INTELLECTUAL CAPITAL PADA SEKTOR PERBANKAN DI INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INTELLECTUAL CAPITAL PADA SEKTOR PERBANKAN DI INDONESIA"

Transkripsi

1 JEMI, Vol. 1, No. 1, Desember 2010 INTELLECTUAL CAPITAL PADA SEKTOR PERBANKAN DI INDONESIA Myrna Sofia, SE, M.Si (Universitas Maritim Raja Ali Haji) ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan mengestimasi value added intellectual coeficient (VAIC) dalam pengukuran kinerja yang berbasis pada nilai pada perusahaan perbankan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan selama 4 tahun yaitu 2006, 2007, 2008 & 2009, dengan jumlah sample penelitian sebanyak 80 perusahaan perbankan, yang melaporkan laporan keuangan tahunan selama tahun penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan yang meliputi : Laporan laba rugi dan neraca, yang diperoleh dari website bank Indonesia, Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kinerja perusahaan perbankan di Indonesia selama waktu penelitian mengalami fluktuasi, dimana dari tahun 2006 ke tahun 2007 kinerja yang diukur dari VAIC mengalami penurunan kemudian tahun 2008 mengalami peningkatan dan tahun 2009 mengalami penurunan kembali. Perbandingan VAIC antara perbankan persero dan swasta, dimana bank persero selama tahun penelitian tidak masuk sebagai top of the top performance, sedangkan perbakan swasta menduduki top of the top performance selama tahun penelitian, hal ini berarti bahwa perbankan persero belum maksimal dalam mengelola kekayaan intellectual dibandingkan perbankan swasta. Kata kunci: Intellectual Capital, Perbankan Indonesia, Value Added Intellectual Coefficient (VAIC) PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya persaingan di dunia bisnis mendorong perusahaan bersaing untuk memperoleh competitive advantage. Salah satu cara yang ditempuh oleh perusahaan adalah dengan melakukan pengelolaan asset atau kekayaan perusahaan secara maksimal. Salah satu sumber asset yang terpenting dalam perusahaan adalah asset tak berwujud atau intangible asset. Menurut Harrison and Sulvann, 2000 mengatakan bahwa praktek pengelolaan aset tidak berwujud (intangible assest) telah meningkat secara dramatis sejak tahun 1990-an. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam penilaian dan pengukuran intangible assest tersebut adalah intellectual capital yang telah menjadi fokus perhatian dalam berbagai bidang, baik manajemen, teknologi informasi, sosiologi, maupun akuntansi (Petty and Guthrie, 2000; Sullivan and Sullivan, 2000). 65

2 INTELLECTUAL CAPITAL PADA SEKTOR PERBANKAN DI INDONESIA Pengukuran yang tepat terhadap intellectual capital perusahaan belum bisa ditetapkan. Contohnya, penelitian yang dilakukan oleh Pulic (1998; 2000) tidak melakukan pengukuran secara langsung terhadap IC perusahaan, tetapi Pulic mengajukan suatu ukuran untuk menilai efisiensi dari nilai tambah sebagai hasil dari kemampuan intelektual perusahaan (Value Added Intellectual Coefficient VAIC ). Physical capital (VACA value added capital employed), human capital (VAHU value added human capital), dan structural capital (STVA structural capital value added) merupakan komponen utama dari VAIC. (Ulum, 2008). Penelitian yang berkaitan dengan intellectual capital yaitu penelitian yang dilakukan oleh Firer and Williams (2003) yang menggunakan sampel 75 perusahaan publik dari 4 jenis industri di Afrika Selatan. Chen et al. (2005) melakukan hal yang sama dengan menggunakan sampel perusahaan publik di Taiwan. Kamath (2007) memilih khusus sektor perbankan masing-masing di Jepang dan India sebagai sampel. Penelitian yang berkaitan dengan IC di Indonesia, pernah dilakukan oleh Ivada (2004) yang meneliti tentang persepsi akuntan atas pengakuan dan pelaporan IC. Kemundian Astuti (2004) menguji hubungan IC terhadap kinerja perusahaan di Jawa Tengah dengan menggunakan instrument kuesioner yang dibangun oleh Bontis (1998). Serta Ivada dan Bawono (2004) mengkaji Intellectual Capital Realization Process (ICRP) terkait dengan upaya untuk memetakan dan membentuk persediaan IC bagi perusahaan. Sedangkan Setiarso (2006) mengkaji IC untuk pemberdayaan UKM. Penelitian ini merupakan replikasi penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ulum (2008), perbedaan dengan penelitian sebelumnya terletak pada jumlah sample dimana pada penelitian yang dilakukan oleh Ulum (2008) sampel penelitian pada perusahaan perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 24 perusahaan sedangkan total perusahaan perbankan di Indonesia 130 sehingga, sample yang digunakan tidak dapat digunakan untuk mengeneralisir populasi,maka penulis mencoba menggeneralisir populasi dengan melakukan penelitian pada seluruh perusahaan perbankan Indonesia, baik go public maupun non go public, dimana datanya diperoleh dari publikasi laporan keuangan perusahaan perbankan Indonesia pada website Bank Indonesia. PERUMUSAN MASALAH Perumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana Intellectual capital pada sektor perbankan di Indonesia? TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Intellectual capital pada sektor perbankan di Indonesia? 66

