PEMBUATAN SUMBER RADIASI TERBUNGKUS IRIDIUM-192 ( 192 Ir) UNTUK BRAKITERAPI
|
|
- Yenny Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMBUATAN SUMBER RADIASI TERBUNGKUS IRIDIUM-192 ( 192 Ir) UNTUK BRAKITERAPI PRODUCTION OF ( 192 Ir) IRIDIUM-192 SEALED SOURCES RADIATION FOR BRACHYTHERAPY Moch Subechi, Anung Pujiyanto, Abidin, Cahyana Amiruddin, Mujinah, Dede K, Hambali, Herlan Setiawan, Umi Nur Sholikhah Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka Badan Tenaga Nuklir Nasional Kawasan Puspiptek Serpong,Tangerang Selatan, Banten Telp , , Fax mobechi@batan.go.id Abstrak. Jumlah kasus kanker serviks atau leher rahim di Indonesia masih cukup tinggi. Kanker ini merupakan jenis kanker terbanyak yang diderita perempuan Indonesia. Setiap hari diperkirakan muncul kasus baru dan sekitar perempuan meninggal setiap harinya karena kanker leher rahim. Metode penyembuhan penyakit kanker ini yang lebih baru dan dipandang lebih aman adalah teknik brakiterapi yaitu suatu sistem radioterapi yang mana sumber radiasi ditempatkan di dalam atau di dekat kanker yang memerlukan pengobatan. Pengobatan kanker leher rahim dapat efektif dengan mengunakan sumber radioaktif iridium-192. Pembuatan sumber radiasi terbungkus iridium-192 dilakukan dari rod logam berbahan stainless steel 316L. Kemudian, bahan stainless steel difabrikasi menjadi bodi mikrokapsul dan tutup mikrokapsul serta tensionlink, Selanjutnya, bodi mikrokapsul di isi dengan radionuklida iridium-192 hasil iradiasi di reaktor nuklir, setelah itu dilakukan penyambungan dengan wirerope stainless steel dan dilakukan pengelasan menggunakan mesin berkas las laser. Dari hasil penelitian pembuatan sumber radiasi terbungkus iridium-192 sudah dilakukan uji mutu untuk setiap tahap proses pembuatannya diantaranya pengujian uji tarik, uji kebocoran dan wipe test yang menunjukkan bahwa sumber radiasi terbungkus iridium-192 lolos uji akhir sesuai dengan ISO 9978 dan ISO Hasil pengukuran radioaktifitas untuk 2 (dua) buah sumber radiasi terbungkus iridium-192 dengan bahan 70 % platina dan 30 % iridium diperoleh aktivitas sebesar mci dan mci. Kata kunci: sumber radiasi terbungkus iridium-192 ( 192 Ir), mikrokapsul, pengelasan laser, brakiterapi Abstract. The number of cases of cervical cancer or cervical in Indonesia is still quite high. This cancer is a type of cancer that affects most women in Indonesia. Every day new cases estimated to emerge and women die each day from cervical cancer. Methods of healing cancer is newer and more secure is seen brachytherapy technique, namely a system of radiotherapy where a radiation source is placed inside or near the cancer that requires treatment. The treatment of cervical cancer effective use of radioactive iridium-192 source. Making the radiation source encased in iridium-192 made from a metal rod made of stainless steel 316L. Then fabricated into a stainless steel body and lid microcapsules microcapsules and tensionlink, then the body microcapsules filled with iridium-192 radionuclides irradiated in a nuclear reactor, after it is done dialing wirerope made of stainless steel and welding using laser welding beam machine. From the research manufacture of a iridium-192 ( 192 Ir) sealed sources radiation encased've done quality test for each stage of the manufacturing process include tensile testing, leak testing and wipe tests which show that the a iridium-192 ( 192 Ir) sealed sources radiation passes the final test in accordance with ISO 9978 and ISO Radioactivity measurement results for two (2) pieces of a iridium-192 ( 192 Ir) sealed sources radiation with a material 70% platinum and 30% iridium activity was obtained at mci and mci. Keywords: iridium-192 ( 192 Ir) sealed sources radiation, microcapsules, laser welding, brachytherapy C - 19
2 PENDAHULUAN Penyakit kanker leher rahim di Asia Pasifik, setiap tahun ditemukan sekitar kasus, di antaranya meninggal dunia di usia produktif. Di seluruh dunia, setiap tahunnya terdapat kurang lebih kasus baru kanker leher rahim, 80 persen di antaranya terjadi pada perempuan yang hidup di negara berkembang. Di Indonesia, jumlah kasus kanker serviks atau leher rahim masih cukup tinggi. Kanker ini merupakan jenis kanker terbanyak yang diderita perempuan Indonesia. Setiap hari diperkirakan muncul kasus baru dan sekitar perempuan meninggal setiap harinya karena kanker leher Rahim[1]. Upaya penanganan dan penyembuhan pada kasus penyakit kanker yang banyak dilakukan adalah dengan teknik kemoterapi, teleradioterapi atau gabungan dari kedua teknik tersebut. Namun, kedua teknik penyembuhan kanker tersebut berpotensi menimbulkan dampak negatif yang mungkin justru lebih besar dari dampak penyembuhan yang dihasilkan. Metode penyembuhan penyakit kanker yang lebih baru dan dipandang lebih aman adalah teknik brakiterapi yaitu suatu teknik terapi menggunakan sumber radiasi yang diimplantasikan secara tetap pada jaringan kanker atau ditempatkan pada posisi berdekatan dengan jaringan kanker secara temporer[2,3]. Brakiterapi berasal dari kata Yunani brachy, yang berarti "jarak pendek", jadi brakiterapi artinya terapi jarak pendek. Brakiterapi juga dikenal sebagai radioterapi internal yaitu suatu sistem radioterapi yang mana sumber radiasi ditempatkan di dalam atau di dekat daerah yang memerlukan pengobatan. Sejarah pengobatan dengan cara brakiterapi telah dimulai seabad yang lalu. Pada1901, tidak lama setelah penemuan zat radioaktif oleh Becquerel pada tahun 1896, ketika Pierre Curie menyarankan kepada Henri-Alexandre Danlos bahwa sumber radioaktif dapat dimasukkan ke dalam tumor, ternyata bahwa radiasi itu menyebabkan tumor menjadi menyusut. Pengobatan brakiterapi ini mempunyai keuntungan dibandingkan dengan jenis radioterapi yang lain, yaitu; waktu terapi lebih pendek, efek samping paparan radiasi bagi dokter, operator, pasien dan lingkungan sekelilingnya minimum, pasien tidak perlu dirawat inap di rumah sakit, lestarinya fungsi organ-organ sehat dan normal di sekitar organ yang diterapi, telah diketahuinya distribusi dosis radiasi di dalam organ yang menjadi target dan optimalnya distribusi dosis di dalam organ yang menjadi target, tidak ada sumber radiasi yang bermigrasi ke organ lain dan serbaguna dapat diaplikasikan untuk berbagai jenis kanker dengan ukuran yang kecil dan besar dalam berbagai organ tubuh pasien[4]. Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) BATAN telah berhasil membuat sumber radiasi terbungkus 192 Ir untuk brakiterapi kanker serviks. Radionuklida 192 Ir dibuat dari 191 Ir dengan reaksi penangkapan neutron (n,γ) di reaktor nuklir sehingga dihasilkan radionuklida 192 Ir. Radionuklida ini memiliki waktu paro 73,83 hari, memancarkan radiasi beta dengan energi maksimum 675 KeV serta radiasi gamma dengan energi 317 kev dengan intensitas tertinggi (82,8%). Brakiterapi menggunakan sumber 192 Ir dapat dibagi menjadi 3 berdasarkan besarnya laju dosis yang diberikan, yaitu radioterapi laju dosis rendah, menengah dan tinggi. Besarnya laju dosis yang diberikan sebesar 0,40-2 Gy/jam untuk laju dosis rendah, di atas 12 Gy/jam untuk laju dosis tinggi dan di antara keduanya untuk laju dosis menengah. [5] BAHAN DAN METODE Alat Beberapa alat yang digunakan antara lain : Seperangkat mesin berkas laser merk han, s laser C - 20
