MEMAHAMI KEHIDUPAN SOSIAL MANUSIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MEMAHAMI KEHIDUPAN SOSIAL MANUSIA"

Transkripsi

1 MEMAHAMI KEHIDUPAN SOSIAL MANUSIA A. MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU Definisi manusia sebagai mahluk individu sangat mengarah pada karakterisktik khas yang di miliki manusia sebagai mahluk hidup yang membedakan dirinya dengan mahluk yang lain. karakter khas yang miliki setiap individu yakni meliputi fisik, kepribadian, yaitu sifat yang khas yang di miliki seseorang. Sebagai mahluk individu, manusia mempunyai keinginan, kebutuhan, kebiasaan, cita-cita yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Kontak sosial yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan yang bersifat negatif mengarah pada suatu pertentangan bahkan sama sekali tidak menghasilkan interaksi sosial. Interaksi sosial yang terjadi di antara manusia dapat berupa kerja sama, persaingan, akomodasi dan juga berbentuk pertentangan atau pertikaian. B. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL Manusia sebagai mahluk individu, manusia juga disebut sebagai mahluk sosial yang berarti manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lain, atau dengan kata lain manusia tak kan bisa hidup tanpa bantuan orang lain dengan demikian kita senantiasa saling bekerja sama demi kelangsungan hidup ini. Kemudian interaksi ini berbentuk kelompok di sebut juga dengan ZOON POLITICON. Istilah terserbut pertama kali di kemukakan oleh Aristoteles yang artinya manusia sebagai binatang politik. Sifat berkelompok pada manusia di dasari pada kepemilikan kemampuan untuk berkomunikasi, mengungkapkan rasa dan kemampuan untuk saling bekerja sama. Selain itu juga adanya kepemilikan nilai pada manusia untuk hidup bersama dalam kelompok, antara lain: nilai kesatuan, nilai solidaritas, nilai kebersamaan, dan nilai berorganisasi.nilai adalah prinsip-prinsip dasar yang di anggap paling baik, paling bermakna, paling berguna, paling menguntungkan dan paling dapat mendatangkan kebiasaan bagi manusia. Pengelompokan manusia menjadi berbagai macam bentuk perilaku berkelompok tersebut di sebabkan oleh banyak faktor. Menurut Smelser, faktor determinan dari perilaku kolektif manusia adalah : 1. Kesesuaian struktural yaitu stuktur sosial masyarakat dapat menjadi faktor penunjang atau penghambat munculnya perilaku berkelompok manusia, dalam kenyataannya masyarakat tradisional yang sederhana lebih sulit melahirkan perilaku berkelompok di bandingkan dengan masyarakat modern. 2. Ketegangan structural yaitu pencabutan hak dan kekhawatiran akan hilangnya sesuatu sebagai penyebab timbulnya perilaku berkelompok manusia, perasaan adanya ketidakadilan mendorong banyak orang untuk melakukan tindakan ekstrim, kelas sosial bawah, kelompok minoritas tertekan, kelompok yang hasil jerih payahnya terancam, serta kelompok sosial atas yang khawatir akan kehilangan hak-hak istimewanya merupakan manusia yang secara sruktural berkemungkinan melahirkan perilaku kolektif. 3. Kemunculan dan penyebaran suatu pandangan atau ajaran bisa menjadi pemicu munculnya perilaku kolektif manusia. 4. Adanya faktor pemercepat, yaitu perilaku ucapan dan gerakan yang menjadi pemicu munculnya perilaku kolektif, contoh desas desus dan issu bisa menjadi alasan pemercepat munculnya perilaku kolektif. 5. Mobilitas tindakan, perilaku kolektif manusia sering di koordinir oleh pemimpin kelompok yang memulai, menyarankan dan mengarahkan suatu kegiatan kolektif manusia. 6. Control sosial masyarakat, semua perilaku kolektif manusia baik yang meruasak maupun yang membangun pada dasarnya banyak di pengaruhi oleh kinerja dari lembaga control sosial masyarakat seperti pemimpin, polisi, propaganda dan berbagai lembaga control sosial lain yang ada dalam masyarakat. 1

2 C. INTERAKSI SOSIAL Interkasi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara perorangan dengan kelompok. Dari pengertian tersebut, dapat di bedakan pola-pola interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dalam wujud sebagai berikut : 1. Interaksi sosial antar individu Apabila dua individu bertemu, proses interaksi pun akan di mulai pada saat mereka saling tegur, berjabat tangan, dan berkomunikasi. 2. Interaksi sosial antara individu dan kelompok Wujud interaksi sosial semacam ini dapat di tunjukan pada contoh seorang guru yang mengadakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Pada tahap awal guru akan mencoba menguasai kelasnya sehingga proses interaksi sosial akan berlangsung dan berjalan seimbang antara guru dan kelompok. 3. Interaksi sosial antar kelompok manusia Bentuk interaksi semacam ini menunjukkan bahwa kepentingan individu dalam kelompok merupakan suatu kesatuan dan berhubungan dengan individu dalam kelompok lain. Dari pola-pola interaksi tersebut dapat di simpulkan bahwa interaksi sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang 2. Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan symbol-simbol 3. Adanya dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang 4. Adanya tujuan yang akan di capai dari hasil hasil interaksi sosial tersebut. D. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL Menurut Soejono Soekanto, minimal ada empat faktor pendorong terjadinya interaksi sosial dalam masyarakat yaitu Imitasi, Sugesti, Identifikasi, Simpati. 1. Imitasi Imitasi adalah proses peniruan tingkah laku orang lain untuk di terapkan pada diri seseorang yang meniru proses tersebut. Contoh: orang akan meniru orang lain yang di anggap memiliki daya pesna lebih tinggi dan pantas untuk di tiru, seperti cara berpakaian, bergaul, bertingkah dan berpidato. 2. Sugesti Sugesti adalah suatu pendapat, saran, pandangan atau sikap yang di erikan seseorang kepada orang lain dan di terima tanpa di sertai daya kritik. Pada umumnya sugesti di peroleh dari hal-hal berikut : a. Orang yang berwibawa seperti ulama, kyai, dai, orang tua dan pemimpin Negara b. Orang yang mempunyai kedudukan tinggi, seperti presiden, wakil presiden, panglima TNI, gubernur, bupati dan lain sebagainya. c. Kelompok selebriti seperti artis film, penyanyi, penari. d. Iklan di media massa, bak media cetak maupun elektronik. e. Kelompok mayoritas atau yang berkuasa terhadap kelompok minoritas yang di kuasai. 3. Identifikasi Identifikasi merupakan suatu kecendrungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi mempunyai sifat lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang seseorang dapat terbentuk melalui proses ini. 4. Simpati Simpati adalah proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Dalam proses ini perasaan seseorang memegang peranan sangat penting karena ia merasakan bahwa dirinya seolah-olah berada di keadaan yang di alami orang lain dan merasakan apa yang di lakukan, bahkan yang di derita oleh orang lain. 2

3 E. SYARAT-SYARAT TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL 1. Kontak sosial Kata kontak berasal dari bahasa latin yaitu con atau cum yang berarti bersamasama, dan kata tango yang berrati menyentuh. Dengan demikian kata kontak sosial berarti bersama-sama menyentuh. Kontak sosial di bedakan menjadi 3 bentuk : a. Antar orang perorang Proses ini berlangsung dalam kehidupan setiap keluarga, dan di mulai dengan proses sosialisasi yang di lakukan oleh anak-anak kecil yang sedang mempelajari kebiasaan dalam keluarga, norma-norma yang berlaku serta nilai-nilai sosial yang di anut oleh keluarga tersebut. b. Antara individu dan suatu kelompok manusia Proses ini dapat terjadi apabila seseorang merasakan bahwa tindakan-tindakannya berlawanan dengan norma-norma masyarakat. Misalnya, suatu partai politik memaksa anggota-anggotanya untuk menyesuaikan diri denan ideology dan program kerjanya. c. Antara satu kelompok manusia dengan kelompok manusia yang lain Hal ini dapat terjadi antara dua partai politik yang mengadakan kerja sama untuk mengalahkan partai politik yang lain di dalam suatu pemilu. Dalam kehidupan sehari-hari, kontak sosial dapat di lakukan dengan berbagai cara, diantaranya ialah : a. Kontak sosial yang di lakukan berdasarkan cara-cara komunikasinya, terdiri atas : 1) Kontak langsung, yaitu pihak komunikator menyampaikan pesannya secara langsung kepada orang lain, baik melalui tatap muka maupun melalui alat bantu komunikasi. contoh, presiden RI berjabat tangan dengan tamu Negara lain dalam suatu pertemuan. 2) Kontak tidak langsung, yaitu pihak komunikator menyampaikan pesannya kepada pihak lain melalui pihak ketiga. Contohnya, seseorang mengirimkan uang dan berita kepada saudaranya melalui bantuan kantor pos. b. Kontak sosial berdasarkan terjadinya proses komunikasi, di bedakan menjadi dua yakni: 1) Kontak primer Kontak ini terjadi apabila seseorang mengadakan hubungan secara langsung dan bertatap muka, seperti berjabat tangan, saling senyum dan saling menyapa. 2) Kontak sekunder Merupakan kontak sosial yang memerlukan suatu perantara. kontak sosial semacam ini dapat di bedakan menjadi : a) Kontak sekunder langsung, yaitu hubungan yang di lakukan dengan menggunakan bantuan alat-alat komunikasi langsung seperti telepon, telegraf, radio, dan televisi. b) Kontak sekunder tidak langsung, yaitu kontak sosial yang memerlukan bantuan pihak ketiga, seperti bantuan teman untuk diperkenalkan dengan seseorang 2. Komunikasi Komunikasi adalah suatu tafsiran seseorang terhadap perilaku orang yang berwujud pembicaraan, gerak-gerik badaniah, sikap maupun perasaan-perasaan tertentu yang ingin di sampaikan oleh orang yang bersangkutan dan kemudian orang tersebut memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin di sampaikannya. F. SOSIALISASI Pengertian sosialisasi menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut : 1. Bruce I. Cohen Sosialisasi adalah proses dimana manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakatnya, untuk memperoleh kepribadian dan membangun kapasitas untuk berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok. 3

4 2. Charlotte Buchler Sosialisasi merupakan proses yang membantu yang dilakukan melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan cara berfikir kelompoknya. 3. Karel I. Veeger Sosialisasi merupakan proses pada seseorang yang sedang belajar menjadi anggota masyarakat. 4. Soerjono Soekanto Sosialisasi merupakan proses dimana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat dimana dia menjadi anggotanya. Dapat di simpulkan dari beberapa pengertian sosialisasi para ahli, sosialisasi adala suatu proses ketika anggota masyarakat yang baru mempelajari nilai-nilai dan norma-norma masyarakat, dimana ia menjadi anggota kelompoknya sehingga seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berprilaku sesuai dengan perilaku yang di harapkan oleh kelompoknya. G. PERAN NILAI DAN NORMA SOSIAL DALAM PROSES SOSIALISASI Nilai dan norma sosial mempunyai kedudukan penting dalam masyarakat. Oleh karena itu, nilai dan norma harus di junjung tinggi, di bina dan di pertahankan sehingga keberadaannya tidak di remehkan dan terancam punah. Untuk mempertahankan itu, setiap individu dalam masyarakat harus memahani nilai dan norma sosial tersebut kemudian melaksanakan dan mematuhinya sehingga keteraturan di dalam masyarakat akan terwujud. CIRI-CIRI NILAI SOSIAL 1. Di pelajari melalui sosialisasi 2. Di sebarkan dari individu yang satu ke individu yang lainnya, yang merupakan warga masyarakat. 3. Merupakan hasil interaksi antar warga masyarakat 4. Mempengaruhi perkembangan diri seseorang 5. Pengaruh dan nilai tersebut berbeda pada setiap anggota masyarakat 6. Berbeda antara kebudayaan yang satu dan kebudayaan yang lain H. FUNGSI NILAI DAN NORMA SOSIAL 1. FUNGSI NILAI SOSIAL Nilai sosial memiliki fungsi, yaitu sebagai berikut : a. Sebagai pelindung, dalam hal ini hanya nilai-nilai pokok yang daya pelindungnya sangat besar merupakan nilai sosial yang berfungsi sebagai pelindung. b. Sebagai petunjuk arah dan pemersatu yaitu : 1) Memberikan seperangkat alat untuk menetapkan harga sosial dari suatu kelompok 2) Mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku 3) Merupakan penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan sosialnya. 4) Sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok atau masyarakat 5) Sebagai alat pengontrol perilaku masyarakat c. Sebagai motivator, nilai sosial berfungsi mendorong dan menuntun warga untuk berbuat baik, karena nilai sosial yang luhur telah memunculkan harapan baik dalam diri manusia. 2. FUNGSI NORMA SOSIAL Norma sosial memiliki fungsi, yaitu sebagi berikut : a. Sebagai faktor perilaku yang memungkinkan seseorang untuk menentukan lebih dulu bagaimana tindakannya akan di nilai oleh orang lain. b. Sebagai aturan yang mendorong seseorang atau kelompok untuk mencapai nilainilai sosial c. Sebagai unsur pengendali dalam hidup masyarakat Dalam kehidupan sehari-hari terdaoat lima macam norma pokok sebagai berikut : 4

5 a. Norma agama, yaitu norma yang berhubungan dengan agama, di dalamnya terdapatpetunjuk hidup yang berasal dari Tuhan bagi umat-nya, untuk mematuhi segala perintah-nya dan menjauhi larangan-nya. b. Norma kelaziman, yaitu aturan yang berhubungan dengan kebiasaan masyarakat yang umumnya di lakukan, karena kebiasaan itu di anggap baik dan sopan. c. Norma kesusilaan, yaitu berupa perintah yang datang dari hati nurani, merupakan aturan yang berhubungan dengan perbuatan baik dan buruk yang datang dari dalam hati nurani. d. Norma kesopanan, yaitu norma yang di anggap sebagai tuntunan pergaulan sehari-hari dan merupakan aturan hidup dari pergaulan sehari-hati dan merupakan aturan hidup dari pergaulan sekelompok masyarakat. e. Norma hukum, yaitu hukum resmi yang berlaku dalam masyarakat pada suatu Negara yang di buat oleh pemerintah. I. TAHAP-TAHAP DALAM PROSES SOSIALISASI Proses sosialisasi terjadi melalui empat tahap, yaitu sebagai berikut : 1. Persiapan Pada tahap ini anak mulai belajar mengambil peranan orang-orang di sekelilingnya, terutama orang yang paling dekat dalam keluarganya, seperti ayah, ibu, kakak, nenek dan saudara-saudaranya. Tahap ini merupakan tahap yang paling baik bagi orang tua untuk menanamkan norma-norma agama dalam mengisi jiwa anak yang masih balita. 2. Meniru ( play stage ) Pada tahap kedua, anak tidak hanya menegtahui peranan yang harus ia jalani, tetapi juga mengetahui peranan yang harus di jalankan orang lain. 3. Siap bertindak ( game stage ) Pada tahap ini, anak di anggap mampu mengambil peranan yang di jalankan orang lain dalam masyarakat luas. Sebagai contoh, seorang siswa yang juga anggota OSIS mampu memahami peranan yang di jalankan oleh pengurus OSIS. 4. Menerima norma ( Generalized other ) Pada tahap keempat ini, seorang anak telah siap menjalankan peranan sebagai manusia seutuhnya. Ia mulai memiliki kesadaran akan tanggung jawabnya. Apabila ai berhasil dengan baik, ia akan mendapatkan pujian dari masyarakat. Sebaliknya, apabila ia gagal, ia harus siap mendapat sanksi dari masyarakat. Ada tiga proses penting dari sosialosasi dalam membentuk suatu perilaku yaitu sebagai berikut : 1. Dalam proses sosialosasi itu sseorang mendapatkan bayangan dirinya, bayangan diiri ini timbul setelah memperhatikan pandangan, penilaian dan perilaku orang lain terhadap dirinya. 2. Proses sosialosasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang yang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa yang harus di lakukan agar dapat memperoleh pujian dan rasa cinta dari orang lain. 3. Proses sosialosasi pada akhirnya membnetuk kedirian manusia itu dengan jalan membangun suatu ego. Ego secara umum dapat di katakan sebagai fungsi pengontrol yang integrative dalam kedirian seseorang. Ego dapat dikatakan dengan hati nurani. J. JENIS SOSIALISASI Sosialosasi merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hayat. Robert M.Z. Lawang menggolongkan proses sosialisasi menjadi dua macam, yaitu : 1. Sosialisasi Primer Sosialisasi primer merupakan proses sosialisasi yang terjadi pada tahap awal dalam lingkungan keluarga yang di alami seorang individu sejak kecil saat ia mulai berkenalan dengan masyarakat. Proses sosialisasi ini terjadi ketika seorang anak berusia sekitar 0-4 tahun. Peranan keluarga dalam sosialosasi ini sangatlah penting. Orang tua harus mampu memberikan bimbingan dan arahan agar kelak dapat menyesuaikan diri dalam kelompoknya, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat. 5

6 2. Sosialisasi sekunder Sosialisasi sekunder adalah Sosialisasi tahap kedua yang terjadi di luar lingkungan keluarga, dimana individu yang sudah di Sosialisasikan di perkenalkan ke dalam sector baru. Dengan kata lain, Sosialisasi sekunder merupakan proses Sosialisasi yang terjadi setelah Sosialisasi primer dan berlangsung hingga akhir hayatnya. K. TIPE-TIPE SOSIALISASI 1. Sosialisasi formal Sosialisasi ini berlangsung melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam Negara seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer. 2. Sosialisasi informal Sosialisasi ini berlangsung melalui interaksi secara informal atau bersifat kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, dan kelompok sosial lain yang ada di masyarakat. L. MEDIA (AGEN) SOSIALISASI 1. Keluarga Keluarga merupakan lingkungan yang pertama bagi seseorang dalam mengalami proses Sosialisasi. Dalam keluarga, sejak kecil seseorang di ajarkan dasar-dasar pola pergaulan yang baik. Dengan begitu, anak pun menjadi tau dan memahami bagaimana ia harus berperilaku di tengah-tengah masyarakat. 2. Sekolah Proses Sosialisasi di sekolah di mulai ketika anak berusia 5-6 tahun. Dalam hal ini, sekolah mengajarkan pengetahuan dan keterampilan untuk mempengaruhi perkembangan intelektual dan mengajarkan tata tertib pada anak. 3. Media massa Media masaa merupakan media komunikasi yang dapat mengjangkau sejumlah besar orang. Media masaa juga merupakan media sosialisasi yang berpengaruh terhadap perilaku masyarakatnya, tang terdiri atas media cetak dan media elektronik. Media massa juga mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang, terutama dengan pesatnya perkembangan teknologi. 4. Teman sepermainan Teman sepermainan merupakan teman yang biasanya memiliki unsure yang sebaya denganmu, mungkin mereka teman sekolah atau tetangga dekat rumah. M. TUJUAN POKOK SOSIALISASI Dengan Sosialisasi setiap individu diharapkan dapat : 1. Menyesuaikan perilaku yang di harapkan dan di anggap baik masyarakat. 2. Mengenal dirinya dan mengembangkan segala kemampuan dengan lingkungan sosialnya. 3. Mampu menjadi anggota masyarakat yang baik sehingga berguna bagi dirinya dan masyarakat. 4. Memperoleh konsep tentang dirinya. 5. Menanamkan kepada seseorang nilai-nilai kepercyaan poko yang ada di masyarakat. 6. Membantu seseorang mengendalikan fungsi-fungsi organik. N. KEPRIBADIAN Pengertian kepribadian menurut para ahli sangat beragam, tergantung dari sisi para ahli memandang. Istilah kepribadian, ada yang memaknai sebagai keterampilan atau kecakapan sosial yang baik. Kepribadian individu di nilai berdasarkan kemampuan memperoleh reaksi-reaksi positif dari berbagai orang dalam berbagai keadaan. Kepribadian juga di artikan sebagai sifat hakiki seseorang yang tercermin pada sikap dan perilakunya yang membedakan dirinya dengan orang lain. Sumadi Suryabrata mendefinisikan kepribadian sebagai suatu kebulatan yang terdiir aspek-aspek jasmaniah dan rohaniah, bersifat dinamik dalam hubungannya dengan lingkungan, khas, berbeda dengan orang-orang lain, dan berkembang di pengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal 6

7 dari dalam dan luar diri. Allport member pengertian kepribadian dengan menyebutkan sebagai definisi bio-sosial dan definisi bio-fisik, secara utuh. Dengan demikian dapat disimpulkan, kepribadian merupakan sesuatu yang member tata-tertib dan keharmonisan terhadap segala macam tingkah laku berbedabeda yang di lakukan oleh individu. Dasar pokok perilaku manusia adalah fakto-faktor biologis dan psikologis. Faktor biologis dapat mempengaruhi kepribadian secara langsung, misalnya seorang yang mempunyai badan yang lemah cenderung mempunyai sifat rendah diri yang tinggi. Begitu juga sebaliknya. Beberapa faktor biologis yang mempengaruhi kepribadian manusia adalah system saraf, watak, seksual, proses pendewasaan, dan juga kelainan biologis. Sedangkan faktor psikologis yang dapat mempengaruhi kepribadian manusia adalh unsure temperamen, kemampuan belajar, perasaan, keterampilan, keinginan dan lain sebagainya. O. UNSUR-UNSUR KEPRIBADIAN Pembentukan kepribadian merupakan suatu proses dalam hidup bermasyarakat. kepribadian terdiri atas tiga unsure pembentuknya, yaitu sebagai berikut : 1. Pengetahuan Merupakan unsure-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seorang manusia yang sadar dan secara nyata terkandung di dalam otaknya. Unsure pengetahuan seorang individu yang sadar meliputi seluruh penggambaran, persepsi, pengamatan, konsep dan fantasi. 2. Perasaan Adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang di nilai sebagai keadaan positif atau negatif akibat pengaruh dari pengetahuannya. 3. Dorongan naluri Ada tujuh macam dorongan naluri yaitu sebagai berikut : 1. Dorongan untuk mempertahankan hidup 2. Dorongan sense atau perasaan manusia 3. Dorongan untuk berusaha dalam mencari makan 4. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesame manusia 5. Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya 6. Dorongan dalm mewujudkan atau menciptakan keindahan 7. Dorongan untuk berbakti P. FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI DASAR KEPRIBADIAN Dengan proses sosialisasi, individu berkembambang menjadi suatu pribadi. Pribadi tersebut merupakan kesatuan integral dari sifat-sifat individu yang berkembang melalui proses sosialisasi. menurut F.G robins ada lima faktor yang menjadi dasar terbentuk kepribadian, 1. Sifat dasar Merupakan keseluruhan poensi-potensi yang di warisi oleh seseorang ayah maupun ibu, sifat dasar tersebut di peroleh pada saat konsepsi. 2. Lingkungan prenatal Merupakan lingkungan dalam kandungan ibu. Pada periode ini, individu mendapatkan pengaruh-pengaruh tidak langsung dari ibu. Pengaruh-pengaruh itu antara lain :, a. Struktur tubuh ibu merupakan kondisi yang mempengaruhi pertumbuhan bayi dalam kandungan b. Beberpa jenis penyakit seperti diabetes, kanker, secara tidak lngsung berpengaruh tehadap perkembangan mental, penglihatan, dan pendengaran si bayi. c. Gangguan pada kelenjar endokrin, kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran untuk mengalirkan hasil sekresinya. Gangguan ini dapat mengakibatkan ketrbelakangan perkembangan anak. d. Shock pada saat melahirkan dapat mempengaruhi keadaan pada anak. Hal ini mengakibatkan kelainan pada si anak. 7

8 3. Perbedaan perorangan atau perbedaan individu Perbedaan ini meliputi perbedaan-perbedaan cirri fisik, seperti warna mata, warna kulit, warna rambut, bentuk badan, ciri-ciri perorangan dan sosial. 4. Lingkungan Merupakan segala kondisi di sekeliling individu yang mempengaruhi proses sosialisasi. Lingkungan dapat di bedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut : a. Lingkungan alam, Lingkungan alam merupakan keadaan flora dan fauna serta iklim di sekitar individu. b. Lingkungan kebudayaan, Merupakan cara hidup masyarakat tempat individu itu hidup. Kebudayaan itu mempunyai aspek material, dan aspek nonmaterial. c. Manusia lain dan masyarakat, Pengaruh manusia lain dan masyarakat dapat mendorong atau justru membatasi proses sosialisasi. 5. Motivasi Merupakan kekuatan dari dalam individu yang mendorong indvidu tersebut untuk berbuat sesuatu. Dorongan adalah ketidakseimbangan dalam diri individu. Q. FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN Empat faktor penting yang menentukan kepribadian, yaitu sebagai berikut : 1. Warisan biologis Sifat-sifat biologis manusia yang bersifat warisan memberikan andil besar pada tahap pertama perkembangan kepribadian sesorang. 2. Lingkungan alam Faktor ini turut pula menentukan corak kepribadian seseorang, hal ini dikarenakan lingkungan menetukan tingkat kebutuhan yang harus di capai untuk memenuhi kebutuhan pokok dan mempertahankan hidup. 3. Lingkungan kebudayaan Lingkungan kebudayaan seseorang turut juga mempengaruhi pola pembentukan kepribadian seseorang. Untuk dapat hidup dan bergaul dengan baik dalam satu kebudayaan tertentu, semua masyarakat mengembangkan tipe kepribadian tertentu yang selaras dengan kebudayaan mereka. 4. Lingkungan sosial Perkembangan kepribadian manusia sebagian besar merupakan produk yang di peroleh dalam suatu kelompok. Nilai, norma dan kepercayaan yang ada dalam suatu kelompok juga membantu terbentuknya kepribadian. R. BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL Berikut ini adalah pola hubungan interaksi sosial yang bersifat assosiatif. 1. Kerja sama Adalah bergabungnya orang-perorangan atau sekelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Charles H.Cooley, kerja sama akan terjadi jika orang menyadari bahwa mereka mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingannya yang sama melalui kerja sama, kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi. Dapat disimpulkan kerja sama terjadi karena di dorong oleh faktor-faktor sebagai berikut : a. Adanya kesamaan rencana dan tujuan di antara individu b. Adanya pengertian tentang perlunya kerja sama c. Adanya kemampuan untuk menciptakan rencana dan melaksanakannya d. Adanya pengetahuan yang cukup dan pengendalian diri yang memadai e. Terdapat rencana yang baik, sistematis, dan mempunyai arah serta tujuan f. Terciptanya suasana yang menyenangkan di antara pelaku keja sama. Berdasarkan pelaksanaa, bentuk kerja sama dapat dibedakan menjadi lima yaitu sebagai berikut : a. Bargaining, merupakan bentuk pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih. Contoh, bargaining antara 8

9 Indonesia, Jepang, dan korea selatan dalam pertukaran komoditas bahan baku industri dengan hasil-hasil produksi dua Negara tersebut. b. Kooptasi, merupakan suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan. c. Koalisi, merupakan kombinasi antara dua organisasi yang mempunyai tujuan yang sama. Keadaan yang tidak stabil dapat di hasilkan koalisi untuk sementara waktu. Hal ini di sebabkan karena dua buah organisasi atau lebih kemungkinan mempunyai struktur yang tidak sama antara satu dan yang lainnya. d. Joint venture, merupakan kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu dengan system bagi hasil. e. Kerukunan, mencakup gotong royong dan tolong menolong. Gotong royong merupakan bentuk kerja sama tradisional pada masyarakat Indonesia pada umumnya. 2. Akomodasi Menurut Kinball Young dan Raymond W.Mack, istilah akomodasi di gunakan dalam dua pengertian, yaitu sebagai berikut : a. Menunjuk pada suatu keadaan, yaitu suatu usaha menciptakan keseimbangan dalam interaksi antara individu maupun antara kelompok manusia yang berkaitan dengan pelaksanaan norma sosial dan nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat. b. Menunjuk pada suatu proses, yaitu suatu usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan agar tercapai kestabilan kembali. Akomodasi mempunyai tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan situasi yang di hadapinya yaitu : 1) Untuk mengurangi pertentangan antara orang-perorangan atau sekelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham 2) Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu 3) Untuk menciptakan kerja sama di antara kelompok sosial yang hidupnay terpisah akibat perbedaan faktor kebudayaan dan sosial psikologis 4) Mengusahakan pelebaran di antara kelompok-kelompok yang terpisah. Sebagai suatu proses, akomodasi mempunyai beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut: a. Coercion, merupakan bentuk akomodasi yang prosesnya di laksanakan karena adanya paksaan. Dalam coercion, salah satu pihak berada dalam keadaan yang lemah bila di bandingkan dengan pihak yang lain. b. Kompromi, dalam kompromi masing-masing pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian bersama, terhadap perselisihan yang ada. c. Arbitrase, merupakn cara untuk mencapai kompromi dengan jalan meminta bantuan pihak ketiga yang di pilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang kedudukannya lebih tinggi daripada pihak-pihak yang bertikai. d. Mediasi, merupakan suatu cara menyelesaikan konflik menyerupai aebritase dengan jalan, meminta bantuan pihak ketiga yang netral dan bertindak sebagai penasihat tanpa mempunyai wewenang untuk memberikan keputusan, e. Konsiliasi, merupakan suatu usaha mempertemukan keinginan keinginan pihak yang bertikai untuk mencapai persetujuan bersama. Bentuk konsiliasi ini lebih lunak dibandingkan coercion karena membuka kesempatan bagi pihak-pihak yang bersangkutan untuk mengadakan asimilasi atau penyesuaian. f. Toleransi, merupakan suatu bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan formal dalam wujud saling menghargai, saling menghormati, dan tidak saling curiga. Toleransi kadang-kadang timbul secara tidak sengaja, ini di sebabkan karena adanya watak orang-perorangan atau kelompok manusia untuk menghindarkan diri dari perselisihan. 9

10 g. Stalemate, bentuk akomodasi dimana masing-masing pihak yang terlibat konflik karena kekuatannya seimbang, kemudian terhenti pada suatu titik tertentu untuk tidak melakukan pertentangan. h. Ajudikasi, merupakan suatu bentuk penyelesaian konflik melalui pengadilan. Contoh, penyelesaian konflik kepemilikan pulai Ligitan dan Sipadan antara Malasya dan Indonesia yang di menangkan oleh malasya melalui mahkamah internasional. 3. Asimilasi Merupakan suatu proses sosial yang di tandai dengan adanya usaha untuk mengurangi perbedaan yang terdapat di anatara individu atau kelompok dan usaha untuk mempertinggi kesatuan tidak, sikap, serta proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama. Menurut Koentjaraningrat,asimilasi akan terjadi apabila terdapat : a. Kelompok manusia yang berbeda kebudayaan b. Pergaulan yang berlagsung secara intensif dan dalam jangka waktu yang panjang di antara kelompok-kelompok masyarakat. c. Kebudayaan dari masing-masing kelompok masyarakat yang bertemu kemudian mengalami perubahan dan saling menyesuaikan diri. Proses asimilasi dapat terhambat karena faktor-faktor sebagai berikut : a. Terisolirnya kehidupan suatu golongan tertentu, misalnya golongan minoritas b. Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang sedang dihadapi c. Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang sedang di hadapi. Perasaan ini timbul karena sering timbul prasangka-prasangka terhadap kebudayaan lain. d. Munculnya sikap etnosentris, yaitu perasaan bahwa kebudayaan kelompoknya sendiri di anggap lebih unggul daripada kebudayaan golongan lain. e. Perbedaan warna kulit dan ciri-ciri fisik yang mencolok sifatnya. f. Adanya perasaan yang tertanam kuat bahwa seseorang terikat pada kelompok dan kebudayaan kelompoknya sendiri g. Apabila golongan minoritas mengalami gangguan dari golongan yang berkuasa yang menyebabkan timbulnya kebencian dari golongan minoritas terhadap golongan mayoritas walaupun sebelumnya proses asimilasi antara mereka sudah terjalin. 4. Akulturasi Menurut Koentjaraningrat akulturasi terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu di hadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun di terima dan di olah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu. BENTUK BENTUK INTERAKSI SOSIAL YANG MENGHAMBAT TERCIPTANYA LEMBAGA, KELOMPOK, DAN ORGANISASI KELOMPOK. A. Persaingan (kompetisi), merupakan suatu proses sosial yang di tandai dengan adanya persaingan antar individu maupun kelompok dalam mencari keuntungan melalui bidangbidang kehidupan dengan cara menarik perhatian atau mempertajam prasangka tanpa menggunakan ancaman dan kekerasan. Persaingan di hasilkan dalam beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut : 1. Persaingan di bidang ekonomi, biasanya timbul ketika jumlah persediaan yang terbatas tdak seimbang dengan jumlah konsumen yang besar. 2. Persaingan untuk memperoleh kedudukan dan peranan, persaingan ini timbul karena adanya keinginan-keinginan dari tiap-tiap orang untuk mempunyai kedudukan dan peranan yang lebih tinggi dari kedudukan dan peranan yang di milikinya sekarang 3. Persaingan kebudayaan, keagamaan, pendidikan dan lembaga kemasyarakatan. 10

11 4. Persaingan ras yang terjadi karena perbedaan warna kulit, bentuk tubuh dan corak rambut. Persaingan pun mempunyai beberapa fungsi yaitu : 1. Menyalurkan keinginan individu dan kelompok yang bersifat kompetitif. 2. Merupakan alat untuk mengadakan seleksi berdasarkan nkeahlian dan kemampuan seseorang untuk mendudukannya pada kedudukan dan peranan tertentu 3. Sebagai alat untuk menyaring golongan fungisional sehingga tercipta pembagian kerja yang efektif. 4. Menyalurkan keinginan, kepentingan individu atau kelompok serta nilai-nilai dengan baik Dengan demikian, persaingan akan menghasilkan : 1. Perubahan kepribadian seseorang, persaingan dapat memperluas pandangan pengertian dan pengertahuannya. 2. Terciptanya solidaritas kelompok, persaingan yang jujur akan menciptakan solidaritas dalam kelompok, dimana masing-masing individu akan menyesuaikan diri dengan individu lainnya dalam satu kelompok diri sehingga tercapai keserasian. 3. Terjadinya disorganisasi, persaingan seringkali menyebabkan perubahan-perubahan dalam masyarakat. B. Kontravensi, merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan persaingan dan pertikaian serta di tandai dengan adanya gejala-gejala ketidakpastian mengenai diri seseorang. Kontravensi adalah suatu sikap mental yang tersembunyi terhadap orang lain atau terhadap unsure-unsur kebudayaan golongan tertentu. Kontravensi dibagi dalam tiga tipe, yaitu sebagai berikut : 1. Kontravensi antarmasyarakat 2. Antagonis keagamaan 3. Kontravensi inetelektual antara yang berlatar belakang pendidikan tinggi dan pendidikan rendah. C. Pertentangan, merupakan suatu proses sosial yang di lakukan oleh seorang individu, maupun kelompok yang beruasaha mencapai tujuan tertentu dengan cara menantang pihak lawan melalui ancaman maupun kekerasan. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pertentangan adalah sebagai berikut : 1. Adanya perbedaan pendirian dan perasaan di antara individu 2. Adanya perbedaan latar belakang kebudayaan yang berpengaruh pada perkembangan kepribadian seseorang 3. Perbedaan kepentingan antarindividu maupun kelompok di bidang ekonomi, sosial, dan politik. 4. Akibat perubahan sosial yang berlangsung dengan cepat yang akan mengubah nilai masyarakat yang ada dalam masyarakat Pertentangan terdiri dari beberapa bentuk yaitu : 1. Pertentangan pribadi 2. Pertentangan rasial, misalnya antara kulit hitam dan kulit putih 3. Pertentangan politik, misalnya antara dua Negara yang berdaulat 4. Pertentangan antarkelas sosial, misalnya antara pengusaha dan buruh 5. Pertentangan yang bersifat internasional Akibat-akibat dari terjadinya pertentangan adalah sebagai berikut : 1. Bertambahnya solidaritas kelompok 2. Terjadinya perubahan kepribadian seseorang 3. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia, terutama jika pertentangan berbuntut pada peperangan 4. Goyah dan retaknya persatuan kelompok. Bentuk interaksi sosial berdasarkan di lingkungan sekitar adalah : 1. Interaksi primer, merupakan interaksi yang dilakukan secara langsung dengan bertatap muka seperti berjabat tangan, dan saling menyapa. 11

12 2. Interaksi sekunder, merupakan interaksi sosial yang di laksanakan dengan bantuan perantara. Interaksi sosial di bedakan menjadi 2 yaitu : a. Sekunder langsung, adalah hubungan yang di lakukan dengan menggunakan bantuan alat-alat komunikasi langsung seperti telepon, radio dan televisi b. Sekunder tak langsung, yaitu interaksi sosial yang memerlukan bantuan pihak ketiga, seperti bantuan teman untuk di perkenalkan dengan seseorang. 12

Interaksi sosial dalah suatu hubungan social yang dinamis antara orang perorangan, antara individu dan kelompok manusia, dan antar kelompok manusia.

Interaksi sosial dalah suatu hubungan social yang dinamis antara orang perorangan, antara individu dan kelompok manusia, dan antar kelompok manusia. 1. Pengertian Interaksi Sosial Interaksi sosial dalah suatu hubungan social yang dinamis antara orang perorangan, antara individu dan kelompok manusia, dan antar kelompok manusia. 2. Proses Interaksi Sosial

Lebih terperinci

BENTUK BENTUK INTERAKSI SOSIAL

BENTUK BENTUK INTERAKSI SOSIAL BENTUK BENTUK INTERAKSI SOSIAL 1. Kimbal Young (1948) == a. Oposisi b. Kerja Sama c. Difrensiasi 2. Gillin (1951) == Proses Asosiatif dan Disosiatif 3. Tamotsu S.(1986) == Akomodasi, Ekspresi, Interaksi

Lebih terperinci

INTERAKSI SOSIAL 1. Pengertian Interaksi Sosial Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social interaction yang berarti saling

INTERAKSI SOSIAL 1. Pengertian Interaksi Sosial Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social interaction yang berarti saling INTERAKSI SOSIAL 1. Pengertian Interaksi Sosial Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social interaction yang berarti saling bertindak. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang

Lebih terperinci

PROSES SOSIAL dan INTERAKSI SOSIAL. Slamet Widodo

PROSES SOSIAL dan INTERAKSI SOSIAL. Slamet Widodo DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS TRUNOJOYO PROSES SOSIAL dan INTERAKSI SOSIAL Slamet Widodo 1 PROSES SOSIAL Cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang perorangan saling bertemu dan menentukan

Lebih terperinci

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL Proses sosial adalah cara-cara berhubungan/komunikasi apabila individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat memahami tentang arti interaksi, kontak dan komunikasi. 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK HUBUNGAN SOSIAL

BENTUK-BENTUK HUBUNGAN SOSIAL BENTUK-BENTUK HUBUNGAN SOSIAL Jenis-jenis Hubungan Sosial Hubungan antar individu Contoh: 2 orang siswa saling bertegur sapa Hubungan individu dengan kelompok Contoh: Seorang pendeta memberikan kotbah

Lebih terperinci

PROSES SOSIAL E K O N U G R O H O, S. P T, M. S C FA K U LTA S P E T E R N A K A N U N I V E R S I TA S B R AW I J AYA S E M E S T E R G A N J I L

PROSES SOSIAL E K O N U G R O H O, S. P T, M. S C FA K U LTA S P E T E R N A K A N U N I V E R S I TA S B R AW I J AYA S E M E S T E R G A N J I L PROSES SOSIAL EKO NUGROHO, S.PT, M.SC FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA SEMESTER GANJIL 2013/2014 Pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama Perubahan-perubahan dalam struktur

Lebih terperinci

Standar Kompetensi : Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi : Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik Kompetensi Dasar Konflik Sosial Judul : Konflik Sosial Standar Kompetensi : Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik Kompetensi Dasar : Menganalisis faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat

Lebih terperinci

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial 1. Proses yang Asosiatif a. Kerjasama 1) Kerukunan Tolong Menolong dan Gotongroyong 2) Bargaining : Pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa antara

Lebih terperinci

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL. IR. HJ. KHODIJAH, M.Si

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL. IR. HJ. KHODIJAH, M.Si PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL IR. HJ. KHODIJAH, M.Si Proses Sosial Adalah cara2 berhubungan yg dapt dilihat apabila orang perorangan dan kelompok2 manusia saling bertemu dan menentukan sistem,aturan,norma,dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi manusia antara lain imitasi, sugesti, simpati, identifikasi, dan empati.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi manusia antara lain imitasi, sugesti, simpati, identifikasi, dan empati. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu yang tidak bisa hidup sendiri dan juga merupakan makhluk sosial yang selalu ingin hidup berkelompok dan bermasyarakat. Dalam

Lebih terperinci

BAB V INTERAKSI SOSIAL

BAB V INTERAKSI SOSIAL BAB V INTERAKSI SOSIAL 5.1. Interaksi Sosial sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan Sosial Hubungan antar manusia, ataupun relasi-relasi sosial menentukan struktur dari masyarakatnya. Hubungan antar manusia

Lebih terperinci

MAKALAH INTERAKSI SOSIAL

MAKALAH INTERAKSI SOSIAL MAKALAH INTERAKSI SOSIAL Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Sosiologi Disusun : SUCI SARTIKA 153121017 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS PRAMITA INDONESIA TANGERANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia dilahirkan di dunia, ia telah memiliki naluri untuk berbagi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia dilahirkan di dunia, ia telah memiliki naluri untuk berbagi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak manusia dilahirkan di dunia, ia telah memiliki naluri untuk berbagi dengan sesamanya. Hubungan dengan sesamanya merupakan suatu kebutuhan bagi setiap

Lebih terperinci

PROBLEM SOSIOLOGI SET SUPERINTENSIF SBMPTN 2016 PEMBAHASAN

PROBLEM SOSIOLOGI SET SUPERINTENSIF SBMPTN 2016 PEMBAHASAN PEMBAHASAN PROBLEM SET SOSIOLOGI SUPERINTENSIF SBMPTN 2016 1. Jawaban: D Tindakan sosial (Max Weber): Masyarakat adalah produk dari tindakan individu-individu yang berbuat dalam kerangka fungsi nilai,

Lebih terperinci

MAKALAH PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

MAKALAH PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL MAKALAH PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Proses sosial merupakan aspek dinamis dari kehidupan masyarakat. Dimana di dalamnya terdapat suatu proses hubungan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES-PROSES SOSIAL

BAB IV PROSES-PROSES SOSIAL SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN SOSIOLOGI BAB IV PROSES-PROSES SOSIAL ALI IMRON, S.Sos., M.A. Dr. SUGENG HARIANTO, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

Interaksi Sosial. Lolytasari, M.Hum

Interaksi Sosial. Lolytasari, M.Hum Interaksi Sosial Lolytasari, M.Hum Interaksi sosial meruapakan suatu kajian mikro sosiologi yang mempelajari kehidupan seharihari Maksud dari mikro sosiologi adalah dimana manusia sebagai individu berinteraksi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. khusus dari interaksi sosial. Menurut Soekanto (1983: 80), berlangsungnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. khusus dari interaksi sosial. Menurut Soekanto (1983: 80), berlangsungnya 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Interaksi Sosial Interaksi Sosial dalam masyarakat merupakan syarat utama terjadinya aktivitasaktivitas sosial. Dalam bentuk lain dari proses sosial hanya merupakan

Lebih terperinci

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial beserta Status dan Peran individunya. Annisa Nurhalisa

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial beserta Status dan Peran individunya. Annisa Nurhalisa Bentuk-bentuk Interaksi Sosial beserta Status dan Peran individunya Annisa Nurhalisa Interaksi Sosial Asosiatif -> adalah bentuk interaksi sosial yang menghasilkan kerja sama. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Lebih terperinci

MODUL 5 SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.

MODUL 5 SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PERTEMUAN 5 UNIVERSITAS MERCU BUANA MODUL 5 (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. POKOK BAHASAN: Proses dan Interaksi Sosial DESKRIPSI: Materi berupa uraian tentang struktur

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Interaksi Sosial Menurut Young dan Mack (dalam Walgito 2003:57) interaksi sosial adalah hubunganhubungan sosial yang dinamis dan menyangkut

Lebih terperinci

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL [IPS]

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL [IPS] ILMU PENGETAHUAN SOSIAL [IPS] Oleh : Jaeni Supratman Contact Person : E-mail : supratjay@gmail.com ; jaenisupratman@yahoo.com Facebook : http://www.facebook.com/jaenisupratman Follow me : @jaenisupratman

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan. dan Warren, masyarakat pedesaan memiliki karakteristik sebagai berikut :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan. dan Warren, masyarakat pedesaan memiliki karakteristik sebagai berikut : BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan Seperti telah diungkap oleh berbagai literatur ciri khas desa sebagai suatu komunitas pada masa lalu selalu dikaitkan dengan kebersahajaan

Lebih terperinci

II.TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

II.TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR 7 II.TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A.Tinjauan Pustaka 1.Konsep Perubahan Sosial Menurut Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahanperubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi

Lebih terperinci

Sifat dan Bentuk Interaksi Sosial Budaya dalam Pembangunan

Sifat dan Bentuk Interaksi Sosial Budaya dalam Pembangunan Sifat dan Bentuk Interaksi Sosial Budaya dalam Pembangunan Mengapa manusia, memerlukan interaksi dengan manusia lain? 1. Sifat-sifat Interaksi Sosial Budaya dalam Kehidupan Masyarakat Interaksi adalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT Makna Individu Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisahpisahkan antara jiwa dan raganya.

Lebih terperinci

KEKUASAAN DAN WEWENANG

KEKUASAAN DAN WEWENANG KEKUASAAN DAN WEWENANG A. Pengantar Kekuasaan mempunyai peranan yang dapat menentukan nasib berjuta-juta manusia. Oleh karena itu, kekuasaan (power) sangat menarik perhatian para ahli ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR Drs. Ermansyah, M.Hum. 2013 MANUSIA DAN MASYARAKAT Selain sebagai individu, manusia juga sebagai makhluk sosial. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena: 1. Butuh orang

Lebih terperinci

Sifat Kodrat Manusia. Unsur-unsur Hakekat Manusia:

Sifat Kodrat Manusia. Unsur-unsur Hakekat Manusia: NENI KURNIAWATI Sifat Kodrat Manusia Unsur-unsur Hakekat Manusia: 1. Susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga 2. Sifat kodrat manusia terdiri atas mahluk individu dan sosial 3. Kedudukan kodrat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. orang lain dalam proses interaksi. Interaksi sosial menghasilkan banyak bentuk

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. orang lain dalam proses interaksi. Interaksi sosial menghasilkan banyak bentuk 5 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Pengertian Interaksi Sosial Manusia dalam kehidupannya tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Manusia adalah makhluk sosial yang sepanjang

Lebih terperinci

MATERI 6 BENTUK DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL

MATERI 6 BENTUK DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL MATERI 6 BENTUK DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL 1. Bentuk dan Fungsi Lembaga Sosial Pada dasarnya, fungsi lembaga sosial dalam masyarakat beraneka macam berdasarkan jenis-jenis lembaganya. Oleh karena itu, kita

Lebih terperinci

KONFLIK SOSIAL Pengertian Konflik

KONFLIK SOSIAL Pengertian Konflik KONFLIK SOSIAL 1. Pengertian Konflik Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Interaksi Sosial. Walgito (2007) mengemukakan interaksi sosial adalah hubungan antara

BAB II LANDASAN TEORI. A. Interaksi Sosial. Walgito (2007) mengemukakan interaksi sosial adalah hubungan antara 7 BAB II LANDASAN TEORI 1. Pengertian Interaksi Sosial A. Interaksi Sosial Walgito (2007) mengemukakan interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu lain, individu satu dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dengan demikian, istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan harfiah dari

BAB II LANDASAN TEORI. Dengan demikian, istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan harfiah dari BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Psikologi Sosial Kata psikologi mengandung kata psyche yang dalam bahasa Yunani berarti jiwa dan kata logos yang dapat diterjemahkan dengan kata ilmu. Dengan demikian, istilah

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SOSIOLOGI IPS BAB 4. SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIANLATIHAN SOAL BAB 4. Pemerintah. Masyarakat. Media Massa.

SMA/MA IPS kelas 10 - SOSIOLOGI IPS BAB 4. SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIANLATIHAN SOAL BAB 4. Pemerintah. Masyarakat. Media Massa. SMA/MA IPS kelas 10 - SOSIOLOGI IPS BAB 4. SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIANLATIHAN SOAL BAB 4 1. Seorang anak sebagai generasi penerus dibekali dengan keimanan, ketakwaan serta pemahaman pada nilai

Lebih terperinci

MODUL 3 FAKTOR YANG MENDASARI TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL

MODUL 3 FAKTOR YANG MENDASARI TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL MODUL 3 FAKTOR YANG MENDASARI TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL 1. Faktor yang Mendasari Terjadinya Interaksi Sosial Enam faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial: sugesti, imitasi, identifikasi, simpati,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Interaksi sosial adalah sebagai atau merupakan dasar dari proses-proses sosial,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Interaksi sosial adalah sebagai atau merupakan dasar dari proses-proses sosial, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Interaksi sosial Interaksi sosial adalah sebagai atau merupakan dasar dari proses-proses sosial, sebab tanpa adanya interaksi tidak mungkin kehidupan bersama akan terjalin.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan manusia sudah mempunyai naluri untuk hidup berkawanan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan manusia sudah mempunyai naluri untuk hidup berkawanan, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa dipisahkan dengan keberadaan manusia lainnya. Artinya dalam hidupnya antara satu dengan yang lain selalu berinteraksi,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang

I. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Latar Belakang Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang lain pada manusia ternyata sudah muncul sejak ia lahir,

Lebih terperinci

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat,

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat, BAB IV ANALISIS 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat, yang secara sadar maupun tidak telah membentuk dan melegalkan aturan-aturan yang

Lebih terperinci

Berasal dari bahasa latin karena merupakan akar dari segala bahasa

Berasal dari bahasa latin karena merupakan akar dari segala bahasa Sosiologi Socius Logos Socius : teman atau kawan yang membentuk masyarakat (Latin) Logos : Ilmu (Yunani) Berasal dari bahasa latin karena merupakan akar dari segala bahasa Saling membutuhkan karena makhluk

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL. A. Pendahuluan

SOSIOLOGI KOMUNIKASI PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL. A. Pendahuluan SOSIOLOGI KOMUNIKASI PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL A. Pendahuluan Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan

Lebih terperinci

mens wordt eerst mens door samenleving met anderen yang artinya manusia itu baru

mens wordt eerst mens door samenleving met anderen yang artinya manusia itu baru BAHAN KULIAH SISTEM HUKUM INDONESIA Match Day 3 MASYARAKAT DAN HUKUM A. Manusia dan Masyarakat Sudah menjadi kodrat bagi setiap manusia untuk hidup sebagai makhluk sosial, hidup di antara manusia lain

Lebih terperinci

SOLUSI PR ONLINE MATA UJIAN: SOSIOLOGI (KODE: S05)

SOLUSI PR ONLINE MATA UJIAN: SOSIOLOGI (KODE: S05) SOLUSI PR ONLINE MATA UJIAN: SOSIOLOGI (KODE: S05) 1. Jawaban: C Fungsi sosiologi diantaranya: Penelitian/menyediakan data Pembangunan/pengembangan Solusi pemecahan masalah 2. Jawaban: C Objek kajian sosiologi

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 6 POKOK BAHASAN

PERTEMUAN KE 6 POKOK BAHASAN PERTEMUAN KE 6 POKOK BAHASAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan pengertian nilai dengan nilai social. 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kehidupan bangsa Indonesia yang majemuk telah diakui sejak merdeka

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kehidupan bangsa Indonesia yang majemuk telah diakui sejak merdeka 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Proses Interaksi Sosial Kehidupan bangsa Indonesia yang majemuk telah diakui sejak merdeka bahkan sebelum merdeka sudah diakui sebagai bangsa yang banyak memiliki perbedaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial, yaitu makhluk yang saling membutuhkan dan saling berinteraksi. Dalam interaksi antar manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia berinteraksi dengan lingkungannya (Tirtarahardja &Sula, 2000: 105).

BAB I PENDAHULUAN. manusia berinteraksi dengan lingkungannya (Tirtarahardja &Sula, 2000: 105). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dilahirkan dengan sejumlah kebutuhan yang harus dipenuhi dan potensi yang harus dikembangkan. Dalam upaya memenuhi kebutuhannya itu maka manusia berinteraksi

Lebih terperinci

TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL

TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL II. TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL A. Konflik Istilah konflik secara etimologis berasal dari bahasa latin con yang berarti bersama dan fligere yang berarti benturan atau tabrakan. Jadi, konflik dalam

Lebih terperinci

2. Fakta Sosial. 3. Tindakan Sosial. A. Sejarah kelahiran sosiologi dan perkembangannya 1. Pengertian Sosiologi

2. Fakta Sosial. 3. Tindakan Sosial. A. Sejarah kelahiran sosiologi dan perkembangannya 1. Pengertian Sosiologi Sosiologi X EkoSos A. Sejarah kelahiran sosiologi dan perkembangannya 1. Pengertian Sosiologi Istilah sosiologi pertama kali dikemukakan oleh ahli filsafat, moralis sekaligus sosiolog berkebangsaan Perancis,

Lebih terperinci

2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN

2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bantuan dari sesama di sekitarnya, dan untuk memudahkan proses interaksi manusia

BAB I PENDAHULUAN. bantuan dari sesama di sekitarnya, dan untuk memudahkan proses interaksi manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan, manusia hidup dalam suatu ruang lingkup sosial tertentu yang menjadi wadah kehidupannya. Manusia dalam aktivitasnya setiap saat memerlukan bantuan

Lebih terperinci

INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT 1. PERTUMBUHAN INDIVIDU A. PENGERTIAN INDIVIDU Individu berasal dari kata latin, individuum artinya yang tidak terbagi. Jadi Individu merupakan suatu sebutan yang dipakai

Lebih terperinci

BAB II PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

BAB II PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL BAB II PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL 2.1 Pengantar Proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara pelbagai segi kehidupan bersama ( Selo Soemarjan, 1964). Khusus dalam mata kuliah Pengantar

Lebih terperinci

August Comte Selo Soemardjan Soelaeman Soemardi

August Comte Selo Soemardjan Soelaeman Soemardi PENGANTAR SOSIOLOGI 1. Pengertian Dasar Sosiologi berasal dari kata latin socius dan kata yunani yaitu logos. Socius berarti kawan atau teman; Logos berarti pengetahuan. Maka sosiologi berarti pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN KONSEPTUAL

BAB II PENDEKATAN KONSEPTUAL BAB II PENDEKATAN KONSEPTUAL 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Karakteristik Etnis Arab dan Etnis Sunda Kata Arab sering dikaitkan dengan wilayah Timur Tengah atau dunia Islam. Negara yang berada di wilayah Timur

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam (Yesmil anwar dan adang 2013:194) menyatakan bahwa, Interaksi. individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam (Yesmil anwar dan adang 2013:194) menyatakan bahwa, Interaksi. individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Interaksi Sosial Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih yang berperan saling mempengaruhi antara individu dan individu, antara individu dan

Lebih terperinci

Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial

Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial oleh : Ir. Agus Hasbi Noor, M.M.Pd. STKIP Siliwangi Bandung 2014 1 Manusia sebagai makhluk Individu Individu berasal dari kata in dan divided (tidak

Lebih terperinci

UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB ) a. Nama Mata Pelajaran : Sosiologi X (Wajib) b. Semester : Ganjil c. Kompetensi Dasar :

UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB ) a. Nama Mata Pelajaran : Sosiologi X (Wajib) b. Semester : Ganjil c. Kompetensi Dasar : UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB 1-02.6) 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Sosiologi X (Wajib) b. Semester : Ganjil c. Kompetensi Dasar : 3.2 Mengenali dan mengidentifikasi realitas individu, kelompok, dan

Lebih terperinci

UN SMA IPS Prediksi 1 UN SMA IPS Sosiologi

UN SMA IPS Prediksi 1 UN SMA IPS Sosiologi UN SMA IPS Prediksi 1 UN SMA IPS Sosiologi Doc. Version : 2011-06 halaman 1 01. Interaksi sosial ditandai oleh adanya... (A) tindakan sosial dengan tujuan tertentu (B) komunikasi antar individu (C) pertikaian

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar 4.2 Sistem Sosial

BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar  4.2 Sistem Sosial BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar Kebudayaan merupakan proses dan hasil dari kehidupan masyarakat. Tidak ada mayarakat yang tidak menghasilkan kebudayaan, hanya saja kebudayaan yang dimiliki masyarakat

Lebih terperinci

Pengertian Komunikasi

Pengertian Komunikasi Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang

Lebih terperinci

IV SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN

IV SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN Sosialisasi IV SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN sebagai proses belajar bagi seseorang atau sekelompok orang selama hidupnya untuk mengenali pola-pola hidup, nilai-nilai dan norma sosial agar ia

Lebih terperinci

BAB II MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE SENTENCE PADA MATERI HUBUNGAN SOSIAL MATA PELAJARAN IPS

BAB II MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE SENTENCE PADA MATERI HUBUNGAN SOSIAL MATA PELAJARAN IPS BAB II MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE SENTENCE PADA MATERI HUBUNGAN SOSIAL MATA PELAJARAN IPS A. Model Pembelajaran Complete Sentence 1. Pengertian Complete Sentence Pada dasarnya model pembelajaran Complete

Lebih terperinci

MATERI 9 PERILAKU MENYIMPAG SEBAGAI BENTUK PELANGGARAN TERHADAP NILAI DAN NORMA

MATERI 9 PERILAKU MENYIMPAG SEBAGAI BENTUK PELANGGARAN TERHADAP NILAI DAN NORMA MATERI 9 PERILAKU MENYIMPAG SEBAGAI BENTUK PELANGGARAN TERHADAP NILAI DAN NORMA 1. Penyimpangan Sosial sebagai bentuk Pelanggaran terhadap Nilai dan Norma Sosial Pada dasarnya, segala perilaku yang melanggar

Lebih terperinci

Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT Saudara mahasiswa, kita berjumpa kembali dalam kegiatan Tutorial Online yang ketiga untuk

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 10 Fakultas Ilmu Komunikasi SOSIOLOGI KOMUNIKASI MEDIA MASSA DAN PROSES SOSIALISASI Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran http://mercubuana.ac.id PENGERTIAN SOSIALISASI Sosialisasi

Lebih terperinci

TUGAS SOSIOLOGI KEAS X PK MAN 1 SURAKARTA MATERI : NILAI DAN NORMA SOSIAL

TUGAS SOSIOLOGI KEAS X PK MAN 1 SURAKARTA MATERI : NILAI DAN NORMA SOSIAL TUGAS SOSIOLOGI KEAS X PK MAN 1 SURAKARTA Petunjuk : 1. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan cara memilih jawaban yang paling tepat diantara huruf a, b, c,d atau e serta mengisi soal essay 2. Lembar

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 7 POKOK BAHASAN

PERTEMUAN KE 7 POKOK BAHASAN PERTEMUAN KE 7 POKOK BAHASAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian norma sosial, terbentuknya norma sosial, ciri-ciri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara memiliki beragam norma, 1 moral, 2 dan etika 3 yang menjadi pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang berbeda-beda

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.5.1 Interaksi Sosial Salah satu sifat manusia adalah keinginan untuk hidup bersama dengan manusia lainnya. Dalam hidup bersama antara manusia dan manusia atau manusia dan kelompok

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Dalam bagian ini, akan diuraikan simpulan dan saran berdasarkan hasil analisis temuan dan pembahasan dalam penelitian yang diuraikan berdasarkan fokus pertanyaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai suku, ras, adat istiadat, bahasa, budaya, agama, serta kepercayaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai suku, ras, adat istiadat, bahasa, budaya, agama, serta kepercayaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk yang terdiri dari berbagai suku, ras, adat istiadat, bahasa, budaya, agama, serta kepercayaan. Fenomena tersebut,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam

I. PENDAHULUAN. Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak (baik yang dilahirkan ataupun diadopsi). Menurut

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL UTS GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL UTS GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Mata Pelajaran : PKN Kelas : VII (Tujuh) Hari, tanggal : Rabu, 29 Oktober 2008 Waktu : 60 menit DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL UTS GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 PETUNJUK UMUM: 1. Tulis nama,

Lebih terperinci

Norma Dalam Kehidupan Masyarakat

Norma Dalam Kehidupan Masyarakat Norma Dalam Kehidupan Masyarakat Pengertian Norma adalah pedoman perilaku untuk melangsungkan kehidupan bersama-sama dalam suatu kelompok masyarakat. Norma dapat juga diartikan sebagai petunjuk atau patokan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kolektif bagi tujuan-tujuan kolektif. Politik juga melekat dalam lingkungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. kolektif bagi tujuan-tujuan kolektif. Politik juga melekat dalam lingkungan hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Politik adalah aspek dari semua perbuatan yang berkenaan dengan usaha kolektif bagi tujuan-tujuan kolektif. Politik juga melekat dalam lingkungan hidup manusia,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut H.R. Otje Salman Soemadingrat (2002:173) perkawinan adalah implementasi perintah Tuhan yang melembaga dalam masyarakat untuk membentuk rumah tangga dalam ikatan-ikatan kekeluargaan,

Lebih terperinci

MATERI 1 HAKIKAT PERILAKU MENYIMPAG

MATERI 1 HAKIKAT PERILAKU MENYIMPAG MATERI 1 HAKIKAT PERILAKU MENYIMPAG 1. Hakekat Perilaku Menyimpang Sebelum masuk ke dalam materi perubahan sosial budaya, saudara dapat menyaksikan video terkait dengan perilaku menyimpang di masyarakat,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehingga konflik bersifat inheren artinya konflik akan senantiasa ada dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehingga konflik bersifat inheren artinya konflik akan senantiasa ada dalam BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Konflik Konflik merupaka gejala sosial yang hadir dalam kehidupan sosial, sehingga konflik bersifat inheren artinya konflik akan senantiasa ada dalam setiap ruang dan waktu,

Lebih terperinci

STUDI MASYARAKAT INDONESIA

STUDI MASYARAKAT INDONESIA STUDI MASYARAKAT INDONESIA 1. Prinsip Dasar Masyarakat Sistem Sistem kemasyarakatan terbentuk karena adanya saling hubungan di antara komponenkomponen yang terdapat di dalam masyarakat yang bersangkutan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyusun sebuah karya ilmiah sangat diperlukankajian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyusun sebuah karya ilmiah sangat diperlukankajian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan yang Relevan Dalam menyusun sebuah karya ilmiah sangat diperlukankajian pustaka.kajian pustaka adalah paparan atau konsep-konsep yang mendukung pemecahan masalah

Lebih terperinci

10. Kunci : A Pembahasan : Dalam proses interaksi sosial maka harus melibatkan 2 orang atau lebih, dimana dari kedua belah pihak ada yang memberikan s

10. Kunci : A Pembahasan : Dalam proses interaksi sosial maka harus melibatkan 2 orang atau lebih, dimana dari kedua belah pihak ada yang memberikan s SOSIOLOGI 1. Kunci : D Pembahasan; metode yang digunakan oleh sosiolog tersebut adalah metode kualitatif Karena menggunakan data hasil wawancara yang tidak berbentuk angka 2. Kunci : C Pembahasan : Contoh

Lebih terperinci

PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT

PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT INTERAKSI SOSIAL DAN PERUBAHAN SOSIAL PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT 1. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial 2. Manusia berada di dalam sistem

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. makhluk lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari pasti mengalami apa itu proses. dalam kehidupan sosial (Soekanto, 1996: 140).

II. KAJIAN PUSTAKA. makhluk lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari pasti mengalami apa itu proses. dalam kehidupan sosial (Soekanto, 1996: 140). II. KAJIAN PUSTAKA 1.1 Interaksi Sosial Manusia merupakan makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Manusia dilahirkan dimuka bumi ini untuk saling bersosialisasi dengan makhluk

Lebih terperinci

Nilai & Norma DORIS FEBRIYANTI M,SI

Nilai & Norma DORIS FEBRIYANTI M,SI Nilai & Norma DORIS FEBRIYANTI M,SI NILAI SOSIAL DALAM MASYARAKAT Nilai sosial dalah segala sesuatu pandangan yang dianggap baik dan benar oleh suatu lingkungan masyarakat yang kemudian dipedomani sebagai

Lebih terperinci

komunikasi. Menurut Soerjono Soekanto (2005: 67)

komunikasi. Menurut Soerjono Soekanto (2005: 67) 26 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka Sesuai dengan penelitian saya ini, maka akan dipaparkan hal-hal yang berhubungan dengan interaksi sosial khususnya mengenai bentuk interaksi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 1. Pengertian Kebudayaan

BAB II KAJIAN TEORI 1. Pengertian Kebudayaan BAB II KAJIAN TEORI 1. Pengertian Kebudayaan Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddi atau akal. Kebudayaan dapat diartikan: hal-hal yang bersangkutan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompok-kelompok

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompok-kelompok BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial (yang juga dapat dinamakan proses sosial) karena interaksi merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

BAB II INTERAKSI SOSIAL

BAB II INTERAKSI SOSIAL BAB II INTERAKSI SOSIAL A. Pengertian Barangkali sudah menjadi hukum alam yang tidak dapat kita pungkiri, bahwa kehidupan individu tidak akan lepas dari situasi lingkungannya. Tegasnya, individu itu tidak

Lebih terperinci

Karakteristik yang harus dimiliki pendidik dalam melaksanakan tugasnya untuk mendidik, yaitu:

Karakteristik yang harus dimiliki pendidik dalam melaksanakan tugasnya untuk mendidik, yaitu: II. Faktor Pendidik Pendidik adalah orang yang memikul tanggung jawab untuk mendidik. Pendidik meliputi orang dewasa, guru, orang tua, pemimpin masyarakat dan pemimpin agama. Karakteristik yang harus dimiliki

Lebih terperinci

KONSEP INTERAKSI KOMUNIKASI PENDAHULUAN

KONSEP INTERAKSI KOMUNIKASI PENDAHULUAN KONSEP INTERAKSI KOMUNIKASI PENDAHULUAN Keterampilan berkomunikasi merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap individu. Melalui komunikasi individu akan merasakan kepuasan, kesenangan atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Sosialisasi Anak Prasekolah 1. Pengertian Sosialisasi Sosialisasi menurut Child (dalam Sylva dan Lunt, 1998) adalah keseluruhan proses yang menuntun seseorang, yang

Lebih terperinci

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB IRA PURWITASARI S.SOS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB IRA PURWITASARI S.SOS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA Akulturasi merupakan proses social yang timbul apabila sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsure-unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga unsure-unsur asing itu lambat

Lebih terperinci

SOSIOLOGI X SOSIALISASI TAHUN PELAJARAN STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR TUJUAN PEMBELAJARAN

SOSIOLOGI X SOSIALISASI TAHUN PELAJARAN STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR TUJUAN PEMBELAJARAN YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kemandirian. tergantung pada orangtua dan orang-orang yang berada dilingkungannya hingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kemandirian. tergantung pada orangtua dan orang-orang yang berada dilingkungannya hingga 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemandirian 1. Pengertian Kemandirian Setiap manusia dilahirkan dalam kondisi yang tidak berdaya, ia akan tergantung pada orangtua dan orang-orang yang berada dilingkungannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Komunikasi 1. Definisi Komunikasi Secara etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu communication, yang akar katanya adalah communis, tetapi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna di dalam memperhatikan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna di dalam memperhatikan dan 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Interaksi Sosial Pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna di dalam memperhatikan dan mempelajari berbagai masalah masyarakat. Seperti di Indonesia dapat

Lebih terperinci