Konvensi Penamaan Identifier

Transkripsi

1 Lecture-03a Universitas Ahmad Dahlan ---- Petunjuk/Teknik Pemrograman Visual (Delphi) Konvensi Penamaan Identifier, Tipe Data, Operator, Struktur Keputusan (Pernyataan Kondisional), Pernyataan Perulangan, Sub Program, Komentar Program, Fakultas Teknologi Industri ---- Membuat Aplikasi Baru. Ali Tarmuji, S.T. Teknik Informatika 1 Konvensi Penamaan Identifier Membahas tentang: Dasar pertimbangan penamaan Aturan dasar penamaan Contoh penamaan komponen Contoh desain form 2

2 Dasar pertimbangan Yg perlu nama: variabel, konstanta, fungsi, prosedur, tipe (type), properti, library, komponen, paket komponen, dll. 3 Aturan dasar penamaan diawali dengan karakter alfabet (huruf) atau garis bawah,harus unik, tidak boleh ada yg sama pada satu ruang lingkup, Maksimal 255 karakter pertama, selebihnya diabaikan, Karakter2 khusus yg sdh dipakai utk operator, titik, titik dua, titik koma, spasi, dan tanda khusus lainnya tidak diijinkan digunakan karena ada pertimbangan khusus, tidak boleh sama dengan kata tercadang (keyword), Nama pengenal (variabel, konstanta, dan lainnya) sebaiknya mencerminkan isi dari pengenal, sehingga mudah untuk diingat, Nama pengenal untuk komponen sebaiknya menggunakan nama dengan awalan singkatan dari nama komponen tersebut. 4

3 Contoh awalan u/ komponen Komponen Awalan Komponen Awalan Frames fra MainMenu mm PopUpMenu pum Label lbl Edit Ed Memo mem Button btn CheckBox chk RadioButton rdbtn ComboBox cbo ListBox lst HscrollBar hsb VscrollBar vsb GroupBo gb RadioGroup rg Panel pnl BitBtn bbtn SpeedButton spbtn MaskEdit med StringGrid strgrd Image img Timer tmr DataSource ds Table tb Query q DBGrid dbg 5 Contoh desain form 6

4 Komponen yg terlibat 4 komponen Label (utk label Judul, NIM, Nama, dan Prodi) 3 komponen Edit (utk penyimpan NIM, Nama, dan Prodi) 2 komponen Button (utk proses Simpan dan Keluar) Properti Komponen Caption Name Label1 lbljudul DAFTAR MAHASISWA Kompon en Name Properti Text Label2 lblnim NIM : Label3 lblnama Nama Mahasiswa : Label4 lblprodi Program Studi : Button1 btnsimpan &Simpan Button2 btnkeluar &Keluar Edit1 enim Dikosongkan dengan cara posisikan kursor Edit2 enama pd nilai text di jendela OI lalu tekan Del pada isi Edit3 eprodi properti Text 7 Tipe data dlm Delphi simple (tipe sederhana): ordinal: integer character Boolean enumerated subrange real (float, double, dll) string structured (tipe terstruktur): set array file class class reference interface pointer procedural variant 8

5 Jangkauan memori tipe data Tipe Memori Jangkauan Integer 4 byte ( ) Cardinal 4 byte ( ) Shortint 1 byte ( ) Smallint 2 byte ( ) Tipe Memori Jangkauan Real48 6 byte 2.9 x x Single 4 byte 1.5 x x Double 8 byte 5.0 x x Longint 4 byte ( ) Extended 10 byte 3.6 x x Int64 8 byte ( ) Byte 1 byte (0..255) Word 2 byte ( ) Comp 8 byte Currency 8 byte Longword 4 byte ( ) Real 8 byte 5.0 x x Contoh penggunaan Variant var V1, V2, V3, V4, V5: Variant; I: Integer; D: Double; S: string; begin V1 := 1; { integer value } V2 := ; { real value } V3 := 'Hello world!'; { string value } V4 := '1000'; { string value } V5 := V1 + V2 + V4; { real value } I := V1; { I = 1 (integer value) } D := V2; { D = (real value) } S := V3; { S = 'Hello world!' (string value) } I := V4; { I = 1000 (integer value) } S := V5; { S = ' ' (string value) } end; 10

6 Deklarasi Variabel Tempat Deklarasi Ruang Lingkup program, sub program (fungsi dan prosedur) berrlaku mulai dari posisi deklarasi sampai akhir blok progam, atau sub progam bagian interface sebuah unit berlaku mulai dari posisi dideklrasikan sampai akhir unit. Berlaku untuk progrram lain yang menggunakan unit ini. bagian implementation sebuah unit, tetapi bukan di dalam sub program berlaku mulai posisi dideklrrasikan sampai akhir unit, temasuk dalam sub program yang berada dalam unit tersebut bagian definisi tipe record berlaku mulai posisi dideklarasikan sampai akhir definisi tiper record 11 Deklarasi Konstanta (1) Sifat konstanta tidak dapat dirubah. Konstanta langsung langsung menuliskan nilai pada program 12

7 Deklarasi Konstanta (2) Konstanta tidak langsung nilai disimpan pd suatu identifier. 13 Operator (1) - Aritmatika 14

8 Operator (2) Boolean & String Boolean String 15 Operator (3) Logical (bitwise) 16

9 Operator (4) Pointer 17 Operator (5) Set 18

10 Operator (5) Relasional 19 Operator (6) Class Operator yang dapat diterima oleh tipe class dan objek instannya antara lain : operators as dan is. Operator relasional = dan <> 20

11 IF statement if J Kondisi <> 10 then begin Result := I/J; Blok statement 1 Count := Count + 1; end else if Count Kondisi = 2Last then Done := Blok statement True 2 else Exit; Blok statement 3 21 IF statement if J <> 0 then begin Result := I/J; Count := Count + 1; end else if Count = Last then Done := True else Exit; 22

12 Caseof statement case Nilai literal I of 1..5: Label1.Caption := 'Low'; 6..9: Label1.Caption := 'High'; 0, : Label1.Caption := 'Out of range'; else Label1.Caption := ''; end; Blok statement 1 Blok statement 2 23 Caseof statement case I of 1..5: Label1.Caption := 'Low'; 6..9: Label1.Caption := 'High'; 0, : Label1.Caption := 'Out of range'; else Label1.Caption := ''; end; 24

13 TryExeption statement try X := Y/Z; Blok statement 1 except on EZeroDivide Blok statement do HandleZeroDivide; 2 end; 25 TryExeption statement try X := Y/Z; except on EZeroDivide do HandleZeroDivide; end; 26

14 Tryfinal statement Reset(F); try. // pemrosesan file F finally CloseFile(F); end; Blok statement 1 Blok statement 2 27 Tryfinal statement Reset(F); try. // pemrosesan file F finally CloseFile(F); end; 28

15 Pernyataan Perulangan (loop) For Neste For (for bersarang) While Do Repeat. Until 29 Perulangan: FOR Perulangan yg telah pasti cacah perulangan yg diinginkan Sintaks: FOR pencacah := nilai_awal [TO/DOWNTO] nilai_akhir DO BEGIN {pernyataan/proses diinginkan} END, Contoh:.. Jml:=0; FOR n := 1 TO 10 DO BEGIN jml:=jml+n; {penjumlahan bilangan dari 1 hingga 10} END,.. 30

16 Perulangan: FOR bersarang For di dalam terdapat for Sintaks: FOR pencacah1 := nilai_awal1 [TO/DOWNTO] nilai_akhir1 DO BEGIN {pernyataan/proses diinginkan untuk FOR pertama} FOR pencacah2 := nilai_awal2 [TO/DOWNTO] nilai_akhir2 DO BEGIN {pernyataan/proses diinginkan untuk FOR kedua (dalam)} END; END, Contoh:.. Jml:=0; FOR n1 := 1 TO 5 DO BEGIN jml:=jml+n1; FOR n2 := 1 TO 3 DO BEGIN jml:=jml-n2; END, END,.. 31 Perulangan: WHILE DO Cacah perulangan blm pasti, selama kondisi masih terpenuhi. Pengecekan konidisi di awal perulangan Sintaks: WHILE kondisi DO BEGIN {pernyataan/proses yg diinginkan} END; Contoh: i:=1; jml:=0; WHILE i<=10 DO BEGIN jml:=jml+i; {penjumlahan bilangan dari 1 hingga 10} i:=i+1; {menaikkan nilai i satu demi satu} END; 32

17 Perulangan: REPEATUNTIL Cacah perulangan blm pasti Pengecekan kondisi di akhir perulangan Proses perulangan dilakukan minimal 1 kali apapun kondisinya Sintaks: REPEAT {pernyataan/proses yg diinginkan} UNTIL kondisi Contoh: Jml:=0; N:=1; REPEAT jml:=jml+n; N:=N+1; UNTIL N=10; 33 Sub Program Berupa fungsi atau prosedur memecah program dalam unit logika yang lebih kecil, sehingga dapat dengan mudah dilakukan proses debug dari pada jika menulis keseluruhan program tanpa menggunakan sub program dapat digunakan ulang atau bersifat reusability 34

18 Fungsi & Prosedur Perbedaan: function dapat dipanggil dengan mengikutkan nama function sisi kanan dari pernyataan atau ekspresi. (returnvalue = function()). Function memiliki tipe data seperti suatu variabel. Ini menentukan tipe dari nilai yang dikembalikan Nilai kembalian suatu function dimasukkan ke nama function itu sendiri, procedure tidak. suatu function dapat menjadi bagian dari suatu ekspresi yang panjang, procedure tidak. 35 Jenis Prosedur/Fungsi dlm Delphi General Procedure/Function Diaktifkan oleh aplikasi Procedure/function built-in (mis. Method) Procedure/function buatan programmer Event Procedure Diaktifkan oleh sistem Delphi Sebagai respon terhadap event tertentu 36

19 Contoh Prosedure dlm Delphi Prosedur Procedure 37 Contoh fungsi dlm Delphi 38

20 Komentar Berfungsi sebagai dokumentasi Jenis komentar di Delphi: {.. } { teks yang ada di dalam tanda kurung ini adalah komentar } (* *) (* teks yang ada di dalam tanda kurung ini juga adalah komentar *) // // teks pada baris ini komentar 39 Langkah umum membuat aplikasi Mendesain antarmuka, dengan mengatur komponen2 yang dibutuhkan pada media desain (form), Tentukan properti-properti yang diinginkan, Tulis kode penanganan event untuk merespon event yang diinginkan, Tambahkan listing jika diperlukan, Kompilasi dan jalankan aplikasi. 40

21 Aplikasi Tujuan pada Delphi(1) Application, membuat projek baru (aplikasi standar) Batch file, membuat aplikasi file-batch (berekstensi *.bat). Component, membuat komponen VCL baru Console Application, membuat aplikasi yang outputnya layar DOS (console) Control Panel Application, membuat aplikasi yang dapat dipanggil dari jendela Control Panel. Control Panel Module, membuat modul untuk aplikasi pada Control Panel. DLL, membuat file pustaka DLL (Dynamic Link- Library) 41 Aplikasi Tujuan pada Delphi (2) Service Application, membuat service baru pada Windows NT. Thread Object, membuat objek thread baru. Web Server Application, membuat aplikasi yang dapat dijalankan pada web server (EXE & DLL) Active Server Object, membuat Active Server Page dari aplikasi yang telah ada. Active Form, membuat form untuk activex yang dapat dipanggil oleh web browser (HTML). 42

22 Aplikasi Tujuan pada Delphi (3) ActiveX Control, membuat kontrol untuk activex ActiveX Library, membuat file pustaka untuk activex Automation Object, membuat otomatisasi objek COM Object, membuat objek untuk servise COM (Common Object Model) 43 Kesimpulan Hingga tahap ini, kemudahan PV semakin nyata. Dukungan tipe data, operator, & statement lainnya semakin membuat Delphi handal. Adanya variasi aplikasi tujuan (target) yg disediakan, menjadikan Delphi sebagai tools yg powerfull. lagi-lagi: selanjutnya terserah Anda 44