KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 213/Kpts/OT.140/4/2004 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN STPP GOWA MENTERI PERTANIAN,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 213/Kpts/OT.140/4/2004 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN STPP GOWA MENTERI PERTANIAN,"

Transkripsi

1 KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 213/Kpts/OT.140/4/2004 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN STPP GOWA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2002 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Gowa dan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Manokwari, telah ditetapkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 552/Kpts/OT.210/9/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Gowa; b. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, dipandang perlu menetapkan STATUTA Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Gowa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3859); 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 2002; 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 47 Tahun 2002; 5. Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001, tentang Pembentukan Kabinet Gotong Royong; 6. Keputusan Presiden Nomor 58 Tahun 2002 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Gowa, dan Sekolah Tinggi 284

2 Penyuluhan Pertanian Manokwari; 7. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 01/Kpts/- OT.210/1/2001 jis Keputusan Menteri Pertanian Nomor 354.1/Kpts/OT.210/6/2001 dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 354/Kpts/OT.210/6/2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian;. 8. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 99/Kpts/- OT.210/2/2001 jis Keputusan Menteri Pertanian Nomor 392/Kpts/OT.210/6/2001 dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 355/Kpts/OT.210/6/2003 tentang Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian; MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN GOWA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Gowa yang selanjutnya disebut STPP Gowa adalah Perguruan Tinggi Kedinasan di lingkungan Departemen Pertanian, yang menyelenggarakan program pendidikan profesional dibidang penyuluhan pertanian dan penyuluhan peternakan. 2. Statuta Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Gowa yang selanjutnya disebut Statuta STPP Gowa adalah Pedoman Dasar Penyelenggaraan Kegiatan yang dipakai sebagai acuan untuk merencanakan, mengembangkan program dan menyelenggarakan kegiatan fungsional sesuai dengan tujuan STPP Gowa yang dipakai sebagai rujukan pengembangan peraturan akademik dan prosedur operasional. 3. Menteri adalah Menteri Pertanian. 4. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian. 285

3 5. Senat STPP Gowa yang selanjutnya disebut Senat adalah Badan Normatif dan Perwakilan Tertinggi STPP Gowa. 6. Sivitas Akademika adalah satuan yang terdiri dari dosen dan mahasiswa pada STPP Gowa. 7. Dosen adalah tenaga pendidik atau kependidikan pada perguruan tinggi yang khusus diangkat dengan tugas utama mengajar. 8. Dosen Luar Biasa adalah dosen dari luar STPP Gowa yang diangkat oleh Ketua STPP Gowa selama jangka waktu tertentu. 9. Dosen Tamu adalah seorang ahli yang diundang dan ditetapkan oleh Ketua STPP Gowa untuk mengajar di STPP Gowa selama jangka waktu tertentu. 10. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di STPP Gowa. 11. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan mengikuti pendidikan profesional di STPP Gowa. 12. Alumni adalah lulusan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Gowa. 13. Sumber Daya Pendidikan STPP Gowa adalah pelaksana dan penunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari tenaga, dana, sarana, dan prasarana yang disediakan oleh pemerintah, bantuan luar negeri, masyarakat dan perorangan. 14. Laboratorium adalah sarana pendidikan dipimpin oleh seorang dosen, yang keahliannya telah memenuhi persyaratan sesuai dengan cabang ilmu dan teknologi penyuluhan pertanian. 15. Unsur Penunjang adalah instalasi yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran. 16. Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan STPP Gowa. 17. Senat Mahasiswa STPP Gowa yang selanjutnya disebut Sema adalah lembaga legislatif kemahasiswaan yang merupakan badan normatif tertinggi dalam organisasi mahasiswa dan merupakan kelengkapan perangkat non struktural pada STPP Gowa. 286

4 18. Badan Eksekutif Mahasiswa STPP Gowa yang selanjutnya disebut BEM adalah lembaga eksekutif kemahasiswaan yang merupakan kelengkapan perangkat non struktural pada STPP Gowa. 19. Pengurus Tingkat yang selanjutnya disebut Ruskat adalah perwakilan mahasiswa dari setiap tingkat yang dipilih melalui musyawarah dan disyahkan oleh BEM. 20. Ketentuan Khusus adalah ketentuan-ketentuan yang akan ditetapkan secara tertulis demi tertib penyelenggaraan kegiatan di STPP Gowa. BAB II JATI DIRI Bagian Pertama Nama, Kedudukan, Lambang, Bendera, Hymne, dan Busana Akademik Pasal 2 (1) Perguruan Tinggi yang mempunyai Statuta ini bernama Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa. (2) STPP Gowa berkedudukan di Gowa, Sulawesi Selatan. Pasal 3 Lambang STPP Gowa berupa gambar dan slogan sebagai berikut : 1. Isi : a. Bentuk Segi Lima, melambangkan STPP Gowa berdasarkan Pancasila. b. Semanggi Berdaun Lima dalam Lingkaran, melambangkan STPP Gowa bernaung di bawah Departemen Pertanian. c. Buku Terbuka dan Obor Menyala, melambangkan simbol Pendidikan dan Penyuluhan yang Dinamis dan Inovatif. d. Tiga Buku Terbuka dengan Garis Pembatas Hitam, melambangkan simbol Tri Dharma Perguruan Tinggi. e. Daun tanaman, Padi, Kapas dan Telur Asin diatas Buku Terbuka, melambangkan simbol kemakmuran dan kesejahteraan. f. Warna Hijau, Kuning, Merah dan Biru sebagai warna yang membentuk Logo, melambangkan simbol dinamisasi STPP Gowa dalam pertumbuhan dan perkembangan, serta kematangan dalam mengikuti IPTEK Pertanian. g. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Gowa/STPP Gowa, melambangkan simbol nama resmi dan jatidiri. 287

5 2. Makna : STPP Gowa merupakan pendidikan berdasarkan Pancasila, berada di bawah naungan Departemen Pertanian melaksanakan pendidikan penyuluhan pertanian dan peternakan, dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi terus tumbuh dan berkembang secara dinamis dan inovatif mengikuti perkembangan IPTEK. 3. Ukuran : a. Vertikal : 6 cm b. Horizontal : 6,5 cm 4. Rincian gambar Logo sebagaimana pada Lampiran. Pasal 4 (1) Bendera STPP Gowa berbentuk empat persegi panjang berwarna kuning dengan lambang STPP Gowa di tengahnya. (2) Bendera sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berskala panjang dan lebar berbanding 3 : 2 (tiga dibanding dua). (3) Warna dasar kuning dengan pinggiran hiasan warna emas dengan Logo di tengah yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran bendera. Pasal 5 (1) Hymne merupakan lagu resmi STPP Gowa yang diperdengarkan pada setiap upacara Akademik STPP Gowa dan akan ditentukan dengan ketentuan khusus. (2) Mars merupakan lagu wajib STPP Gowa. Pasal 6 Busana Akademik yaitu Toga untuk Dosen dan Mahasiswa yang jenis dan tatacara penggunaannya ditetapkan oleh Senat. Bagian Kedua Azas dan Tujuan Pasal 7 (1) STPP Gowa berazaskan Pancasila dan UUD (2) STPP Gowa bertujuan menyiapkan dan memenuhi kebutuhan tenaga 288

6 ahli di bidang penyuluhan pertanian yang berwawasan agribisnis, dengan penguasaan teknis dan manajerial yang mampu secara mandiri mengelola dan mengembangkan sistem usaha agribisnis secara produktif, efektif, dan efisien untuk menunjang pembangunan pertanian. BAB III ORGANISASI Bagian Pertama Tugas, Fungsi Dan Susunan Organisasi Pasal 8 (1) STPP Gowa mempunyai tugas melaksanakan dan mengembangkan program pendidikan profesional di bidang penyuluhan pertanian dan penyuluhan peternakan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), STPP Gowa menyelenggarakan fungsi : a pelaksanaan dan pengembangan program pendidikan profesional penyuluhan pertanian dan peternakan; b pelaksanaan penelitian terapan teknologi pertanian dan peternakan; c pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat; d pelaksanaan pembinaan sivitas akademika dan hubungannya dengan lingkungan; e pelaksanaan administrasi umum, akademik, dan kemahasiswaan. Pasal 9 Susunan Organisasi STPP Gowa terdiri atas unsur-unsur : a Pimpinan; b Senat STPP Gowa; c Pelaksana Akademik; d Pelaksana Administrasi; e Penunjang; f Kelompok Dosen. Bagian Kedua Unsur Pimpinan Pasal 10 (1) Unsur Pimpinan STPP Gowa terdiri atas Ketua dan 3 (tiga) Pembantu Ketua. 289

7 (2) Ketua STPP Gowa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diangkat dan diberhentikan oleh Menteri, berdasarkan usulan Kepala Badan dengan memperhatikan pertimbangan senat. (3) Masa jabatan 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali tidak lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut. (4) Pembantu Ketua STPP Gowa meliputi : a Pembantu Ketua I Bidang Akademik; b Pembantu Ketua II Bidang Administrasi Umum; c Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. (5) Persyaratan dan tata cara pemilihan terhadap calon Ketua STPP Gowa akan diatur lebih lanjut dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Kepala Badan. Pasal 11 Ketua STPP Gowa mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi STPP Gowa, dan hubungan dengan lingkungannya. Pasal 12 (1) Pembantu Ketua I Bidang Akademik mempunyai tugas membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. (2) Pembantu Ketua II Bidang Administrasi Umum mempunyai tugas membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang keuangan dan administrasi umum. (3) Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni mempunyai tugas membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan kegiatan pembinaan mahasiswa dan alumni serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa. (4) Pembantu Ketua I, II dan III diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Badan berdasarkan usulan Ketua STPP dengan memperhatikan pertimbangan usulan Senat. (5) Masa jabatan Pembantu Ketua adalah 4 tahun dan dapat dipilih kembali paling banyak 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut. 290

8 (6) Persyaratan dan tata cara pemilihan menjadi Pembantu Ketua I, II dan III akan diatur lebih lanjut dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Kepala Badan. Pasal 13 (1) Apabila Ketua STPP Gowa berhalangan tidak tetap, Pembantu Ketua Bidang Akademik bertindak sebagai Pelaksana Harian Ketua. (2) Dalam hal terjadi Pembantu Ketua Bidang Akademik juga berhalangan tidak tetap Pembantu Ketua Bidang Administrasi Umum bertindak sebagai Pelaksana Harian Ketua. (3) Dalam hal terjadi Pembantu Ketua Bidang Administrasi Umum juga berhalangan tidak tetap, Pembantu Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Alumni bertindak sebagai Pelaksana Harian Ketua. Bagian Ketiga Senat STPP Gowa Pasal 14 (1) Senat STPP Gowa terdiri dari : a. Ketua merangkap anggota; b. Sekretaris merangkap anggota; c. Anggota meliputi : 1. Guru Besar; 2. Para Pembantu Ketua STPP Gowa; 3. Para Ketua Jurusan; 4. Para Wakil Dosen; 5. Unsur lain yang ditetapkan oleh Senat. (2) Ketua Senat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a dijabat oleh Ketua STPP Gowa, sedangkan Sekretaris sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b, dipilih diantara anggota. (3) Wakil Dosen dipilih sebanyak 20 % dari dosen tetap disetiap Jurusan/Program Studi. (4) Persyaratan dan tata cara pemilihan wakil dosen diatur lebih lanjut dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Senat. Pasal 15 Senat STPP Gowa mempunyai tugas pokok : 291

9 a Merumuskan kebijaksanaan akademik dan usulan pengembangan program STPP Gowa; b Merumuskan kebijaksanaan penilaian prestasi akademik dan pengembangan kecakapan serta kepribadian Sivitas Akademika; c Merumuskan norma dan tolok ukur penyelenggaraan STPP Gowa; d Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan pada STPP Gowa; e Menegakkan norma-norma yang berlaku bagi Sivitas Akademika; f Memberikan pertimbangan atas rencana anggaran pendapatan dan belanja STPP Gowa; g Memberikan pertimbangan kepada penyelenggara STPP terhadap caloncalon yang diusulkan untuk diangkat menjadi Ketua, Dosen, dan Dosen yang dicalonkan memangku jabatan akademik. Pasal 16 (1) Senat bersidang sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun, di luar sidang upacara Dies Natalis dan Wisuda. (2) Sidang Senat dinyatakan sah, apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua/tiga) dari jumlah anggota senat. (3) Keputusan sidang senat didasarkan atas musyawarah untuk mufakat, dan jika tidak tercapai mufakat, maka keputusan diambil suara terbanyak dari anggota yang hadir. Pasal 17 (1) Dalam melaksanakan tugas, Senat dapat membentuk Komisi-Komisi yang beranggotakan anggota Senat dan dapat ditambah anggota lain yang dianggap perlu. (2) Komisi-komisi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri atas : 1 Komisi I Bidang Akademik 2 Komisi II Bidang Administrasi Umum 3 Komisi III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni (3) Tugas masing-masing komisi adalah sebagai berikut : 1. Komisi I bertugas merumuskan kebijaksanaan dasar kegiatan Akademik di STPP Gowa, yang meliputi : a perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan program pendidikan dan pengajaran serta penelitian; b pembinaan tenaga kependidikan; c persiapan program pendidikan baru pada berbagai tingkat maupun bidang; d penyusunan program bagi usaha pengembangan daya 292

10 penalaran mahasiswa; e perencanaan dan pelaksanaan kerjasama pendidikan serta penelitian yang dilakukan oleh dosen dengan lembaga di dalam maupun diluar negeri; f pelaksanaan kegiatan di bidang pengabdian kepada masyarakat dalam rangka turut membantu memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat dan pembangunan; g pengolahan data yang menyangkut pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; h i pelakasanaan kode etik tenaga kependidikan; pelaksanaan pemberian penghargaan dan sanksi kepada tenaga kependidikan. 2. Komisi II bertugas merumuskan kebijaksanaan dasar kegiatan Administrasi Umum di STPP Gowa, yang meliputi : a perencanaan dan pengelolaan anggaran; b pembinaan kepegawaian serta kesejahteraan; c pengelolaan perlengkapan; d pengurusan kerumahtanggaan dan pemeliharaan ketertiban; e pengurusan ketatausahaan; f penyelenggaraan hubungan dengan masyarakat; g pengolahan data yang menyangkut bidang administrasi umum; h pelaksanaan kode etik pegawai; i pelaksanaan pemberian penghargaan dan sangsi kepada pegawai. 3. Komisi III bertugas merumuskan kebijaksanaan dasar kegiatan Kemahasiswaan, Alumni dan Etika di STPP Gowa, yang meliputi : a pembinaan mahasiswa oleh seluruh staf pengajar dalam pengembangan sikap, orientasi dan kegiatan mahasiswa antara lain dalam seni budaya dan olahraga sebagai bagian pembinaan sivitas akademika yang merupakan bagian dari tugas pendidikan pada umumnya; b usaha meningkatkan kesejahteraan mahasiswa serta usaha bimbingan dan penyuluhan bagi mahasiswa; c usaha pengembangan daya penalaran mahasiswa yang sudah diprogram oleh Pembantu Ketua I; d kerjasama dengan semua pihak dalam setiap usaha di bidang kemahasiswaan, pengabdian kepada masyarakat dan usaha penunjangnya; e terciptanya iklim yang baik dalam kampus dan membantu pelaksanaan program pembinaan pemelihara kesatuan dan persatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; f pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan dalam rangka usaha 293

11 g h i j turut serta melaksanakan pembangunan yang dilandasi nilainilai dan tanggungjawab yang besifat akademik; pembinaan ikatan alumni; pelaksanaan kode etik mahasiswa; pelaksanaan pemberian penghargaan kepada mahasiswa dan anggota masyarakat serta pemberian sanksi kepada mahasiswa; pelaksanaan pemberian sanksi kepada mahasiswa. Bagian Keempat Unsur-Unsur Pelaksana Akademik Pasal 18 Unsur Pelaksana Akademik terdiri dari : 1 Jurusan ; 2 Program studi; 3 Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ; 4 Kelompok dosen; 5 Laboratorium. Pasal 19 (1) Jurusan merupakan unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan mengembangkan program pendidikan professional dalam sebagian atau satu cabang ilmu-ilmu pertanian dibidang penyuluhan pertanian dan peternakan. (2) Jurusan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi : a. Penyuluhan Pertanian; b. Penyuluhan Peternakan. (1) Jurusan terdiri : a Ketua Jurusan; b Sekretaris Jurusan; c Kelompok Dosen; d Ketua Program Studi; e Kepala Laboratorium. Pasal 20 (2) Ketua Jurusan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a, dijabat oleh seorang Dosen yang mempunyai tugas memimpin pelaksanaan dan pengembangan program pendidikan dan pengajaran serta pembinaan sivitas akademika. 294

12 (3) Ketua Jurusan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a, diangkat dan diberhentikan oleh Ketua STPP Gowa dengan memperhatikan saran dan pertimbangan Senat. (4) Masa jabatan Ketua Jurusan 4 (empat) tahun dapat diangkat kembali dan tidak lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut. (5) Ketua Jurusan dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab terhadap Ketua Jurusan STPP Gowa. (6) Persyaratan dan tata cara pemilihan Ketua Jurusan diatur dengan ketentuan Senat. Pasal 21 (1) Sekretaris Jurusan sebagaimana dimaksud Pasal 20 ayat (1) huruf b, dijabat oleh seorang Dosen mempunyai tugas melakukan pelayanan administrasi akademik dan kemahasiswaan kegiatan jurusan. (2) Sekretaris Jurusan diangkat dan diberhentikan oleh Ketua STPP Gowa dengan memperhatikan pertimbangan Senat. (3) Masa jabatan Sekretaris Jurusan 4 (empat) tahun, dan dapat diangkat kembali tidak lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut. (4) Sekretaris Jurusan dalam melaksanakan tugas bertanggungjawab kepada Ketua Jurusan. (5) Persyaratan dan tata cara pemilihan Sekretaris Jurusan diatur dengan ketentuan Senat. Pasal 22 (1) Setiap jurusan minimal mempunyai 1 (satu) Program Studi. (2) Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan profesional yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum, dan ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan sasaran kurikulum (3) Perubahan program studi pada setiap jurusan ditetapkan oleh Menteri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal

13 (1) Program Studi dipimpin oleh Ketua Program Studi dan dalam hal suatu Jurusan hanya menyelenggarakan satu program studi maka Ketua Program Studi dirangkap oleh Ketua Jurusan. (2) Ketua Program Studi diangkat dan diberhentikan oleh Ketua STPP Gowa atas usul Ketua Jurusan dengan memperhatikan pertimbangan Senat. (3) Masa jabatan Ketua Program Studi 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali tidak lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut. (4) Ketua Program Studi dalam melaksanakan tugas bertanggungjawab kepada Ketua Jurusan. (5) Persyaratan dan tata cara penetapan Ketua Program Studi diatur lebih lanjut dengan ketentuan Senat. Pasal 24 (1) Kepala Laboratorium sebagaimana dimaksud Pasal 20 ayat (1) huruf e, diangkat dan diberhentikan oleh Ketua STPP Gowa setelah mendapat pertimbangan Senat STPP Gowa. (2) Kepala Laboratorium dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Ketua Jurusan. (3) Persyaratan dan tata cara pemilihan Kepala Laboratorium lebih lanjut diatur dengan ketentuan Senat. Pasal 25 (1) Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UPPM) merupakan salah satu unsur pelaksana akademik, yang mempunyai tugas melaksanakan, kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), UPPM menyelenggarakan fungsi : a penelitian terapan dibidang teknologi, dan penyuluhan pertanian dan penyuluhan peternakan sesuai dengan jurusan yang ada; b penyebaran informasi hasil penelitian terapan; c pengenalan ilmu dan teknologi kepada masyarakat; d peningkatan keterkaitan program STPP Gowa dengan kebutuhan masyarakat; e kerjasama dengan instansi/lembaga Pemerintah, Swasta dan kemasyarakatan. 296

14 Pasal 26 Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat terdiri dari : a Kepala UPPM; b Sekretaris UPPM; c Kelompok Dosen. Pasal 27 (1) Kepala UPPM dijabat oleh seorang dosen, yang diangkat dan diberhentikan oleh Ketua STPP Gowa dengan memperhatikan saran dan pertimbangan Senat. (2) Masa jabatan Ketua UPPM 4 (tahun) dan dapat diangkat kembali tidak lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut. (3) Kepala UPPM mempunyai tugas memimpin kegiatan UPPM. (4) Kepala UPPM dalam melaksanakan tugas bertanggungjawab kepada Ketua STPP Gowa. (5) Persyaratan dan tata cara pemilihan Kepala UPPM diatur dengan ketentuan Senat. Pasal 28 (1) Sekretaris UPPM dijabat oleh seorang dosen, yang diangkat dan diberhentikan oleh Ketua STPP Gowa dengan memperhatikan pertimbangan Senat. (2) Masa jabatan Sekretaris UPPM 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali tidak lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut. (3) Sekretaris UPPM mempunyai tugas melakukan pelayanan administrasi kegiatan UPPM. (4) Sekretaris UPPM dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala UPPM. (5) Persyaratan dan tata cara pemilihan Sekretaris UPPM diatur dengan ketentuan Senat. Bagian Kelima 297

15 Unsur Pelaksana Administrasi Pasal 29 (1) Unsur Pelaksana administrasi terdiri dari : a. Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan; b. Bagian Administrasi Umum. (2) Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswan dan Kepala Bagian Administrasi Umum diusulkan kepada Kepala Badan oleh Ketua STPP Gowa. Pasal 30 (1) Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administrasi di bidang akademik dan kemahasiswaan di lingkungan STPP Gowa. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan menyelenggarakan fungsi : a Pelaksanaan administrasi pendidikan dan kerjasama ; b Pelaksanaan administrasi tenaga kependidikan ; c Pelaksanaan administrasi kemahasiswaan dan alumni. Pasal 31 Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan terdiri dari : a Sub Bagian Pendidikan dan Kerjasama ; b Sub Bagian Tenaga Kependidikan ; c Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni. Pasal 32 (1) Sub Bagian Pendidikan dan Kerjasama mempunyai tugas melakukan administrasi pendidikan dan pengajaran, penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat serta administrasi kerjasama. (2) Sub Bagian Tenaga Kependidikan mempunyai tugas melakukan administrasi tenaga kependidikan. (3) Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni mempunyai tugas melakukan urusan registrasi, statistik, administrasi kemahasiswaan dan alumni serta kesejahteraan mahasiswa. (4) Kepala Sub Bagian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), (2) dan (3) 298

16 diusulkan kepada Kepala Badan oleh Ketua STPP Gowa. Pasal 33 (1) Bagian Administrasi Umum mempunyai tugas melaksanakan pelayanan di bidang kepegawaian, keuangan, persuratan, perlengkapan, rumah tangga, dan hubungan masyarakat. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Bagian Administrasi Umum menyelenggarakan fungsi : a pelaksanaan administrasi kepegawaian; b pelaksanaan administrasi keuangan; c pelaksanaan administrasi persuratan; d pelaksanaan administrasi perlengkapan; e pelaksanaan administrasi rumah tangga; f pelaksanaan administrasi hubungan masyarakat. Pasal 34 Bagian Administrasi Umum terdiri dari : a Sub Bagian Kepegawaian ; b Sub Bagian Keuangan dan ; c Sub Bagian Tata Usaha. Pasal 35 (1) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian. (2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan. (3) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, perlengkapan, rumah tangga, dan hubungan masyarakat. (4) Kepala Sub Bagian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1), (2), dan (3) diusulkan kepada Kepala Badan oleh Ketua STPP Gowa. (1) Unsur Penunjang terdiri atas : a Instalasi Asrama; b Instalasi Perpustakaan; c Instalasi Komputer; Bagian Keenam Unsur Penunjang Pasal

17 d Instalasi Media Penyuluhan; e Instalasi Sarana Pendidikan. (3) Masing-masing unit dipimpin oleh Kepala, yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua STPP Gowa. (4) Pengangkatan dan pemberhentian Kepala Instalasi Asrama, Perpustakaan, Komputer, Media Penyuluhan, dan Sarana Pendidikan, ditetapkan oleh Ketua STPP Gowa dengan memperhatikan pertimbangan Senat. Pasal 37 Instalasi Asrama mempunyai tugas memberikan pelayanan akomodasi dan konsumsi serta pembinaan mahasiswa. Pasal 38 Instalasi Perpustakaan mempunyai tugas menyediakan bahan pustaka dan pelayanan perpustakaan untuk keperluan STPP Gowa dan masyarakat. Pasal 39 Instalasi Komputer mempunyai tugas memberikan pelayanan pengolahan, penyimpanan, dan penyajian data. Pasal 40 Instalasi Media Penyuluhan mempunyai tugas melakukan penyiapan, produksi, pengembangan dan pelayanan media penyuluhan. Pasal 41 Instalasi Sarana Pendidikan melakukan penyiapan sarana laboratorium, bengkel latih dan kebun praktek. Bagian Ketujuh Kelompok Dosen Pasal 42 Kelompok Dosen mempunyai tugas melakukan pendidikan dan pengajaran, penelitian terapan, dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang keahlian serta memberikan bimbingan kepada mahasiswa dalam rangka pengembangan penalaran minat dan kepribadian mahasiswa. 300

18 Pasal 43 (1) Kelompok Dosen terdiri dari sejumlah tenaga dosen yang terbagi dalam beberapa sub kelompok sesuai dengan keahlian atau bidang studi. (2) Kelompok dan setiap sub kelompok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipimpin oleh seorang dosen yang ditunjuk oleh Ketua STPP Gowa dan ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan beban kerja. Bagian Kedelapan Tata Hubungan Kerja Pasal 44 Tata Hubungan Kerja antar Unit Kerja di lingkungan STPP Gowa ditetapkan oleh Kepala Badan. BAB IV PENYELENGGARAAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI Bagian Pertama Penyelenggaraan Pendidikan Pasal 45 STPP Gowa menyelenggarakan program pendidikan profesional dan akademik di bidang penyuluhan pertanian dan penyuluhan peternakan. Pasal 46 (1) Penyelenggaraan Pendidikan di STPP Gowa berdasarkan kurikulum yang ditetapkan oleh Menteri, melalui kegiatan : a. Kuliah dan praktikum; b. Seminar; c. Simposium; d. Diskusi Panel; e. Lokakarya; f. Praktek Kerja Lapangan; g. Karya Ilmiah Praktek Akhir (KIPA) dan, h. Kegiatan ilmiah lainnya. (2) Kegiatan pelaksanaan kurikulum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) lebih lanjut ditetapkan oleh Ketua STPP Gowa. 301

19 (3) Tahun Akademik STPP Gowa dimulai pada bulan September dan berakhir pada bulan Agustus tahun berikutnya atau waktu lain yang ditetapkan pemerintah. Pasal 47 (1) Persyaratan penerimaan calon mahasiswa baru diatur dan ditetapkan dalam ketentuan khusus. (2) Bagi Warga Negara Asing di samping memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) juga diatur melalui prosedur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 48 (1) Pelaksanaan seleksi calon mahasiswa baru STPP Gowa ditetapkan dengan keputusan Ketua STPP Gowa. (2) Hasil seleksi calon mahasiswa baru STPP Gowa diumumkan secara terbuka. Bagian Kedua Penyelenggaraan Penelitian Pasal 49 (1) Kegiatan penelitian dapat dilaksanakan secara perorangan atau kelompok, baik oleh mahasiswa maupun dosen sesuai dengan program kegiatan STPP Gowa. (2) Kegiatan penelitian dapat dilakukan di lapangan, di laboratorium, di bengkel atau tempat lain yang memenuhi persyaratan penelitian. Pasal 50 (1) Hasil penelitian didokumentasikan di perpustakaan STPP Gowa dan dapat dipublikasikan setelah disajikan dalam forum pertemuan ilmiah. (2) Hasil penelitian yang dipublikasikan dapat dimintakan perlindungan hak cipta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 51 Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan penelitian dan pendokumentasian hasil-hasil penelitian ditetapkan oleh Ketua STPP Gowa. 302

20 Bagian Ketiga Penyelenggaraan Pengabdian Kepada Masyarakat Pasal 52 (1) Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dapat dilaksanakan oleh perorangan atau kelompok baik oleh mahasiswa maupun dosen sesuai dengan program kegiatan di STPP Gowa. (2) Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan dalam rangka mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian. (3) Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dapat dilakukan melalui kerjasama dengan lembaga pemerintah, daerah atau lembaga swadaya masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, setelah mendapat persetujuan dari Ketua STPP Gowa. Bagian Keempat Penilaian Hasil Belajar Pasal 53 (1) Penilaian Hasil Belajar dilakukan secara berkala berbentuk ujian, pelaksanaan tugas, dan pengamatan oleh dosen. (2) Ujian dilaksanakan melalui ujian tengah semester, ujian akhir semester, ujian akhir program studi, dan ujian Karya Ilmiah dan Praktek Akhir (KIPA). (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penilaian akhir belajar ditetapkan oleh Ketua STPP Gowa. Bagian Kelima Pemberian Ijazah, Sertifikat dan Upacara Akademik Pasal 54 (1) STPP Gowa memberikan ijazah sebagai bukti kelulusan sesuai dengan jenjang program pendidikan yang telah diikuti. (2) Predikat lulusan meliputi : a. Predikat dengan Pujian diberikan kepada lulusan yang mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif 3,51 4,00. b. Predikat Sangat Memuaskan diberikan kepada lulusan yang mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif 3,00 3,50. c. Predikat Memuaskan diberikan kepada lulusan yang mempunyai 303

21 Indeks Prestasi Kumulatif 2,50 2,99. Pasal 55 Setiap lulusan STPP Gowa yang mengikuti pendidikan keahlian lain diberikan sertifikat. Pasal 56 (1) STPP Gowa menyelenggarakan upacara akademik berupa upacara pelantikan mahasiswa baru, wisuda, Dies Natalis, Lustrum dan pemberian tanda penghargaan. (2) Kententuan lebih lanjut mengenai tata upacara akademik ditetapkan oleh Ketua STPP Gowa. Bagian Keenam Kebebasan Akademik Dan Otonomi Keilmuan Pasal 57 (1) Kebebasan akademik merupakan kebebasan yang dimiliki anggota Sivitas Akademika di lingkungan STPP Gowa untuk melaksanakan kegiatan akademik yang terkait dengan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara mandiri dan bertanggung jawab. (2) Ketua STPP Gowa mengupayakan dan menjamin agar setiap anggota sivitas akademika dapat melaksanakan kebebasan akademik dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya secara mandiri sesuai dengan aspirasi pribadi dan dilandasi oleh kode etik. (3) Dalam melaksanakan kebebasan akademik sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), setiap anggota Sivitas Akademika harus mengupayakan agar kegiatan dan hasilnya tidak merugikan pelaksanaan kegiatan akademik STPP Gowa. (4) Dalam melaksanakan kebebasan akademik sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Ketua STPP Gowa dapat mengijinkan penggunaan sumber daya STPP Gowa sepanjang kegiatan tersebut : a. tidak merugikan pihak lain; b. tidak untuk memperoleh keuntungan bagi diri sendiri yang melaksanakannya. Pasal 58 (1) Kebebasan Mimbar Akademik merupakan bagian kebebasan akademik 304

22 di lingkungan STPP Gowa yang memungkinkan dosen menyampaikan pikiran dan pendapat berdasarkan kode etik. (2) Ketua STPP Gowa dapat mengundang tenaga ahli dari luar STPP Gowa untuk menyampaikan pikiran dan pendapat sesuai dengan kode etik dalam rangka pelaksanaan kebebasan mimbar akademik Pasal 59 (1) Dalam melaksanakan kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik setiap Sivitas Akademika harus bertanggungjawab secara pribadi atas pelaksanaan dan hasilnya sesuai dengan kode etik. (2) Pelaksanaan kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik diarahkan untuk memantapkan terwujudnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembangunan nasional. Pasal 60 (1) Otonomi keilmuan merupakan hak untuk melakukan kegiatan keilmuan yang berpedoman pada kode etik yang harus ditaati oleh anggota Sivitas Akademika di lingkungan STPP Gowa. (2) Dalam rangka pengembangan ilmu pegetahuan dan teknologi STPP Gowa dan sivitas akademika berpedoman pada otonomi keilmuan. (3) Perwujudan otonomi keilmuan diatur dan dikelola oleh Ketua STPP Gowa. Bagian Ketujuh Kerjasama Pasal 61 (1) Dalam pelaksanaan kegiatan akademi, STPP Gowa dapat melaksanakan kerjasama dengan Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah dan atau lembaga-lembaga lain baik di dalam maupun di luar negeri. (2) Kerjasama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat berbentuk : a. tukar menukar dosen dan atau mahasiswa dalam penyelenggaraan akademik. b. pemanfaatan bersama sumber daya dalam pelaksanaan kegiatan akademik. c. penerbitan karya ilmiah bersama. d. penyelenggaraan seminar atau kegiatan ilmiah lain secara bersama. e. bentuk-bentuk lain yang dianggap perlu. 305

23 (3) Kerjasama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilaksanakan sepanjang tidak mengganggu tugas STPP Gowa. (4) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) khususnya dengan perguruan tinggi dan/atau lembaga-lembaga lain dari dalam dan/atau luar negeri dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Menteri. BAB V MAHASISWA DAN ALUMNI Bagian Pertama Mahasiswa Pasal 62 (1) Mahasiswa mempunyai hak : a. menggunakan kebebasan akademik secara bertanggungjawab untuk menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan peraturan-peraturan yang ditetapkan bagi Sivitas Akademika; b. memperoleh pendidikan dan pengajaran sebaik-baiknya dan pelayanan bidang akademik sesuai dengan minat, bakat, kegemaran,dan kemampuan; c. memanfaatkan fasilitas STPP Gowa dalam rangka kelancaran proses belajar; d. mendapat bimbingan dari dosen yang bertanggungjawab atas program studi yang diikutinya; e. memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi yang diikutinya serta hasil belajarnya; f. memperoleh bimbingan dan penyuluhan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di STPP Gowa; g. memanfaatkan sumber daya STPP Gowa yang ada sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku di STPP Gowa. (2) Mahasiswa mempunyai kewajiban : a. ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagl mahasiswa yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku di STPP Gowa; b. mematuhi cara pembinaan dan peraturan kedisiplinan mahasiswa STPP Gowa dan semua peraturan atau ketentuan yang berlaku pada STPP Gowa; c. ikut memelihara sarana dan prasarana, kebersihan, keindahan, ketertiban, dan keamanan STPP Gowa; d. menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian; 306

24 e. menjaga kewibawaan dan nama baik STPP Gowa; f. menjunjung tinggi kebudayaan nasional; g. ikut serta dalam kegiatan organisasi mahasiswa STPP Gowa; h. Mematuhi semua ketentuan yang berlaku di STPP Gowa. Pasal 63 (1) Struktur organisasi mahasiswa terdiri atas Sema, BEM, Ruskat. (2) Sema mempunyai tugas pokok menetapkan garis-garis besar haluan BEM. (3) BEM mempunyai tugas pokok melaksanakan peningkatan penalaran, minat, kegemaran, dan kesejahteraan mahasiswa dalam kehidupan kemahasiswaan. (4) Ruskat mempunyai tugas pokok melaksanakan semua ketetapan Sema dan BEM, serta bertanggung jawab kepada mahasiswa tingkat yang bersangkutan dan BEM. (5) Hal-hal yang menyangkut penyelenggaraan organisasi kemahasiswaan diatur lebih lanjut oleh Senat dalam bentuk Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan, Tata Tertib Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan, dan Tata Cara Pembentukan Pengurus Sema, BEM, dan Ruskat. Bagian Kedua Alumni Pasal 64 (1) Alumni dapat membentuk korp alumni sebagai satu-satunya organisasi yang bertujuan membina hubungan dengan STPP Gowa dalam upaya untuk menunjang pencapaian tujuan STPP Gowa. (2) Alumni dapat memberdayakan keahliannya di masyarakat. BAB VI PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN Pasal 65 (1) Rencana Induk Pengembangan (RIP) STPP Gowa yaitu Rencana Pengembangan STPP Gowa baik fisik maupun non fisik dalam garis- 307

25 garis besar yang diproyeksikan dalam kurun waktu paling sedikit 5 (lima )tahun yang akan datang sejak ditetapkan oleh Senat dan disahkan oleh Kepala Badan. (2) Ketentuan tentang pelaksanaan RIP STPP Gowa setelah disahkan oleh Kepala Badan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Ketua STPP Gowa. (3) Perencanaan lebih lanjut terhadap pengembangan STPP Gowa tetap terbuka dalam upaya mengantisipasi gerak langkah IPTEK dan kebutuhan pembangunan, baik terhadap pengembangan Jurusan, Program Studi, Kemampuan Staf Pengajar dan Tenaga Administrasi maupun terhadap pembangunan fisik lainnya. BAB VII KODE ETIK, PENGHARGAAN, DAN SANKSI Bagian Pertama Kode Etik Pasal 66 (1) Kode etik merupakan pedoman, sikap dan tingkah laku. (2) Kode etik STPP Gowa terdiri atas kode etik dosen, kode etik tenaga administrasi dan tenaga penunjang akademik, dan kode etik mahasiswa. Pasal 67 (1) Kode Etik Dosen yaitu kode etik yang wajib dipatuhi oleh dosen, meliputi : a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta taat kepada Negara dan pemerintah Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar b. Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara serta kewibawaan dan nama baik STPP Gowa. c. Mengutamakan kepentingan STPP Gowa dan masyarakat daripada kepentingan pribadi atau golongan. d. Berfikir, bersikap dan berperilaku sebagai anggota masyarakat ilmiah, berbudi luhur, jujur, bersemangat, bertanggung jawab, dan menghindari perbuatan tercela. e. Bersikap terbuka dan menjunjung tinggi kejujuran akademik serta menjalankan tugas profesi dengan sebaik-baiknya. f. Berdisiplin, bersikap rendah hati, peka, teliti, hati-hati, kritis dan mampu menghargai pendapat orang lain. g. Memegang teguh rahasia negara dan rahasia jabatan serta tidak 308

26 menyalahgunakan jabatan. h. Menolak dan tidak menerima sesuatu pemberian apapun yang nyata-nyata diketahui dan patut diduga secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan penyalahgunaan profesinya. i. Memperhatikan batas kewenangan dan tanggungjawab ilmiah dalam menggunakan kebebasan mimbar akademik serta tidak melangkahi wewenang keahlian atau wewenang teman sejawatnya. j. Menghormati semua anggota keluarga besar STPP Gowa. k. Membimbing dan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk medapatkan, mengembangkan dan mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sesuai dengan ketentuan yang berlaku. l. Mendidik dan membimbing mahasiswa kearah pembentukan kepribadian insan intelektual yang mandiri dan bertanggung jawab. m. Mengikuti, mengembangkan dan mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sesuai dengan bidangnya. n. Mematuhi semua peraturan dan tata tertib yang berlaku di STPP Gowa. Pasal 68 Kode Etik Tenaga Administrasi dan Tenaga Penunjang Akademik yaitu kode etik yang wajib dipatuhi oleh pegawai yang meliputi : a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta taat kepada Negara dan Pemerintah Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar b. Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara, serta kewibawaan dan nama baik STPP Gowa. c. Mengutamakan kepentingan STPP Gowa dan masyarakat daripada kepentingan pribadi atau golongan. d. Berdisiplin, bersikap jujur, bersemangat, bertanggung jawab serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela. e. Berbudi luhur, rendah hati, teliti, hati-hati, dan menghargai pendapat orang lain. f. Menolak dan tidak menerima pemberian apapun yang nyata-nyata diketahui dan patut diduga secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan penyalahgunaan profesinya. g. Memegang teguh rahasia negara dan rahasia jabatan serta tidak menyalahgunakan jabatan. h. Menghormati semua anggota keluarga besar STPP Gowa. i. Memelihara sarana dan prasarana, kebersihan, keindahan, ketertiban dan keamanan STPP Gowa. j. Senantiasa bekerja keras serta berusaha meningkatkan pengetahuan dan kemampuan untuk kelancaran pelaksanaan tugas. k. Mematuhi semua peraturan dan tata tertib yang berlaku di STPP 309

27 Gowa. Pasal 69 Kode Etik Mahasiswa yaitu kode etik yang wajib dipatuhi oleh mahasiswa meliputi : a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta taat kepada Negara dan Pemerintah Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar b. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi mahasiswa yang dibebaskan dari kewajiban tersebut berdasarkan Surat Keputusan Ketua STPP Gowa. c. Ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, keindahan, ketertiban, dan keamanan STPP Gowa. d. Menjaga nama baik dan kewibawaan STPP Gowa sebagai almamater. e. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional, nilai moral, dan kebenaran ilmiah. f. Menjaga integritas pribadi dan kejujuran intelektual. g. Membantu dan tidak menghalang-halangi terselenggaranya kegiatan STPP Gowa baik akademik maupun non akademik. h. Berdisiplin, bersikap jujur, bersemangat, bertanggungjawab dan menghindari perbuatan tercela, antara lain perbuatan plagiat, dan menyontek pada saat ujian. i. Berbudi luhur, berperilaku, dan berpakaian sopan. j. Menghormati semua pihak demi terbinanya suasana hidup kekeluargaan yang berazaskan Pancasila. k. Memelihara dan meningkatkan mutu lingkungan hidup di Kampus STPP Gowa. l. Senantiasa belajar dengan tekun dan berusaha menghargai serta meningkatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sesuai dengan bidangnya. m. Mematuhi semua peraturan dan tata tertib yang berlaku di STPP Gowa. n. Menghindari kegiatan yang dapat : - mengganggu penyelenggaraan perkuliahan, seminar, kegiatan laboratorium, pengkajian, penelitian, administrasi, keagamaan, kesenian, pendidikan jasmani atau olahraga ; - menghambat pejabat, pegawai atau petugas STPP Gowa dalam melaksanakan kewajibannya ; - menghambat dosen atau mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan proses belajar atau kegiatan penelitiannya; o. Menghormati semua anggota keluarga besar STPP Gowa. Bagian Kedua Penghargaan Dan Sanksi 310

28 Pasal 70 (1) Dosen, Tenaga Administrasi dan Tenaga Penunjang Akademik serta Mahasiswa STPP Gowa yang berprestasi dan berjasa bagi kemajuan STPP Gowa diberikan penghargaan. (2) Jenis, bentuk dan tatacara pemberian penghargaan kepada Dosen, Tenaga Administrasi dan Tenaga Penunjang Akademik serta Mahasiswa STPP Gowa sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Pasal 71 (1) Dosen, Tenaga Administrasi dan Tenaga Penunjang Akademik serta Mahasiswa yang melakukan pelanggaran kode etik dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan peundang-undangan yang berlaku. (2) Jenis, bentuk, dan tatacara pemberian sanksi bagi Dosen, Tenaga Administrasi dan Tenaga Penunjang Akademik serta Mahasiswa diatur lebih lanjut dengan ketentuan khusus. BAB VIII SUMBERDAYA DAN PEMBIAYAAN Bagian Pertama Sumberdaya Pasal 72 Untuk menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, STPP Gowa diperlukan sumberdaya manusia, peralatan, sarana dan prasarana yang memadai. Pasal 73 Sumberdaya manusia STPP Gowa perlu dibina dan ditingkatkan wawasan, keahlian, kemampuan, keterampilan dan kejujurannya melalui pendidikan dan pelatihan. Pasal 74 Peralatan, sarana dan prasarana perlu dicukupi, dikelola dan didayagunakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 311

29 Bagian Kedua Pembiayaan Pasal 75 (1) Sumber pembiayaan STPP Gowa berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara baik Rutin maupun Pembangunan dan berasal dari mahasiswa serta masyarakat. (2) Sumber pembiayaan yang berasal dari mahasiswa maupun masyarakat bersifat tidak mengikat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Pengelolaan biaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IX PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 76 Pembinaan STPP Gowa secara teknis akademik dilakukan oleh Menteri Pendidikan Nasional melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, dan pembinaan secara teknis operasional dilakukan oleh Menteri melalui Kepala Badan. Pasal 77 Untuk meningkatkan dan memelihara mutu serta efisiensi STPP Gowa, dilakukan pembinaan dan pengawasan melalui penilaian berkala yang meliputi kurikulum, mutu dan jumlah tenaga kependidikan, keadaan mahasiswa, pelaksanaan pendidikan, sarana dan prasarana, tatalaksana administrasi akademik, kepegawaian, keuangan dan kerumahtanggaan. BAB X LAIN-LAIN Pasal 78 Hal-hal yang belum diatur dalam statuta ini akan diatur kemudian. BAB XI 312

30 PENUTUP Pasal 79 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 8 April 2004 MENTERI PERTANIAN, ttd. BUNGARAN SARAGIH Tembusan disampaikan kepada Yth.: 1. Menteri Pendidikan Nasional; 2. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara; 3. Gubernur Propinsi seluruh Indonesia 4. Para Pejabat Eselon I Lingkup Departemen Pertanian; 5. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional; 6. Ketua STPP Gowa. 313

31 LAMPIRAN : KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 213/Kpts/OT.140/3/2004 TANGGAL : 8 April 2004 LOGO SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN GOWA I. UKURAN LOGO a. Vertikal : 6 cm b. Horizontal : 6,5 cm II. ARTI LAMBANG Bentuk Segilima : Melambangkaan STPP Gowa berdasarkan Pancasila Semanggi Berdaun Lima dalam : Melambangkan STPP Gowa bernaung Lingkaran di bawah Departemen Pertanian. Buku Terbuka dan Obor Menyala : Melambangkan Pendidikan dan Penyuluhan yang Dinamis dan Inovatif. Tiga Buku Terbuka dengan Garis : Melambangkan Tri Dharma Perguruan 314

32 Pembatas Hitam Tinggi. Daun tanaman, Padi, Kapas dan : Melambangkan kemakmuran dan Telur Asin diatas Buku Terbuka kesejahteraan Warna Hijau, Kuning, Merah dan : Melambangkan dinamisasi STPP Biru sebagai warna yang mem- Gowa dalam pertumbuhan dan per - bentuk Logo. kembangan, serta kematangan dalam mengikuti perkembangan IPTEK Pertanian. Sekolah Tinggi Penyuluhan : Melambangkan nama resmi dan Pertanian Gowa/STPP Gowa jatidiri. MENTERI PERTANIAN, ttd. BUNGARAN SARAGIH 315

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 214/Kpts/OT.140/4/2004 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN STPP MAGELANG MENTERI PERTANIAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 214/Kpts/OT.140/4/2004 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN STPP MAGELANG MENTERI PERTANIAN, KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 214/Kpts/OT.140/4/2004 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN STPP MAGELANG MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Keputusan Presiden

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Repub

2 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Repub BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.842, 2014 KEMENTAN. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian. Medan. Statuta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77/Permentan/OT.140/6/2014

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Repub

2 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Repub BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.841, 2014 KEMENTAN. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian. Manokwari. Statuta Pencabutan PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76/Permentan/OT.140/6/2014

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 838, 2014 KEMENTAN. Sekolah Tinggi. Penyuluh Pertanian. Gowa. Statuta. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73/Permentan/OT.140/6/2014 TENTANG STATUTA

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Repub

2 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Repub BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.839, 2014 KEMENTAN. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian. Magelang. Statuta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/Permentan/OT.140/6/2014

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73/Permentan/OT.140/6/2014 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN GOWA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73/Permentan/OT.140/6/2014 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN GOWA PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73/Permentan/OT.140/6/2014 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN GOWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76/Permentan/OT.140/6/2014 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MANOKWARI

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76/Permentan/OT.140/6/2014 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MANOKWARI PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76/Permentan/OT.140/6/2014 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MANOKWARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75/Permentan/OT.140/6/2014 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MALANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75/Permentan/OT.140/6/2014 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MALANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75/Permentan/OT.140/6/2014 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 20/MEN/2006 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 20/MEN/2006 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 20/MEN/2006 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberi pedoman untuk perencanaan,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undangundang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undang-undang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77/Permentan/OT.140/6/2014 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77/Permentan/OT.140/6/2014 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77/Permentan/OT.140/6/2014 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL BANDUNG

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL BANDUNG MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 51 / HUK/ 2007 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL BANDUNG MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 20/MEN/2006 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 20/MEN/2006 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 20/MEN/2006 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberi pedoman untuk perencanaan,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI Presiden Republik Indonesia, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undangundang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE DAN KEPULAUAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE DAN KEPULAUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undang-undang

Lebih terperinci

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) HAMZANWADI SELONG BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 (1) Tata tertib kehidupan kampus bagi mahasiswa adalah ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dipandang perlu

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI.

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. penjelasan pasal demi pasal PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.349, 2011 KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi. Tata Kerja. Institut Agama Islam Negeri Surakarta. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS HAMZANWADI 2016 - 1 - UNIVERSITAS HAMZANWADI Jln. TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid No. 132 Pancor, Selong Lombok Timur 83612 Telp. (0376)22954,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72/Permentan/OT.140/6/2014 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72/Permentan/OT.140/6/2014 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72/Permentan/OT.140/6/2014 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN OLEH: TIM PENYUSUN

PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN OLEH: TIM PENYUSUN PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN OLEH: TIM PENYUSUN SEKOLAH TINGGI TEKNIK IBNU SINA BATAM 2011 i KATA PENGANTAR Sekolah tinggi Teknik Ibnu Sina sebagai

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG STATUTA POLITEKNIK PERIKANAN NEGERI TUAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG STATUTA POLITEKNIK PERIKANAN NEGERI TUAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG STATUTA POLITEKNIK PERIKANAN NEGERI TUAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NUSA CENDANA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NUSA CENDANA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NUSA CENDANA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016

KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016 KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016 Tentang ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB UNIVERSITAS GUNADARMA Menimbang Mengingat : 1. Bahwa penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 29 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara No.934, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Polbeng. Statuta. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - P BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LAYANAN UMUM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MADINA (BLU-STAIM) DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PERMEN-KP/2015 TENTANG STATUTA POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PERMEN-KP/2015 TENTANG STATUTA POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PERMEN-KP/2015 TENTANG STATUTA POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya Kode Etik Dosen, Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NUSA CENDANA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NUSA CENDANA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NUSA CENDANA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi dan Tata Kerja. IAIN. Syekh Nurjati.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi dan Tata Kerja. IAIN. Syekh Nurjati. No.291, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi dan Tata Kerja. IAIN. Syekh Nurjati. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR Nomor : 12/Kpts/SM.140/J.4.5/IV/2013

KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR Nomor : 12/Kpts/SM.140/J.4.5/IV/2013 KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR Nomor : 12/Kpts/SM.140/J.4.5/IV/2013 TENTANG KODE ETIK PROFESI DOSEN DI LINGKUNGAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK MARITIM NEGERI INDONESIA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK MARITIM NEGERI INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK MARITIM

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN AGAMA. Institut Agama Islam. IAIN. Organisasi. Ambon.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN AGAMA. Institut Agama Islam. IAIN. Organisasi. Ambon. No. 4, 2007 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN AGAMA. Institut Agama Islam. IAIN. Organisasi. Ambon. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2003 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2003 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2003 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk dapat berperan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 67/Permentan/OT.140/11/2007. TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Dl SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 67/Permentan/OT.140/11/2007. TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Dl SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 67/Permentan/OT.140/11/2007 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Dl SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang

Lebih terperinci

2018, No Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2018, No Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun No.55, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Statuta PEM Akamigas. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG STATUTA POLITEKNIK ENERGI DAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 152 TAHUN 2000 (152/2000) TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 152 TAHUN 2000 (152/2000) TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 152 TAHUN 2000 (152/2000) TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA

REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA M A L A N G Turunan KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA Nomor : 074/SK/2006 tentang ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS BRAWIJAYA REKTOR UNIVERSITAS

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, No.1801, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. AKN Aceh Barat. Statuta. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2003 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2003 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2003 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk dapat berperan

Lebih terperinci

BUKU DESKRIPSI JABATAN DAN TUPOKSI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

BUKU DESKRIPSI JABATAN DAN TUPOKSI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH BUKU DESKRIPSI JABATAN DAN TUPOKSI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH 1 P e t i k a n B u k u T u p o k s i U n i v e r s i t a s M a l i k u s s a l e h, 2 0 1 5 KATA PENGANTAR Sesungguhnya setiap insan berhak

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Peny

2017, No Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Peny No.619, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. ISBI Aceh. Statuta. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA INSTITUT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.19/MEN/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.19/MEN/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.19/MEN/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN KARAWANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN KARAWANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Nomor 374/N/UNBRAH/VII/2013. Tentang STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Nomor 374/N/UNBRAH/VII/2013. Tentang STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Nomor 374/N/UNBRAH/VII/2013 Tentang STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Menimbang : a. Bahwa dengan Keputusan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT ILMU PEMERINTAHAN

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT ILMU PEMERINTAHAN KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT ILMU PEMERINTAHAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pe

2017, No Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pe No.1481, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Statuta Polman Bandung. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar No.1433, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Polteknaker. Statuta. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK KETENAGAKERJAAN DENGAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 225/O/2000 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 225/O/2000 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 225/O/2000 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI MANADO

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI MANADO SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang P

2017, No Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang P No.1090, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAGRI. Statuta Akmet. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/M-DAG/PER/8/2017 TENTANG STATUTA AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI

Lebih terperinci

Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikann Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikann Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih 1 Lampiran : Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikan STMIK Prabumulih Nomor : 018/STMIK-P/III/2014 Tanggal : 4 Maret 2014 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Kode Etik

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG Nomor : 838 Tahun : 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI AKADEMI KEPERAWATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA STIKOM DINAMIKA BANGSA MUKADIMAH Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Dinamika Bangsa didirikan untuk ikut berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA

UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA Jl. Adisucipto No. 154, Solo 57144, Indonesia Telpon +62-(0271)-743493, 743494, Fax +62-(0271)-742047 e-mail : mail@usahidsolo.ac.id, website : http://www.usahidsolo.ac.id SURAT

Lebih terperinci

KEMENAG. Universitas Islam Negeri Yogyakarta. Statuta. Perubahan.

KEMENAG. Universitas Islam Negeri Yogyakarta. Statuta. Perubahan. No.1695, 2014 KEMENAG. Universitas Islam Negeri Yogyakarta. Statuta. Perubahan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI AGAMA NOMOR 22 TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa sebagai

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 270, 2000 PENDIDIKAN TINGGI.INSTITUT.Badan Hukum Milik Negara. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS TRUNOJOYO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS TRUNOJOYO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS TRUNOJOYO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa sebagai

Lebih terperinci

RANCANGAN STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH SYEKH MUHAMMAD NAFIS TABALONG

RANCANGAN STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH SYEKH MUHAMMAD NAFIS TABALONG RANCANGAN STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH SYEKH MUHAMMAD NAFIS TABALONG TABALONG 2017 i KEPUTUSAN YAYASAN SYEKH MUHAMMAD NAFIS Nomor: /SK/YSN-MUHAMMAD NAFIS/ /2017 tentang STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI AGAMA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI FAKFAK

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI FAKFAK SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, T

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, T No.722, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Polmanbabel. Statuta. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK

Lebih terperinci

PEDOMAN ETIKA DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

PEDOMAN ETIKA DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO PEDOMAN ETIKA DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO I. LATAR BELAKANG Tenaga pendidik di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) adalah dosen. Dosen adalah seseorang yang berdasarkan pendidikan dan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI MALANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

-1- PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI CILACAP

-1- PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI CILACAP -1- SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK

Lebih terperinci

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS HASANUDDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS HASANUDDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS HASANUDDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UB. Tugas Fakultas ORGANISASI FAKULTAS

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UB. Tugas Fakultas ORGANISASI FAKULTAS KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UB (1) Fakultas adalah Unsur Pelaksana Akademik yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Universitas; (2) Fakultas

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lem

2016, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lem No. 312, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Poltek Negeri Balikpapan. Statuta. IDIKANAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN

Lebih terperinci

2 2015, No.1392 Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 4.

2 2015, No.1392 Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 4. No.1392, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Institut Seni Indonesia Denpasar. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS HASANUDDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS HASANUDDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS HASANUDDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan dan pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2009 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI INTELIJEN NEGARA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2009 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI INTELIJEN NEGARA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2009 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Organisasi. Tata Kerja. Universitas Samudra. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Organisasi. Tata Kerja. Universitas Samudra. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN No.1109, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Organisasi. Tata Kerja. Universitas Samudra. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90

Lebih terperinci

PERATURAN SENAT FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB SENAT FAKULTAS

PERATURAN SENAT FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB SENAT FAKULTAS PERATURAN SENAT FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB SENAT FAKULTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA SENAT FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PADJADJARAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci