MUKADIMAH. Draft Statuta Unud, 2016 ~ 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MUKADIMAH. Draft Statuta Unud, 2016 ~ 1"

Transkripsi

1 MUKADIMAH Bahwa alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan, salah satu tujuan Negara Republik Indonesia ialah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada Pasal 31 ayat (1) lebih lanjut ditetapkan setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan, dan pada ayat (3) ditetapkan Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undangundang. Dalam rangka hal itu, visi penyelenggaraan pendidikan nasional adalah mewujudkan sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah di era globalisasi. Bahwa Universitas Udayana didirikan tanggal 17 Agustus 1962 berdasarkan Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan, Nomor 104 Tahun 1962, tanggal 9 Agustus 1962 jo. Surat Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 1963, tanggal 13 Januari Sebagai pendidikan tinggi milik pemerintah dan sejalan dengan amanat Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, maka Universitas Udayana memiliki kewajiban moral mewujudkan visi penyelenggaraan pendidikan nasional melalui pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk menghasilkan institusi dan sumber daya manusia unggul, mandiri, berbudaya yang berstandar internasional. Oleh karena itu, pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi didasarkan pada Pola Ilmiah Pokok Kebudayaan serta sesuai dengan motto Universitas Udayana dan falsafah Tri Hita Karana. Bahwa perkembangan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan Perguruan Tinggi, status Universitas Udayana sebagai Badan Layanan Umum, maupun tuntutan pasar kerja telah mendorong perlunya perubahan terhadap Statuta Universitas Udayana Tahun Dalam rangka hal itu, maka Universitas Udayana melakukan penyempurnaan dan penetapan Statuta Universitas Udayana tahun 2016 yang merupakan Anggaran Dasar dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta menjadi acuan untuk merencanakan dan menyelenggarakan program kegiatan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Draft Statuta Unud, 2016 ~ 1

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Statuta ini, yang dimaksud dengan: 1. Universitas Udayana yang selanjutnya disingkat Unud adalah salah satu perguruan tinggi milik pemerintah yang menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi, dan vokasi. 2. Statuta Unud adalah pedoman dasar bagi Unud dalam me1aksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dipakai sebagai dasar untuk merencanakan, mengembangkan program, dan menyelenggarakan kegiatan fungsional sesuai dengan tujuan Unud. 3. Tri Hita Karana adalah landasan filosofis yang bersumber dari Agama Hindu tentang keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama manusia, dan manusia dengan lingkungannya. 4. Pendidikan akademik adalah pendidikan tinggi program sarjana dan/atau program pascasarjana yang diarahkan pada penguasaan dan pengembangan cabang ilmu pengetahuan dan teknologi. 5. Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang menyiapkan mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus. 6. Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi program diploma yang menyiapkan mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program sarjana terapan. 7. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan yang ditetapkan oleh Unud sesuai dengan sasaran program studi dengan berpedoman kepada kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). 8. Sistem Kredit Semester selanjutnya disingkat SKS, adalah sistem kredit untuk suatu program studi dari jenjang pendidikan tertentu yang menggunakan semester sebagai unit waktu terkecil. 9. Kebebasan akademik termasuk kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan merupakan kebebasan setiap anggota sivitas akademika dalam menyebarluaskan hasil penelitian dan menyampaikan pandangan akademik melalui kegiatan perkuliahan, ujian sidang, seminar, diskusi, simposium, ceramah, publikasi Draft Statuta Unud, 2016 ~ 2

3 ilmiah, dan pertemuan ilmiah lain yang sesuai dengan kaidah keilmuan, secara mandiri, dan bertanggungjawab. 10. Tri Dharma Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut Tri Dharma adalah kewajiban perguruan tinggi untuk mmenyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 11. Bidang ilmu monodisiplin adalah bidang ilmu dengan program pendidikan yang kurikulum intinya berasal dari satu bidang ilmu. 12. Bidang ilmu multidisiplin adalah bidang ilmu dengan program pendidikan yang kurikulum intinya berasal dari multidisiplin bidang ilmu. 13. Organisasi dan Tata Kerja Universitas Udayana yang selanjutnya disingkat OTK Unud adalah penataan organisasi dan tata kerja di lingkungan Unud. 14. Senat Unud selanjutnya disingkat Senat adalah badan normatif dan perwakilan tertinggi di lingkungan Unud. 15. Pimpinan Unud adalah unsur pengelola yang terdiri atas Rektor dan Wakil Rektor untuk tingkat Universitas. 16. Rektor Unud yang selanjutnya disebut Rektor adalah pimpinan tertinggi dan penanggungjawab kegiatan yang memberikan arahan serta kebijakan umum, menetapkan peraturan, norma, dan tolok ukur penyelenggaraan pendidikan atas dasar persetujuan Senat. 17. Pimpinan Fakultas adalah unsur pengelola yang terdiri atas Dekan dan Wakil Dekan untuk tingkat Fakultas. 18. Pimpinan Program Pascasarjana adalah unsur pengelola yang terdiri atas Direktur dan Wakil Direktur untuk tingkat Program Pascasarjana. 19. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 20. Dosen Tetap adalah dosen yang bekerja penuh waktu pada perguruan tinggi sebagai satuan administrasi pangkalnya dan tidak sedang menjadi pegawai tetap di satuan administrasi pangkal yang lain. 21. Dosen Tidak Tetap adalah dosen yang bekerja secara tidak penuh waktu pada perguruan tinggi. 22. Guru Besar atau Profesor adalah jabatan fungsional tertinggi bagi dosen tetap Unud yang masih aktif dalam melaksanakan Tri Dharma Draft Statuta Unud, 2016 ~ 3

4 di lingkungan Unud. 23. Guru Besar/Dosen Tamu adalah guru besar/dosen tidak tetap yang diundang untuk mengajar di Unud selama jangka waktu tertentu. 24. Pelaksana Administrasi adalah satuan pelaksana pengelola administrasi guna menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Unud. 25. Peraturan Rektor adalah peraturan yang dibuat Rektor Unud dalam menata kelancaran tugas sebagai penyelenggaran perguruan tinggi. 26. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan di bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi. BAB II IDENTITAS Pasal 2 (1) Cikal bakal Unud adalah Fakultas Sastra Udayana cabang Universitas Airlangga yang diresmikan oleh P J. M. Presiden Republik Indonesia Dr. Ir. Soekarno, dibuka oleh J. M. Menteri P.P dan K. Prof. Dr. Priyono, pada tangga1 29 September 1958 sebagaimana tertulis pada Prasasti di Fakultas Ilmu Budaya, Jalan Nias Denpasar. (2) Unud didirikan pada tanggal 17 Agustus 1962 berdasarkan Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP), Nomor 104 Tahun 1962, tanggal 9 Agustus 1962, yang terdiri atas Fakultas Sastra, Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan, serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. (3) Pendirian Unud dikukuhkan dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 tahun 1963, tanggal 13 Januari (4) Hari lahir Unud yang jatuh bersamaan dengan hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, maka perayaan hari ulang tahun Unud dialihkan ke tanggal 29 September, yang mengambil hari lahirnya Fakultas Sastra Udayana cabang Universitas Airlangga di Denpasar. Pasal 3 (1) Lambang Unud benama Widya Cakra Prawartana yang artinya perputaran roda ilmu pengetahuan berdasarkan Pancasila. (2) Lambang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dengan unsur-unsur a. Berwujud sebuah lingkaran yang mempunyai roda cakra, di Draft Statuta Unud, 2016 ~ 4

5 tengah terdapat padma (bunga teratai) dengan delapan helai daun yang melambangkan delapan penjuru angin, yang melambangkan kesucian Tuhan Yang Maha Esa merupakan sila pertama dari Pancasila. Draft Statuta Unud, 2016 ~ 5

6 b. Roda cakra mempunyai empat buah jari-jari yang melambangkan kekuatan yang membaja dari empat sila Pancasila. c. Bagian luar dari jari-jari lingkaran roda dihiasi dengan 54 (lima puluh empat) titik sebagai ratna permata sesuai dengan rangkaian ilmu pengetahuan yang diberikan Unud. d. Warna lambang Unud adalah kuning keemasan (melambangkan matahari terbit) dengan wama dasar biru (melambangkan warna langit). (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk, ukuran, dan penggunaan lambang Unud sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Rektor. (4) Lambang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Statuta ini. Pasal 4 (1) Bendera Unud berbentuk empat persegi panjang dengan perbandingan 3 (tiga) banding 2 (dua) berwarna dasar biru, di tengahtengahnya terdapat lambang Unud yang berwarna kuning keemasan. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk, ukuran, dan penggunaan bendera Unud sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Rektor. (3) Bendera sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Statuta ini. Pasal 5 (1) Tari kebesaran Unud adalah Tari Prabu Udayana. (2) Tari Prabu Udayana ditarikan oleh 8 (delapan) orang penari, yakni 2 (dua) orang penari menggambarkan Prabu Udayana dan Guna Pria Darmapatni (permaisuri) dan 6 (enam) orang dayang-dayang yang mengiringi Prabu Udayana dan Permaisuri. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pergelaran Tari Prabu Udayana diatur dengan Peraturan Rektor. Draft Statuta Unud, 2016 ~ 6

7 Pasal 6 (1) Unud memiliki Himne dan Mars yang wajib dinyanyikan pada acara resmi yang diselenggarakan oleh dan/atau atas nama Unud. (2) Himne dan Mars sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Statuta ini. Pasal 7 (1) Unud mempunyai Tata Busana Akademik. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk, corak, warna, dan pemakaian Tata Busana Akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Rektor. Pasal 8 Dies Natalis Unud diperingati pada setiap tanggal 29 September, dalam sidang Senat dengan acara pokok laporan Rektor dan Orasi Ilmiah yang dihadiri oleh sivitas akademika, tenaga kependidikan, dan undangan. BAB III PENYELENGGARAAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI Pasal 9 (1) Unud menyelenggarakan program pendidikan akademik, profesi, dan vokasi sesuai dengan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. (2) Penyelenggaraan pendidikan akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pendidikan program sarjana (S1), magister (S2), dan doktor (S3). (3) Penyelenggaraan pendidikan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi program spesialis I (Sp I), spesialis II (Sp II), dan Program Kekhususan. (4) Penyelenggaraan pendidikan vokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi program diploma dan program sejenis lainnya. Pasal 10 (1) Kurikulum Unud dikembangkan berdasarkan: a. visi, misi, dan tujuan penyelenggaraan pendidikan Unud; Draft Statuta Unud, 2016 ~ 7

8 b. jati diri Unud; dan c. prinsip keseluruhan dan kesatuan ilmu pengetahuan dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi. (2) Kurikulum Unud dikembangkan untuk meningkatkan kecerdasan berpikir, mengembangkan dan mengamalkan ilmu pengetahuan. (3) Kurikulum Unud diselenggarakan melalui kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. (4) Kurikulum Unud harus menjamin tercapainya kompetensi lulusan. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyelenggaraan perkuliahan, dan penilaian hasil belajar yang tertuang dalam kurikulum, serta kalender akademik diatur dengan Peraturan Rektor. Pasal 11 (1) Bahasa pengantar yang digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan di Unud adalah Bahasa Indonesia dan/atau bahasa asing. (2) Bahasa daerah dapat digunakan sebagai bahasa pengantar, baik dalam penyelenggaraan pendidikan maupun dalam penyampaian pengetahuan dan/atau pelatihan ketrampilan tertentu untuk lebih meningkatkan daya guna dan hasil guna proses pembelajaran. Pasal 12 (1) Wisuda dilaksanakan pada akhir penyelenggaraan program pendidikan akademik, profesi, dan/atau vokasi. (2) Upacara wisuda dilakukan dalam sidang Senat Unud. (3) Setiap wisudawan wajib mengucapkan janji wisudawan. (4) Upacara wisuda diadakan paling sedikit 4 (empat) kali dalam setahun yang disesuaikan dengan kebutuhan. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai janji wisudawan, tata cara, dan tata tertib upacara wisuda diatur dengan Peraturan Rektor. Pasal 13 (1) Kegiatan penelitian Unud merupakan kegiatan terpadu untuk menunjang dan mengembangkan kegiatan pendidikan, pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat. (2) Penelitian dilakukan dengan mengikuti kaidah dan etika keilmuan pada bidang ilmu masing-masing. Draft Statuta Unud, 2016 ~ 8

9 (3) Penelitian diarahkan untuk menghasilkan karya yang berdampak pada terwujudnya kesejahteraan umat manusia. (4) Program penelitian dilaksanakan dengan melibatkan dosen dan mahasiswa. (5) Hasil penelitian wajib disebarluaskan dengan cara diseminarkan, dipublikasikan, dipatenkan dan/atau cara lain yang digunakan untuk menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat. (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan kegiatan penelitian diatur dengan Peraturan Rektor. Pasal 14 (1) Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat oleh Unud disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dalam rangka menerapkan, mengamalkan, dan membudayakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. (2) Pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan mengacu pada konsep pembangunan daerah dan nasional dengan tujuan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. (3) Pengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan melalui kerja sama antar perguruan tinggi dan/atau badan lain, baik di dalam maupun di luar negeri berdasarkan prinsip saling menguntungkan. (4) Program pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dengan melibatkan dosen dan mahasiswa. (5) Hasil pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat disebarluaskan dalam bentuk bahan ajar, bahan pengembagan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks), dan penyelesaian masalah yang dihadapai masyarakat. (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan kegiatan pengabdian kepada masyarakat diatur dengan Peraturan Rektor. Pasal 15 (1) Kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan memberikan kebebasan kepada dosen untuk menyampaikan pikiran dan pendapat sesuai dengan norma serta kaidah keilmuan yang berlaku. Draft Statuta Unud, 2016 ~ 9

10 (2) Kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan dimaksudkan untuk melaksanakan kegiatan ilmiah di lingkungan Unud terkait dengan bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. (3) Unud menjamin agar setiap anggota sivitas akademika dapat melaksanakan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya secara mandiri sesuai dengan aspirasi pribadi yang dilandasi oleh norma dan etika keilmuan. (4) Sivitas akademika dalam melaksanakan kebebasan akademik wajib bertanggung jawab secara pribadi atas pelaksanaan beserta hasilnya sesuai dengan norma dan etika keilmuan. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan dan tata cara kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan diatur dengan Peraturan Rektor. Pasal 16 (1) Dalam rangka pengembangan ipteks, Unud dan sivitas akademika berpedoman pada otonomi keilmuan. (2) Otonomi keilmuan memberikan kesempatan kepada dosen dalam mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan serta memanfaatkan ipteks sesuai dengan norma serta kaidah keilmuan yang berlaku. Pasal 17 (1) Unud memberikan gelar akademik, profesi dan/atau vokasi kepada mahasiswa yang telah ditetapkan lulus dengan tata cara yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Unud memberikan ijazah dan/atau sertifikat kompetensi serta penggunaan gelar akademik, profesi dan/atau vokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan peraturan perundag-undangan yang berlaku. Pasal 18 (1) Unud dapat memberikan penghargaan kepada seseorang, kelompok, atau lembaga. Draft Statuta Unud, 2016 ~ 10

11 (2) Penghargaan sebagaimana dimaksud ayat (1) diberikan atas prestasinya di bidang keilmuan dan berdedikasi sangat tinggi di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian dan/atau berjasa terhadap Unud dan bangsa. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, tolok ukur, dan prosedur pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Rektor. Pasal 19 (1) Unud memberikan Gelar Doktor Kehormatan atau Doctor Honoris Causa (Dr. H.C.) dan Anugrah Universitas Udayana (Udayana Award) kepada setiap individu yang layak memperoleh penghargaan berkenaan dengan jasa-jasanya dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, kemasyarakatan, kebudayaan, dan seni. (2) Anugrah gelar Dr. H.C diusulkan oleh Fakultas/Pascasarjana sesuai bidang ilmu melalui Program Doktor untuk selanjutnya dimintakan persetujuan Senat. (3) Seseorang yang dianugrahi gelar Dr. H.C. wajib menyampaikan orasi ilmiah sesuai jasa/pengabdian di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam Rapat Senat Khusus. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengusulan dan penganugerahan gelar Dr. H.C. atau Udayana Award, dan penyampaian orasi ilmiah diatur dengan Peraturan Rektor. BAB IV SISTEM PENGELOLAAN Bagian Kesatu Visi, Misi, dan Tujuan Unud Pasal 20 Visi Unud adalah Menjadi Perguruan Tinggi yang Unggul, Mandiri, dan Berbudaya. Pasal 21 Visi Unud sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, diwujudkan melalui Misi Unud berupa: Draft Statuta Unud, 2016 ~ 11

12 a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan menghasilkan lulusan yang memiliki moral/etika/akhlak dan integritas yang tinggi sesuai dengan tuntutan masyarakat lokal, nasional, dan internasional; b. Mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan kepentingan masyarakat dan bangsa; c. Memberdayakan Unud sebagai lembaga yang menghasilkan dan mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan budaya yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat; d. Menghasilkan karya inovatif dan prospektif bagi kemajuan Unud serta perekonomian nasional. Pasal 22 Untuk mewujudkan Visi Unud sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, ditetapkan Tujuan Unud: a. Menghasilkan lulusan bermutu yang memiliki kompetensi tinggi dalam penguasaan ipteks; b. Meningkatkan kapasitas Unud dalam memberikan akses pelayanan pendidikan kepada masyarakat; c. Mengembangkan tata kelola Unud yang sehat melalui optimalisasi peran organ-organ organisasi tatakelola sesuai dengan prinsip BLU; d. Menjalin kerjasama di berbagai bidang untuk meningkatkan mutu Tri Dharma Unud; e. Menghasilkan penelitian yang bermutu, relevan, dan berdaya saing sesuai dengan perkembangan ipteks, menghasilkan publikasi ilmiah nasional, internasional dan paten untuk kepentingan masyarakat. Bagian Kedua Organisasi Unud Pasal 23 Unud memiliki organ yang terdiri atas: a. Senat; b. Kerektoran; c. Satuan Pengawas Internal; dan d. Dewan Pertimbangan. Draft Statuta Unud, 2016 ~ 12

13 Paragraf 1 Senat Pasal 24 (1) Senat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 huruf a merupakan organ yang menjalankan fungsi penetapan dan pertimbangan pelaksanaan kebijakan akademik. (2) Ketua dan Sekretaris Senat dijabat oleh anggota yang bukan dari unsur pimpinan Unud. (3) Ketua dan Sekretaris Senat dipilih diantara anggota oleh anggota, diangkat, dan diberhentikan oleh Rektor. (4) Anggota Senat tidak sedang menjabat sebagai pimpinan instansi atau perguruan tinggi di luar lingkungan Universitas Udayana. (5) Dalam melaksanakan tugas, Senat dapat membentuk komisi yang beranggotakan anggota Senat sesuai dengan kebutuhan tugas dan wewenang yang ditetapkan oleh Senat. (6) Ketua dan Sekretaris komisi ditetapkan oleh Rektor setelah mendapat persetujuan anggota komisi Senat. (7) Masa tugas anggota Senat adalah 4 (empat) tahun, kecuali yang berasal dari Guru Besar sampai pensiun. Pasal 25 (1) Senat Unud terdiri atas Guru Besar, Rektor, Wakil Rektor, Dekan, wakil dosen dari masing-masing Fakultas, unsur lain yang dianggap perlu, yang ditetapkan sebagai anggota Senat. (2) Guru Besar ditetapkan sebagai anggota Senat setelah dilakukan pengukuhan. (3) Anggota Senat yang berasal dari wakil Dosen, dengan kriteria: a. mempunyai jabatan akademik minimal Lektor Kepala; b. tidak sedang menjalani tugas belajar atau izin belajar lebih dari 6 (enam) bulan; c. berjumlah 1 (satu) orang untuk setiap Fakultas; d. dipilih oleh Senat Fakultas; dan e. dapat dipilih hanya untuk 2 (dua) kali masa jabatan secara berturut-turut. Draft Statuta Unud, 2016 ~ 13

14 Pasal 26 (1) Senat Unud berwenang: a. menetapkan kebijakan akademik Unud; b. memberikan persetujuan atas usul pengangkatan Guru Besar kepada Rektor; c. merumuskan dan mengesahkan norma dan tolok ukur penyelenggaraan akademik Unud; d. mengesahkan Rencana Strategis Unud; e. memberikan persetujuan pembukaan, penggabungan, dan/atau penutupan program studi di lingkungan Unud; f. menangani penyelesaian tertinggi atas permasalahan yang terjadi di Unud; g. memberikan pertimbangan atas usul penganugerahan Doctor Honoris Causa atau gelar kehormatan lain kepada Rektor; h. merumuskan kebijakan pelaksanaan kebebasan mimbar akademik, kebebasan akademik, etika akademik, dan otonomi keilmuan; i. memberi pertimbangan dan penetapan nama calon Rektor, serta memilih Rektor. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata tertib Senat Unud diatur dalam Peraturan Rektor. Paragraf 2 Kerektoran Pasal 27 (1) Kerektoran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 huruf b merupakan organ yang menjalankan fungsi penetapan kebijakan non-akademik dan pengelolaan Unud. (2) Kerektoran sebagai organ yang menjalankan fungsi pengelolaan Unud sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Rektor. (3) Kerektoran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas: a. Rektor dan Wakil Rektor; b. Biro; c. Fakultas dan Pascasarjana; d. Lembaga; e. Unsur Penunjang; dan Draft Statuta Unud, 2016 ~ 14

15 (4) Rektor mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta membina pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan hubungannya dengan lingkungan. (5) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (4), Rektor dibantu oleh Wakil Rektor, yang terdiri atas: a. Wakil Rektor Bidang Akademik (WR I); b. Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan (WR II); c. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan (WR III); dan d. Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Informasi (WR IV). (6) Ketentuan mengenai tugas dari masing-masing Wakil Rektor sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatur dalam OTK Unud. Pasal 28 (1) Biro sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) huruf b merupakan unsur pelaksana administrasi Unud yang menyelenggarakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh unsur civitas akademika. (2) Biro dipimpin oleh Kepala yang bertanggung jawab kepada Rektor. (3) Biro dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Wakil Rektor sesuai dengan bidang tugasnya. (4) Biro terdiri atas: a. Biro Akademik, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat (BAKHM); b. Biro Umum (BUM); c. Biro Kemahasiswaan (BKM); dan d. Biro Perencanaan dan Keuangan (BPKU). (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas pokok, fungsi, dan struktur masing-masing biro sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dalam OTK Unud. Pasal 29 Fakultas dan Pascasarjana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) huruf c merupakan unsur pelaksana akademik yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Rektor. Draft Statuta Unud, 2016 ~ 15

16 Pasal 30 Fakultas di lingkungan Universitas Udayana terdiri atas: 1. Fakultas Ilmu Budaya (FIB); 2. Fakultas Kedokteran (FK); 3. Fakultas Peternakan (Fapet); 4. Fakultas Hukum (FH); 5. Fakultas Teknik (FT); 6. Fakultas Pertanian (FP); 7. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB); 8. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA); 9. Fakultas Kedokteran Hewan (FKH); 10. Fakultas Pariwisata (FPar); 11. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP); 12. Fakultas Teknologi Pertanian (FTP); dan 13. Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP). Pasal 31 (1) Fakultas sebagaimana dimaksud Pasal 30 mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik, vokasi, dan/atau profesi dalam satu atau beberapa pohon/kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi. (2) Ketentuan mengenai tugas pokok, fungsi, dan struktur fakultas diatur dalam OTK Unud. Pasal 32 (1) Organ Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Kedokteran, Fakultas Peternakan, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Pariwisata, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, terdiri atas: a. Dekan dan Wakil Dekan; b. Senat Fakultas; c. Bagian Tata Usaha; d. Program Studi; e. Laboratorium/Bagian/Bengkel/Studio/Kebun Percobaan; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional Dosen. (2) Organ Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Kelautan dan Draft Statuta Unud, 2016 ~ 16

17 Perikanan, terdiri atas: a. Dekan dan Wakil Dekan; b. Senat Fakultas; c. Subbagian Tata Usaha; d. Program Studi; e. Laboratorium/Bagian/Bengkel/Studio/Kebun Percobaan; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional Dosen. Pasal 33 (1) Fakultas dipimpin oleh seorang Dekan. (2) Dekan dibantu oleh 3 (tiga) Wakil Dekan. (3) Wakil Dekan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Dekan. Pasal 34 (1) Wakil Dekan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (2) terdiri atas: a. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Perencanaan (WD I); b. Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan (WD II); dan c. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Informasi (WD III). (2) Ketentuan mengenai tugas dari masing-masing Wakil Dekan sebagaimana diamaksud pada ayat (1) diatur dalam OTK Unud. Pasal 35 (1) Senat Fakultas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) huruf b dan Pasal 32 ayat (2) huruf b mempunyai tugas memberikan pertimbangan dan pengawasan terhadap Dekan dalam melaksanakan tugas akademik di lingkungan fakultas. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan dan tugas pokok dan fungsi Senat Fakultas diatur dalam Peraturan Rektor. Pasal 36 (1) Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) huruf c dan Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) huruf c merupakan unit pelayanan administrasi di lingkungan Fakultas. (2) Program Studi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) huruf d dan Pasal 32 ayat (2) huruf d merupakan kesatuan kegiatan Draft Statuta Unud, 2016 ~ 17

18 pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi. (3) Program Studi dipimpin oleh seorang ketua dan dibantu oleh sekretaris. (4) Laboratorium/Bagian/Bengkel/Studio/Kebun Percobaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) huruf e dan Pasal 32 ayat (2) huruf e merupakan perangkat penunjang pelaksanaan pendidikan di lingkungan Fakultas. (5) Laboratorium/Bagian/Bengkel/Studio/Kebun Percobaan dipimpin oleh seorang kepala atau ketua dan dibantu oleh seorang sekretaris. (6) Kelompok jabatan fungsional dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) huruf f dan Pasal 32 ayat (2) huruf f merupakan kelompok pendidik profesional dan ilmuwan. (7) Ketentuan mengenai tugas pokok dan fungsi Bagian Tata Usaha/ Subbagian Tata Usaha, Program Studi, Laboratorium/Bagian/ Bengkel/Studio/Kebun Percobaan, dan Kelompok jabatan fungsional dosen diatur dalam OTK Unud. Pasal 37 (1) Pascasarjana sebagaimana dimaksud pada Pasal 29 mempunyai tugas melaksanakan pendidikan akademik program magister dan program doktor untuk bidang ilmu multidisiplin. (2) Pendidikan akademik program magister dan program doktor untuk bidang ilmu monodisiplin dilaksanakan di masing-masing fakultas. (3) Ketentuan lebih lanjut tentang bidang ilmu monodisiplin dan multidisiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) ditetapkan dengan peraturan rektor. Pasal 38 (1) Pascasarjana terdiri atas: a. Direktur dan Wakil Direktur; b. Subbagian Tata Usaha. (2) Wakil Direktur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (1) huruf a terdiri atas: a. Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (Wadir I); dan Draft Statuta Unud, 2016 ~ 18

19 b. Wakil Direktur Bidang Umum, Keuangan, dan Kerja Sama (Wadir II). (3) Ketentuan mengenai tugas pokok, fungsi, dan struktur pascasarjana diatur dalam OTK Unud. Pasal 39 (1) Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) huruf d merupakan unsur pelaksana akademik di bawah Rektor yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan pembelajaran dan penjaminan mutu pendidikan. (2) Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Ketua yang bertanggung jawab kepada Rektor. (3) Ketua dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Sekretaris Lembaga. Pasal 40 (1) Lembaga di lingkungan Unud terdiri atas: a. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM); dan b. Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M). (2) Organisasi LPPM dan LP3M terdiri atas: a. Ketua; b. Sekretaris; c. Bagian Tata Usaha; d. Pusat; dan e. Kelompok Jabatan Fungsional. (3) Ketentuan mengenai tugas pokok, fungsi, dan struktur lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di tingkat Unud diatur dalam OTK Unud. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas pokok, fungsi, dan struktur lembaga seperti dimaksud pada ayat (1) di tingkat Pascasarjana, Fakultas, dan Program Studi di lingkungan Unud diatur dengan Peraturan Rektor. Pasal 41 Draft Statuta Unud, 2016 ~ 19

20 (1) Unsur Penunjang di lingkungan Unud sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) huruf e terdiri atas Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan Badan. (2) UPT dan Badan yang dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. UPT Perpustakaan; b. UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi/Unit Sumber Daya Informasi (USDI); c. UPT Bahasa; d. UPT Laboratorium Terpadu; dan e. Badan Pengelola Usaha. (3) Ketentuan mengenai struktur, tugas pokok, dan fungsi dari Unsur Penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam OTK Unud. Paragraf 3 Satuan Pengawas Internal Pasal 42 (1) Satuan Pengawas Internal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 huruf c merupakan organ yang menjalankan fungsi pengawasan nonakademik untuk dan atas nama Rektor. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai struktur, tugas pokok, dan fungsi Satuan Pengawas Internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Rektor melalui persetujuan Senat. Paragraf 4 Dewan Pertimbangan Pasal 43 (1) Dewan Pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 huruf d merupakan organ yang menjalankan fungsi pertimbangan nonakademik. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai struktur, tugas pokok, dan fungsi Dewan Pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Rektor melalui persetujuan Senat. Draft Statuta Unud, 2016 ~ 20

21 BAB V TATA CARA PENGANGKATAN PIMPINAN UNUD Bagian Pertama Tata Cara Pengangkatan Rektor Pasal 44 (1) Persyaratan untuk dapat diangkat sebagai Rektor, yakni: a. beriman dan bertaqwa kepada Tugan Yang Maha Esa; b. berpendidikan Doktor (S3); c. berusia tidak lebih dari 60 (enam puluh) tahun pada saat berakhirnya masa jabatan Rektor yang sedang menjabat; d. Pegawai Negeri Sipil yang memiliki pengalaman jabatan sebagai dosen dengan jenjang akademik paling rendah Lektor Kepala; e. memiliki pengalaman manajerial paling rendah sebagai ketua program studi/kepala pusat atau sebutan lain paling singkat 2 (dua) tahun secara berturut-turut. f. sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan secara tertulis oleh dokter pemerintah yang berwenang; g. setiap unsur penilaian prestasi kerja pegawai paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; h. tidak sedang menjalani tugas belajar atau izin belajar lebih dari 6 (enam) bulan yang dinyatakan secara tertulis; i. tidak pernah melakukan plagiat sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; j. tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat; k. tidak pernah dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan perbuatan yang diancam pidana paling rendah pidana kurungan; l. sebagai dosen tetap dan aktif di lingkungan Unud minimal 2 (dua) semester akhir secara berturut-turut; m. bersedia dicalonkan menjadi Rektor yang dinyatakan secara tertulis. (2) Rektor membentuk Panitia Pemilihan Rektor melalui persetujuan Senat, dengan ketentuan: a. panitia bertanggungjawab kepada Rektor; b. bertugas mempersiapkan dan menyelenggarakan pemilihan Rektor; Draft Statuta Unud, 2016 ~ 21

22 c. terdiri atas unsur dosen dan tenaga kependidikan; d. dibentuk paling lambat 6 (enam) bulan dari berakhirnya masa jabatan Rektor yang sedang menjabat. Pasal 45 (1) Pengangkatan Rektor Unud dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: a. tahap penjaringan bakal calon; b. tahap penyaringan calon; c. tahap pemilihan calon; dan d. tahap pengangkatan. (2) Panitia Pemilihan Rektor sebagaimana dimaksud pada Pasal 45 ayat (2) menyelenggarakan proses penjaringan bakal calon, penyaringan calon, dan pemilihan calon. (3) Senat melakukan pemilihan bakal calon Rektor pada tahap penjaringan dan pemilihan calon Rektor pada tahap penyaringan melalui pemungutan suara secara langsung, umum, bebas, dan rahasia. Pasal 46 (1) Panitia melakukan penjaringan bakal calon rektor. (2) Panitia mengajukan minimal 3 (tiga) Bakal Calon Rektor ke Senat hasil penjaringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Apabila jumlah Bakal Calon Rektor kurang dari 3 (tiga) orang, maka dilakukan penundaan pengajuan Bakal Calon selama 14 (empat belas) hari kerja untuk terpenuhinya jumlah Bakal Calon Rektor sebagaimana dimaksud pada ayat (2). (4) Apabila dalam batas waktu yang dimaksud pada ayat (3) tidak terpenuhi, maka Rektor menugaskan dosen yang memenuhi syarat untuk menjadi Bakal Calon pendamping. Pasal 47 (1) Panitia Pemilihan Rektor menyampaikan nama-nama Bakal Calon Rektor hasil proses penjaringan kepada Senat untuk dilakukan penjaringan menjadi 3 (tiga) Bakal Calon Rektor melalui pemilihan sebagaimana dimaksud pada Pasal 45 ayat (3). (2) Nama-nama Bakal Calon Rektor hasil penjaringan disampaikan Draft Statuta Unud, 2016 ~ 22

23 kepada Senat untuk dilakukan penyaringan. (3) Penjaringan bakal calon sebagaimana dimaksud pada Pasal 45 ayat (1) huruf a dilaksanakan paling lambat 5 (lima) bulan dari berakhirnya masa jabatan Rektor yang sedang menjabat. Pasal 48 (1) Senat menyaring nama-nama Bakal Calon Rektor hasil penjaringan melalui pemilihan sebagaimana dimaksud pada Pasal 45 ayat (3). (2) Tahap penyaringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk menghasilkan 3 (tiga) orang calon Rektor yang ditetapkan oleh Senat. (3) Ketiga orang calon Rektor hasil penyaringan yang dimaksud pada ayat (2), oleh Rektor disampaikan kepada Menteri paling lambat 3 (tiga) bulan dari berakhirnya masa jabatan Rektor yang sedang menjabat. Pasal 49 (1) Tahap pemilihan calon Rektor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (1) huruf c dilakukan dengan cara: a. Menteri dan Senat melakukan pemilihan Rektor dalam sidang Senat Khusus; b. pemilihan Rektor dilakukan paling lambat 2 (dua) bulan dari berakhirnya masa jabatan Rektor yang sedang menjabat; c. paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pemilihan, Senat menyampaikan data riwayat hidup dan program kerja para calon Rektor kepada Menteri. (2) Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan melalui pemungutan suara secara tertutup dengan ketentuan: a. Menteri memiliki 35% (tiga puluh lima persen) hak suara dari total pemilih; dan b. Senat memiliki 65% (enam puluh lima persen) hak suara dan masing-masing anggota senat memiliki hak suara yang sama. Draft Statuta Unud, 2016 ~ 23

24 (3) Apabila terdapat 2 (dua) orang calon Rektor yang memperoleh suara tertinggi dengan jumlah suara yang sama, dilakukan pemilihan putaran kedua pada hari yang sama untuk menghasilkan peringkat suara terbanyak dari kedua calon Rektor tersebut. (4) Calon Rektor terpilih adalah calon Rektor yang memperoleh suara terbanyak. Pasal 50 (1) Menteri menetapkan pengangkatan calon Rektor terpilih sebagai Rektor atas dasar suara terbanyak. (2) Masa jabatan Rektor adalah 4 (empat) tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa jabatan secara berturutturut. Pasal 51 (1) Rektor terpilih sebagaimana dimaksud pada Pasal 50 ayat (1) mengangkat WR I, II, III, dan IV paling lambat 1 (satu) bulan sejak diangkat/dilantik sebagai Rektor. (2) Masa jabatan WR berakhir sampai diangkat/dilantik WR yang baru. Pasal 52 (1) Rektor dan Warek diberhentikan dari jabatan karena: a. telah berusia 65 (enam puluh lima) tahun; b. berhalangan tetap; c. permohonan sendiri; d. masa jabatannya berakhir; e. diangkat dalam jabatan negeri yang lain; f. dipidana berdasarkan keputusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan perbuatan yang diancam pidana kurungan; g. diberhentikan sementara dari jabatan negeri; h. dibebaskan dari tugas-tugas jabatan dosen; i. menjalani tugas belajar atau izin belajar lebih dari 6 (enam) bulan; dan/atau j. menjalani cuti di luar tanggungan negara. Draft Statuta Unud, 2016 ~ 24

25 (2) Berhalangan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi: a. meninggal dunia; b. sakit yang tidak dapat disembuhkan dibuktikan dengan Berita Acara Majelis Pemeriksa Kesehatan Pegawai Negeri Sipil; dan/atau c. berhenti dari pegawai negeri sipil atas permohonan sendiri. (3) Pemberhentian Rektor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Menteri. Pasal 53 (1) Apabila masa jabatan Rektor berakhir dan Rektor yang baru belum dilantik, Menteri menetapkan perpanjangan masa jabatan Rektor paling lama 1 (satu) tahun. (2) Rektor yang dimaksud pada ayat (1) wajib menyelenggarakan pemilihan Rektor baru. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara, kewajiban, dan sanksi hukum dari penugasan Rektor yang dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Rektor. Pasal 54 (1) Apabila terjadi pemberhentian Rektor sebelum masa jabatannya berakhir, para WR menjalankan tugas sampai diangkatnya Rektor yang baru. (2) Menteri menetapkan salah satu WR sebagai pelaksana tugas Rektor sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Selain menjalankan tugas Rektor sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pelaksana Tugas Rektor berkewajiban: a. mengangkat WR yang baru untuk menggantikan Warek yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas Rektor; dan b. menyelenggarakan pemilihan Rektor baru paling lambat 6 (enam) bulan dari ditetapkannya sebagai Pelaksana Tugas Rektor. Draft Statuta Unud, 2016 ~ 25

26 Pasal 55 (1) Apabila calon Rektor telah terpilih tetapi tidak dapat diangkat karena berbagai sebab, Senat dapat menyelenggarakan pemilihan ulang calon Rektor sesuai dengan tahapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (1). (2) Pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan tanpa harus mengikuti ketentuan pengaturan waktu sebagaimana dimaksud pada Pasal 47 ayat (3), Pasal 48 ayat (3) dan ayat (4), serta Pasal 49 ayat (1) huruf b. Pasal 56 (1) Apabila WR berhalangan tetap, Rektor mengangkat WR yang baru. (2) Masa jabatan WR sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) berakhir sampai diangkat/dilantik WR yang baru. Bagian Kedua Tata Cara Pengangkatan Dekan Pasal 57 Persyaratan untuk dapat diangkat sebagai Dekan: a. beriman dan bertaqwa kepada Tugan Yang Maha Esa; b. berpendidikan Doktor (S3); c. Pegawai Negeri Sipil yang memiliki pengalaman jabatan sebagai dosen dengan jenjang akademik paling rendah Lektor Kepala; d. berusia tidak lebih dari 60 (enam puluh) tahun pada saat berakhirnya masa jabatan Dekan yang sedang menjabat; e. memiliki pengalaman manajerial paling rendah sebagai ketua program studi/kepala laboratorium/ketua bagian/kepala pusat atau sebutan lain minimal 1 (satu); f. tidak pernah melakukan plagiat sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan; g. sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan secara tertulis oleh dokter pemerintah yang berwenang; h. setiap unsur penilaian prestasi kerja pegawai paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; i. tidak sedang menjalani tugas belajar atau izin belajar lebih dari 6 Draft Statuta Unud, 2016 ~ 26

27 (enam) bulan yang dinyatakan secara tertulis; j. tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat; k. tidak pernah dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan perbuatan yang diancam pidana paling rendah pidana kurungan; l. sebagai tenaga pengajar dan/atau pembimbing aktif di lingkungan fakultas bersangkutan minimal 2 (dua) semester akhir secara berturut-turut; m. bersedia dicalonkan menjadi Dekan yang dinyatakan secara tertulis. Pasal 58 Pemilihan Dekan dilakukan melalui tahapan: a. penjaringan bakal calon Dekan; b. pemberian pertimbangan oleh Senat Fakultas; c. pengangkatan Dekan. Pasal 59 (1) Dekan membentuk Panitia Pemilihan Dekan dengan persetujuan Senat Fakultas paling lambat 5 (lima) bulan dari berakhirnya masa jabatan Dekan yang sedang menjabat. (2) Bakal calon Dekan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan sesuai ketentuan Pasal 58. (3) Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas unsur Dosen dan tenaga kependidikan. (4) Panitia Pemilihan Dekan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggungjawab kepada Dekan. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas pokok dan fungsi panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Dekan setelah mendapat persetujuan Senat Fakultas. Pasal 60 (1) Bakal calon Dekan diajukan oleh Program Studi atau Bagian yang ada di lingkunga Fakultas. (2) Dalam penjaringan bakal calon Dekan, Panitia Pemilihan dapat melakukan penyerapan aspirasi sivitas akademika pada tingkat Draft Statuta Unud, 2016 ~ 27

28 Fakultas, maupun Program Studi atau Bagian yang mengusulkan. (3) Panitia pemilihan Dekan menyampaikan sekurang-kurangnya 3 (tiga) nama bakal calon Dekan sebagaimana dimaksud ayat (1) kepada Senat Fakultas. (4) Senat Fakultas setelah menerima nama bakal calon Dekan menyelenggarakan rapat pemilihan untuk memberikan pertimbangan dan menetapkan 2 (dua) nama calon Dekan untuk disampaikan kepada Dekan. (5) Dekan menyampaikan 2 (dua) nama calon Dekan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) kepada Rektor paling lambat 14 (empat belas) hari setelah rapat Senat Fakultas, dengan melampirkan: a. Keputusan Senat tentang Tata Cara Pemilihan Dekan; b. Berita acara hasil pemilihan yang ditandatangani oleh panitia dan Ketua Senat; c. Kelengkapan dokumen kepegawaian yang diperlukan. (6) Rektor memilih salah satu dari 2 (dua) calon Dekan yang dikirim untuk diangkat menjadi Dekan. Pasal 61 (1) Dekan terpilih sebagaimana dimaksud pada Pasal 60 ayat (6) mengajukan calon Wadek I, II, dan III kepada Rektor paling lambat 7 (tujuh) hari sejak diangkat sebagai Dekan. (2) Rektor mengangkat/melantik Wadek I, II, dan III paling lambat 7 (tujuh) hari sejak diusulkan oleh Dekan. (3) Masa jabatan Wadek berakhir sampai diangkat/dilantik Wadek yang baru. Pasal 62 (1) Masa jabatan Dekan selama 4 (empat) tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa jabatan secara berturutturut. (2) Apabila Dekan berhalangan tidak tetap, Wadek I bertindak sebagai Pelaksana Tugas Dekan. (3) Apabila Dekan berhalangan tetap, Senat Fakultas mengusulkan pejabat Dekan kepada Rektor sebelum diangkat Dekan definitif. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara pengusulan pejabat Dekan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Draft Statuta Unud, 2016 ~ 28

29 diatur dengan Peraturan Rektor. Pasal 63 (1) Apabila Wadek berhalangan tetap, Dekan mengusulkan calon Wadek kepada Rektor, untuk diangkat sebagai Wadek. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara pengusulan pejabat Wadek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Dekan setelah mendapat persetujuan Senat Fakultas. Bagian Ketiga Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Direktur Pascasarjana Pasal 64 (1) Direktur, Wadir I dan Wadir II Pascasarjana diangkat dan diberhentikan oleh Rektor. (2) Masa jabatan Direktur, Wadir I dan Wadir II Pascasarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah 4 (empat) tahun sejak pengangkatan. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengangkatan, tugas pokok dan fungsi Direktur, Wadir I dan Wadir II Pascasarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Rektor. Pasal 65 Persyaratan untuk dapat diangkat sebagai Direktur Pascasarjana: a. beriman dan bertaqwa kepada Tugan Yang Maha Esa; b. berpendidikan Doktor (S3); c. Pegawai Negeri Sipil yang memiliki pengalaman jabatan sebagai dosen dengan jenjang akademik paling rendah Lektor Kepala; d. berusia tidak lebih dari 60 (enam puluh) tahun pada saat berakhirnya masa jabatan Direktur Pascasarjana yang sedang menjabat; e. memiliki pengalaman manajerial paling rendah sebagai ketua program studi/kepala pusat atau sebutan lain paling singkat 2 (dua) tahun. f. tidak pernah melakukan plagiat sebagaimana diatur dalam Draft Statuta Unud, 2016 ~ 29

30 ketentuan peraturan perundang-undangan; g. sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan secara tertulis oleh dokter pemerintah yang berwenang; h. setiap unsur penilaian prestasi kerja pegawai paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; i. tidak sedang menjalani tugas belajar atau izin belajar lebih dari 6 (enam) bulan yang dinyatakan secara tertulis; j. tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat; k. tidak pernah dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan perbuatan yang diancam pidana paling rendah pidana kurungan; l. sebagai tenaga pengajar dan/atau pembimbing aktif pada program studi di lingkungan Unud minimal 2 (dua) semester akhir secara berturut-turut; m. bersedia dicalonkan menjadi Direktur Pascasarjana yang dinyatakan secara tertulis. Pasal 66 (1) Masa jabatan Direktur Pascasarjana selama 4 (empat) tahun dan dapat ditunjuk kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa jabatan secara berturut-turut. (2) Apabila Direktur Pascasarjana berhalangan tetap, Rektor mengangkat Direktur Pascasarjana yang baru sampai berakhirnya masa jabatan Direktur sebagaimana dimaksud Pasal 64 ayat (2). (3) Apabila Wadir Pascasarjana berhalangan tetap, Rektor mengangkat Wadir Pascasarjana yang baru sampai berakhirnya masa jabatan Wadir sebagaimana dimaksud Pasal 64 ayat (2). Paragraf 5 Tata Cara Pengangkatan Ketua Program Studi dan Ketua atau Kepala Laboratorium/Bagian/Bengkel/Studio/Kebun Percobaan Pasal 67 (1) Persyaratan untuk dapat diangkat sebagai Ketua Program Studi: a. beriman dan bertaqwa kepada Tugan Yang Maha Esa; b. berpendidikan Doktor (S3); Draft Statuta Unud, 2016 ~ 30

31 c. Pegawai Negeri Sipil yang memiliki pengalaman jabatan sebagai dosen dengan jenjang akademik paling rendah Lektor; d. berusia tidak lebih dari 60 (enam puluh) tahun pada saat berakhirnya masa jabatan Ketua Program Studi yang sedang menjabat; e. tidak pernah melakukan plagiat sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan; f. sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan secara tertulis oleh dokter pemerintah yang berwenang; g. setiap unsur penilaian prestasi kerja pegawai paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; h. tidak sedang menjalani tugas belajar atau izin belajar lebih dari 6 (enam) bulan yang dinyatakan secara tertulis; i. tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat; j. tidak pernah dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan perbuatan yang diancam pidana paling rendah pidana kurungan; k. sebagai tenaga pengajar dan/atau pembimbing aktif di program studi bersangkutan minimal 2 (dua) semester akhir secara berturut-turut; l. bersedia dicalonkan menjadi Ketua Program Studi yang dinyatakan secara tertulis. (2) Pemilihan Ketua Program Studi yang telah memenuhi syarat dilakukan oleh dosen tetap baik sebagai tenaga pengajar dan/atau pembimbing aktif di program studi bersangkutan minimal 2 (dua) semester akhir secara berturut-turut. Pasal 68 (1) Ketua dan Sekretaris Program Studi diangkat dan diberhentikan oleh Rektor dengan masa jabatan 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan secara berturut-turut. (2) Ketua Program Studi dalam bidang ilmu multidisiplin sebagaimana dimaksud pada Pasal 37 ayat (1) bertanggungjawab kepada Direktur Pascasarjana. (3) Ketua Program Studi dalam bidang ilmu monodisiplin bertanggungjawab kepada Dekan masing-masing. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengangkatan Ketua dan Draft Statuta Unud, 2016 ~ 31

32 Sekretaris program studi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Rektor. Pasal 69 (1) Ketua Program Studi terpilih sebagaimana dimaksud pada Pasal 68 ayat (2) menetapkan Sekretaris paling lambat 14 (empat belas) hari sejak ditetapkan sebagai Ketua Program Studi. (2) Masa jabatan Sekretaris adalah sampai berakhirnya masa jabatan Ketua Program Studi yang diangkat sebagaimana dimaksud pada Pasal 65 ayat (2). Pasal 70 (1) Persyaratan untuk dapat diangkat sebagai Ketua atau Kepala Laboratorium/Bagian/Bengkel/Studio/Kebun Percobaan: a. beriman dan bertaqwa kepada Tugan Yang Maha Esa; b. berpendidikan minimal Magister (S2); c. Pegawai Negeri Sipil yang memiliki pengalaman jabatan sebagai dosen dengan jenjang akademik paling rendah Lektor; d. berusia tidak lebih dari 70 (enam puluh) tahun pada saat berakhirnya masa jabatan Ketua atau Kepala Laboratorium/ Bagian/Bengkel/Studio/Kebun Percobaan yang sedang menjabat; e. tidak pernah melakukan plagiat sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan; f. sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan secara tertulis oleh dokter pemerintah yang berwenang; g. setiap unsur penilaian prestasi kerja pegawai paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; h. tidak sedang menjalani tugas belajar atau izin belajar lebih dari 6 (enam) bulan yang dinyatakan secara tertulis; i. tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat; j. tidak pernah dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan perbuatan yang diancam pidana paling rendah pidana kurungan; k. bersedia dicalonkan menjadi Ketua atau Kepala Laboratorium/ Bagian/Bengkel/Studio/Kebun Percobaan yang dinyatakan secara tertulis. Draft Statuta Unud, 2016 ~ 32

STATUTA UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016 UNIVERSITAS UDAYANA

STATUTA UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016 UNIVERSITAS UDAYANA STATUTA UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016 UNIVERSITAS UDAYANA 2016 MUKADIMAH Bahwa Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat mengamanatkan, salah satu tujuan Negara

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pen

2017, No Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pen No.620, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Unud. Statuta. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2015

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2015 SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENGANGKATAN PIMPINAN UNIVERSITAS DIPONEGORO DAN PIMPINAN FAKULTAS PADA UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara No.934, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Polbeng. Statuta. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undangundang

Lebih terperinci

2018, No Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2018, No Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun No.55, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Statuta PEM Akamigas. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG STATUTA POLITEKNIK ENERGI DAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI FAKFAK

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI FAKFAK SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar No.1433, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Polteknaker. Statuta. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK KETENAGAKERJAAN DENGAN

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA INSTITUT SENI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undang-undang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK MARITIM NEGERI INDONESIA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK MARITIM NEGERI INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK MARITIM

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI Presiden Republik Indonesia, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undangundang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

2016, No Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 t

2016, No Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 t No.1917, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Poltera. Statuta. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG Statuta Politeknik

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undang-undang

Lebih terperinci

STATUTA UNIVERSITAS UDAYANA

STATUTA UNIVERSITAS UDAYANA STATUTA UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2012 1 2 MUKADIMAH Bahwa alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan, salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.602, 2015 KEMENRISTEKDIKTI. Universitas Tadulako. Statuta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pe

2017, No Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pe No.1481, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Statuta Polman Bandung. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lem

2016, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lem No. 312, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Poltek Negeri Balikpapan. Statuta. IDIKANAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI MANADO

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI MANADO SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK DIKTI. Rektor/Ketua/Direktur. PTN. Pemberhentian. Pengangkatan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

STATUTA UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2009

STATUTA UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2009 STATUTA UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2009 MUKADIMAH Bahwa alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan, salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG STATUTA UNIVERSITAS DIPONEGORO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini ya

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG STATUTA UNIVERSITAS DIPONEGORO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini ya LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.170, 2015 PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Universitas Diponegoro. Statuta. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5721). PERATURAN

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2010 tentang Pendirian Universitas Bangka Belitung, Universitas Borneo Tarakan, dan Universitas M

2016, No Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2010 tentang Pendirian Universitas Bangka Belitung, Universitas Borneo Tarakan, dan Universitas M No.724, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Universitas Musamus. Statuta. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Peny

2017, No Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Peny No.619, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. ISBI Aceh. Statuta. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA INSTITUT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

2016, No Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan

2016, No Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan No.1538, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Unimor. Statuta. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1150, 2017 KEMENRISTEK-DIKTI. UNPATTI. Statuta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 152 TAHUN 2000 (152/2000) TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 152 TAHUN 2000 (152/2000) TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 152 TAHUN 2000 (152/2000) TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dipandang perlu

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.549,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN REKTOR/KETUA/DIREKTUR PADA PERGURUAN

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, No.1801, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. AKN Aceh Barat. Statuta. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA

Lebih terperinci

PERATURAN UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 1 TAHUN 2010

PERATURAN UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 1 TAHUN 2010 PERATURAN UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN PIMPINAN UNIVERSITAS DIPONEGORO DAN PIMPINAN FAKULTAS PADA UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, No.1026, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Polimedia. Statuta. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS SULAWESI BARAT SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS SULAWESI BARAT DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN REKTOR/KETUA/DIREKTUR PADA PERGURUAN TINGGI YANG DISELENGGARAKAN OLEH PEMERINTAH

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS RIAU

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS RIAU SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS RIAU

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS BANGKA

Lebih terperinci

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI.

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. penjelasan pasal demi pasal PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.100, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Universitas Airlangga. Statuta. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5535) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, No.1921, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. UT. Statuta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negar

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negar No.1541, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. UNP. Statuta. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

2017, No Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan P

2017, No Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan P No.748, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. UNY. Statuta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS BENGKULU

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS BENGKULU SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK

Lebih terperinci

-1- PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI CILACAP

-1- PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI CILACAP -1- SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA INSTITUT SENI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI SAMBAS

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI SAMBAS SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA INSTITUT SENI

Lebih terperinci

TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN PADA TINGKAT FAKULTAS/SEKOLAH DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN PADA TINGKAT FAKULTAS/SEKOLAH DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REVISI TGL 13 APRIL 2016 SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN PADA TINGKAT FAKULTAS/SEKOLAH DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan dan pelaksanaan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG DRAFT 25 April 2016 SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR DI BAWAH REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

: PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

: PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN REKTOR/KETUA/DIREKTUR PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DENGAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS MULAWARMAN Alamat: Rektorat Kampus Gunung Kelua, Jl. Kuaro Kotak Pos 1068 Samarinda 75119 Telepon (0541) 741118 Faksimili (0541) 747479-732870 Laman :

Lebih terperinci

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL BANDUNG

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL BANDUNG MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 51 / HUK/ 2007 TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL BANDUNG MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS LAMBUNG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2003 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2003 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2003 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk dapat berperan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1342, 2016 KEMEN-RISTEKDIKTI. UNSIL. Statuta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA

Lebih terperinci

PERATURAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DEKAN DAN WAKIL DEKAN. Bismillahirrahmanirrahim

PERATURAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DEKAN DAN WAKIL DEKAN. Bismillahirrahmanirrahim PERATURAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DEKAN DAN WAKIL DEKAN Bismillahirrahmanirrahim REKTOR UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS TEUKU UMAR

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS TEUKU UMAR - 1 - SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

2016, No Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16; Tambahan

2016, No Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16; Tambahan No.1009, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Polibatam. Statuta. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK

Lebih terperinci

PERATURAN UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2010

PERATURAN UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PIMPINAN PROGRAM PASCASARJANA, PIMPINAN LEMBAGA, DAN PEJABAT LAIN PADA UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS TANJUNGPURA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS TANJUNGPURA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN SENAT INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR NOMOR : 2728/IT5.4.1/OT/2016

PERATURAN SENAT INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR NOMOR : 2728/IT5.4.1/OT/2016 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR S E N A T Alamat Jl. Nusa Indah Denpasar 80235 Telp. (0361) 227316 Fax. (0361) 236100 PERATURAN SENAT INSTITUT SENI INDONESIA

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, T

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, T BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.618, 2017 KEMENRISTEK-DIKTI. UNCEN. Statuta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, T

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, T No.806, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. UPR. Statuta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENJARINGAN BAKAL CALON, PENYARINGAN DAN PEMILIHAN CALON REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN KARAWANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN KARAWANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI MADIUN

- 1 - PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI MADIUN - 1 - SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG NOMOR : 0135/IT7/KP/2015 TENTANG

PERATURAN REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG NOMOR : 0135/IT7/KP/2015 TENTANG PERATURAN REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG NOMOR : 0135/IT7/KP/2015 TENTANG TATA TERTIB PEMILIHAN DEKAN DAN PEMBANTU DEKAN INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG MASA JABATAN TAHUN 2015-2019

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,

Lebih terperinci

PERATURAN SENAT POLITEKNIK NEGERI MADIUN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMILIHAN DIREKTUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN SENAT POLITEKNIK NEGERI MADIUN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMILIHAN DIREKTUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN SENAT POLITEKNIK NEGERI MADIUN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMILIHAN DIREKTUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SENAT POLITEKNIK NEGERI MADIUN Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI SEMARANG SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

BUKU DESKRIPSI JABATAN DAN TUPOKSI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

BUKU DESKRIPSI JABATAN DAN TUPOKSI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH BUKU DESKRIPSI JABATAN DAN TUPOKSI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH 1 P e t i k a n B u k u T u p o k s i U n i v e r s i t a s M a l i k u s s a l e h, 2 0 1 5 KATA PENGANTAR Sesungguhnya setiap insan berhak

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 270, 2000 PENDIDIKAN TINGGI.INSTITUT.Badan Hukum Milik Negara. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA, Menimbang : a. bahwa penataan organisasi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.818, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Rektor dan Ketua. Pengangkatan. Pemberhentian. Perguruan Tinggi. Keagamaan. Pemerintah. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci