Keyword: Ahmad Yani International Airport, Reliability, and Energy supply
|
|
- Yuliana Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STUDI KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG Novio Mahendra Purnomo 1, Dr.Ir. Hermawan DEA. 2, Susatyo Handoko, ST., MT. 3 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jalan Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia Abstract - Ahmad Yani International Airport is one airport that has an important role in air transportation in Indonesia. In addition to functioning as a commercial aviation airport, Ahmad Yani airport also serves as the basis for Army military aviation. Based on the importance of the functions carried Ahmad Yani Semarang Airport, it would require a high reliability of the electrical system to supply loads that are owned by Ahmad Yani Semarang airport. Reliability analysis of electrical energy supply on Ahmad Yani International Airport will have an impact on service improvement efforts of the present and future, because of that, it required a study to study the reliability of electrical energy supply on Ahmad Yani International Airport as the object of research. In electrical power system installation, every component has an important role to arrange a reliable electrical system. So it is important to pay attention to the performance of each component. In this final project starts with gathering failure rate data from each component using survey method and using standard data from IEEE Std Based on failure rate data, would have known the reliability index for each load point to supply energy for every load. Calculations used in this final project are the manual calculation and calculation using program that has been made in Matlab R2010a. Besides can be used to determine the reliability index at the moment, the existing data can also be used to estimate the reliability index on Ahmad Yani International Airport for the next few years. Research results are based on IEEE standard data showed that the index of reliability which is owned by a panels loads in Ahmad Yani International Airport are well below established standards. Keyword: Ahmad Yani International Airport, Reliability, and Energy supply I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Kebutuhan energi listrik yang semakin bertambah dari hari ke hari harus diimbangi dengan peningkatan keandalan sistem energi listrik agar energi listrik dapat diterima oleh beban dengan baik dan terus-menerus. Keandalan sistem yang baik ini tidak hanya dalam sistem distribusi saja, namun sistem jaringan yang terdapat pada beban juga harus diperhatikan. Kontinyuitas penyaluran energi listrik merupakan salah satu aspek terpenting untuk mendapatkan keandalan suatu sistem. Agar tercapai suatu kepuasan pelayanan terhadap pelanggan (dalam hal ini konsumen listrik), maka diperlukan suatu sistem jaringan listrik yang handal. Semakin tinggi tingkat keandalan suatu sistem yang diinginkan, maka diperlukan peralatan atau komponen yang memiliki jaminan tingkat keandalan dengan sensitivitas tinggi untuk mengatasi, mengisolir serta menormalisir kembali sistem dari gangguan yang terjadi pada jaringan. Bandara Internasional Ahmad Yani merupakan salah satu bandar udara yang memiliki peranan penting dalam transportasi udara di Indonesia. Selain berfungsi sebagai bandara penerbangan komersil, bandara Ahmad Yani juga berfungsi sebagai basis penerbangan militer TNI- AD. Dengan demikian, maka diperlukan sebuah keandalan sistem kelistrikan yang tinggi untuk menyuplai tiap peralatan vital yang ada, diantaranya adalah sistem telekomunikasi pada menara kendali, lampu runway, komputerkomputer pengolah data dan beberapa fasilitas pelayanan publik. Untuk memberikan pelayanan yang andal, sistem tenaga listrik harus tetap utuh dan mampu mengatasi berbagai macam gangguan yang mungkin terjadi, diantaranya adalah terputusnya suplai energi listrik dari PLN. Ketika terjadi gangguan dari penyuplai utama listrik (PLN), maka dalam sistem yang membutuhkan keandalan yang tinggi perlu untuk memiliki sumber energi listrik lain yang dapat beroperasi dengan baik tanpa mengurangi kemampuan kinerja dari peralatan yang disuplai. Pada tugas akhir ini dilakukan studi tentang keandalan sistem tenaga listrik yaitu dengan melakukan Studi Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang. Hasil-hasil analisis tersebut digunakan untuk mengidentifikasi pentingnya penyuplaian energi listrik Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang secara terus menerus tanpa terputus untuk meningkatkan keandalan dalam suplai energi listrik, serta untuk mengetahui elemen-elemen sistem yang lemah dan yang memerlukan 1
2 perawatan berkala sehingga nantinya dapat dilakukan perbaikan sistem agar sistem tenaga listrik menjadi lebih andal. B. Tujuan Tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Melakukan analisa dan perhitungan terhadap sistem kelistrikan yang terdapat di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, sehingga dapat diketahui besarnya indeks keandalan yang dimiliki setiap komponen dan juga besarnya indeks keandalan yang digunakan untuk penyuplaian panel-panel beban. 2. Melakukan prediksi terhadap sistem kelistrikan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang dalam beberapa tahun kedepan dengan bantuan perhitungan menggunakan program yang dibuat dalam software Matlab. C. Batasan Masalah Untuk membatasi permasalahan yang ada dalam menganalisis dan agar permasalahan tidak terlalu melebar maka diperlukan pembatasan masalah sebagai berikut : 1. Sistem instalasai yang terdapat pada Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang adalah sistem instalasi ketika dilakukan survei, yaitu sejak bulan Desember 2011 hingga Maret Program yang dibuat dalam Software Matlab R2010a dalam Tugas Akhir ini hanya dikhususkan untuk sistem kelistrikan yang terdapat pada Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.... (1) Dengan R = Indeks Keandalan F = Indeks Kegagalan Terdapat empat faktor penting dalam keandalan, yaitu probabilitas, unjuk kerja sistem, periode waktu dan kondisi operasi Probabilitas adalah suatu kemungkinan terjadinya suatu kejadian diantara beberapa kejadian yang mungkin terjadi pada saat yang bersamaan. Pengukuran probabilitas dilakukan pada satu periode waktu tertentu. Sedangkan unjuk kerja sistem adalah penampilan peralatan atau sistem untuk bekerja secara memuaskan. Suatu peralatan akan bekerja pada kondisi tertentu (lingkungan tertentu, suhu tertentu,dsb) untuk mendapatkan keandalan. Laju kegagalan adalah nilai rata-rata dari jumlah kegagalan per satuan waktu pada selang pengamatan tertentu (T), yang dirumuskan sebagai berikut : Dengan λ : laju kegagalan atau frekuensi kegagalan tahunan rata-rata (gagal/tahun) d : jumlah kegagalan dalam waktu T. T : selang waktu pengamatan (tahun) Jumlah peralatan yang gagal dalam menjalankan fungsinya adalah berubah terhadap waktu. Tingkat kegagalan atau laju kegagalan akan berubah sesuai dengan umur peralatan tenaga listrik selama beroperasi. Dengan bertambahnya umur peralatan tersebut (sering dioperasikan) maka