol. 4, No. 4, Desember 013 Hal : 16-166 Penulis : 1. Juhairiyah. Budi Hairani Korespondensi : Balai Litbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang penularannya melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Filariasis atau Elephantiasis atau disebut juga penyakit kaki gajah adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang penularannya melalui gigitan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang. Filariasis limfatik atau Elephantiasis adalah. penyakit tropis yang disebabkan oleh parasit di mana
BAB I PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang Filariasis limfatik atau Elephantiasis adalah penyakit tropis yang disebabkan oleh parasit di mana saat dewasa hanya bisa hidup di sistem limfatik manusia. Penularannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Deklarasi Milenium yang merupakan kesepakatan para kepala negara dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Deklarasi Milenium yang merupakan kesepakatan para kepala negara dan perwakilan dari 189 negara dalam sidang Persatuan Bangsa-Bangsa di New York pada bulan September
Lebih terperinciEpidemiology of filariasis in Nunukan. Epidemiologi filariasis di Kabupaten Nunukan. Penelitian. Vol. 4, No. 4, Desember 2013
Penelitian Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang (Epidemiology and Zoonosis Journal) Vol., No., Desember Hal : Penulis :. Liestiana Indriyati. Lukman Waris. Abdul Rahman. Juhairiyah Korespondensi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. daerah tropis antara lain adalah malaria dan filariasis merupakan masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut WHO (2013) penyakit infeksi oleh parasit yang terdapat di daerah tropis antara lain adalah malaria dan filariasis merupakan masalah kesehatan masyarakat di
Lebih terperinciGAMBARAN PENULARAN FILARIASIS DI PROVINSI SULAWESI BARAT DESCRIPTION OF TRANSMISSION OF FILARIASIS IN WEST SULAWESI
Bul. Penelit. Kesehat, Vol. 2, No. 2, Juni 21: 11-17 GAMBARAN PENULARAN FILARIASIS DI PROVINSI SULAWESI BARAT Sitti Chadijah, Ni Nyoman Veridiana, Risti, Jastal Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Badan Meteorologi dan Geofisika Kabupaten Kupang Data Klimatologi. Kupang
53 DAFTAR PUSTAKA Ariati. J. Sukowati. S. Andris. H. 2007. Habitat Nyamuk Anopheles subpictus di Enam Pulau, Kabupaten Kepulauan Seribu. Jurnal Ekologi Kesehatan. 6 (1): 511-517 Badan Meteorologi dan Geofisika
Lebih terperinciABSTRAK STUDI KASUS PENENTUAN DAERAH ENDEMIS FILARIASIS DI DESA RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG JAWA BARAT TAHUN 2008
ABSTRAK STUDI KASUS PENENTUAN DAERAH ENDEMIS FILARIASIS DI DESA RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG JAWA BARAT TAHUN 2008 Yuanita, 2004, Pembimbing: Felix Kasim, Dr, dr, M.Kes dan Susy Tjahjani, dr, M.Kes Filariasis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kaki gajah, dan di beberapa daerah menyebutnya untut adalah penyakit yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Filariasis atau elephantiasis dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai penyakit kaki gajah, dan di beberapa daerah menyebutnya untut adalah penyakit yang disebabkan infeksi
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT FILARIASIS DI KABUPATEN BEKASI, PROVINSI JAWA BARAT PERIODE
ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT FILARIASIS DI KABUPATEN BEKASI, PROVINSI JAWA BARAT PERIODE 2002 2010 Eko Santoso, 2011; Pembimbing I : Winsa Husin., dr., M.Sc.,M.Kes. Pembimbing II: Rita Tjokropranoto., dr.,m.sc.