3 yang dilengkapi dengan work station berbasis CNC, ultrasonic cleaner, Dose calibrator, pinset, neraca analitik, lampu infrared, pinset, desikator, seperangkat peralatan uji tarik, seperangkat peralatan uji kebocoran yang dilengkapi pompa vakum, kaca pembesar, CCTV, monitor radiasi, kontainer Pb, perangkat mesin las TIG, cawan petri dan hotcells. Bahan Bahan-bahan yang di butuhkan adalah bodi mikrokapsul, tutup mikrokapsul dan tensionlink SS 316L berdiameter 1,2 mm, wirerope SS 316L berdiameter 1 mm dengan panjang 2 meter, gas argon UHP, gas nitrogen HP, kapsul Aluminium inner dan outer untuk irradiasi, batang grafit mandreal, aluminium foil, kawat iridium alam 70 % platina dan 30 % iridium dengan diameter 0,5 mm, sarung tangan karet, vial plastik, kain katun. Sedangkan zat kimia isopropanol dengan tingkat kemurnian p.a buatan merck, aquabidest buatan IPHA Bandung. Prosedur Penelitian Tahap Pra Pengelasan Persiapan pengelasan terhadap benda kerja yang berupa mikrokapsul, tutup, tensionlink dan wire rope dilakukan pengukuran dimensinya masing-masing seperti ditunjukkan pada gambar 1. Bodi mikrokapsul ( in = 0,6 mm, out =1,2 mm, panjang 4,5 mm), tutup mikrokapsul ( in = 1,0 mm, out =1,2 mm panjang 1,5 mm), tensionlink ( in = 1,0 mm, out =1,2 mm, panjang 5,4 mm) dan wirerope ( out = 1,0 mm, panjang 2000 mm), rod SS 316L berdiameter 1,2 mm. Selanjutnya dilakukan pencucian dengan cara memasukkan mikrokapsul, wirerope dan tensionlink kedalam ultrasonic cleaner yang berisi larutan isopropanol. Kemudian dilakukan pengeringan dengan menggunakan lampu infra merah. Mikrokapsul, wirerope dan tensionlink yang sudah dicuci dimasukkan ke dalam desikator yang berisi silica gel. Tahap Preparasi Bahan Sasaran 191 Ir Bahan sasaran iradiasi yang digunakan terbuat dari paduan platinium dan iridium dengan 70 % berat platina : 30% berat iridium dengan panjang 3,5 mm sebanyak 2 buah dimasukkan kedalam gelas piala 25 ml yang sudah berisi isopropanol sebanyak 5 ml dan dilakukan pencucian menggunakan ultrasonic cleaner selama 10 menit. Pembilasan bahan sasaran dilakukan dengan menggunakan aquabidest sebanyak 2 kali. Bahan sasaran iradiasi yang telah dicuci dan dibilas tersebut dikeringkan dengan lampu infra merah selama 15 menit. Pendinginan bahan sasaran dilakukan pada suhu kamar dan selanjutnya dilakukan penimbangan. Penimbangan bahan sasaran menggunakan neraca analitik. Bahan sasaran hasil penimbangan dimasukkan ke dalam batang grafit dan dibungkus menggunakan aluminium foil yang selanjutnya target dimasukkan ke dalam kapsul yang terbuat dari aluminum. Kapsul aluminium yang sudah terisi target diaktivasi selama 300 menit dengan menggunakan neutron termal di reaktor nuklir G.A. Siwabessi pada CIP dengan posisi tegak di Pusat Reaktor Serba Guna Serpong. Tahap Pembuatan sumber Radiasi Terbungkus 192 Ir Pengelasan mikrokapsul dan tutup sumber radiasi terbungkus iridium-192. Mikrokapsul dan tutup yang sudah dicuci dimasukkan ke dalam chuck setelah itu dimasukkan iridium -192 ke dalam mikrokapsul yang berada kedalam chuck. Bila iridum -192 sudah masuk kedalam mikrokapsul ditambahkan tutup maka selanjutnya dilakukan pengelasan menggunakan las laser. Sebelum pengelasan mikrokapsul dan tutup terlebih dahulu dilakukan penentuan set home menggunakan program CNC komputer pada mesin las laser setelah didapat data set home pada program CNC komputer selanjutnya dilakukan pengujian program CNC komputer bila terdapat masalah pada pengujian program CNC dilakukan pengulangan set home. Pengelasan mikrokapsul dan tutup dilakukan dengan menyalakan mesin laser dengan mengubah posisi off ke on, setelah itu gas argon dinyalakan pada aliran 15 L/menit dan C - 21
4 selang gas argon yang berada pada workstastion diarahkan pada mikrokapsul menggunakan manipulator hotcells. Selanjutnya tombol start welding yang berada pada program CNC komputer mesin las laser di klik. Dilakukan pengamatan pengelasan untuk melihat overlapping pengelasan kemudian dilakukan pencatatan parameter pengelasan yang berada pada mesin las laser. Bila hasil pengelasan belum baik dilakukan pengaturan ulang parameter pengelasan. Selanjutnya mikrokapsul yang sudah dilas dipindahkan ke tabung pengujian kebocoran untuk diuji menggunakan metode bubble test dengan menggunakan manipulator hotcells. Pengelasan mikrokapsul dengan wirerope dan tensionlink. Wirerope yang sudah dilengkapi dengan tensionlink dimasukkan kedalam area worktable. Kemudian, bila sudah terhubung maka dilakukan pengamatan dengan menggunakan kamera untuk melihat ketepatannya. Bila sudah tepat dan terpasang ke dalam mikrokapsul dan wirerope maka siap untuk dilakukan pengelasan. Untuk pengelasan mikrokapsul dan wirerope terlebih dahulu dilakukan penentuan set home menggunakan program CNC komputer mesin las laser setelah didapat data set home pada program CNC komputer selanjutnya dilakukan pengujian program CNC komputer bila terdapat masalah pada pengujian program CNC dilakukan pengulangan set home. Pengelasan mikrokapsul dan wirerope ( in = 1,2 mm, panjang 4,0 mm) dilakukan dengan menyalakan mesin laser dengan mengubah posisi off ke on, setelah itu gas argon dinyalakan pada aliran 15 L/menit dan selang gas argon yang berada pada workstastion diarahkan pada wirerope dan mikrokapsul menggunakan manipulator hotcells. Selanjutnya tombol start welding yang berada pada program CNC komputer mesin las laser di klik. Dilakukan pengamatan pengelasan untuk melihat overlapping pengelasan kemudian dilakukan pencatatan parameter pengelasan yang berada pada mesin las laser. Bila hasil pengelasan belum baik dilakukan pengaturan ulang parameter pengelasan. Bila