IMPLEMENTASI SISTEM MULTICARRIER OFDM MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI SISTEM MULTICARRIER OFDM MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713"

Transkripsi

1 1 IMPLEMENTASI SISTEM MULTICARRIER OFDM MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713 Ferdi Ganda Kurnia Pembimbing : Dr. Ir. Effrina Yanti Hamid. Abstraksi Sistem OFDM merupakan sistem yang populer saat ini serta diajukan untuk transmisi Next Generation Network. Untuk itu penulis tertarik untuk mengembangkan prototipe Sistem OFDM pada platform pengembangan DSP yaitu DSK TMS320C6713. Prototipe ini kemudian dapat dikembangkan untuk berbagai aplikasi. Pengembangan prototipe ini ditujukan pula untuk mengevaluasi kompleksitas pemrograman. Pada tugas akhir ini telah dilakukan beberapa tahapan simulasi diantaranya simulasi MATLAB, simulasi program dengan bahasa C, dan terakhir pengimplementasian program pada DSK TMS320C6713. Pada tahap implementasi dievaluasi kompleksitas pemrograman yaitu evaluasi waktu pemrosesan dan evaluasi penggunaan memori. Objek dari evaluasi ini adalah programprogram yang menggunakan transfer data menggunakan CPU dan EDMA. Melalui simulasi ini ditemukan bahwa program yang menggunakan transfer data menggunakan EDMA memiliki waktu pemrosesan lebih singkat dibandingkan dengan program yang hanya menggunakan CPU dalam menangani masalah transfer data. Akan tetapi penggunaan EDMA mengakibatkan penggunaan memori lebih besar dibandingkan dengan yang mengunakan CPU. Kata Kunci CPU, DSK, EDMA, OFDM I. PENDAHULUAN Teknologi OFDM ditemukan pertama kali pada tahun 1960 dalam suatu penelitian mengenai pengurangan dampak intersymbol interference (ISI) pada suatu kanal multipath. OFDM merupakan bentuk khusus dari modulasi multicarrier dengan jarak antar subcarrier yang rapat dan saling overlap sehingga memungkinkan multiple-access. Modulasi multicarrier dilakukan dengan membagi bandwidth yang tersedia ke dalam beberapa bandwidth sempit (subchannel) yang memiliki kecepatan lebih rendah. Masing-masing subchannel ini kemudian digunakan untuk transmisi satu simbol data. Subchannel yang berdekatan akan overlap satu sama lain sehingga bandwidth dapat dimaksimalkan (penggunaan bandwidth dapat diefisiensikan hingga 50%). Sistem OFDM ini telah banyak dimanfaatkan di beberapa negara serta diteliti untuk pemanfaatan transmisi Next Generation Network (NGN). Di Eropa, OFDM digunakan sebagai standar Digital Audio Broadcast (DAB) dan Digital Video Broadcast (DVB). Selain itu OFDM diajukan sebagai teknik modulasi untuk high bit-rate digital subscriber lines (HDSL) dan asymmetric digital subscriber lines (ADSL). Melihat berbagai keuntungan yang ditawarkan oleh sistem OFDM, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai sistem OFDM. Pada kesempatan ini penulis tertarik untuk mengimplementasikan sistem OFDM pada platform pengembangan algoritma pemrosesan sinyal digital yaitu DSP Starter Kit (DSK) TMS320C6713. DSK TMS320C6713 memiliki komponen prosesor inti DSP C6713. Prosesor ini merupakan prosesor floating point 32-bit. Prosesor C6713 ini digunakan pada aplikasi yang memerlukan tingkat keakuratan yang cukup tinggi dan dynamic range yang lebar seperti pada wireless base station, implementasi algoritma rekonstruksi sinyal, dan sinkronisasi kode pada sistem CDMA. Pengimplementasian pada DSK TMS320C6713 ini telah menghasilkan suatu prototipe Sistem OFDM untuk komunikasi satu arah. Tujuan dari penelitian ini diantaranya : mempelajari prinsipprinsip sistem OFDM, mensimulasikan sistem OFDM secara real-time, menciptakan suatu prototipe sistem OFDM, dan mengevaluasi kompleksitas pemrograman sistem OFDM yang diimplementasikan pada DSK TMS320C6713 Batasan masalah penelitian ini diantaranya : sistem OFDM yang diimplementasikan tidak menggunakan channel coding, protokol transmisi, mekanisme error control, estimasi kanal dan sinkronisasi; implementasi dilaksanakan pada satu DSK TMS320C6713 ; simulasi dilakukan pada kondisi yang ideal, yaitu tidak ada derau kanal dan distorsi; sampling rate yang digunakan adalah Hz; dan sistem diujicobakan dengan sinyal masukan berupa musik dengan channel mono dengan mengasumsikan bandwidth Hz sehingga frekuensi pencuplikan Hz dapat dianggap cukup. Metode-metode penelitian meliputi : simulasi program menggunakan MATLAB, simulasi program menggunakan bahasa C; dan implementasi pada DSK TMS320C6713.

2 2 II. DASAR TEORI A. Modulator dan Demodulator Sistem OFDM yang didesain pada penelitian ini menggunakan modulasi QAM-16. Persamaan matematisnya dinyatakan sebagai berikut : (1) dimana dapat diekspresikan sebagai (2) dimana didefinisikan sebagai Vektor input,, harus memenuhi kondisi berikut : (7) (8) (9) (6) Di transmitter terjadi proses modulasi sedangkan di receiver terjadi proses demodulasi. Proses modulasi memetakan sinyal real menjadi sinyal konstelasi yang bernilai kompleks sedangkan di receiver sinyal konstelasi bernilai kompleks ini dikembalikan lagi ke bentuk sinyal real. B. Channel Mapper dan Channel Demapper Channel Mapper dilakukan di transmitter sedangkan di receiver dilakukan Channel Demapper. Sinyal konstelasi serial keluaran QAM-16 Modulator dipetakan ke subchannelsubchannel paralel yang tersedia oleh Channel Mapper di transmitter. Di receiver dilakukan hal sebaliknya. Banyaknya subchannel paralel yang tersedia adalah N dimana memenuhi 2N + 2 = point IFFT yang digunakan. Point IFFT harus berupa bilangan pangkat 2. Sebagai contoh jika point IFFT yang digunakan adalah 64 maka banyaknya subcarrier yang digunakan adalah 31. C. Complex Conjugate Mirror Di transmitter data keluaran Channel Mapper ditambahkan Complex Conjugate Mirror sedangkan di receiver complex conjugate ini dibuang untuk mengembalikan ke bentuk data asal. Jika terdapat data, maka setelah ditambahkan kompleks konjugat (3) (4) (5) E. Cyclic Prefix Untuk membangun keortogonalan karena hadirnya delay spread kanal maka digunakan Cyclic prefix. Cyclic prefix merupakan salinan L terakhir dari data masukan bernilai real. Sampel-sampel ini ditambahkan pada frame OFDM di transmitter dan selanjutnya dihilangkan di receiver. III. DESAIN SISTEM Komponen-komponen penyusun transmitter dan receiver sistem OFDM yang akan disimulasikan pada penelitian ini dijelaskan oleh gambar 1 dan 2. IV. IMPLEMENTASI DSP A. Arsitektur DSK TMS320C6713 Pada penelitian ini digunakan DSK TMS320C6713. Board ini dilengkapi dengan DSP TMS320C6713 yang memiliki frekuensi clock sebesar 225 MHz serta memiliki memori internal sebesar 256 Kbytes. Peripheral-peripheral on-board DSK diantaranya adalah dua buah multi-channel buffered serial port (McBSP) dan sebuah DMA controller (EDMA). DSK ini juga memiliki SDRAM on-board 16 Mbyte. Untuk pemrosesan sinyal audio, board DSP dilengkapi dengan sebuah codec on-board yang disebut AIC23, kerjanya meliputi pengkodean sampel masukan analog ke bentuk digital untuk selanjutnya diproses DSP, dan kemudian pendekodekan kembali ke keluaran analog setelah diproses DSP. Untuk mempercepat tugas penyalinan data antara CPU dengan codec dapat digunakan EDMA yang bekerja menyalin satu frame antara codec dengan memori dan mengiterupsi DSP. DSK TMS320C6713 memiliki sebuah perangkat khusus yang disebut JTAG emulator on-board yang dapat mengakses langsung register dan memori melalui port interface JTAG. QAM Modulator Channel Mapper Add Conjugate Mirror IFFT Add Cyclic Prefix D. IFFT dan FFT IFFT dan FFT merupakan komponen terpenting dalam sistem OFDM. Di transmitter dilakukan IFFT sedangkan di receiver dilakukan FFT. Definisi IFFT/FFT untuk vektor yang telah ditambahkan Complex Conjugate Mirror adalah sebagai berikut : Gambar 1. Komponen-komponen penyusun transmitter OFDM Kinerja program dapat dipantau melalui Code Composer Studio.

3 3 Gambar 3. Diagram blok DSK TMS320C6713[5] Remove Cyclic Prefix FFT Remove Conjugate Mirror Channel Demapper QAM Demodulator Gambar 4. Hubungan PC, DSK, dan speaker DSK dengan speaker. DSK dihubungkan dengan PC melalui kabel USB. pemutar musik sebagai sinyal analog masukan untuk DSK, penulis menggunakan Winamp; Code Composer Studio sebagai program yang melakukan debugging, compiling, dan linking program Sistem OFDM; dan DSK Diagnostics, untuk mendiagnosa peripheral-peripheral DSK serta memeriksa kesiapan peripheral-peripheral DSK dalam mengeksekusi program. Pendiagnosaan dilakukan sebelum membuka CCS dan selalu dilakukan pertama kali setelah DSK terhubung dengan komputer. Gambar 2. Komponen-komponen penyusun receiver OFDM 1) Fitur-fitur DSK TMS320C6713 DSK TMS320C6713 merupakan suatu platform pengembangan program DSP pada keluarga DSP C67xx. DSK TMS320C6713 menawarkan kemampuan komputasional tingkat-tinggi, memori dan peripheral-peripheral on-board, serta emulasi berbasis JTAG. DSK ini juga disediakan sebagai referensi desain hardware untuk DSP TMS320C6713. DSK C6713 memiliki fitur-fitur hardware, diantaranya: DSP TMS320C6713 yang beroperasi pada frekuensi 225 MHz, Codec stereo TLV320AIC23 disertai dengan line in, line out, microphone, dan headphone, SDRAM berukuran 16 Mbyte, Memori Flash berukuran 512 Kbytes (256 Kbytes yang dapat digunakan), 4 LED dan Dip Switch, Emulasi JTAG melalui emulator JTAG on-board dengan interface USB, dan Konektor ekspansi standar untuk penggunaan daughter card B. Code Composer Studio DSK TMS320C6713 dilengkapi dengan Code Composer Studio. Compiler ini didesain untuk mengoptimasi pemrograman DSP tingkat tinggi dalam bahasa C. Fitur-fitur CCS yang utama diantaranya : Dukungan dokumentasi, pelatihan dan komunitas programmer; Fullfeatured debugging termasuk berbagai jenis eksekusi bersyarat dan breakpoint, data watch window dan analisis kinerja aplikasi seperti evaluasi memori dan evaluasi cycle; Library yang lengkap yang mendukung variasi pemrograman DSP; dan kemampuan untuk menampilkan grafis, seperti plot sinyal dan analisis FFT sinyal C. Integrasi Sistem Hardware yang diperlukan dalam pengujian dan evaluasi diantaranya : PC, DSK TMS20C6713, dan speaker. Pada implementasi ini digunakan PC dengan spesifikasi prosesor Athlon X serta memori 1 GB. Selain itu diperlukan juga 2 buah kabel audio untuk menghubungkan line in DSK dengan line out komputer dan yang menghubungkan line out D. Implementasi Sistem Prototipe Sistem OFDM ini diimplementasikan pada satu DSK TMS320C6713. DSK tersebut bertindak sebagai transmitter dan receiver.. Semua kode ditulis dalam bahasa C, kemudian didebug, dicompile, dan dilink menggunakan CCS. Selain itu CCS juga melakukan optimasi program. File source dan header FFT dan IFFT merupakan file yang telah dibuat sebelumnya yang didownload dari Untuk keperluan evaluasi kompleksitas, penulis telah membuat 10 program yang terdiri dari 5 program menggunakan mekanisme transfer data menggunakan CPU dan 5 program menggunakan EDMA. Prototipe Sistem OFDM yang dibangun mendukung komunikasi satu arah. Semua keperluan interface dengan user dilakukan langsung melalui CCS. Gambar 5 adalah diagram alir yang menjelaskan tahapan eksekusi program yang menggunakan mekanisme transfer data menggunakan CPU dan Gambar 6 adalah diagram alir yang menjelaskan tahapan eksekusi program yang menggunakan mekanisme transfer data yang menggunakan EDMA. Tahapan eksekusi program yang menggunakan mekanisme transfer data menggunakan CPU dijelaskan sebagai berikut. dimulai dengan pengosongan ketiga buffer, setelah itu DSK diinisialisasi. Penginisialisasian ini juga berlaku untuk McBSP yang berperan dalam mekanisme transfer data. Transfer data yang pertama kali dilakukan adalah pengisian input buffer dengan sampel-sampel yang disediakan codec. Selanjutnya adalah pemrosesan isi buffer oleh algoritma DSP. Ketika buffer pertama diproses, McBSP mengisi buffer yang TABEL I KARAKTERISTIK PROGRAM-PROGRAM YANG AKAN DIEVALUASI Paket Data Point FFT/IFFT Panjang Cyclic Prefix Banyak Subcarrier OFDM OFDM OFDM OFDM OFDM

4 Waktu Pemroesan (cycle) 4 seterusnya selama program berjalan. Gambar 5. Diagram alir eksekusi program yang menggunakan mekanisme transfer data menggunakan CPU kedua yang masih kosong. Setelah buffer pertama selesai diproses McBSP menransfer isi buffer pertama ke codec dan buffer kedua diproses. Ketika buffer kedua diproses, buffer ketiga diisi oleh sampel. Proses berlanjut dari pengisian buffer seterusnya selama program berjalan. Tahapan eksekusi program yang menggunakan mekanisme transfer data menggunakan EDMA dijelaskan sebagai berikut. dimulai dengan pengosongan ketiga buffer, setelah itu EDMA controller dan DSK diinisialisasi. Inisialisasi EDMA controller bertujuan untuk menyiapkan EDMA untuk berfungsi menransfer data sedangkan penginisialisasian DSK bertujuan untuk menyiapkan EDMA untuk mengambil alih tugas McBSP dalam hal transfer data. Transfer data yang pertama kali dilakukan adalah pengisian input buffer dengan sampel-sampel yang disediakan codec. Selanjutnya adalah pemrosesan isi buffer oleh algoritma DSP. Ketika buffer pertama diproses, EDMA mengisi buffer yang kedua yang masih kosong. Setelah buffer pertama selesai diproses EDMA menransfer isi buffer pertama ke codec dan buffer kedua diproses. Ketika buffer kedua diproses, buffer ketiga diisi oleh sampel. Proses berlanjut dari mulai pengisian buffer V. PENGUJIAN DAN EVALUASI A. Evaluasi Waktu Pemrosesan Waktu pemrosesan masing-masing program disajikan pada Tabel II. Dari tabel tersebut terlihat bahwa semakin banyak paket yang diproses maka waktu pemrosesan akan semakin besar. Hal ini membuktikan bahwa semakin banyak data yang diolah maka kompleksitas komputasi akan semakin tinggi. Jika dibandingkan dengan program dengan mekanisme transfer data menggunakan EDMA, waktu pemrosesan program tesebut lebih cepat daripada program dengan mekanisme transfer data menggunakan CPU. Hal ini memperlihatkan peranan EDMA dalam mengambil alih transfer memori dari CPU, sehingga CPU hanya berkonsentrasi pada pengolahan sinyal saja. Bitrate sistem masing-masing program disajikan pada Tabel III. Perhitungan bitrate sistem dilakukan sebagai berikut. Misalkan pada OFDM 64 CPU, untuk sekali eksekusi membutuhkan waktu 3.31 x 10-3 detik artinya dalam 1 detik terdapat dimana dalam sekali eksekusi diolah 3 paket data yang berukuran 16 bit atau setiap eksekusi diproses 48 bit. Dengan begitu dalam satu detik diolah. Nilai ini adalah nilai bitrate sistem. Codec mencuplik sinyal audio pada kecepatan Hz (default framework code) untuk satu channel (mono). Artinya dalam satu detik codec memberikan sampel data audio berukuran 16 bit atau terdapat TABLE II WAKTU PEMROSESAN MASING-MASING PROGRAM CPU EDMA Clock Time Clock Time (cycle) (ms) (cycle) (ms) OFDM , , OFDM 128 1,631, , OFDM 256 3,431, , OFDM 512 6,636, , OFDM ,948, ,022, Point IFFT/FFT CPU EDMA Gambar 6. Diagram alir eksekusi program yang menggunakan mekanisme transfer data menggunakan CPU Gambar 7. Grafik Perbandingan Waktu Pemrosesan Sistem Transceiver

5 5 TABLE III BITRATE SISTEM MASING-MASING PROGRAM Bitrate Sistem (bit per detik). Bitrate sistem OFDM 64 CPU adalah bit per detik, sehingga dalam satu detik terdapat atau CPU Kebocoran Buffer pada fs = Hz yang tidak terolah. Sampel-sampel data yang tidak terolah inilah yang disebut sebagai kebocoran buffer sistem. Untuk mengatasi kebocoran buffer akibat tidak tertampungnya sampel data audio codec pada buffer yang disediakan, maka penulis mengajukan solusi-solusi berikut : 1. Frekuensi sampling codec disesuaikan dengan sample rate program 2. dimodifikasi untuk disesuaikan dengan frekuensi sampling codec B. Evaluasi Penggunaan Memori Bitrate Sistem (bit per detik) EDMA Dari Tabel IV terlihat bahwa semakin banyak data yang diolah penggunaan memori semakin besar. Penggunaan memori ini ditentukan oleh banyaknya komputasi yang dilibatkan dan penggunaan array dalam fungsi, semakin banyak komputasi dan semakin besar ukuran array yang didefinisikan maka semakin besar pula memori yang diperlukan. Dari tabel tersebut terlihat pula bahwa program yang menggunakan EDMA menggunakan memori lebih besar. Hal ini disebabkan pada program yang menggunakan mekanisme transfer data menggunakan EDMA ditambahkan fungsi untuk menginisialisasi EDMA dan fungsi ISR yang lebih panjang karena berisi deklarasi parameter-parameter EDMA. VI. KESIMPULAN DAN RISET LANJUT Kebocoran Buffer pada fs = Hz OFDM OFDM OFDM OFDM OFDM Dari hasil-hasil simulasi dan evaluasi yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya: TABEL IV PENGGUNAAN MEMORI MASING-MASING PROGRAM 1. yang paling banyak membutuhkan waktu pemrosesan adalah program OFDM 1024 yaitu 55,8 ms untuk mekanisme transfer data menggunakan CPU dan 8,09 ms untuk mekanisme transfer data menggunakan EDMA. Sedangkan program yang paling sedikit membutuhkan waktu pemrosesan adalah program OFDM 64 yaitu 3,31 ms untuk mekanisme transfer data menggunakan CPU dan 0,45 ms untuk mekanisme transfer data menggunakan EDMA. 2. Bitrate sistem yang paling besar adalah bitrate program OFDM 128 menggunakan mekanisme transfer data menggunakan EDMA yaitu ,5 bit per second. Sedangkan bitrate sistem paling kecil adalah bitrate program OFDM 1024 menggunakan mekanisme transfer data menggunakan CPU yaitu bit per second. 3. yang paling banyak menggunakan memori adalah program OFDM 512 menggunakan transfer data menggunakan EDMA yaitu byte. Sedangkan program yang paling sedikit menggunakan memori adalah program OFDM 64 menggunakan transfer data menggunakan CPU yaitu byte. DAFTAR PUSTAKA [1] Project Lightbrown. Full duplex OFDM over a frequency selective channel, Royal Institue of Technology [2] Project Blau. Full duplex OFDM, Royal Institute of Technology, Sweden, 2001 [3] Mingyue Ji, Zhe Du, Kristofer Kjellgren, Iren Gonzalvez Garcia. OFDM in multipath, School of Electrical Engineering, Royal Institute of Technology. June 1, [4] Naiha Yuan. An equalization technique for high rate OFDM systems, Master thesis. Department of Electrical Engineering, University of Saskatchewan Saskatoon, December 2003 [5] Texas Instruments/Spectrum Digital, "TMS320C6713 DSK technical reference," Rev. B, November [6] Hiroshi Harada, Ramjee Prasad, Simulation and Software Radio, Artech House, 2002 [7] T.B. Welch, C.H.G. Wright and M.G. Morrow, Real-time digital signal processing from MATLAB to C with the TMS320C6x DSK, CRC Press, Boca Raton, Florida, [8] John Squire. Lecture 18, FFT Fast Fourier Transform, Tersedia : [9] Texas Instruments/Spectrum Digital, " TMS320 DSP Development Support Reference Guide," May CPU EDMA OFDM 64 9,980 10,348 OFDM ,312 10,824 OFDM ,124 10,760 OFDM ,468 11,552 OFDM ,220 11,432

LOGO IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI M-ARY QAM PADA DSK TMS320C6416T

LOGO IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI M-ARY QAM PADA DSK TMS320C6416T IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI M-ARY QAM PADA DSK TMS320C6416T 2210106006 ANGGA YUDA PRASETYA Pembimbing 1 Pembimbing 2 : Dr. Ir. Suwadi, MT : Ir. Titik Suryani, MT Latar Belakang 1 2 Perkembangan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA SINKRONISASI UNTUK SISTEM OFDM PADA DSK TMS320C6713

IMPLEMENTASI ALGORITMA SINKRONISASI UNTUK SISTEM OFDM PADA DSK TMS320C6713 IMPLEMENTASI ALGORITMA SINKRONISASI UNTUK SISTEM OFDM PADA DSK TMS320C6713 LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh : Nur Ibrahim 13204067 Laporan Tugas Akhir ini telah diterima, diperiksa, dan disahkan sebagai kolokium

Lebih terperinci

Implementasi Encoder dan Decoder Cyclic Redundancy Check Pada TMS320C6416T

Implementasi Encoder dan Decoder Cyclic Redundancy Check Pada TMS320C6416T JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-92 Implementasi Encoder dan Decoder Cyclic Redundancy Check Pada Grace Natalia, Suwadi, dan Titiek Suryani Jurusan Teknik

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI GMSK PADA DSK TMS320C6416T

IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI GMSK PADA DSK TMS320C6416T IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI GMSK PADA DSK TMS320C6416T 22 11 106 032 ADITYA SUKMANA Pembimbing 1 Pembimbing 2 : Dr. Ir. Suwadi, M.T : Ir. Titiek Suryani, M.T Latar Belakang 1 2 1 1 Mempelajari

Lebih terperinci

Implementasi Modem Akustik OFDM pada TMS320C6416

Implementasi Modem Akustik OFDM pada TMS320C6416 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-171 Implementasi Modem Akustik OFDM pada TMS320C6416 Yuandhika Adhi Widhyatmaka, Wirawan, dan Suwadi Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Modulasi Modulasi (mapping) adalah proses perubahan karakteristik dari sebuah gelombang carrier atau pembawa aliran bit informasi menjadi simbol-simbol. Proses

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Prosesor FFT 256 Titik-OFDM Baseband 1 Berbasis Pengkodean VHDL pada FPGA

Perancangan dan Implementasi Prosesor FFT 256 Titik-OFDM Baseband 1 Berbasis Pengkodean VHDL pada FPGA BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi komunikasi wireless saat ini berkembang dengan pesat seiring meningkatnya kebutuhan pengguna terhadap layanan yang cepat dan beragam. Hal ini terlihat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Radio Over Fiber (RoF) merupakan teknologi dimana sinyal microwave (listrik) didistribusikan menggunakan media dan komponen optik. Sinyal listrik digunakan

Lebih terperinci

Pengembangan Universal Audio Scrambler Menggunakan Teknik Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM)

Pengembangan Universal Audio Scrambler Menggunakan Teknik Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) Pengembangan Universal Audio Scrambler Menggunakan Teknik Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) 1M. Budiman, 2 Riyanto, 3 Y. Fitri, 4 A. Adnan Program Studi Fisika Fakultas Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Simulasi MIMO-OFDM Pada Sistem Wireless LAN. Warta Qudri /

Simulasi MIMO-OFDM Pada Sistem Wireless LAN. Warta Qudri / Simulasi MIMO-OFDM Pada Sistem Wireless LAN Warta Qudri / 0122140 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH 65, Bandung, Indonesia, Email : jo_sakato@yahoo.com ABSTRAK Kombinasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING (OFDM) DENGAN MENGGUNAKAN DSK-TMS320C6713

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING (OFDM) DENGAN MENGGUNAKAN DSK-TMS320C6713 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING (OFDM) DENGAN MENGGUNAKAN DSK-TMS320C6713 DESIGN AND IMPLEMENTATION ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING (OFDM) SYSTEM

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING (OFDM) DENGAN MENGGUNAKAN DSK-TMS320C6713

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING (OFDM) DENGAN MENGGUNAKAN DSK-TMS320C6713 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING (OFDM) DENGAN MENGGUNAKAN DSK-TMS32C6713 DESIGN AND IMPLEMENTATION ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING (OFDM) SYSTEM

Lebih terperinci

KINERJA SISTEM OFDM MELALUI KANAL HIGH ALTITUDE PLATFORM STATION (HAPS) LAPORAN TUGAS AKHIR. Oleh: YUDY PUTRA AGUNG NIM :

KINERJA SISTEM OFDM MELALUI KANAL HIGH ALTITUDE PLATFORM STATION (HAPS) LAPORAN TUGAS AKHIR. Oleh: YUDY PUTRA AGUNG NIM : KINERJA SISTEM OFDM MELALUI KANAL HIGH ALTITUDE PLATFORM STATION (HAPS) LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh: YUDY PUTRA AGUNG NIM : 132 03 017 Program Studi : Teknik Elektro SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

ANALISIS UNJUK KERJA TEKNIK MIMO STBC PADA SISTEM ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING

ANALISIS UNJUK KERJA TEKNIK MIMO STBC PADA SISTEM ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING ANALISIS UNJUK KERJA TEKNIK MIMO STBC PADA SISTEM ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING T.B. Purwanto 1, N.M.A.E.D. Wirastuti 2, I.G.A.K.D.D. Hartawan 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

ANALISIS MODEM AKUSTIK OFDM MENGGUNAKAN TMS320C6416 PADA LINGKUNGAN KANAL BAWAH AIR

ANALISIS MODEM AKUSTIK OFDM MENGGUNAKAN TMS320C6416 PADA LINGKUNGAN KANAL BAWAH AIR JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-170 ANALISIS MODEM AKUSTIK OFDM MENGGUNAKAN TMS320C6416 PADA LINGKUNGAN KANAL BAWAH AIR Johanna Aprilia, Wirawan, dan Titiek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi di segala tempat,

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi di segala tempat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi di segala tempat, waktu, dan kondisi diam atau bergerak menyebabakan perkembangan telekomunikasi nirkabel (wireless)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bab II Landasan teori

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bab II Landasan teori 1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Layanan komunikasi dimasa mendatang akan semakin pesat dan membutuhkan data rate yang semakin tinggi. Setiap kenaikan laju data informasi, bandwith yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi yang sangat pesat, maka sistem komunikasi wireless digital dituntut untuk menyediakan layanan data

Lebih terperinci

PENGUJIAN TEKNIK FAST CHANNEL SHORTENING PADA MULTICARRIER MODULATION DENGAN METODA POLYNOMIAL WEIGHTING FUNCTIONS ABSTRAK

PENGUJIAN TEKNIK FAST CHANNEL SHORTENING PADA MULTICARRIER MODULATION DENGAN METODA POLYNOMIAL WEIGHTING FUNCTIONS ABSTRAK Abstrak PENGUJIAN TEKNIK FAST CHANNEL SHORTENING PADA MULTICARRIER MODULATION DENGAN METODA POLYNOMIAL WEIGHTING FUNCTIONS Jongguran David/ 0322136 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof. Drg.

Lebih terperinci

BAB 3 ALGORITMA DAN MODEL 2K FFT-IFFT CORE

BAB 3 ALGORITMA DAN MODEL 2K FFT-IFFT CORE BAB 3 ALGORITMA DAN MODEL 2K FFT-IFFT CORE Pada Bab ini dibahas mengenai penentuan algoritma, menentukan deskripsi matematis dari algoritma, pembuatan model fixed point menggunakan Matlab, dan pengukuran

Lebih terperinci

Implementasi Direct Sequence Spread Spectrum pada DSK TMS320C6416T

Implementasi Direct Sequence Spread Spectrum pada DSK TMS320C6416T 1 Implementasi Direct Sequence Spread Spectrum pada DSK TMS320C6416T Nanang Arif Haryadi, Suwadi, dan Titiek Suryani Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MULTIPATH FADING RAYLEIGH MENGGUNAKAN TMS320C6713

IMPLEMENTASI MULTIPATH FADING RAYLEIGH MENGGUNAKAN TMS320C6713 IMPLEMENTASI MULTIPATH FADING RAYLEIGH MENGGUNAKAN TMS320C6713 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Email: aryobaskoro@mail.unnes.ac.id Abstrak. Karakteristik kanal wireless ditentukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 CDMA 2.1.1 Konsep Dasar CDMA Code division Multiple Access (CDMA) adalah teknik akses jamak berdasarkan teknik komunikasi spektrum tersebar, pada kanal frekuensi yang sama dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dalam sepuluh tahun terakhir meningkat dengan sangat cepat. Salah satunya adalah televisi digital. Televisi digital adalah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI REAL TIME EFFECT PADA GITAR BERBASIS WAKTU TUNDA / DELAY MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713

IMPLEMENTASI REAL TIME EFFECT PADA GITAR BERBASIS WAKTU TUNDA / DELAY MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713 IMPLEMENTASI REAL TIME EFFECT PADA GITAR BERBASIS WAKTU TUNDA / DELAY MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713 Boristan Siahaan 1, Miftahul Huda 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING (OFDM) (multicarrier) yang saling tegak lurus (orthogonal). Pada prinsipnya, teknik OFDM

BAB II ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING (OFDM) (multicarrier) yang saling tegak lurus (orthogonal). Pada prinsipnya, teknik OFDM BAB II ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEING (OFDM) 21 Umum OFDM merupakan sebuah teknik transmisi dengan beberapa frekuensi (multicarrier) yang saling tegak lurus (orthogonal) Pada prinsipnya, teknik

Lebih terperinci

Implementasi Direct Sequence Spread Spectrum pada DSK TMS320C6416T

Implementasi Direct Sequence Spread Spectrum pada DSK TMS320C6416T JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-13 Implementasi Direct Sequence Spread Spectrum pada DSK TMS320C6416T Nanang Arif Haryadi, Suwadi, dan Titiek Suryani Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV PEMODELAN SIMULASI

BAB IV PEMODELAN SIMULASI BAB IV PEMODELAN SIMULASI Pada tugas akhir ini akan dilakukan beberapa jenis simulasi yang bertujuan untuk mengetahui kinerja dari sebagian sistem Mobile WiMAX dengan menggunakan model kanal SUI. Parameter-parameter

Lebih terperinci

SIMULASI TEKNIK MODULASI OFDM QPSK DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB

SIMULASI TEKNIK MODULASI OFDM QPSK DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB SIMULASI TEKNIK MODULASI OFDM QPSK DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB Rosalia H. Subrata & Ferrianto Gozali Jurusan Teknik Elektro, Universitas Trisakti Jalan Kiai Tapa No. 1, Grogol, Jakarta Barat E-mail: rosalia@trisakti.ac.id,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi nirkabel sangat pesat. Gedung-gedung perkantoran, perumahan-perumahan, daerah-daerah pusat perbelanjaan menuntut akan

Lebih terperinci

BAB III PEMODELAN MIMO OFDM DENGAN AMC

BAB III PEMODELAN MIMO OFDM DENGAN AMC BAB III PEMODELAN MIMO OFDM DENGAN AMC 3.1 Pemodelan Sistem Gambar 13.1 Sistem transmisi MIMO-OFDM dengan AMC Dalam skripsi ini, pembuatan simulasi dilakukan pada sistem end-to-end sederhana yang dikhususkan

Lebih terperinci

Spread Spectrum (FHSS) pada

Spread Spectrum (FHSS) pada Implementasi Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS) pada DSK TMS30C646T O C K I A D I T YA M 060 - T E L E KO M U N I K A S I M U LT I M E D I A - Pembimbing Dr. Ir. Suwadi, MT Ir. Titik Suryani, MT

Lebih terperinci

OFDM : Orthogonal Frequency Division Multiplexing

OFDM : Orthogonal Frequency Division Multiplexing OFDM : Orthogonal Frequency Division Multiplexing I. Pendahuluan OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) adalah sebuah teknik transmisi yang menggunakan beberapa buah frekuensi yang saling tegak

Lebih terperinci

ANALISIS UNJUK KERJA CODED OFDM MENGGUNAKAN KODE CONVOLUTIONAL PADA KANAL AWGN DAN RAYLEIGH FADING

ANALISIS UNJUK KERJA CODED OFDM MENGGUNAKAN KODE CONVOLUTIONAL PADA KANAL AWGN DAN RAYLEIGH FADING ANALISIS UNJUK KERJA CODED OFDM MENGGUNAKAN KODE CONVOLUTIONAL PADA KANAL AWGN DAN RAYLEIGH FADING F. L. H. Utomo, 1 N.M.A.E.D. Wirastuti, 2 IG.A.K.D.D. Hartawan 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang 1.2. Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang 1.2. Perumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang Dengan semakin berkembangnya kebutuhan akses data berkecepatan tinggi, diperlukan suatu layanan broadband dimana memiliki pita frekuensi yang lebar. Layanan broadband

Lebih terperinci

Analisa Sistem DVB-T2 di Lingkungan Hujan Tropis

Analisa Sistem DVB-T2 di Lingkungan Hujan Tropis JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-5 1 Analisa Sistem DVB-T2 di Lingkungan Hujan Tropis Nezya Nabillah Permata dan Endroyono Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Analisa Kinerja Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) Berbasis Perangkat Lunak

Analisa Kinerja Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) Berbasis Perangkat Lunak Analisa Kinerja Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) Berbasis Perangkat Lunak Kusuma Abdillah, dan Ir Yoedy Moegiharto, MT Politeknik Elektro Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh November

Lebih terperinci

Implementasi Real Time Automatic Gain Control (AGC) Menggunakan Board DSK TMS320C6713

Implementasi Real Time Automatic Gain Control (AGC) Menggunakan Board DSK TMS320C6713 Implementasi Real Time Automatic Gain Control (AGC) Menggunakan Board DSK TMS320C6713 Nuur Anugraheni Irianti Suwandi 1, Miftahul Huda 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

MODUL DIGITAL SIGNAL PROCESSING TMS320C6731 SEBAGAI MODEM BERBASIS SIMULINK

MODUL DIGITAL SIGNAL PROCESSING TMS320C6731 SEBAGAI MODEM BERBASIS SIMULINK Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer MODUL DIGITAL SIGNAL PROCESSING TMS320C6731 SEBAGAI MODEM BERBASIS SIMULINK (TMS320C6731 Digital Signal Processing Modul as a Simulink Based Modem) Theresia Ghozali 1, V.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan wireless menjadi salah satu sarana yang paling banyak dimanfaatkan dalam sistem komunikasi. Untuk menciptakan jaringan wireless yang mampu

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh : Nila Feby Puspitasari 1. Source (Sumber) - Membangkitkan data untuk ditransmisikan Contoh : telepon dan PC (Personal Computer) 2. Transmitter (Pengirim) - Mengkonversi data

Lebih terperinci

Presentasi Tugas Akhir

Presentasi Tugas Akhir Presentasi Tugas Akhir Estimasi Doppler Spread pada Sistem Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) dengan Metode Phase Difference Walid Maulana H 2208100101 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Gamantyo

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI FFT-IFFT

BAB 2 DASAR TEORI FFT-IFFT BAB 2 DASAR TEORI FFT-IFFT Pada Bab ini dibahas tentang hubungan antara Discrete Fourier Transform (DFT) dan algoritma Fast Fourier Transform (FFT), dan hubungan antara algoritma FFT dan IFFT. Dua tipe

Lebih terperinci

Implementasi MC-CDMA pada DSK TMS320C6416T

Implementasi MC-CDMA pada DSK TMS320C6416T 1 Implementasi MC-CDMA pada DSK TMS320C6416T Hariyawan Eko P.J, Suwadi, dantitiek Suryani Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi di segala tempat,

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi di segala tempat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi di segala tempat, waktu, dan kondisi (statis dan bergerak) menyebabkan telekomunikasi nirkabel (wireless) berkembang

Lebih terperinci

BAB 3 IMPLEMENTASI DSP

BAB 3 IMPLEMENTASI DSP BAB 3 IMPLEMENTASI DSP 3.1 Pengenalan DSK TMS320C6713 DSK TMS320C6713 merupakan salah satu starter kit untuk pemrosesan sinyal digital dari vendor Texas Instrument yang digunakan secara luas untuk beberapa

Lebih terperinci

Implementasi Hybrid DS/FH Spread Spectrum menggunakan DSK TMS302C6416T

Implementasi Hybrid DS/FH Spread Spectrum menggunakan DSK TMS302C6416T JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-19 Implementasi Hybrid DS/FH Spread Spectrum menggunakan DSK TMS302C6416T Aji Wisnu Laksita, Suwadi, dan Titiek Suryani Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Layanan 3G komersial telah diluncurkan sejak tahun 2001 dengan menggunakan teknologi WCDMA. Kecepatan data maksimum yang dapat dicapai sebesar 2 Mbps. Walaupun demikian,

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Mapper dan Demapper untuk DVB-T

Perancangan dan Implementasi Mapper dan Demapper untuk DVB-T Perancangan dan Implementasi Mapper dan Demapper untuk DVB-T Suyoto 1, Agus Subekti 2, Arif Lukman 3 1,2,3 Research Center for Informatics, Indonesia Institute of Sciences Jl. Cisitu No. 21/154 Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan transmisi data berkecepatan tinggi dan mobilitas user yang sangat tinggi semakin meningkat. Transmisi data berkecepatan tinggi menyebabkan banyak efek multipath

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713

IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713 IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713 INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) FILTER IMPLEMENTATION WITH BUTTERWORTH AND CHEBYSHEV

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA SISTEM KOOPERATIF BERBASIS MC- CDMA PADA KANAL RAYLEIGH MOBILE DENGAN DELAY DAN DOPPLER SPREAD

ANALISA KINERJA SISTEM KOOPERATIF BERBASIS MC- CDMA PADA KANAL RAYLEIGH MOBILE DENGAN DELAY DAN DOPPLER SPREAD ANALISA KINERJA SISTEM KOOPERATIF BERBASIS M- DMA PADA KANAL RAYLEIGH MOBILE DENGAN DELAY DAN DOPPLER SPREAD Oleh: Anjar Prasetya Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M.Eng. Ph.D. Ir. Titiek

Lebih terperinci

BAB III DISCRETE FOURIER TRANSFORM SPREAD OFDM

BAB III DISCRETE FOURIER TRANSFORM SPREAD OFDM BAB III DISCRETE FOURIER TRANSFORM SPREAD OFDM Pada bab tiga ini akan membahas mengenai seluk beluk DFTS-OFDM baik dalam hal dasar-dasar DFTS-OFDM hingga DFTS-OFDM sebagai suatu sistem yang digunakan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu cara berpikir yang di mulai dari menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik dari buku-buku panduan maupun studi lapangan, melakukan

Lebih terperinci

BABII TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BABII TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2 2.1 Tinjauan Pustaka Adapun pembuatan modem akustik untuk komunikasi bawah air memang sudah banyak dikembangkan di universitas-universitas di Indonesia dan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: ( Print) A-192

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: ( Print) A-192 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-192 Implementasi Dan Evaluasi Kinerja Encoder-Decoder Reed Solomon Pada M-Ary Quadrature Amplitude Modulation (M-Qam) Mengunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Konsep global information village [2]

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Konsep global information village [2] 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komunikasi suara, data, dan multimedia melalui Internet dan perangkat-perangkat bergerak semakin bertambah pesat [1-2]. Penelitian dan pengembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi komunikasi digital saat ini dituntut untuk dapat mentransmisikan suara maupun data berkecepatan tinggi. Berbagai penelitian sedang dikembangkan

Lebih terperinci

Implementasi Modulasi dan Demodulasi M-ary QAM pada DSK TMS320C6416T

Implementasi Modulasi dan Demodulasi M-ary QAM pada DSK TMS320C6416T JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Implementasi Modulasi dan Demodulasi M-ary QAM pada DSK TMS320C6416T Angga Yuda Prasetya, Suwadi, dan Titiek Suryani Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN RANGKAIAN PENERIMA OFDM DENGAN MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713 BERBASIS SIMULINK SKRIPSI

RANCANG BANGUN RANGKAIAN PENERIMA OFDM DENGAN MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713 BERBASIS SIMULINK SKRIPSI RANCANG BANGUN RANGKAIAN PENERIMA OFDM DENGAN MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713 BERBASIS SIMULINK SKRIPSI OLEH PONTAS PONCIUS SITUMORANG 0404030679 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS

Lebih terperinci

Implementasi dan Evaluasi Kinerja Multi Input Single Output Orthogonal Frequency Division Multiplexing (MISO OFDM) Menggunakan WARP

Implementasi dan Evaluasi Kinerja Multi Input Single Output Orthogonal Frequency Division Multiplexing (MISO OFDM) Menggunakan WARP A342 Implementasi dan Evaluasi Kinerja Multi Input Single Output Orthogonal Frequency Division Multiplexing ( OFDM) Menggunakan WARP Galih Permana Putra, Titiek Suryani, dan Suwadi Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING PADA SISTEM DVB-T (DIGITAL VIDEO BROADCASTING TERRESTRIAL)

TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING PADA SISTEM DVB-T (DIGITAL VIDEO BROADCASTING TERRESTRIAL) TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING PADA SISTEM DVB-T (DIGITAL VIDEO BROADCASTING TERRESTRIAL) Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi wireless saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat penting dalam banyak aspek di kehidupan sehari-hari. Semakin banyak komputer yang menggunakan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 TUGAS AKHIR EVALUASI KINERJA MIMO-OFDM DENGAN MODULASI ADAPTIF PADA LONG TERM EVOLUTION DALAM ARAH DOWNLINK Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendididikan sarjana (S-1)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya sistem komunikasi bergerak seluler, yang terwujud seiring dengan munculnya berbagai metode akses jamak (FDMA, TDMA, serta CDMA dan turunan-turunannya)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada pengerjaan Tugas Akhir ini penelitian dilakukan menggunakan bahasa pemograman matlab R2008b. Untuk mendapatkan koefisien respon impuls kanal harus mengikuti metodologi

Lebih terperinci

KINERJA SISTEM MULTIUSER DETECTION SUCCESSIVE INTERFERENCE CANCELLATION MULTICARRIER CDMA DENGAN MODULASI M-QAM

KINERJA SISTEM MULTIUSER DETECTION SUCCESSIVE INTERFERENCE CANCELLATION MULTICARRIER CDMA DENGAN MODULASI M-QAM KINERJA SISTEM MULTIUSER DETECTION SUCCESSIVE INTERFERENCE CANCELLATION MULTICARRIER CDMA DENGAN MODULASI M-QAM Furi Diah Ayu Hapsari 1, Yoedy Moegiharto 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,Dosen

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ABSTRAKSI HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i ii iii iv v vi ix xii xiv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN SIMULASI

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN SIMULASI BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN SIMULASI Pada Tugas Akhir ini akan dianalisis sistem Direct Sequence CDMA dengan menggunakan kode penebar yang berbeda-beda dengan simulasi menggunakan program Matlab. Oleh

Lebih terperinci

Implementasi Modulasi dan Demodulasi M-ary QAM pada DSK TMS320C6416T

Implementasi Modulasi dan Demodulasi M-ary QAM pada DSK TMS320C6416T JUNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-46 Implementasi Modulasi dan Demodulasi M-ary QAM pada DSK TMS320C6416T Angga Yuda Prasetya, Suwadi, dan Titiek Suryani Jurusan

Lebih terperinci

TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI

TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI Modul 2 TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI. PENDAHULUAN Pertama kali jaringan PSTN diciptakan hanya untuk pengiriman sinyal analog dalam hal ini datanya berupa suara. Namun belakangan ini data yang dikirim tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seluruh mata rantai broadcasting saat ini mulai dari proses produksi

BAB I PENDAHULUAN. Seluruh mata rantai broadcasting saat ini mulai dari proses produksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seluruh mata rantai broadcasting saat ini mulai dari proses produksi hingga ke distribusi televisi telah dilakukan secara digital, namun mata rantai terakhir

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. yang relatif dekat dengan stasiun pemancar akan menerima daya terima yang lebih

1 BAB I PENDAHULUAN. yang relatif dekat dengan stasiun pemancar akan menerima daya terima yang lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem penyiaran televisi analog memiliki beberapa kelemahan. Pertama, sistem penyiaran ini membutuhkan lebar kanal frekuensi yang semakin besar, berbanding lurus

Lebih terperinci

Perancangan dan Pengujian Desain Sinkronisasi Waktu dan Frekuensi

Perancangan dan Pengujian Desain Sinkronisasi Waktu dan Frekuensi Bab 4 Perancangan dan Pengujian Desain Sinkronisasi Waktu dan Frekuensi Pada bagian ini, penulis akan merancang sinkronisasi waktu dan frekuensi pada penerima DVB-T dengan menggunakan metoda-metoda yang

Lebih terperinci

PENGARUH FREQUENCY SELECTIVITY PADA ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING (OFDM)

PENGARUH FREQUENCY SELECTIVITY PADA ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING (OFDM) PENGARUH FREQUENCY SELECTIVITY PADA ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING (OFDM) Fahima Uli Tazkia NIM 863349 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 67, Malang

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tujuan. 3. Gambaran Disain. MODUL 1 Code Composer Studio Basic

1. Pendahuluan. 2. Tujuan. 3. Gambaran Disain. MODUL 1 Code Composer Studio Basic MODUL 1 Code Composer Studio Basic 1. Pendahuluan DSP adalah mikroprosesor untuk aplikasi khusus. Arsitekturnya dirancang supaya dapat mengolah persamaan matematis dengan cepat. Seperti halnya mikroprosesor,

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BIT ERROR RATE PADA SISTEM MC-CDMA MENGGUNAKAN GABUNGAN METODE MONTE CARLO DAN MOMENT GENERATING FUNCTION.

PERHITUNGAN BIT ERROR RATE PADA SISTEM MC-CDMA MENGGUNAKAN GABUNGAN METODE MONTE CARLO DAN MOMENT GENERATING FUNCTION. PERHITUNGAN BIT ERROR RATE PADA SISTEM MC-CDMA MENGGUNAKAN GABUNGAN METODE MONTE CARLO DAN MOMENT GENERATING FUNCTION Disusun Oleh: Nama : Christ F.D. Saragih Nrp : 0422057 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

Implementasi Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS) pada DSK TMS320C6416T

Implementasi Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS) pada DSK TMS320C6416T JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-7 Implementasi Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS) pada DSK TMS320C6416T Ocki Aditya Muhammad, Suwadi, dan Titiek Suryani

Lebih terperinci

Simulasi Dan Analisa Efek Doppler Terhadap OFDM Dan MC-CDMA

Simulasi Dan Analisa Efek Doppler Terhadap OFDM Dan MC-CDMA Simulasi Dan Analisa Efek Doppler Terhadap OFDM Dan MC-CDMA Ruliyanto, Rianto ugroho Program Studi Teknik Elektro, Fakukultas Teknik dan Sains, Universitas asional Jakarta Korespondensi: Rully_33@yahoo.co.id

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA SISTEM KOOPERATIF BERBASIS MC-CDMA PADA KANAL RAYLEIGH MOBILE DENGAN DELAY DAN DOPPLER SPREAD

ANALISIS KINERJA SISTEM KOOPERATIF BERBASIS MC-CDMA PADA KANAL RAYLEIGH MOBILE DENGAN DELAY DAN DOPPLER SPREAD ANALISIS KINERJA SISTEM KOOPERATIF BERBASIS MC-CDMA PADA KANAL RAYLEIGH MOBILE DENGAN DELAY DAN DOPPLER SPREAD Anjar Prasetya - 2207 100 0655 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

Frequency Division Multiplexing

Frequency Division Multiplexing Multiplexing 1 Multiplexing 2 Frequency Division Multiplexing FDM Sinyal yang dimodulasi memerlukan bandwidth tertentu yang dipusatkan di sekitar frekuensi pembawa disebut channel Setiap sinyal dimodulasi

Lebih terperinci

Jaringan Komputer Multiplexing

Jaringan Komputer Multiplexing Jaringan Komputer Multiplexing Multiplexing Frequency Division Multiplexing FDM Bandwidth yang bisa digunakan dari suatu media melebihi bandwidth yang diperlukan dari suatu channel Setiap sinyal dimodulasi

Lebih terperinci

Implementasi Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS) pada DSK TMS320C6416T

Implementasi Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS) pada DSK TMS320C6416T JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Implementasi Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS) pada DSK TMS320C6416T Ocki Aditya Muhammad, Suwadi, dan Titiek Suryani Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

Implementasi Encoder dan decoder Hamming pada TMS320C6416T

Implementasi Encoder dan decoder Hamming pada TMS320C6416T Implementasi Encoder dan decoder Hamming pada TMS320C6416T oleh : ANGGY KUSUMA DEWI WISMAL (2211105016) Pembimbing 1 Dr. Ir. Suwadi, MT Pembimbing 2 Titiek Suryani, MT Latar Belakang Pada pengiriman data,

Lebih terperinci

Jurnal JARTEL (ISSN (print): ISSN (online): ) Vol: 3, Nomor: 2, November 2016

Jurnal JARTEL (ISSN (print): ISSN (online): ) Vol: 3, Nomor: 2, November 2016 ANALISIS MULTIUSERORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING (OFDM) BASIS PERANGKAT LUNAK Widya Catur Kristanti Putri 1, Rachmad Saptono 2, Aad Hariyadi 3 123 Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital,

Lebih terperinci

Implementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP

Implementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP JURNAL TEKNIK ITS Vol., No. 1, (215) ISSN: 2337539 (231-9271 Print) A Implementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP Desrina Elvia,

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Pertumbuhan global pelanggan mobile dan wireline [1].

Gambar 1.1 Pertumbuhan global pelanggan mobile dan wireline [1]. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keinginan manusia untuk mendapatkan berbagai macam kemudahan dalam setiap aktifitasnya mendorong berbagai macam perubahan, salah satunya pada teknologi komunikasi.

Lebih terperinci

ABSTRAK. 2. PERENCANAAN SISTEM DAN TEORI PENUNJANG Perencanaan sistem secara sederhana dalam tugas akhir ini dibuat berdasarkan blok diagram berikut:

ABSTRAK. 2. PERENCANAAN SISTEM DAN TEORI PENUNJANG Perencanaan sistem secara sederhana dalam tugas akhir ini dibuat berdasarkan blok diagram berikut: Kinerja Parallel Interference Cancellation Multiuser Detection Multicarrier dengan Modulasi m-qam Dwi Darmi Sa diyahti 1, Yoedy Moegiharto 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Dosen Teknik

Lebih terperinci

PENGARUH FREQUENCY SELECTIVITY PADA SINGLE CARRIER FREQUENCY DIVISION MULTIPLE ACCESS (SC-FDMA) Endah Budi Purnomowati, Rudy Yuwono, Muthia Rahma 1

PENGARUH FREQUENCY SELECTIVITY PADA SINGLE CARRIER FREQUENCY DIVISION MULTIPLE ACCESS (SC-FDMA) Endah Budi Purnomowati, Rudy Yuwono, Muthia Rahma 1 PENGARUH FREQUENCY SELECTIVITY PADA SINGLE CARRIER FREQUENCY DIVISION MULTIPLE ACCESS (SC-FDMA) Endah Budi Purnomowati, Rudy Yuwono, Muthia Rahma 1 Abstrak: Single Carrier Frequency Division Multiple Access

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori Teknologi Radio Over Fiber

BAB II DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori Teknologi Radio Over Fiber BAB II DASAR TEORI 2. 1 Teknologi Radio Over Fiber Teknologi ROF adalah sebuah teknologi dimana sinyal microwave (elektrik) didistribusikan oleh komponen dan teknik optik [8]. Sistem ROF terdiri dari CU

Lebih terperinci

Implementasi Filter Digital Infinite Impulse Response pada DSP TMS320C6711

Implementasi Filter Digital Infinite Impulse Response pada DSP TMS320C6711 Nurgiyatna, Implementasi Filter Digital Infinite Impulse Response pada DSP TMS320C6711 Implementasi Filter Digital Infinite Impulse Response pada DSP TMS320C6711 Nurgiyatna, Gunawan Ariyanto, Heru Supriyono

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi yang sangat pesat telah memberikan kemudahan dan kemajuan dalam berbagai bidang khususnya dalam bidang telekomunikasi. Ini dapat dibuktikan dengan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA ANTARA OFDM DAN OFCDM PADA TEKNOLOGI WiMAX

PERBANDINGAN KINERJA ANTARA OFDM DAN OFCDM PADA TEKNOLOGI WiMAX PERBANDINGAN KINERJA ANTARA OFDM DAN OFCDM PADA TEKNOLOGI WiMAX Dian Ratih Utami, Ali Hanafiah Rambe, ST., MT. Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN MODEL PROPAGASI ECC 33 PADA JARINGAN MOBILE WORLDWIDE INTEROPERABILITY FOR MICROWAVE ACCESS (WIMAX)

ANALISIS PENERAPAN MODEL PROPAGASI ECC 33 PADA JARINGAN MOBILE WORLDWIDE INTEROPERABILITY FOR MICROWAVE ACCESS (WIMAX) 1 ANALISIS PENERAPAN MODEL PROPAGASI ECC 33 PADA JARINGAN MOBILE WORLDWIDE INTEROPERABILITY FOR MICROWAVE ACCESS (WIMAX) Siska Dyah Susanti 1, Ir. Erfan Achmad Dahlan, MT. 2, M. Fauzan Edy Purnomo. ST.,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi dari penelitian ini diskemakan dalam bentuk flowchart seperti tampak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi dari penelitian ini diskemakan dalam bentuk flowchart seperti tampak BAB III METODOLOGI PENELITIAN di bawah ini: Metodologi dari penelitian ini diskemakan dalam bentuk flowchart seperti tampak START Mengidentifikasi sistem Radio over Fiber Mengidentifikasi sistem Orthogonal

Lebih terperinci

FRACTAL COMMUNICATION SYSTEM USING DIGITAL SIGNAL PROCESSING STARTER KIT (DSK) TMS320C6713

FRACTAL COMMUNICATION SYSTEM USING DIGITAL SIGNAL PROCESSING STARTER KIT (DSK) TMS320C6713 FRACTAL COMMUNICATION SYSTEM USING DIGITAL SIGNAL PROCESSING STARTER KIT (DSK) TMS320C6713 Arsyad Ramadhan Darlis Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Bandung

Lebih terperinci

STUDI BIT ERROR RATE UNTUK SISTEM MC-CDMA PADA KANAL FADING NAKAGAMI-m MENGGUNAKAN EGC

STUDI BIT ERROR RATE UNTUK SISTEM MC-CDMA PADA KANAL FADING NAKAGAMI-m MENGGUNAKAN EGC S TUGAS AKHIR RE 1599 STUDI BIT ERROR RATE UNTUK SISTEM MC-CDMA PADA KANAL FADING NAKAGAMI-m MENGGUNAKAN EGC IFTITAH ANGGRAINI NRP 2202 100 009 Dosen Pembimbing Ir.Titiek Suryani, MT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

Simulasi Dan Analisis Pengaruh Kecepatan Pengguna Terhadap Kualitas Layanan Data Dengan Menggunakan Encoder Turbo Code Pada Sistem CDMA EV-DO Rev A

Simulasi Dan Analisis Pengaruh Kecepatan Pengguna Terhadap Kualitas Layanan Data Dengan Menggunakan Encoder Turbo Code Pada Sistem CDMA EV-DO Rev A Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Juli 2014 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.2 No.3 Simulasi Dan Analisis Pengaruh Kecepatan Pengguna Terhadap Kualitas Layanan Data Dengan

Lebih terperinci

STUDI OFDM PADA KOMUNIKASI DIGITAL PITA LEBAR

STUDI OFDM PADA KOMUNIKASI DIGITAL PITA LEBAR STUDI OFDM PADA KOMUNIKASI DIGITAL PITA LEBAR M. Iwan Wahyuddin Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika, Universitas Nasional Jl. Raya Sawo Manila, Pejaten No. 61, Jakarta

Lebih terperinci

Tekno Efisiensi Jurnal Ilmiah KORPRI Kopertis Wilayah IV, Vol 1, No. 1, Mei 2016

Tekno Efisiensi Jurnal Ilmiah KORPRI Kopertis Wilayah IV, Vol 1, No. 1, Mei 2016 Tekno Efisiensi Jurnal Ilmiah KORPRI Kopertis Wilayah IV, Vol 1, No. 1, Mei 2016 ORTOGONALITAS DAN SIMULASI PERFORMA SISTEM OFDM Oleh: Rahmad Hidayat ABSTRAK - Untuk menjaga efesiensi spektrum yang tinggi,

Lebih terperinci