SimpLED, Pencahayaan Cerdas dan Sederhana

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SimpLED, Pencahayaan Cerdas dan Sederhana"

Transkripsi

1 SimpLED, Pencahayaan Cerdas dan Sederhana Alvin Nurhadi Wijaya 1,a, Aji Setyawan 2,b dan Steve 3,c 1,2 Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung, Bandung. a alvin@tf.itb.ac.id, b mr.ajisetyawan@gmail.com, c v_steved@hotmail.com Pencahayaan merupakan salah satu aspek yang kian hari kian menjadi perhatian dalam perancangan ruang. Penggunaan LED sebagai lampu dalam pencahayaan dalam ruangan merupakan salah satu pilihan yang sering digunakan karena penggunaan energi yang hemat. Selain itu LED saat ini sudah berkembang, bukan hanya untuk keperluan penghematan energi, namun juga untuk keperluan artificial lighting. Saat ini diperlukan kontrol LED yang dapat mengakomodasi berbagai keperluan serta mudah digunakan dengan aplikasi smartphone. Desain rancangan ini menggunakan board pengontrol ITEAduino BT sehingga memungkinkan komunikasi bluetooth dengan smartphone. Pengontrolan warna dan tingkat kecerahan LED dilakukan dengan memberikan nilai PWM dengan metode shift register. Penggunaan shift register memungkinkan pengendalian LED dengan cepat dan mudah. Selain itu shift register dapat mengakomodasi pengontrolan dengan jumlah LED yang lebih banyak. Aplikasi Android dirancang untuk melakukan komunikasi bluetooth dengan pengontrol dan modul LED. Desain dapat melakukan perintah ON/OFF untuk setiap LED maupun keseluruhan LED. Selain itu terdapat menu untuk memilih warna lampu yang disertai dengan pemilihan input parameter Red, Green, Blue, dan pengaturan brightness. Untuk mengakomodasi pencahayaan sesuai ritme tubuh manusia, maka disertakan pula menu untuk mengatur warna lampu sesuai dengan kenyamanan visual manusia seiring waktu dalam satu hari. Terdapat fitur mood schemes untuk membuat LED menyala sesuai dengan mood psikologis pada pilihan yang tersedia. Mood schemes juga dapat ditambahkan oleh pengguna sesuai keinginan melalui fitur My Mood. Kata kunci LED, Android, Shift Register, PWM, Bluetooth I. PENDAHULUAN Bidang pencahayaan buatan kembali disegarkan dengan kehadiran LED. LED memungkinkan kita untuk menciptakan berbagai macam suasana dengan konsumsi daya yang rendah. Hal ini membuka banyak peluang untuk mengatur cahaya keluaran, sesuai dengan aspek-aspek seperti penghematan energi, keamanan, ataupun psikologis manusia. Birren [1] menemukan bahwa warna dan iluminansi memiliki pengaruh psikologis terhadap manusia, hewan, bahkan tumbuhan. Parameter sepeti colour temperature, tint, dan intensitas sangat mempengaruhi impresi keseluruhan. Namun, sumber cahaya ini (LED) tidak mampu memproduksi keluaran yang dinamis tanpa bantuan dari perangkat lain. Untuk mendukung pengembangan lebih lanjut, dikembangkan sistem kontrol khusus untuk aplikasi pencahayaan. Agar sejalan dengan perkembangan teknologi, serangkaian alat pencahayaan ini harus dapat dikontrol dari perangkat mobile seperti perangkat Android. Beberapa perusahaan seperti Philips telah mengembangkan sistem sejenis dengan mengandalkan protokol komunikasi Zigbee dan Wifi. Alihalih menggunakan sistem serupa, dikembangkan sistem yang berfokus pada kesederhanaan. Tujuannya adalah menghadirkan solusi terjangkau tanpa mengurangi fungsi utama. Sistem ini mengandalkan arduino sebagai control unit yang menjembatani light modules dan perangkat android. Demi menghindari keruwetan, komunikasi antar android dan control unit dilakukan secara nirkabel melalui Bluetooth. Hasilnya adalah sistem dengan fitur kontrol sebagai berikut : 1. Keluaran cahaya dapat dikontrol dari perangkat android secara nirkabel. 2. Setiap light module dapat dikontrol secara individual, berdasarkan intensitas untuk tiap color channel (RGB). 3. Warna cahaya dan intensitas dapat berubah secara otomatis sesuai dengan preset yang dipilih. 4. Keadaan LED (on/off) dapat dijadwalkan. 5. Control unit dapat mempertahankan kondisi terakhir, sehingga putusnya koneksi bluetooth tidak mempengaruhi keluaran cahaya. II. DESAIN SISTEM Pada sistem yang akan dirancang, terdapat tiga buah modul LED yang akan dikendalikan menggunakan mikrokontroler. Satu modul LED terdiri dari LED RGB dan LED white. Adapun parameter yang dapat dikendalikan adalah kondisi nyala LED (menyala atau tidak), warna LED (nilai RGB), dan

2 tingkat kecerahan (nilai W pada LED white). Untuk mengendalikan ketiga buah LED tersebut dibuat juga sebuah antarmuka pengguna berupa aplikasi berbasiskan Android yang dapat digunakan untuk mengirimkan perintah kendali LED lewat komunikasi bluetooth dengan mikrokontroler. Gambar 1. merupakan diagram umum cara kerja sistem yang dirancang. Android App Bluetooth Communication Mikrokontroler Shift Register LED Module Gambar 1. Skema Umum Desain Sistem Untuk mengontrol warna LED diperlukan pengaturan nilai RGB. Untuk mengatur setiap nilai parameternya (Red, Green, Blue) diperlukan perintah PWM (Pulse Width Modulation). Prinsipnya, semakin besar nilai PWM maka waktu aktif lampu pada satu siklus lebih besar dari waktu mati lampu, sehingga LED akan bersinar lebih terang. Sebagai contoh untuk menghasilkan warna kuning maka nilai PWM yang diberikan pada parameter Red dan Green harus dibuat tinggi sedangkan parameter warna Blue dibuat rendah. Untuk mengatur PWM tersebut digunakan mikrokontroler ITEAduino BT yang sudah memiliki antarmuka bluetooth sehingga dapat dilakukan komunikasi nirkabel. Pada dasarnya kondisi LED mati sama dengan kondisi tingkat kecerahan LED minimum atau 0. Dengan demikian, hanya dibutuhkan empat buah parameter untuk mengendalikan suatu LED yaitu nilai RGB (Red, Green, Blue) dan nilai W (brightness). Setiap nilai dari keempat buah parameter tersebut dikirimkan dari mikrokontroler menuju modul LED menggunakan satu pin. Sehingga untuk mengatur satu buah LED idealnya akan dibutuhkan empat buah pin. Untuk mengatur tiga buah modul LED, total pin mikrokontroler yang dibutuhkan adalah 12. Informasi yang dapat dimiliki oleh nilai RGB untuk warna 8 bit adalah rentang nilai dari 0 (00) hingga 255 (FF). Untuk menjaga kesederhanaan sistem komunikasi, informasi brightness juga mengadaptasi rentang nilai (00) hingga 255 (FF). Melihat keterbatasan pin dan rentang nilai yang dapat ditangani oleh mikrokontroler, terdapat beberapa alternatif desain yang bisa digunakan untuk mengendalikan ketiga modul LED tersebut. Menggunakan empat buah pin analog, empat buah pin digital PWM, dan juga empat buah pin digital normal. Kelemahan dari alternatif desain ini adalah ketidakseragaman tingkat repon dari pin digital PWM jika dibandingkan dengan metode soft-pwm pada port analog dan port normal digital. Menggunakan perangkat shift register 74HC595, keperluan pin yang dibutuhkan untuk mengendalikan satu modul LED berkurang. Informasi nilai RGB dan W (brightness) akan dikirim menggunakan satu buah pin secara bergantian dengan cepat. Menggunakan alternatif ini, jumlah pin yang digunakan untuk mengendalikan satu modul LED berkurang dari empat pin menjadi tiga pin yaitu pin clock, latch, dan satu pin data yang berisi informasi PWM untuk R, G, B, dan W. Ketika digunakan tiga modul LED, maka kebutuhan 12 pin berkurang menjadi 5 yaitu pin clock, latch, data LED pertama, data LED kedua, dan data LED ketiga. Pada tahapan perancangan berikutnya, digunakan alternatif kedua karena pin yang digunakan jauh lebih sedikit. Diagram blok dari rancangan tersebut dapat dilihat pada Appendix B. Desain menggunakan tiga buah pin analog mikrokontroler, masing-masing mengendalikan satu modul LED menggunakan metode soft-pwm untuk mengirimkan nilai dengan rentang Shift register 74HC595 memiliki 8 pin output seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2. Pada skema tersebut, dapat dilihat satu buah shift register mengakomodasi satu buah LED RGB dan satu buah LED white, namun apabila dilihat dari jumlah pin outputnya, satu buah shift register mampu mengakomodasi secara penuh dua buah LED RGB dan dua

3 buah LED white. Pada rancangan ini digunakan dua buah shift register 74HC595 sehingga sistem dengan optimal dapat mengakomodasi empat buah modul LED (lebih 1 LED dari perancangan awal). Pada setiap shift register terdapat tiga pin yang dihubungkan dengan mikrokontroler yaitu pin serial utuk input data, pin shift register clock sebagai clock, dan pin register clock sebagai latch. Untuk dapat berkomunikasi dengan aplikasi pengendali pada smartphone Android, ITEAduino BT menggunakan metode komunikasi serial sehingga dalam pemrograman mikrokontroler-nya, segala komunikasi bluetooth dapat menerapkan metode yang sama dengan komunikasi serial menggunakan USB Untuk dapat bertukar informasi antarperangkat LED, mikrokontroler, dan juga Android, dibuatlah suatu format data dan aturan dalam mengolahnya atau biasa disebut sebagai protokol komunikasi. Protokol komunikasi pada sistem ini pada intinya mengatur dua kegiatan utama yaitu memberikan informasi RGB dan brightness menuju LED, dan juga meminta informasi RGB dan brightness dari suatu LED. Gambar 2. Skema rangkaian modul LED Secara umum pin data mikrokontroler akan mengirimkan nilai biner PWM kepada shift register. Pada saat yang sama clock dijalankan sesuai bit yang tersedia. Seiring berjalannya clock nilai data akan masuk dan bergeser ke lokasi bit selanjutnya, hingga bit yang tersedia terisi penuh (shift register 74HC595 bekerja dalam batas 8 bit). Ketika bit pada shift register telah penuh maka data diteruskan menuju latch untuk menyalakan lampu LED sesuai dengan PWM yang diminta. Latch akan ter-refresh kembali dengan data PWM baru apabila pengisian data pada clock telah selesai. Pada perancangan ini bluetooth digunakan sebagai media komunikasi mikrokontroler dengan aplikasi pengendali berbasis Android. Agar perangkat smartphone Android dapat berkomunikasi dengan ITEAduino BT, dibutuhkan prosedur pairing seperti komunikasi perangat bluetooth pada umumnya. ITEAduino memiliki kelebihan untuk mengkonfigurasi nama perangkat bluetooth dan pin pairing menggunakan AT Command pada layar komunikasi serial ITEAduino BT. Protokol komunikasi yang dibuat mengatur komunikasi antara LED sebagai Light Modul (LM) dan mikrokontroler sebagai Control System (CS). Informasi RGB dan brightness ini akan disimpan di dalam memori mikrokontroler. Komunikasi antara mikrokontroler sebagai Control System (CS) dan aplikasi Android sebagai Control Application (CA) juga menggunakan protokol komunikasi yang sama, dengan informasi RGB dan brightness hasil komunikasi disimpan didalam memori Control Application (CA) serta Control System (CS). Skema komunikasi pairing antara Contol Application (CA) dan Control System (CS) dapat dilihat pada Gambar 3.

4 Perintah untuk mengubah warna modul LED dilakukan dengan menggunakan menu pada aplikasi Android. Pemilihan warna pada aplikasi Android digunakan untuk mengirimkan nilai setiap parameter R, G, B, dan W ke mikrokontroler. Apabila nilai parameter warna yang dipilih sama dengan nilai sebelumnya maka perintah tidak dikirim. Sedangkan apabila nilai parameter warna yang dipilih tidak sama dengan nilai sebelumnya, maka perintah akan dikirim, sehingga nilai lama digantikan dengan nilai yang baru. Skema perintah untuk mengubah warna dapat dilihat seperti pada Gambar 4. Gambar 3. Flowchart Komunikasi Bluetooth Control Application dan Control System Format data untuk meminta informasi RGB dan brightness: <color><channel>? Format data untuk memberi informasi set RGB dan brightness: <color><channel>=<value> Color disini adalah parameter yang digunakan dalam suatu LED, yaitu nilai RGB dan brightness. Kode color yang dapat digunakan adalah R untuk Red, G untuk Green, B untuk Blue, dan W untuk brightness. Channel merupakan identitas LED yang akan dikendalikan. Pada sistem yang dirancang terdapat tiga buah LED sehingga channel yang digunakan adalah 0 hingga 2. Value pada format data pemberi informasi berisi nilai integer antara 0 hingga 255, rentang nilai yang juga digunakan sebagai return value dari format data untuk meminta informasi. Sebagai contoh untuk meminta informasi intensitas warna merah pada LED pertama, maka format data yang dikirim oleh Android menuju ITEAduino BT adalah: R0?. Sedangkan untuk mengatur tingkat brightness dari LED ke 3 sebesar 80% maka format datanya adalah W2=240. Gambar 4. Flowchart Pengiriman Perintah Warna Pada rancangan ini aplikasi pengontrolan LED dibuat menggunakan Android Software Development Kit (SDK), menggunakan bahasa pemrograman berbasis Java. Library utama yang digunakan adalah bluetooth communication dan data storage. Library bluetooth communication digunakan untuk melakukan komunikasi dengan mikrokontroler, sedangkan library data storage digunakan untuk menyimpan informasi mood template (isinya adalah parameter RGB dan brightness). Aplikasi ini memiliki tiga kelas utama dengan fungsinya masing-masing sebagai berikut: LED Controller, berfungsi untuk menampilkan

5 komponen-komponen dalam aplikasi seperti button, colorwheel, label, dsb. Kelas ini juga berisi aturan aksi yang dapat dilakukan oleh komponen-komponen ini seperti merubah nilai RGB dan brightness, mengirim nilai tersebut menuju mikrokontroler, serta meminta nilainya dari mikrokontroler. Bluetooth Service, berisi definisi protokol komunikasi serta fungsi yang digunakan untuk mengolah data hasil komunikasi dengan mikrokontroler. Kelas ini berjalan sebagai sebuah thread, sehingga proses komunikasi dapat berjalan paralel dengan proses yang menampilkan aplikasi pengendali pada layar. Penggunaan thread ini akan membuat pengendalian LED menjadi lebih responsif. Device List, berisi fungsi yang mampu mendeteksi perangkat-perangkat bluetooh di sekitar, dan melakukan fungsi pairing. III. FUNGSI dan ANTARMUKA Control application digunakan sebagai antarmuka untuk mengubah nyala lampu sesuai keinginan pengguna. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mengatur sekumpulan light module yang terkoneksi pada sebuah controller. Serangkaian algoritma akan menerjemahkan masukan dari user interface ke dalam parameter siap kirim. Selain itu, aplikasi juga mampu membaca keadaan light module secara berkala, agar pengguna dapat mengetahui keadaan terakhir light module (dapat terjadi perbedaan informasi keadaan apabila controller sebelumnya terhubung dengan perangkat android lain ataupun terjadi putus koneksi). Pada aplikasi, setiap light module dapat memiliki pengaturan tersendiri, maupun bersamaan (broadcast). Pemilihan light module dapat dilakukan dengan menggeser deret atas yang berisi icon lampu. Nama setiap light module juga dapat diatur sesuai keinginan pengguna. Pada dasarnya, aplikasi mampu melayani beberapa fungsi dasar dan fungsi opsional. Fungsi dasar tersebut meliputi: 1) Saklar light module Pengguna dapat memati-nyalakan light module dengan menekan bola lampu Gambar 1. Simulasi Screenshot-Light Module Off 2) Warna keluaran dan kecerahan light module Pada tab COLOUR, pengguna dapat dengan mudah memilih warna keluaran LED-RGB dengan melakukan klik pada sebuah titik dalam RGB color wheel. Gambar 2. Simulasi Screenshot-Color Wheel Terdapat cara lain untuk mengatur nilai RGB secara manual. Pengguna dapat mengatur kecerahan setiap color channel baik melalui slider maupun memasukan nilainya secara langsung.

6 mekanisme bio-kimia yang berubah dalam waktu 24 jam, ketika tubuh menerima sinyal yang tepat dari lingkungan, terutama cahaya matahar dan tingkat kegelapan [2]. Selain itu, terdapat beberapa pilihan warna yang menyesuaikan dengan mood yang ingin dibangun. Gambar 3. Simulasi Screenshot-RGB manual Kemudian, kecerahan LED-White juga dapat diatur melalui slider diatas color wheel. Sedangkan fungsi opsional, dapat diakses melalui tab SCHEDULE dan PRESET. Pada SCHEDULE, pengguna dapat menentukan waktu nyala dan mati dari light module. Gambar 5. Simulasi Screenshot-Preset MOOD Fitur yang terakhir adalah MY MOODS. Pengguna dapat menyimpan setelan RGB tertentu yang dirasa sering digunakan, dengan menekan tombol berbentuk bintang di kiri atas. Setelah itu, seluruh mood yang telah disimpan dapat diakses di bagian MY MOODS. Seluruh pengaturan hanya dimungkinkan saat perangkat android terkoneksi dengan controller. Tanda silang atau centang menandakan keadaan koneksi tersebut. Gambar 4. Simulasi Screenshot-Schedule untuk Semua Light Module Fungsi opsional lainya adalah sekumpulan preset yang berkerja sebagai pengatur nilai RGB dan W secara otomatis, sesuai dengan keperluan tertentu. Preset pertama adalah SUNRISE. Pada mode ini, keluaran light module akan menyesuaikan dengan siklus harian matahari. Hal ini dilakukan untuk menstimulasikan pencahayaan alami demi menjaga circadian clock yang optimal. Circadian clock adalah

7 DAFTAR PUSTAKA [1] Birren, Faber Psychological Implication of Color and Illumination. Color Consultant. New York [2] Rea, M, Figueiro, M.G., Bierman, A and Bullough, J.D Circadian light. Journal of Circadian Rhythms 8:2, DOI: [3] The Psychology of Color. diakses pada 9 November 2014 Gambar 6. Simulasi Screenshot-Preset MY MOODS IV. KESIMPULAN Desain pengontrolan LED dirancangan menggunakan Android sebagai Control Application dan ITEAduino BT yang dihubungkuan dengan shift register 74HC595 sebagai Control System. Bluetooth digunakan untuk melakukan komunikasi data antara smartphone dan modul LED melalui pengontrol. Desain mengakomodasi empat buah modul. Setiap modul LED terdiri dari LED RGB dan LED white. Desain dirancang sehingga dapat digunakan untuk menghidupkan dan mematikan setiap modul LED maupun seluruh modul LED. Selain itu desain mengizinkan pengguna untuk mengatur warna LED dengan memilih atau mengombinasikan nilai parameter Red, Green, Blue, serta brightness. Terdapat fungsi sunrise mode untuk mengatur warna lampu sesuai dengan jam dan ritme tubuh manusia. Di samping itu desain juga menyediakan fungsi mood schemes untuk mengakomodasi pemilihan warna sesuai dengan psikologi dari warna nyala LED.

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat BAB III PERANCANGAN Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai perancangan dan realisasi sistem indikator peringatan berbelok dan perlambatan pada helm sepeda dengan menggunakan android smartphone sebagai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat suatu alat yang dapat mengontrol piranti rumah tangga yang ada pada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting, sehingga sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia saat ini. Dapat dikatakan bahwa listrik telah menjadi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Perancangan dan pembuatan alat ini terdiri dari beberapa bagian, yakni perancangan hardware, perancangan software baik di handphone maupun arduino dan terakhir perancangan

Lebih terperinci

Aplikasi Android Bluetooth Monitoring LED RGB Pada Penerangan Panggung

Aplikasi Android Bluetooth Monitoring LED RGB Pada Penerangan Panggung Aplikasi Android Bluetooth Monitoring LED RGB Pada Penerangan Panggung Miftachul Ulum 1, Diana Rahmawati 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura 1 mif_ulum21@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan tentang sistem analisis dan perancangan pada pembuatan sistem komunikasi bluetooth pada aquascape berbasis arduino. Pengendelaian alat pada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM OTOMATISASI PERANGKAT ELEKTRONIKA RUMAH BERBASIS ARDUINO

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM OTOMATISASI PERANGKAT ELEKTRONIKA RUMAH BERBASIS ARDUINO PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM OTOMATISASI PERANGKAT ELEKTRONIKA RUMAH BERBASIS ARDUINO LAPORAN TUGAS AKHIR Diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) Teknik Komputer

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGONTROL PARTITUR OTOMATIS

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGONTROL PARTITUR OTOMATIS BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGONTROL PARTITUR OTOMATIS Pada BAB II ini akan dibahas gambaran cara kerja sistem dari alat yang dibuat serta komponen-komponen yang digunakan untuk pembentuk sistem. Pada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul 19 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Perancangan Perancangan merupakan tata cara pencapaian target dari tujuan penelitian. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN Pada bab ini akan dijelaskan proses pengujian, hasil, dan analisis dari hasil pengujian. Ada tiga bagian yang diuji, yaitu perangkat keras, perangkat lunak,

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4.1 Blok diagram program

BAB IV PERANCANGAN.  Gambar 4.1 Blok diagram program BAB IV PERANCANGAN 4.1 Blok Diagram dan Fungsinya Secara keseluruhan sistem terdiri atas beberapa bagian yang dapat digambarkan menjadi blok diagram pada gambar. Gambar 4.1 Blok diagram program Secara

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PERANCANGAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PERANCANGAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Sistem Sistem pada alat ini menggunakan sebuah aplikasi android untuk mengirimkan data berupa karakter huruf dan angka melalui komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meringankan pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Banyak peralatan

BAB I PENDAHULUAN. meringankan pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Banyak peralatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan berkembangnya teknologi adalah untuk membantu atau meringankan pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Banyak peralatan elektronik yang sangat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone dan kapasitas daya battery melalui aplikasi android yang mampu memutuskan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI JARAK JAUH SAKLAR LAMPU RUMAH MENGGUNAKAN BLUETOOTH BERBASIS ARDUINO

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI JARAK JAUH SAKLAR LAMPU RUMAH MENGGUNAKAN BLUETOOTH BERBASIS ARDUINO Kondisi pengendalian saklar terutama pada saklar penerangan lampu rumah dalam kehidupan sebagian besar masyarakat saat PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI JARAK JAUH SAKLAR LAMPU RUMAH MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1.Analisa Masalah Dalam perancangan helm anti kantuk dengan menggunakan sensor detak jantung, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. ANALISIS 3.1.1 Analisis Masalah Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan oleh penulis sebelumnya, bahwa dengan perkembangan kemajuan kehidupan manusia di tuntut untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Dalam merancang sistem pengendali sepeda motor berbasis android ini, terdapat beberapa masalah yang harus dicermati dan dipecahkan. Permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan perangkat keras Dalam perancangan perangkat keras diawali dengan pembahasan blok sistem secara keseluruhan kemudian dilakukan pembahasan per blok. Blok sistem

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 62 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Umum Untuk mengetahui apakah suatu program yang telah dibuat dapat berjalan sesuai dengan fungsinya, maka dilakukan pengujian. Pengujian ini dilakukan langsung pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan dan Realisasi Interface Pengendali Lampu dari Smartphone Berbasis Android Menggunakan Bluetooth

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan dan Realisasi Interface Pengendali Lampu dari Smartphone Berbasis Android Menggunakan Bluetooth BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini semua orang dituntut untuk melakukan pekerjaan dengan serba cepat. Hal tersebut didukung oleh semakin maraknya teknologi inovasi yang berkembang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN. menganalisa hasil alat yang telah dibuat. Dalam pembuatan alat ini terbagi

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN. menganalisa hasil alat yang telah dibuat. Dalam pembuatan alat ini terbagi BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN 4.1 Hasil Perancangan Pada tahapan setelah selesai perancangan yang penulis lakukan adalah menganalisa hasil alat yang telah dibuat. Dalam pembuatan alat ini terbagi menjadi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1.Analisa Masalah Dalam perancangan dan implementasi robot keseimbangan dengan menggunakan metode PID, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Uang Palsu Beserta Nilainya Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci

MODUL 2 Input Data dalam Arduino

MODUL 2 Input Data dalam Arduino MODUL 2 Input Data dalam Arduino I. TUJUAN Mahasiswa mampu mengenal dan memahami maksud maupun penerapan Arduino Mahasiswa dapat menciptakan sebuah karya berbasis Arduino Mahasiswa dapat mengontrol sebuah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem berikut: Secara umum sistem yang dibangun dijelaskan dalam diagram blok sistem 6 1 Baterai Sensor: - GPS 2 Sensor Suhu dan Kelembapan 4 Mikrokontroler

Lebih terperinci

Perancangan Indikator Belok dan Perlambatan pada Helm Sepeda Berbasis Android Smartphone

Perancangan Indikator Belok dan Perlambatan pada Helm Sepeda Berbasis Android Smartphone Perancangan Indikator Belok dan Perlambatan pada Helm Sepeda Berbasis Android Simon Wedhatama 1, Deddy Susilo 2, F. Dalu Setiaji 3 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 34 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen dan peralatan yang dipergunakan, kemudian menyiapkan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 3.1 Umum Pada bab ini akan dibahas bagaimana proses perancangan mekanik, penyusunan elektrik, dan pemrograman. Kesatuan perangkat yang tersusun dari mekanik yang didalamnya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik gorden dan lampu otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY 3.1 Perancangan Alat Dalam merealisasikan sebuah sistem elektronik diperlukan tahapan perencanaan yang baik dan matang. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

Diode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green.

Diode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green. Par LED W PAR LED (Parabolic Light Emitting Diode) Tidak bisa dielakkan bahwa teknologi lampu LED (Light Emitting Diode) akan menggantikan lampu pijar halogen, TL (tube lamp) dan yang lain. Hal ini karena

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. besar berupa gambar dengan tujuan agar sebuah sistem dapat lebih mudah

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. besar berupa gambar dengan tujuan agar sebuah sistem dapat lebih mudah BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Interface Blok Diagram Interface adalah bagian-bagian dan alur kerja sistem yang bertujuan untuk menerangkan cara kerja dan alur sistem tersebut

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A BSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xi

DAFTAR ISI. A BSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xi DAFTAR ISI A BSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan Penulisan...

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisis dari alat yang telah dibuat. Pengujian meliputi pengujian sinkronisasi, pengujian kinerja aplikasi user interface,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada tahapan analisa dan perancangan sistem ini membahas mengenai analisa dan perancangan sistem yang dibuat, meliputi : sistem pada aplikasi Eclipse dan perancangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA HASIL PERCOBAAN

BAB IV ANALISIS DATA HASIL PERCOBAAN BAB IV ANALISIS DATA HASIL PERCOBAAN Setelah dilakukan perancangan rangkaian kendali pada prototype mesin tetas yang baru maka dilakukan pengetesan terhadap sistem per blok hingga secara keseluruhan. 4.1

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat pengukur tinggi bensin pada reservoir SPBU. Dalam membuat suatu sistem harus dilakukan analisa mengenai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. a. Alarm main controller (kontrol utama sistem alarm)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. a. Alarm main controller (kontrol utama sistem alarm) BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Dalam merancang sistem alarm mobil berbasis mikrokontroler dan android ini, terdapat beberapa masalah utama yang harus dicermati dan dipecahkan. Permasalahan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PERALATAN LISTRIK RUMAH TANGGA MELALUI PERINTAH SUARA DENGAN ARDUINO DAN BLUETOOTH BERBASIS ANDROID

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PERALATAN LISTRIK RUMAH TANGGA MELALUI PERINTAH SUARA DENGAN ARDUINO DAN BLUETOOTH BERBASIS ANDROID PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PERALATAN LISTRIK RUMAH TANGGA MELALUI PERINTAH SUARA DENGAN ARDUINO DAN BLUETOOTH BERBASIS ANDROID LAPORAN TUGAS AKHIR Diselesaikan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perangkat keras yang akan digunakan dalam Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan alat ini adalah untuk mewujudkan gagasan dan didasari oleh teori serta fungsi dari software arduino dan perangkat remote control,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya teknologi dan pembangunan di negara ini, jumlah kebutuhan daya energi listik cenderung naik pesat. Kebutuhan daya listrik dapat diakibatkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam suatu perancangan sistem, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan prinsip kerja dari suatu sistem yang akan dibuat. Untuk itu perlu disusun

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI SIMULASI HOME AUTOMATION BERBASIS IP PADA PLATFORM ANDROID

RANCANG BANGUN APLIKASI SIMULASI HOME AUTOMATION BERBASIS IP PADA PLATFORM ANDROID 1 RANCANG BANGUN APLIKASI SIMULASI HOME AUTOMATION BERBASIS IP PADA PLATFORM ANDROID Aminullah 1, Novi Safriadi 2, Anggi Srimurdianti Sukamto 3 Program Studi Teknik Informatika Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

Sistem Monitor Dan Kendali Ruang Server Dengan Embedded Ethernet

Sistem Monitor Dan Kendali Ruang Server Dengan Embedded Ethernet Sistem Monitor Dan Kendali Ruang Server Dengan Embedded Ethernet A.A. Ketut Agung Cahyawan W Staf pengajar Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana E-mail:agung.cahyawan@ee.unud.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Padabab ini, penulisakan menampilkan tampilan hasil perancangan yang telah dijelaskan pada babsebelumnya dari perancangan dan implementasi skateboard elektrik berbasis

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 18 BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada pembahasan perancangan sistem ini akan menjelaskan cara kerja dari keseluruhan sistem kendali on/off dan intensitas lampu menggunakan frekuensi radio. Pengiriman data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Software arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler arduino menggunakan software

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Dalam bab ini penulis akan membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini mikrokontroler 2560 sebagai IC utama untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan beberapa hasil pengujian dari hasil penelitian tugas akhir ini. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK. Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2)

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK. Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2) RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2) 1), 2) Program Studi Teknik Informatika Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM KENDALI EXHAUST FAN MENGGUNAKAN BLUETOOTH

BAB III PERANCANGAN SISTEM KENDALI EXHAUST FAN MENGGUNAKAN BLUETOOTH BAB III PERANCANGAN SISTEM KENDALI EXHAUST FAN MENGGUNAKAN BLUETOOTH 3.1 Flowchart Kendali Exhaust Fan dengan Bluetooth Pada perancangan ini, dibutuhkan kerangka awal sistem yang dibutuhkan sebagai landasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Analisis Kebutuhan Fungsi Analisis Kebutuhan Input

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Analisis Kebutuhan Fungsi Analisis Kebutuhan Input BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan adalah tahap dimana dilakukan proses pengumpulan data yang dapat menunjang atau mendukung dari aplikasi yang akan dibuat serta dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan skateboard elektrik, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan tersebut antara lain : 1. Tahapan perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN SISTEM BAB III PERECAAA SISTEM Perencanaan system control dan monitoring rumah ini untuk memudahkan mengetahui kondisi lingkungan rumah pada titik - titik tertentu serta dapat melakukan pengendalian. Dimulai

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pengertian perancangan sistem adalah penggabungan beberapa rangkaian yang sudah ada ataupun membuat rangkaian menjadi satu sistem utuh yang difungsikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Perancangan Simulasi pengendali pintu gerbang Melalui media Bluetooth pada Ponsel bertujuan untuk membuat sebuah prototype yang membuka, menutup

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV. 1 Hasil Pada bab ini, penulis akan menampilkan tampilan hasil perancangan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dari perancangan alat helm anti kantuk dengan menggunakan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Pengendalian Perangkat Listrik Melalui Port Paralel Menggunakan Bahasa Program Borland Delphi 7.0

TUGAS AKHIR. Pengendalian Perangkat Listrik Melalui Port Paralel Menggunakan Bahasa Program Borland Delphi 7.0 TUGAS AKHIR Pengendalian Perangkat Listrik Melalui Port Paralel Menggunakan Bahasa Program Borland Delphi 7.0 Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun

Lebih terperinci

SPC Application Note. SPC Blue-Link (J2) Tabel 1 Hubungan SPC Blue-Link Dengan Komputer

SPC Application Note. SPC Blue-Link (J2) Tabel 1 Hubungan SPC Blue-Link Dengan Komputer SPC SPC Application Note AN183 SPC Blue-Link Config Tool Oleh: Tim IE Artikel berikut ini membahas aplikasi Graphical User Interface (GUI) / Config Tool untuk SPC Blue-Link dengan menggunakan bantuan program

Lebih terperinci

Nama Penulis Anggara Nasution Khalifatul Amin

Nama Penulis Anggara Nasution Khalifatul Amin Perancangan Aplikasi SmartPhone Android Untuk Pengontrol Lampu Berbasiskan Mikrokontroler (1) Nama Penulis Anggara Nasution Angga_messi@yahoo.com Khalifatul Amin Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada konsep dan design perancangan di sini yang dimaksud, meliputi

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada konsep dan design perancangan di sini yang dimaksud, meliputi BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Konsep dan Design Perancangan Pada konsep dan design perancangan di sini yang dimaksud, meliputi perancangan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software). berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain: BAB III METODE PENELITIAN Dalam pembuatan kendali robot omni dengan accelerometer dan keypad pada smartphone dilakukan beberapa tahapan awal yaitu pengumpulan data yang diperlukan dengan beberapa cara

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Gambaran Umum Sistem Perancangan kendali kelistrikan rumah menggunakan web dimulai dari perancangan hardware yaitu rangkaian pengendali dan rangkaian pemantau seperti rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT 38 BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan tentang perancangan Alat pendeteksi dini kerusakan pada sistem pengkondisian udara secara umum alat ini terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Cara Kerja Sistem Dalam cara kerja sistem dari alat yang akan dibuat dapat di tunjukan pada gambar blok diagram 4.1 sebagai berikut : Gambar 4.1 Diagram Blok Cara Kerja Sistem

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. program pada arduino secara keseluruhan yang telah selesai dibuat. Mulai dari

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. program pada arduino secara keseluruhan yang telah selesai dibuat. Mulai dari BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari aplikasi android pada smartphone serta program pada arduino secara

Lebih terperinci

KONTROL OTOMATIS AIR CONDITIONER SHELTER BTS BERBASIS MICROCONTROLLER JOURNAL

KONTROL OTOMATIS AIR CONDITIONER SHELTER BTS BERBASIS MICROCONTROLLER JOURNAL KONTROL OTOMATIS AIR CONDITIONER SHELTER BTS BERBASIS MICROCONTROLLER JOURNAL Disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Strata I Program Studi Teknik Elektro di Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 BLOK DIAGRAM Pada perancangan tugas akhir ini saya merancang sistem dengan blok diagram yang dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok Diagram Dari blok diagram pusat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT 22 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Alat Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat

Lebih terperinci

PC-Link. 1x Komputer / Laptop dengan OS Windows 2000, Windows XP atau yang lebih tinggi. Gambar 1 Blok Diagram AN200

PC-Link. 1x Komputer / Laptop dengan OS Windows 2000, Windows XP atau yang lebih tinggi. Gambar 1 Blok Diagram AN200 PC-Link PC-Link Application Note AN200 GUI Digital Input dan Output Oleh: Tim IE Aplikasi ini akan membahas software GUI (Grapic User Interface) yang digunakan untuk mengatur Digital Input dan Output pada.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PLC (Programmable Logic Control) merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang biasanya digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Sistem akuisisi data ekonomis berbasis komputer atau personal computer (PC) yang dibuat terdiri dari beberapa elemen-elemen sebagai berikut : Sensor, yang merupakan komponen

Lebih terperinci

APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME

APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME Nur Yanti Politeknik Negeri Balikpapan Kontak person: Nur Yanti email: nur.yanti@poltekba.ac.id Abstrak Sistem smart home saat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. AnalisaMasalah Dalam perancangan robot penyeimbang menggunakan sensor jarakberbasis android, terdapatbeberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pembahasan dalam Bab ini meliputi pengujian dari setiap bagian kemudian dilakukan pengujian secara keseluruhan. Ada beberapa tahapan pengujian untuk yang harus dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN 4.1. Pengujian Alat Sebelum menjalankan atau melakukan pengoprasian robot yang telah dibuat, maka penulis akan melakukan pengujian pada robot yang telah dibuat untuk mengetahui

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PROTOTYPE PENGONTROLAN LAMPU DENGAN ANDROID BERBASIS ARDUINO VIA WIFI

KARYA ILMIAH PROTOTYPE PENGONTROLAN LAMPU DENGAN ANDROID BERBASIS ARDUINO VIA WIFI KARYA ILMIAH PROTOTYPE PENGONTROLAN LAMPU DENGAN ANDROID BERBASIS ARDUINO VIA WIFI Disusun Oleh: GALIH RAKASIWI D40000003 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 204 PROTOTYPE

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 1.1 Skema Alat Pengukur Laju Kendaraan Sumber Tegangan Power Supply Arduino ATMega8 Proses Modul Bluetooth Output Bluetooth S1 S2 Komputer Lampu Indikator Input 2

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT BAB IV PENGUJIAN ALAT Pengujian merupakan langkah yang di gunakan untuk mengetahui sejauh mana kesesuain antara rancangan dengan kenyataan pada alat yang di buat, apakah sudah sesuai dengan kenyataan atau

Lebih terperinci

Rancang Bangun Pengendalian Intensitas Cahaya dengan Smartphone Android Melalui Bluetooth Berbasis Mikrokontroler

Rancang Bangun Pengendalian Intensitas Cahaya dengan Smartphone Android Melalui Bluetooth Berbasis Mikrokontroler LAPORAN AKHIR Rancang Bangun Pengendalian Intensitas Cahaya dengan Smartphone Android Melalui Bluetooth Berbasis Mikrokontroler Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI PROGRAM

BAB IV HASIL DAN UJI PROGRAM BAB IV HASIL DAN UJI PROGRAM IV.1. Hasil Perancangan Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari pengujian rancangan alat yang dibuat beserta pembahasan tentang aplikasi android.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Gambaran sistem dapat dilihat pada blok diagram sistem di bawah ini : Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Berdasarkan blok

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS ARDUINO

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS ARDUINO RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS ARDUINO Marti Widya Sari Setia Wardani Abstrak Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah sangat pesat di berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 37 BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Tujuan Pengukuran dan Pengujian Pengukuran dan pengujian alat bertujuan agar dapat diketahui sifat dan karakteristik tiap blok rangkaian dan fungsi serta cara kerja

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dijabarkan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang menjadi bagian dari sistem ini.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN ALAT BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1 Deskripsi Alat Pada bab ini penulis akan menjelaskan spesifikasi alat pemodelan sterilisasi ruangan yang akan dibuat dan menjelaskan beberapa blok diagram dan rangkaian yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisis pada alat Pengendali Ketinggian Meja Otomatis Dengan Kontrol Smartphone Android Menggunakan Media Koneksi Bluetooth.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontrol perangkat elektronika umumnya masih menggunakan saklar manual untuk memutus dan menyambung arus listrik. Untuk dapat menyalakan atau mematikan perangkat elektronik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara otomatis dengan menggunakan sensor PIR dan sensor LDR serta membuat

BAB III METODE PENELITIAN. secara otomatis dengan menggunakan sensor PIR dan sensor LDR serta membuat 3.1 Model Pengembangan BAB III METODE PENELITIAN Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat sistem penerangan pada rumah secara otomatis dengan menggunakan sensor PIR dan sensor LDR serta membuat sistem

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 81 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1. Pengujian Rangkaian Untuk tahap selanjutnya setelah melakukan perancangan dan pembuatan system dan alat yang dibuat maka langkah berikutnya adalah pengujian dan

Lebih terperinci