hasil pengelasan baik maka dilakukan pengujian uji tarik dengan tekanan 2,5 bar selama 2 menit dan pengujian uji kontaminasi sampai 185 Bq dengan metode wipe test. Pengujian sumber Radiasi Terbungkus 192 Ir Uji kebocoran mikrokapsul yang telah terpasang tutup dilakukan melalui metode bubble test pada tekanan -20 mmhg. Uji tarik dilakukan terhadap daerah pengelasan antara mikrokapsul dengan wirerope dan tensionlink menggunakan metode tensile test (uji tarik) dengan kekuatan 15 N, uji kontaminasi sampai 185 Bq dengan metode wipe test dan pengukuran radioaktifitas menggunakan dose calibrator. HASIL DAN PEMBAHASAN Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka- Badan Tenaga Nuklir Nasional (PTRR BATAN) telah berhasil membuat sumber radiasi terbungkus 192 Ir untuk brakiterapi. Preparasi awal telah dilakukan pengukuran dimensi bodi mikrokapsul, tutup mikrokapsul, dari hasil pengukuran menggunakan jangka sorong untuk bodi mikrokapsul diperoleh diameter dalam 0.6 mm, diameter luar 1.2 mm dan panjang 4,5 mm sedang tutup mikrokapsul adalah diameter dalam 0.9 mm, diameter luar 1.2 mm panjang 1.5 mm adapun bahan mikrokapsul dan tutup adalah stainless steel 316 L seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Dari Gambar 1 diperoleh hasil bahwa pengukuran ini telah memenuhi syarat untuk pengelasan pembuatan sumber radiasi terbungkus 192 Ir, Kualitas pengelasan sangat bergantung pada ukuran dan dimensi dari mikrokapsul, tutup dan tensionlink yang sangat kecil, Jika tidak diperiksa dengan teliti berakibat ada kebocoran dan keropos pada saat dilakukan pengelasan sehingga C - 22
5 menyebabkan kontaminasi radioaktif yang keluar dari mikro kapsul. frekuensi 6 Hz dan energi laser 1,28 joule memberikan hasil pengelasan bagus dan memenuhi prasyarat dan digunakan untuk pengelasan sumber radiasi terbungkus iridium-192 seperti ditunjukkan pada Gambar 3[6]. Gambar 1. Tutup mikrokapsul (A), Pengukuran dimensi tensionlink(b), Tensionlink(C), Mikrokapsul (D) Preparasi target iradiasi dilakukan dengan memasukkan target kawat iridium alam sebanyak 2 buah dengan berat 16.5 mgr dan 17.2 mgr ke dalam batang grafit mandreal yang dibungkus menggunakan aluminium foil dan selanjutnya target dimasukkan ke dalam kapsul iradiasi yang terbuat dari aluminum seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Dari Gambar 2 semua target sasaran iridium alam telah lolos uji diantaranya pengujian kebocoran menggunakan metode bubble test sampai -30 mmhg, uji wipe test dan selanjutnya diserahkan ke Pusat Reaktor Serba Guna Serpong untuk diaktivasi dengan neutron selama 300 menit dengan menggunakan neutron termal di reaktor nuklir G.A. Siwabessi pada CIP dengan posisi tegak. A B C D Gambar 2. Penyiapan target iridium alam untuk diiradiasi dengan neutron, Iridium alam(a), grafit mandreal(b), grafit mandreal terbungkus aluminium(c), kapsul aluminium untuk diiradiasi (D) Gambar 3. Parameter pengelasan dengan mesin las laser untuk bahan rod SS 316L[6] Pembuatan dua buah sumber radiasi terbungkus iridium-192 dilakukan di hotcells dengan memasukkan iridium alam hasil aktivasi neutron ke dalam kapsul mikro SS 316 L dan diberi tutup setelah itu dilakukan pengelasan menggunakan las laser pada parameter tabel 1 seperti ditunjukkan pada Gambar 4A. Dari hasil pengamatan menggunakan monitor CCTV menunjukkan tidak adanya cacat fisik secara visual seperti ditunjukkan pada Gambar 4B. Sumber radiasi terbungkus iridium-192 ini kemudian dihubungkan dengan wirerope dan tensionlink, proses pengelasan wirerope dengan tensionlink seperti ditunjukkan pada Gambar 4C dan proses pengelasan wirerope dengan sumber radiasi terbungkus iridium-192 seperti ditunjukkan pada Gambar 4D. Dari Gambar 4A, 4B, 4C dan 4D diperoleh sumber radiasi terbungkus iridium-192 hasil perakitan dan pengelasan menggunakan mesin berkas laser sehingga terintegrasi antara mikrokapsul dengan pengait / penyambung wirerope dan tensionlink sehingga memenuhi syarat secara visual untuk dilakukan pengujian bubble test, tensile test dan wipe test. Kemudian dilakukan preparasi bahan rod SS 316L yang digunakan untuk setting parameter pada mesin las laser, Selanjutnya hasil parameter ini digunakan untuk pengelasan mikrokapsul dan tutup seperti ditunjukkan pada Tabel 1. Dari Tabel 1 terlihat bahwa pada parameter pengelasan nomor 1 dengan C - 23
6 Gambar 7. Proses pengujian uji tarik sumber radiasi terbungkus iridium-192 Dari Gambar 7 diperoleh sumber radiasi terbungkus iridium-192 tidak mengalami kerusakan atau tidak mengalami lepas pada daerah pengelasan serta cacat fisik dan putus pada wirerope setelah diberi beban tarik sebesar 2,5 bar sampai dengan 3 bar selama 3 menit. Proses pengujian uji tarik sesuai dengan ISO 2919 tentang klasifikasi standar sealed source. Gambar 4. Proses pengelasan sumber radiasi terbungkus iridium-192 (A), hasil pengelasan sumber radiasi terbungkus iridium-192 (B), penghubung wirerope dengan mikrokapsul (C), wirerope sudah terhubung dengan mikrokapsul setelah dilakukan pengelasan (D) Hasil pengujian dengan metode bubble test sumber radiasi terbungkus iridium-192 seperti ditunjukkan pada Gambar 6. Sumber radiasi terbungkus iridium-192 kemudian dilakukan pengujian kontaminasi pada permukaanya dan diperoleh nilai sebesar 89 dan masih dibawah 185 Bq sehingga dinyatakan lolos uji sesuai dengan ISO Kemudian sumber radiasi terbungkus iridium- 192 yang sudah lolos uji dengan berbagai macam metode diatas, Selanjutnya dilakukan pengukuran radioktivitasnya menggunakan dose calibrator dan diperoleh tingkat radioaktifitas masing-masing sebesar mci dan mci. Produk akhir untuk kedua umber radiasi terbungkus iridium-192 kemudian digulung untuk disimpan di dalam kontainer berperisai Pb seperti ditunjukkan pada Gambar 8. Gambar 6. Proses pengujian kebocoran sumber radiasi terbungkus iridium-192 Dari Gambar 6 diperoleh bahwa sumber radiasi terbungkus iridium-192 diberi tekanan di dalam bejana bertekanan sampai -20mmHg tidak mengalami kebocoran. Sedangkan untuk pengujian metode tensile test diperoleh hasil seperti ditunjukkan pada Gambar 7. Gambar 8. Kontainer berperisai Pb untuk penyimpanan sumber radiasi terbungkus iridium-192. Produk akhir sumber radiasi terbungkus iridium- 192 untuk brakiterapi yang tersimpan di dalam kontainer berperisai Pb dilakukan pengukuran paparan radiasi dan wipe test uji kontamiasi pada permukaan kontainer berperisai Pb, jika hasil pengujian telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh PP. No. 33 Tahun 2007 tentang C - 24
7 keselamatan radiasi pengion dan keamanan sumber radioaktif maka produk ini bisa digunakan di rumah sakit. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1. Pembuatan sumber radiasi terbungkus iridium- 192 untuk brakiterapi sudah bisa dilakukan dari iridium alam ( 191 Ir) hasil aktifasi neutron yang di masukkan kedalam mikrokapsul SS 316L dan terkoneksi dengan wirerope dan tensionlink dengan metode pengelasan laser. 2. Pengujian menggunakan standar ISO 9978 dan ISO 2919 menunjukkan bahwa sumber radiasi terbungkus iridium-192 untuk brakiterapi sudah lolos uji akhir, Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya kebocoran, tidak adanya cacat fisik dan putus pada wirerope dan tidak ada kontaminasi. 3. Pengukuran radioaktifitas sumber radiasi terbungkus iridium-192 yang diperoleh masing masing sebesar mci dan mci Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN: DAFTAR PUSTAKA 1. Panduan lengkap menghadapi bahaya kanker, tiaojaJTAEF9FAJjoefjj99/eb_pand_ks.php Diakses tanggal 31 Agustus Gerbaulet.A, et al Cervix carcinoma. in Gerbaulet A, Pötter R, Mazeron J, Limbergen EV. The GEC ESTRO handbook of brachytherapy. Belgium: ACCO. 3. Thomadsen B.R, et al Brachytherapy Physics. Medical Physics Publishing. 4. Tjokronagoro.S.M, Peranan radioterapi dalam penanggulang penyakit kanker, 2004.Mgb.ugm.ac.id/media/download/pidatopengukuhan.html. Diakses tanggal 14 November SAITOH, N., et al Handbook of Radioisotop. 3rd Ed, Maruzen, Tokyo, Pujiyanto.A, dkk Penentuan parameter pengelasan las laser untuk pembuatan sumber iridium-192 HDR, prosiding seminar penelitian dan pengelolaan perangkat nuklir, PTAPB- BATAN, 11 September 2013, Yogyakarta C - 25
MAKALAH PENDAMPING : PARALEL E PEMBUATAN SUMBER RADIOSIOTOP SEED BRAKITERAPI I- 125 UNTUK PENGOBATAN KANKER
MAKALAH PENDAMPING : PARALEL E SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA IV Peran Riset dan Pembelajaran Kimia dalam Peningkatan Kompetensi Profesional Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP
Lebih terperinciJurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 10, Oktober 2007
PERHITUNGAN PEMBUATAN KADMIUM-109 UNTUK SUMBER RADIASI XRF MENGGUNAKAN TARGET KADMIUM ALAM Rohadi Awaludin Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR), BATAN Kawasan Puspiptek, Tangerang, Banten ABSTRAK PERHITUNGAN
Lebih terperinciPEMBUATAN NANOPARTIKEL EMAS RADIOAKTIF DENGAN AKTIVASI NEUTRON
MAKARA, TEKNOLOGI, VOL. 13, NO. 1, APRIL 2009: 4246 PEMBUATAN NANOPARTIKEL EMAS RADIOAKTIF DENGAN AKTIVASI NEUTRON Rohadi Awaludin Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR), BATAN, Kawasan Puspiptek Serpong,
Lebih terperinciPEMISAHAN 54 Mn DARI HASIL IRADIASI Fe 2 O 3 ALAM MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ANION
PEMISAHAN 54 Mn DARI HASIL IRADIASI Fe 2 O 3 ALAM MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ANION Anung Pujiyanto, Hambali, Dede K, Endang dan Mujinah Pusat Pengembamgan Radioisotop dan Radiofarmaka (P2RR), BATAN ABSTRAK
Lebih terperinciPujiyanto [1] ABSTRAK
Yogyakarta, 27 Juli 2 IRADIASI PADUAN PLATINA DAN IRIDIUM UNTUK BAHAN BAKU IRIDIUM-92 SEED Moch Subechi [], Anung Pujiyanto [], Suryo Rantjono [2].Pusat Radioisotop Radiofarmaka BATAN, kawasan puspiptek
Lebih terperinciMAKALAH PENDAMPING : PARALEL E QUALITY CONTROL DALAM PEMBUATAN SUMBER TERTUTUP SEED- 125 I UNTUK BRAKITERAPI KANKER PROSTAT
MAKALAH PENDAMPING : PARALEL E SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA IV Peran Riset dan Pembelajaran Kimia dalam Peningkatan Kompetensi Profesional Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP
Lebih terperinciJurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 9, Oktoberl 2006
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN 14108542 PRODUKSI TEMBAGA64 MENGGUNAKAN SASARAN TEMBAGA FTALOSIANIN Rohadi Awaludin, Abidin, Sriyono dan Herlina Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR), BATAN
Lebih terperinciPRODUKSI IODIUM-125 MENGGUNAKAN TARGET XENON ALAM
PRODUKSI IODIUM-125 MENGGUNAKAN TARGET XENON ALAM Rohadi Awaludin Pusat Pengembangan Radioisotop dan Radiofarmaka (P2RR), BATAN ABSTRAK PRODUKSI IODIUM-125 MENGGUNAKAN TARGET XENON ALAM. Iodium- 125 merupakan
Lebih terperinciPEMBUATAN SEED BRAKITERAPI MENGGUNAKAN IODIUM -125 AKTIVASI NEUTRON
PEMBUATAN SEED BRAKITERAPI MENGGUNAKAN IODIUM -125 AKTIVASI NEUTRON Kadarisman dan Moeridun Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang ABSTRAK PEMBUATAN SEED BRAKITERAPI
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN KONTAINER PERALATAN BRAKITERAPI MDR UNTUK TERAPI KANKER LEHER RAHIM
ANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN KONTAINER PERALATAN BRAKITERAPI MDR UNTUK TERAPI KANKER LEHER RAHIM Kristiyanti, Abdul Jalil Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir, Kawasan Puspiptek Serpong 15314 Abstrak ANALISIS
Lebih terperinciPEMBUATAN TABUNG DETEKTOR GEIGER MULLER TIPE JENDELA SAMPING
PEMBUATAN TABUNG DETEKTOR GEIGER MULLER TIPE JENDELA SAMPING Tony Rahardjo, Sumber W, Bambang L. -BATAN, Babarsari Yogyakarta 55281 Email:ptapb@batan.go.id ABSTRAK PEMBUATAN TABUNG DETEKTOR GEIGER MULLER
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM MEKANIK PEMBATAS PENGGERAK SELING PADA PERANGKAT BRAKITERAPI DOSIS SEDANG UNTUK KANKER SERVIK
RANCANG BANGUN SISTEM MEKANIK PEMBATAS PENGGERAK SELING PADA PERANGKAT BRAKITERAPI DOSIS SEDANG UNTUK KANKER SERVIK Nur Khasan, Tri Harjanto, Ari Satmoko Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir (PRPN) BATAN E-mail
Lebih terperinciINTERKOMPARASI PENGUKURAN KAPSUL DALAM Ir-192 UNTUK UJI TAK MERUSAK
INTERKOMPARASI PENGUKURAN KAPSUL DALAM Ir-192 UNTUK UJI TAK MERUSAK Moeridun Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR) BATAN Kawasan Puspiptek, Tangerang, Banten. ABSTRAK INTERKOMPARASI PENGUKURAN KAPSUL
Lebih terperinciFAKTOR KOREKSI PENGUKURAN AKTIVITAS RADIOFARMAKA I-131 PADA WADAH VIAL GELAS TERHADAP AMPUL STANDAR PTKMR-BATAN MENGGUNAKAN DOSE CALIBRATOR
78 ISSN 0216-3128 Pujadi, dkk. FAKTOR KOREKSI PENGUKURAN AKTIVITAS RADIOFARMAKA I-131 PADA WADAH VIAL GELAS TERHADAP AMPUL STANDAR PTKMR-BATAN MENGGUNAKAN DOSE CALIBRATOR Pujadi 1, Gatot Wurdiyanto 1 dan
Lebih terperinciSTANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG NUKLIR
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG NUKLIR Pusat Standardisasi dan Jaminan Mutu Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional Januari 2007 Pengantar Sejak tahun 2000 BATAN telah ditunjuk oleh Badan Standardisasi
Lebih terperinciPRA RANCANGAN KONTAINER TEMPAT PENYIMPANAN LIMBAH RADIOAKTIF SUMBER TERBUNGKUS 192 Ir
ABSTRAK PRA RANCANGAN KONTAINER TEMPAT PENYIMPANAN LIMBAH RADIOAKTIF SUMBER TERBUNGKUS 192 Ir Suhartono, Suparno, Suryantoro Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN PRARANCANGAN KONTAINER TEMPAT PENYIMPANAN
Lebih terperinciRADIOAKTIVITAS IODIUM-125 PADA UJI PRODUKSI MENGGUNAKAN TARGET XENON-124 DIPERKAYA
Radioaktivitas Iodium-125 Pada Uji Produksi Menggunakan Target Xenon-124 Diperkaya (Rohadi Awaludin) ISSN 1411 3481 RADIOAKTIVITAS IODIUM-125 PADA UJI PRODUKSI MENGGUNAKAN TARGET XENON-124 DIPERKAYA Rohadi
Lebih terperinciWaste Acceptance Criteria (Per 26 Feb 2016)
Waste Acceptance Criteria (Per 26 Feb 2016) No Jenis Karakteristik Pewadahan Keterangan 1. cair aktivitas total radionuklida pemancar gamma: 10-6 Ci/m 3 2.10-2 Ci/m 3 (3,7.10 4 Bq/m 3 7,14.10 8 Bq/m 3
Lebih terperinciIRADIASI NEUTRON PADA BAHAN SS316 UNTUK PEMBUATAN ENDOVASCULAR STENT
86 IRADIASI NEUTRON PADA BAHAN SS316 UNTUK PEMBUATAN ENDOVASCULAR STENT Rohadi Awaludin, Abidin, dan Sriyono Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Kawasan Puspiptek
Lebih terperinciRADIOKALORIMETRI. Rohadi Awaludin
RADIOKALORIMETRI Rohadi Awaludin Pusat Pengembangan Radioisotop dan Radiofarmaka (P2RR) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15314, Telp/fax (021) 7563141 1. PENDAHULUAN
Lebih terperinciTEORI DASAR RADIOTERAPI
BAB 2 TEORI DASAR RADIOTERAPI Radioterapi atau terapi radiasi merupakan aplikasi radiasi pengion yang digunakan untuk mengobati dan mengendalikan kanker dan sel-sel berbahaya. Selain operasi, radioterapi
Lebih terperinciWidyanuklida, Vol. 14 No. 1, November 2014: ISSN
Widyanuklida, Vol. 14 No. 1, November 2014: 22-27 ISSN 1410-5357 Fasilitas Sumber Terbungkus Iridium-192untuk Radiografi Industri Storage Facility of Iridium-192 Sealed Source for Industrial Radiography
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM MEKANIK PEMBATAS PENGGERAK SELING PADA PERANGKAT BRAKITERAPI DOSIS SEDANG UNTUK KANKER SERVIK
RANCANG BANGUN SISTEM MEKANIK PEMBATAS PENGGERAK SELING PADA PERANGKAT BRAKITERAPI DOSIS SEDANG UNTUK KANKER SERVIK Nur Khasan, Tri Harjanto, Ari Satmoko PRPN BATAN, Kawasan PUSPIPTEK, Gedung 71, Tangerang
Lebih terperinciPENGUNGKUNGAN SUMBER 85 Kr, 133 Xe, 198 Au, DAN 24 Na PASCA IRADIASI
PENGUNGKUNGAN SUMBER 85 Kr, 133 Xe, 198 Au, DAN 24 Na PASCA IRADIASI Wijono, Pujadi, dan Gatot Wurdiyanto Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - BATAN ABSTRAK PENGUNGKUNGAN 85 Kr, 133 Xe,
Lebih terperinciRADIOAKTIVITAS IODIUM-126 SEBAGAI RADIONUKLIDA PENGOTOR DI KAMAR IRADIASI PADA PRODUKSI IODIUM-125. Rohadi Awaludin
Perhitungan Radioaktivitas Iodium-126 Sebagai Radionuklida Pengotor di Kamar Iradiasi pada Produksi Iodium-125 (Rohadi Awaludin) ISSN 1411 3481 RADIOAKTIVITAS IODIUM-126 SEBAGAI RADIONUKLIDA PENGOTOR DI
Lebih terperinciPRODUKSI IODIUM-125 MENGGUNAKAN TABUNG PENYIMPANAN TERMODIFIKASI
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA V Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 6 April 2013
Lebih terperinciEVALUASI PEMBUATAN IODIUM-125 MENGGUNAKAN SASARAN GAS XENON-124 DIPERKAYA 99.98%
EVALUASI PEMBUATAN IODIUM-125 MENGGUNAKAN SASARAN GAS XENON-124 DIPERKAYA 99.98% Hotman Lubis, Daya Agung S., Sriyono, Abidin, Anung P., Hambali dan Hadirahman Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR )
Lebih terperinci1BAB I PENDAHULUAN. sekaligus merupakan pembunuh nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular. World
1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat baik di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 21% dari seluruh kematian
Lebih terperinciPEMBUATAN PELAT ELEMEN BAKAR MINI U-7Mo/Al
ABSTRAK PEMBUATAN PELAT ELEMEN BAKAR MINI U-7Mo/Al Susworo, Suhardyo, Setia Permana Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir PEMBUATAN PELAT ELEMEN BAKAR MINI U-7Mo/Al. Pembuatan pelat elemen bakar/peb mini
Lebih terperinciPENGAWASAN PEMBUATAN DI PUSA T RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA
pengawasan Pembuatan 1-125... (Djarwati, dkk} PENGAWASAN PEMBUATAN 1-125 DI PUSA T RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA Rr.Djarwanti RPS, Hadirahman, Arief Imam Nugroho, Rohmansyur, Uteng Tarmulah Pusat Radioisotop
Lebih terperinciSIMULASI DOSIS SERAP RADIAL SUMBER IRIDIUM-192 UNTUK BRAKITERAPI DENGAN MENGGUNAKAN MCNP
YOGYAKARTA, 15 SEPTEMBER 15 ISSN 1978-176 SIMULASI DOSIS SERAP RADIAL SUMBER IRIDIUM-19 UNTUK BRAKITERAPI DENGAN MENGGUNAKAN MCNP Kasmudin 1 1) Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir BATAN, email: kasmudin@batan.go.id
Lebih terperinciPEMERIKSAAN KUALITAS BOOM FOOT MENGGUNAKAN TEKNIK UJI TAK RUSAK
PEMERIKSAAN KUALITAS BOOM FOOT MENGGUNAKAN TEKNIK UJI TAK RUSAK Namad Sianta, Djoli Soembogo dan R. Hardjawidjaja Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi - BATAN E-mail : djoli@batan.go.id ABSTRAK
Lebih terperinciPEMBUATAN FOIL TARGET DENGAN TINGKAT PENGKAYAAN URANIUM RENDAH
ISSN 1979-2409 Pembuatan Foil Target Dengan Tingkat Pengkayaan Uranium Rendah (Purwanta, Suhardyo, Susworo, Guswardani) PEMBUATAN FOIL TARGET DENGAN TINGKAT PENGKAYAAN URANIUM RENDAH Purwanta, Suhardyo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Sel-sel kanker ini dapat menyebar ke
Lebih terperinciKAJIAN KESELAMATAN PADA PROSES PRODUKSI ELEMEN BAKAR NUKLIR UNTUK REAKTOR RISET
KAJIAN KESELAMATAN PADA PROSES PRODUKSI ELEMEN BAKAR NUKLIR UNTUK REAKTOR RISET Rr.Djarwanti Rahayu Pipin Sudjarwo Pusat Radioisotop Dan Radiofarmaka BATAN, Gedung 11 kawasan Puspiptek Serpong Sekretaris
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara yang dilewai oleh jalur rangkaian api Indonesia atau disebut juga dengan jalur Cincin Api Pasifik (The Pasific Ring of Fire) dimana
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2011 sampai dengan Maret 2012 di
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2011 sampai dengan Maret 2012 di Laboratorium Kimia Analitik dan Laboratorium Kimia Anorganik Jurusan
Lebih terperinciKARAKTERISASI DOSIMETRI SUMBER BRAKITERAPI IR-192 MENGGUNAKAN METODE ABSOLUT
KARAKTERISASI DOSIMETRI SUMBER BRAKITERAPI IR-192 MENGGUNAKAN METODE ABSOLUT Mahmudi Rio Putra (1), Dian Milvita (1), Heru Prasetio (2) (1) Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas, Padang Kampus Unand
Lebih terperinciJurnal MIPA 36 (1): (2013) Jurnal MIPA.
Jurnal MIPA 36 (1): 28-33 (2013) Jurnal MIPA http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jm ANALISIS KEROPOS PADA PENGELASAN LASER MIKRO KAPSUL TERAPI KANKER LAJU DOSIS RENDAH DK Yoga A Pujiyanto, M Subechi,
Lebih terperinciSISTEM MANAJEMEN DOSIS PADA PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF DENGAN KENDARAAN DARAT
SISTEM MANAJEMEN DOSIS PADA PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF DENGAN KENDARAAN DARAT Suhaedi Muhammad 1 dan Rr. Djarwanti,RPS 2 1 Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi, BATAN Gedung B Lantai 2, Kawasan
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN METODE AKTIVASI NEUTRON DAN ELEKTRODEPOSISI PADA PENENTUAN URANIUM DAN THORIUM DALAM CONTOH URIN
STUDI PERBANDINGAN METODE AKTIVASI NEUTRON DAN ELEKTRODEPOSISI PADA PENENTUAN URANIUM DAN THORIUM DALAM CONTOH URIN Ruminta Ginting Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif ABSTRAK STUDI PERBANDINGAN
Lebih terperinciPERHITUNGAN KETEBALAN BAHAN PERISAI Pb SEBAGAI KONTAINER ISOTOP Ir-192 UNTUK BRAKITERAPI MENGGUNAKAN SOFTWARE MCNP
PERHITUNGAN KETEBALAN BAHAN PERISAI Pb SEBAGAI KONTAINER ISOTOP Ir-192 UNTUK BRAKITERAPI MENGGUNAKAN SOFTWARE MCNP Kristiyanti 1, Kasmudin 1 1) PRFN-BATAN, email: kristiyantiwst@yahoo.com, kasmudin@batan.go.id
Lebih terperinciPENENTUAN CALIBRATOR SETTING CAPINTEC CRC-7BT UNTUK SAMARIUM-153
YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 011 PENENTUAN CALIBRATOR SETTING CAPINTEC CRC-7BT UNTUK SAMARIUM-153 Wijono, Gatot Wurdiyanto Pustek Keselamatan dan Metrologi Radiasi - BATAN, Jl.Lebak Bulus No.49 Jakarta, 1440
Lebih terperinciPenentuan Dosis Gamma Pada Fasilitas Iradiasi Reaktor Kartini Setelah Shut Down
Berkala Fisika ISSN : 141-9662 Vol.9, No.1, Januari 26, hal 15-22 Penentuan Dosis Gamma Pada Fasilitas Iradiasi Reaktor Kartini Setelah Shut Down Risprapti Prasetyowati (1), M. Azam (1), K. Sofjan Firdausi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan batubara sebagai sumber energi pada unit tabung pembakaran (boiler) pada industri akhir-akhir ini menjadi pilihan yang paling diminati oleh para pengusaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker merupakan suatu penyakit dimana pembelahan sel tidak terkendali dan akan mengganggu sel sehat disekitarnya. Jika tidak dibunuh, kanker dapat menyebar ke bagian
Lebih terperinciUJI FUNGSI PROTOTIP PERANGKAT MEKANIK BRAKITERAPI MDR-Ir192-IB10
UJI FUNGSI PROTOTIP PERANGKAT MEKANIK BRAKITERAPI MDR-Ir192-IB10 Tri Harjanto, Indarzah M, Ari Satmoko Pusat Perangkat Nuklir dan Rekayasa-BATAN Kawasan Puspiptek Gedung 71 Serpong,Tangerang selatan15310,
Lebih terperinciGENERATOR 188W/188Re BERBASIS ALUMINA
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Journal of Radioisotopes and Radiopharmaceuticals Vol 16 No 1 April 01 ISSN 1410-854 PEMISAHAN RADIOISOTOP DARI RADIOISOTOP W MELALUI KOLOM GENERATOR W/ BERBASIS ALUMINA
Lebih terperinciAPLIKASI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA SISTEM KONTROL PROSES PENGELASAN INNER DAN OUTER TABUNG IRADIASI
APLIKASI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA SISTEM KONTROL PROSES PENGELASAN INNER DAN OUTER TABUNG IRADIASI I WAYAN W., SOFYAN SORI, JAKARIA, ARTADI HERU W., MULYONO Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka
Lebih terperinciJl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak
PENGUJIAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADASAMBUNGAN PENGELASAN GESEK SAMA JENIS BAJA ST 60, SAMA JENIS AISI 201, DAN BEDA JENIS BAJA ST 60 DENGAN AISI 201 *Hermawan Widi Laksono 1, Sugiyanto 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Sudut Penyinaran terhadap Dosis Permukaan Fantom Berkas Radiasi Gamma Co-60 pada Pesawat Radioterapi
Analisis Pengaruh Sudut Penyinaran terhadap Dosis Permukaan Fantom Berkas Radiasi Gamma Co-60 pada Pesawat Radioterapi Fiqi Diyona 1,*, Dian Milvita 1, Sri Herlinda 2, Kri Yudi Pati Sandy 3 1 Jurusan Fisika
Lebih terperinciTEKNIK PERBAIKAN SAMBUNGAN TERMOKOPEL TEMPERATUR TINGGI PADA HEATING-01
TEKNIK PERBAIKAN SAMBUNGAN TERMOKOPEL TEMPERATUR TINGGI PADA HEATING-01 Sigma Epsilon ISSN 0853-9103 Oleh Joko Prasetio W 1, Kiswanta 1, Edy Sumarno 1, Ainur Rosidi 1, Ismu Handoyo 1, Khrisna 2 1 Pusat
Lebih terperinciPEMBUATAN PROTOTIP BRAKITERAPI DOSIS RENDAH DENGAN ISOTOP Ir-192
Tri Harjanto, dkk. ISSN 0216-3128 225 PEMBUATAN PROTOTIP BRAKITERAPI DOSIS RENDAH DENGAN ISOTOP Ir-192 Tri Harjanto, Suntoro, Sri Mulyono Atmojo, Syamsurizal R, Pusat Pengembangan Perangkat Nuklir (P2PN)-Batan
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI PALADIUM TERHADAP SERAPAN RADIOISOTOP I-125 PADA KAWAT PERAK BERLAPIS PALADIUM
PENGARUH KONSENTRASI PALADIUM TERHADAP SERAPAN RADIOISOTOP I-125 PADA KAWAT PERAK BERLAPIS PALADIUM Anung Pujiyanto, Mujinah, Moch Subechi, Hotman Lubis, Dede K, Umi Nur Sholikah Pusat Radioisotop dan
Lebih terperinciSuhaedi Muhammad, Rimin Sumantri PTKMR BATAN
PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF YANG DIHASILKAN DARI PRODUK GENERATOR Tc 99m Suhaedi Muhammad, Rimin Sumantri PTKMR BATAN Rr. Djarwanti Rahayu Pipin Soedjarwo PRR BATAN ABSTRAK PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF
Lebih terperinciEVALUASI PEMANFAATAN FASILITAS IRADIASI RSG-GAS PADA TAHUN 2006
EVALUASI PEMANFAATAN FASILITAS IRADIASI RSG-GAS PADA TAHUN 2006 SUTRISNO, SUWOTO, ROYADI Pusat Reaktor Serba Guna-BATAN Kawasan Puspitek Serpong Tangerang 15310 Banten Telp. (021) 7560908 Abstrak EVALUASI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Material, Jurusan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Material, Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengelasan adalah proses penyambungan material ferrous atau non ferrous dengan memanaskan sampai suhu pengelasan, dengan atau tanpa menggunakan logam pengisi ( filler
Lebih terperinciEVALUASI TEBAL DINDING RUANGAN PESAWAT LINEAR ACCELERATOR (LINAC) SINAR-X DI INSTALASI RADIOTERAPI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN
EVALUASI TEBAL DINDING RUANGAN PESAWAT LINEAR ACCELERATOR (LINAC) SINAR-X DI INSTALASI RADIOTERAPI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN Ismail T., Syamsir Dewang, Bualkar Abdullah Jurusan Fisika, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, bahkan bisa dikatakan tanpa kesehatan yang baik segala yang dilakukan tidak akan maksimal.
