akin dala erlu dan Pos

Transkripsi

1 M M Men Men nim ngi mba ing gat PE ng t PE P EN D : : EM PE NYE DE : : ME ERA EL ENG a. b. c ER AT LEN GA RI TUR NG AN W ba m m be m ba da se se pe ba di m P P R U Te In Le IN RA NO GG N R WA ah mas men erk mau ah ala ert eba en ah ima mem Pen Pas Rep Und ele ndo em NTA AN OM GAR AH AL hwa sya nye kem upu hwa am ta ag nga hwa aks mb nye sal pub d eko one mba AH N D MO RA HM LIK a s ara eba mb un a d m be me gai awa a su ben elen 1 blik ngom esi ara H DAE OR T AAN MAT KOT sei aka abk b ku dal eru em k asa b ud ntu ng 18 k In -Un mun ia K ER R 4 TE N P T T TA irin at a ka ng u lam usa mbe kon berd d uk gga ay ndo nda nika T Ne KO RAH 4 T ENT PO TU A S ng aka j ba ntit m aha erik nsu da das dala ara yat one as Tah ega 1 OT H K TA TA OS UHA SIN me jas aik tas ra a ka um sa am a t ( es ng si hun ara TA KO AH AN DA AN NGK en n te sa t k d s p g pa men pe arka m Pe n P (6) sia N ( n a R S OTA HUN NG AN N Y KA ning ekn titip dar pela gka ada pe n eng hu era Pos ) U Ta Nom (Le 1 Rep SIN A S N N T YAN AW gka nol pa ri je aku a m a ja erli p gen uru atu s da Un ahu mo em 199 pub NG SIN 20 TEL NG WA atn log d en u u me asa ind perl nd pe uf ur nda un or mba 99 blik GK NG 011 LE G M ANG nya gi i da nis usa em a ti dun lu dali erti a n n Te g ara N k I KA GK 1 EKO MA G, a m info t pr aha mbe itip nga d i imb a ele g-u Nom Ind AW KAW OM AH mob orm tele rod a; erik p dila n; ba da eko Und 5; Ta mo don WA WA MU HA bili ma eko duk k n d ke aku g Da om d ah N or nes AN AN UNI ES itas asi om k y n k d ep uka g h ae mun ng hun Neg 1 sia NG NG IKA SA s d da mun y kep n te pad n hu rah nika g D n 1 gar 154 a N G AS A d nik ng pas ele da n se uruf h as Da 19 ra 4, Nom SI n k ko kas di stia eko m pe eb f i; asa 999 T mor keb om si s itaw om mas eng bag b, ar 9 R Tam r 3 but mun sem wa hu mun sya gat gaim, ten Ne ten Rep mb 388 tuh nik ma ark uk nika ara tur ma pe nta ega nta pub bah 81) h kas akin k kum asi aka r a erlu g ara g blik h ); n si n n, m i, at n, a u g a g k n

2 3. Undg-Undg Nomor 12 Tahun 2001 tentg Pembentuk Kota Singkawg (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 92, Tambah Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4119); 4. Undg-Undg Nomor 32 Tahun 2004 tentg Pemerintah Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambah Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaima telah beberapa kali diubah, terakhir deng Undg-Undg Nomor 12 Tahun 2008 tentg Perubah Kedua atas Undg-Undg Nomor 32 Tahun 2004 tentg Pemerintah Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambah Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undg-Undg Nomor 38 Tahun 2009 tentg Pos (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 146, Tambah Lembar Republik Indonesia 5065); 6. Undg-Undg Nomor 12 Tahun 2011 tentg Pembentuk Peratur Perundg-undg (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambah Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 7. Peratur Pemerintah Nomor 37 Tahun 1985 tentg Penyelenggara Pos (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 53, Tambah Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 3303); 8. Peratur Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentg Penyelenggara Telekomunikasi (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 107, Tambah Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 3980); 2

3 9. Peratur Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentg Pedom Pembina d Pengawas Penyelenggara Pemerintah Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambah Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 10. Peratur Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentg Pembagi Urus Pemerintah tara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi d Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambah Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 11. Peratur Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentg Urus Pemerintah Daerah Kota Singkawg (Lembar Daerah Kota Singkawg Tahun 2008 Nomor 5); 12. Peratur Daerah Nomor 6 Tahun 2009 tentg Pembentuk d Susun Orgisasi Pergkat Daerah Di Lingkung Pemerintah Kota Singkawg (Lembar Daerah Kota Singkawg Tahun 2008 Nomor 6, Tambah Lembar Daerah Kota Singkawg Nomor 14); Deng Persetuju Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SINGKAWANG d WALIKOTA SINGKAWANG MEMUTUSKAN : Menetapk : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN POS DAN TELEKOMUNIKASI. 3

4 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peratur Daerah ini yg dimaksud deng: 1. Daerah adalah Kota Singkawg. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota d Pergkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah. 3. Walikota adalah Walikota Singkawg. 4. Dew Perwakil Rakyat Daerah yg seljutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakil Rakyat Daerah Kota Singkawg sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah. 5. Pejabat yg ditunjuk adalah pegawai negeri yg ditunjuk d diberi tugas tertentu di bidg pembina, pengawas d pengendali kegiat d/atau usaha jasa titip d telekomunikasi di Kota Singkawg sesuai deng Peratur Perundg-undg yg berlaku. 6. Penyelenggara Jasa Titip adalah kegiat yg dilakuk untuk menerima, membawa d/atau menyampaik surat pos jenis tertentu (barg cetak, surat kabar, bungkus kecil) paket, ug dari pengirim kepada penerima deng memungut biaya. 7. Penyelenggara Jasa Titip adalah Bad Hukum yg dibentuk berdasark Hukum Indonesia. 8. Ktor agen penyelenggara jasa titip merupak ktor pembtu yg menjadi agen penyelenggara jasa titip di kota Singkawg atas dasar kerjasama/waralaba. 9. Telekomunikasi adalah setiap pemcar, pengirim, d/atau penerima dari setiap informasi dalam bentuk tda-tda, isyarat, tulis, gambar, suara, d bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik Iainnya. 10. Alat telekomunikasi adalah setiap alat perlengkap yg digunak dalam bertelekomunikasi. 11. Pergkat telekomunikasi adalah sekelompok alat telekomunikasi yg memungkink bertelekomunikasi. 4

5 12. Penyelenggara telekomunikasi khusus adalah penyelenggara telekomunikasi yg sifat, peruntuk, d pengoperasinya khusus. 13. Interkoneksi adalah keterhubung tar jaring telekomunikasi d penyelenggara jaring telekomunikasi yg berbeda. 14. Instalasi Kabel Rumah/Gedung yg seljutnya disebut IKR/G adalah salur kabel yg meliputi kabel terminal batas (KTB) atau Rgka Pembagi Utama/Rgka Pembagi Internal, perkawat d soket yg dipasg di dalam rumah/gedung. 15. Penyelenggara/operator telekomunikasi adalah perseorg, koperasi, bad usaha milik daerah, bad usaha milik negara, bad usaha swasta, instsi pemerintah, d instsi pertah keam Negara. 16. Ktor Cabg d Loket Pelay Operator adalah tempat usaha/domisili operator/penyelenggara telekomunikasi melakuk kegiat sehari-hari. 17. Gali untuk keperlu penggelar kabel telekomunikasi adalah penggali tah dalam wilayah Kota Singkawg yg dilakuk operator telekomunikasi d/atau pelaksa pekerja untuk menyimp kabel telekomunikasi di dalam tah yg dipergunak sebagai sara telekomunikasi. 18. Perdagg alat pergkat telekomunikasi adalah kegiat komersial yg memperdaggk alat d pergkat telekomunikasi yg dapat dipergunak untuk kegiat pemcar, pengirim, d/atau penerima dari setiap informasi, dalam bentuk tda-tda, isyarat, tulis, gambar, suara, d bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya, termasuk di dalamnya penjual voucher serta perbaik alat d pergkat telekomunikasi. 19. Lokasi pembgun studio d stasion pemcar radio d/atau televisi adalah suatu lokasi atau kawas deng batas-batas tertentu yg dipergunak sebagai lokasi untuk pembgun studio, stasion pemcar radio, atau televisi. 20. Pemcar radio adalah alat telekomunikasi yg menggunak d memcark gelombg radio. 5

