BAB I PENDAHULUAN. keridhaan Allah SWT, Oleh karena itu pembangunan merupakan jalan untuk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. keridhaan Allah SWT, Oleh karena itu pembangunan merupakan jalan untuk"

Transkripsi

1 ( ( 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan sebenarnya manusia di atas bumi ini adalah memperoleh keridhaan Allah SWT, Oleh karena itu pembangunan merupakan jalan untuk sampai kepada tujuan itu. Pembangunan tersebut meliputi hubungan vertikal dan hubungan horizontal. Hubungan vertikal meliputi penyucian diri, yaitu iman dan takwa. Sedangkan hubungan horizontal meliputi sistem pendidikan, sistem ekonomi, sistem sosial dan sebagainya. Allah SWT sudah memberi petunjuk, hanya sejauh mana muslim mampu mengamalkan dalam kehidupannya. Ì ÅzFψ$# ÏΘöθu ø9$#uρ «!$Î/ z tβ#u ô tβ É9ø9$# Å3 s9uρ É>Ì øóyϑø9$#uρ É Î ô³yϑø9$# Ÿ t6ï% öνä3yδθã_ãρ (#θ 9uθè? βr& É9ø9$# } øš 9 t ø $#uρ t Å3 yϑø9$#uρ 4 yϑ tgušø9$#uρ 4 n1ö à)ø9$# ÍρsŒ ÏμÎm6ãm 4 n?tã tα$yϑø9$# ta#u uρ z Íh Î; Ζ9$#uρ É= tgå3ø9$#uρ Ïπx6Í n=yϑø9$#uρ (#ρß yγ tã #sœî) öνïδï ôγyèî/ šχθèùθßϑø9$#uρ nο4θÿ2 9$# ta#u uρ nο4θn= Á9$# uθ$s%r&uρ ÅU$s%Ìh 9$# Îûuρ t,î#í!$ 9$#uρ È Î6 9$# tβθà) Gßϑø9$# ãνèδ y7í s9'ρé&uρ (#θè%y ¹ t Ï%!$# y7í s9'ρé& Ä ù't7ø9$# t Ïnuρ Ï!# œø9$#uρ Ï!$y ù't7ø9$# Îû t Î É9 Á9$#uρ Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah 1

2 ( 4 2 orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa (Q.S. al-baqarah (2): 177). Salah satu ibadah yang mencakup hablum minallah dan hablum minannas adalah wakaf. Wakaf merupakan salah satu ibadah sunnah yang dilakukan seorang muslim untuk mendekatkan dirinya kepada sang Khalik, selain itu ibadah wakaf merupakan bentuk muamalah yang bersifat kebendaan dan diperuntukan untuk kepentingan kemaslahatan umat. Islam sangat menganjurkan untuk berderma dengan harta yang kita miliki, karena di dalam harta kita terdapat hak orang miskin, terutama kerabat dan tetangga dekat, serta orang-orang yang berhak menerimanya. ÏΘρã ósprùq$#uρ È Í!$ =Ïj9 A,ym öνîγï9 uθøβr& þ Îûuρ Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian (QS. ad-dzariyat (51) :19). # ƒé ö7s? ö Éj t7è? Ÿωuρ È Î6 9$# t ø $#uρ t Å3ó Ïϑø9$#uρ çμ )ym 4 n1ö à)ø9$# #sœ ÏN#u uρ Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros (QS. al-isra (17): 26). y7í s9'ρé&uρ «!$# tμô_uρ tβρß ƒì ムš Ï% #Ïj9 ö yz y7ï9 sœ È Î6 9$# t ø $#uρ t Å3ó Ïϑø9$#uρ çμ )ym 4 n1ö à)ø9$# #sœ ÏN$t sù tβθßsî=ø ßϑø9$# ãνèδ Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih

3 3 baik bagi orang-orang yang mencari keridhaan Allah; dan mereka Itulah orangorang beruntung (ar-ruum (30): 38). Pentingnya pengembangan wakaf sebagai institusi dalam Islam serta legetimasinya dapat disimpulkan dari banyaknya ayat al-quran yang menyebutnya, seperti tertuang dalam surat al-baqarah ayat 261, 262, 273, 215, 254, al-an am ayat 141, ali-imran ayat 92 dan masih banyak lagi. Para ulama memandang wakaf sebagai sadaqah jariah. Selain itu ada hadist Nabi tentang keutamaan berderma sebagaimana berikut; Harta tidak akan berkurang karena sadaqah, dan tidaklah Allah menambah bagi hamba yang pemaaf kecuali kemuliaan... (HR. Muslim). Dalam sejarahnya, wakaf merupakan instrumen maliyah, yang sebagai ajaran ia tergolong pada syariah yang bersifat sakral dan suci, tetapi pemahaman dan implementasi wakaf tersebut tergolong pada fikih (upaya yang bersifat kemanusiaan); karena itu, bisa dipahami bahwa praktik dan realisasi wakaf tersebut terkait erat dengan realitas dan kepentingan umat di masing-masing negara muslim termasuk Indonesia (Minhaji, 2005: xxi). Institusi wakaf juga terus mengalami perkembangan paradigma yang cukup signifikan seiring dengan penyesuaian berbagai aturan yang bersifat ijtihadi dan penerapan wakaf di wilayah tertentu dengan dimensi sejarah yang selalu berubah (Isfandiar, 2008: 51-52). Peranan wakaf di beberapa negara menunjukkan hal yang menggembirakan, bahkan wakaf berperan sebagai salah satu mata rantai potensi ekonomi umat yang menghasilkan dana kesejahteraan umum serta dijadikan

4 4 sumber pendanaan negara dalam menyejahterakan rakyatnya, seperti di Mesir, Turki, Yordania, Arab Saudi, dan Bangladesh. Sebagai contoh misalnya Universitas al-azhar yang dibangun di atas tanah wakaf tidak hanya mampu menyediakan pendidikan agama Islam yang bermutu dan bertaraf international, melainkan juga dapat menyediakan beasiswa bagi tiga puluh ribu mahasiswa asing yang belajar disana (Tanjung, 2010: vii). Kemudian di Bangladesh, wakaf uang yang diperkenalkan oleh Mannan melalui pendirian Social Invesment Bank Limited (SIBL) telah menancapkan tonggak sejarah dalam dunia perbankan dengan mengenalkan Sertifikat Wakaf Tunai (Mannan, 2005: 24-29). Melalui sertifikat tersebut SIBL mengelola harta sikaya kemudian mendistribusikan keuntungannya kepada dhuafa, sehingga dapat menumbuhkan tanggung jawab sosial mereka kepada masyarakat sekitarnya yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan umat. Perkembangan wakaf di Indonesia terus mengalami kemajuan dengan terbitnya Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 yang telah membuka paradigma baru perwakafan di Indonesia. Wakaf tidak harus dengan tanah dan masjid, akan tetapi boleh dengan barang bergerak seperti uang tunai, cek, giro, saham, dan surat-surat berharga lainnya, untuk dikelola secara produktif, karena wakaf bukan lagi semata-mata persoalan ibadah melainkan sebagai pranata keagamaan yang berperan sebagai indikator ekonomi. Pondok Pesantren Gontor Jawa Timur merupakan salah satu contoh lembaga yang dibiayai dari wakaf, kemudian ada layanan kesehatan Cuma-Cuma (LKC) yaitu lembaga otonom Dompet Dhuafa Republika yang memberikan fasilitas permanen untuk kaum dhuafa, ini adalah

5 5 obyek wakaf tunai yang efektif dan akan memberikan secercah harapan semangat hidup sehat kaum dhuafa. Wakaf uang tidak kalah besar potensinya dengan zakat, infaq, dan shadaqah, jika dikelola dengan baik. Nilai strategis wakaf bisa dilihat dari sisi pengelolaan, jika zakat ditujukan untuk menjamin keberlangsungan pemenuhan kebutuhan pokok kepada delapan golongan, wakaf lebih dari itu, hasil pengelolaan wakaf bisa dimanfaatkan bagi berbagai lapisan masyarakat, tanpa batasan golongan untuk kesejahteraan sosial. Sejarah telah mencatat, penyediaan fasilitas publik, pengentasan kemiskinan, dan pemberdayaan masyarakat banyak dibiayai dari dana ini ( P3EI, 2011: 467). Keutamaan wakaf terletak pada hartanya yang utuh dan manfaatnya yang terus berlipat dan mengalir abadi, atau biasa disebut sadaqah jariyah. Perkembangan wakaf uang diharapkan dapat menjadi sarana bagi rekonstruksi sosial dan pembangunan, di mana mayoritas penduduk dapat ikut berpartisipasi. Ini sejalan dengan program penanggulangan kemiskinan yang masih terus digalakkan sebagai tujuan pembangunan Millinium (Millinium Development Goals/ MDG s) yaitu upaya pengurangan kemiskinan yang terjadi di dunia hingga mencapai 50% pada tahun 2015 (Hadinoto dan Retnadi, 2006: 204). Untuk mewujudkan partisipasi tersebut, maka berbagai upaya pengenalan tentang arti penting wakaf uang sebagai sarana mentransfer tabungan dari kelompok the have kepada kelompok the have not atau para entrepreneurs dan anggota masyarakat dalam mendanai berbagai kegiatan perlu dilakukan secara intensif (Syauqi dan Hafidhuddin, 2005: 71). Ekonomi Islam menawarkan keterlibatan

6 4 6 umat dalam proses peredaran keuangan, sebuah sistem yang sekaligus menjalankan program pemberdayaan masyarakat dan keterlibatan dalam pengambilan keputusan. Dalam keterlibatannya itu, termasuk memberikan kontrol terhadap proses yang ada (Azizy, 2004: 144). Ajaran Islam sendiri sangat mengecam konsentrasi kekayaan ditangan segelintir kelompok kaya dan elite penguasa. Islam mendorong kebijakan pemerataan dan distribusi pendapatan yang memihak rakyat (Donna, 2007: 86). öνä3ζïβ Ï!$uŠÏΨøîF{$# t t/ P's!ρߊ tβθä3tƒ Ÿω ö s1 supaya harta itu jangan beredar diantara orang-orang kaya saja diantara kamu.. (Q.S al-hasyr (59): 7). Badan Wakaf Uang Tunai Majelis Ulama Indonesia (BWU-T MUI) D.I. Yogyakarta yang berdiri tahun 2008, telah bekerjasama dengan BPD DIY syariah dalam hal mengumpulkan, mengelola serta menyalurkan manfaat dana wakaf tunai kepada masyarakat miskin dan para usahawan untuk mengembangkan usaha kecil yang selama ini sulit mengakses dana perbankan. Masyarakat merasa terbantu dengan bantuan modal tanpa agunan dan biaya, sekaligus pembinaan dan pelatihan yang dapat meningkatkan usaha mereka. Dengan begitu, dana akan bergulir, sehingga pemberdayaan dapat berkesinambungan serta coverage dan terjadi asset reform. Penyebaran asset dan sumber daya modal, yang semula hanya terkonsentrasi pada aghniya mulai menyebar luas lagi kepada masyarakat kecil. Dengan begitu harapannya masyarakat yang telah terbantu dan berhasil akan menjadi wakif-wakif selanjutnya.

7 Rumusan Masalah Jumlah keluarga muslim miskin di Indonesia tergolong banyak,oleh karena itu perlu adanya pemberdayaan yang berkelanjutan serta membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Pengabaian atau ketidakseriusan penanganan terhadap nasib kaum dhuafa yang tersebar di seluruh tanah air merupakan sikap yang berlawanan dengan semangat dan komitmen Islam terhadap persaudaraan dan keadilan sosial. Rasulullah SAW menegaskan dalam haditsnya; Wahai manusia, takutlah akan kezaliman (ketidakadilan) sebab sesungguhnya ia akan menjadi kegelapan di hari akhirat (HR. Imam Ahmad). Kemiskinan dan kesenjangan sosial di sebuah negara yang kaya dengan sumber daya alam dan mayoritas penduduknya beragama Islam merupakan suatu keprihatinan, sehingga kehadiran lembaga wakaf merupakan salah satu dari sekian banyak program yang bisa dikembangkan untuk bisa memperbaiki taraf hidup keluarga muslim miskin tersebut Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang, dan rumusan masalah tersebut maka dapat dikemukakan pertanyaan penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah; 1. Berapa pendapatan sebelum dan sesudah mendapat pinjaman dana dari BWU-T MUI DIY?

8 8 2. Berapa rata-rata proporsi yang dialokasikan untuk tabungan sebelum dan sesudah adanya program pemberdayaan? 3. Berapa rata-rata proporsi yang dialokasikan untuk infaq dan shadaqah sebelum dan sesudah program pemberdayaan? 4. Bagaimana keefektifan program pemberdayaan tersebut? 1.4. Pembatasan Masalah Batasan penelitian difokuskan pada optimalisasi program dari Badan Wakaf Uang-Tunai Majelis Ulama Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, selanjutnya disebut BWU-T MUI DIY dalam hal menyalurkan manfaat dana wakaf untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat binaan di daerah Patuk, Gunungkidul periode 2010 dan Peningkatan kesejahteraan dalam penelitian ini dibatasi pada rata-rata jumlah pendapatan, rata-rata jumlah tabungan, dan ratarata jumlah infaq masyarakat binaan sebelum dan sesudah program pemberdayaan Tujuan Penelitian Penelitian bertujuan untuk mengetahui penggunaan manfaat dana wakaf uang dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat binaan melalui program microfinance berbasis pada masyarakat dengan menganalisis rata-rata jumlah pendapatan, rata-rata jumlah tabungan, dan rata-rata infaq dan shadaqah sebelum dan sesudah program pemberdayaan.

9 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan sinergi positif yang signifikan antara BWU-T MUI DIY atau badan wakaf lainnya dengan umat muslim di Indonesia, khususnya di Yogyakarta, dimana BWU-T MUI DIY mampu menghasilkan peningkatan manfaat dana wakaf untuk disalurkan kepada mauquf alaih, sedangkan bagi umat muslim Indonesia khususnya Yogyakarta diharapkan dapat menyalurkan wakafnya dalam benda bergerak ataupun tidak bergerak untuk dikelola secara produktif untuk memberdayakan masyarakat yang kurang mampu Studi-studi Sebelumnya 1. Thoha (2003) dengan judul Pemberdayaan Ekonomi Umat Pada Pondok Pesantren Tremas Arjosari Pacitan Jawa Timur. Metode kualitatif dengan pendekatan historis sosiologis, analisis deskriptif kualitatif. Kesimpulannya bahwa pondok pesantren memiliki peranan penting dalam memberdayakan ekonomi umat dengan tiga fungsi utama: sebagai mediator, fasilitator, dinamisator. 2. Jacobus Manuoka (2008) Dampak Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bantuan Modal Usaha Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat Penerima Bantuan di Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang metode yang digunakan regresi model logit dan regresi linear berganda dengan metode kuadrat terkecil (OLS). Hasil penelitian dengan menggunakan model regresi logit menunjukkan bahwa program

10 10 pemberdayaan masyarakat melalui pemberian modal bantuan usaha mampu meningkatkan pendapatan masyarakat penerima bantuan. Peningkatan pendapatan. dipengaruhi oleh besarnya bantuan yang diberikan, jenis usaha dagang dan tingkat pendidikan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari peran pengelola, ketepatan sasaran penyaluran, tingkat pembagian modal usaha dan persepsi terhadap program berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keberhasilan. 3. Sugeng Riyadi (2009) Pemberdayaan Wakaf Tunai Nahdlatul Ulama. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis. Hasilnya adalah bahwa pemberdayaan wakaf tunai di PWNU DIY masih berorientasi konsumtif, pengelolaannya juga masih stagnan dan kurang optimal dikarenakan dampak dari pengangkatan nadzir dari kalangan akademisi dan pengusaha sehingga mempunyai mobilitas tinggi selain mengelola wakaf. 4. Marwini. (2010) Keefektifan Penyaluran Bantuan Modal Usaha Wakaf Tunai Dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Miskin. Penelitian yang dilakukan di kecamatan Berbah dan Kulon progo ini menggunakan skala pengukuran Rating scale meliputi prosedur, manfaat bantuan, modal, dan manfaat pendampingan. Menggunakan uji statistik deskriptif dan uji beda dua rata-rata. Hasilnya adalah penyaluran dana wakaf dilihat dari perspektif masyarakat binaan adalah sangat efektif dan memberi dampak

11 11 positif terhadap usaha mereka. Walaupun peningkatan secara kuantitatif kurang baik, akan tetapi secara kualitatif baik. 5. Royyan Ramdhani Djayusman. (2011) Investasi Zakat dan Pengaruhnya terhadap Peningkatan Pendapatan dan Produktivitas Dhuafa Buruh Tani. Penelitian ini menggunakan data-data kualitatif dan kuantitatif, sedangkan analisis data dilakukan dengan deskriptif, uji beda dua rata-rata dan regresi. Penelitian ini menyimpulkan tiga kesimpulan, pertama gambaran umum tentang model investasi zakat yang dipraktekkan BMD dan persepsi peserta terhadap program investasi BMD, (baitul mal desa) kedua adanya peningkatan pendapatan dhuafa buruh tani sebelum dan sesudah mengikuti program BMD, ketiga diantara variabel independen (luas lahan, pengelolaan, pendampingan, dan total biaya) didapat bahwa variabel independen luas lahan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produksi padi dhuafa buruh tani peserta program BMD. 6. Arif Pujiono, (2011) Pemberdayaan Perempuan Miskin Melalui Program Keuangan Mikro Syariah Berbasis Masyarakat, Program Misykat DPU- DT. Penelitian menggunakan data kuantitatif menggunakan uji pangkat tanda Wilxoson sebagai uji beda, dan uji Chi-Square digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel yaitu kepercayaan diri, ketrampilan, keilmuan dan keyakinan sukses usaha dengan program pendampingan. Hasilnya terdapat peningkatan pendapatan, jumlah keuntungan, dan tabungan sebelum dan sesudah program, walaupun setelah dilakukan analisis regresi ternyata modal dari ZIS tidak mempengaruhi tingkat

12 12 pendapatan mereka. Hasil uji Chi Square menunjukkan adanya hubungan yang nyata antar variabel dengan program pendampingan. 7. Mukhlisin Muzarie (2011) Hukum Perwakafan dan Implikasinya terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Implementasi Wakaf di Pondok Modern Darussalam Gontor) kajian normative historis, menunjukkan bahwa peran wakaf dalam sejarah telah banyak memberikan lapangan pekerjaan dibidang pertanian, perdagangan, dan kemajuan dibidang pendidikan. 8. Doddy Affandi Firdaus (2011) Pemanfaatan Wakaf Tunai untuk Kebutuhan Hidup Keluarga Miskin di Domper Dhuafa Bandung. Penelitian ini bersifat kualitatif, dengan pendekatan fenomenologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan wakaf tunai masih terbatas pada kebutuhan sehat saja dengan adanya layanan kesehatan Cuma-Cuma untuk kaum dhuafa. Sehingga diharapkan kedepannya maanfaat wakaf tunai lebih luas lagi cakupannya. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang sudah ada, adalah bahwa peranan wakaf dalam memberdayakan ekonomi masyarakat kecil, dan pentingnya lembaga mikrofinance dalam meningkatkan produktifitas baik melalui zakat ataupun wakaf. Sedangkan untuk melihat perbedaannya dapat dijelaskan sebagai berikut: Penelitian yang dilakukan Thoha dan Mukhlisin menekankan peran wakaf dan pondok pesantren dalam memberdayakan ekonomi dan kemandirian umat. Sedangkan penelitian Arief, Jakobus, dan Royyan menyatakan bahwa program pemberdayaan masyarakat melalui pemberian modal bantuan

13 13 usaha mampu meningkatkan pendapatan masyarakat penerima bantuan, jika penelitian Arief dan Royyan menggunakan sumber zakat, penelitian Marwini menggunakan sumber wakaf dalam upaya pemberdayaan masyarakat miskin dengan menggunakan skala pengukuran Rating scale untuk melihat keefektifan program. Sedangkan Penelitian ini menekankan pemberdayaan masyarakat melalui wakaf tunai dengan membandingkan rata-rata jumlah pendapatan, ratarata jumlah tabungan dan rata-rata jumlah infak sebelum dan sesudah program pemberdayaan, dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis Uji Beda Dua Rata-Rata Sistematika Penulisan Penulisan penelitian akan dibuat dengan sistematika sebagai berikut: BAB I. Pendahuluan. Pada pendahuluan dari penelitian ini akan dibahas latar belakang, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, studi sebelumnya dan sistematika penulisan. BAB II. Landasan teori. Pada landasan teori akan dibahas tentang dasar teori yang terkait dengan penelitian. BAB III. Metodologi Penelitian. Pada metodologi penelitian akan dibahas tentang penggunaan metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian serta tahapan-tahapan yag dilakukan. BAB IV. Hasil Analisis dan Pembahasan. Pada analisis dan pembahasan akan dijelaskan dengan terperinci hasil analisis terhadap data yang telah

14 14 dikumpulkan serta uraian yang menjelaskan tentang hasil analisis tersebut. BAB V. Kesimpulan dan Saran. Pada kesimpulan dan saran akan menyajikan kesimpulan yang diperoleh dari keseluruhan penelitian, serta akan memberikan saran yang bermanfaat bagi semua pihak yang bermaksud memanfaatkan penelitian.

BAB IV ANALISIS DAN PEMAKNAAN HADIS

BAB IV ANALISIS DAN PEMAKNAAN HADIS BAB IV ANALISIS DAN PEMAKNAAN HADIS A. Kualitas Sanad Hadis Ada beberapa pokok yang merupakan obyek penting dalam meneliti suatu hadis, yaitu meneliti sanad dari ketersambungan sanadnya, meneliti matan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kemiskinan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kemiskinan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Angka kemiskinan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan data statistik pada tahun 2014 baik di kota maupun di desa sebesar 544.870 jiwa, dengan total persentase

Lebih terperinci

TIDAK ADA NABI DARI KALANGAN WANITA DAN JIN Ustzh. Ewin Suciana

TIDAK ADA NABI DARI KALANGAN WANITA DAN JIN Ustzh. Ewin Suciana ( ( 3 No.01/Th.2/ Muharram 1430H/ Januari 2009 Muslimah TIDAK ADA NABI DARI KALANGAN WANITA DAN JIN Ustzh. Ewin Suciana Iman kepada para rasul merupakan salah satu rukun iman yang wajib diimani seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah problem sosial masyarakat Indonesia dan tuntutan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah problem sosial masyarakat Indonesia dan tuntutan terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di tengah problem sosial masyarakat Indonesia dan tuntutan terhadap kesejahteraan ekonomi akhir-akhir ini, keberadaan lembaga wakaf menjadi cukup strategis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat adalah ibadah yang mengandung dua dimensi yaitu dimensi hablum minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal. Ibadah zakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat dan Infaq mempunyai peranan sangat besar dalam meningkatan kualitas kehidupan sosial masyarakat kurang mampu. Hal ini disebabkan karena zakat dan Infaq

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah SAW bersabda, apabila manusia meninggal dunia, maka

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah SAW bersabda, apabila manusia meninggal dunia, maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rasulullah SAW bersabda, apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga, yaitu shadaqah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahan lama (zatnya) kepada seseorang atau nadzir (penjaga wakaf), baik berupa

BAB I PENDAHULUAN. tahan lama (zatnya) kepada seseorang atau nadzir (penjaga wakaf), baik berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Wakaf diambil dari kata waqafa, menurut bahasa berarti menahan atau berhenti. Dalam hukum Islam, wakaf berarti menyerahkan suatu hak milik yang tahan lama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk besar yang sebagian besar penduduknya menganut agama Islam, dimana dalam ajaran Islam terdapat perintah yang harus

Lebih terperinci

PEMIKIRAN MUHAMMAD YUNUS TENTANG PENGENTASAN KEMISKINAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM SKRIPSI

PEMIKIRAN MUHAMMAD YUNUS TENTANG PENGENTASAN KEMISKINAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM SKRIPSI PEMIKIRAN MUHAMMAD YUNUS TENTANG PENGENTASAN KEMISKINAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (S. HI) Jurusan Syari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam memahami zakat masih sedikit di bawah shalat dan puasa.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam memahami zakat masih sedikit di bawah shalat dan puasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam dibangun di atas lima pilar yang terangkum dalam rukun Islam. Zakat yang merupakan rukun ketiga dari lima rukun Islam tersebut tidak seperti shalat ataupun puasa

Lebih terperinci

BAB IV DPRD DALAM PENETAPAN APBD BERDASARKAN PASAL 41 JUNTO PASAL 44 UU NO.12 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DI KOTA PASURUAN

BAB IV DPRD DALAM PENETAPAN APBD BERDASARKAN PASAL 41 JUNTO PASAL 44 UU NO.12 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DI KOTA PASURUAN BAB IV ANALISIS FIQH SIYASAH TERHADAP PELAKSANAAN HAK BUDGET DPRD DALAM PENETAPAN APBD BERDASARKAN PASAL 41 JUNTO PASAL 44 UU NO.12 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DI KOTA PASURUAN A. Analisis terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan kemiskinan senantiasa menarik dikaji karena merupakan masalah serius

BAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan kemiskinan senantiasa menarik dikaji karena merupakan masalah serius BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Permasalahan kemiskinan senantiasa menarik dikaji karena merupakan masalah serius yang menyangkut dimensi kemanusiaan. Kemiskinan tetap merupakan masalah yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997 telah

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997 telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemiskinan telah menjadi isu utama pembangunan diberbagai negara, tidak terkecuali Indonesia. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997 telah memporak-porandakan

Lebih terperinci

MODUL 1 Ayat-ayat Al-Qur an tentang kompetisi dalam kebaikan

MODUL 1 Ayat-ayat Al-Qur an tentang kompetisi dalam kebaikan MODUL 1 Ayat-ayat Al-Qur an tentang kompetisi dalam kebaikan A. Surah Al-BaqarahAyat 148 1. (pelajari bacaan Surah Al-BaqarahAyat 148) 2. Penerapan tajwid dalam Surah Al-baqarah Ayat 148 3. Arti tiap kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Badan Perencana Pembangunan (Bappenas) menyatakan bahwa jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Badan Perencana Pembangunan (Bappenas) menyatakan bahwa jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Menurut data dari Badan Perencana Pembangunan (Bappenas) menyatakan bahwa jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat manusia seperti yang disebutkan dalam Al-Qur an, Sesungguhnya

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat manusia seperti yang disebutkan dalam Al-Qur an, Sesungguhnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wakaf berasal dari kata waqfa yang mempunyai arti menahan, berhenti, diam di tempat atau tetap berdiri. Pengertian menahan atau berhenti atau diam ditempat dalam pengertian

Lebih terperinci

PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. (Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat L-ZIS Assalaam Solo)

PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. (Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat L-ZIS Assalaam Solo) PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat L-ZIS Assalaam Solo) SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( ) Kelompok 5 1. Azizatul Mar ati (14144600200) 2. Nur Ihsani Rahmawati (14144600186) 3. Nurul Fitria Febrianti (14144600175) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad M. Saefuddin, Ekonomi dan Masyarakat dalam Perspektif Islam, (Jakarta: CV Rajawali, 1987), h.71.

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad M. Saefuddin, Ekonomi dan Masyarakat dalam Perspektif Islam, (Jakarta: CV Rajawali, 1987), h.71. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan suatu keharusan jika suatu negara ingin meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyatnya. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 238 Juta Jiwa. Dengan jumlah mayoritas muslim mencapai

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 238 Juta Jiwa. Dengan jumlah mayoritas muslim mencapai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut BPS pada tahun 2010, Indonesia memiliki total penduduk mencapai 238 Juta Jiwa. Dengan jumlah mayoritas muslim mencapai angka 207, 2 juta jiwa atau

Lebih terperinci

A. Ringkasan atau Isi Penting dari Artikel

A. Ringkasan atau Isi Penting dari Artikel ARTICLE REVIEW Oleh: Afifah Hasbi (Prodi Ekonomi Syariah Pps UIN Ar-Raniry) Judul artikel : Pendistribusian Zakat Produktif Dalam Perspektif Islam Penulis artikel: Siti Zalikha Penerbit : Jurnal Ilmiah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak boleh mengembangkan diri sendiri tanpa memperhatikan kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. tidak boleh mengembangkan diri sendiri tanpa memperhatikan kepentingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan bagian dari masyarakat dan lingkungan, sehingga keberadaannya tidak bisa terlepas dari masyarakat dan lingkungan. Perusahaan tidak boleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paket kebijakan tentang percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada 8 Juni 2007 telah diterbitkan oleh pemerintah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kesejahteraan masyarakat, seringkali dijadikan indikator pertumbuhan perekonomian dalam negeri untuk tetap stabil, bahkan meningkat. Beberapa sektor yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menciptakan. Manifestasi dari kesadaran tersebut, bagi manusia akan tercapai

BAB I PENDAHULUAN. Menciptakan. Manifestasi dari kesadaran tersebut, bagi manusia akan tercapai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aspek ruhiyah harus senantiasa dimiliki oleh manusia dalam menjalani setiap aktivitasnya, yaitu kesadaran akan hubungannya dengan Allah Yang Maha Menciptakan. Manifestasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Salah satu problematika

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Salah satu problematika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah fundamental yang tengah dihadapi oleh seluruh bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Salah satu problematika mendasar yang saat ini tengah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO A. Analisis terhadap praktik utang piutang berhadiah di Desa Sugihwaras Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sudirman (2010) menjelaskan bahwa wakaf merupakan salah satu bentuk kegiatan ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam karena pahala wakaf akan terus mengalir meskipun

Lebih terperinci

Keuangan mulai tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat. Hal ini dapat. dilihat dari terus meningkatnya perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia

Keuangan mulai tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat. Hal ini dapat. dilihat dari terus meningkatnya perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, keberadaan akuntansi syariah dalam Pengelolaan Transaksi Keuangan mulai tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan bermuamalah dari zaman ke zaman semakin bervariasi karena adanya kebutuhan yang memaksakan manusia untuk melakukan hal tersebut. Salah satu kegiatan transaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian manusia diatur dalam prinsip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para pemeluknya. Keduanya disebut dengan dua kalimat hablum minallah wa

BAB I PENDAHULUAN. para pemeluknya. Keduanya disebut dengan dua kalimat hablum minallah wa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam menganjurkan, ada dua tata hubungan yang harus dipelihara oleh para pemeluknya. Keduanya disebut dengan dua kalimat hablum minallah wa hablum minan nas.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan sebuah fenomena umum yang terjadi pada negara-negara

I. PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan sebuah fenomena umum yang terjadi pada negara-negara I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan sebuah fenomena umum yang terjadi pada negara-negara dunia ketiga atau negara berkembang, termasuk Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS)

Lebih terperinci

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut :

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut : Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo Umat Islam adalah umat yang mulia. Umat yang dipilih Allah unuk mengemban risalah, agar mereka menjadi saksi atas segala umat. Tugas umat Islam adalah mewujudkan kehidupan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah. 1. Pendapat Ulma Tentang Zakat Atas Tambak Garam.

BAB V PENUTUP. akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah. 1. Pendapat Ulma Tentang Zakat Atas Tambak Garam. 53 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah penulis bahas pada bab-bab sebelumnya, akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah yang dapat ditarik dari uraian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berlawanan dengan semangat dan komitmen Islam terhadap. yang sejahtera dan baik yang menjadi tujuan utama mendirikan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. yang berlawanan dengan semangat dan komitmen Islam terhadap. yang sejahtera dan baik yang menjadi tujuan utama mendirikan Negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi di sebuah negara yang kaya dengan sumber daya alam dan mayoritas penduduknya beragama Islam, seperti Indonesia, merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN YUSUF QARDAWI DAN MASDAR FARID MAS UDI MENGENAI PENYATUAN ZAKAT DAN PAJAK SEBAGAI INSTRUMEN UNTUK KEMASLAHATAN UMAT

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN YUSUF QARDAWI DAN MASDAR FARID MAS UDI MENGENAI PENYATUAN ZAKAT DAN PAJAK SEBAGAI INSTRUMEN UNTUK KEMASLAHATAN UMAT BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN YUSUF QARDAWI DAN MASDAR FARID MAS UDI MENGENAI PENYATUAN ZAKAT DAN PAJAK SEBAGAI INSTRUMEN UNTUK KEMASLAHATAN UMAT Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. periode tahun Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Maret 2006

BAB I PENDAHULUAN. periode tahun Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Maret 2006 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kemiskinan sekarang ini merupakan salah satu isu penting di Indonesia, terutama setelah Indonesia dilanda krisis moneter yang terjadi pada periode tahun 1997-1999.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara besar dengan mayoritas penduduknya beragama

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara besar dengan mayoritas penduduknya beragama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara besar dengan mayoritas penduduknya beragama islam. Sebagai umat islam dianjurkan untuk melakukan wakaf. UU RI No 41 tahun 2004 menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi di Indonesia yang terjadi pada tahun 1997, merambat ke berbagai aspek kehidupan. Kegiatan ekonomi yang melemah akibat depresiasi pada nilai tukar dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak datangnya agama Islam di Indonesia pada abad ke-7 Masehi,

BAB I PENDAHULUAN. Sejak datangnya agama Islam di Indonesia pada abad ke-7 Masehi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Amalan wakaf sangat besar artinya bagi kehidupan sosial ekonomi, kebudayaan dan keagamaan. Oleh karena itu Islam meletakkan amalan wakaf sebagai salah satu macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan juga berarti akses yang rendah dalam sumber daya dan aset produktif untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan juga berarti akses yang rendah dalam sumber daya dan aset produktif untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan masalah kemiskinan berarti membicarakan suatu masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan masalah kemiskinan berarti membicarakan suatu masalah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membicarakan masalah kemiskinan berarti membicarakan suatu masalah yang sebenarnya telah berlangsung lama dalam kehidupan manusia. Kemiskinan merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB III PENGELOLAAN, MANAJEMEN DAN POLA DISTRIBUSI ZAKAT

BAB III PENGELOLAAN, MANAJEMEN DAN POLA DISTRIBUSI ZAKAT BAB III PENGELOLAAN, MANAJEMEN DAN POLA DISTRIBUSI ZAKAT A. Pengelolaan Zakat Zakat adalah rukun islam yang ke tiga, dalam rukun islam yang ke tiga ini berbeda dengan rukun-rukun yang lainnya dalam hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terencana yang dilakukan secara sadar oleh masyarakat atau pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. terencana yang dilakukan secara sadar oleh masyarakat atau pemerintah untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu rangkaian usaha yang terencana yang dilakukan secara sadar oleh masyarakat atau pemerintah untuk mengubah kepada suatu

Lebih terperinci

Pribadi Mandiri dan Kesalehan Sosial. Iwan Yahya Muhajirin, Ottawa, Ramadhan 1436 H 6 Juli 2015

Pribadi Mandiri dan Kesalehan Sosial. Iwan Yahya Muhajirin, Ottawa, Ramadhan 1436 H 6 Juli 2015 Pribadi Mandiri dan Kesalehan Sosial Iwan Yahya Muhajirin, Ottawa, Ramadhan 1436 H 6 Juli 2015 Al Baqarah [2:183]: Perintah sebagaimana diwajibkan kepada kaum sebelumnya. Dampak dari perintah ini adalah

Lebih terperinci

BAB II PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO. daya yang dimiliki kaum dhuafa dengan mendorong, memberikan motivasi,

BAB II PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO. daya yang dimiliki kaum dhuafa dengan mendorong, memberikan motivasi, BAB II PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO A. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pemberdayaan secara bahasa, yang berasal dari kata "daya" yang berarti kekuatan, di mana secara istilah bermakna: Upaya untuk membangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masjid Quba sebagai wakaf pertama, kemudian beliau membangun masjid Nabawi

BAB I PENDAHULUAN. masjid Quba sebagai wakaf pertama, kemudian beliau membangun masjid Nabawi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengelolaan wakaf baik benda bergerak maupun benda tidak bergerak telah banyak dilakukan oleh para sahabat. 1 Wakaf zaman Islam dimulai bersamaan dengan dimulainya masa

Lebih terperinci

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid c 1 Ramadan d 12 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka, kecelakaanlah

Lebih terperinci

Manajemen Aset Wakaf Jumat, 01 November :16

Manajemen Aset Wakaf Jumat, 01 November :16 Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Dengan fakta tersebut, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pengembangan perekonomian nasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengabdian badan, seperti shalat, puasa atau juga melalui bentuk pengabdian berupa

BAB I PENDAHULUAN. pengabdian badan, seperti shalat, puasa atau juga melalui bentuk pengabdian berupa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan ibadah dipraktikkan dan dimanifestasikan melalui pengabdian keseluruhan diri manusia beserta segala apa yang dimilikinya. Ada ibadah melalui bentuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE SYARI AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DAN MANAJEMEN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE SYARI AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DAN MANAJEMEN BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE SYARI AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DAN MANAJEMEN PEMBIAYAANNYA DI DOMPET PEDULI UMMAT DAARUT TAUHID (DPU-DT) CABANG SEMARANG A. ANALISIS PRAKTEK

Lebih terperinci

RIBA DAN BUNGA BANK Oleh _Leyla Fajri Hal. 1

RIBA DAN BUNGA BANK Oleh _Leyla Fajri Hal. 1 Hal. 1 MAKALAH Oleh : Leyla Fajri BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sejak tahun 1960-an perbincangan mengenai larangan riba bunga Bank semakin naik ke permukaan. Setidaknya terdapat dua pendapat yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Belakangan ini di Indonesia muncul berita yang mengejutkan berbagai

PENDAHULUAN. Belakangan ini di Indonesia muncul berita yang mengejutkan berbagai PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belakangan ini di Indonesia muncul berita yang mengejutkan berbagai pihak, khususnya umat Islam tentang adanya penjualan masjid. Lokasi masjid yang diberitakan berada di Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia disebut sebagai makhluk sosial. Islam mengajarkan kita untuk saling

BAB I PENDAHULUAN. manusia disebut sebagai makhluk sosial. Islam mengajarkan kita untuk saling 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang sempurna, dalam kehidupannya manusia tidak lepas dari bantuan orang lain, oleh karena itu manusia disebut sebagai makhluk

Lebih terperinci

Asas Filsafat Nilai Dasar, Nilai Instrumental, Prinsip-prinsip, dan Faktor-Faktor Ekonomi Islam

Asas Filsafat Nilai Dasar, Nilai Instrumental, Prinsip-prinsip, dan Faktor-Faktor Ekonomi Islam . Asas Filsafat Nilai Dasar, Nilai Instrumental, Prinsip-prinsip, dan Faktor-Faktor Ekonomi Islam 2 Pengertian Sistem Ekonomi Islam adalah sistem pemenuhan kebutuhan hidup manusia untuk mencapai kesejahteraan

Lebih terperinci

7 230 Daftar Bahasan Penerima Zakat Orang-Orang Fakir Orang-Orang Miskin Amil atau Pengurus Zakat Orang-Orang Muallaf Untuk Memerdekakan Budak Orang-Orang yang Berutang Untuk Jalan Allah Orang-Orang Yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jelas dan tegas dari kehendak Tuhan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun. ternyata mampu menjadi solusi bagi kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. jelas dan tegas dari kehendak Tuhan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun. ternyata mampu menjadi solusi bagi kemiskinan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zakat merupakan komponen pokok bagi tegaknya pondasi perekonomian umat. Selain itu zakat termasuk rukun islam yang ketiga dari kelima rukunnya dan wajib dikeluarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN WAKAF UANG DI BAITUL MAAL HIDAYATULLAH SEMARANG

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN WAKAF UANG DI BAITUL MAAL HIDAYATULLAH SEMARANG BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN WAKAF UANG DI BAITUL MAAL HIDAYATULLAH SEMARANG A. Analisis Pengelolaan Wakaf Uang Baitul Maal Hidayatullah Semarang menurut hukum positif Dengan lahirnya Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sering dihadapi oleh negara-negara berkembang di dunia. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang sering dihadapi oleh negara-negara berkembang di dunia. Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan salah satu masalah serius dan kompleks yang sering dihadapi oleh negara-negara berkembang di dunia. Indonesia adalah salah satu negara

Lebih terperinci

Pengantar Ritual di Bulan Ramadan

Pengantar Ritual di Bulan Ramadan Pengantar Ritual di Bulan Ramadan Datangnya bulan Ramadhan menandakan bahwa perjuangan muslim harus semakin diperkuat dan ditegakkan. Setidaknya, begitulah pesan implisit dari kegiatan yang biasa dipersepsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan merupakan bahaya besar bagi umat manusia dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan merupakan bahaya besar bagi umat manusia dan tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan bahaya besar bagi umat manusia dan tidak sedikit umat yang jatuh peradabannya hanya karena kefakiran. Karena itu seperti sabda Nabi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. 1 Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. 1 Agama Islam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam dan Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. 1 Agama Islam memiliki instrumen penting yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jangan beredar di antara orang-orang kaya saja diantara kamu. Dan juga Ibn. Abbas r.a dalam Laroche (1996) mengatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. jangan beredar di antara orang-orang kaya saja diantara kamu. Dan juga Ibn. Abbas r.a dalam Laroche (1996) mengatakan bahwa: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Al-Quran surat Al-Hasyr ayat 7 telah disebutkan bahwa harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja diantara kamu. Dan juga Ibn Abbas r.a dalam Laroche

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah global, sering dihubungkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah global, sering dihubungkan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah global, sering dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan dan kekurangan di berbagai keadaan hidup. Kemiskinan sebagai suatu fenomena sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu kewajiban yang bersifat dogmatis dan hanya mengandung

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu kewajiban yang bersifat dogmatis dan hanya mengandung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelusuran dan penjelasan masalah zakat menjadi penting, karena masyarakat muslim Indonesia masih ada yang melihat eksistensi zakat sebagai suatu kewajiban yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Masalah Wakaf uang (Cash Wakaf/Waqf al-nuqud) telah lama dipraktikkan di berbagai negara seperti Malaysia, Bangladesh, Mesir, Kuwait dan negara-negara Islam

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Modul ke: Pendidikan Agama Islam Kesalehan Sosial Fakultas EKONOMI Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN KESALEHAN SOSIAL Kesalehan sosial adalah suatu perilaku

Lebih terperinci

WAKAF SEBAGAI ALTERNATIF PENDANAAN PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT INDONESIA

WAKAF SEBAGAI ALTERNATIF PENDANAAN PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT INDONESIA WAKAF SEBAGAI ALTERNATIF PENDANAAN PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT INDONESIA Oleh Darwanto Fakultas Ekonomi UNDIP ABSTRAKSI Wakaf mempunyai kedudukan penting dalam Islam. Penggunaan wakaf sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara layak. Menurut Siddiqi mengutip dari al-ghazali dan Asy-Syathibi

BAB I PENDAHULUAN. secara layak. Menurut Siddiqi mengutip dari al-ghazali dan Asy-Syathibi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adanya lembaga filantropi di dalam memberdayakan usaha mikro agar dapat menjadikan manusia yang produktif melalui peran penyaluran dana ZIS yang telah dikumpulkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti Sabda Nabi yang menyatakan bahwa kefakiran itu mendekati pada

BAB I PENDAHULUAN. seperti Sabda Nabi yang menyatakan bahwa kefakiran itu mendekati pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan bahaya besar bagi umat manusia dan tidak sedikit Umat yang jatuh peradabannya hanya karena kefakiran. Karena itu seperti Sabda Nabi yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS WAKAF UANG DI KSPPS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG BABAT

BAB IV ANALISIS WAKAF UANG DI KSPPS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG BABAT BAB IV ANALISIS WAKAF UANG DI KSPPS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG BABAT A. Analisis Wakaf Uang Di KSPPS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring Jawa Timur Cabang Babat Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di dunia dan di akhirat. Disamping itu, Islam juga mengajarkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. di dunia dan di akhirat. Disamping itu, Islam juga mengajarkan kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Islam adalah agama yang diturunkan sebagai rahmat bagi alam semesta, yakni agama yang membimbing umat manusia untuk mencapai kebahagian hidup di dunia dan di akhirat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan yang bersifat spritual. Firman Allah QS. Al-Māidah/5: telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-ku, dan telah Ku-ridhai

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan yang bersifat spritual. Firman Allah QS. Al-Māidah/5: telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-ku, dan telah Ku-ridhai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam merupakan sistem kehidupan yang bersifat komprehensif, yang mengatur semua aspek, baik dalam sosial, ekonomi, dan politik maupun kehidupan yang bersifat

Lebih terperinci

Oleh Mulya E. Siregar, Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia.

Oleh Mulya E. Siregar, Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia. Oleh Mulya E. Siregar, Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia. Wakaf telah lama dikenal masyarakat muslim sebagai salah satu bentuk amal jariyah yang berperan penting bagi pengembangan sosial, ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh semua negara di dunia. Kemiskinan tidak bisa dianggap mudah untuk

BAB I PENDAHULUAN. oleh semua negara di dunia. Kemiskinan tidak bisa dianggap mudah untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah yang hingga saat ini masih dihadapi oleh semua negara di dunia. Kemiskinan tidak bisa dianggap mudah untuk dicarikan solusinya karena sudah

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 159, 2004 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4459) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. H. Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm.33.

BAB I PENDAHULUAN. H. Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm.33. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekitar tujuh tahun lamanya, sejak Indonesia mengalami krisis ekonomi dan moneter pada akhir tahun 1997, peranan Baitul Mal wa Tamwil (BMT) cukup besar dalam membantu

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Pencanangan Gerakan Nasional Wakaf Uang, 8 Januari 2010 Jumat, 08 Januari 2010

Sambutan Presiden RI pada Pencanangan Gerakan Nasional Wakaf Uang, 8 Januari 2010 Jumat, 08 Januari 2010 Sambutan Presiden RI pada Pencanangan Gerakan Nasional Wakaf Uang, 8 Januari 2010 Jumat, 08 Januari 2010 PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PENCANANGAN GERAKAN NASIONAL WAKAF UANG, TANGGAL 8 JANUARI

Lebih terperinci

Mas}laha<t atau kemaslahatan merupakan tujuan inti

Mas}laha<t atau kemaslahatan merupakan tujuan inti 62 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENENTUAN NOMINAL INFA>Q BAGI PNS DI BAZ KABUPATEN GRESIK A. Analisis Praktek Penentuan Nominal Infa>q Bagi Karyawan / Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi seluruh rakyat Indonesia yang menjelaskan dan mengajak masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. bagi seluruh rakyat Indonesia yang menjelaskan dan mengajak masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagaimana yang tertulis pada sila ke-5 yaitu tentang keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang menjelaskan dan mengajak masyarakat untuk aktif dalam memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambar 1.1 Persentase Penduduk Miskin di Kota Bandung Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

BAB I PENDAHULUAN Gambar 1.1 Persentase Penduduk Miskin di Kota Bandung Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persoalan kemiskinan merupakan salah satu persoalan krusial yang tengah dihadapi oleh berbagai daerah di Indonesia. Kota Bandung merupakan salah satu daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yusuf Qaradhawi, Spektrum Zakat, Zikrul Hakim Jakarta, 2005, hlm. 24

BAB I PENDAHULUAN. Yusuf Qaradhawi, Spektrum Zakat, Zikrul Hakim Jakarta, 2005, hlm. 24 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang, masalah yang utama pada negara-negara berkembang adalah kemiskinan. Adapun persoalan kemiskinan itu sudah ada sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan ibadah yang mengandung dua dimensi yaitu dimensi hablum minallah atau

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan ibadah yang mengandung dua dimensi yaitu dimensi hablum minallah atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zakat merupakan ibadah yang mengandung dua dimensi yaitu dimensi hablum minallah atau dimensi vertical dan hablum minannas atau dimensi horizontal. Ibadah zakat apabila

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Zakat adalah rukun Islam yang ketiga. Zakat merupakan ibadah yang menandakan ketaatan seorang hamba kepada Allah SWT, ibadah zakat mengandung dua dimensi, yaitu dimensi vertikal

Lebih terperinci

1 Universitas Indonesia

1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan masalah yang sampai saat ini masih dihadapi oleh semua negara di dunia. Masalah kemiskinan biasanya ditandai dengan adanya pengangguran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Zakat merupakan salah zatu dari rukun Islam, seornag mukmin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Zakat merupakan salah zatu dari rukun Islam, seornag mukmin BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Zakat merupakan salah zatu dari rukun Islam, seornag mukmin yang mampu diwajibkan untuk mengeluarkan sebagian hartanya yang notabenenya adalah hak orang lain. Zakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara membuat peraturan yang dicantumkan dalam undang-undang. Hal

BAB I PENDAHULUAN. negara membuat peraturan yang dicantumkan dalam undang-undang. Hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesejahteraan masyarakat merupakan masalah yang sangat krusial dalam kehidupan bernegara. Bahkan untuk mencapai tujuan tersebut, negara membuat peraturan yang dicantumkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya berhubungan dengan nilai ketuhanan saja namun berkaitan juga dengan hubungan kemanusian yang bernilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan lahiriyah dan batiniyah saja tetapi juga keseimbangan,

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan lahiriyah dan batiniyah saja tetapi juga keseimbangan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang sekarang ini tengah giat giatnya melaksanakan perubahan dalam pembangunan, baik fisik maupun non fisik. Pembangunan

Lebih terperinci

III. Upaya Strategis Pengembangan Wakaf Salah satu upaya strategis pengembangan wakaf yang dilakukan oleh Pemerintah C.q. Departemen Agama adalah

III. Upaya Strategis Pengembangan Wakaf Salah satu upaya strategis pengembangan wakaf yang dilakukan oleh Pemerintah C.q. Departemen Agama adalah MAKALAH MENTERI AGAMA RI TINJAUAN ASPEK LEGAL FORMAL DAN KEBIJAKAN WAKAF DISAMPAIKAN PADA DISKUSI PANEL BADAN PENGELOLA MASJID AG UNG SEMARANG SEMARANG, 27AGUSTUS 2005 I. Pendahuluan Terlebih dahulu marilah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Mengingat a. bahwa lembaga wakaf sebagai pranata keagamaan

Lebih terperinci

B A B. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

B A B. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi adalah suatu faktor yang sangat penting bagi penurunan kemiskinan, tetapi bukan satu-satunya penentu. Kebijakankebijakan yang pro-kaum

Lebih terperinci

NAMA PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN DAN PENGEMBANGAN SDM ANAK YATIM

NAMA PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN DAN PENGEMBANGAN SDM ANAK YATIM Al Kaafii Foundation PROPOSAL Pemberdayaan Fakir Miskin ( Program Pemberdayaan fakir miskin melalui Pembiayaan Kebajikan dan Pengembangan SDM Anak Yatim melalui Pendidikan Gratis sampai Perguruan Tinggi

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) Majelis Ulama Indonesia, setelah MENIMBANG :

Lebih terperinci

Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan. ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat

Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan. ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat yang tidak mengerti apa sebenarnya

Lebih terperinci

NAMA KEGIATAN KOMBES BERKURBAN BENTUK KEGIATAN

NAMA KEGIATAN KOMBES BERKURBAN BENTUK KEGIATAN I. MUQODDIMAH Bismillahirrohmanirrohim, dengan menyebut nama Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang. Yang menguasai hari akhir. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita nabi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam perannya pada aspek sosial-ekonomi yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam perannya pada aspek sosial-ekonomi yang sangat besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu serta menjadi unsur dari rukun Islam. Zakat merupakan pilar utama dalam Islam khususnya dalam perannya

Lebih terperinci