PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PEMBERIAN PELAYANAN PADA KANTOR BADAN PENYELENGGARA JAMINAN KESEHATAN (BPJS) Artikel

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PEMBERIAN PELAYANAN PADA KANTOR BADAN PENYELENGGARA JAMINAN KESEHATAN (BPJS) Artikel"

Transkripsi

1 PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PEMBERIAN PELAYANAN PADA KANTOR BADAN PENYELENGGARA JAMINAN KESEHATAN (BPJS) Artikel Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program studi Sarjana Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisinis Oleh ARMIN MOHAMAD NIM PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NEGERI GORORNTALO 2015

2

3 PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PEMBERIAN PELAYANAN PADA KANTOR BADAN PENYELENGGARA JAMINAN KESEHATAN Oleh Armin Mohamad, Drs Maha atma Kadji, M.Si, Dr Irawati Igirisa M.si Jurusan Manajemen, Universitas Negeri Gorontalo Abstrak Pengaruh Kompensasi Terhadap Pemberian Pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan, Skripsi, Program Studi S-1 Manajemen, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo, 2014, Dibawah Bimbingan Drs. Maha Atma Kadji,M.si, Selaku Pembimbing I Dr dan Dr Irawawaty igirisa M.si pembibing II. Penelitian ini dengan (BPJS), Tujuan untuk mengetahui Kompensasi berpengaruh terhadap pemberian pelayanan pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan. Metode Penelitian ini adalah metode kuantitaf. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah persamaan regresi sederhana yaitu mengidentifikasi Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini yaitu variabel x Kompensasi merupakan variabl dependen (bebas) dan Pemberian Pelayanan Pegawai merupakan variabel variabel independen (terikat). Sumber data yang digunakan dalam penelitian. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa kompensasi memiliki pengaruh signifikan terhadap pembeian pelayanan, yang dapat dilihat dan persamaan regresi Ŷ = 13,758+ 0,543`X, yang artinya setiap terjadi perubahan satu-satuan pada variabel kompensasi (X) maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel pemberian pelayanan (Y), yang artinya setiap komponen variabel X akan mempengaruhi setiap komponen variabel Y. Hal ini dipertegas dengan nilai t hitung 3,621 dan t tabel 1,694, dari hasil tersebut maka kriteria pengujiannya yaitu t hitung > t tabel artinya H o ditolak dan H 1 diterima. Variabel kompensasi tersebut memiliki tingkat hubungan yang kuat dan positif sebesar 0,539 terhadap pemberian pelayanan, sedangkan besarnya pengaruh variabel kompensasi terhadap pemberian pelayanan ditujukan oleh nilai determinasi ganda (R 2 ) sebesar 0,341, Sedangkan sisanya sebesar 0,659 % dipengaruhi oleh variabel lain seperti kepemimpinan, kinerjai, Motivasi, pendidikan dan pelatihan, dan lain-lain. yang tidak terdapat pada model. Hal ini menunjukan bahwa kompensasi berpengaruh sangat kuat terhadap pemberian pelayanan. Kata Kunci: kompensasi,pemberian pelayanan

4 PENDAHULUAN Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan modal dasar pembangunan nasional, oleh karena itu maka kualitas sumber daya manusia senanntiasa sangat berperan besar dalam kesuksesan organisasi. Banyak organisasi dapat memberikan keungulan bersaing mereka membuat sasaran, strategi, inovasi, dalam mencapai tujuan organisasi, oleh karena itu sumber daya manusia salah satu unsur vital bagi suatu organisasi. Organisasi pemerintah maupun swasta tidak dapat berjalan dengan sendirinya tanpa didukung oleh manajemen yang baik dan karyawan sebagai pelaksana kegiatan perusahaan. Karyawan merupakan unsur yang penting bagi perusahaan, maka perlu dikembangkan potensi sumber daya manusia agar dapat berperan aktif. Hal tersebut dianggap penting karena keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan tergantung dari kualitas dan kemampuan dari karyawan itu sendiri. Salah satu upaya yang dianggap efektif untuk memotivasi kinerja karyawan adalah melalui sistem pemberian kompensasi yang sesuai dan tepat sasaran. Bagi organisasi pemerintah maupun suwasta, secara subtansi kompensasi memilki arti penting karena kompensasi mencerminkan selain sebagai upaya manajemen organisasi/pemerintahan maupun swasta dalam mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan pegawai/karyawannya, juga sebagai komponen untuk memotivasi setiap karyawan dalam bekerja. Pemberian kompensasi diyakini dapat mempengaruhi perilaku karyawan terhadap perusahaan karena pemberian kompensasi disesuaikan dengan kontribusi karyawan terhadap perusahaan.

5 Pemberian kompensasi merupakan kewajiban bagi setiap perusahaan. Dengan adanya kompensasi yang adil dan layak yang diterima oleh karyawan, maka karyawan akan termotivasi untuk bekerja dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab oleh karena kebutuhan karyawan terpenuhi. Apabila kompensasi diabaikan oleh perusahaan maka akan menimbulkan kerja karyawan menurun, akan berimbas masalah bagi perusahan itu sendiri dan akan menerunya produktifitas kerja dari karyawan Hal ini sejalan dengan pendapat Hasibuan (2001:118) yang mendefinisikan kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawanya sebagai imbalalan jasa yang diberikan kepada perusahan. Sedangkan menurut Flipo dalam Samsudin (2006:187) medifinisikan kompensasi adalah harga untuk jasa yang diterima dan diberikan oleh orang lain bagi kepentingan seseorang atau badan hukum. Berdasarkan hasil observasi awal peneliti pada kantor Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan. ternyata pemberian kompensasi pada kantor tersebut belum sesuai dengan prestasi kinerja karyawan.hal ini disebabkan oleh karyawan kurang mempunyai kemampuan dalam melaksanakan tugas seperti karyawan bersangkuatan kurang mempunyai kemampuan dalam pengunaan aplikasi komputer, karyawan kurang terbaik dengan pekerjaan yang dilaksanakanya, pekerjaan tidak dapat diselesaikan tepat waktu. Dengan adanya pemberian kompensasi yang sesuai dapat menentukan seberapa besar tujuan organisasi dapat tercapai. Melalui pemberian kompensasi yang baik maka setiap pegawai dapat bekerja dengan baik sesuai dengan tujuan perusahaan atau organisasi. Dapat membangun kinerja yang baik dan karyawan akan memberikan pelayanan yang yang efektif sesuai dengan keinginan nasabah,

6 apabila kinerja yang kurang efektif akan berdampak pada kualitas pelayanan yang diberikan pada nasabah perusahan akan rugi akibat dari kelalayan dari karyawan memberikan kualitas pelayanan kepada nasabah yang tidak memuaskan pada nasabah, hal ini perlu ditanggapi oleh manajer perusahan untuk mencapai tujuan dan visi misi kantor yang bersangkutan. Menurut Moenir (2000: 14:15) Pemberian pelayanan yang dilakukan perusahan jasa kepada nasabah dapat diketahui dengan cara membandingkan presepsi para nasabah atas pelayanan nyata mereka terima dengan pelayanan yang sesungguhnya. Kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilain nasabah terhadap tingkat pelayan yang diterima dengan tingkat layanan yang diharapkan. Kepuasan nasabah dalam bidang jasa merupakan elemen yang penting dalam menentukan dan menumbuh kembangkan agar tetap eksis dalam menghadapi persaingan saat ini Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) adalah salah satu cabang dari perusahaan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan yang telah diresmikan melalui PP No.36/1995, merupakan suatu perusahaan yang bekerja menawarkan program jaminan sosial yang merupakan program perlindungan kesehatan bagi tenaga kerja. tujuan program ini adalah menjamin adanya keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko keselamatan kerja. Adapun program yang ditawarkan berupa Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Jaminan Kematian (JK). PT. Jamsostek Cabang Gorontalo menyadari bahwa kemimpinan merupakan salah satu faktor positif yang dapat memotivasi karyawannnya untuk mencapai tujuanya. Berdasarkan hasil observasi awal peneliti pada kantor Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS). dikemukakan fenomena bahwa pelayanan yang

7 diberikan bila mana sesuai dengan apa yang diinginkan nasabah. Hal ini berdamapak pada profit atau keuntungan perusahan. Pelayanan yang diberikan kepada nasabah belum sesuai dengan harapan yang diingikan nasabah. Seperti adanya sorotan dari nasabah yang melakukan pengurusan administrasi kantor yang disarankan masih kurang sesuai dengan apa yang diinginkan nasabah. Masih adanya karyawan yang menggunakan waktu istirahatnya dengan cukup lama sehingga berdampak pada keterlambatan dalam pemberian pelayanan pada nasabah. Hal ini juga dapat disebabkan oleh masih adanya karyawan yang memilih-milah pekerjaannya sesuai dengan tingkat kesulitan kerja. Dilihat dari fenomena diatas sehinnga pimpinan mengurangi memberikan kompensasi kepada karyawan, dikarenakan kerja karyawan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan perusahan dan mengakibatkan kerugian peruasahan tersebut. Dari paparan diatas maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan pengkajian secara ilmiah yang menyangkut judul : pengaruh Kompensasi terhadap pemberian pelayanan nasabah pada kantor Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS). Identifikasi Masalah 1. Kompensasi yang diberikan kepada karyawan belum sesuai apa yang diharapkan 2. Pelayanan yang diberikan karyawan belum sesuai apa yang diinginkan nasabah. 3. Karyawan belum bisa memberikan pelayanan yang maksimal..

8 KAJIAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA Kerangka Pemikiran Penelitian ini berusaha mengkaji apakah ada pengaruh kompensasi sebagai variabel X di tinjau dari: Simamora (2006:445) mengemukakan dalam kompensasi di bagi menjadi 4 bagian: 1. Upah dan Gaji. Upah (wages) biasanya berhubungan dengan tarif gaji per jam (semakin lama jam kerjanya, semakin besar bayarannya). Gaji (salary) umumnya berlaku untuk tarif bayaran mingguan, bulanan, atau tahunan (telepas dari lamanya jam kerja). 2. Insentif (incentive) adalah tambahan kompensasi di atas atau diluar gaji atau upah yang diberikan oleh perusahaan. 3. Tunjangan (benefit) contoh-contoh tunjangan adalah seperti asuransi kesehatan dan jiwa, liburan yang ditanggung perusahaan, program pensiun, dan tunjangan lainnya yang berkaitan dengan hubungan kepegawaiian. 4. Fasilitas (perquisites) contoh-contoh fasilitas adalah kenikmatan/fasilitas mobil perusahaan, keanggotaan klub, tempat parkir khusus, atau akses ke pesawat perusahaan yang diperoleh karyawan. Variabel Y (Pemberian Pelayanan) menurut Zeithhaml (dalam Pasolong, 2007:135) mengemukakan tolak ukur kualitas pelayanan publik dapat dilihat dari lima dimensi, antara lain meliputi: 1. Tangibles: kualitas pelayanan berupa sarana fisik perkantoran, komputerisasi admnistrasi, ruang tunggu, tempat informasi. 2. Reliability: kemampuan dan keandalan untuk menyediakan pelayanan yang terpercaya.

9 3. Responsives: kesangupan untuk membatu dan menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat, serta tanggap terhadap kenginan konsumen 4. Assurance: kemempuan dan keramahan serta sopan santun pegawai dalam meyakinkan kepercayaan konsumen. 5. Emphaty: sikap tegas tetapi penuh perhatian dari pegawai terhadap konsumen. Apabila dalam suatu organisasi telah melakukan pelayanan-pelayanan yang baik, maka terjadilah hubungan yang erat antara Pihak Perusahan dan masyarakat. selanjutnya yang harus diperbaiki oleh Organisasi adalah pemeberian kompensasi atau berupa upah kepeda karyawan agar mereka tertarik akan melakukan pekerjaan yang baik dan efektif demi terciptnya pelayanan dan pemeberian Upah yang baik pada karyawan. Dengan adanya pemeberin kompensasi yang baik kepada karyawan dapat mendorong penigkatan kerja para karyawan. Dan untuk pelayanan yang diberikan lebih baik dan efektif. Pemberian pelayanan seperti ini akan menarik masyarakat untuk mengurus semua keperluanya terkait dengan pelayanan yang diberikan oleh Badan Penyelenggara Jamian Kesehatan. Tujuan penelitian adalah agar terjadinya pelayanan-pelayanan yang baik pada masyarakat. sejalan dengan pemikiran diatas, penelitian berusaha untuk mengkaji pengaruh kompensasi dan pemeberian pelayanan nasabah pada P.T Askes cabang Gorontalo Hipotesis Penelitian Menurut Arikunto (2006:71) mengemukakan bahwa hipotesis adalah sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Dalam penelitian ini yang menjadi hipotesis penelitian ini diduga terdapat pengaruh signifikan sebesar 34,1% antara kompensasi

10 terhadap Pemberian Peleyanan Nasabah Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat Pada kantor Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS), pertimbangan yang mendorong peneliti melakukan penelitian dilokasi tersebut adalah tersedianya data yang dibutuhkan oleh peneliti berhubungan dengan Kompensasi dan pemberian Peleayanan Nasabah. Penelitian ini dilakukan dalam waktu 4 (enam) bulan. Yang dimulai dari agustus sampai dengan November Metode Penilitian dan Desain Penelitian Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, Dimana peneliti diharapkan dapat menjelaskan Pengaruh Kompensasi Terhadap pemberian Pelayan Nasabah Pada kantor Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif. Hal ini disebabkan pada sasaran penelitian yang terlihat seberapa besar pengaruh antara pemberian kompensasi terhadap Pemberian Pelayanan Nasabah. Melalui Metode ini, maka dapat dilihat masalah yng akan diteliti pada masing masing variabel, baik variabel x (independet variable) sebagai variabel bebas maupun variabel Y (dependent variable)

11 Definisi Operasional Variabel Operasional Variabel adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciriciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep.tujuannya agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah di definisikan konsepnya, maka peneliti harus memasukkan proses atau operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang ditelitinya. 1. Variabel bebas (Independent) yaitu kompensasi. Indikator kompensasi Menurut Simamora (2006:445).Yaitu: a. Upah dan Gaji. Upah (wages) biasanya berhubungan dengan tarif gaji per jam (semakin lama jam kerjanya, semakin besar bayarannya). Gaji (salary) umumnya berlaku untuk tarif bayaran mingguan, bulanan, atau tahunan (telepas dari lamanya jam kerja). b. Insentif (incentive) adalah tambahan kompensasi di atas atau diluar gaji atau upah yang diberikan oleh perusahaan. c. Tunjangan (benefit) contoh-contoh tunjangan adalah seperti asuransi kesehatan dan jiwa, liburan yang ditanggung perusahaan, program pensiun, dan tunjangan lainnya yang berkaitan dengan hubungan kepegawaiian. d. Fasilitas (perquisites) contoh-contoh fasilitas adalah kenikmatan/fasilitas mobil perusahaan, keanggotaan klub, tempat parkir khusus, atau akses ke pesawat perusahaan yang diperoleh karyawan. 2. Variabel tidak bebas (Dependent) yaitu Pemeberian Pelayanani. Zeithhaml (dalam Pasolong, 2007:135) Sebagai berikut: a. Tangibles: kualitas pelayanan berupa sarana fisik perkantoran, komputerisasi admnistrasi, ruang tunggu, tempat informasi.

12 b. Reliability: kemampuan dan keandalan untuk menyediakan pelayanan yang terpercaya. c. Responsives: kesangupan untuk membatu dan menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat, serta tanggap terhadap kenginan konsumen d. Assurance: kemempuan dan keramahan serta sopan santun pegawai dalam meyakinkan kepercayaan konsumen. e. Emphaty: sikap tegas tetapi penuh perhatian dari pegawai terhadap konsumen. Populasi dan Sampel Populasi Sugiono (2009: 61) populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang berada di lingkungan pada kantor Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan, dengan jumlah karyawan sebanyak 32 orang. Sampel Sampel Sugiono (2009: 62) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pada Penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel probability sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Menurut Arikunto (2006) jika jumlah populasinya kurang dari 100 orang, maka jumlah sampelnya diambil secara keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih besar dari 100 orang, maka bisa diambil % dari jumlah populasinya.

13 Dengan pernyataan ini karena jumlah populasinya tidak lebih besar dari 100 orang, maka peneliti mengambil sampel 100% dari jumlah populasi yang ada yaitu sebanyak 32 orang. Prosedur Pengumpulan Data Sumber Data a. Data Primer yaitu data yang akan diperoleh melalui observasi dan wawancara untuk memberikan informasi dan keterangan serta melalui penyebaran angket kepada karyawan yang ada pada kantor Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan b. Data Sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain dan telah tersedia pada saat penelitian dilakukan. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari dokumentasi Pada kantor Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) berupa Profil Perusahaan yang bersangkutan, Struktur Organisasi. Teknik Pengumpulan Data a) Observasi, merupakan teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan terhadap objek penelitan. Teknik ini adalah teknik awal untuk mengumpulkan data umum berupa pengamatan terhadap gejala-gejala yang diteliti. b) Angket, merupakan pengumpulan data menggunakan daftar pernyataan yang digunakan untuk mengetahui presepsi responden terhadap beberapa variabel yang berkaitan dengan Pengaruh Kompensasi Terhadap Pemberian pelayanan c) Dokumentasi Dokumentasi, pengumpulan data dengan pengambilan potret kegiatan yang sedang dijalankan serta profil objek penelitian.

14 Prosedur Pengujian Instrumen Penelitian Uji Validitas data Uji validitas dilakukan untuk mengukur pertanyaan yang ada dalam kuisioner atau pertanyaan dianggap sah jika pertanyaan tersebut mampu mengungkapkan apa yang ingin diukur. Menurut Sugiyono, instrument yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasi masing-masing pertanyaan dengan jumlah skor untuk masing-masing variabel dan dapat memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi. Pengujian validitas dimaksudkan untuk melihat apakah soal yang dituangkan dalam suatu angket benar-benar dapat mengukur apa hendak diukur. Teknik yang digunakan untuk uji validitas adalah teknik korelasi product moment, yang rumusnya sebagai berikut: rxy = n Xy x y n x 2 ( X)² n Y 2 ( y)² Sugiono(2011:228) Keterangan: r : Angka korelasi X : Skor pertanyaan (ke-n) varibel X Y : Skor pertanyaan (ke-n) varibel Y n : Jumalah responden XY : Skor pertanyaan dikali total pertanyaan

15 Nilai korelasi (r) dibandingkan dengan 0,3, jika kolerasi (r) lebih besar dari 0,3 maka pertanyaan yang dibuat dikategorikan valid. Uji Kehandalan atau Reliabilitas Menurut Sugiyono, (2009:365) uji reliabilitas bisa dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach, yaitu dengan rumus : r k k t Keterangan : 2 b 2 V r 11 k b 2 v t 2 = Reliabilitas instrumen = Banyaknya butir pertanyaan = Jumlah varians butir = Varians Total Kriteria uji reliabilitas instrumen menggunakan batas 0,6, jika Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 maka pertanyaan dinyatakan reliabel. Uji Normalitas Normalitas Data Salah satu asumsi yang harus dipenuhi dalam melakukan analisis regresi linear baik sederhana maupun berganda adalah data variabel dependen (terikat) harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk itu sebelum diolah lebih lanjut, dilakukan pengujian asumsi normalitas tersebut dengan melakukan pengujian terhadap hipotesis sebagai berikut : H 0 H 1 = Data variabel dependen berdistribusi normal = Data variabel dependen tidak berdistribusi normal a = 5 %

16 Kriteria uji : tolak H 0 j ika nilai signifikan yang diperoleh lebih kecil dari a, terima H 0 dalam hal lainnya. Analisis Regresi Linier Sederhana Jika data hasil penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal, maka tahapan analisis dilanjutkan dengan pengujian Regresi Linier Sederhana pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur pengaruh fungsional antara variabel-variabel dalam penelitian. Analisis ini akan membedakan dua jenis variabel, yaitu variabel bebas atau variabel pengaruh (independent variabel) dan variabel terikat atau variabel terpengaruh (dependent variabel). Analisis regresi dalam hal ini digunakan untuk melihat pengaruh Kompensasi Terhadap Pemberian Peleyanan nasabah Pada kantor Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS). Analisis regresi linier sederhana ini dinyatakan dalam bentuk persamaan (Sugiyono, 2009:261) Ŷ= a + b X Keterangan: X Ỷ a b = Kompensasi = Pemberian Pelayanan Nasabah = Nilai Konstanta = Koefisien Korelasi Selanjutnya, dapat diukur tingkat signifikansi dan linieritas persamaan regresi. Untuk kepentingan pengujian ini, dapat digunakan rumus sebagai berikut : Uji Linieritas : Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji F Kriteria pengujian = Tolak H 0 jika F hitung > F { a; (k-1, n-k-1) } Atau p-value < a Terima H o dalam hal lainnya.

17 Uji Koefisien Korelasi (r) Koefisien korelasi digunakan untuk menganalisis atau mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, dimana variabel independen lainnya dibuat tetap atau dikendalikan. Sehingga dapat ditentukan nilai korelasi murni yang terlepas dari pengaruh-pengaruh variabel lainnya Adapun rumus koefisien korelasi yang digunakan sebagai berikut : nσxy-(σx)(σy) r = {nσx² - (ΣX) ²} {nσy²-(σy)²} (Sugiyono, 2009:274) Uji Koefisien determinansi (r 2 ) Koefisien Determinasi mencerminkan besar pengaruh perubahan variabel independen dalam menjalankan perubahan pada variabel dependen secara bersama-sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan antar variabel dalam model yang digunakan. Besarnya nilai r 2 berkisar antara 0 < r 2 < 1. Jika r 2 semakin mendekati satu, maka model yang diusulkan dikatakan baik karena semakin tinggi variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Nilai koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus : KD = r 2 x 100 % Keterangan : KD R : Koefisien Determinasi : Koefisien Korelasi

18 Hipotesis statistika Menurut Sugiyono Hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut : Kriteria pengujian yaitu untuk taraf nyata = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk = n - 2 ), maka : Terima Ho, jika t hitung < t (1-1/2 ), (n-2) Terima H A, jika t hitung > t (1-1/2 ), (n-2) Pasangan hipotesis yang diuji adalah : H 0 = ß 0: Tidak terdapat Pengaruhnya Kompensasi Terhadap Pemeberiian Peleyana nasabah Pada kantor Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) H 0 = ß > 0: Terdapat Pengaruhnya Kompensasi Terhadap pemeberian pelaynan nasabah pada kantor Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan BPJS) HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Sejarah kantor Askes cabang Gorontalo Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan yang sekarang bertransformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Gorontalo pada tanggal 1 Januari tahun 2014 adalah lembaga yang dipilih sebagai tempat pelaksanaan magang, karena dinilai memiliki data dan media informasi yang cukup lengkap mengenai asuransi kesehatan. Karena BPJS baru diberlakukan pada tanggal 1 Januari tahun 2014, maka informasinya belum diketahui oleh seluruh msyarakat dan bahkan banyak menimbulkan kebingungan pada masyarakat yang memiliki jaminan kesehatan yang lain. Oleh karenya informasi ini harus disosialisasikan kepada masyarakat. UU BPJS menentukan

19 bahwa BPJS Kesehatan berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan. Jaminan Kesehatan menurut UU SJSN diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas, dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya. Sejarah singkat penyelenggaraan program Asuransi Kesehatan sebagai berikut Hasil analisis regresi Sederhana Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara Kompensasi (X) terhadap Pemberian Pelayana (Y). Analisis dalam penelitian ini hasil persamaan regresi sederhana sebagai berikut : Ŷ = α + bx + e Ŷ = 13, ,543X + e Model Regresi tersebut dapat diinterprestasikan sebagai berikut : 1. Konstanta sebesar 13,758 menyatakan bahwa jika tidak terdapat hubungan atau pengaruh dari variabel-variabel bebas dalam model (pengaruhnya tidak signifikan), maka rata-rata pemberian pelayanan adalah sebesar 13, Terdapat pengaruh yang positif kompensasi Terhadap Pemberian pelayanan. Semakin baik Kompensasi pada sebuah kantor yang dipersepsikan oleh pelayanan, maka mereka juga akan merasakan kompensasi yang baik. Setiap

20 kenaikan variabel Kompensasi sebesar satu-satuan akan menyebabkan kenaikan variabel pemberian pelayanan sebesar 0,649 satuan. Pengujian Hipotesis Hipotesis ini diuji dengan menggunakan uji F dan uji t. tujuannya adalah untuk megetahui pengaruh antara variabel Kompensasi terhadap terahadap pemberian pelayanan pada kantor Badan Penyelenggara jaminan kesehatan (BPJS) baik secara simultan maupun secara parsial. Pengujian t-test Pengujian t dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara sendiri parsial rumusan hipotesisnya dapat dinyatakan sebagai berikut : Ho : bi = 0, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. Ha : bi 0, artinya variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. t = b Sb (Asih Purwanto, 2008) Dimana b adalah parameter dan Sb adalah standar eror dari b. Standar eror dari masing-masing parameter dihitung dari akar varians masing-masing. (Asih Purwanto, 2008). perhitungan diperoleh dari nilai t-hitung untuk variabel kompensasi diperoleh nilai t hitung = 3,621 dengan tingkat p value = 0,001. Dengan menggunakan batas signifikan α = 0,05 didapat t tabel sebesar 1,694. Dari hasil tersebut maka kriteria pengujian yaitu t hitung > t tabel atau P value < α yang artinya H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dengan demikian hipotesis uji t variabel Kompensasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan dalam menentukan pemberian pelayanan pada kantor badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS). Pengujian Koefisien Korelasi dan determinasi

21 Untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan antara variabel independen (X) dan Variabel dependen (Y) digunakan koefisien korelasi (R), besarnya koefisien korelasi adalah : 0 sampai dengan 1. Analisis koefisien korelasi digunakan mencari hubungan antara variabel Kompensasi (X) dengan Pemberian Pelayanan (Y). Dalam penelitian ini peneliti tetap menggunakan program SPSS versi 18 untuk memudahkan perhitungan. berikut ini akan dijelasskan hasil pengujian Determinasi R 2 pada Model Summary menunjukan hasil regresi linier sederhana model Summary nilai koefisien korelasi R yang menunjukan tingkat hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen yaitu 0,539 atau mendekati satu artinya terdapat hubungan yang kuat, dan R square atau koefisien determinasi R 2 menunjukan besarnya kontribusi 0,341 atau 34,1% variabilitas mengenai pemberian pelayanan pada kantor Badab Penyelenggara Jaminan kesehatan (BPJS). Dapat diterangkan oleh variabel-variabel bebas dalam model (Kompensasi), sedangkan sisanya sebesar 0,659 atau 65,9% dipengaruhi dipengaruhi oleh variabel lain yang yang tidak diteliti pada penelitian ini. Pembahasan Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk melihat pengaruh kompensasi terhadap Pemberian Kompensasi pada kantor Badab Penyelenggara Jaminan kesehatan (BPJS) Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa pada perusahaan /organisasi. Berdasarkan tentang kompensasi tersebut dapat dikemukakan bahwa masalah kompensasi bukan hanya penting karena merupakan dorongan utama seseorang menjadi pegawai, tetapi masalah kompensasi ini penting juga karena kompensasi yang diberikan tersebut besar pengaruhnya terhadap semangat dan kegairahan kerja para pegawainya

22 Pemberian kompensasi merupakan kewajiban bagi setiap perusahaan. Dengan adanya kompensasi yang adil dan layak yang diterima oleh karyawan, maka karyawan akan termotivasi untuk bekerja dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab oleh karena kebutuhan karyawan terpenuhi. Apabila kompensasi diabaikan oleh perusahaan maka akan menimbulkan kerja karyawan menurun, akan berimbas masalah bagi perusahan itu sendiri dan akan menerunya produktifitas kerja dari karyawan Hal ini sejalan dengan pendapat Hasibuan (2001:118) yang mendefinisikan kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalalan jasa yang diberikan kepada perusahan. Sedangkan menurut Flipo dalam Samsudin (2006:187) mendifinisikan kompensasi adalah harga untuk jasa yang diterima dan diberikan oleh orang lain bagi kepentingan seseorang atau badan hukum. Dengan adanya pemberian kompensasi yang sesuai dapat menentukan seberapa besar tujuan organisasi dapat tercapai. Melalui pemberian kompensasi yang baik maka setiap pegawai dapat bekerja dengan baik sesuai dengan tujuan perusahaan atau organisasi. Dapat membangun kinerja yang baik dan karyawan akan memberikan pelayanan yang yang efektif sesuai dengan keinginan nasabah, apabila kinerja yang kurang efektif akan berdampak pada kualitas pelayanan yang diberikan pada nasabah perusahan akan rugi akibat dari kelalaiyan dari karyawan memberikan kualitas pelayanan kepada nasabah yang tidak memuaskan pada nasabah, hal ini perlu ditanggapi oleh manajer perusahan untuk mencapai tujuan dan visi misi kantor yang bersangkutan. Menurut Moenir (2000:14:15) Pemberian pelayanan yang dilakukan perusahan jasa kepada nasabah dapat diketahui dengan cara membandingkan

23 presepsi para nasabah atas pelayanan nyata mereka terima dengan pelayanan yang sesungguhnya. Kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian nasabah terhadap tingkat pelayanan yang diterima dengan tingkat layanan yang diharapkan. Kepuasan nasabah dalam bidang jasa merupakan elemen yang penting dalam menentukan dan menumbuh kembangkan agar tetap eksis dalam menghadapi persaingan saat ini Dari data hasil pengujian instrument validitas dan reliabilitas menujnukan untuk variabel x sebesar 0,864 sedangkan untuk pengujian variabel y sebesar 0,848, dengan nilai patokan sebesar 0,5 atau, 0,6 dengan demikian instrumen untuk mengukur variabel mempunyai tingkat reabilitas yang tinggi dengan kata lain instrumen yang digunakan tersebut telah menunjukan kekonsistenan pengukuran pada semua respondent. Berdasarkan data deskripsi penelitian kompensasi ini memiliki pengaruh signifikan terhadap pemberian kompensasi, hasil dari regresi kompensasi memiliki nilai 0,543 maka pemberian pelayanan akan meningkat sebesar 0,543, ini dilihat dari nilai koefisien regresi Ŷ = 13,758+ 0,543 X, yang menunjukan bahwa setiap terjadi perubahan satu-satuan pada variabel kompensasi (X) maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel Pemberian kompensasi (Y), yang artinya setiap komponen variabel X akan mempengaruhi setiap komponen variabel Y. hal ini dipertegas dengan nilai t hitung 3,621 dan t tabel 1,694, dari hasil tersebut maka kriteria pengujiannya yaitu t hitung > t tabel artinya H o ditolak dan H 1 diterima. Kesimpulannya bahwa kompenasi berpengaruh positif terhadap Pemberian Pelayanan Hal ini lebih diperjelas bahwa variabel kompensasi tersebut memiliki tingkat hubungan yang kuat dan positif sebesar 0,539 terhadap pemberian pelayanan,

24 sedangkan besarnya pengaruh variabel kompensasi terhadap pemberian pelayanan ditunjukan oleh nilai determinasi ganda (R 2 ) sebesar 0, 341 Sedangkan sisanya sebesar 65,9 % dipengaruhi oleh variabel lain seperti kedisiplinan, motivasi, kinerja, kepemimpinan dan lain-lain. yang tidak terdapat pada model. Hal ini menunjukan bahwa kompensasi berpengaruh sangat kuat terhadap pemberian pelayanan. Berdasarkan hasil analisa menunjukan, kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemberian pelayanan pada kantor Badab Penyelenggara Jaminan kesehatan (BPJS) SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Dapat ditarik beberapa simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Berdasarkan hasil analisis bahwa Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap Pemberian Pelayanan Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) 2) Kompensasi memiliki tingkat hubungan yang kuat dan positif terhadap Pemberian Pelayanan pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) yang dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,539 3) Kompensasi secara efektif dan efisien mempunyai pengaruh yang nyata terhadap Pemberian Pelayanan. Hal ini dinyatakan dengan persamaan regresi. Selanjutnya dalam perhitungan koefisien determinasi menunjukan bahwa sebesar 0,341 atau 34,1% variabilitas mengenai Pemberian Pelayanan pada kantor Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) dapat dinilai dari Pemberian Pelayanan, sedangkan sisanya sebesar 65,9 % dipengaruhi oleh variabel lain seperti, kepemimpinan, kinerja, Motivasi, pendidikan dan Pelatihan dan lain-lain. yang tidak

25 terdapat pada model. Hal ini menunjukan bahwa penerapan Kompensasi berpengaruh sangat kuat terhadap Pemberian Pelayanan Saran Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, keterbatasan dan simpulan pada akhirnya peneliti merekomendasikan beberapa hal yang harus dicermati pihak yang terkait dengan penelitian ini antara lain : 1) Secara parsial disimpulkan bahwa variabel Kompensasi berpengaruh positif terhadap Pemberian pelayanan pada kantor Badab Penyelenggara Jaminan kesehatan (BPJS), maka diharapkan kepada pada kantor Badab Penyelenggara Jaminan kesehatan (BPJS) agar tetap mempertahankan atau lebih meningkatkan kompensasi agar lebih baik dan efektif, serta agar lebih meningkatkan pemberian pelayanan yang baik pada saat menyelesaikan fungsi dan tugas yang sudah ditetapkan. 2) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang Kompensasi pada kantor Badab Penyelenggara Jaminan kesehatan (BPJS). dengan menambahkan variabel lain selain yang telah diteliti pada penelitian ini

26 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineke cipta Bangun Wilson Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga Hasibuan Melayu S.P Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Marwansyah Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta. Moenir, 2000, pesaingan maskapai penerbangan domestik dan perkembanganya kelola 16:50-61 Notoatmodjo Soekidjo Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Pasolong, Harbani. 2007, Teori Administrasi Publik. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Riduwan dan Sunarto Pengantar Statistik. Alfabeta: Jakarta. Samsudin Sadili Manajemen sumber daya manusia. Bandung: CV. Pustaka Setia. Simamora Hendry Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN. Yogyakarta. Sugiyono Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV. ALFABETA Sinambela, Pelayanaan prima, penerbit Bandung. Suryadi, Pengembamgan Kinerja Pelayanan Publik. Bandung. Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuntitatif kualitatif dan R & D, penerbit Alvabeta, Bandung. Sutopo, Suryanto Pelayanan Prima. LAN: Jakarta. Tjiptono Pandy 2008, Strategi pemasaran. Andi Yogyakarta

27 Umar Husein Metodologi Penelitian, Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Tiasworo Suciati (2010), yang berjudul Pengaruh Kompensasi terhadap Motivasi Kerja Karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara X (persero) Pabrik gula Ngadirejo Kota Kediri. Maria Ulfa (2011) Pengaruh kompensasi financial terhadap Motivasi Kerja Karyawan pada KUD Karang poso Malang. Melia Novita Sari (2008) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (studi kasus pada Hotel Graha Gresik).

BAB I PENDAHULUAN. nasional, oleh karena itu maka kualitas sumber daya manusia senanntiasa

BAB I PENDAHULUAN. nasional, oleh karena itu maka kualitas sumber daya manusia senanntiasa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan modal dasar pembangunan nasional, oleh karena itu maka kualitas sumber daya manusia senanntiasa sangat berperan besar dalam kesuksesan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah obyek penelitian akan sangat menentukan keberhasilan peneliti,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah obyek penelitian akan sangat menentukan keberhasilan peneliti, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Langkah yang penting dalam keseluruhan obyek proses penelitian adalah obyek penelitian akan sangat menentukan keberhasilan peneliti, obyek merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang pada kantor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penanggulangan Bencana Daerah Kota Gorontalo. antara Kompetensi Pegawai dengan Kinerja Pelayanan Publik pada Badan

BAB III METODE PENELITIAN. Penanggulangan Bencana Daerah Kota Gorontalo. antara Kompetensi Pegawai dengan Kinerja Pelayanan Publik pada Badan 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Adapun lokasi yang dijadikan sebagai objek Penelitian adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Gorontalo. Penelitian ini di rencanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seperti halnya berbagai Negara berkembang lainnya, mengembangkan program

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seperti halnya berbagai Negara berkembang lainnya, mengembangkan program BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penyelenggara program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLGI PENELITIAN. penting untuk ditetapkan agar penelitian tersebut dapat terarah pada sasaran yang

BAB III METODOLGI PENELITIAN. penting untuk ditetapkan agar penelitian tersebut dapat terarah pada sasaran yang 26 BAB III METODOLGI PENELITIAN 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian Dalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan agar penelitian tersebut dapat terarah pada sasaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di kantor Badan Pelaksana Penyuluhan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di kantor Badan Pelaksana Penyuluhan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini bertempat di kantor Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan yang beralamat di Jl. Brigjen Piola Isa, pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan lokasi penelitian Adapun lokasi yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGIPENELITIAN

BAB III METODOLOGIPENELITIAN BAB III METODOLOGIPENELITIAN 3.1. Tempat dan waktu penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian. Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang menjadi objek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel yang dihubungkan. Metode asosiatif merupakan

Lebih terperinci

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG Reva Maria Valianti *) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap efektivitas

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan untuk penyusunan penelitian ini, maka penulis memilih wilayah Parung Serab Ciledug Tangerang sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Sedangkan waktu yang dibutuhkan peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penetian 4.1.1 Sejarah Dinas KOPEGTEL GORONTALO( Koperai pegawai telkom Gorontalo ) didirikan pada tanggal 10 juli 1986 dan disyahkan Badan Hukum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 Ý = + XY BAB III bx + e METODE PENELITIAN 1. Tempat dan Waktu Penelitian 1.1. Tempat Penelitian Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah di PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo yang beralamatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Berdirinya PT. PLN (PERSERO) Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Berdirinya PT. PLN (PERSERO) Indonesia BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Sejarah Berdirinya PT. PLN (PERSERO) Indonesia Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke -19 ketika beberapa perusahaan Belanda medirikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menetapkan Kantor Sekretariat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menetapkan Kantor Sekretariat 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menetapkan Kantor Sekretariat KPU Kota Gorontalo sebagai lokasi penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang menjadi objek penelitian adalah sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian menurut metode, penulis menggunakan penelitian survey. Menurut Siregar (2013 : 10), Penelitian survey adalah penelitian yang tidak melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh kompensasi dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Bata Purwakarta. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang akan dijadikan sebagai objek penelitian adalah pada

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang akan dijadikan sebagai objek penelitian adalah pada 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat yang akan dijadikan sebagai objek penelitian adalah pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bone Bolango, yang bertempat dijalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel X (Tangible, Reliability, Responsiveness,

Lebih terperinci

PENGARUH PERENCANAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU

PENGARUH PERENCANAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU PENGARUH PERENCANAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU Fitria STMIK MURA Lubuklinggau Email: fitria_cutte33@yahoo.com Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14). BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Terdapat beberapa jenis penelitian, antara lain yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1. Variabel Penelitian (00:61) Definisi variabel menurut Indriantoro dan Supomo Variabel adalah segala sesuatu yang dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi untuk melihat apakah ada hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yaitu mengubah konsep-konsep yang masih berupa abstrak dengan kata-kata yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:147) statistik deskriptif adalah: Statistik

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pabrik Gula Kebon Agung Malang, yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pabrik Gula Kebon Agung Malang, yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pabrik Gula Kebon Agung Malang, yang bergerak dalam bidang industri gula. Perusahaan ini terletak di Kecamatan Pakisaji Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area. Menurut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area. Menurut Suharsimi (2002) metode purposive area berarti tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seharusnya.berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

BAB III METODE PENELITIAN. seharusnya.berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam suatu penelitian, objek merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan. agar penelitian yang dilakukan lebih terarah pada sasaran yang seharusnya.berdasarkan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. KARSA UTAMA MALL GORONTALO TAHUN 2014 Novita N. Tumulo 1, Dra. Irina Popoi, S.Pd., M.Pd 2, Melan A. Asnawi., S.Pd., M.Si 3 Jurusan Manajemen ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. botupingge kabupaten bone bolango. Penetapan objek pada lokasi ini di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. botupingge kabupaten bone bolango. Penetapan objek pada lokasi ini di BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Lokasi Dan WaktuPenelitian. 3.1.1 Lokasi Penelitian. Berdasarkan permasalahan yang ditetapkan sebelumnya, penelitian di laksanakan pada kantor camat botupingge,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini PT. Putra Sulawesi Sejati Perkasa Gorontalo sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini PT. Putra Sulawesi Sejati Perkasa Gorontalo sebagai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Objek penelitian adalah element terpenting dalam melakukan riset. Untuk itu peneliti menetapkan yang menjadi lokasi dalam penelitian ini PT. Putra

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian 30 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode Deskriptif Verifikatif Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011:62), desain asosiatif kausal berguna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti berasumsi bahwa mayoritas pendengar acara tersebut adalah muda-mudi

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti berasumsi bahwa mayoritas pendengar acara tersebut adalah muda-mudi 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Peneliti berasumsi bahwa mayoritas pendengar acara tersebut adalah muda-mudi dan pengendara mobil, objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian suatu tujuan untuk memecahkan suatu masalah. Metode penelitian (Sugiyono, 2010:2) pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Sehubungan dengan penelitian ini, lokasi yang akang dijadikan tempat penelitian yaitu Kantor Imigrasi Kelas I Gorontalo. Pemilihan tempat penelitian pada

Lebih terperinci

Penelitian ini akan dilaksanakan selama + 5 (Lima) bulan, mulai dari. pengumpulan data dan penyusunan laporan hasil penelitian.

Penelitian ini akan dilaksanakan selama + 5 (Lima) bulan, mulai dari. pengumpulan data dan penyusunan laporan hasil penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penulis menetapkan lokasi penelitian yang mudah dijangkau serta dengan berbagai pertimbangan, diantaranya adalah jarak,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah experimental studies, yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis tentang adanya hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama satu bulan, yaitu selama bulan Oktober 2016. Tempat penelitian di PT. Polichem Indonesia

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Jenis dan Metode Tujuan Penelitian Unit Analisis Time Horison T 1 Kausalitas Survei Individu Responden Cross Section T 2 Kausalitas

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). 1. Variabel Bebas (Independent)

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh keragaman tenaga kerja (workforce diversity) terhadap kinerja karyawan bagian pemeliharaan (maintenance section)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di LBPP LIA Bandar Lampung yang bealamat di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di LBPP LIA Bandar Lampung yang bealamat di Jl. 28 III. METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di LBPP LIA Bandar Lampung yang bealamat di Jl. Kartini No. 40 Bandar Lampung. 1.2 Jenis Data Suatu penelitian perlu didukung adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan dibantu dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah semua cabang Larissa Aesthetic Center. dan yang berlokasi di Galeria Mall.

METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah semua cabang Larissa Aesthetic Center. dan yang berlokasi di Galeria Mall. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek 1. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian adalah semua cabang Larissa Aesthetic Center Yogyakarta, yang berlokasi di Jl. Magelang Km. 5, Jl. C. Simanjuntak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Kantor Cabang Utama Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Kantor Cabang Utama Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek dan Jenis Penelitian Objek dari penelitian ini adalah Produk Kredit Pegawai pada Bank Lampung dengan subjek yang dipilih adalah nasabah Kredit Pegawai pada Bank

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah : 1) Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari sumber data asli di lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nento, SH. untuk mendirikan Perseroan Terbatas (PT) yang dinamkan PT.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nento, SH. untuk mendirikan Perseroan Terbatas (PT) yang dinamkan PT. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pada tanggal 9 Maret 1982 Bapak Young Liando, pengusaha yang bertempat tinggal di Jl. S. Parman Kota Gorotalo menghadap notaris

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjelaskan variabel yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjelaskan variabel yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). 1. Variabel Bebas (Independent)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian skripsi ini dilakukan di BRI Syari ah Kantor Cabang Pembantu Serang yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No. 165 Kelurahan Sumur

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu model penelitian yang mengharuskan akan adanya perhitungan

BAB III METODE PENELITIAN. suatu model penelitian yang mengharuskan akan adanya perhitungan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berhubungan dengan judul yang dikemukakan, maka jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kuantitatif yaitu suatu model penelitian yang

Lebih terperinci

. BAB III METODE PENELITIAN. negeri favorit yang berada di kota Samarinda. Semua Guru yang mengajar di SMA Negeri 3 Samarinda.

. BAB III METODE PENELITIAN. negeri favorit yang berada di kota Samarinda. Semua Guru yang mengajar di SMA Negeri 3 Samarinda. . BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Samarinda, yaitu salah satu sekolah negeri favorit berada di kota Samarinda. 2. Subyek

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan kausal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok (Singarimbun,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok (Singarimbun, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survey. Penelitian survey adalah salah satu jenis penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bebas X (independent variable) sedangkan yang menjadi variabel terikat Y

BAB III METODE PENELITIAN. bebas X (independent variable) sedangkan yang menjadi variabel terikat Y BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang diambil dalam penelitian ini adalah kompensasi sebagai variabel bebas X (independent variable) sedangkan yang menjadi variabel terikat Y (dependent

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti.

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti. III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan divisi usaha

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sumber data yang dimaksud adalah menyangkut sumber-sumber informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sumber data yang dimaksud adalah menyangkut sumber-sumber informasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Penelitian ini di lakukan di PT. Nyata Grafika Media Surakarta, Sumber data yang dimaksud adalah menyangkut sumber-sumber informasi yang dapat memperkaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Variabel Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi literasi informasi terhadap hasil belajar siswa kelas XI mata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di BMT Fajar Bandar Lampung yang beralamat di jalan Ki Maja Way Halim Bandar Lampung 3.2. Jenis Penelitian Menurut Burhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi terhadap minat mahasiswa menjadi guru. Dalam melakukan penelitian perlu ditentukan metode penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : 3.1.1 Data Primer Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah karyawan Unit telemarketing PT. XYZ. Lokasi penelitian akan dilakukan di PT. XYZ, Tangerang.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono, (2008:75) Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian eksplanasi (kuantitatif) bertujuan untuk memperoleh kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan, menguji pengaruh (hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory), 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory), dengan verifikatif, yang mana tujuan dari penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko tinggi, oleh karena itu diperlukan informasi yang lengkap, akurat, dan up to date untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat descriptive research. Descriptive Research bertujuan menguji hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat. 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih PT Meprofarm sebagai objek penelitian. PT Meprofarm adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didirikan oleh Bapak Yoce Pateda pada bulan Mei tahun 2008 yang beralamat di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didirikan oleh Bapak Yoce Pateda pada bulan Mei tahun 2008 yang beralamat di 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian CV. Intertech Computer Gorontalo adalah perusahaan milik sendiri yang didirikan oleh Bapak Yoce Pateda pada bulan Mei tahun 2008

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 00:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. reliabel dan valid sehingga kesimpulan dari hasil penelitian tidak menyimpang dan tidak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. reliabel dan valid sehingga kesimpulan dari hasil penelitian tidak menyimpang dan tidak BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Instrumen Penelitian Guna mengukur aspek-aspek yang akan diteliti maka diperlukan alat ukur yang reliabel dan valid sehingga kesimpulan dari hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah singkat PT. Sriwijaya Air Cabang Gorontalo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah singkat PT. Sriwijaya Air Cabang Gorontalo 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Sejarah singkat PT. Sriwijaya Air Cabang Gorontalo PT.Sriwijaya Air berdiri tepat pada Hari Pahlawan, Yaitu 10 November

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif,

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2007:11) jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menurut tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. a. Kuesioner, yang merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan responden

METODE PENELITIAN. a. Kuesioner, yang merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan responden III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data a. Kuesioner, yang merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan responden dimana para responden diharapkan untuk memberikan jawaban dari sejumlah pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif asosiatif. Metode penelitian kuantitatif asosiatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif asosiatif. Metode penelitian kuantitatif asosiatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif asosiatif. Metode penelitian kuantitatif asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. implikasikan pada penumpang pesawat udara di Bandara Internasional Adi

BAB I PENDAHULUAN. implikasikan pada penumpang pesawat udara di Bandara Internasional Adi 1 BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini berisi tentang analisis pengaruh kualitas pelayanan jasa penerbangan terhadap kepuasan penumpang pesawat udara. Selain itu, akan di implikasikan pada penumpang pesawat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang di gunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan penelitiannya. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Proses manajemen menghendaki adanya keteraturan dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Tanpa adanya keteraturan pencapaian tujuan dapat saja diselesaikan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau independent variable yaitu kualitas makanan (X 1 ), kualitas pelayanan (X 2 ), dan harga (X 3 ),. Kemudian

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci