BAB III PEMBAHASAN A.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PEMBAHASAN A."

Transkripsi

1 25 BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tentang Lokasi Penelitian 1. Kota Surakarta Kota Surakarta secara geografis terletak antara Lintang Utara Bujur Timur dan 7,56667 Lintang Selatan 110,81667 Bujur Timur. Kota Surakarta merupakan salah satu kota besar di Jawa Tengah yang menunjang kota-kota lainnya seperti Kota Semarang dan Kota Yogayakarta. Kota Surakarta atau lebih dikenal dengan Kota Solo merupakan dataran rendah dengan ketinggian ±92 meter dari permukaan air laut dengan luas area sebesar 4.404,06 Ha yang terdiri dari 5 kecamatan dengan total 51 kelurahan yang mencakup 592 RW dan RT, yaitu: a. Kecamatan Laweyan, terdiri dari 11 kelurahan dengan luas 863,83 Ha (19,62%); b. Kecamatan Serengan, 7 kelurahan dengan luas 319,5 Ha (7,25%); c. Kecamatan Pasar Kliwon, terdiri dari 9 kelurahan dengan luas 481,52 Ha (28,57%); d. Kecamatan Jebres, terdiri dari 11 kelurahan dengan luas 1.258,18 Ha (28,57%); e. Kecamatan Banjarsari, terdiri dari 13 kelurahan dengan luas 1.481,1 Ha (33,63%). Adapun Batas Administrasi Kota Surakarta adalah sebagai berikut: a. Batas Utara : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali b. Batas Selatan : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar c. Batas Timur : Kabupaten Sukoharjo d. Batas Barat : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta sebagaimana mengalami berberapa perubahan terakhir melalui Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 5 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kedua Atas

2 26 Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta, dalam Pasal 2 diatur bahwa Dinas Daerah di Kota Surakarta terdiri atas : a. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga b. Dinas Kesehatan c. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi d. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika e. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil f. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata g. Dinas Pekerjaan Umum h. Dinas Tata Ruang Kota i. Dinas Kebersihan dan Pertamanan j. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah k. Dinas Perindustrian dan Perdagangan l. Dinas Pengelolaan Pasar m. Dinas Pertanian n. Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan dan Aset 2. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Surakarta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Surakarta merupakan salah satu dari dinas di Kota Surakarta yang membantu dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Surakarta. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika memiliki tugas pokok dan fungsi yaitu : a. Tugas Pokok Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di Bidang Lalu Lintas, Angkutan dan Teknis Sarana dan Prasarana Serta Komunikasi dan Informatika. b. Fungsi 1) Penyelenggaraan Kesekretariatan Dinas. 2) Penyusunan Rencana Program, Pengendalian, Evaluasi Dan Pelaporan. 3) Penyelenggaraan Manajemen Dan Rekayasa Lalu Lintas. 4) Pengaturan Angkutan Orang dan Barang.

3 27 5) Pembinaan Usaha Sarana dan Prasarana Teknis Kendaraan dan Bengkel 6) Penyelenggaraan Uji kendaraan 7) Penyelenggaraan Komunikasi 8) Penyelenggaraan Informatika 9) Penyelenggaraan Pengelolaan Terminal 10) Penyelenggaraan Pengelolaan Perparkiran 11) Penyelenggaraan Sosialisasi 12) Pembinaan Jabatan fungsional 13) Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas Dasar hukum yang digunakan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi tersebut adalah Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Perhubungan. Yang di dalamnya terdapat aturanaturan yang harus dilakukan oleh pemerintah agar dapat menyelenggarakan sektor perhubungan dengan baik sesuai dengan aturan yang ada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Surakarta memiliki visi dan misi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, sebagai berikut : a. Visi Terwujudnya lalu lintas, angkutan, teknik sarana dan prasarana, komunikasi, informatika, terminal tirtonadi dan perparkiran yang handal, cepat, tepat, tertib lancar, nyaman, selamat, efisien dan efektif sebagai pendorong, penggerak, dan penunjang pertumbuhan ekonomi, pendidikan, olahraga dan pariwisata Kota Surakarta. b. Misi 1) Menyelenggarakan administrasi keuangan, sumber daya manusia, sarana dan prasaran perkantoran 2) Menyelenggarakan menejemen dan rekayasa lalu lintas serta memberikan keselamatan dan ketertiban lalu lintas 3) Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga sarana dan prasarana transportasi serta melakukan usaha tertib lalu lintas

4 28 4) Menyelenggarakan pelayanan pengujian kendaraan bermotor dan perbengkelan 5) Menyelenggarakan pelayanan sarana angkutan wisata dan sarana angkutan umum massal yang cepat, nyaman, selamat dan tarif terjangkau 6) Menyelenggarakan pelayanan sarana dan prasarana telekomunikasi dan pengembangan komunikasi serta informatika 7) Menyelenggarakan pelayanan piranti lunak dan keras serta jaringan informatika dan komunikasi publik 8) Menyelenggarakan pelayanan moda angkutan umum dan penumpang, sarana dan prasarana Terminal Tirtonadi 9) Menyelanggarakan pelayanan aktifitas, sarana dan prasarana perpakiran 10) Menggali potensi serta meningkatkan pendapatan asli daerah Dalam melaksanakan kegiatannya, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Surakarta memiliki susunan organisasi yang terdiri atas : a. Kepala Dinas b. Sekretariat, membawahkan : 1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 2) Subbagian Keuangan 3) Subbagian Umum dan Kepegawaian c. Bidang Lalu Lintas, membawahkan : 1) Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu lintas 2) Seksi Bimbingan, Keselamatan, dan Ketertiban d. Bidang Angkutan, membawahkan : 1) Seksi Angkutan Orang 2) Angkutan Barang e. Bidang Teknis, Sarana dan Prasarana membawahkan: 1) Seksi Teknis Kendaraan dan Bengkel 2) Seksi Uji Kendaraan f. Bidang Komunikasi, membawahkan : 1) Seksi Telekomunikasi

5 29 2) Seksi Pengembangan, Komunikasi dan Informasi g. Bidang Informatika, membawahkan: 1) Seksi Piranti Lunak dan Keras 2) Seksi Jaringan Informatika dan Komunikasi Publik h. UPTD g. Kelompok Jabatan Fungsional Gambar 2 : Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Surakarta Sumber data Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika 3. UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PERPARKIRAN UPTD Perparkiran merupakan unit pelaksana teknis dinas dibawah Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika. Unit Pelaksana Daerah Perparkiran berdiri berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 1980 dan Keputusan Walikotamadya Daerah Tingkat II Surakarta Nomor 188.3/1/102/1980 yang mana setahun kemudian terbit Surat Keputusan

6 30 Walikotamadya Surakarta Nomor 188.3/60/1/1981 tentang Badan Perparkiran Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta.Tujuan berdirinya UPTD Perparkiran adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat b. Mewujudkan penataan perkotaan c. Kelancaran lalu lintas d. Ketertiban administrasi pendapatan asli daerah e. Mengurangi beban sosial melalui penyerapan tenaga kerja dan juga untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dari Sektor Perparkiran UPTD Perparkiran memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : a. Tugas Pokok : 1) Pengaturan masuk dan keluarnya kendaraan di tempat parkir 2) Penyerahan karcis dan penerimaan pembayaran biaya parkir dari para pengelola, petugas parkir, dan pengguna jasa parkir 3) Penjagaan ketertiban dan keamanan dalam perparkiran 4) Pengaturan pengusahaan dan perijinan lokasi parkir 5) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Walikota dan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika sesuai perundang-undangan yang berlaku b. Fungsi : 1) Merencanakan, mempersiapkan, dan penyusunan kebijakan teknis serta program kerja perparkiran 2) Pelaksanaan segala usaha dan kegiatan untuk menyelenggarakan perparkiran 3) Ketatausahaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan di bidang tata usaha umum, kepegawaian, perlengkapan dan keuangan Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, UPTD Perparkiran memiliki visi dan misi sehubungan dengan tugas dan kewenangannya dalam melaksanakan otonomi daerah dan pembangunan di Kota Surakarta. Visi dan misi dari UPTD Perparkiran adalah sebagai berikut :