6 21. Warung internet yg seljutnya disebut warnet adalah adalah tempat usaha yg menyediak d menyelenggarak jasa, sara d prasara teknologi Informasi d telekomunikasi guna mengakses dokumen elektronik di jaring internet deng menggunak komputer. 22. Komputer adalah alat untuk memproses data elektronik, magnetik, optik, atau system yg melaksak fungsi logika, aritmatika, d penyimp. 23. Bad adalah sekumpul org d/atau modal yg merupak kesatu, baik yg melakuk usaha maupun yg tidak melakuk usaha yg meliputi persero terbatas, persero komditer, persero lainnya, Bad Usaha Milik Negara (BUMN), atau Bad Usaha Milik Daerah (BUMD) deng nama d dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, da pensiun, persekutu, perkumpul, yayas, orgisasi massa, orgisasi sosial politik, atau orgisasi lainnya, lembaga d bentuk bad lainnya termasuk kontrak investasi kolektif d bentuk usaha tetap. 24. Izin adalah hak yg diberik Walikota atau pejabat yg ditunjuk kepada org atau bad setelah memenuhi persyarat yg berlaku deng bermaksud menyelenggarak kegiat usaha jasa titip d telekomunikasi yg meliputi izin jasa titip untuk ktor agen, izin penyelenggara telekomunikasi khusus, izin instalatur Kabel Rumah/Gedung (IKR/G), izin ktor cabg d loket pelay operator, izin gali untuk keperlu penggelar kabel telekomunikasi, izin perdagg alat pergkat telekomunikasi, d izin lokasi pembgun studio d stasiun pemcar radio d/atau televisi. 25. Pemegg izin adalah org atau bad yg mendapat izin dari Walikota atau pejabat yg ditunjuk untuk menyelenggarak kegiat usaha pos d telekomunikasi. 26. Pemeriksa adalah sergkai kegiat untuk mencari, mengumpulk d mengolah data atau ketergnya dalam rgka pengawas kepatuh pemenuh kewajib dibidg jasa titip d telekomunikasi. 6

7 27. Penyidik tindak pida adalah sergkai tindak yg dilakuk oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yg seljutnya disebut penyidik, untuk mencari serta mengumpulk bukti yg deng bukti itu membuat terg tindak pida dibidg kegiat d/atau usaha jasa titip d tekomunikasi yg terjadi serta menemuk tersgkya. BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 Rug lingkup yg diatur dalam Peratur Daerah ini meliputi : a. Pemberi Izin Penyelenggara Jasa Titip Ktor Agen; b. Pemberi Izin Penyelenggara Telekomunikasi Khusus; c. Pemberi Izin Instalatur Kabel Rumah/Gedung (IKR/G); d. Pemberi Izin Ktor Cabg d Loket Pelay Operator; e. Pemberi Izin Gali Kabel Telekomunikasi; f. Pemberi Izin Usaha Perdagg Alat Pergkat Telekomunikasi; g. Pemberi Izin Lokasi Pembgun Studio d Stasiun Pemcar Radio d/atau Televisi; d h. Pemberi Izin Warnet. BAB III PERIZINAN Bagi Kesatu Izin Penyelenggara Jasa Titip Ktor Agen Pasal 3 (1) Ktor agen penyelenggara jasa titip merupak ktor pembtu yg menjadi agen penyelenggara jasa titip di Daerah atas dasar kerjasama/waralaba. (2) Setiap perorg atau bad yg melakuk pengusaha jasa titip ktor agen wajib memiliki izin penyelenggara jasa titip dari Walikota atau pejabat yg ditunjuk. (3) Izin penyelenggara jasa titip ktor agen berlaku selama 5 (lima) tahun d dapat diperpjg. 7

8 (4) Ketentu lebih ljut mengenai tata cara permohon, persyarat, d bentuk izin penyelenggara usaha jasa titip ktor agen diatur deng Peratur Walikota. Bagi Kedua Izin Penyelenggara Telekomunikasi Khusus Pasal 4 Penyelenggara telekomunikasi khusus merupak penyelenggara telekomunikasi untuk keperlu pemerintah d bad yg cakup arealnya di wilayah Daerah, sepjg tidak menggunak spektrum frekwensi radio. Pasal 5 (1) Penyelenggara Telekomunikasi Khusus sebagaima dimaksud dalam Pasal 4 wajib mendapat izin dari Walikota atau pejabat yg ditunjuk. (2) Izin Penyelenggara Telekomunikasi Khusus sebagaima dimaksud pada ayat (1) diterbitk deng memperhatik ketentu : a. tidak menggunak spektrum frekuensi radio; b. belum terjgkau oleh penyelenggara jaring telekomunikasi d/atau penyelenggara jasa telekomunikasi; c. tidak boleh terinterkoneksi deng penyelenggara jaring telekomunikasi d/atau penyelenggara jasa telekomunikasi; d d. terbatas pada daerah lay wilayah Daerah. (3) Izin penyelenggara telekomunikasi khusus, berlaku selama kegiat/usaha tersebut masih ada d tiap 3 (tiga) tahun dilakuk evaluasi. (4) Ketentu lebih ljut mengenai tatacara permohon, persyarat, bentuk izin, d evaluasi penyelenggara telekomunikasi khusus diatur deng Peratur Walikota. 8

