BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Peta Kota Medan Gambaran Umum Kota Medan Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara secara umum adalah kota ketiga terbesar di Indonesia dan kota terbesar di Pulau Sumatera. Kota Medan sebelumnya sering disebut dengan Daerah Kotamadya Tingkat II Medan. Namun setelah berlakunya Undang-undang No 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, penyebutan nama daerah Tingkat II Kotamadya Medan berubah menjadi daerah Kota Medan. 70

2 Medan muncul sebagai pusat kegiatan ekonomi, administrasi pemerintahan, politik dan kebudayaan. Medan sebagai pusat kegiatan ekonomi perkebunan menjadi daya tarik yang luar biasa bagi kaum pendatang untuk mengadu nasib. Akibatnya berbagai macam kelompok ethnik diantaranya adalah : Karo, Toba, Mandailing, Minangkabau, Aceh, Cina, Jawa, India dan lain lain menjadi penghuni Kota Medan bersama dengan etnik asli yakni Melayu (Suprayitno : 2005). Luas Kota Medan mecapai hektar (265,10 Km2 ) atau 3.6% dari keseluruhan wilayah sumatera utara (BPS:2010). Dengan demikian, dibandingkan dengan kota /kabupaten lainnya, Kota Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil, tetapi dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Kota Medan secara geografis terletak di antara 3 35 Lintang Utara dan Bujur Timur. Posisi Kota Medan ada di bagian Utara Propinsi Sumatera Utara dengan topografi miring ke arah Utara dan berada pada ketinggian tempat 2,5-37,5 m di atas permukaan laut. Kota Medan memiliki kedudukan strategis sebab berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara, sehingga relatif dekat dengan kota-kota / negara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia, Singapura dan lain-lain. Demikian juga secara demografis Kota Medan diperkirakan memiliki pangsa pasar barang/jasa yang relatif besar. Secara administratif terdiri dari 21 Kecamatan dan 151 Kelurahan. Sarana dan prasarana perhubungan di Kota Medan terdiri dari prasarana perhubungan darat, laut, udara. Transportasi lainnya adalah kereta api. 71

3 Sesuai dengan dinamika pembangunan kota, luas wilayah administrasi Kota Medan telah melalui beberapa kali perkembangan. Pada Tahun 1951, WaliKota Medan mengeluarkan Maklumat Nomor 21 tanggal 29 September 1951, yang menetapkan luas Kota Medan menjadi Ha, meliputi 4 Kecamatan dengan 59 Kelurahan. Maklumat WaliKota Medan dikeluarkan menyusul keluarnya Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 66/III/PSU tanggal 21 September 1951, agar daerah Kota Medan diperluas menjadi tiga kali lipat. Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1973 Kota Medan kemudian mengalami pemekaran wilayah menjadi Ha yang terdiri dari 11 Kecamatan dengan 116 Kelurahan. Berdasarkan luas administrasi yang sama maka melalui Surat Persetujuan Menteri Dalam Negeri Nomor 140/2271/PUOD, tanggal 5 Mei 1986, Kota Medan melakukan pemekaran Kelurahan menjadi 144 Kelurahan. Perkembangan terakhir berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara Nomor /2772.K/1996 tanggal 30 September 1996 tentang pendefitipan 7 Kelurahan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1992 tentang Pembentukan Beberapa Kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan, secara administrasi Kota Medan dimekarkan kembali, dibagi atas 21 Kecamatan yang mencakup 151 Kelurahan. Berdasarkan perkembangan administrative ini Kota Medan kemudian tumbuh secara geografis, demografis dan sosial ekonomis. Secara administratif, wilayah Kota Medan hampir secara keseluruhan berbatasan dengan Daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu sebelah Barat, Selatan 72

4 dan Timur. Sepanjang wilayah Utara nya berbatasan langsung dengan Selat Malaka, yang diketahui merupakan salah satu jalur lalu lintas terpadat di dunia. Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan Sumber Daya alam (SDA), Khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karenanya secara geografis Kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya Sumber daya alam seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan Kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya (BPS :2010). Disamping itu juga telah tersedia prasarana listrik, gas, telekomunikasi, air bersih dan Kawasan Industri Medan (KIM) I. Sebagai daerah yang berada pada pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara memiliki posisi strategis. Sebagai salah satu derah otonom berstatus kota di Propinsi Sumatera Utara, kedudukan, fungsi dan peran Kota Medan cukup penting dan strategis secara regional. Bahkan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan sering digunakan sebagai barometer dalam pembangunan dan penyelenggaraan pemerintah daerah Letak Geografis dan Lingkungan Alam Kota Medan adalah pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan juga sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan untuk menuju objek wisata Brastagi di daerah dataran tinggi Karo, objek wisata Orangutan di Bukit Lawang, Danau Toba 73

5 yang dikenal dengan tempat wisata yang indah, serta Pantai Cermin, yang terkenal dengan pemandangan lautnya. Kota Medan memiliki luas Hektar (265,10 Km²) atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kota atau kabupaten lainnya, Kota Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil, tetapi dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3 35 Lintang Utara dan Bujur Timur. Untuk itu topografi Kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 37,5 meter diatas permukaan laut. a. Keadaan Alam/Topografi Kota Medan berada pada ketinggian 2,5m di bagian Utara-Belawan sampai 37,5mdi atas permukaan laut. Daerah utara sampai 3 km dari pantai, terdiri dari rawa-rawa yang mempunyai kedalaman 0,5m sampai 2,5m ketika pasang surut dan pasang naik b. Keadaan Iklim Iklim Kota Medan, dipengaruhi oleh letaknya yang berada di Pesisisr Timur Pulau Sumatera yang berarti dekat dengan Selat Malaka. Keadaan ini menyebabkan iklim Kota Medan cenderung panas dengan suhu berkisar anatar Sungaisungai yang mengalir melalui Kotamadya Medan ialah Sungai Babura, Sungai Deli, Sungai Kera, Sungai Sikambing, Sungai Putih. Sungai-sungai ini dapat dipergunakan sebagai tempat saluran pembuangan air hujan dan mengatasi banjir. 74

6 c. Batas Wilayah Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang, Namorambe,Pancurbatu, Kecamatan Deli Tua Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Sunggal, Hamparan Perak Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Percut Sei Tuan, Tembung, Tanjung Morawa Kota Medan Secara Demografis Penduduk Kota Medan memiliki ciri penting yaitu yang meliputi unsur agama, etnis, budaya dan keragaman (plural) adat istiadat. Hal ini memunculkan karakter sebagian besar penduduk Kota Medan bersifat terbuka. Secara Demografi, Kota Medan pada saat ini juga sedang mengalami masa transisi demografi. Kondisi tersebut menunjukkan proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian berada pada posisi yang tinggi menjadi suatu keadaan dimana tingkat dan kematian berada pada posisi menengah atau seimbang. Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, penduduk Medan berjumlah jiwa. Penduduk Medan terdiri atas laki-laki dan perempuan. Di siang hari, jumlah ini bisa meningkat hingga sekitar 2,5 juta jiwa dengan dihitungnya jumlah penglaju (komuter). Sebagian besar penduduk Medan 75

7 berasal dari kelompok umur 0-19 dan tahun (masing-masing 41% dan 37,8% dari total penduduk). Dilihat dari struktur umur penduduk, Medan dihuni lebih kurang jiwa berusia produktif, (15-59 tahun). Selanjutnya dilihat dari tingkat pendidikan, rata-rata lama sekolah penduduk telah mencapai 10,5 tahun. Dengan demikian, secara relatif tersedia tenaga kerja yang cukup, yang dapat bekerja pada berbagai jenis perusahaan, baik jasa, perdagangan, maupun industri manufaktur Perguruan Tinggi Dalam UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pada pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwa: Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. Pendidikan Tinggi memiliki beberapa fungsi, sebagaimana disebutkan dalam UU No. 12 Tahun 2012 Pasal 4 bahwa pendidikan tinggi memiliki 3 (tiga) fungsi sebagai berikut: 1. Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. 2. Mengembangkan Sivitas Akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma, da 76

8 3. Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora. Seperti halnya pengertian dan fungsi pendidikan tinggi, tujuan pendidikan tinggi juga tertuang dalam UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yaitu pada pasal 5. Dalam UU No. 12 Tahun 2012 pasal 5 tersebut disebutkan 4 (empat) tujuan pendidikan tinggi, yaitu sebagai berikut: 1. Berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa. 2. Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa. 3. Dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia. 4. Terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. 77

9 Macam-macam Perguruan Tinggi 1. Universitas Universitas adalah lembaga pendidikan tinggi dan penelitian, yang memberikan gelar akademis dalam berbagai mata pelajaran. Universitas adalah perusahaan yang menyediakan pendidikan sarjana dan pendidikan pascasarjana. Kata universitas berasal dari bahasa Latin universitas magistrorum et scholarium, kira-kira berarti "komunitas guru dan peneliti. Bahasa Latin aslinya kata "universitas" digunakan pada saat munculnya kehidupan kota perkotaan dan serikat abad pertengahan, untuk menggambarkan khusus "asosiasi siswa dan guru dengan hak-hak hukum kolektif biasanya dijamin oleh piagam / ijazah yang dikeluarkan oleh pangeran, uskup, atau kota-kota di mana mereka berada ". Kata Latin asli disebut pemberian gelar-lembaga pendidikan di Eropa Barat, di mana bentuk organisasi hukum yang lazim, dan dari mana lembaga tersebar di seluruh dunia. Untuk non-instansi terkait pendidikan kuno yang tidak berdiri dalam tradisi universitas dan istilah ini dianggap longgar dan diterapkan secara retrospektif, sepeti pusat-pusat perguruan tinggi kuno. 2. Institut Institut merupakan kelembagaan perguruan tinggi yang mempunyai program studi dengan keilmuan sejenis. misalnya institut pertanian memiliki program studi pertanian, institut teknologi mengajarkan berbagai ilmu yang berhubungan dengan teknik. 78

10 Institut adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. 3. Sekolah Tinggi Sekolah tinggi merupakan bentuk kelambagaan pergruan tinggi yang hanya menyelenggarakan satu program profesi saja yang sesuai dengan spesialisasinya. dalam lingkungannya sekolah tinggi memiliki kesamaan dengan universitas maupun institut dalam hal penyelenggaraan baik program pendidikan strata maupun diploma. Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang menyeleggarakan program pendidikan profesional dan akademik dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian tertentu. 4. Politeknik Politeknik atau sering disamakan dengan institut teknologi adalah penamaan yang digunakan dalam berbagai institusi pendidikan yang memberikan berbagai jenis gelar dan sering beroperasi pada tingkat yang berbeda-beda dalam sistem pendidikan. Politeknik dapat merupakan institusi pendidikan tinggi dan teknik lanjutan serta penelitian ilmiah ternama dunia atau pendidikan vokasi profesional, yang memiliki spesialiasi dalam bidang ilmu pengetahuan, teknik, dan teknologi atau jurusan-jurusan teknis yang berbeda jenis. Istilah tersebut juga 79

11 dapat merujuk pada sekolah pendidikan menengah yang berfokus pada pelatihan vokasional. Istilah politeknik berasal dari bahasa Yunani πολύ (polú atau polý) yang berarti "banyak" dan τεχνικός (tekhnikós) yang berarti "seni". Istilah institut teknologi, untuk bagiannya, sering disingkat IT; istilah ini berbeda dengan teknologi informasi. Walaupun istilah politeknik dan institut teknologi merupakan sinonim, preferensi untuk lebih sering menggunakan suatu istilah berbeda antara setiap negara. 5. Akademik Akademi (bahasa Yunani: καδηµία) adalah suatu institusi pendidikan tinggi, penelitian, atau keanggotaan kehormatan. Nama ini berasal dari sekolah filsafat Plato yang didirikan pada sekitar tahun 385 SM di Akademia, sebuah tempat suci Athena, dewi kebijaksanaan dan kemampuan, di sebelah utara Athena, Yunani. Di dunia barat, akademia adalah istilah yang umum digunakan untuk institusi pendidikan tinggi secara kolektif. 6. Sekolah Kedinasaan Sekolah Kedinasaan merupakan lembaga pendidikan tinggi negeri yang memiliki ikatan dengan lembaga pemerintah sebagai penyelenggara pendidikan. Sebagai contoh, STAN merupakan PTK di bawah naungan Depertemen Keuangan, STIS berada di bawah naungan Badan Pusat Statistik, dan AMG berada di bawah naungan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. PTK 80

12 memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan perguruan tinggi lain. Antara lain, biaya kuliah yang terjangkau, bahkan gratis dan fasilitas ikatan dinas Perguruan Tinggi di Kota Medan Kota Medan memiliki ratusan perguruan tinggi yang tersebar disegala penjuru kota. Ratusan perguruan tinggi tersebut terdiri dari perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS). Baik yang terakreditasi maupun yang belum terakreditasi oleh BAN-PT. Berikut adalah daftar beberapa perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS) yang berada di kota Medan. AKBID AKPER AMIK IAIN STAI STBA STIE STIH STIKES STKIP STMIK STT Akademi Kebidanan Akademi Keperawatan Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Institut Agama Islam Negeri Sekolah Tinggi Agama Islam Sekolah Tinggi Bahasa Asing Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Sekolah Tinggi Teologi 81

13 1. Perguruan Tinggi Negeri IAIN Sumatera Utara 3. Politeknik Kesehatan Medan 4. Politeknik Negeri Medan 5. Universitas Negeri Medan 2. Perguruan Tinggi Swasta 1. Akademi Akuntansi Profesional Indonesia 2. Akademi Akuntansi YPK Medan 3. Akademi Farmasi Indah Deli Serdang 4. Akademi Informatika Dan Komputer Medicom 5. Akademi Kebidanan Audi Husada Medan 6. Akademi Kebidanan Bakti Inang Persada 7. Akademi Kebidanan Bina Sejaktera Ameta 8. Akademi Kebidanan Budi Mulia Medan 9. Akademi Kebidanan Cipto Medan 10. Akademi Kebidanan Darmo Medan 11. Akademi Kebidanan Hafsyah Medan 12. Akademi Kebidanan Hasarma Medan 82

14 13. Akademi Kebidanan Helvetia Medan 14. Akademi Kebidanan Indah 15. Akademi Kebidanan Mitra Husada Medan 16. Akademi Kebidanan Nusantara Akademi Kebidanan Palapa Husada 18. Akademi Kebidanan Sari Husada 19. Akademi Kebidanan Sari Mutiara 20. Akademi Kebidanan Sehat Medan 21. Akademi Kebidanan Sehati 22. Akademi Kebidanan YYS Pendidikan Dr Rusdi Medan 23. Akademi Keperawatan Binalita Sudama 24. Akademi Keperawatan Columbia Asia 25. Akademi Keperawatan Darmo Medan 26. Akademi Keperawatan Helvetia Medan 27. Akademi Keperawatan Indah 28. Akademi Keperawatan Kesdam I/Bukit Barisan Medan 29. Akademi Keperawatan Malahayati Medan 83

15 30. Akademi Keperawatan RSU Herna 31. Akademi Keperawatan Sari Mutiara Medan 32. Akademi Keperawatan Teladan Bahagia 33. Akademi Keperawatan Wirahusada Medan 34. Akademi Keuangan dan Perbankan ICM Cantrika Mitra 35. Akademi Manajemen Informatika & Komputer Universal 36. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Imelda 37. Akademi Manajemen Informatika Dan Komputer Itmi 38. Akademi Manajemen Informatika Dan Komputer Logika 39. Akademi Manajemen Informatika Dan Komputer Medan 40. Akademi Maritim Belawan 41. Akademi Maritim Indonesia Medan 42. Akademi Pariwisata dan Perhotelan Darma Agung 43. Akademi Pariwisata Medan Hotel School 44. Akademi Pariwisata Nusantara Medan 45. Akademi Pariwisata Taman Harapan 46. Akademi Pendidikan Kesehatan Talitakum 84

16 47. Akademi Perekam Medik Dan Infokes Imelda 48. Akademi Perniagaan dan Perusahaan APIPSU Medan 49. Akademi Refraksi Optisi Binalita Sudama 50. Akademi Sekretari Manajemen Cendana 51. Akademi Teknik Elektro Medik Binalita Sudama 52. Akademi Teknik Indonesia Cut Meutia 53. Akademi Teknik Industri Immanuel 54. Akuntansi Dan Bisnis Internasional 55. AMIK Harapan Medan 56. AMIK Medan Business Polyteknik 57. AMIK Polibisnis Medan 58. AMIK Widya Loka Medan 59. ATRO Yayasan Amal Sinar Bhakti Medan 60. Institut Sains Dan Teknologi Td Pardede 61. Institut Teknologi Medan 62. Politeknik Ganesha 63. Politeknik IT&B Medan 85

17 64. Politeknik Kesehatan YRSU Dr Rusdi 65. Politeknik LP3I Medan 66. Politeknik Mandiri Bina Prestasi 67. Politeknik Poliprofesi Medan 68. Politeknik Santo Thomas 69. Politeknik Unggul LP3M 70. S.T. Manajemen Bisnis Multi Sarana Manajemen Administrasi dan Rekayasa Teknologi 71. Sekolah Tinggi Bahasa Asing Harapan 72. Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing ITMI Medan 73. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Hikmah 74. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Eka Prasetya 75. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Graha Kirana 76. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Harapan 77. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBBI 78. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Medan 79. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ITMI Medan 80. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi LMII 86

18 81. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusa Bangsa 82. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Profesional Indonesia 83. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tricom 84. Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Al Hikmah 85. Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Graha Kirana 86. Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Swadaya 87. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Binalita Sudama 88. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Flora 89. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Helvetia 90. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RS Haji Medan 91. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara 92. Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Medan 93. Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan 94. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma 95. Sekolah Tinggi Kesehatan Imelda Medan 96. Sekolah Tinggi Olahraga Dan Kesehatan Bina Guna 97. Sekolah Tinggi Teknik Harapan 87

19 98. Sekolah Tinggi Teknik Poliprofesi 99. Sekolah Tinggi Teknologi Immanuel 100. Sekolah Tinggi Teknologi Sinar Husni 101. STBA Persahabatan Internasional Asia 102. STIE IBMI Medan 103. STIE Informasi Teknologi dan Bisnis 104. STIE Mikroskill 105. STIE Professional Manajemen College Indonesia 106. STIKES Nurliana Medan 107. STIKES Santa Elisabeth Medan 108. STIKES Senior Medan 109. STIKES Siti Hajar 110. STIKES Widya Husada Medan 111. STIPER Agrobisnis Perkebunan 112. STMIK Budi Darma, STMIK Mikroskil 113. STMIK IBBI 114. STMIK ITMI Medan 88

20 115. STMIK Kristen Neumann Indonesia 116. STMIK Logika 117. STMIK Pelita Nusantara Medan 118. STMIK Sisingamangaraja XII 119. STMIK Time 120. STMIK Triguna Dharma 121. Universitas Al-Azhar 122. Universitas Alwashliyah 123. Universitas Amir Hamzah 124. Universitas Cut Nyak Dhien 125. Universitas Darma Agung 126. Universitas Dharmawangsa 127. Universitas Dian Nusantara 128. Universitas HKBP Nommensen 129. Universitas Islam Sumatera Utara 130. Universitas Katolik Santo Thomas 131. Universitas Medan Area 89

21 132. Universitas Methodist Indonesia 133. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara 134. Universitas Muslim Nusantara Al Wasliyah 135. Universitas Pelita Harapan Medan 136. Universitas Pembangunan Panca Budi 137. Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia 138. Universitas Potensi Utama 139. Universitas Prima Indonesia 140. Universitas Quality 141. Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan 142. Universitas Sisingamangaraja XII 143. Universitas Sutomo Untuk menunjang kebutuhan mahasiswa/mahasiswi dalam mendapatkan informasi terkait dunia pendidikan secara cepat dan mudah, perguruan tinggi memberikan fasilitas berupa internet kepada mahasiswa/mahasiswi-nya. Namun tidak jarang mahasiswa/mahasiswi menyalahgunakan fasilitas tersebut, yang seharusnya digunakan untuk mencari bahan pembelajaran malah digunakan untuk kepentingan lain seperti media sosial bahkan untuk hal-hal yang melanggar hukum seperti perjudian online dan pornografi online. Mengetahui hal ini, pihak 90

22 perguruan tinggi biasanya melakukan filtering dan censoring terhadap kontenkonten negatif yang tidak ada hubungannya dengan dunia pendidikian. Bagi sebagian mahasiswa yang merasa tergangu aktivitasnya akibat filtering dan censoring yang dilakukan oleh pihak perguruan tinggi, pilihan lain yang biasanya dilakukan adalah pemanfaatan hostspot/wifi publik yang berada di tempat-tempat umum disekitar lingkungan perguruan tinggi seperti kafe misalnya. Kafe biasanya menjadi pilihan utama mahasiswa/mahasiswi sebagai ajang untuk bertemu dengan sesama teman hanya untuk sekedar saling bercengkrama, diskusi, ataupun memanfaatkan fasilitas internet gratis yang diberikan oleh kafe tersebut. Bukan hanya kafe, warnet juga dipastikan akan tumbuh subur didekat lokasi perguruan tinggi. Bagi mahasiswa/mahasiswi yang menjadi anak kost, warnet biasanya digunakan untuk mencari dan mencetak tugas. Tentunya fasilitas internet yang berada disekitar lingkungan perguruan tinggi memiliki dampak yang positif dan negatif. Tergantung siapa yang menggunakannya. 91

WILAYAH.I Jalan Setia Budi Tanjung Sari Medan 20132, Telepon: , , Fax' : Larnan : wwwkopertis I. org

WILAYAH.I Jalan Setia Budi Tanjung Sari Medan 20132, Telepon: , , Fax' : Larnan : wwwkopertis I. org KEMENTERIAN PE IDIKAhI DAN KEBUDAYAAN KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH.I Jalan Setia Budi Tanjung Sari Medan 20132, Telepon:061-8214878,8210359, Fax' : 8210360 Larnan : wwwkopertis I. org Nomor

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN BEASISWA PPA

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN BEASISWA PPA KEBIJAKAN PENGALOKASIAN BEASISWA PPA PADA SOSIALISASI SIMBaDa BAGI PIMPINAN PTS DI LINGKUNGAN KOPERTIS WILAYAH I SUMATERA UTARA OLEH DIAN ARMANTO Ucapan terima kasih 1. Trend jumlah pts sumut Jumlah PTS

Lebih terperinci

Daftar Perguruan Tinggi

Daftar Perguruan Tinggi Daftar Perguruan Tinggi No Nama Perguruan Tinggi 1 Akademi Kebidanan Agatha 2 Akademi Kebidanan Arta Kabanjahe 3 Akademi Kebidanan As-Syifa Kisaran 4 Akademi Kebidanan Audi Husada Medan 5 Akademi Kebidanan

Lebih terperinci

l3g tkr.2.ltkrl2ols Workshop Peningkatan Tata Kelola Perguruan Tinggi Dalam Akreditasi Program Studi Bagi PTS Kopertis Wilayah I.

l3g tkr.2.ltkrl2ols Workshop Peningkatan Tata Kelola Perguruan Tinggi Dalam Akreditasi Program Studi Bagi PTS Kopertis Wilayah I. Nomor Hal KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH.I Jalan Setia Budi Tanjung Sari Medan 20132, Telepon:061-8214878,8210359, Fax.: 8210360 Laman : www.kopertis I.org

Lebih terperinci

BAB II KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. tantangan pembangunan kota yang harus diatasi. Perkembangan kondisi Kota

BAB II KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. tantangan pembangunan kota yang harus diatasi. Perkembangan kondisi Kota BAB II KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Pemerintah Kota Medan Gambaran umum kondisi kota Medan memuat perkembangan kondisi Kota Medan sampai saat ini, capaian hasil pembangunan kota sebelumnya

Lebih terperinci

Smart, Innovative, Professional

Smart, Innovative, Professional email : politeknik@polije.ac.id Smart, Innovative, Professional 8 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 7 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 6 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 5 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 4 >> 0 >> 1 >> 2

Lebih terperinci

DAFTAR PTS YANG DIUNDANG SOSIALISASI DOSEN DI LINGKUNGAN KOPERTIS WILAYAH IIII TGL 25 JUNI 2008 NO KDPTS NAMA PTS

DAFTAR PTS YANG DIUNDANG SOSIALISASI DOSEN DI LINGKUNGAN KOPERTIS WILAYAH IIII TGL 25 JUNI 2008 NO KDPTS NAMA PTS 1 031017 UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 2 031040 UNIVERSITAS AZZAHRA 3 031001 UNIVERSITAS IBNU CHALDUN 4 031049 UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI 5 031021 UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFIIYAH 6 031032 UNIVERSITAS ISLAM

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 39 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Letak Geografis dan Administrasi Kabupaten Deli Serdang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara dan secara geografis Kabupaten ini terletak pada 2º 57-3º

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 53 IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Selat Rupat merupakan salah satu selat kecil yang terdapat di Selat Malaka dan secara geografis terletak di antara pesisir Kota Dumai dengan

Lebih terperinci

WILAYAH.I Jalan Setia Budi Tanjung Sari Medan 20132, relepon' ol'.;flomt-ffi3i ll;

WILAYAH.I Jalan Setia Budi Tanjung Sari Medan 20132, relepon' ol'.;flomt-ffi3i ll; KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH.I Jalan Setia Budi Tanjung Sari Medan 20132, relepon' ol'.;flomt-ffi3i ll; : 821o36o Nomor :1183/Kl.3.lNM120l4 Lampiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, intelektual dan teknologi. Ini merupakan aset untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, intelektual dan teknologi. Ini merupakan aset untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan, intelektual dan teknologi. Ini merupakan aset untuk meningkatkan daya saing.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki agar mengetahui,

BAB 1 PENDAHULUAN. kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki agar mengetahui, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang ada di berbagai bidang usaha, baik bidang usaha manufaktur maupun jasa, menuntut organisasi untuk dapat menciptakan keunggulan bersaing. Organisasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan kunci utama sebagai fondasi untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA MEDAN. Bujur Timur. Kota Medan 2,5-3,75 meter di atas permukaan laut. Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA MEDAN. Bujur Timur. Kota Medan 2,5-3,75 meter di atas permukaan laut. Kota Medan BAB II GAMBARAN UMUM KOTA MEDAN 2. 1 Letak Geografis Kota Medan terletak antara 2 o.27-2 o.47 Lintang Utara dan 98 o.35-98 o.44 Bujur Timur. Kota Medan 2,5-3,75 meter di atas permukaan laut. Kota Medan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di Provinsi Sumatera Utara,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di Provinsi Sumatera Utara, BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Kondisi Umum Kota Medan Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di Provinsi Sumatera Utara, kedudukan, fungsi dan peranan Kota Medan cukup penting dan

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.158, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Pemerintah. Pemerintah Daerah. Swasta. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan 12 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan Lautan Hindia, mempunyai

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB II. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. secara regional. Bahkan sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan

BAB II. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. secara regional. Bahkan sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan BAB II. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 2.1. Gambaran Umum Kota Medan Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di propinsi Sumatera Utara, Kedudukan, fungsi dan peranan Kota Medan cukup penting dan

Lebih terperinci

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Mengacu kepada Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Akhir Masa Jabatan 2007 2012 PemProv DKI Jakarta. Provinsi DKI Jakarta

Lebih terperinci

KODE NAMA PRODI RASIO

KODE NAMA PRODI RASIO DAFTAR PROGRAM STUDI TANGGAL BERLAKU SUDAH KADALUARSA DAN STATUS TIDAK TER- AKREDITASI BAN-PT DI LINGKUNGAN KOPERTIS WILAYAH III KEADAAN 05-03-2017 NO LAP NAMA 1 031001 Universitas Ibnu Chaldun 54211 Agroteknologi

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG

KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG Geografis dan Administrasi Kabupaten Sintang mempunyai luas 21.635 Km 2 dan di bagi menjadi 14 kecamatan, cakupan wilayah administrasi Kabupaten Sintang disajikan pada Tabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kebijakan Tata Ruang Nasional menempatkan Metropolitan Mebidang-Ro sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) sekaligus sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) dengan

Lebih terperinci

`BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

`BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 68 `BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Kota Medan. Zaman dahulu kota Medan dikenal dengan Tanah Deli dan keadaan tanahnya berawa-rawa kurang lebih 4 ha. Beberapa sungai melintasi

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 20 TAHUN 1987 TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TANJUNGBALAI DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ASAHAN PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa meningkatnya perkembangan

Lebih terperinci

DAFTAR PROGRAM STUDI KEKURANGAN RASIO

DAFTAR PROGRAM STUDI KEKURANGAN RASIO DAFTAR PROGRAM STUDI KEKURANGAN RASIO Data Forlap 26 Agustus 2016 No Kode_pt Nama_pt Provinsi kode_ps nama_ps status jenjang jml dosen jml mhs Rumpun Ilmu Jenis rasio ket 1 24122 Akademi Kebidanan Bunga

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari pemanfaatan wilayah pesisir dan lautan. Oleh sebab itu, banyak

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari pemanfaatan wilayah pesisir dan lautan. Oleh sebab itu, banyak 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara kepulauan, dimana sebagian besar wilayahnya terdiri dari perairan. Berbicara tentang kelautan dan perikanan tidak lepas dari pemanfaatan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Mengingat: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara

Lebih terperinci

3. Pelaporan data pendidikan tinggi semester 2Ol7-I akan segera ditutup padatatggal20 Mei 2018 Pukul 23:59.

3. Pelaporan data pendidikan tinggi semester 2Ol7-I akan segera ditutup padatatggal20 Mei 2018 Pukul 23:59. RIST KDIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI PUSAT DATA DAN INFORMASI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TII\GGI Jalan Jenderal Sudirman, Pintu satu, Senayan, Jakarta 10270

Lebih terperinci

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian di setiap bagian yang diperlukan dalam penelitian ini. Kita dapat mulai untuk meneliti apa

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN II. 1 Deskripsi Desa Muliorejo Desa Muliorejo merupakan salah satu desa / kelurahan yang berada di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera,

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%. BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor perikanan memberikan kontribusi terhadap PDRB sektor pertanian di Provinsi Sumatera Utara tahun 2010 s/d 2014 mengalami peningkatan yang signifikan, dimana

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Mengingat: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana yang sangat tepat sebagai penunjang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana yang sangat tepat sebagai penunjang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi saat ini menuntut manusia untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, agar tidak tersisih dari persaingan global. Pendidikan menjadi hal yang sangat

Lebih terperinci

Sistem Sertifikasi Pendidik untuk Dosen Kemristekdikti

Sistem Sertifikasi Pendidik untuk Dosen Kemristekdikti 1 of 8 9/4/2017, 8:11 PM 2017 2 of 8 9/4/2017, 8:11 PM 3 of 8 9/4/2017, 8:11 PM 4 of 8 9/4/2017, 8:11 PM 5 of 8 9/4/2017, 8:11 PM 6 of 8 9/4/2017, 8:11 PM 7 of 8 9/4/2017, 8:11 PM 8 of 8 9/4/2017, 8:11

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN 3.1. Tinjauan Umum Kota Yogyakarta Sleman Provinsi Derah Istimewa Yogyakarta berada di tengah pulau Jawa bagian selatan dengan jumlah penduduk 3.264.942 jiwa,

Lebih terperinci

Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul

Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul Panduan Penulisan Rencana Implementasi Daftar Isi Daftar Isi Pendahuluan 1 Latar Belakang 1 Tujuan Error! Bookmark not defined. Kebutuhan dan Penyediaan

Lebih terperinci

3. Pelaporan data pendidikan tinggi semester 2Ol7-I akan segera ditutup padatatggal20 Mei 2018 Pukul 23:59.

3. Pelaporan data pendidikan tinggi semester 2Ol7-I akan segera ditutup padatatggal20 Mei 2018 Pukul 23:59. RIST KDIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI PUSAT DATA DAN INFORMASI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TII\GGI Jalan Jenderal Sudirman, Pintu satu, Senayan, Jakarta 10270

Lebih terperinci

Presiden Republik Indonesia,

Presiden Republik Indonesia, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1987 TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TANJUNGBALAI DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ASAHAN Menimbang: Presiden Republik

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak dan Batas Wilayah Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang ada di pulau Jawa, letaknya diapit oleh dua provinsi besar

Lebih terperinci

PESERTA ANGKATAN I. No Kode PTS Nama PTS Kota

PESERTA ANGKATAN I. No Kode PTS Nama PTS Kota PESERTA ANGKATAN I No Kode PTS Nama PTS Kota 1 71020 Universitas Gresik Gresik 2 71059 Universitas Muhammadiyah Gresik Gresik 3 71089 UNIVERSITAS INTERNASIONAL SEMEN INDONESIA (UISI) Gresik 4 72099 Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Istilah atau nama museum sudah sangat dikenal oleh rakyat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Istilah atau nama museum sudah sangat dikenal oleh rakyat Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Istilah atau nama museum sudah sangat dikenal oleh rakyat Indonesia termasuk oleh rakyat yang ada di Sumatera Utara. Secara umum mereka sudah mengetahui bahwa

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN LOKASI. 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Kulon Progo sebagai Wilayah Sasaran Proyek

BAB III TINJAUAN LOKASI. 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Kulon Progo sebagai Wilayah Sasaran Proyek BAB III TINJAUAN LOKASI 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Kulon Progo sebagai Wilayah Sasaran Proyek 3.1.1 Kondisi Administratif Kabupaten Kulon Progo Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten dari

Lebih terperinci

SISTEM PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

SISTEM PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN TINGGI Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 31 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Geografis Wilayah Secara astronomis, wilayah Provinsi Banten terletak pada 507 50-701 1 Lintang Selatan dan 10501 11-10607 12 Bujur Timur, dengan luas wilayah

Lebih terperinci

BIDANG ILMU STATUS PRODI

BIDANG ILMU STATUS PRODI NAMA NAMA NAMA INDONESIA GELAR GELAR1 KET 1 033059 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jayakarta 61406 Keuangan Dan Perbankan D3 Ekonomi A 52 60311 Perbankan dan Keuangan A.Md. Bns. 2 033060 Sekolah Tinggi Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara. 45 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota yang menjadi ibukota provinsi Lampung, Indonesia. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak

Lebih terperinci

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL i ii BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH Kode Dokumen : KM/UMNAw/LPM/01/01-01 Revisi : 02 Tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, penggunaan teknologi informasi tidak hanya dimanfaatkan dalam dunia usaha, namun juga telah merambah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi 69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. 1. Tingginya Mobilitas Penggunaan Jalan di Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. 1. Tingginya Mobilitas Penggunaan Jalan di Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Latar belakang permasalahan merupakan beberapa isu yang membutuhkan solusi melalui perancagan sebuah fasilitas bangunan untuk memecahkan masalah tersbut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pelayanan mendasar bagi masyarakat kota. Sejalan dengan fungsi ini,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pelayanan mendasar bagi masyarakat kota. Sejalan dengan fungsi ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Prasarana kota berfungsi untuk mendistribusikan sumber daya perkotaan dan merupakan pelayanan mendasar bagi masyarakat kota. Sejalan dengan fungsi ini, kualitas dan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur

Lebih terperinci

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. :: Sistem Pendidikan Nasional Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan

Lebih terperinci

WILAYAH.I KEMENTERIAN PEND.IDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOORDINASIPERGURUANTINGGISWASTA 20132, Laman : :265/Kt.2.

WILAYAH.I KEMENTERIAN PEND.IDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOORDINASIPERGURUANTINGGISWASTA 20132, Laman :  :265/Kt.2. KEMENTERIAN PEND.IDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOORDINASIPERGURUANTINGGISWASTA :265/Kt.2.1'lKtlzoLs : W'orkshop Peningkatan Tata lola Perguruan Tinggi Dalam Akreditasi lnstitusi Bagi PTS Kopertis Wilayah I WILAYAH.I

Lebih terperinci

DAFTAR NAMA-NAMA PTS YANG DIUNDANG UNTUK SERTIFIKASI DOSEN

DAFTAR NAMA-NAMA PTS YANG DIUNDANG UNTUK SERTIFIKASI DOSEN DAFTAR NAMA-NAMA PTS YANG DIUNDANG UNTUK SERTIFIKASI DOSEN NO KDPT NAMA PERGURUAN TINGGI SWASTA 1 031044 UNIVERSITAS AL-AZHAR INDONESIA 2 031036 UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA 3 031038 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PROFIL PELAKSANAAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN DELI SERDANG

PROFIL PELAKSANAAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN DELI SERDANG PROFIL PELAKSANAAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN DELI SERDANG LETAK GEOGRAFIS Kabupaten Deli Serdang sebagai bagian dari wilayah pantai timur Provinsi Sumatera Utara terletak diantara 2 57-3

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN 24 BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN 3.1. Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 63 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2011) Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 km 2 termasuk pulau-pulau yang

Lebih terperinci

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. 1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut, maka misi universitas adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk menikmati produk-produk wisata baik itu keindahan alam maupun beraneka ragam kesenian

Lebih terperinci

BEBERAPA CATATAN YANG PERLU DIPERHATIKAN ISI UNDANG-UNDANG PENDIDIKAN TINGGI SEBAGAI PIJAKAN PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

BEBERAPA CATATAN YANG PERLU DIPERHATIKAN ISI UNDANG-UNDANG PENDIDIKAN TINGGI SEBAGAI PIJAKAN PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI BEBERAPA CATATAN YANG PERLU DIPERHATIKAN ISI UNDANG-UNDANG PENDIDIKAN TINGGI SEBAGAI PIJAKAN PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI Oleh: Anang Priyanto * Tujuan dikeluarkannya UU Pendidkan Tinggi Meskipun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara dan menjadi kota terbesar ketiga di

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara dan menjadi kota terbesar ketiga di BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Medan merupakan salah satu kota di Indonesia yang berada di Pulau Sumatera, Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara dan menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia

Lebih terperinci

BAB II PENERIMAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI HONORER DI PEMERINTAHAN KOTA MEDAN. A.1. Gambaran Umum Pemerintahan Kota Medan 13

BAB II PENERIMAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI HONORER DI PEMERINTAHAN KOTA MEDAN. A.1. Gambaran Umum Pemerintahan Kota Medan 13 BAB II PENERIMAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI HONORER DI PEMERINTAHAN KOTA MEDAN A. Pemerintahan Kota Medan A.1. Gambaran Umum Pemerintahan Kota Medan 13 Sebagai salah satu daerah otonom berstatus

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA Imam Gunawan Tiap tiap negara memiliki peraturan perundang undangan sendiri. Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai peraturan perundang udangan yang bertingkat,

Lebih terperinci

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. 1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut, maka misi universitas adalah

Lebih terperinci

RUU Pendidikan Tinggi (RUU DIKTI) Versi 31 Maret 2012 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

RUU Pendidikan Tinggi (RUU DIKTI) Versi 31 Maret 2012 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI RUU Pendidikan Tinggi (RUU DIKTI) Versi 31 Maret 2012 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

WILAYAII I. Jalan Sempurna Pasar II Setia Budi, Tanjung Sari - Medan Telepon: , , Fax' : Laman:

WILAYAII I. Jalan Sempurna Pasar II Setia Budi, Tanjung Sari - Medan Telepon: , , Fax' : Laman: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI KOORDINASI PERGURTIAN TINGGI SWASTA WILAYAII I Jalan Sempurna Pasar II Setia Budi, Tanjung Sari - Medan 20132 Telepon: 061-8214878,8210359, Fax' : 8210360

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB II KETENTUAN UMUM BAB III DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN BAB IV PRINSIP PENYELENGGARAAN PEND KEB BAB V PESERTA DIDIK BAB VI JALUR DAN

BAB I PENDAHULUAN BAB II KETENTUAN UMUM BAB III DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN BAB IV PRINSIP PENYELENGGARAAN PEND KEB BAB V PESERTA DIDIK BAB VI JALUR DAN TIM POKJA BAB I PENDAHULUAN BAB II KETENTUAN UMUM BAB III DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN BAB IV PRINSIP PENYELENGGARAAN PEND KEB BAB V PESERTA DIDIK BAB VI JALUR DAN JENJANG PENDIDIKAN BAB VII STANDAR NASIONAL

Lebih terperinci

Daftar Program Studi Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah VIII Tanggal akses: 5 Mei 2015

Daftar Program Studi Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah VIII  Tanggal akses: 5 Mei 2015 Daftar Program Studi Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah VIII http://forlap.dikti.go.id Tanggal akses: 5 Mei 2015 No PTS No. Kode Nama Program Studi Status Jenjang Jml 1 Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH P erpustakaan Anak di Yogyakarta BAB 3 TINJAUAN WILAYAH 3.1. Tinjauan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu

Lebih terperinci

11 Manajemen S1 2 Teknik Elektro S1 1 Teknik Sipil S1 1 Agribisnis S1 2 Ilmu Hukum S1 2 5 Universitas Dwijendra

11 Manajemen S1 2 Teknik Elektro S1 1 Teknik Sipil S1 1 Agribisnis S1 2 Ilmu Hukum S1 2 5 Universitas Dwijendra Lampiran Surat Nomor: 5/K8/KM/0 Tanggal: Agustus 0 NO Ilmu Administrasi Negara S Universitas Mahendradatta Ilmu Hukum S Teknik Industri S Arsitektur S Ilmu Administrasi Negara S Universitas Ngurah Rai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan sekarang berada pada satu zaman dengan kecepatan yang sangat tinggi,

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan sekarang berada pada satu zaman dengan kecepatan yang sangat tinggi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan sekarang berada pada satu zaman dengan kecepatan yang sangat tinggi, ditandai dengan cepatnya perkembangan teknologi yang baru, yang juga sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di propinsi Sumatera

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di propinsi Sumatera BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 2.1 Gambaran Umum Kota Medan Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di propinsi Sumatera Utara, Kedudukan, fungsi dan peranan Kota Medan cukup penting dan strategis

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. di atas permukaan laut dengan topografi datar (rata). Suhu udara pertahun berkisar

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. di atas permukaan laut dengan topografi datar (rata). Suhu udara pertahun berkisar BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Kota Medan Kotamadya Medan adalah salah satu ibukota provinsi yang terbesar penduduknya di Indonesia. Letak Kota Medan berada di bagian timur Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DASAR & FUNGSI Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. kebudayaan, kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah

GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. kebudayaan, kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah IV. GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG A. Kota Bandar Lampung 1. Geografi Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara dua benua Asia dan Autralia serta antara Samudera Pasifik dan

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18 Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL Menimbang : a. bahwa dosen

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Kondisi Wilayah Letak Geografis dan Wilayah Administrasi Wilayah Joglosemar terdiri dari kota Kota Yogyakarta, Kota Surakarta dan Kota Semarang. Secara geografis ketiga

Lebih terperinci

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL I. UMUM Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada kegiatan industri yang rumit sekalipun. Di bidang pertanian air atau yang

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada kegiatan industri yang rumit sekalipun. Di bidang pertanian air atau yang 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Air sangat penting bagi kehidupan manusia, hampir semua kegiatan makhluk hidup dimuka bumi memerlukan air, mulai dari kegiatan rumah tangga sehari-hari sampai

Lebih terperinci

KUOTA BIDIKMISI BAGI PTS DI LINGKUNGAN KOPERTIS WILAYAH VIII TAHUN 2018

KUOTA BIDIKMISI BAGI PTS DI LINGKUNGAN KOPERTIS WILAYAH VIII TAHUN 2018 Lampiran Surat nomor: 227/K8/KM/208 Tanggal: 28 Mei 208 KUOTA BIDIKMISI BAGI PTS DI LINGKUNGAN KOPERTIS WILAYAH VIII TAHUN 208 NO PERGURUAN TINGGI PROGRAM STUDI (JENJANG) Akademi Farmasi Saraswati Denpasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi menjadi pilar utama dalam melahirkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi menjadi pilar utama dalam melahirkan sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi menjadi pilar utama dalam melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, ini dapat dilakukan melalui peningkatan ilmu pengetahuan,

Lebih terperinci

PORTAL SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TAHUN 2017 Kopertis Wilayah 03

PORTAL SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TAHUN 2017 Kopertis Wilayah 03 PORTAL SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TAHUN 2017 Kopertis Wilayah 03 Kopertis Wilayah III (ptu_03) Login sebagai PT Pengusul UBAH PASSWORD LOGOUT Home PT Pengusul Tahun 2017 MANAJEMEN DATA AKUN DYS,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Melalui pendidikan potensi seseorang akan berkembang dengan

Lebih terperinci

USULAN PEMERINTAH RANCANGAN UNDANG-UNDANG PENDIDIKAN TINGGI (VERSI 4 APRIL 2012)

USULAN PEMERINTAH RANCANGAN UNDANG-UNDANG PENDIDIKAN TINGGI (VERSI 4 APRIL 2012) RANCANGAN UNDANG-UNDANG PENDIDIKAN TINGGI (VERSI 4 APRIL 2012) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: 1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik

Lebih terperinci

MANAJEMEN DATA AKUN DYS, DAN PENILAI PERSEPSIONAL PT PENGUSUL: KOPERTIS WILAYAH 03 TAHUN 2014 SESI 3

MANAJEMEN DATA AKUN DYS, DAN PENILAI PERSEPSIONAL PT PENGUSUL: KOPERTIS WILAYAH 03 TAHUN 2014 SESI 3 MANAJEMEN DATA AKUN DYS, DAN PENILAI PERSEPSIONAL PT PENGUSUL: KOPERTIS WILAYAH 03 TAHUN 2014 SESI 3 Akun DYS Sertifikasi Dosen Tahun 2014 hanya dapat dilihat jika Perguruan Tinggi telah melaksanakan Laporan

Lebih terperinci