3 JEMI, Vol. 1, No. 1, Desember 2010 TELAAH TEORI Salah satu teori yang melatarbelakangi penelitian ini adalah teori yang berkaitan dengan stakeholder, dimana teori ini menganggap bahwa stakeholder memiliki posisi yang powerfull pada suatu perusahaan. Kelompok stakeholder yang dimaksud adalah pihak-pihak yang menjadi pertimbangan utama bagi perusahaan dalam mengungkapkan dan/atau tidak mengungkapkan suatu informasi di dalam laporan keuangan. DEFINISI INTELLECTUAL CAPITAL Secara umum, para peneliti mengidentifikasi tiga (3) konstruk utama dari IC, yaitu: human capital (HC), structural capital (SC), dan customer capital (CC). Secara sederhana, HC merepresentasikan individual knowledge stock suatu organisasi yang direpresentasikan oleh karyawannya (Bontis et al., 2000). HC merupakan kombinasi dari genetic inheritance; education; experience, and attitude tentang kehidupan dan bisnis (Hudson, 1993) dalam Ulum, SC meliputi seluruh non-human storehouses of knowledge dalam organisasi. Termasuk dalam hal ini adalah database, organisational charts, process manuals, strategies, routines dan segala hal yang membuat nilai perusahaan lebih besar daripada nilai materialnya. Sedangkan tema utama dari CC adalah pengetahuan yang melekat dalam marketing channels dan customer relationship dimana suatu organisasi mengembangkannya melalui bisnis (Bontis et al., 2000). THE PULIC MODEL Metode VAIC dikembangkan oleh Pulic (1998) didesain untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud (tangible asset) dan aset tidak berwujud (intangible assets) yang dimiliki perusahaan. Model ini dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added (VA). VA dihitung sebagai selisih antara output dan input. (Ulum, 2008) Outputs (OUT) merepresentasikan revenue dan mencakup seluruh produk dan jasa yang dijual di pasar. Inputs (IN) mencakup seluruh beban yang digunakan dalam memperoleh revenue. Hal penting dalam model ini adalah bahwa beban karyawan (labour expenses) tidak termasuk dalam IN. VA dipengaruhi oleh efisiensi dari Human Capital (HC) dan Structural Capital (SC). Hubungan lainnya dari VA adalah capital employed (CE), yang dalam hal ini dilabeli dengan VACA. VACA adalah indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari physical capital. (Ulum, 2008). Hubungan selanjutnya adalah VA dan HC. Value Added Human Capital (VAHC) menunjukkan berapa 67

4 INTELLECTUAL CAPITAL PADA SEKTOR PERBANKAN DI INDONESIA banyak VA dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio terakhir adalah menghitung kemampuan intelektual perusahaan dengan menjumlahkan coefisien-coefisien yang telah dihitung sebelumnya. Hasil penjumlahan tersebut diformulasikan dalam indikator baru yang unik, yaitu VAIC : METODE PENELITIAN Populasi dan Penentuan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang beroperasi di Indonesia sampai dengan tahun 2009 dan secara rutin (tri wulan) melaporkan posisi keuangannya kepada Bank Indonesia (BI). Berdasarkan data BI jumlah bank di Indonesia per Desember 2009 adalah 151 bank yang terdiri dari bank persero 5 perusahaan, bank umum swasta nasional (BUSN) devisa 45 bank, bank umum swasta nasional non devisa sebanyak 36 bank, bank pembangunan daerah (BPD) 36 bank, bank campuran 28 perusahaan dan bank asing sebanyak 11 bank Penentuan sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu bank-bank yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan periode Desember 2006, 2007, 2008 dan Berdasarkan kriteria tersebut diatas diperolehlah jumlah sampel peelitian sebanyak 80 perusahaan yang melaporkan laporan keuangan selama tahun penelitian dan lengkap sehingga sisa dari 151 dikurang 80 bank yaitu sebanyak 71 bank yang tutup, merger dan tidak melaporkan laporan keuangan ke BI selama tahun penelitian. Jenis dan Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa laporan keuangan masing-masing bank, yang disampaikan kepada Bank Indonesia. Laporan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan periode Desember 2006, 2007, 2008 dan Laporan keuangan tersebut diperoleh melalui website resmi BI ( website resmi masing-masing bank. Justifikasi ini ditegaskan oleh Sekaran (2003) dan Cooper & Emory (1995) dalam Ulum, 2008 bahwa data sekunder salah satunya dapat diperoleh melalui internet. Teknik Analisis Data Sebagaimana telah disebutkan pada bagian sebelumnya, bahwa penelitian ini menggunakan model Pulic (VAIC TM ) untuk menyusun rangking perbankan di Indonesia. Intellectual Capital yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja IC yang diukur berdasarkan value added yang diciptakan oleh physical capital (VACA), human capital (VAHU),dan structural capital (STVA). Kombinasi dari ketiga value added tersebut disimbolkan dengan nama VAIC yang dikembangkan oleh Pulic (1998; 1999; 2000). 68

5 JEMI, Vol. 1, No. 1, Desember 2010 Formulasi perhitungan VAIC adalah sebagai berikut: VA = OUT-IN Ket : Output (OUT) Total penjualan dan pendapatan lain. Input (IN) Beban dan biaya-biaya (selain beban karyawan). Value Added (VA) Selisih antara Output dan Input VACA = VA/CE Ket : VACA = Value Added Capital Employed CE = Capital Employed Dana yang tersedia (ekuitas, laba bersih). Rasio dari VA terhadap CE. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE terhadap value added organisasi. VAHU = VA/HC Ket : Human Capital (HC) Beban karyawan. Value Added Human Capital (VAHU) Rasio dari VA terhadap HC. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam HC terhadap value added organisasi. STVA = SC/VA Ket: Structural Capital (SC) VA - HC Structural Capital Value Added (STVA) Rasio dari SC terhadap VA. Rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai: Dari konstruk diatas value Added Intellectual Coefficient (VAIC ) Mengindikasikan kemampuan intelektual organisasi. Dan VAIC dapat juga dianggap sebagai BPI (Business Performance Indicator). VAIC TM = VACA + VAHU + STVA HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN Gambaran Umum Sektor Perbankan di Indonesia Data dari Bank Indonesia yang secara resmi dipublikasi pada bulan Februari 2010 menunjukkan bahwa sistem perbankan Indonesia terdiri dari enam (6) jenis bank, yaitu: Bank Persero (5), BUSN Devisa (45), BUSN Non-Devisa (36), BPD (26), Bank Campuran (28), dan Bank Asing (11). Gambar 1 di bawah ini menunjukkan komposisi jumlah masing-masing jenis bank di Indonesia. Ditinjau dari segi kepemilikan aset, bank persero memiliki nilai aset terbesar pada tahun 2006, disusul BUSN Devisa. Hal ini terjadi sampai tahun tahun berikutnya yaitu tahun 2007, 2008 & 2009 dimana nilai aset persero tetap lebih unggul jika dibandingkan dengan BUSN Devisa. Gambar 2 berikut ini mengilustrasikan nilai aset masing-masing jenis bank. 69

6 INTELLECTUAL CAPITAL PADA SEKTOR PERBANKAN DI INDONESIA Gambar 1: Jumlah Bank di Indonesia Berdasarkan Jenis Bank Persero BUSN Devisa BUSN Non Devisa BPD Bank Campuran Bank Asing Gambar 2: Nilai Aset Bank di Indonesia (dalam Jutaan Rupiah) 1,200,000,000 1,000,000, ,000, ,000, ,000, ,000, Bank Persero Bank Devisa Bank Non Devisa BPD Bank Campuran Bank Asing Berbeda dengan jumlah kredit yang disalurkan berdasarkan sektor ekonomi. BUSN Devisa menyalurkan hampir 40% dari total kredit yang disalurkan dunia perbankan Indonesia pada tahun 2006 dan mengalami peningkatan pada tahun 2007 sebesar 1 % yaitu sebesar 41% sedangkan tahun 2008 turun 1% menjadi 40% dan tahun 2009 tetap 40%. Untuk bank persero tahun 2006 menyalurkan hampir 36% dari total kredit yang disalurkan dunia perbankan, tahun 2007 turun menjadi 35%, tahun 2008 naik menjadi 36% dan tahun 2009 naik lagi menjadi 39%. Hal ini menunjukkan bahwa BUSN devisa lebih banyak menyalurkan kredit daripada bank persero meskipun dari jumlah asset yang dimiliki oleh BUSN devisa lebih rendah dari jumlah asset bank persero. Gambar 3: Persentase Kredit yang Disalurkan Pada Sektor Perbankan 70

7 JEMI, Vol. 1, No. 1, Desember 2010 Deskriptive Statistik Nilai mean pendapatan dan beban operasional masing-masing jenis bank ditunjukkan di tabel 1. Tabel 1: Rata-rata Jumlah Pendapatan dan Beban (dalam jutaan rupiah) Kategori Revenue 2,233,895 2,268,221 2,700,249 3,131,517 Expense 1,648,805 1,601,516 2,002,680 2,154,437 Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan di sektor perbankan mampu memperoleh pendapatan lebih dari 2 kali lipat dari biaya yang dikeluarkan di tahun 2006 dan Sedangkan tahun 2008 & 2009 selisih antara pendapatan dan beban tidak mencapai dua kali lipat, dimana tahun 2008 selisih antara pendapatan dan beban hanya Rp Tabel 2: Mean of HC, CE and VA (in million Rp) Kategori HC CE VA SC Tabel 2 dan tabel 3 masing-masing menjelaskan nilai mean dari HC,CE,VA dan SC (tabel 2) serta nilai mean dari VAHC,VACE,SCVA dan VAIC (tabel 3). Tabel 3: Mean of VAHC, VACE, SCVA and VAIC Kategori VAHC VACE SCVA VAIC Terjadi penurunan nilai VAIC (BIP) sektor perbankan tahun 2007 dibandingkan pada tahun Penurunan ini disebabkan karena faktor yang membentuk VAIC, yaitu VAHC, VACE dan SCVA juga mengalami penurunan. Nilai mean VAIC tahun 2006 adalah 4,03 turun hingga 3.71 pada tahun 2007 dan pada tahun 2008 naik menjadi 3.80 sedangkan pada tahun 2009 turun menjadi

8 INTELLECTUAL CAPITAL PADA SEKTOR PERBANKAN DI INDONESIA Peringkat Bank Berdasarkan BPI (VAIC) Hasil perhitungan kinerja IC berdasarkan model VAIC masingmasing bank diklasifikasikan ke dalam 4 kategori, yaitu: (1) Top performers skor VAIC TM diatas 3 (2) Good performers skor VAIC TM antara 2,0 sampai 2,99 (3) Common performers skor VAIC TM antara 1,5 sampai 1,99 (4) Bad performers skor VAIC TM dibawah 1,5 Secara keseluruhan rata-rata skor VAIC TM sample penelitian ini mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun pada peringkat top performance Secara keseluruhan terdapat 5 bank teratas yang masuk kedalam top performance. Berikut jenis bank dan tahun penelitian top performance dengan urutan 1 sampai 5 secara keseluruhan. Tabel 4 Peringkat Top Performance Bank (1-5) Secara Keseluruhan No. Tahun Bank Woori Indonesia (C) Bank Woori Indonesia (C) Bank Woori Indonesia (C) Bank Woori Indonesia (C) 2 Bank Keb Indonesia (BPD) Bank Keb Indonesia (BPD) Bank Keb Indonesia (BPD) Bank Keb Indonesia (BPD) 3 ANZ Panin Bank (C) PT. Bank UOB Indonesia (C ) PT. Bank UOB Indonesia (C ) PT. Bank UOB Indonesia (C ) 4 Bank Sumitomo Mitsui Indonesia ( C) ANZ Panin Bank (C) PT. Bank Maybank Syariah Indonesia( C) PT. Bank Sumitomo Mitsui Indonesia ( C) 5 The Hongkong & Shanghai B.C (A) PT. Bank Mestika (D) PT. Bank Sumitomo Mitsui Indonesia ( C) Ket. (A) = Bank Asing,( C) = Bank Campuran, (D) = Bank BUSN Devisa PT. Bank Maybank Syariah Indonesia( C) Dari table 4 diatas dapat dianalisis bahwa selama tahun penelitian secara umum top performance yang tertinggi dengan rangking top performance 1 sampai 5 diduduki mayoritas oleh bank campuran. Sedangkan bank persero tidak bisa menduduki peringkat 1 sampai 5, hal ini menunjukkan bahwa bank Woori Indonesia yang paling efisien dalam menggunakan kekayaannya dibandingkan dengan bank lainnya. Hal ini berkaitan dengan kebijakan tentang pengelolaan tenaga kerja. Bank Woori mampu menciptakan value added yang lebih baik dengan menggunakan input yang lebih minimal. Sedangkan jika dilihat dari jenis bank dan tahun penelitian bank yang termasuk dalam top performance adalah sebagai berikut. Tabel 5 Peringkat Top Performance Berdasarkan Jenis Bank dan Tahun No. Jenis Bank Tahun Asing The Hongkong & Shanghai The Bank Tokyo Mitshubishi City Bank N.A The Bank Tokyo Mitshubishi 2 BPD BPD Kaltim BPD Kaltim BPD Kaltim BPD Kaltim 3 Campuran Bank Woori Indonesia Bank Woori Indonesia Bank Woori Indonesia Bank Woori Indonesia 4 BUSN Devisa Bank Pan Bank Mestika Bank Mestika Bank Mestika Indonesia, Tbk 5 BUSN Non Devisa PT. Liman Internasional Bank PT. Liman Internasional Bank Bank Harda Internasional Bank Pundi Indonesia 6 Persero PT. Bank Mandiri, Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia PT. Bank Mandiri, Tbk PT. Bank Mandiri, Tbk 72

9 JEMI, Vol. 1, No. 1, Desember 2010 Berdasarkan table 5 diatas bahwa untuk jenis bank asing, The Bank Tokyo Mitshubishi mengungguli peringkat teratas top performance selama dua tahun yaitu tahun 2007 & 2008, sedangkan untuk bank BPD selama 4 tahun berturut turut Bank Kaltim menduduki rangking teratas sebagai top performance. Pada jenis bank campuran bank Woori Indonesia menduduki sebagai top performance selama empat tahun berturut-turut. Bank BUSN Devisa yaitu bank Mestika menduduki rangking teratas top performance selama 3 tahun mulai tahun 2007 sampai tahun Pada Bank BUSN Non Devisa rangking teratas untuk top performance adalah PT. Liman Internasional Bank yang mengungguli peringkat teratas dari top performance selama dua tahun yaitu tahun 2006 dan tahun Sedangkan untuk bank persero peringkat teratas dari top performance adalah bank Mandiri, Tbk selama tiga tahun yaitu tahun 2006, 2008 dan 2009 sedangkan pada tahun 2007 diduduki oleh Bank Rakyat Indonesia, Tbk. Sedangkan bank yang masuk dalam kategori Bad performers secara keseluruhan berjumlah 22 bank dimana tahun 2006 sebanyak 6 bank, tahun 2007 menjadi 5 bank, dan tahun 2008 mencapai 7 serta pada tahun 2009 mencapai 5 bank. Secara keseluruhan jumlah bank yang masuk bad performances yang paling banyak adalah tahun 2008, hal ini mungkin disebabkan oleh krisis ekonomi yang terjadi selama tahun 2008, sebagaimana disajikan dalam tabel 6 berikut: Tabel 6 Daftar Nama Bank yang Masuk Bad Performance Secara Keseluruhan Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 PT BANK BISNIS INTERNASIONAL (Non PT.BANK GANESHA ( PT BANK ANDARA (Non PT BANK MAYORA (Non PT NATIONALNOBU (Non PT. BANK MAYAPADA IMTER TBK ( PT BANK ARTOS INDONESIA (Non PT BANK HARDA INTERNASIONAL (Non PT NATIONALNOBU (Non PT. BPD SUMSEL & BABEL (BPD) BANK WINDHU KENJANA INTERNASIONAL, TBK (Campuran) PT BANK ARTOS INDONESIA (Non PT BANK MAYORA (Non PT.BANK HANA ( PT. BANK MUTIARA ( PT BANK PUNDI INDONESIA (Non PT.BANK ( HANA PT BANK ARTOS INDONESIA (Non PT. BANK PERSONA PERDANA (Campuran) PT BANK ANDARA (Non PT.BANK GANESHA ( PT BANK ANDARA (Non PT. BANK OCBC NISP, TBK ( Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa perusahaan perbankan yang masuk kedalam bad performance pada tahun 2006 bank BUSN Non Devisa 4 bank, BUSN Devisa 2 bank, tahun 2007 BUSN Non devisa 3 bank, BPD 1 bank dan Campuran 1 bank, tahun 2008 BUSN Non Devisa 4 bank, BUSN Devisa 3 bank sedangkan tahun 2009 BUSN Devisa 2, BUSN Non Devisa 2 bank, dan bank Campuran 1. Secara keseluruhan jenis bank yang paling mendominasi masuk sebagai bad performances adalah bank BUNS Non Devisa yaitu yang berjumlah 13 bank. 73

10 INTELLECTUAL CAPITAL PADA SEKTOR PERBANKAN DI INDONESIA Penggunaan model Pulic (VAIC TM ) menunjukkan bagaimana kemampuan perusahaan dalam mengelola dan memaksimalkan kekayaan intelektualnya untuk menciptakan nilai (value creation) bagi perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa selama 4 tahun periode akuntansi Bank Woori Indonesia Tbk yang merupakan representasi dari top of the top performance yang merupakan bank campuran yang memiliki skor VAIC TM paling tinggi. Dimana bank persero tidak bisa mencapai top of the top performance. Hal ini menarik karena total aset bank persero, yang lebih besar dibandingkan bank campuran atau bank lainnya. Temuan ini juga menunjukkan bahwa secara keseluruhan, bank persero belum mampu mengungguli dalam menggunakan kekayaannya dibandingkan dengan bank swasta. Termasuk dalam hal ini adalah kebijakan tentang pengelolaan tenaga kerja. Bank swasta secara umum memiliki strategi yang lebih intellect dibandingkan bank persero. Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa bank swasta mampu menciptakan value added yang lebih baik dengan menggunakan input yang lebih minimal. Dengan kata lain, bank persero cenderung melakukan investasi yang cenderung berlebihan di bagian tenaga kerja. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat fluktuasi kinerja bank-bank di Indonesia dari tahun 2006, 2007, 2008 dan 2009 ditinjau dari perspektif intellectual capital. Secara keseluruhan, IC performance sektor perbankan mengalami fluktuasi dimana tahun 2006 relatif lebih baik pada tahun 2007 dan 2008 mengalami peningkatan sedikit tapi tahun 2009 kembali turun. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah bank yang masuk kategori top performers di tahun 2006 berjumlah 54 bank, tahun 2007 turun menjadi 52 bank dan tahun 2008 naik lagi menjadi 54 bank sedangkan tahun 2009 jumlah bank yang masuk kedalam top performance turun menjadi 46 bank. KETERBATASAN Beberapa keterbatasan penelitian ini antara lain: 1. Penelitian berikutnya dapat dilakukan dengan menyertakan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bank Indonesia. 2. Di samping itu, periode waktu penelitian dapat diperpanjang (misalnya untuk 5 tahun) agar dapat dilakukan analisis yang lebih objektif terhadap tren kinerja IC masing-masing bank. 3. Untuk penelitian selanjutnya bisa melakukan pengujian pengaruh IC terhadap performance pada perusahaan yang dijadikan sample penelitian ini. 74

