ANALISIS PELAYANAN PRIMA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA KLINIK ESTETIKA KRISNA BEAUTY CARE AND SPA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PELAYANAN PRIMA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA KLINIK ESTETIKA KRISNA BEAUTY CARE AND SPA"

Transkripsi

1 J u r n a l E K B I S / V o l. X I / N o. 2 / e d i s i J u l i ANALISIS PELAYANAN PRIMA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA KLINIK ESTETIKA KRISNA BEAUTY CARE AND SPA *( Noer Rafikah Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI Persaingan bisnis dimasa sekarang baik perusahaan jasa maupun perusahaan social, setiap perusahaan dituntut untuk dapat memikat hati pelangganya salah satunya dengan memberikan pelayanan prima. Menurut Tjiptono (2006), salah satu cara untuk merebut hati konsumen adalah dengan meningkatkan pelayanan kepada konsumen dengan sebaikbaiknya. Klinik Estetika Beauty Care and Spa Gresik Jawa Timur. Klinik dituntut untuk memberikan kepuasan pada pelanggannya agar pelanggan tidak pindah ke Klinik lain (loyalitas pelanggan). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelayanan prima terhadap kepuasan pelanggan Klinik Estetika Beauty Care and Spa Gresik Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan (ekplanatory research), dengan pegambilan sampel menggunakan teknik Accidental sampling (berdasarkan kebetulan), jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 98 responden. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simulan variabel pelayanan prima berpengaruh signifikan terhadap kepuasan angota dengan nilai signifikasi 0,000 dan nilai Fhitung sebesar 158,878.Sedangkan secara parsial indikator kemampuan berpengaruh signifikan dengan hasil signifikansi 0,039 dan nilai thitung 2,091.Indikator sikap berpengaruh signifikan dengan hasil signifikansi 0,001 dan nilai thitung 3,321.Indikator penampilan berpengaruh signifikan dengan hasil signifikansi 0,045 dan nilai thitung 2,037.Indikator perhatian berpengaruh signifikan dengan hasil signifikansi 0,044 dan nilai thitung 2,041.Indikator tindakan berpengaruh signifikan dengan hasil signifikansi 0,002 dan nilai thitung 3,236.Indikator tanggungjawab berpengaruh signifikan denagan hasil signifikansi 0,000 dan nilai thitung 6,312. Adapun hasil indikator yang paling dominan adalah pada indikator tanggung jawab (X6) dengan hasil signifikansi 0,000 dan hasil thitung Kata kunci : Pelayanan Prima dan Kepuasan Pelanggan PENDAHULUAN Pada era globalisasi dan AFTA yang terjadi di penjuru dunia pada saat ini menyebabkan persaingan di bidang ekonomi semakin meningkat. Tuntutan hidup masyarakat yang materialis dan hedonis akhirnya menjadikan segala sesuatu hanya dinilai secara materi dan bersifat fisik semata. Hal itu dapat di lihat dari pandangan sebagian besar masyarakat yang menganggap wanita memiliki kesempurnaan wajah yang cantik, bekulit halus dan mulus serta bersinar, dengan tubuh indah dan langsing. Anggapan ini berkembang sebagai akibat dari intuisi terus menerus dari iklan dan berita-berita. Sebagian besar wanita pasti kagum melihat wajah para artis Indonesia yang berwajah cantik dan menarik di TV, sehingga para wanita pasti mendambakan kecantikan seperti halnya mereka. Rupanya tuntutan itupun di respon dengan munculnya industri-industri kecanikan sebagai wujud untuk memenuhi keinginan dari wanita untuk tampil lebih cantik dan menarik. Industri kecantikan adalah perusahaan yang menawarkan jasa perawatan tubuh dan kulit. Pertumbuhan industri kecantikan saat ini berkembang dengan pesatnya yang menyebabkan persaingan dibidang jasa semakin meningkat. Hal ini mengakibatkan meningkatnya persaingan antar perusahaan jasa. Oleh sebab itu perusahaan harus berusaha untuk mencari dan menemukan terobosanterobosan baru dengan menggunakan konsep-konsep manajemen yang tepat di dalam mencapai tujuan perusahaan, yaitu menjadi perusahaan industri yang terbaik, mendapat keuntungan yang maksimal dan perusahaan semakin berkembang. Menurut Atep dkk. (2006:32) ada empat indikator agar kualitas pelayanan bisa dikatakan prima atau excellent, yaitu: responsiveness atau ketanggapan pegawai ketika dipanggil, helpfulness atau keinginan pegawai untuk membantu pelanggan, kemampuan pegawai berkomunikasi dengan pelanggan, dan kemampuan perawat untuk memberikan instruksi atau penjelasan yang memadai terhadap perawatan pelanggan. Apabila indikator-indikator tersebut dapat dipenuhi dengan sangat baik oleh pegawai, maka pelanggan akan sangat puas dan menganggap bahwa kualitas pelayanan yang didapatkannya sudah prima. Kualitas pelayanan yang prima memiliki makna bahwa kualitas pelayananan yang diberikan pegawai kepada pelanggan melebihi kualitas yang telah distandarkan yang bertujuan untuk mewujudkan kepuasan pelanggan. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefenisikan kata prima sebagai pertama; sangat baik; utama (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008). Kata prima jika digandengkan dengan kata pelayanan akan mengindikasikan bahwa pelayanan tersebut adalah pelayanan yang terbaik dan bukan sekedar baik. Apabila pelayanan yang baik telah membuat pelanggan puas, maka logikanya pelayanan yang terbaik atau sangat baik adalah pelayanan yang membuat pelanggan sangat puas. Penilaian atau persepsi pelanggan terhadap kualitas pelayanan dipengaruhi oleh banyak faktor baik itu yang berhubungan langsung dengan proses penyampaian jasa pelayanan kepada pelanggan maupun yang tidak berhubungan langsung dengan proses penyampaian jasa

2 J u r n a l E K B I S / V o l. X I / N o. 2 / e d i s i J u l i seperti aspek fisik dan persyaratan pelayanan. Oleh sebab itu, untuk menilai tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di klinik, diperlukan indikatorindikator yang relevan, valid dan reliabel agar aspek yang benar-benar mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan benar-benar dapat terwakili. Dalam Kepmenpan Nomor 25 Tahun 2008 terdapat empat belas indikator yang "relevan, valid, dan reliabel" sebagai unsur pelayanan yang prima yang sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan di bidang jasa, yaitu; prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan, kejelasan petugas, kedisiplinan petugas, tanggung jawab petugas, kemampuan petugas, kecepatan pelayanan, keadilan mendapatkan pelayanan, kesopanan dan keramahan petugas, kewajaran biaya, kepastian biaya, kepastian jadwal pelayanan, kenyamanan lingkungan dan keamanan pelayanan (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, 2008). Salah satu cara untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan menerapkan sistem pelayanan prima kepada pelanggannya, karena untuk menghadapi persaingan dengan sesama industri kecantikan atau perusahaan lain yang sama-sama ingin mendapatkan pelanggan, dapat dilakukan dengan memberikan pelayanan yang baik bagi pelangganya. Menurut Tjiptono (2007: 6), salah satu cara merebut konsumen adalah dengan meningkatkan pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya (pelayanan prima). Pelayanan memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan. Dalam penyampaian jasa di butuhkan kontak atau interaksi secara lansung antara pelanggan dan penyedia jasa, dimana jasa di produksi dan dikonsumsi dalam waktu yang bersamaan (Tjiptono, 2006:51). Hal ini selaras dengan peryataan Jasfar (2005:47), bahwa konsumen terlibat secara langsung serta ikut dalam jasa tersebut, sehingga yang dimaksud dengan kualitas jasa adalah bagaimana tanggapan konsumen terhadap jasa yang dikonsumsi atau yang dirasakan. menurut Rahmayanty (2010:5), pelayanan dan kepuasan pelanggan adalah merupakan tujuan utama dalam perusahaan karena tanpa pelanggan perusahaan tidak akan ada. Asset perusahaan sangat kecil nilainya tanpa keberadaan pelanggan, kerena itu tugas utama perusahaan adalah untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Unsur-Unsur yang digunakan untuk menilai pelayanan prima yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemampuan (Ability), sikap (Attitude), penampilan (Appearance), perhatian (Attention), tindakan (Action), dan tanggung jawab (Accounttability). Hal ini sesuai dengan pendapat Barata (2006:31) bahwa pelayanan prima (service excellence) terdiri dari 6 unsur pokok, antara lain: kemampuan (Ability), sikap (Attitude), penampilan (Appearance), perhatian (Attention), tindakan (Action), dan tanggung jawab (Accounttability). Dalam memberikan pelayanan pegawai di haruskan mampu memberikan sikap yang ramah, sopan dan bersikap baik kepada pelanggan. Disamping itu pegawai juga dituntut untuk memiliki rasa tanggung jawab dan melakukan tindakan apabila terjadi permasalan, komplein atau kesulitan yang dihadapi oleh pelanggan. Klinik juga mewajibkan kepada pegawainya untuk berpenampilan yang sopan rapi dan sesuai dengan etika kerja. Klinik estetika Krisna Beauty Care and Spa Gresik dengan terbuka menerima kritik, komplen, keluhan, dan saran dari pelanggan maupun masyarakat luas. Klinik akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan dan memperbaiki kinerjanya untuk perubahan yang lebih baik. Hal ini merupakan salah satu wujud dari penerapan pelayanan prima yang dilakukan Klinik Upaya perbaikan atau penyempurnaan terhadap unsurunsur layanan prima akan dapat membantu memberikan kepuasan dan nilai tambah serta membawa citra baik bagi Klinik estetika Krisna Beauty Care and Spa Gresik. Jika ditinjau dari sisi pelanggan, diakui bahwa latar yang berbeda dari segi ekonomi, pendidikan, sosial, dan lain lain dapat membentuk persepsi dan harapan terhadap jasa Klinik estetika Krisna Beauty Care and Spa Gresik. Oleh karena itu aspek persepsi dan harapan pelanggan harus dapat ditangkap secara cermat oleh Klinik agar dapat menampilkan kinerja sebagai salah satu upaya memberikan pelayanan prima yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Untuk menjaga pelayanannya Klinik estetika Krisna Beauty Care and Spa Gresikselalu berusaha memberikan yang terbaik kepada konsumen. Tidak jarang juga Klinik estetika Krisna Beauty Care and Spa Gresik mengadakan pelatihan kepada pegawainya agar terampil dan tidak mengecewakan pelanggan serta dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan Klinik. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan metode penelitian kuantitatif yaitu penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data berupa angka. Data yang berupa angka kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah di balik angka-angka tersebut (Martono,2010; 19). Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan yaitu untuk mendapatkan jawaban dari masalah-maslah yang telah di angkat, maka pendekatan pada penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (ekplanatory research) atau penelitian yang mengidentifikasi pengaruh variabelvariabel pelayanan prima terhadap kepuasan pelanggan. 1. Populasi Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal yang membentuk masalah pokok dalam suatu penelitian (Muhammad, 2008:161). Populasi pada penalitian ini adalah semua pelanggan yang berjumlah orang (data pada tanggal 22 Desemberl 2013). 2. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang memilki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Atau, sampel dapat didefinisikan sebagian pelanggan populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi (Martono, 2010:67). Dalam penarikan jumlah ukuran sampel, apabila populasinya diketahui secara pasti jumlahnya maka dapat digunakan teknik atau rumus Solvin. Menurut Solvin dalam Muhamad (2008:180) Dengan perhitungan rumus

3 J u r n a l E K B I S / V o l. X I / N o. 2 / e d i s i J u l i solvin diperoleh jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 98 responden. Metode pengambilan sampelnya menggunakan Accidental sampling, Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel, bila dipandang orang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Martono, 2010: 70). D. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ilmiah seorang peneliti harus mendaptkan data yang terperinci dan baik. untuk mendapatkan data tersebut teknik yang digunakan dalam penlitian ini adalah sebagai berikut: a. Angket (Kuisioner) Menurut Sugiyono (2010:199), merupakan teknik pengumpulan data yang diakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Menurut Hasan (2006:83), angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Berdasarkan bentuk pertanyaan yang ada dalam angket, golongan angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan angket tertutup (closed questionere). Menurut Hasan (2006: 82), angket tertutup merupakan anket yang pertanyaan atau pernyataannya tidak memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka. Pengukuran dengan skala likert dilakukan dengan pembagian : a) Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1 b) Tidak Setuju (TS) diberi skor 2 c) Netral diberi skor (N) diberi skor 3 d) Setuju (S) diberi skor 4 e) Sangat setuju (SS) diberi skor 5 Menurut Indiantoro dalam Sani, dkk, (2010: 200), definisi operasioanal merupakan penjelasan mengenai cara-cara tertentu yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur construct menjadi variabel penelitian yang dapat dituju. Sesuai dalam perumusan masalah yang ada maka dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu: a. Variabel bebas Varibel bebas dalam penelitian ini adalah Kemampuan (X1) sikap (X2), penampilan (X3), perhatian (X4), tindakan (X5), tanggung jawab (X6). Adapun untuk penjelasan tiap variabel adalah sebagai berikut: b. Variabel terikat Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kepuasan konsumen (Y). Kepuasan konsumen merupakan tingkat perasaan senang atau kecewa seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan dibanding dengan harapannya. (Arif, 2007: 153). Adapun Analisis data dengan ; 1. Uji Reliabilitas Instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrument yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan reponden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Menurut Arikunto, (2006:154) dikatakan reliabel apabila nilai Crobach Alpha lebih besar dari 0, Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keaslian suatu instrument. Suatu instrument yang valid memiliki validitas tinggi. Sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Menurut sugiyono, (2009;115) suatu instrument dikatakan valid diketahui dengan cara mengkorelasikan antara skor butir dengan skor total bila hasil nilai korelasi r hasil korelasi lebil besar dari 0,30, dan apabila nilai r lebih kecil dari 0,30 maka intrumen tersebut dapat dikatakan tidak valid. 3. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan, dan tanggung jawab terhadap kepuasan pelanggan. Menurut suharyadi (2009; 210) regresi linear berganda digunakan untuk analisis dengan jumlah variabel independen lebih dari dua variabel. Persamaan regresi dengan dua variabe atau lebih adalah sebagai berikut: Y= a + b1x1 + b2x2 + b3x3+ b4x4 + b5x5+b6x6 Dimana : Y = Kepuasan Konsumen a = error / variabel pengganggu b1 = Koefisien regresi variabel X1 (Kemampuan) b2 = Koefisien regresi variabel X2 (Sikap) b3= Koefisien regresi variabel X3 (Penampilan) b4 = Koefisien regresi variabel X4 (Perhatian) b5 = Koefisien regresi variabel X5 (Tindakan) b6 = Koefisien regresi variabel X6 (Tanggung Jawab) X1 = Kemampuan X2 = Sikap X3 = Penampilan X4 = Perhatian X5 = Tindakan X6 = Tanggung jawab 4. Koefisien Determinasi (R2) Uji ini untuk mengetahui besarnya deregulasi audit variabel bebas dan variabel tidak bebas secara bersamasama. Dalam beberapa model biasanya perhitungan R2 adalah kurang dari 1 tetapi yang sering terjadi adalah R2 berada antara 0,2 sampai 0,8. Dimana R2 = Koefisien Determinasi, yang dapat dicari dengan rumus sebagai berikut : R2 = 1 - S S 2 1 Keterangan : R2 = Koefisien determinasi S2 123 = Standar deviasi 123 S2 1 = Standar Deviasi 1 5. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikansi pengaruh variabelvariabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:84). Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang nyata antara variabel-variabel independen dengan variabel

4 J u r n a l E K B I S / V o l. X I / N o. 2 / e d i s i J u l i dependen secara simultan digunakan uji-f dengan rumus sebagai berikut : Ujivaliditas dan uji reliabilitas pada 98 responden dapat peneliti sajikan berikut: F hitung R /(k ) 1.Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas indikator (1 R 2 ) /(n k 1) Keterangan : R2 = Koefisien determinasi k = Konstanta (jumlah variabel independen) n = Jumlah sampel a) Apabila Fhitung < Ftabel, berarti H0 diterima dan H1 ditolak artinya variabel-variabel independen secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang nyata terhadap variabel dependen. b) Apabila Fhitung > Ftabel, berarti H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel-variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang nyata terhadap variabel dependen. 6. Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel X1, X2, X3, X4, X5 dan X6 (kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan, dan tanggung jawab) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (kepuasan konsumen) secara terpisah atau parsial (Ghozali, 2005:84). Untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen secara partial terhadap variabel dependen,dilakukan uji t dengan rumus sebagai berikut : t hitung b i Se(bi) kemampuan (X1) X1 X1.1 X1.2 0,900 0,921 0,896 Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel X1.3 0,911 Valid dan Reliabel Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas indikator sikap (X2) X2.3 0,909 Valid dan Reliabel Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas indikator penampilan (X3) X3.3 0,913 Valid dan Reliabel Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas indikator Perhatian (X4) Keterangan : X4 X4.1 0,920 0,946 Valid dan Reliabel b1 = Koefesien Regresi X4.2 0,964 Valid dan Reliabel Se = Standart error X4.3 0,968 Valid dan Reliabel Kriteria yang dipakai dalam uji t adalah : a) Apabila thitung < ttabel maka H0 di terima dan H1 ditolak. b) Apabila thitung ttabel maka H0 di tolak dan H1 diterima. PEMBAHASAN Analisis Uji Instrumen dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan uji reliable. Uji validitas dan reliabilitas merupakan syarat wajib pengujian instrumen pertanyaan, yang digunakan untuk mendeteksi sejauh mana kinerja intrumen mampu mengukur apa yang ingin diukur, dan untuk menunjukkan kinerja kuesioner tersebut konssisten apabila digunakan untuk mengukur gejala yang sama. Menurut sugiyono, (2009;115) suatu instrument dikatakan valid diketahui dengan cara mengkorelasikan antara skor butir dengan skor total bila hasil nilai korelasi r hasil korelasi lebil besar dari 0,30, dan apabila nilai r lebih kecil dari 0,30 maka intrumen tersebut dapat dikatakan tidak valid. Menurut Arikunto, (2002:154) dikatakan reliabel apabila nilai Crobach Alpha lebih besar dari 0,60. hasil analisis awal menunjukan bahwa instrument yang digunakan pada penelitian ini valid dan reliabel sehingga pengambilkan instrument dapat dilanjutkan, adapun untuk X2 X2.1 0,854 0,889 Valid dan Reliabel X2.2 0,953 Valid dan Reliabel X3 X3.1 0,906 0,912 Valid dan Reliabel X3.2 0,952 Valid dan Reliabel Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas indikator tindakan (X5) X5 X5.1 0,933 0,950 Valid dan Reliabel X5.2 0,968 Valid dan Reliabel X5.3 0,960 Valid dan Reliabel Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas indikator tanggungjawab (X6) X6 X6.1 0,894 0,918 Valid dan Reliabel X6.2 0,945 Valid dan Reliabel X6.3 0,941 Valid dan Reliabel Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas indikator kemampuan (Y) Y Y1 0,760 0,838 Valid dan Reliabel Y2 0,742 Valid dan Reliabel Y3 0,710 Valid dan Reliabel Y4 0,803 Valid dan Reliabel Y5 0,652 Valid dan Reliabel Y6 0,793 Valid dan Reliabel

5 J u r n a l E K B I S / V o l. X I / N o. 2 / e d i s i J u l i Dari hasil uji validitas dan uji reliabilitas yang telah dijelaskan diatas menunjukan bahwa semua instrument valid dan reliable. Hasil korelasi r menunjukan semua instrumen lebih besar dari 0,30, dan pada Crobach Alpha menunjukan semua instrumen lebih besar dari 0,60. 2.Analisis Regresi Linear Berganda Pengujian regresi linear berganda dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari pelayanan prima (X) terhadap kepuasan Pelanggan (Y). Agar dapat diperoleh perhitungan koefisien regresi yang tepat maka dalam pengelolaan data digunakan bantuan komputer program SPSS 17,0 for windows. Berikut adalah hasil uji regresi linier berganda dapat diperoleh hasil model regresi linier berganda sebagai berikut: Y= 2,495+0,203X1+0,349X2+0,160X3+0,231X4+0,312X5+0,500X6 Berdasarkan model regresi linier berganda diatas maka dapat diuraikan sebagai berikut: a. Setiap kontribusi yang diberikan oleh indikator kemampuan (X1) akan mempengaruhi kepuasan Pelanggan (Y) sebesar 0,203 dengan asumsi bahwa variabel indikator sikap (X2), penampilan (X3), perhatian (X4), tindakan (X5),dan tanggungjawab (X6) adalah konstan. Sehingga setiap indicator pelayanan prima dapat meningkatkan kepuasan Pelanggan sebesar 0,203. b. Setiap kontribusi yang diberikan oleh indikator sikap (X2) akan mempengaruhi kepuasan Pelanggan (Y) sebesar 0,349 dengan asumsi bahwa variabel indikator kemampuan (X1), penampilan (X3), perhatian (X4), tindakan (X5),dan tanggungjawab (X6) adalah konstan. Sehingga setiap indicator pelayanan prima dapat meningkatkan kepuasan Pelanggan sebesar 0,349. c. Setiap kontribusi yang diberikan oleh indikator penampilan (X3) akan mempengaruhi kepuasan Pelanggan (Y) sebesar 0,160 dengan asumsi bahwa variabel indikator kemampuan (X1), sikap (X2), perhatian (X4), tindakan (X5), dan tanggungjawab (X6) adalah konstan. Sehingga setiap indicator pelayanan prima dapat meningkatkan kepuasan Pelanggan sebesar 0,160. d. Setiap kontribusi yang diberikan oleh indikator perhatian (X4) akan mempengaruhi kepuasan Pelanggan (Y) sebesar 0,231 dengan asumsi bahwa variabel indicator kemampuan (X1) sikap (X2), penampilan (X3), tindakan (X5),dan tanggungjawab (X6) adalah konstan. Sehingga setiap indicator pelayanan prima dapat meningkatkan kepuasan Pelanggan sebesar 0,231. e. Setiap kontribusi yang diberikan oleh indikator tindakan (X5) akan mempengaruhi kepuasan Pelanggan (Y) sebesar 0,312 dengan asumsi bahwa variabel indicator kemampuan (X1), sikap (X2), penampilan (X3), perhatian (X4), dan tanggungjawab (X6) adalah konstan. Sehingga setiap indicator pelayanan prima dapat meningkatkan kepuasan Pelanggan sebesar 0,312. f. Setiap kontribusi yang diberikan oleh indikator tanggungjawab (X6) akan mempengaruhi kepuasan Pelanggan (Y) sebesar 0,500 dengan asumsi bahwa variabel indikator kemampuan (X1), sikap (X2), penampilan (X3), perhatian (X4), dan tindakan (X5), adalah konstan. Sehingga setiap indicator pelayanan prima dapat meningkatkan kepuasan Pelanggan sebesar 0, Uji Korelasi Berganda Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan kuatnya atau derajat hubungan linier antara dua variabel atau lebih. Semakin nyata hubungan linier (garis lurus), maka semakin kuat atau tinggi derajat hubungan garis lurus antara kedua variabel atau lebih. Ukuran untuk derajat hubungan garis lurus ini dinamakan koefisien korelasi. Korelasi dilambangkan dengan r dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 < r < 1). Apabila r =-1 artinya korelasi negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 artinya korelasinya sangat kuat. Tabel korelasi Interval koefisien Tingkat Hubungan 0,800-1,000 Sangat kuat 0,600-0,799 Kuat 0,400-0,599 Cukup kuat 0,200-0,399 Lemah 0,000-0,199 Sangat lemah Diperoleh bahwa koefisien korelasi antara variabel bebas (promosi dan motivasi) dan variabel terikat (peningkatan nasabah) adalah sebesar 0,955. Sesuai dengan tabel korelasi dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kedua variabel sangat kuat. 4.Pengujian Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan nilai adjusted R square. Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (adjusted R square) yang diperoleh sebesar 0,907. Hal ini berarti 90,7% kepuasan Pelanggan sangat kuat dipengaruhi oleh variabel pelayanan prima (X) yang terdiri dari kemampuan (X1), sikap (X2), tindakan (X3), perhatian (X4), tindakan (X5), dan tanggungjawab (X6), sedangkan sisanya yaitu 9,3% kepuasan Pelanggan dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 5.Pengujian Hipotesis a. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Uji parsial (Uji t) digunakan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh indicator-indikator pelayanan prima yang terdiri dari kemampuan (X1), sikap (X2), tindakan (X3), perhatian (X4), tindakan (X5), dan tanggungjawab (X6) terhadap variabel kepuasan Pelanggan (Y). Pedoman yang digunakan apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka tidak ada pengaruh signifikan atau Ho diterima dan Ha ditolak dan apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka ada pengaruh signifikan atau Ho ditolak dan Ha diterima. Dan juga dilakukan dengan

6 J u r n a l E K B I S / V o l. X I / N o. 2 / e d i s i J u l i menggunakan perbandingan nilai thitung dengan ttabel, apabila thitung > ttabel maka ada pengaruh signifikan atau Ho diterima dan Ha ditolak, dan apabila thitung < ttabel maka tidak ada pengaruh signifikan atau Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil uji simultan dapat Hasil dari output uji parsial (uji t) pada tabel 5.24 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Uji t pada indikator kemampuan (X1) Uji t terhadap indikator kemampuan (X1) didapatkan thitung sebesar 2,091 dengan signifikansi t sebesar 0,039. Karena thitung > ttabel (2,091>1.662) atau signifikansi t lebih kecil dari 0,05 (0,039<0,05), maka secara parsial indikator kemampuan (X1) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan Pelanggan (Y). Hipotesis 1 dapat diterima yaitu indikator kemampuan (X1) berpengaruh secara parsial dengan kepuasan Pelanggan (Y) Klinik estetika Krisna Beauty Care and Spa Gresik. b. Uji t pada indikator sikap (X2) Uji t terhadap indikator sikap (X2) didapatkan thitung sebesar 3,321 dengan signifikansi t sebesar 0,001. Karena thitung > ttabel (3,321>1.662) atau signifikansi t lebih kecil dari 0,05 (0,001<0,05), maka secara parsial indikator sikap (X2) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan Pelanggan (Y). Hipotesis 1 dapat diterima yaitu indikator sikap (X2) berpengaruh secara parsial dengan kepuasan Pelanggan (Y) Klinik estetika Krisna Beauty Care and Spa Gresik. c. Uji t pada indikator penampilan (X3) Uji t terhadap indikator penampilan (X3) didapatkan thitung sebesar 2,037 dengan signifikansi t sebesar 0,045. Karena thitung > ttabel (2,037>1.662) atau signifikansi t lebih kecil dari 0,05 (0,045<0,05), maka secara parsial indikator penampilan (X3) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan Pelanggan (Y). Hipotesis 1 dapat diterima yaitu indikator penampilan (X3) berpengaruh secara parsial dengan kepuasan Pelanggan (Y) Klinik estetika Krisna Beauty Care and Spa Gresik. d. Uji t pada indikator perhatian (X4) Uji t terhadap indikator perhatian (X4) didapatkan thitung sebesar 2,041 dengan signifikansi t sebesar 0,044. Karena thitung > ttabel (2,041>1.662) atau signifikansi t lebih kecil dari 0,05 (0,044<0,05), maka secara parsial indikator perhatian (X4) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan Pelanggan (Y). Hipotesis 1 dapat diterima yaitu indikator perhatian (X4) berpengaruh secara parsial dengan kepuasan Pelanggan (Y) Klinik estetika Krisna Beauty Care and Spa Gresik. e. Uji t pada indiator tindakan (X5) Uji t terhadap indikator tindakan (X5) didapatkan thitung sebesar 3,236 dengan signifikansi t sebesar 0,002. thitung > ttabel (3,236>1.662) atau signifikansi t lebih kecil dari 0,05 (0,002<0,05), maka secara parsial indikator tindakan (X5) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan Pelanggan (Y). Hipotesis 1 dapat diterima yaitu indikator tindakan (X5) berpengaruh secara parsial dengan kepuasan Pelanggan (Y) Klinik estetika Krisna Beauty Care and Spa Gresik. f. Uji t pada indikator tanggungjawab (X6) Uji t terhadap indikator tanggungjawab (X6) didapatkan thitung sebesar 6,312 dengan signifikansi t sebesar 0,000. Karena thitung > ttabel (6,312 >1,662) atau signifikansi t lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), maka secara parsial indikator tanggungjawab (X6) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan Pelanggan (Y). Hipotesis 1 dapat diterima yaitu indikator kemampuan (X6) berpengaruh secara parsial dengan kepuasan Pelanggan (Y) Klinik estetika Krisna Beauty Care and Spa Gresik. 2.Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji Simultan (Uji F) digunakan untuk menguji secara bersama sama ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui dengan menggunakan uji F. Pedoman yang digunakan apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka tidak ada pengaruh signifikan atau Ho diterima dan Ha ditolak dan apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka ada pengaruh signifikan atau Ho ditolak dan Ha diterima. Diperoleh bahwa hasil signifakasi sebesar < 0,05 dan hasil Fhitung 158,878 > dari Ftabel Maka dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa secara besama-sama variabel bebas yang terdiri dari kemampuan (X1), sikap (X2), tindakan (X3), perhatian (X4), tindakan (X5), dan tanggungjawab (X6) berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan Pelanggan (Y). Hipotesis 1 dapat diterima yaitu variabel pelayanan prima (X) berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan Pelanggan (Y) Klinik estetika Krisna Beauty Care and Spa Gresik. KESIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN 1.Sedangkan secara parsial indikator kemampuan dengan nilai thitung 2,091 > ttabel 1,662 artinya mempunyai pengaruh signifikan, Indikator sikap dengan nilai thitung 3,321 > ttabel 1,662 artinya mempunyai pengaruh signifikan, Indikator penampilan dengan nilai thitung 2,037 > ttabel 1,662 artinya mempunyai pengaruh signifikan, Indikator perhatian dengan nilai thitung 2,041 > ttabel 1,662 artinya mempunyai pengaruh signifikan, Indikator tindakan dengan nilai thitung 3,236 > ttabel 1,662 artinya mempunyai pengaruh signifikan, Indikator tanggungjawab dengan nilai thitung 6,312 > ttabel 1,662 artinya mempunyai pengaruh signifikan. 2.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 158,878 > Ftabel yang artinya secara bersama-sama variabel bebas yang terdiri dari kemampuan (X1), sikap (X2), penampilan (X3), perhatian (X4), tindakan (X5), dan tanggung jawab (X6) berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan pelanggan (Y).Dari hasil koefisien determinasi (adjusted R square) yang diperoleh nilai sebesar 0,907, yang berarti pengaruh dari pelayanan prima terhadap kepuasan Pelanggan sebesar 90,7% sedangkan sisanya yaitu 9,3% kepuasan Pelanggan dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

7 J u r n a l E K B I S / V o l. X I / N o. 2 / e d i s i J u l i Dari hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa indicator yang paling dominan adalah indicator tanggung jawab SARAN Dari hasil penelitian dan hasil paparan kesimpulan diatas perlu kiranya peneliti memberikan saran-saran kepada: 1.Klinik estetika Krisna Beauty Care and Spa Gresik. a. Jika dilihat dari indikator-indikator pelayanan prima lainnya yang semuanya memiliki singnifikansi pengaruh terhadap kepuasan Pelanggan, diharapkan Klinik estetika Krisna Beauty Care and Spa Gresik dapat mempertahankan dan mampu meningkatkan indikator-indikator lainya untuk lebih baik lagi. Hai ini dapat diwujudkan salah satunya dengan memberikan pelatihan tentang pelayanan prima kepada seluruh karyawan. b. Dari hasil analisis indikator yang paling dominan, diketahui bahwa indikator tanggung yang terdiri dari tanggung jawab karyawan terhadap bidang pekerjaannya masing-masing, upaya karyawan dalam memeberikan solusi terhadap kesulitan dan permasalahan Pelanggan, dan tanggung jawab karyawan dalam menyelesaikan keluhan dan komplen Pelanggan merupakan indikator yang paling dominan atau yang dapat memberikan kepuasan lebih kepada Pelanggan sehingga diharapkan Klinik estetika Krisna Beauty Care and Spa Gresik dapat mempertahankan dan mampu meningkatkan tanggung jawab karyawan untuk lebih baik lagi. c. Dari hasil analisis diatas juga diketahui bahwa indikator penampilan merupakan indikator yang memiliki kontribusi paling rendah dan perlu perbaikan, maka diharapkan koperasi dapat memperbaiki penampilan karyawan, agar lebih elok saat dipandang, lebih menarik, lebih serasi dan di setiap pelayanan selanjutnya dapat memberikan kepuasan yang lebih kepada Pelanggan. 2.Bagi Pihak Luar a. Jika dilihat dari keterbasan penelitian pada penelitian ini yang hanya mengambil pelayanan prima sebagai variabel penelitian sedangkan masih banyak facforfaktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasan Pelanggan, maka diharapkan timbul keinginan untuk dari peneliti maupun peneliti lain tertarik untuk meneliti factor-faktor lain yang dapat memberikan kepuasan lebih kepada Pelanggan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. b. Bagi perusahaan jasa lainya bahwa dilihat dari hasil penlitian yaitu pelayanan prima berpengaruh signifikan terhadap kepuasan Pelanggan maka diharapkan bagi perusahaan lain untuk memperhatikan pelayanan prima yang ada. DAFTAR RUJUKAN Atep, Adya Barata Dasar dasar Pelayanan Prima. Jakarta : Elex Media Komputindo. Tjiptono, Fandy, Service Management (Mewujudkan Pelayanan Prima), Yogyakarta; ANDI Tjiptono, Fandy dan Chandra, Gregorius, Service, Quality & Statifaction. Yogyakarta, ANDI OFFSET Arief, Mts Pemasaran Jasa dan Kualitas Pelayanan. Malang: Banyumedian Publishing. Rahmayanty, Nina, Manajemen Pelayanan Priama (Mencegah Pembeloyan dan Membangun Customer Loyality), Yogyakarta; Graha Ilmu Martono, Nanang, Metode Penelitian Kuantitatif (Analisis Isi dan Analisis data Sekunder). Kelapa Gading Permai, Jakarta. PT Rajagrafindo Persada. Muhammad, Metode Penelitian Ekonomi Islam (Pendekatan Kuantitatif). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Sugiyono Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Suharsimi, Arikunto. (2006). Prosedur penelitian. Cetakan ke-11. Jakarta : PT Rineka Cipta. Hasan, Iqbal,M, Metode Penelitian dan Aplikasinya. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia. Faisal dalam sani, dkk, Metode Penelitian Survei. LP3ES, Jakarta Imam Ghozali Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Kotler, Phillip dkk, 2007, Manajemen Pemasaran Perspektif Asia, Yogyakarta: Andi Offset Lupiyoadi, Rambat dan A Hamdani, 2006, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: PT Salemba Empat Moenir, A.S, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara. Suliyanto, 2005, Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran, Bogor: Ghalia Indonesia.( Klinik internet; accesed 15 Januari 2014). Supranto, J,2007. Metode Riset (Aplikasinya dalam Pemasaran). Jakarta: PT Rineka Cipta. Teguh, Muhammad, Metode Penelitian Ekonomi (Teori dan Aplikasi). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

8 J u r n a l E K B I S / V o l. X I / N o. 2 / e d i s i J u l i

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Koperasi Wanita Serba Usaha Setia Budi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Koperasi Wanita Serba Usaha Setia Budi 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini di lakukan di Koperasi Wanita Serba Usaha Setia Budi Wanita yang berlokasi di Jl. Trunojoyo No. 76, Malang, Jawa Timur, Indonesia. Peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harga konstan pada tahun 2011 mencapai Rp2.463,2 triliun, sedangkan pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. harga konstan pada tahun 2011 mencapai Rp2.463,2 triliun, sedangkan pada tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari data Berita Resmi Statistik No. 13/02/Th. XV, yang dirilis pada Februari 2012, Pertumbuhan PDB pada tahun 2011 yaitu sebesar 6,5% dibandingkan dengan tahun 2010.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu kaskus.co.id. Penelitian ini mengambil studi pada konsumen keripik pedas

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu kaskus.co.id. Penelitian ini mengambil studi pada konsumen keripik pedas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di dalam sebuah forum terbesar di Indonesia yaitu kaskus.co.id. Penelitian ini mengambil studi pada konsumen keripik pedas maicih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan penulis di Ma had Putri Sunan Ampel Al-Ali

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan penulis di Ma had Putri Sunan Ampel Al-Ali BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan penulis di Ma had Putri Sunan Ampel Al-Ali Fakultas Ekonomi Angkatan 2013 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan deskripsi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH Karina Nidia Nandi Atmay Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 49 Metode yang akan digunakan dalam. data primer dan data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 49 Metode yang akan digunakan dalam. data primer dan data sekunder. 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field ressearch) yakni pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Malang. Penelitian ini mengambil studi pada konsumen sepeda motor Yamaha

BAB III METODE PENELITIAN. Malang. Penelitian ini mengambil studi pada konsumen sepeda motor Yamaha 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowakwaru kota Malang. Penelitian ini mengambil studi pada konsumen sepeda motor Yamaha karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah : 1) Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari sumber data asli di lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan. 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah BPJS Kesehatan. Subjek penelitian ini adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning Yogyakarta. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini lokasi yang dipilih BMT Sidogiri pasuruan yang berada di jalan sidogiri barat RT 003/02, kraton kabupaten pasuruan.obyek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada UMKM yang bergerak dibidang usaha kuliner di Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan. Data yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan. Data yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Sumber Data Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan, karena data diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan. Data yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Rumah Makan Ayam Bakar Pak Gendut yang berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. 3.2 Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Sriwijaya Perkasa Malang, dengan alamat Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang. 3. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diguanakan dalam penelitian ini adalah data primer dan skunder. 3.1.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel X (Tangible, Reliability, Responsiveness,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini di lakukan di Kabupaten Kampar tepatnya di Daerah Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian kuantitatif. Penelitian ini membatasi pada permasalahan pengaruh kepemimpinan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN TRAVEL JOGLOSEMAR (Studi kasus pada Para Pengguna Jasa Travel Joglosemar Yogyakarta)

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN TRAVEL JOGLOSEMAR (Studi kasus pada Para Pengguna Jasa Travel Joglosemar Yogyakarta) ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN TRAVEL JOGLOSEMAR (Studi kasus pada Para Pengguna Jasa Travel Joglosemar Yogyakarta) Heni Haryanti ABSTRACT This study aims to determine whether

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian Kausal, yaitu hubungan sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Kuantitatif Merupakan data yang berbentuk angka atau

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA (Studi Kasus pada Penumpang Kereta Api di Stasiun Solo Balapan) NASKAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian pada AJB. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian Asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan jenis data, maka penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2013. 3.2 Jenis dan Sumber Data 3.2.1 Data Primer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang akan dicapai maka jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian penjelasan.

Lebih terperinci

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten) ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Berdasarkan jenis masalah

Lebih terperinci

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA Andi Setya Pratama, Nurul Qomari, Indah Noviandari Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain riset yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kausal (sebab akibat) dan menggunakan wawancara langsung dengan alat bantu kuesioner kepada responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil objeknya adalah Toko Arjuna Motor Jl. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko ini sebagai

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian explanatory research adalah jenis penelitian yang menyoroti hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Sesuai dengan kerangka pemikiran maka penentuan variabel dalam penelitian ini adalah : 1) Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang dijadikan responden dalam penelitian ini ialah nasabah PT Bank Lampung Kantor Cabang Utama yang memiliki Tabungan Siger Mas. 3.2 Jenis dan Sumber

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu model penelitian yang mengharuskan akan adanya perhitungan

BAB III METODE PENELITIAN. suatu model penelitian yang mengharuskan akan adanya perhitungan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berhubungan dengan judul yang dikemukakan, maka jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kuantitatif yaitu suatu model penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Cimanggu yang terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN JASA EVENT ORGANIZER DAN SALES PROMOTION GIRL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ROKOK APACHE

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN JASA EVENT ORGANIZER DAN SALES PROMOTION GIRL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ROKOK APACHE ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN JASA EVENT ORGANIZER DAN SALES PROMOTION GIRL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ROKOK APACHE Noer Rafikah Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI Jasa Event Organizer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian penulis adalah case study atau studi kasus. Peneliti ingin melakukan penyelidikan mendalam mengenai pengaruh

Lebih terperinci

PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY

PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY PADA LOYALITAS NASABAH (SURVEI PADA PD. BPR BANK PURWOREJO) Oleh Sumaryatun Universitas Muhammadiyah Purworejo Sumaryatun19@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian, 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Yang menjadi obyek penelitian adalah para konsumen yang membeli produk seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian kuantitatif. Penelitian ini membatasi pada permasalahan pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini bertempat di Pasar Meteseh Kecamatan Tembalang. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan jenis kuantitatif.

Lebih terperinci

Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Satuan Kerja Di Lingkup Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Bandung I

Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Satuan Kerja Di Lingkup Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Bandung I Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Satuan Kerja Di Lingkup Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Bandung I Eka Purwanda Dosen STIE STEMBI Bandung Business School Putri Sayekti Peneliti Junior

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni pendekatan penelitian dengan menyajikan data-data yang bersifat deskriptif berupa gambaran penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan analisis data yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah di Jakarta Barat yang juga merupakan kota tempat tinggal peneliti,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah di Jakarta Barat yang juga merupakan kota tempat tinggal peneliti, BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini direncanakan selama empat bulan yang dimulai dari bulan Maret sampai Juni 2015. Sedangkan tempat dilaksanakannya penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian (Riduwan, 2012).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Gallery Smartfren Wayhalim, Jl. Arif rahman Hakim No. 18,Bandar Lampung. 3.2 Jenis Sumber Data 3.2.1 Jenis Data Data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang mencoba mencari deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. 3.. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Malang.Dilakukan di FE UIN Malang, untuk memudahkan peneliti mengambil sampel dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran 43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran langsung multi tingkat terhadap pengambilan keputusan pembelian produk herbal dari

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada 45 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu penelitian analisis yaitu penelitian survey yang bertujuan untuk mengumpulkan data, menyusun data, menganalisis data, menginterpretasikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri konveksi saat ini dianggap sebagai suatu lahan yang sangat menjanjikan bagi para pengusaha. Kini pakaian

Lebih terperinci

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar 37 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar Lampung.

Lebih terperinci

research) yaitu pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk penelitian

research) yaitu pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field study research) yaitu pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis terhadap hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu pengamatan secara langsung ke objek yang diteliti guna mendapatkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam menyusun penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah suatu

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KOMITMEN, DAN FASILITAS TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR KELURAHAN SINGONEGARAN KEDIRI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KOMITMEN, DAN FASILITAS TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR KELURAHAN SINGONEGARAN KEDIRI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KOMITMEN, DAN FASILITAS TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR KELURAHAN SINGONEGARAN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sumber data yang dimaksud adalah menyangkut sumber-sumber informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sumber data yang dimaksud adalah menyangkut sumber-sumber informasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Penelitian ini di lakukan di PT. Nyata Grafika Media Surakarta, Sumber data yang dimaksud adalah menyangkut sumber-sumber informasi yang dapat memperkaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada 33 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu penelitian analisis yaitu penelitian survey yang bertujuan untuk mengumpulkan data, menyusun data, menganalisis data, menginterpretasikan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian 54 BAB III Metode Penelitian 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan untuk mengungkapkan permasalahan dalam kasus ini adalah tipe eksplanatif. Penelitian yang bersifat eksplanatif mempunyai

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SIKAP, PERHATIAN, DAN TINDAKAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI LABORATORIUM KLINIK BUDI SEHAT SURAKARTA

ANALISIS PENGARUH SIKAP, PERHATIAN, DAN TINDAKAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI LABORATORIUM KLINIK BUDI SEHAT SURAKARTA ANALISIS PENGARUH SIKAP, PERHATIAN, DAN TINDAKAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI LABORATORIUM KLINIK BUDI SEHAT SURAKARTA Tiyas Susilowati Mahasiswa Progdi Manajemen UNSA ABSTRACT In this study the authors

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek/subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, identifikasi variabel, definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam usaha untuk mendapatkan data dan keterangan yang mengangkut pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR Mitra Rakyat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif (quantitative). Adapun tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi,

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. QUEEN jln. Gajah mada, Ponorogo. populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari subyek penelitian,

BAB III. Metode Penelitian. QUEEN jln. Gajah mada, Ponorogo. populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari subyek penelitian, BAB III Metode Penelitian 3.1. Ruang lingkup penelitian 3.1.1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2016 di Salon QUEEN jln. Gajah mada, Ponorogo. 3.2. Populasi dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian 30 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode Deskriptif Verifikatif Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. Penempatan lokasi dan pengambilan data tersebut berdasarkan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pelanggan yang pernah melakukan transaksi minimal dua kali di Restoran Metduck Paragon Mall Semarang. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA Oleh : DIAN ASRI SHOFIYATUN B 100 070 057 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan pada rumah makan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dimana dilakukannya semua kegiatan penelitian. Lokasi penelitian tersebut yaitu terletak di PT Lumenindo Gilang Cahaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. digunakan adalah jenis penelitian eksplanatori (explanatpry research).

III. METODE PENELITIAN. digunakan adalah jenis penelitian eksplanatori (explanatpry research). 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Untuk membatasi permasalahan dan penelitian maka ditetapkan jenis penelitian yang akan dilakukan oleh penulis 1. Jenis penelitian Berdasarkan perumusan masalah

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PR. TRUBUS ALAMI MALANG. Oleh : Ahmad Zainul Arifin

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PR. TRUBUS ALAMI MALANG. Oleh : Ahmad Zainul Arifin PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PR. TRUBUS ALAMI MALANG Oleh : Ahmad Zainul Arifin Pendahuluan Pendidikan tinggi di Indonesia dewasa ini telah memasuki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yakni pengamatan langsung ke objek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yaitu mengubah konsep-konsep yang masih berupa abstrak dengan kata-kata yang menggambarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel yang dihubungkan. Metode asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field ressearch) yakni pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, di mana dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada para pemimpin dan karyawan PT Wahana Persada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada para pemimpin dan karyawan PT Wahana Persada III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian dilakukan pada para pemimpin dan karyawan PT Wahana Persada Lampung di Bandarlampung. 3. 2 Jenis Penelitian Menurut Oei (2010: 2) ada 3 jenis riset

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan beserta definisi operasionalnya adalah sebagai berikut : 1. Variabel Independen atau Variabel Bebas (X)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan beserta definisi operasionalnya adalah sebagai berikut : 1. Variabel Independen atau Variabel Bebas (X) 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai (Uma Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey 38 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini, peneliti menguraikan ulasan mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian,

Lebih terperinci