II. DASAR TEORI I. PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "II. DASAR TEORI I. PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 GAME SEDERHANA TUNA NETRA DENGAN MENGGUNAKAN MATRIX ACTUATOR SEBAGAI TAMPILAN DAN KOMPUTER SEBAGAI TAMPILAN GAME Harris Pirngadi Rudy Dikairono Ari Yusuf Prasetyo Jurusan Teknik Elektro-FTI, ITS, Surabaya-60111, ariyusufprasetyo@yahoo.com Abstrak: Game merupakan sarana penghibur bagi siapa saja yang memainkannya termasuk tuna netra. Oleh karena itu, dikembangkan suatu game yang dapat dimainkan dengan indera pendengar atau peraba. Pemain tidak perlu melihat layar monitor ketika memainkannya. Pada tugas akhir ini telah dibuat suatu game casual (sederhana) di komputer yang terhubung dengan 16 buah solenoid. Semua solenoid ini dikelompokan menjadi satu bernama Matrix Actuator.Matrix Actuator berfungsi sebagai pengganti layar monitor game. Dengan menyentuh gerakan matrix actuator menggunakan jari atau telapak tangan, pemain dapat membayangkan bentuk visual dari game. Komputer mengirimkan data ke mikrokontroler dan diproses untuk menggerakan solenoid tertentu pada matrix actuator.gerakan solenoid yang dirasakan telapak tangan, akan memberikan respon pemain untuk menentukan tombol apa yang akan ditekan. Matrix actuator yang dirasakan dengan telapak tangan digunakan sebagai deteksi posisi objek pada game. Hasil pengujian menunjukan visualisasi dari komputer menggunakan matrix actuator memiliki tingkat eror cukup kecil yaitu xx% seingga matrix actuator ini layak digunakan sebagai pengganti visual. Kata Kunci : Matrix actuator, game casual I. PENDAHULUAN Saat ini teknologi game berkembang dengan pesat, banyak aplikasi game yang dipadukan dengan teknologi modern sehingga meningkatkan kenyamanan bagi para pemainnya. Akan tetapi game yang dibuat khusus bagi tuna netra hingga saat ini belum mendapatkan perhatian yang luas. Sehingga diperlukan pengembangan suatu game yang dapat dimainkan oleh para penyandang tuna netra. Pengembangan yang dilakukan bisa dikonsentrasikan pada jenis game atau pada perangkat hardware penunjangnya. Pada realitanya seorang tuna netra menggunakan indra suara dan indra peraba mereka sebagai pengganti penglihatannya. Dengan keadaan seperti itu, maka pengembangan game yang dilakukan berkonsentrasi pada indra pendengar atau peraba sebagai pengganti visualnya. Sejauh ini telah dikembangkan game khusus tuna netra dengan menggunakan fitur suara sehingga bisa dimainkan tanpa melihat. Selanjutnya perlu dikembangkan suatu game yang menggunakan fitur getaran atau gerakan sehingga bisa dirasakan dengan indra peraba. Oleh karena itu, digunakan Monitor Aktuator Selenoid yang dapat menghasilkan suatu getaran sehingga dapat dirasakan indra peraba manusia sekaligus sebagai pengganti monitor bagi pemainnya. Pada tugas akhir ini telah dibuat suatu game casual (sederhana) di komputer yang terhubung dengan 16 buah solenoid. Semua solenoid ini dikelompokan menjadi satu bernama Matrix Actuator.Matrix Actuator berfungsi sebagai pengganti layar monitor game. Dengan menyetuh gerakan matrix actuator menggunakan telapak atau jari tangan, pemain dapat membayangkan bentuk visual dari game. Komputer mengirimkan data ke mikrokontroler dan diproses untuk menggerakan solenoid tertentu pada matrix actuator. Gerakan solenoid yang dirasakan telapak tangan, akan memberikan respon pemain untuk menentukan tombol apa yang akan ditekan. II. DASAR TEORI 2.1 Solenoid Solenoid adalah sebual alat electromechanical yang mengubah energi listrik menjadi gerakan mekanik linear atau rotary. Semua jenis solenoid terdiri atas sebuah koil yang berfungsi menghantarkan arus dan menghasilkan medan magnet, sebuah besi atau stell shell atau case untuk menutup rangkaian magnetic, sebuah plunger untuk mentranslasikan gerakan. Solenoid dapat di aktifkan baik dengan arus DC atau arus AC yang sudah disearahkan. Gambar 2.1 mengilustrasikan fungsi pull-in dan push-out pada solenoid linier. Ketika koil tersebut teraliri listrik, plunger menarik masuk melawan spring dan bisa ditranslasikan sebagai gerakan pull-inatau push-out Semua solenoid pada dasarnya adalah aktuator bertipe pull-in tetapi lokasi dari perpanjangan dari plunger terhadap koil dan pegas menentukan fungsinya. Sebagai contoh, perpanjangan plunger pada ujung kiri (ujung A) menyediakan gerakan push-out melawan beban, sementara ujung yang lain akan mengakibatkan gerakan pull-in. Kebanyakan dari solenoid komersial hanya mempunyai salah satu dari fungsi di atas. Solenoid komersial mempunyai kutub positif dan negatif. Gambar 2.1 Penampang melintang solenoid

2 III. PERANCANGAN SISTEM X Game Tangkap Bola Komputer / Laptop Tombol keyboard Y USB to Serial Response Indra Peraba 4 Gambar 3.3 Susunan matrix actuator Mikrokontroler Driver Matrix Actuator Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Pada gambar 3.1 adalah blok diagram sistem secara keseluruhan yang membentuk alat visualisasi untuk game tangkap bola sederhana dengan memanfaatkan matrix actuator. Penjelasan system dimulai dari program game tangkap bola di komputer yang mengirimkan data melalui modul USB to Serial ke mikrokontroler. Data dari serial diolah oleh mikrokontroler, kemudian mikrokontroler memberikan data inputan logic ke rangkaian driver matrix actuator. Driver ini menentukan solenoid mana saja yang aktif pada matrix actuator berdasarkan data logic dari mikrokontroler. Solenoid yang aktif pada blok matrix actuator memberikan getaran linear yang dapat dirasakan indra peraba khususnya telapak tangan atau jari manusia. Getaran solenoid yang dirasakan telapak tangan dapat memberikan gambaran visual dari game yang sedang dimainkan. 3.1 Matrix Actuator Matrix Actuator Matrix Actuator di sini adalah solenoid sebanyak 16 buah yang tersusun sebagai matrix 4x4. Solenoid penyusun matrix actuator disusun seperti gambar 3.2. di berikut ini: Pada gambar 3.3, Matrix Actuator ini tersusun atas sumbu x dan y di mana sumbu x menyatakan kolom dari kiri ke kanan sedangkan sumbu x menyatakan baris dari atas ke bawah. Pusat sumbu x,y (1,1) berada pada solenoid yang terletak di pojok kiri atas. Setiap solenoid memiliki nilai sumbu xy. Solenoid1 terletak pada sumbu xy(1,1), solenoid2 terletak pada sumbu (1,2) dan solenoid5 pada (2,1) dst. Berikut adalah tabel nilai koordinat solenoid dan penamaannya. Kelompok Solenoid A (sol 1-sol 8) yang berjumlah 8 buah masing-masing memperoleh input berupa pulsa dari mikrokontroler PORT A (Port A0 porta7). Sedangkan kelompok solenoid B (sol 9 sol 16) masing-masing memperoleh input berupa pulsa dari mikrokontroler PORT C (Port C0 port C7). Tabel 3.1 Pengelompokan solenoid dan posisi XY Nama Solenoid Kordinat XY PORT Sol 1 1,1 PA0 Sol 2 1,2 PA1 Sol 3 1,3 PA2 Sol 4 1,4 PA3 Sol 5 2,1 PA4 Sol 6 2,2 PA5 Sol 7 2,3 PA6 Sol 8 2,4 PA7 Nama Solenoid Kordinat XY PORT Sol 9 3,1 PC0 Sol 10 3,2 PC1 Sol 11 3,3 PC2 Sol 12 3,4 PC3 Sol 13 4,1 PC4 Sol 14 4,2 PC5 Sol 15 4,3 PC6 Sol 16 4,4 PC7 Gambar 3.2 Matrix actuator dengan matrix 4x4

3 3.2 Program Game Tangkap Bola Game tangkap bola ini merupakan game sederhana. Secara umum bentuk game ini yaitu menangkap bola merah dengan menggunakan bola biru. Ketika game pertama kali dijalankan, muncul satu buah bola berwarna merah dari atas, kemudian bola merah bergerak lurus ke arah bawah dan di bawah terdapat satu buah bola biru yang berfungsi untuk menangkap bola merah yang jatuh ke bawah. Bola biru adalah bola yang dapat digerakan ke kiri atau ke kanan oleh pemain sedangkan bola merah bergerak secara otomatis dan munculnya acak. Posisi bola biru berada di bawah layar game dan hanya bisa digerakan ke kiri atau ke kanan saja. Gambar 3.3 berikut adalah bentuk form tampilan game. Pada form game di atas terdapat 16 buah bola yang tersusun sebagai matrix 4x4. Bola-bola di atas tersusun sama persis dengan susunan solenoid yang terdapat pada matrix actuator. Bola yang terletak di pojok kiri atas diberi nama dengan bola1,bola2 bola16. Bola1 mewakili solenoid1 dan dengan pola yang sama bola2 mewakili sol 1 pada tabel 3.1 dan seterusnya hingga bola16 mewakili sol 16. Game dimulai saat tombol start ditekan. Pertama muncul bola warna merah di bola1 dan muncul bola warna biru di bola4 sedangkan bola lainnya berwarna putih yang berarti tidak ada objek bergerak di bola-bola tersebut. Bola merah merupakan bola yang akan ditangkap, bola merah bergerak ke bawah dari posisi bola1 ke bola2, kemudian ke bola3 dan bola4. Ketika bola merah berpindah ke bola2, maka bola1 akan kembali berubah berwarna putih. Bola biru adalah objek yang berfungsi untuk menangkap bola merah. Bola biru dapat digerakan ke kiri dan kanan. Daerah pergerakan bola biru adalah di bola4, bola8, bola12 dan bola16 yang keempatnya adalah bola yang terletak di deretan paling bawah yaitu di baris ke-4. Ketika bola merah berhasil ditangkap oleh bola biru, missal pada kasus pertama bola merah dan bola biru bertemu di posisi bola4, maka bola4 akan berubah berwarna hijau diikuti sebuah suara CRIINGG!! dan nilai papan SKOR bertambah 2. Apabila bola merah gagal ditangkap bola biru di bola4, maka muncul suara Warning yang menandakan bola merah gagal ditangkap dan akan mendapat pengurangan nilai 1. Selanjutnya akan muncul kembali bola merah di posisi baris paling atas (baris 1) dengan kolom acak, artinya bola merah bisa muncul di bola1, bola5, bola9 atau bola13 dan akan berulang kembali kondisi seperti yang telah dijelaskan di atas seterusnya. 3.3 Komunikasi Serial Game ke Matrix Actuator Dalam proses komunikasi serial ini, program game di PC akan mengirimkan data berupa character ke microkontroler yang nantinya akan diolah. Contoh data character dikirimkan misalnya adalah: a,b,c,d,.dsb. Tujuan komunikasi serial ini adalah untuk menggerakan solenoid x pada matrix actuator apabila pada bola x di game terdapat bola merah atau bola biru. Untuk bola yang berwarna putih, maka bola-bola tersebut tidak mengirimkan data ke mikro sehingga solenoid yang mewakili bola-bola tersebut dalam kondisi OFF. Untuk penjelasannya, misal bola1 di game berwarna merah maka game akan mengirimkan data ke mikrokontroler yang selanjutnya diterjemahkan oleh mikro untuk menggerakan solenoid sol 1. Ketika bola4 di game berwarna biru maka solenoid sol 4 yang bergerak, dan pola berlanjut seterusnya. Bola1 mewakili sol 1, bola2 mewakili sol 2,.., bola16 mewakili sol 16. IV. PENGUJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengujian Driver Matrix Actuator Board rangkaian driver matrix actuator memiliki 2 buah IC ULN2803 yakni ULN1 dan ULN2. Masing-masing ULN memiliki 8 input dan output yang terhubung ke solenoid matrix actuator. Untuk menguji board, masingmasing port input driver dihubungkan dengan port output mikrokontroler dan port output dihubungkan dengan solenoid. Board driver mendapat supply tegangan 12 V. Pengujian dilakukan untuk mengetahui seberapa akurat rangkaian driver dapat menggerakan solenoid pada matrix actuator sehingga dapat berfungsi sebagai pengganti monitor untuk visualisasi game. Untuk menguji rangkaian driver, semua PORT A pada ATmega16 diberi program sederhana untuk mengeluarkan logika 1 dan 0 secara bergantian setiap 1000ms (1 detik). Input dari PORTA ke ULN1 yang sebanyak 8 buah akan menggerakan 8 buah solenoid yang terhubung pada output ULN1 setiap 1 detik. Hasil pengujian menunjukan solenoid yang terhubung dengan ULN1 dapat bergerak maju-mundur tiap 1 detik. Data pengujian juga disertakan besar tegangan pada masing-masing solenoid yang diukur menggunakan avometer untuk mengukur tegangan solenoid. Tegangan output ketika solenoid bergerak mundur dinyatakan dengan Vout(ON), untuk solenoid yang bergerak maju dinyatakan dengan Vout(OFF). Metode pengujian yang sama juga dilakukan menggunakan PORTC ATmega16 sebagai input dari ULN2. Table 4.1. memperlihatkan data pengujian board driver. Gambar 3.3 Form tampilan game

4 Tabel 4.1 Pengujian Driver Matrix Actuator PORT Vout(ON) Vout(OFF) A A A A A A A A C C C C C C C C Sebelum menguji matrix actuator Selain itu ujicoba juga dilakukan dengan memodifikasi waktu tunda pada program game agar lebih mudah untuk dimainkan. Pengujian sistem dilakukan dengan dua metode, yang pertama menguji tanpa pemain dan kedua menguji dengan pemain. Selain itu ujicoba juga dilakukan dengan memodifikasi waktu tunda pada program game agar lebih mudah untuk dimainkan. 4.2 Pengujian Sistem Pengujian sistem dilakukan dengan menggabungkan matrix actuator dengan program game tangkap bola. Pengujian unjuk kerja sistem dilakukan dalam dua tahap. Yang pertama pengujian dilakukan tanpa pemain dan kedua dengan pemain. Data pengujian yang diambil adalah data input dari komputer dan output dari matrix actuator. Data input computer didapat dari gerakan bola merah dan bola biru pada game. Data output diambil dari solenoid di matrix actuator yang bergerak Pengujian Sistem Tanpa Pemain Pengujian ini dilakukan tanpe seorang pemain yang mendeteksi gerakan objek game melalui matrix actuator. Data pengujian yang diambil berasal dari input pada game melalui bola warna merah, biru dan hijau. Sedangkan data output diambil dari pengamatan terhadap solenoid yang bergerak pada matrix actuator apakah gerakannya sudah sesuai dengan gerakan objek di game atau tidak. Pengambilan data dilakukan untuk gerakan objek bola merah dan biru setiap kolom pada kolom1, 2, 3 dan 4. Setiap kolom mempunyai 4 buah bola putih.gerakan objek diamati untuk bola putih yang mengalami perubahan warna pada setiap kolom masing-masing sebanyak 10 kali.enggunakan citra yang sudah tersimpan dalam komputer. Berikut adalah tabel data-data tiap kolom untuk bola merah. Pengujian data untuk bola biru di baris4 dilakukan dengan cara menggerakan bola dari kiri ke kanan dengan kecepatan sedang kemudian kembali lagi kanan ke kiri bolak-balik tiap kolom diulangi sebanyak 10 kali. Jika satu kali bolak-balik semua solenoid dapat bergerak seperti seharusnya, maka pengujian berhasil. Jika ada satu atau lebih solenoid yang tidak bergerak, maka pengujian dikatakan gagal. Tabel 4.2 Pengujian gerak bola merah kolom 1 Pengujian Bola1 Bola2 Bola3 Bola4 STATUS ke- Tabel 4.3 Pengujian gerak bola merah kolom 2 Pengujian Bola5 Bola6 Bola7 Bola8 STATUS ke- 1 On On Off On Gagal 2 On On Off On Gagal Tabel 4.4 Pengujian gerak bola merah kolom 3 Pengujian STATUS ke- Bola9 Bola10 Bola11 Bola12 Tabel 4.5 Pengujian gerak bola merah kolom 4 Pengujian STATUS ke- Bola13 Bola14 Bola15 Bola16

5 Tabel 4.6 Pengujian gerak bola biru baris 4 No Bola Bola Bola Bola Status Dari data tabel hasil pengujian gerak bola merah untuk tiap kolom, didapatkan pengujian sebagian besar berhasil. Kondisi gagal pada tabel 4.3 terjadi karena kabel dari mikrokontroler ke board driver kurang rapat sambungannya. Setelah dirapatkan kembali, solenoid dapat berfungsi kembali seperti seharusnya. Sedangkan untuk gerak bola biru semua data pengujian berhasil Pengujian Sistem dengan Pemain Pengujian ini dilakukan dengan menyertakan seorang pemain untuk mencoba game ini. Dalam hal ini sample pemain yang diuji menyertakan 10 manusia normal, namun matanya ditutup ketika memainkannya. Setiap pemain diberi kesempatan 10 kali turn untuk menangkap bola merah yang muncul. Dari kesempatan yang diberikan, data diambil dari berapa kali tiap pemain berhasil menangkap bola merah. Data ditunjukan pada tabel 4.7 berikut Tabel 4.7 Tabel pengujian sistem dengan pemain Pemain Ke- Lebar Telapak Tangan(cm) , , , , ,2 7 Jumlah Keberhasilan V. KESIMPULAN Setelah dilakukan rangkaian kegiatan pengambilan data dan pengujian sistem antar game dan matrix actuator maka dapat diambil kesimpulan dan saran bagi yang akan mengembangkan penelitian tugas akhir ini sebagai berikut: 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dalam Tugas Akhir ini adalah: 1, Solenoid penyusun matrix actuator dapat bekerja pada frekuensi 1-5 hz untuk menimbulkan getaran maju-mundur. 2, Matrix Actuator dapat bekerja pada tegangan antara 8 hingga 12 Volt. 3, Dari pengujian pada 10 orang pemain, tingkat keberhasilan dalam memainkan game ini sebesar 67%. 5.2 Saran Beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk pengembangan Tugas Akhir adalah sebagai berikut : 1, Design susunan matrix actuator masih kurang tepat sehingga perlu dirancang ulang agar rancangan susunannya sesuai dengan anatomi jari tangan manusia. 2, Untuk pengembangan Game, perlu dikembangkan suatu game yang tingkat kecepatan gerak solenoid dapat diatur sesuai kebutuhan pemain. DAFTAR PUSTAKA [1] E. Sandin, Paul, Robot Mechanism and Mechanical Devices Illustrated, Mc-Graw Hill, 2003 [2] Andrianto, Heri pemrograman mikrokontrolerr AVR Atmega 16 menggunakan bahasa C (codevision AVR). Bandung : informatika [3] Tugino ST MT., Actuator Robot, STTNAS Yogyakarta. [4] [ BIOGRAFI Ari Yusuf Prasetyo dilahirkan pada tanggal 30 Maret 1986 di Jakarta. Anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan bpk. Hengky Herwanto dan ibu Tini Soefyan ini menyelesaikan pendidikan dasar di SD YPPI I. Kemudian melanjutkan ke SMP YPPI I Surabaya. Kemudian melanjutkan ke SMAN 39 Jakarta. Saat ini sedang menyelesaikan program S1 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya jurusan Teknik Elektro.

KETEPATAN DAN KECEPATAN PEMBIDIKAN PISIR PENJERA PADA LATIHAN BIDIK KERING MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC

KETEPATAN DAN KECEPATAN PEMBIDIKAN PISIR PENJERA PADA LATIHAN BIDIK KERING MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC KETEPATAN DAN KECEPATAN PEMBIDIKAN PISIR PENJERA PADA LATIHAN BIDIK KERING MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC Salman 1*, Aries Boedi Setiawan 1, Nur Rachman Supadmana Muda 2 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

Fakta.

Fakta. Fakta http://ecocampus.its.ac.id/?p=46 http://file.upi.edu/direktori http://bisnis.vivanews.com Latar Belakang SOLUSI? Sistem Monitoring dan Kontrol Intensitas Cahaya Pada Ruang Kuliah PROGRAM STUDI D3

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh : M. NUR SHOBAKH

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh : M. NUR SHOBAKH PRESENTASI TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN ROBOT PENGIKUT GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER SEBAGAI MEJA PENGANTAR MAKANAN OTOMATIS Oleh : M. NUR SHOBAKH 2108 030 061 DOSEN PEMBIMBING : Dr. Ir. Bambang Sampurno,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSIAN OBJEK MENGGUNAKAN METODE YCBCR PADA ROBOWAITER DRU99RWE4-V13

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSIAN OBJEK MENGGUNAKAN METODE YCBCR PADA ROBOWAITER DRU99RWE4-V13 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSIAN OBJEK MENGGUNAKAN METODE YCBCR PADA ROBOWAITER DRU99RWE4-V13 Ferry Ebitnaser 1, Taufiq Nuzwir Nizar 2, John Adler 3 1,2,3 Jurusan Teknik Komputer Unikom,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan. Pengujian tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PINTU BOARDING PASS MENGGUNAKAN BARCODE BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega16

RANCANG BANGUN SISTEM PINTU BOARDING PASS MENGGUNAKAN BARCODE BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega16 Rancang Bangun Sistem Pintu Boarding Pass Menggunakan Barcode..Muzakir, dkk RANCANG BANGUN SISTEM PINTU BOARDING PASS MENGGUNAKAN BARCODE BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega16 Muzakir 1, Salahuddin 2, Syahrul

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM Fandy Hartono 1 2203 100 067 Dr. Tri Arief Sardjono, ST. MT. 2-1970 02 12 1995 12 1001 1 Penulis, Mahasiswa S-1

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Rancangan Sistem Secara Keseluruhan Pada dasarnya Pengebor PCB Otomatis ini dapat difungsikan sebagai sebuah mesin pengebor PCB otomatis dengan didasarkan dari koordinat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem elektronik terdiri dari dua bagian yaitu: - Pengujian tegangan catu daya - Pengujian kartu AVR USB8535

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem elektronik terdiri dari dua bagian yaitu: - Pengujian tegangan catu daya - Pengujian kartu AVR USB8535 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Alat Adapun urutan pengujian alat meliputi : - Pengujian sistem elektronik - Pengujian program dan mekanik 4.1.1 Pengujian Sistem Elektronik Pengujian sistem

Lebih terperinci

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari Nur Hudi, Lestari; Robot Omni Directional Steering Berbasis Mikrokontroler ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari Abstrak: Robot Omni merupakan seperangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERENCANAAN GERAK UNTUK ROBOT KARTESIAN BERBASIS PD DAN PLC

PENGEMBANGAN PERENCANAAN GERAK UNTUK ROBOT KARTESIAN BERBASIS PD DAN PLC 1 PENGEMBANGAN PERENCANAAN GERAK UNTUK ROBOT KARTESIAN BERBASIS PD DAN PLC Djoko Purwanto Tri Arief Sardjono Herlambang Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya-60111, email : herlambang@elect-eng.its.ac.id

Lebih terperinci

ALAT PENGINGAT DAN PEMBATAS KECEPATAN PADA KEDARAAN BERMOTOR

ALAT PENGINGAT DAN PEMBATAS KECEPATAN PADA KEDARAAN BERMOTOR ALAT PENGINGAT DAN PEMBATAS KECEPATAN PADA KEDARAAN BERMOTOR Sigit Sulistio R. Enggal Desiyan Defri Yosrizal Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Tingkat kecelakaan lalu lintas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang telah dibuat dalam skripsi ini yaitu perancangan sebuah mesin yang menyerupai bor duduk pada umumnya. Di

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer M. Ulinuha Puja D. S.,Pembimbing 1:Waru Djuriatno, Pembimbing 2:Moch. Rif an Abstrak Teknologi yang berkembang pesat saat ini telah mendorong percepatan di

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALA 3.1 Perancangan Hardware 3.1.1 Perancangan Alat Simulator Sebagai proses awal perancangan blok diagram di bawah ini akan sangat membantu untuk memberikan rancangan

Lebih terperinci

Pengembangan Alat Bantu Komunikasi Antar Tunanetra- Tunarungu Menggunakan Kode Braille Dan Pengenalan Pola Suara Per Kata

Pengembangan Alat Bantu Komunikasi Antar Tunanetra- Tunarungu Menggunakan Kode Braille Dan Pengenalan Pola Suara Per Kata ISBN 978-979-3541-25-9 Pengembangan Alat Bantu Komunikasi Antar Tunanetra- Tunarungu Menggunakan Kode Braille Dan Pengenalan Pola Suara Per Kata Syahrul 1, Seliwati 1, Sri Supatmi 1 1 Jurusan Teknik Komputer,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB OTOMATIS BERBASIS COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)

RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB OTOMATIS BERBASIS COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) TUGAS AKHIR RE 1559 RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB OTOMATIS BERBASIS COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) BAMBANG YUDHO HARYANTO NRP 2202100047 Dosen Pembimbing Ir.Djoko Purwanto,M.Eng,Ph.D JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV Pengujian Alat dan Analisa BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4. Tujuan Pengujian Pada bab ini dibahas mengenai pengujian yang dilakukan terhadap rangkaian sensor, rangkaian pembalik arah putaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Cara Kerja Sistem Dalam cara kerja sistem dari alat yang akan dibuat dapat di tunjukan pada gambar blok diagram 4.1 sebagai berikut : Gambar 4.1 Diagram Blok Cara Kerja Sistem

Lebih terperinci

SISTEM PENGATURAN STARTING DAN PENGEREMAN MOTOR UNTUK PINTU GESER OTOMATIS

SISTEM PENGATURAN STARTING DAN PENGEREMAN MOTOR UNTUK PINTU GESER OTOMATIS SISTEM PENGATURAN STARTING DAN PENGEREMAN MOTOR UNTUK PINTU GESER OTOMATIS Raditya Fahmi B. 2208 030 029 Disusun oleh : Aris Wijaya 2208 030 064 DOSEN PEMBIMBING Pujiono, ST., MT. NIP. 196802151994031022

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan serta pengujian aplikasi monitoring alat tersebut. Pengujian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari modifikasi kelistrikan pada kendaraan bermotor, perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem

Lebih terperinci

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot ACTION TOOLS OUTPUT INFORMATION MEKANIK MOTOR MOTOR DRIVER CPU SISTEM KENDALI SENSOR Gambar 1 Bagian-bagian Robot Gambar 1 menunjukkan bagian-bagian robot secara garis besar. Tidak seluruh bagian ada pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori dasar yang digunakan untuk pembuatan pintu gerbang otomatis berbasis Arduino yang dapat dikontrol melalui komunikasi Transifer dan Receiver

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

DISPENSER OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR DAN GAYA PEGAS PADA GELAS BERBASIS ATMEGA8535. Dhony Kurniadi

DISPENSER OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR DAN GAYA PEGAS PADA GELAS BERBASIS ATMEGA8535. Dhony Kurniadi DISPENSER OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR DAN GAYA PEGAS PADA GELAS BERBASIS ATMEGA8535 Dhony Kurniadi 21110943 Pendahuluan Latar Belakang Masalah Penggunaan dispenser pada saat ini masih manual dengan menggunakan

Lebih terperinci

Oleh : Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP

Oleh : Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP Oleh : Armaditya T. M. S. Syahdari Lutfi Akbar 2207030015 2207030057 Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP. 19690529.199512.1.001 Bidang Studi Komputer Kontrol Program Studi D3 Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan dalam perancangan

Lebih terperinci

Alat Pembelajaran Huruf Hijaiyah Braille untuk Tuna Netra

Alat Pembelajaran Huruf Hijaiyah Braille untuk Tuna Netra Hal 40-45 The 14 th Industrial Electronics Seminar 2012 (IES 2012) Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 24, 2012 Alat Pembelajaran Huruf Hijaiyah Braille

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8 SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8 I Nyoman Benny Rismawan 1, Cok Gede Indra Partha 2, Yoga Divayana 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Perangkat Keras Setelah alat ukur melewati semua tahap perancangan maka dilakukan berbagai pangamatan dan pengujian pada perangkat keras yang hasilnya adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat peraga Oscillating Water Column. 3.1. Gambaran Alat Alat yang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun keseluruhan sistem, prosedur pengoperasian sistem, implementasi dari sistem dan evaluasi hasil pengujian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain: BAB III METODE PENELITIAN Dalam pembuatan kendali robot omni dengan accelerometer dan keypad pada smartphone dilakukan beberapa tahapan awal yaitu pengumpulan data yang diperlukan dengan beberapa cara

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

Oleh : Miftahul Kanzil Muhid Irfan Mustofa Dosen Pembimbing : Ir. Josaphat Pramudijanto, M.Eng NIP :

Oleh : Miftahul Kanzil Muhid Irfan Mustofa Dosen Pembimbing : Ir. Josaphat Pramudijanto, M.Eng NIP : Oleh : Miftahul Kanzil Muhid 2207 030 014 Irfan Mustofa 2207 030 701 Dosen Pembimbing : Ir. Josaphat Pramudijanto, M.Eng NIP : 19621005.199003.1.003 D3 Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah. BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Sebelum melakukan implementasi diperlukan perancangan terlebih dahulu untuk alat yang akan di buat. Berikut rancangan alat Alarm rumah otomatis menggunakan mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Pada bab ini akan membahas proses yang akan dilakukan terhadap alat yang akan dibuat, mulai dari perancangan pada rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Pengatur Scoring Digital Wireless Futsal Berbasis Mikrokontroller AVR ATMEGA8. Perancangan rangkaian pengatur scoring digital untuk mengendalikan score,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS 4.1. Perangkat keras Perangkat keras yang digunakan dalam sistem monitoring pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua bagian yang saling berhubungan,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMROGRAMAN DAN IMPLEMENTASI ROBOT KARTESIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMROGRAMAN DAN IMPLEMENTASI ROBOT KARTESIAN 21 BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMROGRAMAN DAN IMPLEMENTASI ROBOT KARTESIAN Rancang bangun robot kontur kartesian ini melibatkan beberapa unsur sistem yang digabung menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisa Kebutuhan Sistem Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu kesatuan sistem yang berupa perangkat lunak, perangkat keras, dan manusianya itu sendiri.

Lebih terperinci

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Tanu Dwitama, Daniel Sutopo P. Politeknik Batam Parkway Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia E-mail: tanudwitama@yahoo.co.id, daniel@polibatam.ac.id

Lebih terperinci

PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI

PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI Asrul Rizal Ahmad Padilah 1, Taufiq Nuzwir Nizar 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer Unikom, Bandung 1 asrul1423@gmail.com, 2 taufiq.nizar@gmail.com ABSTRAK Salah satu kelemahan robot dengan roda sebagai alat

Lebih terperinci

SISTEM KONTROL PENGOPERASIAN AC (AIR CONDITIONING) JARAK JAUH DENGAN SMS (SHORT MESAGGE SERVICE) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR

SISTEM KONTROL PENGOPERASIAN AC (AIR CONDITIONING) JARAK JAUH DENGAN SMS (SHORT MESAGGE SERVICE) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR SISTEM KONTROL PENGOPERASIAN AC (AIR CONDITIONING) JARAK JAUH DENGAN SMS (SHORT MESAGGE SERVICE) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan dalam rangka

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... i ABSTRAKSI... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiv DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... xv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Alat 1. Nama : Timbangan Bayi 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital 3. Berat : 5 Kg 4. Display : LCD Character 16x2 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm 6. Sensor : Loadcell

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Umum Robot merupakan kesatuan kerja dari semua kerja perangkat penyusunnya. Perancangan robot dimulai dengan menggali informasi dari berbagai referensi, temukan ide,

Lebih terperinci

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA 51 Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA Dalam perancangan perangkat keras dan perangkat lunak suatu sistem yang telah dibuat ini dimungkinkan terjadi kesalahan karena faktor-faktor seperti human error, proses

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Pengujian minimum system bertujuan untuk mengetahui apakah minimum

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Pengujian minimum system bertujuan untuk mengetahui apakah minimum BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap perangkat keras dan.perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui

Lebih terperinci

Crane Hoist (Tampak Atas)

Crane Hoist (Tampak Atas) BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI 4.1. Simulator Alat Kontrol Crane Hoist Menggunakan Wireless Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol mesin crane hoist menggunakan wireless berbasis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi wajah animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 83 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1. Perancangan Alat Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat

Lebih terperinci

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No.2 (2017), hal ISSN : X

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No.2 (2017), hal ISSN : X RANCANG BANGUN ALAT UKUR GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB) PADA BIDANG MIRING BERBASIS ARDUINO [1] Vionanda Sheila Deesera, [2] Ilhamsyah, [3] Dedi Triyanto [1][3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

ALAT PENGISIAN BBM BERBASIS MIKROKONTROLER TAMPILAN LITER DAN RUPIAH

ALAT PENGISIAN BBM BERBASIS MIKROKONTROLER TAMPILAN LITER DAN RUPIAH ALAT PENGISIAN BBM BERBASIS MIKROKONTROLER TAMPILAN LITER DAN RUPIAH Akhyar 1, Usmardi 2, M. Basyir 3 1,2,3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe Email: akhyar_1966@yahoo.com 1 ; usmardi.pnl@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SUDUT PADA PERGERAKAN TELESKOP REFRAKTOR MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER

PENGENDALIAN SUDUT PADA PERGERAKAN TELESKOP REFRAKTOR MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER Jurnal Sistem Komputer Unikom Komputika Volume 1, No.1-2012 PENGENDALIAN SUDUT PADA PERGERAKAN TELESKOP REFRAKTOR MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER Usep Mohamad Ishaq 1), Sri Supatmi 2), Melvini Eka Mustika

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN POTONG PLASTIK ROL BERBASIS MIKROKONTROLLER AT Mega 16

RANCANG BANGUN MESIN POTONG PLASTIK ROL BERBASIS MIKROKONTROLLER AT Mega 16 JHP17 Jurnal Hasil Penelitian LPPM Untag Surabaya September 2016, Vol. 01, No. 02, hal 169-178 RANCANG BANGUN MESIN POTONG PLASTIK ROL BERBASIS MIKROKONTROLLER AT Mega 16 Kukuh Setyadjit 1, Balok Hariadi

Lebih terperinci

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA 4.1 Penerapan Sistem Penerapan sistem membahas hasil dari penerapan teori yang telah berhasil penulis kembangkan sehingga menjadi sistem, yang dapat berjalan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sudah menjadi trend saat ini bahwa pengendali suatu alat sudah banyak yang diaplikasikan secara otomatis, hal ini merupakan salah satu penerapan dari perkembangan teknologi dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan

Lebih terperinci

AKTUATOR. Aktuator C(s) Sensor / Tranduser

AKTUATOR. Aktuator C(s) Sensor / Tranduser AKTUATOR PENGANTAR Pada sistem pengaturan, kebanyakan sinyal kontrol yang dihasilkan oleh kotroler tidak cukup kuat dayanya untuk mendrive plan sehingga diperlukan aktuator. Pada bagian ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

Perancangan Dan Pembuatan Robot Beroda Dan Berlengan Yang Dilengkapi Dengan Kamera Video Berbasis Mikrokotroler AT89S51

Perancangan Dan Pembuatan Robot Beroda Dan Berlengan Yang Dilengkapi Dengan Kamera Video Berbasis Mikrokotroler AT89S51 Perancangan Dan Pembuatan Robot Beroda Dan Berlengan Yang Dilengkapi Dengan Kamera Video Berbasis Mikrokotroler AT89S51 Ary Herisaputra, F. Yudi Limpraptono, I Komang Somawirata Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Brilliant Adhi Prabowo Pusat Penelitian Informatika, LIPI brilliant@informatika.lipi.go.id Abstrak Motor dc lebih sering digunakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI PENGANTRIAN MEJA PADA RESTORAN MENGGUNAKAN FASILITAS SHORT MESSAGE SERVICE

PERANCANGAN DAN REALISASI PENGANTRIAN MEJA PADA RESTORAN MENGGUNAKAN FASILITAS SHORT MESSAGE SERVICE PERANCANGAN DAN REALISASI PENGANTRIAN MEJA PADA RESTORAN MENGGUNAKAN FASILITAS SHORT MESSAGE SERVICE Nurwijayanti Kusumaningrum 1 ABSTRACT Nowadays, the develope of restaurant are going fast with more

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori dasar yang digunakan untuk merealisasikan suatu sistem penjejak obyek bergerak. 2.1 Citra Digital Citra adalah suatu representasi (gambaran),

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR TE

TUGAS AKHIR TE TUGAS AKHIR TE 090362 KARTU TOL ELEKTRONIK MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) BERBASIS WEB DOSEN PEMBIMBING PUJIONO, S.T., M.T. PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI PENGUNGKIT TUTUP PADA PROSES RECYCLE TINTA SPIDOL WHITEBOARD

SISTEM KENDALI PENGUNGKIT TUTUP PADA PROSES RECYCLE TINTA SPIDOL WHITEBOARD SISTEM KENDALI PENGUNGKIT TUTUP PADA PROSES RECYCLE TINTA SPIDOL WHITEBOARD M. Khairudin, R.A. Widakdo Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta Jl. Colombo no.1

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Adapun judul laporan Tugas Akhir ini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini Bluetooth sebagai alat komunikasi penghubung

Lebih terperinci

PENGISI BAK PENAMPUNGAN AIR OTOMATIS MENGGUNAKAN KERAN SELENOID BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Di Susun Oleh: Putra Agustian

PENGISI BAK PENAMPUNGAN AIR OTOMATIS MENGGUNAKAN KERAN SELENOID BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Di Susun Oleh: Putra Agustian PENGISI BAK PENAMPUNGAN AIR OTOMATIS MENGGUNAKAN KERAN SELENOID BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Di Susun Oleh: Putra Agustian 43109678 LATAR BELAKANG Latar belakang masalah yang mendorong diciptakannya

Lebih terperinci

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA Syahrul 1, Andi Kurniawan 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipati Ukur No.116,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperlihatkan apakah telah layak sebagai user interface.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperlihatkan apakah telah layak sebagai user interface. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Software Visual Basic Pengujian software Visual Basic dilakukan dengan menguji kinerja dari program penjadwalan apakah telah berfungsi sesuai dengan harapan dan

Lebih terperinci

DESAIN SENSORLESS (MINIMUM SENSOR) KONTROL MOTOR INDUKSI 1 FASA PADA MESIN PERONTOK PADI. Toni Putra Agus Setiawan, Hari Putranto

DESAIN SENSORLESS (MINIMUM SENSOR) KONTROL MOTOR INDUKSI 1 FASA PADA MESIN PERONTOK PADI. Toni Putra Agus Setiawan, Hari Putranto Putra Agus S, Putranto, Desain Sensorless (Minimum Sensor) Kontrol Motor Induksi 1 Fasa Pada DESAIN SENSORLESS (MINIMUM SENSOR) KONTROL MOTOR INDUKSI 1 FASA PADA MESIN PERONTOK PADI Toni Putra Agus Setiawan,

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci