I. MATERI DAN METODE PENELITIAN
|
|
- Sugiarto Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 I. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pipet tetes, batang pengaduk, jarum inokulum, batang Drugalsky, pipet ukur, cotton plug, object glass, botol, pinset, gunting, tabung reaksi, cawan petri, labu Erlenmeyer, filler, beaker glass, gelas ukur, pembakar spirtus, sprayer, korek api,mikropipet dan tip, rak tabung,papan tabung miring, kompor gas, panci, timbangan analitik, centrifuge tube, spectrophotometer, centrifuge, vortex, ph meter, hotplate dan magnetic stirrer, autoklaf, incubator, refrigerator, mikroskop, statif dan buret, dan anaerobic jar. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Isolat B. bifidum hasil penelitian sebelumnya, kultur L. bulgaricus dan S. thermopillus (Koleksi Laboratorium Mikrobiologi Fabio Unsoed), label, kapas, tissue, wrapper, allumunium foil, spirtus, alkohol 70%, susu sapi murni exfarm peternakan Unsoed, susu bubuk skim, sukrosa, ekstrak ragi, medium demann Rogosa Sharpe Agar (MRSA), medium demann Rogosa Sharpe Broth (MRSB), tetramethyl-dphenylenediamine dihydrochloride, H 2 O 2, crystal violet, lugol s iodine, etanol 70%, safranin, methylene blue,bromcresol purple (BCP), Starch Agar (SA), Skim Milk Agar (SMA), King s B, akuades steril, buffer tris HCl 0,05 M, HCL 0,1 M, 2% kasein dalam 0,5 M, buffer fosfat ph 7, Tri Cloro Acetiacid (TCA) 10 % (b/v), Asam Oksalat 0,1 N, NaOH, Na 2 CO M, tirosin, pepton 0.1%, etanol 70%, indikator fenolftalin 0.1% (b/v), pereaksi Folin Ciocalteau, indikator anaerob jar. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium Lingkungan Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret Agusutus B. Metode Penelitian 1. Rancangan Percobaan Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial. Faktor yang digunakan yaitu perbandingan konsentrasi starter dan lama penyimpanan. Faktor I yaitu perbandingan konsentrasi starter yang terdiri atas empat taraf sebagai berikut: 4
2 A 0 : 3 % Starter S. thermophillus : 3 % L. Bulgaricus : 0 % B. bifidum (1:1:0) A 1 : 3 % Starter S. thermophillus : 3 % L. Bulgaricus : 1,5 % B. bifidum (1:1:0,5) A 2 : 3 % StarterS. thermophillus : 3 % L. Bulgaricus : 3 % B. bifidum (1:1:1) A 3: 3 % Starter S. thermophillus : 3 % L. Bulgaricus : 4,5 % B. bifidum (1:1:1,5) Faktor II yaitu lama simpan selang 5 hari selama 30 hari penyimpanan yang terdiri atas tujuh taraf sebagai berikut : T 0 : Hari ke-0 T 1 : Hari ke-5 T 2 : Hari ke-10 T 3 : Hari ke-15 T 4 : Hari ke-20 T 5 : Hari ke-25 T 6 : Hari ke-30 Penelitian diulang sebanyak 3 kali ulangan, sehingga didapatkan kombinasi dari kedua faktor (Tabel 1.1) yaitu : Tabel 1.1. Kombinasi antara kedua perlakuan Konsentrasi Lama Simpan (Hari) Yoghurt 0 hari 5 hari 10 hari 15 hari 20 hari 25 hari 30 hari B.bifidum (%) T 0 T 1 T 2 T 3 T 4 T 5 T 6 A 0 A 1 A 2 A 3 A 0 T 0 A 0 T 1 A 0 T 2 A 0 T 3 A 0 T 4 A 0 T 5 A 0 T 6 A 1 T 0 A 1 T 1 A 1 T 2 A 1 T 3 A 1 T 4 A 1 T 5 A 1 T 6 A 2 T 0 A 2 T 1 A 2 T 2 A 2 T 3 A 2 T 4 A 2 T 5 A 2 T 6 A 3 T 0 A 3 T 1 A 3 T 2 A 3 T 3 A 3 T 4 A 3 T 5 A 3 T 6 2. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan adalah variabel bebas dan tergantung. Variabel bebas adalah konsentrasi B. bifidum dalam yoghurt dan lama simpan yoghurt. Variabel tergantungnya adalah aktivitas protease bakteri psikrotrofik pada yoghurt. Parameter utama yang diamati adalah banyaknya tirosin yang dihasilkan dalam U/ml. Adapun parameter pendukungnya adalah kadar asam laktat, jumlah bakteri asam laktat, jumlah bakteri psikrotrofik. 3. Cara Kerja 3.1. Pembuatan Media Pertumbuhan (Lampiran 3) Media yang digunakan dalam penelitian adalah media demann Rugosa Sharpe Broth (MRSB), demann Rogosa Sharpe Agar (MRSA) dan king s B. 5
3 3.2. Peremajaan Kultur Isolat L. bulgaricus, S. thermopillus, B. bifidum (Kusnawati, 2004) Isolat L. bulgaricus, S. thermopillus dan B. bifidum diambil 1 ose kemudian digoreskan secara zig-zag ke dalam tabung reaksi yang berisi MRS agar miring, diinkubasi pada suhu 37 ºC selama 2 hari. Peremajaan ini dilakukan setiap 1-2 minggu sekali Uji Mikrobiologi Sel S. thermophillus, L. bulgaricus dan B. bifidum (Kaster dan Brown, 1983). Uji mikrobiologi sel L. bulgaricus, S. thermopillus dan B. bifidum meliputi pewarnaan Gram, pewarnaan sederhana, uji katalase dan uji oksidase (Lampiran 3.). Khusus untuk B. bifidum dilakukan uji fermentasi karbohidrat Pembuatan Inokulum S. thermophillus, L. bulgaricus dan B. bifidum (Whardani, 2004) Kultur biakan murni S. thermophillus, L. bulgaricus dan B. bifidum pada media MRS agar miring diinokulasikan ke dalam 9 ml larutan pepton 1%, kemudian diinkubasi selama 1 x 24 jam. Setelah itu, dilakukan pengukuran OD menggunakan spektrofometer dengan panjang gelombang 600 nm sampai diperoleh nilai absorbansinya 0, Pembuatan Kultur Starter (Koroleva, 1991 dalam Akmar, 2006). Pembuatan kultur starter S. thermophillus, L. bulgaricus, dan B. bifidum terdiri dari 3 tahapan yaitu pembuatan kultur induk, feed starter dan bulk starter Pembuatan Kultur Induk S. thermophilus, L. bulgaricus dan B. bifidum Proses pembuatan kultur induk S. thermophillus, L. bulgaricus dan B. bifidum merujuk Lampiran 4, komposisi media yang digunakan untuk pembuatan kultur induk S. thermophillus berbeda dengan komposisi media kultur induk L. bulgaricus dan B. bifidum. Pembuatan media kultur induk S. thermophillus yaitu sebanyak 8,5 gr susu bubuk skim, 10 gr sukrosa, dan 0,1 gr ekstrak ragi dilarutkan kedalam 100 ml akuades kemudian disterilisasi dengan metode tindalisasi pada suhu 80 o C, selama 30 menit. Media yang sudah steril dinamakan media tumbuh A, kemudian media ditambahkan dengan kultur S. thermophillus dalam pepton yang telah diukur OD±0,5 sebanyak 3 ml. Setelah itu diinkubasi selama 12 jam pada suhu 37 o C. Pembuatan media kultur induk L. bulgaricus dan B. bifidum yaitu sebanyak 8,5 gr susu bubuk skim dilarutkan ke dalam 100 ml akuades, kemudian disterilisasi dengan metode tindalisasi pada suhu 80 o C, selama 30 menit. Media yang sudah steril dinamakan media tumbuh B, kemudian media ditambahkan dengan kultur vi
4 L. bulgaricus atau B. bifidum dalam pepton yang telah diukur OD±0,5 sebanyak 3 ml. Setelah itu diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 o C Pembuatan Feed Starter S. thermophilus, L. bulgaricus dan B. bifidum Proses pembuatan feed starter S. thermophilus, L. bulgaricus dan B. bifidum merujuk Lampiran 4, sebanyak 3 ml kultur induk ditambahkan ke dalam 97 ml media tumbuh baru. Setelah itu diinkubasi pada suhu 37 o C untuk kultur S. thermophillus diinkubasi selama 6 jam, sedangkan L. bulgaricus dan B. bifidum diinkubasi selama 12 jam sampai terkoagulasi Pembuatan Bulk Starter S. thermophilus, L. bulgaricus dan B. bifidum Proses pembuatan bulk starter S. thermophilus, L. bulgaricus dan B. bifidum merujuk Lampiran 4, sebanyak 3 ml feed starter ditambahkan ke dalam 97 ml media tumbuh baru lalu diinkubasi pada suhu 37 o C. bulk starter S. thermopillus diinkubasi selama 6 jam, sedangkan bulk starter L. bulgaricus dan B. bifidum diinkubasi selama 12 jam Pembuatan Kombinasi Starter S. thermophilus, L. bulgaricus dan B. bifidum dengan Berbagai Konsentrasi. Susu murni sebanyak 500 dalam empat botol bening steril masing-masing ditambahkan gula sebanyak 50 gr (10%), selanjutnya dipanaskan pada suhu 90 0 C selama 30 menit, kemudian didinginkan sampai suhunya 45 0 C. Masing-masing botol diinokulasikan bulk starter dengan perbandingan konsentrasi yang berbeda. a. Ditambahkan bulk strarter S. thermophilus, L. bulgaricus dan B. bifidum dengan perbandingan konsentrasi 1:1:0 yaitu 3 % bulk strarter S. thermophilus, 3 % L. bulgaricus, 0 % B. Bifidum. b. Ditambahkan bulk strarter S. thermophilus, L. bulgaricus dan B. bifidum dengan perbandingan konsentrasi 1:1:0,5 yaitu 3 % bulk strarter S. thermophilus, 3 % L. bulgaricus, 1.5 % B. Bifidum. c. Ditambahkan bulk strarter S. thermophilus, L. bulgaricus dan B. bifidum dengan perbandingan konsentrasi 1:1:1 yaitu 3 % bulk strarter S. thermophilus, 3 % L. bulgaricus, 3 % B. Bifidum. d. Ditambahkan bulk strarter S. thermophilus, L. bulgaricus dan B. bifidum dengan perbandingan konsentrasi 1:1:1,5 yaitu 3 % bulk strarter S. thermophilus, 3 % L. bulgaricus, 4.5 % B. Bifidum. Masing-masing starter dengan berbagai konsentrasi dikocok beberapa kali, kemudian diinkubasi pada suhu 45 0 C selama 6 jam. vii
5 3.6. Pembuatan Yoghurt (Modifikasi Kosokowski, 1985 dalam Ramadzanti, 2006) Pembuatan yoghurt dilakukan dengan cara memasukkan susu murni sebanyak 500 ml ke dalam botol bening ukuran 600 ml, kemudian ditambahkan gula sebanyak 50 gr (10%) dan dipanaskan hingga suhu 90 o C selama 30 menit. Setelah itu, didinginkan hingga suhunya mencapai 45 o C. starter dengan berbagai konsentasi ditambahkan kedalam susu yang sudah dipasteurisasi dengan perbandingan konsentrasi starter yang berbeda yaitu 1:1:0, 1:1:0.5, 1:1:1, 1:1:1.5 sebanyak 3 %, kemudian dikocok beberapa kali. Susu yang sudah diberi starter diinkubasi pada suhu 45 o C selama 6 jam sampai terbentuk yoghurt. Yoghurt disimpan pada suhu 4 o C di refrigerator selama 30 hari Pengukuran Aktivitas Protease Yoghurt dengan Metode Lowry (Akmar, 2006). Pengukuran aktivitas protease dilakukan setiap 5 hari sekali selama 30 hari penyimpanan. Uji aktivitas protease dilakukan dengan cara mengambil 10 ml yoghurt yang sudah diberi perlakuan berbagai konsentrasi, dimasukkan ke dalam eppendorf, kemudian dicentrifuge dengan kecepatan rpm selama 10 menit pada suhu 4 o C. Supernatan (ekstrak kasar enzim protease) diambil dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi, disimpan pada suhu 20 o C. Supernatan diambil sebanyak 0.5 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi ditambahkan dengan 0,5 ml buffer tris-hcl 0.05 M ph 7 dan divorteks kemudian di inkubasi pada suhu 37 o C selama 5 menit. 0,5 ml subtrat berupa 2% kasein dalam 0.05 M buffer fosfat ph 7 ditambahkan ke dalam supernatan dan diinkubasi selama 10 menit pada suhu 37 o C, kemudian ditambahkan TCA 0.4 M sebanyak 1 ml. Larutan divorteks dan disentifuge, diambil 0,5 ml supernatan kemudian ditambahkan 2,5 ml Na 2 CO 3 0,5 M, dihomogenkan dan diinkubasi pada suhu 37 o C selama 5 menit. Ditambahkan 0,5 ml reagen folin ciocalteu, dihomogenkan dan diinkubasi pada suhu 37 o C selama 30 menit, selanjutnya diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometri pada panjang gelombang 660 nm. Penggunaan blanko dari setiap pengujian menggunakan prosedur yang sama, tetapi penambahan TCA 0.4 M dilakukan sebelum penambahan substrat kasein. Larutan tirosin digunakan sebagai standard yang dilarutkan dalam HCl 0.1M pada berbagai konsentrasi. Konsentrasi standar yang digunakan yaitu 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0,7; 0,8 mm. Setiap konsentrasi standar diambil 0,5 ml dan ditambahkan 0,5 ml Na 2 CO 3 lalu diinkubasi selama 5 menit, kemudian ditambahkan Folin Ciocalteau sebanyak 0,5 ml dan diinkubasi lagi selama 30 menit pada suhu 37 o C. Diukur kerapatan optiknya menggunakan spektrofotometri dengan panjang gelombang 660 nm. Hasil serapan dari viii
6 larutan standar digunakan untuk mencari persamaan linear, yang selanjutnya dibuat kurva standar untuk mencari banyaknya tirosin yang dihasilkan. Perhitungan aktivitas enzim sebagai berikut: Aktivitas Protease (U/ml) = ( X x 1000 x V) (p x q)x fp Keterangan : X = Konsentrasi sampel dari persamaan regresi dengan nilai absorban sebagai Y Fp = Faktor Pengenceran V = Volume total sampel pada tiap tabung 1000 = Faktor konversi (mm ke µm) q = Waktu inkubasi p = Volume enzim (ml) 3.8. Pengukuran Kadar Asam Laktat (AOAC, 1995). Pengukuran kadar asam laktat diukur setiap 5 hari sekali selama 30 hari penyimpanan. Yoghurt dari masing-masing sampel diambil sebanyak 10 ml dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml, kemudian ditambahkan akuades sebanyak 90 ml untuk dititrasi dengan menggunakan NaOH 1 N. Indikator warna yang digunakan adalah fenolptalein 1% dengan perubahan warna menjadi merah muda. Menurut syarat mutu yoghurt pada SNI , jumlah asam laktat adalah 0,5-2,0%. Konsentrasi total asam tertitrasi dihitung sebagai persen asam laktat. Kadar asam laktat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Kadar asam laktat = Vol NaOH (ml) x N NaOH x Mr As. Laktat Volume Sampel (ml) x 1000 Keterangan : Vol NaOH N NaOH Mr. As. Laktat V sampel : Volume NaOH yang terpakai (ml) : Konsentrasi NaOH (N) : 90g/ekivalen : Volume sampel yang dianalisis (ml) 3.9. Perhitungan Jumlah Bakteri Asam Laktat dan Bakteri Psikrotrofik ( Hidayat et al., 2013) Perhitungan jumlah bakteri asam laktat diawali dengan sampel yoghurt diencerkan ke dalam akuades steril dengan perbandingan 1:9. Sampel yoghurt diambil sebanyak 1 ml dan diencerkan ke dalam 9 ml akuades steril sampai pengenceran Pada pengenceran 10-5 dan 10-6 diplating duplo secara pour plate (PP) ke media MRSA dan diplatting mono secara PP ke media King s B. Selanjutnya diinkubasi pada suhu 37 o C selama 48 jam. Untuk menghitung jumlah BAL dan bakteri psikrotrofik yang tumbuh digunakan metode Total Plate Count (TPC) dengan rumus: ix
7 CFU s/ml = jumlah koloni x 1/faktor pengenceran x PP 4. Metode Analisis Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) pada tingkat kesalahan 5% menggunakan software Microsoft Excel, karena hasil penelitian menunjukkan tidak berbeda nyata, maka tidak dilanjutkan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) (Yusnandar, 2002). x
bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat
III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah labu Erlenmeyer, beaker glass, tabung reaksi, cawan petri,
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Tahapan Penelitian. Kultur Stok S. thermopillus, L. bulgaricus, dan B. bifidum. MRS agar miring
LAMPIRAN Lampiran 1. Tahapan Penelitian Kultur Stok S. thermopillus, L. bulgaricus, dan B. bifidum MRS agar miring Peremajaan S. thermopillus, L. bulgaricus, dan B. bifidum Pengukuran OD dan Pembuatan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN
II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah labu Erlenmeyer, 1.2. Bahan beaker glass, tabung
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto
LAMPIRAN Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto Lampiran 2. Pembuatan Media dan Reagen 2.1 Pembuatan Media Skim Milk Agar (SMA) dalam 1000 ml (Amelia, 2005) a. 20 gram susu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dan Laboratorium Kimia Universitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id
III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1 Materi Bahan yang digunakan meliputi kultur Candida albicans, sampel vagina wanita usia produktif, medium MRSA (demann
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium MRSA (demann Rogosa Sharpe Agar) Komposisi medium MRSA per 1000 ml:
LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium MRSA (demann Rogosa Sharpe Agar) Komposisi medium MRSA per 1000 ml: Peptone 10 g Lab-Lemco powder 8 g Yeast extract 4 g Glucose 20 g Sorbiton Mono-oleate 1 ml Dipotasium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam Rancangan Acak Lengkap dan ulangan yang dilakukan sebanyak empat kali Faktor pertama:
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.
13 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di
18 III. METODE PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Komposisi dan Cara Pembuatan Media Pertumbuhan Bakteri.
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Komposisi dan Cara Pembuatan Media Pertumbuhan Bakteri. A. Penyiapan Media Pertumbuhan S. thermophillus, L. bulgaricus, dan Bifidobacterium sp. (Bridson, 1998). Pembuatan media
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
13 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi dan Genetika Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari: 1. 0 ppm: perbandingan media
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan Bahan utama yang dibutuhkan dalam penelitian terdiri dari prebiotik berupa fruktooligosakarida (QHTFOS-G50L TM ), galaktooligisakarida (QHTGOS-50L TM ),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif meliputi karakteristik
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Pembuatan Kultur Starter (modifikasi Koroleva, 1991) S. thermophillus (St) L. bulgaricus (Lb) atau Bifidobacterium BBIV (Bb)
LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Kultur Starter (modifikasi Koroleva, 1991) S. thermophillus (St) L. bulgaricus (Lb) atau Bifidobacterium BBIV (Bb) Susu bubuk skim 8.5% + sukrosa 10% + ekstrak ragi 0.1%
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung dari bulan
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
17 BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung dari bulan Januari sampai dengan April 2014.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada Januari
Lebih terperinciII. METODE PENELITIAN
II. METODE PENELITIAN A. Materi, Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Materi Penelitian Bahan yang akan digunakan meliputi ikan plati, kultur mikroorganisme yang diisolasi dari asinan sawi, Paramaecium sp.,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental yang dilakukan untuk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian kefir dari susu sapi dengan kualitas terbaik
Lebih terperinciIII.METODOLOGI PENELITIAN
III.METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT PENELITIAN 1. Kultur Kultur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Enterococcus faecium IS-27526 (Genebank accession no. EF068251) dan Lactobacillus plantarum
Lebih terperinciII. MATERI DAN METODE PENELITIAN
II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian A.1. Materi Penelitian A.1.1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 4 isolat Trichoderma spp. koleksi Prof. Loekas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen, Laboratorium Patologi, Entomologi dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium
17 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga pada bulan Januari-Mei
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September
21 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September 2014 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia, Laboratorium Mikrobiologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus terhadap kualitas yoghurt susu kambing
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November 2013. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Biomassa Jurusan Kimia
Lebih terperinciSampel air panas. Pengenceran 10-1
Lampiran 1. Metode kerja Sampel air panas Diambil 10 ml Dicampur dengan media selektif 90ml Di inkubasi 24 jam, suhu 50 C Pengenceran 10-1 Di encerkan sampai 10-10 Tiap pengenceran di tanam di cawan petri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah Bacillus subtilis dan Bacillus cereus yang diperoleh di Laboratorium
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bacillus subtilis dan Bacillus cereus yang diperoleh di Laboratorium
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. reaksi, mikropipet, mikrotube, mikrotip, rak tabung reaksi, jarum ose,
22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2014 sampai dengan Maret 2014, di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN
LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN A. Spesifikasi Susu Skim Bubuk Oldenburger Komponen Satuan Jumlah (per 100g bahan) Air g 3,6 Energi kj 1480 Protein g 34,5 Lemak g 0,8 Karbohidrat g 53,3 Mineral
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian bioremediasi logam berat timbal (Pb) dalam lumpur Lapindo menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas pseudomallei)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian dan Analisis Data Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif
Lebih terperinciI. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.
1 I. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium Biokimia, Laboratorium Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan,
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Bioindustri, Pusat
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Bioindustri, Pusat Teknologi Bioindustri, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (LTB- PTB-BPPT)-Serpong.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WaktudanTempat Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di LaboratoriumBiokimiaFakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlamUniversitas Lampung. B. AlatdanBahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 : a) Proses Fermentasi di Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen secara deskriptif yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang potensi probiotik dari Lactobacillus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada 4 April 2016 sampai 16 Agustus 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Material dan Hayati Departemen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda
15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda pada pollard terhadap kandungan total bakteri, Gram positif/negatif dan bakteri asam laktat telah
Lebih terperinciMETODOLOGI Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian Bahan dan Alat
29 METODOLOGI Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2011 hingga Maret 2012. Penelitian dilakukan di Laboratorium Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Percobaan Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk menurunkan serat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yaitu jenis isolat dan sumber fosfat yang digunakan. selama 3 bulan mulai tanggal 1 Februari 31 April 2017.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan dua variabel yaitu jenis isolat dan sumber fosfat yang digunakan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Pengolahan dan Analisis Hasil Pertanian Fakultas Pertanian. Waktu penelitian direncanakan berlangsung selama 2
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian dan Analisis Data Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif meliputi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung dari bulan Juni 2011 sampai dengan Januari 2012
Lebih terperinciAir Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif
75 Lampiran 1. Metode Kerja L.1.1 Bagan kerja Air Panas - Isolasi dan Seleksi Bakteri Pemurnian Bakteri Isolat Murni Bakteri Uji Bakteri Penghasil Selulase Secara Kualitatif Isolat Bakteri Selulolitik
Lebih terperinciPenelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.
2. MATERI DAN METODE 2.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014. 2.2. Materi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi (PEM) dan lahan kampus Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.
14 III. METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan bersifat eksperimen karena terdapat suatu
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan bersifat eksperimen karena terdapat suatu pengendalian perlakuan untuk memanipulasi objek penelitian disertai dengan adanya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Percobaan Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yaitu dengan cara mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana. Rancangan
Lebih terperinciII. METODELOGI PENELITIAN
II. METODELOGI PENELITIAN 2.1 Metode Pengumpulan Data 2.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di UPT Laboratorium Biosain dan Bioteknologi Universitas Udayana. Penelitian ini berlangsung
Lebih terperinciBAB III BAHAN, ALAT DAN METODA
15 BAB III BAHAN, ALAT DAN METODA 3.1 BAHAN Lactobacillus acidophilus FNCC116 (kultur koleksi BPPT yang didapatkan dari Universitas Gajah Mada), Bacillus licheniformis F11.4 (kultur koleksi BPPT yang didapatkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium sulfat dalam menghasilkan enzim bromelin dan aplikasinya sebagai koagulan pada produksi keju. 3.1
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. 2.1 Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian Materi Alat-alat yang digunakan dalam penelitian diantaranya ice box,
8 II. MATERI DAN METODE 2.1 Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 2.1.1 Materi Alat-alat yang digunakan dalam penelitian diantaranya ice box, autoklaf model HL36AE (Hirayama Manufacturing Corporation, Japan),
Lebih terperincibengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan buah pisang yang sudah matang (Musa paradisiaca) yang diperoleh dari petani yang ada di Gedong Tataan dan starter
1 III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia dan Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan kumbung
Lebih terperinciLampiran 1 Metode pengujian aktivitas protease (Walter 1984)
LAMPIRAN Lampiran 1 Metode pengujian aktivitas protease (Walter 1984) Pereaksi Blanko (µl) Standar (µl) Sampel (µl) Penyangga Tris HCl (0.2 M) ph 7.5 Substrat kasein for biochemistry (1 %) Ekstrak kasar
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian
III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Kimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pangan dan Hortikultura Sidoarjo dan Laboratorium Mikrobiologi, Depertemen
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di UPT Pengembangan Agrobisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Sidoarjo dan Laboratorium Mikrobiologi, Depertemen Biologi,
Lebih terperinciII. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.
6 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1. Materi 1.1.1. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ubi jalar varietas cilembu, ubi jalar varietas sukuh,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 RANCANGAN PENELITAN Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan dengan 3
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi 1.1. Bahan Bahan yang digunakan terdiri atas biakan murni T. fuciformis dari CV. Asa Agro Corporation Cianjur, Malt Extract, Yeast
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen, Departemen Pertanian, Cimanggu, Bogor. Waktu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012, bertempat di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Karakterisasi Isolat L. plantarum dan Bakteri Indikator
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini berlangsung selama tujuh bulan, yakni mulai dari bulan Februari sampai dengan bulan Agustus 2011. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Ilmu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium
15 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian dasar dengan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan
Lebih terperinciBABm METODA PENELITIAN
BABm METODA PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biokimia jurusa kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Riau Provinsi Riau selama lebih kurang
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Bagian Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian
Lebih terperinciADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Program Studi Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Biologi FPMIPA UPI dan protease Bacillus pumilus yang diperoleh
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah proteas Bacillus subtilis diperoleh dari laboratorium Mikrobiologi Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif meliputi karakteristik
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sampel tanah diambil dari Hutan Larangan Adat Rumbio Kabupaten Kampar. Sedangkan Enumerasi dan Analisis bakteri dilakukan di Laboratorium Patologi,
Lebih terperinciIII. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
14 III. METODE KERJA A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari 2015
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Prosedur
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium Terpadu, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian
Lebih terperinci1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. bio.unsoed.ac.id. Lengkap (RAL). Perlakuan yang dicobakan terdiri atas 4 macam, yaitu:
1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1. Alat Penelitian Berikut merupakan peralatan penelitian yang dipergunakan diantaranya yaitu Laminar Air Flow (LAF), autoklaf, ph meter digital, cawan petri, gelas
Lebih terperinciMETODE. Lokasi dan Waktu
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Ternak bagian Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan Insitut Pertanian
Lebih terperinciIII. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama 15
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL faktorial dengan 15 perlakuan dan 3 kali ulangan. Desain perlakuan pada penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Juni 2014 di Laboraturium
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Juni 2014 di Laboraturium organik Jurusan Kimia dan Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Sains
Lebih terperinci3. METODOLOGI 3.1 Pelaksanaan Penelitian 3.2 Bahan dan Alat Penelitian
3. METODOLOGI 3.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Karakteristik Bahan Baku Hasil Perairan, Laboratorium Biokiomia Hasil Perairan, Laboratorium Mikrobiologi Hasil Perairan,
Lebih terperinci