PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ISCSI PADA INTERKONEKSI ROUTING: PERBANDINGAN BANDWIDTH DOWNLOAD DAN UPLOAD
|
|
- Ari Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ISCSI PADA INTERKONEKSI ROUTING: PERBANDINGAN BANDWIDTH DOWNLOAD DAN UPLOAD ti Gratianus Nafiri Larosa Program Studi Sistem Informasi, kultas Ilmu Komputer, Universitas Methodist Indonesia Jl. Hang Tuah 8 Medan Telp. (061) , ks. (061) fatignlarosa@gmail.com ABSTRAK Server yang memberi berbagai layanan/service akan semakin terbebani jika penyimpanan data dilakukan pada media lokal. Saat ini data-data dibutuhkan oleh Client secara intensif sehingga jika Server masih memiliki penyimpanan data yang konvensional, akan menghadapi beberapa permasalahan antara lain efektifitas, fleksibilitas dan scalable. Pada paper ini ditunjukkan bagaimana perancangan dan implementasi konsep atau sistem penyimpanan eksternal yang terpusat pada suatu jaringan komputer. Konsep tersebut adalah Network Attached Storage (NAS) yang memanfaatkan FreeNAS, suatu Software yang berbasis FreeBSD, tidak membutuhkan hardware tinggi serta gratis. FreeNAS menyediakan protokol iscsi, yang merupakan standard protokol untuk konsolidasi storage data pada jaringan TCP/IP. Selain itu paper ini juga memberikan perbandingan bandwidth upload dan download, baik yang menggunakan Initiator pada Windows Server 2003 atau Windows Server Hasil pengujian menunjukkan bahwa bandwidth pada Initiator Windows Server 2008 lebih tinggi dibanding jika menggunakan Initiator Windows Server Perancangan dan implementasi jaringan berbasis interkoneksi routing sehingga tidak terkesan jaringan yang sangat sederhana. Perancangan dan implementasi tersebut dilakukan dengan memanfaatkan Oracle VirtualBox. Kata Kunci: bandwidth, protokol iscsi, freenas, virtual box 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak perusahaan, institusi atau organisasi membangun jaringan komputer sendiri, termasuk private cloud computing dengan penyimpanan data terpusat pada media penyimpanan lokal di suatu server. Penyimpanan data terpusat menggunakan sistem penyimpanan eksternal terpusat untuk seluruh atau sebagian besar layanan, seperti Backup Data, Data Loss Prevention System (Defni, et al, 2013). Kebutuhan akan penggunaan media penyimpanan eksternal terpusat dalam suatu jaringan semakin diperlukan untuk memenuhi unsur efektifitas, fleksibilitas dan scalable. Ada dua model penyimpanan data terpusat yaitu SAN (Storage Area Network) dan NAS (Network Attached Storage). Pada SAN, untuk setiap logical device hanya dapat dipergunakan oleh satu host pada satu waktu. Sedangkan pada NAS, media penyimpanan dapat dipergunakan secara bersamasama oleh beberapa host. Salah satu protokol yang tersedia pada NAS adalah iscsi. 1.2 iscsi Protokol iscsi (Internet Small Computer System Interface) merupakan standard protokol untuk konsolidasi storage data pada jaringan TCP/IP. Konsep dasar protokol iscsi adalah menggunakan perintah-perintah SCSI dan membungkusnya ke dalam paket TCP/IP dalam mentransmisikan data dari media penyimpanan ke suatu komputer dalam jaringan tanpa perlu kabel khusus seperti Fibre Channel (Handoko, et al, 2015:72). Ada beberapa istilah penting dalam protokol iscsi yakni: a. CHAP (Challenge-Handshake Authentication Protocol): suatu metode otentikasi dengan menggunakan suatu share secret three-way authentication dalam menentukan apakah sistem diotorisasi untuk mengakses storage device dan secara periodik mengkonfirmasi bahwa suatu session tidak dibajak (hijacked) oleh sistem lain. b. Mutual CHAP: suatu superset CHAP di mana pada kedua ujung komunikasi saling mengotentikasi satu dengan yang lain. c. iscsi Initiator: Client yang memiliki otoritas untuk mengakses storage data dan membutuhkan initiator software untuk koneksi ke iscsi Target (melakukan mounting media penyimpanan). d. iscsi Target: suatu storage resource (menyediakan media penyimpanan seperti disk, cd/dvd, dsb kepada iscsi Initiator. e. Extent: storage unit yang di-share. f. LUN (Logical Unit Number): merepresentasi suatu logical SCSI device sehingga koneksi iscsi meng-emulate koneksi ke hardisk SCSI. Initiator memperlakukan iscsi LUN sama seperti hardisk SCSI atau IDE yang normal. Tidak seperti mounting remote directories, 680
2 initiator dapat memformat dan me-manage langsung file system pada iscsi LUN. FreeNAS dan NAS4Free adalah software yang dapat memberi layanan Network Attached Software (NAS), murah dan mudah untuk diimplementasi, serta open source (Akbar, et al, 2014). FreeNAS mendukung multi iscsi drive. Ketika konfigurasi multi iscsi LUN, membuat target baru untuk setiap LUN. Portal group dan initiator group dapat dipergunakan kembali tanpa masalah (FreeNAS Users Guide, hal ). 1.3 Routing Information Protocol (RIP) Routing Information Protocol merupakan (RIP) salah satu yang tertua dan paling sederhana dari Interior Gateway Protocol (IGP). RIP bekerja dengan menentukan jarak jalur terpendek dari router ke tujuan dengan ukuran hop count (Clark, 2003). Menurut rouzan (2013), komunikasi routing information dari satu router ke router lainnya adalah tugas dari routing protocol. RIP adalah induk dari semua routing protocol. RIP merupakan distance vector routing protocol (protokol routing vektor jarak) yang sederhana, yang cocok sebagai Interior Gateway Protocol (IGP) untuk jaringan yang kecil. Algoritma routing-nya berdasarkan pada suatu parameter tunggal, yaitu jumlah hop terkecil (smallest hopcount) ke suatu tujuan, yakni maksimum 15 hop. dengan jalur lebih dari 15 hop dianggap tidak terjangkau/tidak dapat dicapai (unreachable). Kelebihan utama RIP adalah kemudahan dalam implementasi, yang hanya membutuhkan pekerjaan konfigurasi kecil oleh operator. Juga ketersediaan secara luas pada peralatan router dari pabrik yang berbeda. Kekurangan utama RIP adalah beban berat dari lalu lintas routing protocol yang membebankan pada jaringan, yaitu setiap router harus berulangkali menyatakan routing table yang utuh kepada seluruh tetangganya. 1.4 Virtual Machine Virtual Machine Sistem Operasi merupakan merupakan virtual mesin yang dapat menciptakan lingkungan komputer virtual yang dapat menjalankan sistem operasi lainnya. Contohnya adalah Oracle VM VirtualBox, VMWare, Microsoft Virtual PC (Prihanto, 2013). Oracle VM VirtualBox dapat digunakan untuk mengeksekusi banyak sistem operasi tambahan (Guest OS) di dalam sistem operasi utama (Host OS) pada suatu waktu. Misalnya terdapat MS Windows Server, Linux Fedora, Mikrotik, FreeNAS dan sebagainya (Oracle VM VirtualBox User Manual, Version Edition). 2. PEMBAHASAN Jaringan pada tulisan ini disusun menggunakan empat Router, yang saling terhubung (interkoneksi) dalam lingkungan virtual menggunakan Oracle VM VirtualBox. Masing-masing Router merupakan Gateway pada masing-masing Local Area Network, namun masih dalam SubNet Mask yang sama, yakni (CIDR /24). Antar Router menggunakan Routing Information Protokol (RIP) untuk bisa saling berkomunikasi. 2.1 Perancangan Jaringan Jaringan dirancang ke dalam 4 kelompok LAN yang saling terkoneksi seperti Gambar 1 berikut ini. Teknik Routing antar Router menggunakan Dynamic Routing dengan metoda RIP-1. Semua Router (R1, R2, R3 dan R4) menggunakan Mikrotik RouterOS versi 5.25 seperti yang tertera pada Tabel 1 Tabel 1 IP Address Router R1 R2 R3 R / / / /1-0/0 : ethernet1-0/1 : ethernet2-1/0 : ethernet3-1/1 : ethernet4 Komputer dipecah ke dalam berbagai LAN dengan IP Address komputer seperti pada Tabel 2 Tabel 2 IP Address Komputer LAN1 LAN2 LAN3 LAN4 K K T GW K1 : komputer ke 1 - K2 : komputer ke 2 - T : Target/NAS - GW: Gateway Interkoneksi antar Router menghubungkan berbagai LAN yang berbeda IP Network. Pada Tabel 3 berikut ini, tertera berbagai IP Network, yang digunakan untuk konfigurasi RIP di R1, R2, R3 dan R4. 681
3 Tabel 3 IP Network FreeNAS8, RAM 256MB o VHD 2GB o VHD 2GB o VHD 10GB o VHD 20GB - WinServer2003, RAM 128MB, VHD 5GB - WinServer2008, RAM 384MB, VHD 5GB - WinXP1, RAM 64MB, VHD 5GB - WinXP2, RAM 64MB, VHD 5GB - WinXP3, RAM 64MB, VHD 5GB - WinXP4, RAM 64MB, VHD 5GB - WinXP5, RAM 64MB, VHD 5GB - WinXP6, RAM 64MB, VHD 5GB - R1, RAM 32MB, VHD 512MB, 4 Eth - R2, RAM 32MB, VHD 512MB, 4 Eth - R3, RAM 32MB, VHD 512MB, 4 Eth - R4, RAM 32MB, VHD 512MB, 4 Eth 2.3 Implementasi Routing Information Protokol Gambar 2 berikut ini adalah tampilan Router R1 Gambar 2. IP Address dan RIP pada R1 Gambar 3 berikut ini adalah tampilan Router R2 Gambar 1. Perancangan Jaringan 2.2 Skenario Virtual Machine Berdasarkan Perancangan Jaringan akan dibuat beberapa Virtual Machine sebagai Guest OS pada Oracle VirtualBox, semua dengan Network Adapter 1 Gbps: Gambar 3. IP Address dan RIP pada R2 Gambar 4 berikut ini adalah tampilan Router R3 682
4 Gambar 4. IP Address dan RIP pada R3 Gambar 5 berikut ini adalah tampilan Router R4 Gambar 7. Konfigurasi iscsi Target Berikutnya adalah menjalankan iscsi Initiator dari menu Start All Programs Administrative Tools. Pada Windows Server 2008 sudah tersedia, sedangkan jika pada Windows Server 2003 harus diinstall terlebih dahulu. Gambar 5. IP Address dan RIP pada R4 2.4 Konfigurasi iscsi Pastikan konfigurasi network setelah FreeNAS telah selesai di-install, dalam hal ini adalah /24. Kemudian dari Komputer iscsi Initiator (Windows Server), mengakses iscsi Target (FreeNAS) melalui web. Dari menu Services iscsi. Gambar 8. Konfigurasi iscsi Initiator Gambar 6. FreeNAS Gambar 9. Hasil iscsi Initiator 683
5 2.5 Skenario Pengujian Pengujian dimulai dengan penyiapan semua komputer di-start, kecuali salah satu Window Server harus di-off-kan. File yang disiapkan berukuran 95MB, dengan nama yang berbeda, di-upload oleh masing-masing dua komputer client dari Desktop ke drive E, drive F dan drive G secara bersamaan. Begitu juga saat di-download, dari masingmasing drive E, drive F dan drive G ke masingmasing Desktop secara bersamaan. Software yang digunakan untuk upload dan download adalah Teracopy, dilakukan masingmasing 5 (lima) kali percobaan. 2.6 Hasil Pengujian Berikut ini adalah hasil pengujian baik upload maupun download, dengan menggunakan Initiator Windows Server 2003 maupun Windows Server Bandwidth upload pada client dengan Initiator Windows Server 2003 tertera pada Tabel 4 Tabel 4 Bandwidth Upload WinServer 2003 WinXP1 E: 77,8 WinXP2 E: 91,4 WinXP3 F: 91,0 WinXP4 F: 78,0 WinXP5 G: 76,0 WinXP6 G: 79,8 Bandwidth download pada client dengan Initiator Windows Server 2003 tertera pada Tabel 5 Tabel 5 Bandwidth Download WinServer 2003 E: WinXP1 412,4 E: WinXP2 410,8 F: WinXP3 398,4 F: WinXP4 382,2 G: WinXP5 394,4 G: WinXP6 433,4 Bandwidth upload pada client dengan Initiator Windows Server 2008 tertera pada Tabel 6 Tabel 6 Bandwidth Upload WinServer 2008 WinXP1 E: 115,2 WinXP2 E: 113,6 WinXP3 F: 123,4 WinXP4 F: 123,6 WinXP5 G: 127,8 WinXP6 G: 128,4 Bandwidth download pada client dengan Initiator Windows Server 2008 tertera pada Tabel 7 Tabel 7 Bandwidth Download WinServer 2008 E: WinXP1 526,4 E: WinXP2 494,4 F: WinXP3 472,2 F: WinXP4 471,4 G: WinXP5 468,8 G: WinXP6 526,4 3. KESIMPULAN Bandwidth download lebih besar dari bandwidth upload, baik dengan Initiator Windows Server 2003 maupun Windows Server Initiator Windows Server 2008 memberikan bandwidth upload maupun bandwidth download yang lebih besar dari pada Initiator Windows Server Pada Tabel 4, rata-rata bandwidth upload adalah 82,3 KBps dan pada Tabel 6, rata-rata bandwidth upload adalah 122 KBps sehingga ada kenaikan sekitar 48%. Pada Tabel 5, rata-rata bandwidth download adalah 405,3 KBps dan pada Tabel 7, rata-rata bandwidth download adalah 493,3 KBps sehingga ada kenaikan sekitar 22%. PUSTAKA Akbar, Tajuddin, Jusak, Sutanto, Teguh Analisis Perbandingan Kinerja FreeNAS dan NAS4Free Sebagai Sistem Operasi Jaringan Network Attached Storage (NAS) Pada Local Area Network (LAN) Clark, Martin P Data Networks, IP and the Internet: Protocols, Design and Operation, Wiley Defni & Prabowo, Cipto Perancangan dan Implementasi Data Loss Prevention System Dengan Menggunakan Network Attached Storage. rouzan, Behrouz A Data Communications and Networking 5 th Edition, Mc Graw Hill Higher Education. Handoko, Lekso Budi & Umam, Chaerul Analisa Efektifitas Penggunaan Network Resource Antara Storage Area Network (SAN) dan Network Attached Storage (NAS). Techno.COM, vol 14 No 1, Februari 2015: Prihanto, Agus Pemanfaatan Virtualbox untuk Mensimulasikan Interkoneksi Jaringan OSPF dengan RouterOS Mikrotik, STE, Universitas Negeri Surabaya FreeNAS Users Guide, hal Oracle VM VirtualBox User Manual, Version Edition, Oracle Corporation 684
PEMANFAATAN VIRTUAL BOX DALAM PRAKTIKUM EXTERIOR ROUTING MENGGUNAKAN BGP4
PEMANFAATAN VIRTUAL BOX DALAM PRAKTIKUM EXTERIOR ROUTING MENGGUNAKAN BGP4 Fati Gratianus Nafiri Larosa Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Methodist Indonesia Jl.Hang Tuah No.8, Medan 20152 fatignlarosa@gmail.com
Lebih terperinciImplementasi Network Attached Storage (NAS) Menggunakan NAS4Free untuk Media Backup File
Scientific Journal of Informatics Vol. 2, No. 2, November 2015 p-issn 2407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji e-issn 2460-0040 Implementasi Network Attached Storage (NAS) Menggunakan NAS4Free
Lebih terperinciPERCOBAAN 10 CLOUD COMPUTING (Network Attached Storage)
PERCOBAAN 10 CLOUD COMPUTING (Network Attached Storage) 12.1 TUJUAN PEMBELAJARAN: Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep cloud computing Mengenalkan pada mahasiswa tentang konfigurasi FreeNAS pada jaringan.
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec
BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem Virtual Private Network (VPN) site-to-site berbasis L2TP ( Layer 2 Tunneling Protocol) dan IPSec (Internet Protocol Security),
Lebih terperinciVIRTUALISASI MIKROTIK ROUTEROS MENGGUNAKAN VIRTUALBOX
VIRTUALISASI MIKROTIK ROUTEROS MENGGUNAKAN VIRTUALBOX VirtualBox merupakan aplikasi virtualisasi yang bersifat cross-platform. Melalui virtualisasi dijalankan beberapa sistem operasi secara bersamaan (Sumber:
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI
80 BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, solusi yang diberikan untuk menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi oleh PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah
Lebih terperinciResume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware
Resume Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Lab. Hardware Nama : Andrian Ramadhan F. NIM : 10512318 Kelas : Sistem Informasi 8 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciVirtualBox adalah aplikasi virtualisasi untuk komputer x86 atau x64 Berfungsi sebagai aplikasi virtual machine pengganti fisik dari PC
Victor Tengker VirtualBox adalah aplikasi virtualisasi untuk komputer x86 atau x64 Berfungsi sebagai aplikasi virtual machine pengganti fisik dari PC 2 Spesifikasi PC Host untuk menjalankan VirtualBox
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung Analisa pada jaringan LAN di PT. Kereta Api Indonesia di batasi hanya pada jaringan LAN di kantor pusat PT. Kereta
Lebih terperinciI. Tujuan. Pendahuluan. Alat dan Bahan. Langkah Kerja. Aziz Izzudin Rendy Reynaldi S. Maulani Rahmi Tantan Faturrahman
Aziz Izzudin Rendy Reynaldi S. Maulani Rahmi Tantan Faturrahman II TKJ-A Diagnosa LAN Mengkonfigurasi PC Router Menggunakan FreeBSD Jumat, 11 Februari 2011 Pak Rudi Haryadi Pak Antony Budiman I. Tujuan
Lebih terperinciROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng.
ROUTING Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng. Apa itu Routing? Proses pengambilan keputusan melalui gateway yang mana paket harus dilewatkan Routing dilakukan untuk setiap paket yang dikirimkan dari
Lebih terperinciDynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer
Dynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer Ferry Ardian nyotvee@gmail.com http://a Dasar Teori. Routing merupakan suatu metode penjaluran suatu data, jalur mana saja yang akan dilewati oleh
Lebih terperinciJaringan Komputer. Konfigurasi Dynamic Routing RIP
Jaringan Komputer Konfigurasi Dynamic Routing RIP Kelompok 3 : Taufik (2110165011) Galang Bafia Rachman (2110165008) Dyah Ayu Latifahsari (2110165005) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2016 I. Pendahuluan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1Bandwidth Bandwidth merupakan selisih jarak antara sinyal tertinggi dan terendah di sebuah channel (band). Menurut (Mahanta, Ahmed, & Bora, 2013)Bandwidth in computer networking
Lebih terperinciDynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer
Dynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer Ferry Ardian nyotvee@gmail.com http://ardian19ferry.wordpress.com Dasar Teori. Routing merupakan suatu metode penjaluran suatu data, jalur mana saja
Lebih terperinciBab 3 Metode Perancangan
Bab 3 Metode Perancangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, Optimize). Metode ini digunakan untuk merancang suatu jaringan. Metode
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan VPN Untuk menghubungkan jaringan PT. Finroll dan perusahaan relasinya maka perlu adanya proses tunneling antar perusahaan tersebut. Dikarenakan
Lebih terperinciPemanfaatan Virtualbox untuk Mensimulasikan Interkoneksi Jaringan OSPF dengan RouterOS Mikrotik
Pemanfaatan Virtualbox untuk Mensimulasikan Interkoneksi Jaringan OSPF dengan RouterOS Mikrotik Agus Prihanto 1 1 Prodi D3 Manajemen Informatika, Jurusan Tekni Elektro, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan manusia makin bertambah seiring berjalannya waktu. Waktu atau efisiensi sangat dibutuhkan untuk kelancaran dalam kehidupan sehari-hari terutama
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN MANAJEMEN JARINGAN BERBASIS MIKROTIK DENGAN CISCO (Studi Kasus Universitas Almuslim)
ANALISA PERBANDINGAN MANAJEMEN JARINGAN BERBASIS MIKROTIK DENGAN CISCO (Studi Kasus Universitas Almuslim) KHADIJAH a, YUL HENDRA a a Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN SISTEM
BAB 4 PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Topologi Penulis mengambil kesimpulan dari analisa permasalahan sampai system yang sedang berjalan bahwa perusahaan PT. XYZ membutuhkan server virtulisasi untuk
Lebih terperinciBermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Kedua)
2012 Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Kedua) Berkah I. Santoso berkahs@cloudindonesia.or.id Lisensi Dokumen:.OR.ID Lisensi Atribusi-Berbagi Serupa Creative Commons. Diizinkan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bab analisa dan perancangan sistem ini, akan dijelaskan tenteng langkah pembuatan sistem, bahan dan alat yang diperlukan, Cara Kerja sistem, instalasi, tempat dan waktu
Lebih terperinciBAB 3. Analisis Routing Protokol BGP & OSPF
BAB 3 Analisis Routing Protokol BGP & OSPF 3.1 Existing Network PT. Orion Cyber Internet memiliki dua network besar, yaitu network Core dan network POP. Network core meliputi network inti yang akan menghubungkan
Lebih terperinciPendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host
Pendahuluan 0Alamat IP berbasis kepada host dan network 0Host: apa saja yang dapat menerima dan mengirim paket. Misal router, workstation 0 Host terhubung oleh satu (atau beberapa) network 0Alamat IP berisi
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH
BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Analisa yang penulis lakukan adalah memberikan ilustrasi berupa gambaan umum, keadaan saat ini dan kendala yang dihadapi sebagai berikut: 3.1.1 Gambaran
Lebih terperinciSabtu, 29 Januari 2011 FreeBSD 2 TKJ-A Pak Rudi. 2. Tujuan Agar siswa mampu membangun PC router dengan menggunakan OS FreeBSD.
Ajie Kurnia Sidik Fajar Rohmawan Inge Yulensa Putri Konigurasi PC Router dengan OS Sabtu, 29 Januari 2011 Supriyanto FreeBSD 2 TKJ-A Pak Rudi Diagnosa LAN Pak Antoni 1. Pendahuluan PC Router adalah sebuah
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS. Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B
LAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B 3.34.13.1.13 PROGAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rochandi Wirawan (2011), bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap kemampuan dari dua buah protokol
Lebih terperinciPERCOBAAN 7 KOMUNIKASI WIRELESS MODE AD-HOC
PERCOBAAN 7 KOMUNIKASI WIRELESS MODE AD-HOC A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja WLAN 2. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi WLAN mode ad-hoc 3. Mahasiswa dapat menggunakan aplikasi WLAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peneliti Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti diantaranya: BGP, sebagai satu-satunya
Lebih terperinciTUGAS AOK BAB OS. Jalankan aplikasi virtualbox terlebih dahulu.
TUGAS AOK BAB OS 1. Windows Server 2008 Windows Server 2008 adalah nama sistem operasi untuk server dari perusahaan Microsoft. Sistem server ini merupakan pengembangan dari versi sebelumnya yang disebut
Lebih terperinciPRAKTIKUM ROUTING STATIK
PRAKTIKUM ROUTING STATIK A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa memahami konsep gateway 2. Siswa memahami skema routing 3. Siswa memahami cara kerja router 4. Siswa mampu melakukan konfigurasi static routing
Lebih terperinciBAB 3. ANALISA SISTEM & PERANCANGAN 3.1. Analisa Masalah Permasalahan yang sering dihadapi dalam proses pembelajaran khususnya TIK, yang memerlukan akses internet adalah penggunaan internet yang tidak
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
47 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware terpenting yang dipakai untuk membuat perubahan pada topologi jaringan SMA St. Kristoforus
Lebih terperinciBerbagi Koneksi Internet Di Virtualbox
Berbagi Koneksi Internet Di Virtualbox Kebanyakan pengguna aplikasi Virtualisasi seperti Virtualbox hanya memaksimalkan fungsi alikasinya sebagai stand-alone atau hanya digunakan sebatas mengeksplorasi
Lebih terperinciModul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages
Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages Pendahuluan Tidak ada mekanisme untuk menjamin bahwa data yang dikirim melalui jaringan berhasil. Data mungkin gagal mencapai tujuan dengan berbagai macam
Lebih terperinciImplementasi Jaringan Virtual Private Network (VPN) Menggunakan Protokol EoIP
Vol. 19, No. 1, January 2017 Implementasi Jaringan Virtual Private Network (VPN) Menggunakan Protokol EoIP Herman Kuswanto Teknik Informatika STMIK Nusa Mandiri Jl. Damai No.8 Warung Jati Barat (Margasatwa)
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. dengan metode protokol Multi Protocol Label Switch (MPLS) pada Perusahaan Daerah
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah Perancangan simulasi dengan virtualbox menggunakan media pengiriman data dengan metode protokol Multi Protocol Label Switch (MPLS) pada Perusahaan Daerah Air
Lebih terperinciMODUL B.1 INSTALASI JARINGAN KABEL UTP
2009 MODUL B.1 INSTALASI JARINGAN KABEL UTP Rinda Cahyana 1 Modul B.1 : Instalasi Jaringan Kabel A. Skenario Jaringan Dalam modul ini akan dipraktikan langkah membangun jaringan bertopologi star. Internet
Lebih terperinciBAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down
BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down Menurut Setiabudi (2009) untuk membangun sebuah sistem, diperlukan tahap-tahap agar pembangunan itu dapat diketahui perkembangannya serta memudahkan dalam
Lebih terperinciMuhamad Irawan Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang. Abstrak
DESAIN DAN IMPLEMENTASI PC ROUTER MENGGUNAKAN PROTOCOL DYNAMIC ROUTING OSPF ( OPEN SHORTEST PATH FIRST ) UNTUK JARINGAN MAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) SUB DIVISI REGIONAL III.1 KERTAPATI Muhamad
Lebih terperinciMODUL 11 QoS pada MPLS Network
MODUL 11 QoS pada MPLS Network A. TUJUAN 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep QoS 2. Mahasiswa mampu menganalisa performansi antara jaringan IP dengan jaringan MPLS. B. DASAR TEORI Multi Protocol
Lebih terperinciRANCANG BANGUN TESTBED
RANCANG BANGUN CISCO LEARNING ROUTING NETWORK TESTBED Wingga Latu Hayu Hidayat NRP 2206100524 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Djoko Suprajitno Rahardjo, MT Latar Belakang Pengguna Internet
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Perancangan Router OS Debian 6.0 QUAGGA PROSES ROUTING WEB INTERFACE MANAJEMAN BANDWIDTH HTB TOOL INPUT USER Gambar 3.1 Alur Kerja Interface Router dan Server Bandwidth
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi, aktivitas bertukar informasi menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini kemudian membutuhkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. B. Pengenalan Cisco Router
PENDAHULUAN Di suatu instansi atau perusahaan pastinya banyak sekelompok orang yang menghendaki pengambilan data secara illegal ataupun perusakan jaringan pada perusahaan tertentu. Oleh karena itu dibutuhkan
Lebih terperinciVPN. Siswa dapat mengetahui jenis-jenis protocol VPN.
No Exp : 09 Mata Pel : Diagnosa WAN Jurusan : TKJ VPN M. Shaddam Hussein Kelas : 3 TKJ B Inst : Bpk. Rudi H Ibu Netty 1. Tujuan : Siswa dapat memahami pengertian VPN. Siswa dapat megetahui macam - macam
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Pada analisa sistem ini penulis akan memaparkan bagaimana perancangan sistem DNS Master Slave yang akan di implementasiakan pada jaringan Universitas
Lebih terperinciPERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33
PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 Fernadi H S, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciMODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)
MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) A. TUJUAN 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep MPLS 2. Mahasiswa memahami cara kerja jaringan MPLS 3. Mahasiswa mampu menganalisa performansi antara
Lebih terperinciVPLS Tunnel Untuk Kebutuhan Akses Data Pada Backbone Office to Office Menggunakan Mikrotik
VPLS Tunnel Untuk Kebutuhan Akses Data Pada Backbone Office to Office Menggunakan Mikrotik Aan Choesni Herlingga 1, Agus Prihanto 2 1,2 Prodi D3 Manajemen Informatika, Jurusan Tekni Elektro, Universitas
Lebih terperinciCara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management
Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management Artikel ini melanjutkan dari artikel sebelumnya mengenai instalasi mikrotik. Dalam artikel ini akan coba dijelaskan mengenai bagaimana mensetting
Lebih terperinciPROTOKOL ROUTING. Budhi Irawan, S.Si, M.T
PROTOKOL ROUTING Budhi Irawan, S.Si, M.T PENDAHULUAN Protokol Routing secara umum diartikan sebagai suatu aturan untuk mempertukarkan informasi routing yang akan membentuk sebuah tabel routing sehingga
Lebih terperinciVIRTUALISASI KOMPUTER DENGAN ORACLE VM VIRTUAL BOX
VIRTUALISASI KOMPUTER DENGAN ORACLE VM VIRTUAL BOX Powered By PENGENALAN ORACLE VM VIRTUAL BOX VM atau Virtual Machine adalah suatu tool yang memungkinkan suatu sistem operasi dijalankan di dalam sistem
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini akan membahas secara rinci mengenai langkah-langkah yang dilakukan terhadap rancangan infrastruktur yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah proses implementasi
Lebih terperinciMengenal Mikrotik Router
Mengenal Mikrotik Router Dhimas Pradipta dhimas.pradipta@raharja.info Abstrak Mikrotik router merupakan sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang IP adalah protokol jaringan yang digunakan untuk melakukan surfing di internet, download musik, atau game. PC akan memiliki IP address serta default gateway untuk
Lebih terperinciDYNAMIC ROUTING. Semua router memiliki informasi lengkap mengenai topologi, link cost. Contohnya adalah algoritma link state.
DYNAMIC ROUTING Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan
Lebih terperinciBelajar Teknologi Virtualisasi : VMWare vsphere Hypervisor ESXi (1)
Belajar Teknologi Virtualisasi : VMWare vsphere Hypervisor ESXi (1) Jika anda pernah menggunakan virtualization technology level desktop seperti VirtualBox, VMWare Workstation, KVM, Xen maupun VMWare Server
Lebih terperinciNetworking BAB 5 ROUTER. 5.1 Router
Networking BAB 5 ROUTER 5.1 Router Router merupakan perangkat jaringan yang berada di layer 3 dari OSI Layer. Fungsi dari router adalah untuk memisahkan atau men-segmentasi satu jaringan ke jaringan lainnya.
Lebih terperinciTunnel dan Virtual Private Network
Tunnel dan Virtual Private Network Tunnel Tunnel di dalam dunia jaringan diartikan sebagi suatu cara untuk meng enkapsulasi atau membungkus paket IP didalam paket IP yang lain. Dimana titik dibelakang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan perancangan system yang digunakan, beserta metode pengambilan data untuk kemudian dilakukan analisa. 3.1 Perancangan
Lebih terperinci4. Custom Setup. Klik Next. epentengker Page 1. kekeseen.wordpress.com
Virtual Box adalah software yang bisaa digunakan untuk melakukan ujicoba terhadap suatu Sistem Operasi sebelum akhirnya diinstall pada PC sesungguhnya. Dengan kata lain, Virtual Box adalah merupakan sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu jaringan telekomunikasi yang sedang berkembang adalah jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang sangat banyak digunakan baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggunanya dalam berbagi data virtual/file,datavirtual yang terpusat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini adalah era informasi yang dimana teknologi dapat membantu penggunanya dalam berbagi data virtual/file,datavirtual yang terpusat membutuhkan suatu jaringan
Lebih terperinciPemanfaatan Teknologi Virtualisasi Komputer guna Mendukung Praktikum Jaringan Komputer
Pemanfaatan Teknologi Virtualisasi Komputer guna Mendukung Praktikum Jaringan Komputer Agung Hernawan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hr.agung.hernawan@gmail.com
Lebih terperinciTK 2134 PROTOKOL ROUTING
TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-3 & 4: Konsep Routing Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Konsep Routing Topik yang akan dibahas pada pertemuan
Lebih terperinciAnalisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing. Border Gateway Protocol
Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing Border Gateway Protocol Nanda Satria Nugraha Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAK Semarang,
Lebih terperinciPENERAPAN MULTI VIRTUAL APPLIANCE SERVER PADA PENGEMBANGAN LABORATORIUM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI VIRTUALISASI
PENERAPAN MULTI VIRTUAL APPLIANCE SERVER PADA PENGEMBANGAN LABORATORIUM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI VIRTUALISASI Fauzan Masykur Program Studi Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Ponorogo Alamat Korespondensi
Lebih terperinciMODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN. Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan
MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN PERSIAPAN AKADEMI KOMUNITAS SOLOK SELATAN PDD POLITEKNIK NEGERI PADANG 2014 Pengenalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan informasi route secara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Sistem Dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan lima kondisi sistem, dari yang menggunakan routing table biasa, sampai yang menggunakan metode
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN SISTEM
31 BAB III PERENCANAAN SISTEM 3.1 Pendahuluan Tugas Akhir ini merupakan pengembangan dari Tugas Akhir yang berjudul Simulasi dan Analisis Performansi QoS pada Aplikasi Video Live Streaming menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula dibuat perancangan topologi jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Simulasi Jaringan Cloud Computing Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud Computing yang dirancang belum pasti akan diimplementasikan.
Lebih terperinciANALISIS KINERJA ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL PADA TOPOLOGI MESH
ANALISIS KINERJA ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL PADA TOPOLOGI MESH Debora Br Sinaga (1), Naemah Mubarakah (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciPerancangan dan Implementasi Penyimpanan Data Recording. CCTV Berbasis Network Attached Storage. (Studi Kasus : TMC Semarang) Artikel Ilmiah
Perancangan dan Implementasi Penyimpanan Data Recording CCTV Berbasis Network Attached Storage (Studi Kasus : TMC Semarang) Artikel Ilmiah Peneliti : Febby Ardyansyah (672014704) Dr. Sri Yulianto J.P.,
Lebih terperinciTujuan Menjelaskan role (peran) protokol routing dinamis dan menempatkannya dalam konteks desain jaringan modern.
Tujuan Menjelaskan role (peran) protokol routing dinamis dan menempatkannya dalam konteks desain jaringan modern. Introduction to Dynamic Routing Protocol Mengidentifikasikan beberapa cara untuk mengklasifikasikan
Lebih terperinci5. Jika beres, botting lewat flashdisk dan anda akan masuk pada tampilan awal Free NAS.
Prosedur Instalasi Free NAS 1. Instalasi Operating System saya lakukan di Virtual Box 2. Alat yang dipersiapkan : - Software Virtual Box - ISO FreeNAS-8.0.1-RELEASE-i386-x32 - Flashdisk dan Disk buatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada sistem yang akan dibangun ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada seorang administrator jaringan saat akan menggunakan monitoring jaringan dengan aplikasi
Lebih terperinciSI IMPLEMENTASI VPN SERVER PADA WINDOWS 7
SI-34-03 IMPLEMENTASI VPN SERVER PADA WINDOWS 7 0 Daftar Isi A. Apa itu VPN?... 2 B. Cara Kerja VPN... 2 C. Kelebihan dan Kekurangan VPN... 3 D. Manfaat menggunakan VPN... 3 E. Implementasi VPN... 4 a.
Lebih terperinciPembimbing : Rudi Haryadi Kelas : XII TKJ A. Dynamic Routing. Tanggal : 12 Januari 2013 Nilai dan Paraf :
Nama : Selly Anggraini Pembimbing : Rudi Haryadi Kelas : XII TKJ A No. Absen : 25 Dynamic Routing Antoni Budiman Mapel : Diagnosa WAN Tanggal : 12 Januari 2013 Nilai dan Paraf : I. Tujuan - Siswa dapat
Lebih terperinciKONFIGURASI ROUTING PROTOCOL RIP (ROUTING INFORMATION PROTOCOL) PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK (WAN) MELALUI SIMULASI DENGAN PACKET TRACER 5.
KONFIGURASI ROUTING PROTOCOL RIP (ROUTING INFORMATION PROTOCOL) PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK (WAN) MELALUI SIMULASI DENGAN PACKET TRACER 5.0 O L E H ERISA MIRANDA SINAGA NIM : 050402050 DEPARTEMEN TEKNIK
Lebih terperinciIMPLEMENTASI STANDARD ACCESS LIST PADA JARINGAN WAN MENGGUNAKAN ROUTING INFORMATION PROTOCOL (RIPv2)
IMPLEMENTASI STANDARD ACCESS LIST PADA JARINGAN WAN MENGGUNAKAN ROUTING INFORMATION PROTOCOL (RIPv2) 1 Rizki Akbar Hasibuan, 2 Ari Usman 1,2 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Harapan
Lebih terperinciAnalisis Routing EIGRP dalam Menentukan Router yang dilalui pada WAN
Analisis Routing EIGRP dalam Menentukan Router yang dilalui pada WAN Aidil Halim Lubis halimlubis.aidil@gmail.com Erma Julita zidanefdzikri@yahoo.co.id Muhammad Zarlis m.zarlis@yahoo.com Abstrak Lalu lintas
Lebih terperinciPENERAPAN NETWORK ATTACHED STORAGE PADA JARINGAN LOKAL STMIK MUSI RAWAS LUBUKLINGGAU
PENERAPAN NETWORK ATTACHED STORAGE PADA JARINGAN LOKAL STMIK MUSI RAWAS LUBUKLINGGAU M. AGUS SYAMSUL ARIFIN - STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau Jl. Jendral Besar H.M Soeharto KM.13 Kel. Lubuk Kupang Kec. Lubuklinggau
Lebih terperinciMODUL II. (Konfigurasi TCP/IP & Remote System) Tim Penyusun Modul Praktikum Jaringan Komputer. Computer Science Udayana University
1 Computer Science Udayana University MODUL II (Konfigurasi TCP/IP & Remote System) Tim Penyusun Modul Praktikum Jaringan Komputer 2 MODUL II KONFIGURASI TCP/IP DAN REMOTE SYSTEM 1. Tujuan Praktikum 1.
Lebih terperinciLaporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Routing Static
Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Routing Static Nama : Ria Permata Sari NIM : 1107020 Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2013 A. TUJUAN
Lebih terperinciRancang Bangun Arsitektur Jaringan Komputer Menggunakan Network Attached Storage (NAS) Studi Kasus : STMIK STIKOM Bali
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Rancang Bangun Arsitektur Jaringan Komputer Menggunakan Network Attached Storage (NAS) Studi Kasus : STMIK STIKOM Bali
Lebih terperinciRancang Bangun Penyimpanan pada Jaringan Menggunakan FreeNAS (Development of Network Storage Using FreeNAS)
Rancang Bangun Penyimpanan pada Jaringan Menggunakan FreeNAS (Development of Network Storage Using FreeNAS) Harjono 1, Agung Purwo Wicaksono 2 1 2 Teknik Informatika, F. Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciJARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA
Sudah Mengumpulkan Jurnal? http://goo.gl/hhsqum JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA Group Jarkom SI Amikom https://www.facebook.com/groups/jarkom.amikom/ Pertemuan 8 Router Protocol Routing TCP/IP
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan suatu tahapan yang berusaha untuk menguraikan pembahasan pada penelitian yang akan dilakukan. Tahapan ini merupakan dasar
Lebih terperinciBAB 15 KEAMANAN JARINGAN DENGAN FIREWALL
BAB 15 KEAMANAN JARINGAN DENGAN FIREWALL Tujuan Instruksional Umum Siswa mampu menjelaskan mengenai firewall Tujuan Instruksional Khusus Siswa mampu menjelaskan secara umum apa itu firewall Siswa mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koneksi antar jaringan yang sering disebut dengan internetwork terbentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koneksi antar jaringan yang sering disebut dengan internetwork terbentuk dari jaringan-jaringan yang heterogen. Supaya antar jaringan tersebut dapat saling berkomunikasi
Lebih terperinciINSTALASI DAN KONFIGURASI DASAR PC-ROUTER DENGAN LINUX REDHAT 9.0
MODUL PRAKTIKUM INSTALASI DAN KONFIGURASI DASAR PC-ROUTER DENGAN LINUX REDHAT 9.0 Pendahuluan Routing adalah cara bagaimana suatu trafik atau lalu lintas dalam jaringan dapat menentukan lokasi tujuan dan
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1. Perancangan Pada tahap perancangan akan dilakukan perancangan router yang akan digunakan, topology network, konfigurasi ip address, routing protocol, server, client,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal,
BAB III PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal, dimana jaringan komputer ini menggunakan NAT Server yang berada dalam fitur Router OS Mikrotik,
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol
BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, akan dibuat jaringan yang terintegrasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Router merupakan sebuah alat yang berfungsi menghubungkan jaringan yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan tersebut. Router bekerja
Lebih terperinci