7 31 a. Visi UPTD Perparkiran adalah mewujudkan kota Surakarta yang rapi dan aman dalam penataan parkir dan sekaligus menjadikan UPTD Perparkiran sebagai salah satu primadona dalam mendukung keberhasilan Pendapatan Asli Daerah. b. Misi UPTD Perparkiran adalah : 1) Menata dan memelihara lahan parkir agar tetap bersih rapi dan aman. 2) Meminta kepada pihak terkait agar dalam mendirikan bangunan yang menjadi tempat berkumpulnya manusia dalam menyediakan lahan parkir. 3) Menjadikan para penata lahan parkir beretiket dan dapat dipercaya agar masyarakat sadar parkir dan biayanya. 4) Melaksanakan pemungutan retribusi secara teratur untuk meningkatkan pendapatan daerah. 5) Menjadikan misi tersebut sebagai penunjang dalam kinerja melaksanakan tugas dan fungsinya. Dalam menjalankan tugasnya sebagai sebuah unit, untuk memperlancar dalam menjalankan tugasnya, Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Kota Surakata membentuk sendiri susunannya menurut jabatan dan tugas, adalah sebagai berikut: a. Kepala UPTD Perparkiran Kepala UPTD Perparkiran secara hierarkis berada dibawah Dinas Perhubungan, namun untuk jabatan Kepala UPTD Perparkiran ditentukan oleh Walikota. Kepala UPTD Perparkiran mempunyai tugas sebagai Berikut: 1) Melakukan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas dibidang pengelolaan perparkiran. 2) Menyusun rencana teknis operasional bidang pengelolaan perparkiran. 3) Melaksanakan kebijakan teknis operasional bidang pengelolaan parkir. 4) Memantau,mengevaluasi dan melaporkan bidang pengelolaan perparkiran. 5) Pengelolaan ketatausahaan.

8 32 6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Sub Bagian Tata Usaha Sub bagian Tata Usaha adalah unsur pembantu Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Kota Surakarta yang bertanggung jawab dihidang administrasi dan tata usaha UPTD Perparkiran terdiri dari: 1) Bendahara Umum Bendahara umum bertugas menerima uang setoran parkir baik dari pengusaha atau kontraktor parkir maupun dari penunjukan Walikota. 2) Bendahara Rutin Bidang ini mempunyai tugas untuk mengurusi keuangan UPTD Perparkiran dalam anggaran belanja rumah tangga. 3) Personalia/Kepegawaian Mempunyai tugas mengurusi bidang kepegawaian di lingkungan UPTD Perparkiran. 4) Pembantu Umum Mempuyai tugas melaksanakan urusan surat-menyurat, kearsipan, pengadaan, dan administrasi perizinan. c. Koordinator Perencanaan, Pengawasan, dan Pengendalian (Penwasdal) Sebagai salah satu seksi dibawah Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Kota Surakarta, Seksi Perencanaan, Pengawasan, dan Pengendalian (Peswandal) mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pengawasan, dan pengendalian dalam bidang pengelolaan parkir. Adapun tugas yang dimaksud adalah: 1) Merencanakan kegiatan guna kemajuan dan meningkatnya organisasi perparkiran. 2) Mengendalikan kegiatan khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan parkir. 3) Mengawasi kegiatan penarikan retribusi parkir bagi pengelola maupun petugas.

9 33 4) Mendata dan menganalisa hasil dan kegiatan survey guna peningkatan potensi parkir. 5) Melaksanakan kegiatan rutin Operasional Ketertiban Lalu Lintas. Seksi Perencanaan, Pengawasan, dan Pengendalian (Penwasdal) diketuai oleh seorang koordinator Penwasdal yang mempunyai tugas memberikan laporan secara tertulis atau lisan kepada Kepala UPTD Perparkiran jika terjadi kejanggalan- kejanggalan di lapangan. d. Koordinator Potensi Parkir, Perizinan, dan Pungutan Koordinator Potensi Parkir, Perizinan, dan Pungutan mempunyai tugas sebagai berikut: 1) Melayani pemohon izin pengelola parkir. 2) Memberi informasi kepada masyarakat yang memerlukan informasi tentang perparkiran. 3) Meningkatkan potensi lahan parkir dengan memberi izin kepada masyarakat atau pemohon. 4) Mencatat dan mendata potensi parkir yang ada di Kota Surakarta. 5) Mencatat dan mendata juru parkir dan pengelola sesuai wilayah masingmasing. e. Koordinator Perencanaan Adapun untuk koordinator Perencanaan mempunyai tugas sebagai berikut: 1) Mengkaji permasalahan parkir yang ada sarana dan prasarana. 2) Membuat perencanaan jangka pendek,menengah, dan panjang internal Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Surakarta. 3) Mengevaluasi penyelenggaraan parkir. Untuk mengetahui lebih jelas struktur organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Kota Surakarta, berikut disajikan Bagan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

10 34 Gambar 3 : Struktur Organisasi UPTD Perparkiran Sumber data UPTD Perparkiran Kota Surakarta 2016 B. Pelaksanaan Kebijakan Pemerintah Kota Surakarta Dalam Pengelolaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Untuk Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah 1. Dasar Hukum a. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Retribusi Daerah Diterbitkannya Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Retribusi Daerah merupakan penyesuaian terhadap pengaturan retribusi daerah di Kota Surakarta setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2008 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Sebagai salah satu sumber pendapatan daerah yang berguna untuk pelaksanaan pemerintahan daerah, kebijakan retribusi daerah dilaksanakan berdasarkan prinsip demokrasi, pemerataan dan keadilan, peran serta masyarakat, dan akuntabilitas dengan memperhatikan potensi daerah. Retribusi parkir di tepi jalan umum merupakan obyek retribusi jasa umum yang disediakan oleh Pemerintah daerah. Dalam penetapan

11 35 tarif pelayanannya ditetapkan dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa, kemampuan masyarakat, aspek keadilan, dan efektivitas pengendalian atas pelayanan tersebut sesuai dengan yang tertulis di Pasal 6 ayat (1) Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Retribusi Daerah. Bentuk pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah daerah dalam hal ini adalah penyediaan tempat parkir di tepi jalan umum. Penetapan tarif parkir di tepi jalan umum diatur dalam lampiran V Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Retribusi Daerah. Melihat potensi parkir di tepi jalan umum berpotensi untuk menimbulkan kemacetan di Kota Surakarta, maka berdasarkan Perda Nomor 9 Tahun 2011 di kota Surakarta diberlakukan zoning parkir, yaitu membagi beberapa zona parkir diruas-ruas jalan yang ada di Surakarta. Zoning parkir ini dilakukan untuk membedakan tarif parkir yang ada, disetiap zona yang ada tarif parkirnya berbeda satu sama lain. Zona tersebut terdiri dari zona A,B,C,D dan E dengan tarif sebagai berikut : Tabel 1 : Tarif Retribusi Pelayanan Parkir Di Tepi Jalan Umum Kota Surakarta No. Zona Jenis Kendaraan Tarif Sekali Parkir Keterangan 1. Zona A Sepeda Andong/Dokar Sepeda Motor Mobil Penumpang/Pick Up Bus Sedang/Truck Sedang Bus Besar/Truck Besar 2. Zona B Sepeda Andong/Dokar Sepeda Motor Mobil Penumpang/Pick Up Bus Sedang/Truck Sedang Bus Besar/Truck Besar Satu kali parkir maksimum 1 (satu) jam, tiap satu jam kelebihan dikenakan tarif tambahan sebesar 100 % dari besarnya retribusi yang ditetapkan. Kelebihan jam

12 36 3. Zona C Sepeda Andong/Dokar Sepeda Motor Mobil Penumpang/Pick Up Bus Sedang/Truck Sedang Bus Besar/Truck Besar 4. Zona D Sepeda Andong/Dokar Sepeda Motor Mobil Penumpang/Pick Up Bus Sedang/Truck Sedang Bus Besar/Truck Besar 5. Zona E Sepeda Andong/Dokar Sepeda Motor Mobil Penumpang/Pick Up Bus Sedang/Truck Sedang Bus Besar/Truck Besar parkir kurang dari 1 (satu) jam dihitung 1 (satu) jam. Keterangan : a. Besaran tarif Retribusi Pelayanan Parkir Di Tepi Jalan Umum untuk Tahun 2012 maximal sampai zona C. b. Peningkatan zona setelah Tahun 2012 dengan Peraturan Walikota. c. Penentuan zona ditentukan dengan Peraturan Walikota. d. Khusus untuk sekolah, tempat ibadah, rumah sakit (Rumah Sakit Umum Daerah, Puskesmas) tidak dikenakan tarif progresif. (untuk penjemput dikenakan tarif progresif). b. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Perhubungan Dalam rangka menunjang perkembangan pembangunan dan pertumbuhan perekonomian di Kota Surakarta, diperlukan sistem lalulintas dan angkutan jalan yang menjamin kehandalan, keselamatan, kelancaran, ketertiban, keamanan, kenyamanan, berdaya guna dan berhasil guna.penyelenggaraan perhubungan perlu diselenggarakan dengan mengintegrasikan sistem lalu lintas dan angkutan jalan menjadi satu kebijakan Pemerintah Daerah, sesuai dengan kewenangannya sehingga lebih bermanfaat bagi masyarakat. Peraturan Daerah Kota Surakarta

13 37 Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Perhubungan diterbitkan agar sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Kebijakan pengelolaan parkir diatur dalam Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Perhubungan. Pada Pasal 209 ayat (1) dijelaskan bahwa Penyelenggaraan tempat parkir di Kota Surakarta dapat diselenggarakan oleh Pemerintah daerah dan/atau Badan, perorangan. Kemudian dalam ayat (2) disebutkan bahwa tempat parkir di Kota Surakarta meliputi Tempat parkir tepi jalan umum dan tempat khusus parkir. Pengelolaan parkir di tepi jalan umum dikelola oleh Pemerintah Kota Surakarta melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran dibawah Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika. Tugas dan fungsi UPTD Perparkiran Kota Surakarta adalah menjalankan pelaksanaan dan pengawasan retribusi parkir. Tugas dan fungsi tersebut meliputi proses pelelangan, pelaksanaan dan pengawasan pemungutan, pelaksanaan dan pengawasan pembayaran, dan pelaksanaan dan pengawasan penagihan. Kebijakan dalam pengelolaan parkir tepi jalan umum yang diberlakukan oleh UPTD Perparkiran bertujuan untuk menambah Pendapatan Asli Daerah dan Ketertiban Lalu Lintas. Kota Surakarta tidak memiliki sumber daya alam yang memenuhi, maka retribusi merupakan sumber utama bagi Pendapatan Asli Daerah. Kebijakan dilakukan dengan pengelolaan parkir dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Dalam pasal 215 ayat (1) Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Perhubungan dijelaskan bahwa : Pengelolaan Parkir di Tepi Jalan Umum dan Tempat Khusus Parkir milik Pemerintah Daerah dikelola oleh Pemerintah Daerah dan dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga melalui lelang dan penunjukan. Dalam peraturan daerah ini diatur mengenai hak dan kewajiban dari pengelola, petugas serta pengguna jasa parkir. Hak dan kewajiban tersebut adalah sebagai berikut : 1) Pengelola Parkir

14 38 Hak : a) mengelola tempat lahan parkir yang ditetapkan; b) memperoleh hasil pungutan retribusi yang telah dilakukan petugas parkir sebesar 35 % dari pendapatan parkir; c) mendapat perlindungan keamanan dari Pemerintah Daerah dari kegiatan parkir ilegal/tidak resmi; dan d) mendapat jaminan kepastian dalam mengelola lahan parkir (Pasal 220). Kewajiban : a) menjaga keamanan, ketertiban, keindahan dan kelancaran Lalu Lintas di kawasan lokasi parkir yang dikelola; b) menyerahkan hasil pungutan retribusi kepada Walikota melalui Dinas sesuai kontrak/ ketetapan retribusi; c) memungut tarif retribusi sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Retribusi Daerah; d) membina dan mempekerjakan petugas parkir yang cakap, jujur dan terampil; e) mematuhi dan melaksanakan hubungan Perburuhan/ Ketenagakerjaan sesuai dengan Peraturan Perundangan-undangan di bidang ketenagakerjaan; f) memberikan jaminan sosial dan hak-hak lainnya, kepada Petugas Parkir; dan g) memberikan ganti rugi atas kehilangan Kendaraan termasuk kelengkapannya dan/atau kerusakan yang dialami karena kesengajaan atau kealpaan petugas parkir (Pasal 223) 2) Petugas Parkir Hak : a) memperoleh penghasilan sebesar 25 % dari pendapatan parkir; b) memungut Retribusi Parkir sesuai ketentuan Peraturan Daerah tentang Retribusi Daerah; dan

15 39 c) mendapat jaminan sosial dan hak-hak lainnya dari pengelola parkir (Pasal 221). Kewajiban : a) melaksanakan tugas yang ditetapkan pengelola yang telah disahkan oleh Dinas; b) menyerahkan bukti retribusi parkir kepada pengguna jasa parkir; c) menyerahkan hasil pemungutan retribusi parkir kepada pengelola; d) memakai seragam parkir, beserta kelengkapan yang telah ditetapkan, dan kartu tanda anggota; e) memberikan pelayanan kepada Pengguna Jasa Parkir dengan baik; f) menata dengan tertib Kendaraan yang diparkir sesuai dengan pola parkir yang ditetapkan; g) memberikan jaminan keamanan; h) memberikan ganti rugi atas kehilangan Kendaraan termasuk kelengkapannya dan/atau kerusakan yang dialami karena kesengajaan atau kealpaan; i) mematuhi ketentuan tarif retribusi parkir yang berlaku; dan j) menjaga kebersihan, keindahan dan kenyamanan lingkungan parkir (Pasal 224). 3) Pengguna Jasa Hak : a) memperoleh bukti pembayaran retribusi parkir; b) mendapat pelayanan yang baik dari petugas parkir; c) mendapat jaminan keamanan; dan d) mendapat ganti rugi atas terjadinya kehilangan dan/atau kerusakan yang dialami (Pasal 222). Kewajiban : a) menempatkan Kendaraan di tempat yang sesuai dengan peruntukannya; b) mematuhi semua tanda-tanda parkir dan/atau petunjuk yang ada; c) meminta karcis parkir pada saat parkir; dan

16 40 d) menunjukkan dan membayar retribusi parkir kepada petugas parkir pada saat akan meninggalkan tempat parkir (Pasal 225) Penerapan sanksi administratif bagi pelanggaran pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola parkir juga diatur dalam peraturan daerah ini yakni di Pasal 227 sanksi berupa peringatan dan pencabutan izin. Sedangkan pelanggaran oleh pengguna jasa parkir diatur dalam Bab XV tentang pemindahan kendaraan. Pemindahan kendaraan merupakan pemindahan terhadap kendaraan yang parkir di area larangan. Dalam Pasal 231 ayat (1) diatur bahwa cara pemindahan kendaraan ada 3 ( tiga ) yaitu : a. Penggembokan pada roda kendaraan b. Diderek dengan mobil Derek sesuai dengan peruntukannya c. Disimpan di areal penyimpanan kendaraan bermotor c. Peraturan Walikota Surakarta Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Zona Parkir di Tepi Jalan Umum Untuk melaksanakan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 26 dan 27 Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Retribusi Daerah, dibentuk Peraturan Walikota Surakarta Nomor 16 Tahun 2011 yang mengatur mengenai pembagian zona parkir di tepi jalan umum Kota Surakarta. Pengaturan zona parkir dimaksudkan guna melakukan pengendalian parkir pada ruas ruas jalan agar tercipta pelayanan terhadap pengguna jasa parkir yang aman, nyaman, tertib dan teratur. Pemberlakuan zona parkir didasarkan evaluasi yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Surakarta melalui UPTD Perparkiran yang setiap tahun melakukan survey. Kriteria pembagian zona berdasarkan pada kepadatan lalu lintas dan permintaan akan parkir. Interval dari kriteria pembagian zona terhadap suatu jalan diatur dalam Pasal 3 ayat (5) Peraturan Walikota Surakarta Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Zona Parkir di Tepi Jalan Umum dengan rincian sebagai berikut :

17 41 Tabel 2 : Interval Pembagian Zona Parkir di Tepi Jalan Umum ZONA Interval LHR interval Permintaan Parkir ZONA A > kdr/hari > kdr/hari ZONA B ZONA C ZONA D kdr/hari kdr/hari kdr/hari kdr/hari kdr/hari kdr/hari ZONA E <5000 kdr/hari < 500 kdr/hari Mulai tahun 2012 hingga tahun 2015, zona parkir yang ada hanya terdapat 3 zona saja yaitu zona C,D, dan E. Dasar penerepan zona parkir ini adalah SK Kadishub No /2578.A Tahun Peta pembagian Zona Parkir adalah sebagai berikut : Gambar 4 : Peta Pembagian Zona Parkir Tepi Jalan Umum di Kota Surakarta Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Surakarta Tarif parkir tepi jalan umum di Kota Surakarta dengan tarif termahal berada di Zona C yaitu di sepanjang Jl. Slamet Riyadi, karena jalanan ini sangat padat dengan kegiatan perekonomian dan tidak ada

18 42 lahan khusus parkir sehingga sebagian besar akan memarkirkan kendaraan pribadi mereka di tepi jalan umum, agar parkir di Jl. Slamet Riyadi ini tidak menambah padatnya lalu lintas maka tarif parkir disini dibuat paling mahal sehingga para pengguna parkir akan berpikir panjang jika akan parkir dengan waktu yang lama di tepi Jl. Slamet Riyadi. Berikut adalah tarif parkir tepi jalan umum di zona C, D, dan E Gambar 5 : Tarif Parkir Tepi Jalan Umum Kota Surakarta Dasar : Perda Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2011

19 43 2. Pelaksanaan Kebijakan Pengelolaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Kota Surakarta Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Retribusi Daerah dan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Perhubungan serta peraturan pelaksana yaitu Peraturan Walikota Surakarta Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Zona Parkir di Tepi Jalan Umum merupakan dasar dari semua kebijakan pengelolaan retribusi parkir yang diterapkan oleh Pemerintah Daerah Kota Surakarta. Dalam penerapan suatu kebijakan di Pemerintahan Daerah, tentunya melibatkan dinas yang memiliki kewenangan dalam menangani dan melaksanakan tugas serta fungsi dari kegiatan di Pemerintahan. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran dibawah Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menangani berbagai kegiatan yang berhubungan langsung dengan lalu lintas dan kendaraan. Jalanan di Indonesia diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) yaitu jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kabupaten/kota. Pengelolaan jalan tersebut terutama di Kota Surakarta sebelum tahun 2009 dikelola sepenuhnya oleh Pemerintah Kota, namun kemudian pada tahun 2009 diterbitkan Undang- Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang dalam Pasal 43 ayat (3) dituliskan bahwa penyelenggaraan fasilitas parkir hanya dapat dilakukan di jalan kabupaten / jalan kota, sehingga pengelolaan jalan provinsi oleh Pemerintah Kota tidak diperbolehkan menurut Undang- Undang tersebut. Namun dalam pelaksanaannya hingga sekarang di Kota Surakarta tetap dilakukan pengelolaan parkir karena akan lebih efektif apabila dikelola oleh Pemerintah Kota, dan apabila dibiarkan begitu saja maka akan menimbulkan banyak permasalahan dalam hal pengelolaan karena Pemerintah Provinsi memiliki banyak jalan provinsi yang harus dikelola, tidak hanya di Kota Surakarta saja. Kebijakan pengelolaan retribusi parkir tepi jalan umum untuk meningkatkan pendapatan asli daerah merupakan bentuk kegiatan Pemerintah

20 44 Daerah dalam mewujudkan otonomi daerah agar dapat mendukung pembiayaan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Dengan demikian pemungutan retribusi dapat memberikan manfaat bagi pengguna jasa parkir tepi jalan umum dan bagi pembangunan daerah khususnya sebagai sumber pendapatan asli daerah Kota Surakarta yang dapat digunakan untuk kepentingan umum. Kebijakan Pemerintah Kota Surakarta terkait dengan penyelenggaraan kegiatan di tepi jalan umum yang menyangkut pemungutan retribusi parkir, tidak terlepas dari tujuan dari program Pemerintah Kota Surakarta. Selain untuk mendapatkan dan menggali potensi pendapatan asli daerah dari sektor tersebut, juga untuk mewujudkan kenyamanan warga Kota Surakarta dan ketertiban arus kendaraan yang parkir di tepi jalan umum maupun di areal pertokoan yang juga berhubungan dengan pemakaian bahu jalan untuk tempat parkir kendaraan, pusat keramaian serta menciptakan kenyamanan warga Kota untuk memarkir kendaraaannya setiap saat. Pengelolaan parkir di Kota Surakarta seluruhnya dikerjasamakan dengan pihak ketiga yang ditetapkan melalui 2 (dua) cara yakni : a. Lelang Pihak ketiga yang akan mengikuti lelang harus berbadan hukum berbentuk CV serta memiliki Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) yang bergerak di bidang perparkiran. Setiap badan usaha yang ingin mengikuti lelang harus melapor kepada UPTD Perparkiran yang secara langsung mengururusi keseluruhan tentang kebijakan perparkiran di Kota Surakarta. Selanjutnya berkas calon pengelola parkir tersebut diverifikasi dan mengikuti lelang yang diselenggarakan oleh pemerintah. Lelang dilakukan terhadap lahan yang akan disewa untuk dikelola oleh pihak ketiga tersebut. Penentuan harga lelang lahan parkir dan tarif retribusi bulanan yang akan dilelang ditetapkan berdasarkan survey yang dilakukan UPTD Perparkiran. Lelang dilakukan secara terbuka dan seperti pelelangan pada umumnya, pemenang lelang adalah penawar yang menawar dengan harga tertinggi. Setelah memenangkan lelang, pihak ketiga yang memenangkan lelang wajib menyerahkan uang sebesar minimal 40% dari nilai lelang

21 45 yang dimenangkan sebelum Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), dalam pelaksanaannya UPTD Perparkiran menghendaki untuk dilakukan pembayaran langsung 100%, seperti yang diungkapkan oleh bapak Mudo Prayitno selaku Analis Dampak Lalu Lintas Bidang Perparkiran Kota Surakarta sebagai berikut : Dalam perjanjian lelang kita menghendaki agar pememnang lelang langsung membayar 100%, namun sebagian besar mengusulkan untuk dilakukan pembayaran sebesar 50% dulu. Sehingga untuk masa kerja tahun 2016 ini kami tetapkan untuk dibayar 50% dahulu dan sisanya dicicil dalam selama 10 bulan. (Wawancara, 24 Maret Pukul 11.25) Gambar 6 : Mekanisme Pelelangan Lahan Parkir Penentuan Lahan Parkir Yang Akan Di Lelang Penentuan Harga Lahan Parkir Proses Pelelangan Sumber data : UPTD Perparkiran Kota Surakarta b. Penunjukan Penunjukan dilakukan dengan cara pemohon mengajukan berkas pengajuan pengusahaan parkir, kemudian tim dari UPTD Perparkiran melakukan survey lokasi dan potensi serta dibuat berita acara pemeriksaan lapangan. Setelah dilakukan pemeriksaan lapangan maka apabila lokasi tersebut tidak layak digunakan sebagai lahan parkir maka berkas akan dikembalikan, namun apabila diterima akan dihitung tarif retribusi dan penentuan batas lokasi. Besarnya tarif retribusi yang harus disetor setiap bulan sesuai dengan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD). Pengelola parkir yang diterima diwajibkan membayar setoran sebesar 2 bulan sebagai jaminan.

