IMPLEMENTASI TEKNIK MENULIS KOLABORATIF MELALUI BLOG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA PERANCIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI TEKNIK MENULIS KOLABORATIF MELALUI BLOG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA PERANCIS"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI TEKNIK MENULIS KOLABORATIF MELALUI BLOG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA PERANCIS Dante Darmawangsa Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung Abstract: This paper is a review of the research on the implementation of collaborative writing techniques using a blog in order to improve the writing skills on French language. The background of this research isthe phenomenon showing that the skills of students in foreign language writing is difficult to be acquired. In addition, the results of previous studies (Prasetyani, 2005) on the implementation of collaborative writing techniques give recommendation to apply this technique in a more innovative and interesting way. Thus, this study aims to get the empirical views on the contribution, as well as the effectiveness of the collaborative writing technique implementation using a blog to the improvement of the writing skills on French language. This study is based on the framework theory of writing process approach(flower& Hayes, 1981) and the concept of collaborative learning classroom (Tinzmann, et al, 1990 & Gokhale, 1995). The method used in this research is a quasi-experimental design «the one group pretest-posttest design» which compares the results of the pre test and the results of thepost test after the treatment. The results based on the data processing shows that the implementation of collaborative writing techniques using a blog is effective to be implemented and it also gives significant contributions to the improvement of the French language students writing skills. Keywords: collaborative writing, blog, writing skills Abstrak: Tulisan ini merupakan kajian hasil penelitian tentang implementasi teknik menulis kolaboratif melalui blog dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis bahasa Perancis. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena bahwa keterampilan menulis dalam bahasa asing merupakan keterampilan yang sulit diperoleh. Selain itu, hasil penelitian terdahulu (Prasetyani, 2005) tentang implementasi teknik menulis kolaboratif merekomendasikan untuk menerapkan teknik ini secara lebih inovatif dan menarik. Penelitian ini didasari oleh teori pendekatan menulis proses (Flower& Hayes, 1981) dan konsep pembelajaran kolaboratif kelas (Tinzmann, et al, 1990 & Gokhale, 1995). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang empiris mengenai kontribusi dan efektivitas dari implementasi teknik menulis kolaboratif melalui blog dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis bahasa Perancis.Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan disain «the one groupe pretest-post test design» yang membandingkan hasil tes sebelum dilakukan perlakuan penelitian, dan hasil tes setelah perlakuan. Hasil penelitian berdasarkan pengolahan data menunjukkan bahwa teknik menulis kolaboratif melalui blog dalam pembelajaran menulis bahasa Perancis efektif untuk diterapkan dan berkontribusi dalam peningkatan kemampuan menulis bahasa Perancis mahasiswa. Kata-kata kunci: menulis kolaboratif, blog, keterampilan menulis

2 Dante Darmawangsa, Implementasi Menulis Kolaboratif PENDAHULUAN Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dianggap paling sulit diperoleh. Jika dalam bahasa lisan kesalahan berbahasa dapat ditolerir selama lawan bicara dapat memahami pesan pembicara, maka berbeda halnya dengan bahasa tulis. Pesan dalam bahasa tulis harus disampaikan dengan baik dengan tata bahasa yang benar. Hal ini penting untuk dilakukan agar kesalahpahaman dapat diminimalisir dan pesan yang dikandung di dalam tulisan tersebut dapat tersampaikan dengan baik. Pada pembelajaran bahasa asing, dalam hal ini bahasa Perancis dapat ditemukan kasus dimana beberapa pembelajar bahasa Perancis memiliki keterampilan berbicara yang baik, namun tidak begitu baik dalam menulis. Keterbatasan ini dapat tercermin dari beberapa kesalahan seperti ortograf, struktur kalimat, koherensi, dan lain-lain di dalam tulisan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kesulitan atau hambatan bagi pembelajar dalam menulis. Contoh lain yang menunjukan kesulitan menulis pembelajar adalah dalam hal strategi menulis. Hal ini sebetulnya penting untuk diperhatikan oleh penulis ketika membuat sebuah tulisan agar dapat membuat para pembaca berminat membaca tulisannya. Pemilihan kata, perumusan ide, pengembangan ide, dan hal lainnya yang berhubungan dengan strategi menulis harus disusun dengan cermat agar dapat membuat sebuah tulisan yang baik. Semakin banyak menulis, maka kemampuan menulis semakin terasah. Oleh karena itu, dalam pembelajaran menulis pembelajar harus belajar bagaimana menulis dan terbiasa untuk menulis. Namun, bagaimanakah kita sebagai pengajar dapat memberikan kedua pengalaman belajar tersebut? Dalam pembelajaran keterampilan menulis terdapat banyak teknik pengajaran yang dapat kita adaptasikan di kelas, salah satunya adalah teknik menulis kolaborasi. Telah banyak penelitian yang dilakukan sehubungan dengan implementasi teknik ini di dalam pengajaran keterampilan menulis. Salah satunya adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Prasetyani (2005). Hasil penelitiannya merekomendasikan untuk menerapkan teknik ini dengan cara yang menarik dan variatif (Prasetyani, 2005 : 98). Oleh karena itu, kami tertarik untuk meneliti implementasi teknik kolaboratif dengan menggunakan media Blog. Mengapa harus Blog? Media ini merupakan situs personal di mana salah satu karakteristiknya adalah untuk mempublikasikan tulisan. Blog bersifat lebih interaktif dibandingkan dengan situssitus yang ada. Dengan blog, khalayak umum dapat memiliki akses ke media tersebut secara bebas. Setiap pengunjung blog dapat secara mudah memberikan komentar akan tulisan-tulisan yang dipublikasikan pembuat blog. Terdapat sebuah penelitian yang dilakukan mengenai pemanfaatan blog di dalam pembelajaran keterampilan menulis. Tomé (2007) melakukan penelitian mengenai aplikasi weblog dalam pembelajaran keterampilan membaca dan menulis pada situasi pembelajaran di kelas. Mengenai pembelajaran keterampilan menulis, aktivitas utamanya adalah berupa tugas membuat karangan (perkenalan diri, memperkenalkan kota, menceritakan kesukaan, dll). Namun, penerapan aktivitas ini tidak mengadaptasikan teknik menulis kolaboratif. Hal inilah justru yang membedakan penelitiannya dengan penelitian yang kami lakukan. Berdasarkan angket hasil penelitiannya ditemukan bahwa siswa-siswanya menganggap pengalaman belajar melalui blog sangatlah menyenangkan, menarik, dan berguna. Mereka pun menganggap bahwa mereka telah mengalami kemajuan dalam bahasa 191

3 Perancis berkat pembelajaran melalui media ini. Oleh karena itu, mengingat bahwa blog dapat digunakan dalam pembelajaran keterampilan menulis, dan bahwa seluruh proses menulis tidak dapat dikesampingkan dalam rangka membuat sebuah tulisan yang baik, maka kami tertarik untuk melakukan penelitian tentang implementasi teknik menulis kolaboratif melalui bloguntuk meningkatkan keterampilan menulis bahasa Perancis mahasiswa. Kami membatasi pembahasan dalam penelitian ini pada hal-hal berikut: (1) pembelajaran keterampilan menulis yang dilakukan melalui blog merupakan pembelajaran synchrone(sinkron)dimana mahasiswa dan pengajar (peneliti) berada pada waktu yang sama di ruang kelas multimedia; (2) media blog yang dibuat dalam proses pembelajaran ini merupakan tipe blog kelas di mana mahasiswa dan pengajar (peneliti) memiliki akses yang sama untuk mempublikasikan tulisan; dan (3) pembelajaran keterampilan menulis ditekankan pada penulisan karangan teks deskriptif. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, namun dalam artikel ini pembahasannya hanya akan dititik beratkan pada tujuan untuk mendapatkan gambaran yang empiris mengenai kontribusi dan efektivitas dari implementasi teknik menulis kolaboratif melalui blog dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis bahasa Perancis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dan dapat dijadikan sebagai model pembelajaran alternatif dalam pembelajaran menulis bahasa asing, khususnya bahasa Perancis dalam rangka meningkatkan keterampilan menulis mahasiswa. Berbicara mengenai keterampilan menulis, Desmons (2005:46) menyatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam sebuah tulisan, di antaranya adalah : a. L organisation rigoureuse des signes graphiques (écriture lisible, orthographe, ponctuation, typographie. (Pengorganisasian sistem tata tulis (keterbacaan tulisan, ortograf, tanda baca, tipografi)); b. La clarté du message (précision du vocabulaire, correction de la syntaxe, concision) (Kejelasan pesan (kosa kata yang tepat, sintaksis, efektivitas kalimat)); c. L élaboration d un discours en continu (phrases complexes, liens logiques, cohésion textuelle (Penyusunan wacana yang utuh (kalimat majemuk, kata penghubung yanng tepat, kohesi tekstual)). Dengan kata lain, kaidah tata tulis dan kaidah tata bahasa, morfologi dan sintaksis, serta kosa kata merupakan hal penting yang harus dikuasai seseorang untuk menulis sebuah teks. Oleh karena itu jelaslah bahwa menulis merupakan sebuah hal yang kompleks dan menghadirkan beberapa kesulitan tersendiri. Maka dari itu, untuk dapat menguasai keterampilan ini diperlukan latihan dan praktek yang banyak dan teratur. Wolff (1991 :110) dalam Magnenot (2007) telah mengklasifikasikan kesulitan-kesulitan menulis teks dalam bahasa asing ke dalam tiga kelompok besar sebagai berikut: kesulitan kebahasaan, terutama dalam hal leksikal; strategi menulis dalam bahasa asing; dan kesulitan sosiokultural. Kesulitan-kesulitan lain yang mungkin muncul tercermin pada saat proses mendapatkan ide. Terkadang kita berpikir lebih banyak daripada menulis. Akhirnya kita tidak tahu harus dari mana memulai menulis, apa yang harus pertamatama disampaikan. Ketakutan akan ketidaktepatan struktur kalimat dan ketakutan akan penilaian orang mengenai apa yang kita tulis terkadang menjadi hambatan tersendiri untuk menulis teks dalam bahasa asing. Selain itu, pilihan strategi menulis pun dapat menjadi kesulitan tersendiri bagi

4 Dante Darmawangsa, Implementasi Menulis Kolaboratif seorang penulis, terlebih menulis dalam bahasa asing. Menurut Zamel (1983) dalam Germain (1999: 58), perbedaan yang mencolok antara penulis yang berpengalaman menulis dalam bahasa ibu dan bahasa asing adalah faktor budaya dan pilihan strategi menulis. Sebagai contoh dalam temuannya, terdapat banyak mahasiswa yang menuliskan ide-idenya, sementara mahasiswa lainnya membuat diagram untuk membantu mereka memilah antara ide utama dan ide tambahan, dan beberapa lainnya yang terlihat banyak berpikir tanpa menulis. Hal ini menunjukan bahwa setiap orang memiliki caranya sendiri dalam hal strategi menulis. Aspek profil budaya pembelajar pun dapat menjadi salah satu hambatan dalam menulis. Seperti yang dapat kita temukan dari hasil penelitian Scarcella (1984) dalam Germain (1999: 58) yang dilakukan terhadap mahasiswa jurusan bahasa Inggris yang berkewarganegaraan Korea, Jepang, dan Taiwan. Dia menemukan bahwa mahasiswa-mahasiswa ini cenderung lebih tertutup terhadap tematema yang berhubungan dengan penyakit dan politik. Hal ini menunjukan bahwa eksploitasi tema-tema tertentu mempengaruhi seseorang dalam menuangkan gagasannya tergantung dari kebiasaan atau faktor budaya yang membentuk pola pikirnya. Untuk mereduksi kesulitankesulitan tersebut dialami oleh pembelajar dalam proses pembelajaran menulis, pengajar dapat menerapkan teknik menulis kolaboratif. Menulis kolaboratif merupakan salah satu teknik pembelajaran menulis yang mengadopsi prinsip pembelajaran kolaboratif dan pendekatan menulis proses. Menurut Gokhale (1995) pembelajaran kolaboratif adalah sebuah metode pengajaran yang dilakukan secara berkelompok untuk mencapai sebuah tujuan. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Gokhale dalam artikelnya sebagai berikut: Colaborative learningrefers to an instruction method in which students at various performance levels work together in small groups toward a common goal. The students are responsible for one another's learning as well as their own.(gokhale,1995) Adapun Tinzmann, et al (1990) menyatakan tentang kelebihan dari karakteristik pembelajaran kolaboratif di kelas adalahsebagai berikut: (1) shared knowledge, (2) shared authority, (3) teachers as mediator, (4) heterogeneous grouping of students. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa karakteristik dari pembelajaran kolaboratif adalah saling berbagi dan bekerjasama antara pengajar dan pembelajar baik dalam hal pengetahuan maupun wewenang di dalam kelas untuk mencapai tujuan bersama. Teknik menulis kolaboratif ini merupakan teknik yang sesuai dengan prinsip pendekatan menulis proses yang memandang bahwa menulis itu dilakukan ke dalam beberapa tahap proses penulisan. Menurut Flower& Hayes (1981) dalam Germain (1999 : 27), proses ini dapat dibagi kedalam tiga fase besar, yaitu : Pramenulis, menulis, dan revisi. Secara lebih gamblang, ketiga proses ini dapat dikembangkan lagi kedalam 5 tahap, yaitu : (1) Pramenulis, (2) menulis, (3) merevisi, dan (4) mempublikasikan. Pada tahap pramenulis, seorang penulis berusaha menemukan ide/gagasan, menentukan judul karangan, menentukan tujuan, memilih bentuk atau jenis tulisan, dan membuat kerangka karangan. Ide tulisan ini biasanya didapat dari pengalaman, observasi, bahan bacaan, dan imajinasi. Oleh karena itu, pada tahap pramenulis diperlukan stimulus untuk merangsang munculnya respon yang berupa ide atau gagasan.pada tahap ini mahasiswa bisa dibagi ke dalam kelompok kecil untuk berdiskusi yang akan membantu mereka mendapatkan ide dan umpan balik. Pada tahap menulis, seorang penulis menuangkan ide dan gagasannya ke dalam tulisan yang utuh. Setelah tulisan 193

5 tersebut rampung, sebaiknya penulis melakukan tahap revisi. Pada tahap ini penulis melakukan koreksi terhadap keseluruhan paragraf dalam tulisan. Koreksi harus dilakukan terhadap berbagai aspek, misalnya struktur karangan dan kebahasaan. Struktur karangan meliputi penataan ide pokok dan ide penjelas serta sistematikanya. Sementara itu aspek kebahasaan meliputi pemilihan kata, struktur bahasa, ejaan dan tanda baca. Setelah tahap ini dilalui, penulis harus mengedit hasil koreksi pada tahap revisi sebagai bentuk penyempurnaan tulisannya. Jika diperlukan tulisan ini seyogyanya dipublikasikan sesuai kebutuhan. Hal ini sejalan dengan apa yang dinyatakan Shih dalam Brown (2001:335), dia mengatakan bahwa proses menulis terdiri dari beberapa langkah. Pertama pengajar harus membantu pembelajar untuk memahami proses menulis mereka sehingga mampu menemukan strategi yang sesuai. Selanjutnya, pembelajar diberi waktu yang cukup untuk menulis dan merevisi tulisannya. Kemudian, pengajar harus memberi kesempatan pada pembelajar lain untuk memberikan umpan balik sehingga ia tidak hanya mendapat umpan balik dari pengajarnya melainkan juga dari teman-temannya. Dengan demikian pembelajar diharapkan dapat belajar mandiri dan interaksi antar pembelajar menjadi meningkat. Sekaitan dengan implementasi teknik menulis kolaboratif dalam pembelajaran menulis, hasil penelitian Prasetyani (2005: 98) telah merekomendasikan untuk menerapkan teknik ini dengan cara yang menarik dan variatif. Untuk itulah, penggunaan Blog dapat menjadi salah satu alternatif media pembelajaran dalam rangka memberikan nuansa inovatif dan menarik dalam implementasi teknik menulis kolaboratif. Blog adalah salah satu media yang dapat digunakan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran. Tomé (2007: 1) menyatakan bahwa penggunaan blog dalam pembelajaran telah banyak disukai mengingat potensi didaktik yang luar biasa di antaranya adalah: a. Ils sont faciles à intégrer dans la pratique pédagogique par leur simplicité et leur flexibilité (édition et publication de contenus : textes, commentaires, images, discussions); Mudah untuk digunakan dalam pembelajaran karena kesederhanaan dan fleksibilitasnya (penerbitan konten: teks, komentar, gambar, diskusi); b. Ils développent la communication, comme espace de dialogue libre, motivant et interactif; Blog mengembangkan komunikasi, sebagai ruang bebas untuk dialog, yang menarik dan interaktif ; c. Le travail collaboratif et la construction de projets coopératifs sont renforcés ; Dapat diperkuatnya kerja kolaboratif dan membangun proyek-proyek kerjasama; d. Ils permettent le tutorat, l'évaluation et la mise en commun en transformant la relation entre l'enseignant et les étudiants; Memungkinkan bimbingan, penilaian dan berbagi dengan mengubah hubungan antara guru dan siswa. Namun, di samping beberapa potensi positif tersebut di atas, pengajar juga harus mempertimbangkan sejumlah tantangan seperti: (1) koneksi internet; (2) pilihan perangkat lunak berdasarkan kebutuhan pendidikan yang ditetapkan sebelumnya; (3) minat dan motivasi peserta didik harus dipertahankan; (4) hak dari isi teks, gambar, suara, atau video; dan (5) kualitas teks yang diterbitkan (Maga, 2007). Menurutnya pula, dalam implementasi Blog sebagai media pembelajaran, pengajar memainkan peran fasilitator dengan tugas yang tidak sederhana, di antaranya adalah:

6 Dante Darmawangsa, Implementasi Menulis Kolaboratif a. Mengatur blog Pengajar harus mampu menjalankan peran sebagai administrator yang mampu mengelola blog dan sekaligus pengajar yang bertugas memberi perlakuan terhadap tulisan-tulisan pembelajar. b. Memotivasi Penting bagi pengajar untuk selalu memotivasi pembelajar. Sebagai contoh, pengajar dapat mendorong dan mengapresiasi tulisan, maupun setiap komentar tulisan dari pembelajar yang dipublikasikan di blog. c. Mengawasi Pengajar memiliki kontrol yang baik bagi semua pembelajar di blog untuk mencegah mereka menulis apa saja. Artinya, ia harus mengendalikan bahwa semua tulisan yang termuat di blog harus berdasarkan instruksi yang telah diberikan sebelumnya. METODE Penelitian ini dilakukan kepada mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Prancis FPBS UPI yang mengontrak mata kuliah Production Écrite VI (Keterampilan Menulis VI). Adapun yang dijadikan sampel penelitian adalah karakteristik keterampilan menulis mahasiswa yang diambil secara random. Metodologi penelitian yang kami gunakan adalah metodologi quasi eksperimen dengan disain «the one groupe pretest-post test design» yang membandingkan hasil tes sebelum dilakukan perlakuan penelitian, dan hasil tes setelah perlakuanuntuk mengetahui efektivitas penerapannya. Disain ini dituangkan ke dalam bentuk sebagai berikut: T 1 X T 2 Keterangan : T 1 = Prates X = Perlakuan T 2 = Pascates Adapun untuk mengukur efektivitas implementasi teknik menulis kolaboratif melalui blog ini, kami melakukan analisis hasil tulisan mahasiswa sebelum proses perlakuan melalui prates dan hasil tulisan mahasiswa setelah perlakuan melalui pascates. Perlakuan peneltian itu sendiri dilakukan sebanyak 3 (tiga) pertemuan dimana pertemuan pertama berlangsung di kelas, dan 2 (dua) pertemuan lainnya di ruang multimedia/komputer. Dalam penelitian ini kami merumuskan sebuah hipotesis kerja, yaitu adanya perbedaan yang signifikan antara nilai pasca-tes terhadap nilai pra-tes. Untuk mengolah data yang diperoleh dari hasil tes, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mencari rerata (mean) nilai prates: X = N Keterangan: : Nilai prates : Jumlah total nilai tes awal n : Jumlah sampel 2. Mencari rerata (mean) nilai pascates: Y = Y N Keterangan: Y : Nilai pascates Y: Jumlah total nilai tes akhir n : Jumlah peserta tes (Nurgiyantoro, 1995: 355) 3. Rumus yang digunakan untuk menghitung efektivitas perlakuan (X) adalah: t = Md ( ) Keterangan: Md : Mean dari perbedaan prates dan pascates Xd : Deviasi masing-masing subjek (dmd) 2 d: Jumlah kuadrat deviasi 195

7 N : Jumlah subjek pada sampel d.b : ditentukan dengan N-1 (Arikunto, 2002: 263) HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagai perlakuan penelitian ini kami melakukan pembelajaran berbasis internet sinkron di mana pengajar dan mahasiswa hadir di tempat dan waktu yang sama. Di sini, semua langkah proses menulis dilakukan di dalam kelas dan di ruang kelas multimedia. Artinya, ada langkahlangkah yang dilakukan di kelas, dan langkah-langkah lain yang dilakukan di ruang kelas multimedia dimana seluruh mahasiswa menggunakan komputer dan terhubung ke blog yang menjadi media pembelajaran. Berikut adalah beberapa langkah implementasi teknik menulis kolaboratif melalui blog: a. Tahap Perencanaan (Pramenulis) Tahap ini dilakukan di dalam kelas. Setelah tugas penulisan diberikan, mahasiswa kemudian dikelompokan ke dalam beberapa kelompok yang masing-masing beranggotakan 3 sampai 5 orang. Oleh karena tahap ini adalah tahap mencari gagasan, maka mereka dapat melakukan diskusi dan brainstorming dengan teman sekelompoknya untuk mendapatkan atau memperkaya ide-ide mereka. b. Tahap Penulisan Setelah tahap perencanaan selesai, mahasiswa mulai menulis teks awal mereka yang kemudian disebut dengan "draft". Selama proses penulisan ini, mahasiswa disarankan untuk tidak terlalu memikirkan aturan tata bahasa, kosa kata, dan lain-lain, sebab pada tahap ini mereka harus mengekspresikan semua gagasannya secara spontan. Langkah ini selalu dilakukan di kelas. Setelah mahasiswa menyelesaikan draft mereka, pembelajaran kemudian dilanjutkan di ruang kelas multimedia dimana setiap mahasiswa terhubung ke internet dan mengakses blog pembelajaran menulis yang sudah disiapkan peneliti dengan alamat Pada tahap ini pembelajar mulai mengunggah tulisannya ke dalam blog. c. Tahap Revisi Setelah proses pengunggahan tulisan ke dalam blog, mahasiswa melakukan proses revisi ke dalam dua tahap. Pada proses pertama, mereka membaca kritis draft rekan kelompok mereka untuk melakukan perbaikan kesalahan seperti ejaan, tata bahasa, dan tanda baca. Kemudian pada proses ulasan kedua mereka meninjau ulang isi dan struktur teks dari draft tersebut. Selain melakukan proses revisi draft rekan sekelompok, mereka pun dapat memberikan komentar. Kemudian, penulis membaca ulang draftnya, dengan mempertimbangkan semua revisi dan komentar yang dibuat oleh rekan-rekan mereka pada ruang "komentar" di blog. Setelah itu, ia menulis ulang tulisannya yang disebut draft final untuk meningkatkan kualitas dari tulisannya. d. Tahap Publikasi Pada dasarnya langkah ini sudah dilakukan ketika mahasiswa mengunggah draft mereka di blog sehingga rekan-rekan lain dapat memeriksa dan mengoreksinya. Namun, mahasiswa harus mempublikasikan tulisan akhir mereka di ruang tertentu dalam blog yang sudah disiapkan, yaitu draft final. Prosedur ini memungkinkan khalayak umum yang mengunjungi blog dapat membedakan antara tulisan awal dan tulisan akhir. Hal ini juga sekaligus dapat membuat penulis untuk membuat perbandingan: adakah perkembangan kualitas tulisannya? Selama proses ini pengajar memiliki tugas untuk membimbing mahasiswa. Ia menuntun mereka pada apa yang perlu dipertimbangkan selama tahap brainstorming dan pemilihan diksi, serta unsur-unsur yang akan direvisi selama

8 Dante Darmawangsa, Implementasi Menulis Kolaboratif tahap ulasan. Namun, pengajar tidak mengintervensi proses revisi teman sebaya karena pada tahap itu proses kerja kolaborasi sedang dilakukan. Intervensi pengajar tidak berupa memberi koreksian langsung, tetapi mengarahkan mahasiswa untuk mendeteksi kesalahannya dan menstimulusnya untuk melakukan perbaikan dan peningkatan. Untuk memperoleh data yang mendukung tujuan penelitian dilakukan prates dan pascates berupa tes menulis dengan bobot total penilaian 20. Berikut ini kriteria dan bobot penilaian tes yang diadaptasikan dari kriteria penilaian keterampilan menulis tingkat B1 CECRL: Tabel 1. Kriteria & Bobot Penilaian Tes Kriteria Skor Respect de la consigne (Peut mettre en adéquation sa 2 production avec le sujet proposé). Capacité à raconter et à décrire (Peut présenter des faits, 4 des événements ou des expériences) Capacité à donner ses impressions (Peut communiquer 4 sommairement ses impressions, expliquer pourquoi une chose plaît ou déplaît) Orthographe lexicale et grammaticale 2 Étendue du vocabulaire (Possède un vocabulaire suffisant) 2 Règles grammaticales (Structure syntaxique) 3 La cohérence du texte 3 Total 20 Untuk dapat mengukur efektivitas dari penerapan teknik menulis kolaboratif melalui blog, diperlukan analisis terhadap data nilai hasil prates dan pascates. Berikut ini adalah tabel analisisnya: Tabel 2. Analisis Hasil Penilaian Prates & Pascates Responden Prates Pascates Xd d = Y-X (N) (X) (Y) (d-md) X 2 d ,5 4,5 2,422 5, ,5 13 2,5 0,422 0, ,5 1,5-0,578 0, ,5 0,5-1,578 2, ,922 3, ,5 17,5 2-0,078 0, ,078 4, ,5 12 1,5-0,578 0, ,922 8, ,5 4,5 2,422 5, ,5 8,5 0-2,078 4, ,5 3,5 1,422 2, ,5 9,5 1-1,078 1, ,5 12 2,5 0,422 0, ,078 0, ,5-2,5-4,578 20,

9 ,078 1, ,922 3, ,078 0,006 N = 19 X = 218 Y = 257,5 d = 39,5 X 2 d = 65,14 Berdasarkan hasil analisis data tersebut di atas, maka dapat diketahui data-data berikut ini: a. Nilai rerata prates: X = X n = = 11,47 b. Nilai rerata pascates: Y = Y n = 257,5 19 = 13,55 c. Tes signifikansi (uji-t) dengan derajat signifikansi (α) 0,01 : Md = d n = 39,5 19 = 2,078 Md t = t = t = ( ) 2,078, ( ) 2,13, 2,13 t = 0,190 t = 2,13 0,436 t = 4,76 d. Derajat kebebasan: df = N-1 = 19-1 = 18 Keterangan: N = jumlah responden Berdasarkan data-data tersebut di atas, dari hasil nilai rerata pascates (13,58/20), kami melihat bahwa terdapat peningkatan perolehan nilai sebesar 2,14 dibandingkan dengan hasil nilai rata-rata prates (11,44/20). Kemudian, berdasarkan perhitungan tes signifikansi, kita dapat mengetahui apakah hipotesis penelitian ini bisa diterima. Hipotesis (Hi) diterima jika t- hitung > t- tabel, tetapi ditolak jika t- hitung < t- tabel. Untuk derajat kebebasan (df) 18 dengan tingkat signifikansi (α) 0,01, t-tabel adalah 2,552. Dari data perhitungan tes signifikansi dapat diketahui nilai koefisien 4,76 sebagai t- hitung, di mana nilainya lebih tinggi daripada nilai t- tabel (2,552). Maka, kami dapat menyimpulkan bahwa hipotesis kerja yang kami rumuskan diterima. Oleh karena itu, dari data analisis tulisan mahasiswa dan data statistik tersebut, dapat kami simpulkan bahwa teknik menulis kolaboratif melalui blog efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran menulis bahasa Perancis. SIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini telah menghasilkan satu temuan berupa informasi yang empiris mengenai efektivitas implementasi teknik menulis kolaboratif melalui blog untuk meningkatkan keterampilan menulis bahasa Perancis. Temuan ini didasarkan pada pengolahan data-data seperti yang sudah dipaparkan pada sub bab sebelumnya. Berdasarkan hasil analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik menulis kolaboratif melalui blog dalam pembelajaran menulis bahasa Perancis efektif untuk diterapkan dan berkontribusi dalam peningkatan

10 Dante Darmawangsa, Implementasi Menulis Kolaboratif kemampuan menulis bahasa Perancis mahasiswa. Oleh karena itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan model pembelajaran alternatif dalam mata kuliah Production Écrite di UPI, khususnya mata kuliah Production Écrite 6. Namun, penilitian ini merupakan penelitian pendahuluan, yang diharapkan dapat dikembangkan lagi oleh peneliti lain untuk mendapatkan hasil dengan manfaat yang lebih besar. Pembelajaran berbasis internet secara sinkron yang diadopsi selama proses perlakuan penelitian menghadirkan satu kesulitan tersendiri, yaitu diperlukannya sebuah ruang multimedia dimana setiap mahasiswa belajar dengan menggunakan komputer dan dapat terhubung ke internet. Oleh karena itu, pembelajaran secara asinkron pun dapat dijadikan pertimbangan dalam implementasi penggunaan media blog. Kamipun menyarankan agar disain media blog yang digunakan dapat dibuat lebih menarik sehingga lebih memotivasi mahasiswa. Selain itu, prinsip user friendly dalam fitur pengoperasian blog penting untuk diperhatikan agar memudahkan pengguna (mahasiswa dan pengajar) dalam mengoperasikannya. Maka dari itu pemilihan platform blog dan disain tema perlu dilakukan secara cermat. Penggunaan media blog dalam implementasi teknik menulis kolaboratif bertujuan untuk membuat proses pembelajaran menulis menjadi lebih inovatif dan menarik, serta untuk lebih mengefektifkan pencapaian tujuan belajar. Namun, seiring perkembangan teknologi, maka penggunaan media lain berbasis internet yang lebih akrab di mata mahasiswa dan dianggap dapat mendukung proses pembelajaran bisa menjadi pertimbangan, seperti Facebook atau Twitter misalnya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rhineka Cipta. Brown, D, H. (2001). Teaching by Principles: An Interctive Approach to Language Pedagogy. New York: Addison Wesley Longman, Inc. Desmons, F.,et.al. (2005). Enseigner le FLE: Pratiques de classe. Paris: Belin. Flower, L. & Hayes, R. (1981). A Cognitive Process Theory of Writing. College Composition and Communication, Vol. 32, No. 4, (Dec., 1981), pp Germain, C. (1999). La production écrite. Paris: CLE International. Gokhale, A. (1995). Collaborative Learning Enhances Critical Thinking. Retrieved August, 18, 2013 from E/v7n1/gokhale.jte-v7n1.html Maga, H. (2007). Blogs: quelles applications pédagogiques? Retrieved, August, 28, 2007 fromhttp:// ours/blog.htm Mangenot, F. (2007). Contexte et conditions pour une réelle production d écrits en ALAO. Retrieved May, 26, 2009, from Nurgiyantoro, B. (1995). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta : PPFE Yogyakarta. Tinzmann, M.B., et al. (1990). What Is the Collaborative Classroom?. Retrieved August, 8, 2009 from pt/collab2.htm Tomé, M. (2007). Recherche et experiences dans les blogs du Campus Virtuel FLE.Revue Çedille: Revista de estudios franceses n o 3 p

11 UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. Untuk itu, ucapan terima kasih diberikan kepada Bapak Riswanda Setiadi, M.A., Ph.D., dan Ibu Dr. Yuliarti Mutiarsih, M.Pd., dan seluruh responden penelitian. Tak lupa kami haturkan pula kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya artikel ini. Terima kasih kami sampaikan pula kepada dewan redaksi jurnal BARISTA yang telah menerbitkan artikel ini. Semoga tulisan ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan keilmuan.

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KOLABORATIF Sebuah Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis dalam Pembelajaran Bahasa Asing. ~Dante Darmawangsa ~

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KOLABORATIF Sebuah Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis dalam Pembelajaran Bahasa Asing. ~Dante Darmawangsa ~ MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KOLABORATIF Sebuah Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis dalam Pembelajaran Bahasa Asing ~Dante Darmawangsa ~ I. PENDAHULUAN Pemerolehan bahasa asing biasanya didapatkan melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai Metodologi Penelitian yang meliputi desain penelitian, populasi, sampel, variabel penelitian, definisi operasional, instrument penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membantu memahami pokok bahasan dan untuk menghindari salah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membantu memahami pokok bahasan dan untuk menghindari salah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Untuk membantu memahami pokok bahasan dan untuk menghindari salah pengertian yang mungkin terjadi pada judul penelitian ini, maka penulis menyertakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan membahas metode penelitian dan teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan membahas metode penelitian dan teknik 32 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan membahas metode penelitian dan teknik penelitian yang akan digunakan. Mencakup pembahasan mengenai desain, variabel, definisi operasional, populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Menurut Masyhuri (2008:151)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Menurut Masyhuri (2008:151) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Menurut Masyhuri (008:151) Metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Di dalam sebuah penelitian tentunya diperlukan tahapan-tahapan kerja yang benar dan sesuai agar tercapainya tujuan dari penelitian tersebut. Tahapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian sangat diperlukan dalam sebuah penelitian, Sugiyono (013:3) memaparkan bahwa metode penelitian pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai dengan yang dikehendaki. Sebelum melaksanakan sebuah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adanya suatu kegiatan tertentu untuk mengetahui sejauh mana tingkat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adanya suatu kegiatan tertentu untuk mengetahui sejauh mana tingkat 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional 3.1.1 Efektivitas Efektivitas adalah pengaruh yang ditimbulkan atau disebabkan oleh adanya suatu kegiatan tertentu untuk mengetahui sejauh mana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadaminta, 1989:266),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadaminta, 1989:266), BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional 3.1.1 Efektivitas Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadaminta, 1989:266), efektivitas adalah akibat (hasil daya pengaruh dari sesuatu atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mempelajari suatu bahasa ada empat keterampilan berbahasa yang terdiri atas keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Setiap keterampilan

Lebih terperinci

SILABUS PRODUCTION ECRITE V PR303. Drs. Kamaludin M, MA., M.Hum. Dr. Riswanda Setiadi MA.

SILABUS PRODUCTION ECRITE V PR303. Drs. Kamaludin M, MA., M.Hum. Dr. Riswanda Setiadi MA. SILABUS PRODUCTION ECRITE V PR303 Drs. Kamaludin M, MA., M.Hum. Dr. Riswanda Setiadi MA. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 DESKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan kepada orang lain. Memang terkadang kita menggunakan bahasa bukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran menceritakan kembali isi teks biografi dengan menggunakan model skemata-kritis di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE EXAMPLES NONEXAMPLES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PETUNJUK

PENERAPAN METODE EXAMPLES NONEXAMPLES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PETUNJUK PENERAPAN METODE EXAMPLES NONEXAMPLES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PETUNJUK (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014) Supraini Rezkita Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MEDIA FOTO JURNALISTIK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF

KEEFEKTIFAN MEDIA FOTO JURNALISTIK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF KEEFEKTIFAN MEDIA FOTO JURNALISTIK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF Siti Nurfajriah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel : nurfajriah_s2076@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan dalam melakukan penelitian. Menurut Sugiyono (2010: 3) metode penelitian pada dasarnya merupakan

Lebih terperinci

PENDEKATAN SEMIOTIKA SEBAGAI PENDEKATAN ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN ANALISIS TEKS BAHASA PRANCIS

PENDEKATAN SEMIOTIKA SEBAGAI PENDEKATAN ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN ANALISIS TEKS BAHASA PRANCIS PENDEKATAN SEMIOTIKA SEBAGAI PENDEKATAN ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN ANALISIS TEKS BAHASA PRANCIS Oleh: Soeprapto Rakhmat, Yadi Mulyadi, Iis Sopiawati*) Abstrak Pemahaman teks merupakan suatu proses yang

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN TEKNIK BRAINSTORMING DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SUNGGUMINASA

KEEFEKTIFAN TEKNIK BRAINSTORMING DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SUNGGUMINASA KEEFEKTIFAN TEKNIK BRAINSTORMING DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SUNGGUMINASA Arlian Fachrul Syaputra 1 dan Mantasiah 2 Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KERUSAKAN LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 24 BANDUNG

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KERUSAKAN LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 24 BANDUNG KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KERUSAKAN LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 24 BANDUNG Dian Puspita Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru dan peserta didik dalam pembelajaran mengidentifikasi informasi dalam teks eksplanasi dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Skenario Model Pembelajaran Analisis Teks Sastra Langkah-langkah pelaksanaan pengajaran Model Analisis Teks Sastra untuk jenis puisi adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan eksperimen. Metode ini digunakan karena eksperimen merupakan metode penelitian yang paling produktif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Perancis bertujuan agar peserta didik memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Perancis bertujuan agar peserta didik memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Perancis bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan dasar dalam keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut: O 1 x O 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut: O 1 x O 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas menurut Surahkmad (1994:73) disebut juga variabel eksperimental/variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Arikunto (2010:, hlm. 03) mengatakan,

Lebih terperinci

PRODUCTION ÉCRITE III (PR203)

PRODUCTION ÉCRITE III (PR203) No.: FPBS/FM-7.1/07 SILABUS PRODUCTION ÉCRITE III (PR203) Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Yadi Mulyadi, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode penelitian Sugiyono (2013: 6) berpendapat bahwa metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru dan siswa dalam pembelajaran memproduksi teks eksplanasi dengan menggunakan model thinktalk-write

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bagian ini, peneliti memaparkan beberapa definisi operasional yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bagian ini, peneliti memaparkan beberapa definisi operasional yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Dalam bagian ini, peneliti memaparkan beberapa definisi operasional yang terdapat pada penelitian ini. Hal ini peneliti lakukan supaya tidak terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN O 1 X O 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN O 1 X O 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian, peneliti membutuhkan sebuah metode penelitian untuk mengumpulkan, menyusun, serta menganalisis data. Hal

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MAHASISWA DALAM MENULIS KALIMAT LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MAHASISWA DALAM MENULIS KALIMAT LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Perancis merupakan salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari di Indonesia. Seperti bahasa asing lainnya, bahasa Perancis juga dipelajari untuk tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2013:2) mengatakan bahwa metode penelitian adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2013:2) mengatakan bahwa metode penelitian adalah cara ilmiah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian. Setiap peneliti memilih suatu metode yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Lebih terperinci

PENERAPAN PERSPECTIVE ACTIONNELLE UNTUK

PENERAPAN PERSPECTIVE ACTIONNELLE UNTUK PENERAPAN PERSPECTIVE ACTIONNELLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUCTURE BAHASA PRANCIS Evi Eviyanti Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Perspective actionnelle merupakan salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu (Quasi experiment). Syamsuddin dan Vismaia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang permasalahan mengenai adanya kesulitan pembelajaran dokkai dan interaksi sesama pembelajar selama pembelajaran, dan disebutkan pula hasil

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... 1.1. Latar Belakang... 1.2. Rumusan Masalah... 1.3. Batasan Masalah... 1.4. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian. Metode penelitian merupakan hal yang harus diperhatikan dan ditetapkan dengan tepat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan dan mencapai suatu tujuan. Metode penelitian ini merupakan cara pemecahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu (Quasi experiment). Eksperimen semu diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian, ada berbagai macam metode yang dapat digunakan peneliti. Metode penelitian merupakan cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran mendemonstrasikan teks fabel dengan menggunakan model pembelajaran role playing pada siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI DALAM PENULISAN KEMAMPUAN NARATIF KELAS SEBELAS DI SMA PGRI 2 PALEMBANG

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI DALAM PENULISAN KEMAMPUAN NARATIF KELAS SEBELAS DI SMA PGRI 2 PALEMBANG PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI DALAM PENULISAN KEMAMPUAN NARATIF KELAS SEBELAS DI SMA PGRI 2 PALEMBANG Oleh: Etty Pratiwi (Dosen Universitas PGRI Palembang) Email : miss_etty20@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditentukan oleh ketetapan peneliti dalam memilih metodologi penelitiannya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditentukan oleh ketetapan peneliti dalam memilih metodologi penelitiannya 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting karena berhasil tidaknya, demikian juga tinggi rendahnya kualitas hasil penelitiannya sangat ditentukan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai dengan yang dikehendaki. Sebelum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan membahas metode dan teknik penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan membahas metode dan teknik penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan membahas metode dan teknik penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu mencakup pembahasan mengenai definisi operasional, populasi, sampel,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Menurut Azwar (2003 ; 74) Definisi operasional adalah suatu definisi

METODE PENELITIAN. Menurut Azwar (2003 ; 74) Definisi operasional adalah suatu definisi METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional Menurut Azwar (2003 ; 74) Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variable yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variable tersebut

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Menulis Esei melalui Peer Review (Penelitian Tindakan Kelas Mahasiswa Kelas A Semester 4 Mata Kuliah Essay Writing Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NURUL AZMAN GUNUNG PUTRI BOGOR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NURUL AZMAN GUNUNG PUTRI BOGOR DEIKSIS Vol. 09 No.03, September 2017 p-issn: 2085-2274, e-issn 2502-227X hal. 385-391 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian eksperimen tipe Quasi Experimental Design. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke lapangan. Arikunto (2013:203), mengatakan bahwa metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke lapangan. Arikunto (2013:203), mengatakan bahwa metode penelitian 49 BAB III MEODE PENELIIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan hal yang harus dipersiapkan sebelum terjun langsung ke lapangan. Arikunto (2013:203), mengatakan bahwa metode penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Selain itu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Winda Widyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Winda Widyanti, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkomunikasi adalah cara manusia untuk dapat berinteraksi dengan orang lain, salah satu faktor yang mendukung untuk berkomunikasi adalah bahasa. Bahasa adalah

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS TEKNIK DRAMA MENGGANTUNG DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS CERPEN

EFEKTIVITAS TEKNIK DRAMA MENGGANTUNG DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS CERPEN EFEKTIVITAS TEKNIK DRAMA MENGGANTUNG DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS CERPEN Ani Andriyani Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel : andriani_anibo@ymail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap penelitian harus menggunakan suatu metode penelitian.metode penelitian merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian. Dengan adanya metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti hendaknya menentukan metode yang akan digunakan dalam penelitiannya, agar peneliti dapat mengatasi masalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan peneliti

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan peneliti BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan menguraikan analisis data-data yang diperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan menguraikan analisis data-data yang diperoleh 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan analisis data-data yang diperoleh dari hasil proses belajar mengajar dengan menggunakan media Logico Piccolo sebagai upaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi atau disebut juga quasi eksperimental research.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian. Pengumpulan data dan analisis data dilakukan secara ilmiah, baik bersifat kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk melakukan sebuah penelitian,

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK SILANG CERITA PADA PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA KARTIKA XIX-2 BANDUNG

PENERAPAN TEKNIK SILANG CERITA PADA PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA KARTIKA XIX-2 BANDUNG PENERAPAN TEKNIK SILANG CERITA PADA PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA KARTIKA XIX-2 BANDUNG Windy Tantriyani Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara yang ditempuh untuk mempermudah dalam mencapai suatu tujuan. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Menurut Nawawi dalam Cahyani (2008:20), penggunaan metode yang tepat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini yang dijadikan lokasi penelitian adalah SMKN I Panyingkiran Majalengka, tepatnya di Jln. Kirapandak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti dalam mencapai suatu tujuan dari penelitian, dan desain penelitian adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti dalam mencapai suatu tujuan dari penelitian, dan desain penelitian adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan langkah atau prosedur yang dilakukan peneliti dalam mencapai suatu tujuan dari penelitian, dan desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian tentunya seorang peneliti membutuhkan metode untuk mengumpulkan data, menyusun, serta menganalisis data, sehingga diperoleh hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu (Quasi experiment). Syamsuddin dan Vismaia

Lebih terperinci

PERAN MEDIA MAJALAH DINDING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG

PERAN MEDIA MAJALAH DINDING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG PERAN MEDIA MAJALAH DINDING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG Putri Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan berikut : Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai V.1.1 Efektivitas 1. Hasil analisis data tes, yaitu pretest dan posttest diketahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu objek studi atau suatu penelitian (Surakhmad, 1994: 131). Hal ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu objek studi atau suatu penelitian (Surakhmad, 1994: 131). Hal ini 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan suatu objek studi atau suatu penelitian (Surakhmad, 1994: 131). Hal

Lebih terperinci

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA SMP Raisya Andhira Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia raisyaandhira@student.upi.edu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru dan siswa dalam pembelajaran menganalisis teks biografi dengan menggunakan model Cooperative Integrated,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk mengumpulkan data, menyusun, serta menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran mengonstruksi resensi cerpen dengan menggunakan model inkuiri pada siswa kelas XI SMA 4 Pasundan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari bahasa dalam kehidupan sehari-harinya karena bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi, mengungkapkan

Lebih terperinci

PEER REVIEW UNTUK PENGAJARAN KETRAMPILAN MENULIS KALIMAT BAHASA INGGRIS. Listiani

PEER REVIEW UNTUK PENGAJARAN KETRAMPILAN MENULIS KALIMAT BAHASA INGGRIS. Listiani PEER REVIEW UNTUK PENGAJARAN KETRAMPILAN MENULIS KALIMAT BAHASA INGGRIS Listiani Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto Abstract This research aimed to know the

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan supaya memenuhi syarat-syarat ilmiah dalam pelaksanaannya. Hal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada metodologi penelitian ini akan dijelaskan tentang metode penelitian, teknik penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, instrumen penelitian, instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan strategi yang digunakan untuk melakukan penelitian. Metode penelitian juga merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Syamsuddin dan Vismaia (2011, hlm. 14) mengatakan, Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Inggris di Sekolah Dasar termasuk ke dalam muatan lokal sebagaimana tercantum di dalam kurikulum KTSP 2006. Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar harus

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA MOVIE TRAILER BERBASIS TEKNIK WRITING WORKSHOP DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARATIF BAHASA PERANCIS

PENGGUNAAN MEDIA MOVIE TRAILER BERBASIS TEKNIK WRITING WORKSHOP DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARATIF BAHASA PERANCIS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan suatu kegiatan menuangkan gagasan dan perasaan melalui tulisan yang sistematis sehingga pembaca dapat memahami pesan yang ingin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PENDEK PAPERMOON PUPPET THEATRE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS X MAN 2 YOGYAKARTA

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PENDEK PAPERMOON PUPPET THEATRE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS X MAN 2 YOGYAKARTA KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PENDEK PAPERMOON PUPPET THEATRE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS X MAN 2 YOGYAKARTA ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran bahasa, aspek keterampilan berbahasa adalah salah satu hal yang diperlukan. Berdasarkan jenisnya, aspek keterampilan berbahasa dibagi menjadi 4 yaitu:

Lebih terperinci

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Etude de Textes I melalui Pemanfaatan. Mata kuliah Etude de Textes merupakan mata kuliah bidang studi yang

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Etude de Textes I melalui Pemanfaatan. Mata kuliah Etude de Textes merupakan mata kuliah bidang studi yang 1. JUDUL MAKALAH Peningkatan Kualitas Pembelajaran Etude de Textes I melalui Pemanfaatan Rubrik L Actualité pada Situs http://www.yahoo.fr I. PENDAHULUAN Mata kuliah Etude de Textes merupakan mata kuliah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tulisan. Pada umumnya, orang-orang memilih menggunakan media tulisan dalam

BAB I PENDAHULUAN. tulisan. Pada umumnya, orang-orang memilih menggunakan media tulisan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Sebagai suatu sistem yang beroperasi dalam masyarakat, bahasa memiliki fungsi utama, yaitu sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara kerja untuk meneliti dan memahami objek dan prosedur yang masuk akal dan bersifat logis serta terdapat perolehan data yang

Lebih terperinci