kemungkinan terjadinya kegagalan akan semakin besar pula. Ada tiga pembagian daerah laju kegagalan berdasarkan umur kerja suatu peralatan listrik [4], yaitu : II. DASAR TEORI 2.1 Keandalan Sistem Tenaga Listrik Keandalan suatu komponen maupun sistem dalam arti luas dapat diartikan sebagai ukuran dari suatu performa, dimana suatu sistem dengan keandalan yang tinggi adalah suatu sistem dengan performa kerja yang baik. Namun untuk lebih spesifiknya, keandalan adalah kemampuan dari komponen ataupun sistem tersebut untuk dapat beroperasi dengan baik sesuai fungsinya pada periode waktu tertentu dan dengan persyaratan tertentu. Suatu sistem dapat dikatakan memiliki keandalan yang baik apabila sistem tersebut memiliki frekuensi dan durasi kegagalan yang sekecil mungkin, suatu sistem dengan frekuensi kegagalan yang rendah namun dengan durasi kegagalan yang lama tetap saja dikatakan sebagai suatu sistem yang tidak handal, begitu juga untuk sistem dengan durasi kegagalan yang singkat namun sering terjadi gangguan. Dengan demikian indeks keandalan dapat dicari dengan rumus Gambar 1 Pembagian daerah laju kegagalan berdasarkan umur kerja peralatan listrik 1) Daerah I (daerah pada permulaan masa kerja/ daerah pra kerja). Pada daerah ini laju kegagalan yang terjadi merupakan kegagalan awal, dimana peralatan baru dioperasikan pertama kali. Nilai laju kegagalan pada daerah pra kerja akan berkurang dengan cepat dalam waktu relatif singkat. 2). Daerah II (daerah masa kerja). Pada daerah ini kegagalan/laju kegagalan yang terjadi tidak banyak mengalami perubahan maka dapat dianggap sebagai kegagalan yang konstan, 2
3 pada kurun waktu ini peralatan listrik telah berfungsi secara normal. 3). Daerah III (daerah akhir masa kerja). Daerah akhir masa kerja terjadi ketika umur peralatan sudah sangat tua (berada diluar masa efektifnya). Dengan bertambahnya umur peralatan maka tingkat keandalan peralatan akan berkurang, sehingga kegagalan akan sering terjadi pada masa ini. oleh karena itu sebelum peralatan mencapai masa akhir kerja maka perlu dilakukan penggantian atau perawatan pada peralatan tersebut. 2.2 Perhitungan keandalan untuk sistem yang berdasar pada rangkaian seri paralel [3] Sistem adalah beberapa peralatan berbeda yang membentuk satu kesatuan dalam melakukan fungsi tertentu, dengan demikian dapat dipastikan bahwa keandalan sistem tersebut merupakan kombinasi dari keandalan tiap-tiap peralatan yang menyusunnya. Suatu rangkaian listrik biasanya dapat diuraikan menggunakan sistem seri paralel, sehingga perhitungan keandalannya pun juga dapat didasarkan pada perhitungan keandalan rangkaian seri paralel. a. Rangkaian seri Karena 1-R1=F1 dan 1-R2=F2, maka: R sistem =1-(F1.F2)..(5) 2.3 Perhitungan keandalan untuk sistem yang utuh [3] Sistem yang utuh, merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang saling membantu satu sama lain dalam melaksanakan tugasnya, dalam kasus kali ini akan digunakan suatu sistem radial sebagai contoh perhitungan keandalan untuk sistem yang utuh, sistem ini memiliki sumber dengan tegangan 13,8 kv dan akan menyuplai beban yang memiliki tegangan kerja 480 V, sehingga di dalam sistem tersebut akan terdapat banyak komponen yang menyusunnya. Berikut gambar dari rangkaian tersebut: Gambar 2 Rangkaian seri Gambar di atas menunjukkan contoh dari rangkaian seri, misal alat bernomor 1 adalah Miniature Circuit Breaker (MCB), sedang alat kedua adalah kabel yang digunakan untuk menyalurkan energi listrik dari sisi input menuju sisi output, maka keandalan dari sistem seri di atas adalah kombinasi dari nilai keandalan dari MCB (R1) dan nilai keandalan kabel (R2), seperti yang ditunjukkan pada rumus perhitungan untuk sistem seri berikut: R sistem = R1.R2..(3) b. Rangkaian paralel Gambar 3 Rangkaian paralel Apabila suatu sistem terdiri dari rangkaian paralel seperti di atas, maka penyaluran energi listrik dari input menuju output memiliki dua pilihan saluran yang dapat digunakan, sehingga apabila jalur 1 mengalami kegagalan, energi listrik tetap dapat disalurkan melalui saluran 2. Sehingga rumus perhitungan keandalan dari sistem tersebut adalah sebagai berikut: R sistem =1-((1-R1).(1-R2))..(4) Gambar 4 Contoh sistem yang utuh dengan konfigurasi radial Dari gambar di atas, terlihat bahwa suplai listrik pada titik penggunaan tidak terpengaruh oleh komponen pada titik ke-12 dan ke-5, maka dengan demikian komponen pada titik ke-12 danke-5 tidak termasuk dalam perhitungan keandalan sistem untuk titik penggunaan. Setelah diketahui besarnya laju kegagalan tiap komponen, maka dapat dihitung indeks kegagalan yang dimiliki oleh tiap-tiap komponen dengan mengacu pada rumus. (6) Rumus di atas dapat digunakan untuk menghitung nilai keandalan sistem saat peralatan baru terpasang (ketika t=0) dan juga dapat digunakan untuk memperkirakan nilai keandalan suatu peralatan dalam beberapa tahun setelah peralatan tersebut terpasang. Dalam contoh sistem yang ada di atas, dimisalkan bahwa semua peralatan yang terpasang pada sistem baru terpasang setahun yang lalu, 3
4 dengan demikian dapat dikatakan bahwa usia penggunaan dari tiap peralatan baru satu tahun, sehingga untuk menghitung indeks keandalan dari peralatan pada sisi suplai dapat dilakukan perhitungan seperti berikut Setelah diketahui besarnya indeks keandalan yang dimiliki tiap-tiap komponen penyusun sistem, maka dapat dicari besarnya indeks keandalan pada sistem tersebut. R sistem = R suplay. R proteksi. R CB TM. R Busbare. R kabel1. R DS. R trafo. R CB TR. R Busbare TR. R CB TR. R kabel2 Dari perhitungan R sistem di atas terlihat bahwa indeks keandalan dari suatu sistem instalasi tenaga listrik merupakan gabungan indeks keandalan dari komponen-komponen penyusun sistem tersebut, sehingga suatu sistem tenaga listrik yang memiliki tingkat keandalan tinggi pasti tersusun dari komponen-komponen yang memiliki keandalan yang tinggi juga. III. PERHITUNGAN LAJU KGAGALAN 3.1 Perhitungan laju kegagalan suplai Sampai dengan bulan Maret tahun 2012, kebutuhan energi listrik bandara Ahmad Yani Semarang dipasok dari GI Krapyak yang berada pada daerah Semarang Barat. Untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut, digunakan trafo III yang terdapat pada GI Krapyak yang memiliki kapasitas sebesar 60 MVA melalui line Krapyak 12. Dalam operasinya, line 12 ini hanya digunakan untuk menyuplai dua beban besar, yaitu PT INAN dan Bandara Ahmad Yani menggunakan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 20 kv dan kawat penghantar jenis AAAC. Penggunaan kawat penghantar jenis AAAC ini rentan akan gangguan akibat alam yang mampu menyebabkan terganggunya aliran listrik menuju ke beban, gangguan ini karena kawat jenis ini merupakan kawat terbuka (tanpa terlindung lapisan isolasi). Berikut ini adalah data gangguan yang terjadi selama bulan April 2011 hingga Maret 2012: Tabel 1 Data gangguan yang terjadi pada KPK 12 tanggal gangguan mulai gangguan gangguan teratasi durasi ganggua n (menit) Data di atas merupakan data gangguan yang terjadi pada suplai sejak bulan April 2011 hingga Maret Dalam jangka waktu ini terjadi sebanyak sembilan gangguan, bahkan pada tanggal 28 Oktober 2011, durasi gangguan yang terjadi sangat lama, yaitu 141 menit. Apabila ditinjau sesuai standar yang berlaku untuk bandara internasional, suplai listrik yang menuju ke bebanbeban yang berfungsi untuk keselamatan penerbangan harus terus-menerus tanpa terpustus sama sekali, sehingga diperlukan sumber energi cadangan yang mampu memenuhi kebutuhan energi listrik ketika suplai dari PLN padam. Dengan melihat pada tabel 3.1, nilai lamda (λ) dapat dicari dengan menggunakan persamaan 2 Karena pencatatan data kegagalan dilaksanakan selama 12 bulan maka: 0,75 gangguan/bulan 9 gangguan/tahun Dalam ilmu distribusi, nilai yang diperoleh dari lamda ini sering juga disebut sebagai SAIFI (Sistem Average Interruption Frequency Index). Dengan mengacu pada hasil survei yang telah tertulis pada IEEE std , sebuah suplai energi listrik menggunakan saluran tunggal memiliki laju kegagalan rata-rata pertahun adalah 0,537. Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa Bila dibandingkan antara hasil survei secara langsung yang dilaksanakan di Bandara Ahmad Yani Semarang dengan hasil survei dari IEEE menunjukkan angka yang cukup jauh berbeda. Ini menunjukkan bahwa suplai energi listrik yang menuju Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang masih belum mampu bekerja secara optimal. 4
5 3.2 Perhitungan laju kegagalan beban Perhitungan laju kegagalan beban dilakukan untuk mengetahui tingkat kegagalan yang terjadi dari tiap-tiap komponen sehingga komponen tersebut tidak dapat bekerja sesuai fungsinya. Dalam perhitungan ini akan dibatasi pada perhitungan laju kegagalan hingga menuju ke panel beban. Laju kegagalan dari tiap-tiap komponen penyusun sistem yang berupa trafo, kabel, MCCB, genset,dll diperlukan untuk melakukan perhitungan indeks keandalan sistem penyuplai tenaga listrik yang menuju ke beban. Tabel 2 Perbandingan nilai lamda hasil percobaan dan standar IEEE KOMPONEN NILAI λ (gangguan/tahun) HASIL STANDAR SURVEI IEEE Sole fuse Trafo Trafo 2 0 0,0025 kabel tegangan rendah 0 0,00141 kabel tegangan menengah 0 0,0141 MCCB <600 A 0 0,0035 MCCB > 600A 0, ,0096 Genset 1 dan 3 0 0,067 Genset 2 0,125 0,067 Berdasar data yang terdapat pada tabel, hampir semua komponen masih berada dalam keadaan yang baik, karena memiliki nilai laju kegagalan yang lebih rendah jika dibanding dengan nilai yang terdapat pada standar IEEE. pada kasus Genset 2, dia memiliki nilai indeks kegagalan yang cukup tinggi karena dia telah mengalami kerusakan pada saat waktu operasinya yang relatif masih singkat. IV. PERHITUNGAN INDEKS KEANDALAN SISTEM Setelah diketahui besarnya laju kegagalan dari tiap peralatan penyusun sistem kelistrikan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang pada bab sebelumnya, bab ini akan membahas perhitungan keandalan sistem secara menyeluruh hingga menuju ke panel beban. Indeks keandalan suatu sistem merupakan kombinasi indeks keandalan dari tiap-tiap komponen yang menyusun sistem tersebut. Gambar 5 Single line diagram kelistrikan bandara Ahmad Yani Dari gambar di atas, dapat diketahui bahwa terdapat enam buah titik beban yang disuplai oleh sistem kelistrikan. Enam titik beban inilah yang akan dicari indeks keandalannya. Secara garis besar, keenam titik beban ini mendapatkan suplai utama energi listrik dari PLN, akan tetapi terdapat tiga buah genset yang berfungsi sebagai back up. Beban kantor, Tower, CCR dan NDB di back up oleh genset 1 yang memiliki kapasitas 250 kva. Khusus untuk beban DVOR dan Pompa mendapat perlakuan khusus, karena selain memiliki back up utama genset 3 yang berkapasitas 345 kva, untuk panel ini memungkinkan adanya back up cadangan dengan diinterkoneksi dengan genset 1. Perlakuan khusus untuk titik beban ini dikarenakan pentingnya peralatan DVOR ini untuk keselamatan penerbangan, serta pompa submersible yang digunakan untuk membuang air yang ada di runway agar tidak terdapat genangan air. Genset 2 khusus digunakan sebagai back up dari terminal. Genset 2 ini memiliki kapasitas paling besar yaitu 800 kva. Panel terminal adalah panel yang digunakan untuk menyuplai beban komersil dari bandara, diantaranya adalah pertokoan, terminal keberangkatan dan juga terminal kedatangan. 4.1 Perhitungan keandalan secara manual Dalam sistem yang digunakan untuk menyuplai beban kantor, tower, NDB dan CCR sistem merupakan rangkaian seri mulai dari suplai PLN hingga masuk ke ATS. Pada ATS terdapat Switch yang mampu mentrasfer secara otomatis dalam pemilihan suplai energi listrik yang akan digunakan, sehingga dengan demikian titik ATS ini dapat dimodelkan sebagai titik pertemuan sistem paralel antara sistem yang berasal dari suplai PLN dan suplai dari genset1. Menggunakan data hasil pengamatan Besarnya indeks keandalan yang terdapat pada suplai PLN hingga MCCB 1 panel ACOS1 R seri1 =R suplai. R sole fuse1. R kabel suplai-trafo1. R sole fuse2. R trafo1. R kabel trafo1-p.incoming. R MCCB 1 P.Incoming. R MCCB 2 P. Incoming. R kabel P.Incoming-P.TR1. R MCCB 1 5
6 P.TR1. R MCCB 3 P.TR1. R kabel P.TR1-P.ACOS1. R MCCB 1 P.ACOS1 R seri1 =0, , , , , ,9484 = 0, Besarnya indeks keandalan genset 1 adalah R G1 = 1 Besarnya indeks keandalan pada sistem paralel antara sistem seri dan genset 1 adalah: R paralel = 1-(Q seri1. Q G1 ) = 1- ((1-R seri1 ). (1-R G1)) = 1- ((1-0, ). (1-1)) = 1- (0, ) = 1-0 = 1 Besarnya indeks keandalan sistem dalam menyuplai panel kantor adalah: R kantor = R paralel.. R MCCB 2 P.ACOS1. R kabel P.ACOS1- P.Esensial. R MCCB 1 P.Esensial. R MCCB 3 P.Esensial R kantor = R kantor = 1 Menggunakan data standar IEEE Besarnya indeks keandalan yang terdapat pada suplai PLN hingga MCCB 1 panel ACOS1 R seri1 =R suplai. R sole fuse1. R kabel suplai-trafo1. R sole fuse2. R trafo1. R kabel trafo1-p.incoming. R MCCB 1 P.Incoming. R MCCB 2 P. Incoming. R kabel P.Incoming-P.TR1. R MCCB 1 P.TR1. R MCCB 3 P.TR1. R kabel P.TR1-P.ACOS1. R MCCB 1 P.ACOS1 R seri1 =0, , , , , , , , , , , , ,89119 R seri1 = 0,196 Besarnya indeks keandalan genset 1 adalah R G1 = 0,76491 Besarnya indeks keandalan pada sistem paralel antara sistem seri dan genset 1 adalah: R paralel = 1-(Q seri1. Q G1 ) = 1- ((1-R seri1 ). (1-R G1)) = 1- ((1-0,196). (1-0,76491)) = 1- (0,804. 0,23509) = 1-0,1890 = 0,81099 Besarnya indeks keandalan sistem dalam menyuplai panel kantor adalah: R kantor = R paralel.. R MCCB 2 P.ACOS1. R kabel P.ACOS1-P.Esensial. R MCCB 1 P.Esensial. R MCCB 3 P.Esensial R kantor = 0, , , , ,95887 R kantor = 0,71439 Pencarian indeks keandalan dari panel beban yang lain dilakukan dengan metode yang sama dengan rangkaian dan komponen yang berbeda. 4.2 Perhitungan keandalan dengan bantuan software Dalam penulisan tugas akhir ini, digunakan program yang berdasar pada software matlab untuk memudahkan perhitungan. Software matlab yang digunakan adalah matlab R2010a. penulis telah merancang tampilan pada Grafik User Interface (GUI) dan memasukkan rumus-rumus perhitungan, sehingga apabila program ini dijalankan pada komputer yang telah terinstal software matlab didalamnya, pengguna dapat langsung mengetahui indeks keandalan sistem kelistrikan di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang pada tahun tersebut maupun prediksi perhitungan keandalan pada beberapa tahun kemudian hanya dengan memasukkan nilai indeks kegagalan dan waktu perawatan/penggantian dari tiap-tiap komponen yang ada, selain itu, terdapat juga grafik yang akan menunjukkan perkembangan indeks keandalan yang terjadi sejak tahun 2012 hingga tahun yang diinginkan tadi. Berikut adalah flowchart yang akan menunjukkan cara kerja dari program yang telah dijelaskan di atas. Mulai Pilih Template Data Yang Diinginkan Tentukan Tahun Tampil Nilai Indeks Keandalan Tiap Komponen dan sistem Tampilkan Grafik? t Selesai y Tampilkan Grafik Keandalan Sistem Dari Tahun Yang Diinginkan Gambar 6 Flowchart Program 6
7 Gambar 7 Tampilan muka program perhitungan keandalan sistem kelistrikan Bandara Ahmad Yani Semarang Gambar 4.4 di atas merupakan tampilan muka dari program yang dapat digunakan untuk membantu perhitungan indeks keandalan sistem kelistrikan di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang. Untuk masuk ke program selanjutnya, dapat dilakukan dengan klik tombol MASUK DATA SURVEI atau MASUK DATA IEEE yang terdapat pada sisi bawah tampilan program tersebut. Dua tombol di atas merupakan pilihan yang secara otomatis akan mengisi nilai lamda yang terdapat pada program selanjutnya dengan data hasil survei atau data dengan standar IEEE, namun dalam program ini memungkinkan juga bila ingin dilakukan perubahan data pada nilai jumlah kegagalan per tahun. Apabila tombol tersebut telah di klik, maka selanjutnya akan muncul tampilan seperti pada gambar di bawah ini: Gambar 9 Tampilan hasil perhitungan indeks keandalan Gambar di atas merupakan tampilan yang berisi hasil perhitungan indeks keandalan sistem kelistrikan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang yang berdasar pada data-data yang tadi telah dimasukkan pada tampilan kedua. Dari tampilan di atas akan ditunjukkan besarnya indeks tiap peralatan dan juga pada tiap panel beban. Pada tampilan ini juga dapat diketahui komponenkomponen apa saja yang kemungkinan telah mengalami penurunan kinerja. Tabel 3 Perbandingan nilai indeks keandalan hasil perhitungan manual dan menggunakan software DENGAN METODE MANUAL SOFTWARE TITIK BEBAN DATA SURVEI IEEE Std DATA SURVEI IEEE Std Kantor 1 0, ,71439 Tower 1 0, ,71439 CCR 1 0, ,71439 NDB 1 0, ,71439 DVOR dan Pompa 1 0, ,94347 Terminating 0, , , ,65597 Gambar 8 Tampilan untuk memasukkan data tiap peralatan penyusun sistem Tampilan di atas merupakan tampilan untuk memasukkan data tiap-tiap komponen yang menyusun sistem kelistrikan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang. Kolom penggantian adalah kolom yang berfungsi untuk memasukkan data apabila direncanakan adanya penggantian atau perawatan peralatan tersebut pada n-tahun selanjutnya. Tombol HITUNG yang terletak pada sisi kanan bawah tampilan akan berfungsi sebagai perintah untuk melakukan perhitungan indeks keandalan pada tahun yang telah ditentukan pada sisi sebelah kiri tombol tersebut apabila di klik, sehingga akan membuka tampilan seperti dibawah ini: Dari data di atas terlihat nilai hasil perhitungan manual dengan perhitungan menggunakan software hampir sama, sedikit perbedaan yang terjadi karena faktor pembulatan dalam perhitungan. Seperti yang diharapkan di awal, ternyata DVOR dan Pompa memang memiliki indeks keandalan paling tinggi, sedangkan terminating paling rendah, sedangkan adanya perbedaan antara data hasil survei dengan data satandar IEEE Std karena dasar dari perhitungan keandalan adalah peluang, dimana data yang berdasar pada standar IEEE merupakan keadaan secara perkiraan atas dasar kejadian yang terjadi pada kebanyakan peralatan dengan rating yang sama yang disurvei oleh IEEE, sedangkan data yang terdapat pada hasil survei adalah keadaan yang sesungguhnya terjadi pada peralatan di Bandara A.Yani Semarang berdasar hasil survei yang dilakukan penulis. 7
8 4.3 Perkiraan indeks keandalan pada tahuntahun mendatang Selain digunakan untuk melakukan perhitungan indeks keandalan pada saat ini, program ini juga dapat digunakan untuk melakukan prediksi indeks keandalan yang akan terjadi beberapa tahun kedepan, dengan berdasar pada rumus. keandalan pada tahuntahun berikutnya dapat diketahui karena pada dasarnya indeks keandalan dari tiap peralatan akan menurun dari tahun ke tahun. Berikut ini akan dicontohkan perkiraan indeks keandalan bandara pada tahun 2022 apabila tidak dilakukan perawatan sama sekali terhadap peralatan yang ada dan menggunakan indeks kegagalan yang terdapat pada survei IEEE. Gambar 10 Grafik penurunan indeks keandalan yang terjadi pada tahun 2012 hingga 2022 Dari hasil perkiraan di atas dapat dilihat bahwa untuk panel kantor, tower, CCR dan NDB memiliki indeks keandalan 0, Panel DVOR menunjukkan indeks 0, Nilai-nilai di atas sangat buruk, mengingat pentingnya beban-beban yang akan disuplai oleh panel ini. Dengan melihat grafik di atas, tampak bahwa indeks keandalan dari sistem cenderung menurun dari tahun ke tahun, sehingga seharusnya diadakan perawatan berkala yang dapat mencegah sistem tersebut tidak mampu beroperasi dengan baik. Bila dimisalkan sistem di atas terjadi perawatan berkala pada sisi Genset saja, maka indeks keandalan pada tahun ke sepuluh tidak akan seburuk hasil di atas, misalkan genset 1dirawat pada tahun ke-tujuh, Genset 2 pada tahun ke-delapan, dan Genset 3 pada tahun ke-sembilan, maka grafik prediksi indeks keandalan akan menunjukkan perubahan seperti berikut: Gambar 11 Grafik hasil perhitungan setelah dilakukan perawatan pada Genset 1,2 dan 3 Dari gambar di atas terlihat bahwa setelah dilakukan perawatan pada genset, indeks keandalan pada tahun 2012 mengalami peningkatan. Panel kantor, tower, CCR dan NDB yang awalnya memiliki indeks keandalan 0,34923 meningkat menjadi 0, Sedangkan panel DVOR yang awalnya menunjukkan indeks 0,60966, meningkat menjadi 0, Dan panel terminating yang awalnya 0,32222 naik menjadi 0, Peningkatan yang cukup besar ini didapat hanya dengan perawatan berkala pada genset, dengan demikian apabila perawatan berkala ini dilakukan pada semua peralatan penyusun sistem, maka peningkatan indeks keandalan ini juga akan semakin tinggi, selain itu, semakin sering sistem itu dirawat, maka semakin baik pula indeks keandalan yang dimiliki sistem tersebut. V. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pengujian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Dibutuhkan sistem distribusi yang lebih handal untuk menyuplai Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang. 2. Suplai energi listrik yang disalurkan PLN selama bulan April 2011 hingga Maret 2012 mengalami sembilan kali gangguan, dengan durasi gangguan rata-rata hanya 39,667 menit. 3. Indeks keandalan sistem tenaga listrik dapat dihitung dari laju kegagalan yang dimiliki tiap komponen penyusun sistem tersebut dengan berdasar pada sistem instalasinya. 4. Dari data yang diperoleh dari hasil survei, indeks keandalan yang dimiliki tiap-tiap panel beban memiliki indeks keandalan yang sesuai dengan standar. 5. Dari data yang diperoleh dari IEEE Std , indeks keandalan yang dimiliki tiaptiap panel beban memiliki indeks keandalan yang masih jauh di bawah standar. 6. Data mengenai laju kegagalan yang dimiliki dapat juga digunakan untuk memprediksi indeks keandalan yang dimiliki untuk beberapa tahun ke depan. B. Saran 1. Untuk meningkatkan indeks keandalan sistem secara keseluruhan, komponenkomponen yang sudah mulai menurun kinerjanya sebaiknya diganti (untuk MCCB dan kabel), namun apabila tidak memungkinkan untuk penggantian, peningkatan indeks keandalan dapat dilakukan dengan top over houl (untuk genset). 2. Untuk memperoleh hasil yang lebih mendekati keadaan di Bandara Ahmad Yani 8
9 Semarang, sebaiknya dilakukan penelitian untuk mengetahui laju kegagalan tiap komponen sesuai dengan kondisi di Indonesia Sulasno, Teknik dan Sistem Distribusi Tenaga Listrik, edisi 1. Badan penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia. DAFTAR PUSTAKA 1. Away, Gunaidi Abdia., The Shortcut of MATLAB Programing. Informatika Bandung, Indonesia. 2. Cepin, Marko., Assessment of Power System Reliability. Springer-verlag, United States of America. 3. Chowdhury, Ali A., and Koval, Don O., Power Distribution System Reliability. The Institute of Electrical and Electronic Engineers, Inc., United States of America. 4. Gonen, Turan., Elektric Power Distribution System Engineering. McGraw- Hill Companies, Inc., United States of America. 5. IEEE Std , IEEE Recommended Practice for the Design of Reliable Industrial and Commercial Power Sistem. The Institute of Electrical and Electronic Engineers, Inc., United States of America. 6. International Civil Aviation Organization, Aerodrome Design and Operations. 7. Marsudi, Djiteng., Operasi Sistem Tenaga Listrik. Graha Ilmu, Yogyakarta, Indonesia. 8. Ramakumar, R., Engineering Reliability fundamental and application. Prentice-Hall, Inc., United States of America. 9. Saleh, Chairul., Metodologi Penelitian : Sebuah Petunjuk Praktis. Jaya Abadi, Yogyakarta, Indonesia. BIODATA PENULIS Novio Mahendra Purnomo lahir di Semarang pada 27 November Saat ini sedang menempuh pendidikan tinggi di Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro. Konsentrasi Energi Listrik. Semarang, Juni 2012 Menyetujui, Dosen Pembimbing I Dr.Ir. Hermawan DEA. NIP Dosen Pembimbing II Susatyo Handoko, ST., MT. NIP
STUDI PENEMPATAN SECTIONALIZER PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG KELINGI UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN
Mikrotiga, Vol 2, No. 1 Januari 2015 ISSN : 2355-0457 5 STUDI PENEMPATAN SECTIONALIZER PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG KELINGI UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN Azzahraninna Tryollinna 1*, Rudyanto
Lebih terperinciANALISA SISTEM SUPLAI ENERGI LISTRIK DITINJAU DARI KEANDALAN SISTEM GENERATOR DI PERTAMINA PRABUMULIH
ANALISA SISTEM SUPLAI ENERGI LISTRIK DITINJAU DARI KEANDALAN SISTEM GENERATOR DI PERTAMINA PRABUMULIH Antonius Hamdadi Rio Oktafian Aryansyah Universitas Sriwijaya Abstract In this thesis aims to analyze
Lebih terperinciAnalisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 B-153 Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique Henki Projo Wicaksono,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir (state of the art) Berdasarkan topik usulan tugas akhir yang diambil, terdapat beberapa referensi dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga penyaluran energi listrik ke konsumen berjalan lancar dengan kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Perkembangan
Lebih terperinciEvaluasi Keandalan Sistem Jaringan Distribusi 20 kv Menggunakan Metode Reliability Network Equivalent Approach (RNEA) di PT. PLN Rayon Mojokerto
Evaluasi Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Menggunakan Metode Reliability Network Equivalent Approach EVALUASI KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY NETWORK EQUIVALENT
Lebih terperinciAnalisa Keandalan Jaringan Sistem Distribusi Tegangan Menengah 20kV di PT. Astra Daihatsu Motor
Analisa Keandalan Jaringan Sistem Distribusi Tegangan Menengah 20kV di PT. Astra Daihatsu Motor Okki Dwi Bagus A. 1), Sulistyono, ST, MM 2) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercubuana
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Jaringan Distribusi Sistem Tenaga listrik di Indonesia tersebar dibeberapa tempat, maka dalam penyaluran tenaga listrik dari tempat yang dibangkitkan sampai ke tempat
Lebih terperinciAPLIKASI KONFIGURASI JARINGAN SPINDEL PADA PLN CABANG MEDAN RAYON MEDAN KOTA
APLIKASI KONFIGURASI JARINGAN SPINEL PAA PLN CABANG MEAN RAYON MEAN KOTA Virgilius Robert H. Rumapea 13203146 Laboratorium Tegangan Tinggi dan Arus Tinggi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika - Institut
Lebih terperinciAnalisa Koordinasi Over Current Relay Dan Ground Fault Relay Di Sistem Proteksi Feeder Gardu Induk 20 kv Jababeka
Analisa Koordinasi Over Current Relay Dan Ground Fault Relay Di Sistem Proteksi Feeder Gardu Induk 20 kv Jababeka Erwin Dermawan 1, Dimas Nugroho 2 1) 2) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciEVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAKAP
EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAKAP Drajad Wahyudi Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciStudi Keandalan Sistem Distribusi 20kV di Bengkulu dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)
Studi Keandalan Sistem Distribusi 20kV di Bengkulu dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Andhito Sukmoyo Nugroho, I.G.N. Satriadi Hernanda 2), Adi Soeprijanto 1) Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB III PENGUKURAN DAN PENGUMPULAN DATA
BAB III PENGUKURAN DAN PENGUMPULAN DATA Distribusi sistem tenaga listrik memiliki peranan penting dalam penyaluran daya ke beban atau konsumen, terutama kualitas energi listrik yang diterima konsumen sangat
Lebih terperinciPROCEEDING SEMINAR TUGAS AKHIR TEKNIK ELEKTRO FTI-ITS (2012) 1
PROCEEDING SEMINAR TUGAS AKHIR TEKNIK ELEKTRO FTI-ITS (2012) 1 ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI DI PT. PLN (PERSERO) APJ KUDUS MENGGUNAKAN SOFTWARE (ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSIS PROGAM) DAN METODE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konsumen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam penggunaan daya listrik, mutlak dibutuhkan sistem distribusi. Sistem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang berguna untuk menyalurkan
Lebih terperinciLaju Kegagalan Metode FMEA Single Line Diagram Yang di Evaluasi Indeks Kegagalan Peralatan Sistem Distribusi
Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan akan tenaga listrik di jaringan listrik Bengkulu, menuntut suatu sistem tenaga listrik yang mempunyai keandalan dalam penyediaan dan penyaluran dayanya. Permasalahan
Lebih terperinciDosen Pembimbing Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc., Ph.D I.G.N. Satriyadi Hernanda, ST., MT
STUDI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI PT. SEMEN GRESIK-TUBAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY INDEX ASSESSMENT (RIA) DAN SOFTWARE ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSIS PROGRAM (ETAP) Dosen Pembimbing Prof.
Lebih terperinciKeandalan Sistem Tenaga Listrik Jaringan Distribusi 20 kv menggunakan Metode RIA
STUDI ANALISIS KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV PADA PENYULANG GARDU INDUK SUKOLILO MENGGUNAKAN METODE RIA (RELIABILITY INDEX ASSESSMENT) Muhammad Yusuf Saifulloh S1 Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Secara geografis Gardu Induk Kentungan letaknya berada di Jl. Kaliurang
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gardu Induk Kentungan Secara geografis Gardu Induk Kentungan letaknya berada di Jl. Kaliurang Km 6,5 Yogyakarta. Ditinjau dari peralatannya Gardu Induk Kentungan merupakan Gardu Induk
Lebih terperinciTeknologi Elektro, Vol. 14, No.2, Juli - Desember
Teknologi Elektro, Vol. 14, No.2, Juli - Desember 2015 1 ANALISA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI PENYULANG KAMPUS DENGAN MENGGUNAKAN PENGGABUNGAN METODE SECTION TECKNIQUE DAN RIA Gusti Putu Budi Arigandi 1,
Lebih terperinciANALISIS KEDIP TEGANGAN AKIBAT GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG ABANG DI KARANGASEM
SKRIPSI ANALISIS KEDIP TEGANGAN AKIBAT GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG ABANG DI KARANGASEM I MADE YOGA DWIPAYANA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan energi, salah satunya energi listrik yang sudah menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di jaman teknologi sekarang ini kehidupan masyarakat sangatlah bergantung dengan energi, salah satunya energi listrik yang sudah menjadi kebutuhan pokok industri
Lebih terperinciPerencanaan Rekonfigurasi Jaringan Tegangan Menengah Pada Kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran
56 Teknologi Elektro, Vol. 15, No. 1, Januari - Juni 2016 Perencanaan Rekonfigurasi Jaringan Tegangan Menengah Pada Kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran I Putu Andithya Chrisna Budi 1, I. A. Dwi Giriantari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia selama ini selalu meningkat dari tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan industri serta pertambahan
Lebih terperinciANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PT PLN DISTRIBUSI JAWA TIMUR KEDIRI DENGAN METODE SIMULASI SECTION TECHNIQUE
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PT PLN DISTRIBUSI JAWA TIMUR KEDIRI DENGAN METODE SIMULASI SECTION TECHNIQUE Chandra Goenadi, I.G.N
Lebih terperinciAnalisa Nilai Indeks Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Udara 20 kv pada Feeder PT. PLN (Persero) Rayon Sungai Penuh - Kerinci
93 JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 1, JANUARI 2017 Analisa Nilai Indeks Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Udara 20 kv pada Feeder PT. PLN (Persero) Rayon Sungai Penuh - Kerinci Dasman*, Royas
Lebih terperinciEvaluasi Tingkat Keandalan Jaringan Distribusi 20 kv Pada Gardu Induk Bangkinang Dengan Menggunakan Metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis)
Evaluasi Tingkat Keandalan Jaringan Distribusi 20 kv Pada Gardu Induk Bangkinang Dengan Menggunakan Metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis) Rahmad Santoso, Nurhalim Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA. distribusi 20 KV di PT.ADM ini menggunakan software ETAP7, kemudian nilai
BAB IV ANALISA DATA Dalam melakukan evaluasi nilai indeks keandalan pada sebuah sistem distribusi 20 KV di PT.ADM ini menggunakan software ETAP7, kemudian nilai keandalan yang didapat dari ETAP dibandingkan
Lebih terperinciAnalisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kv PT.PLN Rayon Lumajang dengan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis)
B-462 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kv PT.PLN Rayon Lumajang dengan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis) Achmad
Lebih terperinciGunawan Hadi Prasetiyo, Optimasi Penempatan Recloser pada Penyulang Mayang Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Jember Menggunakan Simplex Method
OPTIMASI PENEMPATAN RECLOSER PADA PENYULANG MAYANG AREA PELAYANAN DAN JARINGAN (APJ) JEMBER MENGGUNAKAN SIMPLEX METHOD (OPTIMIZATION OF RECLOSER PLACEMENT USING SIMPLEX METHOD (CASE STUDY : MAYANG S FEEDER
Lebih terperinciAnalisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique
KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-issn: -736 Analisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique Aditya Mulianda #1, Syahrizal #, Mansur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hal ini akan menyebabkan permintaan energi listrik akan mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diimbangi dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, kebutuhan energi listrik dari tahun ke tahun juga akan terus meningkat. Hal ini akan
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE DAN RNEA PADA PENYULANG RENON
STUDI PERBANDINGAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE DAN RNEA PADA PENYULANG RENON I. N. Partawan 1, I. G. Dyana Arjana 2, A. I. Weking 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciANALISIS KEANDALAN DAN NILAI EKONOMIS DI PENYULANG PUJON PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG
ANALISIS KEANDALAN DAN NILAI EKONOMIS DI PENYULANG PUJON PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG Fery Praditama. 1, Ir. Teguh Utomo, MT. 2, Ir. Mahfudz Shidiq, MT³ 1 Mahasiswa Teknik Elektro, 2,3 Dosen Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distributed Generation Distributed Generation adalah sebuah pembangkit tenaga listrik yang bertujuan menyediakan sebuah sumber daya aktif yang terhubung langsung dengan jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya daya listrik, hampir semua peralatan kebutuhan sehari-hari membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya dunia teknologi baik di bidang industri, usaha, maupun rumah tangga yang mana semua kebutuhan tersebut membutuhkan adanya daya listrik, hampir
Lebih terperinciEvaluasi Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Berdasarkan Mutu Pelayanan
Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Berdasarkan Mutu Pelayanan Skripsi diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik
Lebih terperinciCanggi Purba Wisesa, Analisis Keandalan Sistem Distribusi 20 kv di PT. PLN APJ Banyuwangi dengan metode Reliability Network Equivalent Approach
ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DI PT. PLN (PERSERO) APJ BANYUWANGI DENGAN METODE RELIABILITY NETWORK EQUIVALENT APPROACH (20 kv Distribution System Reliability Analysis At PT. PLN (Persero)
Lebih terperinciYulius S. Pirade ABSTRAK
Media Litbang Sulteng 2 (1) : 29 33, Oktober 2009 ISSN : 1979-5971 STUDI KEANDALAN KELISTRIKAN KOTA PALU 2007 BERDASARKAN SYSTEM AVERAGE INTERRUPTION DURATION INDEX (SAIDI) DAN SYSTEM AVERAGE INTERRUPTION
Lebih terperinciAnalisis Keandalan Sistem Distribusi Penyulang Kampus dengan Menggunakan Penggabungan Metode Section Technique dan RIA
SKRIPSI Analisis Keandalan Sistem Distribusi Penyulang Kampus dengan Menggunakan Penggabungan Metode Section Technique dan RIA GUSTI PUTU BUDI ARIGANDHI NIM. 1104405009 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS
Lebih terperinciANALISA ASPEK EKONOMI PADA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER 20 KV PT.PLN(PERSERO) APJ MOJOKERTO
TUGAS AKHIR RE 1599 ANALISA ASPEK EKONOMI PADA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER 20 KV PT.PLN(PERSERO) APJ MOJOKERTO Yun Tonce Kusuma Priyanto NRP 2202109003 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND
NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.0 Diajukan oleh: INDRIANTO D 400 100
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Reliability Index Assessment). Adapun hasil dari metode ini adalah nilai indeks
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam proses penelitian ini penulis melakukan penelitian kuantitatif yang menganalisa suatu keandalan sistem distribusi 20 kv menggunkan metode RIA (Reliability
Lebih terperinciSTUDI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI PT
PROCEEDING SEMINAR TUGAS AKHIR TEKNIK ELEKTRO FTI-ITS (2012) 1 STUDI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI PT. SEMEN GRESIK-TUBAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY INDEX ASSESSMENT (RIA) DAN SOFTWARE ETAP
Lebih terperinciEVALUASI KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI MENGGUNAKAN INDEKS SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN (PERSERO) AREA PONTIANAK
EVALUASI KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI MENGGUNAKAN INDEKS SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN (PERSERO) AREA PONTIANAK Hendro Tri Kurniawan ), Ir.Bonar Sirait, M.Sc ), Ir.Junaidi, M.Sc ) ) Mahasiswa dan,)
Lebih terperinciANALISIS KOORDINASI ISOLASI SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV TERHADAP SAMBARAN PETIR DI GIS TANDES MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK EMTP RV
TUGAS AKHIR RE 1599 ANALISIS KOORDINASI ISOLASI SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV TERHADAP SAMBARAN PETIR DI GIS TANDES MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK EMTP RV IKA PRAMITA OCTAVIANI NRP 2204 100 028 Dosen
Lebih terperinciANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK PADA PENYULANG NUSANTARA II DI PT.PLN (PERSERO) RAYON KROYA MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE
ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK PADA PENYULANG NUSANTARA II DI PT.PLN (PERSERO) RAYON KROYA MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE SKRIPSI JATMIKO AZIZ 1203030020 PROGRAM STUDI TEKNIK
Lebih terperinciEVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU
EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU Diajukan untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya guna menentukan batasan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Berdasarkan topik skripsi yang diambil, terdapat beberapa referensi dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya guna menentukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Proses Penyaluran Tenaga Listrik Gambar 2.1. Proses Tenaga Listrik Energi listrik dihasilkan dari pusat pembangkitan yang menggunakan energi potensi mekanik (air, uap, gas, panas
Lebih terperinciOPTIMASI PENEMPATAN RECLOSER TERHADAP KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN ALGORITMA GENETIKA
Makalah Seminar Tugas Akhir OPTIMASI PENEMPATAN RECLOSER TERHADAP KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN ALGORITMA GENETIKA Radiktyo Nindyo Sumarno [1], Dr. Ir. Hermawan, DEA [2], Wahyudi, ST., MT. [2]
Lebih terperinciPERBAIKAN JATUH TEGANGAN PADA FEEDER B KB 31P SETIABUDI JAKARTA DENGAN METODE PECAH BEBAN
PERBAIKAN JATUH TEGANGAN PADA FEEDER B KB 31P SETIABUDI JAKARTA DENGAN METODE PECAH BEBAN Ishak Kasim*, Chairul Gagarin Irianto** & Fachrizal*** (*) & (**) Dosen Jurusan Teknik Elektro, FTI Universitas
Lebih terperinciSISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK SISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP Novio Mahendra Purnomo (L2F008070) 1, DR. Ir. Joko Windarto,MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik
Lebih terperinciOPTIMISASI PENEMPATAN RECLOSER UNTUK MEMINIMALISIR NILAI SAIFI DAN SAIDI PADA PENYULANG PDP 04 MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)
OPTIMISASI PENEMPATAN RECLOSER UNTUK MEMINIMALISIR NILAI SAIFI DAN SAIDI PADA PENYULANG PDP 04 MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) Dewi Wijayanti *), Hermawan, and Susatyo Handoko Departemen
Lebih terperinciKARAKTERISTIK MCB SEBAGAI PEMUTUS dan PENGHUBUNG MERESPONS TERJADINYA GANGGUAN CATU DAYA INSTALASI PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF
KARAKTERISTIK SEBAGAI PEMUTUS dan PENGHUBUNG MERESPONS TERJADINYA GANGGUAN CATU DAYA INSTALASI PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF ABSTRAK Jonner Sitompul Pusat Teknologi Limbah Radioaktif BATAN KARAKTERISTIK
Lebih terperinciANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS
NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.0 Diajukan oleh: FAJAR WIDIANTO D 400 100 060 JURUSAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sistem distribusi tenaga listrik di gedung Fakultas Teknik UMY masuk pada sistem distribusi tegangan menengah, oleh karenanya sistim distribusinya menggunakan
Lebih terperinciPerbandingan Penyetelan Rel dan Pemutus Tenaga Eksisting Terhadap Penyetelan Hasil Perhitungan Metode MVA Base, I Base dan IEC 60909 Pada Fasilitas Pemrosesan Gas Ratri Adhilestari 1 dan Ridwan Gunawan
Lebih terperinciANALISA PERBAIKAN SUSUT TEKNIS DAN SUSUT TEGANGAN PADA PENYULANG KLS 06 DI GI KALISARI DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 7.5.0
ANALISA PERBAIKAN SUSUT TEKNIS DAN SUSUT TEGANGAN PADA PENYULANG KLS 06 DI GI KALISARI DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 7.5.0 Bambang Winardi *), Agung Warsito, and Meigy Restanaswari Kartika Jurusan Teknik
Lebih terperinciSistem Listrik Idustri
Skema Penyaluran Tenaga Listrik Sistem Listrik Idustri Oleh: Tugino, ST, MT Jurusan Teknik Elektro STTNAS Yogyakarta Tugino, ST MT STTNAS Yogyakarta 2 Sistem Listrik Industri Meliputi Generator Pembangkit
Lebih terperinciStudi Keandalan Ketersediaan Daya Pembangkit Listrik pada Jaringan Daerah X
Jurnal ELKOMIKA Vol. 5 No. 1 Halaman 93-105 ISSN (p): 2338-8323 Januari - Juni 2017 ISSN (e): 2459-9638 Studi Keandalan Ketersediaan Daya Pembangkit Listrik pada Jaringan Daerah X SYAHRIAL, KANIA SAWITRI,
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK ( STUDI KASUS DI PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 KV GEJAYAN ) TUGAS AKHIR
SKRIPSI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK ( STUDI KASUS DI PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 KV GEJAYAN ) TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Strata-1
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN Daftar Penyulang di Gardu Induk Kebasen dan Gardu Induk
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Daftar Penyulang di Gardu Induk Kebasen dan Gardu Induk Brebes Gardu induk kebasen memiliki empat buah trafo penunjang. Pada masing-masing trafo memiliki kapasitas yaitu Trafo I
Lebih terperinciStudi Perbaikan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 B-119 Studi Perbaikan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan Fauziah, Adi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Kenyamanan dan keamanan pada konsumen perusahaan maupun rumah tangga sangat ditentukan oleh keandalan sistem distribusi tenaga listrik. Indeks keandalan merupakan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Kinerja Distribusi PT. PLN (Persero) Area Jaringan Tangerang Secara umum kinerja distribusi di PT. PLN (Persero) Area Jaringan Tangerang mengalami penurunan yang baik
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DAN AUTOMATIC MAINS FAILURE PADA GENERATOR SET 80 KVA DENGAN DEEP SEA ELECTRONIC 4420
RANCANG BANGUN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DAN AUTOMATIC MAINS FAILURE PADA GENERATOR SET 80 KVA DENGAN DEEP SEA ELECTRONIC 4420 Suhanto Prodi D3 Teknik Listrik Bandar Udara, Politeknik Penerbangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem tenaga listrik adalah kumpulan atau gabungan dari komponenkomponen atau alat-alat listrik seperti generator, transformator, saluran transmisi,
Lebih terperinciAnalisis Rele Pengaman Peralatan dan Line Transmisi Switchyard GITET Baru 500kV PT PLN (PERSERO) di Kediri
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) -6 Analisis Rele Pengaman Peralatan dan Line Transmisi Switchyard GITET Baru 500 PT PLN (PERSERO) di Kediri Muhammad Rafi, Margo Pujiantara ), dan R. Wahyudi ). Jurusan
Lebih terperinciANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI DI GARDU INDUK BRINGIN PENYULANG BRG-2 PT. PLN (PERSERO) UL SALATIGA DENGAN METODE SECTION TECHNIQUE
ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI DI GARDU INDUK BRINGIN PENYULANG BRG-2 PT. PLN (PERSERO) UL SALATIGA DENGAN METODE SECTION TECHNIQUE PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proteksi. Sistem proteksi berguna untuk mengamankan area-area penyaluran
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu komponen penting dalam sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi. Sistem proteksi berguna untuk mengamankan area-area penyaluran tenaga listrik dari
Lebih terperinciKEANDALAN DATA CENTER BERDASARKAN SISTEM TIER CLASSIFICATIONS. Irham Fadlika
Irham Fadlika; Keandalan Data Center Berdasarkan Sistem Tier Classifications KEANDALAN DATA CENTER BERDASARKAN SISTEM TIER CLASSIFICATIONS Irham Fadlika Abstrak Ketika konsep keandalan (reliability) mulai
Lebih terperinciBab V JARINGAN DISTRIBUSI
Bab V JARINGAN DISTRIBUSI JARINGAN DISTRIBUSI Pengertian: bagian dari sistem tenaga listrik yang berupa jaringan penghantar yang menghubungkan antara gardu induk pusat beban dengan pelanggan. Fungsi: mendistribusikan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 2, JULI
JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 2, JULI 2017 170 EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE SAIDI DAN SAIFI DI PT. PLN (PERSERO) RAYON LUBUK ALUNG TAHUN 2015 Oleh Dasman 1, Huria
Lebih terperinciANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20kV PADA PENYULANG PEKALONGAN 8 DAN 11
ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20kV PADA PENYULANG PEKALONGAN 8 DAN 11 Aditya Teguh Prabowo *), Bambang Winardi, and Susatyo Handoko Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berdasarkan topik skripsi yang diambil, terdapat beberapa referensi dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya guna menentukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. flow chart. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa langkah yaitu studi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini meliputi alat dan bahan, lokasi penelitian, langkah-langkah penelitian, cara pengolahan data, analisis data dan penulisan tugas akhir dalam flow chart. Pada prosedur
Lebih terperinciANALISA PERHITUNGAN SETTING RELE ARUS LEBIH SEBAGAI PROTEKSI PADA PENYULANG DI GARDU INDUK SUNGAI JUARO PALEMBANG
ANALISA PERHITUNGAN SETTING RELE ARUS LEBIH SEBAGAI PROTEKSI PADA PENYULANG DI GARDU INDUK SUNGAI JUARO PALEMBANG LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DALAM... i PRASYARAT GELAR... ii LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... iii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv UCAPAN TERIMAKASIH... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI...
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( X Print) B 1
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), 2337-3520 (2301-928X Print) B 1 Penilaian Keandalan Sistem Tenaga Listrik Jawa Bagian Timur Dan Bali Menggunakan Formula Analitis Deduksi Dan Sensitivitas Analitis
Lebih terperinciPERBAIKAN KEANDALAN SISTEM MELALUI PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION
PERBAIKAN KEANDALAN SISTEM MELALUI PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION Wahri Sunanda 1 1) Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Bangka Belitung Email: wahrisunanda@ubb.ac.id Abstract - The reliability
Lebih terperinciINSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO S-1 Konsentrasi: TEKNIK TENAGA LISTRIK AJUAN JUDUL TUGAS AKHIR BERIKUT GARIS BESAR BAHASANNYA INSTITUT SAINS
Lebih terperinciANALISIS PENYELAMATAN ENERGI DAN KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DENGAN ADANYA PDKB-TM DI PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA
ANALISIS PENYELAMATAN ENERGI DAN KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DENGAN ADANYA PDKB-TM DI PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Program
Lebih terperinciOPTIMASI PENEMPATAN RECLOSER TERHADAP KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN ALGORITMA GENETIKA
OPTIMASI PENEMPATAN RECLOSER TERHADAP KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN ALGORITMA GENETIKA Radiktyo Nindyo Sumarno Dr. Ir. Hermawan, DEA Wahyudi, ST., MT. Abstract Nowadays, the determination of recloser
Lebih terperinciPERHITUNGAN SETTING RELE ARUS LEBIH PADA TRAFO SISI 20KV DI GARDU INDUK BUKIT ASAM LAPORAN AKHIR
PERHITUNGAN SETTING RELE ARUS LEBIH PADA TRAFO SISI 20KV DI GARDU INDUK BUKIT ASAM LAPORAN AKHIR Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi
Lebih terperinciSISTEM PEMBEBANAN GENERATOR CADANGAN PADA RUMAH SAKIT BUNDA PALEMBANG MENGGUNAKAN ETAP 12.6 LAPORAN AKHIR
SISTEM PEMBEBANAN GENERATOR CADANGAN PADA RUMAH SAKIT BUNDA PALEMBANG MENGGUNAKAN ETAP 12.6 LAPORAN AKHIR Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Elektro Program
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL DALAM... i LEMBAR PRASYARAT GELAR... ii LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... iii LEMBAR PENGESAHAN... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI...
Lebih terperinciPeningkatan Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik 20 kv PT. PLN (Persero) APJ Magelang Menggunakan Static Series Voltage Regulator (SSVR)
Peningkatan Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik 20 kv PT. PLN (Persero) APJ Magelang Menggunakan Static Series Voltage Regulator (SSVR) Oleh: Putty Ika Dharmawati (2208100020) Dosen Pembimbing Prof.
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PENGOPERASIAN BEBAN- BEBAN NON-LINIER TERHADAP DISTORSI HARMONISA PADA BLUE POINT BAY VILLA & SPA
ANALISIS PENGARUH PENGOPERASIAN BEBAN- BEBAN NON-LINIER TERHADAP DISTORSI HARMONISA PADA BLUE POINT BAY VILLA & SPA I Putu Alit Angga Widiantara 1, I Wayan Rinas 2, Antonius Ibi Weking 3 Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Distribusi 1 Bagian dari sistem tenaga listrik yang paling dekat dengan pelanggan adalah sistem distribusi. Sistem distribusi adalah bagian sistem tenaga listrik yang
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERENCANAAN REKONFIGURASI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH PADA KAMPUS UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN I PUTU ANDITHYA CHRISNA BUDI
TUGAS AKHIR PERENCANAAN REKONFIGURASI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH PADA KAMPUS UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN I PUTU ANDITHYA CHRISNA BUDI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah kehidupan. Energi listrik merupakan energi yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam dunia yang sedang berkembang, energi listrik merupakan aspek sangat penting dalam sebuah kehidupan. Energi listrik merupakan energi yang sangat berperan penting
Lebih terperinciABSTRAK Kata Kunci :
ABSTRAK Transformator 3 pada GI Pesanggaran mendapat penambahan 4 blok pembangkit dengan daya maksimum sebesar 60 MW daya dari keempat blok pembangkit tersebut digunakan untuk mensuplai beban penyulang
Lebih terperinciDAFTAR ISI PUSPA LITA DESTIANI,2014
DAFTAR ISI Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi Lembar Pengesahan ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... x BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Monte Carlo, nilai yang didapat telah mencapai standar yang sudah diterapkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Menurut Agung Arief Wibowo dalam penelitiannya yang berjudul Analisa Keandalan Transformator Gardu Induk Wilayah Surabaya Menggunakan Metode
Lebih terperinciANALISIS KEANDALAN PADA PENYULANG BATU BELIG
ANALISIS KEANDALAN PADA PENYULANG BATU BELIG Fahmi Ramadhan 1, Rukmi Sari Hartati 2, I Ketut Wijaya 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Email : ftejoee@gmail.com 1, rshartati@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memenuhi standar. Sistem distribusi yang dikelola oleh PT. PLN (Persero)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Perkembangan
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN PENGGUNAAN PROTEKSI POWER BUS DI PT. LINDE INDONESIA GRESIK
STUDI PERENCANAAN PENGGUNAAN PROTEKSI POWER BUS DI PT. LINDE INDONESIA GRESIK Nama : Sandi Agusta Jiwantoro NRP : 2210105021 Pembimbing : 1. Dr. Ir. Margo Pujiantara, MT. 2. Dr. Dedet Candra Riawan, ST.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. parameter keandalan suatu peralatan distribusi tenaga listrik terhadap
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Keandalan sistem distribusi tenaga listrik sangat berperan penting terhadap kenyamanan dan keamanan bagi konsumen perusahaan maupun rumah tangga. Indeks keandalan
Lebih terperinci