9 Bagi Ketiga Izin Instalatur Kabel Rumah/Gedung (IKR/G) Pasal 6 (1) Penyelenggara Instalatur Kabel Rumah/Gedung (IKR/G) wajib memiliki izin dari Walikota atau pejabat yg ditunjuk. (2) Instalatur Kabel Rumah/Gedung (IKR/G) diselenggarak oleh bad yg berbentuk : a. Koperasi; b. Persero terbatas; atau c. CV. (3) Izin Instalatur Kabel Rumah/Gedung (IKR/G) berlaku selama 2 (dua) tahun d dapat diperpjg. (4) Ketentu lebih ljut mengenai tata cara permohon, persyarat, d bentuk izin Instalatur Kabel Rumah/Gedung (IKR/G) diatur deng Peratur Walikota. Bagi Keempat Izin Ktor Cabg D Loket Pelay Operator Pasal 7 (1) Setiap bad yg memiliki atau membuka Ktor Cabg d Loket Pelay Operator wajib memiliki izin dari Walikota atau pejabat yg ditunjuk. (2) Izin Ktor Cabg d Loket Pelay Operator berlaku selama usahya masih berjal d setiap 3 (tiga) tahun dilakuk evaluasi. (3) Ketentu lebih ljut mengenai tata cara permohon, persyarat, d bentuk izin Ktor Cabg d Loket Pelay Operator diatur deng Peratur Walikota. Bagi Kelima Izin Gali Kabel Telekomunikasi Pasal 8 (1) Setiap bad yg melakuk kegiat penggali untuk keperlu penggelar kabel telekomunikasi wajib memiliki izin dari Walikota atau pejabat yg ditunjuk. 9

10 (2) Izin Gali Kabel Telekomunikasi sebagaima dimasud pada ayat (1), diterbitk deng ketentu : a. Pengguna kabel duct diarahk untuk kerjasama (sharing) tar pemilik kabel telekomunikasi; b. Pengguna kabel duct diarahk untuk kerjasama (sharing) berbagai macam keperlu; c. Penata rug daerah setempat sesuai deng ketentu perundg-undg yg berlaku; d d. Persyarat teknis jaring kabel. (3) Izin gali Kabel telekomunikasi diberik sesuai deng jgka waktu pelaksa pekerja berdasark lama pekerja atau kontrak kerja jika dilaksak pihak ketiga. (4) Ketentu lebih ljut mengenai syarat d tata cara mengajuk izin d bentuk izin Gali Kabel telekomunikasi diatur deng Peratur Walikota. Bagi Keenam Izin Usaha Perdagg Alat Pergkat Telekomunikasi Pasal 9 (1) Setiap perorg atau bad yg melakuk Perdagg Alat/Pergkat Telekomunikasi wajib memiliki izin dari Walikota atau pejabat yg ditunjuk. (2) Izin Usaha Perdagg Alat Pergkat Telekomunikasi berlaku selama pengusaha menjalk usahya d wajib didaftar ulg setiap tahunnya. (3) Ketentu lebih ljut mengenai tata cara permohon, persyarat, d bentuk izin Usaha Perdagg Alat/Pergkat Telekomunikasi diatur deng Peratur Walikota. Bagi Ketujuh Izin Lokasi Pembgun Studio d Stasiun Pemcar Radio d/atau Televisi Pasal 10 (1) Setiap bad yg melakuk kegiat pembgun studio d stasiun pemcar radio d/atau televisi wajib memiliki izin lokasi dari Walikota atau pejabat yg ditunjuk. 10

11 (2) Izin lokasi pembgun studio d stasiun pemcar radio d/atau televisi berlaku selama Lokasi Pembgun Studio d Stasiun Pemcar Radio d/atau Televisi tidak berpindah lokasi. (3) Ketentu lebih ljut mengenai tata cara permohon, persyarat, d bentuk Izin Lokasi Pembgun Studio d Stasiun Pemcar Radio d/atau Televisi diatur deng Peratur Walikota. Bagi Kedelap Izin Warnet Pasal 11 (1) Setiap org atau bad yg menyelenggarak warnet wajib memiliki izin dari Walikota atau pejabat yg ditunjuk. (2) Izin warnet sebagaima dimasud pada ayat (1), diterbitk harus memperhatik aspek kelaya warnet meliputi : a. Pengguna pergkat lunak d pergkat keras; b. Keam d kenyam; c. Tggung jawab sosial; d d. Penata bentuk rug. (3) Aspek kelayak warnet sebagaima dimaksud ayat (2) diatur deng Peratur Walikota. (4) Izin warnet berlaku selama org atau bad masih menjalk usahya d wajib didaftar ulg setiap tahun. (5) Ketentu lebih ljut mengenai tata cara permohon, persyarat, d bentuk Izin warnet diatur deng Peratur Walikota. BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 12 (1) Setiap perorg atau bad yg telah memiliki izin berhak melaksak kegiat usaha sesuai deng izin yg telah diberik. (2) Setiap perorg atau bad yg telah memilki izin wajib : a. bertgung jawab atas segala akibat yg timbul dari pelaksa izin yg diberik; 11

12 b. melaksak ketentu teknik, keam, kualitas d keselamat sesuai deng peratur perundg-undg yg berlaku; c. membtu pelaksa pengawas yg dilakuk oleh petugas yg ditunjuk; d. memperbaharui atau mengurus kembali izin apabila terjadi perubah pada struktur kepemilik, alamat, jenis usaha d masa berlaku izin telah habis; d e. menyampaik lapor kegiat usahya. BAB V LARANGAN Pasal 13 (1) Setiap usaha jasa titip d telekomunikasi wajib mentaati larg-larg yg ditetapk dalam menjalk kegiat usahya. (2) Larg-larg sebagaima dimaksud dalam ayat (1) adalah : a. melakuk kegiat usaha tpa memiliki izin; b. melakuk kegiat usaha tidak sesuai deng izin yg diberik; c. melakuk kegiat usaha di luar tempat atau lokasi yg telah diizink; d. melakuk kegiat usaha yg dapat menimbulk permasalah kebersih, keindah, ketentram, ketertib, d kenyam serta pencemar lingkung; e. menggunak tempat usaha melebihi ketentu yg diizink; f. melakuk kegiat usaha melebihi batas waktu yg telah diizink; g. melakuk kegiat usaha deng cara merusak atau mengubah bentuk fasilitas umum; d h. mengalihk izin kepada pihak lain. 12

13 BAB VI SANKSI ADMINISTRASI Pasal 14 (1) Pelggar terhadap Pasal 12 ayat (2) dapat dikenak sksi administrasi meliputi: a. peringat tertulis; b. Pembeku izin; d c. Pembatal izin. (2) Ketentu lebih ljut mengenai tata cara pemberi sksi administrasi sebagaima dimaksud pada ayat (1) diatur deng Peratur Walikota. BAB VII PEMBINAAN Pasal 15 (1) Pembina kegiat usaha jasa titip d telekomunikasi dilakuk Walikota atau pejabat yg ditunjuk d dapat bekerjasama deng instsi terkait. (2) Walikota atau pejabat yg ditunjuk dapat meminta lapor mengenai hal-hal yg diggap perlu kepada pemegg izin terkait deng kegiat usahya. (3) Dalam rgka pembina kegiat usaha petugas yg ditunjuk sewaktu-waktu dapat melakuk monitoring atas izin yg diberik. BAB VIII PENGAWASAN Pasal 16 (1) pengawas kegiat usaha jasa titip d telekomunikasi dilakuk Walikota atau pejabat yg ditunjuk d dapat bekerjasama deng instsi terkait. (2) Walikota atau pejabat yg ditunjuk dapat meminta lapor mengenai hal-hal yg diggap perlu kepada pemegg izin terkait deng kegiat usahya. (3) Dalam rgka pengawas kegiat usaha petugas yg ditunjuk sewaktu-waktu dapat melakuk monitoring atas izin yg diberik. 13

