BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bentuk sesuai dengan tipe data dan konteks penggunaan [7]. Tujuannya yaitu
|
|
- Devi Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metadata Metadata adalah data dari objek yang mendeskripsikan sumber informasi atau data. Metadata berasal dari jenis media apa saja dan mempunyai bermacam-macam bentuk sesuai dengan tipe data dan konteks penggunaan [7]. Tujuannya yaitu mengenali dan mengevaluasi sumber daya, melacak perubahan pada proses sumber daya aplikasi, merealisasikan manajemen yang sederhana dan efisien pada jaringan data skala besar dan merealisasikan penemuan yang efisien, pencarian, integrasi dan manajemen sumber daya informasi [8]. Metadata dapat berfungsi sebagai identifikasi sumber daya yang diperlukan maupun menjadi katalog yang menjelaskan detail dan spesifikasi suatu data, serta sebagai arsip untuk disimpan dalam jangka waktu yang lama [4]. Berdasarkan pengalaman kerja, menggunakan metadata dapat membantu pembacaan dan pemrosesan data digital oleh mesin menjadi lebih mudah. Ada beberapa standar metadata yang dapat digunakan seperti DC (Dublin Core), MARC (Machine- Readable Cataloging), IEEE LOM (Institute of Electrical and Electronics Engineering Learning Object Model) dan lain-lain [9] [10]. Standar metadata Dublin Core merupakan standar metadata yang memiliki elemen sederhana namun efektif untuk menggambarkan berbagai sumber daya. 6
2 7 Dublin Core memiliki dua jenis tingkatan yaitu unqualified dan qualified. Dublin Core unqualified memiliki lima belas elemen sedangkan Dublin Core qualified termasuk tiga elemen tambahan yaitu Audience, Provenance, dan RightHolder yang disebut juga qualifier untuk menyempurnakan semantik elemen yang mungkin berguna pada penelusuran sumber daya. Semantik Dublin Core telah didirikan oleh sebuah grup lintas disiplin yang mencakup ilmu perpustakaan, ilmu komputer, komunitas museum dan bidang lainnya yang berhubungan [11]. Tabel 2.1 Pemetaan Metadata antara MARC dan Dublin Core Unqualified MARC Dublin Core 100, 110, 111, 700, 710, 711 Contributor , 662 Coverage 751, 752 Creator 008/07-10 Date 260$c$g , except 506, 530, 540, 546 Description 340 Format 856$q 020$a, 022$a, 024$a Identifier 856$u 008/35-37 Language 041$a$b$d$e$f$g$h$j $a$b Publisher 530, $o$t Relation 506, 540 Rights 534$t Source 786$o$t 050, 060, 080, 082 Subject 600, 610, 611, 630, 650, , 246 Title Leader06, Leader07 Type 655
3 8 Beragam standar metadata yang dapat digunakan akan menjadi masalah pada saat integrasi akan dilakukan. Pada implementasinya, harus digunakan satu jenis metadata yang dapat menyatukan seluruh metadata yang akan digunakan sebagai format standar untuk pengumpulan data. Pemetaan metadata dapat digunakan untuk transformasi elemen yang terdapat pada satu jenis metadata ke jenis metadata lainnya. Contoh pemetaan metadata antara MARC dan Dublin Core unqualified dijabarkan pada Tabel 2.1. Tabel 2.2 Penggunaan Kode 20X 24X pada Metadata MARC [12] Kode Keterangan 210 Abbreviation Title = singkatan judul 222 Key Title = judul unik tertentu yang digunakan untuk serial 240 Uniform Title = judul utama yang muncul untuk dokumen-dokumen yang memiliki judul ganda 242 Translation of Title by Cataloging Agency = terjemahan judul oleh agensi pengatalogan 243 Collective Uniform Title = judul umum yang digagas oleh pengatalog untuk mengumpulkan karya-karya pengarang yang produktif 245 Title Statement = judul utama sebuah dokumen 246 Varying Form of Title = bentuk alternatif dari judul muncul ketika sebuah bentuk yang pada dasarnya berbeda dari judul pada kode 245 dan jika berkontribusi untuk identifikasi lebih lanjut 247 Former Title = digunakan apabila satu dokumen katalog mewakili beberapa judul yang berhubungan dengan satu kesatuan Dengan menggunakan metadata MARC, sebuah dokumen dapat direpresentasikan secara mendetail. Misalnya pengelompokan metadata MARC
4 9 dengan bentuk 20X 24X merupakan sekumpulan kode tertentu yang dapat digunakan untuk merepresentasikan judul dan segala sesuatu yang berhubungan dengan judul. Keterangan mengenai kode 20X 24X dijabarkan pada Tabel 2.2. Dari beberapa kode pada Tabel 2.2 yang berhubungan dengan judul, diambil sebanyak dua kode untuk dijadikan sebagai referensi pemetaan metadata yaitu 245 dan 246. Pemilihan dua kode tersebut didasari pada kedekatan pengertian kedua kode tersebut dengan Title pada Dublin Core unqualified. Keakuratan dan ketepatan yang dipengaruhi oleh transformasi metadata tidak dapat diabaikan. Elemen kombinasi, definisi elemen semantik dan bidang aplikasi dari bentuk standar harus dapat diadopsi dan dikenali dengan baik oleh sebagian besar sistem [13]. 2.2 Format Metadata Perhatian yang cukup besar telah diberikan untuk meningkatkan efisiensi dan ruang lingkup web crawler. Web crawler komersial diperkirakan hanya mencakup sekitar 16% keseluruhan isi web [14]. Untuk meningkatkan efisiensi, sejumlah teknik telah diusulkan seperti memperkirakan pembuatan web dan pembaharuan yang lebih akurat, serta strategi crawling yang lebih efisien [15] [16]. Namun, menurut Michael L. Nelson [17], semua pendekatan ini berasal dari fakta bahwa protokol HTTP (HyperText Transfer Protocol) tidak menyediakan semantik untuk memungkinkan web server menjawab pertanyaan mengenai sumber daya yang dimiliki atau yang telah berubah sejak tanggal tertentu. Sejumlah
5 10 pendekatan telah diusulkan untuk memperbaharui semantik pada server HTTP, mulai dari konvensi tentang bagaimana menyimpan indeks URL yang populer [18], hingga kombinasi indeks dan ekstensi HTTP [19]. WebDAV (Web-based Distributed Authoring and Versioning) [20] telah menyediakan beberapa pembaharuan semantik melalui ekstensi HTTP, akan tetapi tidak diterapkan secara luas. RSS (Really Simple Syndication) [21] merupakan format sindikasi yang telah diterapkan secara luas, tidak dapat digunakan untuk memilih data berdasarkan selang waktu tertentu. OAI-PMH memiliki kelengkapan semantik yang umum dan sangat baik yang merupakan standar de facto untuk pertukaran metadata dalam komunitas perpustakaan digital [17] [6]. Penerapan repositori OAI-PMH berdasarkan dokumen XML (extensible Markup Language) telah diuraikan [22], dibatasi oleh skenario tertentu, bukan konten web umum dan tidak terintegrasi langsung ke web server. Karena tidak terintegrasi oleh web server, beberapa peneliti berusaha untuk mengintegrasikan OAI-PMH dengan web server Apache menggunakan modul yang dinamakan mod_oai [17]. 2.3 OAI-PMH OAI-PMH menyediakan kerangka interoperabilitas aplikasi independen berdasarkan pengumpulan metadata. Ada dua komponen utama OAI-PMH yaitu Penyedia Data (Data Provider) dan Penyedia Layanan (Service Provider). Penyedia Data mengelola sistem yang mendukung OAI-PMH sebagai alat untuk mempublikasikan metadata. Persyaratan untuk implementasi OAI-PMH sebagai penyedia data adalah metadata yang disimpan dalam database, web server yang dapat
6 11 diakses via Internet, antarmuka pemrograman, indentifikasi arsip, identifikasi nilai unik untuk masing-masing dokumen, jenis metadata Dublin Core unqualified, penanggalan untuk metadata (tanggal dibuat/modifikasi terakhir) dan hirarki logika. Di sisi lain, penyedia layanan mengumpulkan metadata melalui OAI-PMH sebagai dasar untuk membangun layanan tambahan. OAI-PMH menggunakan satu standar metadata yaitu Dublin Core unqualified [11]. Penyedia karya ilmiah yang masih menggunakan metadata selain Dublin Core dapat melakukan transformasi metadata menjadi Dublin Core unqualified tanpa perlu menghapus metadata yang sedang digunakan. Akses terhadap metadata yang dimiliki harus diberikan secara bebas agar metadata tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak lain. Dalam hal ini, penyedia karya ilmiah berperan sebagai penyedia data. Penyedia karya ilmiah harus memiliki sebuah repositori, yaitu sebuah server yang dapat diakses melalui jaringan komputer, dan dapat memproses enam permintaan OAI-PMH yaitu Identify, ListMetadataFormats, ListSets, ListRecords, GetRecord dan ListIdentifiers [23]. Fungsi repositori ini adalah untuk mempublikasikan metadata kepada pengumpul metadata. Berikut ini entitas OAI-PMH dicetak dengan huruf miring, sedangkan protokol permintaan dicetak dengan jenis huruf courier [17]: a. Sebuah repositori OAI-PMH mempublikasikan metadata sumber daya. Dengan pengertian bahwa sumber daya diluar dari ruang lingkup OAI-PMH.
7 12 b. Item adalah titik awal ke seluruh metadata yang berhubungan dengan sumber daya. Pada protokol, item diidentifikasikan sebagai identifier. c. Sebuah item dapat memberikan akses ke satu atau lebih record. Record berisi metadata (dan informasi sekunder mengenai metadata). Sebuah record tertentu pada OAI-PMH diidentifikasikan sebagai kombinasi dari identifier (dari item), metadataprefix untuk menentukan format metadata yang digunakan pada publikasi metadata dan datestamp. Datestamp adalah tanggal dan waktu pembuatan atau modifikasi metadata. Sebagai catatan bahwa datestamp adalah properti catatan metadata, bukan item sebagaimana yang digunakan pada OAI-PMH versi 1.x. Hal ini mencerminkan bahwa metadata dari berbagai macam format metadata kemungkinan tersedia dan dapat dimodifikasi sendiri sehingga mempunyai datestamp yang berbeda. d. OAI-PMH juga mendefinisikan set sebagai konsep pilihan untuk pengelompokan item untuk tujuan pengumpulan data tertentu. Repositori dapat mengorganisir item menjadi set. OAI-PMH mendukung tiga protokol permintaan yang ditujukan untuk membantu pengumpul agar mengerti repositori OAI-PMH yaitu: a. Identify: digunakan untuk mengambil informasi mengenai sebuah repositori seperti administrator dan lain-lain. b. ListMetadataFormats: digunakan untuk mengambil format metadata yang tersedia pada satu repositori.
8 13 c. ListSets: digunakan untuk mengambil struktur set dari sebuah repositori. Informasi ini sangat berharga untuk pengumpulan jenis metadata tertentu. OAI-PMH mendefinisikan tiga buah protokol permintaan lainnya yang ditujukan untuk pengumpulan metadata secara aktual yaitu: a. ListRecords: digunakan untuk mengumpulkan record dari sebuah repositori. Argumen pilihan mengizinkan pengumpulan secara selektif terhadap records berdasarkan set dan/atau datestamp. b. GetRecord: digunakan untuk mengambil sebuah record tertentu dari sebuah repositori. Dibutuhkan argumen yang menjelaskan bahwa identifier sebuah item berasal dari record yang diminta dan metadata format dari metadata harus disertakan pada record. c. ListIdentifiers merupakan penyingkatan dari ListRecords yang hanya mengambil informasi mengenai identifier, datestamp dan set. Sebagai contoh sebuah repositori yang mendukung OAI-PMH pada URL protokol permintaan berikut digunakan untuk memperoleh metadata seluruh item yang mengalami perubahan sejak 10 Oktober 2010 dalam bentuk Dublin Core: metadataprefix=oai_dc&from=
9 14 Permintaan OAI (HTTP) Balasan OAI (XML) Bahasa Pemrograman (cth. PHP, Java Servlets) Skrip: - Uraikan argumen - Buat pesan kesalahan - Buat query SQL - Buat keluaran XML Web Server (cth. IIS, Apache) Permintaan SQL Penyedia Data OAI Database Balasan DB Gambar 2.1 Diagram Arsitektur Penyedia Data [24] Pada OAI-PMH terdapat mekanisme untuk membatasi jumlah metadata yang dapat ditampilkan oleh penyedia data. Metadata yang tidak lengkap harus memiliki sebuah tag tambahan, yaitu resumptiontoken pada akhir metadata. Tag ini berisi argumen yang membentuk satu alamat URL untuk menampilkan metadata berikutnya. Mekanisme penggunaan resumptiontoken diilustrasikan pada Gambar 2.2. Ambil seluruh metadata repo.org/verb=listrecords&metadataprefix=oai_dc Memberikan 100 dari150 metadata Penyedia Layanan 100 metadata + resumptiontoken ID1 Ambil metadata berikutnya repo.org/verb=listrecords&resumptiontoken=id1 Penyedia Data Memberikan 50 metadata terakhir 50 metadata Gambar 2.2 Ilustrasi Mekanisme resumptiontoken
10 15 Penggunaan resumptiontoken ditujukan untuk memisahkan respon yang berpotensi memakan waktu yang lama menjadi beberapa respon waktu yang lebih pendek. Sebagai contoh jika sebuah repositori memberikan respon sebanyak satu juta record, belum ada repositori maupun pengumpul yang dapat menangani respon tersebut. Untuk mengatasinya repositori dapat memilih untuk memisahkan seluruh record yang terkumpul menjadi beberapa bagian yang masing-masing berjumlah 1000 record. Ukuran resumptiontoken ditentukan oleh repositori, bukan pengumpul. Karena masing-masing repositori memiliki ketenuan yang berbeda untuk menentukan nilai resumptiontoken, mengakibatkan penyedia layanan kesulitan untuk memprediksi nilainya. Ada beberapa parameter pilihan yang dapat ditambahkan yaitu: a. expirationdate, yaitu batas waktu yang disediakan penyedia data untuk memastikan bahwa metadata yang dikirimkan adalah sah b. completelistsize, yaitu jumlah daftar metadata selengkapnya c. cursor, yaitu jumlah metadata yang telah dikirim Dari sisi penyedia data, terdapat kemungkinan munculnya permasalahan pada implementasi resumptiontoken yaitu apabila terjadi perubahan database selama operasi pengumpulan metadata. Gambar 2.3 menunjukkan kasus yang mungkin terjadi apabila terdapat perubahan konten database di antara permintaan awal dan permintaan lanjutan. Jika penyedia data hanya mengingat total data yang telah
11 16 terkirim maka akan ada kemungkinan terjadinya ketidaksesuaian pada permintaan selanjutnya. Ada dua buah solusi yang dapat diterapkan yaitu menduplikasi data pada tabel permintaan dan solusi lainnya adalah menyimpan tanggal permintaan awal dengan parameter lainnya dan menggunakannya seperti argumen until. Ambil seluruh metadata repo.org/oai?verb=listrecords& metadataprefix=oai_dc&from= Ada 267 metadata, diberikan metadata + resumptiontoken ID1 Ambil metadata selanjutnya repo.org/oai?verb=listrecords& resumptiontoken=id1 Ada 268 metadata, diberikan metadata + resumptiontoken ID2 Penyedia Data ID1={ from= , until=empty, set=empty, mdp=oai_dc, date= T15:00:00Z, delivered=100 } (1) select dc-data from metadata-table (2) 267 dokumen (4) select dc-data from metadata-table (5) 268 dokumen Database (3) insert, update, delete Gambar 2.3 Permasalahan pada Implementasi resumptiontoken 2.4 Sistem Pengumpul Metadata Terdistribusi Menurut Tanenbaum [25], kumpulan dari beberapa komputer independen yang terlihat sebagai sebuah komputer tunggal bagi penggunanya merupakan sebuah sistem terdistribusi. Secara normal, setiap sistem terdistribusi mengandalkan layanan yang disediakan oleh jaringan komputer. Salah satu karakteristik yang penting pada sistem terdistribusi adalah perbedaan antara berbagai komputer dan cara berkomunikasi disembunyikan dari pengguna. Selain itu pengguna dan aplikasi dapat berinteraksi dengan sistem terdistribusi dengan cara yang seragam dan konsisten.
12 17 Empat tujuan utama yang harus terpenuhi dalam membangun sebuah sistem terdistribusi yaitu [25]: a. Menghubungkan pengguna dan sumber daya Sistem terdistribusi yang dibangun ditujukan untuk mempermudah pengguna dalam mengakses sumber daya yang jauh dan membaginya dengan pengguna lain. b. Transparansi Distribusi proses dan sumber daya yang secara fisik terdiri dari beberapa komputer harus disembunyikan sehingga pengguna hanya merasa menggunakan komputer tunggal. c. Keterbukaan Sistem terdistribusi yang dibangun adalah sebuah sistem yang menawarkan layanan berdasarkan peraturan standar yang menjelaskan sintaks dan semantik layanan tersebut. d. Skalabilitas Skalabilitas sebuah sistem terdistribusi dapat diukur selama terdapat setidaknya tiga buah dimensi yang berbeda [26]. Pertama, ukuran sebuah sistem yang maksudnya dapat menambah pengguna atau sumber daya dengan mudah pada sistem tersebut. Kedua, pengguna dan sumber daya memungkinkan untuk dipisahkan dengan jarak yang jauh. Ketiga, sistem secara administrasi dapat ditingkatkan, yang maksudnya adalah kemudahan pengelolaan sistem pada saat terjadi pengembangan administrasi organisasi.
13 Komunikasi Komunikasi antar proses adalah jantung dari sistem terdistribusi. Pertukaran informasi antar mesin yang berbeda merupakan hal yang sangat penting. Empat model komunikasi yang sering digunakan adalah Remote Procedure Call (RPC) [27], Remote Method Invocation (RMI) [28], Message-Oriented Middleware (MOM) [29] dan stream [25]. Model komunikasi yang dipilih pada penelitian ini adalah RMI karena dapat diimplentasikan pada platform komputer yang berbeda. Ruang lingkup penelitian yang berupa jaringan komputer lokal juga menjadi pertimbangan pemilihan RMI. Komputer Jaringan Komputer Aplikasi Klien Penyedia Layanan Program menunggu respon Program melanjutkan eksekusi kode berikutnya return() Memanggil layanan Prosedur lokal dieksekusi dan mengembalikan hasilnya Gambar 2.4 Diagram Sekuensial Untuk Remote Procedure Call (RPC) [30] RMI merupakan pengembangan dari RPC yang mendukung polymorphism [31]. Pada level dasar, RMI mirip dengan mekanisme RPC seperti pada Gambar 2.4.
14 19 RMI mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan RPC karena merupakan bagian dari pendekatan berorientasi objek dalam bahasa pemrograman java. Konektivitas pada sistem menggunakan fungsi native, artinya RMI dapat menggunakan pendekatan yang alami (natural), langsung dan sangat mendukung teknologi komputasi terdistribusi sehingga dapat ditambahkan fungsi java pada sistem. Sedangkan RPC tidak dapat menyediakan fungsi yang tidak tersedia pada platform target. Untuk mengimplementasikan fitur cross-platform seperti pada java, RPC membutuhkan usaha yang lebih besar dibandingkan dengan RMI. RPC harus mengkonversi argumen antar arsitektur sehingga masing-masing komputer dapat menggunakan tipe data native. Keterbatasan RMI dikarenakan pemanggilan fungsi hanya dapat dilakukan dengan java. Untuk memanggil fungsi dalam bahasa lain RMI bergantung pada teknologi lain seperti JNI (Java Native Interface) [32], JDBC (Java DataBase Connectivity) [33], RMI-IIOP (Remote Method Invocation over Internet Inter-Orb Protocol) [34] dan lain-lain. Menurut Nester [35], pada implementasinya RMI akan lambat khususnya untuk perhitungan yang membutuhkan performa tinggi. Hal ini dikarenakan RMI dirancang berdasarkan serialisasi objek yang lambat dan tidak mendukung performa yang tinggi untuk komunikasi jaringan. Selain itu tambahan byte-code yang diinterpretasikan menggunakan JVM (Java Virtual Machine) [36] membuat RMI lebih lambat dibandingkan dengan RPC. Tetapi, performa yang lebih baik didapat dari RMI pada saat implementasi pemanggilan fungsi yang bersifat multipleconcurrent karena dukungan thread pada bahasa java.
15 20 Sistem RMI dirancang untuk menyediakan pondasi bagi komputasi terdistribusi yang berorientasi objek. Arsitekturnya memungkinkan untuk penambahan server dan tipe referensi sehingga RMI dapat menambah fitur dengan terkoordinir [37]. expserver.getpolicy(); Stub Menggabung parameter Kirim permintaan Skel Memisahkan parameter Invoke implementation return new TodayPolicy() Impl Menerima hasil (atau exception) Menggabung hasil (atau exception) Kirim balasan Memisahkan balasan Kembalikan nilai (atau exception) Gambar 2.5 Stub dan Skeleton [37] Ketika klien menerima referensi ke sebuah server, RMI mengunduh stub yang menerjemahkan panggilan terhadap referensi menjadi panggilan jarak jauh ke server. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.5, stub menggabungkan argumen ke prosedur menggunakan serialisasi objek dan mengirimkannya ke server. Di sisi server sistem RMI menerima panggilan tersebut dan terhubung ke skeleton, yang bertanggung jawab untuk memisahkan argumen dan mengimplementasikan prosedur yang dipanggil. Ketika implementasi di sisi server telah selesai, apakah hasilnya adalah nilai atau exception, skeleton akan menggabungkan hasil tersebut dan mengirimkannya ke stub. Stub akan memisahkan balasan sesuai dengan yang dikirimkan dari server. Stub dan skeleton biasanya dibuat menggunakan program
16 21 kompilasi yang disebut rmic. Stub menggunakan referensi untuk berbicara dengan skeleton. Penelitian ini menggunakan bahasa java karena RMI hanya dapat diimplementasikan dengan bahasa tersebut. Implementasi RMI membutuhkan tiga buah lapisan abstraksi yang diilustrasikan pada Gambar 2.6. Program Klien Program Server Sistem RMI Stub dan Skeleton Remote Reference Layer Stub dan Skeleton Remote Reference Layer Transport Layer Gambar 2.6 Ilustrasi Implementasi RMI [38] Fungsi ketiga lapisan abstraksi tersebut adalah: a. Stub dan Skeleton yang menerima pemanggilan fungsi yang dibuat oleh klien ke variabel referensi di interface dan melewatkannya ke layanan RMI yang jauh. b. Remote Reference digunakan untuk menginterpretasikan dan referensi manajemen yang dibuat dari klien ke layanan objek yang jauh. c. Transport Layer, berdasarkan koneksi TCP/IP antara mesin-mesin di dalam jaringan komputer.
17 22 Klien yang akan menghubungi server RMI harus mempunyai referensi server RMI terlebih dahulu. Penggunaan fungsi Naming.lookup adalah mekanisme yang umum digunakan oleh klien untuk menginisialisasi referensi server RMI. Yang dilakukan oleh fungsi ini adalah menggunakan stub untuk membuat pemanggilan fungsi jarak jauh terhadap rmiregistry, yang kemudian mengembalikan referensi pada objek yang melakukan permintaan menggunakan fungsi lookup (Gambar 2.7). Setiap referensi jarak jauh berisi nama server dan nomor port agar klien dapat menentukan lokasi Virtual Machine yang melayani objek jarak jauh tertentu. Referensi nama server dan nomor port yang diperoleh klien akan digunakan untuk membuka koneksi soket ke server yang dituju. RMI Client RMI Registry (1) Membuat interface untuk referensi objek jarak jauh TesInterf ti; ti = (TesInterf)Naming.lookup( //rmisvr/namaobjek ); (2) Membuat objek baru dari class stub yang sedang berjalan pada server RMI (rmisvr) untuk class stub (3) Memanggil fungsi lookup (namaobjek) dari rmiregistry dengan menggunakan referensi yang dibuat pada langkah (2) (4) Rmiregistry mengembalikan referensi pada namaobjek (5) Naming.lookup mengembalikan referensi jarak jauh pada namaobjek Gambar 2.7 Pemanggilan Referensi Server oleh Klien
18 23 Pemanggilan fungsi pada server dilakukan oleh klien dan akan diproses melalui stub dan skeleton. Secara umum, parameter yang dapat dilewatkan pada stub dan skeleton hanyalah variabel native seperti String dan Integer. Akan tetapi, pada umumnya parameter yang akan dikirimkan baik melalui server ataupun klien tidak hanya berupa variabel native. Pengiriman objek dari sebuah class tertentu, baik class yang didefinisikan oleh Java maupun yang dibuat oleh pengembang program memerlukan implementasi class Serialization. Dengan adanya implementasi serialisasi, objek tertentu dapat dilewatkan melalui stream baik dari klien menuju server maupun sebaliknya Kebutuhan Penggunaan Sistem Terdistribusi Pertumbuhan metadata OAI-PMH yang dipublikasikan di Internet menyebabkan timbulnya kesulitan bila hanya dilakukan oleh satu pengumpul. Seperti halnya crawler, penggunaan beberapa pengumpul secara bersamaan dengan sistem terdistribusi akan sangat bermanfaat [39]. Dengan menggunakan metode ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pengumpulan metadata secara maksimal. Beberapa manfaat dari sistem terdistribusi adalah: a. Skalabilitas, untuk mengimbangi pertumbuhan metadata OAI-PMH, kemampuan pengumpulan dapat ditingkatkan dengan menambah jumlah pengumpul yang dieksekusi secara paralel.
19 24 b. Penyebaran dan pengurangan beban jaringan, jika pengumpul dijalankan pada lokasi yang secara geografis berjauhan dan masing-masing mengumpulkan metadata pada lokasi geografisnya masing-masing. 2.5 Sinkronisasi Proses Paralel Sumber daya yang dimiliki oleh komputer tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal apabila hanya menggunakan satu proses untuk melakukan pengumpulan metadata. Solusi yang dapat diterapkan untuk memanfaatkan sumber daya yang belum terpakai adalah dengan menggunakan proses paralel. Pada bahasa pemrograman java, proses paralel diterapkan menggunakan class Thread. Dengan menggunakan proses paralel pada bahasa java dapat menimbulkan sebuah masalah baru. Akses yang bersamaan terhadap satu objek tertentu memungkinkan untuk terjadinya kesalahan yaitu gangguan pada thread dan konsistensi memori. Untuk menghindari kesalahan-kesalahan ini diperlukan sinkronisasi pada objek agar dapat menerapkan satu akses khusus pada satu waktu (mutual exclusive access) pada bagian yang kritis diantara dua proses. Sinkronisasi diperlukan hanya untuk objek yang nilainya dapat berubah. Objek yang bersifat hanya dapat dibaca tidak perlu menerapkan sinkronisasi. Penerapan sinkronisasi pada bahasa java dilakukan dengan menggunakan kata kunci synchronized pada objek atau fungsi yang akan disinkronisasi. Sinkronisasi pada bahasa java memastikan adanya satu akses khusus pada satu waktu terhadap sumber daya yang digunakan bersama dan mencegah ketidaksesuaian data.
20 25 Penggunaan sinkronisasi juga mencegah kompiler melakukan pengurutan ulang yang dapat menyebabkan terjadinya masalah pada proses yang dijalankan bersama-sama. Sinkronisasi yang diterapkan sudah termasuk fitur penguncian, yaitu mencegah proses yang baru mengubah data pada memori pada saat ada proses yang sedang menggunakannya dan membuka akses setelah penggunaan memori selesai. Hal ini dapat mencegah ketidaksesuaian pembacaan memori.
BAB II LANDASAN TEORI
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komputer Forensik Forensik memiliki arti membawa ke pengadilan. Istilah forensik adalah suatu proses ilmiah (didasari oleh ilmu pengetahuan) dalam mengumpulkan, menganalisa
Lebih terperinciBAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA
BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA Dengan melakukan penelusuran evolusi pola-pola integrasi, maka dapat ditunjukkan bahwa SOA merupakan teknik integrasi yang dibangun berdasarkan teknologi
Lebih terperinciDISTRIBUTED OBJECT CORBA & RMI. Sistem terdistribusi week 13
DISTRIBUTED OBJECT CORBA & RMI Sistem terdistribusi week 13 Outline Arsitektur CORBA Komponen utama CORBA Komponen Corba pada client Komponen Corba pada server Komponen utama penyusun CORBA Sistem keamanan
Lebih terperinciDistributed Object CORBA and RMI
Distributed System Genap 2011/2012 11 Distributed Object CORBA and RMI Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia.widhyaestoeti@gmail.com dahlia74march.wordpress.com CORBA (Common Object Request Broker Architecture)
Lebih terperinciAplikasi Web Direktori Jurnal Menggunakan Feature Harvester Metadata Artikel
Aplikasi Web Direktori Jurnal Menggunakan Feature Harvester Metadata Artikel Iwan Handoyo Putro 1, Resmana Lim 2, Rocky Y. Dillak 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciAplikasi Web Direktori Jurnal Menggunakan Feature Harvester Metadata Artikel
Aplikasi Web Direktori Jurnal Menggunakan Feature Harvester Metadata Artikel Iwan Handoyo Putro 1, Resmana Lim 2, Rocky Y. Dillak 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciCONTOH PENDSTRIBUSIAN HARDWARE
CONTOH PENDSTRIBUSIAN HARDWARE Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau
Lebih terperinciPembuatan Aplikasi Konversi Metadata Menggunakan Standar Open Archive untuk Koleksi Artikel Elektronik Pusat Penelitian Universitas Kristen Petra
Pembuatan Aplikasi Konversi Metadata Menggunakan Standar Open Archive untuk Koleksi Artikel Elektronik Pusat Penelitian Universitas Kristen Petra Iwan Handoyo Putro 1), Resmana Lim 2), Hendri Kurnia Wijaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengguna Internet harus tetap up-to-date dengan dokumen terbaru. Karena jumlah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan jumlah dokumen digital yang pesat telah menyebabkan para pengguna Internet harus tetap up-to-date dengan dokumen terbaru. Karena jumlah penyedia dokumen
Lebih terperinciTUGAS Mata Kuliah : Sistem Terdistribusi
TUGAS Mata Kuliah : Sistem Terdistribusi OLEH : Nama : TARSO NIM : 090103193 Kelas : C (Week End) Dosen : Ardy Mulya Iswardani, S.Kom Prodgi : S1 Teknik Informatika SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
Lebih terperinciKOMUNIKASI PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI. Materi: 1. Komunikasi Data 2. Protocol 3. Remote Procedure Call 4. Object Remote
KOMUNIKASI PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI Materi: 1. Komunikasi Data 2. Protocol 3. Remote Procedure Call 4. Object Remote Komunikasi Data Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang
Lebih terperinciPertemuan XI Database Connectivity Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. Caca E. Supriana, S.Si.,MT.
Pertemuan XI Database Connectivity Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Caca E. Supriana, S.Si.,MT. caca.e.supriana@unpas.ac.id id 2014 Database Connectivity Database Connectivity
Lebih terperinciModul VI BIBLIOGRAFI
Modul VI FORMAT STANDAR DATA BIBLIOGRAFI Setelah mempelajari materi ini, mendiskusikan, dan latihan mahasiswa dapat membuat deskripsi bibliografi bahan pustaka berdasarkan standar format MARC dan Dublin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini. 2.1 Web Service Web Service adalah sekumpulan application logic beserta objek-objek dan method-method yang dimilikinya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple,
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Basis Data Terdistribusi Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple, database yang saling berkaitan secara logik yang didistribusikan melalui
Lebih terperinciWeb Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan
Overview Web Service (sebagai software) adalah sebuah sistem didesain untuk mendukung mesin interoperabilitas untuk berinteraksi dalam jaringan. Seringnya Web service hanya berupa application programming
Lebih terperinciPENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE
PENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE Dwi Sunaryono 1, Wahyu Suadi 2, I Made Krisna Widhiastra 3 1,2,3 Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 60111 E-mail : dwi@its-sby.edu,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic.
2 BAB II LANDASAN TEORI Untuk menunjang penulisan Tugas Akhir ini, diambil beberapa bahan referensi seperti bahasa pemrograman PHP dan MySQL, serta beberapa bahan lainya yang diperlukan dalam pembangunan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sistem dan pencarian dokumen dengan memanfaatkan web service pada sistem yang berbeda sebagai sumber data dan index yang telah dibuat dapat
Lebih terperinciBAB V Remote Procedure Call (RPC)
BAB V Remote Procedure Call (RPC) Remote Procedure Call (RPC) sangat mirip dengan Remote Method Invocation, pada program client yang memanggil sebuah program yang sedang berjalan di server. Server ini
Lebih terperinciObjek Terdistribusi dan Remote Invocation. I Made Andhika, S.Kom
Objek Terdistribusi dan Remote Invocation I Made Andhika, S.Kom Middleware Remote Procedure Call (RPC) client memanggil sebuah prosedur dan menjalankan pada komputer lain Pemanggilan tersebut sama seperti
Lebih terperinciBab II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian penulis, aplikasi distribusi penjualan barang sudah ada. Dari aplikasi yang sudah ada tersebut penulis ingin mengembangkan lagi
Lebih terperinciTeknik Informatika S1
Teknik Informatika S1 Rekayasa Perangkat Lunak Lanjut Pengenalan Web App + Req. Web App Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 Aplikasi
Lebih terperinciAPPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra
APPLICATION LAYER Oleh : Reza Chandra Sebagian besar dari kita berpengalaman menggunakan Internet melalui World Wide Web, layanan e-mail, dan file-sharing. Aplikasi ini, dan banyak lainnya, menyediakan
Lebih terperinciMengenal Java RMI. Wiranti Sri Utami. Abstrak. Pendahuluan.
Mengenal Java RMI Wiranti Sri Utami whiranty68@gmail.com Abstrak Java adalah sebuah bahasa pemrograman dan juga sebuah platform. Java juga merupakan sebuah bahasa pemrograman tingkat tinggi, salah satu
Lebih terperinciPEMROGRAMAN SISTEM TERSEBAR
PEMROGRAMAN SISTEM TERSEBAR SOAL! 1. Cari contoh pendistribusian komponen-komponen hardware, Program, Procedure dan jelaskan!!! JAWAB a) Contoh pendistribusian hardware adalah pendistribusian pada printer,
Lebih terperinciPROSES, OBJEK DAN LAYANAN TERDISTRIBUSI
PROSES, OBJEK DAN LAYANAN TERDISTRIBUSI SISTEM TERDISTRIBUSI CLIENT SERVER PROSES TERDISTRIBUSI SISTEM TERDISTRIBUSI CLIENT SERVER 1 Proses terdistribusi dapat diaplikasikan pada berbagai ruang kerja,
Lebih terperinci1. Hardware terdistribusi. 2. Program terdistribusi. Nama : Gede Doddi Raditya Diputra NIM : Kelas : 5.C
Nama : Gede Doddi Raditya Diputra NIM : 0805021099 Kelas : 5.C 1. Hardware terdistribusi Hardware terdistribusi adalah hardware yang pemakaiannya bisa dipakai bersamasama (sharing) yang dihubungkan oleh
Lebih terperinciWEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12
WEB SERVICES Sistem terdistribusi week 12 Outline Kegunaan web service Sejarah bahasa pemrograman Perusahaan pengusul web service Arsitektur web service Keuntungan & kekurangan wes service Kegunaan web
Lebih terperinciPemrograman Jaringan 11 RMI
Pemrograman Jaringan 11 RMI Pengantar RMI RMI adalah salah satu bagian dari J2SE yang digunakan untuk membangun aplikasi terdistribusi menggunakan bahasa Java. RMI adalah kumpulan kelas dalam Java yang
Lebih terperinciArsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan)
1. Pengenalan Web Service Definisi Web Service Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service
Lebih terperinciWeb Service. Asep Herman Suyanto
Web Service Asep Herman Suyanto info@bambutechno.com http://www.bambutechno.com Web service adalah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interaksi yang bisa beroperasi machine-to-machine
Lebih terperinciJurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.2 Hal , Mei-Agustus 2014, ISSN
ANALISIS KINERJA KOMPUTASI TERDISTRIBUSI DENGAN PLATFORM WEB SERVICE MENGGUNAKAN METODE REST REPRESENTATIONAL STATE TRANSFER Oleh : Yogiswara *) ABSTRAK Teknologi Komputasi terdistribusi seperti Common
Lebih terperinciMatakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie
Matakuliah Otomasi Perpustakaan Miyarso Dwi Ajie Kerjasama antar perpustakaan secara elektronik telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan adanya kebutuhan untuk menggunakan sumber daya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI 2.1 LAYANAN BERBASIS WEB (WEB SERVICE)
7 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan tentang teori-teori dasar yang berkaitan dengan pembuatan layanan berbasis web dengan JSON-RPC pada platform Java dan PHP, yang akan dijadikan sebagai landasan
Lebih terperinciSISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI
SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI Materi: 1. Pendahuluan 2. Manfaat Sistem Operasi Terdistribusi 3. Komponen Inti Sistem Operasi Pertemuan: 5 Pendahuluan Sistem operasi terdistribusi
Lebih terperinciTUGAS ONLINE 2 : SOAP PERANCANGAN SISTEM BERBASIS KOMPONEN
TUGAS ONLINE 2 : SOAP PERANCANGAN SISTEM BERBASIS KOMPONEN NURMIGIANTI 2012 81 030 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2014 I. Pendahuluan SOAP (Simple Object Access
Lebih terperinciGambar 5 Kerangka penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Sasaran Ehsan Mekarsari (PT. SEM) yang beralamat di Jalan Raya Cileungsi, Jonggol Km. 3, Cileungsi Bogor. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Web Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan
Lebih terperinciDasar Pemrograman Web. Pemrograman Web. Adam Hendra Brata
Dasar Pemrograman Web Pemrograman Web Adam Hendra Brata Teknologi Client Server Arsitektur Client Server Model komunikasi yang terdiri server sebagai pemberi layanan dan client sebagai pengguna layanan
Lebih terperinciSERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA)
Implemented using Web Services SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan 1 TUJUAN Mengerti konsep dasar dari Service Oriented Architecture (SOA). Memahami manfaat SOA. Mengerti kapan
Lebih terperinciFirewall & WEB SERVICE
Firewall & WEB SERVICE Definisi Firewall Umumnya ditempatkan pada batas network untuk membangun batas pinggir keamanan (security). Firewall digunakan untuk melindungi internal network dari eksternal yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web
Lebih terperinciFase pertama: single user, single tasking
Interoperabilitas Evolusi Pemanfaatan Komputer Fase pertama: single user, single tasking Komputasi dijalankan secara terbatas di satu mesin oleh satu pemakai yang hanya mengeksekusi satu aplikasi pada
Lebih terperinciBerikut merupakan salah satu contoh dari pesan SOAP (SOAP Message):
Aplikasi Zodiak Menggunakan PHP Web Service Robertus Lilik Haryanto lilik_haryanto@telkom.net Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas
Lebih terperinciTUGAS JARINGAN KOMPUTER
TUGAS JARINGAN KOMPUTER Visualisasi Layanan Yang Berjalan Pada Protokol UDP Dan TCP Nama : Alfiansyah Nim : 09011281520131 SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERISTAS SRIWIJAYA 2017/2018 1. Layanan
Lebih terperinciPRAKTIKUM. Rekayasa Web. Modul 6: Restful API Server & Client Codeigniter. Laboratorium Teknik Informatika Universitas Pasundan
PRAKTIKUM Rekayasa Web Modul 6: Restful API Server & Client Codeigniter Laboratorium Teknik Informatika Universitas Pasundan Konten modul: 1. Membaca Data Menggunakan Rest API Server & Client 2. Menambah
Lebih terperinciApplication Layer Protocol and Services DNS Service and Protocol WWW dan HTTP
Application Layer Protocol and Services DNS Service and Protocol WWW dan HTTP JARINGAN KOMPUTER TEKNOLOGI INFORMASI / PROGAM VOKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Disusun oleh : Zulkfli : 113140707111022 Deddy
Lebih terperinciBAB II. KAJIAN PUSTAKA
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. MYSQL MySQL merupakan sistem basis dataopen source paling populer. MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (Relational Database Management
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemrograman yang bersifat modular memberikan banyak kemudahan tak hanya kepada pemrogram tetapi juga kepada pengguna program. Program modular pada umumnya membagi-bagi
Lebih terperinci2.1. Sistem Komunikasi
2. KOMUNIKASI 2.1. Sistem Komunikasi Pembahasan : bagaimana komunikasi antar object dalam sistem terdistribusi, khususnya dengan menggunakan RMI (Remote Method Invocation) dan RPC (Remote Procedure Call).
Lebih terperinciKONSEP INTERAKSI. Adrianus W. K X Aziz Yudi Prasetyo Gregorio Cybill
KONSEP INTERAKSI Adrianus W. K. 120400005X Aziz Yudi Prasetyo 1204000173 Gregorio Cybill 1204000386 (c) 2005 Adrianus Wisnu Kurniawan, Aziz Yudi Prasetyo, Gregorio Cybill. Silakan menggandakan slide ini
Lebih terperinciCari contoh dari pendistribusian komponen-komponen Hardware, Program, dan Procedure. Jelaskan!
Nama : PUTU YULI INDRAYANI NIM : 0805021103 Kelas : VC Soal: Cari contoh dari pendistribusian komponen-komponen Hardware, Program, dan Procedure. Jelaskan! Jawab: 1. Pendistribusian Komponen Hardware 1.
Lebih terperinciBAB II. KAJIAN PUSTAKA
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Rapor Rapor berasal dari kata dasar report yang berarti laporan. Rapor merupakan laporan hasil dari suatu kegiatan yang disusun secara benar. Materi yang dilaporkan dalam hal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Unit Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Unit Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah lembaga yang melaksanakan kebijakan Pemerintah Kabupaten / Kota dalam bidang pendidikan dan merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. jaringan dan aplikasi yang dibuat khusus untuk jaringan. Akibatnya, interaksi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer, khususnya dalam hal jaringan komputer sangatlah pesat karena saat ini sudah banyak berbagai macam jenis peralatan jaringan dan aplikasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Berdasarkan dengan judul penelitian oleh penulis mengenai Pengembangan Web api Pada Sistem Assesmen Dan Berbasis Tag Sebagai Pembantu Penyusunan Strategi Pembelajaran
Lebih terperinciInterprocess communication atau komunikasi antar proses adalah inti dari sistem terdistribusi dan komunikasi antar proses-proses pada system-sistem
Pertemuan 4 Interprocess communication atau komunikasi antar proses adalah inti dari sistem terdistribusi dan komunikasi antar proses-proses pada system-sistem komputer yang berbeda dapat terjadi jika
Lebih terperinciBAB V PERANCANGAN APLIKASI WEB
BAB V PERANCANGAN APLIKASI WEB Bersama dengan diperkenalkan WEB SERVICES kalau orang indonesia mengartikan sebagai pelayanan web dan konsep web itu sendiri membuat perancangan web itu lebih fleksibel sama
Lebih terperinciBABI II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
BABI II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol) merupakan sebuah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengolahan data dan penyebaran informasi menjadi kurang efektif dan efisien, apabila sumber informasi dalam bentuk kertas yang statis atau mengandalkan daya ingat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. di jaman sekarang, namun apakah Anda mengetahui sejarah nya itu?. Mungkin,
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sekilas Mengenai Web Internet sudah menjadi hal yang sangat dekat bagi masyarakat ataupun penggunanya di jaman sekarang, namun apakah Anda mengetahui sejarah nya itu?. Mungkin,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007), Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh karena
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH
BAB III ANALISIS MASALAH Bab ketiga ini berisi penjelasan analisis permasalahan serta solusi dalam penanganan masalah dalam tugas akhir ini. Solusi penanganan masalah tersebut berupa langkah-langkah lojik
Lebih terperinciHTML 5. Geolocation Web SQL Database, media penyimpanan database lokal
HTML 5 HTML5 adalah sebuah bahasa markah untuk menstrukturkan dan menampilkan isi dari Waring Wera Wanua, sebuah teknologi inti dari Internet. Tujuan utama pengembangan HTML5 adalah untuk memperbaiki teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebesta (2002) memaparkan kriteria evaluasi terhadap sebuah bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebesta (2002) memaparkan kriteria evaluasi terhadap sebuah bahasa pemrograman, yaitu readability, writability, dan reliability. Sebesta juga mendaftar karakteristik-karakteristik
Lebih terperinciTUGAS SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB. PHP Web Service. Nama : Ilham NIM : Kelas : 6B. Daftar isi
TUGAS SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB PHP Web Service Nama : Ilham NIM : 09071003024 Kelas : 6B Daftar isi FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM INFORMASI 2009/2010 1 1. Pengenalan web service 3 2. Apa itu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi sudah merupakan satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi merupakan suatu kebutuhan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. pengolahan data, pengolahan gambar, pengolahan angka, dan lainnya.
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi merupakan komponen atau perangkat lunak pendukung sistem operasi yang bisa digunakan untuk keperluan membantu kerja manusia sehari-hari seperti pengolahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya teknologi-teknologi yang mendukungnya. Salah satu teknologi yang
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE
SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE Susan Dian Purnamasari 1), Maulana 2), Fatoni 3) 1), 2) Sistem Informasi Universitas Bina Darma Palembang 3) Manajemen Informatika Universitas Bina
Lebih terperinciAPLIKASI PELAPORAN KERUSAKAN JALAN TOL MENGGUNAKAN LAYANAN WEB SERVICE BERBASIS ANDROID
APLIKASI PELAPORAN KERUSAKAN JALAN TOL MENGGUNAKAN LAYANAN WEB SERVICE BERBASIS ANDROID, Rinaldy Maulidiansyah 1, Deny Fauzy Rakhman 2,Muhammad Ali Ramdhani 3 Jurusan Teknik Informatika,Fakultas Sains
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas berbagai teori yang melandasi dalam membangun sistem ini. 3.1 Sistem Informasi Menurut Hall (2006, p6), sistem informasi adalah serangkaian prosedur formula
Lebih terperinciAbstrak. Kata Kunci :Repository, Interoperabilitas, Open Access, Perpustakaan Digital, Harvester.
Pengembangan Sistem Pusat Repositori PDII Untuk Meningkatkan Diseminasi Konten Perpustakaan Digital Lembaga Penelitian di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Slamet Riyanto *1, Al Hafiz Akbar Maulana Siagian
Lebih terperinciIMPLEMENTASI TCP/IP UNTUK MEMBUAT SERVER DATABASE ACCESS ABSTRAK
IMPLEMENTASI TCP/IP UNTUK MEMBUAT SERVER DATABASE ACCESS Yones Raven, Teady Matius Surya Mulyana yonesraven@gmail.com, tmulyana@bundamulia.ac.id Program Studi Teknik Informatika, Universitas Bunda Mulia
Lebih terperinciProdi Teknik Informatika, Fak. Teknologi Informasi Universitas Mercubuana Yogyakarta 2016
TIF82 REST Team dosen Prodi Teknik Informatika, Fak. Teknologi Informasi Universitas Mercubuana Yogyakarta 2016 Pendahuluan Hypertext Transfer Protocol (HTTP) merupakan eleman penting sebuah web, yang
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. Karena topik dari penulis memiliki sedikit nilai fotografi,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Konsep Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang dihubungkan dengan yang lainnnya menggunakan protokol komnuikasi melalui media transmisi atau media
Lebih terperinciKonsep Pemrograman Internet dan Web
Konsep Pemrograman Internet dan Web 1 Konsep Pemrograman Internet Pemrograman Internet: pemrograman aplikasi berbasis internet (aplikasi internet) Aplikasi internet merupakan suatu jenis aplikasi yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
19 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Konsep Dasar Sistem Informasi II.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hartini (2006), sistem dapat didefinisikan dengan dua buah sudut pandang. Yang pertama adalah melihat suatu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Bab keempat ini berisi penjelasan analisis dan perancangan perangkat lunak yang dibangun dalam tugas akhir ini. Analisis perangkat lunak meliputi deskripsi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. seluler (mobile) seperti telepon pintar (smartphone) dan komputer tablet. Android
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Android Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang digunakan untuk telepon seluler (mobile) seperti telepon pintar (smartphone) dan komputer tablet. Android menyediakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HTTP adalah salah satu protokol paling populer di dunia internet. Dengan semakin banyaknya aplikasi multimedia yang berjalan di atas HTTP, banyak protokol yang dikembangkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi
BAB II LANDASAN TEORI 2.1Perangkat Lunak Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi memberikan fungsi dan petunjuk kerja seperti yang diinginkan. Struktur data yang
Lebih terperinciBAB I PERSYARATAN PRODUK
1 BAB I PERSYARATAN PRODUK 1. 1 Pendahuluan Keberadaan usaha warung internet (warnet) saat ini mulai menjamur di manamana. Hal ini dikarenakan kebutuhan informasi menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Berbasis Web Yang dimaksud dengan aplikasi web atau aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser. Aplikasi seperti ini pertama kali dibangun hanya
Lebih terperinciHal yang harus diperhatikan dalam penggunaan AJAX adalah: XHTML dan CSS digunakan untuk menandai dan mempercantik tampilan informasi.
MODUL 6 Implementasi Web dengan Database TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Praktikan memahami prinsip penggunaan ajax. 2. Praktikan mampu mengkoneksikan ajax dengan database. PERLENGKAPAN PRAKTIKUM 1. Modul Praktikum
Lebih terperinciKinerja Web Service pada Proses Integrasi Data
73 Kinerja Web Service pada Proses Integrasi Data Yogiswara, Wijono, dan Harry Soekotjo Dahlan Abstrak Layanan web (Web Service) banyak diimplementasikan pada proses integrasi presentasi dan juga dapat
Lebih terperinciPerancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML
TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI Perancangan Website Ujian Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML OLEH: AULIA RAHMAN 21060113120007 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 Abstrak
Lebih terperinciTeknik Informatika S1
Teknik Informatika S1 Rekayasa Perangkat Lunak Lanjut Pengenalan Web App + Req. Web App Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI III.1 Sistem Informasi Sistem informasi (IS) merupakan kombinasi yang terorganisir antara manusia, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber daya data, kebijakan dan prosedur.
Lebih terperinciPERANCANGAN WEB KORAN PELAJAR YOGYAKARTA BERBASIS WEB SERVICE SOAP DAN CSS FRAMEWORK FOUNDATION 4 NASKAH PUBLIKASI
PERANCANGAN WEB KORAN PELAJAR YOGYAKARTA BERBASIS WEB SERVICE SOAP DAN CSS FRAMEWORK FOUNDATION 4 NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Saddam Habibie 10.11.4067 Kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciMODUL 6 JDBC (JAVA DATABASE CONNECTIVITY)
MODUL 6 JDBC (JAVA DATABASE CONNECTIVITY) TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan mengetahui definisi JDBC dan langkah-langkah standar koneksi database dengan JDBC 2. Praktikan mampu menganalisis suatu kasus dan
Lebih terperinciBasis Data 2. Database Client / Server. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS
Basis Data 2 Database Client / Server Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS Tujuan Memahami bentuk-bentuk arsitektur aplikasi dalam database. Memahami konsep arsitektur: Single-Tier Two-Tier:
Lebih terperinciKOMUNIKASI. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 2.1 Komunikasi Data
KOMUNIKASI Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia 2.1 Komunikasi Data Komunikasi data merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan-permasalahan
Lebih terperinciAPLIKASI BERBASIS WEB
Pendahuluan Komputer sejak diluncurkan pertama kali dengan bobot yang cukup berat hingga hingga saat ini dengan produk notebook yang sangat ringan dan dapat di bawa kemana-mana, berbagai macam aplikasi
Lebih terperinciHTTP Protocol Ketika sebuah alamat web (atau URL) yang diketik ke dalam web browser, web browser melakukan koneksi ke web service yang berjalan pada
Application Layer Application layer adalah lapisan yang menyediakan interface antara aplikasi yang digunakan untuk berkomunikasi dan jaringan yang mendasarinya di mana pesan akan dikirim. Layer ini berhubungan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Internet adalah singkatan dari Interconnection network, merupakan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Internet Internet adalah singkatan dari Interconnection network, merupakan interkoneksi antara komputer-komputer (node) di seluruh dunia yang membentuk sebuah jaringan komputer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah teknologi yang berbasis mobile atau perangkat bergerak. Saat ini mobile
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era telekomunikasi, perkembangan teknologi komunikasi mengarah ke sebuah teknologi yang berbasis mobile atau perangkat bergerak. Saat ini mobile phone
Lebih terperinci