Lebih terperinciPENENTUAN WAKTU SAMPLING UDARA UNTUK MENGUKUR KONTAMINAN RADIOAKTIF BETA DI UDARA DALAM LABORATORIUM AKTIVITAS SEDANG
ISSN 852-4777 PENENTUAN WAKTU SAMPLING UDARA UNTUK MENGUKUR KONTAMINAN RADIOAKTIF BETA DI UDARA DALAM LABORATORIUM AKTIVITAS SEDANG Sri Wahyunigsih (1) dan Yusuf Nampira (1) 1. Pusat Teknologi Bahan Bakar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
17 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas diagram alir proses penelitian, peralatan dan bahan yang digunakan, variabel penelitian dan prosedur penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau non ferrous dengan memanaskan sampai suhu pengalasan, dengan atau tanpa menggunakan logam pengisi ( filler metal ).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengelasan adalah proses penyambungan material ferrous atau non ferrous dengan memanaskan sampai suhu pengalasan, dengan atau tanpa menggunakan logam pengisi ( filler
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai media atau alat pemotongan (Yustinus Edward, 2005). Kelebihan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknik penyambungan logam telah diketahui sejak dahulu kala. Sumber energi yang digunakan pada zaman dahulu diduga dihasilkan dari pembakaran kayu atau sampah. Karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam teknik penyambungan logam misalnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknik penyambungan logam telah diketahui sejak dahulu kala. Sumber energi yang digunakan pada zaman dahulu diduga dihasilkan dari pembakaran kayu atau sampah. Karena
Lebih terperinciUdara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer
Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi di bidang kesehatan juga semakin berkembang. Saat ini yang mendapatkan perhatian khusus di dunia kesehatan adalah tumor.
Lebih terperinciPENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN BAHAN PADUAN ALUMINIUM
ISSN 1979-2409 Penentuan Kestabilan Sparking Spektrometer Emisi Menggunakan Bahan Paduan Aluminium (Agus Jamaludin, Djoko Kisworo, Darma Adiantoro) PENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN
Lebih terperinciANALISIS LEPASAN RADIOAKTIF DI RSG GAS
YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 9 ISSN 98-6 ANALISIS LEPASAN RADIOAKTIF DI RSG GAS SUBIHARTO, NAEK NABABAN, UNGGUL HARTOYO PRSG-BATAN Kawasan Puspiptek Gedung 5 Tangerang Abstrak ANALISIS LEPASAN RADIOAKTIF DI
Lebih terperinciPEMBUATAN KOMPONEN INNER TUBE LEU FOIL TARGET UNTUK KAPASITAS 1,5g U-235
PEMBUATAN KOMPONEN INNER TUBE LEU FOIL TARGET UNTUK KAPASITAS 1,5g U-235 Suhardyo, Purwanta Pusat Teknologi Bahan Bahan Nuklir ABSTRAK PEMBUATAN KOMPONEN INNER TUBE LEU FOIL TARGET 1,5g U-235. Telah dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 3.2. Studi Pustaka dan Survey Lapangan Studi pustaka menggunakan literature dari buku dan jurnal sedangkan survey lapangan
Lebih terperinciEVALUASI KEGIATAN PROTEKSI RADIASI DALAM PROSES PEMINDAHAN BAHAN PASCA IRADIASI
No.04 / Tahun II Oktober 2009 ISSN 1979-2409 EVALUASI KEGIATAN PROTEKSI RADIASI DALAM PROSES PEMINDAHAN BAHAN PASCA IRADIASI Muradi, Sjafruddin Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN ABSTRAK EVALUASI
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang sedang berkembang dalam berbagai sektor salah satunya adalah sektor industri manufaktur. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya perusahaan
Lebih terperinciOptimasi Produksi Radioiod-131 dari Aktivasi Neutron Sasaran Telurium Dioksida Alam
Sriyono - Optimasi si Radioiod-131 dari Aktivasi Neutron Sasaran lurium Dioksida Alam 33 Optimasi si Radioiod-131 dari Aktivasi Neutron Sasaran lurium Dioksida Alam (masuk/received 28 Mei 2017, diterima/accepted
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 12: Penentuan total partikel secara isokinetik
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 12: Penentuan total partikel secara isokinetik ICS 13.040.40 Badan Standardisasi Nasional 1 SNI 19-7117.12-2005 Daftar isi Daftar
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL PENGUJIAN
BAB IV ANALISA HASIL PENGUJIAN 4.1 Hasil pengujian Berdasarkan penelitian dan inspeksi dilapangan yang telah dilaksanakan sesuai dengan standar prosedur pengerjaan Nondestructive Test. Pengujian ini dilakukan
Lebih terperinciANALISIS IRADIASI TARGET KALIUM BROMIDA DI REAKTOR SERBA GUNA-GA SIWABESSY
ISSN 978-076 ANALISIS IRADIASI TARGET KALIUM BROMIDA DI REAKTOR SERBA GUNA-GA SIWABESSY SUTRISNO, SARWANI, ARIYAWAN SUNARDI Pusat Reaktor Serba Guna-BATAN Kawasan Puspitek Serpong, Tangerang 530, Banten
Lebih terperinciOPTIMASI PENGUKURAN KEAKTIVAN RADIOISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA
OPTIMASI PENGUKURAN KEAKTIVAN RADIOISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA NOVIARTY, DIAN ANGGRAINI, ROSIKA, DARMA ADIANTORO Pranata Nuklir Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN Abstrak OPTIMASI
Lebih terperinciRANGKUMAN LAS TIG DAN MIG GUNA MEMENUHI TUGAS TEORI PENGELASAN
RANGKUMAN LAS TIG DAN MIG GUNA MEMENUHI TUGAS TEORI PENGELASAN Oleh : MUH. NURHIDAYAT 5201412071 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG A. Las TIG ( Tungsten Inert Gas) 1. Pengertian
Lebih terperinciVARIASI POSISI PENGELASAN DAN GERAKAN ELEKTRODA TERHADAP BAJA VCN 150
SKRIPSI VARIASI POSISI PENGELASAN DAN GERAKAN ELEKTRODA TERHADAP BAJA VCN 150 YANSEN H HASIBUAN NIM : 080401090 DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015 1 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciKEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA
KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG SURAT IZIN BEKERJA PETUGAS TERTENTU YANG BEKERJA DI INSTALASI
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN IRADIASI TARGET PRASEODIMIUM DI REAKTOR SERBA GUNA -GA SIWABESSY
ANALISIS PERHITUNGAN IRADIASI TARGET PRASEODIMIUM DI REAKTOR SERBA GUNA -GA SIWABESSY SUTRISNO, SARWANI, ARIYAWAN SUNARDI DAN SUNARKO Pusat Reaktor Serba Guna Abstrak ANALISIS PERHITUNGAN IRADIASI TARGET
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit yang timbul karena adanya pertumbuhan yang tidak normal pada sel jaringan tubuh. Disebut tidak normal, karena sel-sel tumbuh dengan cepat dan
Lebih terperinciSinar x memiliki daya tembus dan biasa digunakan dalam dunia kedokteran. Untuk mendeteksi penyakit yang ada dalam tubuh.
1. Pendahuluan Sinar X adalah jenis gelombang elektromagnetik. Sinar x ditemukan oleh Wilhem Conrad Rontgen pada tanggal 8 November 1895, ia menemukan secara tidak sengaja sebuah gambar asing dari generator
Lebih terperinciPABRIKASI FOIL URANIUM DENGAN TEKNIK PEROLAN
PABRIKASI FOIL URANIUM DENGAN TEKNIK PEROLAN Susworo, Guswardani, Dadang, Purwanta Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang ABSTRAK PABRIKASI FOIL URANIUM DENGAN
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN LAS TIG PADA ALAT FUEL PILING UNTUK PENGELASAN PIN BAHAN BAKAR TIPE PWR
No. 01/ Tahun I. April 2008 ISSN 1979-2409 ANALISIS PENGGUNAAN LAS TIG PADA ALAT FUEL PILING UNTUK PENGELASAN PIN BAHAN BAKAR TIPE PWR Maradu Sibarani* ), Antonio Gogo* ), Triarjo* ) * ) Pusat Teknologi
Lebih terperinciKAJIAN METALOGRAFI HASIL PENGELASAN TITIK (SPOT WELDING) ALUMINIUM PADUAN DENGAN PENAMBAHAN GAS ARGON
KAJIAN METALOGRAFI HASIL PENGELASAN TITIK (SPOT WELDING) ALUMINIUM PADUAN DENGAN PENAMBAHAN GAS ARGON Muh Alfatih Hendrawan 1), Achmad Choironi Syaiful Huda 2), Dany Maryanto 3) 1,2,3) Teknik Mesin Universitas
Lebih terperinciPENENTUAN CALIBRATION SETTING DOSE CALIBRATOR CAPINTEC CRC-7BT UNTUK Ce-139
252 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng & DIY, Semarang 10 April 2010 hal. 252-257 PENENTUAN CALIBRATION SETTING DOSE CALIBRATOR CAPINTEC CRC-7BT UNTUK Ce-139 Holnisar, Hermawan Candra, Gatot Wurdiyanto
Lebih terperinciPEMANTAUAN LINGKUNGAN DI SEKITAR PUSAT PENELITIAN TENAGA NUKLIR SERPONG DALAM RADIUS 5 KM TAHUN 2005
PEMANTAUAN LINGKUNGAN DI SEKITAR PUSAT PENELITIAN TENAGA NUKLIR SERPONG DALAM RADIUS 5 KM TAHUN 005 Agus Gindo S., Syahrir, Sudiyati, Sri Susilah, T. Ginting, Budi Hari H., Ritayanti Pusat Teknologi Limbah
Lebih terperinciPEMBUATAN SAMPEL INTI ELEMEN BAKAR U 3 Si 2 -Al
No.05 / Tahun III April 2010 ISSN 1979-2409 PEMBUATAN SAMPEL INTI ELEMEN BAKAR U 3 Si 2 -Al Guswardani, Susworo Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN ABSTRAK PEMBUATAN SAMPEL INTI ELEMEN BAKAR U 3
Lebih terperinciPENGELOLAAN LIMBAH SUMBER BEKAS RADIUM-226 BERASAL DARI RUMAH SAKIT DAN PATIR-BATAN
PENGELOLAAN LIMBAH SUMBER BEKAS RADIUM-226 BERASAL DARI RUMAH SAKIT DAN PATIR-BATAN Bung Tomo Pusat Teknologi Limbah Radioaktif - BATAN ABSTRAK PENGELOLAAN LIMBAH SUMBER BEKAS RADIUM-226 BERASAL DARI RUMAH
Lebih terperinci5. Diagnosis dengan Radioisotop
5. Diagnosis dengan Radioisotop Untuk studi in-vivo, radioisotop direaksikan dengan bahan biologik seperti darah, urin, serta cairan lainnya yang diambil dari tubuh pasien. Sampel bahan biologik tersebut
Lebih terperinciSpesifikasi Teknis Teras Reaktor Nuklir Kartini dan Eksperimental Setup Fasilitas Uji In-vitro dan In-vivo Metode BNCT
Spesifikasi Teknis Teras Reaktor Nuklir Kartini dan Eksperimental Setup Fasilitas Uji In-vitro dan In-vivo Metode BNCT Drs. Widarto Peneliti Madya Reaktor Riset Kartini Tipe TRIGA (Training Riset Isotop
Lebih terperinciTRANSFER MATERIAL RADIOAKTIF DI HOTCELL 101 IRM VIA KH-IPSB3
No.06 / Tahun III Oktober 2010 ISSN 1979-2409 TRANSFER MATERIAL RADIOAKTIF DI HOTCELL 101 IRM VIA KH-IPSB3 Junaedi, Agus Jamaludin, Muradi Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN Kawasan Puspiptek,
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN DAN VARIASI DIAMETER ELEKTRODA TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA STAINLESS STEEL AISI 304
PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN DAN VARIASI DIAMETER ELEKTRODA TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA STAINLESS STEEL AISI 304 SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciFrekuensi yang digunakan berkisar antara 10 hingga 500 khz, dan elektrode dikontakkan dengan benda kerja sehingga dihasilkan sambungan la
Pengelasan upset, hampir sama dengan pengelasan nyala, hanya saja permukaan kontak disatukan dengan tekanan yang lebih tinggi sehingga diantara kedua permukaan kontak tersebut tidak terdapat celah. Dalam
Lebih terperinciPERANCANGAN RUANGAN RADIOGRAFI MEDIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNIK NUKLIR
YOGYAKARTA, 3OKTOBER 0 PERANCANGAN RUANGAN RADIOGRAFI MEDIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNIK NUKLIR Kristiyanti, Ferry Suyatno Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir-BATAN Gd 7 Kawasan Puspiptek Serpong Email untuk korespondensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material
BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah rancang bangun alat. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material Pusat Teknologi Nuklir Bahan
Lebih terperinciEVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89. Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali
Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir. Vol. 13 No. 1, April 2016 EVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89 Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali ABSTRAK
Lebih terperinci