Sri Eka Nurhayati Pamungkas Ekonomi Akuntansi Universitas Siliwangi ABSTRACT ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sri Eka Nurhayati Pamungkas Ekonomi Akuntansi Universitas Siliwangi ABSTRACT ABSTRAK"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGARUH PAJAK PARKIR DAN RETRIBUSI PARKIR TERHADAP PENERIMAAN DINAS PERHUBUNGAN (Studi kasus pada Dinas Kota Tasikmalaya) Sri Eka Nurhayati Pamungkas Ekonomi Akuntansi Universitas Siliwangi Leader_efc@rocketmail.com ABSTRACT This research aims to know: (1) the influence of the parking tax, levy parking and receipt of the department of transportation (2) the influence of the parking tax and levy parking in simultaneously for receipt of the department of transportation (3) the influence of the parking tax and levy parking in partially for receipt of the department of transportation. And who be this research object and who be this research object is. The method used in this research is an analytic Deskriptive method with a case study approach on the departments of transportation, communications and informatics in Tasikmalaya city. The tool of analyzing used is multiple regression, classic assumption test, analyzing multiple corellation, coefisient determinasi, significant test in simultaneously using by F test and the partially using by t test. And the result of pursuant of it showing that corellation on coefisient to get Ho Deny and Ha Accepted. While to parking tax and levy parking to receipt of department of transportation in partially while tested determinasi to Ho Accepted and Ha Deny, and significant test using t test to parking tax to get Ho Deny and Ha Accepted And parking tax significant influential to receipt of department of transportation. While to levy parking to get Ho Accepted and Ha Deny and levy parking no influential to receipt of the department of transportation. Key words : the parking tax, the levy parking and receipt of the departments of transportation. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Besarnya Pajak Parkir, Retribusi Parkir dan Penerimaan Dinas Perhubungan (2) Besarnya pengaruh Pajak Parkir dan Retribusi Parkir secara simultan terhadap Penerimaan Dinas Perhubungan, (3) Besarnya Pengaruh Pajak Parkir dan Retribusi Parkir secara parsial terhadap Penerimaan Dinas Perhubungan. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus pada Dinas Perhubungan, Alat analisis yang digunakan adalah uji regresi ganda, Uji Asumsi Klasik, Analisis Korelasi Ganda, Analisis Koefisien Determinasi, Uji Signifikansi secara simultan menggunakan uji F dan Parsial menggunakan Uji t. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa koefisien korelasi menghasilkan Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan untuk Pajak Parkir dan Retribusi Parkir terhadap Penerimaan Dinas Perhubungan secara Parsial yang di uji berdasarkan uji determinasi menghasilkan Ho diterima dan Ha ditolak, dan uji signifikansinya dengan menggunaikan uji t bahwa untuk Pajak Parkir menghasilkan Ho ditolak dan Ha diterima dan Pajak Parkir berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Dinas Perhubungan, sedangkan untuk Retribusi Parkir menghasilkan Ho diterima dan Ha ditolak dan Retribusi Parkir tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Penerimaan Dinas Perhubungan. Kata kunci: Pajak Parkir, Retribusi Parkir dan Penerimaan Dinas Perhubungan. 1. PENDAHULUAN Negara Indonesia sebagai Negara berkembang yang sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di segala bidang, pembangunan tersebut dilakukan dengan tujuan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yaitu masyarakat adil dan makmur. Pembangunan pada hakekatnya adalah proses perubahan yang terus menerus, yang merupakan kemajuan dan perbaikan menuju ke arah tujuan yang ingin dicapai. Dalam rangka mewujudkan ini maka dilaksanakan pembangunan di segala bidang dan pelaksanaan operasionalnya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tiap tahunnya. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan Nasional sehingga setiap daerah berkewajiban mensukseskan pembangunan daerah terutama yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dalam rangka meningkatkan semua sektor pembangunan yang telah dilaksanakan agar dapat berjalan sesuai dengan rencana serta dalam menaikan taraf hidup masyarakat dan untuk mendukung program pemerintah agar terlaksana secara berkesinambungan, pemerintah membutuhkan dana yang cukup besar. Peran pemerintah daerah juga sangat diperlukan guna mengetahui dana yang diperlukan untuk meningkatkan pembangunan daerahnya karena pemerintah daerahlah yang lebih mengetahui kondisi daerahnya. Upaya meningkatkan kontribusi dana antara pembangunan daerah yang satu dengan pembangunan daerah yang lainnya dilakukan sesuai dengan kondisi daerah yang bersangkutan. Pemerintah daerah diberi kebebasan dalam merancang dan melaksanakan Anggaran Perencanaan dan Belanja Daerah, pemerintah daerah juga diberi 1

2 kebebasan untuk menggali sumber-sumber keuangan daerah berdasarkan Undang-undang No. 34 Tahun 2000, tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagai penyesuaian dan penyempurnaan, Undang-undang No. 18 Tahun Dengan diberlakukannya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, dan Undang-Undang No.33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah memberikan lebih banyak kewenangan kepada daerah dalam menjalankan fungsi pemerintahan, undang-undang tersebut merupakan landasan yuridis bagi pengembangan otonomi daerah di Indonesia. Pemberian otonomi kepada daerah bertujuan memberi kewenangan kepada daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat dan pelaksanaan pembangunan. Pajak merupakan salah satu perwujudan kewajiban kenegaraan tanpa terkecuali. sesuai dengan Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang pokok-pokok Pemerintahan Daerah, dijelaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sehingga Pendapatan Asli Daerah yang antara lain diperoleh dari Pajak Daerah dan Retribusi Daerah diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah untuk meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat, serta membangun daerahnya sendiri dengan pemberian hak otonomi. Salah satu aspek penting dalam pelaksanaan otonomi daerah adalah kesiapan daerah dalam hal keuangan, baik dari sisi pengeluaran dan penerimaan daerah. Karena kemampuan daerah untuk menghimpun pendapatan sangat bervariasi tergantung pada kondisi masing-masing daerah yang memiliki kekayaan sumber daya alam atau tidak ataupun daerah yang intensitas kegiatan ekonomi yang tinggi maupun rendah. Hal ini berdampak pada besar tidaknya basis pajak di daerah-daerah yang bersangkutan. Disisi lain, di lihat dari kebutuhan belanja untuk pelaksanaan berbagai fungsi publik setiap daerah juga sangat bervariasi, dimana sarana prasarana dan infrastruktur lainnya masih ada yang belum memadai. Pemerintah daerah harus menggunakan dana yang dimiliki seefisien mungkin haruslah bermanfaat bagi masyarakat luas khususnya bagi semua lapisan masyarakat yang adil dan makmur. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan meningkatkan pendapatan asli daerah yang bersumber dari pajak daerah dan retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan. Pendapatan asli daerah yang sah sesuai dengan Undang- Undang No. 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya kepemilikan kendaraan bermotor di perkotaan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kegiatan manusia di dalamnya terutama pada kawasan yang memiliki persentase yang tinggi atas kegiatan perdagangan dan komersial. Tarikan pergerakan kendaraan yang terjadi sudah pasti diawali dan diakhiri di tempat parkir. Kondisi yang semacam ini tentunya akan membutuhkan ruang parkir yang memadai, namun persediaan ruang parkir di kawasan pusat kota biasanya sangat terbatas, terutama areal parkir di luar badan jalan (off street parking). Selain itu dengan perkembangan toko-toko atau pun pusat hiburan yang semakin banyak menjamur di perkotaan menimbulkan banyaknya keramaian yang terjadi dan banyaknya kendaraan yang hilir mudik untuk menikmati keramaian tersebut dan memerlukan lahan parkir untuk memarkirkan kendaraannya tersebut. Tetapi pada kenyataannya yang terjadi pada saat ini yaitu kurangnya lahan parkir yang tersedia, selain itu banyak juga toko-toko atau pusat keramaian yang tidak menyiapkan lahan parkir untuk para pengunjungnya, sehingga menimbulkan banyaknya kendaraan yang memarkirkan kendaraannya di tepi jalan umum dikarenakan tidak tersedianya tempat untuk memarkirkan kendaraan mereka. Masalah utama dari parkir adalah terbatasnya ruang parkir yang tersedia dibandingkan dengan jumlah kendaraan yang membutuhkan tempat areal parkir sehingga untuk pemecahaannya perlu di tambah areal parkir yang luas sedangkan di pusat kota terutama pada kawasan yang kegiatan perdagangan dan jasa yang tinggi lahan yang ada sangat terbatas dan mahal. Masalah parkir 2