14 (4) Untuk memudahk pengawas maka izin wajib diletakk di tempat yg mudah dilihat. BAB IX PENGENDALIAN Pasal 17 (1) pengendali kegiat usaha jasa titip d telekomunikasi dilakuk Walikota atau pejabat yg ditunjuk d dapat bekerjasama deng instsi terkait. (2) Walikota atau pejabat yg ditunjuk dapat meminta lapor mengenai hal-hal yg diggap perlu kepada pemegg izin terkait deng kegiat usahya. (3) Dalam rgka pengendali kegiat usaha petugas yg ditunjuk sewaktu-waktu dapat melakuk monitoring atas izin yg diberik. BAB X KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 18 (1) Penyidik terhadap pelggar ketentu-ketentu dalam Peratur Daerah ini dilaksak oleh PPNS di lingkung Pemerintah Daerah yg penggkatnya ditetapk berdasark ketentu peratur perundg-undg. (2) Weweng PPNS sebagaima dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: a. menerima lapor atau pengadu dari seseorg tentg adya tindak pida; b. melakuk tindak pertama pada saat itu di tempat kejadi d melakuk pemeriksa; c. menyuruh berhenti seorg tersgka d memeriksa tda pengenal diri tersgka; d. melakuk penyita benda d/atau surat; e. mengambil sidik jari d memotret tersgka; f. memggil org untuk didengar d diperiksa sebagai saksi atau tersgka; 14

15 g. mendatgk ahli yg diperluk dalam hubungnya deng pemeriksa perkara; h. mengadak penghenti penyidik setelah mendapat petunjuk dari penyidik umum tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut buk merupak tindak pida d seljutnya melalui penyidik umum memberitahuk hal tersebut kepada penuntut umum, tersgka atau keluargya; d i. mengadak tindak lain menurut hukum yg dapat dipertggungjawabk. (3) PPNS sebagaima dimaksud pada ayat (1) dalam melaksak tugasnya sebagai penyidik berada di bawah koordinasi penyidik Kepolisi Negara Republik Indonesia berdasark ketentu dalam Hukum Acara Pida. (4) PPNS sebagaima dimaksud pada ayat (1) memberitahuk dimulainya penyidik d menyampaik hasil penyidiknya kepada penuntut umum sesuai deng ketentu yg diatur dalam Kitab Hukum Acara Pida. BAB X KETENTUAN PIDANA Pasal 19 (1) Setiap org atau bad yg melggar ketentu sebagaima dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) dipida deng pida kurung paling lama 6 (enam) bul atau pida denda paling byak Rp ,- (lima puluh juta rupiah). (2) Tindak Pida sebagaima dimaksud pada ayat (1) adalah pelggar. BAB XI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 20 Bagi semua penyelenggara jasa titip d penyelenggara telekomunikasi yg telah ada sebelum Peratur Daerah ini, maka dalam jgka waktu paling lama 1 (satu) tahun harus menyesuaik deng Peratur Daerah ini. 15

16 BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Peratur Daerah ini mulai berlaku pada tggal diundgk. Agar setiap org mengetahuinya, memerintahk pengundg Peratur Daerah ini deng penempatnya dalam Lembar Daerah Kota Singkawg. Ditetapk di Singkawg pada tggal 15 Juli 2011 WALIKOTA SINGKAWANG, ttd. HASAN KARMAN Diundgk di Singkawg pada tggal 5 Desember 2011 SEKRETARIS DAERAH KOTA SINGKAWANG, ttd. SYECH BANDAR LEMBARAN DAERAH KOTA SINGKAWANG TAHUN 2011 NOMOR 10 16

17 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN POS DAN TELEKOMUNIKASI I. UMUM Berkembgnya kegiat usaha pos d telekomunikasi dalam memenuhi kebutuh masyarakat memberik dampak yg positif, karena masyarakat sebagai pengguna jasa mempunyai pilih untuk menggunak jasa yg ditawark. Namun keberada usaha jasa titip d telekomunikasi di daerah juga harus memberik pelay sesuai deng ketentu maupun stdar yg berlaku sehingga masyarakat sebagai konsumen merasa dilindungi d tidak dirugik. Dalam upaya memberik pelay yg maksimal kepada masyarakat sebagai pengguna jasa pelaku usaha jasa titip d telekomunikasi selalu berusaha melengkapi d menyempurnak alat atau perlengkap serta fasilitas penunjg lainnya. Selain ada yg bersifat komersil dalam telekomunikasi juga terdapat sautu jalur yg hya dapat dipergunak oleh instsi pemerintah. Jenis telekomunikasi ini tidak boleh digunak selain peruntuknya yg telah diatur atau dikoneksik deng jaring telekomunikasi lain serta memungut biaya dalam pengoperasinya. Karena itu usaha jasa titip d telekomunikasi yg ada perlu diatur d dipayungi oleh Pemerintah Daerah yg berfungsi sebagai regulator sesuai deng keweng yg diberik dalam peratur perundg-undg yg berlaku. Per Pemerintah Daerah disini meliputi penentu kebijak, pengatur, pengawas, d pengendali sehingga Pemerintah Daerah perlu menetapk pengatur usaha jaa titip d telekomunikasi dalam Peratur Daerah. 17

18 II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Huruf a Huruf b Huruf c Huruf d Huruf e Huruf f Huruf g Yg dimaksud deng Studio adalah suatu instalasi tempat produksi televisi atau video atau radio, baik untuk acara live atau acara rekam. Studio juga difungsik sebagai tempat untuk memproses rekam mentah pascaproduksi. Huruf h Pasal 3 18

19 Pasal 4 Penyelenggara telekomunikasi khusus dapat berupa penyelenggara telekomunikasi untuk keperlu meteorplogi d geofisika, televisi siar, radio siar, navigasi, penerbg, pencari d pertolong kecelaka, amatir radio, komunikasi radio tar penduduk d penyelenggara telekomunikasi khusus instsi pemerintah tertentu/swasta. Yg dimaksud deng untuk keperlu pemerintah adalah yg dilaksak oleh instsi pemerintah untuk mendukung kegait pemerintah umum seperti sektor pendidik, perhubung, perti, kehut, kesehat, pekerja umum, pemerintah dalam negeri d pariwisata. Yg dimaksud deng instsi pemerintah adalah departemen, lembaga pemerintah non departemen, sekretariat lembaga tertinggi negara, lembaga tinggi negara, pemerintah daerah, d instsi pemerintah lainnya. Yg dimaksud deng untuk keperlu bad hukum adalah yg dilaksak oleh bad hukum untuk mendukung kegiat d atau usahya, tara lain: trsportasi, pertambg d energi, perbk, kehut d perkebun, kesehat d logistik. Yg dimaksud deng bad hukum adalah bad usaha yg dimiliki oleh negara, swasta atau koperasi yg disahk oleh pejabat yg berweng. Pasal 5 Ayat (1) Ayat (2) Huruf a Yg dimaksud deng spektrum frekuensi radio adalah susun pita frekuensi radio yg mempunyai frekuensi lebih kecil dari 3000 Ghz sebagai satu 19

20 getar gelombg elektromagnetik merambat d terdapat dalam dirgtara (rug udara d tariksa). Huruf b Yg dimaksud deng Jaring telekomunikasi adalah rgkai pergkat telekomunikasi d kelengkapnya yg digunak dalam bertelekomunikasi. Yg dimaksud deng Jasa telekomunikasi adalah lay telekomunikasi memenuhi kebutuh bertelekomunikasi deng menggunak jaring telekomunikasi. Huruf c Huruf d Ayat (3) Ayat (4) Pasal 6 Ayat (1) Yg dimaksud deng instalatur adalah bad penyelenggara, bad hukum atau perorg yg diberi keweng untuk menyelesaik pekerja pemasg, pemelihara d perbaik gggu Instalasi Kabel Rumah/Gedung (IKR/G) untuk keperlu telekomunikasi yaitu pemasg instalasi kabel telepon di gedung atau rumah. 20

21 Ayat (2) Huruf a Yg dimaksud deng Koperasi adalah bad usaha yg berggotak org-seorg atau bad hukum Koperasi deng meldask kegiatnya berdasark prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerak ekonomi rakyat yg berdasar atas asas kekeluarga. Huruf b Yg dimaksud deng Persero Terbatas adalah bad hukum yg merupak persekutu modal, didirik berdasark perjji, melakuk kegiat usaha deng modal dasar yg seluruhnya terbagi dalam saham d memenuhi persyarat yg ditetapk dalam peratur perundg-undg yg berlaku. Huruf c Yg dimaksud deng CV adalah Comditaire Venootschap atau yg biasa disebut Persekutu Komditer, suatu persekutu yg didirik oleh seorg atau beberapa org yg mempercayak ug atau barg kepada seorg atau beberapa org yg menjalk perusaha d bertindak sebagai pemimpin. Ayat (3) Ayat (4) 21

