KOPERASI ANGGOTA FORKABAS ANGGARAN DASAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KOPERASI ANGGOTA FORKABAS ANGGARAN DASAR"

Transkripsi

1 KOPERASI ANGGOTA FORKABAS ANGGARAN DASAR PEMBUKAAN Segala puji hanya bagi Allah SWT, Shalawat serta salam semoga Allah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat, tabiin, dan pengikutnya temasuk kita semua hingga akhir zaman. Telah kita maklumi bahwa organisasi Forkabas telah berjalan hingga saat ini dan mudah-mudahan apa yang kita rintis bersama dapat dirasakan manfaatnya untuk kita semua dan masyarakat lainnya. Dengan berjalannya waktu sebagaimana awal pendirian organisasi Forkabas, bahwa kita akan membentuk sebuah wadah perekonomian yang bertujuan untuk meningkatkan taraf perekonomian anggota perkumpulan. Dan pada saat ini kita memulai untuk membentuk wadah tersebut yang tentunya didasari oleh semangat kebersamaan, tolong-menolong dan gotong-royong. Didasari pula hati yang ikhlas untuk membantu anggota perkumpulan ini mendapatkan tujuan dalam kehidupannya, kita sama-sama mengarahkan potensi dan kemampuan kita masingmasing untuk mendukung kegiatan ini. Wadah ini adalah milik kita bersama yang hasilnya kita harapkan dapat dinikmati oleh kita maupun generasi kita dan hal ini merupakan hasil karya yang akan kita petik buahnya kelak diakherat sebagai amal jariyah. Aamiin. Wadah perekonomian yang kita bentuk ini kita namakan Koperasi Anggota Forkabas, dimana anggotanya adalah anggota forkabas. Landasan dalam menjalankan koperasi ini adalah Al-qur an dan Al-Hadits yang berkenaan dalam hal perekonomian/jual-beli. Sebagian besar dari kita memanglah belum mengerti banyak tentang perekonomian syariah, tetapi dengan dibentuknya koperasi ini kita sama-sama belajar dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjalankan koperasi Anggota Forkabas ini telah disusun anggaran dasar / anggaran rumah tangga. Tim Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan anggaran dasar / anggaran rumah tangga ini, tetapi masih besar harapan bahwa apa yang kita bentuk ini akan membawa manfaat untuk kita semua. 1

2 BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 (1) Badan usaha ini bernama Koperasi, dengan nama Koperasi Anggota Forkabas yang didirikan pada tanggal. (2) Koperasi Anggota Forkabas berkedudukan di : Pondok Surya Mandala Blok W1 No 9 Jaka Mulya Bekasi Selatan Telp , BAB II LANDASAN DAN AZAS KOPERASI Pasal 2 (1) Koperasi Anggota Forkabas berlandaskan Al-qur an dan Hadits yang mengatur tentang perekonomian dan jual-beli. (2) Koperasi Anggota Forkabas dibentuk atas azas kekeluargaan dan gotong-royong sesama anggota. BAB III TUJUAN DAN USAHA Pasal 3 Tujuan dibentuk Koperasi Anggota Forkabas adalah : (1) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat agar kesejahteraan secara ekonomi dan social semakin meningkat. (2) Ikut serta dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan anggota dan masyarakat. (3) Mengupayakan menerapkan system perekonomian syariah sebagaimana diatur dalam Islam. (4) Memperkokoh perekonomian anggota sebagai dasar ikut berpartisipasi membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dan negara. (5) Membantu meningkatkan taraf pendidikan anggota dan keluarganya. Pasal 4 Untuk mencapai tujuan tersebut maka koperasi menyelenggarakan usaha antara lain : a. Simpan dan pinjam b. Jual beli c. Perserikatan usaha d. Usaha mandiri e. Jasa f. Tabungan Pendidikan 2

3 Pasal 5 (1) Simpan adalah usaha anggota dalam menyimpan uang kepada pihak koperasi sebagai tabungan dan berfungsi pula sebagai modal/saham yang sewaktu-waktu dapat diambil kembali tanpa menghilangkan status keanggotaan. Pinjam adalah anggota meminjam sejumlah uang kepada koperasi. (2) Jual beli adalah kesepakatan anggota dengan pihak koperasi dimana anggota membeli sesuatu barang kepada koperasi dengan akad jual beli. (3) Perserikatan usaha adalah penyertaan modal koperasi dalam usaha anggota yang mana koperasi berhak mendapatkan bagi hasil dari penyertaan modalnya. (4) Usaha mandiri adalah usaha-usaha ekonomi yang dikelola oleh koperasi. (5) Jasa adalah usaha koperasi melayani kebutuhan anggota, dimana koperasi mendapatkan imbalan atas jasa yang diberikan. (6) Tabungan pendidikan adalah suatu program menyimpan uang pada pihak koperasi dalam rangka biaya pendidikan yang akan diatur lebih lanjut dalam anggaran dasar rumah tangga. BAB IV KEANGGOTAAN Pasal 6 (1) Anggota koperasi adalah anggota forkabas yang mendaftar sebagai anggota koperasi. (2) Setiap anggota forkabas yang mendaftar sebagai anggota kopersi adalah untuk namanya sendiri, tetapi dapat juga bahwa keanggotaan koperasi atas nama keluarganya. (3) Satu keluarga dapat menyertakan lebih dari satu keanggotaan dengan syarat anggota tersebut adalah anggota Forkabas. (4) Anggota koperasi harus dicatat dalam buku daftar anggota. Pasal 7 Yang dapat menjadi anggota koperasi adalah anggota Forkabas dengan syarat-syarat sebagai berikut : (a) Mandiri secara ekonomi (b) Telah membayar simpanan pokok. (c) Mengisi formulir keanggotaan. Pasal 8 (1) Keanggotaan koperasi dimulai setelah tercatat dalam buku daftar anggota. (2) Keanggotaan berakhir apabila meninggal dunia atau atas permintaan sendiri. 3

4 (3) Permintaan berhenti menjadi anggota harus mengajukan secara tertulis kepada pengurus koperasi selambat-lambatnya 1 bulan sebelumnya. (4) Anggota yang berakhir keanggotaannya berhak menerima kembali modalnya. (5) Keanggotaan koperasi melekat pada diri sendiri dan tidak dapat dipindahtangankan. Pasal 9 (1) Disamping anggota sebagaimana dimaksud pasal 6 ayat (1), koperasi dapat menerima anggota luar biasa yaitu seseorang yang bukan dari anggota Forkabas. (2) Dalam hal anggota luar biasa tidak ada ikatan hak dan kewajiban sebagaimana halnya anggota koperasi dalam pasal (10) dan (11) tetapi dapat berperan serta dalam kegiatan usaha. (3) Anggota luar biasa tidak mempunyai hak suara dalam rapat anggota dan tidak punya hak dipilih/memilih menjadi pengurus atau pengawas. (4) Anggota luar biasa berhak atas pembagian keuntungan atas modal yang ditanam pada pihak koperasi. BAB V HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 10 Kewajiban anggota (1) Mematuhi anggaran dasar,anggaran rumah tangga, peraturan dan keputusan rapat yang telah disepakati. (2) Membayar simpanan pokok dan wajib serta simpanan simpanan yang lain yang telah ditetapkan. (3) Berpartisipasi dalam mengembangkan koperasi dan kegiatan-kegiatan usaha koperasi. (4) Memelihara kebersamaan berdasarkan azas kekeluargaan dan gotong-royong. (5) Menanggung kerugian koperasi, apabila koperasi terbukti dinyatakan rugi oleh pengurus dan pengawas. Pasal 11 Hak-hak anggota (1) Mendapatkan modal yang telah disimpan apabila keluar dari keanggotaan koperasi. (2) Mendapatkan sertifikat saham atas sejumlah uang yang disimpan dalam koperasi. (3) Mendapatkan sisa hasil usaha berdasarkan atas modal yang disimpan. (4) Mendapatkan laporan keuangan dan perkembangan koperasi. (5) Memanfaatkan koperasi dan mendapat perlakuan yang sama dari koperasi. (6) Menghadiri dan mengemukakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat serta memberikan saran kepada pengurus. (7) Memilih dan dipilih menjadi pengurus/pengawas koperasi. 4

5 (8) Mempunyai hak satu suara dalam pengambilan keputusan berdasar suara terbanyak. Pasal 12 Perangkat organisasi koperasi terdiri dari : a. Rapat anggota b. Pengurus c. Pengawas d. Penasehat BAB VI PERANGKAT ORGANISASI BAB VII RAPAT ANGGOTA Pasal 13 Ketentuan umum rapat anggota (1) Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. (2) Rapat anggota diadakan sekurang-kurangnya setahun sekali yaitu rapat anggota tahunan. (3) Waktu,tempat dan acara rapat harus diberitahukan terlebih dahulu kepada anggota. (4) Rapat anggota sah apabila dihadiri oleh separoh jumlah anggota koperasi. (5) Bila ayat (4) tidak tercapai maka dengan keputusan bersama anggota yang hadir, rapat dinyatakan dapat berlangsung dan keputusannya sah dan mengikat. (6) Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat, apabila tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari anggota yang hadir. (7) Dalam hal yang perlu diambil keputusan dengan segera maka sekurangkurangnya 5 (lima) anggota dapat meminta diadakan rapat anggota luar biasa. Pasal 14 (1) Rapat anggota berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas mengenai segala sesuatu yang terjadi dalam pengelolaan koperasi. (2) Rapat anggota mempunyai wewenang menetapkan antara lain : (a) Anggaran dasar dan rumah tangga (b) Kebijaksanaan umum dalam manajemen dan usaha koperasi (c) Memilih/mengangkat/memberhentikan pengurus dan pengawas. 5

6 (d) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas dalam pelaksanaan tugasnya,termasuk laporan keuangan. (e) Rencana/program kerja, rencana anggaran belanja dan pendapatan koperasi. (f) Pembagian Sisa Hasil Usaha / keuntungan (g) Pembagian tanggung jawab kerugian. Pasal 15 (1) Setiap rapat anggota harus dibuat berita acara rapat yang ditandatangani oleh pimpinan rapat dan notulis rapat. (2) Pimpinan rapat dan notulis dipilih oleh anggota dalam rapat (3) Keputusan rapat di tandatangani oleh ketua dan sekretaris koperasi. Pasal 16 Rapat anggota tahunan memuat antara lain : (a) Pembukaan memuat - Pengantar kata panitia - Laporan singkat pengurus - Sambutan-sambutan (b) Acara pokok - Penyampaian kuorum rapat - Pengesahan acara rapat - Pembacaan dan pengesahan berita acatra rapat tahunan yang lalu. - Laporan pertanggungjawaban pengurus termasuk laporan kelembagaan, usaha dan keuangan. - Laporan hasil pengawas oleh pengawas - Pengesahan laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas. - Pembacaan dan pengesahan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatandan belanja untuk tahun berjalan. - Penetapan dan pembagian sisa hasil usaha - Pemilihan pengurus dan pengawas. - Lain-lain/penutup. Pasal 17 BAB VIII PENGURUS Ketentuan umum pengurus koperasi (1) Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. (2) Pemilihan pengurus dan tata caranya diatur dalam anggaran rumah tangga 6

7 (3) Pengurus merupakan pemegang kuasa rapat anggota (4) Yang dapat dipilih menjadi pengurus adalah anggota koperasi yang sudah menjadi anggota minimal 1 tahun, berkelakuan jujur dan baik serta mampu untuk melaksanakan tugas sesuai bidangnya. (5) Pengurus dipilih untuk masa bakti 3 (tiga) tahun (6) Anggota pengurus yang masa jabatannya telah lampau dapat dipilih kembali menjadi pengurus. (7) Bilamana anggota pengurus meninggal dunia atau berhenti atau tidak mampu lagi melaksanakan tugas sebelum masa jabatannya habis maka rapat anggota dapat mengangkat penggantinya. Pasal 18 Pengurus bertugas dan berkewajiban untuk (1) Memimpin organisasi dan usaha koperasi (2) Menyelenggarakan rapat anggota dan rapat pengurus serta mempertanggungjawabkan kepada anggota mengenai pelaksanaan tugas kepengurusan. (3) Menyelenggarakan administrasi organisasi antara lain : a. Melakukan pencatatan dan memelihara buku daftar anggota, daftar pengurus, daftar pengawas, notulen rapat anggota dan rapat pengurus dan buku-buku lainnya yang diperlukan. b. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara lengkap. c. Menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi. (4) Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota. (5) Memberikan penjelasan kepada anggota mengenai aturan-aturan koperasi yang tercantum dalam anggaran dasar. (6) Menanggung segala kerugian yang diderita koperasi karena kelalaiannya yaitu : a. Jika kerugian yang timbul akibat kelalaian seseorang/beberapa pengurus maka kerugian ditanggung oleh pengurus yang bersangkutan. b. Jika kerugian yang timbul akibat kebijakan yang diputuskan dalam rapat pengurus maka semua anggota pengurus menanggung kerugian koperasi. Pasal 19 (1) Pengurus menjalankan tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing.` (2) Anggota pengurus tidak menerima gaji tetapi diberikan uang jasa menurut keputusan rapat anggota. Pasal 20 (1) Satu bulan sebelum rapat anggota tahunan pengurus menyusun laporan tahuanan yang memuat sekurang-kurangnya 7

8 a. Keadaan organisasi dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai. b. Perhitungan tahunan tentang keuangan (2) Laporan tahunan ditandatangani semua pengurus (3) Apabila salah satu anggota pengurus tidak menandatangani laporan tahuanan yang bersangkutan harus menjelaskan alasan secara tertulis. (4) Pertanggungjawaban pengurus harus disampaikan kepada anggota paling lambat 7 ( tujuh ) hari sebelum rapat anggota dilaksanakan. Pasal 21 (1) Pengurus koperasi dapat mengangkat pengelola ( karyawan ) yang diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha maupun kegiatan. (2) Rencana pengangkatan diajukan dalam rapat anggota untuk mendapat persetujuan. (3) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pengelola tidak mengurangi tanggungjawab pengurus. (4) Hubungan antara pengelola dan koperasi merupakan hubungan kerja atas dasar perjanjian. (5) Hubungan kerja, wewenang dan tanggung jawab serta persyaratan pengangkatan diatur dalam anggaran rumah tangga dan surat perjanjian kontrak kerja. (6) Pengelola bertanggung jawab kepada pengurus. BAB IX PENGAWAS Pasal 22 Ketentuan umum pengawas (1) Pengawas dipilih dari dan oleh anggota yang tata caranya diatur dalam anggaran rumah tangga. (2) Pengawas bertanggungjawab kepada rapat anggota. Pengawas dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun (3) Pengawas yang jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali oleh rapat anggota. (4) Susunan pengawas sekurang-kurangnya terdiri dari seorang ketua dan beberapa anggota. (5) Pengawas tidak menerima gaji, akan tetapi dapat diberikan uang jasa sesuai dengan keputusan rapat anggota. 8

9 Pasal 23 Tugas dan wewenang pengawas (1) Melakukan pengawasan terhadap kebijakan dan pengelolaan koperasi sekurangkurangnya tiga bulan sekali. (2) Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan dan disampaikan kepada pengurus dan dilaporkan kepada rapat anggota. (3) Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi (4) Memberikan koreksi, saran dan peringatan kepada pengurus. BAB X PENASEHAT Pasal 24 Dewan penasehat (1) Untuk kepentingan koperasi rapat anggota dapat mengangkat dewan penasehat. (2) Dewan penasehat dapat memberikan saran atau pendapat kepada pengurus untuk memajukan koperasi baik diminta/tidak diminta dan saran-sarannya tidak mutlak dilaksanakan oleh pengurus. (3) Anggota dewan penasehat tidak diberikan gaji tetapi dapat diberikan uang jasa sesuai dengan keputusan rapat anggota. (4) Dewan penasehat sekurang-kurangnya 2 ( dua ) orang. (5) Dewan penasehat dapat berasal dari anggota maupun bukan anggota. Pasal 25 Pengelola koperasi BAB XI PENGELOLA (1) Rapat anggota dapat mengangkat pengelola koperasi (karyawan) untuk menjalankan kegiatan usaha koperasi (2) Pengelola koperasi bertanggung jawab kepada pengurus (3) Pengelola koperasi diangkat dan diberhentikan pengurus serta hubungan kerja bersifat perjanjian kontrak (4) Pengelola dapat berasal dari anggota maupun bukan anggota. 9

10 BAB XII PEMBUKUAN Pasal 26 Pembukuan koperasi (1) Tahun buku koperasi dimulai dari tanggal. (2) Koperasi wajib menyelenggarakan pembukuan tentang usahanya. (3) Setiap tahun tutup buku mengadakan laporan keuangan dan perhitungan rugi laba yang hasilnya ditandatangani oleh semua pengurus. (4) Perhitungan sisa hasi usaha / keuntungan dilakukan tiap tahun buku (5) Hasil-hasil laporan tutup buku dilaporkan kepada anggota. (6) Pembukuan memuat antara lain daftar keanggotaan, laporan keuangan lengkap, agenda rapat dan pertemuan, daftar inventaris/kekayaan dll. BAB XIII MODAL KOPERASI Pasal 27 Modal koperasi berasal dari : (1) Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal luar/pinjaman (2) Modal sendiri dapat berasal dari : a. Simpanan pokok b. Simpanan wajib c. Simpanan sukarela d. Hibah/infaq (3) Modal luar/pinjaman dapat berasal dari : a. Anggota b. Bukan anggota c. Bank atau lembaga keuangan lainnya. Pasal 28 Simpanan pokok (1) Simpanan pokok adalah sejumlah simpanan yang harus dibayarkan oleh anggota atas nama sendiri yang besarnya ditentukan oleh pengurus. (2) Simpanan pokok adalah syarat pertama yang harus ditunaikan oleh seseorang yang akan menjadi anggota koperasi (3) Simpana pokok dibayar sekaligus akan tetapi pengurus mengijinkan untuk membayar secara mengangsur. (4) Simpana pokok tidak dapat diambil kembali selama masih menjadi anggota koperasi. 10

11 Pasal 29 Simpanan wajib (1) Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan yang harus dibayarkan oleh anggota atas nama sendiri yang besarnya ditentukan oleh pengurus (2) Simpanan wajib dibayarkan setiap bulan dibayar tunai. (3) Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama masih menjadi anggota koperasi. Pasal 30 Simpanan sukarela (1) Simpanan sukarela adalah sejumlah simpanan berupa uang sebagai penyertaan modal kepada koperasi yang fungsinya sebagai tabungan dan saham. (2) Jumlah simpanan sukarela tidak ditentukan jumlah dan waktunya. (3) Simpanan sukarela dapat diambil sewaktu-waktu selama menjadi anggota koperasi yang tata caranya diatur dalam anggaran rumah tangga. Pasal 31 Infaq (1) Modal koperasi dapat didapat dari dana infaq (2) Sesorang yang telah menginfaqkan uangnya sebagai modal koperasi tidak dapat diminta kembali dan menjadi milik koperasi. (3) Infaq yang telah terkumpul dari anggota dinamakan saham infaq. (4) Saham infaq berhak mendapatkan keuntungan koperasi yang pemanfaatannya diserahkan kepada organisasi Forkabas. BAB XIV SISA HASIL USAHA / KEUNTUNGAN Pasal 32 (1) Keuntungan adalah kelebihan sejumlah uang dari modal yang didapat dari usaha koperasi secara sah dan halal. (2) Kerugian adalah kekurangan sejumlah uang dari modal atas usaha yang dilakukan. Pasal 33 Pembagian sisa hasil usaha / keuntungan (1) Dilakukan setelah tutup buku. (2) Diberikan hanya jika koperasi mendapatkan keuntungan. (3) Sebanding / tergantung dengan modal yang ditanamkan kepada koperasi. (4) Diberikan setelah dihitung oleh akuntan public dan dibayarkan zakatnya. 11

12 BAB XV PEMBUBARAN KOPERASI Pasal 34 (1) Koperasi hanya dapat dibubarkan berdasarkan kesepakatan anggota minimal ¾ dari jumlah anggota. (2) Pembubaran koperasi atas kehendak anggota didasarkan kepada kondisi koperasi telah tidak ada kegiatan usaha lagi serta tidak akan melanjutkan kegiatan usahanya. BAB XVI PEMBINAAN Pasal 35 (1) Pengurus diusahakan agar dapat mendapatkan pendidikan atau pelatihan tentang koperasi atau baitul mal dan kegiatan perdagangan lainnya baik yang diselenggarakan pemerintah atau swasta. (2) Biaya pendidikan akan ditanggung oleh anggota dan koperasi. (3) Pengurus yang telah mendapatkan pembinaan mensosialisasikan kepada anggota. (4) Usaha pendidikan tersebuat digunakan untuk kemajuan koperasi. BAB XVII SANKSI-SANKSI Pasal 36 (1) Pengurus/pengawas/anggota/pengelola dapat dikenakan sansi apabila melanggar ketentuan dalam anggaran dasar atau rumah tangga. (2) Sanksi dapat berupa peringatan,diberhentikan, atau mengganti kerugian materi sesuai dengan kesalahan yang dilakukan. (3) Sanksi diberikan dalam rapat anggota atau rapat anggota luar biasa. BAB XVIII ANGGARAN DASAR RUMAH TANGGA Pasal 37 Tata cara pemilihan pengurus/pengawas/dewan penasehat (1) Pemilihan dilakukan dalam rapat anggota yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota. (2) Pemilihan dilakukan melalui suara tertutup menggunakan kertas suara yang telah disediakan. 12

13 (3) Pemilihan pengurus/pengawas/dewan penasehat dilakukan untuk memilih ketua dan selanjutnya ketua yang memilih pengurus/pengawas/dewan penasehat yang lainnya. (4) Hasil pemilihan disahkan dalam rapat anggota. Pasal 38 Syarat-syarat anggota luar biasa (1) Bersedia menaati segala ketentuan dalam anggaran dasar / anggaran rumah tangga koperasi. (2) Keanggotaannya dapat diterima dengan persetujuan semua pengurus. Pasal 39 Pengelola usaha koperasi mempunyai tugas sebagai berikut (1) Mengelola usaha koperasi dimana pengelola adalah karyawan koperasi (2) Pertanggungjawaban pengelola dilaporkan seminggu sekali. (3) Pengelola menerima gaji tergantung dengan keuntungan koperasi yang telah disepakati antara pengurus dan pengelola. Pasal 40 Tata cara meminjam (1) Mengajukan secara tertulis sekurang-kurangnya 1(satu) minggu sebelumnya. (2) Mengisi formulir yang disediakan koperasi. (3) Akad dan perjanjian dengan pihak koperasi secara lisan dan tulisan. Pasal 41 Tata cara menyimpan uang (1) Disetorkan kepada pengurus. (2) Pengurus mencatat dan memberikan bukti penyimpanan. Pasal 42 Tata cara mengambil kembali uang simpanan (1) Mengajukan secara lisan dan tertulis kepada pengurus sekurang-kurangnya 1 (satu ) minggu sebelum saat pengambilan. (2) Pengurus mencatat dan memberikan bukti pengambilan saham anggota. Pasal 43 Tata cara jual beli (1) Anggota mengajukan secara lisan dan tertulis kepada pengurus sekurangkurangnya 1(satu) minggu sebelum pembelian. (2) Koperasi mengeluarkan uang untuk pembelian barang yang dimaksud. Pembelian dapat dilakukan pengurus atau anggota yang meminjam. (3) Akad jual beli dengan kesepakatan dua belah pihak dalam suatu perjanjian tertulis. 13

14 (4) Pembayaran dapat secara tunai maupun tempo sesuai dengan perjanjian kedua pihak. Pasal 44 Ketentuan perserikatan usaha (1) Anggota dapat meminta koperasi untuk menanamkan modalnya kepada anggota koperasi yang mempunyai usaha mandiri sekurang-kurangnya 1(satu) tahun penyertaan. (2) Anggota mengajukan secara lisan dan tertulis kepada pengurus sekurangkurangnya 1 (satu) bulan sebelum penyertaan modal koperasi. (3) Anggota memberikan laporan neraca usahanya kepada koperasi sekurangkurangnya I (satu) bulan sekali (4) Koperasi dapat menerima bagi hasil dari usaha anggota apabila usaha anggota tersebut mendapat keuntungan.apabila rugi maka kopersi tidak dapat mendapatkan bagi hasil. (5) Koperasi masih menerima bagi hasil keuntungan selama penyertaan modalnya belum selesai. (6) Pengembalian modal koperasi dapat secara tunai ataupun diangsur. (7) Pembagian keuntungan berdasarkan kesepakatan kedua pihak, dan bergantung terhadap modal yang ditanamkan. Pasal 45 Usaha mandiri koperasi (1) Untuk mengembangkan koperasi, maka koperasi menyelenggarakan usaha-usaha ekonomi. (2) Usaha usaha yang dimaksud adalah untuk melayani anggota dan masyarakat umum. (3) Usaha yang diselenggarakan koperasi dapat dikelola anggota sendiri maupun pihak luar yang disebut pengelola. (4) Usaha dapat berupa toko, pelayanan jasa, bengkel otomotif, yayasan, pendidikan dll. (5) Penyelenggaraan usaha mandiri koperasi disepakati dalam rapat anggota. Pasal 46 Tabungan pendidikan (1) Tabungan pendidikan diperuntukkan bagi anak anggota usia 1 (satu) bulan hingga memasuki perguruan tinggi. (2) Tabungan pendidikan hanya diperuntukkan untuk biaya masuk sekolah dan keperluan biaya pendidikan lainnya. (3) Anak anggota yang mengikuti program ini diwajibkan membayar iuran bulanan kepada koperasi yang berfungsi sebagai tabungan. (4) Tabungan ini dapat diambil ketika sudah menyatakan keluar dari kepesertaan. Atau sudah selesai menempuh pendidikan yang diinginkan. 14

15 (5) Tabungan pendidikan ini disimpan dalam koperasi dan bukan merupakan kepesertaan modal koperasi. Pasal 47 Hak dan kewajiban anggota peserta tabungan pendidikan (1) Anggota wajib menabung yang jumlahnya tidak ditentukan sesuai dengan kemampuan. (2) Anggota berhak atas bukti kepesertaan. (3) Anggota berhak menggunakan dana sesuai peruntukkannya. Pasal 48 Tata cara mengikuti program tabungan (1) Mendaftarkan keanggotaan kepada pihak koperasi. (2) Koperasi mencatat dan memberikan bukti keanggotaan. (3) Menabung sejumlah uang. Pasal 49 Sumber dana tabungan pendidikan (1) Tabungan anggota (2) Infaq (3) Sumbangan lainnya. Pasal 50 Tata cara mengambil dana tabungan pendidikan (1) Mengajukan kepada pihak koperasi sekurang-kurangnya 1 (satu) minggu sebelum waktu pengambilan. (2) Selama masih menjadi anggota tabungan pendidikan tabungan ini tidak dapat diambil. (3) Besar kecil jumlah yang diambil tergantung keperluan. (4) Jumlah yang diambil ini statusnya adalah meminjam. Pasal 51 Tata cara pengembalian pinjaman dana tabungan pendidikan (1) Anggota yang meminjam tidak dikenakan biaya potongan apapun. (2) Dapat dibayar tunai maupun kredit sesuai dengan kemampuan. Pasal 52 (1) Pengurus koperasi yang bertugas menangani program tabungan pendidikan melaporkan kondisi keuangan setiap bulan. (2) Hal-hal yang belum diatur mengenai dana tabungan pendidikan ini akan diatur lebih lanjut oleh pengurus koperasi. 15

16 BAB XIX JANGKA WAKTU Pasal 53 Jangka waktu berdirinya Koperasi Anggota Forkabas adalah sejak koperasi ini didirikan hingga waktu yang tidak ditentukan. BAB XX PENDIRI KOPERASI Pasal 54 Daftar nama-nama pendiri Koperasi Anggota Forkabas adalah sebagai berikut A. Wilayah Jakarta dan sekitarnya 1. Sukurman 2. Sri Sukurman 3. H. Amat Yunus 4. Hj. Dewi Yunus 5. Purnomo Shiddiq 6. Titin Nasywa Shidiq 7. Abu Hilm 8. Latifah Ummu Hilm 9. Wachidin 10. Sri Wachidin 11. Sugiyarto Busro 12. Suci Mulyani 13. Alif Sudaryono 14. Listi Alif 15. Nurcahyani B. Wilayah Bandung 1. Daldiri Mujaitun 2. Zainuri Nani C. Wilayah Kroyolor 1. Suparman 2. Puji Suparman 3. Setiono Abu Hanif 4. K. Busro 5. Samadi 16

17 BAB XX1 PENUTUP Pasal 54 (1) Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran dasar / anggaran rumah tangga ini akan dirumuskan dalam kesepakatan anggota. (2) Perubahan anggaran dasar / anggaran rumah tangga ini akan dilaksanakan dalam rapat anggota tahunan. (3) Anggaran dasar/anggaran rumah tangga koperasi ini mengikat sejak disahkan oleh pendiri koperasi. Disahkan oleh, untuk, dan atas nama anggota pada Hari Tanggal Jam Bertempat di Atas nama pendiri Koperasi Abu Hilm 17

18 Lampiran 1 Struktur Perangkat Koperasi Anggota Forkabas Dewan Penasehat 1. H.Amat Yunus 2. Suparman 3. K Busro 4. Sukurman Pengawas 1. Hj. Dewi Yunus 2. Puji Suparman 3. Sri Sukurman Pengurus Ketua : Purnomo Shiddiq Wakil Ketua : Sugiyarto Sekretaris : Wachidin Wakil Sekr. : Alif Listi Bendahara : Titin Shiddiq Wakil Bend. : Sri Wachidin, Suci, Nurcahyani Seksi Umum & usaha : Abu hilm Ummu Hilm 18

BAB I NAMA TEMPAT KEDUDUKAN. menjalankan kegiatan sebagai berikut: 1. Membina dan mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan di antara para anggotanya.

BAB I NAMA TEMPAT KEDUDUKAN. menjalankan kegiatan sebagai berikut: 1. Membina dan mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan di antara para anggotanya. BAB I NAMA TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Badan Usaha ini bernama Kelompok Simpan Pinjam Warga Sejahtera dengan nama singkatan KSPWS KSPWS berkedudukan hukum di Rt 2/11 Desa Cijujung Kecamatan Sukaraja Kabupaten

Lebih terperinci

for discussion only rapin mudiardjo ANGGARAN DASAR KOPERASI NAMA DOMAIN INTERNET INDONESIA (INDONESIAN INTERNET DOMAIN NAME COOPERATION)

for discussion only rapin mudiardjo ANGGARAN DASAR KOPERASI NAMA DOMAIN INTERNET INDONESIA (INDONESIAN INTERNET DOMAIN NAME COOPERATION) ANGGARAN DASAR KOPERASI NAMA DOMAIN INTERNET INDONESIA (INDONESIAN INTERNET DOMAIN NAME COOPERATION) 1 DAFTAR ISI BAB I : NAMA TEMPAT KEDUDUKAN BAB II : LANDASAN ASAS DAN PRINSIP KOPERASI BAB III : FUNGSI

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA

ANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA ANGGARAN DASAR Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN JANGKA WAKTU Pasal 1 (1) Badan Usaha ini adalah koperasi Pekerja dan Pengusaha Media dengan nama Koperasi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA K O P E R A S I IKBA (Ikatan Keluarga Besar Alumni) SMP N V Padang Angkatan Tahun 1983 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI Alumni SMPN V Padang Angkatan

Lebih terperinci

KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK. (1) Badan Usaha Koperasi ini bernama KOPERASI

KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK. (1) Badan Usaha Koperasi ini bernama KOPERASI ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ------ ---- ---- ---- ---PERUBAHAN ANGGARAN DASAR---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- -- KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK MANDIRI----

Lebih terperinci

Definisi Koperasi adalah bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Definisi Koperasi adalah bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. AD/ART KOPERASI: MENGENAL KOPERASI DI INDONESIA Definisi Koperasi adalah bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. UU No. 12 tahun 1967 tentang Pokok - Pokok Perkoperasian, Koperasi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI

ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Koperasi ini bernama KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut KOPERASI.

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA

ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- -----BAB I ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ----

Lebih terperinci

AD/ART KOPERASI SEKOLAH RANCANGAN ANGGARAN DASAR KOPERASI GANESHA SMA NEGERI 1 BUKITKEMUNING

AD/ART KOPERASI SEKOLAH RANCANGAN ANGGARAN DASAR KOPERASI GANESHA SMA NEGERI 1 BUKITKEMUNING AD/ART KOPERASI SEKOLAH RANCANGAN ANGGARAN DASAR KOPERASI GANESHA SMA NEGERI 1 BUKITKEMUNING BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN JANGKA WAKTU Pasal 1 Nama dan Tempat kedudukan 1. Koperasi ini adalah Koperasi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KOPERASI USAHA BERSAMA ALUMNI STMN CIAMIS. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

ANGGARAN DASAR KOPERASI USAHA BERSAMA ALUMNI STMN CIAMIS. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 ANGGARAN DASAR KOPERASI USAHA BERSAMA ALUMNI STMN CIAMIS BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Koperasi ini bernama Koperasi Usaha Bersama Alumni STMN Ciamis dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 116, 1992 (PEMBANGUNAN. EKONOMI. Warganegara. Kesejahteraan. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

KOPERASI. Published by : M Anang Firmansyah

KOPERASI. Published by : M Anang Firmansyah KOPERASI Published by : M Anang Firmansyah I.Pengertian : Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I NAMA,KEDUDUKAN,DAN JANGKA WAKTU. Pasal I

ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I NAMA,KEDUDUKAN,DAN JANGKA WAKTU. Pasal I ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I NAMA,KEDUDUKAN,DAN JANGKA WAKTU Pasal I 1) Badan Usaha Koperasi ini bernama Koperasi Multi Usaha Pefindo dengan

Lebih terperinci

AD/ART KOPERASI PRAKTISI PENDINGIN INDONESIA BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 BAB II LANDASAN, AZAS, TUJUAN PRINSIP. Pasal 2.

AD/ART KOPERASI PRAKTISI PENDINGIN INDONESIA BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 BAB II LANDASAN, AZAS, TUJUAN PRINSIP. Pasal 2. AD/ART KOPERASI PRAKTISI PENDINGIN INDONESIA BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Koperasi ini bernama Koperasi Praktisi Pendingin Indonesia yang disingkat dengan "KOPPI", dan selanjutnya dalam Anggaran

Lebih terperinci

BAB II NAMA DAN KEDUDUKAN KOPERASI

BAB II NAMA DAN KEDUDUKAN KOPERASI Anggaran Rumah Tangga Koperasi Agro Kencana 1 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga memuat peraturan pelaksanaan ketentuanketentuan yang tercantum di dalam Anggaran Dasar (AD. Pasal 45). Pasal

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga Primer Koperasi Pegawai UPN Veteran Yogyakarta yang selanjutnya

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI JASA LION GROUP (KKLG)

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI JASA LION GROUP (KKLG) ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI JASA LION GROUP (KKLG) BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Koperasi ini bernama Koperasi Karyawan Lion Group yang disingkat dengan "KKLG.", dan selanjutnya

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN BISNIS INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN BISNIS INDONESIA MUKADIMAH ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN BISNIS INDONESIA MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Karyawan PT Jurnalindo Aksara Grafika, dengan penuh kesadaran, ikhlas serta didorong oleh semangat berkoperasi

Lebih terperinci

BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN ---------------------------- BAB I ---------------------------- ------------------ NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN ------------------ --------------------------- Pasal 1 --------------------------- (1) Koperasi

Lebih terperinci

KELURAHAN PALAM KECAMATAN CEMPAKA Alamat : Jl. Purnawirawan No. 59 RT 03 Rw 01 Kelurahan Palam

KELURAHAN PALAM KECAMATAN CEMPAKA Alamat : Jl. Purnawirawan No. 59 RT 03 Rw 01 Kelurahan Palam KELOMPOK INFORMASI MASYARAKAT ( KIM ) KAMPUNG PURUN KELURAHAN PALAM KECAMATAN CEMPAKA Alamat : Jl. Purnawirawan No. 59 RT 03 Rw 01 Kelurahan Palam ANGGARAN DASAR BAB I KEDUDUKAN DAN WILAYAH KERJA Pasal

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. Bahwa Koperasi,baik

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA

ANGGARAN RUMAH TANGGA. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA ANGGARAN RUMAH TANGGA Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA BAB I U S A H A Pasal 1 (1) Dalam bidang ideal Koperasi memberikan tuntunan bimbingan penerangan dan pendidikan kepada anggotanya

Lebih terperinci

KOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas).

KOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas). KOPERASI.. Nomor : 12 Pada hari ini, Kamis, tanggal 10-09-2015 (sepuluh September dua ribu lima belas). Pukul 16.00 (enam belas titik kosong-kosong) Waktu Indonesia Bagian Barat. ------- - Hadir dihadapan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA KOPERASI

PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA KOPERASI 7 Lampiran : Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor : 10/Per/M.KUKM/XII/2011 Tentang : Pedoman Penyelenggaraan Rapat Anggota Koperasi PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ====================================================================== ANGGARAN DASAR U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADDIMAH

Lebih terperinci

AKTA PENDIRIAN KOPERASI PEMASARAN... Nomor:.

AKTA PENDIRIAN KOPERASI PEMASARAN... Nomor:. AKTA PENDIRIAN KOPERASI PEMASARAN... Nomor:. Pada hari ini Tanggal ( ) Pukul ( )Waktu Indonesia Bagian. Berhadapan dengan saya,, Sarjana Hukum, Notaris, dengan dihadiri oleh saksi yang saya kenal dan akan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI MITRA SEJAHTERA JAKARTA. BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI MITRA SEJAHTERA JAKARTA. BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI MITRA SEJAHTERA JAKARTA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA Pasal 1 1. Koperasi ini bernama Koperasi Karyawan PT. Bank Central Asia Mitra Sejahtera Jakarta disingkat

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.212, 2012 PEMBANGUNAN. EKONOMI. Warga Negara. Kesejahteraan. Koperasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5355) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) KOPERASI RAJAWALI TEKNIK TANJUNGPURA (KOPERASI RATERA) BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR (AD) KOPERASI RAJAWALI TEKNIK TANJUNGPURA (KOPERASI RATERA) BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR (AD) KOPERASI RAJAWALI TEKNIK TANJUNGPURA (KOPERASI RATERA) BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN 1. Koperasi ini bernama KOPERASI ALUMNI FAKULTAS TEKNIK UNTAN yang diberi nama KOPERASI RAJAWALI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengembangan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota KOPPEFINDO terdiri dari: a. Anggota Pendiri yaitu anggota yang tercatat di Anggaran

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 1999 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 1999 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 1999 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang Mengingat : : a. bahwa untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA 1 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Koperasi merupakan wadah usaha bersama yang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Badan Usaha ini disebut Badan Usaha Milik Desa dengan nama BUMDes Banjaran 2. BUMDes Banjaran

Lebih terperinci

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan KeluaRga Anak Riau Telkom University

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan KeluaRga Anak Riau Telkom University Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan KeluaRga Anak Riau Telkom University Patah Tumbuh Hilang Berganti, Tak Kan IKRAR hilang Dihati ANGGARAN DASAR BAB I NAMA, KEDUDUKAN, IDENTITAS, DAN WAKTU

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan perekonomian nasional bertujuan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun

Lebih terperinci

Menimbang : a. bahwa berdasarkan situasi dan kondisi yang berkembang saat ini maka

Menimbang : a. bahwa berdasarkan situasi dan kondisi yang berkembang saat ini maka PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR : 9 TAHUN 2007 T E N T A N G PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESISIR SELATAN Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.legalitas.org PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH PT. MAPAN KOTA SUNGAI PENUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHAA ESA

Lebih terperinci

BAB V TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI

BAB V TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI BAB V TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI Pendirian koperasi didasarkan oleh keinginan dari beberapa orang yang bersepakat bergabung, mengelola kegiatan dan kepentingan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI

ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI Masjid Darussalam Jl. Boulevard Utama No. 1 Kota Wisata Cibubur Gunung Putri - Bogor BAB I NAMA TEMPAT DAN KEDUDUKAN Pasal 1 (1) Koperasi ini bernama Koperasi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan perekonomian nasional bertujuan

Lebih terperinci

Matraman, Kelurahan Kebon Manggis, Rukun Tetangga 011, Rukun Warga 001,

Matraman, Kelurahan Kebon Manggis, Rukun Tetangga 011, Rukun Warga 001, Negara Indonesia, bertempat tinggal di Kota Administrasi Jakarta Timur, Kecamatan-- Matraman, Kelurahan Kebon Manggis, Rukun Tetangga 011, Rukun Warga 001, ------ alamat Jalan Matraman Salemba VIII/9,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan perekonomian nasional bertujuan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa agar dapat berperan sebagai alat perekonomian

Lebih terperinci

IKATAN ALUMNI CEDS UI

IKATAN ALUMNI CEDS UI ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI CEDS UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 PENERIMAAN DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA 1. Setiap lulusan program pendidikan yang diselenggarakan oleh Universitas

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa agar dapat berperan sebagai alat perekonomian

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun

Lebih terperinci

Anggaran Dasar Koperasi ikatan Alumni SMP Negeri 1 Purwareja Klampok KOPAMA SATU ANGGARAN DASAR KOPERASI IKATAN ALUMNI SMP NEGERI 1 PURWAREDJA KLAMPOK

Anggaran Dasar Koperasi ikatan Alumni SMP Negeri 1 Purwareja Klampok KOPAMA SATU ANGGARAN DASAR KOPERASI IKATAN ALUMNI SMP NEGERI 1 PURWAREDJA KLAMPOK Anggaran Dasar Koperasi ikatan Alumni SMP Negeri 1 Purwareja Klampok KOPAMA SATU Akta Nomor : Tanggal : Notaris : ANGGARAN DASAR KOPERASI IKATAN ALUMNI SMP NEGERI 1 PURWAREDJA KLAMPOK KOPAMA SATU BAB I

Lebih terperinci

AKTA PENDIRIAN KOPERASI KONSUMEN... Nomor:.

AKTA PENDIRIAN KOPERASI KONSUMEN... Nomor:. AKTA PENDIRIAN KOPERASI KONSUMEN... Nomor:. Pada hari ini Tanggal ( ) Pukul - ( )Waktu Indonesia Bagian ------ Berhadapan dengan saya,, Sarjana Hukum, Notaris,--- dengan dihadiri oleh saksi yang saya kenal

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nama Organisasi Asosiasi Antropologi Indonesia disingkat AAI selanjutnya disebut AAI. Pasal 2 Makna AAI adalah wadah tunggal

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI PENDIDIKAN KESEHATAN PANTI RAPIH (IKADIKTIRA) Sekretaris Akper Panti Rapih Jl. Kaliurang KM 14 Yogyakarta (0274)

IKATAN KELUARGA ALUMNI PENDIDIKAN KESEHATAN PANTI RAPIH (IKADIKTIRA) Sekretaris Akper Panti Rapih Jl. Kaliurang KM 14 Yogyakarta (0274) LAMPIRAN KEPUTUSAN NOMOR:005 RUA I/IKADIKTIRA/XII/2012 TENTANG BIDANG ORGANISASI ANGGARAN DASAR IKATAN KELUARGA ALUMNI PENDIDIKAN BAB I IDENTITAS ORGANISASI Pasal 1 Nama, bentuk dan lambang 1. Organisasi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PENDIRIAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU,

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PENDIRIAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU, PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PENDIRIAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU, Menimbang : a. bahwa untuk mendorong pertumbuhan perekonomian

Lebih terperinci

MERCEDES-BENZ W201 CLUB INDONESIA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD DAN ART)

MERCEDES-BENZ W201 CLUB INDONESIA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD DAN ART) MERCEDES-BENZ W201 CLUB INDONESIA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD DAN ART) ANGGARAN DASAR MERCEDES BENZ W201 CLUB INDONESIA BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perkumpulan ini bernama

Lebih terperinci

RANCANGAN TATA TERTIB MUSYAWARAH LOKAL XII ORARI LOKAL GARUT

RANCANGAN TATA TERTIB MUSYAWARAH LOKAL XII ORARI LOKAL GARUT ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA DAERAH JAWA BARAT LOKAL GARUT PANITIA MUSYAWARAH LOKAL Jalan Pembangunan No. 6 Phone (0262) 241682, Garut 44151 Rek Giro No. 4410038818 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN PIMPINAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PELABUHAN KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PELABUHAN KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PELABUHAN KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengatur

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2002 TAHUN : 2002 NOMOR : 28 S E R I : D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA MAKARTI MULYA DESA WONOSARI, KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN YAMAHA INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN YAMAHA INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN YAMAHA INDONESIA Sekretariat : Jl. Rawa Gelam I No. 5 Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta Timur 13930 Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI

Lebih terperinci

BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN BAB II LANDASAN, ASAS, DAN PRINSIP

BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN BAB II LANDASAN, ASAS, DAN PRINSIP BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1) KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH dan kemudian disingkat dengan KSP SHARI berkedudukan di: Jalan : Depok Maharaja Blok L5 No.23 Kelurahan : Rangkepan Jaya Rt/Rw

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan

Lebih terperinci

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Pembukaan ANGGARAN DASAR Bab I (Tata Organisasi) 1. Nama, Waktu dan Kedudukan 2. Sifat dan Bentuk 3. Lambang Bab II (Dasar,

Lebih terperinci

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC)

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC) Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Anggota ZEC adalah seperti yang dimaksud dalam Pasal 11 Anggaran Dasar Daihatsu Zebra Club. Pasal 2 Ketentuan dan Syarat

Lebih terperinci

PEDOMAN DEWAN DIREKSI PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING TBK

PEDOMAN DEWAN DIREKSI PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING TBK PEDOMAN DEWAN DIREKSI PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING TBK TUJUAN Pedoman Dewan Komisaris dan Direksi dibuat sebagai landasan atau pedoman yang mengikat setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan tujuan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI USAHA BERSAMA ALUMNI STMN CIAMIS BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI USAHA BERSAMA ALUMNI STMN CIAMIS BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI USAHA BERSAMA ALUMNI STMN CIAMIS BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 (1) Yang dimaksud dengan Koperasi pada Pasal 1 ayat (1) Anggaran Dasar adalah Koperasi bernama K

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 5 2015 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI) Peningkatan. dan Pemantapan Solidaritas Mahasiswa Kesehatan Indonesia ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Anggota JMKI adalah lembaga eksekutif

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP NOMOR : 4 TAHUN 2008 TENTANG PERSEROAN TERBATAS WIRA USAHA SUMEKAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMENEP Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

PENGUKUHAN 16 Oktober 2016 JAKARTA

PENGUKUHAN 16 Oktober 2016 JAKARTA PENGUKUHAN 16 Oktober 2016 JAKARTA Halaman ini sengaja dikosongkan AD ANGGARAN DASAR NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Perkumpulan ini bernama Alumni Rancang Kota ITB disingkat ARKI dan berkedudukan di

Lebih terperinci

BUPATI PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

BUPATI PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA BUPATI PATI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam melaksanakan penelitian yang dilakukan pada Koperasi Warga Sauyunan, penulis memperoleh data dan informasi mengenai gambaran koperasi khususnya

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) KABUPATEN BELITUNG TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) KABUPATEN BELITUNG TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) KABUPATEN BELITUNG TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Menimbang:

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) YAYASAN GERAK SEDEKAH CILACAP

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) YAYASAN GERAK SEDEKAH CILACAP ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) YAYASAN GERAK SEDEKAH CILACAP ANGGARAN DASAR YAYASAN GERAK SEDEKAH CILACAP BAB I NAMA DAN KEDUDUKAN Pasal 1 (1) Yayasan ini bernama Gerak Sedekah Cilacap,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR NOMOR : 01 TAHUN 2014 T E N T A N G PERUSAHAAN DAERAH PANRANNUANGKU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR NOMOR : 01 TAHUN 2014 T E N T A N G PERUSAHAAN DAERAH PANRANNUANGKU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR NOMOR : 01 TAHUN 2014 T E N T A N G PERUSAHAAN DAERAH PANRANNUANGKU BUPATI TAKALAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR NOMOR : 01 TAHUN 2014 T E N T A N G PERUSAHAAN DAERAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG PENDIRIAN UNIT PRODUKSI AIR MINUM DALAM KEMASAN DALAM BENTUK PERSEROAN TERBATAS (PT) DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat

Lebih terperinci

AKTA PENDIRIAN. KOPERASI SIMPAN PINJAM... Nomor:.

AKTA PENDIRIAN. KOPERASI SIMPAN PINJAM... Nomor:. AKTA PENDIRIAN KOPERASI SIMPAN PINJAM... Nomor:. Pada hari ini Tanggal ( )------- Pukul ( )Waktu Indonesia Bagian ------ Berhadapan dengan saya,, Sarjana Hukum,------- Notaris, dengan dihadiri oleh saksi

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA LEMBAGA MASJID NUR HIDAYAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA LEMBAGA MASJID NUR HIDAYAH ANGGARAN RUMAH TANGGA LEMBAGA MASJID NUR HIDAYAH BAB I USAHA Pasal 1 Amal Usaha, Program, dan Kegiatan 1. Lembaga Masjid Nur Hidayah dapat melakukan amal usaha di segala bidang kehidupan dengan cara yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi KPRI Gotong Royong adalah koperasi yang bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi KPRI Gotong Royong adalah koperasi yang bergerak dalam BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya KPRI Gotong Royong Koperasi KPRI Gotong Royong adalah koperasi yang bergerak dalam bidang simpan pinjam dan pertokoan. Koperasi ini bertempat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA (PERUM PERHUTANI) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA (PERUM PERHUTANI) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA (PERUM PERHUTANI) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

Anggaran Dasar KBMT Darussalam

Anggaran Dasar KBMT Darussalam Anggaran Dasar KBMT Darussalam ANGGARAN DASAR KOPERASI BAITUL MAL WAT TAMWIL DARUSSALAM BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN (1) Koperasi ini bernama Koperasi Baitul Mal Wat Tamwil Darussalam dengan nama singkat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KETAPANG, Menimbang : Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PENGANGKUTAN PENUMPANG DJAKARTA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PENGANGKUTAN PENUMPANG DJAKARTA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PENGANGKUTAN PENUMPANG DJAKARTA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PENGANGKUTAN PENUMPANG DJAKARTA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PENGANGKUTAN PENUMPANG DJAKARTA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PENGANGKUTAN PENUMPANG DJAKARTA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan

Lebih terperinci

MERCEDES BENZ CLUB MEDAN (MBCM) ANGGARAN RUMAH TANGGA

MERCEDES BENZ CLUB MEDAN (MBCM) ANGGARAN RUMAH TANGGA MERCEDES BENZ CLUB MEDAN (MBCM) ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN RUMAH TANGGA MERCEDES BENZ CLUB MEDAN PENDAHULUAN Anggaran Rumah-Tangga dan Peraturan Khusus ini merupakan pelengkap dari Anggaran- Dasar

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 12 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 12 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 12 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN Pasal 1 Landasan Penyusunan 1. Anggaran Rumah Tangga disusun berlandaskan pada Anggaran Dasar yang

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI SYARIAH SYARIKAT MADANI DEPOK BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI SYARIAH SYARIKAT MADANI DEPOK BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI SYARIAH SYARIKAT MADANI DEPOK BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 (1) Badan usaha ini bernama Koperasi Syariah Syarikat Madani Depok dengan nama singkat dalam anggaran

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 133 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PERCETAKAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 133 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PERCETAKAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA www.legalitas.org PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 133 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PERCETAKAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN

NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA (PERUM PERHUTANI) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA (PERUM PERHUTANI) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA (PERUM PERHUTANI) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-undang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR CV. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1. BAB II JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Pasal 2

ANGGARAN DASAR CV. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1. BAB II JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Pasal 2 ANGGARAN DASAR CV. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1.Perseroan ini bernama CV.KALIFAH KARYA GRUB (KKG) CV.KALIFAH BERSAUDARA GRUB (KBG) CV.BATE JAYA GRUB CV.... 2.CV... ini berkedudukan di Desa

Lebih terperinci