BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan Quasy Eksperiment, yaitu pre-test and post-test with control group design. Kelompok perlakuan diberikan intervensi pendidikan kesehatan selama 6 bulan melalui penerapan Family Empowerment Modified Model dengan memberikan buku panduan gaya hidup sehat dan leaflet pada anak dengan berat badan berlebih, sedangkan kontrol tidak diberikan intervensi, hanya berupa leaflet. Sebelum diberikan intervensi, keluarga pada kelompok perlakuan dan kontrol berada pada tingkat kemampuan kurang. Selanjutnya menilai kemampuan keluarga setelah intervensi 6 bulan. Anak pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dilakukan pengukuran IMT sebelum dan setelah intervensi. Skema Rancangan Penelitian Subyek Pre-test Perlakuan Post-test Kelompok Perlakuan 01 X 03 Kelompok Kontrol Keterangan 01 : Pengukuran kelompok perlakuan sebelum diberikan intervensi 02 : Pengukuran kelompok perlakuan setelah diberikan intervensi 03 : Pengukuran kelompok kontrol sebelum (pre test) intervensi 04 : Pengukuran kelompok kontrol setelah (post test) intervensi X : Intervensi family empowerment modified model Gambar 9. Skema Rancangan Penelitian

2 97 B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Inpres Tamalanrea 1,2,3,4, dan 5 yang memiliki karakteristik yang sama yaitu anak sekolah beragama muslim dan lokasi berada di wilayah kecamatan Biringkanaya dan Tamalanrea serta belum pernah dilakukan skrining anak overweight dan obesitas. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2013 sampai dengan 30 Maret C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian adalah seluruh orangtua dan anak overweight atau obesitas sekolah dasar kelas 4, 5 dan 6. Sampel penelitian diperoleh dengan metode purposive sampling yaitu memilih sampel diantara populasi sesuai dengan kehendak peneliti berdasarkan kriteria sampel adalah orangtua dan anak overweight atau obesitas sekolah dasar kelas 4, 5 dan 6 yang dipilih. Penentuan besar sampel dengan populasi tidak diketahui (Dahlan, 2010) dalam penelitian ini, menggunakan rumus perhitungan sampel sebagai berikut : n = Zα 2PQ + Zβ P1Q1 + P2Q2 P 1 P 2 2 Keterangan : Zα = deviat baku alfa Zβ = deviat baku beta P 2 = proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya Q 2 = 1 P 2 P1 = proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement peneliti Q 1 = 1 P 1 P 1 P 2 = selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna

3 98 P = proporsi total = (P 1 + P 2 ) 2 Q = 1 P Diketahui : Zα = 1,96 Zβ = 0,84 P 2 = 0,1 Q 2 = 1 P 2 = 1 0,1 = 0,9 P 1 P 2 = 0,4 P 1 = P 2 + 0,5 = 0,1 + 0,4 = 0,5 Q 1 = 1 P 1 = 1 0,5 = 0,5 P = proporsi total = (P 1 + P 2 ) 2 = (0,5 + 0,1) 2 = 0,3 Q = 1 P = 1 0,3 = 0,7 n = x 0,3 x 0,7 + 0,84 0,5 x 0,5 + 0,1 x 0,9 0,6 0,1 2 n = 28,99 = 30 Rumus besar sampel untuk mengantisipasi kemungkinan sampel terpilih mengalami drop out (Sastroasmoro & Ismael, 2011) sebagai berikut : n n = ( I f ) Keterangan : n = jumlah sampel penelitian n = besar sampel yang dihitung f = perkiraan proporsi drop out, kira-kira 10% (f = 0,1) Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah (n ) = 30 / (1-0,1) = 33 Berdasarkan perhitungan rumus, jumlah sampel keseluruhan adalah 66 sampel penelitian yang terdiri dari kelompok kasus 33 orang

4 99 dan kelompok kontrol 33 orang, termasuk didalamnya jumlah subyek drop out. Berdasarkan penelitian, didapatkan total sampel 64 keluarga dan anak yaitu 31 kelompok perlakuan dan 33 kelompok kontrol, sedangkan pada kelompok perlakuan terdapat 2 subyek drop out. Adapun kriteria inklusi, eksklusi dan drop out sebagai berikut : 1. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : a. Bersedia mengikuti penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan b. Anak berjenis kelamin laki-laki dan perempuan c. Keluarga dengan kemampuan kurang (tingkat kemandirian 1 dan 2) d. Keluarga berada dalam tahap action e. Keluarga bersuku Bugis/Makassar yang beragama Islam 2. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : a. Keluarga berpindah tempat tinggal (penduduk pindahan) b. Anak mengalami sakit berat 3. Kriteria pengunduran diri/drop out a. Subyek anak tidak bersedia untuk dilakukan pengukuran BB dan TB b. Subyek keluarga tidak mengikuti seluruh prosedur penerapan family empowerment modified model c. Mengundurkan diri dari penelitian

5 100 D. Instrumen Penelitian dan Prosedur Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Antropometri anak dinilai dengan mengukur berat badan dan tinggi badan. Pengukuran berat badan menggunakan timbangan digital, sedangkan pengukuran tinggi badan menggunakan microtoise. Kemudian untuk menentukan IMT anak menggunakan WHO AntrhoPlus software berdasarkan WHO, 2007 untuk anak usia 5 18 tahun. b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) Kemampuan keluarga. Kuesioner ini dikembangkan oleh peneliti mengacu pada skala Guttman. Kuesioner ini berisi kemampuan keluarga baik (kemandirian 3 dan 4) dan kemampuan keluarga kurang (kemandirian 1 dan 2). Terdapat 7 perilaku keluarga, menggunakan skala Guttman, yaitu setiap item kriteria penilaian diberi skor 0 untuk jawaban <50% dan skor 1 untuk jawaban 50% dari setiap item perilaku keluarga. Keluarga dengan kemandirian I dengan skor 2, kemandirian II dengan skor 3-5, kemandirian III dengan skor 6 dan kemandirian IV dengan skor 7. 2) Biodata keluarga dan anak menggunakan formulir biodata meliputi: pendidikan orangtua, pendapatan keluarga, ras/suku,

6 101 struktur keluarga, dan kuesioner riwayat obesitas dan kesehatan keluarga. 3) Decision balance (keputusan keluarga) diukur dengan instrumen yang telah ada dan telah digunakan dalam penelitian The Transtheoretical model for fruit, vegetable and fish consumption: associations between intakes, stages of change and stage transition determinants yang dilakukan oleh Vet et al., Namun, peneliti melakukan modifikasi terhadap pernyataan dan item penilaian. Skala yang digunakan adalah skala likert. Skoring yang digunakan dalam kuesioner ini yaitu : 1 : Sangat tidak setuju 2 : Tidak setuju 3 : Cukup setuju 4 : Setuju 5 : Sangat setuju Kuesioner ini telah diuji validitas dan realibilitas pada 20 orang anak-anak overweight dan obesitas. Nilai realibilitas untuk kuesioner decision balance yaitu Nilai r untuk setiap item pertanyaan yaitu r>0.444, sehingga kuesioner decision balance ini reliabel dan valid untuk digunakan sebagai instrumen penelitian. 4) Self efficacy (keyakinan keluarga) diukur dengan menggunakan instrumen yang telah ada dan digunakan dalam penelitian The

7 102 Transtheoretical model for fruit, vegetable and fish consumption: associations between intakes, stages of change and stage transition determinants yang dilakukan oleh Vet et al., Namun, peneliti melakukan modifikasi terhadap pernyataan dan item penilaian. Skala yang digunakan adalah skala likert. Skoring yang digunakan dalam kuesioner ini yaitu : 1 : Sangat sulit 2 : Sulit 3 : Cukup sulit 4 : Mudah 5 : Sangat mudah Kuesioner ini telah diuji validitas dan realibilitas pada 20 orang anak-anak overweight dan obesitas. Nilai realibilitas untuk kuesioner self efficacy yaitu Nilai r untuk setiap item pertanyaan yaitu r>0.444, sehingga kuesioner self eficacy ini reliable dan valid untuk digunakan sebagai instrumen penelitian. 5) Pengetahuan keluarga diukur dengan menggunakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti dengan jumlah 12 item soal. Kuesioner pengetahuan telah diuji validitas dan realibilitas pada 20 anakanak overweight dan obesitas. Kuesioner yang digunakan menggunakan skala Guttman dimana setiap item kriteria pertanyaan diberi skor 0 untuk jawaban salah dan skor 1 untuk jawaban benar. Nilai realibilitas untuk kuesioner

8 103 pengetahuan yaitu Nilai r untuk setiap item pertanyaan yaitu r>0.444, sehingga kuesioner pengetahuan ini reliabel dan valid untuk digunakan sebagai instrumen penelitian. 6) Budaya keluarga diukur dengan instrumen yang dibuat oleh peneliti dengan jumlah 6 soal. Kuesioner budaya telah diuji validitas dan realibilitas pada 20 anak-anak obesitas dan overweight. Kuesioner yang digunakan menggunakan skala Guttman dimana setiap item kriteria pertanyaan diberi skor 0 untuk jawaban tidak dan skor 1 untuk jawaban ya. Nilai realibilitas untuk kuesioner budaya yaitu Nilai r untuk setiap item pertanyaan yaitu r>0.444, sehingga kuesioner budaya ini reliabel dan valid untuk digunakan sebagai instrumen penelitian. 7) Aktivitas fisik anak sekolah dasar dinilai dengan menggunakan Physical Activity Questionnaire for Older Children (PAQ-C) sesuai untuk anak usia sekolah dasar (kelas 4-8, sekitar usia 8-14 tahun). PAQ-C terdiri dari 9 item, masing-masing item terdapat skala 5-point. Kuesioner ini merupakan kuesioner baku yang dibuat oleh Kowalski et al., ) Asupan makan anak dinilai dengan menggunakan formulir Food Recall 2 x 24 jam dan dianalisis menggunakan software nutrisurvey 2007 versi Indonesia.

9 104 9) Perila ku aktivitas fisik anak diukur dengan instrumen yang terdiri dari 11 item pertanyaan untuk memberikan deskripsi aktivitas fisik anak sehari-hari di rumah. 10) Perilaku diet/ kebiasaan makan dinilai dengan kuesioner yang terdiri dari 7 item pertanyaan. Tujuannya untuk memberikan deskripsi mengenai kebiasaan diet anak sehari-hari di rumah. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Buku panduan gaya hidup sehat pada anak dengan berat badan berlebih dengan penerapan Family Empowerment Modified Model. Buku panduan ini berisi identitas anak dan keluarga, informasi overweight, obesitas, rekomendasi gaya hidup sehat meliputi: aktifitas fisik anak, anjuran makan anak dan perilaku gaya hidup sehat, contoh menu sehat sehari anak usia 9-12 tahun serta dilengkapi lembar monitoring gaya hidup anak, contoh bahan penukar dan grafik IMT anak. c. Leaflet yang digunakan ada 5 untuk perlakuan yaitu : gaya hidup sehat, panduan asupan makanan, panduan aktivitas fisik, perilaku hidup sehat, dan dampak kesehatan pada anak dengan berat badan berlebih. Sedangkan kontrol menggunakan 1 leaflet yaitu gaya hidup sehat pada anak dengan berat badan berlebih.

10 Prosedur Pengumpulan Data a. Persiapan penelitian Kegiatan persiapan meliputi pengurusan ijin penelitian pada pemerintah provinsi Sulawesi Selatan, pemerintah kota Makassar Dinas Pendidikan dan ijin penelitan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Pada kegiatan ini, peneliti mendapatkan data siswa sekolah dasar negeri dan swasta kota Makassar tahun ajaran 2012/2013 untuk menentukan lokasi dan mengidentifikasi jumlah siswa kelas 4,5,6. Peneliti menentukan lokasi penelitian pada SD Inpres Tamalanrea 1,2,3,4,5 yang berada di wilayah kecamatan Biringkanaya dan Tamalanrea. Selanjutnya peneliti mengurus surat ijin pada kelima sekolah dasar tersebut untuk screening anak overweight dan obes. b. Pendataan awal Pendataan awal yaitu peneliti melakukan screening untuk menetapkan sampel, sesuai kriteria inklusi dengan melakukan pengukuran IMT pada anak SD. Pengukuran BB dan TB dilakukan oleh tim terlatih sebanyak 4 orang dengan latar belakang pendidikan yaitu tiga orang ners dan satu orang sarjana kesehatan masyarakat. Sebelum screening, tim peneliti diberikan pelatihan pengambilan data penelitian untuk menilai antropometri, cara wawancara, mengisi kuesioner, petunjuk panduan gaya hidup sehat dan pendidikan kesehatan dengan penerapan FEMM.

11 106 c. Pelaksanaan Kunjungan rumah awal dengan Screening pada keluarga yang memiliki kemampuan kurang dengan memberikan kuesioner decision balance dan keluarga telah berada pada tahap action siap mengikuti intervensi FEMM selama 6 bulan. Peneliti melakukan wawancara meliputi karakteristik keluarga dan anak setelah menandatangani informed consent. Selanjutnya pengisian kuesioner dengan wawancara langsung, dilakukan oleh tim yang sudah dilatih sebelumnya yaitu kuesioner kemampuan keluarga, biodata keluarga meliputi: pendidikan orang tua, pendapatan keluarga, struktur keluarga, riwayat orang tua overweight atau obesitas, riwayat keluarga, kuesioner asupan makan, aktivitas fisik anak, perilaku anak, pengetahuan dan budaya keluarga dan self efficacy. Pada tahap pelaksanaan ini, kelompok perlakuan diberikan intervensi berupa buku panduan gaya hidup sehat dan leaflet pada anak dengan berat badan berlebih menggunakan FEMM. Sedangkan kelompok kontrol hanya diberikan leaflet. Tahap action selama 6 bulan dengan kunjungan rumah setiap bulan. Keluarga perlakuan diberikan pendidikan kesehatan dengan media leaflet mulai kunjungan awal sampai keempat. Tiap kunjungan keluarga dilakukan pengisian kuesioner: pengetahuan, budaya, PAQ-C, perilaku asupan makan dan aktivitas fisik anak, serta pengukuran BB dan TB anak. Kuesioner self-efficacy

12 107 diberikan pada kunjungan ketiga dan keenam, kemudian selanjutnya kuesioner kemampuan keluarga diberikan kembali pada kunjungan keenam.

13 108 Alur penelitian dijelaskan sebagai berikut : Populasi Keluarga Anak obesitas laki-laki & perempuan Informed Consent Pre-intervensi Skrining Sampel Pendidikan orangtua, pendapatan keluarga, riwayat orangtua obesitas, struktur dan riwayat kesehatan keluarga TB, BB, IMT anak Kemampuan keluarga kurang (I & II) Pengetahuan & budaya keluarga Asupan makan, aktivitas fisik, dan perilaku anak Decision balance & self-efficacy Intervensi (n: 31) Keluarga diberikan buku panduan gaya hidup anak sehat dan leaflet menggunakan FEMM Penkes I : gaya hidup sehat Penkes II : asupan makan Penkes III : aktivitas fisik Penkes IV: perilaku hidup sehat Penkes V : dampak kesehatan Kontrol (n:33) Keluarga tidak diberikan buku panduan tentang gaya hidup anak sehat, hanya leaflet Post-intervensi Anak : IMT, aktivitas fisik, asupan makan, dan perilaku anak Keluarga : Kemampuan keluarga, Pengetahuan, Budaya, dan self-efficacy Hasil Analisis Diskusi Kesimpulan Saran Gambar 10. Alur Penelitian

14 109 E. Definisi Operasional 1. Family Empowerment Modified Model adalah pemberian intervensi supportif edukatif dengan pemberdayaan keluarga untuk merubah perilaku keluarga dalam mengendalikan gaya hidup anak overweight atau obesitas melalui kunjungan rumah dengan memberikan buku panduan gaya hidup anak dengan berat badan berlebih dan leaflet selama 6 bulan. 2. Kemampuan keluarga adalah kesanggupan, kecakapan keluarga dalam tindakan mandiri merawat anak overweight dan obesitas, mulai penerimaan petugas dan pelayanan kesehatan sesuai rencana (kemandirian I), menyatakan masalah secara benar dan melakukan perawatan sederhana (kemandirian I, II), melaksanakan tindakan pencegahan (kemandirian I, II, III) dan tindakan promotif secara aktif (kemandirian I, II, III, IV). Mampu : keluarga dengan kemandirian III dengan skor 6 dan kemandirian IV dengan skor 7 Kurang mampu : keluarga dengan kemandirian I dengan skor 2 dan kemandirian II dengan skor 3 5 Skala : ordinal 3. Indeks Massa Tubuh (IMT) Perhitungan IMT yaitu BB dibagi TB kuadrat atau dengan rumus : IMT = Berat Badan (kg) Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)

15 110 Pemeriksaan tinggi badan dilakukan dengan menggunakan alat ukur microtoise tanpa alas kaki. Tinggi badan dinyatakan dalam sentimeter (cm). Pemeriksaan berat badan dilakukan dengan menggunakan timbangan digital, dengan memakai pakaian minimal. Berat badan dinyatakan dakam kilogram (kg). Klasifikasi IMT berdasarkan Kemenkes 2011 tentang penilaian status gizi dan WHO, 2005; WHO, 2007 untuk anak laki-laki dan anak perempuan menurut IMT/U. Kriteria objektif : Obesitas Overweight Normal Kurus Sangat kurus : > +2 SD : > +1 SD sampai dengan 2 SD : -2 SD sampai dengan +1 SD : -3 SD sampai dengan <-2 SD : < -3 SD Skala : ordinal 4. Pengetahuan adalah kemampuan mengingat yang dimiliki oleh keluarga termasuk ibu, ayah tentang overweight dan obesitas anak yaitu pengukuran, faktor resiko penyebab, dampak, penatalaksanaan atau perawatan anak obesitas dan gaya hidup meliputi asupan makanan dan aktivitas fisik. Kriteria Objektif : Baik : jika menjawab dengan skor 6 Kurang : jika menjawab dengan skor < 6 Skala : ordinal

16 Budaya adalah kebiasaan yang dipercaya keluarga dan dilakukan secara turun temurun dalam merawat anak. Kriteria objektif : Budaya yang mendukung kesehatan anak : bila skor 3 Budaya yang kurang mendukung kesehatan anak : bila skor < 3 Skala : ordinal 6. Aktivitas fisik adalah segala aktifitas sehari-hari yang dilakukan oleh anak baik di sekolah, di rumah, di perjalanan pulang sekolah, olahraga, rekreasi yang membuat anak berkeringat dan atau lelah/capek. Penilaian aktivitas fisik dengan PAQ-C yaitu recall dalam 7 hari terakhir aktivitas fisik siswa yang terdiri dari 9 soal dengan 5 poin, skore 1 aktivitas fisik rendah dan skore 5 aktivitas fisik tinggi. Kriteria objektif : Aktivitas fisik tinggi : jika skor 27 Aktivitas fisik rendah : jika skor < 27 Skala : ordinal 7. Asupan makan adalah kebiasaan makan anak yang dilihat dari asupan karbohidrat, protein, lemak, dan energi, yang dikonsumsi anak seharihari, yang diukur menggunakan metode food recall 2x24 jam, klasifikasi asupan berdasarkan WNPG, Kriteria objektif : Kurang Baik : asupan < 80 % AKG : asupan % AKG

17 112 Lebih : asupan > 110 % AKG Skala : ordinal 8. Pendidikan orang tua adalah jawaban responden tentang pendidikan terakhr yang telah ditempuh responden. Kriteria objektif : Tinggi : diploma ke atas Rendah : SD sampai SMA Skala : ordinal 9. Pendapatan keluarga adalah kemampuan ekonomi keluarga dalam satu bulan berdasarkan SK Gubernur No.2550/X/Tahun 2012 Tanggal 30 Oktober 2012 bahwa UMP Sulawesi Selatan Rp ,00. Kriteria objektif : Tinggi : jika pendapatan keluarga Rp ,00 per bulan Rendah : jika pendapatan keluarga < Rp ,00 per bulan Skala : ordinal 10. Riwayat orangtua obesitas, pre-obesitas atau overweight adalah orangtua yang memiliki genetik atau bakat gemuk yang dapat diturunkan pada anaknya dengan pengukuran IMT (kg/m 2 ). Kriteria objektif : Beresiko : jika kedua orang tua siswa atau salah satunya mengalami obesitas (IMT 25,0), pre obesitas (IMT > 23,0 24,9) atau overweight (IMT 23,0)

18 113 Tidak beresiko : jika kedua orang tua siswa memiliki berat badan normal (IMT 18,5 22,9) atau berat badan kurang (IMT < 18,5) Skala : ordinal 11. Struktur keluarga adalah seluruh anggota yang ada dalam satu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, anak, juga anggota keluarga lain yang tinggal serumah. Kriteria objektif : Keluarga inti : bila dalam keluarga terdiri ayah, ibu, dan anak mempunyai ikatan darah. Keluarga besar : bila dalam keluarga terdiri dari ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lain karena adanya ikatan darah, perkawinan atau adopsi. Skala : ordinal 12. Riwayat kesehatan keluarga adalah keluarga atau nenek/kakek yang memiliki riwayat penyakit yang berkaitan dengan kejadian overweight dan obesitas. Beresiko : jika keluarga atau salah satu nenek/kakek siswa mengalami salah satu atau lebih kondisi/ penyakit dengan riwayat gemuk, penyakit DM tipe 2, hiperlipidemia, hipertensi, kardiovaskular. Tidak beresiko : jika keluarga atau nenek/kakek siswa tidak mengalami salah satu atau lebih kondisi/ penyakit dengan riwayat

19 114 gemuk, penyakit DM tipe 2, hiperlipidemia, hipertensi, kardiovaskular. Skala : ordinal 13. Decision balance adalah keputusan keluarga dalam mengendalikan gaya hidup anak obesitas meliputi asupan buah, sayuran, aktivitas fisik teratur dan menonton TV, bermain game dan komputer setiap hari. Kriteria objektif : Pro Kontra : jika nilai rata-rata pro lebih tinggi dari kontra : jika nilai rata-rata kontra lebih tinggi dari pro Skala : numerik 14. Self-efficacy adalah keyakinan keluarga dalam kemampuan mereka untuk berubah dalam mengendalikan gaya hidup anak obesitas meliputi aktifitas fisik dan asupan makanan. Kriteria objektif : Tinggi : jika keyakinan di atas nilai mean rank Rendah : jika keyakinan di bawah atau sama dengan nilai mean rank Skala : numerik F. Analisis Data Data yang diperoleh diolah melalui program komputer. Penelitian ini menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil analisis akan dinarasikan dan diperjelas dalam tabel. Untuk uji statistik, tingkat kemaknaan (signifikansi) yang digunakan p 0,05. Adapun uji statistik yang digunakan antara lain (Dahlan, 2009) :

20 Analisis Univariat Analisis univariat menggambarkan deskriptif secara umum dengan metode analisis univariat untuk perhitungan distribusi frekuensi, nilai minimum, maksimum, rerata atau median dan standar deviasi. Variabel yang dianalisis adalah karakteristik responden, variabel tersebut pendidikan orang tua, pendapatan keluarga, struktur keluarga, riwayat orang tua overweight, pre-obesitas atau obesitas, riwayat kesehatan keluarga, kemampuan keluarga, IMT anak, pengetahuan keluarga, budaya keluarga, aktivitas fisik anak, asupan makan anak dan selfefficacy. 2. Analisis Bivariat Analisis yang digunakan untuk menguji kemaknaan perbedaan mean variabel penelitian antara sebelum dan sesudah intervensi, jika sebaran data berdistribusi normal digunakan uji parametrik independent t-test atau paired t-test berdasarkan kelompok, sedangkan tidak berdistribusi normal digunakan uji non parametrik Mann-Whitney. Variabel yang dianalisis adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan keluarga, IMT anak, pengetahuan keluarga, budaya keluarga, aktifitas fisik anak, dan asupan karbohidrat anak sebelum dan sesudah intervensi Family Empowerment Modified Model. Penggunaan Chi-Square dengan kemaknaan p 0,05 untuk mengetahui hubungan pengetahuan keluarga, budaya keluarga,

21 116 aktifitas fisik anak, asupan makan anak dengan kemampuan keluarga dan IMT anak. G. Kontrol Kualitas Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan standarisasi petugas lapangan dan standarisasi instrumen. Kegiatan sebagai berikut: 1. Standarisasi petugas lapangan Petugas lapangan diberikan pelatihan tentang pengambilan data penelitian pada anak overweight dan obesitas serta cara pengisian kuesioner pada keluarga. Petugas lapangan yang digunakan telah memiliki pengalaman dalam penelitian dasar. Tenaga pengkajian data awal dan enumerator adalah Ns.Jumriani, S.Kep., Ns.Ariyati Amin, S.Kep. dan Ns.Wahyuni, S.Kep dan sebagai koordinator lapangan adalah Ns.Sri Sulistyawati Anton, S.Kep., yang merupakan Alumni PSIK FK Unhas. Tenaga dalam menilai asupan makan anak dengan food recall adalah A.Siti Bulqis, SKM yaitu Alumnus FKM Unhas. 2. Standarisasi instrumen Alat ukur timbangan BB sebelum digunakan, harus berada dalam posisi ON, mengecek baterai agar pengukuran akurat. Microtoise merupakan alat pengukur panjang badan juga distandarisasi sebelum digunakan. Instrumen pengetahuan, budaya, decision balance, self efficacy telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Sedangan instrumen PAQ-C untuk mengukur aktivitas fisik anak dan food recall untuk mengukur asupan makan anak merupakan instrumen baku.

22 117 H. Etika Penelitian Etika penelitian dalam pelaksanaan penelitian ini adalah peneliti telah mendapatkan rekomendasi persetujuan etik dari Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dengan nomor surat 1197/H /PP36-KOMETIK/2013. Setelah mendapatkan persetujuan etik, peneliti melakukan screening anak overweight dan obesitas di sekolah dasar selanjutnya memberi informasi dan penjelasan tentang pelaksanaan penelitian pada ibu/bapak dan anak, bila ibu/bapak setuju dan bersedia berpartisipasi, maka ibu/bapak diminta membaca dan menandatangani lembar persetujuan. Berdasarkan komisi etik penelitian kesehatan Depkes, 2005, peneliti memperhatikan prinsip etika penelitian pada subjek yang diteliti, meliputi : 1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity) Peneliti mempertimbangkan hak-hak subyek untuk mendapatkan informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki kebebasan menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian (autonomy). Peneliti memberikan formulir persetujuan subyek (informed consent) yang terdiri dari penjelasan manfaat penelitian, penjelasan kemungkinan resiko dan ketidaknyamanan yang dapat ditimbulkan.

23 Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respect for privacy and confidentiality) Setiap manusia memiliki hak-hak dasar individu termasuk privasi dan kebebasan individu. Peneliti menjaga anonimitas dan kerahasiaan identitas subyek dengan cara menggunakan koding (inisial atau identification number) sebagai pengganti identitas responden. 3. Keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness) Prinsip keadilan memiliki makna keterbukaan dan adil. Untuk memenuhi prinsip keterbukaan, peneliti berlaku jujur, hati-hati, profesional, berperikemanusiaan, dan memperhatikan faktor-faktor ketepatan, keseksamaan, kecermatan, intimitas, psikologis serta perasaan religius subyek penelitian. Selama penelitian kelompok kontrol diberikan leaflet pedoman gaya hidup anak. Setelah selesai penelitian, kelompok kontrol diberikan pendidikan kesehatan dan buku panduan gaya hidup anak, sama dengan kelompok perlakuan. 4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harms and benefits) Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian guna mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subyek penelitian dan dapat digeneralisasikan di tingkat populasi (beneficence). Peneliti meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subyek (nonmaleficence).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas (pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 26 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian sebagai tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu penelitian untuk mengetahui tentang hubungan keeratan antara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu penelitian untuk mengetahui tentang hubungan keeratan antara 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif korelasional yaitu penelitian untuk mengetahui tentang hubungan keeratan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan desain penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik komparatif dengan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik komparatif dengan 47 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional, dimana data antara variabel independen dan dependen akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group design.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu pengukuran variabel-variabelnya

METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu pengukuran variabel-variabelnya III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu pengukuran variabel-variabelnya dilakukan hanya satu kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Karakteristik Responden a. Karakteristik Responden Tabel 6 memperlihatkan data karakteristik responden dan hasil uji homogenitas responden berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif analitik adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Deskriptif korelasional yaitu penelitian yang bermaksud

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Deskriptif korelasional yaitu penelitian yang bermaksud BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif non eksperimen, disain yang digunakan adalah Deskriptif korelasional yaitu penelitian yang bermaksud mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian noneksperimental. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini pada 7Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Kota Pangkalpinang, yaitu SMA St. Yosef, SMKN I, SMK Sore, SMAN 3, SMAN 4,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlation dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlation dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlation dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan data kuantitatif. Pendekatan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan melibatkan BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitafif dengan jenis penelitian quasy-experiment (eksperimen semu). Rancangan penelitian ini berupaya mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan Quasy Eksperimental (eksperimen semu) pretest-posttest

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan Quasy Eksperimental (eksperimen semu) pretest-posttest BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental (eksperimen semu) pretest-posttest with control

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Ruang Lingkup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1. Lingkup Tempat Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Semarang. 3.1.2. Lingkup Waktu Penelitian dilakukan sejak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif non eksperimental. Metode yang digunakan adalah descriptive

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif non eksperimental. Metode yang digunakan adalah descriptive BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non eksperimental. Metode yang digunakan adalah descriptive comparative

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang menggunakan 2 kelompok,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah metode preexperimental karena berupa penelitian lapangan yang memberikan perlakuan atau tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pre-test and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pre-test and BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pre-test and post-test with control group design. Quasi eksperimen adalah jenis penelitian yang mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen yaitu desain penelitian dengan menggunakan 2 kelompok yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen yaitu desain penelitian dengan menggunakan 2 kelompok yaitu BAB III A. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, desain yang digunakan adalah Quasi Eksperimen yaitu desain penelitian dengan menggunakan 2 kelompok yaitu kontrol dan intervensi, dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan rancangan studi yang digunakan yaitu cross sectional yang bersifat deskriptif analitik. Penelitian

Lebih terperinci

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif analitik. korelasional dengan pendekatan cross sectional untuk melihat hubungan

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif analitik. korelasional dengan pendekatan cross sectional untuk melihat hubungan PENELITIAN BAB III METODE METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional untuk melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian menggunakan rancangan penelitian kuantitatif pendekatan analitik dengan menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. DESAIN PENELITIAN Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian kuantatif dengan metode komparatif menggunakan pendekatan retrospektif. Penelitian komparatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif Jenis penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control group design.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap (G2) Bedah RSUD Prof. DR. Aloei Saboe kota Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. cross sectional, dimana variabel bebas yaitu perilaku makan pagi (sarapan)

METODE PENELITIAN. cross sectional, dimana variabel bebas yaitu perilaku makan pagi (sarapan) III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana variabel bebas yaitu perilaku makan pagi (sarapan) dan status

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tipe penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif yaitu bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap dari ibu hamil terhadap senam hamil di Puskesmas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang. Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang. Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan pada pasien post operasi dengan yang dirawat di bangsal bedah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 36 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam dan Ilmu Gizi 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di area

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. Semarang. periode Mei Juni 2014

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. Semarang. periode Mei Juni 2014 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian - Tempat : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang - Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu peneliti mempelajari hubungan antara asupan energi, protein,

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 2) Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 2) Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri. 31 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian 1) Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 2) Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri. 4.2 Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan metode pendekatan cross sectional yang merupakan penelitian untuk mempelajari dinamika

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik III. METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan cara mengumpulkan data sekaligus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif melalui studi korelasi (correlation study) yakni jenis penelitian atau penelaahan hubungan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. status gizi antropometri. Pengumpulan data dilakukan di TK-PAUD Alhidayah dan Pos PAUD

BAB 4 METODE PENELITIAN. status gizi antropometri. Pengumpulan data dilakukan di TK-PAUD Alhidayah dan Pos PAUD BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 1. Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 2. Ilmu Gizi, khususnya perhitungan asupan energi dan pengukuran status gizi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian korelasional bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu. Kesehatan Anak dan Ilmu Kesehatan Masyarakat.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu. Kesehatan Anak dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Kesehatan Anak dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. 4.2 Tempat dan waktu penelitian 4.2.1 Ruang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. group design with pretest posttest. Penelitian ini dilakukan untuk melihat

BAB III METODE PENELITIAN. group design with pretest posttest. Penelitian ini dilakukan untuk melihat BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian dilakukan dalam bentuk eksperimen semu dengan desain control group design with pretest posttest. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif korelasional dan menggunakan rancangan cross

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif korelasional dan menggunakan rancangan cross BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen dengan pendekatan kuantitatif korelasional dan menggunakan rancangan cross sectional. Penelitian cross sectional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode eksperimen semu (quasy-experiment design) dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode eksperimen semu (quasy-experiment design) dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimen atau percobaan. Metode eksperimen semu (quasy-experiment design) dengan pendekatan pretest-posttest with

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian quasi experiment rancangan penelitian one group pre test-pasca test desain. One group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain quasy eksperimental dengan rancangan pretest-posttest with control. Rancangan dapat diilustrasikan sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. desain quasy eksperimental dengan rancangan pretest-posttest with control. Rancangan dapat diilustrasikan sebagai berikut : 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan desain quasy eksperimental dengan rancangan pretest-posttest with control group. Rancangan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 25 BAB I METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut serta Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM). 4.2 Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan dengan desain penelitian pretest posttest with control group

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan dengan desain penelitian pretest posttest with control group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasi experiment menggunakan dengan desain penelitian pretest posttest with control group design. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design, dimana pada

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Melihat tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dan faktor-faktor lainnya dengan status lemak tubuh pada pramusaji di Pelayanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional,

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional, BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan urutan langkah dalam melakukan penelitian. Hal-hal yang termasuk dalam metode penelitian adalah desain penelitian yang digunakan, subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental (Setiadi,

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental (Setiadi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Desain

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi. BAB IV METODE PENELITIAN 1.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi. 1.2 Tempat dan waktu penelitian Tempat : Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian Quasy Experiment dengan menggunakan rancangan penelitian pretest-posttest with

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional.pemilihan desain cross sectional karena penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang diambil merupakan jenis penelitian kuantitatif yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post test control

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan quasy experiment pre-post

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan quasy experiment pre-post BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan quasy experiment pre-post test with control group design. Penelitian ini menggunakan dua kelompok,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment, dengan desain pre-post test with control group yaitu melibatkan. Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment, dengan desain pre-post test with control group yaitu melibatkan. Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian quasy eksperiment, dengan desain pre-post test with control group yaitu melibatkan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam

Lebih terperinci

BAB 4 METODA PENELITIAN. Populasi terjangkau adalah murid SMP Domenico Savio dengan hipertensi dan obesitas.

BAB 4 METODA PENELITIAN. Populasi terjangkau adalah murid SMP Domenico Savio dengan hipertensi dan obesitas. BAB 4 METODA PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam ruang lingkup Nefrologi Anak. 4.2. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah belah lintang 4.3. Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Desain penelitian adalah model atau metode yang digunakan untuk melakukan suatu penelitian yang memberikan arah terhadap jalannya penelitian. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional study yang merupakan suatu penelitian untuk mempelajari dinamika

Lebih terperinci

ETIKA PENELITIAN. Metode Penelitian Kuantitatif Bidang Kesmavet

ETIKA PENELITIAN. Metode Penelitian Kuantitatif Bidang Kesmavet ETIKA PENELITIAN Metode Penelitian Kuantitatif Bidang Kesmavet Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani ethos. Etimologis kebiasaan dan peraturan perilaku yang berlaku dalam masyarakat. Konteks filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen yaitu suatu penelitian dengan melakukan percobaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. group quasi experimental. Rancangan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. group quasi experimental. Rancangan dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Non equivalent control group quasi experimental. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan pre dan post control

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pasien penyakit ginjal kronik ini mencakup ilmu penyakit dalam.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pasien penyakit ginjal kronik ini mencakup ilmu penyakit dalam. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian mengenai hubungan lama hemodialisis dengan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik ini mencakup ilmu penyakit dalam. 3.2 Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional study yang merupakan suatu penelitian untuk mempelajari dinamika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.jenis penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control group design. Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eplanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan dua variabel atau lebih dengan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian observasional analitik adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS ATAU RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler. BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu Fisiologi khususnya Fisiologi Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler. 4.2 Tempat dan Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pre-test and post-test with control group

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pre-test and post-test with control group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian quantitatif menggunakan quasi experimental dengan pendekatan pre-test and post-test with control group design. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipertensi pada mahasiswa FKIK UMY angkatan yang berjumlah 499 mahasiswa.

BAB III METODE PENELITIAN. hipertensi pada mahasiswa FKIK UMY angkatan yang berjumlah 499 mahasiswa. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimen, yang bersifat deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor risiko hipertensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode True Eksperiment Pre-

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode True Eksperiment Pre- BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode True Eksperiment Pre- Post Test Design yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu intervensi

Lebih terperinci

METODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2

METODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2 17 METODOLOGI Desain, Waktu dan Tempat Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah experimental study yaitu percobaan lapang (field experiment) dengan menggunakan rancangan randomized treatment trial

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diangkakan (Sugiyono, 2003). Maka jenis penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diangkakan (Sugiyono, 2003). Maka jenis penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif, adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi. Pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Rowosari, Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi. Pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Rowosari, Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian 1. Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi 2. Ilmu Gizi, khususnya perhitungan asupan energi dan pengukuran status gizi antropometri 3.2 Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian pra-eksperiment dengan desain penelitian one group

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian pra-eksperiment dengan desain penelitian one group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian pra-eksperiment dengan desain penelitian one group pre-post test design (Nursalam,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan pre-test dan post-test with control group. Tujuan. penelitian ini untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan pre-test dan post-test with control group. Tujuan. penelitian ini untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, dan dengan pendekatan pre-test dan post-test

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Bidang Penelitian ini adalah penelitian bidang Pendidikan Kedokteran,

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Bidang Penelitian ini adalah penelitian bidang Pendidikan Kedokteran, BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Bidang Penelitian ini adalah penelitian bidang Pendidikan Kedokteran, khususnya bagian ilmu kesehatan anak divisi alergi & imunologi dan fisiologi.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu Gizi.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu Gizi. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu Gizi. 3.2 Tempat dan Waktu Tempat: SMA Negeri 9 Semarang Waktu: April - Mei 2016 3.3 Jenis dan Rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu untuk memberi gambaran fenomenayang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Cross sectional berarti pengambilan data yang dilakukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Cross sectional berarti pengambilan data yang dilakukan dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Cross sectional berarti pengambilan data yang dilakukan dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized 43 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized control group pretest-postest design (Notoadmojo, 2010). Rancangan ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1 Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkung keilmuan mencakup bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat. 3.1.2 Ruang Lingkup Tempat Lingkup tempat dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimen BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimen berupa deskriptif korelasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan desain pre-test

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan desain pre-test BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan desain pre-test post test with control group design. Penelitian ini mengungkapkan hubungan sebab akibat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain penelitian Desain penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independent dan dependent, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan desain pre and post test control group design. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan desain pre and post test control group design. Dalam 63 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain kuasi eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu Kesehatan Anak dan Ilmu Psikologi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif deskriptif yang menggunakan data primer yaitu dengan cara meminta responden untuk mengisi kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Jenis dari penelitian ini adalah penelitian eksperimen (intervensi) kepada responden berupa pemberian konseling gizi, yang kemudian diukur akibat atau pengaruh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. observasi data variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali

METODE PENELITIAN. observasi data variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional, yaitu penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup penelitian bidang Ilmu Kedokteran, khususnya bagian ilmu Gizi Klinik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian

Lebih terperinci