RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MUSI BANYUASIN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MUSI BANYUASIN"

Transkripsi

1 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MUSI BANYUASIN Jalan Kolonel Wahid Udin Kel. Serasan Jaya Kec. Sekayu Telp. (0714) Fax. (0714) Sekayu

2 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PALAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR / DPMPTSP / 2017 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN RENCANA STRATEGI (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TEPADU SATU PINTU KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TEPADU SATU PINTU KABUPATEN MUSI BANYUASIN bahwa dalam rangka lebih meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan Menimbang : a. pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna bersih dan bertanggung jawab dipandang perlu adanya penyusunan Perencanaan Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tahun untuk menjabarkan Visi, Misi dan Tujuan serta Sasaran Organisasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin berdasarkan Peraturan Bupati Musi Banyuasin nomor 67 Tahun 2016; bahwa sehubungan dengan telah di Undangkan Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin b. Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan Organisasi dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin, dan Peraturan Bupati Musi Banyuasin nomor 67 Tahun 2016 tentang Sususnan Organisasi, Uraian Tugas dan dan Fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin; bahwa berdasarkan Pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b perlu c. menetapkan Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kabupaten Musi Banyuasin tentang Pembentukan Tim Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1821); 2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 75; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 ; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 1

3 2 5. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 ); 7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2011 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara nomor 5234); 9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), Sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman penyusunan dan penerapan standar pelayanan minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 16. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah dirubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksanaan peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara, penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2016 Nomor 9); 20. Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 67 Tahun 2016, tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin;

4 3 MEMUSTUSKAN Menetapkan PERTAMA KEDUA Membentuk Tim Penyusunan Rencana Strategi (RENSTRA) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Tahun , dengan susunan panitia seluruhnya sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini. Panitia sebagaimana dimaksud pada Diktum Kesatu tersebut di atas mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Mengumpulkan dan mengolah data yang dibutuhkan dalam penyusunan Rancangan Awal Rencana Strategi (RENSTRA) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Tahun ; dan 2. Merumuskan Rancangan Akhir Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Tahun KETIGA KEEMPAT : Panitia sebagaimana dimaksud pada Diktum Kesatu tersebut di atas dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Bupati Musi Banyuasin melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin. Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan dan mempunyai daya laku surut sejak tanggal 26 Januari 2016 Ditetapkan di Sekayu Pada tanggal 26 Januari 2017 Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Drs. H. Amril Nurman Pembina Utama Muda NIP Tembusan : 1. Kepala Bappeda dan Penanaman Modal Kabupaten Musi Banyuasin 2. Kepala Bagian Hukum dan HAM Setda Kabupaten Musi Banyuasin 3. Masing-masing personil Tim untuk dimaklumi dan dilaksanakan.

5 4 Lampiran Keputusan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Nomor : / DPMPTSP / 2017 Tanggal : 26 Januari 2017 Tentang : Pembentukan Tim Penyusunan Rencana Strategi (RENSTRA) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Tahun SUSUNAN TIM PENYUSUNAN RENCANA STRATEGI (RENSTRA) KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADUSATU PINTU KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN Penanggung Jawab : Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin 2. Ketua : Sekretasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin 3. Sekretaris : Kepala Sub. Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Dinas Penanman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasi 3. Anggota : a. Kepala Bidang Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin. b. Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin. c. Kepala Bidang Pelayanan Pengembangan dan Kerjasama Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin. d. Kepala Bidang Perecanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin. e. Kepala Sub. Bagian Keuangan dan Aset Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin f. Kepala Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin. g. Staf Administrasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Ditetapkan di Sekayu Pada tanggal 6 Januari 2017 Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Drs. H. Amril Nurman Pembina Utama Muda NIP

6 5 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PALAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR / DPMPTSP / 2017 TENTANG RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PALAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TEPADU SATU PINTU KABUPATEN MUSI BANYUASIN Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab maka dipandang perlu untuk menyusun Rencana Strategis untuk menjabarkan Visi, Misi dan Tujuan serta Sasaran Organisasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin; b. bahwa untuk maksud hurup a diatas, Rencana Strategis ( Renstra ) Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Jembrana ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1821); 2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

7 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 75; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 ; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 ); 7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2011 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara nomor 5234); 9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), Sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman penyusunan dan penerapan standar pelayanan minimal (Lembaran 6

8 7 Menetapkan PERTAMA KEDUA KETIGA Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 13. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka menengah Nasional Tahun ; 15 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2016 Nomor 9); 17. Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 67 Tahun 2016, tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin; M E M U T U S K A N : : KEPUTUSAN KEPALA DINAS TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PALAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN : Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin; : Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin dimaksud dalam diktum PERTAMA disusun berdasarkan pada Visi, Misi, tujuan dan Sasaran Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin yang selanjutnya digunakan sebagai dasar penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) kepada Bupati Musi Banyuasin sebagai laporan capaian kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan. : Naskah Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Tahun dimaksud dalam diktum PERTAMA, sebagaimana terlampir,

9 8 KEEMPAT merupakan lampiran yang tidak terpisahkan dari keputusan ini : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan Ditetapkan di Sekayu Pada tanggal 26 Januari 2017 Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Drs. H. Amril Nurman Pembina Utama Muda NIP TEMBUSAN disampaikan kepada Yth : 1. Bupati Musi Banyuasin di Sekayu, sebagai laporan, 2. Wakil Bupati Musi Banyuasin di Sekayu, sebagai laporan 3. Ketua DPRD Musi Banyuasin di Sekayu, sebagai laporan, 4. Sekretaris Daerah Musi Banyuasin di Sekayu, sebagai laporan, 5. Kepala Badan/Dinas/Kantor/Satuan dan Bagian di Lingkungan Pemerintah Musi Banyuasin di Sekayu, sebagai laporan, 6. Arsip

10 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa maka Perencanaan Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin dapat kami susun. Penyusunan Renstra (Perencanaan Strategis) adalah merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional Bab III pasal 7 dengan telah ditetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Banyuasin , sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004, Bab V, pasal 15 bahwa Kepala Organisasi Perangkat Daerah wajib menyiapkan rancangan Renstra OPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman pada RPJMD. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyusun Renstra ini, mudah-mudahan sumbangan pemikiran yang diberikan dapat memberikan kemajuan dibidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan di Kabupaten Musi Banyuasin. Sekayu, 2017 Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu pintu Kabupaten Musi Banyuasin Drs. H. AMRIL NURMAN NIP

11 DAFTAR ISI SK. RENSTRA KATA PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra Sistematika Penulisan... 6 BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR PERIJINAN Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Sumber Daya Organisasi Kinerja Pelayanan Kantor Perijinan Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perijinan BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1.Identifikasi Permasalahan Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Telaahan RTRW dan KLHS Penentuan Isu-Isu Strategis BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Kantor Pelayanan Perijinan Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Strategi dan Kebijakan

12 2 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Program Kantor Pelayanan Perijinan BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN Indikator Kinerja Pengukuran dan Indikator Kinerja Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Kunci BAB VII PENUTUP... 37

13 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Dengan adanya perubahan paradigma dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dari dilayani menjadi melayani, mengharuskan setiap institusi pemerintah dapat mewujudkan pemerintahan yang baik (Good Government) baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi. Dalam rangka tahap perencanaan sesuai dengan amanat Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Bab III Pasal 7 dan Bab V Pasal 15 bahwa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya dengan berpedoman pada RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah). Dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan akuntabel sebagaimana diamanatkan dalam Ketetapan MPR No. XI/MPR/1998 dan Undang-Undang No. 28 Tahun 1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN kemudian diimplementasikan melalui Inpres Nomor 7 Tahun 1999 dan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi serta memperhatikan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007, maka peranan Renstra ini menjadi sangat penting. Untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program dalam Renstra ini, maka setiap tahunnya akan dibuat Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) secara proporsional dan terukur serta menentukan jenjang tanggung jawab terhadap keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaann antara lain : staf dan eselon IV bertanggung jawab pada kegiatan, eselon III bertanggung jawab pada Program, dan eselon II bertanggung jawab pada kebijakan. Sebagaimana amanat UU No.25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, maka setiap SKPD wajib menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT). Demikian juga halnya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu PintuKabupaten Musi Banyuasin juga wajib menyusunnya. Dengan sumberdaya yang tersedia Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu 1

14 2 Pintu Kabupaten Musi Banyuasin berupaya menyusun dan melaksanakan RKT guna mewujudkan Good Government. Dalam penyusunan RKT, ada beberapa hal yang mendapat perhatian seperti : (a) Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Penanaman Modal dan PTSP, (b) Capaian Kinerja Sebelumnya, (c) Permasalahan Yang Diprediksi Muncul Pada Tahun Mendatang dan (d) Indikasi Alokasi Dana yang diperkirakan pada tahun-tahun mendatang. Sebagaimana diketahui, Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin merupakan perencanaan pada urusan pelayanan Perizinan kepada masyarakat atau para pengusaha yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin dalam kurun lima tahunan. Sebagai perencanaan strategis, maka proses penyusunan Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu PintuKabupaten Musi Banyuasin melalui beberapa tahapan. Pertama, Proses penjaringan visi dan misi organisasi. Untuk menjabarkan visi organisasi, maka diperlukan misi. Penyusunan visi dan misi organisasi didasarkan pada tugas pokok dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin. Kedua, menetapkan tujuan. Untuk mewujudkan visi dan misi organisasi ditetapkan tujuan organisasi. Tujuan merupakan suatu kondisi yang ingin dicapai oleh organisasi selama lima tahun. Tujuan dijabarkan setiap tahunnya menjadi sasaran. Sasaran merupakan kondisi yang ingin dicapai dalam kurun waktu satu tahun. Ketiga, menyusun strategi yaitu cara mencapai tujuan. Strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran ditempuh melalui : kebijakan, program, dan kegiatan. Penyusunan rencana strategis SKPD harus sinergis dengan perencanaan dokumen lainnya. Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin diharapkan : - Dapat dirumuskan tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang SMART yang konsisten dengan Visi, Misi, Program Bupati. - Dapat memberikan arah perkembangan daerah sehingga dapat lebih dipahami oleh masyarakat dengan demikian mengembangkan Sense Of Ownership dari rencana strategis. - Memastikan bahwa sumber daya dan dana daerah diarahkan untuk menangani isu dan permasalahan prioritas dalam perencanaan pembangunan. - Menyediakan basis untuk mengukur sejauh mana kemajuan untuk mencapai tujuan dan mengembangkan mekanisme untuk menginformasikan perubahan apabila

15 3 diperlukan. - Dapat dikembangkan kesepakatan untuk memadukan semua sumber daya alam untuk mencapai tujuan. - Dapat dirumuskan fokus dan langkah-langkah yang lebih jelas untuk mencapai tujuan pengembangan daerah. - Dapat dihasilkan pengembangan daerah yang lebih produktif, efisien dan efektif. Gambar 1.1 Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya RPJM-Nasional (5 Tahun) Pedoman RPJP-Nasional (20 Tahun) Memperhatikan RPJM- Daerah Propinsi/ Renstrada-Propinsi dan Standar Pelayanan Minimal Memperhatikan Acuan RPJM-Daerah Kab/Kota (5 Tahun) Penjabaran Pedoman RKPD Kab/Kota (1 Tahun) Acuan Acuan Input RKP Acuan Pedoman RPJP-Daerah Propinsi (20 Tahun) RPJP-Daerah Kab/Kota (20 Tahun) Pedoman Renja-SKPD (1 Tahun) RAPBD Kab/Kota (1 Tahun) Acuan Input Pedoman Renstra-SKPD (5 Tahun) Pedoman Acuan Rancangan Renstra-SKPD

16 4 1.2 Landasan Hukum Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin tahun ini merupakan dokumen perencanaan strategis, yang disusun sesuai kebutuhan dengan mengacu pada : a. Landasan Idiil yaitu Pancasila b. Landasan Konstitusional yaitu UUD 1945 c. Landasan Operasional : - Undang-undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1821); - Undang-undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 75; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); - Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomr 47; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286 ); - Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355 ); - Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggungjawab Keuangnan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400 ); - Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); - Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

17 5 Tahun 2004 Nomor 126; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); - Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman penyusunan dan penerapan standar pelayanan minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); - Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; - Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi pemerintah; - Peraturan Menteri Pendayagunanaan Aparatur Negara dan RB Nomor 53 Tahun2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah - Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2016 Nomor 9); - Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 67 Tahun 2016, tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin; 1.3 Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra Maksud penyusunan Renstra ini untuk mengimplementasikan tujuan dan sasaran Pemerintah Kabupaten, untuk mengoptimalkan peran Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin dalam melaksanakan fungsi pelayanan terhadap masyarakat, meningkatkan dan mengembangkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dalam rangka perwujudan Good and Clean Government. Disamping itu sebagai kerangka serta arah pembangunan 5 (lima) tahun kedepan dalam pencapaian Visi, Misi dan Program serta sebagai tolak ukur pertanggung jawaban Kepala Dinas pada akhir tahun anggaran. Sedangkan tujuan penyusunan Renstra ini antara lain adalah : 1. Tersusunnya program-program pada pelayanan Perizinan.

18 6 2. Tersusunnya rencana kegiatan yang merupakan penjabaran dari rencana strategis sesuai kewenangan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu 3. Tersusunnya kegiatan-kegiatan dan alokasi pembiayaan dalam kurun waktu lima tahun kedepan. 4. Tersusunnya instrument Rencana Strategis yang merupakan dokumen untuk meningkatkan kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin. 1.4 Sistematika Penulisan Dokumen Renstra SKPD tahun Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I P E N D A H U L U A N Pada bab ini berisi tentang Latar Belakang yang menguraikan secara ringkas: Mengemukakan secara ringkas: Pengertian Renstra SKPD, Fungsi Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, Proses penyusunan Renstra SKPD, Keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra Kabupaten/Kota, dan dengan Renja SKPD. Landasan Hukum memuat : Memuat penjelasan tentang Undang- Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang SOTK, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD. Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra berisi tentang: penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra SKPD. Sitematika Renstra memuat tentang; pokok bahasan dalam penulisan Renstra SKPD, serta susunan garis besar isi dokumen.

19 7 BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MUSI BANYUASIN Pada bab ini menguraikan tentang; informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD ini. Bab ini juga memuat Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD menguraikan secara singkat; Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan SKPD, struktur organisasi SKPD, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon di bawah Kepala SKPD. Uraian tentang struktur organisasi SKPD ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana SKPD (proses, prosedur, mekanisme). Sumberdaya memuat; penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki SKPD dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal. Kinerja SKPD memuat; tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya seperti MDG atau indikator yang telah diratifikasi oleh Pemerintah. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD; Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra SKPD Kabupaten/Kota, hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil

20 8 analisis terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan SKPD pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan. BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Bab ini memuat : Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD ; Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih; Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi SKPD yang terkait dengan visi, misi, serta program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan SKPD dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tersebut. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis memuat ; apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis. Penentuan Isu-isu Strategis ; Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari : gambaran pelayanan SKPD, sasaran jangka menengah pada Renstra K/L, sasaran jangka menengah dari Renstra SKPD Kabupaten/Kota, dan implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD, implikasi KLHS bagi pelayanan SKPD.

21 9 Strategi Kebijakan memuat; rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun mendatang. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Bab ini menjelaskan pernyataan visi dimana visi ditetapkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin. Visi pada hakikatnya merupakan pernyataan kehendak tentang apa yang ingin dan mungkin dapat dicapai dalam kurun waktu lima tahun. Visi disusun mengacu pada visi RPJMD Kabupaten Musi Banyuasin Misi disusun untuk menjabrakan visi yang telah ditetapkan. Misi dijabarkan menjadi tujuan dan sasaran. Untuk mencapai tujuan dan sasaran ditetapkan strategi yaitu cara mencapai tujuan dan sasaran, yang terditi atas kebijkan, program dan kegiatan. BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Bab ini menguraikan pengertian program yaitu instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Bab ini juga berisi rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif (Perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif). BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Penetapan indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran. Pada bagian dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung

22 10 BAB VII pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD. PENUTUP Bab ini menguraikan tentang penutup yang meliputi kaidah pelaksanaan dan penutup.

23 B A B I I GAMBARAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Untuk mengetahui Profil Layanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin dapat dilihat dari Tugas Pokok dan Fungsi, komposisi personalia, kondisi lingkungan strategis dan isu strategis. 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin dan Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 67 Tahun 2016, tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin adalah : melaksanakan pelayanan di bidang penanaman modal, perizinan dan nonperizinan secara terpadu yang menjadi kewenangannya. Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin, mempunyai fungsi : a. Pengkajian dan penyusunan rencana umum, rencana strategis dan rencana pengembangan penanaman modal daerah berdasarkan sektor usaha maupun wilayah pengembangan penanaman modal di daerah; b. Analisis dan penyusunan deregulasi/kebijakan penanaman modal di daerah; c. Perumusan kebijakan layanan dan kemitraan pelaku usaha mikro, kecil, menengah, besar dan koperasi; d. Penetapan pemberian fasilitas/insentif di bidang penanaman modal yang menjadi kewenangan daerah; e. Pembuatan peta potensi investasi yang siap dipromosikan kepada penanam modal; f. Perencanaan dan penyelenggaraan promosi penanaman modal di dalam dan luar negeri; g. Penyusunan bahan dan sarana prasarana promosi penanaman modal di dalam dan luar negeri; h. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan penanaman modal di daerah; 11

24 12 i. Penyelenggaraan pelayanan perizinan dan nonperizinan secara terpadu di bidang penanaman modal; j. Penyelanggaraan pemberian pelayanan informasi dan konsultasi perizinan dan nonperizinan; k. Penyelenggaraan pengaduan terkait pelaksanaan pelayanan perizinan dan nonperizinan; l. Pelaksanaan pengendalian penanaman modal sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan; m. Pengelolaan data dan informasi perizinan dan nonperizinan yang terintegrasi pada tingkat daerah kabupaten; n. Pembangunan, pengembangan serta pengelolaan perangkat keras dan perangkat lunak, serta jaringan infrastruktur; o. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Tugas Masing-masing Jabatan dapat diuraikan sebagi berikut ; 1. Kepala Dinas. Kepala Dinas mempunyai Tugas : a. Pengkajian dan penyusunan rencana umum, rencana strategis dan rencana pengembangan penanaman modal daerah berdasarkan sektor usaha maupun wilayah pengembangan penanaman modal di daerah; b. Menganalisis dan penyusunan deregulasi/kebijakan penanaman modal di daerah; c. Merumuskan kebijakan layanan dan kemitraan pelaku usaha mikro, kecil, menengah, besar dan koperasi; d. Menetapkan pemberian fasilitas/insentif di bidang penanaman modal yang menjadi kewenangan daerah; e. Membuat peta potensi investasi yang siap dipromosikan kepada penanam modal; f. Merencanakan dan penyelenggaraan promosi penanaman modal di dalam dan luar negeri; g. Menyusun bahan dan sarana prasarana promosi penanaman modal di dalam dan luar negeri; h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan penanaman modal di daerah;

25 13 i. Menyelenggarakan pelayanan perizinan dan nonperizinan secara terpadu di bidang penanaman modal; j. Menyelanggarakan pemberian pelayanan informasi dan konsultasi perizinan dan nonperizinan; k. Menyelenggarakan pengaduan terkait pelaksanaan pelayanan perizinan dan nonperizinan; l. Melaksanakan pengendalian penanaman modal sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan; m. Mengelola data dan informasi perizinan dan nonperizinan yang terintegrasi pada tingkat daerah kabupaten; n. Membangun, mengembangkan serta mengelola perangkat keras dan perangkat lunak, serta jaringan infrastruktur; o. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 2. Sekretariat. Sekretariat mempunyai Tugas : a. Menyusun rencana kerja, kinerja dan anggaran Sekretariat; b. Merencanakan dan pengelolaan bahan perumusan kebijakan yang berkaitan dengan umum dan perencanaan, kepegawaian, dan keuangan. c. Melaksanakan pemberian fasilitas dan dukungan pelayanan teknis administrasi dilingkungan dinas; d. Melaksanakan penyusunan program kegiatan umum dan perencanaan, kepegawaian, dan keuangan; e. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data untuk bahan penyusunan program; f. Melaksanakan pengelolaan tata naskah dinas, surat-menyurat, kearsipan, perlengkapan rumah tangga dan pemeliharaan sarana dan prasarana dinas; g. Melaksanakan tertib administrasi pengelolaan inventarisasi barang, pemeliharaan sarana dan prasarana, perlengkapan dan aset dinas; h. Melaksanakan tertib administrasi dan penatausahaan keuangan;

26 14 i. Melaksanakan dan pembinaan organisasi dan tata laksana di lingkup dinas; j. Melaksanakan monitoring dan pelaporan serta evaluasi sekretariat; k. Melakukan pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin Pegawai Negeri); l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 3. Sub Bagian Umum dan Perencanaan Sub Bagian Umum dan Perencanaan mempunyai Tugas : a. Menyusun rencana kerja, kinerja dan anggaran Sub bagian Umum dan Perencanaan; b. Merencanakan persiapan bahan, pelaksanaan kegiatan tata usaha, aset, perlengkapan dilingkungan Dinas; c. Melaksanakan pengelolaan kegiatan surat-menyurat yang meliputi pengetikan, penggandaan, pengiriman dan pengarsipan; d. Melaksanakan inventarisasi, penyediaan, pendistribusian dan pemeliharaan barang-barang inventaris kantor; e. Menyusun rencana kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebijakan dan penyusunan anggaran; f. Melaksanakan penyusunan pedoman program kerja dinas dan penyusunan anggaran dinas; g. Melaksanakan penyusunan dokumen perencanaan dinas; h. Melaksanakan penyusunan laporan program dan kegiatan dinas; i. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan Sub Bagian Umum dan Perencanaan; j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidangnya.

27 15 4. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai Tugas : a. Menyusun rencana kerja, kinerja dan anggaran Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Merencanakan persiapan bahan, pelaksanaan kegiatan tata usaha, dan perlengkapan dilingkungan Dinas; c. Melaksanakan pengelolaan kegiatan surat-menyurat yang meliputi pengetikan, penggandaan, pengiriman dan pengarsipan; d. Melaksanakan penyiapan bahan rencana kebutuhan dan pengembangan pegawai; e. Melakukan pembinaan organisasi kepegawaian, ketatalaksanaan kepegawaian dan kesejahteraan pegawai di lingkungan dinas; f. Menyiapkan bahan bahan administrasi usulan pengangkatan, mutasi, cuti, dan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pemberhentian dan pensiunan pegawai; g. Menyiapkan bahan dan memproses usulan Kartu Tabungan Asuransi Aparatur Sipil Negara, Asuransi Kesehatan/BPJS, Kartu Pegawai Elektronik, dan Kartu Isteri/Suami; h. Menyiapkan Daftar Urut Kepangkatan (DUK); i. Menyiapkan, memproses, dan menghimpun arsip SKP (Sasaran Kerja Pegawai) dan absensi pegawai; j. Merencanakan dan menyiapkan berkas serta memfasilitasi pegawai yang akan mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan, Kepemimpinan dan Diklat fungsional lainnya; k. Menyiapkan usulan tugas belajar dan izin belajar; l. Menghimpun, mempelajari, melaksanakan dan menyampaikan peraturan perundang undangan tentang kepegawaian; m. Mengembangkan sistem peningkatan disiplin dan kinerja pegawai serta memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada pegawai (secara berjenjang yang melakukan pelanggaran disiplin);

28 16 n. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 5. Sub Bagian Keuangan dan Aset Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai Tugas; a. Menyusun rencana kerja, kinerja dan anggaran Sub Bagian Keuangan dan Aset; b. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan meliputi penyusunan anggaran, pencairan, pembukuan dan pelaporan pertanggungjawaban anggaran; c. Melaksanakan usulan perbaikan dan perubahan kegiatan anggaran dinas; d. Melaksanakan penyusunan laporan keuangan; e. Membuat laporan hasil pemungutan retribusi perizinan; f. Menyiapkan laporan bahan realisasi kegiatan anggaran dinas; g. Melaksanakan pembukuan, perhitungan anggaran dan verifikasi serta mengurus keuangan dinas; h. Melaksanakan pengelolaan barang milik daerah meliputi perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan penyaluran, penggunaan, penatausahaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian, pembiayaan, dan tuntutan ganti rugi; i. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan keuangan Sub Bagian Keuangan dan Aset; j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 6. Bidang Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal Bidang Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal mempunyai Tugas; a. Penyusunan rencana kerja, kinerja, dan anggaran Bidang Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal;

29 17 b. Penyusunan dan pengusulan rencana umum, rencana strategis (renstra) dan rencana pengembangan penanaman modal lingkup daerah berdasarkan sektor usaha maupun wilayah; c. Penyusunan dan pengusulan pengembangan iklim penanaman modal mencakup deregulasi/kebijakan dan pemberdayaan usaha lingkup daerah; d. Penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan promosi penanaman modal; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 7. Seksi Perencanaan Penanaman Modal Seksi Perencanaan Penanaman Modal mempunyai Tugas; a. Menyusun rencana kerja, kinerja, dan anggaran Seksi Perencanaan Penanaman Modal; b. Melakukan pengumpulan data dan penyusunan rencana umum, rencana strategis dan rencana pengembangan penanaman modal lingkup daerah berdasarkan sektor usaha; c. Melakukan pengumpulan data dan penyusunan rencana umum, rencana strategis dan rencana pengembangan penanaman modal lingkup daerah berdasarkan wilayah; d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan olah atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 8. Seksi Pengembangan Iklim Penanaman Modal Seksi Pengembangan Iklim Penanaman Modal mempunyai Tugas; a. Menyusun rencana kerja, kinerja, dan anggaran Seksi Pengembangan Iklim Penanaman Modal; b. Melakukan pengumpulan data, penyusunan dan pengusulan deregulasi/kebijakan penanaman modal lingkup daerah berdasarkan sektor usaha dan wilayah; c. Melakukan pengkajian pengembangan potensi dan peluang penanaman modal lingkup daerah dengan mengembangkan badan usaha di daerah melalui kemitraan dan daya saing berdasarkan sektor usaha dan wilayah.

30 18 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 9. Seksi Promosi Penanaman Modal Seksi Promosi Penanaman Modal mempunyai Tugas; a. Menyusun rencana kerja, kinerja, dan anggaran Seksi Promosi Penanaman Modal; b. Melakukan perencanaan kegiatan promosi penanaman modal berdasarkan sektor usaha dan wilayah; c. Menyusun bahan, sarana dan prasarana promosi; d. Melaksanakan promosi penanaman modal berdasarkan sektor usaha dan wilayah; e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 10. Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Informasi Penanaman Modal Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Informasi Penanaman Modal mempunyai Tugas; a. Penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Informasi Penanaman Modal; b. Pelaksanaan pemantauan realisasi penanaman modal berdasarkan sektor usaha dan wilayah, dan pengawasan kapatuhan perusahaan penanaman modal sesuai ketentuan kegiatan usaha dan peraturan perundang-undangan; c. Pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi penyelesaian permasalahan penanaman modal; d. Pelaksanaan pembangunan dan pengembangan sistem informasi penanaman modal dan pengolahan data penanaman modal. e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 11. Seksi Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal Seksi Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal mempunyai Tugas; a. Menyusun rencana kerja, kinerja, dan anggaran Seksi Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal;

31 19 b. Melakukan pemantauan realisasi penanaman modal berdasarkan sektor usaha dan wilayah; c. Melakukan pengawasan kepatuhan perusahaan penanaman modal sesuai ketentuan kegiatan usaha dan peraturan perundang-undangan; d. Melaksanakan program kerja Seksi Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal; e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan Seksi Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal; f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 12. Seksi Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal Seksi Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal mempunyai Tugas; a. Menyusun rencana kerja, kinerja dan anggaran kegiatan Seksi Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal; b. Melakukan pembinaan pelaksanaan penanaman modal berdasarkan sektor usaha dan wilayah; c. Melakukan fasilitasi penyelesaian permasalahan penanaman modal di daerah d. Melaksanakan program kerja Seksi Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal; e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan Seksi Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal; f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 13. Seksi Pengolahan Data dan Informasi Penanaman Modal Seksi Pengolahan Data dan Informasi Penanaman Modal mempunyai Tugas; a. Menyusun rencana kerja, kinerja dan anggaran kegiatan Seksi Pengolahan Data dan Informasi Penanaman Modal; b. Melakukan pengolahan data perizinan dan non perizinan penanaman modal; c. Melakukan pelaporan data perizinan dan non perizinan penanaman modal; d. Melakukan pembangunan dan pengembangan sistem informasi penanaman modal;

32 20 e. Melaksanakan program kerja Seksi Pengolahan Data dan Informasi Penanaman Modal; f. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan Seksi Pengolahan Data dan Informasi Penanaman Modal; g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 14. Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan mempunyai Tugas; a. Penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan; b. Penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan lingkungan, perizinan dan non perizinan pembangunan, perizinan dan non perizinan kesejahteraan rakyat; c. Pemberian layanan informasi dan konsultasi perizinan dan non perizinan; d. Pemungutan retribusi perizinan dan non perizinan; e. Pelaksanaan koordinasi mengenai perizinan dan non perizinan dengan instansi teknis; f. Pelaksanaan Monitoring, evaluasi dan pelaporan Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan. g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 15. Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Lingkungan Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Lingkungan mempunyai Tugas; a. Menyusun rencana kerja, kinerja dan anggaran Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Lingkungan; b. Melaksanakan pelayanan, penerimaan, pemeriksaan dan pengecekan berkas perizinan dan non perizinan lingkungan; c. Melaksanakan pemrosesan berkas-berkas perizinan dan non perizinan lingkungan; d. Melaksanakan verifikasi administrasi perizinan dan non perizinan lingkungan;

33 21 e. Melaksanakan koordinasi perizinan dann non perizinan dengan instansi tehnis; f. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Lingkungan; g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 16. Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan mempunyai Tugas; a. Menyusun rencana kerja, kinerja dan anggaran Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Pembangunan; b. Melasanakan pelayanan, penerimaan, pemeriksaan dan pengecekan berkas perizinan dan non perizinan pembangunan; c. Melaksanakan pemrosesan berkas-berkas perizinan dan non perizinan pembangunan; d. Melaksanakan verifikasi administrasi perizinan dan non perizinan pembangunan; e. Melaksanakan monitoring, evaluasi perizinan dan non perizinan; f. Membuat laporan perizinan dan perizinan serta laporan retribusi setiap bulan; g. Melaksanakan koordinasi perizinan dan non perizinan dengan instansi teknis; h. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Pembangunan; i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 17. Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Kesejahteraan Rakyat Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Kesejahteraan Rakyat mempunyai Tugas; a. Menyusun rencana kerja, kinerja Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Kesejahteraan Rakyat; b. Melaksanakan pelayanan penerimaan, pengecekan, pemeriksaan berkas perizinan dan non perizinan kesejahteraan rakyat;

34 22 c. Melaksanakan pemrosesan berkas-berkas perizinan dan non perizinan kesejahtraan rakyat; d. Melaksanakan verifikasi administrasi perizinan dan non perizinan kesejahteraan rakyat; e. Melaksanakan kegiatan pelayanan keliling perizinan dan non perizinan; f. Melaksanakan koordinasi perizinan dengan instansi teknis; g. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Kesejahteraan rakyat; h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya 18. Bidang Pengaduan, Kebijakan, dan Pelaporan Layanan Bidang Pengaduan, Kebijakan, dan Pelaporan Layanan mempunyai Tugas; a. Penyusunan rencana kerja, kinerja, dan anggaran Bidang Pengaduan, Kebijakan, dan Pelaporan Layanan; b. Pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjutnya; c. Penyelenggaraan akses informasi dan konsultasi layanan data pelayanan perizinan dan non perizinan; d. Pelaksanaan dan evaluasi survey kepuasan masyarakat secara periodik; e. Penyusunan kebijakan dan harmonisasi serta pemberian advokasi layanan terkait dengan penyelenggaraan perizinan dan non perizinan; f. Pelaksanaan dan pengusulan pemberian insentif dan kemudahan dalam berusaha; g. Penyuluhan kepada masyarakat dalam penyelenggaraan perizinan dan non perizinan; h. Pengkoordinasian data dan bahan layanan meliputi penyusunan, pengukuran, pengendalian mutu layanan, serta perumusan, pengembangan dan evaluasi standar layanan (SOP, SP, SPM, MP); i. Pembangunan dan pengembangan sarana prasarana infrastruktur jaringan dan teknologi informasi layanan; j. Penyusunan data dan pelaporan pelayanan dan perizinan;

35 23 k. Penciptaan (inovasi) pola layanan dan produk layanan yang efektif dan efisien; l. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan Bidang Pengaduan, Kebijakan, dan Pelaporan Layanan. m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 19. Seksi Pengaduan dan Informasi Layanan Seksi Pengaduan dan Informasi Layanan mempunyai Tugas; a. Menyusun rencana kerja, kinerja, dan anggaran Seksi Pengaduan dan Informasi Layanan; b. Melaksanakan pengelolaan pengaduan mulai dari perencanaan sampai dengan tidak lanjutnya terkait layanan dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan kepada masyarakat; c. Menyelenggarakan akses informasi layanan dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan; d. Menyelenggarakan konsultasi layanan dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan; e. Melaksanakan dan mengevaluasi survey kepuasan masyarakat; f. Melaksanakan koordinasi pengelolaan pengaduan dan survey kepuasan masyarakat; g. Menyusun laporan penanganan pengaduan, informasi, dan konsultasi layanan dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan; h. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan Seksi Pengaduan dan Informasi Layanan; i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 20. Seksi Kebijakan dan Penyuluhan Layanan Seksi Kebijakan dan Penyuluhan Layanan mempunyai Tugas; a. Menyusun rencana kerja, kinerja, dan anggaran Seksi Kebijakan dan Penyuluhan Layanan;

36 24 b. Menyiapkan bahan-bahan kebijakan peraturan dan advokasi terkait dengan pelayanan perizinan dan non perizinan serta bahan penyuluhan dan pelaksanaannya kepada masyarakat; c. Merencanakan kebijakan dan harmonisasi serta advokasi layanan terkait dengan pelayanan perizinan dan non perizinan mulai dari pengumpulan data, analisa serta mengkoordinasikannya; d. Mengkoordinasikan kebijakan serta harmonisasi regulasi daerah terkait pelayanan perizinan dan non perizinan, serta advokasi dalam penyelesaian permasalahannya; e. Melaksanakan dan mengusulkan pemberian insentif dan kemudahan dalam berusaha; f. Memfasilitasi pendampingan dan/atau pelaksanaan advokasi (termasuk untuk memenuhi ajudikasi dan mediasi) dalam penyelesaian sengketa pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; g. Melaksanakan sosialisasi penyuluhan kepada masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan; h. Menyusun laporan kebijakan dan harmonisasi peraturan serta advokasi layanan terkait dengan perizinan dan non perizinan dalam mengeluarkan peraturan lingkup daerah; i. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan seksi Kebijakan dan Penyuluhan Layanan; j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 21. Seksi Pelaporan dan Peningkatan Layanan Seksi Pelaporan dan Peningkatan Layanan mempunyai Tugas; a. Menyusun rencana kerja, kinerja, dan anggaran Seksi Pelaporan dan Peningkatan Layanan;

37 25 b. Menyiapkan data dan mengidentifikasi bahan pelaporan yang meliputi: pengembangan, pengendalian, mutu layanan, standar layanan (SOP, SP, SPM dan MP), dan inovasi pelayanan perizinan dan non perizinan; c. Menganalisis dan mengukur data dan bahan layanan pelaporan terhadap pengendalian, mutu layanan, mengolah data; d. Menyusun/memetakan data dan pelaporan pelayanan dan perizinan; e. Menciptakan inovasi pengembangan pola perizinan dan non perizinan yang cepat, mudah, murah, terjangkau, transparan serta terciptanya pelayanan perizinan dan non perizinan yang efisien dan efektif; f. Membangun, menyediakan, mengembangkan sarana dan prasarana infrastruktur jaringan sistem teknologi informasi dan dukungan administrasi serta peningkatan layanan perizinan dan non perizinan; g. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan Seksi Pelaporan dan Peningkatan Layanan; h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Untuk melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi tersebut, struktur organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dibantu oleh : a. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dam Pelaporan; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 3. Sub Bagian Keuangan dan Aset; b. Bidang Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal; 1. Seksi Perencanaan Penanaman Modal; 2. Seksi Pengembangan Iklim Penanaman Modal; 3. Seksi Promosi Penanaman Modal;

38 26 c. Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Informasi Penanaman Modal; 1. Seksi Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal; 2. Seksi Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal; 3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi Penanaman Modal; d. Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan; 1. Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Lingkungan; 2. Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Pembangunan; 3. Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Kesejahteraan Rakyat; e. Bidang Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan; 1. Seksi Pengaduan dan Informasi Layanan; 2. Seksi Kebijakan dan Penyuluhan Layanan; 3. Seksi Pelaporan dan Peningkatan Layanan; f. Tim Teknis; g. Kelompok Jabatan Fungsional. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu PintuKabupaten Musi Banyuasin, maka disusun Struktur Organisasi sebagaimana bagan dibawah ini.

39 KEPALA DINAS Lampiran : 27 Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor : 67 Tahun 2016 Tanggal : 19 Desember 2016 Jabatan Fungsional SEKRETARIS Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Sub Bagian Umum dan Kepagawaian Sub Bagian Keuangan dan Aset Bidang Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Informasi Penanaman Modal Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan Seksi Perencanaan Penanaman Modal Seksi Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Lingkungan Seksi Pengaduan dan Informasi Layanan Seksi Pengembangan Iklim Penanaman Modal Seksi Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Pembangunan Seksi Kebijakan dan Penyuluhan Layanan Seksi Promosi Penanaman Modal Seksi Pengolahan Data dan Informasi Penanaman Modal Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Kesejahteraan Rakyat Seksi Pelaporan dan Peningkatan Layanan

40 Sumber Daya Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin terdiri dari 42 orang Pegawai Negeri Sipil. Dari data tersebut dapat diperinci sebagai berikut : a. Menurut pangkat dan golongan, sebagai berikut : 1. Pangkat/Golongan IV/c sebanyak 1 orang 2. Pangkat/Golongan IV/b sebanyak 2 orang 3. Pangkat/Golongan IV/a sebanyak 1 orang 4. Pangkat/Golongan III/d sebanyak 10 orang 5. Pangkat/Golongan III/c sebanyak 6 orang 6. Pangkat/Golongan III/b sebanyak 11 orang 7. Pangkat/Golongan III/a sebanyak 7 orang 8. Pangkat/Golongan II/d sebanyak 1 orang 9. Pangkat/Golongan II/c sebanyak 2 orang 10. Pangkat/Golongan II/b sebanyak 1 orang Pangkat/Golongan II/a sebanyak - Jumlah 42 orang b. Menurut Pendidikan dapat diperinci sebagai berikut : 1. Pendidikan ( S2 ) sebanyak 14 orang 2. Pendidikan ( S1 ) sebanyak 18 orang 3. Diploma 3 sebanyak 2 orang 4. Pendidikan SLTA sebanyak 7 orang 5. Pendidikan SMP sebanyak 1 orang Jumlah 42 orang c. Jumlah Pejabat Struktural : 1. Kepala Dinas 1 orang 2. Sekretariat 1 orang 3. Sub. Bagian 3 orang

41 29 4. Bidang 3 orang 5. Seksi 11 orang 6. Tim Teknis - 7. Jabatan Fungsional - Jumlah 19 rang d. Perlengkapan Sebagai pendukung menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin disamping sumber daya manusia, perlengkapan juga menjadi syarat mutlak dalam menunjang, mendorong serta memfasilitasi kinerja serta dalam mekanisme pencapaian target kinerja berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Berikut ini rincian perlengkapan yang Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin. No Nama Barang Jumlah 1. Mobil 6 unit 2. Sepeda Motor 9 unit 3. Meja Kerja 48 buah 4. Kursi Kerja 79 buah 5. Komputer 18 set 6. Laptop 5 unit 7. Printer 14 unit 8. Kamera 2 unit 9. AC 9 unit 10. Meja Rapat 9 unit 11. Kursi Tamu 12 set 12. Kursi Putar 58 buah 13. Brankas 1 buah 14. Mesin Tik 1 buah

42 30 No Nama Barang Jumlah 15. Filling Cabinet/besi 8 buah 16. Lemari Kayu 20 buah 17. White Board 2 buah 18. Ovrehead Projector 1 unit 19. Alat pemotong kertas 1 buah 20. Wireless 2 paket 21. Kipas Angin 6 buah 22. Televisi 4 unit 23. Dispenser 4 buah 24. Handycam 2 buah 25. Scanner 2 unit 26. Hard disk internal 12 buah 27. Sound System 1 set 28. Genset 2 unit 29. Modem 1 set 30. Peralatan jaringan lainnya 1 set 31. Software 2 buah 32. Faksimili 1 unit 33. Kulkas 2 unit 34. Telpon PABX 9 unit 35. Hard disk external 6 buah 36. Teko Listrik 1 buah 37. Stabilizer 10 unit 38. Kalkulator 3 buah 39. Lampu hias 6 set 40. PC Touch Screen 2 set Sumber : Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kab. Musi Banyuasin 2017

43 Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Capaian kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin memilik 2 program sebagai berikut : 1. Program Peningkatan kualitas dan produktifitas pelayanan perizinan dan non perizinan yang terdiri dari 5 kegiatan yaitu : 1. Monitoring dan evaluasi perizinan dan non perizinan 2. Pengelolaan sistem informasi pelayanan perizinan dan non perizinan dan SPIPISE 3. Optimalisasi pelayanan perizinan dan non perizinan 4. Publikasi perizinan dan non perizinan 5. Survey indek kepuasan masyarakat dan penanganan pengaduan masyarakat 2. Program peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi yang terdiri dari 4 kegiatan yaitu : 1. Koordinasi perencanaan dan pelaksanaan penanaman modal 2. Pengendalian pelaksanaan penanaman modal 3. Promosi penanaman modal 4. Workshop peluang kerjasama kemitraan antara UMKM dengan dunia usaha I. Program Peningkatan kualitas dan produktifitas pelayanan perizinan dan non perizinan Capaian kinerja dari indikator program ini yaitu Persentase penaganan pengajuan permohonan pelayanan perizinan dan non perizinan, Prosentase Penerbitan izin terbit sesuai standar, Indek Kepuasan Masyarakat bidang perizinan dan Unit Usaha yang memiliki perizinan SIUP,TDP. Sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2017 adalah (1) Meningkatkan penyelesaian perizinan terpadu tepat waktu, (2) Meningkatnya penangan pengaduan masyarakat. (3) Meningkatnya pelayanan perizinan yang diterbitkan sesuai standar waktu, dan (4) Meningkatnya Unit Usaha yang memiliki perizinan SIUP,TDP II. Program peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Capaian kinerja dari indikator program ini yaitu Peningkatan nilai investasi industri kecil dan menengah, Sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2017 adalah (1)

44 Meningkatkan nilai investasi industri kecil dan menengah, Sasaran (2) Meningkatnya Koordinasi perencanaan dan pelaksanaan penanaman modal, (3) Meningkatnya Promosi penanaman modal dan, (4) Melaksanakan workshop peluang kerjasama kemitraan antara UMKM dengan dunia usaha kinerja Dalam rangka pelaksanaan Program sebagaimana tersebut diatas, maka hasil kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2016 sebagaimana table berikut : Tabel 2.1 Hasil Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu PintuTahun 2016 No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capai an Kinerj a Meningkatnya kualitas pelayanan Administrasi perizinan dan Non Perizinan 2 Optimalisasi dan mendorong pertumbuhan investasi daerah melalui penanaman modal dalam dan luar negeri Persentase Peningkatan Penanganan Permohonan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Persentase Izin terbit sesuai Standar Indek kepuasan masyarakat bidang perizinan Persentase Unit usaha yang memiliki Perizinan SIUP, TDP Peningkatan nilai investasi industri kecil dan menengah ,69 90,69 % ,73 76,73 % 85 82,15 96, ,47 32,76 % 4,21 6, Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perizinan a. Faktor Internal. Analisis Lingkungan Intern (ALI) dilakukan dengan pencermatan (scanning) terhadap lingkungan internal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin yang meliputi Kekuatan dan Kelemahan :

45 33 1. Kekuatan / Strength ( S ) a. Tersedianya pranata hukum yaitu Perda, SK. Bupati, Peraturan Bupati, dan Peraturan Hukum lainnya. b. Tersedianya anggaran (biaya) untuk pelaksanaan kegiatan. 2. Kelemahan / Weaknessess ( W ) a. Kemampuan Teknis yang dimiliki SDM Perizinan belum optimal. b. Sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan belum memadai b. Faktor Eksternal. Analisis Lingkungan Eksternal (ALE) adalah dengan mencermati diluar lingkungan organisasi yang meliputi peluang dan tantangan : 1. Peluang / Opportunities ( O ) a. Adanya koordinasi yang baik antar instansi terkait. b. Adanya kebijakan Pemerintah untuk mentertibkan setiap kegiatan usaha masyarakat. c. Adanya minat pengusaha yang akan menanamkan modalnya. d. Tingginya kemauan masyarakat / pengusaha untuk mengurus izin. 2. Ancaman/ Threats ( T ) a. Luasnya Lingkup Kerja Instansi. b. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap prosedur dan persyaratan izin. c. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengurus atau mencari izin. d. Terhambatnya proses penerbitan izin, karena pemohon belum melengkapi persyaratan izin. Berdasarkan analisis SWOT tersebut diatas, maka diidentifikasikan beberapa faktor kunci keberhasilan, yang berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan misi organisasi secara efektif dan efisien. Beberapa faktor kunci yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan tugas pokok dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Terdiri dari : 1. Adanya dukungan kewenangan dan komitmen pendelegasian wewenang yang jelas. 2. Tersedianya SDM yang propesional sebagai fasilitator pelayanan masyarakat. 3. Penetapan standar pelayanan minimal dan standar operasional yang jelas.

46 34 4. Penerapan azas azas pelayanan publik secara konsekuen. 5. Prosedural dan mekanisme perizinan serta penyusunan sistem informasi pelayanan yang up to date. 6. Adanya kemampuan dalam mengkoordinir dinas/instansi terkait dan para pengusaha. 7. Adanya evaluasi dan monitoring keberhasilan kinerja yang dilakukan secara berkala sehingga menjadi umpan balik untuk keberhasilan berikutnya.

47 B A B III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi dibidang perizinan dan non perizinan serta penanam modal secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian. Kualitas Pelayanan yang diberikan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin dipengaruhi oleh beberapa faktor baik itu faktor internal maupun eksternal. - Faktor internal yang dihadapi adalah : a. Adanya Otonomi Daerah; b. Dari Segi kelembagaan 1) Adanya tugas, fungsi dan kewenangan sesuai Peraturan Daerah Musi Banyuasin Nomor 9 Tahun 2016; 2) Kapasitas kelembagaan yang kuat dalam pelaksanaan pembangunan. c. Tersedianya sumber anggaran langsung dan tidak langsung. d. Komitmen Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin yang mengutamakan peningkatan kualitas SDM. e. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang belum memadai mengingat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin baru terbentuk pada tahun 2016 akhir dan efektif mulai melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pada bulan Marer f. Seringnya terjadi mutasi pegawai sehingga menghambat pelaksanaan program dan kegiatan. 35

48 36 g. Bangunan gedung yang digunakan masih harus banyak memerlukan perbaikan termasuk sarana dan prasarana pendukung masih kurang. h. Sarana dan prasarana aparatur belum mencukupi. - Faktor eksternal yang mempengaruhi kualitas pelayanan adalah : a. Penambahan jumlah jenis perizinan dan non perizinan yang mensyaratkan adanya SOP yang baru. b. Tuntutan frekuensi koordinasi yang tinggi guna keterpaduan, sinkronisasi dan kesinambungan pelayanan perizinan. c. Masyarakat belum mengetahui perubahan status Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintumenjadi Badan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal kaitannya baik itu lokasi gedung yang baru maupun proses pelayanan yang makin meningkat. d. Peraturan perundang-undangan yang terus berubah. e. Keadaan geografis Kabupaten Musi Banyuasin yang luas (jarak ke ibukota kabupaten jauh) sehingga akses untuk mendapatkan pelayanan menjadi tidak maksimal. f. Teknologi, sistem informasi yang berkembang pesat. g. Perkembangan teknologi penginderaan jauh. h. Iklim Birokrasi yang responsif ( ISO, SPM ) i. Adanya program Diklat Fungsional, teknis BKD, Bandiklat, Propinsi, Bappenas, dan lembaga lainnya. Mengingat adanya penambahan jumlah jenis perizinan dan beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan baik internal maupun eksternal maka ada beberapa

49 37 permasalahan yang muncul dan perlu mendapat perhatian serius untuk lancarnya pemberian pelayanan kepada masyarakat. Permasalahan tersebut antara lain : a. Penanganan Permohonan pelayanan perizinan dan non perizinan b. Penerbitan produk perizinan dan non perizinan harus tepat waktu c. Kepuasan masyarakat terhadap layanan yang diperoleh. d. Informasi peluang usaha sektor/bidang usaha unggulan e. Sosialisasi kebijakan penanaman modal kepada masyarakat dunia usaha; f. Promosi peluang penanaman modal; g. Terselenggarannya fasilitasi Pemerintah Daerah dalam rangka kerjasama kemitraan. h. Bimbingan pelaksanaan kegiatan penanaman modal kepada masyarakat unia usaha. i. Implementasi Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik ( SPIPISE ) 3.2 Telaah Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati Musi Banyuasin Mencermati visi dan misi Bupati/Wakil Bupati Musi Banyuasin tahun 2017 dengan Tema Visi PERMATA MUBA 2017, maka ditetapkan visi Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2017adalah: Terwujudnya PERMATA MUBA 2017 ( Penguatan Ekonomi kerakyatan, Religius, Mandiri, Adil dan Terdepan Maju Bersama ) Pemerataan Pembangunan ke Tingkat Desa Penguatan Ekonomi Kerakyatan melalui pemberdayaan masyarakat Peningkatan Pendapatan Masyarakat Pemerataan Jaminan Sosial Masyarakat Reformasi Birokrasi Berbasis Kinerja

50 38 Misi sebagai berikut : Memperkuat ekonomi rakyat berbasis sumber daya dan kearifan lokal yang mandiri, berdaya asing dan religius. Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan dan pelayanan industri kreatif yang di dukung teknologi informasi dan komunikasi. Meningkatkan pemerataan pembangunan berkelanjutan yang berkeadilan dan berwawasan lingkungan. Mengembangkan sumber daya insani berkualitas dan lingkungan sosial budaya yang religius. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah, bersih, jujur, profesional dan demokratis Penjelasan dari masing-masing Misi sebagai berikut : Untuk mewujudkan visi yang menjadi tujuan akhir bagi penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten Musi Banyuasin tahun , maka misi yang akan dijalankan dan menjadi sasaran bagi kegiatan yang akan dilaksanakan oleh seluruh pelaku pembangunan, baik oleh penyelenggara pemerintahan maupun masyarakat selama lima tahun kedepan adalah sebagai berikut : MISI MISI I Memperkuat ekonomi rakyat berbasis sumber daya dan kearifan lokal yang mandiri, berdaya asing dan religius. Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan dan pelayanan industri kreatif yang di dukung teknologi informasi dan komunikasi. Meningkatkan pemerataan pembangunan berkelanjutan yang berkeadilan dan berwawasan lingkungan. Mengembangkan sumber daya insani berkualitas dan lingkungan sosial budaya yang religius. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah, bersih, jujur, profesional dan demokratis Penguatan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Sumber Daya dan Kearifan Lokal yang Mandiri, Berdaya Saing dan Religius. 1. Pengembangan kawasan komoditas/sektor unggulan berbasis potensialitas sumber daya lokal 2. Meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat menuju optimalisasi sumber daya lokal

51 39 3. Mengembangkan inovasi berbasis agribisnis bagi petani dan Usaha Kecil Menengah (UKM) 4. Mengembangkan investasi dan penguatan UKM dalam bidang agroindustri 5. Pengembangan sumber daya energi alternatif (microhydro, solar cell, dan bio energy) berbasis limbah kelapa sawit penyediaan energi listrik 6. Mengembangkan model kemitraan perusahaan besar dengan UKM di pedesaan menuju kemandirian, kewirausahaan yang berkarakter religius. Sasaran dan Misi I ini akan dicapai melalui program-program sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Kualitas dan Diversifikasi produk olahan 2. Program Pengembangan Desa Mandiri Pangan 3. Program Revitalisai lumbung pangan desa 4. Program Peningkatan Nilai Jual Produk Melalui Perbaikan Kualitas Pengemasan 5. Program Promosi Investasi dan Pemasaran Produk UKM 6. Program Pendampingan Pengembangan Jaringan Bisnis UKM 7. Program Peningkatan Kemitraan UKM dengan Perusahaan 8. Program Pengembangan Desa Mandiri Energi 9. Program Koperasi Pondok Pesantren 10. Program Koperasi Simpan Pinjam 11. Program Pelunasan Kredit Usaha Rakyat 12. Program Lembaga Keuangan Mikro Syariah 13. Program Pesantren Agribisnis (kemitraan) MISI II Mengembangkan Pusat-Pusat Pertumbuhan dan Pelayanan Kreatif yang Didukung Teknologi Informasi dan Komunikasi 1. Pengembangan kawasan komoditas/sektor unggulan berbasis potensialitas sumber daya lokal 2. Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan industri dan ekonomi kreatif dalam membangun sentral bisnis KUKM, Kampung seni/kerajinan, Klaster Agribisnis/Agroindustri dan Pusat Inovasi/promosi sumber daya lokal

52 40 3. Menumbuhkan pusat pelayanan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dalam meningkatkan hubungan spatial (antar wilayah/kawasan) dalam aliran input dan output, antara sentra produksi dan sentra pemasaran. 4. Membangun jaringan informasi dan transportasi dalam meningkatkan/mempercepat akselarasi transformasi teknologi ke seluruh wilayah pedesaan. 5. Memfasilitasi penelitian yang meningkatkan nilai tambah dan daya saing Industri Kreatif. Saran dari MISI II ini akan dicapai melalui program-program sebagai berikut : 1. Program Pengembangan Agropolitan dan Minapolitan 2. Program Pengembangan Potensi Andalan Desa (One Village One Product/OVOP) 3. Program Pengembangan Klaster Industri 4. Program Pengembangan Pusat Promosi dan Pemasaran Bersama 5. Program Pengembangan Komunitas Industri Kreatif 6. Program Peningkatan Pelayanan Komunikasi, Informasi dan Edukasi 7. Program Revitalisasi Pasar Desa 8. Program Internet Masuk Desa 9. Program Pengembangan Teknologi Tepat Guna 10. Program Kolaborasi dengan lembaga Penelitian dan Pengembangan 11. Program Pengembangan Industri Kuliner MISI III Meningkatkan Pemerataan Pembangunan Berkelanjutan yang Berkeadilan dan Berwawasan Lingkungan 1. Penurunan indeks kesenjangan antar wilayah melalui akselarasi pengembangan kawasan agribisnis/agroindustri sawit 2. Peningkatan kualitas infrastuktur di wilayah kantong-kantong sentra produksi dan daerah lambat berkembang 3. Pengembangan jalur dan sarana transportasi dari sentra produksi menuju pusat pertumbuhan ekonomi tingkat lokal dan regional 4. Percepatan Pemerataan Pembangunan Pedesaan melalui Optimalisasi AOBD dan dukungan dana CSR

53 41 5. Peningkatan pelayanan pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia (KDM) disetiap wilayah 6. Pembangunan dan Pengembangan kawasan kehutanan dan kawasan pertambangan melalui pendekatan partisipasi masyarakat untuk kesejahteraan yang berwawasan lingkungan (ecosetelement) 7. Peningkatan partisipasi perempuan menuju keadilan dan kesetaraan gender. Sasaran dari MISI III ini akan di capai melalui program-program sebagai berikut : 1. Program pengembangan industri hilir di pedesaan (microprocessor sawit dan karet rakyat) 2. Program pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh (Akselarasi desa-desa pertumbuhan) 3. Program Revitalisasi Pertanian, Perkebunan dan Perikanan 4. Program pengembangan sistem resi gudang 5. Program pengembangan infrastruktu dari kota hingga ke desa 6. Prograam percepatan infrastruktur kecamatan dan pedesaan (jalan usaha tani/produksi) 7. Program pengembangan jalur transportasi darat dan air 8. Program peningkatan alokasi dana desa (1 milyar 1desa/OBOV) 9. Program pengelolaan dana CSR untuk pengembangan infrastruktur dan pemberdayaan 10. Program peningkatan pelayanan kesehatan dan berobat gratis yang berkualitas dan merata 11. Program penyediaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (bedah rumah dan relokasi rumah pinggir sungai) 12. Program pengembangan penyediaan air bersih dan sanitasi 13. Program pengembangan kawasan lingkungan permukiman 14. Program pengembangan hutan desa dan kota 15. Program pengembangan ecotourism 16. Program kewira usahaan perempuan pedesaan 17. Program revitalisasi PKK

54 42 MISI IV Mengembangkan Sumber Daya Insani Berkualitas dan lingkungan Sosial Budaya yang Religius 1. Pengembangan Pendidikan formal dan non formal kejuruan dengan kurikulum berbasis kompetensi sumber daya lokal 2. Peningkatan kualitas pendidikan kewirausahaan kepada generasi muda menuju kemandiriandan daya saing industri kreatif 3. Peningkatan dan pengembangan ketrampilan manajemen bisnis di lingkungan pesantren menuju pelaku usaha yang religius 4. Peningkatan pelayanan dan partisipasi masyarakat dalam perbaikan kualitas lingkungan 5. Peningkatan pelayanan dan penyediaan bahan pangan yang berkualitas untuk peningkatan gizi masyarakat Sasaran dari misi IV akan dicapai antara lain melalui program-program sebagai berikut : 1. Program pelayanan penyediaan gratis yang berkualitas dan merata 2. Program 1 kecamatan 1 SMK berbasis potensi lokal 3. Program pengembangan Politeknik berbasis sumberdaya lokal (migas, batubara dan petanian) 4. Program pengembangan Politeknik jarak jauh (E-learning) kolaborasi dengan Perguruan Tinggi 5. Program Pemuda Mandiri 6. Program pengembangan pusat kreatifitas pemuda 7. Program manajemen bisnis di lingkungan pondok pesantren 8. Program pengelolaan sampah berbasis komunitas 9. Program pengelolaan hutan kemasyarakatan 10. Program peningkatan fungsi posyandu sebagai pusat informasi pengembangan nutrisi dan gizi masyarakat 11. Program perluasan pemberian makanan tambahan bagi anak sekolah 12. Program pengendalian dan peringatan dini untuk daerah rawan pangan 13. Program jaminan sosial bagi pengangguran dan manula 14. Program pengembangan produk pangan padat gizi berbasis pisang dan ikan untuk meningkatkan status gizi manula (orang jompo)

55 43 MISI V Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Amanah, Bersih, Jujur, Profesional dan Demokratis 1. Tata pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan 2. Peningkatan kinerja pemerintah untuk meningkatkan PDA sebagai sumber pendapatan Daerah 3. Peningkatan efektifitas dan alokasi penggunaan dana/anggaran pemerintah daerah secara proposional 4. Peningkatan penyediaan layanan publik di bidang pendidikan, kesehatan, administrasi kependudukan dan prasarana daerah 5. Menciptakan iklim investasi yang kondusif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan potensi sumber pendapatan 6. Peningkatan profesionalisme di bidang perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program yang pro rakyat 7. Peningkatan kualitas kinerja SKPD secara demokratis, profesional yang dilandasi sifat amanah dan jujur (prinsip good and clean govermance) 8. Penguatan partisipasi masyarakat dan pers dalam berkontribusi terhadap pembangunan. Sasaran dari MISI V ini akan dicapai melalui program-program sebagai berikut : 1. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan 2. Program pembinaan dan fasilitas pengelolaan keuangan 3. Program peningkatan dan pengembangan sistem pengelolaan keuangan daerah 4. Program manajemen pelayanan pendidikan, kesehatan, administrasi kependudukan dan prasarana daerah 5. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dan kelembagaan 6. Program pemeliharaan keamanan, ketertiban masyarakat, kenyamanan lingkungan dan pencegahan tindak kriminal 7. Program perencanaan pembangunan daerah 8. Program peningkatan kapasitas lembaga Perwakilan Rakyat Daerah 9. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH 10. Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi

56 44 Untuk mencapai tujuan Permata Muba 2017 maka di tetapkan lima strategi yang disebut dengan Strategi Panca Permata Muba yaitu : 1. Pemerataan pembangunan ke tingkat desa 2. Penguatan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan masyarakat 3. Peningkatan pendapatan masyarakat 4. Pemerataan jaminan sosial masyarakat 5. Reformasi birokrasi berbasis kinerja 3.3 Telaah RTRW dan KLHS. Secara Geografis Kabupaten Musi Banyuasin merupakan salah satu dari 17 (sembilan) Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Musi Banyuasin dengan luas wilayah ,96 km ² atau sekitar 15 % dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak antara 1,3 -4  LS dan 103  ' BT. Batas wilayah Kabupaten Musi Banyuasin - Sebelah Barat : Kabupaten Musi Banyuasin - Sebelah Timur : Kabupaten Banyuasin - Sebelah Selatan : Kabupaten Muara Enim - Sebelah Utara : Provinsi Jambi

57 45 Tabel 3.1 Pembagian Wilayah Administrasi dan Luas Tiap Kecamatan Di Kabupaten Musi Banyuasi 2017 No Nama Kecamatan Desa/Kelurahan Luas Wilayah (Km²) 1. Babat Toman ,00 2. Plakat Tinggi ,00 3. Batanghari Leko ,79 4. Sanga Desa ,00 5. Sungai Keruh ,00 6. Sekayu ,00 7. Lais ,53 8. Sungai Lilin ,26 9. Keluang , Bayung Lencir , Lalan , Lawang Wetan , Babat Supat , Tungkal Jaya ,19 Jumlah ,96 Berikut telaahan terhadap Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin No Rencana Struktur Ruang *) Tabel 3.2 Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin Struktur Ruang Saat Ini Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6)

58 Penentuan Isu-Isu Strategis Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan etika birokratis. Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) di masa datang. Isu strategis juga diartikan sebagai suatu kondisi/kejadian penting /keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak dimanfaatkan. Karakteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat kelembagaan/ keorganisasian dan menentukan tujuan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, untuk memperoleh rumusan isu-isu strategis diperlukan analisis terhadap berbagai fakta dan informasi kunci yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis. Berdasarkan hasil analisis terhadap faktor-faktor lingkungan strategis yang dihadapi, maka strategi yang ditetapkan guna mewujudkan tujuan melalui pencapaian beberapa sasaran yang ditetapkan adalah sebagai berikut : a. Penanganan Permohonan pelayanan perizinan dan non perizinan b. Penerbitan produk perizinan dan non perizinan harus tepat waktu c. Kepuasan masyarakat terhadap layanan yang diperoleh. d. Informasi peluang usaha sektor/bidang usaha unggulan e. Sosialisasi kebijakan penanaman modal kepada masyarakat dunia usaha; a. Promosi peluang penanaman modal; f. Terselenggarannya fasilitasi Pemerintah Daerah dalam rangka kerjasama kemitraan. g. Bimbingan pelaksanaan kegiatan penanaman modal kepada masyarakat dunia usaha. h. Implementasi Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik ( SPIPISE )

59 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Setiap lembaga perlu memiliki Visi guna mengetahui gambaran keadaan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu. Dalam modul Perencanaan Berbasis Kinerja dan Perjanjian Kinerja disebutkan Visi adalah cara pandang jauh kedepan kemana instansi pemerintah harus dibawa agar tetap eksis, antisipatif dan inovatif (Meneg PAN 2008). Visi merupakan suatu gambaran yang menantang, keadaan masa depan yang diinginkan oleh Istansi pemerintah serta mampu sebagai perekat. 1. Visi Visi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu PintuKabupaten Musi Banyuasin : Terwujudnya Pelayanan Prima di Bidang Perizinan dan non Perizinan dengan Pola Pelayanan Terpadu Satu Loket yang Cepat, Tepat, Benar dan Transparan Adapun maksudnya bahwa pelayanan prima dapat mencerminkan pelayanan prima yang memenuhi prinsip-prinsip pelayanan yaitu : a. Prosedur Pelayanan diselenggarakan secara mudah, cepat dan benar, sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan. b. Kejelasan dan kepastian, prosedur pelayanan, rincian biaya dan jadwal waktu penyelesaian memiliki kepastian. c. Ketepatan waktu, pelayanan masyarakat dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat d. Keamanan, proses dan hasil pelayanan memiliki kepastian hukum dan rasa aman Berdasar pada hal-hal diatas Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin membuat suatu pedoman prosedur tetap/standar Operasional Procedure (SOP) yang akan menjadi pegangan bagi yang berkepentingan dalam hal ini adalah Organisasi Pemerintah, Aparatur Pemerintah. 47

60 48 1. Misi Untuk mewujudkan Visi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu PintuKabupaten Musi Banyuasin maka di tetapkan Misi. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada dan apa yang dilakukannya serta bagaimanan melakukannya. Adapaun Misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Kabupaten Musi Banyuasin sebagai berikut : Memberikan pelayanan yang berkualitas dan merata bagi masyarakat dengan kepastian prosedur, biaya dan waktu yang ditetapkan. 4.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan adalah merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi dan misi. Meneg. PAN menyatakan tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Tujuan organisasi harus konsisten dengan tugas dan fungsinya, secara kolektif, tujuan organisasi menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikanperbaikan yang ingin diciptakan sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi (Meneg. PAN ). Penetapan tujuan pada umumnya didasarkan kepada faktor-faktor kunci keberhasilan yang ditetapkan setelah penetapan Visi dan Misi. Tujuan yang akan dicapai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam waktu 5 tahun kedepan adalah : Meningkatkatnya kualitas Pelayanan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kabupaten Kabupaten Musi Banyuasin. Setelah ditetapkan tujuan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu selanjutnya ditentukan sasaran. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh instansi pemerintah dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulan atau bulanan. Sasaran diusahakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur. Sasaran harus menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan (Meneg PAN.2008:21-22).Sementara menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 sebagaimana telah diubah menjadi Peraturaqn Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007, sasaran (target) hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan.

61 49 Dari dua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sasaran kegiatan adalah hasil yang ingin dicapai dalam jangka waktu bulanan, triwulan, paling lama satu tahun. Adapun tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam perencanaan strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin adalah sebagaimana dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.1 Tujuan dan Indikator Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2016 No Tujuan Indikator 1. Terwujudnya pelayanan prima perizinan dan non perizinan 1. Persentase Perizinan dan Non Perizinan yang diterbitkan tepat waktu 2. Jumlah izin yan Penerbitan sesuai standar SOP 3. Nilai Indeks kepuasan masyarakat 2. Terwujudnya pertumbuhan investasi yang kondusif 1. Persentasi pertumbuhan investasi PMA dan PMDA 2. Jumlah Investor 3. Nilai Realisasi Investasi PMDA 4. Nilai Realisasi Investasi PMA 3 Meningkatnya Kinerja aparatur 1. Tingkat Pemenuhan Jasa Administrasi Perkantoran 2. Tingkat Ketersediaan sarana dan prasarana aparatur 3. Persentase aparatur yang mempunyai kompetensi 4. Tingkat disiplin aparatur

62 50 Sementara untuk mencapai tujuan dijabarkan dalam sasaran sebagai tabel dibawah ini : No Tujuan No. Sasaran 1. Terwujudnya pelayanan prima 1. Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan administrasi perizinan dan non perizinan 2. Terwujudnya pertumbuhan 1. Optimalisasi dan mendorong investasi yang kondusif pertumbuhan investasi daerah melalui penanaman modal dalam dan luar negeri 3 Meningkatnya Kinerja aparatur 1 Meningkatnya kualitas administrasi perkantoran 4.3 Strategi dan Kebijakan Strategi adalah rencana/metode yang ditempuh/dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran. Untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, yaitu melalui kebijakan, program dan kegiatan. Agar tujuan dan sasaran dapat dicapai dengan optimal maka diperlukan cara mencapai tujuan dan sasaran. Cara mencapai tujuan dan sasaran terdiri dari 3 komponen yaitu : Kebijakan, Program dan Kegiatan. a. Kebijakan Kebijakan bersifat regulasi atau pengaturan-pengaturan. Kebijakan merupakan ketentuan - ketentuan dari Bupati yang akan dijadikan pedoman dan petunjuk bagi setiap kegiatan pada masing masing Perangkat Daerah (PD). Setiap tahun dalam perencanaan strategik ini ditetapkan sebuah kebijakan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Program merupakan penjabaran dari kebijakan yang telah ditetapkan. Program ini merupakan dukungan nyata bagi keberhasilan pelaksanaan tujuan dan sasaran dengan demikian program disusun secara nyata, sistematis dan terpadu. b. Program Program merupakan penjabaran dari kebijakan dari SKPD dalam bentuk upaya nyata yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumberdaya yang disiapkan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi SKPD. Program merupakan dukungan nyata bagi keberhasilan pelaksanaan tujuan dan

63 sasaran, dengan demikian program disusun secara nyata, sistematis dan terpadu. Program Pembangunan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2016 dipilih dari sejumlah program yang telah ditetapkan dalam Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah menjadi Permendagri nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. c. Kegiatan. Kegiatan merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau unit kerja pada OPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya yang baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Tabel 4.1 Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Dinas Penanaman Modal Kabupaten Musi Banyuasin Tahun No Program Kegiatan Peningkatan kualitas dan produktifitas pelayanan perizinan dan non perizinan 1 Monitoring dan evaluasi perizinan dan non perizinan 2 Pengelolaan sistem informasi pelayanan perizinan dan non perizinan dan SPIPISE 3 Optimalisasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan 4 Publikasi Perizinan dan Non Perizinan 5 Survey Indek Kepuasan Masyarakat dan Penanggan Pengaduan Masyarakat 6 Sosialisasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

64 52 No Program Kegiatan Program Peningkatan Promosi dan Investasi 1 Koordinasi dan perencanaan penanaman modal 2 Pengendalian Pelaksanan Penanaman Modal 3 Promosi Penanaman Modal 4 Workshop peluang kerjasama kemitraan antara UMKM dengan Dunia Usaha 5 Fasilitasi kerjasama kemitraan dalam bentuk temu usaha 6 Pemantuan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal 7 pengelolaan data dan sistem informasi penanaman modal

65 B A B V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Rencana Program dan Kegiatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Program merupakan penjabaran dari kebijakan yang telah ditetapkan. Program ini merupakan dukungan nyata bagi keberhasilan pelaksanaan tujuan dan sasaran serta kebijakan dengan demikian program disusun secara nyata, sistimatis dan terpadu. Berdasarkan prioritas program Kabupaten Musi Banyuasin dan Permendagri Nomor 13 tahun 2006 sebagaimana telah diubah menjadi Permendagri Nomor 59 tahun 2007, maka setiap urusan telah ditetapkan program dan jenis kegiatannya. Adapun program kegiatan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Musi Banyuasin tahun adalah sebagai berikut : 1. Program Peningkatan kualitas dan produktifitas pelayanan perizinan dan non perizinan dengan kegiatan : a. Optimalisasi pelayanan perizinan dan non perizinan b. Kajian dan analisis kegiatan pelayanan perizinan dan non perizinan c. Penanganan pengaduan masyarakat bidang perizinan d. Penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan e. Promosi dan publikasi pelayanan perizinan f. Sistem informasi pelayanan perizinan secara online g. Sosialisasi program pelayanan perizinan untuk masyarakat h. Pelayanan keliling i. Penyusunan profil BP3M Kab. Muba j. Pelatihan etika pelayanan k. Penyusunan data base pelayanan perizinan dan non perizinan l. Penyusunan produk hukum pelayanan perizinan m. Workshop pelayanan perizinan 2. Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi dengan kegiatan 1. Koordinasi perencanaan dan pelaksanaan penanaman modal 2. Penyusunan kebijakan investasi di Kabupaten Musi Banyuasin 53

66 54 3. Promosi investasi 4. Monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Forum MSH-CSR Kab. Muba 3. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan a. Penyediaan jasa surat menyurat b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik c. Penyediaan jasa administrasi keuangan d. Penyediaan jasa kebersihan kantor e. Penyediaan alat tulis kantor f. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan g. Penyediaan komponen, instalasi listrik/penerangan bangunan kantor h. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan i. Penyediaan makanan dan minuman j. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah k. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah 4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan kegiatan a. Pengadaan kendaraan dinas/operasional b. Pengadaan perlengkapan gedung kantor c. Pengadaan peralatan gedung kantor d. Pengadaan mebeleur e. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor f. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional g. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor h. Pemeliharaan rutin/berkala perlalatan gedung kantor i. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor 5. Program Peningkatan Disiplin Aparatur dengan kegiatan a. Pengadaan Pakaian Dinas beserta perlengkapannya b. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu 6. Program Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan capaian kinerja dan keuangan dengan kegiatan a. Penyusunan Laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

67 55 7. Program Peningkatan Kapasitas sumber daya aparatur dengan kegiatan a. Pendidikan dan Pelatihan Formal Adapun rencana pendanaan dan pagu indikatif Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu PintuKabupaten Musi Banyuasin dapat diuraikan dalam Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif seperti table 5.1 di bawah ini :

68 56

69 57

70 58

71 B A B VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN 6.1 Indikator Kinerja Pengukuran dan Indikator Kinerja Capaian kinerja Renstra setiap tahun diukur dari demensi Akuntabilitas dengan menggunakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Pengukuran kinerja dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan penetapan kinerja dalam dokumen perencanaan. Dalam modul pengukuran dan Analisis Kinerja disebutkan : Pengukuran kinerja merupaka subsistem kedua dari Sistem AKIP, yaitu setelah subsistem perencanaan kinerja (Meneg PAN, 2008). Pengukuran kinerja merupakan proses membandingkan kinerja dengan ukuran berupa indicator kinerja. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi dengan target yang direncanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pengukuran kinerja dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan penetapan kinerja dalam dokumen perencanaan. Hasil pengukuran kinerja yang dilengkapi dengan analisis dan evaluasi atas capaian kinerja disajikan dalam pelaporan kinerja.sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan mewajibkan setiap penyelenggara Negara baik di pusat maupun di daerah untuk melakukan pengukuran mengenai realisasi fisik maupun keuangan setiap triwulan. Dalam Sistem AKIP, seluruh Program, Sub program, kegiatan sub kegiatan dilakukan pengukuran capaian keuangan dan capaian fisik. Khusus bagi pemerintah daerah, kewajiban melakukan pengukuran kinerja juga diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor 13 tahun 2006 sebagaimana telah diubah menjadi Permendagri Nomor 59 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 59

72 Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Kunci Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 Tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah mewajibkan setiap organisasi pemerintah, baik di pusat maupun di daerah menyusun laporan keuangan berbasis kinerja. Dalam penyususnan Laporan Keuangan berbasis kinerja diperlukan satuan dan ukuran yang disebut Indikator Kinerja. Perkembangan Indikator Kinerja diawali sejak terbitnya Inpres Nomor 7 tahun1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah hingga terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Berbagai difinisi indikator sering menyulitkan Pemerintah Daerah dalam menyusun Laporan Keuangan Daerah. Secara umum ada dua kelompok indikator kinerja. Kelompok pertama dikenal dengan sebutan. Indikator Kinerja Kunci (IKK), kelompok kedua dikenal dengan sebutan Indikator Kinerja Utama (IKU). IKK lahir sebagai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, sedangkan Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan amanat Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparaturan Negara Nomor PER/09/M/PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama. Terdapat banyak definisi mengenai Indikator kinerja ada yang didefinisikan sebagai nilai atau karakteristik tertentu yang digunakan untuk mengukur output atau outcome. Indikator Kinerja juga didefinisikan sebagai alat ukur yang digunakan untuk derajat keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Definisi lain menjelaskan bahwa Indikator kinerja adalah suatu informasi operasional yang berupa indikasi mengenai kinerja atau kondisi suatu fasilitas atau kelompok fasilitas, dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Indikator kinerja merupakan ukuran yang menjelaskan mengenai kinerja, ha-hal yang direncanakan akan menjadi kinerja suatu organisasi akan diukur keberhasilan pencapaiannya dengan menggunakan indikator kinerja. Indikator Kinerja dapat terdiri dari angka dan satuaanya. Angka menjelaskan mengenai nilai (berapa) dan satuannya memberikan arti dari nilai tersebut (apa).

73 61 Dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan pemerintahan, perlu memperhatikan Indikator Utama (IKU). Indikator Kinerja Utama (IKU) yang sering pula disebut Key Performance Indicator. Dalam ketentuan umum Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/ 09/M/PAN/ 5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama disebutkan Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran dan tujuan instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M/PAN/5/2007 setiap unit kerja mandiri wajib menyusun Indikator Kinerja Utama. IKU ditetapkan dan merupakan acuan ukuran kinerja yang dipergunakan oleh Pemerintah Kabupaten dan masing-masing OPD di lingkungan pemerintah daerah. IKU digunakan dasar untuk menetapkan Rencana Kinerja Tahunan, menyusun Rencana Kerja dan Anggaran, menyusun dokumen Penetapan Kinerja, menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) serta melakukan evaluasi penyampaian kinerja sesuai dengan dokumen Rencana Pembangunan. Pemilihan Indikator Kinerja pada pemerintah kabupaten/kota menggunakan indikator kinerja pada tingkat outcome dan menggambarkan keberhasilan instansi pemerintah secara keseluruhan organisasi. Keberhasilan instansi pemerintah merupakan keberhasilan bersama dari beberapa unit kerja yang ada di lingkungan instansi pemerintah tersebut, engan kata lain pemilihan indicator kinerja pada pemerintah daerah bukan sekedar gabungan dari berbagai indicator kinerja pada unit kerja pendukungnya. Indikator Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD dapat dilihat pada tabel 6.1 dibawah ini :

74 62

75 63

76 64

77 B A B VII P E N U T U P Perencanaan Strategis disusun dimaksudkan untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin yang akan digunakan bagi pelaksanaan Program Peningkatan kualitas dan produktifitas pelayanan perizinan dan non perizinan dan Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi. Perencanaan Strategis ini disusun sebagai pedoman bagi aparat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang bersifat strategis sesuai dengan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan, yang akan dilakukan dalam kurun waktu 5 tahun dari tahun Meskipun renstra ini disusun dengan memperhatikan kebutuhan yang bersifat strategis, namun disadari bahwa masih banyak terdapat hambatan dan kekurangan, salah satu hambatan yang dihadapi adalah sulitnya memprediksi keadaan mendatang sebagai akibat dari cepatnya perubahan lingkungan eksternal organisasi. Untuk hal itu masukan, saran, pendapat serta kritik yang membangun sangat diharapkan, sebagai bahan kami untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan Renstra ini. Dengan demikian kesungguhan dalam menyusun renstra ini dan pelaksanaannya merupakan komitmen seluruh jajaran Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin, dalam rangka mewujudkan akuntabilitas kinerja. Sekayu, Januari 2017 Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Drs. H. Amril Nurman Pembina Utama Muda NIP

78 LAMPIRAN - LAMPIRAN 68

79 69 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Musi Banyuasin

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA 2011 2016 Jalan Mayor Sugianyar No. 3 Kompleks Civics Centre Negara Bali 2012 PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN ANGGARAN

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN ANGGARAN RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2010-2015 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR B erdasarkan Pasal 5 Ayat 2 Undang-Undang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA - SKPD )

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA - SKPD ) RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA - SKPD ) TAHUN 2010 2015 BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN MUSI MUSI RAWAS Jl. Poros Muara Beliti Komplek Perkantoran

Lebih terperinci

REVIEW TAHUN 2015 RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA

REVIEW TAHUN 2015 RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA 2011 2016 REVIEW TAHUN 2015 RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA 2011-2016 PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)..INSPEKTORAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)..INSPEKTORAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)..INSPEKTORAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT 2016 2021 Jalan Jendral Sudirman No. Telp. ( 0742 ) 21238 KUALA TUNGKAL 2016 PEMERINTAH

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS 2010-2015 MUARA BELITI 2015 KATA PENGANTAR Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 1999

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

REVIU TAHUN 2012 RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA

REVIU TAHUN 2012 RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA REVIU TAHUN 2012 RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA 2011-2016 REVIU TAHUN 2012 RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA 2011-2016 PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS 2010-2015 http://kehutanan-mura.eu5.org Lampiran Keputusan Bupati Musi Rawas Nomor : 106/KPTS/KEHUT/2012 Tanggal : 13 Februari 2012 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN 2012 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN,

Lebih terperinci

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN RANCANA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA )PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RECANA KERJA 2016 DISPORA PROVINSI BANTEN i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Kami

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN

RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011-2015 Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS 2010-2015 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS JL. LINTAS SUMATERA KM.12,5 MUARA BELITI TELP/FAX. (0733)4540026

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016 - 1 - SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021

KATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021 i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-nya, sehingga Badan Pendapatan

Lebih terperinci

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (DPM-PTSP) KABUPATEN BURU

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT TIPE A KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Menimbang DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL,

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Rencana Strategis Satuan Perangkat Daerah atau disingkat dengan Renstra SKPD merupakan suatu produk perencanaan yang dihasilkan melalui tahapan proses penyusunan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sejalan dengan adanya perubahan paradigma dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan sesuai dengan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dari dilayani

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI RAWAS 2010 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Dengan mengucapkan puji dan syukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, setiap

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU (BPMPPTSP) KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji dan rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN UKM KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2016-2021 KATA PENGANTAR AssalamualaikumWrWb, Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KABUPATEN GARUT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT 1 PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 63 TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 63 TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 63 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI DAN TUGAS SERTA TATA KERJA PADA DINAS PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI, Mengingat

GUBERNUR BALI, Mengingat GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN, PENCATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI

Lebih terperinci

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010-2015 DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS Review 2015 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Nanga Bulik, 4 April 2014 Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Lamandau,

KATA PENGANTAR. Nanga Bulik, 4 April 2014 Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Lamandau, BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN LAMANDAU 2013 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa akhirnya penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA)

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A B U P A T I TASIKMALAY A KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR NOMOR : TANGGAL : RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018 BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Lebih terperinci

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU SALINAN BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN DAN STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI, TATA KERJA, DAN ESELON JABATAN

Lebih terperinci

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN KARANGANYAR BUPATI KARANGANYAR, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI, DAN TUGAS, SERTA TATA KERJA PADA BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN2016

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN2016 PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 70 TAHUN 2016

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 70 TAHUN 2016 BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2009-2013

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG. 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung

BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG. 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) adalah merupakan dokumen resmi Perencanaan Pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahunan yang berorientasi pada

Lebih terperinci

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT 1 BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 37/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 115 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENSTRA (PERENCANAAN STRATEGIS) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015

PERUBAHAN RENSTRA (PERENCANAAN STRATEGIS) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 PERUBAHAN RENSTRA (PERENCANAAN STRATEGIS) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 Jalan Lintas Sumatera Kompleks Perkantoran Pemkab Musi Rawas Muara Beliti KATA PENGANTAR Penyusunan Renstra (Perencanaan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a.

Lebih terperinci