22 Pasal 7 Ayat (1) Yg dimaksud deng ktor cabg adalah cabg dari operator/penyelenggara telekomunikasi yg ada di daerah untuk mengurus berbagai kepenting kegiat usahya termasuk memberik lay kepada konsumennya deng alamat tempat usaha yg jelas. Yg dimaksud deng Loket Pelay Operator adalah tempat operator/penyelenggara telekomunikasi memberik lay kepada konsumennya deng alamat tempat usaha yg jelas. Ayat (2) Ayat (3) Pasal 8 Ayat (1) Ayat (2) Huruf a Yg dimaksud deng kabel duct adalah kabel tembaga yg dimasukk ke dalam pipa. Kabel tembaga tersebut mempunyai kapasitas 200 pair 1600 pair deng penghtar tembaga berdiameter 0,6 milimeter berisolasi polyethene busa kulit, berisi petrojely, memakai pelindung elektritis pita aluminium berselubung polyethene. Huruf b 22

23 Huruf c Huruf d Ayat (3) Ayat (4) Pasal 9 Ayat (1) Alat/pergkat telekomunikasi yg diperdaggk adalah: a. alat d pergkat telekomunikasi yg tidak menggunak frekwensi radio; b. alat d pergkat radio yg digunak untuk komunikasi radio deng daya pcar di atas 10 mwatt deng alokasi frekwensi sesuai deng peruntuknya; c. alat d pergkat radio yg daya pcarnya tidak lebih dari 10 mwatt d daya jgkaunya tidak melebilihi 200 meter d menggunak alokasi frekwensi ISM (Industrial sciene d medicine); d d. alat d pergkat pendukung telekomunikasi. Ayat (2) Ayat (3) 23

24 Pasal 10 Ayat (1) Yg dimaksud deng studio adalah tempat memproduksi paket siar radio atau televisi d sekaligus tempat menyiark. Suatu bad penyelenggara siar radio atau televisi dapat hya memiliki satu studio, dapat pula lebih dari satu, tergtung besar kecilnya radio atau televisi yg bersgkut d kegunanya. Yg dimaksud deng stasiun pemcar radio d atau televisi adalah tempat berbagai kegiat dari orgisasi penyiar, mulai dari kegiat perenca, pembuat program, proses produksi, administrasi d proses penyiar. Ayat (2) Ayat (3) Pasal 11 Ayat (1) Ayat (2) Huruf a Yg dimaksud deng pergkat lunak adalah program komputer yg berfungsi sebagai sara interaksi tara pengguna d pergkat keras Yg dimaksud deng pergkat keras adalah peralat fisik yg membentuk suatu sistem komputer, meliputi : peralat input, memori, prosesor, peralat output, peralat penyimp, peralat komunikasi. 24

25 Huruf b Huruf c Huruf d Ayat (3) Ayat (4) Ayat (5) Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Ayat (1) Yg dimaksud deng sksi administrasi adalah suatu keputus adya pelggar administrasi terhadap pelaksa ketentu-ketentu peratur daerah ini. Huruf a Yg dimaksud deng peringat tertulis adalah peringat yg diberik Walikota atau pejabat yg ditunjuk kepada pengusaha jasa titip d telekomunikasi yg diberik secara tertulis karena tidak memenuhi kewajib maupun melggar larg dalam menjalk kegiat usahya. 25

26 Huruf b Yg dimaksud deng pembeku izin adalah penghenti atau menutup sementara dalam jgka waktu tertentu kegiat usaha telekomunikasi d jasa titip d dapat dibuka kembali jika masa waktu pembeku izin belum berakhir, kewajib telah dilaksak d tidak lagi melaksak larg yg telah ditentuk dalam menjalk usahya. Huruf c Yg dimaksud pembatal izin adalah penghenti atau menutup kegiat usaha telekomunikasi d jasa titip untuk selama-lamya. Ayat (2) Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 28 26