BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

Transkripsi

1 BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial di dalam kesehariannya membutuhkan orang lain untuk saling melengkapi. Manusia bekerja sama dengan sesamanya untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Mulyana (2007:4) mengemukakan bahwa Zimmerman, Owen, & Seibert merumuskan tujuan komunikasi menjadi dua kategori besar. Pertama, manusia berkomunikasi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang penting bagi kebutuhan manusia seperti, memberi makan dan pakaian kepada diri sendiri, memuaskan rasa penasaran manusia akan lingkungan, dan menikmati hidup. Kedua, manusia berkomunikasi untuk menciptakan dan memupuk hubungan dengan orang lain. Oleh sebab itu, komunikasi menjadi sarana utama dan juga menjadi kebutuhan dasar manusia untuk berinteraksi satu sama lain. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:585) mendeskripsikan komunikasi sebagai pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak. Menurut Rosady Ruslan (2008:17), berdasarkan apa yang dikemukakan oleh Berelson & Steiner, komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses inilah yang biasanya disebut komunikasi. Dapat disimpulkan bahwa banyak metode untuk berkomunikasi selain suara/lisan untuk menciptakan komunikasi yang lebih efektif antara pengirim dan penerima pesan. Beberapa dekade yang lalu, manusia mengandalkan media fisik seperti kertas dan alat tulis untuk menyampaikan informasi yang perlu disampaikan dengan tulisan tangan, lalu diberikan kepada orang lain agar dapat dibaca dan dipahami. Namun, jika penerima informasi berada di tempat yang terpisah dengan pengirim informasi, komunikasi seperti ini tidak dapat menjawab permasalahan apabila penerima informasi membutuhkan informasi tersebut saat waktu yang bersamaan (real-time) kapanpun dibutuhkannya. Konsep komunikasi real-time ini menyerupai tayangan pertandingan sepak 1

2 2 bola atau konser musik secara live yang dapat ditonton oleh para penonton siaran televisi di rumah pada waktu yang bersamaan. Dewasa ini, telah terdapat aplikasi yang mendukung pengiriman pesan tulisan secara real-time, namun pesan yang dapat dikirimkan hanya terbatas pada pilihan huruf, angka, dan karakter spesial yang dapat diketikkan oleh pengirim pesan melalui papan ketik komputer. Seringkali, manusia juga membutuhkan pengiriman pesan berupa penggambaran yang digambarkan dengan mouse, misalnya jika ingin menyampaikan pesan dengan menggambarkan sesuatu. Diketahui bahwa telah terdapat fitur yang memungkinkan pengiriman pesan secara real-time berupa tulisan penggambaran yang biasa dikenal dengan istilah doodle. Namun, yang ingin diteliti lebih lanjut pada penelitian ini adalah sebuah aplikasi yang dapat mengkolaborasikan pengiriman pesan berupa penggambaran secara real-time dan fitur video presentation. Dengan fitur video presentation, pengguna juga dapat merepresentasikan dirinya melalui video streaming agar dapat disaksikan oleh pengguna lainnya pada waktu yang bersamaan. Untuk mengimplementasikan transmisi pesan dua arah (full-duplex) secara real-time antara pengguna pada sebuah aplikasi web, diperlukan teknologi WebSocket. Liu & Sun (2012:2) mengemukakan bahwa WebSocket adalah teknologi yang memungkinkan halaman web untuk menggunakan protokol WebSocket pada komunikasi full-duplex dengan host yang terpisah. Dengan teknologi WebSocket, pengirim dan penerima informasi dapat mengirim sekaligus menerima informasi dalam waktu yang bersamaan melalui sebuah socket tunggal pada web. WebSocket bukanlah sebuah solusi yang pertama kali ditawarkan untuk merealisasikan komunikasi real-time. Contoh teknologi selain WebSocket yang digunakan terdahulu adalah koneksi Hypertext Transfer Protocol (HTTP), yaitu polling dan Comet. Liu mengemukakan bahwa polling dan Comet tidak efisien karena header perlu dilampirkan pada setiap permintaan/interaksi oleh klien ke server. Header ini mengandung informasi seperti jenis protokol, versi protokol, jenis peramban, bahasa transmisi, jenis encoding, timeout, cookie, dan session. Header HTTP ini harus selalu dilampirkan dalam setiap interaksi bahkan untuk pesan yang berskala kecil, seperti Hello World!, sehingga koneksi HTTP seperti polling dan Comet menghasilkan bandwidth yang berukuran besar. Beberapa

3 3 cara telah dilakukan untuk membuat koneksi HTTP menjadi lebih efisien, seperti menggunakan program Firebug dan Turning On Live HTTP Headers, sehingga data pada header diperoleh dengan melakukan pengamatan saja dan tidak perlu dituliskan pada pesan. Namun, metode analisis header ini memerlukan waktu yang lebih lama, sehingga meningkatkan latency (keterlambatan) dalam pengiriman dan penerimaan pesan. Jika dibandingkan dengan koneksi HTTP, informasi pada header koneksi WebSocket jauh lebih efisien karena dapat dibuat menjadi jauh lebih ringkas. Pertama, cookies dan session tidak diperlukan pada protokol WebSocket. Kedua, koneksi WebSocket antara klien dan server hanya perlu dibuat sekali saja sehingga header tidak perlu dilampirkan kembali pada pesan yang berikutnya dan hanya perlu diberikan tambahan informasi pada awal dan akhir pesan yang di-encode menjadi berukuran 2-bit. Oleh dari itu, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berfokus pada pengembangan aplikasi yang mendukung pengiriman pesan berupa penggambaran pada kanvas yang selanjutnya akan disebut dengan istilah canvas sharing dan didukung dengan fitur video presentation. Pengguna hanya perlu menggambar dengan perangkat input mereka pada layar aplikasi dan pengguna lainnya dapat melihat gambar yang sama pada layar komputernya masing-masing. Penggunaan aplikasi ini dapat diarahkan untuk keperluan pembelajaran, diskusi, rapat, presentasi, tutorial, dan keperluan lainnya. Didukung dengan teknologi WebSocket yang merupakan komunikasi full-duplex, pengirim dan penerima informasi dapat melihat sekaligus menggambar pada layar aplikasi pada komputer masing-masing pada waktu yang bersamaan (real-time). Pada penelitian ini, teknologi WebSocket dipilih dibandingkan dengan koneksi HTTP seperti polling dan Comet untuk merealisasikan komunikasi real-time karena tingkat efisiensi pada beban jaringan yang tinggi dan tingkat latency yang lebih rendah Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka terdapat beberapa masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Bagaimana cara yang efisien namun juga efektif agar seseorang dapat berkomunikasi jarak jauh dengan orang lainnya secara online?

4 4 b. Bagaimana jika seseorang ingin mengirim sekaligus menerima informasi dari orang lain yang berada di lokasi yang terpisah dalam waktu yang bersamaan? c. Bagaimana cara yang tepat jika seseorang ingin mengirimkan pesan berupa penggambaran dan tidak terbatas hanya pada huruf, angka, dan karakter spesial yang disediakan pada papan ketik komputer? d. Bagaimana agar komunikasi dapat dilakukan bersama tidak hanya antara dua pengguna? e. Bagaimana jika pengguna ingin menyimpan hasil penggambaran? 1.3. Ruang Lingkup Untuk pembahasan yang terarah pada tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini, maka penulisan skripsi ini akan membahas hal-hal sebagai berikut: a. Aplikasi yang dibuat adalah sebuah aplikasi web yang berjalan pada browser komputer dengan memanfaatkan teknologi WebSocket sehingga beberapa pengguna dapat melihat dan melakukan penggambaran pada browser-nya masing-masing. Aplikasi dirancang dengan menggunakan bahasa JavaScript dengan framework NodeJs. b. Aplikasi memiliki fitur untuk melakukan video presentation sehingga aplikasi dapat mengakses fasilitas kamera yang terpasang pada komputer untuk mendapatkan representasi seseorang pengguna dan disaksikan oleh pengguna lainnya. Fitur ini dapat terwujud dengan menggunakan framework WebRTC (Real-Time Communication). c. Aplikasi yang mendukung multiple users yang terhubung dengan jaringan. d. Aplikasi yang dirancang akan diimplementasikan pada sebuah situs web yang dapat diakses dengan baik melalui komputer dan tidak mendukung browser dari smartphone atau perangkat lainnya. e. Aplikasi akan dibangun dari sisi pengguna saja, sehingga tidak mencakup sisi administrator. f. Pengembangan aplikasi tidak mencakup aspek keamanan, sehingga terdapat kemungkinan bila injection dilakukan pada aplikasi.

5 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penelitian ini adalah: a. Membuat aplikasi multiple rooms canvas sharing (Novo) yang dapat membantu kelancaran pertemuan digital antara pengguna yang berada pada lokasi yang berbeda, sehingga dengan menggunakan aplikasi ini, tidak diperlukan tatap muka secara langsung antara beberapa pengguna dalam melakukan sebuah pertemuan digital. b. Membuat aplikasi yang mengimplementasikan komunikasi dua arah (full-duplex) dengan menggunakan teknologi WebSocket, sehingga pengguna dapat mengirim sekaligus menerima informasi dari pengguna lainnya dalam waktu yang bersamaan. c. Mengembangkan fitur canvas sharing pada aplikasi sehingga pengguna dapat menggambar sebuah objek pada layar kanvas dan pengguna lainnya dapat melihat apa yang digambarkan oleh pengguna tersebut sekaligus menggambarkan objek yang lainnya. d. Membuat aplikasi yang mengimplementasikan fitur multiple rooms, sehingga sebuah pertemuan digital dapat melibatkan beberapa pengguna (lebih dari dua pengguna) dan penyampaian informasi hanya terbatas pada room tersebut. e. Menambahkan fitur chatting agar pengguna dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya pada aplikasi multiple rooms canvas sharing (Novo). Beberapa manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah: a. Pengguna dapat menggambarkan sebuah objek tertentu dan pengguna lainnya yang tergabung dalam sebuah room yang sama dapat melihat dan ikut berinteraksi dalam waktu yang bersamaan (real-time). b. Pengguna dapat melihat tayangan video streaming dari pengguna yang membuat room (room creator) untuk mendukung penyampaian informasi dari pengirim kepada penerima informasi. c. Pengguna dalam sebuah room dapat melakukan chatting untuk menyampaikan pesan tulisan yang dapat diketikkan melalui papan ketik komputer.

6 Metodologi Penelitian 1. Studi Literatur Levy & Ellis (2006:2) mengatakan bahwa menurut Hart, studi pustaka adalah penggunaan ide dalam literatur untuk membenarkan pendekatan tertentu terhadap topik, pemilihan metode, dan demonstrasi bahwa penelitian ini memberikan kontribusi sesuatu yang baru. Sumber literatur berupa buku teks, paper, dan jurnal. 2. Metode Pengembangan Sistem Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem adalah model waterfall. Menurut Pressman (2009:39), model waterfall merupakan model yang paling klasik dan paling lama digunakan. Proses model waterfall dilakukan secara sekuensial dari tahap aktivitas communication sampai deployment. Keuntungan dari model waterfall yaitu cocok untuk sistem perangkat lunak yang bersifat generik dan pengerjaan sistem akan terjadwal dengan baik dan mudah dikontrol. Model waterfall memiliki tahapan sebagai berikut: a. Communication Tahap awal ini memiliki fungsi untuk memberikan gambaran mengenai sistem akhir yang akan dihasilkan dan juga mengumpulkan kebutuhan sistem yang terdiri dari: - Membuat garis besar mengenai tujuan dan sasaran dari sistem yang akan dihasilkan. - Melakukan survei atau dengan kuesioner untuk menentukan target pengguna dan kebutuhan lain yang pengguna harapkan dari sistem yang akan dihasilkan. - Menganalisis masalah dan kendala yang mungkin terjadi beserta solusi untuk menyelesaikannya. - Menganalisis kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak, dan authoring tools serta delivery platform yang tepat untuk digunakan pada tahap selanjutnya. b. Planning Pada tahap ini dilakukan perencanaan untuk pengembangan sistem dengan kemungkinan-kemungkinan yang ada, terdiri dari:

7 7 - Mengembangkan perencanaan manajemen proyek dan perencanaan lainnya. - Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dan menyediakan dasar untuk memperoleh sumber daya tersebut. - Melakukan penjadwalan proyek dengan membuat timeline untuk setiap tahap pengerjaan proyek. c. Modelling Tahap ini merupakan tahap persiapan sebelum pemrograman sistem dimulai, yang terdiri dari: - Menentukan beberapa aspek dari perangkat lunak, seperti fungsi yang dibutuhkan, perilaku, kinerja, dan antarmuka dari sistem. Kebutuhan sistem dan perangkat lunak didokumentasikan dan ditinjau bersama pengguna. - Menerjemahkan kebutuhan menjadi gambaran besar perangkat lunak sehingga dapat dinilai sebelum tahap pemrograman dimulai. d. Construction Pada tahap ini sistem mulai dibangun dengan rincian tugas: - Mengubah rancangan menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh mesin. - Memastikan semua pernyataan bebas dari kesalahan dan memastikan bahwa input yang telah ditentukan akan menghasilkan hasil yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan. e. Deployment Tahap terakhir dalam pengembangan sistem terdiri dari: - Melakukan persiapan implementasi berikut dengan implementasi sistem ke dalam lingkungan tujuan, dan perbaikan dari masalah yang telah ditemukan pada pengujian yang dilakukan pada tahap construction. - Menjelaskan tugas untuk mengoperasikan dan memelihara sistem informasi dalam lingkungan baru.

8 Sistematika Penulisan Berikut merupakan sistematika dalam penyusunan laporan penelitian yaitu: BAB 1: Pendahuluan Pada bab ini, diuraikan latar belakang masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari dibuatnya aplikasi, metodologi penelitian yang digunakan untuk dianalisis, dan sistematika penulisan yang menjelaskan pokok-pokok permasalahan. BAB 2: Landasan Teori Pada bab ini, diuraikan teori-teori yang mendukung penelitian dan penulisan laporan penelitian ini. BAB 3: Metodologi Pada bab ini, dibahas hasil analisis dari permasalahan yang mencakup analisis masalah-masalah yang dihadapi dan perancangan aplikasi yang mencakup perancangan UML (Unified Modelling Language), perancangan layar, dan perancangan basis data. BAB 4: Hasil dan Pembahasan Pada bab ini, dijelaskan implementasi dari aplikasi yang dibuat, sarana yang digunakan baik perangkat lunak maupun perangkat keras yang mendukung aplikasi ini untuk dijalankan, serta cara pengoperasian aplikasi yang telah selesai dirancang. Bab ini juga menguraikan hasil evaluasi dari aplikasi yang telah dibuat. BAB 5: Simpulan dan Saran Pada bab ini, diuraikan kesimpulan secara menyeluruh dari aplikasi yang dibuat dan saran-saran yang dapat dikembangkan atas kekurangankekurangan yang disadari oleh tim penulis untuk penelitian selanjutnya.