Lebih terperincimerupakan salah satu vektor limphatik quinquefasciatus telah diupayakan dengan
EFIKASI LARVASIDA BERBAHAN AKTIF BENZOYL PHENIL UREA SEBAGAI INSECT GROWTH REGULATOR TERHADAP LARVA Culex quinquefasciatus DI LABORATORIUM Siti Alfiah, Riyani Setiyaningsih Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada tahun 2013 jumlah kasus baru filariasis ditemukan sebanyak 24 kasus,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Filariasis Pada tahun 2013 jumlah kasus baru filariasis ditemukan sebanyak 24 kasus, jumlah ini menurun dari tahun 2012 yang ditemukan sebanyak 36 kasus (Dinkes Prov.SU, 2014).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Filariasis atau yang dikenal juga dengan sebutan elephantiasis atau yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Filariasis atau yang dikenal juga dengan sebutan elephantiasis atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai penyakit kaki gajah dan di beberapa daerah menyebutnya
Lebih terperinciUJI KERENTANAN Anopheles nigerrimus (GILES) TERHADAP INFEKSI PERCOBAAN MIKROFILARIA Wuchereria bancrofti (COBBOLD)
UJI KERENTANAN Anopheles nigerrimus (GILES) TERHADAP INFEKSI PERCOBAAN MIKROFILARIA Wuchereria bancrofti (COBBOLD) Lilis Puspa Friliansari 1, Ridad Agoes 2, Sadeli Masria 3 1 Prodi Analis Kesehatan, STIKes
Lebih terperinciAnalisis faktor Risiko Kejadian Filariasis di Dusun Tanjung Bayur Desa Sungai Asam Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Pontianak.
J Kesehat Lingkung Indones Vol.3 No.2 Oktober 2004 Analisis Faktor Risiko Analisis faktor Risiko Kejadian Filariasis di Dusun Tanjung Bayur Desa Sungai Asam Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Pontianak. (Risk
Lebih terperinciTelaah Infestasi Nyamuk Pada Kerbau Di Bogor
Artikel Ilmiah ini ditulis ulang sesuai aslinya dari Majalah Hemera Zoa, Indonesian Journal of Animal Science 7(): - Tahun 988. Telaah Infestasi Nyamuk Pada Kerbau Di Bogor SINGGIH. H SIGIT dan UPIK KESUMAWATI
Lebih terperinciABSTRAK PREVALENSI FILARIASIS DI KOTA BEKASI PERIODE
ABSTRAK PREVALENSI FILARIASIS DI KOTA BEKASI PERIODE 1999 2010 Prayudo Mahendra Putra, 2011; Pembimbing I : Budi W. Lana., dr., MH Pembimbing II: Freddy T. Andries., dr.,ms Filariasis adalah penyakit yang
Lebih terperinciANALISIS SITUASI FILARIASIS LIMFATIK DI KELURAHAN SIMBANG KULON, KECAMATAN BUARAN, KABUPATEN PEKALONGAN Tri Wijayanti* ABSTRACT
Hasil Penelitian ANALISIS SITUASI FILARIASIS LIMFATIK DI KELURAHAN SIMBANG KULON, KECAMATAN BUARAN, KABUPATEN PEKALONGAN Tri Wijayanti* ABSTRACT Lymphatic filariasis an infection disease caused by parasitic
Lebih terperinciDESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOR OF THE PEOPLE AT NANJUNG VILLAGE RW 1 MARGAASIH DISTRICT BANDUNG REGENCY WEST JAVA ABOUT FILARIASIS
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT DI RW 1 DESA NANJUNG KECAMATAN MARGAASIH KABUPATEN BANDUNG JAWA BARAT TENTANG FILARIASIS TAHUN 2014 DESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOR OF
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh infeksi cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penyakit kaki gajah (filariasis) adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Cacing filaria
Lebih terperinciSebaranJentik Nyamuk Aedes aegypti (Diptera: Culicidae) di Desa Cikarawang, Kabupaten Bogor
SebaranJentik Nyamuk Aedes aegypti (Diptera: Culicidae) di Desa Cikarawang, Kabupaten Bogor Upik K. Hadi, E. Agustina & Singgih H. Sigit ABSTRAK Satu di antara pengetahuan yang harus dikuasai dalam upaya
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Brown HW Dasar Parasitologi Klinis (Edisi Ketiga). Jakarta: Percetakan PT Gramedia.
DAFTAR PUSTAKA Aminah, Singgih, Soetiyono, & Chaorul. 2001. S. larak, D. metel, dan E. prostata sebagai Larvisida Aedes aegypti. Cermin Dunia Kedokteran, 131, 7-9. Biology Discussion. 2013. Essay on Filariasis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. distribusinya kosmopolit, jumlahnya lebih dari spesies, stadium larva
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyamuk adalah serangga yang bentuknya langsing, halus, distribusinya kosmopolit, jumlahnya lebih dari 3.000 spesies, stadium larva dan pupanya hidup di air (Garcia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk cenderung
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk cenderung mengalami peningkatan jumlah kasus dan kematiannya. Salah satunya nyamuk dari genus Culex yang
Lebih terperinciDengue s Vector Distribution (Aedes aegypti) at Bandung Islamic University Campus
ARTIKEL PENELITIAN Sebaran Vektor Penyakit Demam Berdarah (Aedes aegypti) di Kampus Universitas Islam Bandung Ratna Dewi Indi Astuti, 1 Ismawati, 1 Listya Hanum Siswanti, 2 Alimmatin Suhartini 3 1 Bagian
Lebih terperinciAnalisis Spasial Distribusi Kasus Filariasis di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
Analisis Spasial Distribusi Kasus Filariasis di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 2012 Ety Rahmawati 1, Johanis Jusuf Pitreyadi Sadukh 2, Oktofianus Sila 3 1 Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes
Lebih terperinciABSTRAK. Pembimbing I : Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc Pembimbing II : Hartini Tiono, dr.,m. Kes
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU PENDUDUK TERHADAP PENYAKIT FILARIASIS LIMFATIK DI DESA BONGAS KECAMATAN PAMANUKAN KABUPATEN SUBANG TAHUN 2011 Ayu Faujiah, 2011. Pembimbing I : Rita Tjokropranoto,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. sebagai vektor penyakit seperti West Nile Virus, Filariasis, Japanese
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara tropis di dunia dan memiliki kelembaban dan suhu optimal yang mendukung bagi kelangsungan hidup serangga. Nyamuk merupakan salah
Lebih terperinciFaktor Risiko Kejadian Penyakit Filariasis Pada Masyarakat di Indonesia. Santoso*, Aprioza Yenni*, Rika Mayasari*
FOKUS UTAMA Faktor Risiko Kejadian Penyakit Filariasis Pada Masyarakat di Indonesia Santoso*, Aprioza Yenni*, Rika Mayasari* *Loka Penelitian dan Pengembangan Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh parasit Protozoa genus Plasmodium dan ditularkan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Malaria merupakan penyakit yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh parasit Protozoa genus Plasmodium dan ditularkan pada manusia oleh gigitan nyamuk Anopheles
Lebih terperinciSITUASI FILARIASIS DI KABUPATEN SUMBA TENGAH PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2009
ARTIKEL SITUASI FILARIASIS DI KABUPATEN SUMBA TENGAH PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2009 Ruben Wadu Willa' "Loka Penelitian dan Pengembangan Bersumber Binatang (P2B2) Waikabubak, Email:majaraama@yahoo.co.id
Lebih terperinciCULEX QUINQUIFASCL4TUS SEBAGAI VEKTOR UTAMA FILARIASIS LIMFATIK YANG DISEBABKAN WUCHERERIA BANCROFTI DI KELURAHAN PABEAN KOTA PEKALONGAN
CULEX QUINQUIFASCL4TUS SEBAGAI VEKTOR UTAMA FILARIASIS LIMFATIK YANG DISEBABKAN WUCHERERIA BANCROFTI DI KELURAHAN PABEAN KOTA PEKALONGAN Culex Quinquifasciatus As The Main Vector Of Lymphatic Filariasis
Lebih terperinciDI DAERAH ENDEMIS FILARIASIS KECAMATAN PONDOK GEDE, KABUPATEN BEKASI, JAWA BARAT
HUBUNGAN ANTARA STATUS KEPENDUDUKAN DAN LAMA MENETAP DENGAN KADAR IgG4 ANTIFILARIASIS DI DAERAH ENDEMIS FILARIASIS KECAMATAN PONDOK GEDE, KABUPATEN BEKASI, JAWA BARAT Jeffry Adijaya Susatyo*, Heri Wibowo**
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Filariasis 1. Pengertian Filariasis Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit nematoda yang tersebar di Indonesia. Walaupun penyakit ini jarang
Lebih terperinciPREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING TAHUN Ronald Imanuel Ottay
PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING TAHUN 2012-2014 Ronald Imanuel Ottay *Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Abstrak Manado
Lebih terperinciBAB 1 RANGKUMAN Judul Penelitian yang Diusulkan Penelitian yang akan diusulkan ini berjudul Model Penyebaran Penyakit Kaki Gajah.
BAB 1 RANGKUMAN 1.1. Judul Penelitian yang Diusulkan Penelitian yang akan diusulkan ini berjudul Model Penyebaran Penyakit Kaki Gajah. 1.2. Pemimpin / Penanggung Jawab Penelitian akan dipimpin langsung
Lebih terperinciCAKUPAN PENGOBATAN MASSAL FILARIASIS DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA TAHUN 2011 FILARIASIS MASS TREATMENT COVERAGE IN DISTRICT SOUTHWEST SUMBA 2011
Cakupan pengobatan massal filariasis...(ira IPBS & Ni Wayan D A) CAKUPAN PENGOBATAN MASSAL FILARIASIS DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA TAHUN 2011 FILARIASIS MASS TREATMENT COVERAGE IN DISTRICT SOUTHWEST SUMBA
Lebih terperinciSurvei fauna nyamuk di Desa Marga Mulya, Kecamatan Mauk, Tangerang
J Kedokter Trisakti April-Juni 2004, Vol.23 No.2 Survei fauna nyamuk di Desa Marga Mulya, Kecamatan Mauk, Tangerang Wirya Dharma KL*, Hoedojo*, RM Nugroho Abikusno**, Suriptiastuti*, Inggrid AT* dan Budi
Lebih terperinciFAKTOR DOMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI KOTA PADANG TAHUN
SKRIPSI FAKTOR DOMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI KOTA PADANG TAHUN 2011 Penelitian Keperawatan Komunitas WELLY BP. 07121017 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciThe occurrence Factor of Filariasis Transmission In Lasung Health Centers Kusan Hulu Subdistrict, Tanah Bumbu Kalimantan Selatan
Penelitian Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang (Epidemiology and Zoonosis Journal) Vol. 5, No. 2, Desember 2014 Hal : 101-106 Penulis : 1. Nita Rahayu 2. Yuniarti Suryatinah 3. Dian Eka
Lebih terperinciANOPHELES SUNDAICUS VEKTOR MALARIA DI DAERAH PANTAI BEKAS HUTAN MANGROVE DI KECAMATAN PADANG CERMIN, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN, INDONESIA
ANOPHELES SUNDAICUS VEKTOR MALARIA DI DAERAH PANTAI BEKAS HUTAN MANGROVE DI KECAMATAN PADANG CERMIN, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN, INDONESIA ABSTRACT N. Sushanti Idris-Idram*, M. Sudomo*, Soejitno*, Saptoro"
Lebih terperinciIDENTIFIKASI FILARIASIS YANG DISEBABKAN OLEH CACING NEMATODA WHECERERIA
IDENTIFIKASI FILARIASIS YANG DISEBABKAN OLEH CACING NEMATODA WHECERERIA Editor: Nama : Istiqomah NIM : G1C015022 FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2015 /2016 1 IDENTIFIKASI FILARIASIS
Lebih terperinciPermasalahan Filariasis dan vektornya di Desa Soru Kecamatan Umbu Ratunggai Kabupaten Sumba Tengah Nusa Tenggara Timur
ASPIRATOR, 7(2), 2015, pp. 58-65 Hak cipta 2015 - Loka Litbang P2B2 Ciamis Permasalahan Filariasis dan vektornya di Desa Soru Kecamatan Umbu Ratunggai Kabupaten Sumba Tengah Nusa Tenggara Timur Filariasis
Lebih terperinciUJI EFIKASI REPELEN X TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti, Culex quinquefasciatus DAN Anopheles aconitus DI LABORATORIUM
UJI EFIKASI REPELEN X TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti, Culex quinquefasciatus DAN Anopheles aconitus DI LABORATORIUM Hadi Suwasono dan Blondine Ch. Pattipelohy Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Nyamuk merupakan salah satu golongan serangga yang. dapat menimbulkan masalah pada manusia karena berperan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Nyamuk merupakan salah satu golongan serangga yang dapat menimbulkan masalah pada manusia karena berperan sebagai vektor penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD),
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Gondanglegi Kulon kecamatan
METODOLOGI PENELITIAN 1 Lokasi penelitian Penelitian dilakukan di Desa Gondanglegi Kulon kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang. Desa Gondanglegi Kulon terletak di sebelah selatan dari kabupaten Malang,
Lebih terperinciFaktor Risiko Kejadian Filarisis Limfatik di Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi
Faktor Risiko Kejadian Filarisis Limfatik di Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi Praba Ginandjar* Esther Sri Majawati** Artikel Penelitian *Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Lebih terperinciFilariasis Limfatik pada Anak anak. Monica Puspa Sari
Tinjauan Pustaka Filariasis Limfatik pada Anak anak Monica Puspa Sari Dosen Bagian Parasitologi FK UKRIDA Alamat Korespondensi : Jl Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510 E-mail: monica_sari74@yahoo.co.id Abstrak
Lebih terperinciKOMPOSISI JENIS NYAMUK DI BEBERAPA WILAYAH ENDEMIS PENYAKIT KAKI GAJAH DI KABUPATEN BANYUASIN PROVINSI SUMATRA SELATAN
Komposisi Jenis Nyamuk di Beberapa Wilayah... (Lasbudi P. Ambarita, et. al) DOI : 10.22435/vk.v9i2.5471.69-78 KOMPOSISI JENIS NYAMUK DI BEBERAPA WILAYAH ENDEMIS PENYAKIT KAKI GAJAH DI KABUPATEN BANYUASIN
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA FAKTOR PENDIDIKAN DENGAN KEJADIAN FILARIASIS YANG DITENTUKAN BERDASARKAN DISTRIBUSI IGG4 ANTIFILARIA. Biyan Maulana*, Heri Wibowo**
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PENDIDIKAN DENGAN KEJADIAN FILARIASIS YANG DITENTUKAN BERDASARKAN DISTRIBUSI IGG4 ANTIFILARIA Biyan Maulana*, Heri Wibowo** * Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Lebih terperinciPrevalensi pre_treatment
Prevalensi pre_treatment BAB 4 HASIL Sebanyak 757 responden berpartisipasi pada pemeriksaan darah sebelum pengobatan masal dan 301 responden berpartisipasi pada pemeriksaan darah setelah lima tahun pengobatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akibat yang paling fatal bagi penderita yaitu kecacatan permanen yang sangat. mengganggu produktivitas (Widoyono, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Filariasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit nematoda, penyakit ini jarang menyebabkan kematian, tetapi dapat menurunkan produktivitas penderitanya
Lebih terperinciDeteksi Mikrofilaria/Larva Cacing Brugia malayi pada Nyamuk dengan Polimerase Chain Reaction
Deteksi Mikrofilaria/Larva Cacing Brugia malayi pada Nyamuk dengan Polimerase Chain Reaction DYAH HARYUNINGTYAS dan DIDIK TULUS SUBEKTI Balai Besar Penelitian Veteriner, PO Box 151, Bogor 16114 (Diterima
Lebih terperinciLYMPHATIC FILARIASIS (LF) ELIMINATION USED A COMMUNITY DIRECTED APPROACH.
LYMPHATIC FILARIASIS (LF) ELIMINATION USED A COMMUNITY DIRECTED APPROACH. Fitranto Arjadi ABSTRACT Lymphatic filariasis (LF) is one of the important public health and socioeconomic problems facing the
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia melalui perantara vektor penyakit. Vektor penyakit merupakan artropoda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vector borne disease merupakan penyakit-penyakit yang ditularkan pada manusia melalui perantara vektor penyakit. Vektor penyakit merupakan artropoda yang dapat menularkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Filariasis limfatik atau yang biasa disebut dengan kaki
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Filariasis limfatik atau yang biasa disebut dengan kaki gajah merupakan masalah yang masih penting di dunia. Lebih dari 120 juta orang di daerah tropis dan
Lebih terperinciKOMPOSISI SPESIES DAN DOMINASI NYAMUK CULEX DI DAERAH ENDEMIS FILARIASIS LIMFATIK DI KELURAHAN PABEAN KOTA PEKALONGAN Tri Ramadhani* Abctract
Serba Serbi Lingkungan Info FAKTOR LINGKUNGAN BIOTIK PADA KEJADIAN LEPTOSPIROSIS Asyhar Tunissea* Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makhluk hidup bertahan hidup secara berkegantungan, termasuk nyamuk yang hidupnya mencari makan berupa darah manusia, dan membawa bibit penyakit melalui nyamuk (vektor).
Lebih terperinciPENGOBATAN FILARIASIS DI DESA BURU KAGHU KECAMATAN WEWEWA SELATAN KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA
PENGOBATAN FILARIASIS DI DESA BURU KAGHU KECAMATAN WEWEWA SELATAN KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA Ira Indriaty P.B Sopi 1 *, Majematang Mading 1 1 Loka Penelitian dan Pengembangan Pemberantasan Penyakit Bersumber
Lebih terperinciBionomik Anopheles barbirostris Penular Malaria
Tinjauan Pustaka Bionomik Anopheles barbirostris Penular Malaria Esther Sri Majawati Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran UKRIDA Alamat Korespondensi: Jl. Arjuna Utara No. 6 Kebon Jeruk Jakarta Barat
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Becker, Dalam : Notoatmodjo S., Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bab V, Pendidikan dan Prilaku. Halaman
DAFTAR PUSTAKA Achim H, 2003. Control of filarial infections: not the beginning of the end, but more research is needed. Current Opinion in Infectious Diseases 2003, 16:403 410. Backman, 1964. Dalam :
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing filaria yang
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit menular merupakan penyakit yang ditularkan melalui berbagai media. Penyakit menular menjadi masalah kesehatan yang besar hampir di semua negara berkembang
Lebih terperinciARTIKEL SISTEM KEWASPADAAN DIM KLB MALARIA BERDASARKAN CURAH HUJAN, KEPADATAN VEKTOR DAN KESAKITAN MALARIA DIKABUPATEN SUKABUMI
ARTIKEL SISTEM KEWASPADAAN DIM KLB MALARIA BERDASARKAN CURAH HUJAN, KEPADATAN VEKTOR DAN KESAKITAN MALARIA DIKABUPATEN SUKABUMI Lukman Hakim, Mara Ipa* Abstrak Malaria merupakan penyakit yang muncul sesuai
Lebih terperinciUPAYA KELUARGA DALAM PENCEGAHAN PRIMER FILARIASIS DI DESA NANJUNG KECAMATAN MARGAASIH KABUPATEN BANDUNG
UPAYA KELUARGA DALAM PENCEGAHAN PRIMER FILARIASIS DI DESA NANJUNG KECAMATAN MARGAASIH KABUPATEN BANDUNG Yohannie Vicky Putri, Mamat Lukman, Raini Diah Susanti Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran,
Lebih terperinciTABEL HIDUP NYAMUK VEKTOR MALARIA Anopheles subpictus Grassi DI LABORATORIUM.
TABEL HIDUP NYAMUK VEKTOR MALARIA Anopheles subpictus Grassi DI LABORATORIUM Nur Rahma 1, Syahribulan 2, Isra Wahid 3 1,2 Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Hasanuddin 3 Jurusan Parasitologi,
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT DI RW 1 DESA NANJUNG KECAMATAN MARGAASIH KABUPATEN BANDUNG JAWA BARAT TENTANG FILARIASIS TAHUN
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT DI RW 1 DESA NANJUNG KECAMATAN MARGAASIH KABUPATEN BANDUNG JAWA BARAT TENTANG FILARIASIS TAHUN 2014 Adi Pramono, 2015 Pembimbing 1: drg. Donny
Lebih terperinciKondisi Filariasis Pasca Pengobatan Massal di Kelurahan Pabean Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan
Kondisi Filariasis Pasca Pengobatan Massal di Kelurahan Pabean Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan Filariasis Condition After Mass Drug Administration in Pabean Village Pekalongan Utara Subdistrict
Lebih terperinciRisk factor of malaria in Central Sulawesi (analysis of Riskesdas 2007 data)
Penelitian Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang (Epidemiology and Zoonosis Journal) Vol. 4, No. 4, Desember 2013 Hal : 175-180 Penulis : 1. Junus Widjaja 2. Hayani Anastasia 3. Samarang
Lebih terperinciKeanekaragaman Spesies Nyamuk di Wilayah Endemis Filariasis di Kabupaten Banyuasin dan Endemis Malaria di Oku Selatan
Keanekaragaman Spesies Nyamuk di Wilayah Endemis Filariasis di Kabupaten Banyuasin dan Endemis Malaria di Oku Selatan Species Diversity of Mosquito in Endemic Area of Lymphatic Filariasis in Banyuasin
Lebih terperinciBionomik Nyamuk Anopheles spp di Desa Sumare dan Desa Tapandullu Kecamatan Simboro Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2011
Bionomik Nyamuk Anopheles spp di Desa Sumare dan Desa Tapandullu Kecamatan Simboro Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2011 Andri Dwi Hernawan 1, Syarifuddin Hamal 2 Bionomics of Anopheles spp
Lebih terperinciBiting activities of Mansonia uniformis (Diptera: Culicidae) in Batanghari District, Jambi Province
Penelitian Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang (Epidemiology and Zoonosis Journal) Vol. 5, No. 3, Juni 2015 Hal : 140-148 Penulis : 1. Yahya 2. Lasbudi Pertama Ambarita 3. Santoso Korespondensi
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN FILARIASIS DI INDONESIA (DATA RISKESDAS 2007)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN FILARIASIS DI INDONESIA (DATA RISKESDAS 2007) Factors Influenced of Filariasis in Indonesia Mardiana, Enny Wahyu Lestari and Dian Perwitasari* Abstract. Filariasis
Lebih terperinciFAKTO-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI PUSKESMAS TIRTO I KABUPATEN PEKALONGAN
FAKTO-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI PUSKESMAS TIRTO I KABUPATEN PEKALONGAN 7 Candriana Yanuarini ABSTRAK Filariasis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penyakit menular menahun yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria dan ditularkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Filariasis 2.1.1. Pengertian Filariasis atau yang lebih dikenal juga dengan penyakit kaki gajah merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria
Lebih terperinciBreeding sites characteristic of Anopheles punctulatus group as malaria vector in Papua
Review Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang (Epidemiology and Zoonosis Journal) Vol. 5, No. 3, Juni 205 Hal : 26-3 Penulis : Samuel sandy Korespondensi : Balai Litbang Biomedis Papua Email
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. 1. Depkes RI, Undang-Undang Kesehatan No 23 Tahun Tentang Kesehatan. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA 1. Depkes RI, 1992. Undang-Undang Kesehatan No 23 Tahun 1992. Tentang Kesehatan. 2. Depkes RI, 1995. Epidemiologi, Buku Pedoman. Malaria, Ditjen P2M dan PLP, 3. Harijanto, 2010. Malaria
Lebih terperinciEFEKTIVITAS d-alletrin 0,223% TERHADAP NYAMUK Ck. p. quinquefasciatus DI LABORATORIUM
EFEKTIVITAS d-alletrin 0,223% TERHADAP NYAMUK Ck. p. quinquefasciatus DI LABORATORIUM Amrul Munif, Moh. Sudomo dan Supraptini * ABSTRACT Susceptibility test of 4223% d-alletrin against adult Cx p. quinquefasciatus
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Agromedia Buku Pintar Tanaman Obat: 431 Jenis Tanaman Penggempur Penyakit. PT Agromedia Pustaka. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA Adityani, N. 2012. Uji Efektivitas Ekstrak Batang Kecombrang (Etlingera elatior) sebagai Larvasida terhadap Larva instar III Aedes aegypti. Skripsi. Fakultas Kedokteran Unila.
Lebih terperinci