ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO"

Transkripsi

1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO Oleh : Rina Dwiarti Abstract This research is aimed at analyzing influence of dividend payout ratio and growth rate of earnings on price ear ning ratio. The sample was taken by using purposive sampling method. The taken sample consist of 48 companies. The research result show that dividend payout ratio and growth rate of earnings were not significant influence. Dividend payout ratio and growth rate of earnings have weak influence in explaining price earning ratio at the Indonesian capital market, in which R 2 is only 1,1%. Keyword dividend payout ratio; growth rate of earnings; price earning ratio. Penulis Rina Dwiarti, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta KOMPETENSI Jurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. 1 Januari - April 2010 Fak. Ekonomi - Universitas Cokroaminoto Yogyakarta ISSN: PENDAHULUAN Mengukur nilai suatu saham adalah hal yang penting dilakukan oleh seorang investor, karena hal ini adalah sarana untuk memutuskan apakah suatu saham sebaiknya dibeli atau jangan dibeli, juga saham yang sudah ditangan sebaiknya dijual atau tetap dipertahankan. Penilaian suatu saham dapat digunakan untuk menentukan standar secara kuantitatif dalam evaluasi nilai saham pada saat ini serta nilai yang diharapkan di masa depan, selain juga dapat memberikan pemahaman atas faktor-faktor yang mempengaruhi dan dampak perubahannya. Hartono (2003), mengemukakan bahwa investor dalam menilai saham dapat menggunakan salah satu pendekatan fundamental yaitu pendekatan nilai sekarang (present Value approach) dan pendekatan PER (price earning ratio approach). Pendekatan nilai sekarang (present Value approach) adalah metode yang digunakan untuk menaksir nilai intrinsik saham biasa suatu perusahaan, dengan menentukan nilai sekarang dari aliran kas yang diharapkan akan diperoleh dimasa yang akan datang. Dasar yang digunakan untuk menentukan nilai sekarang dari suatu saham yang dinilai adalah tingkat bunga tertentu yang dianggap layak oleh

2 Rina Dwiarti Analisis Faktor-Faktor Pengaruh Nilai Saham dengan Pendekatan Price Earning Ratio investor. Adapun price earning ratio approach menunjukkan rasio antara harga per lembar saham terhadap pendapatan (earning) per lembar saham yang disajikan pada laporan keuangan perusahaan. Estimasi angka rasio ini kemudian digunakan sebagai angka pengganda yang dikalikan dengan earning per share suatu saham. Jones (2002) mengemukakan penilaian saham dengan pendekatan price earning ratio makin dikenal oleh para investor. Hal ini karena pendekatan ini bukan hanya mudah untuk digunakan, akan tetapi model ini juga menggunakan konsep intrinsik dari saham atau pasar secara keseluruhan. Mpaata and Sartono (1997) mengungkapkan bahwa jika investor lebih menyukai capital gains dibanding dividen, maka tidak tepat jika hanya memusatkan perhatian pada hanya pada dividen. Dan price earning ratio merupakan pendekatan yang lebih tepat untuk investor semacam ini. Untuk menggunakan price earning ratio dengan baik sebagai alat penilaian saham sebaiknya investor mempertimbangkan faktor-faktor yang diduga akan mampu menjelaskan perubahannya situasi. Mpaata dan Sartono (1997) mengemukakan bahwa terdapat tujuh variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap price earning ratio yaitu : penjualan, dividend payout ratio, aktiva tetap, leverage, return on equity, ukuran perusahaan dan pertumbuhan laba (growth of earning). Jones (2002), menjelaskan bahwa secara umum terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi estimasi terhadap price earning ratio, yaitu : dividend payout ratio, required rate of return dan tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan. Bagi investor dividend payout ratio dan tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan berhubungan secara positif dengan price earning ratio, sedangkan required rate of return berhubungan secara negatif dengan price earning ratio. Penelitian ini hanya menguji faktor dividend payout ratio dan growth rate of earnings terhadap price earning ratio, dengan pertimbangan agar penelitian dapat menguji dugaan bahwa bagi investor dalam menilai saham akan fokus pada informasi earnings dan dividen, atau kedua variabel tersebut merupakan hal paling penting sebagai bahan memutuskan investasi atau mengukur prospek saham dibanding faktor lainnya. Besarnya pertumbuhan earnings dan kemampuan membagi dividen menjadi cerminan kehandalan perusahaan, dan dividen merupakan salah satu tujuan penting mereka melakukan investasi. Jadi, penelitian ini akan menguji faktorfaktor yang mempengaruhi nilai saham biasa dengan menganalisis pengaruh dividend payout ratio dan growth rate of 2

3 KOMPETENSI Jurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. 1 Januari - April earnings terhadap price earning ratio di Bursa Efek Jakarta. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENG- EMBANGAN HIPOTESIS Hartono (2003), mengungkapkan bahwa nilai saham merupakan informasi penting bagi investor untuk memutuskan atau memilih saham yang sebaiknya dibeli atau dijual dengan tepat, sehingga saham yang diputuskan tersebut dapat memberikan tingkat return yang diinginkan. Saham yang memiliki nilai pasar lebih kecil dari nilai intrinsiknya berarti bahwa saham tersebut dijual dengan harga yang murah (undervalue), karena investor membayar lebih kecil dari yang seharusnya dibayarkannya. Sebaliknya jika saham bernilai pasar lebih besar dari nilai intrinsiknya berarti bahwa saham tersebut dijual dengan harga yang mahal (overvalue). Berdasarkan hal ini maka penting bagi investor menghitung nilai intrinsik saham. Analisis yang paling banyak digunakan untuk mengukur nilai intrinsik saham ada dua macam analisis yaitu analisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis menggunakan data pasar dari saham misalnya harga dan volume, sedangkan analisis fundamental menggunakan data yang berasal dari keuangan perusahaan misalnnya laba, dividen, volume penjualan dan lain-lainnya. (Hartono,2003). Analisis teknikal Tandelilin (2001), mengemukakan bahwa analisis teknikal mendasarkan diri pada pola-pola pergerakan harga saham dari waktu ke waktu, dimana keputusan investasi didasarkan pada data-data pasar masa lalu, seperti data harga saham dan volume penjualan. Analisis teknikal berdasarkan pada anggapan bahwa harga saham ditentukan besarnya supply dan demand. Metode ini mengamati dan memperlajari perubahan-perubahan harga saham di masa lalu dengan analisis grafis. Pada analisis grafis tersebut dipelajari kemungkinan terjadinnya suatu pengulangan fluktuasi dan arah tren harga. Menurut Levy (1966) seperti yang dikutip oleh Tandelilin (2001) menyebutkan bahwa analisis teknikal memiliki asumsi dasar sebagai berikut : 1. Nilai pasar barang dan Jasa ditentukan oleh interaksi permintaan dan penawaran 2. Interaksi permintaan dan penawaran ditentukan oleh berbagai faktor, baik faktor rasional maupun faktor tidak rasional. 3. harga-harga sekuritas secara individual dan nilai pasar secara keseluruhan cenderung bergerak mengikuti suatu trend selama jangka waktu yang relatif panjang. 3

4 Rina Dwiarti Analisis Faktor-Faktor Pengaruh Nilai Saham dengan Pendekatan Price Earning Ratio 4. Trend perubahan harga dan nilai pasar dapat berubah karena perubahan hubungan permintaan dan penawarkan. Hubungan-hubungan tersebut akan biasa dideteksi dengan melihat diagram reaksi pasar yang terjadi. Analisis Fundamental Hartono (2003) mengemukakan bahwa analisis fundamental adalah analisis untuk menghitung nilai intrinsik atau nilai seharusnya suatu saham dengan menggunakan data keuangan. Nilai fundamental suatu saham merupakan salah satu cara mengetahui nilai seharusnnya suatu saham, atau mengukur apakah harga saham di pasar mencerminkan nilai sebenarnya dari perusahaan. Hasil pengukuran analisis fundamental menunjukkan nilai intrinsik suatu saham. Nilai intrinsik dipertimbangkan dengan mempertahankan unsur-unsur keuangan fundamental (Sjahrizal,1990). Jadi nilai intrinsik suatu saham adalah nilai yang mengandung kekayaan perusahaan pada saat sekarang dan unsur potensi perusahaan untuk menghimpun laba yang akan datang. Terdapat beberapa metode yang umum digunakan untuk menghitung nilai intrinsik saham yaitu pendekatan nilai sekarang (present Value approach) dan pendekatan PER (price earning ratio approach) (Hartono,2003). Pendekatan PER (price earning ratio approach). Pendekatan ini juga disebut pendekatan multiplier, dimana investor akan menghitung berapa kali (multiplier) nilai earning yang tercermin dalam harga suatu saham. Pendekatan PER (price earning ratio approach) mengambarkan rasio perbandingan antara harga saham terhadap earning perusahaan (Tandelilin,2001). Secara matematis rumus untuk menghitung PER (price earning ratio ) adalah : Harga per lembar saham PER = Earnings per lembar saham Pengaruh dividend payout ratio terhadap price earning ratio Jones (2002) mengemukakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai saham suatu perusahaan. Hal ini dijelaskan bahwa apabila kondisi asymetric information, dimana pihak manajemen memiliki informasi yang lebih banyak tentang operasi perusahaan, sementara investor di pihak lain hanya sedikit, maka besarnya dividen yang dibagikan merupakan sumber informasi bagi investor apakah perusahaan memiliki prospek yang baik 4

5 KOMPETENSI Jurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. 1 Januari - April atau buruk, dan akan menghasilkan earnings yang lebih tinggi di masa yang akan datang, sehingga investor bersedia membayar saham tersebut dengan harga yang lebih tinggi. Jadi apabila halhal lainnya dalam kondisi konstan, maka pembagian yang tinggi akan berpengaruh positif terhadap price earning ratio. Berdasar uraian di atas dapat disusun hipotesis pertama sebagai berikut : H1 : diduga dividend payout ratio secara signifikan berpengaruh positif terhadap price earning ratio. Pengaruh growth rate of Eanings terhadap price earning ratio Tingkat pertumbuhan laba mencerminkan kondisi berkembang atau tidaknya perusahaan. Informasi mengenai tingkat pertumbuhan laba menunjukkan prospek perusahaan di masa mendatang. Dari sinilah investor mengharapkan prospek yang baik atas saham yang dibelinya. Growth rate of Eanings akan mempengaruhi price earning ratio maupun nilai pasar sekuritas (Constand et. Al.,1990) Investor akan lebih menaruh kepercayaan pada perusahaan-perusahaan dengan pertumbuhan earnings yang tinggi. Dan hal tersebut akan semakin mendorong perusahaan-perusahaan meningkatkan pertumbuhan earnings yang lebih tinggi. Semakin tinggi pertumbuhan earnings perusahaan akan semakin meningkatkan nilai perusahaan. Sehingga Berdasar uraian di atas maka disimpulkan bahwa growth rate of Eanings berpengaruh positif terhadap price earning ratio. Berdasar uraian di atas maka hipotesis kedua penelitian ini adalah : H2 : diduga growth rate of Eanings secara signifikan berpengaruh positif terhadap price earning ratio METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian adalah perusahaan yang listed di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tahun Pemilihan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling, dengan kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah : a. Saham perusahaan harus terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2004 b. Laporan keuangan tahun 2004 tersedia lengkap. c. Perusahaan yang diamati adalah yang tergolong dalam industri manufaktur d. Perusahaan membagikan dividen pada akhir periode akuntansi tahun

6 Rina Dwiarti Analisis Faktor-Faktor Pengaruh Nilai Saham dengan Pendekatan Price Earning Ratio Variabel dependen price earning ratio diukur dengan komponen harga per lembar saham dibagi komponen earnings per lembar saham. Harga yang dimaksudkan disini adalah closing price (harga penutupan/akhir tahun) tahun 2004, demikian juga dengan komponen earnings per lembar saham. Dividend payout ratio merupakan bagian dari earnings per share yang dibagikan sebagai dividen. Dan growth rate of earning mencerminkan tingkat pertumbuhan earnings perusahaan. Pertumbuhan earnings perusahaan dapat dilihat dari pertumbuhan earnings per share (EPS). Data keuangan masing-masing perusahaan selanjutnya dianalisis dengan persamaan regresi cross-sectional dengan formula sebagai berikut : y = a + b1 x1 + b2 x2 + e dimana: y = price earnings ratio a = konstanta b1 dan b2 = koefisien regresi parsiil x1 = x2 = dividend payout ratio growth rate of earning Sesuai dengan hipotesis yang telah disusun diatas, dalam penelitian ini dilakukan uji T dan Uji F. Pengujian hipotesis dilakukan setelah model regresi bebas dari gejalagejala asumsi klasik agar supaya perhitungan dapat diinterpretasikan dengan akurat, efisien dan bebas dari kelemahan-kelemahan yang terjadi karena adanya gejala-gejala tersebut. Terdapat 3 asumsi klasik yang diuji dalam penelitian ini, yaitu : autokorelasi, Heteroskedastisitas dan multikolinearitas DATA DAN SAMPEL Berdasar kriteria di atas diperoleh sampel sebanyak 48 (empat puluh delapan) perusahaan dalam industri manufaktur. Perusahaan-perusahaan dalam daftar nama perusahaan diatas seluruhnya bergerak pada bidang industri manufaktur. Perusahaan-perusahaan tersebut diatas ada yang bergerak di bidang makanan dan minuman, rokok, otomotif, kosmetik dan barang keperluan rumah tangga, perkebunan, jasa komputer dan perangkatnya, restoran, hotel dan pariwisata, farmasi, kabel, pulp dan kertas, plastik dan kemasan, semen, keramik, porselin dan kaca, logam dan sejenisnya, serta kayu dan pengolahannya. Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari Indonesian capital 6

7 KOMPETENSI Jurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. 1 Januari - April Market Directory. Dan dibawah ini tabel data Price earning ratio, Dividend Payout Ratio dan Growth Rate Of Earning yaitu : Tabel 1 Data Price earning ratio, Dividend Payout Ratio dan Growth Rate Of Earning NO KODE PERUSAHAAN Price earning ratio Dividend Payout Ratio Growth Rate Of Earning DLTA 6,00 4,48 0, FAST 3,07 22,4-0,023 3 INDF 9,98 44,96-0, MYOR 0,8 0,23 0,009 5 MLBI 0,38 73,25-0, SHDA 2,06 0,6-0,28 7 TBLA 22,58 0,29-0, GGRM 4,56 53,74-0, HMSP 4,63 60,5 0, TIRT 8,59 30,5 0,2500 AKRA 9,43 32,79-0, CLPI 22,55 28,9 0, LTLS 5,56 25,54 5, SOBI 5,5 0,2 0, DPNS 9,48 48,69-6, EKAD 2,25 50,0-0, INCI 6,73 38,26 0, AKKU 8,24 8,24 2,239 9 AMFG 4,5 20,99 0, DYNA,89 39,64-0,57 2 IGAR 4,26 20,28 0, SMPL 8,9 33,07 3, TRST 9,87 48,47-0, SMGR 2,08 30,54 0, CTBN 46,4 0,4-0, LMSH 2,66 6,97 2, LION 3,75 22,08 0, ARNA 0,63 0,36 0, TOTO,49 0,38-0, IKBI 23,97 29,9 -, ASGR,58 2,2 0, ACAP 8,09 39,33 0, ASII 7,9 20,22 0,28 7

8 Rina Dwiarti Analisis Faktor-Faktor Pengaruh Nilai Saham dengan Pendekatan Price Earning Ratio 34 AUTO 6,62 0,2 0, BRAM 8,49 26,52-0, GDYR 4, 38,39 0, HEXA 5,65 0,4, INTA 6,79 0,48 0, SUGI 46,43 26,62 0, TURI 6,7 24,66 0, UNTR 5,89 0,09 0, SQBI 0,84 0,08 0, DNKS 7,6 4,62-0, KLBF 2 6,54 0, KAEF 4,64 0,29 0, MERK 8,92 54,79 0,35 47 TCID 7,56 37,82 0, UNVR 7,5 4,57 0,294 Rata-rata 5,3 23,3 0,267 Sumber : ICMD (Indonesian Capital Market Directory) Berdasar tabel diatas diketahui bahwa mean (rata-rata) dari Price earning ratio perusahan-perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah sebesar 15,13. Adapun nilai Price earning ratio tertinggi diantara ke 48 perusahaan sampel dimiliki PT. Sugi Samapersada Tbk, yaitu sebesar 146,43, dan PT. Bristol-Myers Squib Indonesia Tbk memiliki nilai Price earning ratio terendah yaitu 0,84. Rata-rata dividend payout ratio perusahaan-perusahaan di industri manufaktur adalah sebesar 23,31. Diantara ke 48 perusahaan sampel PT Bristol- Myers Squib Indonesia Tbk memiliki nilai dividend payout ratio terendah yaitu sebesar 0,08, sedangkan nilai dividend payout ratio tertinggi dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia Tbk yaitu sebesar 73,25. Growth rate of earning adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat pertumbuhan laba perusahaan. Sehingga dengan adanya perhitungan Growth rate of earning ini sebagai seorang investor tentunya akan mampu untuk menganalisis kemampuan perusahaan mencetak laba berdasarkan saham yang dimilikinya. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata Growth rate of earning dari perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah sebesar 0,

9 KOMPETENSI Jurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. 1 Januari - April HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis dilakukan setelah model regresi bebas dari gejalagejala asumsi klasik agar perhitungan dapat di interprestasikan dengan akurat atau tepat, serta efisien dan bebas dari kelemahan-kelemahan yang terjadi karena adanya gejala-gejala tersebut. Adapun pengujian klasik yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu autokorelasi, heterokedastisitas, dan multikolinieritas. Dan hasil olah data menunjukan bahwa model regresi bebas dari gejala-gejala asumsi klasik tersebut. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji apakah secara statistik masing-masing variabel independend yaitu dividend payout ratio dan growth rate of earning yang digunakan dalam penelitian berpengaruh terhadap variabel dependen (Price earning ratio ). Adapun hasil uji regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Variabel Dependen : Price earning ratio Sumber : Data diolah Tabel 2 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Variabel Koefisien Regresi T hitung Signifikansi dividend payout ratio (X) Growth rate of earning (X2) 0,0709-0,949 0,446-0,458 0,658 0,649 Constanta R 2 F hitung ,0 0,253 0,778 signifikansi F Hasil analisis pengaruh dividend payout ratio terhadap price earning ratio pada tabel menunjukkan bahwa dividend payout ratio memiliki T hitung (sebesar 0,446) yang lebih kecil dibandingkan T tabel (sebesar 2,014), Hal ini berarti bahwa secara individual dividend payout ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap price earning ratio. Pengaruh yang tidak signifikan tersebut juga ditunjukan oleh nilai signifikasi dividend payout ratio sebesar 0,658 yang lebih besar dibanding nilai α (0,05 atau 5%). Pada tabel diatas juga memberikan informasi bahwa dividend payout ratio memiliki nilai koefisien sebesar 0,0709, yang artinya bahwa jika dividend payout ratio yang diberikan kepada investor meningkat sebesar 1 satuan maka price earning ratio secara statistik akan meningkat sebesar 0,0709 satuan. Koefisisen tersebut menunjukkan bahwa pengaruh dividend payout ratio terhadap price earning ratio adalah positif. 9

10 Rina Dwiarti Analisis Faktor-Faktor Pengaruh Nilai Saham dengan Pendekatan Price Earning Ratio Hal ini berarti semakin besar dividend payout ratio semakin besar pula price earning ratio. Pengaruh tidak signifikan dividend payout ratio terhadap price earning ratio, dimungkinkan karena informasi naik atau turunnya dividend payout ratio belum dianggap hal paling penting sebagai pertimbangan penilaian saham. Jadi naik atau turun dividend payout ratio tidak secara signifikan mempengaruhi nilai saham. Meskipun tidak signifikan, hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh dividend payout ratio terhadap price earning ratio adalah positif sesuai dengan teori. Secara teori pembayaran dividen yang tinggi merupakan sinyal bagi investor bahwa saham perusahaan memiliki prospek yang baik dan akan menghasilkan earnings yang lebih tinggi di masa yang akan datang, sehingga investor bersedia membayar saham tersebut dengan harga yang lebih tinggi. Analisis pengaruh growth rate of earning terhadap price earning ratio pada tabel menunjukkan bahwa growth rate of earning memiliki T hitung -0,458, sedangkan T tabel sebesar (+/-) 2,014 pada α sebesar 5%, dari sini dapat dilihat bahwa nilai T hitung lebih kecil dari T tabel, artinya secara parsiil growth rate of earning memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap price earning ratio. Pengaruh yang tidak signifikan tersebut juga ditunjukan oleh nilai signifikasi growth rate of earning sebesar 0,649 yang lebih besar dibanding nilai α (0,05 atau 5%). Pada tabel tersebut juga memberikan informasi bahwa growth rate of earning memiliki koefisien regresi sebesar -0,949, yang artinya bahwa jika growth rate of earning meningkat sebesar 1 satuan maka price earning ratio secara statistik akan menurun sebesar 0,949 satuan. Koefisisen tersebut menunjukkan bahwa pengaruh growth rate of earning terhadap price earning ratio adalah negatif. Pengaruh negatif tersebut menunjukkan jika semakin besar growth rate of earning maka semakin kecil price earning ratio nya, dan sebaliknya. Hasil penelitian mengenai pengaruh negatif growth rate of earning terhadap price earning ratio tidak sesuai dengan hipotesis dan teori. Secara teori dijelaskan bahwa tingkat pertumbuhan laba (growth rate of earning) mencerminkan kondisi berkembang atau tidaknya perusahaan. Perusahaan yang terus meningkat tingkat pertumbuhan labanya merupakan sinyal bahwa prospek perusahaan tersebut cerah di masa mendatang, sehingga investor tidak segan untuk membeli saham perusahaan dengan harga yang lebih tinggi. Hasil penelitian tidak sesuai dengan teori dan hipotesis dimungkinkan karena lemahnya pengukuran variabel-variabel sehingga hasil penelitian tidak valid. 10

11 KOMPETENSI Jurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. 1 Januari - April Diantara dua variabel yang diteliti, growth rate of earning memiliki pengaruh lebih kuat terhadap price earning ratio dibanding dividend payout ratio. Hal ini disimpulkan berdasar nilai koefisien growth rate of earning lebih besar dibanding nilai koefisien dividend payout ratio. Uji F merupakan alat analisis untuk menguji dan mengetahui signifikansi pengaruh antara tiap-tiap variabel independen (dividend payout ratio dan Growth rate of earning ) secara bersama sama terhadap price earning ratio. Berdasar hasil olah data yang telah disajikan pada tabel 4.5 diperoleh nilai F hitung sebesar 0,253 sedangkan F tabel sebesar 3,191 pada tingkat signifikansi 5%. Dari sini dapat dilihat bahwa nilai F hitung lebih kecil dari F tabel (0,253 < 3,191) maka secara bersama-sama variabel dividend payout ratio dan growth rate of earning tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap price earning ratio. Hal ini juga dikuatkan oleh nilai signifikasinya yang lebih besar dari besar dibanding nilai α (0,05 atau 5%). Hasil tidak signifikan ini menunjukkan bahwa investor dalam menilai saham tidak hanya mempertimbangkan informasi deviden dan earning saja tapi juga variabel-variabel lainnya. Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya kemampuan variabel independen yaitu dividend payout ratio dan growth rate of earning menjelaskan variabel dependen yaitu price earning ratio secara bersama-sama. Jika koefisien determinasi semakin mendekati 0 (nol), maka semakin kecil pula kemampuan menjelaskan semua variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai koefisien determinasi semakin mendekati angka 1 maka semakin besar kemampuan menjelaskan semua variabel independen terhadap variabel dependen. Dari hasil uji determinasi (R 2 ) dan telah dijelaskan pada tabel diatas didapatkan nilai R square sebesar 0,011. Hal ini berarti hanya terdapat 1,1% yang dapat di jelaskan oleh dividend payout ratio dan growth rate of earning terhadap perubahan yang terjadi pada price earning ratio, sedangkan sisanya sebesar 98,9% dijelaskan oleh variabel lain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua variabel memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap price earning ratio baik secara parsiil maupun bersama-sama. Dan dividend payout ratio dan growth rate of earning hanya mampu sedikit menjelaskan perubahan pada price earning ratio. Hal ini semakin melemahkan dugaan bahwa bagi investor dalam menilai saham akan fokus hanya pada informasi earnings dan dividen, atau kedua variabel tersebut merupakan hal paling penting sebagai bahan memutuskan investasi atau mengukur prospek saham dibanding faktor 11

12 Rina Dwiarti Analisis Faktor-Faktor Pengaruh Nilai Saham dengan Pendekatan Price Earning Ratio lainnya. Namun dimungkinkan bahwa investor membutuhkan lebih banyak lagi variabel-variabel lain yang digunakan untuk memprospek nilai saham. Beberapa variabel selain dividend payout ratio dan pertumbuhan laba (growth of earning) yang dapat mempengaruhi price earning ratio antara lain : required rate of return, tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan, penjualan, aktiva tetap, leverage, return on equity, dan ukuran perusahaan. KESIMPULAN Dividend payout ratio memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan secara parsiil terhadap price earning ratio. Growth rate of earnings memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan secara parsiil terhadap price earning ratio. Dan growth rate of earnings memiliki pengaruh lebih besar terhadap price earning ratio dibandingkan dividend payout ratio Secara bersama-sama variabel dividend payout ratio dan growth rate of earning tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap price earning ratio. Dividend payout ratio dan growth rate of earning hanya mampu sedikit (1,1%) menjelaskan perubahan yang terjadi pada price earning ratio, sedangkan sisanya yaitu sebesar 98,9% dijelaskan oleh variabel lain. Kedua variabel (dividend payout ratio dan growth rate of earnings ) yang digunakan dalam penelitian ini belum cukup dapat digunakan sebagai informasi mengukur prospek saham pada industri manufaktur di di Bursa Efek Jakarta, karena pada penelitian ini pengaruhnya tidak signifikan terhadap price earning ratio dan hanya mampu sedikit menjelaskan perubahan pada price earning ratio, sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai variabel-variabel lain yang diduga kuat berpengaruh terhadap price earning ratio. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi pada investor dalam menilai saham, dan masukan bagi penelitian-penelitian berikutnya. DAFTAR PUSTAKA Brigham & Gapenski, 2001, Intermediate Financial Management, 7 th Edition, Dryden Press Hacourt Brance College Publishers. Constand, Richard L.,Freitas Lewis P., and Sullivan Michael J., 1990, Faktors affecting price earning ratios and Market Values of Jappanese Firms, Financial management. Cooper,Donald,R., and Schindler, Pamela,S.,2001, Bussiness Research Method, 7 th Edition, Mcgraw- Hill International Editions. 12

13 KOMPETENSI Jurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. 1 Januari - April Elton, E.J & Gruber, 1995, Modern Portfolio Theory and Investment Analysis, 5 h Edition. John Wiley & Sons, New York Gujarati, Damodar, 1999, Ekonometrika Dasar, Erlangga. Jakarta Husnan,Suad, 1990, Penggunaan P/E Ratio dalam penilaian saham: suatu analisis lebih lanjut, Manajemen Usahawan Indonesia, no 12, Desember. Mpaata, Kaziba, A., and Sartono, Agus, 1997, faktor Determaining priceearning (P/E) Ratio, Kelola no 15/ , pp Sjahrizal, 1990, Menilai Harga Saham Go Public, Manajemen Usahawan Indonesia, no 9, September. Tandelilin, Eduardus Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi pertama. BPFE UGM. Yogyakarta Husnan, Suad, 1998, Manajemen Keuangan : Teori dan Penerapan, Edisi 4, BPFE-UGM Yogyakarta, Yogyakarta Husnan, Suad. 1998, Dasar-dasar Teori Portofolio dan analisa Sekuritas, AMP YKPN, Yogyakarta Hartono, Jogiyanto, 2003, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi ketiga, BPFE UGM, Yogyakarta. Jones, C.P, 2002, Invesment : Analysis and Managemet, 8 th Edition, John Wiley & Sons.Inc. New York. Kuncoro, Mudrajad, 2001, Metode Kuantitatif : Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi Pertama, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. 13

14 PENGARUH RENTABILITAS MODAL SENDIRI TERHADAP HARGA SAHAM Oleh: Amirah Sutestri dan Umi Khabibah Abstraction This research aims to determine the financial health of go public banks, (PT Bank Internasional Indonesia Tbk / BII, PT Bank Danamon Tbk, PT Bank Central Asia Tbk / BCA, PT Bank Ega TBK, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk) and their impact on stock prices, reviewed from the point of their own profitability Equity. Because if people wants to invest funds to one of the banks, it must first look at the bank s financial condition, whether it is healthy or not. One way to look for the health condition of a bank is at its profitability Equity (RMS), which is measured by comparing the net income with the banks own capital. The analysis is using a secondary data in the form of financial statements and return rates of the mentioned banks in the period of The analytic tool is using simple regression and Correlation with the F test and T test. The results have no significant influence between the RMS and stock prices. Keyword Financial Health, go public banks,own profability Equity, stock price Penulis Amirah Sutestri, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Cokroaminoto Yogyakarta Umi Khabibah, Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Cokroaminoto Yogyakarta KOMPETENSI Jurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. 1 Januari - April 2010 Fak. Ekonomi - Universitas Cokroaminoto Yogyakarta ISSN: A. PENDAHULUAN Bank merupakan salah satu Lembaga Keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang Keuangan, yang dalam operasinya adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam bentuk pemberian kredit dan dalam bentuk-bentuk lain. Dengan demikian Bank sebagai suatu badan berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary) dari dua pihak, yaitu dari pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dan pihak yang kekurangan dana (defisit unit). Hal ini juga yang menyebabkan Lembaga Bank disebut sebagai Lembaga Kepercayaan, artinya pihak yang kelebihan dana mempercayakan sepenuhnya kepada Bank untuk mengelola dananya termasuk menyalurkannya kepada pihak yang kekurangan atau memerlukan dana berupa kredit. Oleh karena itu untuk menjaga kepercayaan masyarakat, Bank harus beroperasi secara efektif dan efisien untuk mencapai tingkat kesehatan Bank yang dapat diukur dengan melihat likuiditas dan Rentabilitasnya, sebagai bukti bahwa Bank tersebut dapat mempertanggungjawabkan kewajiban 14

15 KOMPETENSI Jurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. 1 Januari - April yang harus dipenuhinya. Apalagi bagi Bank-Bank yang telah go public, laporan keuangannya harus dipublikasikan, agar masyarakat luas dapat mengerti kondisi kesehatan keuangan Bank tersebut. Dari Laporan Keuangannya tersebut dapat dianalisis tingkat kesehatan keuangan suatu Bank. Sehingga kalau kita akan membeli saham dari Bank yang go public tidak ragu-ragu atau khawatir lagi. Selain itu dengan melihat rasio keuangan dapat juga dipakai sebagai indikator sistem peringatan awal (early warning system) terhadap kemajuan dan kemunduran kondisi keuangan suatu perusahaan. Untuk Bank-Bank yang telah memublik, kinerja perusahaan lazim diukur dengan menggunakan perubahan harga saham dan retun saham, karena harga saham merupakan fungsi dari nilai perusahaan. Apabila kinerja sebuah perusahaan publik meningkat, nilai keusahaannya akan semakin tinggi, yang diapresiasi oleh pasar dalam bentuk kenaikan harga saham. Dan sebaliknya berita yang tidak baik tentang kinerja perusahaan akan diikuti dengan penurunan harga saham perusahaan di pasar modal. Penilaian kinerja itu sendiri dapat dilihat dengan berbagai indikator. Permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kinerja Bank-Bank yang go publik terhadap Harga saham di Pasar Modal, ditinjau dari tingkat Rentabilitas Modal Sendiri (RMS) Bank yang bersangkutan, dalam hal ini dibatasi hanya pada enam bank (PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank Danamon Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mega Tbk, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk) yang go publik di BEI, apakah tingkat keuntungan yang diperolehnya dapat mempengaruhi harga saham. B. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPO- TESIS Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan salah satu sistem informasi yang nantinya membantu pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi. Informasi yang diberikan oleh laporan keuangan dapat dipergunakan untuk mengetahui posisi keuangan dan hasil yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu, oleh sebab itu laporan keuangan dapat juga sebagai dasar interprestasi untuk alat analisis dan evaluasi perusahaan. Pengertian laporan keuangan menurut Martono : 15

16 Amirah Sutestri dan Umi Khabibah Pengaruh Rentabilitas Modal Sendiri Terhadap Harga Saham Laporan keuangan (Financial Statement) merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu bank pada suatu periode tertentu (Martono, 2002:62). Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (Dwi Prastowo, 2005:5). Tujuan penyusunan laporan keuangan suatu bank secara umum adalah sebagai berikut (Martono, 2002:63): - Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva, kewajiban dan modal bank pada waktu tertentu. - Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari pendapatan yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu. - Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam aktiva, kewajiban dan modal suatu bank Memberikan informasi tentang kinerja manajemen bank dalam suatu periode. Dengan demikian laporan keuangan disamping menggambarkan kondisi keuangan suatu bank juga untuk menilai kinerja manajemen bank yang bersangkutan. Penilaian kinerja manajemen akan menjadi dasar apakah manajemen berhasil atau tidak dalam melaksanakan kebijakan yang telah digariskan dalam bidang manajemen keuangan khususnya dan hal ini akan tergambar dari laporan keuangan yang disusun oleh pihak manajemen. Laporan keuangan yang lengkap biasanya akan meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan, termasuk juga skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan keuangan. Rentibilitas Modal Sendiri RMS adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di suatu pihak dengan jumlah modal sendiri menghasilkan laba tersebut di lain pihak (Bambang Riyanto, 1995:44). Atau dengan kata lain dapatlah dikatakan bahwa Rentabilitas Modal Sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan keuntungan. 16

17 KOMPETENSI Jurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. 1 Januari - April Rumus : keuntungan setelah pajak RMS = x100% modal sendiri Laba yang diperhitungkan untuk menghitung Rentabilitas Modal Sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan pajak perseroan atau income Tax ( EAT : Earning After Tax ) sedang modal yang diperhitungkan hanyalah modal sendiri yang bekerja di dalam bank. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri merupakan rasio rentabilitas yang paling komperhensif. Rasio keuangan tersebut terbentuk oleh keseluruhan hasil kebijakan dan kegiatan perbankan. Rentabilitas Modal Sendiri berdasarkan SK mentri keuangan RI no 826/ KMK: 013/1992 pasal 5 tentang definisi rentabilitas. Perbandingan laba sebelum pajak dengan rata-rata modal yang digunakan dalam tahun yang bersangkutan. Laba sebelum pajak tidak termasuk laba hasil penjualan aktiva tetap. Sedangkan yang dimaksud modal rata-rata yang digunakan adalah rata-rata aktiva lancar ditambah dengan aktiva tetap neraca termasuk pada awal tahun dan akhir tahun. Bagi perusahaan keuntungan adalah hal yang ingin dicapai. Namun keuntungan yang besar bukanlah merupakan ukuran bahwa perusahaan telah bekerja dengan efisien. Perhatian perusahaan yang lebih penting dibanding dari upaya memperbesar laba, adalah upaya untuk mempertinggi rentabilitas. Dimana laba yang diperhitungkan untuk menghitung Rentabilitas Modal Sendiri adalah laba bersih yaitu laba usaha setelah dikurangi bunga modal asing dan pajak perseroan, sedangkan modal yang diperhitungkan hanya modal sendiri yang bekerja di dalam perusahaan. Dengan mengukur Rentabilitas Modal Sendiri diharapkan manajemen perusahaan maupun pemilik modal sendiri dapat memahami kondisi finansial perusahaan terutama dari sisi rentabilitas. Sehingga dapat dijadikan sebagai acuan terhadap perencanaan laba maupun modal yang akan datang. Pasar Modal Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai 17

18 Amirah Sutestri dan Umi Khabibah Pengaruh Rentabilitas Modal Sendiri Terhadap Harga Saham sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain. Pengertian Saham Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham adalah tanda penyertaan modal pada suatu Perseroan Terbatas (PT). Manfaat yang diperoleh dari pemilikan saham adalah sebagai berikut (Algifari, 2002:188): 1. Dividen adalah bagian dari keuntungan yang dibagikan kepada pemegang saham yang biasanya dibagikan pada akhir tahun buku. Dividen saham terdiri dari 3 macam, yaitu dividen tunai, dividen saham, dan dividen bonus. 2. Capital gain yaitu keuntungan yang diperoleh dari selisih positif harga beli dan harga jual saham. 3. Manfaat non-financial, yaitu mempunyai hak suara dalam menentukan arah dan kebijakan perusahaan. Saham yang diterbitkan emiten ada 2 macam, yaitu saham biasa (common stock) dan saham istimewa (preferred stock). Pembedaan saham ini berdasarkan pada hak yang melekat pada saham tersebut. Hak ini meliputi hak atas menerima dividen, memperoleh bagian kekayaan jika perusahaan dilikuidasi setelah dikurang semua kewajiban-kewajiban perusahaan. Pengertian Harga Saham Harga saham terbentuk dari proses permintaan dan penawaran yang terjadi di bursa. Harga saham akan berfluktuasi sesuai dengan informasi baik yang berasal dari dalam maupun yang berasal dari luar perusahaan. Informasi yang berasal dari dalam perusahaan adalah penilaian kinerja perusahaan, pengumuman laba perusahaan, pergantian pengurus perusahaan, pengumuman pembagian dividen dan informasi lain yang menyangkut operasi perusahaan. Informasi yang berasal dari luar perusahaan adalah isu-isu politik, situasi keamanan kota atau negara, perkembangan perusahaan pesaing, dan informasi lainnya. 18

19 KOMPETENSI Jurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. 1 Januari - April Dalam menentukan suatu saham yang akan dibeli pada dasarnya harus dinilai terlebih dahulu agar terhindar dari kaidah spekulasi dan menghindari kerugian yang tidak diharapkan. Harga saham di pasar modal berfluktuasi dari waktu ke waktu. Dari fluktuasi harga itu terdapat peluang untuk memperoleh keuntungan (capital gain) dan peluang menderita kerugian. Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau lesu. Dengan adanya indeks, kita dapat mengetahui trend pergerakan harga saham saat ini; apakah sedang naik, stabil atau turun. Misal, jika di awal bulan nilai indeks 300 dan saat ini di akhir bulan menjadi 360, maka kita dapat mengatakan bahwa secara rata-rata harga saham mengalami peningkatan sebesar 20%. Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investor untuk menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu atau beberapa saham. Karena harga-harga saham bergerak dalam hitungan detik dan menit, maka nilai indeks pun bergerak turun naik dalam hitungan waktu yang cepat pula. Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham Bursa saham adalah tempat dimana perusahaan dapat menawarkan sahamnya untuk dijual. Mereka melakukan hal ini melalui penawaran perdana (IPO). Setelah penawaran perdana, ribuan atau jutaan investor yang telah membeli saham tersebut dapat kembali ke bursa saham untuk menjual sahamnya kepada investor yang lain, sehingga dimulailah perdagangan saham. Bursa saham hanyalah semacam tempat penampungan untuk perdagangan ini. Faktor-faktor yang menyebabkan gejolak harga saham dapat dibagi menjadi faktor makro dan mikro. Faktor makro adalah faktor-faktor yang mempengaruhi ekonomi secara keseluruhan. Tingkat suku bunga yang tinggi, inflasi, tingkat produktivitas nasional, politik dan lain sebagainya dapat memiliki dampak penting pada potensi keuntungan perusahaan hingga pada akhirnya juga akan mempengaruhi harga sahamnya. Faktor mikro adalah faktor-faktor yang berdampak secara langsung pada perusahaan itu sendiri. Perubahan manajemen, harga dan ketersediaan bahan mentah, produktivitas pekerja dan lain sebagainya yang akan dapat mempengaruhi kinerja keuntungan perusahaan tersebut secara individual. 19

20 Amirah Sutestri dan Umi Khabibah Pengaruh Rentabilitas Modal Sendiri Terhadap Harga Saham Hipotesis Ada pengaruh yang signifikan antara Rentabilitas Modal Sendiri yang diperoleh dengan harga saham perbankan. C. Metodologi Penelitian 1. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus pada perbankan yang go publik di BEI. 2. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek penelitian yang digunakan adalah enam perbankan (PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank Danamon Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Mega Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk) yang go publik di BEI dengan obyek penelitian berupa laporan keuangan perbankan selama periode tahun Sumber Data Data-data yang digunakan dalam peneletian ini berupa data sekunder, yaitu data-data yang diterbitkan oleh pihak perusahaan namun diperoleh secara langsung atau kata lain data yang diperoleh dari luar perusahaan, seperti daftar perbankan yang go-public, sejarah umum perkembangan perbankan, dan laporan perkembangan perbankan (PT. Bank Internasional Indonesia Tbk., PT. Bak Danamon Tbk., PT. Bank Central Asia Tbk., PT. Bank Mega Tbk., PT. Bank OCBC NISP Tbk., dan PT. Bank CIMB Niaga Tbk.) yang semuanya diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). 4. Metode Pengumpulan Data Adapun metode pengumupulan data yang digunakan adalah: a. Dokumentasi Adalah salah satu teknik dari metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membuat salinan atau menggandakan arsip dan catatan-catatan tentang perbankan pada BEI. b. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data dengan cara membaca, mempelajari, memahami dan menganalisis buku-buku atau literatur yang berkaitan dengan obyek penelitian. 5. Metode Analisis Data a. Variabel Bebas (independent variabel) yang digunakan adalah Rentabilitas Modal Sendiri (RMS). RMS 20

21 KOMPETENSI Jurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. 1 Januari - April adalah perbandingan antara jumlah laba tersedia bagi pemilik modal sendiri di suatu pihak dengan jumlah modal sendiri menghasilkan laba tersebut di lain pihak (Bambang Riyanto, 1995:44). keuntungan setelah pajak RMS = x100% modal sendiri Variabel tergantung (Dependent Variabel) yaitu suatu variabel yang mempunyai ketergantungan dengan variabel lain. Variabel tergantung yang digunakan adalah harga saham. n ( XY) ( X) ( Y) b= n ( X) 2 - ( X) 2 Keterangan: Y = X = Variabel tergantung (Harga saham) Variabel bebas (Rentabilitas Modal Sendiri) n = Banyaknya pasangan data a = Intersep b = Koefisien arah garis regresi b. Analisis Regresi Sederhana Analisis yang digunakan untuk mengetahui variabel bebas terhadap variabel tergantung serta hubungan yang terjadi diantara kedua variabel baik hubungan positif ataukah negatif. Hubungan kedua variabel tersebut ditunjukan dengan persamaan garis regresi sederhana sebabagai berikut (Haryono Subiyakto, 2001:206): Y = a + bx y b ( X) a = n c. Uji F hitung Perumusan hipotesis. Ho : β = 0 artinya tidak ada pengaruh signifikan RMS terhadap harga saham perbankan Ha : β 0 artinya ada pengaruh signifikan RMS terhadap harga saham perbankan. Selanjutnya untuk mengetahui signifikasi maka diuji koefisiensi regresi dengan menggunakan koefisien regresi F, rumusnya sebagai berikut (Zaenal Mustafa, 1995:115): 21

22 Amirah Sutestri dan Umi Khabibah Pengaruh Rentabilitas Modal Sendiri Terhadap Harga Saham KR reg F reg = = KR sim R 2 Y 2 dimana KR reg = K (1 R 2 ) Y 2 KR sim = n 1 k n XY ( X )( Y) r = n X 2 - ( X) 2. n Y 2 - ( Y ) 2 Keterangan: r = koefisien korelasi n = besarnya sampel X = Rentabilitas Modal Sendiri Keterangan: Y = Harga saham F reg = Harga Statistik F KR reg = Kuadrat Rerata Regresi KR sim = Kuadrat Rerata Simpanan Kesimpulan Jika F hitung > F tabel menolak Ho atau menerima Ha artinya ada pengaruh signifikan Jika F hitung < F tabel menerima Ho atau menolak Ha artinya tidak ada pengaruh signifikan. d. Analisis Korelasi Digunakan untuk mencari koefisiensi korelasi dengan rumus sebagai berikut Haryono Subiyakto, 2001:217 ) : e. Uji T hitung Perumusan hipotesis. Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara RMS dengan harga saham perbankan Ha : Ada hubungan yang signifikan antara RMS dengan harga saham perbankan Pengujian ini dilakukan untuk menguji keeratan hubungan variabel independent terhadap variabel dependent dalam perhitungan analisis korelasi. Untuk melakukan pengujian maka digunakan rumus sebagai berikut (Haryono Subiyakto, 2001:219): 22

23 KOMPETENSI Jurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. 1 Januari - April T hitung Th = Dimana: Th = T hitung yang dicari r = Koefisien Korelasi n = banyaknya data Kriteria pengujian adalah digunakan taraf kesalahan ( ) = 0,05 t table = ( /2 ; n-2 ) = 0,025 Kesimpulan: Jika T hitung > T tabel + dan jika T hitung < T tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan signifikan D. PEMBAHASAN 1. Analisis Rentabilitas Modal Sendiri Analisis rentabilitas modal sendiri dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan keuntungan. Dengan kriteria bahwa perusahaan yang sehat bila mempunyai RMS diatas 20 % atau RMS nya harus diatas suku bunga maupun tingkat inflasi, maka dari data-data bank yang ada pada tahun 1998 s/d tahun 2007 adalah sebagai berikut : a. PT. Bank Internasional Indonesia (BII), perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri tidak ada yang mencapai 20 %, paling tinggi sebesar 19,51%, bahkan pernah mengalami kerugian b. PT. Bank Danamon, perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri nya, pernah mencapai 30,86 %, tetapi juga pernah mengalami kerugian c. PT. Bank Central Asia (BCA), perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri, tertinggi 31,92 % dan terendah 12,52 % d. PT. Bank OCBC NISP, perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri tertinggi 21,03 dan terendah 5,99 % e. PT. Bank Mega, perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri, paling tinggi 66, 45% sekali, kemudian paling tinggi 26,58% dan paling rendah 6,43% f. PT. Bank CIMB Niaga, perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri, paling tinggi 27,94% dan paling ren- 23

24 Amirah Sutestri dan Umi Khabibah Pengaruh Rentabilitas Modal Sendiri Terhadap Harga Saham dah5,92& bahkan pernahjuga mengalami kerugian 2. Analisis Regresi Linier Sederhana Secara matematis hasil dari analisis regresi linier sederhana pada: a. Bank Internasional Indonesia tersebut dapat ditulis : Y = 152, ,337 X Konstanta a = 152,967 Artinya apabila RMS (X) tidak ada atau sama dengan nol maka harga saham yang terjadi adalah sebesar Rp 152,967. b = 0,337 artinya bahwa variabel rentabilitas hanya mampu memberikan kontribusi yang positif atau secara statistik dapat dikatakan apabila rentabilitas (b) naik sebesar 1 poin, maka akan diikuti oleh kenaikan harga saham sebesar 0,337 poin. b. Bank Danamon tersebut dapat ditulis : Y = 2.648, ,291 X Konstanta a = 2.648,317 Artinya apabila RMS (X) tidak ada atau sama dengan nol maka harga saham yang terjadi adalah sebesar Rp 2.648,317. b = 34,291 artinya bahwa variabel rentabilitas hanya mampu memberikan kontribusi yang positif atau secara statistik dapat dikatakan apabila rentabilitas (b) naik sebesar 1 poin, maka akan diikuti oleh kenaikan harga saham sebesar 34,291 poin. c. Bank Central Asia (BCA) tersebut dapat ditulis : Y = 3.637, ,241 X Konstanta a = 3.637,512 Artinya apabila RMS (X) tidak ada atau sama dengan nol maka harga saham yang terjadi adalah sebesar Rp 3.637,512. b = -17,241 artinya bahwa variabel rentabilitas hanya mampu memberikan kontribusi yang negatif atau secara statistik dapat dikatakan apabila rentabilitas (b) turun sebesar 1 poin, maka akan diikuti oleh penurunan harga saham sebesar -17,241 poin. 24

25 KOMPETENSI Jurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Vol. 8 No. 1 Januari - April d. Bank OCBC NISP tersebut dapat ditulis : Y = 747, ,688 X Konstanta a = 747,869 Artinya apabila RMS (X) tidak ada atau sama dengan nol maka harga saham yang terjadi adalah sebesar Rp 747,869. b = -15,688 artinya bahwa variabel rentabilitas hanya mampu memberikan kontribusi yang negatif atau secara statistik dapat dikatakan apabila rentabilitas (b) turun sebesar 1 poin, maka akan diikuti oleh penurunan harga saham sebesar -15,688 poin. e. Bank Mega tersebut dapat ditulis : Y = 1.744, ,736 X Konstanta a = 1.744,403 Artinya apabila RMS (X) tidak ada atau sama dengan nol maka harga saham yang terjadi adalah sebesar Rp 1.744,403. b = -6,736 Artinya bahwa variabel rentabilitas hanya mampu memberikan kontribusi yang negatif atau secara statistik dapat dikatakan apabila rentabilitas (b) turun sebesar 1 poin, maka akan diikuti oleh penurunan harga saham sebesar -6,736 poin. f. Bank CIMB Niaga tersebut dapat ditulis : Y = 338, ,145 X Konstanta a = 338,798 Artinya apabila RMS (X) tidak ada atau sama dengan nol maka harga saham yang terjadi adalah sebesar Rp 338,798. b = 1,145 artinya bahwa variabel rentabilitas hanya mampu memberikan kontribusi yang positif atau secara statistik dapat dikatakan apabila rentabilitas (b) naik sebesar 1 poin, maka akan diikuti oleh kenaikan harga saham sebesar 1,145 poin. 3. Uji Hipotesis Untuk menguji pengaruh dari variabel independent terhadap variabel dependent digunakan koefisien regresi yaitu uji F, sedangkan untuk mengetahui signifikansi dari variabel tersebut telah ditetapkan hipotesis sebagai berikut : 25

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM BIASA DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM BIASA DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM BIASA DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO PENDAHULUAN Mengukur nilai suatu saham adalah hal yang penting dilakukan oleh seorang investor, karena hal ini adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk menentukan besarnya bagian

I. PENDAHULUAN. Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk menentukan besarnya bagian I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk menentukan besarnya bagian pendapatan (earning) yang akan dibagikan kepada para pemegang saham dan bagian yang akan ditahan

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO

PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO Oleh : Raharjo 1, Mafudi 2 dan Sunarmo 3 1 Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Model estimasi..., Andriyatno, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Model estimasi..., Andriyatno, FE UI, 2010. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Investor dan analis sekuritas memiliki cara-cara tersendiri untuk menentukan saham yang akan dibelinya, namun umumnya tidak terlepas dari analisis terhadap

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Pada Saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta Tahun 2000-2002.

Lebih terperinci

ANALISIS FUNDAMENTAL DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO

ANALISIS FUNDAMENTAL DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO ANALISIS FUNDAMENTAL DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO UNTUK MENILAI KEWAJARAN HARGA SAHAM DAN KEPUTUSAN INVESTASI (Studi Pada Perusahaan Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga yang Listing Di

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Fica Marcellyna (ficamarcellyna@ymail.com) Titin Hartini Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak: Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mungkin dihadapkan pada masalah bagaimana kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mungkin dihadapkan pada masalah bagaimana kelebihan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap individu mungkin dihadapkan pada masalah bagaimana kelebihan penghasilan mereka akan disimpan atau di investasikan. Tersedia berbagai alternative yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atas perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages dan Consumers Goods yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2009 2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perkembangan Kesehatan Bank terhadap Return Saham pada Industri Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. 4.1.1. Kondisi Risk/Non Performing

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2015 Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi strata I pada Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Harga saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO

PENGARUH CURRENT RATIO PENGARUH CURRENT RATIO, EARNINGS PER SHARE DAN RASIO PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010 2014 AHSAN ARYA GUNA NPM: 141090292 Mahasiswa

Lebih terperinci

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011)

Lebih terperinci

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B ANALISIS RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2015) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH RASIO KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN NASKAH PUBLIKASI PENGARUH RASIO KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2008-2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : UTAMI NING TYASILA B100110009 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return yang optimal yaitu melalui dividen dan capital gain. Selain memberikan return, risiko yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal Ada bermacam-macam pengertian pasar modal, namun pada dasarnya pengertian pasar modal adalah sama. Dibawah ini ada

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini perusahaan-perusahaan pada sektor manufaktur

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini perusahaan-perusahaan pada sektor manufaktur BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini perusahaan-perusahaan pada sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2011. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN 82 BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kausalitas yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995 menyatakan bahwa Pasar

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995 menyatakan bahwa Pasar BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995 menyatakan bahwa Pasar Modal yaitu sebagai suatu kegiatan yang bersangkutan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Blue chip Istilah ini sebenarnya berasal dari istilah di kasino, di mana blue chip mengacu pada counter yang memiliki nilai paling besar. saham blue chip

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan investasi merupakan pertimbangan untuk harapan. meningkatnya nilai dan perhatian terhadap memperkecil resiko di masa

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan investasi merupakan pertimbangan untuk harapan. meningkatnya nilai dan perhatian terhadap memperkecil resiko di masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keputusan investasi merupakan pertimbangan untuk harapan meningkatnya nilai dan perhatian terhadap memperkecil resiko di masa mendatang. Proses penilaian investasi memerlukan

Lebih terperinci

BAB II TIMJAUAN PUSTAKA

BAB II TIMJAUAN PUSTAKA BAB II TIMJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pasar Modal Secara umum, pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran arus instrumen keuangan jangka panjang, umumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan suatu Negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang banyak sehingga perlu ada usaha yang mengarah pada dana investasi yang bersumber dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keuangan tahunan yang diteliti adalah laporan keuangan tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keuangan tahunan yang diteliti adalah laporan keuangan tahun BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di BEI. Laporan keuangan tahunan yang diteliti adalah laporan keuangan tahun 2008-2010. Daftar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode dokumentasi, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode dokumentasi, yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode dokumentasi, yaitu memperoleh data dari dokumen berupa laporan keuangan dan laporan harga saham

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Bentuk penelitian ini merupakan penelitian kausalitas. Penelitian kausalitas merupakan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara 2 variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PERBANKAN DI BEI PERIODE

PENGARUH RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PERBANKAN DI BEI PERIODE PENGARUH RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PERBANKAN DI BEI PERIODE 2008-2010 Renna Magdalena Program Studi Akuntansi Universitas Pelita Harapan Surabaya Surabaya-Indonesia renna.magdalena@uphsurabaya.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Indriantoro dan Supomo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Indriantoro dan Supomo BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Indriantoro dan Supomo (2007:56) ialah: Karakteristik tertentu yang mempunyai nilai, skor atau ukuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari masyarakat untuk kemudian digunakan ke sektor yang lebih produktif. Proses pembentukan modal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan eceran yang terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode ) ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode 2007-2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

1. Pendahuluan A. Latar Belakang. BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 19, Nomor 2, Desember 2015, hlm 79-88

1. Pendahuluan A. Latar Belakang. BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 19, Nomor 2, Desember 2015, hlm 79-88 PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia telah memasuki tahapan baru yaitu tahap dimana peran pasar modal telah menjadi sangat penting sehingga pasar modal dijadikan salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Penentuan Sampel Peneletian Populasi yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014. Pemilihan perusahaan manufaktur sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini yang menjadi penelitian adalah seluruh perusahaan LQ 45 yang listing di BEI pada tahun 2010-2014, dimana perusahaan tersebut

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

EVALUASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

EVALUASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI EVALUASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI Rina Dwiarti, SE, M.Si Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan keuangan yang lengkap (Annual

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, publik ( autoritas ) maupun perusahaan swasta. Pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, publik ( autoritas ) maupun perusahaan swasta. Pasar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep-Konsep Dasar 2.1.1 Pasar Modal. Menurut Suad Husnan ( 1999 ) pasar modal didefinisikan sebagai suatu pasar untuk berbagai instrumen keuangan ( sekuritas ) jangka panjang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2011)

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA Dara Arum Sari, Mahsina, Juliani Pudjowati Program Studi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian asosiatif kausal.

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian asosiatif kausal. BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian asosiatif kausal. Penelitian asosiatif kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara

Lebih terperinci

Pengaruh Return On Investment Dan Earning Per Share terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Perbankan Swasta yang Go Public dan Terdaftar di BEI)

Pengaruh Return On Investment Dan Earning Per Share terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Perbankan Swasta yang Go Public dan Terdaftar di BEI) 1 Pengaruh Return On Investment Dan Earning Per Share terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Perbankan Swasta yang Go Public dan Terdaftar di BEI) M. Taufiq Noor Rokhman Abstract. Return On Investmet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu-individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus

BAB I PENDAHULUAN. individu-individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum, pasar modal adalah tempat pertemuan antara penawaran dengan permintaan surat berharga. Di tempat inilah para pelaku pasar yaitu individu-individu atau badan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini didesain dengan menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antara satu variabel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk 14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan dana. Pasar modal merupakan mediator antara pihak yang kelebihan dana

Lebih terperinci

Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang paling tidak,

Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang paling tidak, BAB HI METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang paling tidak, pernah membagikan dividen satu kali pada tahun 1999 sampai dengan 2003. Perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH ARUS KAS DAN DEVIDEN TUNAI TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

PENGARUH ARUS KAS DAN DEVIDEN TUNAI TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI PENGARUH ARUS KAS DAN DEVIDEN TUNAI TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Financial Intermediary, menjadi semakin dibutuhkan dalam perekonomian,

BAB I PENDAHULUAN. Financial Intermediary, menjadi semakin dibutuhkan dalam perekonomian, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri perbankan memegang peranan penting bagi perekonomian yaitu sebagai Financial Intermediary, menjadi semakin dibutuhkan dalam perekonomian, terutama dalam

Lebih terperinci

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ),

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ), 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel penelitian a. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab atau berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI. Sampel yang digunakan adalah perusahaan pemecah saham

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: Initial Public Offering, Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words: Initial Public Offering, Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Universitas Kristen Maranatha EFFECT OF RETURN ON EQUITY (ROE), EARNING PER SHARE (EPS) AND DEBT EQUITY RATIO (DER) TO AFTER MARKET PRICE OF SHARES ISSUER INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) (Research In Companies That listing on the Stock

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tempat yang tepat bagi peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. tempat yang tepat bagi peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan peneliti BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik dan merupakan data sekunder, yaitu data penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data laporan keuangan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang dipublikasikan perusahan

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna

Lebih terperinci

PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN DI BEI TAHUN

PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN DI BEI TAHUN PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN DI BEI TAHUN 2014-2015 Anita Suwandani, Suhendro, Anita Wijayanti anita.suwandani@yahoo.com FE UNIBA Surakarta

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh: PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN HUTANG DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2015) Disusun sebagai salah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Pojok Bursa Efek Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang B. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA Nama : Elin Septiana NPM : 20208431 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Prof. Dr.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini adalah bank yang terdaftar di BEI dari tahun 2008 2011. Bank merupakan sebuah lembaga intermediasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitan ini dilakukan di Jakarta, provinsi DKI Jakarta, pada bulan November 2016 sampai dengan Januari 2017. Sumber penelitian dari Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu & Tempat Penelitian Penelitian dilakukan terhadap perusahaan yang tergabung dalam Perusahaan Disektor Industri Barang Konsumsi periode 2011 2013. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek / Objek Perusahaan Perusahan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2011-2014. B. Tehnik Pengambilan Sampel Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

PENDANA. (Studi. Disusun Oleh: ARI RTA

PENDANA. (Studi. Disusun Oleh: ARI RTA NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANA AAN DAN KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna kepada investor, kreditor,

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna kepada investor, kreditor, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Statement of Financial Accounting Concepts No.1 tujuan pertama laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna kepada investor, kreditor, calon investor

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI LQ-45

PENGARUH EARNING PER SHARE DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI LQ-45 PENGARUH EARNING PER SHARE DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI LQ-45 Veranita Novita E-mail : veranitanovita@gmail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan data penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti BAB III DESAIN PENELITIAN III.1. Jenis dan Sumber Data Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dan Laporan

BAB III. Metode Penelitian. diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dan Laporan BAB III Metode Penelitian 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data sekunder. Semua data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari Indonesian Capital

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. return yang optimal melalui dividen dan capital gain. Investor yang

BAB I PENDAHULUAN. return yang optimal melalui dividen dan capital gain. Investor yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saham merupakan salah satu instrumen investasi untuk mendapatkan return yang optimal melalui dividen dan capital gain. Investor yang berinvestasi dalam saham

Lebih terperinci

Analisis Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Analisis Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI) Analisis Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI) Ledi Lasni Jurusan Akuntansi Falkultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang.

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. pendapatan atau tingkat pengembalian investasi, baik berupa dividen maupun

I PENDAHULUAN. pendapatan atau tingkat pengembalian investasi, baik berupa dividen maupun I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kemakmuran dengan memperoleh pendapatan atau tingkat pengembalian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012) 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang sebelumnya telah dilakukan berkaitan dengan topik yang serupa antara lain: 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pasar Modal Menurut Tandelilin (2001) pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder, yaitu data yang berasal dari pihak lain yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

Firman, Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan...

Firman, Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan... 1 Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar Di BEI Periode Tahun 2010-2012 (Analysis of Influence Financial Performance to Share Price at

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk mengadakan penelitian ini secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut : EVA (X1) ROA (X2) ROE (X3) Harga Saham (Y)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam portofolio sering disebut dengan return. Return merupakan hasil yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam portofolio sering disebut dengan return. Return merupakan hasil yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tingkat Pengembalian Saham Pada dasarnya tujuan investasi adalah memperoleh imbalan atas dana yang ditanamkanya, imbalan ini sering disebut dengan tingkat pengembalian saham

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh profitabilitas, likuiditas dan leverage terhadap dividend payout ratio pada

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Astra International, Tbk)

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Astra International, Tbk) PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Astra International, Tbk) Oleh RUSLI KARYANA NPM. 083403153 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Belakangan ini persaingan dalam dunia ekonomi semakin meningkat karena munculnya berbagai pelaku usaha dalam berbagai segmen industri dengan sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu atau kelompok yang akan memulai usaha pasti membutuhkan modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan sebuah usaha. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam arus globalisasi sekarang ini, setiap individu ataupun keluarga pasti

BAB I PENDAHULUAN. Dalam arus globalisasi sekarang ini, setiap individu ataupun keluarga pasti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam arus globalisasi sekarang ini, setiap individu ataupun keluarga pasti menginginkan untuk hidup berkecukupan atau bisa disebut kaya dalam arti finansial.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengamatan dalam satu atau seluruh kumpulan elemen penelitian yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengamatan dalam satu atau seluruh kumpulan elemen penelitian yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi Dan Sampel Populasi adalah keseluruhan kumpulan elemen yang menjadi pengamatan dalam satu atau seluruh kumpulan elemen penelitian yang dapat digunakan dalam membuat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Konsep Saham dan Return Saham Pada sebuah perusahaan publik, tujuan dari manajemen adalah memaksimalkan harga saham perusahaan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. publik yang melakukan pengungkapan sosial dalam annual report-nya dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. publik yang melakukan pengungkapan sosial dalam annual report-nya dan 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data penelitian ini adalah sekunder yaitu data penelitian yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari sumber yang telah ada, yaitu data

Lebih terperinci

Populasi dalam penelitian ini adaiah perusahaan yang terdaftar di Bursa. representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

Populasi dalam penelitian ini adaiah perusahaan yang terdaftar di Bursa. representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adaiah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selamaempat tahun terakhir, yaitu dari tahun 2001-2005. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau

Lebih terperinci