FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPREDIKSI PERINGKAT OBLIGASI PADA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
|
|
- Sudomo Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPREDIKSI PERINGKAT OBLIGASI PADA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE Arif Rahman Kuswara Erny Rachmawati Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT This research aimed to observe the factors predicting the obligation rank. The independent variabels used were liquidity, profitability, leverage, obligation age, and company s size. This research samples were the companies registered in Indonesian Stock Exchange and their obligation were ranked by PEFINDO in The sampling criteria used purposive sampling method. The total samples were 51 obligations of nonfinance and non-banking companies. The hypothesis testing used logistic regression analysis as the dependent variables were dummy variables.the research results showed that the variables that could predict the obligation rank were profitability variable in 0,046 significant value less than 0,05 and leverage in 0,034 significant value less than 0,05. Whereas the variables that couldn t predict the obligation rank were liquidity in 0,293 significant value, the obligation age in 0,999 significant value, and the company s size in 0,916 significant value, those were more than 0,05. Key words: liquidity, profitability, leverage, obligation age, and company s size. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengamati faktor-faktor yang dapat memprediksi peringkat obligasi. Variabel independen yang digunakan yaitu Likuiditas, profitabilitas, leverage, umur obligasi, dan ukuran perusahaan. Sampel penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI dan obligasi mereka mendapat peringkat dari PEFINDO pada tahun Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Total sampel sebanyak 51 obligasi dari perusahaan non-keuangan dan nonperbankan. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi logistik sebagai variabel dependen yaitu variable dummy. Penelitian ini membuktikan bahwa variabel-variabel tersebut dapat memprediksi peringkat obligasi yaitu variabel profitabilitas memiliki nilai signifikansi sebesar kurang dari 0.05 dan variabel leverage memiliki nilai signifikansi sebesar kurang dari sebaliknya, variabel yang tidak dapat memprediksi peringkat obligasi yaitu likuiditas dengan nilai signifikan sebesar 0,293, umur obligasi dengan nilai signifikan sebesar 0,999, dan ukuran perusahaan dengan nilai signifikan sebesar 0,916, nilai signifikan tersebut lebih dari 0,05. Kata kunci: Likuiditas, Profitabilitas, Leverage, Umur obligasi, dan ukuran perusahaan. 1
2 PENDAHULUAN Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan yang dapat menunjang perkembangan ekonomi dan keuangan dalam suatu negara. Di dalam pasar modal Indonesia ada berbagai macam bentuk sekuritas sehingga investor dapat memilih bentuk sekuritas apa yang akan dipilih. Salah satu sekuritas yang diperdagangkan dipasar modal adalah obligasi, surat pengakuan utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta kepada investor, di mana utang ini akan dibayarkan pada masa yang ditentukan (jatuh tempo). Bursa Efek Indonesia (2007) dalam Faizah dan Kusbandiyah (2011) menyatakan bahwa obligasi adalah hutang jangka panjang yang dapat dipindah tangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok hutang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Sebagai salah satu instrumen yang dikenal dipasar modal, penerbitan obligasi dari suatu perusahaan merupakan sesuatu yang sangat menguntungkan dibandingkan dengan pinjaman bank, karena pembayaran bunga pada obligasi lebih rendah dan dapat dibayar secara berkala, 6 bulan atau setahun sekali. Selain kelebihan obligasi terhadap pinjaman bank, obligasi juga memiliki kelebihan dibandingkan saham. Kelebihan investasi obligasi dibanding saham yaitu dalam hal pembayaran return. Pendapatan yang diterima dari saham berasal dari deviden dan capital gain. Pembayaran deviden diberikan ketika pembayaran kupon obligasi telah dilakukan. Hal tersebut terjadi karena perusahaan telah ada kontrak perjanjian untuk melunasi obligasi yang telah dibeli oleh pemegang obligasi. Kesimpulannya, investasi pada obligasi relatif lebih baik (aman) dibanding dengan investasi saham (Maharti 2011). Sebelum suatu penerbit (perusahaan/negara) mengeluarkan suatu obligasi, maka akan dilakukan proses pengujian terhadap obligasi tersebut, dimana di Indonesia dilakukan oleh Bapepam selaku pengawas pasar modal dan dilakukan pengujian peringkat (rating) obligasi. Biasanya proses penerbitan secara keseluruhan membutuhkan waktu sekitar 3-6 bulan, 2
3 sebelum obligasi tersebut dinyatakan dapat diterbitkan dan bisa dibeli investor (Manurung et al., 2008). Peringkat obligasi merupakan skala resiko dari semua obligasi yang diperdagangkan. Peringkat obligasi penting karena memberikan pernyataan yang informatif dan memberikan sinyal tentang probabilitas default hutang perusahaan. Kualitas obligasi dapat dimonitor dari informasi peringkatnya (Magreta dan Nurmayanti 2009). Peringkat obligasi yang diberikan oleh agen pemeringkat dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu investment grade (AAA, AA+, AA, AA-, A+, A, A-, BBB+, BBB, dan BBB-) dan non-investment grade (BB+, BB, BB-, B+, B, B-, CCC+, CCC, CCC- dan D). Jika pemerintah yang menjadi penerbit obligasi, maka biasanya peringkat obligasi tersebut sudah merupakan investment grade karena pemerintah akan memiliki kemampuan untuk melunasi kupon dan pokok utang (principal) ketika obligasi tersebut mengalami jatuh tempo. Akan tetapi, ketika perusahaan swasta yang menjadi penerbit suatu obligasi, maka biasanya obligasi tersebut memiliki probabilitas default, tergantung dari kesehatan keuangan perusahaan tersebut. Resiko default tersebut dapat dipengaruhi oleh siklus bisnis yang berubah sehingga menurunkan perolehan laba, kondisi ekonomi makro dan situasi politik yang terjadi, dan lain sebagainya (Manurung et al., 2008). Agen pemeringkat obligasi merupakan lembaga independen yang memberikan jasa penilaian dan informasi mengenai peringkat obligasi. Di Indonesia terdapat dua agen pemeringkat sekuritas utang yaitu PT PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia) dan PT Kasnic Credit Rating Indonesia (Rahardjo 2003 dalam Sari 2007). Namun dalam penelitian ini lebih mengacu pada PT PEFINDO karena perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia lebih banyak yang menggunakan jasa PT PEFINDO untuk memperingkat obligasi yang akan diterbitkan. Pemilihan PT PEFINDO diharapkan dapat memberikan informasi yang relevan karena sebagian perusahaan menggunakan jasa tersebut yang berarti memiliki kepercayaan atas penilaian agen pemeringkat tersebut. Permasalahan dalam penelitian ini apakah likuiditas, profitabilitas, leverage, umur obligasi, ukuran perusahaan perusahaan dapat memprediksi peringkat obligasi. 3
4 KAJIAN TEORITIS a; Peringkat obligasi (Y) Peringkat obligasi dalam penelitian ini merupakan variabel dependen. Peringkat obligasi terbagi menjadi dua kategori yaitu investment grade (AAA, AA+, AA, AA-, A+, A, A-, BBB+, BBB, dan BBB-) dan noninvestment grade (BB+, BB, BB-, B+, B, B-, CCC+, CCC, CCC- dan D). Variabel ini mengukur tingkat peringkat obligasi perusahaan dan memberi nilai pada masing-masing peringkat dengan mengacu pada penelitian terdahulu disesuaikan dengan peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh PEFINDO. Skala pengukurannya adalah skala nominal, pengukurannya dilakukan dengan memberikan nilai 1 untuk obligasi yang invesment grade dan 0 untuk non-invesment grade karena variabel dependennya merupakan variabel dummy. b; Rasio likuiditas (X1) Rasio likuiditas merupakan rasio keuangan yang mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek. Tingkat likuiditas biasa dilakukan dengan pengukuran Current ratio (CR). Current ratio (CR) merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar. Secara sistematis rasio ini ditulis sebagai berikut (Sartono 1997) : Aktiva lancar Current ratio(cr) = X 100% Utang lancar c; Rasio profitabilitas (X2) Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas ini memberikan gambaran seberapa efektif perusahaan beroperasi sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan. Profitabilitas dalam penelitian ini dirpoksikan menggunakan return on total asset (ROA). ROA diukur dari laba bersih dibagi dengan total asset (Sartono 1997): 4
5 Laba (rugi) bersih setelah pajak Return On Asset (ROA) = X100% Total aset d; Rasio leverage (X3) Rasio leverage adalah rasio keuangan yang menunjukan proporsi penggunaan utang untuk membiayai investasinya terhadap modal yang dimiliki. Rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan menggunakan utang untuk membiayai investasinya. Leverage dihitung menggunakan Debt To Equity Ratio (DER) (Sartono 1997): Total hutang Debt To Equity Ratio (DER) = X 100% Total ekuitas e; Umur obligasi (X4) Menurut Wydia Andry (2005) dalam Adrian (2011), obligasi dengan umur obligasi yang lebih pendek mempunyai resiko yang lebih kecil, sehingga perusahaan yang rating obligasinya tinggi menggunakan umur obligasi yang lebih pendek daripada perusahaan yang menggunakan umur obligasi lebih lama. Umur obligasi diukur dengan metode dummy. Umur obligasi 5 tahun menggunakan nilai 1, sedangkan umur obligasi > 5 tahun menggunakan nilai 0. f; Ukuran perusahaan (X5) Ukuran perusahaan adalah pengukur yang menunjukan besar kecilnya perusahaan. Besar kecilnya perusahaan ini dapat diukur dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Semakin besar total asset yang dimiliki perusahaan diharapkan semakin mempunyai kemampuan dalam melunasi kewajiban di masa depan mengingat jumlah aset yang besar dapat dijadikan sebagai jaminan penerbitan obligasi (Hadianto dan Wijaya 2010). Ukuran perusahaan pada penelitian ini diproksikan 5
6 dengan menggunakan log natural of total asset (Magreta dan Nurmayanti 2009): Ukuran Perusahaan = Log natural of Total Asset Setelah dilakukan telaah pustaka yang mendasari perumusan masalah yang diajukan selanjutnya dibentuk sebuah kerangka pemikiran teoritis, yang akan digunakan sebagai acuan untuk pemecahan masalah. Kerangka pemikiran teoritis yang dibangun ditampilkan seperti di bawah ini : Likuiditas Profitabilitas Leverage Umur Obligasi Ukuran perusahaan H1 H2 H3 H4 H5 Peringkat Obligasi Gambar 1. Model Penelitian HIPOTESIS H1 : Likuiditas perusahaan dapat memprediksi peringkat obligasi. H2 : Profitabilitas perusahaan dapat memprediksi peringkat obligasi. H3 : Leverage perusahaan dapat memprediksi peringkat obligasi. H4 : Umur obligasi perusahaan dapat memprediksi peringkat obligasi. H5 : Ukuran perusahaan dapat memprediksi peringkat obligasi. METODA PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui 6
7 pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dengan tujuan untuk menguji hipotesis. Objek penelitian ini adalah rasio keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas, profitabilitas, dan leverage. Serta rasio non keuangan yang terdiri dari umur obligasi dan ukuran perusahaan. Data sekunder yang digunakan berasal dari sumber eksternal, yaitu data laporan keuangan perusahaan dan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang bersumber dari buku referensi dan literatur data lain yang diperoleh melalui website serta rating announcement yang diperoleh melalui website new.pefindo.com. Metode yang digunakan peneliti adalah metode observasi terhadap data sekunder. Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari teknik data dokumenter laporan keuangan tahunan dari perusahaan non keuangan dan non perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan obligasinya diperingkat oleh PEFINDO. Populasi penelitian ini adalah perusahaan non keuangan dan non perbankan yang obligasinya diperingkat oleh PEFINDO dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan obligasinya diperingkat oleh PT PEFINDO pada tahun Teknik yang digunakan untuk mengambil sampel adalah teknik purposive sampling, yaitu dengan menggunakan kriteria tertentu dalam melakukan pemilihan sampel. Perusahaan diseleksi dengan kriteria sebagai berikut: 1; Obligasi konvensional perusahaan non keuangan dan non perbankan yang diperingkat oleh PEFINDO pada bulan Desember ; Laporan keuangan perusahaan non keuangan dan non perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan obligasinya diperingkat oleh PEFINDO pada tahun ; Memiliki laporan keuangan yang lengkap selama periode penelitian. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1; Deskripsi Sampel 7
8 Sampel penelitian ini adalah perusahaan non keuangan dan non perbankan yang obligasinya diperingkatkan oleh PEFINDO dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada tahun Berdasarkan Indonesian Bond Market Directory (IBMD), jumlah obligasi perusahaan non keuangan dan non perbankan yang obligasinya diperingkatkan oleh PEFINDO dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada tahun yang memenuhi kriteria penelitian berdasarkan metode purposive sampling berjumlah 54 obligasi. Jumlah pemilihan sampel tersaji pada tabel 1 berikut ini: Tabel 1 Jumlah Hasil Pemilihan Sampel Obligasi Perusahaan KRITERIA JUMLAH Obligasi perusahaan non keuangan dan non perbankan yang obligasinya diperingkatkan oleh PEFINDO dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada tahun Tidak ditemukan laporan keuangan perusahaan non keuangan dan non perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 54 (3) TOTAL SAMPEL 51 Sumber: Data hasil observasi, Analisis Deskriptif Analisis deskriptif bertujuan memberikan gambaran tentang suatu data, seperti jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimal, nilai rata-rata dan standar deviasi. Alasan analisis deskriptif dilihat dari rasio-rasio likuiditas, profitabilitas, leverage, umur obligasi, dan ukuran perusahaan karena untuk melihat kesehatan perusahaan non keuangan dan non perbankan. Adapun hasil analisis deskriptif dalam penelitian ini tersaji dalam tabel 2 berikut ini: 8
9 Tabel 2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Descriptive Statistics (Triliun Rp) N Min Max Mean Std. Deviation Likuiditas Profitabilitas Leverage Umur Obligasi Ukuran Perusahaan Peringkat Obligasi Valid N (listwise) 51 Berdasarkan data pada tabel 2 tersebut maka analisis statistik deskriptifnya ialah: 1; Rasio Likuiditas Rasio likuiditas merupakan rasio keuangan yang mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek. Likuiditas diukur dengan aktiva lancar dibagi hutang lancar. Likuiditas tertinggi perusahaan non keuangan dan non perbankan penerbit obligasi yang terdaftar di BEI sebesar 5,88 persen dimiliki oleh Apexindo Pratama Duta Tbk pada tahun 2012, yang artinya bahwa kewajiban jangka pendek perusahaan setiap Rp 1 dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 5,88. Sedangkan likuiditas terendah sebesar 0,28 persen dimiliki oleh Berlian Laju Tanker Tbk pada tahun 2011, yang artinya bahwa kewajiban jangka pendek perusahaan setiap Rp 1 dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,28. Rata-rata likuiditas sebesar 1,5775 persen yang artinya kewajiban jangka pendek perusahaan setiap Rp 1 dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 1,5775, dengan nilai standar deviasi atau simpangan baku sebesar 0, ; Rasio Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. Profitabilitas memberikan gambaran seberapa efektif perusahaan beroperasi sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan. Profitabilitas tertinggi pada perusahaan non keuangan dan non 9
10 perbankan penerbit obligasi yang terdaftar di BEI yaitu 0,20 persen yang dialami oleh perusahaan Apexindo Pratama Duta Tbk pada tahun 2010, yang artinya kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan seluruh aset perusahaan untuk memperoleh laba sebesar Rp 0,20 dengan memanfaatkan total aset sebesar Rp 1. Sedangkan profitabilitas terendah sebesar -0,65 persen dialami oleh perusahaan Berlian Laju Tanker Tbk yang mengalami kerugian pada tahun 2012, yang artinya perusahaan tersebut belum dapat memanfaatkan seluruh aset perusahaan yang dimiliki, sehingga setiap Rp 1 total aset yang dikelola perusahaan merugi sebesar Rp 0,65. Rata-rata profitabilitas yaitu dengan persentase 0,0447 persen, yang artinya kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan seluruh aset perusahaan untuk memperoleh labanya sebesar 0,0447 setiap total aset sebesar Rp 1 dengan nilai standar deviasi atau simpangan baku sebesar 0, ; Rasio Leverage Rasio leverage adalah rasio keuangan yang menunjukan proporsi penggunaan utang untuk membiayai investasinya terhadap modal yang dimiliki. Leverage diukur menggunakan total utang dibagi dengan total ekuitas. Leverage terkecil pada perusahaan non keuangan dan non perbankan penerbit obligasi yang terdaftar di BEI sebesar -5,10 persen dimiliki oleh perusahaan Berlian Laju Tanker Tbk pada tahun 2011, yang artinya bahwa setiap modal Rp 1 dapat menjamin utang sebesar Rp -5,10. Sedangkan leverage tertinggi dimiliki oleh perusahaan Lautan Luas Tbk dengan nilai 3,24 persen pada tahun 2011, yang artinya bahwa setiap utang sebesar Rp 3,24 dijamin oleh modal sebesar Rp 1. Nilai rata-rata leverage atau rata-rata persentase proporsi modal dari kreditur berbanding modal sendiri ialah sebesar 1,2438 persen yang artinya bahwa setiap modal Rp 1 dapat menjamin utang sebesar Rp 1,2438 dengan nilai standar deviasi atau simpangan baku sebesar 1, ; Umur Obligasi Umur obligasi turut berpengaruh terhadap peringkat obligasi, dimana semakin panjang umur obligasi dapat menyebabkan peringkat obligasi 10
11 rendah. Sebaliknya semakin pendek umur obligasi dapat menyebabkan peringkat obligasi tinggi. Variabel ini merupakan veriabel dummy dimana obligasi dengan umur 5 tahun memperoleh nilai 1, dan obligasi dengan umur > 5 tahun memperoleh nilai 0. Dari 51 sampel obligasi perusahaan 6 diantaranya merupakan obligasi dengan umur obligasi panjang yang lebih dari 5 tahun. Sedangkan 45 sampel obligasi tergolong dalam obligasi dengan durasi 5 tahun. 5; Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah pengukur yang menunjukan besar kecilnya perusahaan. Besar kecilnya perusahaan ini diukur dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan diproksikan menggunakan logaritma natural. Ukuran perusahaan yang dilihat dari logaritma natural total asset perusahaan yang terkecil yaitu 27,60 atau sebesar Rp yang dialami oleh perusahaan Malindo Feedmill Tbk pada tahun Sedangkan ukuran perusahaan yang dilihat dari logaritma normal total asset perusahaan yang terbesar yaitu 31,71 atau sebesar Rp yang dimiliki oleh perusahaan Indofood Sukses Makmur Tbk pada tahun ; Peringkat Obligasi Peringkat obligasi mencerminkan skala resiko obligasi yang diperdagangkan. Semakin tinggi peringkat obligasi maka semakin rendah resiko suatu obligasi terkena resiko gagal bayar atau default. Pada penelitian ini peringkat dikategorikan sebagai peringkat investment grade untuk obligasi dengan peringkat tinggi dan kategori peringkat non-invesment grade sebagai obligasi dengan peringkat rendah. Peringkat obligasi investment grade mendominasi dengan 46 sampel obligasi perusahaan. Sedangkan peringkat obligasi noninvesment grade hanya terdapat 5 sampel obligasi. 3. Menilai kelayakan model regresi Untuk menilai kelayakan model regresi pada regresi logistik maka dapat dilihat dari nilai goodness of fit test melalui nilai significance pada bagian bawah uji Hosmer and Lemeshow dengan probabilitas > 0,05, dimana 11
12 probabilitas tersebut menunjukan model yang dihipotesiskan fit dengan data. Uji kelayakan model regresi yang menunjukan hasil dari tabel significance tersaji dalam tabel 3, berikut ini: Tabel 3 Uji kelayakan model regresi Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square Df Sig Nilai significance atau probabilitas penerimaan H 0 sebesar 0,291. Hal tersebut menunjukan bahwa nilai probabilitas lebih dari 0,05 sehingga H0 diterima, yang artinya model yang dihipotesiskan fit dengan data. 4. Menilai keseluruhan model (Overal model fit) Untuk menilai keseluruhan model (Overal model fit) maka dapat dilihat dari nilai -2 log likelihood pada awal (block number = 0) dan nilai -2 log likelihood pada block number = 1. Apabila nilai -2 log likelihood dari block number = 0 lebih besar dari pada nilai -2 log likelihood pada block number = 1. Maka menunjukan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data. Berikut merupakan hasil dari uji -2 log likelihood, yang selengkapnya tersaji pada tabel 4 : Tabel 4. Uji Keseluruhan Model Block 0: Beginning Block Iteration History a,b,c Iteration -2Log likelihood Coefficients Constant Step Setelah melihat nilai -2 log likelihood pada hasil diatas yang menunjukan penurunan nilai -2 log likelihood. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data dan dapat digunakan. 12
13 5. Nilai Nagelkarke (R²) Nilai Nagelkarke R² dapat diinterprestasikan seperti nilai R² pada multiple regression. Nilai Nagelkarke R² dilihat pada nilai cox n snell s dapat digunakan bertujuan untuk mengukur kemampuan model yang ada dalam menerangkan variabel dependen. Berikut hasil dari nilai Nagelkarke R², selengkapnya tersaji pada tabel 5: Model Summary Step Tabel 5. Nagelkerke R square -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square a Dari hasil diatas menunjukan nilai cox & snell R square 0,234 yang menunjukan bahwa kemampuan variabel bebas dalam mempengaruhi atau menjelaskan variabel terikat yaitu sebesar 23,4 persen. Sedangkan sebesar 76,6 persen dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. 6. Nilai koefisien Regresi Tahap akhir dalam pengujian adalah uji koefisien regresi, dimana hasil pengujian persamaan regresi logistik adalah: Ln P 1-p = 19, ,811X1 + 11,244X2 + -1,321X ,208X4 + 0,086X5 + e Angka tersebut diatas diperoleh berdasarkan hasil analisis yang tersaji pada tabel 6 berikut ini: Tabel 6 koefisien regresi Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 13
14 Step 1 a Likuidita s Profitabil itas E4 Leverag e Umur Obligasi E Ukuran Perusah aan Constant E E8 7. Uji hipotesis Setelah menilai kelayakan model regresi, menilai keseluruhan model (Overal model fit) dan menunjukan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data, maka uji hipotesis dapat dilakukan. Untuk melihat kemampuan variabel independen (bebas) untuk memprediksi variabel dependen (terikat). Hasil pengujian selengkapnya tersaji pada tabel 8 berikut: Tabel 7 Uji hipotesis Variables in the Equation STEP 1 a Likuidita s Profitabil itas Leverag e Umur Obligasi Ukuran Perusah aan Constan t B S.E. Wald df Sig. Exp(B) E E E E8 14
15 Berdasarkan data diatas dapat diartikan sebagai berikut: a. Hipotesis pertama Hipotesis pertama dilakukan untuk menguji apakah rasio likuiditas dapat memprediksi peringkat obligasi. Berdasarkan hasil uji hipotesis pertama dapat diketahui nilai signifikan sebesar 0,293. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima. Artinya rasio likuiditas tidak dapat memprediksi peringkat obligasi. b. Hipotesis kedua Hipotesis kedua dilakukan untuk menguji apakah rasio profitabilitas dapat memprediksi peringkat obligasi. Berdasarkan hasil uji hipotesis kedua dapat diketahui nilai signifikan sebesar 0,046. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya rasio profitabilitas dapat memprediksi peringkat obligasi. c. Hipotesis ketiga Hipotesis ketiga dilakukan untuk menguji apakah rasio leverage dapat memprediksi peringkat obligasi. Berdasarkan hasil uji hipotesis ketiga dapat diketahui nilai signifikan sebesar 0,034. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya rasio leverage dapat memprediksi peringkat obligasi. d. Hipotesis keempat Hipotesis keempat dilakukan untuk menguji apakah umur obligasi dapat memprediksi peringkat obligasi. Berdasarkan hasil uji hipotesis keempat dapat diketahui nilai signifikan sebesar 0,999. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima. Artinya umur obligasi tidak dapat memprediksi peringkat obligasi. e. Hipotesis kelima Hipotesis kelima dilakukan untuk menguji apakah ukuran perusahaan dapat memprediksi peringkat obligasi. Berdasarkan hasil uji hipotesis kelima dapat diketahui nilai signifikan sebesar 0,916. Karena nilai 15
16 signifikansi lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima. Artinya ukuran perusahaan tidak dapat memprediksi peringkat obligasi. Kesimpulan 1; Rasio likuiditas tidak dapat memprediksi peringkat obligasi perusahaan non keuangan dan non perbankan yang obligasinya diperingkat oleh PEFINDO pada bulan Desember Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,293. Dari hasil tersebut maka H0 diterima dan Ha ditolak, yang berarti bahwa variabel rasio likuiditas tidak dapat memprediksi peringkat obligasi. 2; Rasio profitabilitas dapat memprediksi peringkat obligasi perusahaan non keuangan dan non perbankan yang obligasinya diperingkat oleh PEFINDO pada bulan Desember Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,046. Dari hasil tersebut maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa variabel rasio profitabilitas dapat memprediksi peringkat obligasi. 3; Rasio leverage dapat memprediksi peringkat obligasi perusahaan non keuangan dan non perbankan yang obligasinya diperingkat oleh PEFINDO pada bulan Desember Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,034. Dari hasil tersebut maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa variabel rasio leverage dapat memprediksi peringkat obligasi. 4; Umur obligasi tidak dapat memprediksi peringkat obligasi perusahaan non keuangan dan non perbankan yang obligasinya diperingkat oleh PEFINDO pada bulan Desember Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,999. Dari hasil tersebut maka H0 diterima dan Ha ditolak, yang berarti bahwa variabel umur obligasi tidak dapat memprediksi peringkat obligasi. 5; Ukuran perusahaan tidak dapat memprediksi peringkat obligasi perusahaan non keuangan dan non perbankan yang obligasinya diperingkat oleh PEFINDO pada bulan Desember Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 16
17 0,916. Dari hasil tersebut maka H0 diterima dan Ha ditolak, yang berarti bahwa variabel ukuran perusahaan tidak dapat memprediksi peringkat obligasi. Saran 1; Sebelum calon investor memberikan dananya kepada perusahaan sebaiknya melihat keadaan keuangan perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan dan peringkat dari obligasi perusahaan yang akan didanai untuk mendapat kepastian kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan pokok pinjaman. 2; Kreditur sebaiknya memperhatikan laporan keuangan perusahaan karena laporan keuangan perusahaan terbukti mampu memprediksi peringkat obligasi perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Adrian, Nicko Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang. Almilia, Luciana Spica dan Vieka Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Proceeding Seminar Nasional Manajemen SMART. 3 November Fabozzi, Frank J Invesment Management. Salemba Empat: Jakarta. Faizah dan Kusbandiyah Pengaruh Ukuran, Pertumbuhan Dan Likuiditas Perusahaan Terhadap Peringkat Obligasi. Jurnal Ilmiah Akuntansi, Hal: Vol. IX No. 1, Maret Ghozali, Imam Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm Spss 19. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang. 17
18 Hadianto dan Wijaya Prediksi Kebijakan Hutang, Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran, Dan Status Perusahaan Terhadap Kemungkinan Penentuan Peringkat Obligasi: Studi Empirik Pada Perusahaan Yang Menerbitkan Obligasi Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan Tahun 3, No. 3, Desember Ibrahim, Hadiasman Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan Dan DER Terhadap Yield To Maturity Obligasi Korporasi Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun Tesis. Universitas Diponegoro Semarang. Linandarini, Ermi Kemampuan Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Peringkat Obligasi Perusahaan Di Indonesia. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang Maharti, Enny Dwi Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang. Magreta, Poppy Nurmayanti Faktor-Faktor Yang Memperngaruhi Peringkat Obligasi Ditinjau Dari Faktor Akuntansi Dan Non Akuntansi. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 11, No. 3, Hal , Desember Manurung, Silitonga, Tobing Hubungan Rasio-Rasio Keuangan Dengan Rating Obligasi. New.pefindo.com Onji, Fitrizal, dan Haryani Pengaruh Faktor-Faktor Akuntansi Dan Non Akuntansi Dalam Mempengaruhi Peringkat Obligasi Pada Peruhaan Non Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Prabowo dan Sutjipto Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Perusahaan Go Publik (Non Keuangan Dan Non Perbankan) Yang Listing Di BEI Periode Tahun JURAKSI Vol. 1 No. 2 Februari Sari, Maylia Pramono Kemampuan Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Memprediksi Peringkat Obligasi (PT PEFINDO). Jurnal Bisnis Dan Ekonomi, Hal , Vol. 14, No.2, September Sartono, Agus Manajemen Keuangan. BPFE-YOGYAKARTA : Yogyakarta. Sejati, Grace Putri Analisis Faktor Akuntansi dan Non Akuntansi dalam Memprediksi Peringkat Obligasi Perusahaan Manufaktur 18
19 Bisnis dan Birokrasi, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Jan- Apr 2010 hlm
BAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta diperingkat oleh Pefindo. Data peringkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha. Dengan adanya penghapusan batasan ini, persaingan dalam dunia
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh solvabilitas, leverage, profitabilitas, dan likuiditas terhadap peringkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan PT. Pefindo
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan PT. Pefindo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan agar dapat menguasai pasar, maka harus mampu bersaing dan dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan agar dapat menguasai pasar, maka harus mampu bersaing dan dapat terus mengembangkan usahanya. Perusahaan untuk mengembangkan usahanya memerlukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada sampel penelitian yang digunakan yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan sumber daya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini atau dimasa yang akan datang. Setiap orang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH FAKTOR KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI DI BURSA EFEK INDONESIA Faldi Sarifuddin, Muthmainnah Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Yapis Papua Alamat : Jl.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lapangan usaha perbankan dan lembaga jasa keuangan lainnya. Menurut Mankiw
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya perekonomian Indonesia yang dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) sejak lima tahun terakhir tidak lepas dari peningkatan yang signifikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ekuity (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuity
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PEFINDO (www.pefindo.com), Fitch Ratings Indonesia (www.fitchratings.co.id)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari website resmi PT. PEFINDO (www.pefindo.com), Fitch Ratings Indonesia (www.fitchratings.co.id)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada saat jatuh tempo. Bagi para emiten, obligasi merupakan sekuritas yang relatif
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber pembiayaan merupakan salah satu faktor terpenting dalam menjalankan suatu usaha. Salah satu bentuk pendanaan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikumpulkan oleh pihak instansi lain ( Supranto,1991). Data sekunder yang
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Teknik Pengumpulan Data 3.1.1 Jenis Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pengertian pasar modal yang lebih spesifik, yaitu Kegiatan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah pasar yang dirancang untuk membiayai investasi jangka panjang yang dilakukan oleh perusahaan swasta atau pemerintah (Syahyunan, 2013:10),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada. Investasi obligasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obligasi adalah utang jangka panjang yang akan dibayar kembali pada saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada. Investasi obligasi merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian 1. Obyek/subyek penelitian Obyek penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Indonesia Bond Market Directory pada tahun 2013-2014. Unit yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. Perusahaan yang menjadi penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. langsung atau melalui media perantara, diperoleh dan dicatat oleh pihak lain.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber dan Jenis Data Menurut Indrianto (2002) dilihat dari sumber perolehannya datanya yaitu data sekunder yang merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A.Karakteristik Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan tingkat total
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pasar modal dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahan membutuhkan dana untuk menjalankan kegiatannya, dana tersebut dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu berasal dari intern perusahaan dan dari ekstern
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji hubungan antara variabel independen dengan variabel
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesis yang menjelaskan sifat dari hubungan antar variabel, yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausalitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada barang modal untuk menciptakan dan memperbanyak alat-alat produksi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) adalah pasar yang menyediakan sumber pembelanjaan dengan jangka waktu yang relatif panjang, yang diinvestasikan pada barang modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. panjang dalam memperoleh benefitnya. Investasi di Indonesia dapat dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah penanaman modal yang ditanamkan dalam suatu aset yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan di masa datang dan biasanya berjangka panjang dalam memperoleh
Lebih terperinciBAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN
39 BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Dari 144 perusahaan manufaktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjual belikan, menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan yang dapat
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IS 81 0 1.23.426 SIZE 81 4.8932 7.4245 6.171004.6447805 NPM 81.0002.2895.093994.0754724
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi. ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan jangka
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang (obligasi) maupun modal sendiri
Lebih terperinciFaktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2015 Liza Maisaroh,Elreda Aplonia Lau,Rina Masithoh Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. B. Jenis Data Jenis data pada penelitian
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI DENGAN KUALITAS AUDITOR SEBAGA VARIABEL PEMODERASI
ANALISIS PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI DENGAN KUALITAS AUDITOR SEBAGA VARIABEL PEMODERASI Muhammad Nur Fahmi Binus University, Jakarta Barat,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Para investor menanam modal dengan tujuan untuk memperoleh manfaat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Para investor menanam modal dengan tujuan untuk memperoleh manfaat atau hasil dari penanaman modalnya di masa yang akan datang. Modal dari para investor ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang dan masa yang akan datang. Perusahaan go public dalam melakukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal di dunia usaha yang semakin maju pada zaman sekarang sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk meningkatkan kegiatan produksi dan menghadapi persaingan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal (Capital Market) adalah pasar dari beberapa instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi), ekuitas (saham),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis. terdaftar di indeks LQ-45 periode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitan Jenis penelitan ini merupakan studi kuantitatif yaitu penelitan yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat pada sektor pasar modal syariah. Semakin banyaknya nilai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian yang berbasis syariah salah satunya dapat dilihat pada sektor pasar modal syariah. Semakin banyaknya nilai sekuritas yang dimiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Darmadji dan Fakhruddin (2011) (ekbis.sindonews.com) Harsono (2010)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan dalam menjalankan kegiatannya membutuhkan dana atau modal yang biasa diperoleh melalui pasar uang maupun pasar modal. Pasar modal merupakan pasar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan sekuritas.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki dana lebih dengan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan sekuritas. Sekuritas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual-beli dan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal (Capital Market) merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuitas (saham),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh dana dari pemilik modal (investor), juga merupakan sarana bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan pasar modal (capital market) dalam suatu negara sangat berperan penting bagi perkembangan perekonomian, Hal ini karena pasar modal tersebut selain berfungsi
Lebih terperinciPENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN PRODUKTIVITAS TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI PERUSAHAAN
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN PRODUKTIVITAS TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI PERUSAHAAN Sofia Prima Dewi Email: sofia_primadewi@yahoo.com Abstract: This study aims to obtain empirical
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri manufaktur di Bursa Efek Indonesi (BEI) tahun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Sampel dan Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar pada tahun 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya setiap perusahaan membutuhkan dana untuk dapat mengembangkan bisnisnya. Sumber pendanaan dapat berasal dari pihak eksternal maupun pihak internal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak perusahaan menerbitkan obligasi selain menerbitkan saham sebagai sumber pendanaan perusahaan. Saham adalah tanda pernyetaan modal pada perseroan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate
68 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum National Center for Sustainability Reporting (NCSR) adalah organisasi non-profit yang didirikan pada tahun 2005 oleh lima organisasi terkemuka, yaitu Ikatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Obligasi merupakan salah satu sumber pendanaan bagi pemerintah dan perusahaan, yang dapat diperoleh dari pasar modal. Secara sederhana, obligasi merupakan
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT RATIO (CR), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), TOTAL ASSET TURNOVER (TAT), DAN RETURN
1 PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT RATIO (CR), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), TOTAL ASSET TURNOVER (TAT), DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI (Pada Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah saham dan obligasi (Manurung, 2009).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada dewasa ini tidak terbatas pada investasi dalam bentuk fisik seperti properti dan emas, tetapi investasi dalam surat berharga saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional termasuk ekspansi usaha selain kredit perbankan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal sebagai pasar dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang mempunyai kelebihan dana (investor) dengan pihak yang membutuhkan dana (emiten). Dengan adanya pasar modal,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian Analisis Statistik Deksriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata
Lebih terperinciPENGARUH LIKUIDITAS, UMUR OBLIGASI, DAN LEVERAGE TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BEI
PENGARUH LIKUIDITAS, UMUR OBLIGASI, DAN LEVERAGE TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BEI Retno Oktari, Herawati, Yeasy Darmayanti Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Lebih terperinciSKRIPSI. Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri OLEH: SEPTYA ROSE LANINGTYAS
ANALISIS PENGARUH CUREENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2014. Teknik pengampilan sampel dilakukan
Lebih terperinciABSTRAK. Katakunci: produktivitas, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, peringkat obligasi
Judul : Pengaruh Produktivitas Dan Pertumbuhan Perusahaan Pada Peringkat Obligasi dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Pemoderasi (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014.
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014. B. Teknik Pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang lebih menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statisik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sebanyak 25 perusahaan yang masuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan gambaran hasil penelitian, hasil pengujian hipotesis hipotesis, dan pembahasan. Ketiga bagian tersebut dijelaskan secara terpisah. Hasil penelitian
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor akuntansi dan non-akuntansi yang mempengaruhi prediksi peringkat obligasi pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Pemilihan sampel dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan obligasi
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT OBLIGASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT OBLIGASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Nicko Adrian 1 Dosen Pembimbing: Harjum Muharam, SE., ME. ABSTRACT
Lebih terperinciARTIKEL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN UMUR OBLIGASI TERHADAP PREDIKSI PERINGKAT OBLIGASI (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012) ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. B. Teknik Sampling Sampel dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas di Asia (ASEAN Free Trade Area) untuk negara-negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dunia telah terbuka, khususnya sejak awal milenium lalu, yang ditandai dengan menisbinya batas-batas wilayah antar negara di dunia dalam
Lebih terperinciBAB I. Salah satu bentuk pendanaan yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bentuk pendanaan yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan untuk membiayai investasinya adalah dengan menerbitkan obligasi. Obligasi selain digunakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. keuangan dan umur obligasi terhadap peringkat obligasi di Indonesia pada periode
30 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif untuk menguji pengaruh rasio keuangan dan umur obligasi terhadap peringkat obligasi di Indonesia
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan obligasi yang diperingkat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan Analisis Regresi
106 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan Analisis Regresi Logistik untuk memperoleh model prediksi peringkat Obligasi Syariah yang terbentuk dari rasio
Lebih terperinciDisusun oleh: Nama : Ridwan Rifai NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Widyatmini
JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, FINANCIAL LEVERAGE, HARGA SAHAM DAN PAJAK TERHADAP TINDAKAN INCOME SMOOTHING PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Disusun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sedangkan bagi para investor, pasar modal (capital
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di suatu negara seringkali dijadikan tolak ukur kemajuan perekonomian suatu negara. Sedangkan bagi para investor, pasar modal (capital market) merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari peneliti, dimana faktor keberadaannya dipengaruhi
Lebih terperinciNama : Farisah Hasniar NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusa : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2011) Nama : Farisah Hasniar NPM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara melalui kekuatan swasta dan mengurangi beban negara (Samsul, 2006:43).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas istrumen keuangan jangka panjang yang umumnya lebih dari satu tahun. Pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik peringkat obligasi yang diperdagangkan maka return yang diberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peringkat obligasi merupakan skala risiko dari semua obligasi yang diperdagangkan (Magreta dan Poppy, 2009). Peringkat obligasi juga menunjukkan seberapa aman
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan secara umum berbagai karakteristik data yang telah dikumpulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah (Suad Husnan, 1994) dalam Adrian (2011). Menurut jawa pos
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk modal sendiri (saham) maupun hutang
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di buku Indonesia Stock Exchange (IDX) yang mengeluarkan obligasi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah adalah perusahaan yang tercatat, dan terdaftar di buku
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT OBLIGASI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT OBLIGASI (Studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Indonesia Bond Market Directory tahun 2013-2014) Andy Latif Email: andylatif5@gmail.com Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal maka pihak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang (obligasi) maupun modal sendiri (saham)
Lebih terperinciBAB 3 DESAIN PENELITIAN
BAB 3 DESAIN PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam desain penelitian ini, akan dijelaskan gambaran singkat dari penelitian ini, yaitu jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan sampel,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengkajian dan Analisis Data 1. Statistik deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Signaling Theory Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri informasi antara pihak manajemen perusahaan dan berbagai pihak yang berkepentingan, berkaitan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Efek Indonesia dan Singapore Exchange tahun Dari seluruh
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Singapore Exchange tahun 2013-2015. Dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bentuk pendanaan yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan untuk membiayai investasinya adalah dengan menerbitkan obligasi. Obligasi merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu alternatif investasi guna memperoleh keuntungan. modal dapat memberikan imbal hasil berupa dividen atau dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran pasar modal sangat penting bagi perusahaan dan investor. Perusahaan sebagai pihak yang membutuhkan dana dapat menghimpun dana melalui pasar modal dengan menjual
Lebih terperinci: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM
PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PERUSAHAAN MELAKUKAN REVALUASI ASET TETAP (STUDI EMPERIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI Indeks LQ 45 PERIODE 2103-2015 Nama : Josy
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh imbalan berupa return. Untuk memperoleh return yang diharapkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kehadiran pasar modal sebagai sarana yang digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membayar pokok obligasi yang biasa disebut nilai par. instrumen keuangan adalah memperoleh return (imbal hasil).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obligasi merupakan salah satu komponen investasi dengan manfaat dan tingkat pengembalian yang relatif lebih pasti, karena pada hakekatnya obligasi merupakan
Lebih terperinci