BAB II KAJIAN PUSTAKA. gletser, aliran sungai, atau karena adanya mata air (Hamdi, 2013).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA. gletser, aliran sungai, atau karena adanya mata air (Hamdi, 2013)."

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pesisir Danau Danau yaitu kumpulan genangan air yang cukup luas dan dikelilingi oleh daratan. Danau juga dapat diartikan sebagai sejumlah air (tawar atau asin) yang terakumulasi di suatu tempat yang cukup luas dan dapat terjadi karena mencairnya gletser, aliran sungai, atau karena adanya mata air (Hamdi, 2013). D anau mendapatkan air dari curahan hujan, sungai, dan air tanah, ketiga sumber tersebut bersama-sama mengisi dan memberikan suplai air pada danau. Danau adalah salah satu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan. Bagi manusia kepentingannya jauh lebih berarti dibandingkan dengan luas daerahnya. Keberadaan ekosistem danau memberikan fungsi yang menguntungkan bagi kehidupan manusia (Budiyanto, 2013). Wilayah pesisir memainkan peran yang cukup penting bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat pesisir. Wilayah pesisir memiliki tingkat kepadatan penduduk dan intensitas pembangunan industri yang tinggi, sehingga lingkungan pesisir sering mendapat tekanan manusia yang tinggi. Kerusakan sumber daya alam saat ini tidak terlepas dari perilaku manusia dalam memperlakukan alam (Putri, 2011). 2.2 Sanitasi Lingkungan Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencaku perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya. Sanitasi 6

2 7 lingkungan dapat pula di artikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan dan mempertahankan standar kondisi lingkungan yang mendasar yang mempengaruhi kesejahteraan manusia. Kondisi tersebut mencakup : 1. Pasokan air yang bersih dan aman, 2. Pembuangan limbah dari hewan, manusia dan industri yang efisien, 3. Perbandingan makanan dari kontaminasi biologis dan kimia, 4. Udara yang bersih dan aman, 5. Rumah yang bersih dan aman. Minimnya sanitasi lingkungan seperti penanganan sampah, air limbah, tinja, saluran pembuangan, dan kesehatan masyarakat, telah menyebabkan terus tingginya kematian bayi dan anak oleh penyakit diare dan berperan penting dalam mengundang munculnya berbagai vector pembawa penyakit. Jumlah fasilitas yang ada tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk. Selain itu, masyarakat dibanyak wilayah masih mempraktekkan perilaku hidup yang tidak sehat, seperti buang air besar di kebun dan sungai yang airnya kotor, mencuci di sungai yang airnya kotor, membuang sampah sembarangan dan lain-lain. Kondisi lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat. Banyak aspek kesejahteraan manusia dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, dan banyak penyakit dapat timbul karena didukung, dan dirangsang oleh faktor faktor lingkungan (Rianti, Bagus, Mansyur, 2009) Sarana Air Bersih Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar 3 / 4 bagian tubuh kita terdiri atas air, tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Tubuh orang dewasa sekitar 55-60% berat badan terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65% dan untuk bayi sekitar

3 8 80%. Di Negara-negara berkembang, termasuk Indonesia tiap orang memerlukan air antara liter per hari. Di antara kegunaan-kegunaan air tersebut, yang sangat penting adalah kebutuhan untuk minum. Selain itu, juga dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada di sekitar rumah. Penyakit-penyakit yang menyerang manusia dapat juga ditularkan dan disebarkan melalui air kondisi tersebut tetunya dapat menimbulkan wabah penyakit di mana-mana. Ditinjau dari ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan air bersih harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena penyediaan air bersih yang terbatas memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat Syarat-syarat air rumah tangga 1. Syarat kuantitas Volume rata-rata kebutuhan air setiap individu per hari berkisar antara liter/35-40 galon. Kebutuhan air tersebut bervariasi dan bergantung pada keadaan iklim, standar kehidupan, dan kebiasaan masyarakat. Berdasarkan analisis WHO pada Negara-negara maju, setiap orang memerlukan air antara liter per hari, sedangkan pada Negara berkembang tiap orang memerlukan air antara liter per hari. Untuk Indonesia di perkirakan 100 liter/hari/kapita dengan perincian:

4 9 Minum : 5 liter Memasak : 5 liter Membersihkan/mencuci : 15 liter Mandi : 30 liter Kakus(WC) : 45 liter Jumlah : 100 liter/hari/kapita (Entjang, 2000) 2. Syarat kualitas Berikut ini adalah beberapa parameter dalam survailans penyediaan air bersih untuk masyarakat kecil yang praktis dan penting sebagai petunjuk yang bermanfaat dalam menilai kualitas air. 1. Kekeruhan Kekeruhan yang tinggi akan melindungi mikroorganisme dari pengaruh desinfeksi, mendorong pertumbuhan bakteri, dan menaikkan kebutuhan klor. Agar pada semua proses disinfeksi memperoleh hasil yang efektif, maka kekeruhan air selalu rendah 2. Warna Warna dalam air minum mungkin disebabkan karena adanya bahan organic berwarna seperti seperti bahan organic yang membusuk, logam (besi dan mangan), atau air buangan industry yang berwarna kuat. Pengalaman menunjukkan bahwa konsumen akan mencari sumber air lain yang yang mungkin tidak aman bila mana sumber air disediakan tidak estetik karena warnanya. Oleh karena itu, sebaiknya air bersih tidak berwarna

5 10 3. Rasa dan bau Bau air kebanyakan disebabkan oleh adanya bahan organic dalam air. Beberapa bau bisa menunjukkan adanya peningkatan aktivitas bakteri dan yang lain bisa disebabkan oleh pengotoran industry. Inspeksi sanitasi harus selalu melakukan terhadap kemungkinan sumber bau. Harus selalu ada usaha untuk mencoba menghilangkan masalah bau. Persepsi ganda yang sering diungkapkan terhadap unsure penyebab rasa dan unsure yang bisa menyebabkan bau biasanya disebut rasa. Masalah pada air bersih merupakan protes yang paling banyak dilontarkan oleh para konsumen. Umumnya unsure yang spesifik dijumpai adalah bahan organic seperti kalsium, copper, besi dan seng. Perubahan rasa secara normal dalam penyediaan air bersih bisa memberikan suatu tanda adanya perubahan kualitas sumber air baku atau adanya kekeliruan dalam proses pengolahan air. Berikut adalah syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam pengolahan air. 1. Syarat fisik. Air tersebut bening (tak berwarna), tidak berasa, dan suhu berada di bawah suhu luarnya. 2. Syarat bakteriologis. Air untuk minum harus bebas dari segala bakteri, terutama bakteri patogen. Untuk mengetahuinya dengan memeriksa melalui sampel air, jika dari hasil pemeriksaan 100cc air terdapat < 4 bakteri E. coli maka air tersebut sudah memenuhi syarat kesehatan. 3. Syarat kimia. Air minum harus mengandung zat-zat tertentu dalam jumlah tertentu. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia di

6 11 dalam air akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia (Mubarak dan chayatin, 2009) Sumber Air Air yang berada di permukaan bumi dapat berasal dari berbagai sumber. Berdasarkan letak sumbernya, air dapat dibagi menjadi air hujan, air permukaan, dan air tanah. 1. Air Hujan (Angkasa) Air hujan atau air angkasa merupakan sumber utama air bumi. Air ini dapat dijadikan sebagai sumber air minum, tetapi air ini tidak mengandung kalsium, sehingga perlu dilakukan penambahan kalsium. Walau saat presipitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut cenderung mengalami pencemaran ketika berada di atmosfer. Pencemaran yang berlangsung di atmosfer itu disebabkan oleh partikel debu, mikroorganisme, dan gas (karbondioksida, nitrogen dan amonia) 2. Air Permukaan Air permukaan yang meliputi : badan-badan air semacam sungai, danau, telaga, waduk, rawa, terjun dan sumur permukaan. Sebagian besar berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi. Oleh karena itu keadaannya terbuka, maka air permukaan mudah terkena perpengaruh pencemaran, baik oleh tanah, sampah, maupun lainnya. Air seperti ini harus mendapat disinfeksi yang baik sebelum didistribusikan kepada konsumen. Pembebasan tempat pengambilan air untuk penyediaan air bersih sangat penting. Tempat pengambilan air harus diletakkan di atas aliran dan sejauh mungkin dari tempat buangan air limbah industry dan air bekas pengairan pertanian.

7 12 3. Air Tanah (Ground Water) Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh kepermukaan bumi yang kemudian mengalami perlokasi atau penyerapan ke dalam tanah dan mengalami proses filtrasi secara alamiah bawah tanah, sehingga membuat air tanah menjadi lebih baik dan lebih murni dibandingkan proses yang telah dialami air hujan tersebut, di dalam perjalanannya ke air permukaan. Air tanah memiliki beberapa kelebihan di banding sumber air lain, di antaranya air tanah biasanya bebas dari kuman penyakitdan tidak perlu mengalami proses purifikasi atau penjernihan, persediaan air tanah juga cukup banyak sepanjang tahun, saat musim kemarau sekalipun. Air tanah juga memiliki beberapa kerugian atau kelemahan dibanding sumber air lainnya. Air tanah mengandung zat-zat mineral dalam konsentrasi yang tinggi. Konsentrasi yang tinggi za-zat mineral semacam magnesium, dan logam berat seperti besi yang dapat menyebabkan kesadahan air. Selain itu, untuk mengalirkan air ke atas permukaan diperlukan pompa. Air tanah umumnya merupakan sumber yang paling cocok dan menyenangkan dalam penyediaan air bersih masyarakat kecil. Melindungi sumber air tanah dari setiap kontaminasi adalah penting. Oleh karena itu, sumber air tanah harus dijauhkan dari setiap sumber pengotoran seperti jamban, septic tank, tempat pembuangan air limbah dan tempat pembuangan air bekas irigasi Cara pengelolaan air minum Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan sebelum air dikonsumsi untuk keperluan minum.

8 13 1. Pengelolaan secara sederhana Biasanya dilakukan penyimpanan (storage) dari berbagai macam sumber seperti air hujan, air danau, air sungai, sumur dan sebagainya. Dalam penyimpanan ini air dibiarkan untuk beberapa jam ditempatnya, kemudian akan terjadi kongulasi dari zat-zat yang terdapat di dalam air, sampai akhirnya terbentuk endapan. Air akan menjadi jernih karena partikel-partikel yang ada di dalam air mengendap 2. Pengelolaan air dengan cara menyaring Model ini dapat dilakukan dengan menggunakan kerikil, ijuk, dan pasir, sedangkan model penyaringan yang lebih maju dilakukan dengan teknologi tinggi seperti pada Perusahaan Air Minum (PAM). 3. Pengelolaan air dengan penambahan zat kimia Zat kimia yang dimaksud adalah berupa : (a) zat kimia yang berfungsi sebagai kongulan, sehingga mempercepat pengendapan (tawas), (b) zat kimia yang berfungsi untuk membunuh bibit penyakit yang ada di dalam air (klor). 4. Pengelolaan air dengan mengalirkan udara Pengelolaan ini bertujuan untuk menghilangkan rasa serta bau yang tidak enak, menghilangkan gas-gas yang tidak diperlukan lagi seperti CO 2 dan juga menaikkan derajat keasaman air. 5. Pengelolaan air dengan cara dipanaskan Pengelolaan cara ini bertujuan untuk membunuh bibit penyakit yang ada di dalam air, tetapi cara ini membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit serta hanya cocok untuk konsumsi dalam batas kecil (rumah tangga).

9 Sumber air bersih dan aman Air yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia harus berasal dari sumber air yang bersih dan aman. Berikut ini adalah batasan-batasan sumber air yang bersih dan aman 1. Bebas dari kontaminasi kuman atau bibit penyakit 2. Bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun 3. Tidak berasa dan tidak berbau 4. Dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan domestic/rumah tangga 5. Memenuhi standar minimal yang ditemukan oleh WHO atau departemen kesehatan RI Air dinyatakan tercemar bila mengandung bibit penyakit, parasit, bahanbahan kimia yang berbahaya dan sampah atau limbah industri (Mubarak dan Chayatin, 2009) Pengaruh air terhadap kesehatan Secara khusus, pengaruh air terhadap kesehatan dapat bersifat langsung maupun tidak langsung. 1. Pengaruh tidak langsung Sama halnya dengan udara, pengaruh tidak langsung adalah pengaruh yang timbul sebagai akibat pendayagunaan air yang dapat meningkatkan ataupun menurunkan kesejahteraan masyarakat. Misalnya air yang dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik, untuk industri, untuk irigasi, perikanan, pertanian, dan rekreasi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebaliknya, pengotoran air dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat. Sebagai contoh adalah

10 15 pengotoran badan-badan air dengan zat-zat kimia yang menurunkan kadar oksigen terlarut, zat-zat kimia tidak beracun yang sukar di uraikan secara alamiah dan menyebabkan masalah khusus seperti estetika, kekeruhan karena adanya zat-zat tersuspens. 2. Pengaruh langsung Pengaruh air secara langsung terhadap kesehatan tergantung sekali pada kualitas air, dan terjadi karena air selain untuk minum, juga berfungsi sebagai penyalur ataupun penyebar agent penyakit ataupun sebagai sarang insekta penyebar penyakit. Kualitas air dapat berubah apabila kapasitas air untuk membersihkan dirinya telah terlampaui. Hal ini disebabkan bertambahnya jumlah serta intensitas aktivitas penduduk yang tidak hanya meningkatkan kebutuhan akan air tetapi juga meningkatkan jumlah dan memperburuk kualitas air buangan. Buangan-buangan inilah yang merupakan sumber-sumber pengotoran perairan (Soemirat, 2011) Kepemilikan Jamban Yang di maksud kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak di pakai lagi oleh tubuh dan harus di keluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat yang di keluarkan dari dalam tubuh ini berbentuk tinja (faeces), air seni (urine) dan CO 2 sebagai hasil dari proses pernapasan. Pembuangan kotoran manusia di maksudkan hanya tempat pembuangan tinja dan urine, yang pada umumnya disebut latrine, jamban dan kakus. Penyediaan sarana jamban merupakan bagian dari usaha sanitasi yang cukup penting peranannya. Ditinjau dari sudut kesehatan lingkungan pembuangan

11 16 kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama tanah dan sumber air. Pembuangan tinja yang tidak saniter akan menyebabkan berbagai macam penyakit seperti : thypus, disentri, kolera, bermacam-macam cacing (gelang, kremi, tambang dan pita), schistosomiasis dan sebagainya Jenis-jenis jamban 1. Kakus jemplung Bentuk kakus ini adalah yang paling sederhana yang dapat dianjurkan kepada masyarakat. Nama ini digunakan karena bila orang mempergunakan kakus macam ini, maka kotorannya langsung masuk jatuh ke dalam tempt penampungan. Kotoran yang dalam bahasa jawa nyemplung. Kakus cemplung ini hanya terdiri atas sebuah sebuah galian yang diatasnya diberi lantai dan tempat jongkok. Lantai kakus ini dapat dibuat dari bambu atau kayu, tapi dapat juga dari pasangan batu bata atau beton. Agar tidak menjadi sarang dan makanan serangga penyebar penyakit. Kakus semacam ini masih menimbulkan gangguan karena baunya. 2. Kakus Plengsengan Plengsengan juga berasal dari bahasa Jawa melengseng yang berarti miring. Nama ini digunakan karena dari lubang tempat jongkok ke tempat penampungan kotoran dihubungkan oleh suatu saluran yang miring. Jadi, tempat jongkok dari kakus ini tidak terbuat persis diatas tempat penampungan, tetapi agak jauh. Kakus semacam ini sedikit lebih baik dan menguntungkan dari pada kakus cemplung, karena baunya agak berkurang dan keamanan bagi pemakai lebih terjamin. Seperti

12 17 halnya kakus cemplung, maka cemplung dari tempat jongkok harus dibuatkan tutup. 3. Kakus Bor Dinamakan demikian karena penampungan kotorannya dibuat dengan mempergunakan adalah bor tangan yang disebut Bor Auger dengan diameter antara cm. sudah barang tentu lubang yang dibuat harus jauh lebih dalam dibandingkan dengan lubang yang digali seperti pada kakus cemplung dan kakus plengsengan, akrena diameter kakus bor jauh lebih kecil. Kakus bor mempunyai keuntungan bau yang ditimbulkan sangat berkurang. Akan tetapi kerugian kakus bor tidak dapat dibuat di daerah atau tempat yang tanahnya banyak mengandung batu. 4. Angsatrine Kakus ini dibawah tempat jongkoknya ditempatkan atau dipasang suatu alat yang berbentuk seperti leher angsa yang disebut Bowl. Bowl ini berfungsi mencegah timbulnya bau. Kotoran yang berada ditempat penampungan tidak tercium baunya. Karena terhalang oleh air yang selalu terdapat dalam bagian yang melengkung. Dengan demikian dapat mencegah hubungan lalat dengan kotoran. Karena dapat mencegah gangguan lalat dan bau, maka memberikan kemungkinan untuk dibuat di dalam rumah. Agar dapat terjaga kebersihannya, makan pada kakus semacam ini harus cukup tersedia air. 5. Kakus diatas balong (Empang) Membuat kakus diatas balong (yang kotorannya dialirkan kebalong) adalah cara pembuangan kotoran yang tidak dianjurkan, tetapi sulit untuk

13 18 menghilangkannya, terutama didaerah yang terdapat banyak balong. Sebelum kita berhasil mengalihkan kebiasaan tersebut kepada kebiasaa yang diharapkan, dapatlah cara tersebut diteruskan dengan memberikan persyaratan tertentu, antara lain : 1. Air dari balong tersebut jangan dipergunakan untuk mandi 2. Balong tersebut tidak boleh kering 3. Balong hendaknya cukup luas 4. Letak kakus harus sedemikian rupa, sehingga kotoran selalu jatuh diair 5. Ikan dari balong tersebut jangan dimakan 6. Aman dalam pemakaiannya 7. Tidak terdapat sumber air minum yang terletak di bawah balong tersebut atau yang sejajar dengan jarak 15 meter.\ 8. Tidak terdapat tanam-tanaman yang tumbuh di atas permukaan air 6. Kakus septic tank Septic tank berasal dari kata septic, yang berarti pembusukan secara anaerobic. Kita pergunakan nama septictank karena dalam pembuangan kotoran terjadi proses pembusukan oleh kuman-kuman pembusuk yang sifatnya anaerob. Septic tank bisa terjadi dari dua bak atau lebih serta dapat pula terdiri atas satu bak saja dengan mengatur sedemikian rupa (misalnya dengan memasang beberapa sekat atau tembok penghalang), sehingga dapat memperlambat pengaliran air kotor di dalam bak tersebut. Di dalam bak bagian pertama akan terdapat proses penghancuran, pembusukan dan pengendapan. Di dalam bak terdapat tiga macam lapisan.

14 19 1. Lapisan yang terapung, yang terdiri atas kotoran-kotoran padat. 2. Lapisan cair 3. Lapisan endap (Lumpur) Syarat-syarat jamban 1. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter) 2. Tidak berbau 3. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus 4. Tidak mencemari tanah di sekitarnya 5. Mudah dibersihkan dan aman digunakan 6. Di lengkapi dengan dinding dan atap pelindung 7. Penerangan dan ventilasi yang cukup 8. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai 9. Tersedia air, sabun, dan alat pembersih (Hamzah, 2009) Pengelolaan Sampah Sampah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang. Para ahli kesehatan masyarakat amerika membuat batasan, sampah adalah (waste) adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang,yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Agar sampah ini tidak membahayakan kesehatan manusia, maka perlu pengaturan pembuangannya. Dari sampah ini harus diperhatikan :

15 Sumber-sumber Sampah 1. Sampah yang berasal dari pemukiman (domestic wastes) : Sampah ini terdiri dari bahan-bahan padat sebagai hasil kegiatan rumah tangga yang sudah dipakai dan dibuang, seperti : sisa-sisa makanan baik yang sudah dimasak atau belum, bekas pembungkus baik kertas, plastic daun dan sebagainya, pakaian-pakaian bekas, bahan-bahan bacaan, perabot rumah tangga, daun-daunan dari kebun atau taman. 2. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum : Sampah ini berasal dari tempat-tempat umum, seperti pasar, tempat-tempat hiburan, terminal bus, stasiun kereta api, dan sebagainya. Sampah ini berupa : kertas, plastic, botol, daun dan sebagainya 3. Sampah yang berasal dari perkantoran : Sampah ini dari perkantoran baik perkantoran pendidikan, perdagangan, departemen, perusahaan dan sebagainya. Sampah ini berupa kertas-kertas, plastic, kerbon, klip, dan sebagainya. Umumnya sampah ini bersifat kering dan mudah terbakar (rabbish). 4. Sampah yang berada di jalan raya : Sampah ini berasal dari pembersihan jalan, yang umumnya terdiri dari : kertas-kertas, kardus-kardus, debu, batu-batuan, pasir, sobekan ban, onderdilonderdil kenderaan yang jatuh, daun-daunan, plastic dan sebagainya. 5. Sampah yang berasal dari industry (industrial wastes) Sampah ini berasal dari kawasan industry, termasuk sampah yang berasal dari pembangunan industry dan segala sampah yang berasal dari proses produksi,

16 21 misalnya : sampah-sampah pengepakan barang, logam, plastic, kayu, potongan tekstil, kaleng dan sebagainya. 6. Sampah yang berasal dari pertanian/perkebunan Sampah ini sebagai hasil dari perkebunan atau pertanian misalnya : jerami, sisa sayur mayor, batang padi, batang jagung, ranting kayu yang patah dan sebagainya. 7. Sampah yang berasal dari pertambangan Sampah ini berasal dari daerah pertambangan, dan jenisnya tergantung dari jenis usaha pertambangan itu sendiri, misalnya : batu-batuan, tanah/cadas, pasir, sisa-sisa pemakaran (arang) dan sebagainya. 8. Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan ini, berupa : kotorankotoran ternak, sisa-sisa makanan binatang dan sebagainya Jenis-jenis Sampah Sampah padat, dapat dibagi menjadi berbagai jenis, yakni : 1. Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya, sampah dibagi menjadi: a. Sampah an-organik adalah sampah yang umumnya tidak dapat membusuk, misalnya : logam/besi, pecahan gelas, plastic dan sebagainya b. Sampah organic adalah sampah yang pada umumnya dapat membusuk, misalnya : sisa-sisa makanan, daun-daunan, buah-buahan dan sebagainya. 2. Berdasarkan dapat dan tidaknya dibakar a. Sampah yang mudah terbakar, misalnya : kertas, karet, kayu, plastic, kain bekas dan sebagainya.

17 22 b. Sampah yang tidak dapat terbakar, misalnya : kaleng-kaleng bekas, besi/logam bekas, pecahan gelas, kaca dan sebagainya. 3. Berdasarkan karakteristik sampah a. Garbage, yaitu jenis sampah adalah sampah hasil pengolahan atau pembuatan makanan yang umumnya mudah membusuk dan berasal dari rumah tangga, restoran, hotel dan sebagainya. b. Rabish, yaitu sampah yang berasal dari perkantoran, perdagangan baik yang udah terbakar seperti kertas, Karton, plastic dan sebagainya maupun yang tidak mudah terbakar seperti kaleng bekas, klip, pecahan kaca, gelas dan sebagainya. c. Ashes (abu), yaitu sisa pembakaran dari bahan-bahan yang mudah terbakar, termasuk abu rokok d. Sampah jalanan (street sweeping), yaitu sampah yang berasal dari pembersihan jalan, yang terdiri dari campuran bermacam-macam sampah, daun-daunan, kertas, plastic, pecahan kaca, besi, debu dan sebagainya. e. Sampah industri, yaitu sampah yang berasal dari industry atau pabrik-pabrik f. Bangkai binatang (dead animal), yaitu bangkai binatang yang mati karena alam, ditabrak kenderaan atau dibuang oleh orang g. Bangkai kenderaan (abandoned vehicle), adalah bangkai mobil, sepeda, sepeda motor dan sebagainya. h. Sampah pembangunan (Contruction waste) yaitu sampah dari proses pembangunan gedung, rumah dan sebagainya yang berupa puing-puing,

18 23 potongan-potongan kayu, besi beton, bambu, dan sebagainya (Notoadmodjo, 2003) Beberapa faktor yang mempengaruhi sampah Beberapa faktor yang mempengaruhi sampah adalah jumlah penduduk, system pengumpulan/pembuangan sampah, pengambilan bahan-bahan yang ada pada sampah, faktor geografis, waktu, social, ekonomi dan budaya, musim ujan, kebiasaan masyarakat, kemajuan teknologi serta jenis sampah Pengelolaan sampah 1. Penyimpanan sampah Untuk tempat sampah di tiap-tiap rumah isinya cukup 1 meter kubik. Tempat sampah janganlah ditempatkan didalam rumah atau pojok dapur, karena akan merupakan gudang makanan bagi tikus-tikus sehingga rumah banyak tikusnya Tempat sampah sebaiknya : a. Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak mudah rusak. b. Harus ditutup rapat sehingga tidak menarik serangga atau binatang-binatang lainnya seperti : tikus, ayam, kucing dan sebagainya. c. Ditempatkan diluar rumah. Bila pengumpulannya dilakukan oleh pemerintah, tempatkanlah tempat sampah sedemikian rupa sehingga karyawan bisa mengangkut sampah dengan mudah 2. Pengumpulan sampah Pengumpulan sampah adalah menjadi tanggung jawab dari masing-masing rumah tangga atau institusi yang menghasilkan sampah. Oleh sebab itu, mereka ini harus membangun atau mengadakan tempat khusus untuk mengumpulkan

19 24 sampah. Kemudian dari masing-masing tempat pengumpulan sampah tersebut harus diangkut ke tempat penampungan sementara (TPS) sampah, dan selanjutnya ke tempat penampungan akhir (TPA). Mekanisme, system, atau cara pengangkutannya untuk di daerah perkotaan adalah tanggung jawab pemerintah daerah setempat, yang di dukung oleh partisipasi masyarakat produksi sampah, khususnya dalam hal pendanaan. Sedangkan untuk daerah pedesaan pada umumnya dikelola oleh masing-masing keluarga, tanpa memerlukan TPS, maupun TPA, sampah rumah tangga daerah pedesaan umumnya didaur ulang menjadi pupuk 3. Pemusnahan dan pengolahan sampah Pemusnahan dan atau pengolahan sampah padat ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain sebagai berikut : a. Ditanam (landfill), yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang di tanah kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun dengan tanah. b. Dibakar (inceneration), yaitu memusnahkan sampah dengan jalan membakar di dalam tungku pembakaran (incenerator) c. Dijadikan pupuk (composting) Yaitu pengolahan sampah menjadi pupuk (kompos), khususnya untuk sampah organic daun-daunan, sisa makanan dan sampah lain yang dapat membusuk. Didaerah pedesaan hal ini sudah biasa, sedangkan di daerah perkotaan hal ini perlu di budayakan. Apabila setiap rumah tangga dibiasakan untuk memisahkan sampah organic dengan anorganik, kemudian sampah organic diolah menjadi pupuk tanaman dapat dijual atau dipakai sendiri. Sedangkan sampah organic

20 25 dibuang dan akan segera dipungut oleh para pemulung. Dengan demikian maka masalah sampah akan berkurang Pengaruh sampah terhadap kesehatan Pengaruh sampah terhadap kesehatan dapat di kelompokkan menjadi efek yang langsung dan tidak langsung. Yang di maksud dengan efek langsung adalah efek yang disebabkan karena kontak yang langsung dengan sampah tersebut. Misalnya, sampah beracun, sampah yang korosif terhadap tubuh, yang karsinogenik. Selain itu ada pula sampah yang mengandung kuman patogen, sehingga dapat menimbulkan penyakit. Sampah ini dapat berasal dari sampah rumah tangga selain dari sampah industri. Pengaruh tidak langsung dapat dirasakan masyarakat akibat proses pembusukan, pembakaran dan pembuangan sampah. Efek tidak langsung lainnya berupa penyakit bawaan vektor yang berkembang biak di dalam sampah. Sampah bila di timbun sembarangan dapat dipakai sarang lalat dan tikus. Seperti kita ketahui, lalat adalah vektor berbagai penyakit perut. Demikian juga halnya dengan tikus, selain merusak harta benda masyarakat, tikus juga sering membawa pinjal yang dapat menyebarkan penyakit pes Saluran pembuangan Air Limbah Air limbah adalah air yang tidak dipakai (bekas pakai). Air limbah meliputi semua air kotoran yang berasal dari perumahan (kamar mandi, kamar cuci, juga dapur) yang berasal dari industry-industri dan juga air hujan. Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa

21 26 sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai. Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman Karakteristik Air Limbah Karakteristik air limbah perlu dikenal, karena hal ini akan menentukan cara pengolahan yang tepat, sehingga tidak mencemari lingkungan hidup. Secara garis besar karakteristik air limbah ini digolongkan menjadi sebagai berikut : 1. Karakteristik fisik Sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari bahan-bahan padat dan tersuspensi. Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna suram seperti lautan sabun, sedikit berbau. Kadang-kadang mengandung sisa-sisa kertas, berwarna bekas cucian beras dan sayur, bagian-bagian tinja dan sebagainya.

22 27 2. Karakteristik kimiawi Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih serta bermacam-macam zat organic berasal dari penguraian tinja, urine dan sampah-sampah lainnya. Oleh sebab itu, pada umumnya bersifat basah pada waktu masih baru, dan cenderung ke asam apabila sudah memulai membusuk. Susbtansi organic dalam air buangan terdiri dari dua gabungan, yakni : a. Gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya : urea, protein, amine, dan asam amino b. Gabungan yang tak mengandung nitrogen, misalnya : lemak, sabun dan karbohidrat termasuk selulosa. 3. Karakteristik bakteriologis Kandungan bakteri patogen serta organism golongan coli terdapat juga dalam air limbah tergantung dari mana sumbernya, namun keduanya tidak berperan dalam proses pengolahan air buangan. Sesuai dengan zat-zat yang terkandung di dalam air limbah ini, maka air limbah yang tidak diolah terlebih dahulu akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup antara lain : a. Menjadi transisi atau media penyebaran berbagai penyakit, terutama : cholera, typhus abnominalis, disentri baciler b. Menjadi media berkembangbiaknya mikroorganisme patogen c. Menjadi tempat-tempat berkembangbiaknya nyamuk atau tempat hidup larva nyamuk

23 28 d. Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap. e. Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah dan lingkungan hidup lainnya. f. Mengurangi produktivitas manusia, karena orang bekerja dengan tidak nyaman dan sebagainya. Untuk mencegah atau mengurangi akibat-akibat buruk tersebut di atas diperlukan kondisi, persyaratan dan upaya-upaya sedemikian rupa sehingga air limbah tersebut : a. Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber air minum b. Tidak mengakibatkan pencemaran terhadap permukaan tanah c. Tidak menyebabkan pencemaran atau air untuk mandi perikanan, air sungai atau tempat-tempat rekreasi. d. Tidak dapat dihinggapi serangga dan tikus dan tidak menjadi tempat berkembangbiaknya berbagai bibit penyakit dan vektor e. Tidak terbuka kena udara luar (jika tidak diolah) serta tidak dapat dicapai oleh anak-anak f. Baunya tidak mengganggu Cara-cara pembuangan air limbah Ada beberapa cara pembuangan air limbah rumah tangga yaitu : a. Tempat pembuangan umum. Air limbah rumah tangga dibuang ke tempat penampungan umum, biasanya di halaman rumah. b. Digunakan untuk menyiram tanaman dikebun c. Dibuang ke tempat/lapangan peresapan

24 29 d. Dialirkan ke saluran terbuka atau selokan e. Dialirkan ke saluran tertutup/sewered system Pembuangan air limbah rumah tangga yang terbuka mempunyai dampak kurang baik, akan menimbulkan perkembangbiakan serangga seperti nyamuk culex pipien karena tempatnya berlumpur dan sering digunakan sebagai tempat bermain anak-anak. Pada daerah yang lapisan tanahnya kurang tembus air, cara pembuangan ke tempat atau lapangan resapan kurang baik terutama di daerah yang padat penduduknya. Penggunaan air limbah rumah tangga untuk penyiraman sayur-sayuran di kebun dekat rumah memberikan dampak negatif terhadap kesehatan yang lebih kecildengan catatan genangan air harus dihindari untuk mencegah berkembangbiaknya nyamuk (Chandra, 2009). Pengolahan air limbah dimaksudkan untuk melindungi lingkungan hidup terhadap pencemaran air limbah tersebut. Secara alamiah sebenarnya lingkungan mempunyai daya dukung yang cukup besar terhadap gangguan yang timbul karena pencemaran air limbah tersebut. Namun demikian, alam tersebut mempunyai kemampuan yang terbatas dalam daya dukungnya, sehingga air limbah perlu diolah sebelum dibuang. Beberapa cara sederhana pengolahan air buangan antara lain sebagai berikut : 1. Dengan pengenceran Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah, kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi, dengan makin bertambahnya

25 30 penduduk, yang berarti makin meningkatnya kegiatan manusia, maka jumlah air limbah yang harus dibuang terlalu banyak, dan diperlukan air pengenceran terlalu banyak pula, maka cara ini tidak dapat dipertahankan lagi. Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain, di antaranya : bahaya kontaminasi terhadap badanbadan air masih tetap ada, pengendapan yang akhirnya menimbulkan pendangkalan terhadap badan-badan air, seperti selokan, sungai, danau, dan sebagainya. Selanjutnya dapat menimbulkan banjir. 2. Kolam oksidasi (oxidation ponds) Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari, ganggang (algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah dialirkan ke dalam kolam besar berbentuk segi empat dalam kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan dasar kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman dan di daerah yant terbuka, sehingga memungkinkan sirkulasi angin dengan baik. 3. Irigasi Air limbah dialirkan kedalam parit-parit terbuka yang digali, dan air akan merembes masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit tersebut. Dalam keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk pengairan lading pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan untuk air limbah dari rumah tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan lain-lainnya dimana kandungan zat-zat organic dan protein cukup tinggi yang diperlukan oleh tanam-tanaman (Notoatmodjo, 2003).

26 Dampak buruk air limbah 1. Gangguan kesehatan. Air limbah dapat mengandung bibit penyakit, selain itu didalam air limbah mungkin terdapat zat-zat yang berbahaya dan beracun yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi makhluk hidup yang mengkonsumsinya. 2. Penurunan kualitas lingkungan. Air limbah yang dibuang langsung ke air dapat mengakibatkan pencemaran air permukaan seperti sungai dan danau, bahkan air limbah yang merembas ke dalam air tanah dapat menyebabkan pencemaran pada air tanah. 3. Gangguan terhadap kerusakan benda. Air limbah yang mengandung zat-zat yang dapat dikonversi oleh bakteri anaerobic menjadi gas yang agresif seperti H 2 S yang dapat mempercepat proses perkaratan pada besi.

27 Kerangka Teori Wilayah Pesisir Danau Sanitasi Lingkungan Sarana Air bersih Kepemilikan Jamban Pengelolaan sampah Saluran Pembuangan Air Limbah Dampak Terhadap Kesehatan Gambar 2.1 Bagan Kerangka Teori

28 Kerangka Konsep Sarana Air Bersih Kepemilikan Jamban Sanitasi Lingkungan Masyarakat Pesisir Danau Pengelolaan Sampah Saluran Pembuangan Air Limbah Gambar 2.2 Bagan Kerangka Konsep

Definisi Sanitasi Lingkungan Rumah

Definisi Sanitasi Lingkungan Rumah Definisi Sanitasi Lingkungan Sanitasi lingkungan adalah Status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebaginya (Notoadmojo, 2003). Rumah Rumah

Lebih terperinci

DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA

DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA Imran SL Tobing Fakultas Biologi Universitas Nasional, Jakarta ABSTRAK Sampah sampai saat ini selalu menjadi masalah; sampah dianggap sebagai sesuatu

Lebih terperinci

SEWAGE DISPOSAL. AIR BUANGAN:

SEWAGE DISPOSAL. AIR BUANGAN: SEWAGE DISPOSAL. AIR BUANGAN: Metcalf & Eddy: kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, bersama dengan air tanah, air permukaan, dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara langsung maupun tidak langsung oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2007).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara langsung maupun tidak langsung oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2007). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku 2.1.1. Batasan Perilaku Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang mempunyai cakupan luas antara lain: berbicara,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN AIR LIMBAH KAKUS I

PENGELOLAAN AIR LIMBAH KAKUS I PENGELOLAAN AIR LIMBAH KAKUS I 1. PENDAHULUAN Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan buangan/bekas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini di laksanakan pada 28 April sampai 5 Mei 2013 di Desa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini di laksanakan pada 28 April sampai 5 Mei 2013 di Desa BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini di laksanakan pada 28 April sampai 5 Mei 2013 di Desa Tabumela. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui gambaran Sanitasi Lingkungan wilayah pesisir danau Limboto

Lebih terperinci

PENGELOLAAN AIR LIMBAH

PENGELOLAAN AIR LIMBAH PENGELOLAAN AIR LIMBAH 1. PENDAHULUAN Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan buangan/bekas

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI Sampah?? semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA

PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA 1. PENDAHULUAN Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN DRUM PLASTIK BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN SEPTIC TANK

PEMANFAATAN DRUM PLASTIK BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN SEPTIC TANK PEMANFAATAN DRUM PLASTIK BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN SEPTIC TANK Masykur Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hajar Dewantara 15 A Metro, Lampung. Email : masykur@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PEMBUATAN SALURAN AIR BEKAS MANDI DAN CUCI

PEMBUATAN SALURAN AIR BEKAS MANDI DAN CUCI PEMBUATAN SALURAN AIR BEKAS MANDI DAN CUCI 1. PENDAHULUAN Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan

Lebih terperinci

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018 KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018 PENYEBAB??? Status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya. Pentingnya

Lebih terperinci

Terdapat hubungan yang erat antara masalah sanitasi dan penyediaan air, dimana sanitasi berhubungan langsung dengan:

Terdapat hubungan yang erat antara masalah sanitasi dan penyediaan air, dimana sanitasi berhubungan langsung dengan: SANITASI AIR BERSIH VIRGIA RINANDA ( 15714006 ) REKAYASA INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN PENGERTIAN SANITASI Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari subjeknya,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA I

PENGELOLAAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA I PENGELOLAAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA I 1. PENDAHULUAN Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan

Lebih terperinci

Sampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin.

Sampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin. 1. DEFINISI SAMPAH Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Sementara di dalam UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lebih cepat meninggal karena kekurangan air dari pada kekurangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lebih cepat meninggal karena kekurangan air dari pada kekurangan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengertian Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih cepat meninggal karena kekurangan air dari pada kekurangan makanan. Di dalam

Lebih terperinci

PEMBUATAN SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH (SPAL) SEDERHANA

PEMBUATAN SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH (SPAL) SEDERHANA MODUL: KEBIJAKAN DIKLAT KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM PROGRAM PEMBUATAN SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH (SPAL) SEDERHANA I. DESKRIPSI SINGKAT S aluran air limbah sangat penting untuk direncanakan dalam utilitas

Lebih terperinci

Oleh: ANA KUSUMAWATI

Oleh: ANA KUSUMAWATI Oleh: ANA KUSUMAWATI PETA KONSEP Pencemaran lingkungan Pencemaran air Pencemaran tanah Pencemaran udara Pencemaran suara Polutannya Dampaknya Peran manusia Manusia mempunyai peranan dalam pembentukan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air 1. Pengertian Air Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari.

Lebih terperinci

Air bagi Kehidupan Manusia

Air bagi Kehidupan Manusia Air bagi Kehidupan Manusia Oleh: R.D Ambarwati, ST.MT. Manfaat Air Kehidupan manusia tidak lepas dari tanah, air dan udara, tanah merupakan tempat berpijak dan sumber dari segala bahan makanan yang ditanam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sampah dan Jenis Sampah Sampah merupakan sesuatu yang dianggap tidak berharga oleh masyarakat. Menurut Hadiwiyoto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sampah dan Jenis Sampah Sampah merupakan sesuatu yang dianggap tidak berharga oleh masyarakat. Menurut Hadiwiyoto 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sampah dan Jenis Sampah Sampah merupakan sesuatu yang dianggap tidak berharga oleh masyarakat. Menurut Hadiwiyoto (1983), sampah adalah sisa-sisa bahan yang mengalami perlakuan-perlakuan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jamban Jamban keluarga adalah suatu bangunan untuk membuang dan mengumpulkan kotoran sehingga kotoran tersebut tersimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab

Lebih terperinci

BAB. Kesehatan Lingkungan

BAB. Kesehatan Lingkungan BAB 4 Kesehatan Lingkungan Pada Minggu pagi yang cerah, Siti beserta seluruh anggota keluarganya bekerja bakti membersihkan rumah dan lingkungan sekitar. Ibu bertugas menyapu rumah, ayah memotong rumput,

Lebih terperinci

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013 Sejarah Biogas BIOGAS (1770) Ilmuwan di eropa menemukan gas di rawa-rawa. (1875) Avogadro biogas merupakan produk proses anaerobik atau proses fermentasi. (1884) Pasteur penelitian biogas menggunakan kotoran

Lebih terperinci

BAB III STUDI LITERATUR

BAB III STUDI LITERATUR BAB III STUDI LITERATUR 3.1 PENGERTIAN LIMBAH PADAT Limbah padat merupakan limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organic dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar

Lebih terperinci

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan Industri Tahu 1. Faktor Penyebab Terjadinya Pencemaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan, khususnya bagi manusia yang selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Pada

Lebih terperinci

Pengaruh Pencemaran Sampah Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal Di TPA Mojosongo Surakarta 1

Pengaruh Pencemaran Sampah Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal Di TPA Mojosongo Surakarta 1 Pengaruh Pencemaran Sampah Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal Di TPA ( Tempat Pembuangan Akhir ) Mojosongo Kota Surakarta Oleh : Bhian Rangga JR NIM K 5410012 P. Geografi FKIP UNS A. PENDAHULUAN Sebagian

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT

KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT Lampiran KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT I. Karakteristik Responden. Nama :. Jenis Kelamin :. Pekerjaan : 4. Pendidikan : II. Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu atom oksigen (O) yang berikatan secara kovalen yang sangat penting fungsinya. Dengan adanya penyediaan

Lebih terperinci

PENGOLAHAN SAMPAH SEDERHANA. widyagama mahakam

PENGOLAHAN SAMPAH SEDERHANA. widyagama mahakam PENGOLAHAN SAMPAH SEDERHANA 1 Sampah adalah segala hasil samping, atau sisa yang tidak sesuai kegunaannya serta tidak memiliki arti dan fungsi yang tepat. 2 Jenis jenis Sampah Secara garis besar, sampah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampel 343 KK. Adapun letak geografis Kecamatan Bone sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampel 343 KK. Adapun letak geografis Kecamatan Bone sebagai berikut : BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 1. Gambaran Lokasi penelitian Lokasi penelitian ini di wilayah Kecamatan Bone, Kabupaten Bone Bolango. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2 ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2 Lintang Sekar Langit lintangsekar96@gmail.com Peminatan Kesehatan Lingkungan,

Lebih terperinci

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS Nedi Sunaedi nedi_pdil@yahoo.com PENGERTIAN SAMPAH Suatu bahan yang terbuang dari sumber aktivitas manusia dan/atau alam yang tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian sampah Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika dikelola

Lebih terperinci

No. Kriteria Ya Tidak Keterangan 1 Terdapat kloset didalam atau diluar. Kloset bisa rumah.

No. Kriteria Ya Tidak Keterangan 1 Terdapat kloset didalam atau diluar. Kloset bisa rumah. Lampiran 1 Lembar Observasi Penelitian Gambaran Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Desa Lolowua Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias Sumatera UtaraTahun 2014 Nama : Umur : Jenis

Lebih terperinci

kotak turun 4. Berapa persen air tawar (freshwater) dari seluruh total air di bumi? Jawaban : Kurang lebih 4%.

kotak turun 4. Berapa persen air tawar (freshwater) dari seluruh total air di bumi? Jawaban : Kurang lebih 4%. Aturan Permainan A i r M i n u m & S a n i ta s i kotak turun 4. Berapa persen air tawar (freshwater) dari seluruh total air di bumi? Kurang lebih 4%. Sumber: http://water.usgs.gov/edu/earthhowmuch.html

Lebih terperinci

Ular Tangga Air Minum dan Sanitasi merupakan permainan yang disusun untuk meningkatkan kepedulian tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Ular Tangga Air Minum dan Sanitasi merupakan permainan yang disusun untuk meningkatkan kepedulian tentang pentingnya menjaga lingkungan. Aturan Permainan & A i r M i n u m S a n i t a s i U l a r Ta n g g a A i r M i n u m & S a n i ta s i Ular Tangga Air Minum dan Sanitasi merupakan permainan yang disusun untuk meningkatkan kepedulian

Lebih terperinci

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN A. Ketampakan Lingkungan Alam dan Buatan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

Lebih terperinci

SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN) : Siswa-siswa sekolah dasar negeri (SDN) 05 dan 08 Pela Mampang, Mampang Prapatan

SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN) : Siswa-siswa sekolah dasar negeri (SDN) 05 dan 08 Pela Mampang, Mampang Prapatan SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Sasaran Waktu : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah : Siswa-siswa dasar negeri (SDN) 05 dan 08 Pela

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard Km 3 air dengan persentase 97,5%

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard Km 3 air dengan persentase 97,5% BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan sumber kehidupan pokok untuk semua makhluk hidup tanpa terkecuali, dengan demikian keberadaannya sangat vital dipermukaan bumi ini. Terdapat kira-kira

Lebih terperinci

JAMBAN SISTEM LEHER ANGSA

JAMBAN SISTEM LEHER ANGSA JAMBAN SISTEM LEHER ANGSA 1. PENDAHULUAN Jamban atau kakus merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Pembuatan jamban merupakan usaha manusia untuk memelihara kesehatan dengan membuat lingkungan tempat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Survei Dari survei menggunakan metode wawancara yang telah dilakukan di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar RT 01,02,03 yang disebutkan dalam data dari

Lebih terperinci

SANITASI DAN KEAMANAN

SANITASI DAN KEAMANAN SANITASI DAN KEAMANAN Sanitasi adalah.. pengendalian yang terencana terhadap lingkungan produksi, bahan bahan baku, peralatan dan pekerja untuk mencegah pencemaran pada hasil olah, kerusakan hasil olah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyamuk Aedes aegypti Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. [2,12] Aedes aegypti tersebar luas di wilayah tropis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air dipergunakan untuk berbagai keperluan seperti untuk mandi, mencuci,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air dipergunakan untuk berbagai keperluan seperti untuk mandi, mencuci, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Limbah Air dipergunakan untuk berbagai keperluan seperti untuk mandi, mencuci, membersihkan berbagai macam alat, dan lain sebagainya. Air tersebut akan mengalami pencemaran.

Lebih terperinci

SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA

SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA NAMA : KELAS : SOAL PENCEMARAN AIR NO : Pilihlah salah satu jawaban

Lebih terperinci

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK TUGAS SANITASI MASYARAKAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK Disusun Oleh : KELOMPOK Andre Barudi Hasbi Pradana Sahid Akbar Adi Gadang Giolding Hotma L L2J008005 L2J008014 L2J008053 L2J008078

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air adalah materi di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk hidup yang ada di planet ini yang tidak membutuhkan air. Di dalam sel hidup baik pada sel tumbuh-tumbuhan

Lebih terperinci

Sanitasi Penyedia Makanan

Sanitasi Penyedia Makanan Bab 6 Sanitasi Penyediaan Makanan Sanitasi Penyedia Makanan Sanitasi Jasa Boga Sanitasi Rumah Makan & Restoran Sanitasi Hotel Sanitasi Rumah Sakit Sanitasi Transportasi Penggolongan Jasa Boga Jasa boga

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 922-933 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN

Lebih terperinci

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat Polusi Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian Status Gizi Status gizi merupakan gambaran keseimbangan antara kebutuhan akan zat-zat gizi dan penggunaannya dalam tubuh. Status gizi dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4. LIMBAH Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.B3 PENGERTIAN Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 18/1999 Jo.PP 85/1999

Lebih terperinci

SOAL PENCEMARAN AIR. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia.

SOAL PENCEMARAN AIR. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia. NAMA : KELAS : NO : SOAL PENCEMARAN AIR Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia. 1. Perhatika pernyataan di bawah ini : i. Perubahan

Lebih terperinci

SUMBER AIR SESUATU YANG DAPAT MENGHASILKAN AIR (AIR HUJAN, AIR TANAH & AIR PERMUKAAN) SIKLUS AIR

SUMBER AIR SESUATU YANG DAPAT MENGHASILKAN AIR (AIR HUJAN, AIR TANAH & AIR PERMUKAAN) SIKLUS AIR SUMBER AIR SESUATU YANG DAPAT MENGHASILKAN AIR (AIR HUJAN, AIR TANAH & AIR PERMUKAAN) SIKLUS AIR PEGUNUNGAN udara bersih, bebas polusi air hujan mengandung CO 2, O 2, N 2, debu & partikel dr atmosfer AIR

Lebih terperinci

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI A. IDENTITAS PEKERJA Nama Alamat Usia :... :... :. Tahun Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan Status Perkawinan : 1.Kawin 2.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena II. TINJAUAN PUSTAKA A. Defenisi Hujan Asam Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena keragamannya sangat tinggi baik menurut waktu dan tempat. Hujan adalah salah satu bentuk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat TINJAUAN PUSTAKA Ekosistem Air Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat di daratan, perairan lepas pantai (off shore water) dan perairan laut. Ekosistem air yang terdapat

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Siborongborong, Penulis, Abdiel P. Manullang

Kata Pengantar. Siborongborong, Penulis, Abdiel P. Manullang Kata Pengantar Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena dengan Rahamat-Nya lah penulis telah dapat menyelesaikan makalah ini. Pada kesempatan ini secara khusus penulis

Lebih terperinci

DETERGEN FILTER Menuju Keseimbangan Biota Air Oleh: Benny Chandra Monacho

DETERGEN FILTER Menuju Keseimbangan Biota Air Oleh: Benny Chandra Monacho Latar Belakang Masalah DETERGEN FILTER Menuju Keseimbangan Biota Air Oleh: Benny Chandra Monacho Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki populasi penduduk yang sangat pesat. Pada tahun 2005,

Lebih terperinci

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd PENCEMARAN LINGKUNGAN Purwanti Widhy H, M.Pd Pengertian pencemaran lingkungan Proses terjadinya pencemaran lingkungan Jenis-jenis pencemaran lingkungan PENGERTIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN Berdasarkan UU Pokok

Lebih terperinci

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI - 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI A. BANGUNAN 1. Lokasi Lokasi jasaboga tidak berdekatan dengan sumber pencemaran seperti tempat sampah umum, WC umum, pabrik cat dan sumber pencemaran

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM UNTUK MERAWAT SISTEM SEPTIK TANK

PETUNJUK UMUM UNTUK MERAWAT SISTEM SEPTIK TANK SISTEM BARU Sistem apapun yang anda pilih, baik sitem septik konvensional maupun jenis aerobik, tangki penampungan yang baru harus melalui masa tenang di mana bakteri-bakteri yang diperlukan mulai hidup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Limbah Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan terutama terdiri dari air yang telah dipergunakan dengan hampir-hampir 0,1% dari padanya berupa benda-benda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian sampah Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika dikelola

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih sering dari biasanya (biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari) 9) terjadinya komplikasi pada mukosa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih sering dari biasanya (biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari) 9) terjadinya komplikasi pada mukosa. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Diare 9) 1. Definisi Diare Secara operasional, didefinisikan bahwa diare adalah buang air besar lembek atau cair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih

Lebih terperinci

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan Syarat kesehatan yang mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat: A. Lokasi 1. Lokasi sesuai dengan Rencana Umum

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI

PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI I. DATA UMUM : Tanggal Konseling : No. Rekam Medik : Nama : Umur : Nama orang tua/kk : Pekerjaan : Alamat RT/RW/RK : Kelurahan/Desa : II. IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS

BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS 13.1. Pendahuluan Tepung beras merupakan bahan baku makanan yang sangat luas sekali penggunaannya. Tepung beras dipakai sebagai bahan pembuat roti, mie dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi kehidupan. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun

Lebih terperinci

PEMBUATAN JAMBAN KELUARGA

PEMBUATAN JAMBAN KELUARGA MODUL: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGA I. DESKRIPSI SINGKAT J amban atau kakus merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Pembuatan jamban merupakan usaha manusia untuk memelihara kesehatan dengan membuat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bersih dan sehat tanpa persediaan air yang cukup, mustahil akan tercapai. Kondisi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bersih dan sehat tanpa persediaan air yang cukup, mustahil akan tercapai. Kondisi BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Tentang Air Air adalah salah satu kebutuhan esensial manusia yang ke dua setelah udara untuk keperluan hidupnya. Manusia hanya bisa bertahan hidup selama kurang lebih

Lebih terperinci

Air menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air

Air menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air LEMBAR KERJA SISWA 1 Air menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air Apakah air yang kamu gunakan dalam memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan suatu unsur penting dalam kehidupan manusia untuk berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat konsumsi air minum dalam kemasan semakin

Lebih terperinci

TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3

TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3 TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3 Rizka Firdausi Pertiwi, S.T., M.T. Rumah Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Perumahan Kelompok rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat Indonesia dalam membuang

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN No LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI 060934 DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2016 Menurut 1429/Menkes/SK/XII/2006 tentang Pedoman

Lebih terperinci

TENTANG LIMBAH PADAT

TENTANG LIMBAH PADAT MAKALAH TENTANG LIMBAH PADAT Galih Pranowo Jurusan Matematika Ilmu Komputer FAKULTAS SAINS TERAPAN INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA I. PENDAHULUAN Pengelolaan lingkungan hidup merupakan kewajiban

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lebih rendah dan setelah mengalami bermacam-macam perlawanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lebih rendah dan setelah mengalami bermacam-macam perlawanan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Sungai Sebagian besar air hujan turun ke permukaan tanah, mengalir ke tempattempat yang lebih rendah dan setelah mengalami bermacam-macam perlawanan akibat gaya berat, akhirnya

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN. Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar

SATUAN ACARA PENYULUHAN. Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah Sasaran : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar Waktu : 25 menit Hari / tanggal : Rabu, 30 April 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi makhluk hidup. Air yang dibutuhkan adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air yang jernih,

Lebih terperinci

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan. 1. Sejarah Perkembangan Timbulnya Pencemaran Kemajuan industri dan teknologi dimanfaatkan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sudah terbukti bahwa industri dan teknologi yang maju identik

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJI COBA TEMA SAMPAH DAN PENANGGULANGANNYA (TES PENGUASAAN KONSEP)

KISI-KISI SOAL UJI COBA TEMA SAMPAH DAN PENANGGULANGANNYA (TES PENGUASAAN KONSEP) KISI-KISI SOAL UJI COBA TEMA SAMPAH DAN PENANGGULANGANNYA (TES PENGUASAAN KONSEP) Nama Sekolah : SMP Bakti Nusantara 666 Mata Pelajaran : IPA Kelas/ Semester : VII/II Kompetensi Inti : 3. Memahami pengetahuan

Lebih terperinci

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n T E N T A N G P E R M A K U L T U R S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n A PA ITU P ERMAKULTUR? - MODUL 1 DESA P ERMAKULTUR Desa yang dirancang dengan Permakultur mencakup...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sampah 2.1.1. Pengertian Sampah Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sebagai manusia yang berbudaya. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sebagai manusia yang berbudaya. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu tubuh. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua makhluk hidup memerlukan air. Tanpa air tidak akan ada kehidupan. Demikian pula manusia tidak

Lebih terperinci

EVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GASAL KELAS XI WAKTU : (90 menit)

EVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GASAL KELAS XI WAKTU : (90 menit) EVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GASAL KELAS XI WAKTU : (90 menit) A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi silang pada salah satu huruf di lembar jawab! 1. Di Indonesia, pengaturan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air adalah materi essensial didalam kehidupan. Tidak satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak memerlukan dan tidak mengandung air. Sel hidup, baik tumbuhan maupun

Lebih terperinci

Gambar 2.1 organik dan anorganik

Gambar 2.1 organik dan anorganik BAB II SAMPAH DAN TEMPAT SAMPAH 2.1 Pembahasan 2.1.1 Pengertian Sampah Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia,dalam

Lebih terperinci

MODUL STBM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

MODUL STBM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT MODUL STBM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) Program sanitasi yang berbasis Kebijakan STBM Kementerian Kesehatan, menerapkan pemberdayaan masyarakat dengan metode

Lebih terperinci

Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia

Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia PENYEDIAAN AIR BERSIH 1. Pendahuluan Air bersih merupakan kebutuhan yang tidak dapat dilepaskan dari kegiatan di rumah sakit. Namun mengingat bahwa rumah sakit

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN PENGELOLAAN PERSAMPAHAN 1. LATAR BELAKANG PENGELOLAAN SAMPAH SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, mendefinisikan sampah sebagai limbah yang bersifat padat, terdiri atas

Lebih terperinci

TEKNIK PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA PIYUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENGELOLAAN LIMBAH PADAT *) Oleh : Suhartini **) Abstrak

TEKNIK PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA PIYUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENGELOLAAN LIMBAH PADAT *) Oleh : Suhartini **) Abstrak TEKNIK PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA PIYUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENGELOLAAN LIMBAH PADAT *) Oleh : Suhartini **) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik pengelolaan sampah di TPA Piyungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua makhluk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua makhluk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua makhluk hidup memerlukan air tanpa air tidak ada kehidupan. Kebutuhan air menyangkut dua hal: (1) air untuk

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI SEMESTER II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat!

UJI KOMPETENSI SEMESTER II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat! UJI KOMPETENSI SEMESTER II Latihan 1 Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat! 1. Berikut ini yang tidak termasuk kriteria teknologi ramah lingkungan

Lebih terperinci

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

Kompos Cacing Tanah (CASTING) Kompos Cacing Tanah (CASTING) Oleh : Warsana, SP.M.Si Ada kecenderungan, selama ini petani hanya bergantung pada pupuk anorganik atau pupuk kimia untuk mendukung usahataninya. Ketergantungan ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Umum Air Air merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan untuk kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti minum, pertanian,

Lebih terperinci