BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Gambar 1.1 Logo Yayasan Badan Perguruan Indonesia
|
|
- Hartono Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Gambar 1.1 Logo Yayasan Badan Perguruan Indonesia Sumber: diakses pada 3 maret 2015 SMA BPI 1 Bandung adalah salah satu Sekolah Menengah Atas Swasta yang ada di Provinsi Jawa Barat. Berlokasi di Jl. Burangrang No. 8, Bandung. Sekolah ini berada di bawah naungan Yayasan BPI Bandung. Didirikan pada tahun SMA BPI didirikan untuk menjawab tantangan akan kebutuhan SMA di Bandung Selatan pada tahun Dalam perkembangannya yang pesat, telah didirikan sekolah yang pelaksanaannya tidak hanya pagi hari tetapi juga siang hari. Pada Tahun Pelajaran 1985/1986, telah diadakan pemisahan SMA BPI menjadi 3 SMA, yaitu SMA BPI 1, 2, dan 3 berdasarkan SK. Kanwil Depdikbud Jawa Barat Nomor : 177/I07/Kep/EB tanggal 08 Juli 1966, tentang pemecahan SMA BPI menjadi 3 SMA, selanjutnya disebut SMA BPI 1 Bandung. SK pendirian : 303/896/B1 tanggal 29 Juni
2 PROGRAM KERJA Program Unggulan: 1. Menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN) 2. Mengembangkan Sikap dan Kompetensi Keagamaan 3. Mengembangkan Potensi Siswa Berbasis Multiple Intelligance 4. Mengembangkan Budaya daerah 5. Mengembangkan Kemampuan bahasa dan Teknologi Informasi 6. Meningkatkan Daya serap Ke Perguruan Tinggi Favorit Program pengembangan sarana prioritas: 1. Membangun 5 Ruang kelas Belajar dengan konstruksi bangunan 3 tingkat 2. Membangun 1 ruang Belajar di lantai 2 gedung lama 3. Membangun Ruang Penglah Data 4. Pembangunan Kantin Siswa 5. Perbaikan dan Pengecetan Lapangan Olah Raga 6. Pengembangan Jaringan Infrastruktur LAN (Intranet dan Internet) 7. Pengembangan Sistem Informasi Sekolah (SIS) 8. Melengkapi Sarana dan Prasarana Perpustakaan dan Lab Komputer 9. Renovasi Aula 10. Renovasi Tampilan Depan Skolah/Gerbang Sekolah 11. Renovasi Koridor 2
3 Berikut struktur organisasi kepemimpinan dan staff guru SMA BPI 1 BANDUNG Tahun Pelajaran Gambar 1.2 Susunan Kepemimpinan dan Staf Guru SMA BPI 1 Bandung Sumber: Biro Administrasi SMA 1 Bandung Sekolah SMA BPI 1 Bandung memiliki visi dan misi sebagai berikut: VISI Memujudkan sekolah yang berkarakteristik, keunggulan akademik dan non - akademik, ILMU dan TEKNOLOGI berdasarkan IMTAQ (keyakinan yang kuat dan takwa) keterampilan penuh, mandiri, dan berwawasan lingkungan. MISI 1. Menanamkan nilai-nilai agama, karakter yang mulia, rasa nasionalisme sebagai sumber kebijaksanaan dalam pemikiran dan tindakan. 2. Untuk menumbuhkan motivasi bersaing sehat dalam memperoleh prestasi di tingkat nasional dan internasional dan mampu menggali potensi diri untuk memiliki keterampilan hidup. 3. Menerapkan manajemen berbasis kualitas, partisipatif, kooperatif, yang melibatkan semua pemangku kepentingan 3
4 4. Menumbuhkan kecintaan kebiasaan membaca dan dan kemampuan untuk menggali pengetahuan secara mandiri dan optimal. 5. Menegaskan peraturan sekolah secara konsisten dan tegas. 6. Membuat sekolah berwawasan lingkungan, harmonis, nyaman, indah, hijau dan bersih. Dasar, Fungsi dan Tujuan Pendidikan di Sekolah BPI 1 Bandung Pendidikan yang diterapkan di SMA BPI 1 Bandung berdasarkan Pancasila dan Konstitusi Republik Indonesia pada tahun 1945 serta UU Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun Fungsi Pendidikan SMA BPI 1 adalah untuk mengembangkan kemampuan untuk membentuk karakter dan martabat peradaban dalam rangka mendidik kehidupan bangsa.tujuan pendidikan di SMA BPI 1 Bandung adalah untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, perilaku mulia, sehat, belajar, cerdas, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. 1.2 LATAR BELAKANG MASALAH Seiring derasnya tantangan global pendidikan telah menarik perhatian berbagai pihak dan bergeser menjadi salah satu pos pengeluaran yang semakin besar sehingga memberatkan sebagian besar anggota masyarakat. Bermunculnya sekolah-sekolah baru menimbulkan fenomena dalam dunia kependidikan. Bentuk dan pendekatan yang digunakan dalam pendidikan semakin berkembang dan kompleks. Tidak hanya pemain-pemain lama yang mengembangkan sekolah, namun juga dari pelaku usaha non kependidikan dan bahkan penyelenggara pendidikan dari luar negeri (Sumurung, 2005:109). Peran pengetahuan sangat penting bagi setiap masyarakat yang mau meningkatkan kemampuannya agar dapat mengikuti persaingan yang kompetitif. Pendidikan dipercaya sebagai alat strategis meningkatkan taraf hidup manusia. Melalui pendidikan, manusia menjadi cerdas, 4
5 memiliki kemampuan atau skill, sikap hidup yang baik, sehingga dapat bergaul dengan baik di masyarakat. Menurut Engkoswara dan Komariah dalam Zainal (2013:155) Pendidikan menjadi investasi yang memberi keuntungan sosial dan pribadi yang menjadikan bangsa bermartabat dan individunya menjadi manusia yang memiliki derajat. Menurut Wijaya dalam Tiarso (2014:2) dewasa ini, persaingan antar sekolah semakin atraktif. Pemasaran untuk lembaga pendidikan mutlak diperlukan. Sekolah sebagai lembaga penyedia jasa pendidikan perlu belajar dan memiliki inisiatif untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (siswa), karena pendidikan merupakan proses sirkuler yang saling mempengaruhi dan berkelanjutan. Oleh karena itu, diperlukan strategi pemasaran jasa pendidikan untuk memenangkan kompetisi antar sekolah serta untuk meningkatkan akselerasi peningkatan kualitas dan profesionalisme manajemen sekolah. Persaingan dunia pendidikan di Indonesia pun semakin besar, aspek ini yang mendorong peserta didik meraih prestasi paling baik. Tetapi dunia pendidikan di Indonesia tetap mempunyai sekian banyak rintangan dan berbagai persaingan yang memicu tiap sekolah semakin meningkatkan kualitasnya (sumber: pendidikanindoneisa.com). Kota Bandung merupakan sebagai ibu kota Jawa Barat, dimana banyaknya sekolah swasta dan negeri di kota Bandung menjadikan ketatnya persaingan di bidang pendidikan. Terutama di sekolah swasta yang persaingannya semakin ketat terutama dalam hal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 5
6 JUMLAH PENDAFTAR CALON SISWA SMAK 1 BPK PENABUR SMA DARUL HIKAM SMA BPI 1 Gambar 1.3 Data Pendaftar di SMAK 1 BPK Penabur, Darul Hikam dan BPI 1 Sumber : Data diolah oleh peneliti Gambar 1.1 menunjukan persaingan sekolah menengah atas (SMA) semakin kompetitif. Persaingan sektor pendidikan semakin terasa saling berebut pasar Setelah SMAK 1 BPK Penabur berhasil merubah presepsi masyarakat bahwa tidak hanya kalangan yang beragama Kristen saja yang dapat melanjutkan pendidikan disana. Ini disadari bahwa untuk menarik perhatian calon siswa cukup berat. Semakin ketatnya persaingan ini menuntut adanya pengetahuan dan strategi pemasaran yang baik untuk menarik calon siswa. Penerimaan peserta didik baru (PPDB) di sekolah swasta sebagian besar memang masih menggantungkan nasib dari limpahan siswa-siswa yang tidak di terima sekolah negeri. Akan tetapi bagi sekolah swasta yang sudah mapan dan punya nama hal tersebut tidaklah berlaku. Sejumlah sekolah swasta yang sudah punya nama justru mengalami peningkatan pendaftar. Bahkan tes seleksi untuk menjaring siswa terbaik pun kerap dilakukan 6
7 karena jumlah pendaftar kerap kali melebihi kouta yang ditentukan. Penetapan kouta siswa yang diterima juga bukan tanpa alasan, peningkatan mutu sekolah menjadi salah satu dasarnya. Dengan kualitas yang baik bukan tidak mungkin masyarakat lebih melirik sekolah swasta di banding sekolah negeri. Banyaknya jumlah sekolah swasta di kota Bandung menjadikan persaingan ketat di antara mereka. Remaja juga memahami bahwa sekolah merupakan batu loncatan bagi karir mereka kelak dan persiapan untuk menunjang kehidupan mereka. Di tengah perkembangan zaman yang semakin modern ini, masyarakat dituntun untuk memilih jalur pendidikan yang tepat dan sesuai. Bersekolah di sekolah yang favorit tentunya menjadi impian dari setiap peserta didik dan orang tua. Dengan bersekolah di tempat yang baik, maka kemampuan peserta didik dapat meningkat karena didukung oleh sistem pengajaran yang baik dan tentunya fasilitas-fasilitas yang mumpuni. Di tambah lagi persaingan dengan murid-murid lain tentu akan menjadi motivasi tersendiri untuk meningkatkan kemampuan menjadi lebih baik lagi. Dunia pendidikan tidak bisa lagi dianggap sebagai lembaga sosial, tetapi harus diperlakukan sebagai industri yang harus dikelola secara profesional. Karena dengan semakin ketatnya persaingan, lembaga pendidikan akan ditinggalkan konsumen jika dikelola seadanya (Maghfiroh 2014:2). Hal tersebut menyebabkan persaingan di dalam bisnis pendidikan akan semakin ketat, dimana masing - masing instansi pendidikan baik swasta maupun negeri, instansi pendidikan formal maupun informal berlomba memberikan produk-produk terbaik mereka. Semakin tingginya tingkat persaingan dan semakin banyaknya instansi pendidikan yang ada, maka pelanggan memiliki semakin banyak pilihan untuk menentukan instansi pendidikan yang terbaik bagi mereka. Menurut pandangan orang tua, mutu pendidikan sekolah negeri lebih baik daripada sekolah swasta karena diajar oleh guru dengan status Pegawai Negeri. Selain itu, biaya di sekolah negeri juga relatif terjangkau. Seiring perkembangan zaman, pola pikir masyarakat mulai berubah. Ada tiga penyebab perubahan itu, yaitu faktor pembiayaan, mutu guru, dan iklim kompetitif. Sistem manajemen sekolah negeri pun terkesan kaku karena harus mengikuti regulasi yang 7
8 ditetapkan pemerintah. Kepala sekolah negeri sangat sulit melakukan terobosanterobosan karena dibatasi sistem. Kondisi ini jelas berbeda dengan sekolah swasta yang memiliki otoritas manajerial, itu yang membuat masyarakat ingin menyekolahkan anaknya di sekolah swasta daripada di negeri. JUMLAH DATA SISWA ASAL SMP DI SMA BPI 1 TAHUN 2015 SMP BPI Bandung SMP 11 Bandung Lain-lain 71% SMP 44 Bandung Lain-lain SMP 44 Bandung 7% SMP 11 Bandung 7% SMP BPI Bandung 15% Gambar 1.4 Data Asal Sekolah di SMA BPI 1 tahun 2015 Sumber: Tata Usaha SMA BPI 1 Jumlah siswa yang terdaftar di SMA BPI 1 angkatan 2015 nyaitu 330 siswa. Ketertarikan para calon siswa yang ingin melanjutkan sekolah di SMA BPI 1 sebagai tempat belajar membuat latar belakang asal SMP siswa menjadi berbedabeda, namun SMP 44, 7 dan BPI yang paling mendominasi diantara semua siswa yang terdaftar di SMA BPI 1 Bandung. Ini dikarenakan banyaknya siswa yang mendaftar di SMA BPI 1 namun tidak lolos ujian seleksi. SMA BPI 1 hanya menerima calon siswa yang lolos ujian seleksi. Adapun tujuan dari ujian seleksi penerimaan calon siswa adalah untuk menjaga kualitas sekolah. SMA BPI 1 memiliki beberapa cara untuk tetap menjaga bisnisnya agar tetap berjalan dan banyak peminat yang ingin melanjutkan sekolah di SMA BPI 1 salah satunya adalah memberikan sumber informasi terkait, melalui kunjungan sekolah melalui para alumni di setiap masing-masing asal sekolah. Semakin ketatnya persaingan di 8
9 dunia pendidikan ini membuat Yayasan BPI mengambil langkah untuk tetap menjaga ruang lingkup bisnisnya dengan memberikan pemahaman kepada siswa lulusan SMP BPI agar ingin tetap melanjutkan sekolah di SMA BPI JUMLAH PENDAFTAR DARI SMP BPI Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Pendaftar Diterima Gambar 1.5 Jumlah Pendaftar asal SMP BPI Sumber: Tata Usaha SMA BPI 1 Dilihat dari data di atas bisa diartikan bahwa SMA BPI 1 dapat menjaga ruang lingkup bisnis yang dijalankannya. Jumlah siswa SMA BPI 1 masih di dominasi oleh lulusan SMP BPI.. Adapun beberapa cara yang dilakukan Yayasan BPI agara lulusan SMP BPI tetap ingin melanjutkan sekolah di SMA BPI 1. Salah satunya yaitu, mengadakan pertemuan orang tua siswa lalu memberikan pemahaman bahwa SMA BPI 1 memiliki fasilitas yang baik, tenaga pengajar yang professional dan ekstrakurikuler yang lebih bervariasi guna mengembangkan bakat si anak. Sehingga SMA BPI 1 menjadi sekolah yang tepat untuk melanjutkan pendidikan si anak, serta memberikan potongan harga pendaftaran sekolah dan ujian try out untuk persiapan ujian seleksi masuk di SMA BPI 1. 9
10 Dengan banyaknya jumlah sekolah ini disadari bahwa SMA BPI 1 harus dapat menjaga kualitas. Untuk menjaga kualitas sekolah harus di dukung dengan para tenaga pengajar yang professional. Tenaga pengajar harus bisa mengerti karakteristik-karakteristk siswa-siswinya. Berdasarkan wawancara dengan teanaga pengajar dan pengambilan sampe sebanyak 50 siswa secara random di SMA BPI 1 angkatan 2015 diketahui needs and wants para siswa serta pertimbangan mendaftar di SMA BPI 1. Gambar 1.6 Kebutuhan dan keinginan Para siswa Sumber: Data diolah oleh peneliti Kegiatan sekolah pada prinsipnya harus sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan para siswa. Oleh sebab itu, sekolah perlu memahami dan mengenal needs and wants peserta didiknya sehingga akan terjadi aktifitas pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan para siswa. Untuk itu dalam proses pembelajaran harus 10
11 mengandung implikasi bahwa setiap siswa harus dibantu untuk memahami kebutuhan dan kemampuan dirinya dan selanjutnya mendapatkan perlakuan dan pelayanan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa itu sendiri. Agar seorang siswa dapat dapat berhasil dalam pembelajaran maka hendaknya kegiatan pembelajaran dirumuskan dengan memperhatikan minat dan kebutuhan siswa. Apabila siswa melihat adanya kesesuaian antara minat dan kebutuhannya dengan proses pembelajaran, maka motivasi belajar siswa akan tumbuh dan meningkat. Adapun pertimbangan siswa mendaftar di SMA BPI 1 antara lain: (1) faktor orang tua, (2) faktor fasilitas sekolah, (3) faktor lingkungan sekolah, (4) faktor reputasi sekolah, (5) faktor lokasi. Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) mendapatkan hasil bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi siswa dalam pengambilan keputusan untuk masuk pendidikan tinggi swasta (UISU) adalah proses, motivasi, bukti fisik (physical evidence), referensi, biaya, dan lokasi (Suryani, 2012). Berbeda halnya dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh UISU, penelitian yang dilakukan oleh STIESIA menyatakan bahwa terdapat 8 faktor yang mempengaruhi siswa dalam pengambilan keputusan untuk masuk pendidikan tinggi swasta (STIESIA) yaitu (1) faktor fasilitas, (2) faktor layanan, (3) faktor situasi, (4) faktor kondisi, (5) faktor proses, (6) faktor fisik dan biaya, (7) faktor promosi, (8) faktor informasi dan komunikasi (Padmono,2011). Melihat sekolah menengah atas (SMA) yang semakin banyak pesaing memungkinkan membuat para calon siswa memilih sekolah untuk tempat belajarnya. SMA BPI 1 memiliki fasilitas dan tenaga pengajar yang professional guna mendukung pembelajaran siswa, tetapi faktor tersebut belum terbukti cukup sebagai faktor yang dapat mempengaruhi siswa dalam melakukan pengambilan keputusan untuk mendaftar di SMA BPI 1 Bandung. Oleh karena itu, pentingnya mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dalam memilih sekolah.. Untuk mengetahui hal tersebut. Maka peneliti bermaksud untuk meneliti salah satu sekolah menengah atas, dimana yang menjadi daya tarik peneliti adalah SMA BPI 1 Bandung 11
12 Dengan demikian, peneliti ingin melakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor penting yang digunakan siswa dalam memilih SMA yang akan dimasukinya, dalam hal ini adalah memilih untuk mendaftar di SMA BPI 1 Bandung. Dimana yang menjadi objek penelitian ini adalah siswa angkatan Penelitian ini berjudul Analisis Faktor Pengambilan Keputusan Mendaftar di SMA BPI 1 Bandung (Studi Kasus pada siswa SMA BPI 1 Bandung Angkatan 2015). Angkatan 2015 dipilih karena baru saja melewati pengalaman terkait pengambilan keputusan mendaftar di SMA BPI 1 Bandung. 1.3 PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian yang dijelaskan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Faktor apa saja yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan mendaftar di SMA BPI Bandung? 2. Faktor dominan apa saja yang mempengaruhi dalam pemilihan SMA BPI 1 Bandung oleh siswanya? 1.4 TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menentukan faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan oleh calon siswa dalam pengambilan keputusan untuk mendaftar di SMA BPI 1 Bandung 2. Untuk menentukan faktor-faktor yang dominan dalam pemilihan SMA BPI 1 Bandung oleh siswanya 12
13 1.5 KEGUNAAN PENELITIAN 1. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi sekolah untuk meningkatkan strategi pemasaran dengan memperhatikan faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi calon siswa dalam mengambil keputusan mendaftar sekolah tersebut. 2. Kegunaan Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu manajemen, khususnya manajemen pemasaran yang terkait dengan faktor - faktor pengambilan keputusan calon siswa untuk memilih Sekolah Menengah Atas di Indonesia. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan atau berhubungan dengan masalah pengambilan keputusan ini. 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Dengan sistematika sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang gambaan umum objek penelitian, latar belakang penelitian yang dilakukan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisi tentang kajian pustaka dan uraian umum tentang teoriteori yang berkaitan dengan penelitian, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian yang mengandalkan artikel-artikel ilmiah nasional dan internasional. 13
14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang metode penelitian yang digunakan, operasionalisasi variabel, data dan sumber data, dan analisis faktor menggunakan kuesioner. BAB IV HASIL DAN PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang hasil analisis dan pengolahan data yang dilakukan serta pembahasan hasil penelitian. BAB V PENUTUP Pada bagian ini akan dikemukakan hasil kesimpulan dari hasil penelitian beserta rekomendasi bagi perusahaan maupun untuk penelitian selanjutnya. 14
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat, dan negara. Dunia pendidikan dapat dijadikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan perubahan sehingga mampu mengikuti perkembangan zaman.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut masyarakat untuk melakukan perubahan sehingga mampu mengikuti perkembangan zaman. Peran pengetahuan sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia, baik itu secara terstruktur maupun tidak tersruktur. Secara terstruktur, pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini menimbulkan kompetensi di berbagai bidang baik ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini, secara berturut-turut akan diuraikan tentang hal-hal berikut : latar belakang penelitian; identifikasi masalah; rumusan masalah; tujuan penelitian; manfaat penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan antar kompetitor membuat perguruan tinggi terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perguruan tinggi swasta sekarang yang semakin pesat dan ketatnya persaingan antar kompetitor membuat perguruan tinggi terus meningkatkan kemampuannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini semakin pesat, sehingga terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini semakin pesat, sehingga terjadi persaingan antara satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini, peran pemerintah untuk ikut serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan. Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan negara untuk mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan adalah untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis, dimana seluruh segi kehidupan bangsa dan negara di atur di dalamnya. Dalam pembukaan Undang Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan saja
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Keberadaan pendidikan yang sangat penting tersebut telah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap warga Negara Indonesia untuk dapat menikmatinya. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pusat bagi kemajuan sebuah bangsa, melalui
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan pusat bagi kemajuan sebuah bangsa, melalui pendidikan kita semua sebagai masyarakat dapat mengetahui kearah mana negaranya akan dibawa, untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan titik tolak perwujudan generasi muda untuk siap bersaing di era globalisasi dan perkembangan zaman. Era kemajuan ilmu pengetahuandan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemakmuran bagi suatu bangsa sangat berhubungan dengan mutu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemakmuran bagi suatu bangsa sangat berhubungan dengan mutu pendidikan yang dimiliki oleh bangsa tersebut. Secara khusus, dapat dijelaskan bahwa keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini pembelajaran terhadap bahasa asing tidak hanya bahasa Inggris tetapi bahasa Jepang pun sudah diperkenalkan dikalangan siswa SMA di Bandung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilakukan melalui pengelolaan strategi pendidikan dan pelatihan, karena itu pembangunan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang di atur dalam
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang di atur dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan nasional.
Lebih terperinciBAB I. Peningkatan kualitas SDM merupakan kenyataan yang harus dilakukan. tersebut. Kualitas merupakan kesesuaian produk atau jasa dengan pelayanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Permasalahan yang dihadapi dalam dunia pendidikan saat ini adalah tentang kualitas layanan akademik pada jenjang sekolah dasar, karena pada zaman globalisasi seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Regulasi utama dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia adalah Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang RI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan titik tolak perwujudan generasi muda untuk siap bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihasilkan, penjaminan kualitas memiliki peranan yang penting dan strategis dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas jasa yang dihasilkan oleh institusi pendidikan tentunya tidak lepas dari quality assurance atau penjaminan kualitas terhadap terhadap lulusan yang dihasilkan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat dalam organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan bagian yang penting dalam kehidupan manusia karena dalam kehidupannya manusia senantiasa berada dalam proses belajar. Menurut Winkel
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Persaingan semakin ketat dan masyarakat dituntut untuk dapat bersaing dalam menghadapi tantangan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pelaksanaan otonomi pendidikan menuntut perubahan dalam sistem supervisi yang bukan saja mengemban fungsi pengawasan tetapi juga fungsi pembinaan terhadap penyelenggaraan
Lebih terperinci2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian yang serius dari para siswa, perhatian tersebut berdampak positif sehingga materi ajar
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap orang, terutama warga negara Indonesia memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan. membantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Seiring dengan perkembangan ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan manusia berkembang begitu cepat. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada saat ini manusia sangat bergantung
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT
9 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu sarana untuk menjawab berbagai tantangan yang berkaitan dengan perkembangan informasi, globalisasi, serta pasar bebas yang terjadi pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman yang ada. Pengetahuan merupakan unsur terpenting bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini menuntut masyarakat untuk memiliki pengetahuan agar dapat mengikuti perkembangan zaman
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING (BK) DAN KELENGKAPAN SARANA BELAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I TULUNG KABUPATEN KLATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jantes, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan dipercaya sebagai alat strategis meningkatkan taraf hidup manusia. Melalui pendidikan manusia dapat menjadi cerdas, memiliki kemampuan, sikap hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi saat ini menuntut adanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Salah satu wahana untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan. Pembangunan pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH KOMUNIKASI GURU-SISWA DAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X DAN XI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA
PENGARUH KOMUNIKASI GURU-SISWA DAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X DAN XI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sebagai salah satu proses perubahan pada pembentukan sikap, kepribadian dan keterampilan manusia untuk menghadapi masa depan. Dalam proses pertumbuhan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ai Mintarsih, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek yang paling utama dalam menghadapi era globalisasi dimana keberhasilan suatu bangsa dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter saat ini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa. Dalam UU No 20 Tahun 2003
Lebih terperinci2015 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN TENAGA AD MINISTRASI SEKOLAH TERHAD AP MUTU LAYANAN D I LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA BAND UNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang mampu menghasilkan output yang kompetitif dalam menghadapi persaingan serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Industri garmen merupakan salah satu bentuk usaha di bidang busana yang memproduksi pakaian jadi dalam jumlah yang banyak. Industri garmen di Indonesia terus
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 BAB II pasal 3 Undang- Undang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu bangsa, maju tidaknya suatu bangsa dipengaruhi oleh kualitas pendidikan bangsa itu sendiri. Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada prinsipnya, sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Undang-Undang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses kehidupan sebuah bangsa. Seperti halnya kesehatan, pendidikan tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sektor pendidikan merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam proses kehidupan sebuah bangsa. Seperti halnya kesehatan, pendidikan tidak hanya berbicara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah lanjutan menengah pertama yang memiliki ciri Islam yang dikelola dan dikembangkan di bawah
Lebih terperinciBAB III IDENTIFIKASI MASALAH
BAB III IDENTIFIKASI MASALAH 3.1. Sejarah Singkat Lembaga Pendidikan SDN Pondok Labu 016 Pagi adalah sekolah dasar yang sedang dalam pengembangan dan kemajuan, baik dalam sistem pembelajaran maupun penerapan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu pendidikan seharusnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adanya kesadaran manusia tentang pentingnya pendidikan maka di zaman saat ini, negara kita mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan investasi penanaman modal manusia, dimana pendidikan berfungsi sebagai pembentuk pribadi manusia yang juga menjadi dasar bagi terciptanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman dengan disertai berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), menuntut manusia untuk menguasai berbagai bidang yang ada di kehidupan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD Negeri Wirosari sekolah yang unggul, kreatif, inovatif, kompetitif dan religius. Sedangkan misinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia saat ini berkembang cukup maju dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa dampak kemajuan di berbagai bidang kehidupan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia memegang peranan penting dalam pembangunan suatu bangsa,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memegang peranan penting dalam pembangunan suatu bangsa, karena kunci keberhasilan pembangunan terletak pada faktor manusia itu sendiri sebagai pelaksananya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemasaran terdapat berbagai permasalahan yang penting dan harus segera diselesaikan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi setiap perusahaan, baik perusahaan jasa ataupun manufaktur, pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang sangat penting untuk mencapai tujuannya. Dalam pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dunia pendidikan Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang memprihatinkan baik dilihat dari sudut pandang internal berhubungan dengan pembangunan bangsa maupun dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan manusia untuk merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan penting dalam proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk. salah satunya dengan pendidikan di sekolah. Pendidikan di sekolah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk mempersiapkan kesuksesan di masa mendatang. Pendidikan dapat diraih salah satunya dengan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia yang berkualitas. Dalam undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan kunci dalam pengembangan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Dalam undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, BAB II Pasal 3 tentang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum SMA IPIEMS Surabaya SMA IPIEMS Surabaya telah mengalami banyak sekali perubahan dan perkembangan dalam sejarahnya yang relatif panjang. Dari perspektif
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI ORGANISASI
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1 Sejarah Sekolah Sejak 30 Juli 1966 SMP Negeri 61 berdiri sebagai sekolah pemerintah. Pada awalnya SMP Negeri 61 beralamat di Jalan Palmerah Utara. Bangunan yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan kemajuan peradaban. Kemajuan suatu bangsa salah satunya dapat dilihat dari lembaga-lembaga pendidikannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era reformasi yang sedang berjalan atau bahkan sudah memasuki pasca reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, politik, moneter, pertahanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Angga Triadi Efendi, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejururuan (SMK) merupakan salah satu jenjang sekolah lanjutan formal setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa dampak kemajuan dibidang kehidupan baik dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan jaman yang semakin maju dibidang ilmu maupun teknologi akan membawa dampak kemajuan diberbagai bidang kehidupan, oleh karena itu diperlukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan membentuk watak serta peradapan bangsa, yang bermartabat dalam rangka
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pembangunan nasional pada dasarnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Membangun dan membentuk masyarakat Indonesia untuk menjadi manusia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Peran sekolah dinilai sangat penting bagi maju dan berkembangnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan, sebab kualitas
Lebih terperinciPROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
KONTRIBUSI PERSEPSI GURU TENTANG IMPLEMENTASI FUNGSI EMASLIM KEPALA SEKOLAH, IKLIM ORGANISASI, DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP KOMPONEN KUALITAS SEKOLAH DI SMAN KABUPATEN TEMANGGUNG TESIS Diajukan Kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan reformasi yang menuntut perubahan disegala
Lebih terperinci2014 PENGARUH LAYANAN ADMINISTRASI TERHADAP PEMIMPIN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA CIMAHI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah dalam hal ini menempati peran penting sebagai tenaga kependidikan dengan tugasnya yang bukan hanya sekedar membantu sekolah dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif para pelaku pendidikan untuk terus menggali Keunikan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era global dan pasar bebas sekarang ini dunia pendidikan ikut terpengaruh dalam suasana kompetitif. Hal ini ditunjukkan dengan upaya-upaya kreatif dan
Lebih terperinciPENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA
PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOGEDANG KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di hampir semua aspek kehidupan manusia. Di satu sisi perubahan itu bermanfaat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia. Di satu sisi perubahan itu bermanfaat bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu bangsa erat hubungannya dengan masalah pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Pendidikan dari segi kehidupan dirasakan sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semua orang untuk memiliki pengetahuan agar tidak tertinggal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal vital yang mana semua orang harus memperolehnya guna menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman yang menuntut semua orang untuk
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.
PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESIONALITAS GURU DAN MOTIVASI UNTUK MENJADI GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN YANG PROFESIONAL TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FKIP
Lebih terperinciPROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012
PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012 : Nama Pengawas : Dr. Rahmat NIP : 195805161981011004 NUPTK : 884873663720012 Bidang Tugas : Pengawas SMA Kota : Bogor Provinsi : Jawa Barat DINAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan kunci utama sebagai fondasi untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa dampak kemajuan diberbagai bidang kehidupan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Setiap bangsa dan generasi memiliki dasar dan tujuan pendidikan tertentu. Tentunya dasar
Lebih terperinciOleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
Hubungan antara kreativitas dan persepsi peluang kerja dengan minat berwirausaha pada siswa kelas XI SMK Batik 2 Surakarta tahun diklat 2006/2007 Oleh : Sri Admawati K7403187 BAB I PENDAHULUAN A. Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka harus membayar mahal untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman era globalisasi ini pendidikan sangat dibutuhkan oleh seluruh kalangan masyarakat. Oleh sebab itu mereka bersedia mengeluarkan banyak uang untuk meraih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan di dalam suatu organisasi sesuai dengan tujuan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah dasar merupakan bagian dari pendidikan nasional yang mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memberikan
Lebih terperinci