ENERGI DAN DAUR HARA KEHIDUPAN. energi bagi kehidupan di bumi, o1. Menyebutkan sumber-sumbe. dalam mengalirkan. n energi idan materi.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ENERGI DAN DAUR HARA KEHIDUPAN. energi bagi kehidupan di bumi, o1. Menyebutkan sumber-sumbe. dalam mengalirkan. n energi idan materi."

Transkripsi

1 KULIA AH 6: ENERGI DAN DAUR HARA KEHIDUPAN otik: Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat o1. Menyebutkan sumber-sumbe energi bagi kehidupan di bumi, menjelaskan proses fotosintesis, dan konsep kestabilan ekosistem dalam mengalirkan n energi idan materi. 2. Menjelaskan aliran energi beserta materi pada jejaring makanan yang terjadi pada ekosistem terestrial ti ldan perairan, konsekuensi k degradasi lingkungan hidup atau ekosistem terhadap aliran energi pada jejarinj ng makanan. 3. Menjelaskan peran pertanian dalam kehidupan manusia. 1

2 SUB POKOK BAHASAN 1: SUMBER-SUM MBER ENERGI Pandangan Kuno tentang Kosmos Firaun Akhnaton menyembah Aten (Dewa Matahari) Firaun Akhnaton menganggap semua hal berkenaan dengan kehidupan diatur oleh Sumber Tena aga Tunggal: Dewa Matahari, Aten Firaun Akhnaton 2

3 Cahaya: Gelombang Elektromagnetik dengan Berbagai Spektrum Gelombang 3

4 Energi Matahari Menjadi Energi Kimia yang Tersimpan pada a Bahan Organik Fotosintesis Glukosa Bahan Organik Lain Bagian Bagian Tumbuhan 4

5 Minyak, Batubara dan Gas Bumi sebagai Simpanan Energi di Bumi Karbohidrat adalah bahan dasar pembentukan bahan organik lain. Bahan organik ini tersimpan pada mahluk hidup hd dan sisa sisanya (termasuk bangkai). Setelah mengalami proses geologi (waktu yang lama, tekanan yang lama), berubah menjadi bahan organik fosil minyak bumi, gas alam, dan batubara. Fosil tersebut berasal ldari tumbuhan hijau dan hewan yang hidup dari tumbuhan juga. Bahan organik fosil tersebut t cadangan yang tersimpan di bumi dan tidak dapat pulih (non renewable). 5

6 Bahan Bakar Fosil Bahan bakar fosil mengandung energi (kimia), saat ini merupakan penggerak utama berbagai kegiatan manusia. Minyak bumi diolah menj adi bensin, minyak tanah, dan minyak diesel. Minyak diesel digunakan untuk mengoperasikan pembangkit listrik ik energi listrik. ik Listrik digunakan untuk menggerakan mesin industri, peralatan perkan ntoran Apakah danhanya rumah tangga dan sebagainya energi dari bahan bakar fosil saja? 6

7 Sumber Energi Selain Bahan Bakar Fosil Biogas Limbah pertanian Angin Energi panas mataha ari Energi potensial Energi panas bumi / Energi gravitasi Energi Nuklir geotermal 7

8 Biogas Bahan: Gas yang dihasilkan dari limbah industri pengolahan dan sisa metabolisma hewan (peternakan) Biogas: Methan CO 2 H 2 S NH 3 Amoniak 60-70% bahan bakar 20-25% 7% 3% 8

9 Energi dari Limbah Pertanian Kompor Sekam 9

10 Angin sebagai Sumber Energi 10

11 Angin dipakai untuk menggerakkan propeler p (baling baling) pembangkit listrik 11

12 Energi Surya sebagai Sumber Energi Listrik Solar cell 12

13 Energi Potensial (Akibat Posisi yang Lebih Tinggi) Contoh: PLTA Air yang terbendung : untuk suplai air (irigasi) sekaligus penggerak turbin pembangkit listrik 13

14 Energi Panas Matahari Dalam proses pengeringan hasil panen pertanian: energi elektromagnetik menjadi energi panas (thermal energy) Kompor bertenaga matahari 14

15 Energi Geotermal (Panas Bumi) Energi yang berasal dari dalam bumi memanaskan air b umi menjadi uap bertekanan tinggi, digunakan untuk menggerakan turb in pembangkit listrik ik tenaga panas bumi. Banyak dimanfaatkan di Selandia Baru, PLTP Kamojang : 116,7 juta ton uap panas, pemakaian 110 juta ton uap 15

16 Energi Gravitasi Pasang-surut air laut Arus air digunakan untuk menggerakkan turbin pembangkit tenaga listrik Biasanya ditemp atkan di kanal atau muara. Problem lingkungan? 16

17 Energi Nuklir Bahan baku: Uranium Pertama kali oleh Enrico Fermi (Universitas Chicago, 1941) Bahaya radiasi: i Kasus Chernobyl dan Fukushima Dai-Ichi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Badan Tenaga Atom Nasional Foto: 17

18 Tumbuhan sebagai Sumber Energi Manfaat Energi bagi Tumbuhan Energi yang dihasilkan digunakan untuk proses oksidasi (Ingat tumbuhan juga perlu bernafas!). Karbon hasil fotosintesis adala ah karbon terikat dalam bentuk senyawa organik. Karbon terikat ini dapat diproses menjadi bermacam-macam senyawa organik untuk proses s metabolisme tumbuhan Karbon terikat disimpan sebagai polisakarida Selulosa: jenis polisakaridaa yang umum ada di tumbuhan; bahan organik berbentuk b serat pembentuk kekekaran k k batang dan daun tumbuhan Polisakarida lain yg berfungsi sebagai cadangan energi adalah amilum (pati), tersimpan dalam umbi, rhizoma, dan umbi batang. Selulosa dan pati merupakan sumber energi bagi herbivora. 18

19 Manfaat Bahan Org ganik pada Tumbuh-Tumbuhan bagi Manusia Pangan Kosmetik Obat Pakan Bahan bakar Bahan Organik Papan Serat Dan lain-lain Minyak Getah 19

20 Fotosintesis Tum mbuhan Hijau Tumbuhan hijau adalah penghasil utama energi kimia melalui sinar surya Energi surya pada klorofil 6CO H 2 O C 6 H 12 O 6 + 6O 2 + 6H 2 O Berapa banyak O 2 dihasi lkan dan berapa banyak CO 2 dan H 2 O yang diikat tumbuhan hijau setiap tahun? Tergantung pada jumlah tumbuhan dan lama penyinaran matahari 20

21 Sejarah Penemu uan Fotosintesis Julius von Sachs (1865): proses fotosintesis terjadi dalam zarah kecil dalam tumbuhan yang berwarna hijau (kloroplast) 21

22 Fotosintesis Fotosintesis melibatkan tumbuh tumbuhan yang ada di darat, perairan air tawar maupun lautan Pengantar Ilmu Pertanian 22 22

23 Proses di Dalam Klorof fil Fotosintesa pada daun berpusat di kloroplast, berbentuk elipsoid, panjangnya 3 x 10-5 mm. Di dalam kloroplast, terdapat lamella (dinding atau membran) yang memisahkan stroma Reaksi terang terjadi pada lamella: menggunakan cahaya Reaksi gelap terjadi pada stroma: tidak menggunakan cahaya 23

24 Fotosintesis Mengha asilkan Gas Oksigen dari Pemecahan Air 6CO H 2 O C 6 H 12O 6 + 6H 2 O + 6O 2 6CO H 2 O C 6 H 12OO 6 +6H 2 O+6O 2 6CO 2 12H 2 O O 2 berasal dari H 2 O C 6 H 12 O 6 6H 2 O 6O 2 24

25 Daur Calvin: Pro oses fotosintesis Dr. Melvin Calvin (penerima Nobel 1961) menjelaskan siklus pembentukan n karbohidrat H 2 O CO 2 Energi surya Reaksi terang ATP ADP NAD DPH + H + Reaksi gelap Glukosa: Karbohidrat berenergi tinggii NADP O 2 H 2 O Lamella Stroma 25

26 REAKSI TERANG: Air dipecah sebagai sumber elektron di sistem cahaya Elektron yang tereksitasi mentransfer energinya ke rangkaian pembawa elektron dengan tingka t energi yang lebih rendah untuk memompa proton (H + ) dari stroma ke ruang dalam tilakoid (matriks) Terjadi perbedaan konsentrasi ion H + antar dua permukaan membran (matriks dan stroma) Beda potensial ini digunakan ion H + kembali ke stroma melewati enzim ATP sintase untuk membentuk ATP dari ADP Elektron akhirnya diterima i oleh penerima elektron terakhir yaitu NADP + sehingga berubah menjadi NADPH 26

27 REAKSI GELAP: Tidak berhubungan langsung g deng gan cahaya memanfaatkan ATP dan NADPH dari reaksi terang untuk mereduksi CO 2 menjadi gula Tetap terjadi pada saat ada cahaya/siang hari Jadi input reaksi gelap: ATP, NADPH, CO 2 27

28 Fotosinte esis Lain: Tidak Menggunakan H 2 O Bakteri merah membuat fotosintesis dengan mengikat H 2 S Energi surya 6CO H 2 S C 6 H 12 O S + 6H 2 O Foto-ototrofik: t t tumbu uhan dan bakteri merah 28

29 Energi Sintesis Kimia Tidak semua makhluk hidup mendapatkan energi dari fotosintesis; beberapa melakukan sintesis kimia Kemo-ototrofik: memanfaatkan energi dari reaksi kimia, seperti bakteri besi, bakteri belerang, bakteri nitrat dan bakteri nitrit Bakteri nitrit var. nitrosamine mengub bah amoniak menjadi nitrit selanjutnya nitrat dan mendapatkan energi nitrifikasi 2NH 3 + 3O 2 2HNO 2 + 2H 2 O kcal 2HNO 2 +O 2 2HNO kcal Bakteri pengoksidasi belerang mendapat energi dari: 2H 2 S + O 2 S 2 + 2H 2 O + energi Bakteri pengoksidasi besi mendapat energi dari: 4Fe H + + O2 4Fe H 2 O + energi 29

30 Berapa Banyak Energ gi Matahari yang Dimanfaatkan untuk Kehidupan? Hanya 1-2% digunakan untuk fotosintesis No 1 Matahari mengirim 2 Tumbuhan memanfaatkan aat a 3 Herbivora memanfaatkan 4 Karnivora tingkat 1 5 Karnivora tingkat 2 Jumlah (kal/tahun) 1.3 x Efisiensi 1 x % 5 x % 1 x % 3 x % 30

31 Apa yang Terjadi Jika Jumlah Tumbuhan Berkurang? Pemanasan global akibat efek rumah kaca dari CO 2 di atmosfir Radiasi cahaya yang terperangkap oleh CO 2 31

32 SUB-POKOK BAHASAN 2: ALIRAN ENERGI DAN MATERI DALAM KEHIDU PAN Rantai Maka anan (Foodchain) Energi Matahari Tumbuhan Herbivor : Pemakan tumbuhan Karnivor tingkat 1 : Pemakan hewan Karnivor tingkat 2 : Pemakan hewan 32

33 Contoh Rantai Makanan Di mana Posisi Manusia? 33

34 Contoh Jejaring Makanan di Laut (Marine Foodweb) 34

35 Contoh Jejaring Makanan di Darat 35

36 Pada Ekosistem yang Seimbang Terjadi Aliran Energi dan Aliran Materi yang Stabil 36

37 Apa yang Akan Terjadi Jika Salah Satu Hilang atau Musnah? Ekosistem Laut 37

38 Apa yang Akan Terjadi Jika Salah Satu Hilang atau Musnah? Predator Ekosistem Darat 38

39 Daur Materi Daur Karbon Karbon diambil dari gas CO 2 oleh tumbuhan utk fotosintesis; CO 2 juga dihasilkan oleh tumbuhan dan hewan sbg hasil pernafasan. Daur karbon melibatkan dua proses yang bersaingan: fotosintesis t i vs pernafasa n. Karbon pada bahan organik hasil fotosintesis memasuki rantai makana an kemudian mati/terdekomposisi; atau langsung terdekomposisi berakhir kembali menjadi CO 2. Persoalan: karbon pada penggunaan minyak fosil menjadi tambahan CO 2 pada daur karbon yang telah ada (sumber pemanasan global). 39