22 46 Gambar 7 : Prosedur Perijinan Pengusahaan Parkir melalui Penunjukan Sumber UPTD Perparkiran Kota Surakarta Ketentuan mengenai suatu lahan parkir perlu dilakukan pelelangan diatur melalui Peraturan Walikota, sedangkan lokasi yang tidak disebutkan dalam Peraturan Walikota maka dapat dilakukan penunjukan. Penetapan lokasi yang perlu dilakukan lelang berdasarkan pada hasil survey potensi, apabila memiliki potensi lebih dari Rp ,- (lima puluh juta rupiah) maka dilaukan pelelangan terhadap lahan parkir, potensi tersebut merupakan potensi kotor yang artinya belum ada pembagian hasil, yang apabila dihitung potensi bersihnya adalah 40% dari potensi kotor sesuai dengan pembagian hasil yakni lebih dari Rp ,- (dua puluh juta rupiah). Selain lahan yang memiliki potensi tersebut diatas maka cukup dilakukan penunjukan. Lokasi yang dapat digunakan sebagai lahan parkir adalah semua jalan umum yang sesuai dengan peruntukannya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Mudo Prayitno sebagai berikut : Jadi semua jalan umum dapat dikelola menjadi lahan parkir mas, termasuk di kampung-kampung namun harus sesuai dengan peruntukannya kalo didepan rumah orang yaa nggak mungkin kita jadikan lokasi parkir, kecuali kalo ada misalnya warung terus pemiliknya punya lahan terus ingin mengelola sendiri

23 47 lahan parkirnya, yaa bisa tinggal didaftarkan ke kami nanti kena pajak parkir (wawancara, 24 Maret Pukul 11.25) Dalam pengelolaan parkir, pihak ketiga memiliki petugas parkir yang tentunya telah terdaftar dengan memiliki kartu tanda anggota. Berdasarkan pada pengamatan penulis di Kantor Unit Pelayanan Teknis Daerah Perparkiran Kota Surakarta, kantor UPTD Perparkiran pada saat itu cukup ramai dikunjungi oleh para petugas parkir yang hendak membuat atau memperpanjang kartu tanda anggota (KTA). Prosedur membuat KTA juga tidak rumit, petugas parkir yang hendak membuat KTA cukup menyerahkan formulir yang telah diisi beserta identitas ke petugas di kantor UPTD Perparkiran, kemudian formulir diperiksa apabila telah memenuhi syarat maka akan dipanggil dan membayar uang administrasi sebesar Rp ,- (lima belas ribu rupiah) dengan rincian Rp ,- (tujuh ribu rupiah) untuk biaya materai dan Rp ,- (delapan ribu rupiah) untuk biaya pembuatan KTA. Kartu ini merupakan identitas wajib yang harus dimiliki oleh petugas parkir (Pengamatan penulis, 23 Februari 2016 pukul 09.00). Gambar 8 : Pembuatan KTA Petugas Parkir Lokasi Kantor UPTD Perparkiran Kota Surakarta Petugas parkir yang bekerja langsung di lapangan, dalam menarik retribusi memiliki dasar tarif yaitu sesuai dengan yang telah diatur dalam Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun Petugas parkir selain menarik retribusi juga memiliki kewajiban untuk memandu pengguna

24 48 kendaraan untuk memarkirkan kendaraan sesuai dengan tempatnya dan petugas parkir memiliki kewajiban untuk memberikan karcis retribusi untuk pengguna jasa parkir sebagai bukti pembayaran. Dari pendapatan dalam satu hari petugas parkir memiliki hak untuk memperoleh 25% dari pendapatan tersebut sebagai penghasilannya. Petugas parkir direkrut oleh pihak ketiga pemenang lelang sehingga dalam pekerjaannya bertanggung jawab kepada pengelola parkir yang merekrutnya. Pengelolaan parkir dengan dikerjasamakan dengan pihak ketiga baik melalui pelelangan maupun penunjukan dilakukan dengan sistem bagi hasil dengan presentase 40% untuk Pemerintah Kota dan 60% untuk Pengelola Parkir, Petugas Parkir dan Jaminan Sosial. Mekanisme pembayaran retribusi parkir adalah sebagai berikut : Gambar 9 : Mekanisme Pembayaran Oleh Pengelola Parkir Petugas Parkir Pengelola Parkir Bendahara UPTD Perparkiran Kas Daerah Sumber data UPTD Perparkiran Kota Surakarta Petugas parkir merupakan orang yang secara langsung berada di lokasi parkir, yang bertanggung jawab dan memiliki kewajiban untuk menyetorkan hasil retribusi kepada Pengelola Parkir. Pengelola parkir dalam hal ini adalah pihak ketiga yang berhak mengelola parkir berdasarkan lelang maupun penunjukan, memiliki kewajiban untuk setor kepada UPTD Perparkiran dengan tanggal jatuh tempo yakni pada tanggal 20 dan apabila melebihi tanggal

25 49 tersebut akan dikenakan denda sebesar 2%. Jumlah uang yang disetorkan kepada UPTD Perparkiran bukan melalui sistem karcis namun diatur dalam Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) yang dalam menentukan nilainya dilakukan survey potensi dan besaran setoran ditetapkan di awal perjanjian. Dengan tidak menggunakan karcis sebagai dasar jumlah setoran, maka pendapatan dari sektor retribusi parkir di tepi jalan umum tidak tergantung pada padat atau sepinya pengguna jasa parkir. Namun bukan berarti karcis tidak memiliki kegunaan, karena karcis yang telah dikerjasamakan dengan pihak ketiga berguna sebagai bukti pembayaran retribusi, serta sebagai pengawasan apabila terjadi kehilangan di lokasi parkir. Petugas parkir meskipun direkrut oleh pihak ketiga, namun UPTD Perparkiran memiliki kewajiban untuk memberi sosialisasi dan pembekalan agar dalam menjalankan tugas di lapangan dapat menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi pengguna jasa parkir. Sosialisasi dan pembekalan juga bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan yang baik kepada petugas parkir. Dalam penulisan skripsi ini, penulis sempat mengikuti jalannya pembinaan ini secara langsung, pembinaan yang diikuti oleh penulis berlangsung di Plaza Sriwedari dan di Kawasan Ngarsopuro,. Pembinaan ini dilakukan oleh tim gabungan dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Surakarta, Denpom Polisi Militer, Binmas Polresta Kota Surakarta, dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surakarta. Secara garis besar dari semua pembicara mengingatkan supaya petugas parkir mengikuti aturan yang ada dan mengutamakan kelancaran lalu lintas. Aturan yang dimaksud adalah agar petugas parkir menggunakan seragam sesuai yang telah ditentukan, memiliki KTA petugas parkir, menarik retribusi sesuai aturan yang ada dan jangan mengkonsumsi minuman keras. Dalam pembinaan ini petugas parkir yang bekerja didepan hotel dana juga mendapat teguran karena tidak pernah menggunakan seragam dan jika tetap tidak menaati aturan akan mendapat peringatan sesuai prosedur.

26 50 Gambar 10 : Pembinaan Petugas Parkir Oleh Tim Gabungan Pembinaan Petugas Parkir di Plaza Sriwedari tanggal 23 Februari 2016 pukul WIB. Pembinaan dan sosialisai petugas parkir dilakukan oleh tim gabungan untuk meminimalisir pelanggaran dari berbagai bentuk termasuk salah satunya adalah premanisme, sehingga pembinaan tidak hanya mengeni perihal parkir saja namun juga tentang sanksi-saksi pidana, seperti yang diungkapkan oleh Bapak Andri Wahyudi dari Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika : Petugas parkir banyak yang basicnya preman mas, sebagai bentuk pemberdayaan dari Pemerintah Kota agar preman preman ini bisa punya penghasilan dan nggak ngganggu orang. Tapi ya dasarnya preman, kadang ada yang sama polisi aja nggak takut (wawancara 23 Februari 2016, WIB) Sektor retribusi parkir memiliki potensi besar sebagai sumber pendapatan asli daerah, dalam pelaksanannyapun memiliki potensi terjadi pelanggaran terhadap penarikan retribusi seperti yang paling sering terjadi adalah tidak diberikannya karcis sebagai bukti pembayaran retribusi. Perhitungan pendapatan dari penarikan retribusi parkir yang akan disetorkan kepada pihak ketiga pengelola parkir dan kepada UPTD Perparkiran meskipun tidak berdasarkan pada jumlah karcis parkir, namun penggunaan karcis tetaplah penting karena terdapat potensi untuk digunakan sebagai pelanggaran. Pengunaan karcis sebagai bukti pembayaran retribusi diatur dalam Peraturan

27 51 Daerah Kota Surakarta Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Perhubungan Pasal 224 ayat (1) huruf b bahwa patugas parkir wajib untuk menyerahkan bukti retribusi parkir kepada pengguna jasa parkir. Dalam penelitian yang dilakukan penulis di berberapa lokasi parkir tepi jalan sebagai sampel penelitian, terdapat berberapa lokasi yang terdapat pola-pola pelanggaran penarikan retribusi parkir oleh petugas parkir seperti berikut : a.tidak Ditulisnya Keterangan Waktu Kendaraan Mulai Parkir Tarif parkir di Kota Surakarta di semua zona berlaku tarif progresif sesuai dengan yang telah diatur dalam Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Retribusi Daerah. Tarif progresif diberlakukan pada tiap satu jam kelebihan dikenakan tambahan sebesar 100% dari besarnya retribusi yang ditetapkan, sehingga pada pelaksanaannya penarikan retribusi parkir didasarkan pada berapa lama kendaraan parkir di lokasi tersebut. Berdasarkan pada pengamatan penulis di lapangan ditemukan lokasi parkir yang di tempat tersebut petugas parkir hanya memberikan karcis saja namun tidak diberikan keterangan pukul berapa kendaraan masuk yakni lokasi parkir tepi jalan umum di depan toko buku Gramedia Jalan Slamet Riyadi. Dengan tidak ditulisnya keterangan waktu maka petugas parkir akan kesulitan melakukan penarikan dengan tarif progresif, dan dapat menimbulkan kesalahpahaman antara pengguna jasa parkir dan petugas parkir. Lokasi kedua yang dilakukan pengamatan sebagai sampel adalah lokasi parkir di tepi jalan umum depan Grapari Telkomsel Jalan Slamet Riyadi. Di lokasi ini petugas parkir telah melakukan tugasnya dengan benar yakni dengan menuliskan keterangan waktu dibelakang karcis retribusi yang diberikan kepada pengguna jasa. Hal ini memudahkan petugas parkir sendiri dalam penarikan serta dapat mengurangi kesalahpahaman dengan pengguna jasa parkir. b.menaikkan Tarif Retribusi Tidak Berdasarkan Pada Tarif Progresif

28 52 Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Retribusi Daerah, tarif parkir diatur berdasarkan pada zona parkir serta berlaku tarif progresif dengan tarif sebagai berikut : Tarif Parkir Tiap Zona No. Zona Jenis Kendaraan Tarif Sekali Parkir Keterangan 1. Zona A Sepeda Andong/Dokar Sepeda Motor Mobil Penumpang/Pick Up Bus Sedang/Truck Sedang Bus Besar/Truck Besar 2. Zona B Sepeda Andong/Dokar Sepeda Motor Mobil Penumpang/Pick Up Bus Sedang/Truck Sedang Bus Besar/Truck Besar 3. Zona C Sepeda Andong/Dokar Sepeda Motor Mobil Penumpang/Pick Up Bus Sedang/Truck Sedang Bus Besar/Truck Besar 4. Zona D Sepeda Andong/Dokar Sepeda Motor Mobil Penumpang/Pick Up Bus Sedang/Truck Sedang Bus Besar/Truck Besar 5. Zona E Sepeda Andong/Dokar Sepeda Motor Mobil Penumpang/Pick Up Bus Sedang/Truck Sedang Satu kali parkir maksimum 1 (satu) jam, tiap satu jam kelebihan dikenakan tarif tambahan sebesar 100 % dari besarnya retribusi yang ditetapkan. Kelebihan jam parkir kurang dari 1 (satu) jam dihitung 1 (satu) jam. Bus Besar/Truck Besar Sumber Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Retribusi Daerah Namun dalam penerapannya di lapangan masih ditemukan bentuk pelanggaran ini terutama di lokasi parkir tepi jalan umum sekitar gedung

29 53 pertemuan yang sedang digunakan sebagai lokasi pesta pernikahan. Pada prakteknya petugas parkir langsung menarik retribusi Rp. 5000,- (lima ribu rupiah) bahkan hingga Rp ,- (sepuluh ribu rupiah) dan langsung menariknya didepan. Penarikan retribusi dengan tarif progresif seharusnya dilakukan ketika kendaraan selesai menggunakan tempat tersebut untuk parkir, sehingga tidak dibenarkan untuk melakukan penarikan didepan karena tidak sesuai dengan lama penggunaan lokasi sebagai parkir. Sebagai bentuk antisipasi praktek seperti ini sekarang di lokasi gedung pertemuan yang sedang digelar pesta pernikahan, pihak Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Surakarta menurunkan personelnya untuk mengawasi praktek perparkiran sekaligus membantu dalam pengaturan parkir agar tidak terjadi peningkatan kepadatan lalu lintas. Namun pada prakteknya di lapangan tetap ditemukan kegiatan penaikan tarif seperti tersebut diatas. c.pemberian Karcis Tarif Roda Empat kepada Roda Dua Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Perhubungan Pasal 223 huruf d diatur bahwa pengelola parkir harus mampu membina dan mempekerjakan petugas yang cakap, jujur dan terampil. Namun pola pelanggaran yang tidak jujur seperti ini penulis temukan di lokasi parkir Pasar Burung Depok. Dalam penelitian penulis datang ke lokasi parkir tersebut menggunakan kendaraan roda 2, kemudian petugas parkir memberikan kacis retribusi bertuliskan tarif parkir Rp ,- (dua ribu rupiah) namun setelah diamati dibagian atas karcis tersebut tertulis bahwa tarif tersebut adalah tarif untuk kendaraan roda empat. Pengguna jasa parkir memang terkadang kurang peduli terhadap karcis retribusi, sehingga tercipta peluang petugas parkir untuk melakukan praktik penggunaan karcis roda empat kepada pengguna kendaraan roda dua. Sanksi apabila ditemukan kejadian seperti diatas, baik melalui aduan masyarakat ataupun melalui kegiatan operasi adalah dikenakan sanksi kepada pengelola parkir sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap petugas parkir tersebut. Berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Perhubungan Pasal 227 ayat (2) diatur

30 54 bahwa sanksi administratif terhadap pelanggaran diatas adalah peringatan tertulis sebanyak 3 kali kemudian dapat dilakukan pencabutan ijin. d.adanya Praktek Petugas Parkir Liar. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Perhubungan dalam Pasal 224 ayat (1) huruf d diatur bahwa petugas parkir memiliki kewajiban untuk memakai seragam parkir, bersama perlengkapan yang telah ditetapkan, dan memiliki kartu tanda anggota. Peraturan ini diperjelas melalui Peraturan Walikota Surakarta Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Seragam Petugas Parkir. Pengaturan pakaian petugas parkir bertujuan untuk menunjukkan identitas sebagai petugas parkir. Pakaian petugas parkir memiliki fungsi sebagai identitas serta sebagai pengawasan terhadap petugas. Dalam Peraturan Walikota Surakarta Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Seragam Petugas Parkir diatur bahwa petugas parkir menggunakan seragam baju lurik berlengan panjang motif lajuran lengkap dengan atribut tulisan petugas parkir, nama, lambing daerah Kota Surakarta, Tanda Pengenal Petugas Parkir, dan Tanda Zona. Berdasarkan penelitian di lapangan masih ditemukan petugas parkir yang tidak sesuai dengan aturan diatas, atau bisa disebut dengan petugas parkir liar. Petugas parkir liar menarik retribusi atas penggunaan jasa parkir namun petugas ini tidak memiliki kewajiban untuk setor kepada siapapun. Bentuk praktek parkir liar dapat dilihat ketika pada lokasi parkir terdapat orang yang menarik retribusi parkir tidak menggunakan seragam sebagaimana telah ditentukan dan tidak memiliki karcis retribusi untuk penarikan retribusi. Petugas parkir resmi merupakan petugas parkir yang menggunakan seragam sesuai aturan dan memiliki KTA petugas parkir. Petugas parkir yang resmi telah melalui pembinaan sehingga mengerti terhadap aturan, apabila ditemukan petugas parkir yang tidak menggunakan seragam dan tidak memiliki KTA maka petugas tersebut merupakan petugas parkir liar. Pada pelaksanaan penindakan terhadap petugas parkir liar, dilakukan dengan menahan kartu identitasnya kemudian diberikan opsi apakah mau

31 55 mengikuti seluruh prosedur untuk menjadi petugas parkir atau memilih untuk ditertibkan oleh satuan polisi pamong praja. Namun apabila ditemukan adanya kegiatan premanisme dalam penarikan retribusi oleh parkir liar ini, maka akan langsung diserahkan kepada pihak kepolisian. Gambar 11 : Petugas Parkir Liar Sumber Foto UPTD Perparkiran Kota Surakarta Untuk mengantisipasi berberapa bentuk pelanggaran yang berpotensi mengurangi pendapatan asli daerah, menggangu kelancaran lalu lintas, serta mengantisipasi kegiatan premanisme, pihak UPTD Perparkiran bekerjasama dengan tim gabungan dari Denpom Polisi Militer, Polresta Surakarta, dan Satuan Polisi Pamong Praja melakukan kegiatan operasi penertiban terhadap pelanggaran-pelanggaran parkir. Operasi dilakukan sebanyak minimal 3 (tiga) kali dalam sebulan. Dalam operasi ini setiap lokasi yang dikunjungi merupakan lokasi-lokasi yang terjadi pelanggaran berdasarkan laporan dari masyarakat melalui telepon, media massa maupun media sosial, namun tidak hanya laporan dari masyarakat saja tetapi ketika melakukan operasi terlihat kegiatan perparkiran yang tidak sesuai dengan aturan akan dikunjungi dan dicek identitas dari petugas parkir yang berada dilokasi tersebut. UPTD Perparkiran melakukan pembentukan unit manajemen komplain. Pengaduan dari berbagai pihak yang berkaitan dengan parkir akan dicatat dan dimasukkan data base pengaduan setelah itu akan diambil tindakan

32 56 sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Skema manajemen complain adalah sebagai berikut : Gambar 12 : Manajemen Pelaporan Melalui Pengaduan Sumber UPTD Perparkiran Kota Surakarta Pelaksanaan pengawasan yang disertai penegakan hukum yang tegas merupakan langkah penting dalam pelaksanaan kebijakan. Dalam pelaksanaan operasi gabungan terdapat pelanggaran maka akan ditindaklanjuti oleh pihak yang terkait, tergantung pelanggaran apa yang ditemukan. Apabila terdapat pelanggaran terhadap pelaksanaan parkir oleh petugas parkir maka akan ditindaklanjuti oleh pihak UPTD Perparkiran, dan jika terdapat tindakan premanisme maka akan ditindaklanjuti oleh kepolisian. Prosedur pengawasan, penertiban, dan pengendalian lapangan adalah sebagai berikut : Gambar 13 : Prosedur Pengawasan, Penertiban dan Pengendalian Lapangan TIM GABUNGAN : -DISHUBKOMINFO -KEPOLISIAN -DENPOM PM -KEJAKSAAN -PENGADILAN -SATPOL PP -ASOSIASI PARKIR OPERASI : -Petugas Parkir -Premanisme KEPOLISIAN Pembinaan, Teguran 1 dan Teguran 2 Kepada Petugas dan Pengelolaa KTA dan Ijin Dicabut Sumber Data : UPTD Perparkiran Kota Surakarta

33 57 Dalam pelaksanaan kebijakan, bentuk pengawasan dan penindakan merupakan salah satu unsur untuk mengawasi seluruh kegiatan agar dapat dilakukan sesuai dengan rencana dan aturan yang telah ditetapkan. Pengawasan tidak hanya dilakukan terhadap orang namun juga terhadap pekerjaan dan hasilnya. Pengawasan kebijakan parkir di tepi jalan umum pihak UPTD Perparkiran tidak hanya mengawasi pengelola dan petugas parkirnya, namun juga terhadap seluruh pihak yang terlibat termasuk pengguna jasa parkir pun tak luput dalam pengawasan. Ketika melakukan operasi gabungan, pengguna jasa parkir yang tidak menaati aturan seperti parkir di daerah larangan parkir yang telah ditunjukkan melalui rambu-rambu lalu lintas, juga dapat dikenakan sanksi. Sanksi ini berupa penggembokan roda terhadap kendaraan roda 4 atau lebih. Selain sebagai sanksi yang dapat menimbulkan efek jera, sanksi penggembokan juga memiliki tujuan sebagai sumber pemasukan pendapatan asli daerah. Kendaraan yang parkir di daerah larangan parkir akan digembok, kemudian akan diberikan surat tilang dan berita acara penggembokan. Pemilik kendaraan yang digembok harus datang ke UPTD Perparkiran untuk membayar biaya pembukaan gembok sebesar Rp ,- (seratus ribu rupiah) dan harus sidang di pengadilan sesuai jadwal yang tertera dalam surat tilang. Dari biaya pembukaan gembok ini dapat menjadi sumber pendapatan dari retribusi, namun bukan berarti petugas parkir dapat menjebak pemilik agar parkir didaerah larangan, karena apabila petugas terbukti yang mengarahkan maka petugas parkir tersebut yang akan dikenakan saksi denda. Penggembokan ini juga merupakan upaya peningkatan disiplin masyarakat pengguna kendaraan.

34 58 Gambar 14 : Sanksi Bagi Pelanggar Aturan Parkir TIM : DISHUBKOMINFO KEPOLISIAN OPERASI GABUNGAN Pelanggaran di daerah larangan -Pemberian Surat Tilang oleh Kepolisian -Penggembokan Roda Kendaraan dan Pembuatan Berita Acara Penggembokan Proses Sidang Sesuai Jadwal Surat Tilang Petugas Membuka Gembok Ke Lokasi Pelanggar datang ke UPTD Perparkiran Menyelesaikan Biaya Penggembokan Sumber Data UPTD Perparkiran Kota Surakarta Kegiatan operasi parkir liar dan operasi gembok dilakukan oleh tim gabungan pada waktu siang maupun malam hari. Operasi ini dilakukan secara gabungan dengan tujuan memudahkan kegiatan operasi yang dilakukan oleh UPTD Perparkiran seperti yang diungkapkan oleh Bapak Mudo Prayitno selaku Analis Dampak Lalu Lintas Bidang Perparkiran UPTD Perparkiran Kota Surakarta sebagai berikut : Pekerjaan operasi di lapangan sangat rawan terhadap premanisme, kemudian banyak petugas parkir yang melanggar aturan memiliki backing TNI, Polisi bahkan dari Dishub sendiri. Kenapa dilakukan dengan tim gabungan? Kalo orang biasa atau pegawai dishub masih bisa kita hadapi, namun apabila kita harus berhadapan dengan TNI maka mereka akan dihadapi oleh anggota Denpom Polisi Militer, berhadapan dengan Polisi kita juga tim gabungan dengan Kepolisian. Begitu juga dengan operasi gembok, bisa jadi kendaraan yang digembok adalah milik TNI atau Polisi kalo tidak tim gabungan kita bisa kesulitan menggembok kendaraan mereka (Wawancara, 21 Maret 2016, 08.35)

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 9 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 9 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 9 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CILEGON, Menimbang :

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 17 TAHUN 2004 SERI : E NOMOR : 9 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 7 TAHUN : 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DALAM WILAYAH KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DALAM WILAYAH KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DALAM WILAYAH KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa untuk tertib dan

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa melihat kondisi lalu lintas

Lebih terperinci

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DAN TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : E LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : E Menimbang : a. PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan parkir

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG 1 BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PARKIR DI KABUPATEN SIDOARJO

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 53 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GRESIK PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 53 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 53 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA 1 PEMERINTAH KOTA SURABAYA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN T E N T A N G PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DAN RETRIBUSI

Lebih terperinci

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa salah satu upaya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SALINAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 1 TAHUN 2009 T E N T A N G PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DAN RETRIBUSI PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 46 BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Profil Dinas Perhubungan 1. Sejarah Dinas Perhubungan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Kota Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BATU

PEMERINTAH KOTA BATU PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2010 T E N T A N G RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang Mengingat : a. bahwa guna lebih

Lebih terperinci

P E R A T U R A N D A E R A H

P E R A T U R A N D A E R A H LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Tahun 2006 Nomor 9 Seri C No. Seri 2 P E R A T U R A N D A E R A H KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BALANGAN,

RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BALANGAN, SALINAN L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 05 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 5 TAHUN 2011 T E N T A N G RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 2 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 2 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 2 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang: a. bahwa untuk pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PEMERINTAH KOTA SURABAYA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang a.

Lebih terperinci

TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang a. bahwa dengan berlakunya

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa Retribusi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PEMERINTAH KOTA SURABAYA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka kenyamanan,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 8 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 8 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 8 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH LAUT, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : C

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : C c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu membentuk Peraturan aerah tentang Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum; LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Lebih terperinci

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 12 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 12 TAHUN 2011 TENTANG 1 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 12 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DITEPI JALAN UMUM DAN RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWAKARTA,

Lebih terperinci

RETRIBUSI TERMINAL TANAH LAUT. Daerah

RETRIBUSI TERMINAL TANAH LAUT. Daerah LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 2 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH NOMOR 2 TAHUN 2013 LAUT TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH LAUT, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 18 TAHUN 2004 SERI : C NOMOR : 2 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 6 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PARKIR DI KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PARKIR DI KABUPATEN SIDOARJO BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PARKIR DI KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 15 Tahun 2011 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 9 TAHUN 2011 T E N T A N G RETRIBUSI PENYELENGGARAAN PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUMAJANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

Lebih terperinci

TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika atau biasa. disebut Dishubkominfo di Kota Surakarta adalah salah satu dari

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika atau biasa. disebut Dishubkominfo di Kota Surakarta adalah salah satu dari BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah berdirinya DISHUBKOMINFO Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika atau biasa disebut Dishubkominfo di Kota Surakarta adalah salah satu dari

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 5 TAHUN 2011 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 5 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 1 TAHUN : 2011 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG,

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, 1 WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : a. bahwa angkutan jalan sebagai salah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PARKIR KENDARAAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 14 TAHUN 2001 T E N T A N G PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 14 TAHUN 2001 T E N T A N G PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 14 TAHUN 2001 T E N T A N G PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU Menimbang : a. Bahwa Peraturan Daerah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 2 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,

Lebih terperinci

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KENDARI, Menimbang : a. bahwa Retribusi Izin Trayek merupakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG T E R M I N A L DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Tempat Khusus Parkir; LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SALINAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2003 T E N T A N G PEMINDAHAN KENDARAAN BERMOTOR, KERETA TEMPELAN DAN KERETA GANDENGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Perda No. 18/2001 tentang Retribusi dan Penyelenggaraan Terminal Bus / Non Bus di Kabupaten Magelang.

Perda No. 18/2001 tentang Retribusi dan Penyelenggaraan Terminal Bus / Non Bus di Kabupaten Magelang. Perda No. 18/2001 tentang Retribusi dan Penyelenggaraan Terminal Bus / Non Bus di Kabupaten Magelang. PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 18 TAHUN 2001 T E N T A N G RETRIBUSI DAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 10 Tahun 2002 Seri: C

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 10 Tahun 2002 Seri: C LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 10 Tahun 2002 Seri: C PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 17 TAHUN 2002 (17/2002) TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Retribusi Izin Trayek; LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 9 TAHUN

Lebih terperinci

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT 1 WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA BUKITTINGGI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BUKITTINGGI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 S A L I N A N

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 S A L I N A N 9 PEBRUARI 2011 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 S A L I N A N SERI C NOMOR 21 Menimbang : a. PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 31 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa Retribusi Izin Trayek merupakan sumber

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR : 14 TAHUN 2001

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR : 14 TAHUN 2001 PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR : 14 TAHUN 2001 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 04 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARMASIN, Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK

PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONTIANAK NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PONTIANAK, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA DAN IZIN TRAYEK ANGKUTAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PONTIANAK, Menimbang :

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG 3. Undang-undang Nomor 14 tahun 1992 tentang lalu lintas dan Angkutan jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3480) ; Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI BARAT NOMOR 22 TAHUN 2012 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI BARAT NOMOR 22 TAHUN 2012 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI BARAT NOMOR 22 TAHUN 2012 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANGGARAI BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah perpakiran tidak pernah luput dari kehidupan kita sehari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah perpakiran tidak pernah luput dari kehidupan kita sehari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah perpakiran tidak pernah luput dari kehidupan kita sehari hari karena setiap hari kita pasti melakukannya. Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Surakarta merumuskan

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DI KABUPATEN CILACAP

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DI KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DI KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang : a. bahwa Retribusi Terminal

Lebih terperinci

WALIKOTA BUKITTINGGI

WALIKOTA BUKITTINGGI Menimbang : a. WALIKOTA BUKITTINGGI PERATURAN DAERAH KOTA BUKITTINGGI NOMOR : 10 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BUKITTINGGI, bahwa agar tertatanya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR 08 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI POLEWALI MANDAR BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI POLEWALI MANDAR, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN

Lebih terperinci

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL B I S M I L L A H I R R A H M A N I R R A H I M DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL B I S M I L L A H I R R A H M A N I R R A H I M DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA QANUN KOTA LANGSA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL B I S M I L L A H I R R A H M A N I R R A H I M DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA LANGSA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-Undang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II TARAKAN Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN RETRIBUSI IZIN TRAYEK

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN RETRIBUSI IZIN TRAYEK WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang : a. b. c. d.

Lebih terperinci

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANGANDARAN,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa Retribusi Parkir di Tepi

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOYOLALI, Menimbang : a. bahwa retribusi daerah merupakan salah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG,

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG, PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan Otonomi Daerah yang luas,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 5 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI JASA DIBIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 5 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI JASA DIBIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 5 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI JASA DIBIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a bahwa dengan semakin

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 62 TAHUN 2006 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 62 TAHUN 2006 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 62 TAHUN 2006 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DI BIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 13 TAHUN : 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR, Menimbang : a.

Lebih terperinci

X PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAUR NOMOR 07 TAHUN 2013

X PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAUR NOMOR 07 TAHUN 2013 X PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAUR NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Diterbitkan oleh; Menimbang : a. bahwa Retribusi Daerah merupakan salah satu sumber pendapatan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 10 TAHUN 2007 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA TENTANG PENGELOLAAN PARKIR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 10 TAHUN 2007 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA TENTANG PENGELOLAAN PARKIR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 10 TAHUN 2007 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJALENGKA,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang : a. bahwa Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan

Lebih terperinci

WALIKOTA PALANGKA RAYA

WALIKOTA PALANGKA RAYA WALIKOTA PALANGKA RAYA PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALANGKA RAYA, Menimbang: a. bahwa Retribusi Terminal

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa Retribusi Daerah merupakan salah satu sumber

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEDIRI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK

PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONTIANAK NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PONTIANAK, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 2 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 2 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 2 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARMASIN Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DISHUBKOMINFO SURAKARTA. a. Sejarah Dishubkominfo Surakarta

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DISHUBKOMINFO SURAKARTA. a. Sejarah Dishubkominfo Surakarta BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DISHUBKOMINFO SURAKARTA a. Sejarah Dishubkominfo Surakarta Sejarah berdirinya Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Organisasi LLAJR sudah ada sejak jaman penjajahan

Lebih terperinci

WALIKOTA PARIAMAN PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 2 TAHUN 2013 T E N T A N G RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DITEPI JALAN UMUM

WALIKOTA PARIAMAN PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 2 TAHUN 2013 T E N T A N G RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DITEPI JALAN UMUM WALIKOTA PARIAMAN PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 2 TAHUN 2013 T E N T A N G RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DITEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PARIAMAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 19 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 3 PERATURAN DAERAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 19 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 3 PERATURAN DAERAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG No. 19, 2001 Seri B No. 3 LEMBARAN DAERAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 19 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 3 PERATURAN DAERAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2011 NOMOR : 13 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2011 NOMOR : 13 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG 408 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS KAB. CIAMIS TAHUN : 2011 NOMOR : 13 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa salah satu upaya menunjang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 SERI C Menimbang : a b c PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci