Prosiding Seminar dan Musyawarah Nasional Ikatan Alumni UNY 15 Mei 2006 PERANAN SIKAP TERHADAP PROFESI GURU DENGAN KEMAMPUAN MENGAJAR
|
|
- Utami Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Prosiding Seminar dan Musyawarah Nasional Ikatan Alumni UNY 15 Mei 2006 PERANAN SIKAP TERHADAP PROFESI GURU DENGAN KEMAMPUAN MENGAJAR Oleh: Salamah Dosen Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak Komponen guru memegang peran utama dalam kegiatan belajar mengajar. Kuali-tas kegiatan mengajar ditentukan oleh kemampuan mengajar guru. Sebagai guru harus mencermati aspek dasar kegiatan belajar mengajar. Kemampuan mengajar guru merupa-kan kompetensi yang dimiliki guru untuk mengerjakan berbagai tugas pengajaran dari merencanakan pengajaran, melaksanakan pengajaran dalam mencapai tujuan. Sikap ter-hadap profesi guru merupakan kecenderungan merespon untuk bertindak pada suatu pe-kerjaan guru yang didasarkan pada pengetahuan, pemahaman, pendapat keyakinan dan gagasan tentang pekerjaan tersebut. Guru yang memiliki pengetahuan yang baik merasa senang terhadap suatu profesi dan profesi itu sesuai engan harapan yang diinginkan maka guru cenderung akan bersikap positif terhadap profesi tersebut, sehingga akan lebih baik melakukan tugas-tugas mengajar dengan kata lain punya peranan terhadap kemampuan mengajar. Kata kunci: Sikap, Profesi, Guru, Komponen, Mengajar. A. PENDAHULUAN Peningkatan mutu sistem pendidikan secara menyeluruh menuntut antara lain upaya sistematik dalam hal persiapan, pembinaan, dan pengembangan kompetensi se-jumlah besar guru untuk dapat menjamin terselenggaranya program pendidikan yang berkualitas tinggi di sekolah. Secara implicit upaya ini mencakup persayaratan bahwa jajaran pelaksana pendidikan, terutama guru yang ada sekarang dan yang akan datang harus mempunyai semacam acuan standar mutu penilaian (sertifikasi) kemampuan profesional sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai guru. Implikasi lebih lanjut adalah perlunya disediakan kesemptan atau peluang peningkatan kompetensi dan ketrampilan professional mereka secara berkesinambungan (sustainable professional development). Rendahnya pengakuan masyarakat terhadap profesi guru disebabkan adanya pandangan bahwa siapapun bisa jadi guru. Dilain pihak banyak guru yng belum menghargai profesinya itu. Kelemahan yang terdapat pada diri guru diantaranya rendahnya tingkat kompetensi profesionalisme, rendahnya sikap terhadap profesi guru. Dengan demikian perlu dikaji bagaimana peran sikap terhadap profesi guru terhadap kemampuan mengajarnya? B. INTI BAHASAN 1. Sikap Terhadap Profesi Guru Sikap mereupakan konsepsi yang bersifat abstrak tentang pemahaman perilaku manusia. Tanpa dinyatakan dalam bentuk perilaku aktual, sikap akan kehilangan maknanya dan sikap merupakan aspek penting yang dimihki seseorang untuk menentukan tindakannya terhadap suatu obyek. Seperti dinyatakan oleh Gagne dan Drissoll (1988 : 58) bahwa sikap itu sebagai suatu situasi internal yang mempengaruhi
2 tindakan seseorang terhadap suatu benda, orang dan peristiwa. Pendapat ini berarti setiap orang memiliki sikap tertentu terhadap benda, orang dan situasi. Sikap merupakan perwujudan perasaan seseorang serta penilaian terhadap sesuatu obyek yang didasarkan pada pengetahuan, pemahaman, pendapatan dan keyakinan, maupun gagasan terhadap suatu obyek sehingga menghasilkan suatu kecendeiungan untuk bertindak pada suatu obyek. Profesi secara umum dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan yang rnemerlukan pendidikan lanjut di dalam sains dan teknologi yang digunakan sebagai perangkat dasar untuk di implementasikan dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat. Pekerjaan professional akan senantiasa menggunakan teknik dan prosedur yang berpijak pada landasan intelektual yang harus dipelajari secara sengaja te-rencana dan kemudian dipergunakan demi kemaslahatan orang lain. Hal ini seper-ti dikemukakan oleh Carr dan Sander dalam Stinnet bahwa profesi pada hakekat-nya adalah suatu pekerjaan yang didasarkan atas suatu studi dan latihan intelektu-al yang khusus dengan menyediakan pelayanan ketrampilan ataupun nasihat kepa-da orang lain dengan imbalan tertentu (1985 : 2). Diperjclas pula oleh Men bahwa profesi adalah jenis spesifikasi yang dipraktekkan dengan penggunaan pengetahu-an yang terklasifikasi dan istilah yang umum, serta memerlukan tolok ukur prak-tik dan kode etik yang ditetapkan oleh suatu badan yang diakui (1988 : 87). Dengan demikian profesi adalah suatu keahlian yang didasarkan pada ilmu dan bi-dang-bidang lainnya, menuntut perlunya pengetahuan ketrampilan khusus dalam pelaksanaan tugas. Jabatan professional sangat memperhatikan layanan yang diberikan kepa-da masyarakat. Profesi kependidikan khususnya profesi keguruan, tugas utamanya adalah melayani masyarakat dalam dunia pendidikan. Guru sebagai profesi selain diharapkan menjadi teladan bagi siswa dan masyarakat sekelilingnya, juga ditun-tut untuk menyesuaikan diri dengan segala proses perubahan yang terjadi seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta arus informasi. Perannya selaku pendidik, mengharapkan guru untuk meneruskan nilai-nilai kehidupan (si-kap, perilaku) kepada para siswa agar menjadi warga Negara yang baik sesuai tu-juan pendidikan nasional. Selaku pengajar, guru dituntut untuk mampu merumus-kan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar siswa menjadi cerdas (kemampuan akademik) dan selaku pelatih guru harus mengembangkan ketrampilan agar siswa menjadi warga Negara yang terampil menghadapi segala perubahan yang terjadi dalam kehidupan (kemampuan ketrampilan). Ciri-ciri guru sebagai suatu profesi menurut Richey adalah: (1) adanya ko-mitmen dari para guru bahwa jabatan ini mengharuskan pengikutnya menjunjung tinggi martabat kemanusian lebih tinggi daripada mencari keuntungan diri sendiri, (2) suatu profesi mensyaratkan orangnya mengikuti persiapan professional dalam jangka waktu tertentu, (3) harus selalu menambah pengetahuan agar secara terus menerus tumbuh dalam jabatannya, (4) memiliki kode etik jabatan, (5) memiliki kemampuan intelektual untuk menjawab masalah yang dihadapi, (6) selalu ingin belajar terus menerus mengenai bidang keahlian yang ditekuni, (7) menjadi ang-gota dari suatu organisasi (1974 : 9). Oleh karena itu, dalam rangka menjaga dan meningkatkan layananan secara optimal serta agar masyarakat jangan sampai dirugikan, maka tuntutan jabatan profesi harus tinggi. Menurut Usman, guru yang professional harus memiliki kompctensi sebagai berikut: (1) Kompetensi pribadi, meliputi hal-hal (a) mengembangkan kepri-badian dalam
3 arti bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha sa, berperan dalam masyarakat sebagai warga Negara yang berjiwa Pancasila, mengembangkan sifat-sifat terpuji yang dipersyaratkan bagi jabatan guru, (b) berinteraksi dan berkomunikasi, dalam arti berinteraksi dengan sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesional, dengan masyarakat untuk penunaian misi pendidikan, (c) melaksanakan bimbingan dan penyuluhan, meliputi bimbingan anak yang berkesulitan belajar, berkelainan, dan berbakat khusus, (d) melaksanakan administrasi sekolah, (e) melaksanakan penelitian. (2) Kompetensi professional, meliputi hal-hal berikut: (a) me-nguasai landasan kependidikan, (2) menguasai bahan pelajaran, (c) menyusun program pengajaran, (d) melaksanakan program pengajaran (e) menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan (2001: 16-18). Diperkual oleh Johnson seperti dikutip Djam'an, bahwa ruang lingkup kerja guru mencakup aspek-aspek: (1) kemampuan professional, (2) kemampuan sosial, (3) kemampuan personal (2000: 6). Kemapuan professional mencakup penguasaan materi dan konsep-konsep dasar keilmuan dan bahan yang diajarkan, penguasaan dan pe-ngangkatan atas landasan dan wawasan kependidikan, penguasaan proses kepen-didikan/keguruan. Kemampuan sosial mencakup kemampuan untuk menyesuai-kan diri kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu melaksanakan tugasnya sebagai guru, Kemampuan personal, mencakup penampilan, sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai guru dan terhadap keseluruhan situasi pendidikan beserta unsur-unsurnya dan pemahaman, penghayatan, nilai-nilai yang seyogyanya dianut oleh serang guru. Mencermati karakteristik jabatan profesi yang diuraikan di atas, maka jelaslah bahwa jabatan profesi sangat memperhatikan layanan yang diberikan kepada masyarakat. Khususnya profesi guru, tugas utamanya adalah melayani masyarakat dalam dunia pendidikan. Menurut Soetjipto dan Kosasi, dengan alasan tersebut jelas bahwa profesionalisasi dalam bidang keguruan mengandung arti peningkatan segala daya dan usaha dalam rangka pencapaian secara optimal layanan yang akan diberikan kepada masyarakat (1994 : 23). Hal ini dapat diartikan bahwa seorang guru harus secara tepat menggunakan pertimbangan professional dalam bertindak dan menjawab tantangan masalah yang dihadapi dalam tugasnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud sikap terhadap profesi guru dalam pembahasan ini adalah kecenderungan merespon untuk bertindak pada pengetahuan, pemahaman, pendapat, keyakinan dan gagasan tentang pekerjaan tersebut. 2. Kemampuan Mengajar Efektivitas sistem pendidikan akan ditentukan oleh para pelaksanan yaitu tenaga kependidikan dan atara lain guru. Hal ini berarti guru harus mampu mem-pengaruhi muridnya, pandangan luas dan harus memiliki kewibawaan dalam arti rnempunyai kesungguhan dan berpengaruh. Guru adalah orang yang sangat berpc-ngaruh dalam kualitas kegiatan belajar mengajar. Menurut Gagne bahwa mengajar (teaching) sebagai salah satu bentuk dari pembelajaran (instruction) (1992 ; 3) Sedangkan menurut Joyce dan Weil pengajaran di sekolah terjadi apabila terdapat interaksi antara siswa dengan lingkungan belajar yang diatur guru dan untuk men-capai tujuan yang telah ditentukan (1996 : 12). Hal ini berarti dalam sistem pengajaran guru selalu menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Batasan kemampuan menurut Robbins, merujuk ke suatu kompotensi seseorang untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan tertentu (1996 : 82). Diperjelas
4 oleh Roestiyah mengutip pendapat Houston yang mengemukakan bahwa kompetensi mengandung pengertian pemilikan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang ditentukan oleh jabatan tertentu (1989 : 4). Kompetensi merupakan kemampuan untuk mencapai hasil secara mudah dalam mengkoordinasikan perilaku yang relative efektif untuk suatu tujuan yang jeias. Kemampuan diti-tik beratkan pada tugas guru dalam mengajar. Mengajar merupakan tugas yang sangat kompleks, menurut Arvends men-jadi seorang guru yang berhasil memerlukan sifat-sifat: (1) memiliki kualitas pri-badi, (2) mempunyai sikap positif terhadap ilmu pengetahuan yang akan diajar-kan, menguasai dasar-dasar pengetahuan yang akan diajarkan, menguasai pengetahuan tentang perkembangan manusia dan cara belajar, dan mengauasai pengua-saan dan pengelolaan kelas, (3) menguasai sejumlah ketrampilan mengajar, (4) memiliki sikap dan keterampilan yang mendorong siswa untuk berfikir reflektif dan mampu memecahkan masalah. Berdasarkan pendapat tersebut, maka guru yang berhasil harus mempunyai kepribadian baik, berpengetahuan luas dan men-dalam, mempunyai ketrampilan tejutama yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar. Gagne mengemukakan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar terdapat tiga kemampuan pokok yang dituntut dari guru, yaitu: merencanakan kegiatan belajar mengajar (perancang), mengelola kegiatan belajar mengajar (peru-langan), dan menilai kegiatan belajar mengajar (penilai) (1989 : 8). Guru dalam kegiatan merencanakan kegiatan belajar mengajar perlu menguasai prinsip dan teori belajar serta metode yang tepat dalam mengajar sehingga dapat mendukung kesuksesan program sesuai dengan yang telah direncanakan. Guru sebagai penga-rah kegiatan belajar mengajar harus mampu menciptakan kegiatan belajar mengajar yang tepat sehingga siswa dapat belajar dengan baik atau bahan pelajaran yang diberikan oleh guru dapat diserap oleh siswa dan siswa dapat bergabung sesuai kemampuannya. Guru sebagai penilai harus selalu melakukan evaluasi hasil belajar siswa. Guru harus memahami dan mengetahui sejauh mana pelajaran yang te-lah diberikan kepada siswa dan siswa menguasai, serta bagaimana posisi hasil itu bila dihubungkan dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Ketika guru bertugas sebagai pengajar maka kemampuan guru atau korn-petensi guru banyak berhubungan dengan usaha meningkatkan proses dan hasil belajar, meliputi tiga kemampuan yaitu: (1) meencanakan program belajar mengajar, (2) melaksanakan dan memimpin atau mengelola proses belajar mengajar dan (3) menguasai bahan pelajaran dalam pengertian menguasai bidang studi yang dipegangnya (Sudjana : 23). Diperjelas oleh Mattoo (1996 : 42) dalam mengajar guru harus mempunyai kemampuan menyusun tujuan umum dan khusus, mengor-ganisasikan isi pelajaran, membuka pelajaran, menyusun pengajaran untuk diberikan kepada siswa, mempunyai ketrampilan bertanya, menjelaskan, memberikan contoh, menggunakan alat/media pengajaran, memberi variasi stimulus, memberikan penguatan, mempunyai kemampuan menutup pelajaran, memberikan tugas, mengevaluasi kemajuan siswa, mendiaognosa anak yang mempunyai kcsulitan belajar dan mengelola kelas untuk meningkatkan kualitas mengajar. Mengacu pada teori-teori di atas, maka dapat dikemukakan bahwa kemampuan mengajar seorang guru, dapat dilihat dari kompetensinya untuk me-ngerjakan berbagai tugas dalam suatu kegiatan mengajar. Dengan demikian, kemampuan mengajar itu merupakn prioritas utama yang harus dimiliki dan dapat dikembangkan oleh guru. Kemampuan mengajar juga merupakan fenomena unik yang mempunyai kristalisasi dari
5 berbagai komponen-komponen kompetensi yang dipersyaratkan bagi guru dan saling berinterkasi yang pada akhirnya membentuk aktualisasi kinerja yang tercermin dari penampilan seseorang dalam kegiatan bela-jar mengajar. Dengan demikian kemampuan mengajar guru adalah kompetensi yang dimiliki seorang guru untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu peker-jaan mengajar meliputi merencanakan pengajaran dan melaksanakan pengajaran dalam rangka mencapai tujuan yang ditentukan. 3. Peranan Sikap Terhadap Profesi Guru Dengan Kemampuan Mengajar Kemampuan mengajar merupakan kompetensi yang hams dimiliki guru. Kegiatan mengajar meliputi: merancang pengajaran, melaksanakan pengajaran dan mengevaluasi. Guru yang efektif dalam mengajar tentunya dapat mengatur kelas dengan sebaik-baiknya dan dapat menciptakan lingkungan kondusif sehing-ga siswa dapat belajar dengan baik, tepat, dan kreatif. Guru harus memiliki kemampuan merencanakn pengelolaan kegiatan belajar mengajar, pengelolaan kelas, serta pemilihan metode dan penggunaan media. Selanjutnya guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan mengevaluasi proses pengajaran. Seseorang melakukan kegiatan tentunya diawali dengan keinginan atau kebutuhan terhadap suatu yang ingin dicapai. Apabila seseorang guru ingin melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas, tentu saja membutuhkan banyak infor-masi pengetahuan tentang profesi mengajar dan harus menyenangi profesi itu apabila seseorang ingin dan merasa senang terhadap pekerjaan terscbut, maka ia akan berusaha dengan baik untuk mendalami banyak pengetahuan yang berhu-bungan dengan profesinya. Dengn menyenangi pekerjaan guru, tentunya dapat memudahkan dalam mencapai tujuan pengajaran yang telah direncanakan dan sesuai dengan harapan. Untuk memperoleh pengetahuan dan kebutuhan )/ang diinginkan, ia akan aktif mencari informasi ataupun sumber ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pekerjaannya. Setelah mendapat informasi mengenai ilmu pengetahuan, me-rasa senang terhadap profesi itu sesuai dengan harapan yang diinginkan, maka cenderung berbuat baik atau beertindak sesuai dengan tuntutan kriteria pekerjaan itu. Hal ini berarti kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan dengan benar dapat ditentukan oleh pengetahuannya dan dapat menyenangi kegiatan itu. Berdasarkan uaraian di atas dapat dikatakan bahwa apabila seseorang me-miliki pengetahuan yang baik, merasa senang terhadap suatu profesi, dan profesi itu sesuai dengan harapan yang diinginkannya, maka ia cenderung akan bersifat posotif terhadap profesi tersebut. Hal ini berarti apabila semakin positif sikap terhadap profesi guru maka semakin baik pula dalam melaksanakan tugas-tugas kegiatan dalam mengajar. Dengan kata lain sikap terhadap profesi guru mempunyai peranan positif terhadap kemampuan mengajar guru. C. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa sikap profesi gruru mempunyai peranan terhadap kemampuan mengajarnya. Semakin guru mempunyai sikap positif terhadap profesi guru maka kemampuan mengajarnya semakin baik. Sehingga untuk meningkatkan kemampuan mengajar guru diperlukan sikap positif terhadap profesi guru. Pemupukan sikap seseorang terhadap suatu profesi dapat diperoleh dengan berinteraksi dengan orang lain seperti sesama guru, kepala sekolah, berorganisasi dan kegiatan lain yang berhubungan dengan profesi. Bagaimana guru memandang dan bersikap terhadap profesinya,
6 maka kemampuan mengajarnya akan lebih meningkat. DAFTAR PUSTAKA Allen Louis (1998). Profesi Management, Terjemahan D.P. Tampubolon, Jakarta: Erlangga Anon (2003). What is a Skill? Http: //www/mgmt. Utoronlo.calhaum.mgt what is skill Arens. Richard I (1989). Learning To Teach. New York: Mc Graw Hill Book Arkoff Abe (1989). Psychology andpersonal Growth. Massachusetts: Alyn Bacon Bayer, Barry (2000). Effective Teaching of Skill/Abhities. Hhttp/edserv. Sasnet. Sk..cal/dcs/tesoc/gio. Effce. Html Cooper, James M (1990). Classroom Teaching Skill. Toronto Dc. Health and Company Djamian Satori (2000). Profesi Keguruan. Jakarta : UT Gagne, Robert M Leslie J Briggs, and Walter Wanger (1979) Principles of Infraction Desaign. New York: Holt, Rinehart, and Winston. Gagne, Robert M and Marcy P. Driscoll. tt. Essential of Learning For Intrutiion. Englewood cliffs. New Jersey Pmtice Hall. Inc. Good, Thomas L and Jere E Brophy (1977). Educational Psychology. A Realistic Approach. New York: Holt, Rinehart and Winston Matto, B (1996). New Teaching Technology For elementary School Teachers. New Delhi: Paramounts Press Ryan, Kevin and james M Cooper (1984). Those Who Can Teach. Boston Houghton Rifflin Company Stinnett, TM (1985). The Proffesion of Teaching. New Delhi. Prentice Hall of India
IV. Rancangan Kegiatan Pembelajaran :
SILABUS I. Identitas Mata Kuliah: A. Matakuliah : TEKNOLOGI PEMBELAJARAN BIOLOGI B. Kode/SKS : PBL 03/ C. Semester : 4 D. MK. Prasyarat : E. Dosen : Surachman, MS., dkk. II. Kompetensi : Mahasiswa mampu
Lebih terperinciKINERJA DOSEN DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, INOVATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN
KINERJA DOSEN DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, INOVATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN Astina Sumaga Pengawas Pendidikan Kota Gorontalo Abstrak Adapun salah satu prinsip paling penting dari psykologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati lansung oleh pihak luar
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Pengertian Perilaku Mengajar Perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati lansung oleh pihak
Lebih terperinciKOMPETENSI PROFESIONAL GURU
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU Makalah ini disusun sebagai tugas Mata Kuliah : Pengembangan Profesi Dosen Pengampu : Dr. Tasman Hamami, M.A DISUSUN OLEH: Heri Susanto (10411044) Mir atun Nur Arifah (10411057)
Lebih terperinciJASSI_anakku Volume 18 Nomor 2, Desember 2016
Kemampuan Mahasiswa Peserta PPL Departemen Pendidikan Khusus Dalam Mengimplementasikan Perangkat Pembelajaran Di SLB C Karya Bhakti Garut Maman Abdurahman S. Departemen Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu
Lebih terperinciPENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009
PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA Fieka Praditaliana, Ova Tri Nugroho, dan M. Afif Syaifulloh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moral merupakan suatu peraturan yang sangat penting ditegakkan pada suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta pelindung bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimulai sejak dilahirkan hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia yang telah dimulai sejak dilahirkan hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap manusia wajib untuk belajar baik
Lebih terperinciPARADIKMA BARU PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PARADIKMA BARU PEMBELAJARAN MATEMATIKA Oleh: Dr. Supinah (Widyaiswara PPPPTK Matematika) A. PENDAHULUAN Orientasi pendidikan di Indonesia pada umumnya mempunyai ciri-ciri cenderung memperlakukan peserta
Lebih terperinciPERAN PENDIDIK DALAM SISTEM PENDIDIKAN
PERAN PENDIDIK DALAM SISTEM PENDIDIKAN Fahmawati Isnita Rahma dan Ma arif Jamuin Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jl. Ahmad Yani, Tromol Pos I, Pabelan Kartasura, Surakarta 57102
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi. sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran.
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Pendidikan merupakan masalah yang menarik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. seharusnya dicapai melalui proses pendidikan dan latihan. mendidik, melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik guna
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang utama bagi setiap bangsa, bahkan dapat dikatakan bahwa kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari kemajuan pendidikan serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kunci sukses tidaknya suatu bangsa dalam pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di segala
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijalani oleh
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijalani oleh setiap orang dan merupakan suatu kebutuhan untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia
Lebih terperinciRamadhan PrasetyaWibawa Dosen Prodi Pendidikan Ekonomi IKIP PGRI Madiun
PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS XI SMK DWIJA BHAKTI JOMBANG Ramadhan PrasetyaWibawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor pembangunan nasional karena dengan pendidikan berarti membangun
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Hakikatnya pendidikan adalah proses memanusiakan manusia dan proses menjadikan manusia dari tidak tahu menjadi tahu. Pendikan merupakan sala satu sektor pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi dan seni (Ipteks) yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap warga negara dituntut untuk dapat hidup berguna dan bermakna bagi negara dan bangsanya, serta mampu mengantisipasi perkembangan dan perubahan masa depannya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar
Lebih terperinciEfektifitas Metoda Mengajar Tata Boga oleh Guru SMK Pariwisata Bandung
Efektifitas Metoda Mengajar Tata Boga oleh Guru SMK Pariwisata Bandung Agnes Sri Warsitaningsih (Universitas Pendidikan Indonesia Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi pada kenyataan bahwa output SMK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia mengalami perubahan dengan begitu cepatnya. Perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Dewasa ini dunia mengalami perubahan dengan begitu cepatnya. Perubahan tersebut begitu terasa dan terus meningkat ke arah yang semakin maju. Untuk mengantisipasinya,
Lebih terperinciLOGO. Manajemen Kelembagaan dan Pembiayaan Pelatihan
LOGO Manajemen Kelembagaan dan Pembiayaan Pelatihan Orientasi Program Perkuliahan Tujuan Substansi Isi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah. Kebijakan Perkuliahan 16 kali pertemuan tatap muka, termasuk Ujian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan mengalami perubahan yang sangat cepat yang memberikan dampak sangat signifikan terhadap kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut menuntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan dan menyesuaikan kompetensinya agar mampu. mengembangkan dan menyajikan materi pelajaran yang aktual dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi baik sebagai substansi materi ajar maupun penyelenggaraan proses pembelajaran menuntut guru untuk dapat meningkatkan
Lebih terperincikeilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kaffah membentuk pengembangan pribadi dan profesional. 1
BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Kompetensi Guru. E. Mulyasa menjelaskan bahwa kompetensi adalah komponen utama dari standar profesi di samping kode etik sebagai regulasi perilaku
Lebih terperinciSkolar, Vol 7, No. 1, Juni 2006: 61-72
Skolar, Vol 7, No. 1, Juni 2006: 61-72 KEMAMPUAN MENGAJAR GURU DITINJAU DARI SIKAP TERHADAP PROFESI GURU, PENGALAMAN MENGAJAR, DAN KONSEP DIRI GURU SD DI YOGYAKARTA Oleh: Salamah Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciPROCEEDINGS INTERNATIONAL SEMINAR
PROCEEDINGS INTERNATIONAL SEMINAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU 2016 37 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Oleh Ujiati Cahyaningsih Ujiati.dikdas13.uny@gmail.com
Lebih terperinciAnalisis Kebutuhan Pelatihan Kompetensi Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Analisis Kebutuhan Pelatihan Kompetensi Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang Aah Ahmad Syahid, M.Pd. Universitas Pendidikan Indonesia Email: syahid@upi.edu ABSTRAK Analisis kebutuhan
Lebih terperinciKOMITMEN GURU PROFESIONAL DALAM PEMBELAJARAN
KOMITMEN GURU PROFESIONAL DALAM PEMBELAJARAN Bakhtiar Ismail 1 Abstrak Bahwa profesi akan hidup dan berkembang jika profesi itu dihargai masyarakat, dan penghargaan dari masyarakat terhadap sebuah profesi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia dalam tahap pembangunan masyarakat yang berencana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dalam tahap pembangunan masyarakat yang berencana meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui proses industrialisasi. Peralihan dari masyarakat agraris
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan negara untuk mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan adalah untuk
Lebih terperinciSupervisi Pengajaran: Pendekatan & Program Pelaksanaannya
Supervisi Pengajaran: Pendekatan & Program Pelaksanaannya Maisyaroh Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang Abstrak. Kualitas peserta didik ditentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempunyai tujuan untuk mengubah siswa agar dapat memiliki kemampuan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan dan membina sumber daya manusia melalui berbagai kegiatan belajar mengajar. Pendidikan di sekolah mempunyai
Lebih terperinci2015 ANALISIS KETERAMPILAN GURU DALAM MEMBERIKAN VARIASI STIMULUS PADA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Profesi guru di Indonesia merupakan profesi mulia yang semakin diminati oleh masyarakat sejak reformasi guru dimulai dengan deklarasi Guru sebagai profesi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tonggak kehidupan bangsa. Tanpa pendidikan. bangsa akan menjadi bodoh dan mudah dibodohi oleh bangsa lain.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tonggak kehidupan bangsa. Tanpa pendidikan bangsa akan menjadi bodoh dan mudah dibodohi oleh bangsa lain. Ini mengakibatkan krisis moral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang paling penting dalam membentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang paling penting dalam membentuk kualitas manusia. Dengan pendidikan manusia akan mendapatkan pengetahuan, wawasan, keterampilan
Lebih terperinciSasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar
Sasaran dan Pengembangan Sikap Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Sasaran dan Pengembangan Sikap Indikator: Pengertian Sikap Guru Pengertian Kinerja Guru Sasaran Sikap Guru Pengembangan Sikap Kinerja
Lebih terperinciKODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA
KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA STIKOM DINAMIKA BANGSA MUKADIMAH Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Dinamika Bangsa didirikan untuk ikut berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI 03 MOJO KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG
BAB IV ANALISIS UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI 03 MOJO KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG A. Analisis Kompenetensi Guru PAI di SD Negeri 03 Mojo Guru merupakan
Lebih terperinciPRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN KOMPETENSI DI PERGURUAN TINGGI Oleh Drs. Putu Agustana, M.Si. 16
PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN KOMPETENSI DI PERGURUAN TINGGI Oleh Drs. Putu Agustana, M.Si. 16 Abstrak: Hampir semua pendekatan, model dan metode pembelajaran untuk pengembangan kemampuan berpikir (kognitif),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek yang paling utama dalam menghadapi era globalisasi dimana keberhasilan suatu bangsa dalam melaksanakan
Lebih terperinciII. SILABUS MATA KULIAH (SMK)
II. SILABUS MATA KULIAH (SMK) Mata Kuliah / Kode : Pengembangan Model Pembelajaran IPA / KPA 2308 Semester/ SKS : II/ 2 Program Studi : Magister Pendidikan IPA Fakultas : FKIP 1. Capaian Pembelajaran MK
Lebih terperinciKODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIA MUKADIMAH Guru Indonesia tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D
PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI Oleh: Udin S. Sa ud, Ph.D UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PENGERTIAN PROFESI Suatu pekerjaan tertentu (a particular business) yang menuntut persyaratan khusus dan istimewa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Suryadi (2011: 2) warga negara berhak memperoleh pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Negara Republik Indonesia dinyatakan bahwa salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan suatu bangsa erat hubungannya dengan masalah pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan kegiatan pendidikan yang mempunyai kemampuan dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam usaha membangun dan mencerdaskan kehidupan bangsa, diperlukan kegiatan pendidikan yang mempunyai kemampuan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya Undang-undang Guru dan Dosen. Guru bertanggung jawab mengantarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beban tugas guru pada saat ini semakin berat, terutama jika dibandingkan sebelum adanya Undang-undang Guru dan Dosen. Guru bertanggung jawab mengantarkan siswanya untuk
Lebih terperinciBAB I KOMPETENSI DAN RANAH KOMPETENSI GURU
BAB I KOMPETENSI DAN RANAH KOMPETENSI GURU A. Kompetensi Dasar Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan untuk memahami definisi kompetensi guru dan ranah kompetensi guru. B. Uraian Setiap guru harus
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Bustalin (2004:3) bahwa: Menurut Bustalin (2004:11) bahwa:
BAB II LANDASAN TEORI A. Prestasi Belajar Siswa 1. Pengertian Prestasi Belajar Siswa Menurut Bustalin (2004:3) bahwa: Prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI
DIKTAT PERENCANAAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI DR. MUKMINAN MUHAMMAD NURSA BAN, M.Pd JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010 i KATA PENGANTAR Diktat Perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata dalam aktivitas kerja bawahannya. Kepala sekolah yang rajin, cermat, peduli terhadap
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang berkualitas. Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru pada tiga sekolah
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru mata pelajaran geografi di sekolah menengah atas negeri 1, 2 dan 3 Kota Bandar Lampung memiliki peran penting dalam proses dan hasil pendidikan yang berkualitas.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU
PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU OLEH : WAWAN PURNAMA, DRS, MSI (ASESSOR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN) Kompetensi dan Profesionalisme Guru Menurut kamus besar bahasa Indonesia (WJS.Purwadarminta) kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang dewasa ini sedang giat-giatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang dewasa ini sedang giat-giatnya membangun. Salah satu sektor penting dalam pembangunan adalah sektor pendidikan.
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA PETA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH
PENGGUNAAN MEDIA PETA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH Oleh: H. Rusyai Padmawijaya* Sri Astuti Maulidah** Program Studi Pendidikan Sejarah-FKIP-UNIGAL ABSTRAK Penelitian ini dilator
Lebih terperinciMUKADIMAH. Untuk mewujudkan keluhuran profesi dosen maka diperlukan suatu pedoman yang berupa Kode Etik Dosen seperti dirumuskan berikut ini.
MUKADIMAH STMIK AMIKOM YOGYAKARTA didirikan untuk ikut berperan dalam pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dibidang manajemen, teknologi, dan kewirausahaan, yang akhirnya bertujuan untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan esensi dari sebuah pendidikan. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan esensi dari sebuah pendidikan. Pendidikan dikatakan berhasil manakala hasil dari proses pembelajaran itu sendiri bermutu. Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Dengan Keterampilan Bertanya Probing Question
1 BAB I PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Dengan Keterampilan Bertanya Probing Question untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn (Penelitian
Lebih terperinciPROFES PRO SIONALISM
PROFESS PROFES SIONALISM OF TEACHERS BY ASMUNI Presented at the workshop on the teaching practices for the teacher's candidate on College of Teacher Training and Education STKIP PGRI Jombang, East Java,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Sertifikasi Guru 2.1.1 Pengertian Sertifikasi Sertifikasi berasal dari kata certification yang berarti diploma atau pengakuan secara resmi kompetensi seseorang untuk memangku
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. permasalahan yang telah dirumuskan pada bagian terdahulu. Berdasarkan hasil analisis
368 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN A. Kesimpulan Sasaran utama penelitian ini adalah untuk memberi jawaban terhadap permasalahan yang telah dirumuskan pada bagian terdahulu. Berdasarkan hasil
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PROFESIONALISME
PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU BK Oleh Amin Budiamin JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UPI Disajikan dalam Diklat Profesi Guru Bimbingan dan Konseling Rayon 10 Jawa
Lebih terperinciKONSEP DASAR PROFESI KEGURUAN ATAU KEPENDIDIKAN. Tuesday/September 6th, 2016
KONSEP DASAR PROFESI KEGURUAN ATAU KEPENDIDIKAN Tuesday/September 6th, 2016 Pengertian Guru bagi Para Ahli Guru adalah seorang yang mempunyai kemampuan dalam menata dan mengolah kelas (laurence D. Hazkew
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kompetensi adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama dalam membentuk pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MIKRO INOVATIF BAGI PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK CALON GURU BAHASA INDONESIA
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MIKRO INOVATIF BAGI PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK CALON GURU BAHASA INDONESIA oleh Ida Zulaeha dan Deby Luriawati Fakultas Bahasa dan Seni UNNES ABSTRAK Micro teaching
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan, penggunaan sumberdaya manusia dan sumber daya alam secara efektif untuk mencapai sasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsep kependidikan yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua buah konsep kependidikan yang berkaitan
Lebih terperinciPendidik. Hiryanto. ilmu pendidikan
Pendidik 1 Siapakan Pendidik itu?. 2 Orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih tinggi (Sutari Imam Barnadib) Orang yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan
Lebih terperinciAlbinus Silalahi Dosen Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Medan. Abstrak
Penelaahan Artikel : PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL INSTRUCTION YANG MERUPAKAN INDUSTRIAL PRACTICE DALAM PEMBELAJARAN KIMIA SANGAT RASIONAL MENUMBUHKEMBANGKAN SOFT SKILLS PESERTA DIDIK Albinus Silalahi Dosen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kompetensi Guru Guru memiliki peran penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Pendapat Slameto (2012) bahwa kualitas pendidikan, terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar
Lebih terperinciPENGELOLAAN KKG DI GUGUS SULTAN AGUNG DABIN 6 KARANGRAYUNG
PENGELOLAAN KKG DI GUGUS SULTAN AGUNG DABIN 6 KARANGRAYUNG RINGKASAN TESIS Diajukan kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membentuk dan mendewasakan serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dan Pembelajaran adalah proses kegiatan yang bertujuan untuk membentuk dan mendewasakan serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang dikembangkan
Lebih terperinciListiani dan Kusuma. Memperkenalkan Penerapan Strategi 1
MEMPERKENALKAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KEPADA GURU SEKOLAH DASAR MELALUI PELATIHAN SINGKAT Introducing the Implementation of Scientific Teaching Method to Elementary
Lebih terperinciDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROGRAM PASCASARJANA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROGRAM PASCASARJANA Alamat: Karangmalang Yogyakarta 55281 Telepon : 0274 586168 Psw. 229, 550836 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciProfil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior
Jurnal Riset Pendidikan ISSN: 2460-1470 Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior STKIP Al Hikmah Surabaya e-mail: kurnia.noviartati@gmail.com Abstrak Guru
Lebih terperinciPROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU
5 PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU 1. Bagaimana mekanisme pelaksanaan sertifikasi guru? Ada dua macam pelaksanaan sertifikasi guru, yaitu: a. melalui penilaian portofolio bagi guru dalam jabatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang merupakan aset berharga dalam mengembangkan kemajuan bangsa.
Lebih terperinciBAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar
Profesi Keguruan Rulam Ahmadi BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU A. Kompetensi Dasar Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar kompetensi guru yang meliputi guru PAUD/TK/RA, guru SD/MI,
Lebih terperinciKODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM MUKADDIMAH Universitas Muhammadiyah Mataram disingkat UM Mataram adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan
Lebih terperinciOrganisasi Profesi. Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Organisasi Profesi Keguruan. Afid Burhanuddin
Organisasi Profesi Keguruan Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Organisasi Profesi Keguruan Indikator: Hakikat Organisasi Profesi Keguruan Fungsi Organisasi Profesi Keguruan Tujuan Organisasi Profesi
Lebih terperinciGuru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya,
Kata 'Pedagogik' tidak akan asing di telinga guru, tetapi apakah semua guru memahami apa yang dimaksud dengan Kompetensi Pedagogik walau sebenarnya sudah pernah di lakukannya. Kompetensi Pedagogik pada
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Siswa Kelas II SD Negeri Bariri
Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Siswa Kelas II SD Negeri Bariri Dewi Sartika Barangka, Ali Karim, dan Budi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Implikasi kompetensi guru dapat dilihat antara lain meliputi : penguasaan bahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompetensi Guru Implikasi kompetensi guru dapat dilihat antara lain meliputi : penguasaan bahan pelajaran, pengelolaan program pembelajaran, kegiatan belajar mengajar, mengukur
Lebih terperinci¹ Sofyan Kasiaradja Mahasiswa pada Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo: Prof.Dr.H. Ansar M.Si dan Dr. Asrin M.
KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI DI KECAMATAN POSIGADAN Sofyan Kasiaradja,Ansar,Asrin ¹ Jurusan Manajemen Pendidikan, Program Studi S1, Manajemen Pendidikan Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagaimana karakteristik dari negara tersebut. Pendidikan merupakan kunci untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan komponen yang sangat penting pada zaman sekarang ini. Tanpa adanya pendidikan suatu bangsa dan negara tentunya akan sangat tertinggal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, masalah karakter merupakan salah satu masalah utama dalam dunia pendidikan. Pertanyaan dalam dunia pendidikan adalah apakah pendidikan saat ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Kegiatan. pengajaran tersebut diselenggarakan pada semua satuan dan jenjang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Kegiatan pengajaran tersebut diselenggarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisika adalah ilmu pengetahuan yang paling mendasar karena berhubungan dengan perilaku dan struktur benda. Tujuan utama sains termasuk fisika umumnya dianggap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimensi kemanusiaan paling elementer dapat berkembang secara optimal ( Haris,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Guru adalah sebuah profesi yang merujuk pada pekerjaan atau jabatan yang menuntut suatu keahlian, tanggung jawab dan kesetiaan. Mengutip pendapat Haris (2009) profesionalisme
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN
Budianto, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS... 19 PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang buruk dan tidak berkembang akan berpengaruh juga terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Makna penting pendidikan ini telah menjadi kesepakatan yang luas dari setiap elemen masyarakat.
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA. Robbins (2003:126) mendeskripsikan persepsi dalam kaitannya dengan. lingkungan, yaitu sebagai proses dimana individu-individu
8 II. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Persepsi Robbins (2003:126) mendeskripsikan persepsi dalam kaitannya dengan lingkungan, yaitu sebagai proses dimana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Ilmu
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan
Lebih terperinciKurikulum Berbasis TIK
PENDAHULUAN Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus, bahkan dewasa ini berlangsung dengan pesat. Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun, bulan, atau hari, melainkan jam, bahkan menit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yusi Rosidah, 2013 PENGARUH METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAPA PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan. Pendidikan juga dapat dikatakan sebagai tolak ukur bagi perkembangan generasi bangsa. Dengan adanya pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya fenomena globalisasi, pendidikan di
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya fenomena globalisasi, pendidikan di indonesia diharapkan dapat menghasilkan out put yang berkualitas. Output pendidikan yang berkualitas
Lebih terperinci