40 Daur Karbon 40

41 Daur Nitrogen Nitrogen merupakan unsur hara pembatas dlm hukum Justus Von Liebig Nitrogen menjadi penyusun utama protein, diperlukan oleh tumbuhan dan hewan dlm jumlah besar Sejumlah besar nitrogen hilang akibat tanah mengalami pembasuhan oleh gerak aliran air dan kegiatan jasad renik Atmosfer mengandung 80% nitrogen bebas Nitrogen dibutuhkan tumbuhan dalam bentuk terikat (dlm bentuk senyawa dengan unsur lain) Fiksasi nitrogen: pembentukan nitrogen dlm bentuk terikat, terjadi di dlm tanah oleh bakteri Jenis bakteri pengikat nitrogen terefisien bersifat simbiotik, dpt mengikat nitrogen jika bekerjasama dg akar tumbuhan polong dan rumpun tropik. 41

42 Daur Nitrogen (lan njutan) Dalam tanah, nitrogen terdapat dala am bahan organik tanah di berbagai tahap pembusukan, namun blm dpt dimanfaatkan tumbuhan Nitrogen dimanfaatkan tumbuhan dlm bentuk ion amonium (NH 4+ ) atau ion nitrat (NO 3 ) Tahapan penguraian asam amino mjd nitrogen anorganik : Nitrogen dalam asam amino akan dibebaskan berupa NH 4+. NH + 4 dalam kondisi aerob (tanah dengan aerasi baik) diubah mjd NO 2 (nitrit), lalu mjd NO 3 (nitrat) oleh mikroorganisme (terutama bakteri) (proses nitrifikasi) Bakteri pengubah ion nitrit dan n itrat bersifat ototrof dan aerob (perlu oksigen), shg kehidupannya dipengaruhi oleh aerasi tanah, suhu dan kandungan air dlm tanah Nitrat dalam kondisi anaerob (tan nah tergenang) g) diambil oleh bakteri pengubah nitrat menjadi gas nitrogen (N 2 ) (proses denitrifikasi), menyebabkan nitrogen hilang ke udara. Proses perubahan nitrat mjd gas nitrogen bersifat anaerob (hanya berlangsung dlm kondisi i tanpa ok ksigen) 42

43 Daur Nitrogen Proses alamiah: melibatkan bakteri untuk fiksasi nitrogen dari udara Proses buatan: nitrogen dibuat menurut proses Haber Bosch nitrogen + hidrogen amoniak ik 43

44 Degradasi Ekosistem Terestrial dan Konsekuensinya Terhadap Aliran Energi dan Materi Foto: hendrichrist83.blogspot.com 44

45 Degradasi Ekosistem Perairan dan Konsekuensinya Terhadap Aliran Energi dan Materi Foto: COREMAP, KKP 45

46 Strategi untuk Men ncegah Dampak Degradasi Lingkungan Hidup Menerapkan prinsip-prinsip konservasi: Menetapkan kawasan konservasi atau kawasan lindung untuk menjaga keanekaragaman hayati dan memelihara fungsi-fungsi ekologi sehingga keseimbangan terjaga baik. Memanfaatkan alam secu ukupnya secara wajar dan memulihkan kerusakan alam menjadi kondisi semula Menerapkan konsep pembangunan bertanggungjawab, yaitu memastikan bahwa pembangu unan menghasilkan dampak serendah mungkin, sehingga pemanfaatan alam dapat berlangsung selama mungkin. Menggunakan green technolog gy, teknologi yang ramah lingkungan 46

47 SUB-POKOK BAHASAN 3: PERAN PERTANIAN Apa Peran Pertanian? Rekayasa Pertanian Mengarahkan arus energi dan zat hara melalui jalur-jalur yang meng guntungkan manusia 47

48 Tujuan Rekay yasa Pertanian Tujuan Rekayasa Pertanian: Menyalurkan arus zat hara yang lewat melalui daur pangan untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat Caranya: menggunakan varietas-varietas yang dibudidayakan (kultivar=cultivated variety y) Pendekatan budidaya diantaranya adalah ikan dan udang dari tambak, madu peternakan dari lebah, kayu jati dari hutan buatan, sapi dari peternakan, biji-bijian dari pertanian di ladang atau sawah, dan sebagainya. Kuliah 6 Pengantar Ilmu-Ilmu Pertanian 48

49 Ciri Utama Pertani ian Modern Meningkatkan produksi pangan dengan cara mempercepat arus zat hara melalui sistem biologi Mempercepat pengembalian zat hara dari tumbuhan dan hewan ke dalam tanah sehingga siap diserap kembali oleh ht tumbuhan baru Bagaimana caranya? Pengolahan tanah, pengawetan tanah, pengairan lahan kering, pengeringann lahan terendam dan pasang surut Penerapan manajemen yang efektif Kuliah 6 Pengantar Ilmu-Ilmu Pertanian 49

50 Apa yang Diperluk kan Tumbuhan untuk Pertumbu hannya? CO 2 dan H 2 Oserta sinar matahari Unsur hara: unsur-un nsur kimia, di tanah maupun di air Derajat keasaman (p H) tanah Untuk pernafasannya, tentu O 2 diperlukan. 50

51 Unsur Hara = Makanan n untuk Tumbuhan Unsur hara adalah bagian (dari tanah) yang diperlukan oleh tumbuhan untuk pertumbuhannya Unsur hara esensial adalah unsur yang sangat diperlukan bagi tanaman, fungsinya tidak dapat digantikan oleh unsur lain sehingga apabila jumlahnya tidak cukup maka tidak dapat tumbuh normal. Unsur makro (dibutuhkan banyak); unsur mikro (dibutuhkan sedikit) Sumber unsur hara yang umum adalah tanah. Kimia tanah sangat menentukan pertumbuhan tumbuhan. 51

52 HUKUM MINIMUM JUSTUS VON LIEBIG Justus von Leibig dan konsep kapasitas lahan sebagai tanah yang subur. Dalam contoh di atas Kalium adalah faktor penentu kesuburan tanah. Jika ada unsur lain yang lebih rendah kadarnya maka unsur lain tersebut menjadi faktor penentu kesuburan tanah. 52

53 Kebutuhan Hara Tum mbuhan dan Hewan TUMBUHAN Unsur kimia anorganik Unsur makro: Nitrogen (N) Kalsium (Ca) Kalium (K) Fosfor (P) Magnesium (Mg) Sulfur (belerang, S) HEWAN/MANUSIA Senyawa-senyawa organik Unsur makro: Nitrogen (asam amino) Kalsium Fosfor Magnesiumi Kalium Natrium Klor Sulfur (belerang) 53

54 Kebutuhan Hara Tum mbuhan dan Hewan TUMBUHAN Unsur mikro: Besi (Fe) Mangan (Mn) Tembaga (Cu) Seng (Zn) Molibden (Mo) Bor (B) Klor (Cl) HEWAN/MANUSIA Unsur mikro: Besi i( (Fe) Mangan (Mn) Tembaga (Cu) Seng (Zn) Molibden (Mo) Bor (B) Cobalt (Co) Yodium (I) Selenium (Se) 54

55 Unsur Hara Tumbuhan Fosfor: dalam asam nukleat,berperan sbg. pengangkut energi (ATP-ADP), diperlukan dalam jumlah kecil dalam bentuk superfosfat. Fosfor lebih tahan pembasuhan, ketersediaannya tergantung pada ph Htanah. Kalium: diperlukan dalam jumlah agak banyak, tersedia sebagai ion dapat-tukar t tererap pada permukaan koloid tanah. Humus kaya kalium, tetapi dalam bentuk yangtidak dapat dimanfaatkan langsung sehingga perlu pemupukan. Pupuk Kalium yg dibutuhkan da alam bentuk Kalium Klorida. 55

56 Unsur Hara Tumbuhan Kalsium: tinggi pada kacang-kacangan, rendah pada rumput-rumputan. Jarang sebagai unsur pembatas, berpengaruh pada kegiatan mikroba, ph dan ketersediaan unsur lain. Magnesium: penyusun mole ekul klorofil. Kekurangan menyebabkan klorosis. Belerang: penyusun sistin dan metionin (dua jenis asam amino), serta vitamin biotin dan tiamin. Selalu tersedia karena penghancuran mineral pirit. Mn, B, Mo, Fe, Zn, Cu dan Cl diperlukan tumbuhan dalam jumlah sedikit. Kekurangan unsur hara ini dapat menghambat produktivitas tumbuhan. 56

57 Perbandingan Kem ampuan Membuat Zat Organik: Tumbuhan vs Hewan Tumbuhan mampu membuat berbagai jenis zat organik sedangkan kemampuan hewan sangat terbatas. Hewan tidak dapat mencerna selolusa. Herbivora mencerna selulosa menjadi gula dengan bantuan bakteri di sistem pencernaannya. Kemampuan mencerna selulosa l inii tercermin pada sistem pencernaan yang dimiliki setiap hewan. Hewan bukan pemamah biak memerlukan vitamin A, D, E, K, asam askorbat, tiamin, riboflavin, niasin, vitamin B6, asam pantotenat, dan vitamin B12 Agar energi dapat tetap mengalir dalam jalur yang menguntungkan tersebut, maka unsur hara untuk tumbuhan dan hewan harus selalu dipulihkan. 57

58 Selamat Belajar. Sampai Bertemu Kembali pada Kuliah Minggu ke 7 58

Bahan Bakar Fosil SUB POKOK BAHASAN 1: SUMBER SUMBER ENERGI 9/6/2016 KULIAH 6: ENERGI DAN DAUR HARA KEHIDUPAN. Pandangan Kuno tentang Kosmos

Bahan Bakar Fosil SUB POKOK BAHASAN 1: SUMBER SUMBER ENERGI 9/6/2016 KULIAH 6: ENERGI DAN DAUR HARA KEHIDUPAN. Pandangan Kuno tentang Kosmos KULIAH 6: ENERGI DAN DAUR HARA KEHIDUPAN otik: Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat o1. Menyebutkan sumber-sumber energi bagi kehidupan di bumi, menjelaskan proses fotosintesis, dan konsep kestabilan

Lebih terperinci

PENGANTAR ILMU PERTANIAN (IPB 107), SKS =2(2-0) =

PENGANTAR ILMU PERTANIAN (IPB 107), SKS =2(2-0) = PENGANTAR ILMU PERTANIAN (IPB 107), SKS =2(2-0) = TOPIK : DAUR HARA KEHIDUPAN TIK : Setelah mengikuti kuliah ini, anda akan dapat menjelaskan Daur Hara Kehidupan. 1. PELESTARIAN KEHIDUPAN PERLU KESETIMBANGAN

Lebih terperinci

TOPIK 7 : FOTOSINTESIS DAN ENERGI KEHIDUPAN

TOPIK 7 : FOTOSINTESIS DAN ENERGI KEHIDUPAN TOPIK 7 : FOTOSINTESIS DAN ENERGI KEHIDUPAN TIK : Setelah mengikuti kuliah ini, anda dapat menjelaskan Fotosintesis dan energi kehidupan. Pengantar Ilmu Pertanian 1 Energi Energi Surya / Energi Elektromagnetik

Lebih terperinci

PERTEMUAN IV: FOTOSINTESIS. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

PERTEMUAN IV: FOTOSINTESIS. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 PERTEMUAN IV: FOTOSINTESIS Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 FOTOSINTESIS Pokok Bahasan: Peran Tumbuhan dan Fotosintesis Tumbuhan sebagai produser Tempat terjadinya Fotosintesis Pemecahan air

Lebih terperinci

BAB VIII PROSES FOTOSINTESIS, RESPIRASI DAN FIKSASI NITROGEN OLEH TANAMAN

BAB VIII PROSES FOTOSINTESIS, RESPIRASI DAN FIKSASI NITROGEN OLEH TANAMAN BAB VIII PROSES FOTOSINTESIS, RESPIRASI DAN FIKSASI NITROGEN OLEH TANAMAN 8.1. Fotosintesis Fotosintesis atau fotosintesa merupakan proses pembuatan makanan yang terjadi pada tumbuhan hijau dengan bantuan

Lebih terperinci

5 Kimia dalam Ekosistem. Dr. Yuni. Krisnandi

5 Kimia dalam Ekosistem. Dr. Yuni. Krisnandi 5 Kimia dalam Ekosistem Dr. Yuni. Krisnandi 13-10-06 Pendahuluan: apakah ekosistem itu? Suatu ekosistem teridiri dari komunitas biologi yang terjadi di suatu daerah, dan faktor-faktor kimia dan fisika

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai prospek cerah untuk dapat dikembangkan. Cabai dimanfaatkan oleh masyarakat dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB 4 SIKLUS BIOGEOKIMIA

BAB 4 SIKLUS BIOGEOKIMIA Siklus Biogeokimia 33 BAB 4 SIKLUS BIOGEOKIMIA Kompetensi Dasar: Menjelaskan siklus karbon, nitrogen, oksigen, belerang dan fosfor A. Definisi Siklus Biogeokimia Siklus biogeokimia atau yang biasa disebut

