Pisang Buah (Musa Spp): Keragaman Dan Etnobotaninya Pada Masyarakat Di Desa Sri Kuncoro Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pisang Buah (Musa Spp): Keragaman Dan Etnobotaninya Pada Masyarakat Di Desa Sri Kuncoro Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah"

Transkripsi

1 Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Pisang Buah (Musa Spp): Keragaman Dan Etnobotaninya Pada Masyarakat Di Desa Sri Kuncoro Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah Kasrina*, Anis Zulaikha Q *Biologi PMIPA FKIP Univ. Bengkulu kasrinakamaruddin@yahoo.com Abstrak. Pisang adalah komoditas pertanian dan merupakan salah satu buah unggul Indonesia yang sangat digemari karena banyak kemanfaatannya. Etnobotani merupakan suatu jembatan ilmu yang dapat mengungkap kearifan lokal masyarakat setempat terhadap pemanfaatan sumber daya nabati, sehingga pemanfaatannya dapat dikembangkan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis dan pemanfaatan pisang buah (Musa spp) di Desa Sri Kuncoro Kec. Pondok Kelapa Kab. Bengkulu Tengah. Metode Penelitian ini adalah eksplorasi, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian yang telah dilakukan pada bulan November Februari 2013, di temukan 6 jenis tanaman pisang yaitu jenis Musa paradisiaca (M. paradisiaca var. bluggoe/pisang Kepok Kuning dan M. paradisiaca var. paradisiaca/pisang Jantan), jenis M. cavendishii (M. cavendishii var. dwarf Paxton/Pisang Ambon Lumut dan M. cavendishii var. giant Paxton/Pisang Ambon Jepang), jenis M. sapientum 3 varietas (M. sapientum var. rubra/pisang Kidang, M.sapientum var. champa/pisang Serindit dan M. sapientum var. mas/pisang Mas), M. corniculata J. De Leureiro/Pisang Tanduk, M. brachycarpa Back/Pisang Biji/Pisang Awak dan Musa sp./pisang Nangka,. Masyarakat Desa Sri Kuncoro memanfaatkan hampir semua bagian organ; yaitu sebagai sumber bahan pangan, bahan obat-obatan, pakan ternak, bahan pertanian, upacara adat perkawinan, dan tali temali. Kata kunci: Pemanfaatan, Musa spp,, Desa Sri Kuncoro Bengkulu Tengah PENDAHULUAN Pisang merupakan salah satu komoditas pertanian yang sangat digemari masyarakat, dan menjadi salah satu komoditas tanaman buah yang mulai dikebunkan selain mangga, durian, rambutan, manggis, jeruk, nenas dan pepaya. Tanaman pisang (Musa spp) telah diproklamirkan sejak sebelum masehi (SM). Nama Musa diambil dari nama seorang dokter bernama Antonius Musa pada zaman Kaisar Romawi Octavianus Augustus (63 SM 14 M), beliau selalu menganjurkan pada kaisarnya untuk makan pisang setiap harinya agar tetap kuat, sehat, dan segar (Mudjajanto, ES & Lilik K.2008). Tanaman pisang dapat dikatakan sebagai tanaman serbaguna, mulai dari akar, batang (bonggol), batang semu (pelepah), daun, bunga, buah sampai kulitnyapun dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Buah pisang kaya akan sumber vitamin dan karbohidrat serta sangat digemari orang karena enak dimakan baik sebagai buah meja atau melalui pengolahan terlebih dahulu. Di Indonesia, pisang masih biasa ditanam oleh masyarakat sebagai tanaman pekarangan ataupun perkebunan dalam skala kecil, pemeliharaan serta pemanfaatannyapun kurang maksimal. Untuk itu perlu ada suatu pendekatan khusus, agar tanaman pisang dikenal manfaatnya secara luas oleh masyarakat (Prihatini dkk,1999: 94). Pengalian pemanfaat suatu tumbuhan dalam kehidupan sehari hari merupakan suatu ilmu botani yang lazim dikenal dengan Etnobotani. Etnobotani bagian dari etnoekologi yang memprioritaskan tumbuhan dalam bidang kajiannya (Martin, 1995). Menurut Tamin dan Arbain (1995), ilmu etnobotani berkisar pada pemanfaatan Semirata 2013 FMIPA Unila 33

2 Kasrina: Pisang Buah (Musa Spp): Keragaman Dan Etnobotaninya Pada Masyarakat Di Desa Sri Kuncoro Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah tumbuhan untuk kemaslahatan orang sekitarnya, pada aplikasinya mampu meningkatkan daya hidup manusia. Diskusi bersama dengan masayarakat bisa memunculkan kembali nilai-nilai lama yang pernah didapatkan dari tanaman tersebut. Menurut Widjaya (2001) etnobotani berawal dari keinginan untuk melestarikan warisan budaya tentang pengetahuan masyarakat pada dunia tumbuhan dan hubungan manusia dengan tumbuhannya. Hubungan Manusia dan tumbuhan sangat erat kaitannya dalam kehidupan, dan ini telah diatur oleh Allah SWT dalam surah ABASA ayat 27-23, yang artinya: lalu disana Kami tumbuhkan bijian-bijian dan anggur dan sayur-sayuran dan zaitu dan pohon korma dan kebun kebun yang rindang dan buah-buhan serta rerumputan (Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan ternakmu. Pengkajian terhadap manfaat jenis- jenis pisang telah dilakukan didaerah Jawa Timur oleh Setyowati,N dan Nurul S (2009), didapatkan hasil yang sangat bervariasi. Hampir semua bagian tanaman dapat digunakan baik sebagai pangan maupun kearifan budaya lokal. Hasil penelitian Djoth, D(2001) pada suku Karon di Papua, pisang merupakan makanan pokok yang mereka sebut Weu Kota Bengkulu merupakan salah satu sentra produksi pisang yang potensial di Indonesia (Manggurai, 2006:1). Akan tetapi sampai saat ini data serta informasi ilmiah mengenai jenis-jenis pisang dan pemanfaatannya secara keseluruhan di Provinsi Bengkulu masih belum lengkap. Desa Sri Kuncoro,adalah desa dengan masyarakat yang umumnya bersuku Jawa. Suku Jawa biasanya dikenal dengan kearifannya terhadap pemanfaatan tumbuhan yang beranekaragama. Selain itu desa Sri Kuncoro merupakan salah satu pemasok pisang yang dijual dipasar kota Bengkulu, informasi tentang jenis-jenis pisang dan pemanfaatanya di desa ini belum diketahui secara pasti. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang ragam dan etnobotani pisang buah Desa Sri Kuncoro Kec. Pondok Kelapa Kab. Bengkulu Tengah, yang bertujuan untuk melengkapi data dan informasi tentang keberagamanan pisang propinsi Bengkulu serta untuk mengetahui manfaatnya sebagai upaya untuk meningkatkan pengembangan dan pengetahuan mengenai jenis dan pemanfaatan tanaman pisang buah. Informasi dasar mengenai keberagaman jenisnya juga masih sangat diperlukan untuk kajian pengkayaan sumber daya genetik pisang kedepannya. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Desa Sri Kuncoro Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu, November 2012 Februari 2013.penelitian deskriptif dengan metode eksplorasi, observasi, wawancara. Responden 37 orang (10%) yang terdiri dari : pembudidaya tanaman pisang, pengrajin/pembuat/pengolah pisang, yang memanfaatkan pisang secara umum. Pengamatan:karakter ekologi desa(suhu udara/tanah,ph tanah),morfologi pisang. Hasil pengamatan dideskripsikan dan diidentifikasi sesuai dengan buku-buku acuan. Data dianalisis secara deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Penelitian Desa Sri Kuncoro merupakan salah satu desa di Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah.. Penduduk desa Sri Kuncoro berasal dari dari Pulau Jawa (transmigrasi) pada bulan Maret tahun Mayoritas penduduk adalah petani yang memiliki cita-cita menjadikan desa yang berswasembada pangan. Luas wilayah Desa Sri Kuncoro yaitu ± 565 Ha dengan areal persawahann paling luas diantara areal lainnya yaitu sebanyak Semirata 2013 FMIPA Unila

3 Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Ha. Ketinggian 0-15 m di atas permukaan laut (dpl). Suhu udara di Desa Sri Kuncoro berkisar antara 27 0 C C dengan curah hujan mm/tahun, suhu tanah berkisar antara 29 0 C-31 0 C serta ph tanah berkisar antara 6 6,5 ( a). Keadaan ekologi ini memenuhi syarat untuk pertumbuhan pisang. Pisang akan tumbuh dengan baik pada tanah-tanah dengan derajat keasaman antara ph 6,0 7,5 (Sunaryono,1990:97). Jenis-Jenis Pisang Buah di Desa Sri Kuncoro Dari hasil penelitian jenis-jenis pisang yang telah dilakukan, ditemukannya 6 jenis pisang buah seperti pada Tabel 1. Terbatasnya jumlah populasi pisang ambon jepang ini dikarenakan masyarakat kurang begitu meminati tanaman pisang buah ini. Jenis Musa corniculata J.De Leureiro (Pisang Tanduk) juga kurang diminati oleh masyarakat desa Sri Kuncoro karena pisang tanduk jika ditanam mudah terkena penyakit layu saat memasuki masa buah. Semua jenis pisang buah yang ditemui memperlihatkan berbagai ciri morfologi yang bervariasi. Variasi morfologi yang ditemukan yaitu : Ciri Tumbuh dan Tinggi Tanaman; Tumbuh secara berumpun. Rata-rata tinggi batang tanaman pisang di Desa Sri Kuncoro yaitu berkisar antara cm. Tinggi batang tertinggi dimiliki oleh Pisang Kepok Kuning (Musa paradisiaca var. bluggoe) yaitu cm, sedangkan tinggi batang terpendek adalah Pisang Ambon Jepang (Musa cavendishii var. giant Paxton) dengan tinggi antara cm. Variasi selanjutnya dapat dilihat pada tabel 2,3,4,5,6: Tabel 1. Jenis-Jenis dan distribusi Pisang Buah di Desa Sri Kuncoro No Jumlah Lokasi di temukan/dusun Populasi (Rumpun) D1 D2 D3 D4 D5 1 Musa paradisiaca Musa paradisiaca var.bluggoe 15 Musa paradisiaca var. Paradisiaca 50 2 Musa cavendishii Musa cavendishii var. dwarf Paxton 7 Musa cavendishii var. giant Paxton 2 3 Musa sapientum Musa sapientum var. Mas 7 Musa sapientum var. Champa 13 Musa sapientum var. Rubra 9 4 Musa sp L Musa corniculata J.De Leureiro 3 6 Musa brachycarpa Back 6 Semirata 2013 FMIPA Unila 35

4 Kasrina: Pisang Buah (Musa Spp): Keragaman Dan Etnobotaninya Pada Masyarakat Di Desa Sri Kuncoro Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah Tabel 2. Variasi warna permukaan batang semu Warna Batang Kuning Kecoklatan Pisang Biji (Musa brachycarpa Back ), Pisang Ambon Lumut (Musa cavendishii var. dwarf Paxton) Merah Kecoklatan Pisang Serindit (Musa sapientum var. champa), Pisang Kidang (Musa sapientum var. rubra), Pisang Jantan (Musa paradisiaca var. paradisiaca) Kuning Kehijauan Pisang Tanduk (Musa corniculata J. De Leureiro), Pisang Nangka (Musa sp L. ) Hijau Kehitaman Pisang Mas (Musa sapientum var. mas), Pisang Kepok Kuning (Musa paradisiaca var. bluggoe, Pisang Ambon Jepang (Musa cavendishii var giant Paxton), Tabel 3. Variasi lekukan tangkai daun Variasi lekukan Terbuka dengan Pisang Kidang (Musa sapientum var. rubra), Pisang Jantan (Musa tepi yang melebar paradisiaca var. paradisiaca), Pisang Mas (Musa sapientum var. dan tegak mas), Pisang Nangka (Musa sp L), Pisang Ambon Lumut (Musa cavendishii var. dwarf Paxton) Lurus dengan tepi Pisang Serindit (Musa sapientum var. champa), Pisang Ambon Jepang tegak Tepi menutup (melengkung) (Musa cavendishii var. giant Paxton) Pisang Kepok Kuning (Musa paradisiaca var. bluggoe), Pisang Tanduk (Musa corniculata J. De Leureiro), Pisang Biji (Musa brachycarpa Back ) Tabel 4. variasi bentuk bagian pangkal daun dan ujung daun Karakter Bentuk Pangkal Daun Bercuping Kedua sisi membulat Pisang Kepok Kuning (Musa paradisiaca var. bluggoe), Pisang Tanduk (Musa corniculata J. De Leureiro), Pisang Nangka (Musa sp L.), Pisang Ambon Lumut(Musa cavendishii var. Dwarf Paxton), Pisang Ambon Jepang (Musa Bentuk Ujung Daun Setengah Bercuping Sisi kanan meruncing sisi kiri tumpul Sisi kanan membulat sisi kiri runcing cavendishii var. giant Paxton), Pisang Kidang (Musa sapientum var. rubra), Pisang Biji (Musa brachycarpa Back ), Pisang Mas (Musa sapientum var.mas), Pisang Jantan (Musa paradisiaca var. paradisiaca) Pisang Serindit (Musa sapientum var.champa) Tidak Kedua sisi runcing Bercuping Tumpul Dua sisi tumpul Pisang Kidang (Musa sapientum var. rubra) Membulat Dua sisi membulat Pisang Mas (Musa sapientum var. mas) Setengah Satu sisi rata satu sisi rata tumpul Pisang Kepok Kuning (Musa paradisiaca var. bluggoe), Pisang Ambon Jepang (Musa cavendishii var. giant Paxton), Pisang Nangka (Musa sp L.), Pisang Ambon Lumut (Musa cavendishii var. dwarf Paxton), Pisang Tanduk (Musa corniculata J.De Leureiro) Rata Dua sisi sama rata Pisang Serindit (Musa sapientum var. champa), Pisang Jantan (Musa paradisiaca var. paradisiaca), Pisang Biji (Musa brachycarpa Back ), 36 Semirata 2013 FMIPA Unila

5 Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Tabel 5. Perbungaan Variasi susunan braktea bunga pisang buah, Susunan Perbungaan Tergulung bersama Agak menyirap Menyirap Pisang Kidang (Musa sapientum var. rubra), Pisang Serindit (Musa sapientum var. champa), Pisang Tanduk (Musa corniculata J.De Leureiro), Pisang Jantan (Musa paradisiaca var. paradisiaca) Pisang Kepok Kuning (Musa paradisiaca var. bluggoe), Pisang Ambon Jepang (Musa cavendishii var. giant Paxton), Pisang Nangka (Musa sp L.), Pisang Ambon Lumut (Musa cavendishii var.dwarf Paxton), Pisang Biji (Musa brachycarpa Back ), Pisang Mas (Musa sapientum var. mas) Tabel 6. Variasi Bentuk Buah Pisang Bentuk buah Bulat melengkung/melengkung Agak melengkung Bulat lurus Pipih Nama pisang Pisang Ambon Jepang (Musa cavendishii var. giant Paxton), Pisang Nangka (Musa sp L.), Pisang Ambon Lumut (Musa cavendishii var. Dwarf Paxton), Pisang Serindit (Musa sapientum var. champa), Pisang Tanduk (Musa corniculata J.De Leureiro) Pisang Jantan (Musa paradisiaca var paradisiaca) Pisang Mas (Musa sapientum var. mas), Pisang Biji (Musa brachycarpa Back ), Pisang Kidang (Musa sapientum var. rubra) Pisang Kepok Kuning (Musa paradisiaca var. bluggoe) Buah terpanjang dimilki oleh Musa corniculata J.De Leureiro / Pisang Tanduk dengan panjang buah yaitu 26-30,5 cm, sementara buah terpendek yaitu 7-9 cm yang dimiliki oleh Musa sapientum var mas/pisang Mas. Pemanfaatan Jenis-Jenis Pisang Buah di Desa Sri Kuncoro Diantara 6 jenis tanaman pisang buah yang ada, masyarakat desa sri kuncoro lebih meminati dan memanfaatkan pada jenis Musa paradisiaca. Jenis tanaman pisang ini selain memiliki buah yang laku dijual mahal juga enak untuk dimakan langsung. Sementara jenis tanaman pisang yang kurang dimanfaatkan adalah jenis Musa brachycarpa Back / pisang biji/pisang awak, buahnya kurang diminati masyarakat desa Sri Kuncoro karena memiliki biji, dan rasanya agak sepat asam. Secara keseluruhan masyarakat desa Sri Kuncoro telah memanfaatkan hampir semua bagian tanaman pisang buah mulai dari organ daun, bunga, buah, tangkai daun, batang semu, bahkan sampai kebonggolnya. Bonggol tanaman pisang untuk keperluan tungku memasak dalam acaraacara besar, pesta perkawinan, khinatan dan lain-lain, terutama untuk ukuran bonggol yang besar seperti bonggol pisang kepok kuning. Menurut Munadjim (1983) air yang ada dalam bonggol tanaman pisang, khususnya pisang kepok dan pisang biji/awak, dapat digunakan sebagai obat anti sakit perut, disentri, pendarahan dalam usus, obat amandel, dan penyubur rambut. Batang semu biasa dimanfaatkan sebagai pelindung semaian tanaman seperti cabe, terung dan bayam, cacahan batang semu dijadikan pakan ternak seperti sapi dan kambing, serta sebagai tanggul tanah miring. Batang semu pisang mas merupakan jenis pisang buah yang sering Semirata 2013 FMIPA Unila 37

6 Kasrina: Pisang Buah (Musa Spp): Keragaman Dan Etnobotaninya Pada Masyarakat Di Desa Sri Kuncoro Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah digunakan dalam acara pernikahan dan khitanan sebagai tancapan bunga mayang. Selain pisang mas, batang semu pisang serindit juga dipilih karena selain ukurannya yang relatif sedang, namun juga lunak jika dibandingkan dengan batang semu jenis pisang buah lainnya. Sementara untuk keperluan menahan lahan miring/tanggul memilih batang semu pisang kepok kuning karena ukurannya cukup besar, kuat dan panjang. Meskipun demikian, batang-batang semu dari jenis pisang buah yang lain juga bisa digunakan sesuai dengan keperluan yang diinginkan. Batang pisang juga bisa dimanfaatkan sebagai alas untuk memandikan mayat, pembungkus bibit, tancapan wayang. (Ahmad Supriyadi dan Suyanti, 2008). Tangkai daun tanaman pisang dimanfaatkan masyarakat untuk keperluan tali merumput, pisang batu yang setengah kering sebagai tali merumput, karena cukup kuat dan licin. Getah dapat dipakai untuk obat luka. Daun pisang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat desa Sri Kuncoro sebagai pembungkus makanan seperti lepat, lontong, nagasari, pecel, tape, tempe, lemper dan koci. Umumnya daun yang digunakan adalah daun pisang jantan dan daun pisang kepok karena memiliki helaian daun yang lebar, kuat, tebal dan tidak mudah sobek jika dibandingkan dengan daun pisang buah lainnya. Namun sebenarnya daun-daun pisang buah lainnya masih bisa dimanfaatkan untuk pembungkus makanan, sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Daun pisang yang masih tergulung ternyata dapat digunakan untuk mengurangi tapal dingin pada kulit yang bengkak atau lecet, disentri, haid terlalu banyak, mimisan dan perdarahan lainnya, radang tenggorok, radang otak (epidemic encephalitis), keputihan (leukore), batuk, sakit dada seperti bronkhitis, dan rambut tipis ( Manfaat) Pada Tanaman Pisang). Sementara itu daun-daun yang sudah tua atau rusak/terkoyak digunakan sebagai pakan ternak seperti kambing, kerbau atau sapai, karena banyak mengandung unsur yang dibutuhkan oleh hewan, selain pakan ternak juga bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan kompos (Ahmad Supriyadi dan Suyanti, 2008). Perbungaan tanaman pisang buah ternyata dimanfaatkan sebagai bahan sayur dan abon. Bunga yang enak untuk dimakan adalah bunga pisang kepok kuning dan bunga pisang jantan, karena rasanya tidak pahit. Sementara bunga pisang jenis lainnya tidak bisa dijadikan bahan sayur karena rasanya pahit dan gatal jika dimakan. Selain sebagai bahan sayur bunga pisang juga dapat digunakan untuk mencegah pendarahan otak dan stroke ( Manfaat Pada Tanaman Pisang). Sedangkan menurut Ahmad Supriyadi dan Suyanti (2008) bunga pisang dapat dijadikan sebagai bahan sayur, karena memiliki kandungan, protein, vitamin, lemak dan karbohidrat yang tinggi. Selain sebagai sayur, bunga pisang dapat juga dijadikan manisan, acar, maupun lalapan. Buah sebagai obat sakit kuning dan tipus dipakai pisang mas, sebagai buah segar /buah meja seperti pisang mas, Pisang Ambon Lumut pisang ambon jepang, pisang serindit, dan pisang kidang. Jenis pisang buah tersebut umumnya dipilih masyarakat karena rasanya manis, memiliki aroma buah yang harum, serta lebih nikmat jika di konsumsi dalam bentuk buah segar. Sementara untuk jenis pisang buah yang dimanfaatkan sebagai pisang olahan seperti pisang jantan, pisang kepok kuning, dua jenis pisang ini biasanya diolah menjadi pisang goreng, molen, dan isi nagasari. Pisang nangka, pisang tanduk dan pisang kepok dimanfaatkan untuk dijadikan keripik pisang. Hal ini sesuai dengan pernyataan Soetanto (2003) bahwa buah pisang yang cocok untuk membuat keripik pisang yaitu pisang kepok dan pisang tanduk. Selain bisa 38 Semirata 2013 FMIPA Unila

7 Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 dimakan langsung atau diolah terlebih dahulu, buah pisang batu ternyata juga bisa dijadikan sebagai tepung pisang. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tepung pisang batu yang diberikan pada tikus dapat mencegah timbulnya tukak lambung (ulcus peptic) jika tikus tersebut diberikan aspirin. Hal tersebut bisa terjadi akibat meningkatnya sekresi lendir (mucus) di lambung. Sehingga disarankan untuk penderita tukak lambung dan asam lambung berlebihan, jangan memakan buah pisang yang telah masak ( 2008). Kulit buah pisang ternyata juga memiliki manfaat yang luar biasa. Kulit buah pisang dapat diekstrak menjadi pektin. Berdasarkan penelitian di Taiwan bahwa Kulit pisang mengandung vitamin B6 dan serotonin yang dapat diekstrak dan dimanfaatkan untuk kesehatan mata (menjaga retina mata dari kerusakan akibat cahaya berlebih) (Ahmad Supriyadi dan Suyanti, 2008 : hal 24-26) Hampir semua bagian tanaman pisang buah dimanfaatkan baik sebagai bahan pangan maupun berperan sebagai kearifan budaya lokal. Upacara adat buat rumah masih memakai setandan pisang di bumbungan rumah, dengan harapan rumah akan menjadi sejuk dan pisang mempunyai banyak fungsi, sifat tersebut diharapkan ada pada bangunan tersebut, biasa dipakai buah pisang mas, kalau tidak ada bisa saja diganti dengan pisang lain. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Sri Kuncoro Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah dapat diketahui bahwa ditemukan sebanyak 6 jenis tanaman pisang buah yaitu jenis Musa paradisiaca dua varietas (M. paradisiaca var. bluggoe/pisang Kepok Kuning dan M.paradisiaca var. paradisiaca/pisang Jantan), jenis M. cavendishii dengan dua varietas (M. cavendishii var. dwarf Paxton/ Pisang Ambon Lumut dan M. cavendishii var. giant Paxton/Pisang Ambon Jepang ), jenis M. sapientum dengan 3 varietas (M. sapientum var. rubra/pisang Kidang, M. sapientum var. champa/pisang Serindit dan M. sapientum var. mas/pisang Mas), M. corniculata J.De Leureiro/Pisang Tanduk, Musa sp L. / Pisang Nangka, dan M. brachycarpa Back /Pisang Biji/Pisang Awak. Pemanfaatan tanaman pisang buah oleh masyarakat desa Sri Kuncoro hampir semua bagian tanaman pisang buah mulai bisa dimanfaatkan bonggol, batang semu, tangkai daun, daun, perbungaan dan buah. pemanfaatan untuk berbagai keperluan, baik sebagai bahan pangan, sumber obat obatan, sumber pakan ternak, upacara adat, tali temali. DAFTAR PUSTAKA Anonim.2013.Plantamor. om/index.php.plant. Diakses 14 Maret 2013 Djoht, D.R Etnobotani pisang Suku Karon: studi tentang Ekologi Pangan Pokok. Antropologi Papua. Vol. 1. No. 2. Desember Diakses 24 Maret 2012 jam Manfaat Pada Tanaman Pisang diakses 13 Maret 2013 jam Mudjajanto, Eddy Setyo & Lilik Kustiyah.2008.Membuat Aneka Olahan Pisang (Peluang Bisnis yang Menjanjikan).Agromedia Pustaka:Jakarta Martin, G.J Etnobotani: Sebuah Manual Pemeliharaan Manusia dan Tumbuhan. Edisi Bahasa Melayu Terjemahan Maryati Mohamed, Natural History Publications (Borneo)Sdn. BHd, Kinibalu. Sabah. Malaysia. Semirata 2013 FMIPA Unila 39

8 Kasrina: Pisang Buah (Musa Spp): Keragaman Dan Etnobotaninya Pada Masyarakat Di Desa Sri Kuncoro Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah Munadjim,1983. Teknologi Pengolahan Pisang.Gramedia:Jakarta Nasution, E.R dan I. Yamada, Pisang-Pisang Liar Indonesia.LIPI.Bogor Prihatini, Diah.Saptarini Nuswamarhaeni, Endang Puspita Pohan.1999.Mengenal Buah Unggul Indonesia. Penebar Swadaya: Jakarta) Setyowati, Ninik dan Sumiasri, Nurul.2009.Pemanfaatan jenis-jenis Pisang di daerah Jawa Timur. Hasil penelitian disajikan dalam Seminar Nasional Etnobotani IV, Cibinong Science Center-LIPI, Pusat Penelitian Biologi Bidang Botani, Cibinong, 18 Mei Soetanto, N. Edy.2003.Teknologi Tepat Guna Membuat Keripik Pisang.Kanisius:Yogyakarta Sunaryono, H Ilmu Produksi Tanaman Buah-Buahan.Sinar Baru:Badung Tamin, R. dan Arbain,D, Biodiversity dan Survey Etnobotani. Makalah Lokakarya. Isolasi Senyawa Berkhasiat. Kerjasama Heds-FMIPA Universitas Andalas. Tjitrosoepomo,G.1993.Taksonomi Umum.Gadjah Mada University Press:Yogyakarta Uji, Tahan. Mustaid Siregar, Sunaryo, Gozali Somaatmadja Buahbuahan Bengkulu. Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi Lembaga Pengembangan Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI):Bogor. Widjaya, E Penelitian Etnobotani di Indonesia. Makalah. Balitbang Botani, Bogor. 40 Semirata 2013 FMIPA Unila

bio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN

bio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN Pisang (Musa spp.) pertama kali ditemukan tumbuh di daerah tropis di negaranegara berkembang seperti Indochina dan Asia Tenggara. Daerah Indo-Malaya (Malaysia, Filipina, dan New Guinea)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdapat tanaman pisang, hal ini dikarenakan tanaman cepat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdapat tanaman pisang, hal ini dikarenakan tanaman cepat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman pisang (Musa paradisiaca) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara yang kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Hampir seluruh

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. dikonsumsi di Indonesia, karena sekitar 45% konsumsi buah-buahan adalah

PENDAHULUAN. Latar Belakang. dikonsumsi di Indonesia, karena sekitar 45% konsumsi buah-buahan adalah 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pisang (Musa paradisiaca) adalah komoditas buah yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia, karena sekitar 45% konsumsi buah-buahan adalah pisang. Buah pisang mudah didapat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Tanaman Pisang Pisang (Musa spp.) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia (Prihatman,2000).

Lebih terperinci

PEMANFAATAN BONGGOL PISANG RAJA SERE. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

PEMANFAATAN BONGGOL PISANG RAJA SERE. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi PEMANFAATAN BONGGOL PISANG RAJA SERE (Musa paradisiaca) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN CUKA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gedang di daerah Jawa, galuh di daerah Sumatra, harias di daerah Kalimantan,

BAB I PENDAHULUAN. gedang di daerah Jawa, galuh di daerah Sumatra, harias di daerah Kalimantan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pisang merupakan tanaman serbaguna, sebab semua bagian tanamannya mulai dari bunga, buah, daun, batang hingga akarnya dapat dimanfaatkan. Buah pisang merupakan salah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena harganya terjangkau dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pisang adalah buah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan uraian Winarno (1993), bahwa makanan tradisional

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan uraian Winarno (1993), bahwa makanan tradisional BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki budaya yang sangat beragam seiring dengan keragaman suku bangsa di Negara ini. Salah satu hasil budaya yang menarik adalah keragaman jenis makanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis pisang di hutan asli pulau yang ada di seluruh Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. jenis pisang di hutan asli pulau yang ada di seluruh Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman pisang merupakan tanaman asli Asia Tenggara, bahkan dari beberapa literatur menyebutkan bahwa pisang adalah tanaman asli dari Indonesia. Kuswanto (2003), menyebutkan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN BONGGOL PISANG KEPOK. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

PEMANFAATAN BONGGOL PISANG KEPOK. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi PEMANFAATAN BONGGOL PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN CUKA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi Oleh:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komoditas tanaman hortikultura khususnya buah-buahan mempunyai prospek yang bagus untuk dikembangkan mengingat bertambahnya jumlah penduduk dan kesadaran masyarakat akan

Lebih terperinci

: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) I ndonesia merupakan salah satu negara produsen pisang yang penting di dunia, dengan beberapa daerah sentra produksi terdapat di pulau Sumatera, Jawa, Bali, dan N TB. Daerah-daerah ini beriklim hangat

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Talas (Colocasia sp) merupakan tanaman pangan dari umbi-umbian yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Talas termasuk dalam suku talas-talasan (Araceae), berwatakan

Lebih terperinci

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulanjuni sampai Juli 2012 di Desa

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulanjuni sampai Juli 2012 di Desa I. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulanjuni sampai Juli 2012 di Desa Air Tiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar Provinsi Riau. 3.2.Bahan dan Alat Bahan yang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pada saat jagung berkecambah, akar tumbuh dari calon akar yang berada dekat ujung biji yang menempel pada janggel, kemudian memanjang dengan diikuti oleh akar-akar samping.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang ( Musa spp.) 2.2. Tanaman Pisang ( Musa spp.)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang ( Musa spp.) 2.2. Tanaman Pisang ( Musa spp.) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang (Musa spp.) Indonesia pisang merupakan tanaman yang sangat penting karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Pisang adalah tanaman herba yang berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki lahan pertanian cukup luas dengan hasil pertanian yang melimpah. Pisang merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan, termasuk buah

BAB I PENDAHULUAN. zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan, termasuk buah BAB I PENDAHULUAN l.l Latar Belakang Dalam Al-Qur an telah disebutkan ayat-ayat yang menjelaskan tentang tumbuh-tumbuhan, sehingga apa yang telah dibicarakan oleh ilmu pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena potensi produksinya yang cukup besar. Pisang sejak lama telah dikenal

BAB I PENDAHULUAN. karena potensi produksinya yang cukup besar. Pisang sejak lama telah dikenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pisang merupakan salah satu tanaman hortikultura yang penting di dunia karena potensi produksinya yang cukup besar. Pisang sejak lama telah dikenal sebagai buah yang

Lebih terperinci

TANAMAN PENGHASIL PATI

TANAMAN PENGHASIL PATI TANAMAN PENGHASIL PATI Beras Jagung Sagu Ubi Kayu Ubi Jalar 1. BERAS Beras (oryza sativa) terdiri dari dua jenis, yaitu Japonica yang ditanam di tanah yang mempunyai musim dingin, dan Indica atau Javanica

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan penyebaran tanaman ini tampaknya mengikuti pola

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan penyebaran tanaman ini tampaknya mengikuti pola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia tidak ada daerah yang tidak terdapat tanaman pisang. Pengembangan dan penyebaran tanaman ini tampaknya mengikuti pola ketersediaan air sepanjang tahun dan

Lebih terperinci

(Prihatman,2000). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Amerika Tengah (Rabani, 2009; Swennen & Ortiz, 1997).

(Prihatman,2000). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Amerika Tengah (Rabani, 2009; Swennen & Ortiz, 1997). II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Taksonomi Tanaman Pisang Pisang (Musa spp.) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia (Prihatman,2000).

Lebih terperinci

KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI RAMBUTAN (Nephelium lappaceum Linn)

KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI RAMBUTAN (Nephelium lappaceum Linn) KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI RAMBUTAN (Nephelium lappaceum Linn) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani 3 TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman buah-buahan tropika. Pepaya merupakan tanaman asli Amerika Tengah, tetapi kini telah menyebar ke seluruh dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berlebihan (Rohmawati, 2008). Selain itu, kulit juga berfungsi sebagai indra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berlebihan (Rohmawati, 2008). Selain itu, kulit juga berfungsi sebagai indra BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kulit pada Mamalia merupakan salah satu organ yang berperan penting dalam fisiologis tubuh. Organ ini berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya, menjaga

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar PENDAHULUAN Latar Belakang Susu merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting dalam mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar mengingat banyaknya kasus gizi buruk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang mempunyai iklim tropis, berpeluang besar bagi pengembangan budidaya tanaman buah-buahan, terutama buah-buahan tropika.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis 16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan mempunyai keanekaragaman sumberdaya hayati yang berlimpah. Terdapat banyak sekali potensi alam yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan buah yang tumbuh berkelompok. Tanaman dari famili

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan buah yang tumbuh berkelompok. Tanaman dari famili 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pisang merupakan buah yang tumbuh berkelompok. Tanaman dari famili Musaceae ini hidup di daerah tropis dengan jenis yang berbeda-beda, pisang ambon, pisang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pisang (Musa paradisiaca L.) adalah salah satu buah yang digemari oleh sebagian besar penduduk dunia. Rasanya enak, kandungan gizinya yang tinggi, mudah didapat dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB. I. PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini dikarenakan sektor pertanian adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Rumput laut atau seaweeds adalah tanaman air dikenal dengan istilah alga atau

I. PENDAHULUAN. Rumput laut atau seaweeds adalah tanaman air dikenal dengan istilah alga atau I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumput laut atau seaweeds adalah tanaman air dikenal dengan istilah alga atau ganggang dan hidup pada salinitas tinggi, seperti di perairan payau ataupun di laut. Rumput

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae

Lebih terperinci

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor II. TINJAUAN PUSTAKA A. TALAS Talas Bogor (Colocasia esculenta (L.) Schott) termasuk famili dari Araceae yang dapat tumbuh di daerah beriklim tropis, subtropis, dan sedang. Beberapa kultivarnya dapat beradaptasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebagai bisnis sepenuhnya, hal ini disebabkan karena sarana dan prasarana

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebagai bisnis sepenuhnya, hal ini disebabkan karena sarana dan prasarana PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris yang terletak di daerah tropis dimana sebagian besar penduduknya bekerja dalam bidang pertanian. Keadaan usaha tani penduduk pada umumnya masih

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Berbagai jenis tumbuhan di Indonesia mempunyai banyak manfaat bagi. kelangsungan hidup manusia. Salah satunya adalah tanaman aren (Arenga

PENDAHULUAN. Berbagai jenis tumbuhan di Indonesia mempunyai banyak manfaat bagi. kelangsungan hidup manusia. Salah satunya adalah tanaman aren (Arenga PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan wilayah yang memiliki kekayaan alam melimpah. Berbagai jenis tumbuhan di Indonesia mempunyai banyak manfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging adalah salah satu hasil ternak yang hampir tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan manusia. Selain penganekaragaman sumber pangan, daging juga dapat menimbulkan

Lebih terperinci

KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus)

KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus) KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan

Lebih terperinci

II.TINJAUAN PUSTAKA. produksi pisang selalu menempati posisi pertama (Badan Pusat Statistik, 200 3). Jenis pisang di

II.TINJAUAN PUSTAKA. produksi pisang selalu menempati posisi pertama (Badan Pusat Statistik, 200 3). Jenis pisang di II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Potensi Limbah Perkebunan Pisang di Riau 2.1.1 Pisang (Musa paradisiaca) Pisang merupakan salah satu komoditas buah unggulan Indonesia dengan luas panen dan produksi pisang selalu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Divisi : Spermatophyta ; Sub divisi : Angiospermae ; Kelas : Monocotyledoneae ;

TINJAUAN PUSTAKA. Divisi : Spermatophyta ; Sub divisi : Angiospermae ; Kelas : Monocotyledoneae ; TINJAUAN PUSTAKA Sistematika tanaman pisang adalah sebagai berikut, Kingdom : Plantae ; Divisi : Spermatophyta ; Sub divisi : Angiospermae ; Kelas : Monocotyledoneae ; Famili : Musaceae ; Genus : Musa

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk famili leguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang

Lebih terperinci

Krisis ekonomi yang melanda lndonesia sejak pertengahan bulan. Sektor pertanian di lndonesia dalam masa krisis ekonomi tumbuh positif,

Krisis ekonomi yang melanda lndonesia sejak pertengahan bulan. Sektor pertanian di lndonesia dalam masa krisis ekonomi tumbuh positif, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda lndonesia sejak pertengahan bulan Juli 1997 mempunyai dampak yang besar terhadap perekonomian negara. Sektor pertanian di lndonesia dalam

Lebih terperinci

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pelatihan dan Pendidikan Baby Sitter Rabu 4 November 2009 Pengertian Gizi Kata gizi berasal dari bahasa Arab Ghidza yang berarti makanan Ilmu gizi adalah ilmu

Lebih terperinci

LEMBAR KATALOG Statistik Sayur-Sayuran Dan Buah-Buahan Kabupaten Penajam Paser Utara 2016 Katalog BPS : 5216.6409 Ukuran Buku : 14,8 x 21 cm Jumlah Halaman : ix + 79 Naskah : BPS Kabupaten Penajam Paser

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Manggis dan Syarat Tumbuh Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah berupa pohon yang banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di kawasan

Lebih terperinci

STEVIA ISSN No Vol. III No. 01-Januari 2013

STEVIA ISSN No Vol. III No. 01-Januari 2013 Perbedaan Kualitas Tape Pisang Kepok Kuning Dengan Tape Pisang Nangka Frida Dinar *) *) Dosen Universitas Negeri Medan ABSTRACT Improving the quality of human resources is one of the man objectives of

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI Oleh : Nama : Rudi Novianto NIM : 10.11.3643 STRATA SATU TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 A. Abstrak Jambu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan daerah beriklim tropis basah dengan keragaman

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan daerah beriklim tropis basah dengan keragaman I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan daerah beriklim tropis basah dengan keragaman ekologis dan jenis komoditas, terutama komoditas hortikultura. Tanaman hortikultura yang banyak

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Akar primer awal memulai pertumbuhan tanaman setelah perkecambahan. Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal

Lebih terperinci

TANAMAN PERKEBUNAN. Kelapa Melinjo Kakao

TANAMAN PERKEBUNAN. Kelapa Melinjo Kakao TANAMAN PERKEBUNAN Kelapa Melinjo Kakao 1. KELAPA Di Sumatera Barat di tanam 3 (tiga) jenis varietas kelapa, yaitu (a) kelapa dalam, (b) kelapa genyah, (c) kelapa hibrida. Masing-masing mempunyai karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Produktivitas tanaman ditentukan oleh interaksi antara lingkungan dan

BAB I PENDAHULUAN. Produktivitas tanaman ditentukan oleh interaksi antara lingkungan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pisang (Musa paradisiaca L.) merupakan salah satu jenis buah tropika yang mempunyai potensi cukup tinggi untuk dikelola secara intensif dengan berorientasi agribisnis,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak

I. PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak digemari masyarakat Indonesia, sehingga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Cabai merah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pangan merupakan kebutuhan yang paling esensial bagi manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pangan merupakan kebutuhan yang paling esensial bagi manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang paling esensial bagi manusia untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya. Pangan sebagai sumber zat gizi (karbohidrat, lemak, protein,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai agroekologi dataran rendah sampai dataran tinggi yang hampir semua dapat menghasilkan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai agroekologi dataran rendah sampai dataran tinggi yang hampir semua dapat menghasilkan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai agroekologi dataran rendah sampai dataran tinggi yang hampir semua dapat menghasilkan buah-buahan. Indonesia menghasilkan banyak jenis buah-buahan.

Lebih terperinci

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun LAMPIRAN Lampiran 1. Skoring sifat dan karakter tanaman cabai 1. Tinggi tanaman : Tinggi tanaman diukur mulai dari atas permukaan tanah hingga ujung tanaman yang paling tinggi dan dinyatakan dengan cm.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki areal perkebunan jambu mete (Anacardium occidentale L.) seluas 560.813 ha, tersebar di propinsi Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan,

Lebih terperinci

TUGAS TERSTRUKTUR SEMINAR (BUDIDAYA JAMUR) Oleh : AGUSMAN ( )

TUGAS TERSTRUKTUR SEMINAR (BUDIDAYA JAMUR) Oleh : AGUSMAN ( ) TUGAS TERSTRUKTUR SEMINAR (BUDIDAYA JAMUR) Oleh : AGUSMAN (10712002) JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN PROGRAM STUDY HORTIKULTURA POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG 2012 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tabel 1. Karakteristik Buah pada Beberapa Kultivar Pisang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tabel 1. Karakteristik Buah pada Beberapa Kultivar Pisang 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Pisang (Musa spp. L) termasuk ke dalam divisi Spermatophyta, subdivisi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG KEPOK BANGUN SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG KEPOK BANGUN SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG KEPOK BANGUN SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika. 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengenalan Tanaman Sorgum Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika. Tanaman ini sudah lama dikenal manusia sebagai penghasil pangan, dibudidayakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pisang ( Musa paradisiaca L) adalah salah satu buah yang digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pisang ( Musa paradisiaca L) adalah salah satu buah yang digemari oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pisang ( Musa paradisiaca L) adalah salah satu buah yang digemari oleh sebagian besar penduduk dunia. Rasanya enak, kandungan gizinya tinggi, mudah didapat, dan harganya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting

PENDAHULUAN. kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ransum merupakan campuran bahan pakan yang disusun untuk memenuhi kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting dalam pemeliharaan ternak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada garis khatulistiwa. Hal ini mempengaruhi segi iklim, dimana Indonesia hanya memiliki 2 musim

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi Tanaman Pisang. Menurut Cronquist (1981) Klasifikasi tanaman pisang kepok adalah sebagai. berikut: : Plantae

TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi Tanaman Pisang. Menurut Cronquist (1981) Klasifikasi tanaman pisang kepok adalah sebagai. berikut: : Plantae 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Tanaman Pisang Menurut Cronquist (1981) Klasifikasi tanaman pisang kepok adalah sebagai berikut: Regnum Divisio Classis Ordo Familya Genus : Plantae : Magnoliophyta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tumbuhan tersebut. Suatu komunitas tumbuhan dikatakan mempunyai

I. PENDAHULUAN. tumbuhan tersebut. Suatu komunitas tumbuhan dikatakan mempunyai 1 I. PENDAHULUAN Keanekaragaman tumbuhan menggambarkan jumlah spesies tumbuhan yang menyusun suatu komunitas serta merupakan nilai yang menyatakan besarnya jumlah tumbuhan tersebut. Suatu komunitas tumbuhan

Lebih terperinci

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT Mono Rahardjo dan Otih Rostiana PENDAHULUAN Kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan salah satu tanaman obat potensial, selain sebagai bahan baku obat juga

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Konsumsi Buah dan Sayuran Sikap Siswa Sekolah Dasar di SD Negri 064975 Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2010 1.

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2006 saat harga minyak dunia bergerak naik, jarak pagar

BAB I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2006 saat harga minyak dunia bergerak naik, jarak pagar BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak tahun 2006 saat harga minyak dunia bergerak naik, jarak pagar (Jatropha curcas) mulai mendapat perhatian khusus pemerintah yang dikembangkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. panen, produksi buah-buahan berlimpah sehingga harga jualnya rendah. Petani tidak dapat menyimpan buah-buahan lebih lama karena umur

I. PENDAHULUAN. panen, produksi buah-buahan berlimpah sehingga harga jualnya rendah. Petani tidak dapat menyimpan buah-buahan lebih lama karena umur I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produksi buah-buahan di Indonesia seperti nanas, salak, pisang, dan pepaya cukup tinggi. Menurut Direktorat Jenderal Hortikultura (2009), produksi buah-buahan Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Kedelai Berdasarkan klasifikasi tanaman kedelai kedudukan tanaman kedelai dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut (Cahyono, 2007):

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan pangan hewani berkualitas juga semakin meningkat. Salah satu pangan hewani

BAB I PENDAHULUAN. akan pangan hewani berkualitas juga semakin meningkat. Salah satu pangan hewani BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat, menyebabkan kebutuhan akan pangan hewani berkualitas juga semakin meningkat. Salah satu pangan hewani berkualitas yang

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pisang merupakan salah satu buah tropis yang paling banyak ditemukan dan dikonsumsi di Indonesia. Produksi pisang di Indonesia adalah yang tertinggi dibandingkan dengan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pisang adalah tanaman herba yang berasal dari kawasan Asia Tenggara

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pisang adalah tanaman herba yang berasal dari kawasan Asia Tenggara 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Pisang Pisang adalah tanaman herba yang berasal dari kawasan Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Sudah lama buah pisang menjadi komoditas buah tropis yang sangat populer

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN ,8 ton (49,97%) dari total produksi daging (Direktorat Jenderal Peternakan,

I. PENDAHULUAN ,8 ton (49,97%) dari total produksi daging (Direktorat Jenderal Peternakan, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging ayam broiler adalah bahan pangan sumber protein hewani yang berkualitas tinggi karena mengandung asam amino esensial yang lengkap, lemak, vitamin, dan mineral serta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Bawang merah telah dikenal dan digunakan orang sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Dalam peninggalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman bayam merupakan sayuran daun yang sudah lama dikenal dan

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman bayam merupakan sayuran daun yang sudah lama dikenal dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tanaman bayam merupakan sayuran daun yang sudah lama dikenal dan diakrabi masyarakat luas. Tanaman Amaranthanceae atau bayam merupakan sayuran yang memiliki ciri-ciri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gurih, berwarna cokelat, tekstur lunak, digolongkan makanan semi basah

BAB I PENDAHULUAN. gurih, berwarna cokelat, tekstur lunak, digolongkan makanan semi basah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dodol merupakan salah satu makanan tradisional yang mudah dijumpai di beberapa daerah di Indonesia. Dodol memiliki rasa manis gurih, berwarna cokelat, tekstur lunak,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Kelapa sawit termasuk tanaman keras (tahunan) yang mulai menghasilkan pada umur 3 tahun dengan

Lebih terperinci

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L.

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L. B. Pembahasan Pencandraan adalah teknik penggambaran sifat-sifat tanaman dalam tulisan verbal yang dapat dilengkapi dengan gambar, data penyebaran, habitat, asal-usul, dan manfaat dari golongan tanaman

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang 38 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran 1. Keadaan Geografis Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2007 dan diresmikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut, divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, ordo liliales,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar yang penting bagi manusia untuk mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Nira adalah cairan yang rasanya manis dan diperoleh dari bagian tandan

PENDAHULUAN. Nira adalah cairan yang rasanya manis dan diperoleh dari bagian tandan PENDAHULUAN Latar Belakang Nira adalah cairan yang rasanya manis dan diperoleh dari bagian tandan bunga jantan tanaman penghasil nira seperti aren, kelapa, tebu, bit, sagu, kurma, nipah, siwalan, mapel,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Sorgum Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae (Poaceae). Tanaman ini telah lama dibudidayakan namun masih dalam areal yang terbatas. Menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Jambu biji disebut juga Jambu Klutuk (Bahasa Jawa), Jambu Siki, atau Jambu Batu yang dalam bahasa Latin disebut Psidium Guajava. Tanaman jambu biji merupakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541 LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541 Asal : Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Silsilah : Gondok x

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data 16 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 s/d Januari 2016. Lokasi penelitian berada di Desa Giriharjo, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi,

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN

PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN PELUANG INVESTASI : Ekstensifikasi lahan pertanian di kecamatan lainnya di wilayah Kabupaten Siak, seperti Kecamatan Sungai Apit dan Sungai Mandau; Cetak Sawah Baru (CSB) yang berfungsi mencukupi kebutuhan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 516/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG MAS KIRANA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 516/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG MAS KIRANA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 516/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG MAS KIRANA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH TENTANG PENGARUH WAKTU PEMBERIAN PUPUK KANDANG PADA BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea L.) SECARA ORGANIK. Oleh : Ika Kartika Wati

KARYA ILMIAH TENTANG PENGARUH WAKTU PEMBERIAN PUPUK KANDANG PADA BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea L.) SECARA ORGANIK. Oleh : Ika Kartika Wati KARYA ILMIAH TENTANG PENGARUH WAKTU PEMBERIAN PUPUK KANDANG PADA BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea L.) SECARA ORGANIK Oleh : Ika Kartika Wati NPM 10712019 PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskanberdasarkanlatarbelakangdanrumusanmasalah, Indonesia mempunyai banyak wilayah yang dapat dijadikan sebagai lahan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskanberdasarkanlatarbelakangdanrumusanmasalah, Indonesia mempunyai banyak wilayah yang dapat dijadikan sebagai lahan 1 BAB I PENDAHULUAN Padababiniakandibahasmengenaipendahuluan merupakanbagianawaldarisuatupenelitian. pendahuluaniniterdiridarilatarbelakangmasalah yang Bab yang menjelaskantimbulnyaalasan-alasanmasalah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench) merupakan tanaman yang termasuk di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench) merupakan tanaman yang termasuk di 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Sorgum 2.1.1. Klasifikasi Tanaman Sorgum Sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench) merupakan tanaman yang termasuk di dalam famili Graminae bersama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau

BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanaman umbi-umbian dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau uwi-uwian. Genus Dioscorea

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musaceae yang berasal dari Asia Tenggara. Di Indonesia, pisang merupakan buah

BAB I PENDAHULUAN. Musaceae yang berasal dari Asia Tenggara. Di Indonesia, pisang merupakan buah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pisang merupakan tumbuhan monokotil yang termasuk dalam familia Musaceae yang berasal dari Asia Tenggara. Di Indonesia, pisang merupakan buah yang paling

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam yang tersebar luas di wilayahnya. Negara Indonesia terkenal dengan sebutan negara agraris dan sebagian

Lebih terperinci