11 JEMI, Vol. 1, No. 1, Desember 2010 DAFTAR PUSTAKA Astuti, Partiwi Dwi Hubungan Intellectual Capital dan Business Performance. Tesis. Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro. Semarang. Bontis, N Intellectual capital: an exploratory study that develops measures and models. Management Decision, Vol. 36 No. 2, p. 63. Bontis, N., Keow, W.C.C., Richardson, S Intellectual capital and business performance in Malaysian industries. Journal of Intellectual Capital Vol. 1 No. 1. pp Chen, M.C., Cheng, S.J., Hwang, Y An empirical investigation of the relationship between intellectual capital and firms market value and financial performance. Journal of Intellectual Capital. Vol. 6 N0. 2. pp Firer, S. and Williams, S.M Intellectual capital and traditional measures of corporate performance. Journal of Intellectual Capital Vol. 4 No. 3. pp Harrison, S., and Sullivan, P.H Profitting form intellectual capital; Learning from leading companies. Journal of Intellectual Capital Vol. 1 No. 1. pp Ivada, Elvia Persepsi Akuntan atas Pengakuan dan Pelaporan Intelectual Capital, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 3 NO. 2: Ivada, Elvia dan Bawono, Andy Dwi Bayu Intellectual Capital Realization Process (ICRP), Sebuah Upaya Memetakan dan Membentuk Persediaan Intellectual Capital bagi Perusahaan. BENEFIT Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 10 (2). pp.â Kamath, G.B The intellectual capital performance of Indian banking sector. Journal of Intellectual Capital Vol. 8 No. 1. pp Petty, P. and Guthrie, J Intellectual capital literature review: measurement, reporting and management. Journal of Intellectual Capital, Vol. 1 No. 2, pp Pulic, A Measuring the performance of intellectual potential in knowledge economy, available at: (accessed December 2006) Pulic, A VAIC TM an accounting tool for IC management, available at: (accessed November 2006). Setiarso, Bambang Pengelolaan Pengetahuan (Knowledge Management) dan Modal Intelektual (Intellectual Capital) Untuk Pemberdayaan UKM. Available at: (accessed April 2007). Sekaran, U Research methods for business, a skill building approach 4 th ed. John Wiley & Sons, Inc. NY. Ulum, Ihyaul. Intellectual Capital Performance Sektor Perbankan di Indonesia, Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 10 No. 2, November 2008:

12 INTELLECTUAL CAPITAL PADA SEKTOR PERBANKAN DI INDONESIA 76

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis telah berkembang pesat ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan menggunakan metode VAIC dari Pulic terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Deegan, C. (2004). Financial Accounting Theory. McGrow-Hill. Book Company. Sidney.

DAFTAR PUSTAKA. Deegan, C. (2004). Financial Accounting Theory. McGrow-Hill. Book Company. Sidney. DAFTAR PUSTAKA Bontis, N. (1998). Intellectual capital: an exploratory study that develops measures and models. Management Decision, Vol. 36 No. 2, pp. 63-76. Bontis et al. (2000). Intellectual Capital

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di dunia bisnis pada era modern saat ini, menuntut perusahaan untuk lebih inovatif, dalam menggunakan teknologi baru dan keterampilan karyawan dibandingkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Shareholder Theory Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah bertindak untuk kepentingan meningkatkan nilai (value) dari pemegang saham. Jika

Lebih terperinci

Intellectual Capital Performance Sektor Perbankan di Indonesia

Intellectual Capital Performance Sektor Perbankan di Indonesia Intellectual Capital Performance Sektor Perbankan di Indonesia Ihyaul Ulum MD Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia E-mail: mas_ulum@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 34 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015. Data penelitian didapatkan dari Bursa Efek Indonesia.Obyek yang dipilih adalah PT. Indofood

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. intellectual capital di Indonesia mulai berkembang setelah munculnya PSAK No.

BAB 1 PENDAHULUAN. intellectual capital di Indonesia mulai berkembang setelah munculnya PSAK No. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam era globalisasi terakhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dalam skala kecil, menengah maupun besar dan juga menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business)

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan makin ketatnya persaingan antar perusahaan akibat adanya pasar bebas dan globalisasi yang menuntut perusahaan untuk mengubah strategi bisnisnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam era globalisasi terakhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dalam skala kecil, menengah maupun besar dan juga menghasilkan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. an perhatian perusahaan pada praktek pengelolaan aset tak berwujud (intangible

BAB I PENDAHULUAN. an perhatian perusahaan pada praktek pengelolaan aset tak berwujud (intangible BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kegiatan bisnis semua perusahaan dituntut untuk mengelola fungsinya secara efisien agar dapat bertahan dalam persaingan. Sejak tahun 1990- an perhatian perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI MANAJERIAL, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI MANAJERIAL, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. A. Kesimpulan BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI MANAJERIAL, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Intellectual Capital yang diukur melalui (VAIC ) terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perekonomian dunia berkembang dengan begitu pesatnya, yang antara lain ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, tingkat daya saing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. strategi bisnis dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business)

BAB 1 PENDAHULUAN. strategi bisnis dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi, inovasi, teknologi dan persaingan bisnis yang ketat terus menerus memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Stakeholder Teori stakeholder lebih mempertimbangkan posisi para stakeholder yang dianggap powerfull daripada hanya posisi shareholder

Lebih terperinci

BAB II. oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada umumnya didefinisikan sebagai

BAB II. oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada umumnya didefinisikan sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Intellectual Capital 2.1.1 Pengertian Intellectual Capital Modal intelektual (IC) merupakan salah satu sumber daya yang di miliki oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh persaingan. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang mendorong pada era globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan usaha. Agar dapat terus

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan usaha. Agar dapat terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangannya dunia bisnis berkembang pesat begitu juga dengan persaingan yang semakin ketat memacu perusahaan dan para pebisnis untuk dapat bertahan dan memenangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ekonomi baru dengan berkembangnya ilmu teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ekonomi baru dengan berkembangnya ilmu teknologi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena ekonomi baru dengan berkembangnya ilmu teknologi, globalisasi, dan persaingan bisnis yang semakin kompetitif pada saat ini. Persaingan antar pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman pada saat ini menyebabkan terjadinya globalisasi dan ekonomi inovasi telah menghasilkan ekonomi global yang memiliki tingkat persaingan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya perekonomian di dunia yang semakin pesat berdampak pada majunya kegiatan bisnis di Indonesia. Persaingan bisnis yang semakin ketat ini, membuat banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk mendapatkan tingkat return saham yang sesuai dengan return yang diharapkan (Abuzayed et, al., 2009). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang

BAB III METODE PENELITIAN. laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Banyak perusahaan yang kurang efektif dalam mencapai tujuan bisnisnya

BAB V PENUTUP. Banyak perusahaan yang kurang efektif dalam mencapai tujuan bisnisnya 58 BAB V PENUTUP Keberhasilan suatu perusahaan perbankan tidak hanya dilihat dari kinerja keuangan perusahaan saat ini namun adanya sumber daya di dalam perusahaan dapat menghasilkan kinerja keuangan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era ekonomi modern saat ini menuntut persaingan ketat dalam penciptaan nilai. Seluruh perusahaan berusaha melakukan pengelolaan modalnya demi meningkatkan nilai perusahaan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Artikel Human Capital Mengembangkan Strategi Berbasis Knowledge. (accessed September 2015).

DAFTAR PUSTAKA. Artikel Human Capital Mengembangkan Strategi Berbasis Knowledge.  (accessed September 2015). 8 DAFTAR PUSTAKA Artikel Human Capital. 2007. Mengembangkan Strategi Berbasis Knowledge. www.portalhr.com. (accessed September 205). Bontis, N., Keow, W.C.C., Richardson, S. 2000. Intellectual capital

Lebih terperinci

PENGARUH IC TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE

PENGARUH IC TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE JDA Vol. 2, No. 1, Maret 2010, 30-36 ISSN 2085-4277 http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda PENGARUH IC TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE 2005-2007 Subkhan Jurusan Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam bidang ekonomi membawa dampak perubahan yang cukup signifikan terhadap pengelolaan suatu bisnis dan penentuan strategi bersaing. Para pelaku bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dalam era globalisasi saat ini diindikasikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dalam era globalisasi saat ini diindikasikan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan bisnis dalam era globalisasi saat ini diindikasikan oleh persaingan bisnis yang sangat ketat dalam negeri maupun internasional, ini memaksa perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa dasawarsa terakhir teknologi informasi telah menumbuhkan suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu pengetahuan dan teknologi telah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menguji pengaruh intellectual capital terhadap kinerja

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menguji pengaruh intellectual capital terhadap kinerja BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini menguji pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan telekomunikasi yang go public periode 2007-2012. Pengambilan sampel

Lebih terperinci

Abstraksi Untuk mengatasi persaingan, perusahaan tidak hanya berfokus pada modal fisik, tapi juga berfokus pada modal intelektual (Intellectual Capita

Abstraksi Untuk mengatasi persaingan, perusahaan tidak hanya berfokus pada modal fisik, tapi juga berfokus pada modal intelektual (Intellectual Capita RELATIONSHIP ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE INTELLECTUAL CAPITAL INSURANCE COMPANY IN INDONESIA STOCK EXCHANGE Fernando Pardede Undergraduate Program, Economy Faculty, 2010 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. physical capital ke paradigma baru yang memfokuskan pada intellectual capital.

BAB I PENDAHULUAN. physical capital ke paradigma baru yang memfokuskan pada intellectual capital. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya fenomena perdagangan bebas yang menciptakan struktur ekonomi global menyebabkan arus lalu lintas barang, jasa, modal dan tenaga kerja dapat berpindah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini persaingan usaha menjadi semakin ketat, sehingga perusahaan dituntut untuk memiliki senjata pamungkas agar dapat tetap unggul

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menjalankan usahanya, perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran kepada para pemegang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pengetahuan yang dimiliki perusahaan yang kemudian dikelola sehingga menciptakan

BAB V PENUTUP. pengetahuan yang dimiliki perusahaan yang kemudian dikelola sehingga menciptakan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Intellectual capital (IC) diartikan sebagai kemampuan,ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki perusahaan yang kemudian dikelola sehingga menciptakan nilai tambah bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan di dalam persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan di dalam persaingan bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi perusahaan dalam perkembangan bisnis di semua perusahaan. Salah satu tujuan utama didirikannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perlakuan bisnis di zaman sekarang menghadapi tantangan yang sangat berat dan beragam. Persaingan antar pelaku bisnis yang meningkat serta bertambahnya tuntutan

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN. Damar Asih Dwi

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN. Damar Asih Dwi Akuntansi.Jakarta: Erlangga PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN Damar Asih Dwi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh bukti empiris tentang pengaruh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholder Teori stakeholder menjelaskan bahwa perusahaan melayani tujuan publik yang lebih luas yaitu untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja manajemen dari berbagai aspek. Penilaian kinerja merupakan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja manajemen dari berbagai aspek. Penilaian kinerja merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dari waktu ke waktu perusahaan selalu ingin meningkatkan keuntungan yang didapatnya dari kegiatan bisnis yang dijalankan. Perusahaan terus berupaya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan adanya perkembangan zaman, semua sektor mengalami perubahan dan perkembangan, salah satu sektor yang mengalami perkembangan paling signifikan adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini membentuk iklim persaingan yang ketat bagi perusahaan-perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Agar dapat bertahan, perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia (BEI) periode Pemilihan sampel penelitian didasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia (BEI) periode Pemilihan sampel penelitian didasarkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2013. Pemilihan sampel penelitian didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Penulis mengumpulkan data yang didapatkan dari berbagai sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah yang meliputi masyarakat primitif, masyarakat pertanian, masyarakat industri dan masyarakat informasi

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL (IC) TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi pada Perusahaan Transportasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013) Oleh : Anggi Irani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset yang dimiliki perusahaan seperti surat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rerangka Teori dan Penurunan Hipotesis 1. Rerangka Teori a. Teori Stakeholder Teori yang mendasari penelitian ini, yaitu stakeholder theory yang merupakan teori yang paling tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perekonomian dunia telah berkembang dengan begitu pesatnya yang antara lain ditandai dengan kemajuan dibidang teknologi informasi, persaingan dan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aset tidak berwujud (intangible asset). Intellectual capital merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. aset tidak berwujud (intangible asset). Intellectual capital merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelangsungan bisnis suatu perusahaan dapat berjalan dengan baik apabila perusahaan dapat menciptakan nilai tambah dengan mengelola nilai yang ada pada aset tidak berwujud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini merupakan penelitian yang menggunakan jenis pengujian hipotesis yang menjelaskan tentang sifat hubungan serta menentukan perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dapat diartikan sebagai kumpulan atau kelompok orang, peristiwa atau sesuatu yang menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian. Populasi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah intellectual capital yang

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah intellectual capital yang BAB V PENUTUP Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah intellectual capital yang diukur menggunakan metode VAIC TM (Value Added Intellectual Coefficient) berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP ROE PADA BANK NEGARA INDONESIA DAN BANK MUAMALAT)

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP ROE PADA BANK NEGARA INDONESIA DAN BANK MUAMALAT) JEMI, Vol.2, No.2, Desember 2011 PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP ROE PADA BANK NEGARA INDONESIA DAN BANK MUAMALAT) PRIMA APRILYANI RAMBE, SE, M.Sc (Universitas Maritim Raja Ali Haji) Abstraksi Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan menjadi semakin tinggi dan tidak dapat di

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan menjadi semakin tinggi dan tidak dapat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi pada saat sekarang ini menyebabkan terjadinya persaingan antar perusahaan menjadi semakin tinggi dan tidak dapat di hindarkan. Dalam menghadapi

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah 11520100 PENDAHULUAN Modal intelektual sebenarnya mencakup hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada persaingan yang semakin kompetitif, dan perubahan cara pandang pelaku

BAB I PENDAHULUAN. kepada persaingan yang semakin kompetitif, dan perubahan cara pandang pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi memberi perubahan pada seluruh aspek kehidupan, dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, gaya hidup, sistem pertukaran informasi, dan perubahan dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis menutut perusahaan perusahaan untuk mengubah cara mereka dalam menjalankan bisnisnya agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan bagi masyarakat (Kartika dan Hatane, 2013). besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (PSAK No.

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan bagi masyarakat (Kartika dan Hatane, 2013). besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (PSAK No. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia. Karena berfungsi sebagai intermediary institution yaitu lembaga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bontis et al. (2000) menyatakan bahwa secara umum, para peneliti

BAB II LANDASAN TEORI. Bontis et al. (2000) menyatakan bahwa secara umum, para peneliti BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Modal Intelektual Bontis et al. (2000) menyatakan bahwa secara umum, para peneliti mengidentifikasi tiga konstruk utama dari IC, yaitu: Human Capital (HC),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum memecahkan masalah, sehingga penelitian dapat dilakukan dengan sistematis.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Resources based theory menyatakan bahwa sumber daya perusahaan adalah

BAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Resources based theory menyatakan bahwa sumber daya perusahaan adalah 7 BAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Resources Based Theory (RBT) Resources based theory menyatakan bahwa sumber daya perusahaan adalah heterogen, tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi dan persaingan yang ketat pada saat ini mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya agar dapat terus bertahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Seiring berkembangnya teknologi informasi maka persaingan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. intelekttual yang diproksikan dengan modal manusia, modal fisik, modal

BAB V PENUTUP. intelekttual yang diproksikan dengan modal manusia, modal fisik, modal BAB V PENUTUP Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah modal intelekttual yang diproksikan dengan modal manusia, modal fisik, modal struktural berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membangun, mengembangkan, dan mempertahankan sebuah perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. membangun, mengembangkan, dan mempertahankan sebuah perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai perusahaan akan terus mengalami perubahan dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini dikarenakan adanya globalisasi, teknologi

Lebih terperinci

KINERJA INTELLECTUAL CAPITAL PERBANKAN INDONESIA: PENERAPAN MODEL PULIC DAN ANALISIS PANEL DATA

KINERJA INTELLECTUAL CAPITAL PERBANKAN INDONESIA: PENERAPAN MODEL PULIC DAN ANALISIS PANEL DATA Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.16, No.2 Mei 2012, hlm. 304 317 Terakreditasi SK. No. 64a/DIKTI/Kep/2010 http://jurkubank.wordpress.com KINERJA INTELLECTUAL CAPITAL PERBANKAN INDONESIA: PENERAPAN MODEL

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN 5.1 Simpulan Tujuan penelitian adalah mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh IC terhadap kinerja perusahaan dimana kinerja perusahaan dibagi menjadi dua aspek yaitu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat perusahaan-perusahaan yang mengunakan tenaga kerja (labor-based

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat perusahaan-perusahaan yang mengunakan tenaga kerja (labor-based BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi, inovasi teknologi,informasi yang begitu cepat di peroleh dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fungsi penelitian terdahulu adalah untuk mengetahui hasil-hasil yang nantinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fungsi penelitian terdahulu adalah untuk mengetahui hasil-hasil yang nantinya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam membuat sebuah penelitian dibutuhkan sebuah penelitianpenelitian terdahulu untuk menjadi sebuah landasan dan acuan bagi penelitian ini. Fungsi penelitian

Lebih terperinci

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Financial Performance, Growth, Dan Market Value

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Financial Performance, Growth, Dan Market Value Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Financial Performance, Growth, Dan Market Value Suri Bentoen Program Studi Akuntansi Universitas Pelita Harapan Surabaya Surabaya, Indonesia sbentoen@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. predikat top performers dan 5 bank pada predikat good performers. dengan predikat sehat, dan 1 bank pada peringkat 4.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. predikat top performers dan 5 bank pada predikat good performers. dengan predikat sehat, dan 1 bank pada peringkat 4. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Melalui metode VAIC TM disimpulkan bahwa pada umumnya bank dikategorikan pada predikat top performers, karena berdasarkan rata-rata peringkat masing-masing bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi, sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, penggunaan aset tidak berwujud memiliki dampak yang signifikan pada keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi, sehingga menciptakan bidang studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia menjadi perhatian utama pada abad XX-an. Hal ini berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia menjadi perhatian utama pada abad XX-an. Hal ini berkaitan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia menjadi perhatian utama pada abad XX-an. Hal ini berkaitan dengan perkembangan dalam ilmu ekonomi pembangunan dan sosiologi. Para ahli di kedua bidang tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Resources Based Theory (RBT) Resource based theory adalah teori yang menjelaskan tentang kinerja perusahaan akan optimal jika perusahaan memiliki keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan tenaga kerja (labor-based business) menjadi bisnis berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan tenaga kerja (labor-based business) menjadi bisnis berdasarkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Ekonomi global ditandai dengan munculnya industri-industri baru yang berbasis pengetahuan. Basis pertumbuhan perusahaan berubah dari bisnis yang berdasarkan tenaga

Lebih terperinci

Pengaruh Intellectual Capital terhadap Profitabilitas, Produktivitas, dan Penilaian Pasar Perusahaan Sektor Perbankan

Pengaruh Intellectual Capital terhadap Profitabilitas, Produktivitas, dan Penilaian Pasar Perusahaan Sektor Perbankan Pengaruh Intellectual Capital terhadap Profitabilitas, Produktivitas, dan Penilaian Pasar Perusahaan Sektor Perbankan Ivan Giovanni Hermanus Program Studi Akuntansi Universitas Pelita Harapan Surabaya

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap kinerja perusahaan.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap kinerja perusahaan. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap kinerja perusahaan. Dalam penelitian ini, dilakukan dua pengujian, yaitu pengujian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi dan perdangangan bebas telah terjadi dan setiap negara harus siap dengan adanya persaingan di dunia bisnis yang kian kompetitif. Meningkatnya persaingan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan.

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan. 8 BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Pemangku Kepentingan Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan. Teori pemangku kepentingan lebih mempertimbangkan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP ESTIMASI RANKING BANK PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KINERJA INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP ESTIMASI RANKING BANK PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STRATA-1 MEDAN ANALISIS KINERJA INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP ESTIMASI RANKING BANK PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaruh Kemampuan Intelektual atau Intellectual Capital (IC) dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaruh Kemampuan Intelektual atau Intellectual Capital (IC) dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pengaruh Kemampuan Intelektual atau Intellectual Capital (IC) dengan Kinerja Keuangan atau Performance perusahaan telah dibuktikan secara empiris oleh beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan) ke ekonomi berbasis pengetahuan telah terjadi selama dua abad

BAB I PENDAHULUAN. keuangan) ke ekonomi berbasis pengetahuan telah terjadi selama dua abad 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan tren dari ekonomi tradisional (tanah, tenaga kerja, dan keuangan) ke ekonomi berbasis pengetahuan telah terjadi selama dua abad terakhir. Dalam ekonomi

Lebih terperinci

HUBUNGAN INTELLECTUAL CAPITAL DENGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun

HUBUNGAN INTELLECTUAL CAPITAL DENGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun HUBUNGAN INTELLECTUAL CAPITAL DENGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya, dari bisnis yang didasarkan

Lebih terperinci

THE IMPACT OF INTELLECTUAL CAPITAL ON BANKS GO PUBLIC S MARKET VALUE AND FINANCIAL PERFORMANCE LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX)

THE IMPACT OF INTELLECTUAL CAPITAL ON BANKS GO PUBLIC S MARKET VALUE AND FINANCIAL PERFORMANCE LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX) THE IMPACT OF INTELLECTUAL CAPITAL ON BANKS GO PUBLIC S MARKET VALUE AND FINANCIAL PERFORMANCE LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX) Mulyo DARMAWAN F.0208091 Juan Suam Toro Fakultas Ekonomi UNS ABSTRACT

Lebih terperinci

INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA

INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.17, No.1 Januari 2013, hlm. 21 35 Terakreditasi SK. No. 64a/DIKTI/Kep/2010 http://jurkubank.wordpress.com INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang, perkembangan teknologi meningkat secara pesat. Agar dapat terus bertahan dengan cepat perusahaan-perusahaan mengubah dari bisnis yang didasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia dan Indonesia sedang mengalami pergeseran kompetisi dari perekonomian yang berbasis sumber daya (resource-based economy) menjadi perekonomian

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai aset berwujud yang bisa dinilai dengan satuan moneter,

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai aset berwujud yang bisa dinilai dengan satuan moneter, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan akan memberikan seluruh informasi bagi para pengguna yang menjelaskan mengenai kinerja keuangan perusahaan. Pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, ekonomi dan teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Berkembangnya ekonomi dan teknologi informasi menyebabkan barang,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keunggulan bersaing. Intellectual capital adalah materi intelektual-pengetahuan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keunggulan bersaing. Intellectual capital adalah materi intelektual-pengetahuan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Intellectual Capital 1. Pengertian Intelectual Capital Menurut Stewart (1998) intellectual capital adalah jumlah semua hal yang diketahui dan diberikan oleh semua orang dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya berjudul A Resourcesbased

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya berjudul A Resourcesbased BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Resource Based Theory Resources Based Theory (RBT) pertama kali disampaikan oleh Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP ROA PADA BANK NEGARA INDONESIA DAN BANK MUAMALAT

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP ROA PADA BANK NEGARA INDONESIA DAN BANK MUAMALAT PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP ROA PADA BANK NEGARA INDONESIA DAN BANK MUAMALAT Prima Aprilyani Rambe, SE., M.Sc (Universitas Maritim Raja Ali Haji) ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk menguji

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Hasil penelitian ini membuktikan bahwa intellectual capital berpengaruh positif terhadap financial return internal perusahaan (return on equity) pada industri jasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intellectual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar. Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intellectual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar. Tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan berhubungan dengan topik tentang Intellectual Capital antara lain : 1. Novelina Yunita (2012) Topik dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara baik secara mikro maupun secara makro, karena memiliki fungsi

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara baik secara mikro maupun secara makro, karena memiliki fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga perbankan merupakan salah satu tulang punggung perekonomian suatu negara baik secara mikro maupun secara makro, karena memiliki fungsi intermediasi atau sebagai

Lebih terperinci