3 ini jika tidak ditangani dengan baik akan memperparah masalah kemacetan lalu lintas, maka untuk menanganinya di perlukan kebijakan dan pengelolaan perparkiran. Pada dasarnya kebijakan pengelolaan perparkiran dalam rangka pengendalian parkir memiliki dua fungsi sebagai pengontrol aktivitas pergerakan dan lalu lintas, serta pertumbuhan ekonomi suatu kawasan (hendrawan, 1998) ( ribusi parkir sebagai sumber.html). Hal ini disebabkan perparkiran merupakan bagian yang penting dalam manajemen lalu lintas. Hal ini diterapkan oleh peraturan-peraturan sebelumnya, yaitu penjelasan Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1997 tentang retribusi yang menyebutkan bahwa tarif parkir di kawasan rawan kemacetan dengan tujuan mengendalikan tingkat penggunaan parkir, dapat ditetapkan lebih tinggi dari kawasan kurang rawan kemacetan. Istilah kawasan dalam kamus tata ruang merupakan suatu wilayah dengan fungsi utama lindung atau budidaya yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya di tentukan berdasarkan aspek fungsional serta memiliki ciri-ciri tertentu spesifik atau khusus. Kota Tasikmalaya merupakan salah satu wilayah yang disebut kawasan karena memiliki aspek fungsional dan ciri-ciri utama perdagangan dan jasa. Kawasan Kota Tasikmalaya dengan fungsi utama perdagangan dan jasa, menjadikan kawasan ini sebagai salah satu kawasan yang memiliki intensitas kegiatan tinggi di Priangan Timur. Dengan pesatnya perkembangan di kawasan ini dikhawatirkan akan menyebabkan berbagai masalah, terutama berkaitan dengan lalu lintas dan transportasi, serta permasalahan penyediaan parkir, sebab dengan semakin banyak menjamurnya toko-toko, tempat hiburan dan pusat keramaian yang semakin hari semakin padat pengunjung maka akan mempengaruhi volume kendaraan tersebut, secara otomatis permintaan parkir di kawasan tersebut juga meningkat. Jika permintaan tersebut tidak segera dipenuhi, maka akan terjadi kemacetan lalu lintas yang lebih rumit. Kemacetan ini salah satunya disebabkan oleh kendaraan yang antri untuk mendapatkan tempat parkir, sehingga terjadi penumpukan dikarenakan area parkir yang ada tidak dapat menampung lagi, akhirnya ada pengguna pengunjung memanfaatkan jalan sebagai tempat parkir kendaraan dan mengakibatkan turunnya kapasitas jalan sehingga penggunaan jalan tidak efektif dan akhirnya berimplikasi terhambatnya arus lalu lintas. Dimana mereka memarkirkan kendaraannya di tepi jalan umum dimana tarif yang di pungut dari pengunjung yang memarkirkan kendaraannya di tepi jalan umum di kenakan retribusi parkir. Sedangkan pengunjung yang memarkirkan kendaraannya di luar badan jalan (off street parking) pembayaran atas jasa penyewaan tempat parkirnya diserahkan kepada pemilik lahan parkir tersebut, maka pemilik lahan parkir tersebut akan di kenakan pajak parkir oleh pemerintah daerah terkait. Hasil dari retribusi parkir dan pajak parkir tersebut akan dikelola oleh suatu dinas, dimana dinas yang mengelola pajak parkir dan retribusi parkir yaitu Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika di bagian UPTD Parkir. Pajak parkir diharapkan dapat memiliki peranan yang berarti dalam pembiayaan pembangunan daerah begitu pun dengan retribusi parkir. Sebagaimana diketahui bahwa parkir adalah jenis usaha penjualan jasa pelayanan yang mempunyai keterkaitan sangat erat dan saling menunjang dengan dunia perdagangan yang menghasilkan penerimaan daerah. Parkir pada saat ini sangatlah diperlukan kerena untuk menjaga keamanan kendaraan. Bukan hanya untuk menjaga keamanan saja tetapi juga untuk keteraturan dan kenyamanan suatu tempat. Jumlah kendaraan yang semakin meningkat setiap tahunnya serta pusat-pusat perbelanjaan yang berkembang dan juga pusat keramaian yang semakin hari semakin padat akan pengunjung yang datang, maka objek parkir haruslah menjamin keamanan dan kenyamanan bagi konsumen parkir adalah salah satu yang menjamin keamanan dan kenyamanan konsumen. Konsumen yang datang ke pusat perbelanjaan dengan menggunakan kendaraan pribadi pastilah memerlukan tempat untuk menitipkan kendaraan mereka. Parkir menjadi salah satu sarana yang menunjang pusat perbelanjaan tersebut, maka pemerintah daerah menetapkan pajak parkir dan retribusi parkir. Penambahan fasilitas parkir sebagai upaya penyelesaian masalah sudah tidak memungkinkan, mengingat keterbatasan dan mahalnya harga lahan. Oleh karena itu, untuk mengatasinya dilakukan kebijakan pembinaan dan 3

4 pengelolaan perparkiran dalam rangka pengendalian parkir di kawasan berintensitas perdagangan jasa tinggi salah satu bentuk pengelolaan tersebut dengan penetapan parkir tarif lebih tinggi (Direktorat Jendral Perhubungan Darat; 1998). 2. IDENTIFIKASI MASALAH 1. Berapa besarnya pajak parkir, retribusi parkir, dan penerimaan Dinas Perhubungan di Kota Tasikmalaya? 2. Bagaimana pengaruh pajak parkir dan retribusi parkir secara simultan terhadap penerimaan Dinas Kota Tasikmalaya? 3. Bagaimana pengaruh pajak parkir secara parsial terhadap penerimaan Dinas Kota Tasikmalaya? 4. Bagaimana pengaruh retribusi parkir secara parsial terhadap penerimaan Dinas Kota Tasikmalaya? 3. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui besarnya penerimaan pajak parkir, retribusi parkir dan penerimaan Dinas Perhubungan di Kota 2. Untuk menganalisis pengaruh pajak parkir dan retribusi parkir secara simultan terhadap Penerimaan Dinas Kota 3. Untuk menganalisis pengaruh pajak parkir secara parsial terhadap Penerimaan Dinas Kota 4. Untuk menganalisis pengaruh retribusi parkir secara parsial terhadap Penerimaan Dinas Kota 4. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Erly Suandy di dalam buku Hukum Pajak (2011:2) sumber-sumber penerimaan negara dapat dikelompokkan menjadi penerimaan dari beberapa sektor, yaitu pajak, kekayaan alam, bea dan cukai, retribusi, iuran, sumbangan, laba dari badan usaha milik negara, dan sumber-sumber lainnya. Penghasilan negara adalah berasal dari rakyatnya melalui pungutan pajak, dan/atau dari hasil kekayaan alam yang ada di dalam negara itu (natural resource). Dua sumber itu merupakan sumber yang terpenting dan memberikan penghasilan kepada negara. Pengertian Pajak itu sendiri menurut Pasal 1 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah: Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak merupakan partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang dibayarkan kepada negara untuk penyelenggaraan pemerintah. Negara wajib menyediakan pelayanan publik kepada wajib pajak. Pengertian Pajak Parkir Dalam Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 19 Tahun 2003 tentang Pajak Parkir dikemukakan bahwa : Pajak Parkir adalah Pajak Daerah yang dikenakan atas penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan oleh orang pribadi atau badan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun sebagai suatu usaha termasuk penyedia tempat penitipan kendaraan bermotor yang memungut bayaran. Pajak parkir dipungut atas setiap penyelenggaraan tempat parkir diluar badan jalan baik yang diselenggarakan perorangan atau badan. Menurut peraturan daerah Nomor 19 Tahun 2003 pasal 3 bahwa setiap penyelenggara tempat parkir harus mendapat izin dari walikota. Besarnya tarif di tetapkan oleh walikota, wajib pajak parkir berkewajiban untuk membayar pajak sesuai tarif yang ditetapkan dalam peraturan daerah. Ketentuan mengenai tata cara dan syarat memperoleh izin diatur oleh keputusan walikota. Pajak parkir ini diberikan untuk meningkatkan Pendapatan Daerah khususnya Dinas Perhubungan, juga merupakan kemakmuran rakyat dalam pembangunan daerah. Objek dan Subjek Pajak Parkir adalah : Objek Pajak Parkir adalah penyelenggara tempat parkir diluar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor yang memungut bayaran. Subjek Pajak Parkir adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran atas tempat parkir. Dasar perhitungan dan penetapan pajak berdasarkan tarif pajak, sesuai peraturan Daerah Nomor 19 tahun 2003, dimana besarnya tarif Pajak Parkir ditetapkan sebesar 4

5 20% setiap bulan dari penerimaan bruto, pengusahaan tempat parkir. Pengertian Retribusi menurut Undang- Undang Nomor 34 Tahun 2000 adalah : Retribusi adalah Pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Dalam Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 5 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum dikemukakan bahwa : Retribusi Pelayanan Parkir adalah pembayaran atas penggunaan tempat Parkir di Tepi Jalan Umum yang ditetapkan oleh Walikota. Retribusi parkir terjadi dikarenakan banyaknya kendaraan pribadi dan angkutan yang tidak diimbangi dengan lahan parkir menjadi salah satu penyebab terjadinya parkir atau memarkirkan kendaraan di bahu jalan atau di tepi jalan umum. Sebagai akibat dari kurangnya lahan parkir yang memadai para pemilik kendaraan pun memarkir kendaraanya di tempat-tempat umum yang bukan peruntukanya seperti taman, badan jalan dan trotoar. Dari kejadian seperti itulah maka setiap orang yang memarkirkan kendaraannya di tepi jalan umum maka akan dikenakan retribusi parkir, dimana retribusi parkir tersebut di kelola atau di pungut oleh orang ketiga dan hasilnya akan disetorkan kepada dinas perhubungan. Sedangkan objek retribusi pelayanan parkir adalah penyediaan pelayanan parkir di tepi jalan umum yang ditentukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dan subjek retribusi parkir adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh jasa pelayanan parkir di tepi jalan umum. Penerimaan Dinas, Dinas Daerah merupakan unit kerja atau unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Walikota, dinas di sini adalah Dinas Kota Tugas Pokok Dinas adalah menyelenggarakan kewenangan daerah dibidang perhubungan, komunikasi dan informatika. Penerimaan yang di terima oleh Dinas Perhubungan, komunikasi dan informatika tidak hanya dari sentral pajak parkir dan retribusi parkir, melainkan ada penerimaan dari retribusi-retribusi lainnya. 5. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, dengan pendekatan studi kasus yang bertujuan untuk melukiskan, mencatat, menganalisa dan menginterprestasikan kondisi-kondisi yang saat ini terjadi pada suatu objek penelitian. Tujuan dari metode ini adalah untuk membuat suatu gambaran yang menyeluruh dari suatu objek penelitian secara sistematis dengan didukung oleh teori-teori yang ada. 6. TEKNIK ANALISIS DATA Teknik yang digunakan adalah analisa regresi berganda. Regresi berganda yaitu regresi yang menghubungkan dua variabel independen dengan satu variabel dependen. Analisis ini digunakan apabila ingin mengetahui bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen bila dua variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). 7. PENGUJIAN HIPOTESIS 1. Analisis Regresi Berganda adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh Pajak Parkir dan Retribusi Parkir terhadap Penerimaan Dinas Perhubungan dengan rumus : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Keterangan : Y = Variabel dependen (penerimaan dinas perhubungan) X 1 = Variabel independen (pajak parkir) X 2 = Variabel independen (retribusi parkir) a = Nilai Y jika X = 0 (harga konstan) b = Koefisien regresi 2. Uji Asumsi Klasik Pengujian Asumsi Klasik dilakukan agar model regresi berganda menjadi model yang sah. Pengujian asumsi klasik tersebut adalah sebagai berikut : Uji Normalitas, Uji Lineritas, Uji Heterokedastisitas, Uji Multikolinearitas, Uji Autokorelasi. 3. Analisis Korelasi Merupakan angka yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama sama atau lebih dengan satu variable. Analisis korelasi dirumuskan sebagai berikut : 5

6 R YX1X 2 r 2 YX1 r 2 YX2 1 r 2r 2 X1X2 r r YX1 YX2 X1X 2 Keterangan : R =Korelasi antara variabel X 1 dengan YX 1 X 2 X 2 secara bersama-sama dengan variabel Y. (Pengaruh pajak parkir dan retribusi parkir secara bersama terhadap pendapatan dinas perhubungan). r =Korelasi product moment antara X 1 YX 1 dengan Y. (Pengaruh pajak parkir terhadap pendapatan dinas perhubungan). r =Korelasi product moment antara X 2 YX 2 dengan Y. (Pengaruh retribusi parkir terhadap pendapatan dinas perhubungan). r =Korelasi product moment antara X 1 X 1 X 2 dengan X 2. (Pengaruh pajak parkir terhadap retribusi parkir). Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan tersebut, maka dapat dilihat pada ketentuan sebagai berikut : Tabel 1 Pedoman untuk memberikan interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat Rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat Kuat Sugiyono ( 2010:256 ) 4. Analisis Koefisien Determinasi Merupakan pengkuadratan dan nilai korelasi (r 2 ). Analisis ini digunakan untuk mencari seberapa besar pengaruh masingmasing variabel variable dependent. independent terhadap Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : Kdr = r2 x 100% (Sugiyono, 2007 : 231) Keterangan : Kdr = Koefisien determinasi r2 = koefisien korelasi dikuadratkan 5. Pengujian hipotesis assosiatif (hubungan) Pengujian hipotesisi assosiatif digunakan untuk menguji signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan berlaku untuk seluruh populasi atau tidak. Uji statistic yang digunakan adalah sebagai berikut : t = (Sugiyono, 2010 : 250) Keterangan : r = Koefisien korelasi n-2 = Derajat kebebasan r 2 = Koefisien determinasi n = Periode waktu t = Statistik uji t 6. Uji Signifikasi Hipotesis Korelasi Ganda Pengujian signifikasi terhadap koefisien korelasi ganda dapat menggunakan rumus sebagai berikut yaitu dengan uji F. F h = (Sugiyono, 2010 : 257) Keterangan : R = Koefisien korelasi ganda K = Jumlah variabel independent N = Jumlah anggota sampel guna mengetahui apakah hubungan antara X dan Y di atas berpengaruh, maka dilakukan uji hipotesis sebagai berikut : 1) Ho : ρ = 0 Tidak terdapat pengaruh positif Pajak Parkir (X1) dan Retribusi Parkir (X2) secara simultan terhadap Penerimaan Dinas Perhubungan. Ha : ρ 0 Terdapat pengaruh positif Pajak Parkir (X1) dan Retribusi Parkir (X2) secara simultan terhadap Penerimaan Dinas Perhubungan. 2) Ho : ρ = 0 Tidak terdapat pengaruh positif Pajak Parkir (X1) dan Retribusi Parkir (X2) secara parsial terhadap Penerimaan Dinas Perhubungan. Ha : ρ 0 Terdapat pengaruh positif Pajak Parkir (X1) dan Retribusi Parkir (X 2 ) secara parsial terhadap Penerimaan Dinas Perhubungan. Kaidah keputusan : Secara Simultan Terima Ho jika F hitung F tabel Tolak Ho jika F hitung > F tabel Secara Parsial Terima Ho jika -tα < t hitung < tα 6

7 Tolak Ho jika -tα > t hitung atau t hitung > tα Penentuan model keputusan dilakukan dengan menggunakan metode pengujian dua pihak dengan asumsi sebagai berikut : 1. Tingkat keyakinan (Level Of Significant) α = 0, Derajat kebebasan (Degree Od Freedom) n-2 Pada umumnya taraf signifikan yang digunakan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial yaitu 0, Penarikan Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian di atas, penulis akan melakukan analisa secara kuantitatif dan hasil analisa tersebut akan ditarik kesimpulan. Apakah hipotesis yang telah ditetapkan itu diterima atau ditolak. 8. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis data dalam penelitian ini menggunakan SPSS Versi Hasil penelitian yang diperoleh kemudian dianalisis untuk melihat pengaruh pajak parkir dan retribusi parkir terhadap penerimaan dinas pada dinas perhubungan, komunikasi dan informatika kota Berdasarkan data-data yang diperoleh penulis, baik yang diperoleh melalui pengumpulan data-data dan berdasarkan wawancara yang telah dilakukan penulis dalam penelitian pada Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika Kota Tasikmalaya mengemukakan bahwa salah satu dari semua Penerimaan yang ada di Dinas Kota Tasikmalaya yang cukup potensial dan dapat mempengaruhi pendapatan Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya untuk daerah kota tasikmalaya ini yang salah satunya adalah berasal dari penerimaan pajak parkir dan retribusi parkir. realisasi pendapatan pajak parkir, retribusi parkir, dan penerimaan dinas perhubungan, komunikasi dan informatika kota tasikmalaya selama tahun 2005 sampai dengan 2011 mengalami perkembangan yang signifikan secara keseluruhan. Setiap tahunnya pendapatan pajak parkir dan retribusi parkir secara nominal selalu meningkat demikian pula dengan penerimaan dinas perhubungan, komunikasi dan informatika setiap tahunnya perolehannya selalu naik. Pendapatan Pajak Parkir pada Penerimaan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tasikmalaya selama tahun 2005 sampai dengan tahun 2011 mengalami perkembangan yang signifikan secara keseluruhan dan peningkatan yang dapat mempengaruhi pendapatan daerah kota tasikmalaya.. Setiap tahunnya pendapatan pajak parkir secara nominal selalu meningkat demikian pula dengan Penerimaan Dinas Kota Tasikmalaya, yang dimana setiap tahunnya perolehannya selalu naik. Artinya setiap kenaikan pajak parkir dari tahun ke tahunnya diikuti pula dengan kenaikan dan Informatika Kota Tasikmalaya setiap tahunnya. Pendapatan Retribusi Parkir pada dan Informatika Kota Tasikmalaya selama 7 tahun terakhir ini yakni dari tahun secara nominal keduanya terus mengalami peningkatan meskipun pada tahun 2007 untuk retribusi parkir mengalami penurunan. Dengan demikian retribusi parkir setiap tahunnya memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap Penerimaan Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika Kota Besarnya kontribusi yang diberikan oleh retribusi parkir terhadap dan Informatika cukup besar bila dibandingkan dengan besarnya kontribusi pajak parkir pada Penerimaan Dinas Kota Besarnya kontribusi yang diberikan retribusi parkir lebih besar di bandingkan dengan pajak parkir yaitu di karenakan untuk retribusi parkir area yang di gunakan lebih besar yaitu sepanjang badan jalan serta penerimaan yang diperoleh yaitu yang sudah ditetapkan oleh pemerintah kota Tasikmalaya sebesar 75 % dari keseluruhan pendapatan yang di kelola oleh badan yang memiliki izin dari pemerintah kota Pengaruh Besarnya Pajak Parkir dan Retribusi Parkir Secara Simultan Terhadap dan Informatika Kota Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data yang diperlukan, maka dilakukan pengujian hipotesis yang diajukan. Dalam pengujian hipotesis dilakukan serangkaian langkah- 7

8 langkah uji statistik yaitu uji analisis regresi berganda, uji asumsi klasik, analisis korelasi, analisis koefisien determinasi, pengujian hipotesis dan kaidah keputusan secara simultan. Dengan pengujian statistik di atas maka dapat diketahui dari penaksiran derajat korelasi pajak parkir dan retribusi parkir terhadap penerimaan Dinas Perhubungan, Dari data yang diperoleh dari Dinas Kota Tasikmalaya kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS Versi 16.0, maka hasil penghitungan yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut : a. Analisis Regresi Berganda Untuk mengetahui besarnya pengaruh pajak parkir (X1) dan retribusi parkir (X2) terhadap Penerimaan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Y), maka digunakan alat analisis regresi berganda. Diperoleh persamaan regresi : Y = a + b1 (X1) + b2 (X2) Hasil perhitungan persamaan regresi berganda dengan menggunakan SPSS 16.0 diperoleh bahwa : a = ,795 b1 = 3,570 b2 = -3,889 Maka persamaan regresinya adalah : Y = , ,570 (X1) + - 3,889 (X2) Dari persamaan regresi tersebut dikatakan bahwa apabila Pajak Parkir dan Retribusi Parkir sama dengan nol (X=0) maka dan Informatika Kota Tasikmalaya akan sebesar ,795. Jika Pajak Parkir dan Retribusi Parkir diperoleh maka akan meningkatkatkan Penerimaan Dinas Kota Tasikmalaya sebesar koefisien masingmasing variabel. Adapun interpretasi dari masing-masing variabel yaitu sebagai berikut: Koefisien regresi X1 sebesar 3,570 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) Rp. 1 maka Pajak Parkir akan meningkatkan Penerimaan Dinas sebesar 3,570. Koefisien regresi X2 sebesar -3,889 menyatakan bahwa setiap penambahan Rp. 1 maka Retribusi Parkir akan mengurangi dan Informatika sebesar -3,889. b. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Untuk mengetahui apakah penggunaan statistik parametris, bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi normal, karena apabila data tidak normal, maka teknik statistik parametris tidak dapat digunakan untuk alat analisis. Penggunaan model regresi untuk prediksi akan menghasilkan kesalahan (disebut residu), yakni selisih antara data aktual dengan data hasil peramalan. Residu yang ada seharusnya berdistribusi normal. Dengan menggunakan fasilitas histogram dan normal probability plot maka akan diketahui kenormalan residu dari model regresi. Seperti yang terlihat pada histogram (file terlampir), data distribusi nilai residu (error) menunjukan distribusi normal (gambar berbentuk kurva). Juga pada normal probability plot, terlihat sebaran error (berupa dot) masih ada di sekitar garis lurus. Kedua hal ini menunjukan model regresi memenuhi asumsi normalitas, atau residu dari model dapat dianggap berdistribusi secara normal. Uji Linieritas Dengan menggunakan uji tersebut untuk menyatakan bahwa seharusnya hubungan antara satu variabel dependen dengan variabel independen bersifat linier. Linier disini dapat diartikan hubungannya bersifat positif atau negatif. Asumsi linieritas diuji dengan menggunakan grafik scatter plot antara satu variabel dependen dengan variabel independen. Jika ada indikasi arah hubungan positif atau negative, asumsi telah terpenuhi. Namun, jika arah tidak jelas, asumsi tidak terpenuhi. - Pajak Parkir Dengan terlihatnya ada pancaran data yang membentuk arah naik ke kanan atas. Hal ini menunjukan adanya hubungan yang positif diantara kedua veriabel (Penerimaan Dinas dengan Pajak Parkir). Dengan demikian, asumsi linieritas untuk variabel Penerimaan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dan variabel Pajak Parkir terpenuhi. - Retribusi Parkir Dengan terlihatnya tidak ada pancaran data yang membentuk arah naik ke kanan atas. 8

9 Hal ini menunjukan tidak adanya hubungan yang positif diantara kedua veriabel ( dan Informatika dengan Retribusi Parkir). Dengan demikian, asumsi linieritas untuk variabel Penerimaan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dan variabel Retribusi Parkir tidak terpenuhi. Heteroskedastisitas Untuk mengetahui apakah varians dari residu tersebut semakin meningkat atau menurun dengan pola tertentu, maka demikian hal tersebut disebut dengan heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan plot khusus. Dilihat dari output scatter plot (file terlampir), pancaran data terlihat tidak memperlihat sebuah pola tertentu, maka dalam hal ini menunjukan model regresi bebas dari Heteroskedastisitas. Uji Multikolinearitas Pada model regresi yang bagus, variabelvariabel independen seharusnya tidak berkorelasi satu dengan yang lain. Pada SPSS 16.0, hal ini dapat dideteksi dengan melihat korelasi antarvariabel independen, atau lewat angka VIF. Seperti yang terlihat pada angka VIF yang didapat (1,041) dekat dengan angka 1, juga angka tolerance masih di bawah 1. Hal ini menunjukkan dugaan tidak adanya multikolinieritas. Yang dalam kasus ini tidak adanya hubungan antar Pajak Parkir dan Retribusi Parkir. Uji Autokorelasi Berdasarkan uji hipotesis diperoleh nilai DW 2,310 hal ini berarti : 1,65 < DW < 2,35 (tidak autokorelasi). Dalam hal ini berarti tidak terdapat korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu (seperti dalam data deretan waktu) atau ruang (seperti dalam data cross-sectional). c. Analisis Korelasi Untuk mengetahui besarnya derajat atau kekuatan korelasi antara pajak parkir dan retribusi parkir dengan penerimaan Dinas Kota Tasikmalaya, berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 16.0, diketahui nilai koefisien korelasi sebesar 0,966. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keeratan hubungan yang disebabkan oleh pendapatan pajak parkir dan retribusi parkir terhadap penerimaan Dinas Kota Tasikmalaya adalah sebesar 0,966. Koefisien korelasi tersebut menghasilkan angka positif, sehingga nilai tersebut berada diantara 0,80-1,000 yang dapat dilihat pada tabel 3.2 bab III dan angka tersebut menunjukkan terjadinya korelasi sangat kuat. d. Analisis Koefisien Determinasi Untuk mengetahui berapa pengaruh pajak parkir dan retribusi parkir secara simultan terhadap penerimaan Dinas Perhubungan, Tasikmalaya, maka rumus yang digunakan adalah : Kd = r2 x 100% Berdasarkan program SPSS 16.0 yang terdapat dalam tabel summary didapatkan bahwa hasil dari R Square adalah 0,933. Hal ini berarti 93,3% dari variabel Dinas Kota Tasikmalaya bisa dijelaskan oleh variabel Pajak Parkir dan Retribusi Parkir. Sedangkan sisanya (100%-93,3% = 6,7%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. e. Uji Signifikansi Untuk mengetahui apakah pajak parkir dan retribusi parkir berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan Dinas Perhubungan, Tasikmalaya atau sebaliknya, maka rumus yang digunakan untuk uji signifikansi ini adalah sebagai berikut : Berdasarkan program SPSS 16.0, yang terdapat dalam tabel ANOVAb pada lampiran, dapat diketahui bahwa nilai dari Fhitung untuk pajak parkir dan retribusi parkir terhadap Penerimaan Dinas Perhubungan, Tasikmalaya adalah sebesar 27,996, dengan tingkat signifikansi 0,004. Karena probabilitas (0,004) lebih kecil dari 0,05, maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi. Kemudian Fhitung ini di bandingkan dengan Ftabel. Dimana untuk nilai n itu sendiri yaitu jumlah anggota sampel yang digunakan yaitu 7 tahun, sedangkan untuk k adalah jumlah dari variabel independen yaitu 2. Maka untuk menentukan berapa dk penyebut yaitu dengan cara (n-k-1) = 4. Melalui perhitungan-perhitungan diatas maka untuk mengetahui koefisien korelasi itu signifikan atau tidak maka dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut : 9

10 1) Ho : ρ = 0 Tidak terdapat pengaruh positif Pajak Parkir(X1) dan Retribusi Parkir (X2) secara simultan terhadap Penerimaan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika. Ha : ρ 0 Terdapat pengaruh positif Pajak Parkir (X1) dan Retribusi Parkir (X2) secara simultan terhadap Penerimaan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika. 2) Ho : ρ = 0 Tidak terdapat pengaruh positif Pajak Parkir (X1) dan Retribusi Parkir (X2) secara terhadap dan Informatika. Ha : ρ 0 Terdapat pengaruh positif Pajak Parkir (X1) dan Retribusi Parkir (X2) secara terhadap Penerimaan Dinas. Kaidah keputusan : Secara Simultan Terima Ho jika Fhitung Ftabel Tolak Ho jika Fhitung > Ftabel Sedangkan untuk menguji pengaruh Pajak Parkir dan Retribusi Parkir terhadap dan Informatika secara simultan, maka dapat digunakan uji F dan untuk menguji pengaruh Pajak Parkir dan Retribusi Parkir terhadap dan Informatika secara parsial menggunakan uji t. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh antara ketiga variabel yaitu Pajak Parkir dan Retribusi Parkir sebagai variabel independen atau variabel terikatnya dengan dan Informatika sebagai variabel dependen. Berdasarkan program SPSS yang terdapat dalam tabel ANOVA b pada lampiran, diperoleh nilai Fhitung sebesar 27,996 kemudian Fhitung ini dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang = 2 dan dk penyebut = (7 2-1) = 4 dengan taraf kesalahan 5% harga Ftabel sebesar 6,94. Ternyata harga Fhitung lebih besar dari Ftabel (27,996 > 6,94). Karena Fh > Ft maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan diterimanya Ha bahwa pada tingkat keyakinan 95% pendapatan Pajak Parkir dan Retribusi Parkir berpengaruh positif secara simultan terhadap Penerimaan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Pengaruh Besarnya Pajak Parkir dan Retribusi Parkir Secara Parsial Terhadap Penerimaan Dinas Perhubungan, Tasikmalaya Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pajak parkir dan retribusi parkir secara parsial terhadap penerimaan Dinas Perhubungan, Tasikmalaya berdasarkan kaidah keputusan menggunakan uji signifikansi secara parsial yaitu uji t, jika Ho diterima tα t hitung tα dan jika Ho ditolak tα > t hitung atau t hitung > tα. Berdasarkan program SPSS 16.0, diperoleh t hitung untuk pajak parkir adalah sebesar 6,943 kemudian t hitung ini dibandingkan dengan t tabel pada degree of freedom (df) n-2-1 = =4 dan α 0,05 diperoleh nilai t tabel sebesar 2,776. Ternyata t hitung lebih besar dari t tabel (6,943 > 2,776). Berdasarkan hipotesis tersebut bahwa untuk pajak parkir terhadap penerimaan Dinas Hipotesis nol (Ho) ditolak atau Hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dan untuk retribusi parkir berdasarkan SPSS 16.0, diperoleh t hitung adalah sebesar -4,119 kemudian t hitung ini dibandingkan dengan t tabel pada degree of freedom (df) n-2-1 = =4 dan α 0,05 diperoleh nilai t tabel sebesar 2,776. Ternyata t hitung lebih kecil dari t tabel (-4,119 < 2,776) dan berdasarkan hipotesis jika : Ho : ρ = 0 Tidak terdapat pengaruh positif Pajak Parkir (X 1 ) dan Retribusi Parkir (X 2 ) secara parsial terhadap Penerimaan Dinas. Ha : ρ 0 Terdapat pengaruh positif Pajak Parkir (X 1 ) dan Retribusi Parkir (X 2 ) secara parsial terhadap Penerimaan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika. Dengan demikian untuk Retribusi Parkir terhadap Penerimaan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika berdasarkan keterangan hipotesis tersebut bahwa Hipotesis nol (Ho) diterima atau Hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Dengan diterimanya Ha pada pendapatan Pajak Parkir terhadap penerimaan Dinas bahwa pada tingkat keyakinan 95% Pajak Parkir berpengaruh secara parsial terhadap penerimaan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dan Ha ditolak untuk Retribusi Parkir tidak berpengaruh secara parsial terhadap Penerimaan Dinas 10

11 Kota 9. SIMPULAN Berdasarkan hasil dari pembahasan di atas, mengenai Analisis Pengaruh Pajak Parkir dan Retribusi Parkir Terhadap Penerimaan Dinas Perhubungan Tahun dilakukan penelitian pada Dinas Perhubungan, Tasikmalaya dapat ditarik kesimpulan adalah sebagai berikut : 1. Pajak Parkir, Retribusi Parkir dan Penerimaan Dinas Perhubungan Kota Berdasarkan data-data diatas bahwa Pajak Parkir, Retribusi Parkir mempunyai peranan yang cukup penting untuk meningkatkan penerimaan Dinas Perhubungan dan hal tersebut pemerintah harus lebih mengupayakan dan memaksimalkan dalam pemungutan pajak dan retribusi agar tidak ada penyimpangan dan tidak ada wajib pajak yang belum melaksanakan untuk membayar kewajiban pajaknya serta pemungutan pajak pun harus tepat waktu. 2. Terdapat pengaruh antara Pajak Parkir dan Retribusi Parkir secara simultan terhadap Penerimaan Dinas Perhubungan Kota Pajak Parkir dan Retribusi Parkir ini mempunyai peranan yang signifikan untuk meningkatkan Penerimaan Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya sehingga bisa meningkatkan penerimaan Dinas Perhubungan dan bisa membantu dalam meningkatkan pembangunan yang ada di daerah Kota 3. Terdapat pengaruh antara Pajak Parkir dan Retribusi Parkir secara Parsial terhadap Penerimaan Dinas Perhubungan Kota Yaitu Pajak Parkir berpengaruh secara signifikan terhadap Penerimaan Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya tetapi untuk Retribusi Parkir tidak berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Dinas Perhubungan Kota 10. SARAN Berdasarkan simpulan yang telah di paparkan di atas, penulis memberikan saran sebagai berikut : Untuk Pajak Daerah yang berasal dari Pajak Parkir dan Retribusi Daerah dari Retribusi Parkir harus lebih di tingkatkan lagi agar bisa meningkatkan Penerimaan Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya agar lebih maju dan mandiri dan bisa membantu dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga Kota Untuk penelitian selanjutnya penulis menyarankan bagi orang yang akan meneliti tentang Penerimaan Dinas Perhubungan agar bisa meneliti sektor lain. dan bisa mengetahui realisasi yang akan diperoleh apakah bisa membantu dalam peningkatan penerimaan Dinas. Dan masih banyak komponen Penerimaan Dinas Perhubungan yang perlu diteliti yang diantaranya dari komponen lainnya seperti Retribusi Bongkar Muat, Retribusi Izin Usaha Angkutan, Retribusi Jasa Terminal, Retribusi Kendaraan Bermotor dan yang lainnya yang dikelola oleh Dinas Kota 11. DAFTAR PUSTAKA Erly Suandy.2011.Hukum Pajak. Jakarta: Salemba Empat topic.php?id=2029 Ika Muthoharoh, 2009 Peran Pajak Parkir Dalam Menunjang Pendapatan Asli Daerah Kota Malang. Keputusan Walikota Tasikmalaya No. 24 Tahun Retribusi Jasa Di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Mardiasmo Perpajakan. Yogyakarta: Andi. Marihot P.Siahaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA. Moh. Nazir Metode Penelitian. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia. Peraturan Daerah No. 5 Tahun Retribusi Parkir. 11

12 Peraturan Daerah No. 19 Tahun Pajak Parkir. Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun Objek, Subjek dan Dasar Pengenaan Pajak Daerah. Peraturan Walikota Tasikmalaya No. 26 Tahun Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Unit Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika. Safri Nurmantu Pengantar Perpajakan. Jakarta: Granit Singgih Santoso Panduan Lengkap SPSS Versi Jakarta : Elex Media Komputindo. Sugiyono Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Metode Penelitian Untuk Bisnis. Bandung ALFABETA Metode Penelitian Bisnis. Bandung ALFABETA. Undang-undang No.28 Tahun Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Undang-Undang No. 34 Tahun Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. 12

Disusun Oleh. Bambang Ali Nurdin PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK

Disusun Oleh. Bambang Ali Nurdin PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK PENGARUH PENERIMAAN PAJAK PARKIR DAN RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN DINAS PERHUBUNGAN (Studi kasus pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Tasikmalaya)

Lebih terperinci

Disusun Oleh. Bambang Ali Nurdin PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK

Disusun Oleh. Bambang Ali Nurdin PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK PENGARUH PENERIMAAN PAJAK PARKIR DAN RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN DINAS PERHUBUNGAN (Studi kasus pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Tasikmalaya)

Lebih terperinci

PENGARUH PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DERAH (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya)

PENGARUH PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DERAH (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya) PENGARUH PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DERAH (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya) ACEP SANI SAEPURRAHMAN 834396 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kota Gorontalo. dilaksanakan dari bulan Januari 2014 sampai dengan Maret 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kota Gorontalo. dilaksanakan dari bulan Januari 2014 sampai dengan Maret 2014. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Kota Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2014 sampai dengan Maret 2014. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, variabel operasional, metode analisis data serta

Lebih terperinci

ANALISIS PENERIMAAN PAJAK REKLAME, PAJAK HIBURAN, PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERIODE

ANALISIS PENERIMAAN PAJAK REKLAME, PAJAK HIBURAN, PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERIODE ANALISIS PENERIMAAN PAJAK REKLAME, PAJAK HIBURAN, PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERIODE 2013-2015 FARIDOTUN NIKMAH 13133100010 Jurusan Akuntansi UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Pajak Hotel Dan Pajak Restoran Terhadap Pajak Daerah Kota Tasikmalaya ( Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Tasikmalaya )

Analisis Pengaruh Pajak Hotel Dan Pajak Restoran Terhadap Pajak Daerah Kota Tasikmalaya ( Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Tasikmalaya ) Analisis Pengaruh Pajak Hotel Dan Pajak Restoran Terhadap Pajak Daerah Kota Tasikmalaya ( Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Tasikmalaya ) Rendi Rustiadi 083403137 Jurusan Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tulungagung, Jl. A. Yani Timur No. 37 Tulungagung. yaitu karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Tulungagung, Jl. A. Yani Timur No. 37 Tulungagung. yaitu karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kantor Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung, Jl. A. Yani Timur No. 37 Tulungagung. 3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa Dan Investasi Di Daftar Efek Syariah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kota Gorontalo. Penelitian ini dimulai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jakarta khususnya di kantor Dinas Pelayanan Pajak (DPP) DKI Jakarta, beralamat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jakarta khususnya di kantor Dinas Pelayanan Pajak (DPP) DKI Jakarta, beralamat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Dalam penyusunan skripsi ini Penelitian dilaksanakan di Pemerintah DKI Jakarta khususnya di kantor Dinas Pelayanan Pajak (DPP), beralamat Jl.Abdul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Kinerja pemerintah provinsi Banten telah gagal menyusul penilaian Opini Tidak Memberikan Pendapat yang diperoleh pemerintah provinsi Banten sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada pemerintah Provinsi Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari 29 Kabupaten dan 9 Kota, akan tetapi ada penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Pajak Daerah, Retribusi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Pajak Daerah, Retribusi BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah serta Dana Alokasi Umum terhadap Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Kinerja Keuangan terhadap Alokasi Belanja Modal

Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Kinerja Keuangan terhadap Alokasi Belanja Modal Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Kinerja Keuangan terhadap Alokasi Belanja Modal 1 Muhammad Miftah Falah, 2 Sri Fadilah, dan 3 Edi Sukarmanto 1,2,3 Prodi Akuntansi,

Lebih terperinci

ANALISIS PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (Study kasus pada Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya)

ANALISIS PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (Study kasus pada Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya) ANALISIS PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (Study kasus pada Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya) SHINTA WULANDARI 113403008 shintaw24@gmail.com Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Provinsi Jawa Timur Penelitian ini dilakukan mulai bulan September 2012 di Jakarta terhadap Laporan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur untuk periode tahun

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2010:13) mengenai pengertian objek penelitian

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2010:13) mengenai pengertian objek penelitian BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai dengan pendapat Sugiyono (2010:13) mengenai pengertian objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian.

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian. BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian. Sugiyono (2008:38) mengartikan objek penelitian suatu atribut atau sifat

Lebih terperinci

PENETAPAN TARIF PARKIR SEBAGAI INSTRUMEN PENGENDALI PENGGUNA JASA PARKIR DI KAWASAN SIMPANGLIMA SEMARANG TUGAS AKHIR

PENETAPAN TARIF PARKIR SEBAGAI INSTRUMEN PENGENDALI PENGGUNA JASA PARKIR DI KAWASAN SIMPANGLIMA SEMARANG TUGAS AKHIR PENETAPAN TARIF PARKIR SEBAGAI INSTRUMEN PENGENDALI PENGGUNA JASA PARKIR DI KAWASAN SIMPANGLIMA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh: Ramadan Sabran L2D 300 374 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sebelum melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan digunakan dalam penelitiannya karena hal tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri dari variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri dari variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri dari variabel dependen/terikat (Y) dan variabel independen/bebas (X). Variabel dependen adalah nilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah awal yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah awal yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sebelum dilakukan penelitian, langkah awal yang harus dilakukan oleh peneliti adalah mengetahui dan menentukan terlebih dahulu metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK HIBURAN DAN RETRIBUSI PARKIR DI KOTA SURABAYA SKRIPSI

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK HIBURAN DAN RETRIBUSI PARKIR DI KOTA SURABAYA SKRIPSI BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK HIBURAN DAN RETRIBUSI PARKIR DI KOTA SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari 55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian sebagai variabel bebas (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari PAD, transfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Bone Bolango. Dinas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Bone Bolango. Dinas BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Bone Bolango.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan peundang-undangan. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan peundang-undangan. Hal tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Otonomi daerah merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan informasi, komunikasi, dan transportasi dalam kehidupan manusia di segala bidang khususnya bidang ekonomi dan perdagangan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jadwal penelitian dilaksanakan mulai Maret 2016

BAB III METODE PENELITIAN.  Jadwal penelitian dilaksanakan mulai Maret 2016 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kabupaten/kota provinsi Jawa Tengah pada tahun 2011-2013. Penulis melakukan pengambilan data dari situs www.djpk.kemenkeu.go.id.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian dirancang melalui langkah-langkah penelitian dari mulai operasional variable, penentuan jenis dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

PENGARUH PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN DAN PAJAK HIBURAN TERHADAP PENINGKARAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERIODE

PENGARUH PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN DAN PAJAK HIBURAN TERHADAP PENINGKARAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERIODE PENGARUH PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN DAN PAJAK HIBURAN TERHADAP PENINGKARAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERIODE 2012-2016 JURNAL PENELITIAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah, 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pendapatan BUMD Dan Pendapatan Lain Daerah Terhadap Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara untuk dapat mencapai tujuan tertentu. Dalam buku Metode Penelitian (003: 84), Moh. Nazir mendefinisikan penelitian adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada Kabupaten/Kota Provinsi Banten, waktu pengumpulan data akan dilakukan pada Januari 2017 sampai Februari 2017.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Dengan menggunakan laporan penerimaan pajak yang dimiliki oleh Suku Dinas Pelayanan Pajak Kota Administrasi Jakarta Pusat, maka dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah semua klasifikasi dan mempublikasikan Laporan Keuangan bulanan di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah adalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah adalah salah satu landasan yuridis bagi pengembangan otonomi daerah di Indonesia. Dalam Undang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berkenaan dengan pengumpulan data yang dapat digambarkan atau disimpulkan untuk mendapatkan gambaran mengenai data tersebut

Lebih terperinci

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA PENGARUH PAJAK MINERAL BUKAN LOGAM dan BATUAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan, Pengeloaan Keuangan dan Aset Daerah) Disusun Oleh HILMA DEWI RIANI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1 46 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel independen. Tabel 4.1 Sumber : output SPSS Dari tabel diatas dapat

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian merupakan sesuatu target atau sasaran untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian merupakan sesuatu target atau sasaran untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek Penelitian merupakan sesuatu target atau sasaran untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu untuk mendapatkan sesuatu yang bermanfaat.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini hanya mencakup dalam bidang analisis perpajakan. Objek penelitian ini yaitu pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tanah

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words : Advertisement Tax Revenue, Street Lighting Tax Revenue, Local Government Original Receipt. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words : Advertisement Tax Revenue, Street Lighting Tax Revenue, Local Government Original Receipt. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Local Government Original Revenue is source of local revenue that can be used by each region for implement administration and regional development. Local Original Receipt can be obtained from

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang diperlukan dari responden. Dalam upaya pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang diperlukan dari responden. Dalam upaya pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat melakukan kegiatan penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan dari responden. Dalam upaya pengumpulan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah asosiatif. Pendekatan kuantitatif menurut Sugiyono (2010:8)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah asosiatif. Pendekatan kuantitatif menurut Sugiyono (2010:8) BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, sedangkan tipe atau jenis penelitian ini adalah asosiatif. Pendekatan kuantitatif menurut Sugiyono (2010:8)

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau

BAB III METODELOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berbatasan dengan Laut Jawa, Selatan dengan Samudra Indonesia, Timur dengan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berbatasan dengan Laut Jawa, Selatan dengan Samudra Indonesia, Timur dengan BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Provinsi Jawa Timur mempunyai 229 pulau dengan luas wilayah daratan sebesar 47.130,15 Km2 dan lautan seluas 110.764,28 Km2. Wilayah ini membentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

40 variabel independen yaitu pajak kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor, dan variabel depend

40 variabel independen yaitu pajak kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor, dan variabel depend BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Dalam penyusunan skripsi ini Penelitian dilaksanakan di Pemerintah DKI Jakarta khususnya di kantor Dinas Pelayanan Pajak (DPP) DKI Jakarta, beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 32 Provinsi di Seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 32 Provinsi di Seluruh BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Jakarta. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2016. Penelitian ini mengambil data Laporan Realisasi Anggaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Variabel penelitian adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai (Moh. Nazir, 2011: hlm. 123). Masih menurut Moh. Nazir (2011: hlm. 123) umumnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian, lokasi penelitian sangat penting untuk mengetahui letak yang sebenarnya. Lokasi yang di teliti untuk mendapatkan hasil yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, Dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. lakukan dapat terselesaikan dengan baik dan benar serta terarah dan fokus

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. lakukan dapat terselesaikan dengan baik dan benar serta terarah dan fokus BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian, seorang peneliti harus dapat menentukan objek penelitiannya. Ini dimaksudkan agar setiap penelitian yang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK HIBURAN DINAS PENDAPATAN KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG

PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK HIBURAN DINAS PENDAPATAN KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.2 (2014): 266-279 PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK HIBURAN DINAS PENDAPATAN KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG I

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten di Provinsi Lampung berjumlah 14 kabupaten dan kota. Sampel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 77 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2015, penelitian ini menggunakan data sekunder untuk pengumpulan data. Tempat penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Di Jalan Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55183. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Kota Tangerang. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada tahun 2013

Lebih terperinci

Analisis Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Palembang

Analisis Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Palembang Analisis Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Palembang Nariana (zhik_yhana@yahoo.co.id) Siti Khairani (rani.kresna75@gmail.com), Ratna Juwita (ratna_arpani@yahoo.com) Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Indonesia. Teknik sampling pada penelitian ini adalah menggunakan purposive

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Indonesia. Teknik sampling pada penelitian ini adalah menggunakan purposive BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Sampel Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendapatan asli daerah (PAD), sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA), luas wilayah, dan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rentang waktu selama 9 tahun yaitu periode Data diperoleh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rentang waktu selama 9 tahun yaitu periode Data diperoleh 36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah negara Indonesia dengan rentang waktu selama 9 tahun yaitu periode 2004 2012. Data diperoleh dari KPP Pratama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah kabupaten/ kota di Jawa Barat tahun 2011-2014. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini adalah CV.Nusaena Konveksi yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini adalah CV.Nusaena Konveksi yang beralamat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi dan waktu penelitian Lokasi dari penelitian ini adalah CV.Nusaena Konveksi yang beralamat di Jalan Pembangunan Gg. Samoa No. 12 Rumbai - Pekanbaru. Penelitian ini di

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah Earning Per Share, Price Earning Ratio

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah Earning Per Share, Price Earning Ratio BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Earning Per Share, Price Earning Ratio Return saham pada laporan keuangan PT. Intanwijaya Internasional,Tbk. Earning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 yang kemudian direvisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 yang kemudian direvisi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 yang kemudian direvisi menjadi UU No. 32 Tahun 2004, daerah diberi kewenangan yang luas dalam mengurus dan mengelola

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu Negara, ketersediaan data dan informasi menjadi sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu Negara, ketersediaan data dan informasi menjadi sangat penting dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kementrian Dalam Negeri (2013) dalam konteks pengembangan ekonomi suatu Negara, ketersediaan data dan informasi menjadi sangat penting dalam upaya menggali

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini, peneliti akan mengukur pengaruh hubungan antara

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini, peneliti akan mengukur pengaruh hubungan antara BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam Penelitian ini, peneliti akan mengukur pengaruh hubungan antara Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Loan (NPL) terhadap Penyaluran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sesuatu yang merupakan inti problematika penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. sesuatu yang merupakan inti problematika penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Menurut Arikunto (2010) objek penelitian adalah variabel penelitian yaitu sesuatu yang merupakan inti problematika penelitian. Objek penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas (independent variable) adalah profitabilitas dengan indikator Return On Asset (ROA),

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara kredit bermasalah dan penghapusan kredit terhadap Net Profit Margin pada

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: VAT, Salex Tax, Consumer purchasing power. viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words: VAT, Salex Tax, Consumer purchasing power. viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this study is to determine the effect of the imposition of VAT (PPN) and Sales Tax (PPnBM) towards consumer purchasing power on electronic goods. The population of this research

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka pada Tabel 4.1 berikut ini akan ditampilkan karakteristik sample yang digunakan

Lebih terperinci

ZELFIA YULIANA SUTAMI ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK

ZELFIA YULIANA SUTAMI ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan hasil kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lainnya terkumpul. Hal ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kebenaran hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan dari tanggal 01 Desember 2011 s/d 01 Januari 2011. 2. Tempat Penelitian a. Gambaran Umum Suku

Lebih terperinci

ABSTRACT. By, TATI SITI NURZANAH Guidance : Euis Rosidah, SE., M.AK Iwan Hermanyah, SE., M.Si. Ak.,

ABSTRACT. By, TATI SITI NURZANAH Guidance : Euis Rosidah, SE., M.AK Iwan Hermanyah, SE., M.Si. Ak., ABSTRACT THE INFLUENCE OF THE INCOME OF ADVERTISEMENT AND STREET LIGHTING TAXES ON TAX REVENUE (A Case Study at the Income Departement of Tasikmalaya) By, TATI SITI NURZANAH 083403136 Guidance : Euis Rosidah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi terhadap jumlah wisatawan dan implikasinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil data Laporan Realisasi Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran pada Kabupaten Kota Jawa Barat dari tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah investasi swasta di

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah investasi swasta di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah investasi swasta di Indonesia periode tahun 1988 2007. Sehingga data yang digunakan merupakan data time series

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di Desa Tangkil Kulon Kec. Kedungwuni Kab. Pekalongan.

Lebih terperinci

Keyword: Local Tax, Local Retribution, Local Original Revenue.

Keyword: Local Tax, Local Retribution, Local Original Revenue. ABSTRACT THE INFLUENCE OF LOCAL TAX, LOCAL RETRIBUTION TO LOCAL ORIGINAL REVENUE IN TASIKMALAYA CITY (Case Study at Revenue Department of Tasikmalaya City and Bureau of Finance Official and Goods Tasikmalaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini yakni pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini yakni pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini yakni pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Gorontalo Utara yang beralamat di jln Kusnodanupoyo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu komponen dari penelitian adalah menggunakan metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu komponen dari penelitian adalah menggunakan metode yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Salah satu komponen dari penelitian adalah menggunakan metode yang ilmiah, agar metode yang ilmiah ini dapat dilaksanakan dengan relatif lebih mudah dan

Lebih terperinci

BAB lll METODE PENELITIAN

BAB lll METODE PENELITIAN BAB lll METODE PENELITIAN A. Objek/Subyek Penelitian Obyek yang digunakan di dalam penelitian ini adalah pada Kabupaten/Kota D.I. Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah Kabupaten/Kota D.I. Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran pada industri pengolahan tahu di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Dalam

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. yang menjadi obyek penelitian sebagai variabel bebas

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. yang menjadi obyek penelitian sebagai variabel bebas BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian sebagai variabel bebas (independent variable) adalah sumber-sumber PAD yang terdiri dari pajak daerah; retribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat tahun 2007 sampai dengan 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat tahun 2007 sampai dengan 2012. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Dan Data Penelitian Pengambilan data dilakukan di Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan melalui internet. Data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri dari variabel

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri dari variabel BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri dari variabel dependen/terikat (Y) dan variabel independen/bebas (X). Variabel dependen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang akan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini sekitar 3 bulan tercatat dimulai dari bulan maret 2015 hingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pajak Reklame, dan Pajak Parkir dari tahun 2010 sampai dengan 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Pajak Reklame, dan Pajak Parkir dari tahun 2010 sampai dengan 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kabupaten Pandeglang. Kegiatan penilitian ini dilakukan tahun 2014 yang dianalisis

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. independent variable yaitu profitabilitas (X1) dan struktur modal (X2).

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. independent variable yaitu profitabilitas (X1) dan struktur modal (X2). 48 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini, objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau independent variable yaitu profitabilitas (X1) dan struktur modal (X2).

Lebih terperinci