KASUS PENYIMPANGAN KODE ETIK DALAM PROFESI ARSITEK. Djoko Pratikto,IAI
|
|
- Yuliani Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KASUS PENYIMPANGAN KODE ETIK DALAM PROFESI ARSITEK Djoko Pratikto,IAI Abstrak Kode Etik dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek bagi anggota IAI disusun dengan tujuan untuk mengatur para arsitek anggota IAI dalam melaksanakan tugas profesionalnya sesuai dengan prilaku dan moral sebagai arsitek yang beretika. Artinya bahwa seorang arsitek profesional dalam menjalankan tugas profesionalnya dilandasi dengan panggilan hati nurani, didasarkan pada moral agama yang dianutnya untuk melaksanakan bidang ilmu yang dikuasainya dengan taat azas kepada para pengguna jasa dengan penuh tanggung jawab. Menyimpang dari aturan yang tercantum dalam Kode Etik dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek para anggota IAI akan mendapatkan sangsi organisasi. Namun pelanggaran tersebut apabila masuk ke ranah hukum akan diselesaikan secara hukum pula di Pengadilan. Aturan yang ada di Kode Etik tersebut sudah jelas, namun dalam prakteknya banyak para arsitek yang melanggar etika ini. Secara moral para arsitek yang baik berkewajiban untuk mengingatkan dan memberi pengertian pada rekan sejawatnya yang mungkin kurang memahami tentang etika yang tercantum dalam Kode Etik dan Kaidah Tata laku Profesu Arsitek bagi anggota IAI. Pemberian pemahaman dan pengertian tentang arsitek yang beretika dapat melalui penataran kode etik dan kaidah tata laku profesi arsitek bagi para arsitek dan calon arsitek profesinal. Tujuan pelatihan atau penataran kode Etik dan Kaidan Tata Laku Profesi Arsitek bagi anggota IAI adalah untuk memberikan bekal bagi calon arsitek dan arsitek professional, agar dalam menjalankan praktek profesionalnya mempunyai sikap prilaku serta moral yang baik dan bertanggng jawab terhadap profesinya. Kata Kunci : etika profesi tata laku. 1. PENDAHULUAN Dalam menjalankan tugas profesinya arsitek dibatasi dengan etika profesi. Namun hanya arsitek yang menjadi anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) saja yang terikat dengan aturan kode etik yang tercurah dalam Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).Kode Etik Profesi adalah mengatur prilaku arsitek dalam menjalankan profesinya. Begitu juga kode etik juga mengatur hubungan secara professional antara arsitek dan pemberi tugas. Namun perlu diketahui bahwa pelanggaran kode etik ini tidak ada sangsi secara hukum, yang ada sangsi dari organisasi profesi dimana kode etik itu berlaku. Sebetulnya sangsi organisasi hanya sekedar mengingatkan saja, namun maksud yang lebih dalam sangsi ini menyangkut masalah moral dan psikologis profesi arsitek, karena apa yang tercantum dalam kode etik dan kaidah tata laku arsitek ini sebenarnya mengatur tentang, moral, prilaku dan profesi sang arsitek. Pelanggaran/penyimpangan tugas profesional dalam kode etik sering dilakukan oleh para arsitek dalam melaksanakan tugas profesionalnya. 17
2 Penyimpangan kode etik ini walaupun tidak ada sangsi hukum namun sebetulnya sangatlah merugikan bagi si arsitek sendiri, kemungkinan yang terjadi bahwa si arsitek tidak dapat berpraktek sebagai arsitek atau banyak para pemberi tugas enggan untuk bekerjasama dengannya. Tulisan ini akan memberikan gambaran tentang kasus-kasus penyimpangan kode etik yang terjadi dan perlu didiskusikan oleh para arsitek dan calon arsitek yang kan menjalankan profesinya. 2. KODE ETIK DAN KAIDAH TATA LAKU PROFESI ARSITEK IAI 2.1. Pengertian KODE ETIK : Prilaku seseorang tentang baik buruk yang tertulis,bagi suatu profesional dalam menjalankan profesinya. PROFESI ARSITEK : Adalah keahlian dan kemampuan penerapan di bidang perencanaan dan perancangan arsitektur dan pengelolaan proses pembangunan lingkungan binaan yang menjadi nafkah serta ditekuni secara terus menerus dan bersinambungan. KAIDAH TATA LAKU: Aturan, Batasan, Acuan, Pedoman tatalaku dalam bidang tertentu. KODE ETIK ARSITEK: Prilaku seseorang tentang baik buruk yang tertulis,bagi arsitek dalam menjalankan profesinya CAKUPAN MATERI A. KAIDAH DASAR SATU Kewajiban Secara Umum Keahlian diperoleh dari pendidikan ketrampilan & pengalaman dilegalisasikan dalam bentuk sertifikat - Bertanggung jawab untuk menjunjung tinggi dan meningkatkan nilai budaya arsitektur. - Mempertimbangkan segala aspek sosial & lingkungan untuk kegiatan profesional. - Menolak hal-hal yang tidak profesional. A. 1. Standar Etika - Pengabdian diri pada Tuhan YME utk bangsa dan Negara. - Meningkatkan pengetahuan dan keahlian mutu dengan standar unggulan melalui pendidikan, penelitian, penerapan, pengembangan. - Menjaga warisan budaya, alam dan lingkungan melalui pelestarian dan peningkatan kualitas lingkungan hidup dalam semua karyanya. - Bersikap terbuka, sadar untuk memadukan antara arsitektur, seni, dan produk industri konstruksi. A.2. Kaidah Tata Laku - Wajib menampilkan kepakaran dan kecakapannya secara taat azas. - Berperan aktif dalam pelestarian bangunan/arsitektur atau kawasan sejarah yg bernilai tinggi. - Meneliti secara cermat sebelum melakukan,renovasi terhadap bangunan yang dimungkin mempunyai nilai sejarah/budaya yang tinggi untuk dilestarikan. - Memberitahu dan memberi saran kpd pengurus IAI bila dilihat adanya renovasi kawasan yng dianggap mempunyai nilai sejarah. - Wajib menggunakan sumber daya secara efisien, meningkatkan mutu SDM, mempertahankan dan memperkaya kanekaan hayati, 18
3 kelestarian lingkungan dan pembanguan yang berkelanjutan. - Tidak membeda-bedakan seseorang atau golongan atas dasar penilaian SARA, kebangsaan, cacat, orientasi gender. B. KAIDAH DASAR DUA B.1. Kewajiban pada Masyarakat - Para arsitek memiliki kewajiban kemasyarakatan untuk mendalami semangat dan inti hukum-hukum serta peraturan terkait dan bersikap mendahulukan kepentingan masyarakat luas B.2. Sandar Etika - Tata Laku : Arsitek wajib menjunjung tinggi tatanan hukum dan peraturan terkait dalam menjalankan kegiatan profesinya. - Pelayanan untuk Kepentingan Masyarakat. Sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat arsitek selayaknya melibatkan diri dalam setiap kegiatan masyarakat terutama dalam membangun pemahaman masyarakat akan arsitektur, fungsi dan tanggung jawab arsitek. B.3. Kaidah Tata Laku - Arsitek wajib mematuhi hukum, tunduk pada kode etik dan kaidah tata laku profesi dan tidak dibenarkan bertindak ceroboh dan mencemarkan integritas dan kepentingan profesi. - Arsitek tidak berpromosi, pasang iklan atau menjanjung dirinya lewat promosi serta tidak boleh mengambil promosi dengan imbalan jasa untuk mempromosikan suatu produk. - Tidak melibatkan diri dalam kegiatan pekerjan yang bersifat penipuan atau yang merugikan kepentingan pihak lain. - Arsitek tidak boleh menawarkan,menjanjikan dan memberikan uang kepada pihak tertentu untuk mendapat proyek. Apabila pengguna jasa/klien memberikan keputusan dalam pelaksanaan proyek yang bertentangan dengan kaidah arsitektur dan mengancam keselamatan umum maka arsitek wajib: 1. Mengingatkan dan menyarankan pada pengguna jasa untuk mempertimbangkan keputusannya kembali. 2. Menolak pelaksanaan keputusan tersebut 3. Melaporkan kepada pihak yg berwenang yg berfungsi sebagai pengawas bangunan atau petugas lain yg terkait untuk meninjau kembali, terkecuali arsitek penerima tugas dapat memberikan jalan keluar pemecahan lain. C. KAIDAH DASAR TIGA C.1. Kewajiban pada Pengguna Jasa Arsitek selalu menunaikan penugasan dari pengguna jasa dengan seluruh kecakapan dan kepakaran yang dimilikinya dan secara professional menjaga kemandirian berpikir dan kebebasan bersikap. C.2. Sandar Etika, - Kompetensi dilakukan secara Profesional. Tanggung Jawab. Kecakapan & Kepakaran 19
4 - Kerahasiaan : Menjaga kepercayaan pemberi tugas - Kejujuran dan Kebenaran : berlaku jujur dan mempertahankan kebenaran dalam melakukan kegiatan profesionalnya. - Perbedaan Kepentingan : menghindari adanya pertentangan dan perbedaan kepentingan dalam kegiatan. C.3. Kaidah Tata Laku - Arsitek hrs bersertifikat dan mematuhi aturan tentang perencanaan dan perancangan. - Menerima pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan kecakapan yang dimilkinya. - Meningkatkan kecakapannya melalui program PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) oleh IAI (Ikatan Arsitek Indonesia). - Menerima imbalan jasa sesuai yg tertera dalam perjanjian hubungan kerja/ standar IAI - Tetap membaktikan kecakapan dan kepakarannya dengan mengikuti Buku Minimum Penyajian yang direkomendasikan IAI antara lain : 1. lingkup Penugasan 2. Pembagian / batas wewenang, tanggung jawab, hak dan kewajiban 3. Perhitungan imbalan jasa 4. Tata cara penyelesaian penugasan - Tidak dibenarkan untuk mengubah/mengganti lingkup/ program target penugasan tanpa seijin pemberi tugas - Menjaga rahasia dan tidak menginformasikan pada pihak lain tanpa persetjuan pemberi Tugas. - Tidak dibenarkan menawarkan atau mengarahkan suatu pemberian kepda calon pengguna jasa atau penggunan jasa untuk memperoleh penunjukan. - Arsitek tidak dibenarkan menyarankan pelanggaran hukum atau kode etik dan kaidah tata laku profesi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik - Selalu melaporkan tahap penugasannya pada pemberi tugas - Mengedepankan pengetahuan dan kualitas ahli. - Menghindari perbedaan kepentingan - Dapat mengadakan kerjasama dengan bidang jasa industri konstruksi dalam bentuk parnert ship D. KAIDAH DASAR EMPAT D.1. Kewajiban pada Profesi - Arsitek berkewajiban dan menjunjung tinggi integritas dan martabat profesinya dan dalam setiap keadaan bersikap menghargai dan menghormati hak serta kepentingan orang lain D.2. Standar Etika - Menjunjung Kejujuran dan keadilan - Meningkatkan Citra dan integritas - Pengembangan diri - Bermitra pada orang yang memilki kompetensi yang memadai / sepadan dalam bidangnya D.3. Kaidah Tata Laku - Wajib melaporkan rekan arsitek lain apabila melihat pelanggaran kode etik - Arsitek adalah designer bukan signer - Tidak membuat pernyataan yang keliru/menyesatkan/palsu atas fakta materiil, kualifikasi keprofesian, pengalaman kerja atau penampilan karya kerjanya serta mampu menyampaikan secara cermat lingkup dan tanggung 20
5 jawab yang terkait dengan pekerjaan yang diakui sebagai karyanya. - Dapat mengatur untuk mememahami dan mentaati kode etik yang dianutnya kepada para bawahannya.terus mengembangkan kepakarannya,ketrampilannya, dan wawasan keprofesiannya - Mengembangkan Iptek, wawasan kearsitekturan, kebudayaan dan pendidikan - Tidak dibenarkan bermitra dengan orang yang tidak terdaftar dalam asosiasinya E. KAIDAH DASAR LIMA E.1. Kewajiban Terhadap Sejawat - Arsitek berkewajiban mengakui hakhak dan menghargai aspirasi profesional serta kontribusi dari rekan-rekan sesama arsitek dan atau pihak lain selama proses pekerjaan maupun pada hasil akhir karyanya E.2. Standar Etika - Semangat Kesejawatan - Pengakuan Kesejawatan - Imbalan Jasa Sepadan - Partisipasi dalam Sayembara - Penilaian atas`arsitek lain. E.3. Kaidah Tata laku - Sesama sejawat tidak membedakan ras, suku, agama, cacat, status pernikahan dan gender. - Membina arsitek muda untuk mengembangkan kariernya. - Pengaduan pelanggaran kode etik bukan karena ingin mencemarkan nama baik sejawat. - Menyediakan lingkungan kerja, imbalan jasa yang layak/wajar dan memfasilitasi pengembangan karier pada karyawannya. - Wajib memberitahukan pada arsitek yang terdahulu apabila meneruskan/mengganti pekerjaannya - Tidak boleh meniru/mengambil alih karya arsitek lain tanpa seijin arsitek yang bersangkutan. - Boleh mengambil alih pekerjaan arsitek lain setelah ada pemutusan hubungan kerja dengan pihak pengguna jasa. - Membangun reputasi profesionalnya atas dasar penilaian jasa, kinerjanya, dan mengakui serta menyatakan penghargaan pada pihak lain atas hasil kinerja profesional mereka. - Dalam menawarkan jasa sebagai arsitek mandiri tidak menyebutkan imbalan jasanya apabila tidak diminta. - Tidak akan mengubah usulan imbalan jasanya demi mendapatkan keuntungan kompetitif dari arsitek lain. - Tidak akan mengikuti sayembara yang tidak direkomendasikan IAI. - Apabila ditunjuk sebagai penilai dlm tender/sayembara harus bertindak sesuai dengan kapasitasnya. - Apabila ditunjuk memberikan opini karya arsitek lain memberi tahu arsitek yang bersangkutan. 3. PEMYIMPANGAN ETIKA/KODE ETIK PROFESI ARSITEK Ada 5(lima) kewajiban yang harus dipenuhi oleh arsitek professional (kewajiban secara umum, kewajiban pada masyarakat, kewajiban pada profesi, kewajiban pada pengguna jasa, kewajiban pada teman sejawat). Tidak terpenuhinya 5(lima) kewajiban tersebut oleh arsitek dianggap suatu 21
6 penyimpangan atau pelanggaran kode etik. 3.1.Penyimpangan/Pelanggaran terhadap kepentingan Umum. - Seorang arsitek tidak semaksimal mungkin untuk menampilkan kepakaran dan kecakapannya secara maksimal dalam menangani pekerjaan. - Mendesain bangunan tanpa meneliti bahwa lokasi perencanaan merupakan kawasan yang mempunyai nilai sejarah dan budaya tinggi yang harusnya dilestarikan. - Bersikap masa bodoh atau membiarkan bahwa ada suatu kegiatan renovasi/pembangunan pada suatu bangunan yang mempunyai nilai sejarah dan budaya tinggi yang seharusnya dilestarikan - Menggunakan SDM yang tidak sesuai dengan keahliannya dan tingkat kemampuan dan pengalamannya bidang arsitektur dalam menangani perancangan bangunan. - Memberikan pelayanan teknis keahlian yang berbeda karena factor SARA, golongan dan gender. 3.2.Penyimpangan/Pelanggaran terhadap kepentingan masyarakat. - Melanggar hukum dengan mengabaikan undang-undang/ peraturan yang terkait dengan proyek pembangunan. - Menjanjung dan mempromosikan dirinya untuk mendapatkan pekerjaan baik secara lesan atau lewat media. - Menyebut suatu produk bahan dalam pekerjaan proyeknya dengan mendapat imbalan. - Melakukan penipuan / kebohongan terkait dengan tugas profesi arsitek. - Menyuap kepada pihak tertentu untuk mendapatkan pekerjaan. 3.3.Penyimpangan/Pelanggaran terhadap Pengguna Jasa. - Melaksanakan pekerjaan bidang arsitektur tanpa memiliki Sertikat Keahlian Arsitek. - Menerima pekerjaan bidang arsitektur diluar jangkauan kemampuannya. - Mengajukan imbalan jasa yang tidak sesuai standard /hubungan kerja /standar IAI bidang arsitektur. - Tidak melasanakan tugas pekerjaan sesuai dengan kontrak yang berisi tentang lingkup penugasan, produk yang diminta, imbalan jasa yg disepakati, tugas dan tanggung jawab yang diembannya, hak dan kewajiban yang harus dipenuhi. - Mengubah/mengganti lingkup/ program/target penugasan tanpa seijin pemberi tugas - Membuka rahasia dan menginformasikan pada pihak lain tanpa persetjuan pemberi tugas. - Menawarkan atau mengarahkan suatu pemberian kepada calon pengguna jasa atau penggunaan jasa untuk memperoleh penunjukan. - Menyarankan kepada pengguna jasa untuk melakukan pelanggaran hukum atau kode etik dan kaidah tata laku profesi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. 3.4.Penyimpangan/Pelanggaran terhadap Profesi. - Menandatangani suatu pekerjaan sebagai arsitek yang bukan dari hasil desainnya. - Membuat pernyataan yang keliru/menyesatkan/palsu atas fakta materiil, kualifikasi keprofesian, pengalaman kerja atau penampilan karya kerjanya serta mampu menyampaikan secara cermat 22
7 lingkup dan tanggung jawab yang terkait dengan pekerjaan yang diakui sebagai karyanya. - Bermitra dengan orang yang tidak terdaftar dalam asosianya. 3.5.Penyimpangan/Pelanggaran terhadap teman sejawat. - Tidak memberitahukan pada arsitek yang terdahulu apabila meneruskan/mengganti pekerjaannya - Meniru/mengambil alih karya arsitek lain tanpa seijin arsitek yang bersangkutan. - Mengambil alih pekerjaan arsitek lain sebelum ada pemutusan hubungan kerja dengan pihak pengguna jasa. - Mengubah usulan imbalan jasanya demi mendapatkan keuntungan kompetitif dari arsitek lain. - Mengikuti sayembara yang tidak direkomendasikan IAI. 4. S ANKSI Seperti diketahui bahwa pelanggaran atau penyimpangan dari apa yang tetera dalam Kode Etik dan Kaidah dan Tata Laku Profesi IAI tidak ada sangsi hukumnya, yang ada adalah sangsi organisasi yaitu berupa teguran lesan, teguran tertulis, penonaktifan sebagai anggota dan yang paling berat adalah dikeluarkan sebagai anggota IAI. Sangsi yang diberikan oleh organisasi (IAI) ini akan berdampak pada profesi dan pskologis bagi anggota yang kena sangsi, bahkan kemungkinan tidak mendapatkan pekerjaan sebagai profesi arsitek.namun apabila pelanggaran ini menyangkut hokum terkait dengan pelanggaran undang-undang, peraturan pemerintaha dan lain sebagainya maka penyelesaiannya lewat pengadilan. 5. KESIMPULAN - PROFESIARSITEK Adalah - Keahlian dan kemampuan penerapan dibidang perencanaan dan perancangan arsitektur dan pengelolaan proses pembangunan lingkungan binaan yang menjadi nafkah serta ditekuni secara terus menerus dan bersinambungan - Untuk mengatur tata laku dan tugas keprofesian arsitektur, arsitek anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) berlaku Kode Etik dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek. - Pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh para arsitek adalah pelanggaran terhadap kepentingan umum, kepentingan masyarakat, kepentingan pengguna jasa, kepentingan profesi dan kepentingan sejawat. - Sangsi bagi arsitek anggota IAI adalah sangsi organisasi berupa teguran lesan, teguran tertulis, penonaktifan anggota /skores dan pemecatan sebagai anggota IAI. Yang terkait dengan pelanggaran hokum diselesaikan lewat pengadilan. 6. DAFTAR REFERENSI : Djoko Pratikto, Etika Keprofesian Arsitek, Bahan Ajar Mata Kuliah, 2004 E.Sumaryono,PengantarFilsafat, Penerbitan Universitas Atma Jaya Yogjakarta,1994 IAI Nasional, Kode Etik dan Kaidah Tata Laku Profesi Anggota IAI,Munas IAI 2008, Makasar,2008 IAI Nasioal, Hubungan Kerja Arsitek,Jakarta, 2004 IAI Nasional, Program Keprofesian yang Berkelanjutan, Rakernas IAI, Jakarta,
8 K.Bertens, Pengantar Etika Bisnis, Penerbit Kanisius, Yogjakarta, Ronald Green, Pedoman Arsitek dalam Menjalankan Tugas, Intermatra, Bandung,1994 Wiliam Pena, Penyelusuran Masalah, Sebuah dasar Penyusunan Program Arsitektur,Intermatra Bandung, 1995 BIO DATA PENULIS : Djoko Pratikto, Alumni S1 Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang (1983), Pasca Sarjana (S2) Program Magister Teknik, Program Studi Manajemen Konstruksi, Universitas Atmajaya Yogyakarta (1999). Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta. 24
KODE ETIK ARSITEK DAN KAIDAH TATA LAKU PROFESI ARSITEK IKATAN ARSITEK INDONESIA
KODE ETIK ARSITEK DAN KAIDAH TATA LAKU PROFESI ARSITEK IKATAN ARSITEK INDONESIA JAKARTA, 9 SEPTEMBER 2005 KAIDAH DASAR KAIDAH DASAR SATU KAIDAH DASAR DUA KAIDAH DASAR TIGA KAIDAH DASAR EMPAT KAIDAH DASAR
Lebih terperinciETIKA PROFESI ARSITEK
ETIKA PROFESI ARSITEK Tugas Mata Kuliah ETIKA PROFESI STMIK WIDURI Oleh: 1. Dodik Krisdianto 10412006 2.Endah Candra Wahyuningsih 10411003 3.Yohannes Wango 10412 4. Ratna Dewi Ratih 10411010 1. ETIKA Etika,
Lebih terperinciKODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIA MUKADIMAH Guru Indonesia tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
Lebih terperinciKODE ETIK ARSITEK DAN KAIDAH TATA LAKU PROFESI ARSITEK IKATAN ARSITEK INDONESIA
KODE ETIK ARSITEK DAN Edisi 2007, cetakan pertama 2007 KODE ETIK ARSITEK DAN Indonesian Institut e of Arc hitects... Member Institute of ARCASIA (Architects Regional Council Asia) National Section of UIA
Lebih terperinciKode Etik Guru Indonesia
Kode Etik Guru Indonesia Peranan guru semakin penting dalam era global. Hanya melalui bimbingan guru yang profesional, setiap siswa dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, kompetitif dan produktif
Lebih terperinci2017, No di bidang arsitektur, dan peningkatan mutu karya arsitektur untuk menghadapi tantangan global; d. bahwa saat ini belum ada pengaturan
No.179, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ORGANISASI. Arsitek. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6108) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG
Lebih terperinciKODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN
KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa guru Indonesia menyadari bahwa jabatan guru adalah suatu profesi yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan diri dan berbakti untuk
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ARSITEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ARSITEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa arsitek dalam mengembangkan diri memerlukan
Lebih terperinci2017, No di bidang arsitektur, dan peningkatan mutu karya arsitektur untuk menghadapi tantangan global; d. bahwa saat ini belum ada pengaturan
No.179, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ORGANISASI. Arsitek. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6108) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG
Lebih terperinciBagian Tiga Nilai-nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional Pasal 5
PEMBUKAAN Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa guru Indonesia menyadari bahwa jabatan guru adalah suatu profesi yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan diri dan berbakti untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
Lebih terperinciKODE ETIK GURU INDONESIA. Drs. H. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Laksmi Dewi, M.Pd.
KODE ETIK GURU INDONESIA Drs. H. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Laksmi Dewi, M.Pd. MUKADIMAH Guru Indonesia tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
Lebih terperinciPRANATA PEMBANGUNAN BIDANG ARSITEKTUR
PRESENTASI PRANATA PEMBANGUNAN PRANATA PEMBANGUNAN BIDANG ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO PRANATA PEMBANGUNAN BIDANG ARSITEKTUR Pembangunan & Masalah Kepranataan
Lebih terperinciPERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 1 - PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK
Lebih terperinciIKATAN KELUARGA ALUMNI STAR BPKP PERATURAN KETUA IKA STAR BPKP NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK IKA STAR BPKP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
IKATAN KELUARGA ALUMNI STAR BPKP PERATURAN KETUA IKA STAR BPKP NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK IKA STAR BPKP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA IKA STAR BPKP, Menimbang Mengingat : bahwa untuk
Lebih terperinciKode etik perawat. Profesi moral community : Cita-cita dan nilai bersama. Anggota profesi disatukan oleh latar belakang pendidikan yg sama Profesi mem
KODE ETIK PROFESI KEPERAWATAN Kode etik perawat. Profesi moral community : Cita-cita dan nilai bersama. Anggota profesi disatukan oleh latar belakang pendidikan yg sama Profesi memiliki keahlian yg tidak
Lebih terperinciPERATURAN SENAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI NOMOR 07 / Senat Unsrat / X / 2016 TENTANG ETIK AKADEMIK TENAGA PENDIDIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI
PERATURAN SENAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI NOMOR 07 / Senat Unsrat / X / 2016 TENTANG ETIK AKADEMIK TENAGA PENDIDIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI Menimbang Mengingat : a. bahwa tugas utama tenaga pendidik adalah
Lebih terperinciKODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA
KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA STIKOM DINAMIKA BANGSA MUKADIMAH Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Dinamika Bangsa didirikan untuk ikut berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciKODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya Kode Etik Dosen, Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa
Lebih terperinciSeorang pelaku profesi harus mempunyai sifat : 1. Menguasai ilmu secara mendalam di bidangnya 2. Mampu mengkonversikan ilmu menjadi keterampilan 3.
Pertemuan 2 Pengertian Profesi Bekerja merupakan kegiatan pisik dan pikir yang terintegrasi. Pekerjaan dapat dibedakan menurut kemampuan (fisik dan intelektual), kelangsungan (sementara dan terus menerus),
Lebih terperinciTATA LAKU KEPROFESIAN
TATA LAKU KEPROFESIAN PRAKATA Pada dasarnya Konsultan bertanggungjawab kepada masyarakat, kepada lingkungannya dan akhirnya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Konsultansi adalah profesi yang di dalam menjalankan
Lebih terperinciKODE ETIK PSIKOLOGI. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI.
Modul ke: KODE ETIK PSIKOLOGI Fakultas PSIKOLOGI Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id BAB I. PEDOMAN UMUM Pasal 1. Pengertian Kode Etik Psikologi: seperangkat
Lebih terperinciMUKADIMAH. Untuk mewujudkan keluhuran profesi dosen maka diperlukan suatu pedoman yang berupa Kode Etik Dosen seperti dirumuskan berikut ini.
MUKADIMAH STMIK AMIKOM YOGYAKARTA didirikan untuk ikut berperan dalam pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dibidang manajemen, teknologi, dan kewirausahaan, yang akhirnya bertujuan untuk memperoleh
Lebih terperinciUndang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambaha
No.1775, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DJSN. Kode Etik. Majelis Kehormatan. PERATURAN DEWAN JAMINAN SOSIAL NASIONAL NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG KODE ETIK DAN MAJELIS KEHORMATAN DEWAN JAMINAN SOSIAL
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH AL-FALAHIYYAH Nomor : b / MAF / HK-2 / I / 14
YAYASAN BPI AL FALAHIYYAH Jalan Kebalen II No. 1 Blok S III Telp. 7262108, Kebayoran Baru Jakarta 12180 E.mail : bpi_alfalahiyyah@yahoo.co.id / Website : alfalahiyyah.org PERATURAN KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH
Lebih terperinciPERATURAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 01/17/PDK/XII/2012 TENTANG KODE ETIK OTORITAS JASA KEUANGAN
PERATURAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 01/17/PDK/XII/2012 TENTANG KODE ETIK OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang:
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007 tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Rektor Universitas Dian Nuswantoro Menimbang : bahwa untuk menjamin penyelenggaraan
Lebih terperinciKODE ETIK PUBLIC RELATIONS (HUMAS RUMAH SAKIT)
KODE ETIK PUBLIC RELATIONS (HUMAS RUMAH SAKIT) I. KODE ETIK KODE ETIK KEHUMASAN INDONESIA PERHUMAS (Kode Etik ini telah terdaftar sejak tahun 1977 di Departemen Dalam Negri dan Deppen saat itu, dan telah
Lebih terperinciFAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG
KODE ETIK DOSEN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN NOMOR 34/PP/2012 TENTANG KODE ETIK DOSEN FAKULTAS PETERNAKAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.61, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA IPTEK. Keinsinyuran. Profesi. Penyelenggaraan. Kelembagaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5520) UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinci2. Pertanyaan Mengenai Persepsi terhadap Kode Etik Akuntan
2. Pertanyaan Mengenai Persepsi terhadap Kode Etik Akuntan Di bawah ini adalah pernyataan-pernyataan yang ditujukan untuk mengetahui persepsi Bapak/Ibu/Saudara/i terhadap Kode Etik. Bapak/Ibu/Saudara/i
Lebih terperinciETIKA PROFESI ARSITEK Copyright Pembuat Materi Edy Saputra, ST. MT. IAI
ETIKA PROFESI ARSITEK Copyright 2016 Pembuat Materi Edy Saputra, ST. MT. IAI Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit. 1 PENDAHULUAN
Lebih terperinciPembahasan. 1. Pengertian Profesi 2. Etika Profesi 3. Etika Komputer 4. Profesional & Profesionalisme. seorang Profesional
Pertemuan 2 Pembahasan 1. Pengertian Profesi 2. Etika Profesi 3. Etika Komputer 4. Profesional & Profesionalisme 5. Prinsip-prinsip yang menjadi tanggung jawab seorang Profesional I. Pengertian Profesi
Lebih terperinciKODE ETIK DOSEN MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
Lampiran : SURAT KEPUTUSAN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YASA ANGGANA GARUT Nomor : 001.A / STIE-YA.K/I/2007 Tentang Kode Etik Dosen STIE Yasa Anggana Garut KODE ETIK DOSEN MUKADIMAH STIE Yasa Anggana Garut
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 43 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 43 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK PENYELENGGARA PELAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
Lebih terperinciSasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar
Sasaran dan Pengembangan Sikap Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Sasaran dan Pengembangan Sikap Indikator: Pengertian Sikap Guru Pengertian Kinerja Guru Sasaran Sikap Guru Pengembangan Sikap Kinerja
Lebih terperinciKODE ETIK PSIKOLOGI MUKADIMAH
KODE ETIK PSIKOLOGI MUKADIMAH Berdasarkan kesadaran diri atas nilai-nilai luhur Pancasila dan UUD 1945, Ilmuwan Psikologi dan Psikolog menghormati harkat dan martabat manusia serta menjunjung tinggi terpeliharanya
Lebih terperinciKode Etik Bisnis Pemasok Smiths
Kode Smiths Pengantar dari Philip Bowman, Kepala Eksekutif Sebagai sebuah perusahaan global, Smiths Group berinteraksi dengan pelanggan, pemegang saham, dan pemasok di seluruh dunia. Para pemangku kepentingan
Lebih terperinciPertemuan 2 ETIKA PROFESI
Pertemuan 2 ETIKA PROFESI Pembahasan 1. Pengertian Profesi 2. Etika Profesi 3. Etika Komputer 4. Profesional & Profesionalisme 5. Prinsip-prinsip yang menjadi tanggung jawab seorang Profesional I. Pengertian
Lebih terperinciBismillahirrahmanirrahiim Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah Yogyakarta, setelah:
PERATURAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA No: 2/PK-STIKES/Au/V/2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA Bismillahirrahmanirrahiim Ketua Sekolah
Lebih terperinciPROFESI. Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
PROFESI PROFESI Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. PROFESI Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sumber daya manusia dalam mengembangkan
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER NOMOR
PERATURAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER NOMOR 16 Tahun 2013 TENTANG KODE ETIK DOSEN DI LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan
Lebih terperinciKode Etik Insinyur (Etika Profesi)
Kode Etik Insinyur (Etika Profesi) Dewan Akreditasi Rekayasa dan Teknologi (ABET) Kode Etik Insinyur ATAS DASAR PRINSIP Insinyur menegakkan dan memajukan integritas, kehormatan dan martabat profesi engineering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat sekarang ini. Terjadinya krisis. Indonesia menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan perilaku
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Etika profesi menjadi topik pembicaraan yang sangat penting dalam masyarakat sekarang ini. Terjadinya krisis multidimensi di Indonesia menyadarkan masyarakat
Lebih terperinciKEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER (STIKOM) DINAMIKA BANGSA Nomor :104/ SK/ STIKOM-DB/ VII/ 2007
KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER (STIKOM) DINAMIKA BANGSA Nomor :104/ SK/ STIKOM-DB/ VII/ 2007 TENTANG KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA KETUA STIKOM DINAMIKA BANGSA Menimbang : a. Bahwa
Lebih terperinciSumpah Dokter SAYA BERSUMPAH BAHWA :
Sumpah Dokter SAYA BERSUMPAH BAHWA : 1. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan peri kemanusiaan. 2. Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat
Lebih terperinciProfesionalisme dan Kode Etik
Profesionalisme dan Kode Etik Kerangka Profesi, Profesional dan Profesionalisme Etika Profesi dan Kode Etik Profesi Etika Profesi Keinsinyuran, Pengamalan dan Permasalahannya Apa yang dimaksud dengan Job?
Lebih terperinciKode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek
Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek Ikatan Arsitek Indonesia Edisi keempat Cetakan pertama 2007 PRAKATA Semua anggota IAI menaati dan mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Lebih terperinciKUESIONER PENGARUH PERSEPSI ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN TERHADAP PERILAKU ETIS AKUNTAN
KUESIONER PENGARUH PERSEPSI ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN TERHADAP PERILAKU ETIS AKUNTAN Identitas Responden Nama : ( boleh tidak diisi ) Umur : tahun Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan Lama
Lebih terperinciKODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH
KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH RIAU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHH RIAU 2011 VISI Menjadikan Universitas Muhammadiyah Riau sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bermarwah dan bermartabat dalam
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan
Lebih terperinciMenjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari
Kode Etik Global Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Takeda Pharmaceutical Company Limited Pasien Kepercayaan Reputasi Bisnis KODE ETIK GLOBAL TAKEDA Sebagai karyawan Takeda, kami membuat keputusan
Lebih terperinciKode Etik Profesi. Ade Sarah H., M.Kom
Kode Etik Profesi Ade Sarah H., M.Kom Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa keinsinyuran merupakan kegiatan penggunaan ilmu
Lebih terperinciKODE ETIK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 12 KOTA SERANG
KODE ETIK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 12 KOTA SERANG BAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN UMUM Kode Etik [Standar Prilaku] Peserta didik SMP Negeri 12 Kota Serang adalah pedoman tertulis yang merupakan standar
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa keinsinyuran merupakan kegiatan penggunaan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa keinsinyuran merupakan kegiatan penggunaan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa keinsinyuran merupakan kegiatan penggunaan
Lebih terperinciKEPUTUSAN PENGURUS BESAR ASOSIASI BIMBINGAN DAN KONSELING INDONESIA (PB ABKIN) Nomor: 010 Tahun 2006 Tentang
KEPUTUSAN PENGURUS BESAR ASOSIASI BIMBINGAN DAN KONSELING INDONESIA (PB ABKIN) Nomor: 010 Tahun 2006 Tentang PENETAPAN KODE ETIK PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING ASOSIASI BIMBINGAN DAN KONSELING INDONESIA
Lebih terperinciKode Etik Dokter, Perawat, dan Tenaga Kesehatan Lainnya di RS Tipe A
Kode Etik Dokter, Perawat, dan Tenaga Kesehatan Lainnya di RS Tipe A Oleh Auliyaa Rahmah Meyliana Primavita Asharie Pembimbing dr. Cort Darby Tombokan, SH, Sp.F Kode Etik Profesi Menurut Undang undang
Lebih terperinciBUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya Buku Kode Etik dan Tata tertib dosen Universitas
Lebih terperinciPERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,
1 PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk mencapai tujuan Ombudsman, para
Lebih terperinciOrganisasi dan Kode Etik Profesi
T07 Organisasi dan Kode Etik Profesi Arif Basofi @PENS 2013 Referensi Teguh Wahyono, Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi, Penerbit Andi Yogyakarta, 2006. Arief Wibowo,
Lebih terperinciPROFESIONALITAS UMUM DAN PROFESIONALITAS KERJA NAMA : HADI DENGGAN OKTO (M1A114001)
PROFESIONALITAS UMUM DAN PROFESIONALITAS KERJA NAMA : HADI DENGGAN OKTO (M1A114001) THEOFILLUS P SITANGGANG GIANFRANCO MARVIN GERALD ESTHY ANGELIA (M1A114005) (M1A114007) (M1A114023) P E N G E R T I A
Lebih terperinciKode Etik. Etika Profesi dan Rekayasa #3 Dian Retno Sawitri
Kode Etik Etika Profesi dan Rekayasa #3 Dian Retno Sawitri Proyek Rapid Transport (Case Bay Area di California) Bulan Maret 1972, tiga insinyur Holger Hsortvang, Max Blakenzee, dan Robert Bruder, Bekerja
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,
SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK PERSONIL UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan perikatan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari dan juga usaha
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Kehadiran notaris sebagai pejabat publik adalah jawaban dari kebutuhan masyarakat akan kepastian hukum atas setiap perikatan yang dilakukan, berkaitan
Lebih terperinciETIKA PROFESI DAN KODE ETIK KONSULTAN PAJAK INDONESIA. Oleh Bambang Kesit PROGRAM MAKSI-PPAK FE-UII YOGYAKARTA 2010
ETIKA PROFESI DAN KODE ETIK KONSULTAN PAJAK INDONESIA Oleh Bambang Kesit PROGRAM MAKSI-PPAK FE-UII YOGYAKARTA 2010 Bahasan 1. Pengantar 2. Pengertian Etika 3. Pengertian Profesi 4. Kode Etik Profesi Pengantar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memadai saja yang dapat tumbuh dan bertahan. Setiap profesi dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan menjadi semakin ketat dan hanya mereka yang siap dan mempunyai bekal serta sikap profesionalisme yang memadai saja yang
Lebih terperinciKODE ETIK APOTEKER INDONESIA DAN IMPLEMENTASI - JABARAN KODE ETIK
KODE ETIK APOTEKER INDONESIA DAN IMPLEMENTASI - JABARAN KODE ETIK KODE ETIK APOTEKER INDONESIA MUKADIMAH Bahwasanya seorang Apoteker di dalam menjalankan tugas kewajibannya serta dalam mengamalkan keahliannya
Lebih terperinciREV 20 FEBRUARI 2015 RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa penguasaan, pemanfaatan,
Lebih terperinciKODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM MUKADDIMAH Universitas Muhammadiyah Mataram disingkat UM Mataram adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 246/P/SK/HT/2004 TENTANG KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 246/P/SK/HT/2004 TENTANG KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang Mengingat : a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan
Lebih terperinciSEKSI 100 A. PRINSIP-PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI
SEKSI 100 A. PRINSIP-PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI Salah satu hal yang membedakan profesi akuntan publik dengan profesi lainnya adalah tanggung jawab profesi akuntan publik dalam melindungi kepentingan publik.
Lebih terperinciKODE ETIK PENERBIT ANGGOTA IKAPI
KODE ETIK PENERBIT ANGGOTA IKAPI MUKADIMAH 1. Bahwa untuk meningkatkan profesionalisme industri perbukuan di Indonesia sesuai Undang-Undang yang berlaku dan peraturanperaturan lainnya yang berkaitan dengan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 51 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 51 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinci2017, No Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4450); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Peg
No.1160, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERPUSNAS. Kode Etik PNS. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 8 Tahun : 2014
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 8 Tahun : 2014 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KODE ETIK PEGAWAI
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 58 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 58 TAHUN 2017 913/Kep-Barjas/I/2017 TENTANG KODE ETIK PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUKU KODE ETIK DOSEN
Kode Dokumen Nama Dokumen Edisi Disahkan Tanggal Disimpan di- KED-AAYKPN Buku Kode Etik 01-Tanpa Revisi 31 Agustus 2010 UPM-AAYKPN Dosen BUKU KODE ETIK DOSEN AKADEMI AKUNTANSI YKPN YOGYAKARTA Disusun Oleh
Lebih terperinciNo Indonesia. Selain itu, hasil karya Arsitektur dapat mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Dalam melakukan kegiat
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6108 ORGANISASI. Arsitek. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 179) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik In
No.1421, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Kode Etik Pegawai. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN PENGAWAS PEMILIHAN
Lebih terperinci2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang
No.307, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEHATAN. Keperawatan. Pelayanan. Praktik. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5612) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperhadapakan pada berbagai persaingan yang sangat ketat, khususnya pada bidang bisnis UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti ini dimana seluruh dunia, khususnya di Indonesia sedang diperhadapakan pada berbagai persaingan yang sangat ketat, khususnya pada bidang
Lebih terperincibagi kehidupan modern, khususnya bisnis.
profesi profesioanl profesionalisme semacam istilah kunci bagi kehidupan modern, khususnya bisnis. Istilah Profesi dapat dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan mengandalkan
Lebih terperinciUNIVERSITAS SAHID SURAKARTA
UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA Jl. Adisucipto No. 154, Solo 57144, Indonesia Telpon +62-(0271)-743493, 743494, Fax +62-(0271)-742047 e-mail : mail@usahidsolo.ac.id, website : http://www.usahidsolo.ac.id SURAT
Lebih terperinciPeraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomer: 328/PER/2011
Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomer: 328/PER/2011 DEFINSI 1 1. Universitas adalah Universitas Brawijaya Malang, disingkat UB, sebuah institusi yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan, penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. pada prakteknya di lapangan, keahlian khusus tidak menjamin. menunjang keberhasilan yaitu menerapkan suatu etika.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti ini dimana seluruh dunia, khususnya di Indonesia sedang diperhadapkan pada berbagai persaingan yang sangat ketat, khususnya pada bidang
Lebih terperinciIKATAN AKUNTANSI INDONESIA
IKATAN AKUNTANSI INDONESIA Aturan Etika ini harus diterapkan oleh anggota Ikatan Akuntan Indonesia - Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP) dan staf profesional (baik yang anggota IAI-KAP maupun yang bukan
Lebih terperinciKode Etik Pegawai Negeri Sipil
Kode Etik Pegawai Negeri Sipil Norma Dasar Pribadi Setiap Pelayan Publik dan Penyelenggara Pelayanan Publik wajib menganut, membina, mengembangkan, dan menjunjung tinggi norma dasar pribadi sebagai berikut:
Lebih terperinciEtika Profesional Komputer
Kode Etik Profesional Komputer Dua Asosiasi besar komputer telah merumuskan kode etik bagi para profesional bidangnya IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan ACM (Association for Computing
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 536 TAHUN 2013 TENTANG
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR TAHUN 0 TENTANG TENAGA KEPENDIDIKAN TETAP NON PNS UNIVERSITAS BRAWIJAYA REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing di dunia maju sekarang ini. Namun, selain kemampuan dan keahlian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya kompetisi dan globalisasi, setiap profesi dituntut untuk bekerja secara profesional. Kemampuan dan keahlian khusus yang dimiliki oleh suatu
Lebih terperinciPEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN OLEH: TIM PENYUSUN
PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN OLEH: TIM PENYUSUN SEKOLAH TINGGI TEKNIK IBNU SINA BATAM 2011 i KATA PENGANTAR Sekolah tinggi Teknik Ibnu Sina sebagai
Lebih terperinciIndorama Ventures Public Company Limited. Kode Etik Pemasok
Indorama Ventures Public Company Limited Kode Etik Pemasok Kode Etik Pemasok Indorama Ventures Public Company Limited dan anak perusahaan / afiliasi (secara kolektif disebut sebagai Perusahaan) berkomitmen
Lebih terperinciETIKA DAN KEPROFESIAN VETERINER. oleh : Drh.Wiwiek Bagja PB- Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia
ETIKA DAN KEPROFESIAN VETERINER oleh : Drh.Wiwiek Bagja PB- Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia INTERAKSI ANTARA HEWAN DAN MANUSIA Sudah berabad-abad diketahui dan dipahami oleh manusia bagaimana hewan
Lebih terperinciETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI
ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI DEFINISI Keperawatan merupakan salah satu profesi yang bergerak pada bidang kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat maupun
Lebih terperinciNilai dan Kode Etik Pirelli Group
Nilai dan Kode Etik Pirelli Group Identitas Pirelli Group secara historis dibentuk oleh seperangkat nilai yang selama bertahun-tahun berusaha untuk dicapai dan dijaga oleh kami. Selama bertahun-tahun
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan
Lebih terperinci