perusahaan di Indonesia berlomba-lomba untuk meningkatkan reputasi perusahaan di mata

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "perusahaan di Indonesia berlomba-lomba untuk meningkatkan reputasi perusahaan di mata"

Transkripsi

1 PENDAHULUAN Perkembangan arus informasi di era globalisasi saat ini menyebabkan banyak perusahaan di Indonesia berlomba-lomba untuk meningkatkan reputasi perusahaan di mata sosial masyarakat agar perusahaan dapat menarik para investor dan mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat sehingga perusahaan dapat meningkatkan performa perusahaan dimasa mendatang dan mempertahankan keberlangsungan hidup bisnisnya. Namun disisi lain, demi untuk mendapatkan keuntungan yang besar tidak jarang perusahaan memberikan dampak buruk bagi lingkungannya, seperti pencemaran limbah pabrik yang mengotori aliran air masyarakat, keracunan makanan, polusi dan produksi makanan yang mengandung zat berbahaya bagi tubuh manusia. Akibat dari dampak buruk yang ditimbulkan oleh aktivitas perusahaan, menyebabkan masyarakat menuntut perusahaan untuk peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Salah satunya adalah perusahaan manufaktur yang merupakan perusahaan yang menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan perusahaan manufaktur merupakan emiten terbesar yang ada di Bursa Efek Indonesia (Fajarini, 2012) dan merupakan sektor industri yang dianggap paling sensitif terhadap isu sosial dan lingkungan sehingga mempunyai pengaruh atau dampak terhadap lingkungan sekitarnya sebagai akibat dari aktivitas yang dilakukan perusahaan (Tamba, 2011). Perusahaan diharapkan tidak hanya mementingkan kepentingan manajemen dan pemilik modal (investor dan kreditor) tetapi juga karyawan, konsumen serta masyarakat. Tuntutan terhadap perusahaan untuk memberikan informasi yang transparan, organisasi yang akuntabel serta tata kelola perusahaan yang semakin bagus (good corporate governance) semakin memaksa perusahaan untuk memberikan informasi mengenai aktivitas sosialnya, salah satunya melalui laporan keberlanjutan. Laporan keberlanjutan (Sustainability Report) kian menjadi tren dan kebutuhan bagi perusahaan progresif untuk menginformasikan perihal 1

2 kinerja ekonomi, sosial dan lingkungannya sekaligus kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) perusahaan (Chariri dan Firman, 2009). Sustainability Reporting memuat tidak saja informasi kinerja keuangan tetapi juga informasi non keuangan yang terdiri dari informasi aktivitas sosial dan lingkungan yang lebih menekankan pada prinsip dan standar pengungkapan yang mampu mencerminkan tingkat aktivitas perusahaan secara menyeluruh sehingga memungkinkan perusahaan bisa bertumbuh secara berkesinambungan (sustainable performance). Sustainability (keberlanjutan) adalah keseimbangan antara people-planetprofit, yang dikenal dengan konsep Triple Bottom Line (TBL). Sustainability terletak pada pertemuan antara tiga aspek, people-sosial; planet-environment; dan profit-economic (Soelistyoningrum dan Prastiwi, 2011). Penelitian mengenai pengaruh pengungkapan sustainability report terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia, sudah pernah dilakukan oleh Soelistyoningrum dan Prastiwi (2011) yang menggunakan tiga variabel kinerja keuangan, yaitu : profitabilitas, likuiditas, dan dividend payout ratio. Adhima (2012) juga pernah melakukan penelitian mengenai pengaruh pengungkapan sustainability report terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang hanya menggunakan variabel rasio keuangan profitabilitas. Selain itu juga Widianto (2011) pernah melakukan penelitian mengenai pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage, aktivitas, ukuran perusahaan dan corporate governance terhadap praktik pengungkapan sustainability report pada perusahaan-perusahaan yang listed (go public) di Bursa Efek Indonesia, namun dalam penelitian ini tidak berhasil membuktikan pengaruh pengungkapan sustainability report terhadap profitabilitas, likuiditas, leverage, aktivitas, ukuran perusahaan, dan corporate governance. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh Sustainability Report terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar 2

3 di Bursa Efek Indonesia pada tahun Variabel - variabel kinerja keuangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : profitabilitas, likuiditas, leverage, aktivitas, dan dividend payout ratio. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu sama - sama menggunakan alat ukur rasio sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitianpenelitian di atas terletak pada tahun, objek yang digunakan dalam penelitian dan penambahan variabel penelitian dari rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian. Objek yang digunakan oleh Soelistyoningrum dan Prastiwi (2011) adalah perusahaan yang mengungkapkan Sustainability Report yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode penelitian tahun , sementara dalam penelitian ini adalah lebih fokus pada spesifik untuk ukuran perusahaan - perusahaan yang memiliki karakteristrik industri yang sejenis yaitu menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang mengungkapkan Sustainability Report dan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010, seperti penelitian yang dilakukan oleh Adhima (2012). Pemilihan sampel perusahaan manufaktur dalam penelitian ini karena merupakan perusahaan yang relatif lebih banyak memiliki dampak pada lingkungan dibandingkan dengan perusahaan jasa atau dagang dan merupakan jumlah perusahaan dalam satu populasi yang besar sehingga peran industri manufaktur dalam perekonomian di Indonesia menempati posisi yang dominan (Wijaya, 2012). Penelitian ini tidak hanya menggunakan rasio keuangan diantaranya adalah profitabilitas (ROA), likuiditas (CR), dividend payout ratio (DPR) sebagaimana yang digunakan oleh penelitian Soelistyoningrum dan Prastiwi (2011) tetapi juga ada penambahan variabel rasio keuangan diantaranya adalah leverage (DER) dan aktivitas (IT) sebagaimana dengan variabel rasio keuangan yang digunakan juga untuk mengukur kinerja keuangan seperti yang digunakan oleh Widianto (2011). Manfaat dari penelitian ini adalah berdasarkan hasil analisis pengaruh sustainability report terhadap kinerja keuangan dapat dijadikan solusi memberikan pemahaman tentang 3

4 pentingnya pertanggungjawaban ekonomi, sosial, dan lingkungan perusahaan yang diungkapkan dalam laporan yang disebut SR. Sehingga dapat menjadi strategi bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja keuangan di masa yang akan datang didalam membangun reputasi atau image perusahaan. Selain itu dapat memberikan manfaat bagi pemerintah maupun pihak lain sebagai bahan atau masukan yang bermanfaat dalam memberikan informasi atau wacana mengingat belum adanya standar untuk menentukan kebijakan yang jelas dan pasti dalam mengatur pelaksanaan pengungkapan SR bagi perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. LANDASAN TEORI 2.1 Sustainability Report Menurut GRI (dalam Judges, 2009) seperti yang dikutip oleh Widianto (2011), mendefinisikan sustainability report sebagai praktik dalam mengukur dan mengungkapkan aktivitas perusahaan, sebagai tanggung jawab kepada stakeholder internal maupun eksternal mengenai kinerja organisasi dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan. Sustainability report akan menjadi salah satu media untuk mendeskripsikan pelaporan ekonomi, lingkungan, dan dampak sosial (seperti halnya konsep triple bottom line, pelaporan CSR). 2.2 Pengungkapan Sustainability Report Pengungkapan sustainability report didefinisikan sebagai data yang diungkapkan perusahaan berkaitan dengan aktivitas sosial yang dilakukan perusahaan yang meliputi tema sebagai berikut : Economic, Environmental, Human Rights, Labor Practices & Decent Work, Society, dan Product Responsibility (GRI-G3 Guideliness) seperti yang dikutip oleh Soelistyoningrum dan Prastiwi (2011). Variabel ini diukur melalui Sustainability Report Disclosure Index (SRDI). SRDI menilai tanggung jawab sosial yang sesuai dengan kriteria 4

5 menurut GRI, yaitu: Economic, Environmental Performance, Human Rights, Labor Practices & Decent Work, Society, dan Product Responsibility. Dari 6 aspek pengungkapan sustainability reporting terdapat 79 item yang kemudian disesuaikan kembali dengan masingmasing perusahaan. Perhitungan SRDI dilakukan dengan memberikan skor 1 jika satu item diungkapkan, dan 0 jika tidak diungkapkan. Setelah dilakukan pemberian skor pada seluruh item, skor tersebut kemudian dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan. Prinsip Pengungkapan Sustainability Report Pengungkapan Sustainability Report yang sesuai dengan GRI (Global Reporting Index) harus memenuhi beberapa prinsip. Prinsip-prinsip ini tercantum dalam GRI-G3 Guidelines, yaitu: 1. Keseimbangan Sustainability Report sebaiknya mengungkapkan aspek positif dan negatif dari kinerja suatu perusahaan. 2. Dapat dibandingkan Sustainability Report disajikan dengan seksama sehingga memungkinkan para stakeholder untuk menganalisis perubahan kinerja organisasi dari waktu ke waktu. 3. Akurat Informasi yang dilaporkan dalam Sustainability Report harus cukup akurat dan rinci. 4. Urut waktu Pelaporan Sustainability Report tersebut harus terjadwal dan informasi yang ada harus selalu tersedia bagi para stakeholder. 5. Kesesuaian Informasi yang diberikan dalam Sustainability Report harus sesuai dengan pedoman dan dapat dimengerti serta dapat diakses oleh stakeholder. 5

6 6. Dapat dipertanggungjawabkan Informasi dan proses yang digunakan dalam penyusunan laporan harus tepat sehingga dapat menetapkan kualitas dan materialitas informasi. Pengungkapan dalam Sustainability Report Pengungkapan standar dalam SR menurut GRI-G3 Guidelines terdiri dari: 1. Ekonomi Menyangkut dampak yang dihasilkan perusahaan pada kondisi ekonomi dari stakeholder dan pada sistem ekonomi di tingkat lokal, nasional, dan global. 2. Lingkungan Menyangkut dampak yang dihasilkan perusahaan terhadap makhluk dibumi, dan lingkungan sekitar termasuk ekosistem, tanah, udara, dan air. 3. Hak Asasi Manusia Adanya transparansi dalam mempertimbangkan pemilihan investor dan pemasok/kontraktor. Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan. 4. Masyarakat Memusatkan perhatian pada dampak organisasi terhadap masyarakat dimana mereka beroperasi, dan mengungkapkan bagaimana resiko yang mungkin timbul dari interaksi dengan lembaga sosial lainnya. 5. Tanggung jawab produk Berisi pelaporan produk yang dihasilkan perusahaan dan layanan yang secara langsung mempengaruhi pelanggan, yaitu kesehatan dan keamanan, informasi dan pelabelan, pemasaran, dan privasi. 6

7 6. Sosial Berisi kegiatan sosial yang dilakukan oleh perusahaan, apa saja yang sudah dilakukan dan bagaimana kegiatan tersebut dilakukan. 2.3 Kinerja Keuangan Kinerja Keuangan adalah hasil keputusan berdasarkan penilaian terhadap kemampuan perusahaan, baik dari aspek likuiditas, aktivitas, solvabilitas dan profitabilitas yang dibuat oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Kinerja keuangan merefleksikan kinerja fundamental perusahaan yang akan diukur dengan menggunakan data yang berasal dari laporan keuangan. Laporan dari kinerja keuangan dibuat untuk menggambarkan kondisi keuangan perusahaan masa lalu dan digunakan untuk memprediksi keuangan dimasa yang akan datang. Pengukuran kinerja keuangan dapat dilakukan dengan penilaian analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisis prestasi operasi perusahaan atau kinerja perusahaan (Soelistyoningrum dan Prastiwi, 2011). 2.4 Hipotesis Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report terhadap Profitabilitas Perusahaan Perusahaan yang mengeluarkan biaya tambahan khusus untuk melaksanakan tanggung jawab sosial akan menghasilkan dampak yang netral terhadap profitabilitas, hal ini karena tambahan biaya yang dikeluarkan tertutupi oleh keuntungan efisiensi yang ditimbulkan oleh pengeluaran tersebut. Sehingga profitabilitas akan meningkat karena peluang perusahaan untuk mendapatkan laba tidak akan hilang (Adhima, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Soelistyoningrum dan Prastiwi (2011) menunjukkan bahwa pengungkapan Sustainability Report berpengaruh signifikan terhadap ROA dengan arah positif, hasil ini sesuai dengan studi yang dilakukan oleh Dahlia dan Siregar (2008), dikatakan bahwa tujuan perusahaan menggunakan sustainability reporting framework adalah untuk mengelola hubungan dengan stakeholder, mengkomunikasikan kinerja manajemen dalam mencapai keuntungan jangka 7

8 panjang perusahaan kepada stakeholders, seperti perbaikan kinerja keuangan, kenaikan dalam competitive advantage, maksimisasi profit, serta kesuksesan perusahaan jangka panjang. Dengan pengungkapan sustainability report yang dilakukan perusahaan diharapkan dapat memberikan bukti nyata bahwa proses produksi yang dilakukan perusahaan tidak hanya berorientasi keuntungan, tetapi juga memperhatikan isu sosial, dan lingkungan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan stakeholder yang akan berdampak pada peningkatan nilai perusahaan melalui peningkatan investasi yang berdampak pada peningkatan laba perusahaan. Penelitian Adhima (2012) menunjukkan bahwa pengungkapan sustainability report yang diukur dengan menggunakan SRDI berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian ini sejalan dengan Tsoutsoura dan Tresnawati (2004) seperti yang dikutip oleh Adhima (2012), yang menyatakan adanya pengaruh positif pengungkapan CSR terhadap profitabilitas perusahaan. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengungkapan sustainability report dapat meningkatkan reputasi perusahaan, meningkatkan kepercayaan publik, dan juga kehandalan perusahaan dalam memelihara konsumen, SDM yang bertalenta, dan pengelolaan kekayaan perusahaan yang berakibat meningkatkan profit perusahaan. H 1 : Pengungkapan SR berpengaruh positif terhadap ROA perusahaan Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report terhadap Likuiditas Perusahaan Pengungkapan sustainability report diharapkan mampu meningkatkan dukungan stakeholder yang dapat mendorong investasi yang masuk. Investasi yang diperoleh dari para stakeholder, dapat digunakan untuk membiayai kewajiban perusahaan, sehingga likuiditas perusahaan meningkat (Soelistyoningrum dan Prastiwi, 2011). Penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Devi, (2007) menunjukkan bahwa pengungkapan sustainability report berpengaruh signifikan terhadap CR dengan arah positif, hal ini dikarenakan tingkat likuiditas yang tinggi akan menunjukkan kuatnya kondisi keuangan perusahaan. Perusahaan dengan 8

9 tingkat likuiditas yang tinggi akan mampu untuk menciptakan image yang kuat dan positif dimata para stakeholder-nya serta memiliki kemampuan yang besar juga untuk membayar kewajiban keuangannya secara tepat waktu karena perusahaan dalam keadaan likuid dan mempunyai aktiva lancar lebih besar dari pada utang lancar. Upaya-upaya yang dapat ditempuh perusahaan untuk membentuk dan memperkuat image-nya adalah melalui pembuatan laporan-laporan tambahan. Salah satu upaya pengungkapan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah melalui pembuatan sustainability report secara sukarela, sebagai aksi perusahaan untuk mendapatkan dukungan dari para stakeholder-nya. Penelitian Rahajeng (2010), juga menunjukkan bahwa pengungkapan sukarela berpengaruh positif dan signifikan terhadap likuiditas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa rasio likuiditas berpengaruh pada luas pengungkapan sukarela. Karena kondisi perusahaan didasarkan pada alasan bahwa bagi perusahaan yang memiliki likuiditas baik, menunjukkan memiliki struktur finansial yang baik pula. Jika kondisi ini diketahui oleh publik, maka perusahaan tidak terancam kinerjanya, bahkan jika likuiditas perusahaan itu tinggi dan diketahui oleh publik, secara langsung atau tidak langsung perusahaan menunjukan validitas kinerjanya yang baik. H 2 : Pengungkapan SR berpengaruh positif terhadap CR perusahaan Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report terhadap Leverage Perusahaan Perusahaan yang melakukan pengungkapan lebih luas cenderung memiliki tingkat leverage yang tinggi karena dengan mengungkapkan informasi sosial perusahaan telah melakukan tanggung jawab sosialnya dengan baik sehingga dapat meningkatkan minat serta kepercayaan kreditur sebagai salah satu sumber dana perusahaan. Semakin tinggi tingkat hutang maka perusahaan tersebut memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi dari kreditur karena hal tersebut mengindikasikan bahwa perusahaan mampu untuk memenuhi kewajibannya kepada kreditur (Setiawan, 2006). 9

10 Penelitian yang dilakukan oleh Widianto (2011), menunjukkan bahwa pengungkapan sustainability report berpengaruh signifikan terhadap DER dengan arah positif. Penelitian ini menjelaskan bahwa tingkat rasio leverage menggambarkan resiko keuangan perusahaan. Semakin tinggi tingkat leverage, maka akan ada kecenderungan perusahaan berusaha untuk melaporkan profitabilitasnya agar tetap tinggi. Hal ini dikarenakan, tingkat profitabilitas yang tinggi akan mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang kuat sehingga dapat meyakinkan perusahaan dalam memperoleh pinjaman dari para stakeholder-nya. Perusahaan yang memiliki tingkat leverage yang tinggi, menganggap perlu memberikan laporan pengungkapan tanggung jawab sosial, sehingga ada good news tentang kinerja perusahaan, sehingga dapat menarik para stakeholder untuk menginvestasikan dananya pada perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang sehat dan baik. Pengungkapan informasi sosial dan lingkungan dapat dilakukan perusahaan salah satunya melalui pembuatan sustainability report. H 3 : Pengungkapan SR berpengaruh positif terhadap DER perusahaan Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report terhadap Aktivitas Perusahaan Perusahaan yang melakukan pengungkapan lebih luas cenderung memiliki tingkat aktivitas yang tinggi karena dengan tingginya tingkat aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan mencerminkan semakin baik kemampuan manajemen perusahaan didalam mengelola aktivitas pendanaan untuk dapat mencapai kondisi keuangan yang stabil dan kuat. Hal ini dikarenakan kondisi keuangan yang semakin stabil dan kuat merupakan cerminan upaya yang dilakukan perusahaan untuk mendapat dukungan stakeholder dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya (Setiawan, 2006). Penelitian yang dilakukan oleh Widianto (2011) mengatakan bahwa sekitar tujuh puluh persen penelitian menyebutkan adanya hubungan positif antara kinerja perusahaan dengan pengungkapan CSR. Pembuatan sustainability report oleh perusahaan, juga sebagai sarana pelaporan sosial bagi perusahaan, kepada para stakeholder-nya mengenai aktivitas-aktivitas CSR yang telah dilakukan. 10

11 Berdasar argumen-argumen tersebut, dapat diasumsikan bahwa tingkat aktivitas perusahaan memiliki hubungan positif dengan pengungkapan sustainability report. Penelitian Luthfia (2012), menunjukkan bahwa pengungkapan laporan berkelanjutan berpengaruh positif dan signifikan terhadap aktivitas perusahaan. Hal tersebut dikarenakan semakin tinggi rasio aktivitas mancerminkan semakin efektif tindakan-tindakan perusahaan dalam pengeloaan dana, maka perusahaan akan memiliki kecenderungan untuk mencapai kondisi keuangan yang semakin stabil dan kuat. Kondisi keuangan yang stabil dan kuat yang dihasilkan perusahaan, merupakan salah satu upaya perusahaan untuk mendapat dukungan stakeholders. Dukungan stakeholders digunakan perusahaan untuk mencapai keberlanjutan perusahaan. Dukungan stakeholders dapat dihimpun perusahaan dengan mempublikasikan SR (Sustainability Report). H 4 : Pengungkapan SR berpengaruh positif terhadap IT perusahaan Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report terhadap Dividend Payout Ratio Pada umumnya, tujuan investor melakukan investasi saham adalah untuk mendapatkan keuntungan yang berupa dividen atau capital gain. Pemegang saham berharap untuk mendapat dividen dalam jumlah besar atau minimal relatif stabil dari tahun ke tahun, sehingga investasi yang masuk diharapkan dapat meningkatkan DPR (Hadiwidjaja, 2007). Penelitian yang dilakukan oleh Amalia dan Wijayanto (2007), dalam Dahlia dan Siregar (2008), menunjukkan bahwa pengungkapan sustainability report berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio dengan arah positif. Penelitian tersebut menyatakan bahwa perusahaan dengan kinerja lingkungan yang bagus akan mendapatkan respon positif oleh para investor melalui fluktuasi harga saham yang semakin naik dari periode ke periode. Pengungkapan SR merupakan cara pertanggungjawaban perusahaan terhadap isu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pengungkapan tersebut diharapkan dapat menarik minat para stakeholder untuk melakukan investasi. Karena pada umumnya, tujuan investor melakukan 11

12 investasi saham adalah untuk mendapatkan keuntungan yang berupa dividen atau capital gain. H 5 : Pengungkapan SR berpengaruh positif terhadap DPR perusahaan. 2.5 Model Penelitian Profitabilitas (Return On Assets) Likuiditas (Current Ratio) Pengungkapan Laporan berkelanjutan (Sustainability Reporting) Leverage (Debt Equity Ratio) Aktivitas (Inventory Turnover) METODE PENELITIAN Dividend Payout Ratio 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melakukan pengungkapan sustainability report pada tahun Dipilihnya satu kelompok industri yaitu industri manufaktur barang konsumsi sebagai populasi dimaksudkan untuk menghindari bias yang disebabkan oleh efek industri (industrial effect) (Muhammady, 2012). Dalam melakukan penelitian ini peneliti mengambil sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan pengungkapan sustinability report dengan pengambilan sampel secara purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan sampel penelitian adalah populasi yang memenuhi kriteria sampel tertentu. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini adalah : 1. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan Laporan Tahunan 2010 dan mengandung informasi laporan keberlanjutan, dan dapat diakses melalui website perusahaan dan website BEI ( Hal tersebut untuk menunjukkan bahwa informasi yang terdapat dalam sustainability report (SR) perusahaan dapat diakses oleh publik. 12

13 2. Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan tahunan (Annual Report) tahun 2011 serta memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. 3.2 Jenis dan Sumber data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari data laporan keuangan tahunan perusahaan tahun 2010 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang mengandung informasi laporan keberlanjutan dan data laporan keuangan tahun 2011 untuk mengukur variabel-variabel kinerja keuangan. Pemilihan data pada rentang waktu tersebut karena data tersebut merupakan data paling baru. Data sekunder yang digunakan adalah sustainability report dan laporan keuangan tahunan (Annual Report) yang didapat dari website perusahaan atau website BEI ( Data untuk variabel SRDI diperoleh dari sustainability report perusahaan, data untuk variabel profitabilitas, likuiditas, leverage, aktivitas dan rasio pembayaran dividend didapat dari laporan keuangan perusahaan dan ICMD 2011 (Indonesian Capital Market Directory). 3.3 Pengukuran Variabel Penelitian Variabel Independen Sustainability Report. V SRDI = M 100% Dimana: SRDI = Sustainability Report Disclosure Index perusahaan V = Jumlah item yang diungkapkan perusahaan M = Jumlah item yang diharapkan Variabel Dependen Profitabilitas Laba setelah pajak ROA = 100% Total Aset V SRDI = 100% M 13

14 Likuiditas Aset Lancar CR = 100% Kewajiban lancar Leverage DER = Total Kewajiban Total Ekuitas 100% Aktivitas Penjualan (Sales) IT = 100% Pesediaan (Inventory) Devidend Payout Ratio Dividend per lembar DPR = 100% Earning per lembar 3.4 Langkah analisis Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian ini. Analisis ini akan menghasilkan rata-rata (mean), nilai maksimal, nilai minimal, dan standar deviasi untuk mendeskripsikan variabel penelitian. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen memiliki distribusi data yang normal atau tidak. b. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak konstan pada regresi sehingga akurasi hasil prediksi menjadi meragukan. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. 14

15 c. Uji Autokorelasi Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi yaitu dengan menggunakan uji Durbin Watson. Uji Durbin Watson ini hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intersep dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel penjelas. Analisis Regresi Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model persamaan regresi sederhana untuk menguji adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model analisis pengaruh pengungkapan sustainability report terhadap kinerja keuangan dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: ROA(t+1) = β0 + β1 SRDI + e (1) CR(t+1) = β0 + β1 SRDI + e (2) DER(t+1) = β0 + β1 SRDI + e (3) IT(t+1) = β0 + β1 SRDI + e (4) DPR(t+1) = β0 + β1 SRDI + e (5) Dimana: ROA : Return On Asset CR : Current Ratio DER : Debt Equity Ratio IT : Inventory Turnover DPR : Dividend Payout Ratio SRDI : Sustainability Report Disclosure Index berdasarkan indikator GRIG3 Guidelines β : Koefisien yang diestimasi e : error term 15

16 Pengujian Hipotesis (Simple Regression) Uji Koefisien Determinasi (R²) Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi berarti semakin besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai koefisien determinasi berarti semakin kecil kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen atau sangat terbatas. Uji Regresi Parsial (Uji t) Pengujian untuk mengetahui kemampuan variabel independen dalam menjelaskan perilaku variabel dependen dengan uji statistik t. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikansi level 0,05 (alpha = 5%). ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Data yang dipakai dalam penelitian ini sebanyak 146 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Dari data yang terkumpul kemudian dipilih data yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan terdapat 33 perusahaan yang memenuhi kriteria sampel penelitian. Tabel 1. Hasil Pemlihan Sampel Kriteria-kriteria Sampel Jumlah Data Data perusahaan manufaktur yang terdaftar 146 di BEI tahun 2010 Data perusahaan manufaktur yang tidak (24) mengungkapkan Sustainability Reporting Data perusahaan manufaktur yang tidak (4) menerbitkan laporan keuangan tahun 2011 Jumlah sampel 118 Sampel yang dihilangkan 85 Jumlah sampel yang digunakan 33 Sumber : Data sekunder laporan keuangan yang diolah 16

17 Dalam penelitian ini objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang mengungkapkan Sustainability Report yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2010 dan perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan (annual report) tahun 2011 serta memiliki data yang lengkap terkait dengan variabelvariabel kinerja keuangan yang digunakan dalam penelitian dengan memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam purposive sampling, yaitu metode penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Dari 118 perusahaan, melalui prosedur penentuan sampel sebagaimana dipaparkan di atas, terdapat 33 perusahaan yang memenuhi kriteria sampel penelitian. 4.2 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriprtif menggambarkan karakteristik sampel dan digunakan untuk mengetahui kemungkinan pola distribusi data. Pada analisis ini didapatkan karakteristik berupa nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan standar deviasi. ROA CR DER IT DPR SRDI Valid N (listwise) Tabel 2. Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Sumber : Data sekunder SPPS yang diolah Penelitian ini menggunakan tema pengungkapan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang secara keseluruhan terdiri dari 79 item pada 6 aspek yang diungkapkan dalam Sustainability Report. Indeks pengungkapan Sustainability Report diperoleh sebesar 0,4626 atau 46,26%. Hal ini berarti bahwa dalam satu periode dalam Sustainability Report, perusahaan sampel mengungkapkan sebanyak 46,26% pengungkapan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dilakukan perusahaan. Indeks pengungkapan Sustainability Report terkecil adalah sebesar 0,20 dimiliki oleh PT. Jembo Cable Company Tbk dan indeks pengungkapan terbesar adalah sebesar 0,75 dimiliki oleh PT. Tunas Baru Lampung Tbk. 17

18 Variabel dependen profitabilitas (ROA) dari perusahaan sampel pada tahun diperoleh rata-rata sebesar 0,1073. Nilai ROA terendah adalah sebesar 0,01 dimiliki oleh PT. Langgeng Makmur Industri Tbk dan nilai ROA yang terbesar adalah sebesar 0,42 dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia Tbk, sedangkan nilai standar deviasi dari seluruh sampel adalah sebesar 0, Variabel dependen likuiditas (CR) dari perusahaan sampel pada tahun diperoleh rata-rata sebesar 2,4047. Nilai CR terendah adalah sebesar 0,48 dimiliki oleh PT. Multistrada Arah Sarana Tbk dan nilai CR yang terbesar adalah sebesar 11,74 dimiliki oleh PT. Mandom Indonesia, sedangkan nilai standar deviasi dari seluruh sampel adalah sebesar 2,35440 Variabel dependen leverage (DER) dari perusahaan sampel pada tahun diperoleh rata-rata sebesar 1,2728. Nilai DER terendah adalah sebesar 0,07 dimiliki oleh PT. Selamat Sempurna Tbk dan nilai DER yang terbesar adalah sebesar 5,96 dimiliki oleh PT. Intraco Penta Tbk, sedangkan nilai standar deviasi dari seluruh sampel adalah sebesar 1, Variabel dependen aktivitas (IT) dari perusahaan sampel pada tahun diperoleh rata-rata sebesar 7,6560. Nilai IT terendah adalah sebesar 1,49 dimiliki oleh PT. Gudang Garam Tbk dan nilai IT yang terbesar adalah sebesar 25,91 dimiliki oleh PT. Arwana Citramulia Tbk, sedangkan nilai standar deviasi dari seluruh sampel adalah sebesar 1, Variabel dependen dividend payout ratio (DPR) dari perusahaan sampel pada tahun diperoleh rata-rata sebesar 0,6026. Hal ini berarti bahwa perusahaan sampel ratarata memiliki kemampuan untuk membagikan dividen sebesar 60,26% dari laba yang diperoleh perusahaan. Nilai DPR terendah adalah sebesar 0,00% yang dimiliki oleh PT. Merck Tbk dan nilai DPR yang terbesar adalah sebesar 9,29% persen yang dimiliki oleh PT. 18

19 Goodyear Indonesia Tbk, sedangkan nilai standar deviasi dari seluruh sampel adalah sebesar 1, Hasil Pengujian Hipotesis Hasil analisis regresi yang dilakukan untuk menguji pengaruh tingkat pengungkapan Sustainability Report terhadap kinerja keuangan Return Of Asset (ROA), Current Ratio (CR), Debt Equity Ratio (DER), Inventory Turnover (IT), Dividen Payout Ratio (DER). Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini : Dependen t Variabel Konstant a Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis B t Sig R Square Adj R Square Ln ROA Ln CR Ln DER Ln IT Ln DPR Sumber : Data sekunder SPSS yang diolah Hasil Pengujian Hipotesis Model I Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report terhadap ROA Dari hasil regresi yang dilakukan terhadap variabel tingkat pengungkapan SR terhadap profitabilitas, maka dapat dirumuskan persamaan : Ln ROA = Ln SRDI + e Setiap 100% kenaikkan perubahan dalam SRDI mengakibatkan kenaikkan sebesar perubahan dalam ROA. Pada tabel 3 dapat dilihat nilai R 2 = 0,181 dan adj R 2 = 0,155 atau sebesar 15,5% variasi dari tingkat pengungkapan SR berpengaruh terhadap laba setelah pajak terhadap total asset. Menurut Ghozali (2005), nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sisanya sebesar 84,5% dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya diluar model yang 19

20 digunakan dalam penelitian ini yang lebih dapat menjelaskan perubahan variabel rasio laba setelah pajak terhadap total aset. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan diperoleh nilai t sebesar 2,620 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,014 berada lebih kecil dari α = 0,05. Sehingga hasil penelitian ini mendukung hipotesis pertama. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan dalam Sustainability Report berpengaruh signifikan terhadap perubahan dalam profitabilitas. Dari hasil analisis tersebut dapat dilihat adanya indikasi arah tingkat pengungkapan SR menunjukkan hasil adanya indikasi arah positif tingkat pengungkapan SR, yang berarti semakin banyak pengungkapan SR maka semakin tinggi nilai profitabilitas. Hal ini berarti semakin banyak pengungkapan SR semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba Hasil Pengujian Hipotesis Model II Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report terhadap CR Dari hasil regresi yang dilakukan terhadap variabel tingkat pengungkapan SR terhadap likuiditas, maka dapat dirumuskan persamaan : Ln CR = Ln SRDI + e Setiap 100% kenaikkan perubahan dalam SRDI mengakibatkan kenaikkan sebesar perubahan dalam CR. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan nilai t sebesar 0,017 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,987 berada lebih besar dari α = 0,05. Sehingga hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis kedua. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan dalam Sustainability Report tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan dalam likuiditas Dari hasil analisis tersebut dapat dilihat adanya indikasi arah positif tingkat pengungkapan SR yang berarti semakin banyak pengungkapan SR semakin tinggi nilai likuiditas. Hal itu berarti semakin banyak pengungkapan SR maka semakin tinggi 20

21 kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dengan menggunakan investasi yang diperoleh dari para stakeholders Hasil Pengujian Hipotesis Model III Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report terhadap DER Dari hasil regresi yang dilakukan terhadap variabel tingkat pengungkapan SR terhadap leverage, maka dapat dirumuskan persamaan : Ln DER = Ln SRDI + e Setiap 100% penurunan perubahan dalam SRDI mengakibatkan penurunan sebesar perubahan dalam DER. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan nilai t sebesar -0,922 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,364 berada lebih besar dari α = 0,05. Sehingga hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis ketiga. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan dalam Sustainability Report tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan dalam leverage. Dari hasil analisis tersebut juga ditemukan adanya indikasi arah tingkat pengungkapan SR negatif yang dapat diartikan semakin banyak pengungkapan SR yang dilakukan maka semakin rendah nilai leverage. Hal ini berarti semakin banyak pengungkapan SR semakin rendah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dengan menggunakan aset Hasil Pengujian Hipotesis Model IV Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report terhadap IT Dari hasil regresi yang dilakukan terhadap variabel tingkat pengungkapan SR terhadap aktivitas, maka dapat dirumuskan persamaan : Ln IT = Ln SRDI + e Setiap 100% kenaikkan perubahan dalam SRDI mengakibatkan kenaikkan sebesar perubahan dalam CR. 21

22 Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan nilai t sebesar 1,935 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,062 berada lebih besar dari α = 0,05. Sehingga hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis keempat. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan dalam Sustainability Report tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan dalam aktivitas. Dari hasil analisis tersebut dapat dilihat adanya indikasi arah positif tingkat pengungkapan SR, yang berarti semakin banyak pengungkapan SR semakin tinggi nilai aktivitas. Hal ini berarti semakin banyak pengungkapan SR maka semakin tinggi kemampuan pendanaan perusahaan untuk dapat mencapai kondisi keuangan yang stabil dan kuat Hasil Pengujian Hipotesis Model V Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report terhadap DPR Dari hasil regresi yang dilakukan terhadap variabel tingkat pengungkapan SR terhadap dividend payout ratio, maka dapat dirumuskan persamaan : Ln DPR = Ln SRDI + e Setiap 100% penurunan perubahan dalam SRDI mengakibatkan penurunan sebesar perubahan dalam DPR. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan nilai t sebesar -0,746 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,461 berada lebih besar dari α = 0,05. Sehingga hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis kelima. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan dalam Sustainability Report tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan dalam dividend payout ratio. Dari hasil analisis tersebut juga ditemukan adanya indikasi arah negatif tingkat pengungkapan SR, yang berarti semakin banyak pengungkapan SR yang dilakukan maka semakin rendah nilai dividend payout ratio. Hal ini berarti semakin banyak pengungkapan SR semakin rendah kemampuan perusahaan didalam memperoleh dividen yang masuk dari investasi saham. 22

23 4.4 Interpretasi Hasil Pengaruh pengungkapan Sustainability Report terhadap ROA Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengungkapan Sustainability Report berpengaruh signifikan terhadap ROA dengan arah positif, hasil ini sesuai dengan studi yang dilakukan oleh Dahlia dan Siregar (2008), dikatakan bahwa tujuan perusahaan menggunakan sustainability reporting framework adalah untuk mengkomunikasikan kinerja manajemen dalam mencapai keuntungan jangka panjang perusahaan kepada stakeholders, seperti perbaikan kinerja keuangan, kenaikan dalam competitive advantage, maksimisasi profit, serta kesuksesan perusahaan jangka panjang. Pengungkapan Sustainability Report oleh perusahaan akan memberikan informasi positif tentang hal-hal yang dilakukan oleh perusahaan berkaitan dengan masalah-masalah ekonomi, lingkungan, tenaga kerja, produk, dan masalah sosial lainnya. Bagaimanapun informasi dalam Sustainability Report dapat menjadi salah satu media promosional bagi publik sehingga sikap positif masyarakat terhadap perusahaan akan semakin besar. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan kinerja dan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba Pengaruh pengungkapan Sustainability Report terhadap CR Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengungkapan Sustainability Report tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap CR. Hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan yang lebih luas nampaknya belum mampu meningkatkan CR. Sehingga dalam hal ini berbeda dengan hasil yang diperoleh menurut penelitian Soelistyoningrum dan Prastiwi (2011) yang menemukan bukti bahwa pengungkapan laporan berkelanjutan berpengaruh positif dan signifikan terhadap likuiditas perusahaan. Tidak adanya pengaruh pengungkapan Sustainability Report terhadap CR nampaknya dikenakan sifat dari nilai biaya pengungkapan SR yang terlalu tinggi, sehingga menyebabkan keterbatasan dana anggaran untuk mengungkapkan informasi sosial. Karena keterbatasan 23

24 dana biaya-biaya untuk mengungkapkan informasi sosial inilah menyebabkan perusahaan tidak mendapat dukungan dari para stakeholder untuk melakukan investasi sehingga likuiditas perusahaan menurun menyebabkan perusahaan menjadi tidak mampu membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya sehingga image perusahaan menjadi rendah dan negatif dimata para stakeholder (Widianto, 2011). Selain itu juga tidak adanya pengaruh pengungkapan Sustainability Report terhadap CR dapat dilihat dari data pada perusahaan PT. Tunas Baru Lampung Tbk yang memiliki SR tinggi sebesar 74,68% dengan CR tinggi sebesar 137,83% dan data pada perusahaan PT. Intraco Penta Tbk yang memiliki SR tinggi sebesar 62,03% dengan CR rendah sebesar 83,97% Pengaruh pengungkapan Sustainability Report terhadap DER Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengungkapan Sustainability Report tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap DER, hasil ini sesuai dengan studi yang dilakukan oleh Waryanto (2010) yang menemukan bahwa leverage berpengaruh secara negatif terhadap luas pengungkapan informasi sosial perusahaan, karena berdasarkan teori agensi, manajemen perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan mengurangi pengungkapan tanggung jawab sosial yang dibuatnya. Hal ini dilakukan agar tidak menjadi sorotan dari para debtholders mengenai tingkat ketergantungan perusahaan terhadap utang dalam membiayai kegiatan operasinya. Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh Ratnasari dan Prastiwi (2010) menemukan bahwa leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap luas pengungkapan sustainability report, Karena semakin tinggi tingkat leverage semakin besar kemungkinan perusahaan akan melanggar perjanjian kredit, sehingga perusahaan akan berusaha melaporkan laba yang lebih tinggi, salah satunya yang dapat dilakukan dengan cara mengurangi biaya-biaya, termasuk biaya untuk mengungkapkan informasi sosial. Tidak adanya pengaruh pengungkapan Sustainability Report terhadap DER juga dapat dilihat dari data pada perusahaan PT. Intraco Penta Tbk yang memiliki SR tinggi 24

25 sebesar 62,03% dengan DER tinggi sebesar 596,38% dan data pada perusahaan PT. Selamat Sempurna Tbk yang memiliki SR tinggi sebesar 49,37% dengan DER rendah sebesar 6,95% Pengaruh pengungkapan Sustainability Report terhadap IT Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengungkapan Sustainability Report tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IT. Hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan yang lebih luas nampaknya belum mampu meningkatkan IT. Sehingga dalam hal ini berbeda dengan hasil yang diperoleh menurut penelitian Luthfia (2012), yang menemukan bukti bahwa pengungkapan laporan berkelanjutan berpengaruh positif dan signifikan terhadap aktivitas perusahaan. Tidak adanya pengaruh pengungkapan Sustainability Report terhadap IT nampaknya dikenakan sifat aktivitas perusahaan yang lebih mengutamakan pada tindakan-tindakan pengelolaan dana dalam mengelola aset yang dimiliki perusahaan, sehingga perusahaan lebih mengutamakan pada aspek financial (economy) saja tanpa memperhatikan aktivitas-aktivitas untuk aspek sosial (society) dan lingkungan (environment). Hal inilah menyebabkan perusahaan tidak akan mendapat respons positif dari para stakeholder sehingga menyebabkan menurunnya image atau citra perusahaan dimata para stakeholder, Widianto (2011). Selain itu juga tidak adanya pengaruh pengungkapan Sustainability Report terhadap IT dapat dilihat dari data pada perusahaan PT. Multi Bintang Indonesia Tbk yang memiliki SR tinggi sebesar 72,15% dengan IT tinggi sebesar 1741,51% dan data pada perusahaan PT. Intraco Penta Tbk yang memiliki SR tinggi sebesar 74,68% dengan IT rendah sebesar 763,14% Pengaruh pengungkapan Sustainability Report terhadap DPR Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengungkapan Sustainability Report tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap DPR. Hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan yang lebih luas nampaknya belum mampu meningkatkan DPR. Hal ini berbeda dengan hasil yang diperoleh Amalia dan Wijayanto (2007), dalam Dahlia dan Siregar 25

26 (2008), menyatakan bahwa perusahaan dengan kinerja lingkungan yang bagus akan mendapatkan respon positif oleh para investor melalui fluktuasi harga saham yang semakin naik dari periode ke periode. Tidak adanya pengaruh pengungkapan Sustainability Report terhadap DPR nampaknya dikenakan sifat dari DPR yang mencerminkan besarnya dividen yang dibagikan kepada investor dari laba yang diperoleh. Hal ini dimungkinkan investor mengutamakan profit yang didapatkan, sehingga aktivitas sosial perusahaan jarang sekali berkaitan langsung dengan nilai yang dapat diperoleh investor, Soelistyoningrum dan Prastiwi (2011). Tidak adanya pengaruh pengungkapan Sustainability Report terhadap DPR dapat dilihat dari data pada perusahaan PT. Goodyear Indonesia Tbk yang memiliki SR tinggi sebesar 62,03% dengan DPR tinggi sebesar 928,57% dan data pada perusahaan PT. Mandom Indonesia Tbk yang memiliki SR tinggi sebesar 56,96% dengan DPR rendah sebesar 0,00%. KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh pengungkapan Sustainability Report terhadap kinerja keuangan perusahaan yang meliputi ROA, CR, DER, IT dan DPR. Dengan menggunakan sampel perusahaan industri manufaktur yang terdaftar di BEI dan mengukuti Pedoman Laporan Berkelanjutan (GRI - G3) Dari hasil analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk pengujian hipotesis model I, pengungkapan Sustainability Report memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA dengan arah positif. Perusahaan dengan pengungkapan Sustainability Report yang luas cenderung mendapatkan ROA yang besar pada 1 tahun berikutnya. Sedangkan untuk pengujian hipotesis model II diperoleh bahwa pengungkapan Sustainability Report tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap CR. Pengujian hipotesis model III diperoleh bahwa pengungkapan Sustainability Report tidak 26

27 memiliki pengaruh signifikan terhadap DER. Pengujian hipotesis model IV diperoleh bahwa pengungkapan Sustainability Report tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap IT dan pengujian hipotesis model V diperoleh bahwa pengungkapan Sustainability Report tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap DPR. 5.2 Implikasi Adanya biaya yang cukup besar untuk melakukan pengungkapan SR sementara manfaat dari SR ini tidak dapat dirasakan dalam jangka pendek bagi kinerja perusahaan, sehingga perusahaan harus mempertimbangkan lebih cermat dengan adanya biaya (cost) dan manfaat (benefit) untuk melakukan pengungkapan SR secara bertahap dari tahun ke tahun. Jika perusahaan mampu menerapkan SR secara konsisten dan berkesinambungan hal tersebut dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan dan mengurangi resiko yang ditimbulkan oleh perusahaan, selain itu pengungkapan SR yang baik juga dapat berguna dalam pengambilan keputusan oleh investor, pemegang saham, karyawan, dan masyarakat serta pihak-pihak terkait lainnya. 5.3 Keterbatasan Dalam keterbatasan melakukan penelitian ini, maka beberapa hal yang disarankan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut : 1. Jumlah sampel yang digunakan terlalu kecil, yaitu hanya 33 perusahaan yang terdaftar di BEI, dikarenakan masih sedikit perusahaan yang mengungkapkan SR baik berdiri sendiri maupun terintegrasi dengan laporan tahunan. Pengujian dengan sampel yang lebih banyak akan menjauhkan dari distribusi data yang tidak normal. 2. Terdapat unsur subjektivitas dalam menentukan indeks pengungkapan. Hal ini dikarenakan tidak adanya penentuan baku yang dapat dijadikan standar atau acuan, sehingga diharapkan pada penelitian yang akan datang subjektivitas dapat 27

28 dikonsultasikan dengan pihak yang lebih pakar karena penentuan indeks untuk indikator dalam kategori yang sama akan berbeda untuk setiap peneliti. 3. Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh pengungkapan sustainability report hanya dalam jangka pendek dan tidak memperhitungkan variabel-variabel kontrol. 5.4 Saran Demi kesempurnaan penelitian selanjutnya perlu diperhatikan beberapa faktor yang dapat meningkatkan validitas hasil penelitian, yaitu: 1. Melakukan penelitian ulang di masa mendatang dengan menggunakan sampel yang lebih luas dan representative serta memperpanjang periode tahun pengamatan menjadi beberapa tahun sehingga jumlah sampel penelitian juga lebih banyak. Hal ini dapat meningkatkan distribusi data yang lebih baik. 2. Bagi peneliti yang akan mereplikasi penelitian asing disarankan untuk memperhatikan perbedaan budaya dan kondisi perekonomian di berbagai negara. Di beberapa negara maju dengan kondisi perekonomian yang lebih stabil, perusahaan mempunyai kemampuan pendanaan yang lebih untuk dialokasikan pada kegiatan yang terkait dengan kepedulian terhadap lingkungan dibandingkan dengan perusahaan di negara yang sedang berkembang dengan kondisi perekonomian yang relatif stabil dan kemampuan pendanaan yang terbatas. 3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan adanya perbaikan model penelitian maupun dapat menggunakan pengukuran lain dalam mengukur variabel yang ada, atau menambahkan variabel baru dalam penelitian selanjutnya, seperti ukuran perusahaan, karena ukuran perusahaan yang diukur melalui jumlah aset yang dimiliki memiliki hubungan positif dengan praktik pengungkapan sustainability report. 4. Bagi peneliti selanjutnya, lebih baik jika unsur pada subjektivitas yang muncul saat menentukan indeks pengungkapan dapat dikonsultasikan dengan pihak yang lebih 28

29 pakar karena penentuan indeks untuk indikator dalam kategori yang sama akan berbeda untuk setiap peneliti. 29

30 DAFTAR PUSTAKA Adhima, Mochammad Fauzan. (2012). Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report Terhadap Profitabilitas Perusahaan, (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Semarang, Almilia, Luciana Spica dan Vieka Devi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Proceeding Seminar Nasional manajemen SMART. Universitas Kristen Maranatha Bandung. 3 November Chariri, A dan Firman A. J Retorika Dalam Pelaporan Corporate Social Responsibility: Analisis Semiotik Atas Sustainability Reporting Pt Aneka Tambang Tbk. Simposium Nasional Akuntansi XII Palembang 4-6 November Dahlia, Lely dan Silvia Veronica Siregar Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan. Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2005 Dan SNA XI, Pontianak. Fajarini, Indah (2012). Pengaruh Biaya Politis, Leverage, dan ROE, Terhadap Pengungkapan Pertanggungjawaban Sosial Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (Eco-Entrepreneurship Seminar & Call for Paper "Improving Performance by Improving Environment" 2012), Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Page 89. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Global Reporting Initiative (GRI) Pedoman Laporan Berkelanjutan (GRI - G3) Versi Bahasa Indonesia. ( diakses 20 Juni Hadiningsih, Murni Analisis Dampak Jangka Panjang Merger dan Akuisisi terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi dan Perusahaan Diakuisisi di BEJ. Skripsi SI Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta. Hadiwidjaja, Rini D Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividen Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia, Universitas Sumatera Utara, Medan. Laraswita dan Indrayani Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Kelengkapan Pengungkapan dalam Laporan Tahunan Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI. dalam Jurnal Akuntansi. Http// Diakses tanggal 3 Maret

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan arus informasi di era globalisasi saat ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan arus informasi di era globalisasi saat ini menyebabkan 68 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan arus informasi di era globalisasi saat ini menyebabkan banyak perusahaan di Indonesia berlomba-lomba untuk meningkatkan reputasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ditengah perkembangan ekonomi yang semakin meningkat, hampir

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ditengah perkembangan ekonomi yang semakin meningkat, hampir BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditengah perkembangan ekonomi yang semakin meningkat, hampir seluruh perusahaan yang ada di setiap negara berlomba-lomba untuk menjalankan bisnisnya dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, laporan keuangan digunakan sebagai salah satu sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai kinerja perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang menerbitkan laporan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang menerbitkan laporan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan periode 2013, hal ini mempermudah untuk memperoleh datadata yang akan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan pengujian hipotesis untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan pengujian hipotesis untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian ini dilakukan dengan pengujian hipotesis untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data laporan keuangan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang dipublikasikan perusahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang memiliki tujuan. Salah satu tujuan perusahaan yaitu untuk memenuhi kepentingan para stakeholder.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian ini mencakup data tahun 2013 2015 dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi di pasar modal berakibat pada meningkatnya investor yang beralih

BAB I PENDAHULUAN. investasi di pasar modal berakibat pada meningkatnya investor yang beralih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu penggerak utama perekonomian dunia termasuk Indonesia, karena melalui pasar modal tersebut perusahaan dapat memperoleh sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena perhatian kepada lingkungan. Terutama sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui sedang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring

BAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelaporan merupakan komponen penting dalam setiap kegiatan, baik sebagai media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring bagi perusahaan terbuka.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saham dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan untuk memperoleh profit tentunya harus didukung

BAB I PENDAHULUAN. saham dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan untuk memperoleh profit tentunya harus didukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang merupakan tempat terjadinya kegiatan operasional dan berkumpulnya semua faktor pendukung kegiatan operasional.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk dijadikan subjek penelitian dengan cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk dijadikan subjek penelitian dengan cara BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dalam skripsi ini adalah dengan mengambil data perusahaan yang menerapkan Corporate Social Responsibility dan perusahaan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek penelitianya adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. September 2013 s.d selesai pada perusahaan partisipan Indonesian. pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. September 2013 s.d selesai pada perusahaan partisipan Indonesian. pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung pada bulan September 2013 s.d selesai pada perusahaan partisipan Indonesian Sustainability

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek / Subyek Penelitian Subyek dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2011-2015. Alasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perataan laba dapat didefinisikan sebagai suatu cara yang dilakukan manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. yang mengacu pada indikator GRI (Global Reporting

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. yang mengacu pada indikator GRI (Global Reporting digilib.uns.ac.id 29 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel terikat (Dependen) Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah analisis mengenai pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memerhatikan dua aspek penting selain keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memerhatikan dua aspek penting selain keuntungan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama perusahaan adalah untuk menghasilkan laba dan pertumbuhan usaha. Namun seiring dengan berkembangnya zaman, perusahaan dituntut untuk memerhatikan dua aspek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh perusahaan manufaktur yang telah go public dan tercatat dalam BEI (Bursa Efek Indonesia) pada periode tahun 2013-2015.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)).

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan pasar, perusahaan harus secara serius dan terbuka memperhatikan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2007-2009. Metode pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut British Broadcasting Corporation pada tahun 2015 dengan dibentuknya

BAB I PENDAHULUAN. Menurut British Broadcasting Corporation pada tahun 2015 dengan dibentuknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut British Broadcasting Corporation pada tahun 2015 dengan dibentuknya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), persaingan dunia usaha semakin kompetitif karena semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya jaman membuat berbagai macam perubahan yang dapat dirasakan oleh setiap orang. Perubahan yang saat ini dapat dirasakan adalah perubahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2013 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui. menguji hipotesis dan kemudian diambil kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui. menguji hipotesis dan kemudian diambil kesimpulan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

Lebih terperinci

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui website : www.idx.co.id dan melalui situs situs

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin sengitnya persaingan antar perusahaan, kini perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang besar untuk

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN FIRM SIZE TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN SUB SEKTOR OTOMOTIF DAN KOMPONEN DI BURSA EFEK INDONESIA Dian Pramesti 1*, Anita Wijayanti 2, Siti Nurlaela

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan keuangan yang lengkap (Annual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi menjadikan masyarakat sebagai stakeholder semakin. kegiatan bisnisnya terhadap lingkungan dan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi menjadikan masyarakat sebagai stakeholder semakin. kegiatan bisnisnya terhadap lingkungan dan sekitarnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan lingkungan bisnis yang sangat pesat akhir-akhir ini membuat banyak perubahan pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Perubahan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sample Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di industri pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012-2014.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu penentuan

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu penentuan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011 hingga 2014. Sampel dalam penelitian ini diperoleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN Praktik pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki peranan penting bagi perusahaan. CSR merupakan salah satu bentuk akuntabilitas perusahaan kepada publik untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I. Pada awalnya bisnis dibangun dengan paradigma single bottom line

BAB I. Pada awalnya bisnis dibangun dengan paradigma single bottom line BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian besar perusahaan, terutama di Indonesia saat ini masih fokus untuk mengungkapkan laporan keuangan yang berkaitan dengan kinerja keuangan saja. Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini mempunyai berbagai macam kegiatan untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan perusahaan menimbulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tahun 2015 dengan objek penelitian yaitu Good

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tahun 2015 dengan objek penelitian yaitu Good 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada tahun 2015 dengan objek penelitian yaitu Good Corporate Governance, Corporate Social Responsibility dan kinerja perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan akhir tahun pembukuan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Profitabilitas, Komite Audit, dan Dewan Komisaris Independen berpengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengungkapkan laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun Pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun Pemilihan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2013-2015. Pemilihan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara kepada pihak luar maupun pihak di dalam negara itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. negara kepada pihak luar maupun pihak di dalam negara itu sendiri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki posisi penting dalam perekonomian nasional karena pasar modal memberikan gambaran mengenai kondisi perekonomian sebuah negara kepada pihak

Lebih terperinci

4.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang

4.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Desain Penelitian Penelitian ini melakukan survey di Bursa Efek Indonesia (BEI) tepatnya pusat referensi pasar dalam Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal komparatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal komparatif 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal komparatif merupakan metode yang mempelajari hubungan sebab akibat antara dua variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis dan pembahasan yang tersaji pada bab ini akan menunjukkan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan variabel independen maupun variabel dependen yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan namun juga ingin mengetahui mengenai kinerja non

BAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan namun juga ingin mengetahui mengenai kinerja non BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diera globalisasi saat ini kondisi keuangan saja tidak cukup untuk menjamin nilai perusahaan yang berkelanjutan, hal ini dikarenakan tuntutan dari para stakeholder

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai suatu entitas bisnis, sebuah perusahaan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Tujuan tersebut terkadang menyebabkan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan mendapat perhatian besar dari pihak - pihak yang berkepentingan melalui

BAB I PENDAHULUAN. akan mendapat perhatian besar dari pihak - pihak yang berkepentingan melalui 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi di bidang keuangan yang telah dicapai oleh perusahaan dalam periode waktu tertentu yang dapat dilihat melalui laporan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdafar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dampak yang timbul terhadap lingkungan sekitarnya. Permasalahan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. dampak yang timbul terhadap lingkungan sekitarnya. Permasalahan lingkungan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian di Indonesia semakin berkembang setiap tahunnya yang berdampak pada perubahan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kerusakan alam menjadi permasalahan

Lebih terperinci

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh:

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGANN TERHADAP LABAA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian adalah perusahaan publik yang terdaftar di BEI pada tahun 2009 sampai 2013. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2012 yang tumbuh sebesar 6,23 persen

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2012 yang tumbuh sebesar 6,23 persen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi yang pesat di Indonesia dapat dilihat dari peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2012 yang tumbuh sebesar 6,23 persen dibandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menerbitkan Annual Report dan Sustainability Report yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. menerbitkan Annual Report dan Sustainability Report yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015. Sampel dalam penelitian adalah perusahaan yang menerbitkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan website masing-masing perusahaan. Populasi dari penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran investor yang melakukan transaksi di lantai bursa. Investasi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. peran investor yang melakukan transaksi di lantai bursa. Investasi yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya dunia pasar modal saat ini tidak dapat dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di lantai bursa. Investasi yang dilakukan oleh investor

Lebih terperinci

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2014. B. Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur di sebuah negara juga dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari 2015. Data perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dengan judul ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi. Di banyak negara, pasar modal telah menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi, sebab pasar modal

Lebih terperinci

Sifa Dwiariani 1, Leny Suzan 2, Djusnimar Zultilisna 3

Sifa Dwiariani 1, Leny Suzan 2, Djusnimar Zultilisna 3 PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan-perusahaan pada masa kini mengalami pergeseran paradigma. Perusahaan tidak satu-satunya mempunyai tujuan utama dalam menghasilkan laba, namun perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: 1. Data laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Penentuan Sampel Peneletian Populasi yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode waktu yang dipilih

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, dengan alasan : perusahaan-perusahaan manufaktur lebih banyak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan penelitian di atas, penelitian dilakukan pada perusahaanperusahaan kelompok industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang mengikuti program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan non-keuangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 114 perusahaan manufaktur, sesuai publikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. efektif bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Penelitian dilaksanakan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. efektif bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Penelitian dilaksanakan dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan mulai dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Januari 2015. Waktu tersebut dipilih karena merupakan waktu yang paling

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014 dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini menggunakan obyek perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan subyek yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan. Populasi pada penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan. Populasi pada penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, data yang digunakan yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAPORAN KEUANGAN MELALUI INTERNET (INTERNET FINANCIAL REPORTING) PADA PERUSAHAAN TRADE & SERVICE DI BURSA EFEK INDONESIA Anny Widiasmara Program Studi Akuntansi STIE Dharma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dari kumpulan individu atau unit-unit tersebut akan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dari kumpulan individu atau unit-unit tersebut akan 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah semua individu atau unit-unit yang menjadi objek penelitian. Dari kumpulan individu atau unit-unit tersebut akan digunakan untuk membuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis dan Sumber Data 1.1.1.Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat asosiatif karena bertujuan untuk menjelaskan pengaruh antara variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalaha jenis penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah tahun buku penerbitan laporan keuangan yaitu tahun buku 2010 sampai dengan 2013. Penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha

BAB I PENDAHULUAN. yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investor menginvestasikan dana bertujuan memaksimumkan kekayaannya yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha memaksimumkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menjelaskan gambaran hasil penelitian beserta hipotesis dan pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4. 1.1. Deskripsi Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah semua perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2012-2014 yang

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015) 1 Ni Nyoman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan yang sangat ketat, keunggulan kompetitif telah berkembang dan melibatkan pada pentingnya kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu sangat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk mengadakan penelitian ini secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut : EVA (X1) ROA (X2) ROE (X3) Harga Saham (Y)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. gambaran suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. gambaran suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengaruh variabel CSR, Current Ratio, dan Debt to Equity Ratio terhadap Return On Asset, terlebih dahulu akan ditinjau mengenai deskripsi variabel penelitian

Lebih terperinci

: Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

: Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Nama Mahasiswa : Ario Yusuf Nomor Pokok Mahasiswa : 0611031039

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website : BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder karena data diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat diperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Studi Empiris Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014 Nama

Lebih terperinci