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan

TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan 4 TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan unsur-unsur esensial bagi pertumbuhan tanaman (Hadisuwito, 2008). Tindakan mempertahankan dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Klasifikasi tanaman padi adalah sebagai berikut: Divisi Sub divisi Kelas Keluarga Genus Spesies : Spermatophyta : Angiospermae : Monotyledonae : Gramineae (Poaceae)

Lebih terperinci

FOTOSINTESIS. Fotosintesis 1

FOTOSINTESIS. Fotosintesis 1 FOTOSINTESIS Fotosintesis 1 CAKUPAN MATERI Peran Fotosintesis Sejarah Fotosintesis Tempat terjadinya Fotosintesis Reaksi-reksi Fotosintesis Reaksi Terang Reaksi Gelap Tumbuhan C3, C4 dan CAM Fotosintesis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikroorganisme Lokal (MOL) Mikroorganisme lokal (MOL) adalah mikroorganisme yang dimanfaatkan sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik padat maupun pupuk cair. Bahan utama

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai ekonomis, serta harus terus dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pupuk Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ke tanah dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal digunakan adalah kotoran

Lebih terperinci

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN I. K e l a s. Kurikulum 2006/2013. A. Pengertian Lingkungan Hidup

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN I. K e l a s. Kurikulum 2006/2013. A. Pengertian Lingkungan Hidup Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Tanah Tanah adalah kumpulan benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air dan udara,

Lebih terperinci

1 Asimilasi nitrogen dan sulfur

1 Asimilasi nitrogen dan sulfur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan tingkat tinggi merupakan organisme autotrof dapat mensintesa komponen molekular organik yang dibutuhkannya, selain juga membutuhkan hara dalam bentuk anorganik

Lebih terperinci

4. Jenis pupuk. Out line. 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman

4. Jenis pupuk. Out line. 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman PUPUK Out line 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman 4. Jenis pupuk 5. Proses pembuatan pupuk 6. Efek penggunaan pupuk dan lingkungan Definisi

Lebih terperinci

DAUR BIOGEOKIMIA 1. DAUR/SIKLUS KARBON (C)

DAUR BIOGEOKIMIA 1. DAUR/SIKLUS KARBON (C) DAUR BIOGEOKIMIA 1. DAUR/SIKLUS KARBON (C) Berkaitan dengan siklus oksigen Siklus karbon berkaitan erat dengan peristiwa fotosintesis yang berlangsung pada organisme autotrof dan peristiwa respirasi yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan menguntungkan untuk diusahakan karena

Lebih terperinci

Munawar Raharja POLTEKKES BANJARMASIN Jurusan Kesehatan Lingkungan Banjarbaru

Munawar Raharja POLTEKKES BANJARMASIN Jurusan Kesehatan Lingkungan Banjarbaru Munawar Raharja POLTEKKES BANJARMASIN Jurusan Kesehatan Lingkungan Banjarbaru Tujuan Instruksional Khusus Pada Akhir Perkuliahan Mhs memahami konsep dasar Kimia Tanah dlm hub.nya dg Kes.ling.,dan Kes.Masy.

Lebih terperinci

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA UNSUR HARA MAKRO UTAMA N P K NITROGEN Phosfat Kalium UNSUR HARA MAKRO SEKUNDER Ca Mg S Kalsium Magnesium Sulfur

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura berjenis umbi lapis yang memiliki banyak manfaat dan bernilai ekonomis tinggi serta

Lebih terperinci

K I M I A P E R T A N I A N

K I M I A P E R T A N I A N Hubungan Kimia dan Pertanian Teori Maltus : Populasi dan pangan Tumbuhan : fotosintesis pangan Hara MAKRO : N, P, K Hara MIKRO : B, Cu, Fe, Mn, Mo, Zn, Cl Hara sekunder : Mg, Ca, S Teori MALTUS (1830)

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.1 PENELITIAN PENDAHULUAN Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menentukan titik kritis pengenceran limbah dan kondisi mulai mampu beradaptasi hidup pada limbah cair tahu. Limbah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ketanah atau tajuk tanaman dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal

Lebih terperinci

PERANAN MIKROORGANISME DALAM SIKLUS UNSUR DI LINGKUNGAN AKUATIK

PERANAN MIKROORGANISME DALAM SIKLUS UNSUR DI LINGKUNGAN AKUATIK PERANAN MIKROORGANISME DALAM SIKLUS UNSUR DI LINGKUNGAN AKUATIK 1. Siklus Nitrogen Nitrogen merupakan limiting factor yang harus diperhatikan dalam suatu ekosistem perairan. Nitrgen di perairan terdapat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian yang cukup banyak digemari, karena memiliki kandungan gula yang relatif tinggi

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 13 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Sifat Kimia Tanah Data sekunder hasil analisis kimia tanah yang diamati yaitu ph tanah, C-Org, N Total, P Bray, kation basa (Ca, Mg, K, Na), kapasitas

Lebih terperinci

INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM

INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM 1. Interaksi antar Organisme Komponen Biotik Untuk memenuhi kebutuhannya akan makanan, setiap organisme melakukan interaksi tertentu dengan organisme lain. Pola-pola

Lebih terperinci

SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME

SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME Metabolisme adalah seluruh reaksi kimia yang dilakukan oleh organisme. Metabolisme juga dapat dikatakan sebagai proses

Lebih terperinci

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA UNSUR HARA MAKRO UTAMA N P K NITROGEN Phosfat Kalium UNSUR HARA MAKRO SEKUNDER Ca Mg S Kalsium Magnesium Sulfur UNSUR

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan

TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan Pupuk adalah penyubur tanaman yang ditambahkan ke tanah untuk menyediakan unsur-unsur yang diperlukan tanaman. Pemupukan merupakan suatu upaya untuk menyediakan unsur hara yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan oleh para petani di Indonesia. Kacang hijau dapat dikonsumsi dalam berbagai macam

Lebih terperinci

1. Terlibat langsung dalam fungsi metabolisme tanaman (involved in plant metabolic functions).

1. Terlibat langsung dalam fungsi metabolisme tanaman (involved in plant metabolic functions). Hara esensial : 1. Terlibat langsung dalam fungsi metabolisme tanaman (involved in plant metabolic functions). 2. Tanaman tidak akan sempurna siklus hidupnya tanpa adanya unsur tersebut (plant can not

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang memiliki banyak manfaat yaitu selain dapat dimanfaatkan sebagai sayur, lalapan, salad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Air limbah dari proses pengolahan kelapa sawit dapat mencemari perairan karena kandungan zat organiknya tinggi, tingkat keasaman yang rendah, dan mengandung unsur hara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perikanan. Pakan juga merupakan faktor penting karena mewakili 40-50% dari

I. PENDAHULUAN. perikanan. Pakan juga merupakan faktor penting karena mewakili 40-50% dari I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam budidaya perikanan. Pakan juga merupakan faktor penting karena mewakili 40-50% dari biaya produksi. Pakan

Lebih terperinci

BAB IV METABOLISME. Proses pembentukan atau penguraian zat di dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi.

BAB IV METABOLISME. Proses pembentukan atau penguraian zat di dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi. BAB IV METABOLISME Proses pembentukan atau penguraian zat di dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi METABOLISME ANABOLISME Proses Pembentukan Contoh: Fotosintesis, Kemosintesis Sintesis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh membentuk rumpun dengan tinggi tanaman mencapai 15 40 cm. Perakarannya berupa akar

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Penelitian pembuatan pupuk organik cair ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Limbah Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Secara

Lebih terperinci

PENYERAPAN UNSUR HARA OLEH AKAR DAN DAUN

PENYERAPAN UNSUR HARA OLEH AKAR DAN DAUN PENYERAPAN UNSUR HARA OLEH AKAR DAN DAUN Unsur hara yang diperuntukkan untuk tanaman terdiri atas 3 kategori. Tersedia dari udara itu sendiri, antara lain karbon, karbondioksida, oksigen. Ketersediaan

Lebih terperinci

KULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN

KULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN KULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN Hubungan air tanah dan Tanaman Fungsi air bagi tanaman Menjaga tekanan sel Menjaga keseimbangan suhu Pelarut unsur hara Bahan fotosintesis

Lebih terperinci

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. BIO210 Mikrobiologi Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. Kuliah 4-5. METABOLISME Ada 2 reaksi penting yang berlangsung dalam sel: Anabolisme reaksi kimia yang menggabungkan bahan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk), 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Selada Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk), khususnya dalam hal bentuk daunnya. Tanaman selada cepat menghasilkan akar tunggang diikuti

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Mineralisasi N dari Bahan Organik yang Dikomposkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Mineralisasi N dari Bahan Organik yang Dikomposkan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mineralisasi N dari Bahan Organik yang Dikomposkan Bahan organik adalah bagian dari tanah yang merupakan suatu sistem kompleks dan dinamis, yang bersumber dari bahan-bahan yang

Lebih terperinci

MIKROBIOLOGI PANGAN TITIS SARI

MIKROBIOLOGI PANGAN TITIS SARI MIKROBIOLOGI PANGAN TITIS SARI Ilmu yang mempelajari kehidupan makhluk mikroskopik Mikroorganisme atau jasad renik MIKROBIOLOGI Ukuran sangat kecil, hanya dapat diamati dengan bantuan mikroskop Spoilage

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan pakannya berupa hijauan. Pakan hijauan dengan kualitas baik dan kuantitas yang cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan dan gizi merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembangunan. Komponen ini merupakan kontribusi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber daya alam untuk keperluan sesuai kebutuhan hidupnya. 1 Dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber daya alam untuk keperluan sesuai kebutuhan hidupnya. 1 Dalam suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisme atau makhluk hidup apapun dan dimanapun mereka berada tidak akan dapat hidup sendiri. Kelangsungan hidup suatu organisme akan bergantung kepada organisme lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu jenis tanaman pangan yang menjadi mata pencaharian masyarakat adalah tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman dapat memenuhi siklus hidupnya dengan menggunakan unsur hara. Fungsi hara tanaman tidak dapat digantikan oleh unsur lain dan apabila tidak terdapat suatu hara

Lebih terperinci

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN FUNGSI AIR Penyusun tubuh tanaman (70%-90%) Pelarut dan medium reaksi biokimia Medium transpor senyawa Memberikan turgor bagi sel (penting untuk pembelahan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tebu ( Saccharum officinarum L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tebu ( Saccharum officinarum L.) 3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tebu (Saccharum officinarum L.) Saccharum officinarum L., merupakan spesies tebu yang termasuk dalam kelas monokotiledon, ordo Glumaceae, famili Graminae, dan genus Saccharum

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.2. Stroma. Grana. Membran luar

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.2. Stroma. Grana. Membran luar SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.2 1. Proses fotosintesis berlangsung dalam dua tahap, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang berlangsung di... Membran tilakoid Stroma

Lebih terperinci

Beberapa Sifat Kimia Tanah antara lain :

Beberapa Sifat Kimia Tanah antara lain : SIFAT KIMIA TANAH Beberapa Sifat Kimia Tanah antara lain : 1. Derajat Kemasaman Tanah (ph) Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan nilai ph. Nilai ph menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asli Indonesia. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini

BAB I PENDAHULUAN. asli Indonesia. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kacang panjang sudah lama dikenal di Indonesia, tetapi bukan tanaman asli Indonesia. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini tumbuh dan menyebar

Lebih terperinci

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN FUNGSI AIR Penyusun tubuh tanaman (70%-90%) Pelarut dan medium reaksi biokimia Medium transpor senyawa Memberikan turgor bagi sel (penting untuk pembelahan

Lebih terperinci

PENGANTAR ILMU PERTANIAN PERTEMUAN KE-8 SUMBERDAYA LAHAN

PENGANTAR ILMU PERTANIAN PERTEMUAN KE-8 SUMBERDAYA LAHAN PENGANTAR ILMU PERTANIAN PERTEMUAN KE-8 SUMBERDAYA LAHAN Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Dr. Ir. Budiarto, MP. Program Studi Agribisnis UPN Veteran Yogyakarta 1 TANAH PERTANIAN Pertanian berasal dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi untuk tanaman dan

I. PENDAHULUAN. berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi untuk tanaman dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran tanaman. Secara kimiawi tanah berfungsi sebagai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebanyakan sawah digunakan untuk bercocok tanam padi (Sofyan dkk., 2007).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebanyakan sawah digunakan untuk bercocok tanam padi (Sofyan dkk., 2007). II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lahan Sawah Sawah adalah lahan pertanian yang secara fisik berpermukaan rata, dibatasi oleh pematang, serta dapat ditanami padi, palawija atau tanaman budidaya lainnya. Kebanyakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman yang banyak mengonsumsi pupuk, terutama pupuk nitrogen (N) adalah tanaman padi sawah, yaitu sebanyak 72 % dan 13 % untuk palawija (Agency for Agricultural Research

Lebih terperinci

3. ARUS ENERGI DAN DAUR MATERI DALAM EKOSISTEM

3. ARUS ENERGI DAN DAUR MATERI DALAM EKOSISTEM 3. ARUS ENERGI DAN DAUR MATERI DALAM EKOSISTEM 3.1. PENGERTIAN ARUS ENERGI DAN DAUR MATERI Semua organisme memerlukan energi untuk tumbuh, berkembang biak, bergerak dan melaksanakan fungsi-fungsi tubuhnya.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai 13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Keluarga ini diduga memiliki sekitar 90 genus dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. memiliki empat buah flagella. Flagella ini bergerak secara aktif seperti hewan. Inti

TINJAUAN PUSTAKA. memiliki empat buah flagella. Flagella ini bergerak secara aktif seperti hewan. Inti II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Biologi Tetraselmis sp. Tetraselmis sp. merupakan alga bersel tunggal, berbentuk oval elips dan memiliki empat buah flagella. Flagella ini bergerak secara aktif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pertanian organik itu sendiri diantaranya untuk menghasilkan produk

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pertanian organik itu sendiri diantaranya untuk menghasilkan produk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian organik merupakan suatu kegiatan budidaya pertanian yang menggunakan bahan-bahan alami serta meminimalisir penggunaan bahan kimia sintetis yang dapat merusak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pemanasan global adalah kejadian terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari (inframerah atau gelombang panas) yang dipancarkan oleh bumi sehingga tidak dapat

Lebih terperinci

ENERGI IPA UNTUK KELAS 7 SMP.

ENERGI IPA UNTUK KELAS 7 SMP. ENERGI www.funtutor.co.id PENGERTIAN ENERGI Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha (kerja) atau melakukan suatu perubahan. Kendaraan bermotor tidak akan berjalan tanpa ada bahan bakar Manusia membutuhkan

Lebih terperinci

PERTEMUAN XIV: EKOSISTEM DAN BIOLOGI KONSERVASI. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

PERTEMUAN XIV: EKOSISTEM DAN BIOLOGI KONSERVASI. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 PERTEMUAN XIV: EKOSISTEM DAN BIOLOGI KONSERVASI Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 1 EKOSISTEM Topik Bahasan: Aliran energi dan siklus materi Struktur trofik (trophic level) Rantai makanan dan

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Biologi

Antiremed Kelas 12 Biologi Antiremed Kelas 12 Biologi UTS BIOLOGI latihan 1 Doc Name : AR12BIO01UTS Version : 2014-10 halaman 1 01. Perhatikan grafik hasil percobaan pertumbuhan kecambah di tempat gelap, teduh, dan terang berikut:

Lebih terperinci

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT BAHAN BAKU DAN PRODUK BIOINDUSTRI Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya Email :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar mata

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar mata BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar mata pencaharian warga berada di bidang pertanian. Melihat kenyataan tersebut, kebutuhan akan pupuk untuk meningkatkan

Lebih terperinci

III. NUTRISI DAN MEDIUM KULTUR MIKROBA

III. NUTRISI DAN MEDIUM KULTUR MIKROBA III. NUTRISI DAN MEDIUM KULTUR MIKROBA Medium pertumbuhan (disingkat medium) adalah tempat untuk menumbuhkan mikroba. Mikroba memerlukan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan energi dan untuk bahan pembangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal dari organik maupun anorganik yang diperoleh secara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35

I. PENDAHULUAN. Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35 kilogram sayuran per kapita per tahun. Angka itu jauh lebih rendah dari angka konsumsi

Lebih terperinci

4.1 PENGERTIAN DAUR BIOGEOKIMIA

4.1 PENGERTIAN DAUR BIOGEOKIMIA 4.DAUR BIOGEOKIMIA 4.1 PENGERTIAN DAUR BIOGEOKIMIA Dalam lingkungan, unsur-unsur kimia termasuk juga unsur protoplasma yang penting akan beredar di biosfer mengikuti jalur tertentu yaitu dari lingkungan

Lebih terperinci

Tabel Perbedan Reaksi terang dan Reaksi gelap secara mendasar: Tempat membran tilakoid kloroplas stroma kloroplas

Tabel Perbedan Reaksi terang dan Reaksi gelap secara mendasar: Tempat membran tilakoid kloroplas stroma kloroplas Tabel Perbedan Reaksi terang dan Reaksi gelap secara mendasar: Reaksi Terang Reaksi Gelap Tempat membran tilakoid kloroplas stroma kloroplas Kebutuhan Cahaya membutuhkan cahaya tidak membutuhan cahaya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kubis adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kubis adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kubis (Brassica oleracea L.) merupakan jenis sayuran yang sebagian besar daunnya bewarna hijau pucat dengan bentuk bulat serta lonjong. Sayuran ini mengandung vitamin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara yang nilai produksi pertaniannya belum mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya secara mandiri sehingga masih ketergantungan

Lebih terperinci

BIOLOGI. Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt

BIOLOGI. Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt BIOLOGI Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt Metabolisme Sel Metabolisme Metabolisme merupakan totalitas proses kimia di dalam tubuh. Metabolisme meliputi segala aktivitas hidup yang bertujuan agar sel

Lebih terperinci

SIKLUS OKSIGEN. Pengertian, Tahap, dan Peranannya

SIKLUS OKSIGEN. Pengertian, Tahap, dan Peranannya SIKLUS OKSIGEN Pengertian, Tahap, dan Peranannya Apa yang terbesit dalam pikiran anda bila mendengar kata oksigen? Seperti yang kita tahu, oksigen bagian dari hidup kita yang sangat kita butuhkan keberadaannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari daerah Brasilia (Amerika Selatan). Sejak awal abad ke-17 kacang tanah telah

BAB I PENDAHULUAN. dari daerah Brasilia (Amerika Selatan). Sejak awal abad ke-17 kacang tanah telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kacang tanah (Arachis hypogea. L) merupakan tanaman yang berasal dari daerah Brasilia (Amerika Selatan). Sejak awal abad ke-17 kacang tanah telah dibudidayakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kesadaran manusia akan kesehatan menjadi salah satu faktor kebutuhan sayur dan buah semakin meningkat. Di Indonesia tanaman sawi merupakan jenis sayuran

Lebih terperinci

KEHIDUPAN SEL PELEPASAN ENERGI DALAM SEL

KEHIDUPAN SEL PELEPASAN ENERGI DALAM SEL KEHIDUPAN SEL PELEPASAN ENERGI DALAM SEL Gimana UTSnya??? LUMAYAN...????!!? SILABUS PERTEMUAN KE- TGL MATERI 8 15 NOV 9 22 NOV 10 29 NOV KEHIDUPAN SEL (PELEPASAN ENERGI DALAM SEL) KEHIDUPAN SEL (PELEPASAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Kandungan Unsur Hara Makro pada Serasah Daun Bambu. Unsur Hara Makro C N-total P 2 O 5 K 2 O Organik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Kandungan Unsur Hara Makro pada Serasah Daun Bambu. Unsur Hara Makro C N-total P 2 O 5 K 2 O Organik digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Unsur Hara Makro Serasah Daun Bambu Analisis unsur hara makro pada kedua sampel menunjukkan bahwa rasio C/N pada serasah daun bambu cukup tinggi yaitu mencapai

Lebih terperinci

Pendahuluan ENERGI DAN LISTRIK PERTANIAN. Jika Σ E meningkat kegiatan : - ekonomi - ilmu pengetahuan - apresiasi manusia Akan berkembang dengan subur

Pendahuluan ENERGI DAN LISTRIK PERTANIAN. Jika Σ E meningkat kegiatan : - ekonomi - ilmu pengetahuan - apresiasi manusia Akan berkembang dengan subur ENERGI DAN LISTRIK PERTANIAN Pendahuluan Segala sesuatu di dunia sangat bergantung kepada. Misalnya: - Air untuk mandi hasil pemompaan dengan - sikat gigi sesuatu yang dihasilkan dengan. (proses produk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. yang baik yaitu : sebagai tempat unsur hara, harus dapat memegang air yang

TINJAUAN PUSTAKA. yang baik yaitu : sebagai tempat unsur hara, harus dapat memegang air yang TINJAUAN PUSTAKA Kompos Kulit Buah Kakao Ada empat fungsi media tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang baik yaitu : sebagai tempat unsur hara, harus dapat memegang air yang tersedia bagi tanaman,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan 18 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman kailan adalah salah satu jenis sayuran yang termasuk dalam kelas dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan cabang-cabang akar

Lebih terperinci

NERACA HARA PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO

NERACA HARA PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO NERACA HARA KEBUN KAKAO PRODUKSI = f (Tanaman, Tanah, Air, Cahaya) Tanaman = bahan tanam (klon, varietas, hibrida) Tanah = kesuburan tanah Air = ketersediaan air Cahaya = intensitas cahaya KOMPOSISI TANAH

Lebih terperinci

Siklus energi, siklus materi, siklus biogeokimia, daur biogeokimia,dan nitrifikasi. (Pertemuan 4)

Siklus energi, siklus materi, siklus biogeokimia, daur biogeokimia,dan nitrifikasi. (Pertemuan 4) Siklus energi, siklus materi, siklus biogeokimia, daur biogeokimia,dan nitrifikasi (Pertemuan 4) Siklus energi, siklus materi, siklus biogeokimia, daur biogeokimia,dan nitrifikasi Siklus Energi Lebih ditekankan

Lebih terperinci

Ilmu Tanah dan Tanaman

Ilmu Tanah dan Tanaman Ilmu Tanah dan Tanaman Pupuk dan Kesuburan Pendahuluan Pupuk adalah semua bahan yang ditambahkan kepada tanah dengan tujuan memperbaiki sifat fisis, sifat kimia, dan sifat biologi tanah. Sifat fisis tanah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan zat gizi yang lengkap dalam menu makanan yang sehat dan seimbang

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan zat gizi yang lengkap dalam menu makanan yang sehat dan seimbang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sayuran bagi manusia sangat erat hubungannya dengan kesehatan, sebab sayuran banyak mengandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama adanya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Limbah Organik Cair Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab pencemaran berupa zat atau bahan yang dianggap tidak memiliki manfaat bagi masyarakat.

Lebih terperinci

a.daur Air/H2O (daur/siklus hidrologi)

a.daur Air/H2O (daur/siklus hidrologi) Daur Biogeokimia : - pertukaran atau perubahan yang terus menerus, antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup. - Dalam suatu ekosistem, materi pada setiap tingkat trofik tidak hilang. - Materi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan

PENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakan menjadi salah satu faktor penentu dalam usaha peternakan, baik terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan tercapai bila mendapat

Lebih terperinci

HASIL DA PEMBAHASA. Tabel 5. Analisis komposisi bahan baku kompos Bahan Baku Analisis

HASIL DA PEMBAHASA. Tabel 5. Analisis komposisi bahan baku kompos Bahan Baku Analisis IV. HASIL DA PEMBAHASA A. Penelitian Pendahuluan 1. Analisis Karakteristik Bahan Baku Kompos Nilai C/N bahan organik merupakan faktor yang penting dalam pengomposan. Aktivitas mikroorganisme dipertinggi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan tidak akan jadi masalah jika jumlah yang dihasilkan sedikit. Bahaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan tidak akan jadi masalah jika jumlah yang dihasilkan sedikit. Bahaya 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biogas Biogas menjadi salah satu alternatif dalam pengolahan limbah, khususnya pada bidang peternakan yang setiap hari menyumbangkan limbah. Limbah peternakan tidak akan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sayuran merupakan tanaman hortikultura yang memiliki peran sebagai sumber vitamin dan mineral.

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sayuran merupakan tanaman hortikultura yang memiliki peran sebagai sumber vitamin dan mineral. I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sayuran merupakan tanaman hortikultura yang memiliki peran sebagai sumber vitamin dan mineral. Sayuran juga dibutuhkan masyarakat sebagai asupan makanan yang segar dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha budidaya ikan pada dewasa ini nampak semakin giat dilaksanakan baik secara intensif maupun ekstensif. Usaha budidaya tersebut dilakukan di perairan tawar, payau,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pupuk Organik Cair Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan sebagian unsur esensial bagi pertumbuhan tanaman. Peran pupuk sangat dibutuhkan oleh tanaman

Lebih terperinci