Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN"

Transkripsi

1 RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN II-1

2 Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas Tahun dapat diselesaikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas Tahun merupakan penjabaran visi dan misi Bupati Musi Rawas terpilih yang bersinergi dengan visi dan misi Provinsi Sumatera Selatan dan visi dan misi Nasional serta hasil evaluasi terhadap pelaksanaan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas Tahun dengan tetap memperhatikan kearifan lokal berupa potensi daerah. Secara umum materi Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas Tahun berisi tentang visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang dicanangkan oleh kepala daerah. Dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas Tahun prioritas program ditujukan pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dengan meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan serta perhatian khusus pada penduduk rentan. Sesuai dengan Visi Kabupaten Musi Rawas, yaitu : Terwujudnya Bumi Agropolitan dan Kawasan Pertambangan Menuju Musi Rawas Darussalam, Agenda Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Musi Rawas dalam lima tahun ke depan diarahkan pada perwujudan : Musi Rawas Sehat sebagai salah satu pilar Musi Rawas Darussalam.. Terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah bersama-sama menyusun dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas. Semoga pemerintah daerah beserta seluruh masyarakat dapat membantu dalam implementasi dan pengawasannya. Lubuklinggau, 20 Oktober 2011 II-2

3 KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR DIAGRAM... vi DAFTAR GRAFIK... vii BAB I PENDAHULUAN... I Latar Belakang... I Landasan Hukum... I Maksud dan Tujuan... I Sistematika Penulisan... I-9 BAB II GAMBARAN PELAYAAN DINAS KESEHATAN... I Tugas Pokok, Fungsi Dan Struktur Organisasi... II Tugas Pokok Dinas Kesehatan... II Fungsi Dinas Kesehatan... II Struktur Organisasi Dinas Kesehatan... II Sumber Daya Dinas Kesehatan... II Tenaga Kesehatan... II Aset dan Sarana Kesehatan... II Kinerja Pelayanan Kesehatan... II Kinerja Pelayanan Berdasarkan SPM... II Kinerja Pelayanan Berdasarkan IPM bidang kesehatan... II Kinerja Pelayanan Berdasarkan MDGs... II-23 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI... III Identifikasi Permasalahan Bererdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi... III Telahaan Visi, Misi dan Program Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih... III Telahaan Renstra K/L... III Tujuan dan Sasaran... III Program Prioritas dan Target Kinerja K/L... III Capaian Kinerja K/L... III Potensi dan Permasalahan... III Telahaan Rencana Tata Ruang dan Kajian Lingkungan Strategis... III Telahaan Geografis... III Telahaan Adiministrasi Pemerintahan... III Telahaan Jumlah Penduduk... III Telahaan Sarana Kesehatan... III Penentuan Isu-isu Strategis... III-27 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN... IV Visi dan Misi Dinas Kesehatan... IV Visi Dinas Kesehatan... IV-1 II-3

4 4.1.2 Misi Dinas Kesehatan... IV Tujuan dan Sasaran... IV Strategi dan Kebijakan... IV Strategi... IV Kebijakan... IV-8 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF... V Program Pokok dan Kegiatan... V Pendanaan Indikatif... V.6 BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD VI Indikator Kinerja... VI Pengukuran Indikator Kinerja... VI Kondisi yang diharapkan... VI-7 BAB VII PENUTUP... VII-1 II-4

5 Judul Tabel 2.1 Distribusi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Jenis Tenaga Tahun II-3 Tabel 2.2 Rasio Tenaga Kesehatan di Kabupaten Musi Rawas... II-4 Tabel 2.3 Data Perlengkapan Dinas Kesehatan Tahun II-5 Tabel 2.4 Kondisi Sarana Kesehatandi Kabupaten Musi Rawas... II-6 Tabel 2.5. Deteksi Resiko oleh Tenaga Kesehatan maupun Masyarakat Tahun II-11 Tabel 2.6 Pencapaian Kinerja Pelayanan Kesehatan Tahun II-28 Tabel 3.1 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Rasio Kabupaten Musi Rawas Tahun III-15 Tabel 3.2 Tingkat Kepadatan Penduduk Kabupaten Musi Rawas Tahun III-16 Tabel 3.3 Jumlah KK Miskin di kabupaten Musi Rawas Tahun III-17 Tabel 3.4 Perkembangan Jumlah Rumah Sakit Umum di Kabupaten Musi Rawas Tahun III-22 Tabel 3.5 Distribusi Poskesdes menurut Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Tahun III-26 Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD... IV-9 Tabel 5.1 Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan... V-1 Tabel 5.2 Indikasi Program/Kegiatan Prioritas Dinas Kesehatan dan Kerangka Pendanaan APBD Kabupaten Musi Rawas Tahun V-7 Tabel 6.1 Indikator Kinerja Kunci (IKK) Dinas Kesehatan... VI-2 Tabel 6.2 Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan... VI-6 Tabel 6.3 Indikator Kinerja Berdasarkan Standar SPM... VI-12 Hal II-5

6 Judul Gambar 3.1 Peta Orientasi Kabupaten Musi Rawas... III-13 Gambar 3.2 Peta Administrasi Kabupaten Musi Rawas... III-14 Gambar 3.3. Peta Sarana Kesehatan Kabupaten Musi Rawas... IV-4 Hal II-6

7 Judul Diagram 1.1. Hubungan Dokumen Perencanaan dan Dokumen Pengganggaran... I-4 Diagram 1.2. Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya... I-5 Diagram 2.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas a... II-2 Hal II-7

8 Judul Grafik 2.1 Persentase Cakupan Pelayanan K.1. & K.4. Ibu Hamil Kabupaten Musi Rawas Tahun II.8 Grafik 2.2 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Musi Rawas Tahun II-9 Grafik 2.3 Persentase Ibu Nifas yang Mendpat Pelayanan Kesehatan Kabupaten Musi Rawas Tahun II-10 Grafik 2.4 Cakupan Kunjungan Neonatus KN. 1 dan KN 2 Kabupaten Musi Rawas Tahun II-13 Grafik 2.5 Persentase Cakupan Pencapaian UCI di Kabupaten Musi Rawas Tahun II-14 Grafik 2.6 Pencapaian dan Target Usia Harapan Hidup Kabupaten Musi Rawas Tahun II-21 Grafik 2.7 Pencapaian dan Target Angka Kematian Bayi Kabupaten Musi Rawas Tahun II-22 Grafik 2.8 Pencapaian dan Target Angka Kematian Ibu Kabupaten Musi Rawas Tahun II-23 Grafik 3.1 Luas Daerah (Km2) Menurut Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Tahun III-14 Grafik 3.2. Jumlah Puskesmas di Kabupaten Musi Rawas Tahun III-19 Grafik 3.3. Rasio Puskesmas dengan Jumlah penduduk di Kabupaten Musi Rawas Tahun III-19 Grafik 3.4 Jumlah Puskesmas Perawatan dan Non Perawatan di Kabupaten Musi Rawas Tahun III-20 Grafik 3.5 Jumlah Puskesmas Keliling dan Rasio Terhadap Puskesmas di Kabupaten Musi Rawas Tahun III-21 Grafik 3.6 Jumlah Puskesmas Pembantu di Kabupaten Musi Rawas Tahun III-21 Grafik 3.7 Jumlah Tempat Tidur Rumah Sakit di Kabupaten Musi Rawas Tahun III-23 Grafik 3.8 Jumlah Tempat Tidur dan Rasionya Per Penduduk di Kabupaten Musi Rawas Tahun III-23 Grafik 3.9 Perkembangan Posyandu di Kabupaten Musi Rawas Tahun III-24 Grafik 3.10 Rasio Posyandu Terhadap Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Tahun III-2 Hal II-8

9 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia, dan keluarga miskin. Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan, manajemen dan informasi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral. Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif. Pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu setiap kebijakan publik selalu memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan. Sejalan dengan adanya perubahan paradigma dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dari dilayani menjadi melayani, mengharuskan setiap institusi pemerintah dapat mewujudkan pemerintahan yang baik ( Good Governance) baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dalam rangka tahap perencanaan sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Bab III Pasal 7 dan Bab V pasal 15 bahwa Satuan Kepala Kerja Perangkat Daerah wajib menyiapkan Rencana Strategis SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Selanjutnya pasal 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah, mengamanatkan bahwa Renstra SKPD merupakan salah satu bagian dari ruang lingkup perencanaan pembangunan daerah. II-9

10 Selanjutnya pasal 85 menyatakan bahwa Renstra SKPD memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan. Perencanaan Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas merupakan perencanaan lima tahunan. Perencanaan Srategis Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas disusun sebagai wujud komitmen jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas dalam meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana yang telah ditetapkan dalam visi, misi, tujuan dan sasaran. Renstra SKPD Kesehatan ini telah menyesuaikan struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 2 tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Musi Rawas dan Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor 42 tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas. Fungsi Renstra Dinas Kesehatan sebagai instrumen untuk memberikan arah dan acuan pembangunan guna meningkatkan kinerja bidang kesehatan pada tahapan RPJM kedua ( ). Pembangunan kesehatan tahap ini diharapkan telah mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang ditunjukkan dengan membaiknya berbagai indikator pembangunan sumber daya manusia, seperti meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat, meningkatnya kesetaraan gender, meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesejahteraan dan perlindungan anak, terkendalinya jumlah dan laju pertumbuhan penduduk, serta menurunnya kesenjangan antar individu, antar kelompok masyarakat, dan antar wilayah. Sebagai perencanaan strategis, maka proses penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas melalui beberapa tahapan. Pertama, proses penjaringan visi dan misi organisasi. Penjaringan visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas dilakukan dengan fokus group diskusi, dengan tujuan agar seluruh komponen organisasi tahu kearah mana organisasi dibawa agar tetap eksis. Penyusunan visi dan misi organisasi didasarkan pada tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas, visi dan misi Kabupaten Musi Rawas serta memperhatikan visi dan misi kementerian kesehatan; Kedua menetapkan tujuan. Untuk mewujudkan visi dan misi organisasi ditetapkan tujuan organisasi yang merupakan suatu kondisi II-10

11 yang ingin dicapai oleh organisasi selama lima tahun. Tujuan dijabarkan setiap tahunnya menjadi sasaran yang merupakan kondisi yang ingin dicapai dalam kurun waktu satu tahun; Ketiga menyusun strategi yaitu cara mencapai tujuan. Strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran ditempuh melalui : kebijakan, program dan kegiatan. Kebijakan adalah otoritasnya kepala Dinas Kesehatan, sedangkan program dann kegiatan telah diatur dalam Permendagri Nomor 13 tahun 2006 sebagaimana diubah menjadi Permendagri Nomor 59 tahun Pemilihan strategi melalui prioritas program dan kegiatan dilakukan seacra partisipatif dengan metode SWOT. Rencana Strategis Dinas Kesehatan merupakan subsistem dari Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Musi Rawas oleh karenanya penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan harus sinergis dengan dokumen perencanaan lainnya. Renstra Dinas Kesehataan memiliki keterkaitan dengan RPJMD Kabupaten Musi Rawas serta dokumen perencanaan dan dokumen pengganggaran lain sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomur 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Hubungan antara dokumen perencanaan dan dokumen pengganggaran dapat ditunjukkan dengan diagram 1.1. II-11

12 Penganggaran Diagram 1.1. Hubungan Dokumen Perencanaan dan Penggaanggaran RPJP Nasional Pedoman Pedoman Renstra KL RPJM Nasional Pedoman Dijabar kan Diacu Renja - KL RKP Pedoman Pedoman RKA-KL RAPBN Rincian APBN APBN Pemerintah Pusat Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui Musrenbang RPJP Daerah Pedoman Pedoman RPJM Daerah Renstra SKPD Dijabar kan Pedoman Diacu RKP Daerah Renja - SKPD Pedoman Pedoman RAPBD RKA - SKPD APBD Rincian APBD Pemerintah Daerah UU SPPN UU PEMDA UU KN Sumber : Paparan Bappenas tahun 2009 Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 dokumen Renstra SKPD sangat terkait dengan berbagai dokumen perencanaan di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten seperti : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (Undang -Undang Nomor 17 tahun 2007), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010), Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah Kabupaten Kabupaten Musi Rawas, sesuai diagram 1.2. II-12

13 Diagram 1.2. Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya RPJM- Nasional (5 Tahun) Pedoman RPJP-Nasional (20 Tahun) Memperhatikan Acuan Acuan RPJP-Daerah Propinsi (20 Tahun) RPJM-Daerah Propinsi/ Renstrada- Propinsi dan Standar Pelayanan Minimal RPJP- Daerah Kab/Kota (20 Tahun) Acuan Memperhatikan Pedoman RPJM-Daerah Kab/Kota (5 Tahun) Input Rancangan Restra-SKPD Penjabaran Pedoman Pedoman RKPD Kab/Kota (1 Tahun) Renstra-SKPD (5 Tahun) Acuan Acuan Input RKP Pedoman 1.5. Sistematika Penulisan Renja-SKPD (1 Tahun) Sistematika Penulisan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas sebagai berikut : 1.2. Landasan Hukum RAPBD Kab/Kota (1 Tahun) II-13

14 1.2. Landasan Hukum Dalam masa lima tahun, SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas diwajibkan menyusun Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kinerja Tahunan yang dilengkapi dengan indikator kinerja dan target kinerja sebagai alat ukur keberhasilan pencapaian sasaran dan kegiatan. Rencana Kinerja Tahunan tersebut berfungsi sebagai alat perencanaan operasional yang menjadi dasar pengajuan anggaran berbasis kinerja. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut : A. Landasan Idiil yaitu Pancasila B. Landasan Konstitusional yaitu UUD 1945 C. Landasan Operasional yaitu : 1. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara tahun 2003 Nomor 47. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4355); 4. Undang-Undang Nomor 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang undangan, (Lembaran Negara Re publik Indonesia tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 5. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan, dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4410); 6. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 7. Undang Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 1137), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438); II-14

15 9. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2005 nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah 15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan rencana Pembangunan Daerah; 16.Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; 17.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun ; 18. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2005 dan Nomor 1138/Menkes/ PB/VIII/2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat); 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Maksud dan Tujuan Sebagaimana diuraikan pada latar belakang, bahwa Renstra Dinas Kesehatan merupakan Rencana Pembangunan Kabupaten Musi Rawas dalam pelaksanaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan dalam 5 kurun waktu sebagai penjabaran periode kedua Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas, maka Renstra Dinas Kesehatan ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arah kebijakan pembangunan sesuai dengan urusan yang diemban Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas dalam menjabarkan visi dan misi Bupati Musi Rawas sehingga setiap Stakeholders dan Kompenen II-15

16 masyarakat dapat berpartisipasi sejak perencanaan, pelaksanaan maupun kontrol sosial guna mewujudkan pembangunan Kabupaten Musi Rawas yang berdaya guna dan berhasil guna. Tujuan penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas tahun adalah sebagai berikut : a. Diperolehnya suatu dokumen perencanaan pembangunan Kesehatan jangka menengah 5 (lima) tahun yang sesuai dengan kondisi dan perkembangan Kesehatan yang terjadi di Kabupaten Musi Rawas. b. Diperolehnya program-program prioritas yang menjadi upaya konkret untuk meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat Kabupaten Musi Rawas 5 (lima) tahun ke depan. c. Terwujudnya program-program yang sinergis dalam pembangunan Kesehatan di Kabupaten Musi Rawas sehingga dapat mempercepat pelayanan kesehatan yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. d. Tersedianya instrumen pengawasan dan evaluasi program - program pembangunan kesehatan di Kabupaten Musi Rawas periode tahun Tujuan Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas Tahun adalah menyediakan dokumen perencanaan komprehensif dalam urusan bidang kesehatan lima tahunan yang akan digunakan sebagai acuan dalam : 1. Penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT), 2. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Bappeda dan PM. 3. Sebagai sumber hukum dalam pelaksanaan Perencanaan Pembangunan, Statistik dan Penamanam Modal selama lima tahun. 4. Sebagai acuan dalam penilaian kinerja pembangunan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). II-16

17 1.4. SISTEMATIKA PENULISAN RENSTRA BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang penyusunan Renstra Dinas Kesehatan, maksud dan tujuan penyusunan, landasan hukum penyusunan, hubungan dengan dokumen perencanaan lainnya dan sistematika penulisan. BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD Bab ini berisikan tentang peran (tugas pokok dan fungsi) Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas dalam penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, mengulas secara ringkas sumber daya yang dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra Dinas Kesehatan periode , mengemukakan capaian program prioritas Dinas Kesehatan yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD Kabupaten Musi Rawas periode , dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra Dinas Kesehatan kabupaten Musi Rawas periode tahun Bab ini juga memuat Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Dinas Kesehatan. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Dinas Kesehatan, memuat Penjelasan Umum tentang Dasar Hukum Pembentukan SKPD, Struktur Organisasi SKPD, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah Kepala SKPD Dinas Kesehatan. Uraian tentang Struktur organisasi SKPD ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil dan tata laksana SKPD ( Proses, Prosedur, Mekanisme). Sumberdaya memuat ; penjelasan ringkas tentang sumber daya yang dimiliki SKPD Dinas Kesehatan dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal dan unit usaha yang masih operasional. Kinerja SKPD memuat; tingkat capaian kinerja SKPD Dinas Kesehatan berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD Dinas Kesehatan , menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD Dinas Kesehatan dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh Pemerintah. Tantangan dan Peluang Pengembangan pelayanan SKPD Dinas Kesehatan; bagian ini II-17

18 mengemukan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra SKPD Kesehatan, hasil telaahan terhadap RTR dan hasil analisis terhadap kajian Lingkungan Hidup Strategis yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan SKPD Dinas Kesehatan pada lima tahun mendatang. Bagian ini juga mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan. BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pada bab ini akan memuat; identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan; pada bagian ini dikemukan permasalahan permasalahan pelayanan SKPD Dinas Kesehatan beserta faktor faktor yang mempengaruhinya. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan SKPD Dinas Kesehatan dipaparkan faktor faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD Dinas Kesehatan yang dapat mempengaruhi visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Musi Rawas. Telaahan Rencana tata ruang dan kajian lingkungan hidup strategis memuat : faktor faktor penghambat dan pendorong dari Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD Dinas Kesehatan ditinjau dari implikasi Rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis. Penentuan isu-isu strategis ; pada bagian ini direview kembali faktor faktor dari pelayanan SKPD Dinas Kesehatan yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD Dinas Kesehatan ditinjau dari : gambaran pelayanan SKPD Dinas Kesehatan, Sasaran jangka menengah pada Renstra K/L, Sasaran jangka menengah dari Renstra SKPD Kabupaten dan implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD Dinas kesehatan, Implikasi KLHS bagi pelayanan SKPD Dinas Kesehatan. Strategi Kebijakan memuat; rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD Dinas Kesehatan dalam lima tahun mendatang. BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Bab ini menjelaskan pernyataan visi dimana visi ditetapkan oleh SKPD Dinas Kesehatan. Visi pada hakekatnya merupakan pernyataan kehendak tentang apa yang ingin dan II-18

19 mungkin dapat dicapai dalam kurun waktu lima tahun. Visi disusun mengacu pada visi RPJMD Kabupaten Musi Rawas, sedangkan Misi disusun untuk menjabarkan visi yang telah ditetapkan. Misi dijabarkan menjadi tujuan dan sasaran. Untuk mencapai tujuan dan sasaran ditetapkan strategi yaitu cara mencapai tujuan dan sasaran yang terdiri dari atas Kebijakan, Program dan Kegiatan. BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Bab ini menguraikan pengertian program yaitu instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD Dinas Kesehatan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Bab ini juga berisi rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif (Perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif ). BAB VI. INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Pada bab ini menetapkan indikator kinerja SKPD Dinas Kesehatan yang mengacu pada tujuan dan sasaran. Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD Dinas Kesehatan yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD Dinas Kesehatan selama lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Musi Rawas. Indikator Kinerja SKPD Dinas Kesehatan yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Musi Rawas. BAB VII. PENUTUP Bab ini menguraikan tentang kaidah pelaksanaan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas dan penutup. II-19

20 BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN 2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Tugas Pokok Berdasarkan Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor 42 tahun 2008 pasal 4 tentang penjabaran tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas, maka tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas adalah membantu Bupati dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah di bidang kesehatan. Dinas Kesehatan dipimpin oleh Kepala Dinas yang bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas 1. Penyusunan rencana dan pelaksanaan program pembangunan di bidang kesehatan Kabupaten. 2. Pembinaan umum di bidang kesehatan yang meliputi pendekatan peningkatan (promosi), pencegahan (preventif) dan pengobatan (kuratif) serta pemulihan (rehabilitasi). 3. Penyelenggaraan penanggulangan bencana, pelayanan dan rehabilitasi serta dampak kesehatan. 4. Perumusan jumlah dan mutu serta jenis tenaga yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas dibidang kesehatan. 5. Pemberian pelayanan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. 6. Pembinaan teknis di bidang upaya pelayanan kesehatan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah. 7. Pengawasan dan penegendalian terhadap perizinan di bidang upaya kesehatan, pekerjaan kefarmasian, makanan dan minuman. 8. Pelaksanaan tata usaha dinas. 9. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan di bidang kesehatan STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 2 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Musi Rawas dan Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor 42 Tahun 2008 tentang penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas II-20

21 Kesehatan Kabupaten Musi Rawas, maka Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas sebagai berikut : 1. Kepala Dinas 2. Sekretaris 3. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan 4. Bidang Bina Farmasi, Makanan, Minuman dan Promosi Kesehatan 5. Bidang Pengendaalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 6. Bidang Perencanaan dan Pengendalian Program 7. Kelompok Jabatan Fungsional Berdasarkan Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas kemudian dirubah dengan Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor 3 Tahun 2010, maka susunan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas sebagai berikut : 1. UPT Laboratorium Kesehatan Daerah 2. UPT Instalasi Farmasi 3. UPT Pusat Kesehatan Masyarakat, terdiri dari : 2.2. SUMBER DAYA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS Tenaga Kesehatan Sumber daya manusia kesehatan Kabupaten Musi Rawas termasuk Rumah Sakit Umum dr. Sobirin, Rumah Sakit Muara Rupit dan Rumah Sakit Muara Beliti berjumlah orang yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai Tidak Tetap (PTT), Tenaga Kerja Sukarela Terdaftar (TKST) yang dapat diklasifikasikan berdasarkan berdasarkan golongan, jabatan dan pendidikan. Jumlah sumber daya manusia di Rumah Sakit Umum dr. Sobirin, Rumah Sakit Muara Rupit dan Rumah Sakit Muara Beliti sebanyak 393 orang, di Puskesmas sebanyak 566 orang tenaga PNS, 100 orang tenaga PTT dan 267 orang tenaga TKST dan Dinas Kesehatan sebanyak 99 orang. Jumlah Dokter umum yang bekerja di Puskesmas sebanyak 27 orang, jika dilihat dari data tersebut terlihat rata rata tiap Puskesmas dilayani oleh 1 orang dokter umum. Secara rinci berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini: II-21

22 Tabel 2.1. Distribusi Tenaga Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas berdasarkan jenis tenaga Tahun 2010 No Jenis Tenaga Jumlah 1. Dokter Umum Dokter Gigi 3 3 S1 Keperawatan S1 Kedokteran 1 5. Akademi Perawat Sekolah Perawat Kesehatan DIV Bidan 1 8. DIII Bidan DI Bidan DIII Gigi Sekolah Pembantu Rawat Gigi S2 Kesehatan Masyarakat S1 Kesehatan Masyarakat DIII Sanitarian DI Sanitarian DIII Gizi DI Gizi 7 18 Apoteker 2 19 Asisten Apoteker Sekolah Menengah Farmasi D III Analis Kesehatan D I Analis Kesehatan 9 13 Fisioterapi D III Manajemen RS 2 15 Non Kesehatan 123 Jumlah 717 Sumber : Dinkes kab.mura th.2010 Penyebaran tenaga kesehatan di setiap wilayah masih kurang merata sehingga diperlukan penyebarannya disetiap wilayah khususnya pada daerah kurang diminati dan rawan bencana karena hal ini dapat mengakibatkan disparitas terhadap kualitas pelayanan kepada masyarakat, untuk mengatasinya maka diterbitkannya Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor 24 Tahun 2010 tentang Pemerataan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Musi Rawas berasarkan rasio per penduduk dan rasio ideal tahun 2010, secara rinci dilihat pada tabel 2.2. dibawah ini. II-22

23 Tabel 2.2. Rasio Tenaga Kesehatan di Kabupaten Musi Rawas Rasio/ Rasio Kurang No Jenis Tenaga Jumlah Ideal 1 Dokter Spesialis 10 1, Dokter Umum 45 8, Dokter Gigi 5 0, Perawat , Bidan , Perawat Gigi 18 3, Apoteker 12 2, Asisten Apoteker 13 2, Sarjana Kesmas 72 13, Sanitarian 40 7, Gizi 27 5, Keterapian Fisik 2 0, Keteknisan Medis 43 8, Sumber : Dinkes Kab.Mura th.2010 Jika dilihat dari ratio tenaga kesehatan per penduduk di Kabupaten Musi Rawas di bandingkan dengan target yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan, maka ratio tenaga kesehatan di Kabupaten Musi Rawas masih jauh dari target yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan Asset dan Sarana Kesehatan Dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan kepada Masyarakat, asset yang dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas sampai dengan Tahun 2010 adalah : II-23

24 Tabel 2.3. Data Perlengkapan Dinas kesehatan Tahun 2010 No. Nama/ Jenis Aset Jumlah 1. Mobil Jabatan 2 Unit 2. Mobil Ambulance 31 Unit 3. Sepeda Motor 144 Unit 4. RSD 3 Unit 5. Puskesmas 27 Unit 6. Pustu 145 Unit 7. Polindes 121 Unit 8. Poskesdes 150 Unit 9. Gudang Farmasi 1 Unit 10. Labkesda 1 Unit Akses pada pelayanan kesehatan Kabupaten Musi Rawas mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah Puskesmas yang ditandai dengan peningkatan rasio Puskesmas dari 3,65 per penduduk tahun 2005 menjadi 53,4 per penduduk tahun 2009 (profil kesehatan 2009). Peningkatan jumlah puskesmas pembantu dari 135 unit pada tahun 2005 menjadi 145 unit tahun Setiap tahunnya terlihat adanya peningkatan jumlah sarana kesehatan di desa, sampai dengan tahun 2010 masih ada sebanyak 19 desa yang belum memiliki sarana kesehatan baik itu Pustu, Polindes maupun Poskesdes. Bila dilihat persentasenya hanya 6,8 % desa yang belum memiliki sarana kesehatan di Kabupaten Musi Rawas. Data di atas menggambarkan bahwa akses pelayanan kesehatan di Kabupaten Musi Rawas sudah tinggi, tetapi hal ini belum dikaitkan dengan akses rumah tangga yang dapat menjangkau sarana kesehatan karena belum dapat diukur yang disebabkan belum tersedianya data tersebut. Data ini sangat diperlukan untuk mengukur akses/keterjangkauan pelayanan kesehatan oleh masyarakat sehubungan dengan kondisi wilayah geografis Kabupaten Musi Rawas. Jarak fasilitas pelayanan yang jauh disertai distribusi tenaga kesehatan yang tidak merata menyebabkan rendahnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan terhadap pelayanan kesehatan. II-24

25 Walaupun jumlah sarana kesehatan sudah cukup memadai tetapi masih diperlukan pemeliharaan secara berkelanjutan agar kualitas sarana kesehatan tetap terpelihara dan dalam kondisi baik. Tabel 2.4. Kondisi Sarana Kesehatan di Kabupaten Musi Rawas No Jenis SARANA BAIK RUSAK RINGAN RUSAK SEDANG RUSAK BERAT JUMLAH 1 Puskesmas Pustu Polindes Poskesdes Rumah Medis Rumah Paramedis Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Pengukuran keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan dapat dilihat dari beberapa indikator, seperti derajat kesehatan,upaya kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan indikator hasil antara dan indikator proses dan masukan. Situasi derajat kesehatan tergambar dari angka mortalitas, angka morbiditas, Angka Usia Harapan Hidup (UHH) dan status gizi balita. Angka mortalitas meliputi Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita dan Angka Kesakitan Penyakit Menular dan Tidak Menular.Pada bagian ini digambarkan capaian kinerja yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas tahun dan Capaian kinerja antara Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas tahun dengan RPJMD Kabupaten Musi Rawas tahun , berikut gambaran capaian yang telah dicapai,antara lain : Kinerja Pelayanan berdasarkan indikator SPM Dinas kesehatan Kabupaten Musi Rawas periode telah menghasilkan capaian capaian yang berdasarkan sasaran/target yang telah ditetapkan dan menghasilkan kinerja menurut SPM untuk urusan wajib, indikator sesuai urusan yang menjadi tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas. Hasil yang telah dicapai Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas dapat dilihat secara rinci sebagai berikut : II-25

26 1. Pelayanan Antenatal ( K1 dan K4 ) Pada petunjuk teknis pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan di Kabupaten/Kota, Pelayanan antenatal meliputi 7 T, yaitu 5T yang tersebut diatas ditambah dengan dengan temu wicara (Pemberian komunika si interpersonal dan konseling) dan test laboratorium sederhana (Hb, Protein urine) dan atau berdasarkan indikasi ( HbsAg, Sifilis,HIV, Malaria,TBC), hasil pelayanan antenatal dapat dilihat pada cakupan K1 dan K4. K1 adalah kunjungan pertama ibu hamil ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal yang dilakukan pada trisemester pertama kehamilan. Sedangkan K4 adalah kunjungan ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali, yaitu 1 kali pada trisemester pertama kehamilan, 1 kali pada trisemester kedua dan 2 kali pada trisemester ketiga. Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya, sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan kunjungan ibu hamil K1 dan K4. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil. Cakupan K1 dan K4 dalam 4 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut : GRAFIK 2.1. PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K.1 & K.4 IBU HAMIL DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2005 S.D ,8 95,67 95,3 96,4 88,24 90,2 90,9 94,1 86,4 87,54 90,1 88, K.4 K.1 Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga Dinkes Kab. Musi Rawas II-26

27 Pada gambar diatas terlihat persentase cakupan pelayanan K1 dan K4 ibu hamil cenderung berfluktuasi. Pada tahun 2007 ke tahun 2008 terjadi K4 yang sebesar 2,1 % sedangkan dari tahun 2009 ke tahun 2010 terjadi penurunan sebesar 3,1 %. Selisih yang terjadi antara cakupan K1 dan K4 berkisar antara 2,46 % - 8,40 %, hal ini menunjukkan semakin rendahnya angka drop out K1- K4 Kabupaten Musi Rawas dengan kata lain semakin banyak ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama pelayanan antenatal diteruskan hingga kunjungan keempat pada trisemester ke 3 sehingga kehamilannya dapat dipantau terus oleh petugas kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. 2. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten.tenaga Kesehatan yang kompeten adalah dokter spesialis kebidanan,dokter umum dan bidan. Pada prinsipnya penolong persalinan harus memperhatikan beberapa hal, yaitu : 1.Pencegahan infeksi 2.Metode Pertolongan persalinan sesuai standar 3.Merujuk kasus yang memerlukan tingkat pelayanan yang lebih tinggi. 4.Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini ( IMD ) Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (professional). Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ( ), cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut II-27

28 GRAFIK 2.2. CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2005 S.D ,39 83,05 80,64 90,2 91,5 88, Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga Dinkes Kab. Musi Rawas Pada gambar 2.2 terlihat kecenderungan berfluktuasi, dimana pada tahun 2005 cakupan pertolongan persalinan oleh nakes sebesar 83,05 %, turun menjadi 80,64 % pada tahun 2007 dan naik kembali hinggal level 90 % pada tahun 2008, pada tahun 2009 naik terus mencapai 91,5 % dan pada tahun 2010 turun kembali menjadi 88,2 %. Cakupan pertolongan persalinan nakes tahun 2010 ini belum mencapai target yang telah ditetapkan Kabupaten Musi Rawas sebesar 90 %. Hal ini disebabkan adanya program Jamsoskes dan Jamkesmas sehingga pertolongan persalinan banyak ditolong oleh tenaga kesehatan, dimana biaya persalinan gratis sehingga masyarakat banyak ditolong oleh tenaga kesehatan. 3. Pelayanan Nifas Pelayanan Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai dari 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan distribusi waktu a.kunjungan Nifas pertama (KF1) pada 6 jam setelah persalinan sampai 2 hari. b.kunjungan Nifas ke 2 (KF2 ) dilakukan pada minggu ke-2 setelah persalinan. c.kunjungan Nifas ke-3 (KF3 ) dilakukan minggu ke-6 setelah persalinan. II-28

29 Diupayakan kunjungan nifas ini dilakukan pada saat dilaksankannya kegiatan di posyandu dan dilakukan bersamaan pada kunjungan bayi ( KB1 ). Gambar 2.3 menyajikan persentase ibu nifas yang mendapat pelayanan nifas selama 3 tahun GRAFIK 2.3 PERSENTASE IBU NIFAS YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2008 S.D , ,51 79, Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga Dinkes Kab. Musi Rawas Perkembangan persentase ibu nifas yang mendapat pelayanan kesehatan selama 3 tahun terakhir cenderung berfluaktif. Capaian Cakupan Pelayanan Nifas tahun 2010 belum mencapai target SPM Kabupaten Musi sebesar 80 %. Hal ini disebabkan karena kurang meratanya persebaran Bidan Desa di Wilayah Kabupaten Musi Rawas, kurang disiplinnya tenaga Bidan Desa dalam melaksanakan tugas dan kurang proaktifnya tenaga Bidan desa untuk melakukan kunjungan rumah terhadap ibu nifas yang tidak datang ke sarana pelayanan kesehatan. 4. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Kegiatan deteksi dini dan penanganan ibu hamil berisiko/komplikasi kebidanan perlu lebih ditingkatkan baik di fasilitas pelayanan kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ) maupun di masyarakat. Deteksi Risiko oleh tenaga kesehatan untuk tahun 2010 sebesar 32 %, sedangkan deteksi risiko oleh masyarakat ( Kader, toma,dll ) sebesar 9,5 %. Hal ini menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya. Data deteksi risiko oleh tenaga kesehatan maupun oleh masyarakat selama 5 tahun terakhir ( ) dapat dilihat pada tabel dibawah ini II-29

30 Tabel 2.5. Deteksi Resiko oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat di Kabupaten Musi Rawas Tahun Deteksi Resiko No Tahun Nakes Masyarakat ,2 % 4,35 % ,9 % 3,97 % ,0 % 0,7 % ,5 % 2,9 % % 9,5 % Sumber : Seksi Kesga,Dinkes Kab Mura Risti / Komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari Normal yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti / komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g %, Tekanan darah tinggi ( systole > 140 mmhg, diastole > 90 mmhg ), oedeme nyata, eklampsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan premature. Sedangkan obstetric komplikasi yang ditangani sebesar pada tahun 2,36 % pada tahun 2006 dan meningkat terus hingga level 2,6 % pada tahun 2007 dan tahun 2008, pada tahun 2009 meningkat menjadi 15,93% dan meningkat terus hingga mencapai 31,7 % pada tahun Hal ini menunjukkan bahwa selama 5 tahun terakhir ini capaian cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani masih jauh dari target yang ditetapkan SPM yaitu sebesar 80 % ternyata setelah dievaluasi keadaan ini disebabkan karena sistem pencatatan dan pelaporannya yang belum baik serta pengetahuan petugas yang masih rendah dalam mengisi format laporan tersebut karena belum memahami benar Defenisi Operasional tentang pengisian format laporan Komplikasi kebidanan yang ditangani. 5. Kunjungan Neonatus ( KN1 dan KN2 ) Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki resiko gangguan kesehatn paling tinggi.upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus ( 0-28 hari ) minimal 2 kali, satu kali pada umur 0-7 hari ( KN1) dan satu kali pada umur 8-28 hari ( KN2 ). II-30

31 Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan di samping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan ekslusif, pencegahan tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi); Pemberian Vitamin K ; Manajemen Terpadu Balita Muda ( MTBM); dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Cakupan kunjungan neonatal (KN1) dan (KN2) pada tahun cenderung menurun namun pada tahun 2008 meningkat menjadi 95,3 % dan 92,9 %, menurun kembali pada tahun 2009 sebesar 91,5 % dan 88,4 % dan meningkat kembali menjadi 97,9 % dan 95,4 % pada tahun Cakupan KN1 dan KN2 selama periode tahun dapat dilihat pada gambar 2.4 berikut ini GRAFIK 2.4 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS KN. 1 DAN KN. 2 DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2005 s/d , ,48 87,13 87,54 86,36 95,3 92,9 88,4 91,5 97,9 95, KN 1 KN Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga Dinkes Kab. Musi Rawas 6. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani Bayi sampai usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang paling rentan atau memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan melakukan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kepada neonatus (0-28 hari). Dalam pelayanan kesehatan neonatus, petugas selain melakukan pemeriksaaan kesehatan bayi juga memberikan konseling perawatan bayi II-31

32 kepada ibu. Penanganan Neonatus risti / komplikasi yang meliputi asfiksia, tetanus neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir < gram), sindroma gangguan pernafasan dan kelainan neonatal yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih, dokter dan bidan polindes, Puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani pada tahun 2010 adalah 22,90 %. Capaian cakupan ini belum mencapai target SPM, dimana target SPM sebesar 80 %. Hal ini disebabkan karena displin tenaga kesehatan khususnya Bidan Desa yang masih rendah, selain itu sistem pencatatan dan pelaporan yang belum akurat. 7. Cakupan Kunjungan Bayi Kunjungan bayi adalah kunjungan bayi ( 1 12 bulan) yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan, paling sedikit 4 kali. Hasil cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Musi Rawas pada tahun 2010 sebesar 95,32 % dimana jumlah ini mengalami kenaikan dari tahun 2009 sebesar 90,40 % dan tahun 2008 sebesar 81,10 %. Capaian ini sudah diatas target SPM tahun 2010 sebesar 90 %. 8. Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Imunization ( UCI ) Pencapaian Universal Child Imunization ( UCI ) pada dasarnya merupakan Proksi terhadap cakupan atas imunisasi dasar secara lengkap pada bayi ( 0-11 bulan ), ibu hamil, WUS dan anak sekolah dasar. Desa UCI merupakan gambaran desa/kelurahan dengan > 80 % jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Standar SPM menetapkan target 100 % desa / kelurahan UCI pada tahun Gambar 2.5. II-32

33 GRAFIK 2.5 Persentase Cakupan Pencapaian UCI di tingkat desa/kelurahan Di Kabupaten Musi Rawas Tahun 2005 s/d ,3 93, ,3 94, , Sumber : Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kab.Mura 9. Cakupan Pelayanan Balita Cakupan pelayanan anak Balita dapat digunakan untuk melihat mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak untuk melihat kesadaran masyarakat tentang pemanfaataan fasilitas pelayanan KIA di Puskesmas serta untuk menilai tingkat kemudahan pencapaian fasilitas pelayanan kesehatan. Semakin tinggi frekuensi kunjungan anak Balita, maka semakin tinggi pula mutu pelayanan kesadaran serta tingkat kemudahan pencapaian fasilitas pelayanan kesehatan. Cakupan pelayanan anak Balita tahun 2010 di Kabupaten Musi Rawas sebesar 41,18 % bila dibandingkan tahun 2009 sebesar 40,43 % berarti mengalami peningkatan walaupun belum mencapai target SPM yang telah ditetapkan sebesar 70 %, hal ini menunjukkan bahwa mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak serta kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan KIA masih rendah. Faktor faktor yang menyebabkannya antara lain : Posyandu sebagai salah satu wadah untuk memberikan pelayanan tersebut belum berfungsi dengan baik, petugas kesehatan belum melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, pengetahuan masyarakat yang masih rendah tentang pentingnya pelayanan anak balita. II-33

34 10. Status Gizi Balita Status gizi Balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah dengan anthropometri yang menggunakan indeks Berat Badan Umur (BB/U). Kategori yang digunakan adalah : gizi lebih ( z- score > + 2 SD); gizi baik ( z- score 2 SD sampai + 2 SD); gizi kurang (z-score < - 2 SD sampai 3 SD); gizi buruk (score < - 3 SD). Perkembangan keadaaan gizi masyarakat dapat dipantau melalui hasil pencatatan dan pelaporan program perbaikan gizi masyarakat yang tercermin dalam hasil penimbangan bayi dan balita setiap bulan di posyandu. Permasalahan gizi yang masih tetap ada dan jumlah cenderung berfluktuasi adalah masalah gizi buruk. Gizi buruk sangat dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat yang kurang, keadaan sosial ekonomi dan kejadian penyakit. Kasus Gizi buruk di Kabupaten Musi Rawas selama 4 tahun terakhir ini sebagai berikut pada tahun 2007 sebanyak 221 kasus, menurun menjadi 209 kasus pada tahun 2008 dan naik kembali pada tahun 2009 menjadi 327 kasus terus naik pada tahun 2010 hingga mencapai 815 kasus. Hal ini disebabkan karena keadaan sosial ekonomi yaitu kemiskinan, ketersediaan pangan wilayah dan Rumah Tangga yang masih rendah, Sosial budaya masyarakat di Kabupaten Musi Rawas, cakupan Pelayanan bayi dan anak balita yang masih rendah, pelacakan kasus gizi buruk yang belum terlaksana dengan baik serta sistem pencatatan dan pelaporan yang masih belum tertata dengan baik. Seluruh kasus gizi buruk yang terlacak dan terlaporkan mendapat perawatan dan di intervensi dengan pemberian makanan tambahan pendamping ASI pada anak usia bulan, perawatan dan pengobatan baik di Puskesmas maupun di Rumah Sakit dengan bantuan dana program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Semesta (Jamkesos) dan APBD. 11. Cakupan Peserta Aktif Masa Subur seorang wanita memiliki peran penting bagi terjadinya kehamilan sehingga peluang wanita melahirkan menjadi cukup tinggi. Menurut hasil penelitian Wanita usia subur biasanya tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita/pasangan lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat/cara KB. Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana dapat digambarkan melalui cakupan peserta KB yang ditunjukkan melalui peserta KB aktif, kelompok sasaran program yang sedang II-34

RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN

RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011-2015 Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI

Lebih terperinci

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI RAWAS 2010 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA - SKPD )

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA - SKPD ) RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA - SKPD ) TAHUN 2010 2015 BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN MUSI MUSI RAWAS Jl. Poros Muara Beliti Komplek Perkantoran

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS 2010-2015 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS JL. LINTAS SUMATERA KM.12,5 MUARA BELITI TELP/FAX. (0733)4540026

Lebih terperinci

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS 2010-2015 MUARA BELITI 2015 KATA PENGANTAR Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 1999

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Dengan mengucapkan puji dan syukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mengacu pada Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, tiga bulan setelah Bupati / Wakil Bupati terpilih dilantik wajib menetapkan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN ANGGARAN

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN ANGGARAN RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2010-2015 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR B erdasarkan Pasal 5 Ayat 2 Undang-Undang

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENSTRA (PERENCANAAN STRATEGIS) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015

PERUBAHAN RENSTRA (PERENCANAAN STRATEGIS) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 PERUBAHAN RENSTRA (PERENCANAAN STRATEGIS) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 Jalan Lintas Sumatera Kompleks Perkantoran Pemkab Musi Rawas Muara Beliti KATA PENGANTAR Penyusunan Renstra (Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

RECANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN

RECANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN RECANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR Kabupaten Musi Rawas dengan potensi lahan yang luas

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS 2010-2015 http://kehutanan-mura.eu5.org Lampiran Keputusan Bupati Musi Rawas Nomor : 106/KPTS/KEHUT/2012 Tanggal : 13 Februari 2012 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KAB.MURA TAHUN ANGGARAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KAB.MURA TAHUN ANGGARAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KAB.MURA TAHUN ANGGARAN 2010-2015 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-nya dan atas izin perkenan-nya jualah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Program dan kegiatan pembangunan pada dasarnya disusun untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat sebesarbesarnya yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan visi dan misi pembangunan jangka menengah, maka ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan pada masing-masing

Lebih terperinci

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010-2015 DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS Review 2015 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah tak henti hentinya kita panjatkan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGI 1. Visi Visi 2012-2017 adalah Mewujudkan GorontaloSehat, Mandiri dan Berkeadilan dengan penjelasan sebagai berikut : Sehat, adalah terwujudnya

Lebih terperinci

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT A.UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK Salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah pelayanan kesehatan dasar. UU no.3 tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PERUBAHAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PERUBAHAN TAHUN 2015 RENCANA KERJA PERUBAHAN TAHUN 2015 DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) Perubahan Tahun 2015 Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMETASI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Kita ucapkan Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan kesempatan

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 272 TAHUN 2008 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DI KABUPATEN SERDANG

Lebih terperinci

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015 RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015 Pemerintah Kabupaten Pacitan DINAS KESEHATAN Jl. Letjend Soeprapto No. 42 Pacitan KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

Upaya Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Upaya Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kepadatan penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat dalam hal kepadatan penduduk,

Lebih terperinci

PELAYANAN KESEHATAN DASAR

PELAYANAN KESEHATAN DASAR Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENJA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENJA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENJA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2015 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN MUSI RAWAS 2015 KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Rencana Strategis Satuan Perangkat Daerah atau disingkat dengan Renstra SKPD merupakan suatu produk perencanaan yang dihasilkan melalui tahapan proses penyusunan yang

Lebih terperinci

RECANA KERJA SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN

RECANA KERJA SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN RECANA KERJA SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR Kabupaten Musi Rawas memiliki luas baku lahan 635.717,15 Ha dengan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA BADAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS (RENJA SKPD) TAHUN 2015 HIDUP MUARA BELITI 2014 i DAFTAR ISI Kulit Muka Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii BAB. I PENDAHULUAN... 1 I.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV.1. IV.2. VISI Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu dari penyelenggara pembangunan kesehatan mempunyai visi: Masyarakat Jawa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR RENJA DISPORA KAB. MURA

KATA PENGANTAR RENJA DISPORA KAB. MURA KATA PENGANTAR Pembangunan Kepemudaan dan Keolahragaan pada hakekatnya merupakan miniatur kehidupan, Hal ini dapat dikatakan demikian karena didalam aktifitas kepemudaan dan keolahragaan terdapat aspek-aspek

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA 2011 2016 Jalan Mayor Sugianyar No. 3 Kompleks Civics Centre Negara Bali 2012 PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N 1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN ACEH SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN 2013-2018 1.1. Latar Belakang Lahirnya Undang-undang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA-SKPD) TAHUN 2015

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA-SKPD) TAHUN 2015 RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA-SKPD) TAHUN 2015 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas

Lebih terperinci

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS. Mesin Pemotong Rumput. iii RENCANA KERJA 2015

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS. Mesin Pemotong Rumput. iii RENCANA KERJA 2015 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS Mesin Pemotong Rumput RENCANA KERJA 2015 iii KATA PENGANTAR Perubahan paradigma sistim perencanaan berimplikasi pada proses perencanaan yang cukup panjang,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) DISNAKERTRANS KAB.MURA TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KERJA (RENJA) DISNAKERTRANS KAB.MURA TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KERJA (RENJA) DISNAKERTRANS KAB.MURA TAHUN ANGGARAN 2015 Jl.Lintas Sumatera KM.12,5 Komplek Perkantoran Pemkab Muara Beliti KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat

Lebih terperinci

Daftar Isi. Bab 1 : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

Daftar Isi. Bab 1 : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan Daftar Isi Bab 1 : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan Bab 2 : Gambaran Pelayanan Puskesmas Kabupaten Probolinggo 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR NOMOR : TANGGAL : RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018 BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pelaksanaan pembangunan daerah yang merupakan kewenangan daerah sesuai dengan urusannya, perlu berlandaskan rencana pembangunan daerah yang disusun berdasarkan kondisi

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

KATA PENGANTAR. Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas tuntunan dan penyertaannya sehingga Rencana Kerja Tahun 2015 Dinas Kesehatan Kota Ambon dapat diselesaikan dengan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MAGELANG RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MAGELANG

PEMERINTAH KOTA MAGELANG RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MAGELANG PEMERINTAH KOTA MAGELANG RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MAGELANG - 2021 i KATA PENGANTAR Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pelaksanaan pembangunan daerah yang selama ini dilaksanakan di Kabupaten Subang telah memberikan hasil yang positif di berbagai segi kehidupan masyarakat. Namum demikian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai Pasal 13 dan 14 huruf j Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dikatakan bahwa Kesehatan merupakan urusan wajib dan dalam penyelenggaraannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, setiap

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

Lebih terperinci

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 440 / 104 / KPTS / KES / 2015 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 440 / 104 / KPTS / KES / 2015 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KESEHATAN Jl. Pangeran Moehamad Amin Komplek Perkantoran Pemkab Musi Rawas Telp. 0733-4540076 Fax 0733-4540077 MUARA BELITI KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) adalah merupakan dokumen resmi Perencanaan Pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahunan yang berorientasi pada

Lebih terperinci

RENJA 2015 Created by Tim Penyusun

RENJA 2015 Created by Tim Penyusun RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2010-2015 BADAN KELUARGA BERENCANA PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENJA 2015 Created by Tim Penyusun BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keluarga Berencana (KB) merupakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)..INSPEKTORAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)..INSPEKTORAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)..INSPEKTORAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT 2016 2021 Jalan Jendral Sudirman No. Telp. ( 0742 ) 21238 KUALA TUNGKAL 2016 PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di Indonesia sebagai Negara terbesar keempat dari jumlah penduduk, memiliki peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal. masyarakat dan swasta (Depkes RI, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal. masyarakat dan swasta (Depkes RI, 2005). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut UUD 1945, pasal H ayat 1 dan UU No. 36 Tahun 2009, Kesehatan merupakan hak asasi dan sekaligus sebagai intervensi, sehingga perlu diupayakan dan ditingkatkan

Lebih terperinci

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012 PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman tingkat persaingan di bidang kesehatan semakin meningkat demikian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 PENDAHULUAN

PENDAHULUAN BAB I PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 PENDAHULUAN PENDAHULUAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 BAB I PENDAHULUAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Page

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011-2015 DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah tak henti hentinya

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN SUMEDANG DENGAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan pemilihan metode keluarga berencana merupakan suatu mata rantai yang berkesinambungan dan berhubungan dengan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MUSI BANYUASIN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MUSI BANYUASIN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2017-2022 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MUSI BANYUASIN Jalan Kolonel Wahid Udin Kel. Serasan Jaya Kec. Sekayu Telp. (0714) 322016 Fax. (0714)

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Jembrana BAB I PENDAHULUAN

Pemerintah Kabupaten Jembrana BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Pembangunan nasional di selenggarakan berdasarkan

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa kesehatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP DINAS KESEHATAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep Tahun 2014 PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP DINAS KESEHATAN JL. Dr. SOETOMO No. 04 TELPON (0328) 662122, Fax. 665373 Email

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lamongan tahun 2005-2025 adalah dokumen perencanaan yang substansinya memuat visi, misi, dan arah pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Daerah Dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2016-2021 tidak ada visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Gubernur

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG PENGERTIAN DASAR

A. LATAR BELAKANG PENGERTIAN DASAR PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Mengingat bahwa hakekat Pembangunan Nasional meliputi pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, maka fungsi pembangunan daerah adalah sebagai

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA - 1- PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG MURUNG RAYA SEHAT 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan menyebutkan bahwa pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan Nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK (KIBBLA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat, bangsa

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Indira Probo Handini 101111072 Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

Lebih terperinci

Renstra Dinas Pertanian Kab. Soppeng KATA PENGANTAR

Renstra Dinas Pertanian Kab. Soppeng KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021 i KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Pasal 15 Ayat

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN (RKPK) ACEH SELATAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN (RKPK) ACEH SELATAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan adalah sebuah proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional

Lebih terperinci

RENSTRA BADAN KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN

RENSTRA BADAN KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diterbitkannya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Lebih terperinci

Governance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN

Governance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Dinamika dan perkembangan sistem pemerintahan mengalami perubahan yang sangat pesat sejalan dengan perubahan paradigma yang berkembang di masyarakat. Penyelenggaraan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENJA (RENCANA KERJA) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN Jalan Lintas Sumatera Kompleks Perkantoran Pemkab Musi Rawas Muara Beliti

RENJA (RENCANA KERJA) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN Jalan Lintas Sumatera Kompleks Perkantoran Pemkab Musi Rawas Muara Beliti RENJA (RENCANA KERJA) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 Jalan Lintas Sumatera Kompleks Perkantoran Pemkab Musi Rawas Muara Beliti KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMETASI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010-2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu upaya pelaksanaan disentralisasi dan otonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2013-2018 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan

Lebih terperinci