E-Jurnal Agroindustri Indonesia Juli 2012 Available online at :
|
|
- Liani Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 E-Jurnal Agroindustri Indonesia Juli 2012 Available online at : Vol. 1 No. 1, p ISSN: ANALISIS DAN DESAIN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENEBANGAN TEBU (STUDI KASUS DI PT. RAJAWALI II UNIT PG. JATITUJUH, MAJALENGKA) AN ANALYSIS AND DESIGN OF DECISION SUPPORT SYSTEMS FOR SUGAR CANE HARVESTING (CASE STUDY IN PT. RAJAWALI II UNIT PG. JATITUJUH, MAJALENGKA) Aldian Farabi 1)*, Machfud 2) 1) Mahasiswa Program Sarjana, Program Studi Teknologi Industri Pertanian, IPB al_farabi23@ymail.com. 2) Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB ABSTRACT PT. Rajawali II Unit PG. Jatitujuh is the company which process sugar canes become first quality Super High Sugar (SHS I). The harvesting of sugar cane has been done on summer in order to gain optimum yield. Daily scheduling of sugarcane has been done in order to fulfill the raw material of factory continously. This scheduling has been done toward the sugarcane field with area of ,56 ha and spread on the of swath. Nowadays, the scheduling of daily harvesting has been decided through Harvesting Forum Meeting(Rapat Forum Tebang) based on age of sugar canes, the highest yield, and subjectively actual condition of sugar canes field. This method is still done manually with separated database system. Axe DSS 1.0 is a support system to make decision in harvesting of sugar canes with real-time refers to modificated T-Score method. The decision support system (DSS) is developed based on Unified Modelling Language (UML) which consists of case diagram, activity diagram, class diagram, and statechart diagram. Axe DSS uses java programing language which consists of 3 sub-system, which are harvesting sample, analysis result, and daily harvesting. Input of this system are data cane planted last year, preface analysis, actual condition of sugar canes fields and factory. Then the data is managed with cane sugar analysis calculation and modify T-Score calculation. While,the output of this system are sample field, analysis result, and next day harvesting cane schedule. This prototype has several advantages which are faster decision-making, flexible, automatic report printing, and faster data storing and searching compare with manual decision-making. Keywords: DSS, realtime, scheduling, sugarcane, T-Score, UML ABSTRAK PT. Rajawali II Unit PG. Jatitujuh merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan tebu menjadi Super High Sugar kualitas I (SHS I). Proses produksi gula dilakukan pada musim kemarau saat tebu mencapai rendemen optimal. Guna memenuhi kebutuhan bahan baku pabrik secara kontinu, maka dilakukan penjadwalan tebang tebu harian. Penjadwalan ini dilakukan terhadap kebun tebu dengan luas ,56 ha dan tersebar di petak. Saat ini, jadwal tebang harian diputuskan melalui Rapat Forum Tebang mengacu kepada umur tebu, rendemen tertinggi, dan kondisi aktual lahan secara subjektif. Metode ini masih dilakukan secara manual dengan sistem database yang terpisah. Axe DSS 1.0 merupakan suatu perangkat sistem penunjang pengambilan keputusan penebangan tebu secara realtime yang mengacu kepada metode T-Score yang telah dimodifikasi. Sistem Penunjang Keputusan (SPK) ini dikembangkan berdasarkan Unified Modelling Language (UML) yang berisi diagram kasus, diagram aktivitas, diagram kelas, dan diagram status. Rancangan Axe DSS 1.0 menggunakan bahasa pemrograman Java, yang terdiri dari 3 subsistem, yaitu sampel tebang, hasil analisis, dan tebang harian. Input dari sistem ini berupa data-data tanam tahun lalu, analisa pendahuluan, dan kondisi aktual lahan serta pabrik. Data tersebut kemudian dikelola dengan perhitungan analisis tebu dan perhitungan T-score yang dimodifikasi. Sedangkan, output sistem ini menghasilkan lahan sampel, hasil analisis, dan jadwal tebang esok hari. Prototipe ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu waktu pengambilan keputusan yang lebih cepat, fleksibel, pencetakan laporan yang otomatis, dan proses penyimpanan dan pencarian data yang lebih cepat dibandingkan pengambilan keputusan secara manual yang telah ada. Kata kunci: penjadwalan, realtime, SPK, T-Score, tebu, UML PENDAHULUAN Pabrik pengolahan tebu menjadi gula kristal hanya akan beroperasi di musim panas saja. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan tebu sebagai bahan baku hanya akan mencapai rendemen optimal di saat ketersediaan air berkurang (James, 2004). Pemanenan ini akan berlangsung secara kontinu dan bergilir untuk menghindari penurunan rendemen tebu di kebun akibat keterlambatan panen. Masalah yang banyak dihadapi oleh pabrikpabrik gula di Indonesia adalah kontinuitas
2 46 Machfud dan Aldian Farabi E-JAII pemenuhan bahan baku itu sendiri. Biasanya industri pengolahan tebu tersebut mengacu pada tingkat kematangan (rendemen) tebu sebagai syarat utama kelayakan tebang tebu. Seperti yang masih diadopsi oleh pabrik gula yang berada di Kabupaten Jatitujuh, Majalengka. PG. Jatitujuh merupakan salah satu anak perusahaan yang bernaung di PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Pabrik gula ini mulai beroperasi secara komersil sejak tahun 1980 dengan bahan baku utama berupa tanaman tebu. Perusahaan memiliki Hak Guna Usaha (HGU) atas kebun tebu dan ditambah dengan beberapa lahan Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI). Kebun tebu seluas ,56 ha tersebut terletak di dua wilayah, yakni Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Indramayu. Pada tahun 2012, kebun tebu yang dikelola oleh PG. Jatitujuh terbagi menjadi petak. Kebun tersebut ditanami tebu dan dipanen setelah mencapai umur kurang lebih 10 bulan. Untuk mencukupi kebutuhan bahan baku pabrik setiap saat, perusahaan membuat jadwal penebangan tebu secara berkala yang mengacu kepada Anggaran Prognosa (AP). Penjadwalan dilakukan per periode yang terdiri dari 15 hari. Dari jadwal periode tersebut kemudian dilakukan lagi perencanaan tebang harian dengan mempertimbangkan faktor rendemen. Penjadwalan dilakukan sehari sebelum eksekusi penebangan melalui sebuah Rapat Forum Tebang. Penentuan lahan tebang esok hari secara bertahap dilakukan berdasarkan umur tanam tebu, rendemen tertinggi, dan kondisi aktual. Penilaian kondisi aktual ini masih dilakukan secara subjektif tanpa memiliki suatu parameter yang tetap. T-Score (Ten-Score) adalah suatu metode pengambilan keputusan penebangan tebu dengan cara pemberian skor pada 10 parameter penentu. Sistem ini terakhir kali digunakan oleh PG. Jatitujuh pada periode tebang 2005/2006. Sistem ini jarang digunakan secara menyeluruh, karena sebagian dari faktor-faktor yang terlibat di dalamnya dianggap tidak lebih penting dibandingkan dengan faktor rendemen dan umur tanam. Siregar (1999) pernah melakukan sebuah penelitian mengenai aplikasi teknik penjadwalan tebang-angkut tebu dan kebutuhan sumber daya pada industri gula. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan penjadwalan tebang yang lebih terkoordinir dengan menerapkan metode T-Score. Tetapi, masih bersifat manual dan hanya terdiri dari 9 faktor penentu. Komputerisasi pengambilan keputusan di dalam industri merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Selain itu, juga menghasilkan keluaran yang lebih akurat dan cepat. Komputerisasi pengambilan keputusan mencontoh model sistem yang terjadi di dunia nyata dan dibangun kembali menjadi suatu perangkat lunak yang lebih mudah digunakan. Penentuan penebangan harian tebu di PG. Jatitujuh masih bersifat manual. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan penebangan tebu, memodelkan sistem pengambilan keputusan penebangan tebu dengan memodifikasi metode T-Score, serta membuat suatu perangkat lunak keputusan penebangan tebu. Ruang lingkup dari penelitian ini adalah pengambilan keputusan penebangan tebu pada kebun tertentu yang dilaksanakan pada esok hari dengan mempertimbangkan kondisi-kondisi aktual yang terjadi (realtime), sehingga penggunaan asumsi-asumsi ditekan seminimal mungkin. Penelitian ini tidak memasukkan cuaca sebagai faktor penentuan keputusan tebang sesuai dengan praktek yang terjadi di PT. Rajawali II unit PG. Jatitujuh, Majalengka. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Rajawali II unit PG. Jatitujuh, Majalengka pada bulan Februari sampai dengan bulan Juni Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan melalui pengamatan secara langsung mengenai tahapan pengambilan keputusan penebangan tebu yang berlangsung di perusahaan. Pengamatan dilakukan dengan mewawancarai pihak-pihak yang berperan secara langsung terhadap pengambilan keputusan penebangan serta mengikuti kegiatan Rapat Forum Tebang. Sedangkan, pencarian data yang dilakukan meliputi data-data sekunder yang telah didokumentasikan oleh perusahaan. Analisis sistem dilakukan pada faktorfaktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan untuk penentuan lahan tebang esok hari. Dari analisis tersebut kemudian dilakukan pemodelan sistem dengan menggunakan UML. Dari diagram tersebut kemudian digunakan untuk membuat sebuah basis data. Model ini kemudian dikembangkan menjadi suatu piranti lunak sebelum dilakukan validasi dan verifikasi hingga dapat menghasilkan keputusan dengan baik dan benar. Adapun penjelasan lebih detail seperti yang ditunjukkan pada gambar 1. Secara umum, sistem pengambilan keputusan ini mengadopsi metode T-Score dengan modifikasi terutama pada penambahan beberapa faktor lain yang berpengaruh. Dari faktor-faktor tersebut dilakukan skoring dan disesuaikan dengan kondisi aktual dari pabrik, sumberdaya manusia, dan lahan. Tahapan pengembangan sistem berbasis UML terdiri dari tiga fase, yaitu fase identifikasi masalah, fase analisis sistem, dan fase perancangan atau desain sistem (Kendall dan Kendal, 2003). Fase
3 Vol. 1, 2012 Analisis dan Desain Sistem Peninjang Keputusan Penebangan Tebu 47 identifikasi dilakukan dengan menggunakan model usecase, yaitu teknik dokumentasi kebutuhan fungsional sistem yang mendiskripsikan antara sistem dengan aktor eksternal untuk mencapai tujuan tertentu (Widhiarso, 2007). Fase analisis sistem dilakukan dengan pendekatan berorientasi objek yang terdiri dari diagram aktivitas (activity diagram), diagram kelas (class diagram), diagram status (statechart diagram). Gambar 1 Tahapan penelitian Pembuatan paket program menggunakan bahasa pemrograman java IDE Netbeans versi (Netbeans.org, 2011). Selain itu, juga digunakan perangkat lunak PHP My Admin dari XAMPP1.6.6a (Apache, 2011) sebagai sistem manajemen basis data yang dinamis. Perancangan laporan (report) menggunakan perangkat lunak pendukung berupa ireport (JasperForge.org, 2011). Adapun luaran dari tahap ini berupa program aplikasi komputer SPK penebangan tebu dengan nama Axe DSS 1.0. Model ini dibuat menyerupai kondisi aktual yang terjadi di lapangan dan fleksibel untuk mengantisipasi munculnya faktor baru yang tidak diduga sebelumnya. Misalnya, terdapat beberapa lahan yang menerapkan sistem rippener atau terserang hama khusus. Lahan-lahan ini akan disepakati terlebih dahulu dan dimasukkan sebagai lahan yang diprioritaskan untuk tebang esok hari. HASIL DAN PEMBAHASAN Rapat Forum Tebang Pengambilan keputusan penebangan harian yang terjadi di PT. PG. Jatitujuh dilakukan di dalam Rapat Forum Tebang. Rapat tersebut minimal dihadiri oleh 6 bagian, yaitu bagian riset dan pengembangan (Risbang), bagian pabrikasi, bagian tanaman, bagian tebang angkut, kepala sinder, dan sinder tebang. Di dalam Rapat Forum Tebang, bagian tebang angkut memiliki andil sebagai pemimpin forum. Setelah memperoleh hasil uji pendahuluan dari laboratorium analisis terhadap beberapa sampel di lahan-lahan yang ditentukan oleh Bagian Risbang, maka bagian Tebang Angkut akan memilih kebunkebun yang diprioritaskan untuk ditebang terlebih dahulu. Lahan yang siap untuk ditebang tersebut kemudian diserahkan kepada sinder tebang untuk dinilai kesiapannya berdasarkan kondisi aktual yang terjadi. Sinder tebang yang dipimpin oleh kepala sinder memiliki tanggung jawab atas wilayahwilayah yang dipegangnya. Secara umum lahan HGU yang dimiliki oleh PG. Jatitujuh tersebar di 20 wilayah dengan luas yang berbeda-beda. Sinder tebang harus mengetahui dan melaporkan dalam Rapat Forum Tebang kondisi lahan di wilayahnya, terutama di setiap lahan yang akan siap tebang esok hari. Sinder tebang juga akan melaporkan kondisi tenaga tebang yang dimiliki oleh mandor-mandor tebang yang dibawahinya. Berdasarkan kondisi aktual setiap lahan tersebut, maka akan ditentukan rencana lahan-lahan yang akan ditebang keesokan harinya dan disesuaikan dengan kebutuhan bahan baku pabrik. Kapasitas produksi pabrik setiap harinya dapat berubah-ubah, hal ini disebabkan oleh kemungkinan kerusakan yang terjadi di pabrik selama proses operasi. Kondisi pabrik ini akan disampaikan oleh bagian pabrikasi sebagai pertimbangan kapasitas tebang esok hari. Selain itu, pertimbangan kapasitas tebang ini juga memperhatikan ketersediaan tebu yang menumpuk di cane yard. Terdapat lahan prioritas khusus, lahanlahan ini memenuhi faktor primer yang harus didahulukan penebangannya. Adapun faktornya adalah lahan terserang hama tertentu, penggunaan rippener (percepatan pematangan), dan teknik tebang silang di daerah-daerah yang rawan terbakar. Seluruh peserta rapat akan menganalisis kemungkinan tersebut, terutama bagian tanaman, risbang, dan sinder. Jika memang terdapat lahan
4 48 Machfud dan Aldian Farabi E-JAII dengan kriteria tersebut, maka beberapa lahan yang akan ditebang esok hari akan digeser dan digantikan dengan lahan prioritas khusus tersebut. Adapun interaksi-interaksi antara bagian tersebut seperti yang digambarkan pada gambar 2. Rapat Forum Tebang ini dilakukan di setiap sore, sehari sebelum eksekusi penebangan. Rapat ini akan menghasilkan beberapa keputusan seperti kapasitas tebang esok hari, lahan-lahan yang akan ditebang, plotting tenaga tebang, dan persiapan tebang esok hari, seperti perbaikan jalan dan parit. Laporan rencana tebang ini akan diterima oleh sinder tebang untuk dieksekusi keesokan harinya. Gambar 2 Interaksi antara bagian pada Rapat Forum Tebang Parameter Pengambilan Keputusan Penebangan Metode T-Score merupakan suatu metode skoring yang melibatkan 10 parameter utama, yaitu masa tanam, selisih harkat kemurnian, selisih rendemen, rata-rata rendemen, faktor kemasakan, koefisien daya tahan, koefisien peningkatan, presentase penyakit, kategori, dan kerawanan tanaman. Setiap parameter memiliki range skor yang berbeda-beda, hal ini disesuaikan dengan bobot parameter terhadap pengambilan keputusan yang berbeda-beda. Tabel 1 menampilkan salah satu range skor dari parameter pengambilan keputusan penebangan tebu, yaitu koefisien daya tahan. Range skor ini menyatakan bahwa semakin kecil kemampuan tebu mempertahankan kadar gulanya, maka tebu tersebut harus segera di tebang. Tabel 1 Skor Koefisien Daya Tahan Terdapat 3 parameter lain yang penting dalam pengambilan keputusan penebangan tebu, yaitu jenis varietas tebu, jarak lahan, dan kondisi jalan/lahan. Parameter-parameter ini dipilih karena masih memiliki pengaruh langsung terhadap pengambilan keputusan penebangan. Parameter varietas tebu berpengaruh kepada kualitas nira yang diperoleh, semakin unggul varietas tebu maka semakin bagus pula kualitas nira yang akan dihasilkan. Jarak lahan berpengaruh pada kecepatan pemasokan tebu dari kebun ke cane yard. Oleh karena itu, semakin dekat jarak lahan, semakin besar pula skor yang akan diperoleh. Sedangkan, parameter kondisi lahan/jalan berpengaruh pada kemudahan kegiatan penebangan dan akses transportasi tebu menuju pabrik. Deskripsi Model SPK Berdasarkan hasil analisis pengambilan keputusan penebangan pada Rapat Forum Tebang yang terjadi di PG. Jatitujuh, maka dapat dibuat suatu model pengambilan keputusan penebangan tebu harian. Decission Support System ini dirancang dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language). Model ini akan membantu pengambilan keputusan-keputusan yang dibagi menjadi 3 subsistem yaitu subsistem lahan sampel harian, subsistem perhitungan analisis pendahuluan tebu, dan subsistem penentuan lahan tebang harian. Pada subsistem sampel harian, input data yang dibutuhkan mengacu pada data-data masa tanam tahun lalu. Basis model yang berperan pada subsistem ini adalah sorting data masa tanam sehingga menghasilkan output lahan-lahan sampel harian. Pada subsistem analisis sampel, input data yang digunakan berupa hasil analisis tebu, yaitu pol, briks, dan penampakan tebu. Basis model yang berperan pada subsistem ini adalah perhitungan analisis pendahuluan sehingga menghasilkan nilainilai analisis tebu. Sedangkan, pada subsistem penentuan lahan tebang harian, input yang diperlukan adalah data tanaman tahun lalu, hasil analisis, kebutuhan bahan baku, kondisi lahan, dan ketersediaan SDM. Basis model yang berperan pada
5 Vol. 1, 2012 Analisis dan Desain Sistem Peninjang Keputusan Penebangan Tebu 49 sistem ini berupa perhitungan skoring yang mengacu kepada metode T-Score yang dimodifikasi sehingga menghasilkan lahan-lahan yang akan ditebang esok. Usecase Usecase merupakan teknik dokumentasi kebutuhan fungsional sistem yang mendeskripsikan interaksi antara sistem dengan aktor eksternal untuk mencapai tujuan tertentu. (Widhiarso, 2007) SPK yang dibuat ini memiliki enam tingkatan pengguna sistem, diantaranya administrator, staf Bagian Riset dan Pengembangan, staf bagian Lab Analisis, staf bagian pabrikasi, staf bagian tebang angkut, dan sinder. Masing-masing tingkatan pengguna tersebut memiliki hak akses berbeda-beda terhadap SPK ini. Administrator memiliki hak akses yang sama dengan staf tebang angkut, tetapi ditambah lagi dengan manajemen program dan perawatan database. Staf Risbang memiliki hak akses submodel data referensi yang merupakan input awal sistem dan submodel sampel sebagai bahan analisis sampel. Staf lab analisis mempunyai hak akses terhadap submodel analisis untuk menginput hasil analisis sampel tebu yang diperoleh setiap harinya. Staf pabrikasi memiliki hak akses pada submodel penebangan, terutama pada pelaporan kondisi pabrik. Sinder memiliki hak akses terhadap submodel penebangan, baik untuk pelaporan tebang hari ini, ketersediaan tenaga tebang, maupun kondisi lahan yang terjadi hari ini. Gambar 3 menampilkan fragmen khusus pada submodel pengambilan sampel. Bagian Risbang memiliki hak akses terhadap submodel akan menginput data berupa data masa tanam dan periode tebang hari ini. Data masa tanam akan diurutkan dan diklasifikasikan berdasarkan umur tanam. Setiap kali bagian Risbang menginput data periode panen, maka model akan mengakses pencarian masa tanam yang berkaitan sebagai lahan sampel hari ini. objek-objek (Nugroho, 2002). Model data berorientasi objek mampu memberikan fleksibilitas yang lebih, kemudahan mengubah program, dan digunakan secara luas di dalam teknik piranti lunak. Analisis ini disertai diagram-diagram yaitu diagram aktivitas, diagram status, dan diagram kelas. Pembuatan diagram tersebut dilakukan dengan CASE Tool Sybase Power Designer (SAP, 2011). Adapun diagram-diagram tersebut, yaitu: 1. Diagram Aktivitas Gambar 4 Fragmen Diagram Aktivitas pada Submodel Analisis Diagram aktivitas merupakan diagram alir untuk menganalisis aliran kerja atau aktifitas di dalam sistem. Kelebihan diagram aktivitas dibandingkan dengan diagram alir biasa adalah adanya dukungan konkurensi (pelaksanaan aktivitas secara bersama), pengiriman pesan dan swimlane (pelaku aktivitas) (Bennet et al., 2001). Gambar 4 menunjukkan fragmen diagram aktivitas SPK Penebangan Tebu pada submodel analisis tebu. Terdapat 2 aktor yang berperan di dalam diagram tersebut, yaitu staf lab analisis dan staf Tebang Angkut. Staf Lab analisis masuk ke dalam sistem melalui login dan menginput hasil analisis sampel. Staf tebang angkut melakukan login lagi untuk mendapatkan laporan hasil analisis dan diurutkan untuk diberikan kepada sinder tebang. Model sistem akan melakukan verifikasi pada setiap login yang di lakukan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keamanan sistem. 2. Diagram Status Gambar 3 Fragmen diagram kasus pada submodel pengambilan sampel Analisis Sistem Berorientasi Objek Semua data dan fungsi di dalam sistem berorientasi objek didesain di dalam kelas-kelas atau Diagram status (state chart diagram) menggambarkan tentang perilaku pada elemenelemen dinamis model yang berhubungan dengan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan (Bennet et al., 2001). Digram ini fokus kepada perpindahan dari satu tahapan ke tahapan lain dalam satu model sistem.
6 50 Machfud dan Aldian Farabi E-JAII Gambar 5 Diagram Status pada Submodel Analisis Gambar 5 menjelaskan tentang tahapantahapan yang dapat dilakukan oleh sistem, jika pengguna memasuki submodel analisis. Diagram ini hanya fokus pada alternatif kemungkinan langkahlangkah model, tidak pada proses yang berlangsung di dalam model tersebut. Pengguna dapat memasukkan input hasil dari analisis tebu dan melihat hasil dari perhitungan analisis tersebut dalam sebuah laporan. Setelah melihat hasil dari analisis tebu, pengguna dapat keluar dari subsitem. 3. Diagram Kelas Diagram kelas (class diagram) merupakan suatu diagram yang menggambarkan keadaan statis suatu sistem sebagai obyek seperti di kehidupan nyata. Obyek didefinisikan sebagai konsep abstraksi atau sesuatu yang dianggap memiliki arti bagi sistem. membentuk suatu model. Entitas-entitas di dalam diagram ini memiliki atribut-atribut yang berkaitan antara satu sama lain. Diagram kelas merupakan diagram inti dalam model berorientasi objek. Diagram kelas yang dibangun untuk memodelkan sistem pengambilan keputusan penebangan tebu di PG. Jatitujuh melibatkan 11 entitas, yaitu login, data referensi, kondisi SDM, analisis, t-score, kerawanan tebu, kondisi jalan, lahan tunda tebang, kondisi pabrik, sampel, dan lahan tebang besok. Gambar 6 menampilkan tentang fragmen kelas diagram pada entitas T-Score, lahan tebang besok, kondisi SDM, kondisi pabrik, dan lahan tunda tebang. Setiap entitas masing-masing memiliki atribut, proses, serta tipe data yang berbeda-beda. Hasil dari proses tersebut kemudian digunakan oleh entitas lainnya sebagai input yang masuk. Seperti pada entitas kondisi pabrik, proses perhitungan bahan baku yang terjadi akan dijadikan sebagai patokan kapasitas lahan yang akan ditebang esok hari. Begitu pula dengan entitas T-Score yang memberikan rekomendasi lahan tebang, kondisi SDM melaporkan SDM yang tersedia, dan lahan tunda tebang menghitung potensi kerugian. Setiap entitas yang akan diisi langsung oleh pengguna sebagai input, akan ditampilkan interface-nya. Gambar 6 Fragmen Kelas Diagram
7 Vol. 1, 2012 Analisis dan Desain Sistem Peninjang Keputusan Penebangan Tebu Desain Basis Data Basis data merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan dan terorganisasi sedemikian rupa sehingga mudah untuk digunakan kembali (Sunardi, 2007). Basis data ini dirancangan dan disimpan secara komputerisasi untuk digunakan di dalam basis model. Di dalam UML, basis data terbagi atas conceptual data model (CDM) dan physical data model (PDM). CDM adalah model yang dibangun berdasarkan koleksi obyek-obyek dasar pada kondisi nyata yang disebut entitas (entity), serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu sendiri. PDM merupakan model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Perancangan PDM merupakan representasi utama dari basis data yang dibuat (Halim, 2009). Diagram kelas yang telah dibuat kemudian digeneralisasi menjadi CDM. Hasil dari CDM kemudian digeneralisasi lagi menjadi PDM. Sistem manajemen basis data memiliki fungsi sebagai pengelola basis data (Marimin et al., 2010). Sistem manajemen basis data dalam penanganan basis data menggunakan PHP My Admin dari XAMPP1.6.6a. Basis data ini terdiri dari kumpulan data referensi, data analisa tebu, data tebangan, data bahan baku, dan data SDM. Setiap database masing-masing memiliki atribut dengan tipe data sesuai dengan yang dibangun pada PDM. Untuk dapat digunakan, basis data ini kemudian dikoneksikan lagi dengan menggunakan MySQL connector /ODBC Gambar 8 Hasil Perhitungan T-Score Pada tampilan awal SPK ini akan muncul sebuah splashcreen sebelum memasuki tampilan login. Pengguna akan memiliki akses terhadap perangkat lunak ini sesuai dengan user login yang dimasukkannya. Setiap harinya, SPK ini dapat diakses, baik untuk menginput suatu data atau membuat laporan harian. Gambar 8 merupakan tampilan interface lahan tebang harian yang menunjukkan hasil perhitungan T-Score terhadap beberapa parameter yang diinput. Hasil ini belum disesuaikan dengan lahan prioritas khusus. Sedangkan, gambar 9 menampilkan laporan dari perhitungan software AXE-DSS 1.0 Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan suatu proses konversi dari model SPK yang dibangun menjadi sebuah prototipe melalui proses pengkodean. Dalam proses implementasi ini dibuat desain antar muka sebagai suatu manajemen dialog antara sistem dengan pengguna. Gambar 9 Laporan Tebang Harian Gambar 7 Tampilan Menu Utama Axe DSS 1.0 Desain antarmuka AXE-DSS 1.0 ini dibuat user friendly dengan pemanfaatan komponenkomponen swing dalam Netbeans versi trial. Piranti lunak ini terdiri dari beberapa interface, yaitu splash screen, menu utama, sampel, tebang, kondisi pabrik, kondisi lahan, kondisi SDM, rencana tebang, data, dan laporan. Gambar 7 merupakan salah satu tampilan antara muka Main Menu Axe DSS 1.0. Uji Penerimaan Model dan Evaluasi Pengambilan keputusan penebangan dengan menggunakan model yang dibangun berdasarkan kondisi aktual akan dibandingkan dengan cara manual yang telah ada. Hal ini dimaksudkan untuk memvalidasi, apakah model akan berjalan sesuai dengan tahapan sistem yang telah ada.. Hasil perhitungan secara manual ditunjukkan pada Tabel 2. Jika dibandingkan dengan laporan tebang harian pada gambar 9, perhitungan yang dilakukan secara manual menunjukkan hasil yang sama, baik hasil t-score, urutan ID petak, dan waktu yang dibutuhkan untuk menebang. Hal ini membuktikan bahwa model sistem melakukan perhitungan yang valid.
8 52 Machfud dan Aldian Farabi E-JAII Tabel 2 Perhitungan Manual Lahan Tebang Tebu ID Lahan No. Petak Taksasi Maret Nilai T- Score Tenaga Waktu PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG PG Penggunaan prototipe Axe DSS 1.0 sebagai penunjang keputusan penebangan tebu memiliki beberapa keunggulan dibandingkan cara manual, diantaranya lebih cepat, user friendly, dan database yang tidak terpisah, sehingga memudahkan untuk digunakan kembali. Sedangkan, beberapa kekurangan dari prototipe ini adalah kurangnya tingkat keamanan, sehingga masih terdapat beberapa tampilan antara muka yang dapat diakses secara bebas. Selain itu, pengambilan keputusan penebangan beberapa lahan dengan prioritas khusus masih dilakukan dengan input secara manual. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pengambilan keputusan penebangan tebu harian di PT. Rajawali II unit PG. Jatitujuh Majalengka didasarkan atas 13 faktor, yaitu masa tanam, selisih harkat kemurnian, selisih rendemen, rata-rata rendemen, faktor kemasakan, koefisien daya tahan, koefisien peningkatan, presentase penyakit, kategori, kerawanan tanaman, varietas tebu, jarak lahan, dan kondisi jalan/lahan. Model SPK Penebangan harian tebu yang dikembangkan menjadi sebuah perangkat lunak yang diberi nama Axe-DSS 1.0 mampu membantu pengambilan keputusan penebangan tebu harian. Perangkat lunak ini dapat membantu dalam penentuan lahan sampel harian, perhitungan analisis tebu, dan penentuan lahan tebang harian tebu. Hasil perhitungan menggunakan Axe-DSS 1.0 menunjukkan hasil yang relatif sama dengan perhitungan secara manual. Hal ini membuktikan bahwa SPK yang dibangun adalah valid. Perangkat lunak ini didesain secara user friendly dan mampu membantu dalam pengambilan keputusan penebangan harian tebu di PT. Jatitujuh, Majalengka. Saran Perangkat lunak pengambilan keputusan penebangan tebu Axe DSS 1.0 dapat diimplementasikan di PG. Jatitujuh Majalengka dengan beberapa persyaratan, yaitu penerapan database secara terkomputerisasi dan pembuatan kebijakan penggunaan metode T-score termodifikasi. Selain itu, pemilihan lahan prioritas khusus masih dilakukan secara manual, maka perlu dilakukan analisis lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhinya kemudian dimodelkan menjadi SPK yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Apache, XAMPP PHP myadmin 1.6.6a ml Bennet S, Skelton J, Lunn K Schaum s Outline of UML. Newyork: McGraw Hill. Halim Setiawan., J. H Konsep Conceptual Data Model [CDM] dan Physical Data Model [PDM] [Online]. 8/08/konsep-conceptual-data-model-cdmdan-physical-data-model-pdm/. [Accessed 7 may 2011]. James, G Sugar cane. Oxford: Blackwell Publishing,. JasperForge.org ireport plug in. Kendall, Kenneth E dan Kendall, Julie E System Analysis and Design 5th Edition. Prentice Hall: Pearson Education Inc.SIREGAR, R. H. Z Aplikasi Teknik Penjadwalan Tebang-Angkut Tebu dan Kebutuhan Sumber Daya pada Industri Gula. [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Marimin, Ismayana A, dan Lohjayanti A Keragaan Kinerja dan Sistem Penunjang Keputusan Pengendalian Proses Produksi Gula Kristal di PT. Rajawali II Unit Pabrik Gula Jati Tujuh-Majalengka. J. Tek. Ind. Pert. 19 (3), Netbeans.org Netbeans IDE Nugroho, A Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek. Bandung: Penerbit Informatika. SAP Sybase Power Designer Sunardi, Firdaus K Tracer Study Berbasis Web pada Sistem Informasi Alumni. Widhiarso, W Aplikasi Pencarian Buku Berbasis Handphone Menggunakan Metodologi Visual Architecting ProcessTM. Di dalam Berbagai Makalah Sistem Informasi Konferensi Nasional Sistem Informasi. Bandung, 14 Februari Widhiarso, W Aplikasi Pencarian Buku Berbasis Handphone Menggunakan Metodologi Visual Architecting ProcessTM. Di dalam Berbagai Makalah Sistem Informasi Konferensi Nasional Sistem Informasi. Bandung, 14 Februari 2007.
METODE PENELITIAN Konsepsi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
III. METODE PENELITIAN 3.1. Konsepsi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Pengembangan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM) bertujuan untuk mengefektifkan dan mengefisienkan proses manajemen sumber
Lebih terperinciJSIKA Vol. 5, No. 8, Tahun 2016 ISSN X RANCANG BANGUN DASHBOARD UNTUK VISUALISASI PRODUKTIVITAS BAHAN BAKU TEBU PADA PABRIK GULA GEMPOLKREP
RANCANG BANGUN DASHBOARD UNTUK VISUALISASI PRODUKTIVITAS BAHAN BAKU TEBU PADA PABRIK GULA GEMPOLKREP Welly Abdi Prayogi 1) Henry Bambang S 2) Anjik Sukmaaji 3) Fakultas Teknologi dan Informatika Institut
Lebih terperinciRANCANG BANGUN DASHBOARD UNTUK VISUALISASI PRODUKTIVITAS BAHAN BAKU TEBU PADA PABRIK GULA GEMPOLKREP
RANCANG BANGUN DASHBOARD UNTUK VISUALISASI PRODUKTIVITAS BAHAN BAKU TEBU PADA PABRIK GULA GEMPOLKREP Welly Abdi Prayogi 1) Henry Bambang S 2) Anjik Sukmaaji 3) Fakultas Teknologi dan Informatika Institut
Lebih terperinciANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PADA WEBSITE RENCANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DASAR KOTA
UPI YPTK Jurnal KomTekInfo, Vol. x, No. x, 2017, pp. xx yy Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK ANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PADA WEBSITE RENCANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DASAR KOTA Revi Gusriva
Lebih terperinciGambar 4.1 Flowchart
BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Algoritma Dalam merancang proses pada Sistem Informasi ini penulis menggunakan Flowchart dan UML sebagai case tool dalam merancang proses yang terjadi di dalam
Lebih terperinciRancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang)
Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang) Ahmad Fauzi Fakultas ilmu Komputer, Universitas Singaperbangsa Karawang ahmad.fauzi@staff.unsika.ac.id Abstrak Sekolah memiliki
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PELAYANAN MASYARAKAT PADA KONTRAKTOR LISTRIK CV. INDO PERKASA DI PURWOKERTO
SISTEM INFORMASI PELAYANAN MASYARAKAT PADA KONTRAKTOR LISTRIK CV. INDO PERKASA DI PURWOKERTO Nirmala Hapsari Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta
Lebih terperinciSALES REPOT MONITORING SECARA REAL TIME BERBASIS WEBSITE APPLICATION DI PERTAMINA AVIATION DPPU AHMAD YANI SEMARANG ABSTRACT
SALES REPOT MONITORING SECARA REAL TIME BERBASIS WEBSITE APPLICATION DI PERTAMINA AVIATION DPPU AHMAD YANI SEMARANG Rakhmat Punjung Basuki Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang Email
Lebih terperinciBab 3 Metode dan Perancangan Sistem
Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Tahapan Penelitian dan Pengembangan Sistem Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam lima tahapan, yaitu: (1) Analisis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai perubahan yang dirasa
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang sedang berjalan Analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat dan maju di dunia teknologi berdampak dan memberikan kontribusi positif terhadap aplikasi sistem di bidang sistem informasi. Pengembangan perangkat
Lebih terperinciIMPLEMENTASI JOOMLA 3.2 CV. BIG PADA STUDI KASUS RE-DESAIN WEB PT PEMBANGKIT JAWA-BALI
IMPLEMENTASI JOOMLA 3.2 CV. BIG PADA STUDI KASUS RE-DESAIN WEB PT PEMBANGKIT JAWA-BALI Alfian Akbar Pratama 1 1 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, UPN Veteran Jawa Timur Email: alfianpratama21@yahoo.co.id
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... BAB I PENDAHULUAN...
DAFTAR ISI Halaman Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... i ii iv viii x xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...
Lebih terperinciRizki Maulana Syaban 1, H. Bunyamin 2
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR BERBASIS WEB DI DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN GARUT MENGGUNAKAN FRAMEWORK PHP Rizki Maulana Syaban 1, H. Bunyamin
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI PERAMALAN PENJUALAN AQUAKY DENGAN METODE REGRESI LINIER DI CV. JAYA HIKMAH TULUNGAGUNG JAWA TIMUR TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN APLIKASI PERAMALAN PENJUALAN AQUAKY DENGAN METODE REGRESI LINIER DI CV. JAYA HIKMAH TULUNGAGUNG JAWA TIMUR TUGAS AKHIR Diajukan Oleh: RIVAL ZUNAIDHI NPM : 0934015021 Kepada JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciV. PEMODELAN SISTEM. A. Use case diagram (diagram kasus).
V. PEMODELAN SISTEM Pada perancangan paket program SIBBioPeS 1.0, tidak semua diagram yang terdapat pada UML dibuat, karena kebutuhan pemodelan sistem yang tidak terlalu kompleks. Diagram-diagram yang
Lebih terperinciV. PEMODELAN OBJEK DAN BASIS DATA
V. PEMODELAN OBJEK DAN BASIS DATA Pada perancangan paket program PSP 1.0, tidak semua diagram yang terdapat padauml dibuat, karena kebutuhan pemodelan sistem yang tidak terlalu kompleks dan empat diagram
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Tahap yang perlu dilakukan sebelum mengembangkan suatu sistem ialah menganalisis sistem yang sedang berjalan kemudian mencari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pembangunan rumah, minimarket, hingga gedung yang cepat dari tahun ke tahun membuat lahan semakin sempit. Masyarakat yang berminat dengan tanaman khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lunak saja, tetapi metode komputasi juga ikut berkembang. Salah satu metode
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian pesat. Perkembangan yang pesat tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi metode
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh
Lebih terperinciCover Daftar isi Latar belakang Rumusan masalah Batasan masalah Tujuan Uml (Unified modelling language) Use case diagram Class diagram Activity
SEMINAR PENDADARAN SKRIPSI APLIKASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) AISYIYAH SUMBEREJO KLATEN SELATAN BERBASIS JAVA OLEH KRIS MAWARDI / 12080572 DAFTAR ISI Cover Daftar isi Latar belakang
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN...iii. MOTTO... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. INTISARI...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN...iii MOTTO... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v INTISARI... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciIV. PEMODELAN SISTEM A. KONFIGURASI SISTEM
IV. PEMODELAN SISTEM A. KONFIGURASI SISTEM Sistem Penunjang Keputusan Rantai Pasok Sutera Alam berbasis Web dirancang sebagai alat bantu yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan rantai
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 1.1. Implementasi Sistem Pada tahap ini merupakan proses pembuatan perangakat lunak yang disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem
Lebih terperinciPENGEMBANGAN APLIKASI WEB UNTUK PENGAJUAN CUTI PEGAWAI SECARA ONLINE. Gandana Akhmad Syaripudin 1, Rinda Cahyana 2
PENGEMBANGAN APLIKASI WEB UNTUK PENGAJUAN CUTI PEGAWAI SECARA ONLINE Gandana Akhmad Syaripudin 1, Rinda Cahyana 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,
Lebih terperinciSoftware Requirements Specification
Software Requirements Specification untuk Aplikasi Desktop Untuk Logistik Alat Tulis Kantor Berbasis RMI Java (Client - Server Middleware). Versi 1.10 Oleh : Made Andhika 23510307 I Putu Agus Eka Pratama
Lebih terperinciAPLIKASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BERBASIS JARINGAN CLIENT-SERVER
APLIKASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BERBASIS JARINGAN CLIENT-SERVER Alvi Fajar Purnama Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer - Universitas Komputer Indonesia e-mail : Alvirey_1982@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. tugas dan tanggung jawab yang dilakukan secara bersamaan. d. Tepat biaya sesuaidengan biaya rencana
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Manajemen Proyek Manajemen Proyek dapat didefinisikan sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan, kepemimpinan, dan pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya
Lebih terperinci`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains.
17 `BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis dan perancangan sistem, rancangan pengujian, dan evaluasi sistem dalam rancang bangun aplikasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terkomputerisasi. Berikut adalah uraian proses dari kegiatan pemesanan makanan
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem pemesanan makanan dan minuman yang saat ini sedang berjalan pada Rumah Makan Dapur Runi masih menggunakan cara manual
Lebih terperinciPerancangan Sistem Komunikasi Training Center X
Robby Tan, Kevin Kurniawan Jurusan S1Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri no. 65, Bandung email: robby.tan@itmaranatha.org, kevin.kurniawan@hotmail.com
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BARANG DI TB. INDAH JAYA BERBASIS DESKTOP
RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BARANG DI TB. INDAH JAYA BERBASIS DESKTOP Ahmad Budiman¹, Asri Mulyani² Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl.Mayor Syamsu No.1 Jayaraga
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN BERBASIS WEB
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN BERBASIS WEB Eka Asyifa Hayat, Eko Retnadi, Erwin Gunadhi Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151 Indonesia
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB 1 Irman Hariman, M.T. 2 Andri Noviar 1 Program Studi Teknik Informatika STMIK LPKIA Jln.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN APLIKASI PENJUALAN SPAREPART DI BENGKEL ANUGRAH JAYA MOTOR BERBASIS DESKTOP
PENGEMBANGAN APLIKASI PENJUALAN SPAREPART DI BENGKEL ANUGRAH JAYA MOTOR BERBASIS DESKTOP Nugraha Setiadi 1, Ridwan Setiawan 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga
Lebih terperinciAPLIKASI KENDALI INTERNAL PERSEDIAAN BARANG KOPERASI PT. SO GOOD FOOD MANUFACTURING
APLIKASI KENDALI INTERNAL PERSEDIAAN BARANG KOPERASI PT. SO GOOD FOOD MANUFACTURING Rosdiana 1), Simma Uli Siregar 2), Mega Agutina M 3), 1) Dosen Jurusan Komputer Akuntansi, AMIK RAHARJA IINORMATIKA 2)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Yang berdampak pada
Lebih terperinciBab 3 Perancangan Sistem
14 Bab 3 Perancangan Sistem Proses perancangan dan pengimplementasian aplikasi Objek Wisata Kabupaten Poso Berbasis Android diperlukan perancangan sistem. Perancangan sistem bertujuan untuk memberikan
Lebih terperinciANALISA DAN DESAIN SISTEM. pertama kali dilakukan yaitu menganalisis kebutuhan sistem. Di dalam tahapan
BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM 4.1 Analisa Sistem Sebelum melakukan desain sistem yang akan dibuat, maka langkah yang pertama kali dilakukan yaitu menganalisis kebutuhan sistem. Di dalam tahapan analisis
Lebih terperinciAplikasi Penunjang Pengambilan Keputusan Untuk Pembelian Barang Pada UD. Naga Waja
The 13 th Industrial Electronics Seminar 2011 (IES 2011) Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 26, 2011 Aplikasi Penunjang Pengambilan Keputusan Untuk Pembelian
Lebih terperinciClass Diagram Activity Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) MySQL CodeIgniter
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...
Lebih terperinciSISTEM ADMINISTRASI PEMESANAN KUOTA HAJI DAN UMROH BERBASIS WEB PADA PT. BANGUN UMMAT SEJAHTERA REMBANG
SISTEM ADMINISTRASI PEMESANAN KUOTA HAJI DAN UMROH BERBASIS WEB PADA PT. BANGUN UMMAT SEJAHTERA REMBANG Ahmad Nurul Huda 1,2 Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Dian Nuswantoro Jl. Jepara-Demak, Jepara,
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem pendukung keputusan pemberian bonus berdasarkan penilaian kinerja karyawan pada PT. Centra Material Bangunan dengan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BILLING PADA HOTEL RINJANI SEMARANG BERBASIS JAVA PROGRAMING ABSTRACT
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BILLING PADA HOTEL RINJANI SEMARANG BERBASIS JAVA PROGRAMING Steven Jodhi Nugroho Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang Email : stevenjodhi@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. STMIK merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di bawah naungan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang STMIK merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di bawah naungan instansi swasta yang juga memiliki peran penting dalam pencapaian tujuan pendidikan untuk mewujudkan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMISI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SAM RATULANGI
E-journal Teknik Informatika, Volume 4, No. 2 (2014), ISSN : 2301-8364 1 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMISI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SAM RATULANGI Shalahudin A.P. Djafar 1), Stanley D.S. Karouw
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA GURU PADA SEKOLAH DASAR NEGERI PANDEAN LAMPER 05 SEMARANG
SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA GURU PADA SEKOLAH DASAR NEGERI PANDEAN LAMPER 05 SEMARANG Vincensius W. Adi N. Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang Email : vincen.dhacker@gmail.com
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PENELITIAN
BAB III PERANCANGAN PENELITIAN 3.1 Peralatan Pendukung Peralatan pendukung dalam pembuatan aplikasi berbasis website terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk mendukung
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan dalam memperoleh berbagai data untuk diproses menjadi informasi yang lebih akurat sesuai permasalahan yang akan diteliti.
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
1 BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 1.1.1 Sistem Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur, sistem didefinisikan
Lebih terperinciAGROINTEK Volume 7, No.2 Agustus
AGROINTEK Volume 7, No.2 Agustus 2013 103 PENENTUAN LOKASI INDUSTRI PALA PAPUA BERDASARKAN PROSES HIERARKI ANALITIK (ANALYTIC HIERARCHY PROCESS ) DAN APLIKASI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK) DI KABUPATEN
Lebih terperinci1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menyusun sebuah pelaksanaan kegiatan evaluasi hasil belajar dalam sebuah institusi, diperlukan sebuah manajemen yang terorganisir sehingga dapat menjalankan
Lebih terperinciSISTEM PENGOLAHAN DATA KARTU PELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 INDRALAYA. Abstrak
SISTEM PENGOLAHAN DATA KARTU PELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 INDRALAYA R.M. Nasrul Halim D 1, Rahmat Novrianda 2 Program Studi Teknik Informatika 1, Program Studi Teknik Komputer 2 Fakultas Ilmu Komputer 1,
Lebih terperinciSATIN Sains dan Teknologi Informasi
SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Juni 2016 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Mengembangkan Sistem Aplikasi Layanan Administrasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung yang berada di jalan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: economic order quantity, inventory. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perusahaan XXX adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan onderdil motor. Perusahaan ini masih manual dalam melakukan pencatatan datanya sehingga dapat menyebabkan data yang dicatat rusak
Lebih terperinciPENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2
PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara
Lebih terperinciBAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv RINGKASAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Pengelolaan, Inventaris, Framework CI
PERANGKAT LUNAK MONITORING KERUSAKAN DAN KEHILANGAN DEVICE Studi Kasus : PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING TBK Dandy Ahkmad Rahadiansyah 1, Mahpudin 2 1,2 Program Studi Manajemen Informatika PKN LPKIA Jln.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah hal penting yang dibutuhkan bagi setiap perusahaan atau instansi seperti
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan zaman era globalisasi sekarang ini sistem informasi dengan menggunakan teknologi komputer yang sangat canggih dan modern akan memudahkan kita untuk melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki persediaan, minimal dalam bentuk persediaan bahan-bahan pembantu
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang manufaktur, perdagangan maupun jasa pasti memiliki persediaan dalam menjalankan operasional usahanya. Perusahaan memiliki
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. menggunakan komputer biasa disebut sistem informasi berbasis komputer (computer based
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Sebuah sistem informasi tidak harus melibatkan komputer, tetapi dalam prakteknya sistem informasi lebih sering dikait-kaitkan dengan komputer. Sistem informasi
Lebih terperinciLampiran 1. Usecase Diagram Canetrans
LAMPIRAN Lampiran 1. Usecase Diagram Canetrans Kontraktor Jumlah truk Input Jumlah Truk Tersedia Input Jumlah Tenaga Tebang Sinder Mencetak Report Rencana Tebang Input Kondisi Cuaca
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
64 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Pengertian Sistem Aplikasi Sistem yang akan dibangun merupakan sistem aplikasi mobile web yang bernama Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit. Aplikasi tersebut
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x Latar Belakang Masalah...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan... 2
Lebih terperinciBab IV. Analisa dan Perancangan
24 Bab IV Analisa dan Perancangan Pada bab ini akan dijelaskan analisa mengenai kebutuhan dan perancangan yang meliputi perancangan antar muka, perancangan sistem, perancangan struktur data dan arsitektur
Lebih terperinci1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka
1. Pendahuluan Teknologi menjadi elemen yang sangat penting dalam persaingan bisnis saat ini. Melalui implementasi teknologi, perusahaan dapat bersaing dalam persaingan bisnis dengan pemahaman, pemenuhan
Lebih terperinciPEMBUATAN SISTEM INFORMASI PRODUKSI DAN SUB KONTRAK PADA PERUSAHAAN GARMEN X
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PRODUKSI DAN SUB KONTRAK PADA PERUSAHAAN GARMEN X Candra Septiani Putri Jurusan Teknik Informatika / Fakultas Teknik Universitas Surabaya candraseptiani.putri@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan diantara para pelaku bisnis yang berada pada setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya teknologi informasi membawa dampak semakin ketatnya persaingan diantara para pelaku bisnis yang berada pada setiap perusahaan. Dengan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang manual, yaitu dengan melakukan pembukuan untuk seluruh data dan
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Saat ini, sistem peminjaman dan pengembalian buku yang dilakukan di perpustakaan SMA Karya Pembangunan 2 Bangun masih menggunakan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS DAN PROSES BISNIS YANG BERJALAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS DAN PROSES BISNIS YANG BERJALAN Proses pengelolaan surat yang sedang berjalan di Departemen Pengawasan Bank adalah 1. Dalam mengelola surat masih dengan manual
Lebih terperinciI.2 Identifikasi Masalah... I-2. I.3 Rumusan Masalah... I-2. I.4 Tujuan... I-3. I.5 Manfaat... I-3. I.6 Batasan Masalah... I-3
viii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii ABSTRACT... iv ABSTRAKSI... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN... I-1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada PT. Buana Jaya Lestari menggunakan sistem terkomputerisasi, yaitu dalam
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem akuntansi pembelian dan penjualan onderdil yang sedang berjalan pada PT. Buana Jaya Lestari menggunakan sistem terkomputerisasi, yaitu dalam pencatatan pembelian
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HIERARCY PROCESS
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HIERARCY PROCESS Iwan Rijayana 1), Lirien Okirindho 2) 1,2) Fakultas Teknik Universitas Widyatama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman saat ini menuntut kita untuk aktif dan inovatif dalam menemukan hal-hal baru dalam bidang teknologi dan informasi. Salah satu perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM
38 BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Aplikasi Gambaran umum Tugas Akhir Perancangan dan Pembuatan Aplikasi E- Book Cerita Pendek Gratis Berbasis Android dapat dilihat pada
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR... i LAPORAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR TABEL...xx ABSTRACT... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada Ilmu Komputer, Sistem Informasi merupakan hal yang sangat mendasar keterkaitannya dengan sistem secara global. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu
Lebih terperinciRancang Bangun Aplikasi Latihan Ujian Nasional pada Sekolah SMP Ambia
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Rancang Bangun Aplikasi Latihan Ujian Nasional pada Sekolah SMP Ambia Max Robert Cirus Aiba 1), Edson Yahuda Putra 2)
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam perusahaan atau instansi tentu nya memiliki data yang cukup besar, salah satunya adalah inventory. Suatu kegiatan dalam proses pengolahan data pada suatu gudang
Lebih terperinci1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah membantu sektor manufaktur dalam memproduksi barang mulai dari bahan mentah menjadi barang jadi yang siap dipasarkan.
Lebih terperinciPengumpulan Data. Analisa Data. Pembuatan Use Case,Activity dan Sequence Diagram. Perancangan Database. Bisnis Proses.
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini menjelaskan tentang bagian analisa dan perancangan sistem. Analisa sistem dilakukan dengan mendeskripsikan, kebutuhan perangkat lunak yang meliputi use
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN CALON SISWA PADA SMK N 1 KUDUS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB RESPONSIF
LAPORAN S K R I P S I SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN CALON SISWA PADA SMK N 1 KUDUS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB RESPONSIF RANANDA ARI INDHOVA NIM. 201253152 DOSEN PEMBIMBING Noor
Lebih terperinciSistem Informasi Penggajian Program Diploma Komputer Universitas Sriwijaya
Jurnal Generic, Vol. 8, No. 1, Maret 2013, pp. 183~189 ISSN: 1907-4093 (print), 2087-9814 (online) 183 Sistem Informasi Penggajian Program Diploma Komputer Universitas Sriwijaya Ahmad Reza Fahlevi 1 1
Lebih terperinciDesain Aplikasi Laporan Arus Kas Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC)
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Desain Aplikasi Laporan Arus Kas Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC) Meta Amalya Dewi 1), Elma Permata
Lebih terperinciPenggunaan Metode Pemrograman Berorientasi Objek Dalam Sistem Informasi Akademik Pada SMP Negeri 1 Pengadegan
Penggunaan Metode Pemrograman Berorientasi Objek Dalam Sistem Informasi Akademik Pada SMP Negeri 1 Pengadegan Jeffri Prayitno 1, Bangkit Saputra 2, Irfan Santiko 3 1,2 Program Studi Sistem Informasi 3
Lebih terperinciPerancangan Sistem Infomasi Filling di PT BCA Cabang MH Thamrin Tangerang
Perancangan Sistem Infomasi Filling di PT BCA Cabang MH Thamrin Tangerang Achmad Sidik 1, Lilis Sakuroh 2, Diana Pratiwi 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 3 Mahasiswa STMIK Bina Sarana Global Email
Lebih terperinciPendahuluan Kajian Pustaka
1. Pendahuluan Internet sering digunakan sebagai media untuk mempublikasikan informasi sehingga mudah diakses oleh masyarakat luas. Perkembangan teknologi internet berperan dalam menunjang berbagai aspek
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Yang berdampak pada
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis terhadap sistem yang berjalan dimaksudkan untuk mempelajari terhadap suatu sistem yang sedang dijalanakan oleh suatu organisasi,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai analisis sistem informasi rental mobil
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai analisis sistem informasi rental mobil di ABC Putra Mandiri yang sedang berjalan. Adapun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Radite Purwahana dalam tugas akhirnya telah membuat tugas akhir yang berjudul RAPOR ONLINE SMA N 8 SURAKARTA BERBASIS PHP, MYSQL, DAN SMS
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR SIMBOL... xix
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xviii DAFTAR SIMBOL... xix BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciP9 Perancangan SPK. SQ Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta
P9 Perancangan SPK SQ http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Teknik Perancangan DSS 2 Teknik Perancangan DSS 1.Perancangan dengan cara cepat
Lebih terperinci