BAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam (Yesmil anwar dan adang 2013:194) menyatakan bahwa, Interaksi. individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok.
|
|
- Ivan Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Interaksi Sosial Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih yang berperan saling mempengaruhi antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok. Menurut Maryati dan Suryawati dalam (Yesmil anwar dan adang 2013:194) menyatakan bahwa, Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok. Interaksi sosial merupakan proses setiap orang menjalin kontak dan berkomunikasi dan saling mempengaruhi dalam pikiran maupun tindakan. Sebagai pondasi dengan sebuah tindakan yang didasarkan pada norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan dalam masyarakat. Berlangsungnya interaksi sosial dengan baik jika aturan-aturan dan nilai-nilai dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran dari masing-masing, maka proses sosial pun tidak akan berjalan dengan yang diharapkan dan merupakan bentuk dari proses sosial karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Bentuk lain dari proses sosial hanya merupakan bentuk-bentuk khusus interaksi sosial. 14
2 1. Ciri-ciri interaksi sosial 1) Jumlah pelaku dua orang atau lebih. 2) Adanya komunikai antarpelaku dengan menggunakan simbol atau lambang. 3) Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa sekarang, dan masa mendatang. 4) Adanya tujuan yang hendak dicapai sebagai hasil dari interaksi tersebut. 2. Syarat terjadinya interaksi Agar interaksi sosial dapat terjadi, dibutuhkan beberapa syarat. Menurut Ibid dalam (Soerjono Soekanto 2007:55) seperti syarat terjadinya interaksi sosial adalah sebagai berikut. a. Kontak Sosial : Kata kontak berasal dari kata con atau cum (Bahasa Latin: bersama-sama) dan tango (Bahasa Latin: menyentuh). Jadi, secara harfiah kontak artinya adalah sama-sama menyentuh. Secara fisik kontak sosial baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah. Akan tetapi, sebagai gejala sosial tidak harus berarti suatu hubungan badaniah. Karena seseorang dapat mengadakan hubungan dengan pihak lain tanpa saling menyentuh seperti saat saling menyapa 15
3 dan berbicara dengan menggunakan bahasa isyarat. Kontak sosial adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjdinya interaksi sosial dan masing-masing pihak saling bereaksi meski tidak harus bersentuhan secara fisik. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu kontak antar individu, kontak antar individu dengan kelompok, dan kontak antar kelompok. b. Komunikasi : berasal dari kata communicare (Bahasa Latin: berhubungan). Jadi, secara harfiah komunikasi adalah berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Pada kontak sosial pengertiannya lebih ditekankan kepada orang atau kelompok yang berinteraksi, sedangkan komunikasi lebih ditekankan kepada bagaimana pesannya itu diproses. Komunikasi muncul setelah kontak berlangsung (ada kontak belum tentu terjadi komunikasi). Komunikasi memiliki maksud yang luas dibandingkan dengan kontak, karena komunikasi dapat memiliki dan menimbulkan beberapa penafsiran yang berbeda-beda. Seperti tersenyum dapat ditafsirkan sebagai penghormatan atau ejekan terhadap seseorang. 16
4 3. Faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi sosial berikut Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada beberapa faktor a. Sugesti adalah pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan dan mempengaruhi tanpa berpikir panjang. Sugesti biasanya dilakukan oleh orang yang berwibawa, mempunyai pengaruh besar, atau terkenal dalam masyarakat. b. Imitasi adalah tindakan atau usaha untuk meniru tindakan orang lain sebagai tokoh idealnya. Imitasi cenderung secara tidak disadari dilakukan oleh seseorang. c. Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi mengakibatkan terjadinya pengaruh yang lebih dalam dari sugesti dan imitasi karena identifikasi dilakukan oleh seseorang secara sadar. d. Simpati adalah suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada orang lain. Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang atau sekelompok orang atau suatu lembaga formal pada saat-saat khusus. e. Empati adalah kemampuan mengambil atau memainkan peranan secara efektif dan seseorang atau orang lain dalam konsidi yang sebenar-benarnya, seolah-olah ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain tersebut seperti rasa senang, sakit, susah, dan bahagia. 17
5 Empati hampir mirip dengan sikap simpati. Perbedaannya, sikap empati lebih menjiwai atau lebih terlihat secara emosional. f. Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu yang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh tanggung jawab. Tidak selamanya interaksi berjalan sesuai dengan rencana. Kontak sosial yang berlangsung kadang-kadang dapat berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan, namun sebaliknya suatu interaksi akan mengalami gangguan dan bahkan terhenti seandainya terjadi hal-hal berikut: a) Subjek-subjek yang terlibat dalam interaksi tidak mempunyai harapan lagu untuk mencapai tujuan. b) Interaksi yang terjadi tidak lagi bermanfaat atau tidak mendatangkan keuntungan. c) Tidak adanya adaptasi atau penyesuaian antara pihak-pihak yang saling berinteraksi. d) Salah satu pihak atau keduanya tidak bersedia lagi mengadakan interaksi. 18
6 4. Bentuk-bentuk interaksi a. asosiatif asosiatif terdiri dari kerjasama (coorperation), akomodasi (acomodation). kerjasama disini dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiaanya. Proses asosiatif terbagi ke dalam tiga bentuk khusus yakni : 1. Akomodasi yaitu suatu proses dalam hubungan sosial yang sama artinya dengan pengertian adaptas yang menunjuk pada suatu proses dimana makhluk hidup menyesuaikan dirinya lingkungan. 2. Asimilasi yaitu proses sosial dalam taraf lanjut yang ditandai dengan adanya usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-peroeang atau kelompok-kelompok manusia yang meliputi usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak,sikap, dan proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama. 3. Akulturasi yaitu proses sosial dalam masyarakat yang terdapat unsur kebudayaan baru yang timbul sebagai akibat pergaulan orang-orang ari kelompok sosial lainnya. 19
7 b. Disasosiatif disasosiatif terdiri dari persaingan (competition), dan kontravensi (contravention), dan pertentangan (conflict). persaingan diartikan sebagai suatu proses sosial dimana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian (baik perorangan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atay dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Sedangkan kontravensi (contravension) merupakan proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertikaian. Dalam bentuknya ang murni, kontravensi merupakan sikap mental yang tersembunyi terhadap orang-orang lain atau terhadap unsure-unsur kebudayaan suatu golongan tertentu. Sikap yang tersembunyi tersebut dapat berubah menjadi suatu kebencian taoi tidak sampai menjadi pertentangan. Selain itu terdapat pertikain atau pertentangan (conflict) yang merupakan suatu proses sosial Dimana individu maupun kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuammya denagn jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan. 20
8 2.2. Multikultural Multikulturalisme berasal dari kata multi yang berarti jamak, banyak, Cultural yang berarti budaya dan isme yang berati paham atau aliran. Multiulturalisme adalah sebuah filosofi terkadang ditafsirkan sebagai ideologi yang menghendaki adanya persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan dengan hak dan status sosial kebudayaan dan status sosial politik yang sama dalam masyarakat modern. Istilah ini juga digunakan untuk menjelaskan pandangan seseorang tentang ragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap adanya keragaman, dan berbagai macam budaya (multikultural) yang ada dalam kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan politik yang mereka anut. Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri dari beragam suku bangsa dan budaya, masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih kelompok yang secara kultural dan ekonomi yang terpisah-pisah serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda satu dengan yang lain. Jadi, dapat disimpulkan bahwa masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri atas banyak struktur kebudayaan. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya suku bangsa yang memilik struktur budaya sendiri yang berbeda dengan budaya suku bangsa yang lainnya. Sehingga masyarakat multikultural dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang tinggal dan hidup menetap di suatu tempat yang memiliki kebudayaan dan ciri khas tersendiri yang mampu membedakan antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain. 21
9 Setiap masyarakat akan menghasilkan kebudayaannya masing-masing yang akan menjadi ciri khas bagi masyarakat tersebut. Sikap multikultural merupakan sikap yang terbuka pada perbedaan, mereka yang memiliki sikap multikultural berkeyakinan: perbedaan bila tidak dikelola dengan baik memang bisa menimbulkan konflik, namun bila kita mampu mengelolanya dengan baik maka perbedaan justru memperkaya dan bisa sangat produktif. 1. Keberadaan masyarakat multikultural Tidak dapat dipisahkan dari berkembangnya konsep multikulturalisme yang mencakup sedikitnya tiga unsur yaitu: a) Terkait dengan kebudayaan. b) Merujuk kepada pluralitas (keragaman) kebudayaan, dan c) Cara tertentu untuk menanggapi pluralitas tersebut. 2. Karakteristik Masyarakat Multikultural Pada masyarakat multikultural, individu maupun kelompok dari berbagai budaya dan suku bangsa hidup dalam kesatuan sosial tanpa kehilangan jati diri budaya dan suku bangsanya meskipun tetap ada jarak. Masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang kelompok suku bangsa dan budayanya berada dalam kesetaraan derajat dan toleransi sejati. Adapun karakteristik masyarakat multikultural adalah sebagai berikut: a) Dalam masyarakat multikultural, tiap tiap budaya bersifat otonom. b) Masyarakat multikultural dalam perkembangannya akan 22
10 bersinggungan dengan konsep hidup bersama untuk mencari kehidupan bersama. c) Adanya semangat untuk hidup berdampingan secara damai (peaceful coexistence) dalam perbedaan kultur yang ada, baik secara individual maupun secara kelompok dan masyarakat. d) Dikembangkannya toleransi, saling memahami, dan menghargai perbedaan yang ada. e) Terkait dengan upaya pencapaian civility (keadaban), yang amat esensial bagi terwujudnya demokrasi yang berkeadaban dan keadaban yang demokratis. 2.3.Teori Interaksionis Simbolik Interaksionis simbolik adalah suatu hubungan yang terjadi secara alami antara manusia dalam masyarakat dan hubungan masyarakat dengan individu. Interaksi yang terjadi antar individu berkembang melalui simbol-simbol yang mereka ciptakan. Realitas sosial merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi pada beberapa individu dalam masyarakat. Interaksi yang dilakukan antar individu itu berlangsung secara sadar. Interaksi simbolik juga berkaitan dengan gerak tubuh, antara lain suara atau vocal, gerakan fisik, ekspresi tubuh, yang semuanya itu mepunyai maksud yang disebut dengan simbol. Menurut mead orang tak hanya menyadari orang lain tetapi juga mampu menyadari dirinya sendiri. Dengan demikian orang tidak hanya berinteraksi dengan orang lain, tetapi secara simbolis dia juga berinteraksi dengan dirinya 23
11 sendiri. Interaksionis simbolik dilakukan dengan menggunakan bahasa, sebagai satu-satunya symbol yang terpenting, dan melalui isyarat. Simbol bukan merupakan fakta-fakta yang sudah jadi, symbol berada dalam proses kontinu. Proses penyampaian makna inilah yang merupakan subject matter dari sejumlah analisa kaum interaksionis simbolik. Dalam interaksi orang belajar memahami simbol-simbol konvesional dan dalam suatu pertandingan mereka belajar menggunakannya sehingga mampu memahami aktor-aktor lainnya. Bagi blumer dalam (Margaret M. Poloma 2010 : 2) interaksionis simbolik bertumpu pada tiga premis : 1) Manusia bertindak terhadap sesuatu berdasarkan makna-makna yang ada pada sesuatu itu bagi mereka. 2) Makna tersebut berasa dan interaksi sosial seseorang dengan orang lain 3) Makna-makna tersebut disempurnakan di saat proses interaksi sosial berlangsung Keistimewaan pendekatan kaum interaksionis simbolik ialah manusia dilihat saling menafsirkan atau membatasi masing-masing tindakan itu menurut mode stimulus-respon. Seseorang tidak langsung member respon pada tindakan orang lain, tetapi didasari oleh pengertian yang diberikan kepada tindakan itu. Manusia 24
12 mempunyai kemampuan untuk menciptakan dan memanipulasi simbol-simbol dan diperlukan kemampuan untuk komunikasi antarpribadi dan pikiran subjektif. Kemampuan manusia menggunakan simbol suara yang dimengerti bersama memungkinkan perluasan dan penyempurnaan komunikasi jauh melebihi apa yang mungkin melalui isyarat fisik saja (Wirawan, 2012; 124). Seperti masyarakat di Kelurahan Polonia, dimana dengan berkomunikasi mereka akan menggunakan simbol-simbol etnis mereka masing-masing dan menunjukkan identitas mereka dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya. 2.4.Adaptasi Sosial Budaya Dalam proses kehidupan manusia sebagai anggota masyarakat, individu tidak dapat begitu saja melakukan tindakan yang di anggap sesuai dengan dirinya, karena individu tersebut mempunyai lingkungan diluar dirinya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan tersebut mempunyai aturan berupa norma-norma yang membatasi tingkah laku individu dan proses penyesuaian tersebut merupakan proses adaptasi sosial. Soerjono soekonto (2007: 10) memberikan beberapa batasan pengertian adaptasi sosial, yaitu : 1. Proses mengatasi halangan-halangan dari lingkungan 2. Penyesuaian terhadap norma-norma untuk menyalurkan ketegangan 3. Proses perubahan untuk menyesuaikan dengan situasi yang berubah 4. Mengubah agar sesuai dengan kondisi yang diciptakan 25
13 5. Memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk kepentingan lingkungan 6. Penyesuaian budaya dan aspek lainnya sebagai hasil seleksi ilmiah Salah satu bentuk adaptasi sosial tersebut adalah adaptasi budaya yang terdiri dari dua kata yang masing-masing makna yakni, kata adaptasi dan budaya, adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik. Sedangkan budaya atau kebudayaan adalah segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Dengan kata lain kebudyaan mencakup segala yang di dapat atau yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif. Artinya mencakup segala cara-cara atau pola pikir, merasakan dan bertindak. Dalam masyarakat, adaptasi sosial budaya dimulai melalui penyesuaian cara hidup dengan lingkungan sekitarnya yang memiliki perbedaan secara adat istiadat, bahasa dan agama yang berbeda. Dimana dalam adaptasi sosial budaya terdapat nilai dan norma sosial dalam tata cara bagaimana masyarakat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Seperti pada masyarakat Kelurahan Polonia yang tempat tinggal mereka berada di lingkungan yang memiliki berbagai macam etnis sehingga masyarakat harus mampu untuk menyesuaikan diri mereka dengan lingkungan yang berbeda etnis tersebut dan dapat diterima dengan baik oleh lingkungannya. 26
14 2.5.Kelompok Sosial Individu sebagai makhluk sosial tidak bisa dihindarkan dengan interaksi sosial, di lain pihak individu juga tidak dapat dilepaskan dari situasi dimana ia berada dan situasi ini sangat berpengaruh terhadap kelompok yang terbentuk akibat situasi tersebut. Secara sosiologis istilah kelompok mempunyai pengertian sebagai suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai hubungan dan berinteraksi, dimana dapat mengakibatkan tumbuhnya perasaan untuk bersama. Kelompok sosial tersebut memiliki kehidupan bersama dalam himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang umumnya secara fisik relative kecil yang hidup secara guyub (santosa 1999: 43). Hubungan tersebut antara lain menyangkut kaitan timbal balik yang saling pengaruh-mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling tolong menolong. Berikut beberapa persyaratan tertentu, antara lain : 1. Adanya kesadaran pada setiap anggota kelompok bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan. 2. Ada hubungan timbal-balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya. 3. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antar mereka bertambah erat, yang dapat merupakan nasib yang sama, kepentingan bersama, tujuan yang sama, ideology politik yang sama dan lain-lain. 27
15 Tentunya faktor mempunyai musuh bersama misalnya dapat pula menjadi faktor pengikat/pemersatu. 4. Berstruktur, berkasidah dan mempunyai pola perilaku. 5. Bersistem dan berproses Berdasarkan interaksi sosial agar ada pembagian tugas, struktur dan norma yang ada, kelompok sosial dapat dibagi menjadi beberapa macam, antara lain: 1. Kelompok primer : merupakan kelompok yang di dalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan. Kelompok primer merupakan sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang acapkali berkomunikasi dengan yang lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara. Misalnya, keluarga, kawan sepermainan, kelompok agama dan lainnya. 2. Kelompok sekunder : merupakan kelompok yang terdiri dari banyak orang, bersama siapa hubungannya tidak perlu berdasarkan pengenalan secara pribadi dan sifatnya tidak begitu langgeng. Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektif. 3. Kelompok formal : pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi. 28
16 4. Kelompok informal : merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotaan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok. Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati. Misalnya kelompok arisan dan sebagainya. 2.6.Etnisitas -Teori Max Weber Tentang Etnisitas Dalam bahasa popular etnik adalah kumpulan masyarakat yang mendiami sebuah wilayah yang memiliki identitas dan kebiasaan tersendiri dan berbeda dengan masyarakat lainnya. Istilah etnik menunjuk pada suatu kelompok tertentu yang karena kesamaan ras, agama, asal-usul bangsa, ataupun kombinasi dari kategori tersebut terikat pada sistem nilai budayanya. Dari pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa etnis adalah sekumpulan manusia yang memiliki kesamaan ras, adat, agama, bahasa, keturunan dan memiliki sejarah yang sama sehingga mereka memiliki keterikatan sosial sehingga mampu menciptakan sebuah sistem budaya dan mereka terikat didalamnya. Kelompok etnik pada umumnya dipahami sebagai suatu populasi orang atau penduduk yang memiliki ciri-ciri yaitu : 1) Secara biologis mampu berkembang biak dan bertahan 29
17 2) Mempunyai nilai-nilai budaya yang sama dan sadar akan rasa kebersamaan dalam suatu bentuk budaya 3) Membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri, dan 4) Menentukan ciri kelompoknya sendiri yang diterima oleh kelompok lain dan dapat dibedakan dari kelompok populasi lain. Secara eksplinsif, weber terlibat dengan hubungan etnis dan menyediakan beberapa model yang terintegrasi dan koheren untuk penjelasan hubungan antar etnik, model-model itu adalah sebagai berikut : 1. Etnisitas sebagai bentuk dari status kelompok. Weber mendefisikan kelompok etnis sebagai kelompok yang menyuguhkan kepercayaan subjektif di dalam keturunan mereka karena adanya tipe fisik yang mirip. Hal yang krusial dari prinsip ini adalah etnisitas ada hanya ada didasar dari kepercayaan kelompok tertentu. Klalu etnisitas berakar di dalam satu kepercayaan yang mahakuasa. Selain itu, etnisitas ternyata diperkuat dan di tegaskan di ranah kultural atau kessamaan fisik atau pada dasar dari pembagian ingatan bersama. 2. Etnisitas sebagai mekanisme dari terpaan monopolistic sosial. Status kelompok seering berjalan pada basis terpaan sosial dimana posisi monopolistic mereka secara teratur dipakai untuk mencegah orangorang yang bukan anggota kelompok daei memperoleh keuntungan simbolik atau material dari kelompok mereka. 30
18 3. Keragaman bentuk etnik dari organisasi sosial. Meskipun sebagian besar mereka beroperasi sebagai status kelompok, kelompok etnis dapat menggunakan bentuk kelas, kasta dan tanah. Weber sangat tertarik dengan adanya fenomena kasta etnis, dimana kelompok, perbedaan kasta jauh lebih kaku dan mendekati kelompok sosial 4. Etnisitas dan mobilisasi politik. weber mendefenisikan etnisitas dalam istilah dinamika aktivitas politik. menurutnya, eksistensi dari komunitas politik merupakan prasyarat bagi perilaku kelompok etnis. Kesadaran kelompok terutama dibentuk oleh pengelaman politik secara umum, bukan dengan common descent. Dilihat dari empat prinsip utama diatas,status kelompok merupakan hal yang paling sering menjelskan kelompok etns. Status kelompok etnis membuat orangorang percaya bahwa mereka sama dari segi kultur, common descent, serta bahasa. Tak hanya itu, mereka juga percaya bahwa semua itu adalah milik mereka. Contohnya ada disekitar kita, bila ada seseorang berbicara sunda, kita bisa menduga kalau ia berasal dari suku sunda. 31
Interaksi sosial dalah suatu hubungan social yang dinamis antara orang perorangan, antara individu dan kelompok manusia, dan antar kelompok manusia.
1. Pengertian Interaksi Sosial Interaksi sosial dalah suatu hubungan social yang dinamis antara orang perorangan, antara individu dan kelompok manusia, dan antar kelompok manusia. 2. Proses Interaksi Sosial
Lebih terperinciINTERAKSI SOSIAL 1. Pengertian Interaksi Sosial Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social interaction yang berarti saling
INTERAKSI SOSIAL 1. Pengertian Interaksi Sosial Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social interaction yang berarti saling bertindak. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi manusia antara lain imitasi, sugesti, simpati, identifikasi, dan empati.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu yang tidak bisa hidup sendiri dan juga merupakan makhluk sosial yang selalu ingin hidup berkelompok dan bermasyarakat. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia dilahirkan di dunia, ia telah memiliki naluri untuk berbagi dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak manusia dilahirkan di dunia, ia telah memiliki naluri untuk berbagi dengan sesamanya. Hubungan dengan sesamanya merupakan suatu kebutuhan bagi setiap
Lebih terperinciSosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup & Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi serta Struktur dan Proses Sosial
Sosiologi Komunikasi Ruang Lingkup & Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi serta Struktur dan Proses Sosial Manusia Sebagai Makhluk Sosial Makhluk Spiritual Manusia Makhluk individual Makhluk Sosial Manusia
Lebih terperinciBAB II TINJAUN PUSTAKA. socialnya (action theory), yaitu mengenai tindakan yang dilakukan seseorang
BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1 Teori Interaksi Simbolik Untuk mempelajari interaksi sosial digunakan suatu pendekatan yang di kenal dengan pendekatan interaksional simbolik. Salah satu tokoh pelopor teori
Lebih terperincikomunikasi. Menurut Soerjono Soekanto (2005: 67)
26 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka Sesuai dengan penelitian saya ini, maka akan dipaparkan hal-hal yang berhubungan dengan interaksi sosial khususnya mengenai bentuk interaksi
Lebih terperinciPROSES SOSIAL dan INTERAKSI SOSIAL. Slamet Widodo
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS TRUNOJOYO PROSES SOSIAL dan INTERAKSI SOSIAL Slamet Widodo 1 PROSES SOSIAL Cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang perorangan saling bertemu dan menentukan
Lebih terperinciPERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN
PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat memahami tentang arti interaksi, kontak dan komunikasi. 2. Mahasiswa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. sesamanya karena untuk mencapai kebutuhan-kebutuhannya yang dikehendaki
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Interaksi Sosial Manusia sebagai makhluk sosial akan selalu berinteraksi dengan sesamanya karena untuk mencapai kebutuhan-kebutuhannya yang dikehendaki bergantung bantuan dari
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. sehingga konflik bersifat inheren artinya konflik akan senantiasa ada dalam
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Konflik Konflik merupaka gejala sosial yang hadir dalam kehidupan sosial, sehingga konflik bersifat inheren artinya konflik akan senantiasa ada dalam setiap ruang dan waktu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilahirkan manusia sudah mempunyai naluri untuk hidup berkawanan, sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa dipisahkan dengan keberadaan manusia lainnya. Artinya dalam hidupnya antara satu dengan yang lain selalu berinteraksi,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Interaksi Sosial Menurut Young dan Mack (dalam Walgito 2003:57) interaksi sosial adalah hubunganhubungan sosial yang dinamis dan menyangkut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia berinteraksi dengan lingkungannya (Tirtarahardja &Sula, 2000: 105).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dilahirkan dengan sejumlah kebutuhan yang harus dipenuhi dan potensi yang harus dikembangkan. Dalam upaya memenuhi kebutuhannya itu maka manusia berinteraksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberagaman etnik yang ada di Indonesia dapat menjadi suatu kesatuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberagaman etnik yang ada di Indonesia dapat menjadi suatu kesatuan apabila ada interaksi sosial yang positif, diantara setiap etnik tersebut dengan syarat kesatuan
Lebih terperinciPROSES SOSIAL E K O N U G R O H O, S. P T, M. S C FA K U LTA S P E T E R N A K A N U N I V E R S I TA S B R AW I J AYA S E M E S T E R G A N J I L
PROSES SOSIAL EKO NUGROHO, S.PT, M.SC FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA SEMESTER GANJIL 2013/2014 Pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama Perubahan-perubahan dalam struktur
Lebih terperinciII.TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
7 II.TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A.Tinjauan Pustaka 1.Konsep Perubahan Sosial Menurut Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahanperubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
Lebih terperinciBAB V INTERAKSI SOSIAL
BAB V INTERAKSI SOSIAL 5.1. Interaksi Sosial sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan Sosial Hubungan antar manusia, ataupun relasi-relasi sosial menentukan struktur dari masyarakatnya. Hubungan antar manusia
Lebih terperinciPRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT
INTERAKSI SOSIAL DAN PERUBAHAN SOSIAL PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT 1. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial 2. Manusia berada di dalam sistem
Lebih terperinciAugust Comte Selo Soemardjan Soelaeman Soemardi
PENGANTAR SOSIOLOGI 1. Pengertian Dasar Sosiologi berasal dari kata latin socius dan kata yunani yaitu logos. Socius berarti kawan atau teman; Logos berarti pengetahuan. Maka sosiologi berarti pengetahuan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. 1. Tipe - tipe Interaksi Sosial menurut James S. Coleman
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka 1. Tipe - tipe Interaksi Sosial menurut James S. Coleman Menurut Soekanto dalam Abdulsyani, 2007:39 menyatakan hal yang terpenting didalam sebuah
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN KONSEPTUAL
BAB II PENDEKATAN KONSEPTUAL 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Karakteristik Etnis Arab dan Etnis Sunda Kata Arab sering dikaitkan dengan wilayah Timur Tengah atau dunia Islam. Negara yang berada di wilayah Timur
Lebih terperinciMAKALAH INTERAKSI SOSIAL
MAKALAH INTERAKSI SOSIAL Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Sosiologi Disusun : SUCI SARTIKA 153121017 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS PRAMITA INDONESIA TANGERANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu negara multikultural terbesar di dunia. Menurut (Mudzhar 2010:34)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah bangsa yang majemuk, bahkan Indonesia adalah salah satu negara multikultural terbesar di dunia. Menurut (Mudzhar 2010:34) multikulturalitas bangsa
Lebih terperinciILMU PENGETAHUAN SOSIAL [IPS]
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL [IPS] Oleh : Jaeni Supratman Contact Person : E-mail : supratjay@gmail.com ; jaenisupratman@yahoo.com Facebook : http://www.facebook.com/jaenisupratman Follow me : @jaenisupratman
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori Sesuai dengan tema penelitian ini, maka berikut ini penelitian mengemukakan halhal yang berkaitan dengan penelitian, khususnya mengenai pengaruh keberadaan
Lebih terperinciMODUL 5 SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PERTEMUAN 5 UNIVERSITAS MERCU BUANA MODUL 5 (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. POKOK BAHASAN: Proses dan Interaksi Sosial DESKRIPSI: Materi berupa uraian tentang struktur
Lebih terperinciBentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial 1. Proses yang Asosiatif a. Kerjasama 1) Kerukunan Tolong Menolong dan Gotongroyong 2) Bargaining : Pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa antara
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.5.1 Interaksi Sosial Salah satu sifat manusia adalah keinginan untuk hidup bersama dengan manusia lainnya. Dalam hidup bersama antara manusia dan manusia atau manusia dan kelompok
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna di dalam memperhatikan dan
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Interaksi Sosial Pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna di dalam memperhatikan dan mempelajari berbagai masalah masyarakat. Seperti di Indonesia dapat
Lebih terperinciMAKALAH PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
MAKALAH PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Proses sosial merupakan aspek dinamis dari kehidupan masyarakat. Dimana di dalamnya terdapat suatu proses hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. mereka memerlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. untuk berhubungan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dengan demikian, istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan harfiah dari
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Psikologi Sosial Kata psikologi mengandung kata psyche yang dalam bahasa Yunani berarti jiwa dan kata logos yang dapat diterjemahkan dengan kata ilmu. Dengan demikian, istilah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai suatu negara multikultural merupakan sebuah kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai etnik yang menganut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Antarbudaya Hal-hal yang sejauh ini dibicarakan tentang komunikasi, berkaitan dengan komunikasi antarbudaya. Fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan antara komponen-komponen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung selain di kenal sebagai kota Fashion, tapi di kenal juga sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kota Bandung selain di kenal sebagai kota Fashion, tapi di kenal juga sebagai kota pendidikan karena banyaknya mahasiswa luar Bandung yang kuliah di sana. Kota
Lebih terperinciI.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang membutuhkan hubungan sosial dengan orang lain dan kebutuhan ini terpenuhi melalui pertukaran pesan yang berfungsi sebagai alat untuk mempersatukan
Lebih terperinciKELOMPOK SOSIAL. Oleh Firdaus
KELOMPOK SOSIAL Oleh Firdaus Pertemuan ini akan Membahas : 1. Konsep Kelompok Sosial 2. Faktor pendorong terbentuknya kelompok Sosial 3. Bentuk-bentuk pengelompokan sosial Pertanyaan untuk Diskusi Awal:
Lebih terperinciABSTRACT. The Influence Of Teacher s Social Competence To The Intensity Of Teacher s Social Relation. (Susi Novita, Berchah Pitoewas, Hermi Yanzi)
ABSTRACT The Influence Of Teacher s Social Competence To The Intensity Of Teacher s Social Relation (Susi Novita, Berchah Pitoewas, Hermi Yanzi) This research was aimed at explaining the influence of teacher
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Interaksi sosial adalah sebagai atau merupakan dasar dari proses-proses sosial,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Interaksi sosial Interaksi sosial adalah sebagai atau merupakan dasar dari proses-proses sosial, sebab tanpa adanya interaksi tidak mungkin kehidupan bersama akan terjalin.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. orang lain dalam proses interaksi. Interaksi sosial menghasilkan banyak bentuk
5 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Pengertian Interaksi Sosial Manusia dalam kehidupannya tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Manusia adalah makhluk sosial yang sepanjang
Lebih terperinciMATERI 6 BENTUK DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL
MATERI 6 BENTUK DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL 1. Bentuk dan Fungsi Lembaga Sosial Pada dasarnya, fungsi lembaga sosial dalam masyarakat beraneka macam berdasarkan jenis-jenis lembaganya. Oleh karena itu, kita
Lebih terperinciKONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU
BAB VI KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU Konflik merupakan sebuah fenonema yang tidak dapat dihindari dalam sebuah kehidupan sosial. Konflik memiliki dua dimensi pertama adalah dimensi penyelesaian
Lebih terperinciHUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT Makna Individu Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisahpisahkan antara jiwa dan raganya.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
15 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Interaksi Sosial Menyangkut masalah proses sosial, betapa pentingnya proses sosial itu mengingat bahwa pengetahuan perihal struktur masyarakat saja belum cukup untuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Kehidupan bangsa Indonesia yang majemuk telah diakui sejak merdeka
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Proses Interaksi Sosial Kehidupan bangsa Indonesia yang majemuk telah diakui sejak merdeka bahkan sebelum merdeka sudah diakui sebagai bangsa yang banyak memiliki perbedaan,
Lebih terperinciInteraksi Pustakawan Dan Pemustaka
Interaksi Pustakawan Dan Pemustaka Abstrak : Selain menguasai bidang ilmu perpustakaan, pustakawan diharapkan mampu memahami kondisi pemustaka melalui interaksi sosial. Dalam berinteraksi dengan pemustaka,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. antara orang peroarang dan kelompok manusia. 1 Proses sosial pada hakikatnya
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Interaksi Sosial Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang perorang, antarkelompok manusia, serta antara orang peroarang
Lebih terperinciILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR Drs. Ermansyah, M.Hum. 2013 MANUSIA DAN MASYARAKAT Selain sebagai individu, manusia juga sebagai makhluk sosial. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena: 1. Butuh orang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. individu, kelompok maupun unit sosial terhadap norma-norma, proses perubahan,
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1Pola Adaptasi Menurut Soekanto (2006), adaptasi adalah proses penyesuaian dari individu, kelompok maupun unit sosial terhadap norma-norma, proses perubahan, ataupun suatu kondisi
Lebih terperinciSOSIOLOGI KOMUNIKASI
Modul ke: 02 Dr. Fakultas ILMU KOMUNIKASI SOSIOLOGI KOMUNIKASI Komunikasi Sebagai Proses Interaksi Heri Budianto,M.Si Program Studi PUBLIC RELATIONS KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI Setiap manusia pasti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia ditakdirkan menghuni kepulauan Nusantara ini serta terdiri dari berbagai suku dan keturunan, dengan bahasa dan adat istiadat yang beraneka ragam,
Lebih terperinciTEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL
II. TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL A. Konflik Istilah konflik secara etimologis berasal dari bahasa latin con yang berarti bersama dan fligere yang berarti benturan atau tabrakan. Jadi, konflik dalam
Lebih terperinciMODUL 3 FAKTOR YANG MENDASARI TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL
MODUL 3 FAKTOR YANG MENDASARI TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL 1. Faktor yang Mendasari Terjadinya Interaksi Sosial Enam faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial: sugesti, imitasi, identifikasi, simpati,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat ditunjukkan oleh manusia lain sebagai pelaku komunikasi. berupa ekspresi, gerak tubuh, maupun simbol simbol tertentu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang tidak dapat dihindari oleh manusia. Tindakan, ucapan, bahkan ekspresi manusia dapat disebut dengan bentuk komunikasi baik antara
Lebih terperinciBENTUK BENTUK INTERAKSI SOSIAL
BENTUK BENTUK INTERAKSI SOSIAL 1. Kimbal Young (1948) == a. Oposisi b. Kerja Sama c. Difrensiasi 2. Gillin (1951) == Proses Asosiatif dan Disosiatif 3. Tamotsu S.(1986) == Akomodasi, Ekspresi, Interaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk terdiri dari berbagai suku, ras, adat istiadat, bahasa, budaya, agama, dan kepercayaan. Fenomena tersebut sebenarnya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan. Penganut teori
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritis 1. Tinjauan Tentang Intensitas Hubungan Sosial Guru a. Teori Fungsionalisme Struktural Hubungan sosial dapat dikatakan sebagai fakta sosial yang terjadi dalam
Lebih terperinciKONSEP INTERAKSI KOMUNIKASI PENDAHULUAN
KONSEP INTERAKSI KOMUNIKASI PENDAHULUAN Keterampilan berkomunikasi merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap individu. Melalui komunikasi individu akan merasakan kepuasan, kesenangan atau
Lebih terperinciInteraksi Sosial. Lolytasari, M.Hum
Interaksi Sosial Lolytasari, M.Hum Interaksi sosial meruapakan suatu kajian mikro sosiologi yang mempelajari kehidupan seharihari Maksud dari mikro sosiologi adalah dimana manusia sebagai individu berinteraksi
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah masyarakat adat Lampung Abung Siwo Mego
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Responden penelitian ini adalah masyarakat adat Lampung Abung Siwo Mego Buay Subing di Desa Labuhan Ratu Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Judi Perjudian adalah permainan di mana pemain bertaruh untuk memilih satu pilihan di antara beberapa pilihan dimana hanya satu pilihan saja yang benar dan menjadi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. khusus dari interaksi sosial. Menurut Soekanto (1983: 80), berlangsungnya
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Interaksi Sosial Interaksi Sosial dalam masyarakat merupakan syarat utama terjadinya aktivitasaktivitas sosial. Dalam bentuk lain dari proses sosial hanya merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia ini di isi oleh penduduk dengan bermacam-macam perbedaan. Perbedaan tersebut mencangkup agama, profesi, jenis kelamin, dan wilayah. Walaupun sebenarnya tak hanya
Lebih terperinciBerasal dari bahasa latin karena merupakan akar dari segala bahasa
Sosiologi Socius Logos Socius : teman atau kawan yang membentuk masyarakat (Latin) Logos : Ilmu (Yunani) Berasal dari bahasa latin karena merupakan akar dari segala bahasa Saling membutuhkan karena makhluk
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN 3.1. Hakikat Dan Makna Lingkungan Bagi Manusia
BAB III PEMBAHASAN 3.1. Hakikat Dan Makna Lingkungan Bagi Manusia Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada mulanya, manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, bahasa maupun sikap dan perasaan (Kamanto Sunarto, 2000:149).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena di dalam kehidupannya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Pada diri manusia juga terdapat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. A. Penanaman Nilai-nilai Multikultural pada Masyarakat Dusun. masyarakatnya. Masyarakat dusun Mojokerep yang ikut berperan dalam
BAB IV ANALISIS A. Penanaman Nilai-nilai Multikultural pada Masyarakat Dusun Mojokerep Dalam menanamkan nilai-nilai multikultural, tidak lepas dari peran masyarakatnya. Masyarakat dusun Mojokerep yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia terkenal dengan keragaman budayanya. Ragam budaya yang terdapat di Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang tinggi di tiap-tiap penganutnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sarana komunikasi yang paling penting sesama masyarakat adalah bahasa. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan manusia lain. Bahasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu budaya yang melekat pada diri seseorang karena telah diperkenalkan sejak lahir. Dengan kata lain,
Lebih terperinciUN SMA IPS Prediksi 1 UN SMA IPS Sosiologi
UN SMA IPS Prediksi 1 UN SMA IPS Sosiologi Doc. Version : 2011-06 halaman 1 01. Interaksi sosial ditandai oleh adanya... (A) tindakan sosial dengan tujuan tertentu (B) komunikasi antar individu (C) pertikaian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan suatu negara yang menganut paham demokrasi, dan sebagai salah satu syaratnya adalah adanya sarana untuk menyalurkan aspirasi dan memilih pemimpin
Lebih terperinciPROBLEM SOSIOLOGI SET SUPERINTENSIF SBMPTN 2016 PEMBAHASAN
PEMBAHASAN PROBLEM SET SOSIOLOGI SUPERINTENSIF SBMPTN 2016 1. Jawaban: D Tindakan sosial (Max Weber): Masyarakat adalah produk dari tindakan individu-individu yang berbuat dalam kerangka fungsi nilai,
Lebih terperinciPROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL Proses sosial adalah cara-cara berhubungan/komunikasi apabila individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Kesimpulan ini merupakan inti pembahasan yang disesuaikan dengan permasalahan penelitian yang dikaji. Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian
Lebih terperinciBAB II INTERAKSIONALISME SIMBOLIK-GEORGE HERBERT MEAD. interaksi. Sebagaimana interaksi social itu sendiri dipandang sebagai tindakan
33 BAB II INTERAKSIONALISME SIMBOLIK-GEORGE HERBERT MEAD Kehidupan social itu sendiri tidak pernah terlepas dari adanya sebuah interaksi. Sebagaimana interaksi social itu sendiri dipandang sebagai tindakan
Lebih terperinciPROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL. IR. HJ. KHODIJAH, M.Si
PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL IR. HJ. KHODIJAH, M.Si Proses Sosial Adalah cara2 berhubungan yg dapt dilihat apabila orang perorangan dan kelompok2 manusia saling bertemu dan menentukan sistem,aturan,norma,dan
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH POPULER STUDY EXCURSIE
ARTIKEL ILMIAH POPULER STUDY EXCURSIE MUTHMAINNAH 131211132004 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA hmadib2011@gmail.com1 a. Judul Toleransi yang tak akan pernah pupus antar umat beragama di dalam
Lebih terperinciBAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar 4.2 Sistem Sosial
BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar Kebudayaan merupakan proses dan hasil dari kehidupan masyarakat. Tidak ada mayarakat yang tidak menghasilkan kebudayaan, hanya saja kebudayaan yang dimiliki masyarakat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. konflik antar kelompok maupun disintegrasi sosial. Sebetulnya kemajemukan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Masyarakat Majemuk Kemajemukan seringkali menarik perhatian karena dikaitkan dengan masalah konflik antar kelompok maupun disintegrasi sosial. Sebetulnya kemajemukan memiliki
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. bersama-sama menyentuh. Interaksi social adlaah proses dimana orang-orang
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Interaksi Sosial Interaksi sosial berasal dari bahasa latin: Con atau Cum yang berarti bersama-sama, dan tango berarti menyentuh,jadi pengertian secara harifiah adalah bersama-sama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. belakang sosiokultural seperti ras, suku bangsa, agama yang diwujudkan dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Struktur masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai perbedaan latar belakang sosiokultural seperti ras, suku bangsa, agama yang diwujudkan dalam ciri-ciri fisik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. budaya. Pada dasarnya keragaman budaya baik dari segi etnis, agama,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman budaya. Pada dasarnya keragaman budaya baik dari segi etnis, agama, keyakinan, ras, adat, nilai,
Lebih terperinciBAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN
BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN Pada umumnya manusia dilahirkan seorang diri. Namun demikian, mengapa manusia harus hidup bermasyarakat. Manusia tanpa manusia lainnya pasti akan mati. Bayi misalnya,
Lebih terperinciPUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB IRA PURWITASARI S.SOS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
system keyakinan, nilai dan sikap, terhadap pandangan mengenai dunia dan terhadap organisasi social diantara pelaku-pelaku dari budaya yang berbeda. Seperti hambatan yang timbul oleh rangsangan dari luar
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan tentang Pola Interaksi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pola adalah gambar yang dibuat contoh/model ataupun bentuk (struktur) yang tetap. Jika dihubungkan dengan
Lebih terperinciBAB II. 1. Pengertian Kepuasan Hidup Lanjut Usia. pengalaman - pengalaman yang disertai dengan tingkat kegembiraan.
8 BAB II TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1. Pengertian Kepuasan Hidup Lanjut Usia Kepuasan merupakan kondisi subyektif dari keadaan pribadi seseorang sehubungan dengan perasaan senang atau
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. (2002 : 115) mengemukakan beberapa persyaratan sebuah kelompok sosial.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kelompok Sosial Kelompok sosial merupakan gejala yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena sebagian besar kegiatan manusia berlangsung di dalamnya. Soekanto (2002 :
Lebih terperinciBENTUK INTERAKSI NELAYAN DI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) MINA BAHARI EMPAT LIMA DEPOK PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA RINGKASAN SKRIPSI
BENTUK INTERAKSI NELAYAN DI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) MINA BAHARI EMPAT LIMA DEPOK PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA RINGKASAN SKRIPSI Oleh : Rani Danik Saputri 07413244034 JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI
Lebih terperinciBAB III KAJIAN TEORI. Drama pada dasarnya menggunakan manusia dengan segala persoalanya
BAB III KAJIAN TEORI C. Aspek Intrinsik 1. Tokoh dan penokohan Drama pada dasarnya menggunakan manusia dengan segala persoalanya sebagai objek kajian. Menurut (Semi, 1988 : 23), penokohan adalah penyajian
Lebih terperinciBAB I PENGERTIAN FILSAFAT INDONESIA PRA MODERN
BAB I PENGERTIAN FILSAFAT INDONESIA PRA MODERN A. Objek Bahasan 1. Objek materi Filsafat Indonesia ialah kebudayaan bangsa. Menurut penjelasan UUD 1945 pasal 32, kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki perbedaan. Tak ada dua individu yang memiliki kesamaan secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu yang ada dan diciptakan di muka bumi ini selalu memiliki perbedaan. Tak ada dua individu yang memiliki kesamaan secara utuh, bahkan meskipun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem sosial budaya harus tetap berkepribadian Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Negara Republik Indonesia adalah negara yang berazazkan Pancasila dengan beragam kebudayaan yang ada. Dengan sistem sosial kebudayan Indonesia sebagai totalitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. pada orang tua dengan anak dan berdasarkan data-data yang telah. disajikan dalam Bab III didapatkan, sebagai berikut:
74 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan di keluarga Bapak Mardianto, pada orang tua dengan anak dan berdasarkan data-data yang telah disajikan dalam Bab III didapatkan,
Lebih terperinciPENGENALAN PANDANGAN ORGANISASI
MODUL PERKULIAHAN PENGENALAN PANDANGAN ORGANISASI Pokok Bahasan 1. Alternatif Pandangan Organisasi 2. Perkembangan Teori Dalam Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Public
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dengan adanya kemajuan teknologi dan fenomena global village yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dengan adanya kemajuan teknologi dan fenomena global village yang membuat hubungan antar manusia lebih terbuka, serta arus globalisasi membuat Indonesia,
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Masyarakat & Budaya
MODUL PERKULIAHAN Masyarakat & Budaya FAKULTAS Bidang Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh ILMU KOMUNIKASI Public relations/ MK 42005 Yuni Tresnawati,S.Sos., M.Ikom. Humas 5 Abstract Dalam pokok bahasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diramalkan. Setiap masa yang dilalui merupakan tahap-tahap yang saling
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan dalam serangkaian periode yang berurutan, mulai dari periode prenatal hingga lansia. Semua individu mengikuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanada merupakan salah satu negara multikultur yang memiliki lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kanada merupakan salah satu negara multikultur yang memiliki lebih dari 200 kelompok etnis hidup bersama, dan lebih dari 40 kebudayaan terwakili di dalam media
Lebih terperinci