*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ** Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
|
|
- Liana Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERORANGAN DENGAN INFESTASI CACING USUS PADA SISWA SEKOLAH DASAR YAYASAN PENDIDIKAN IMANUEL AKAS KECAMATAN DAMAU KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Listra A. Nusa*, Jootje M. L. Umboh*, Victor D. Pijoh** *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ** Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Latar belakang: Infeksi kecacingan adalah penyakit yang berbasis lingkungan, salah satunya adalah penyakit cacing usus yang ditularkan melalui tanah. Faktor higiene dan sanitasi lingkungan merupakan faktor penting dari transmisi penyakit ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara higiene perorangan dengan infestasi cacing usus pada siswa SD YPK Imanuel Akas Kecamatan Damau Kabupaten Kepulauan Talaud. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasi analitik dengan desain cross sectional study yang dilaksanakan pada bulan Maret April Populasi adalah seluruh siswa SD YPK Imanuel Akas yang berjumlah 86 orang dengan restriksi populasi menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi. Sampelnya adalah total populasi ( 66 siswa). Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner dan alat pemeriksaan laboratorium (parasitologi). Analisis bivariat menggunakan uji statistik berupa Chi-square dengan derajat kepercayaan CI 95% dan tingkat kemaknaan 5% ( α = 0,05). Program aplikasi statistinya adalah SPSS ver. 19 for windows. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan Angka kejadian kecacing berdasarkan jenis cacing sebesar 73,3% Ascaris lumbricoides dan 26,7% Trichuris trichiura. Berdasarkan jumlah penderita kecacingan positif 22,7% dan negatif 77,3%. Dari hasil uji statistik didapatkan nilai probabilitas untuk hubungan variabel higiene penggunaan alas kaki 0,749 (p>0,05), kebiasaan mencuci tangan 0,789 (p>0,05), kebiasaan menggunting kuku 0,683 (p>0,05), dan kebiasaan mandi 0,143 (p>0,05). Kesimpulan dan saran: Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara higiene perorangan dengan infestasi cacing usus. Berdasarkan hasil penelitian saran yang dapat diajukan adalah bahwa diperlukan penyuluhan khusus serta penyediaan media informasi kesehatan tentang manfaat dan cara mencuci tangan yang baik bagi orang tua dan siswa. Kata kunci: Higiene Perorangan, Infestasi Cacing Usus, Siswa Sekolah Dasar. Abstrak Background: Helminthic infections is an environmental-based disease and one type of its is the interestinal helminthic infections which transmitted through soil, that it is frequently called soil transmitted helminths. Personal hygiene and sanitation are important factors influencing the transmission of this disease. The objective of this research was to know the relationship between personal hygiene and intestinal worm infestation in students of state elementary school YPK Imanuel Akas, Damau Sub District, Talaud Archipelago Regency. Research Methods: subdistrict this study was an observasionally analytic research with a cross- sectional study design conducted in March-April The population was all of the studens of state elementary school Imanuel education foundation Akas which is restricted with inclusion and exclusion criteria. The sample was total sample (66 students).research instrumets were questionairre and parasitoligic laboratory. Bivariate analysis was done using Chi-square test with the confidence interval of 95% at the significance level of 5% (α=0,05). The statistical application programme used was SPSS version 19 for windows. Results: The result of the research showed number of worm occur based on kind of worm is 73,3% Ascaris Lumbricoides and 26% Trichuris trichiura. Based on the quantity of positive worm sufferer 22,7% and the negative is 77,3%. The statistical test indicated the probability for the relationship between the variabel hygiene of the shoes 0,749(p> 0,05), hand washing habit 0,789 (p>0,005, nail cleanliness 0,683 (p>0,05), and bathing habit 0,143 (p>0.05). conclusion And Suggested: it can be consluded that no relationships between personal higiene and intestinal worm infestation. Based research result were that it is neccessary to carry out special health education on and the provision of information media about hand washing.
2 Keywords: Personal Hyginene, Intestinal Worm Infestation, Elementary School Students PENDAHULUAN Higiene perorangan adalah upaya menjaga kebersihan diri untuk mencegah penyakit akibat pengaruh lingkungan dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang optimal. Higiene perorangan yang kurang merupakan salah satu faktor yang menyebabkan infeksi kecacingan. Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh individu dan kebiasaan. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum (Kep- Menkes, 2006). Penyakit cacing merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia, dari hasil penelitian ternyata prevalensi penyakit cacing masih tinggi yaitu 60-70%. Tingginya prevalensi ini disebabkan oleh iklim tropis dan kelembaban udara tinggi di Indonesia yang merupakan lingkungan yang baik untuk perkembangan cacing serta kondisi sanitasi dan higiene yang buruk. Penyakit yang disebabkan oleh infestasi cacing tidak langsung menyebabkan kematian, namun menyebabkan tingginya morbiditas. Penyakit cacing dapat mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktifitas penderitanya sehingga secara ekonomi banyak menyebabkan kerugian karena menyebabkan kehilangan karbohidrat dan protein serta kehilangan darah, sehingga menurunkan sumber daya manusia. Penelitian lestari dkk, (2009) pada murid sekolah dasar di daerah kumuh perkotaan Medan menunjukkan 50,86% anak positif cacing usus baik infeksi tunggal maupun campuran. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara prevalensi kecacingan di Sulawesi Utara pada tahun 2010 yaitu 13,6%. Untuk desa akas tidak terdapat data angka kecacingan dikarenakan belum perna diadakan survei tentang kejadian kecacingan. Berdasarkan paparan diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan higiene perorangan dengan infestasi cacing usus pada siswa SD YPK Imanuel Akas Kecamatan Damau Kabupaten Kepulauan Talaud. Adapun pertimbangan pertimbangan pemilihan lokasi ini adalah karena sekolah ini secara geografis teletak di daerah pesisir pantai penelitian sejenis belum perna dilakukan di lokasi ini. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara higiene perorangan dengan infestasi cacing usus pada siswa SD YPK Imanuel Akas Kecamatan Damau Kabupaten Kepulauan Talaud. Tujuan khusus: mengetahui gambaran kejadian infestasi cacing usus dan jenis cacing pada siswa SD YPK Imanuel Akas, mengetahui gambaran kebiasaan mencuci tangan, penggunaan alas kaki, kebiasaan menggunting kuku, dan kebeiasaaan mandi, dan mengetahui hubungan dari masing-masing variabel independen dan dependen. METODE Penelitian ini bersifat observasi analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan maret sampai bulan april Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SD YPK Imanuel Akas yang berjumlah 86 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD YPK Imanuel Akas ( total sampel). Jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian sebanyak 66 orang. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah higiene perorangan siswa dimana yang diukur yaitu: kebiasaan mencuci tangan, penggunaan alas kaki, kebiasaan menggunting kuku dan kebiasaan mandi. Variabel terikat adalah infestasi cacing usus. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner untuk mendapatkan data mengenai higiene perorangan. Sedangkan untuk data mengenai infestasi cacing diukur dengan pemeriksaan feses di laboratorium parasitologi. Data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan program spss ver. 19 lalu dianalisis dengan uji chi-square dan uji fischer exactuntuk mengetetahui variabel yang diteliti yaitu higiene perorangan dengan infestasi cacing usus. HASIL PENELITIAN a. Hasil pemeriksaan kejadian kecacingan
3 Berdasarkan pemeriksaan infeksi cacing usus yang dilakukan terhadap 66 responden dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel. 1 hasil pemeriksaaan kejadian kecacingan pada siswa SD YPK Imanuel Akas Kejadian Kecacingan n % Positif 15 22,7 Negatif 51 77, Tabel 1 menunjukkan bahwa sebanyak 51 responden (77,3%) dinyatakan negatif kecacingan dan 15 orang responden (22,7%) positif kecacingan. b. Jenis-Jenis cacing pada siswa SD YPK Imanuel Akas Berdasrkan hasil pemeriksaan jenis-jenis cacing usus yang dilakukan terhadap 66 responden dapat dilihat pada tabel berrikut ini. Tabel 2. Jenis-jenis cacing pada siswa SD YPK Imanuel Akas Jenis cacing n % Ascaris lumbricoides 11 73,3 Trichuris trichiura 4 26, Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa kejadian kecacingan pada anak Sekolah Dasar YPK Imanuel Akas adalah Ascaris lumbricoides sebanyak 11 orang (73,3%) dan Trichuris trichiura sebanyak 4 orang. Analisis Statistik Higiene Perorangan Siswa SD YPK Imanuel Akas Dengan Infestasi Cacing Usus. a. Hubungan Kebiasaan Mencuci Tangan Deengan Infestasi Cacing Usus Hasil uji hubungan kebiasaan mencuci tangan dengan infestasi cacing usus yang dilakukan dengan menggunakan uji chi-square ditunjukkan pada tabel 3. Tabel 3 Tabulasi Silang Hubungan Antara Kebiasaan Mencuci Tangan Dengan Infestasi Cacing Usus Pada Siswa Sekolah Dasar YPK Imanuel Akas Kebiasaan mencuci tangan 15 22, , Dari Tabel3 dapat diketahui hasi uji Chi-Squarediperoleh nilai probabilitas sebesar 0,78 (p > 0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan yang bemakna antara kebiasaan mencuci tangan dengan infestasi cacing usus. b. Hubungan antara penggunaan alas kaki dengan infestasi cacing usus Hasil uji hubungan penggunaan alas kaki dengan infestasi cacing usus yang dilakukan dengan menggunakan uji chi-square ditunjukkan pada tabel 4. Tabel 4 Tabulasi Silang Hubungan Antara Penggunaan Alas Kaki Dengan Infestasi Cacing Usus p N % n % n % Tidak baik 11 16, ,6 Baik , ,4 0,789 Penggunaan Alas P Kaki n % n % n % Tidak baik 5 7, , ,8 Baik 10 15, ,2 0, , ,
4 Dari Tabel 4 dapat diketahui bahwa berdasarkan hasil uji Fisher s Exact Test(karena uji Chi-Square tidak dapat memenuhi syarat) diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,749 (p>0,05) atau tidak terdapat hubungan yang signifikan. c. Hubungan kebiasaan menggunting kuku dengan infestasi cacing usus Hasil uji hubungan kebiasaan menggunting kuku dengan infestasi cacing usus yang dilakukan dengan menggunakan uji chi-square ditunjukkan pada tabel 5. Tabel 5 Tabulasi Silang Hubungan Antara Kebiasaan Menggunting Kuku Dengan Infestasi Cacing Usus. Kebiasaan menggunting kuku n % n % n % Tidak baik 12 18, , ,8 Baik 3 4,5 7 10, ,2 0, Dari Tabel 5 dapat diketahui hasil uji Fisher s Exact Test (karena uji Chi-Square tidak dapat memenuhi syarat) diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,683(p>0,05) atau tidak terdapat hubungan yang signifikan. d. Hubungan kebiasaan mandi dengan infestasi cacing usus Hasil uji hubungan kebiasaan mandi tangan dengan infestasi cacing usus yang dilakukan dengan menggunakan uji chi-square ditunjukkan pada tabel 6 Tabel 6Tabulasi Silang Hubungan Antara Kebiasaaan Mandi Dengan Infestasi Cacing Usus Pada Siswa Sekolah Dasar YPK Imanuel Akas Kebiasaan mandi p n % n % n % Tidak baik 8 12, , ,6 Baik 7 10, , ,4 0, , , Dari Tabel6 dapat diketahui hasil uji chi-squre diperoleh p > 0,005 berarti tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara kebiasaan menggunting kuku dengan infestasi cacing usus pada siswa Sekolah Dasar YPK Imanuel Akas. PEMBAHASAN Jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ottay (2009) terhadap responden yang berada ditempat pembuangan akhir sampah Sumompo Kota Manado menunjukkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan cacing yang dilakukan terhadap 72 sampel, ternyata terdapat 18 responden positif cacingan (25%) dan sebanyak 54 responden yang negatif kecacingan (75%).Penelitian Sungkar (2011) pada anak panti asuhan di daerah Pondok Gede Bekasi menunjukkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan cacing yang dilakukan terhadap 115 responden, terdapat 43 responden positif terinfeksi cacing (37,4%) dan sebanyak 72 responden (63,6%) negatif kecacingan.hasil penelitian diatas menunjukkan persentase yang lebih tinggi dari pada apa yang ditemukan dari penelitian ini yaitu hanya 22,7%. Hasil pemeriksaan tinja menunjukkan bahwa jenis cacing terbanyak pada Siswa Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Imanuel Akas yaitu Ascaris lumbricoides sebanyak 11 responden (73,3%), dan infestasi Trichuris trichiura sebanyak 4 responden (26,7%).Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh zukhriadi (2008) di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sibolga Kota bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan cacing yang dilakukan terhadap 67 responden, ternyata terdapat 40 responden yang terinfeksi cacing Ascaris lumbricoides (59,7%), 2 responden terinfeksi cacing Trichuris trichiura (3%), dan 25 responden terinfeksi cacing campuran yaitu cacing Ascaris dan Trichuris (37,3%). p
5 a. Hubungan antara kebiasaan mencuci tangan dengan infestasi cacing usus Kebiasaan mencuci tangan tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian kecacingan. Berdasarkan hasil penelitian Terdapat kecenderungan bahwa siswa yang punya kebiasaan mencuci tangan yang tidak baik lebih besar persentasenya terinfeksi cacing usus dibanding dengan siswa yang mempunyai kebiasaan mencuci tangan yang baik. Walaupun tidak terdapat hubungan yang signifikan akan tetapi harus tetap menjaga kebersihan diri untuk pencegahan. Kebiasaan cuci tangan sebelum makan memakai air dan sabun mempunyai peranan penting dalam kaitannya dengan pencegahan infeksi kecacingan, karena dengan mencuci tangan dengan air dan sabun dapat lebih efektif menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan secara bermakna mengurangi jumlah mikroorganisme penyebab penyakit seperti virus, bakteri dan parasit lainnya pada kedua tangan. b. Hubungan antara penggunaan alas kaki dengan infestasi cacing usus. Berdasarkan hasil penelitian pada 66 orang siswa Sekolah Dasar YPK Imanuel Akas dengan kebiasaan menggunakan alas kaki setiap kali bermain diluar rumah dan bermain saat istirahat sekolah lebih banyak yang terinfeksi cacing di bandingkan dengan yang tidak menggunakan alas kaki saat bermain diluar rumah dan bermain saat istirahat sekolah. Kontaknya tangan anak dengan tanah ini sangat memungkinkan anak terinfeksi cacing tambang melalui tangan. Walaupun anak selalu menggunakan alas kaki namun apabila selalu bermain menggunakan media dan mainan tanah sementara mainan atau pola bermainnya selalu membuat tangan anak kontak dengan tanah, maka anak akan berpeluang terinfeksi cacing tambang. Meskipun penelitian yang dilakukan di Sekolah Dasar YPK Imanuel Akas tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara variabel penggunaan alas kaki dengan infeksi cacing dikarenakan tidak ditemukannya cacing tambang pada pemeriksaan laboratorium. UntukmenghindariinfeksidaricacingNecatorAmericanusdanAncylostomaduodenaleantara lain dengan memakai sandal atausepatu (Sutanto dkk, 2008). c. Hubungan antara kebiasaan menggunting kuku dengan infestasi cacing Kebiasaan menggunting kuku tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian penyakit cacingan pada murid Sekolah Dasar YPK Imanuel Akas. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Endriani,dkk (2010)tidak ada hubungan yang bermakna antara kebersihan kuku dengan infestasi cacing usus denga p= 0,213. Meskipun tidak didapatkan hubungan yang signifikan antara kebersihan kuku dengan infestasi cacing usus akan tetapi harus tetap menjaga kebersihan diri untuk tindakan pencegahan. Salah satu usahapencegahan penyakit cacingan yaitu memelihara kebersihan diri dengan baikseperti memotong kuku.kebersihan perorangan penting untuk pencegahan, kukusebaiknya selalu dipotong pendek untuk menghindari penularan cacing daritangan ke mulut (Gandahusada, 2000dalamYulianto 2007). d. Hubungan antara kebiasaan mandi dengan infestasi cacing usus. Kebiasaan mandi tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan infestasi cacing usus. Hasi ini juga sama dengan penelitian Sofiana (2007)pada anak sekolah dasar MI Asas Islam Kalibening Salatiga menemukan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan mandi dengan infestasi cacing di peroleh p=0.909.kebersihan diri harus tetap dijaga sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi kecacingan terutama infeksi oleh cacing Oxyuriasi vermicularis. KESIMPULAN 1. Angka kecacingan adalah 22,7% dengan jenis cacing yang terindentifikasi yaitu cacing Ascaris lumbricoides (16.6%) dan Trichuris trichiura (6%). 2. Tidak terdapat hubungan antara penggunaan alas kaki dengan infestasi cacing usus 3. Tidak terdapat hubungan antara kebiasaan mencuci tangan dengan infestsi cacing usus 4. Tidak terdapat hubungan antara kebiasaan menggunting kuku dengan infestasi cacing usus 5. Tidak terdapat hubungan antara kebiasaan mandi dengan infestasi cacing usus
6 SARAN 1. Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Talaud Dan Puskesmas Damau Disarankan Dengan tingginya angka kecacingan sebesar 22,7% perlu dilakukan pemberantasan kecacingan, pemeriksaan, pengobatan dan program pembinaan kesehatan anak sekolah seperti penyuluhan kesehatan secara berkala tiap 6 bulan sekali pada semua siswa/murid sekolah dasar. 2. Diharapkan peran serta orang tua dalam usaha pencegahan dan pengobatan penyakit cacing. 3. Disarankan kepada pihak sekolah untuk meningkatkan kerjasama antara kepala sekolah dan guru untuk memberi bimbingan, pengarahan tentang higiene perorangan kepada anak dalam upaya menurunkan angka penyakit cacing. 4. Perlu penelitian lanjut mengenai prevalensi cacing usus serta hubungan antara higiene dengan infestasi cacing di sekolah-sekolah di wilayah Kecamatan Damau Kabupaten Kepulauan Talaud dengan jumlah sampel yang lebih besar. DAFTAR PUSTAKA Aryadini, R, D., Utami, S., W, N Wilis., Nuri., Wicaksono. Y Hubungan Higiene Sanitasi Terhadap Keberhasilan Terapi Menggunakan Tablet Ekstrak Biji Pinang (Areca catechu L) Pada Ascariasia Di Sekolah Dasar Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jamber. Universitas Jember. Jurnal Medika Planta, Vol. 1 No. 5 Djarismawati dan Mardiana.(2008)Prevalensi Cacing Usus Pada Murid Sekolah Dasar Wajib Belajar Pelayanan Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan Daerah Kumuh Di Wilayah DKI Jakarta. Jakarta. Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol. 7 No 2 Endriani, Mifbakhudin, Suyano. ( 2011) Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Usia 1-4 Tahun. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol 7 No 1. Irianto.(2009). Parasitologi. Berbagai Penyakit Yang Mempengaruhi Kesehatan Manusia. Bandung : CV.Yrama Widya. Keputusan Menteri Kesehatan RI, (2006) Pedoman Pengendalian, Permenkes No.424/MENKES/SK/VI/2006. (online) cacingan Lestari, S., Arrasyid, N, K., Dan Fujiati, I,I. (2009) Status Gizi, Infeksi Kecacingan Dengan Prestasi Belajar Pada Anak Sekolah Dasar Di Daerah Kumuh, Perkotaan Kota Medan. Laporan Penelitian Hibah Penelitian Strategi Nasional. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara. Info Pangan Dan Gizi, Vol. XIX. No. 2. Tahun Hal Ottay R, I. (2009)Hubungan Antara Perilaku dengan kejadian penyakit kecacingan di tempat pembuangan sampah Sumompo. Jurnal Biomedik, Vol 2. No Maret Proverawati, A. & Rahmawati, E. (2012) Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS). Yogyakarta: Nuha Medika. Sungkar S, D. (2011) Infeksi Parasit Usus Pada Anak Panti Asuhan Di Pondek Gede, Bekasi. Jakarta: Universitas Indonesia. Jurnal Indon Med Assos, Vol. 61 nomor. 9. Sofiana, l. (2010) Hubungan Perilaku Dengan Infeksi Soil Transmitted Helminths Pada Anak Sekolah Dasar MI Asas Islam Kalibening Salatiga. Yogyakarta. Universitas Ahmad Dahlan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol 4 No 2 Hal Saryono.(2011). Metode Penelitiapn Kesehatan: Yogyakarta: Mitra Cendikia Safar.(2010). Parasitologi Kedokteran: Protozologi, Entomologi, Dan Helmintologi. Bandung: CV. Yrama Widya. Sutanto, I., Ismid,I, S., Sjarifuddin, P., Sungkar, S. ed Perasitologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku FKUI. Widoyono Penyakit Tropis Epidemiologi,Penularan,Pencegahan,Dan Pemberantasanya. Jakarta: Erlangga. Yulianto, E Hubungan Higiene Sanitasi Dengan Kejadian Penyakit Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Rowosari 01 Kecamatan Tembalang Kota Semarang Tahun Ajaran 2006/2007, Skripsi, Semarang Universitas Negeri Semarang. Zukhriadi, R, R. (2008) Hubungan Higiene Perorangan Siswa Dengan Infeksi Kecacingan Anak Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Sibolga Kota Sibolga, Tesis, Medan, Universitas Sumatera Utara. (online)
7
HUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERORANGAN DENGAN INFESTASI CACING PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI 47 KOTA MANADO
HUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERORANGAN DENGAN INFESTASI CACING PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI 47 KOTA MANADO Brian R. Lengkong*, Woodford B. S. Joseph,. Victor D. Pijoh Bidang Minat Kesling Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciEka Muriani Limbanadi*, Joy A.M.Rattu*, Mariska Pitoi *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA STATUS EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT KECACINGAN DENGAN INFESTASI CACING PADA SISWA KELAS IV, V DAN VI DI SD NEGERI 47 KOTA MANADO ABSTRACT Eka Muriani
Lebih terperinciFactors correlated with helminthiasis incidence on students of Cempaka 1 Elementary School Banjarbaru
Penelitian Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang (Epidemiology and Zoonosis Journal) Vol. 4, No. 3, Juni 03 Hal : - 7 Penulis :. Kharis Faridan*. Lenie Marlinae 3. Nelly Al Audhah Korespondensi
Lebih terperinciArtikel Penelitian. Abstrak. Abstract. Rizka Yunidha Anwar 1, Nuzulia Irawati 2, Machdawaty Masri 3
600 Artikel Penelitian Hubungan antara Higiene Perorangan dengan Infeksi Cacing Usus (Soil Transmitted Helminths) pada Siswa SDN 25 dan 28 Kelurahan Purus, Kota Padang, Sumatera Barat Tahun 2013 Rizka
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
GAMBARAN HIGIENE PERORANGAN DAN KEJADIAN KECACINGAN PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR ALKHAIRAAT 01 KOMO LUAR, KECAMATAN WENANG, KOTA MANADO Ardiyanto V. Pua *, Budi T. Ratag *, Ricky C. Sondakh * *Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit infeksi cacing usus terutama yang. umum di seluruh dunia. Mereka ditularkan melalui telur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi cacing usus terutama yang ditularkan melalui tanah atau disebut soil-transmitted helmint infections merupakan salah satu infeksi paling umum di seluruh
Lebih terperinciGambaran Kejadian Kecacingan Dan Higiene Perorangan Pada Anak Jalanan Di Kecamatan Mariso Kota Makassar Tahun 2014
Al-Sihah : Public Health Science Journal 12-18 Gambaran Kejadian Kecacingan Dan Higiene Perorangan Pada Anak Jalanan Di Kecamatan Mariso Kota Makassar Tahun 2014 Azriful 1, Tri Hardiyanti Rahmawan 2 1
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dan beriklim tropis, termasuk Indonesia. Hal ini. iklim, suhu, kelembaban dan hal-hal yang berhubungan langsung
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit parasit baik yang disebabkan oleh cacing, protozoa, maupun serangga parasitik pada manusia banyak terdapat di negara berkembang dan beriklim tropis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Transmitted Helminths. Jenis cacing yang sering ditemukan adalah Ascaris
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh masuknya parasit berupa cacing kedalam tubuh manusia karena menelan telur cacing. Penyakit ini paling umum tersebar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. rawan terserang berbagai penyakit. (Depkes RI, 2007)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak sekolah merupakan aset atau modal utama pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Sekolah selain berfungsi sebagai
Lebih terperinciSUMMARY PERBEDAAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KECACINGAN DI SDN 1 LIBUO DAN SDN 1 MALEO KECAMATAN PAGUAT KABUPATEN POHUWATO
SUMMARY PERBEDAAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KECACINGAN DI SDN 1 LIBUO DAN SDN 1 MALEO KECAMATAN PAGUAT KABUPATEN POHUWATO Zainudin Lakodi NIM 811409110 Program study Kesehatan Masyarakat,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi cacing merupakan permasalahan yang banyak ditemukan di masyarakat namun kurang mendapat perhatian. Di dunia lebih dari 2 milyar orang terinfeksi berbagai jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ascariasis yang disebabkan oleh Ascaris lumbricoides atau cacing gelang merupakan penyakit usus halus yang pada sebagian besar kasus ditandai dengan sedikit gejala
Lebih terperinciLampiran I. Oktaviani Ririn Lamara Jurusan Kesehatan Masyarakat ABSTRAK
Lampiran I HUBUNGAN PERSONAL HIGIENE DENGAN KANDUNGAN TELUR CACING PADA KOTORAN KUKU PEKERJA BIOGAS DI DESA TANJUNG HARAPAN KECEMATAN WONOSARI KABUPATEN BOALEMO TAHUN 2013 Oktaviani Ririn Lamara 811 409
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ditularkan melalui tanah. Penyakit ini dapat menyebabkan penurunan kesehatan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang dan masih menghadapi berbagai masalah kesehatan, salah satu diantaranya adalah penyakit kecacingan yang ditularkan melalui tanah.
Lebih terperinciFREKUENSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI NO. 32 MUARA AIR HAJI KECAMATAN LINGGO SARI BAGANTI PESISIR SELATAN
FREKUENSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI NO. 32 MUARA AIR HAJI KECAMATAN LINGGO SARI BAGANTI PESISIR SELATAN Fitria Nelda Zulita, Gustina Indriati dan Armein Lusi Program Studi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Cirebon, kecacingan, Pulasaren
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA-SISWI SEKOLAH DASAR KELAS VI MENGENAI PENYAKIT KECACINGAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PULASAREN KOTA CIREBON TAHUN 2013 Mentari Inggit Anggraini,
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU ANAK SEKOLAH DASAR NO HATOGUAN TERHADAP INFEKSI CACING PERUT DI KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2005
HUBUNGAN PERILAKU ANAK SEKOLAH DASAR NO.174593 HATOGUAN TERHADAP INFEKSI CACING PERUT DI KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2005 Oleh: Rahmat A. Dachi,S.K.M., M.Kes. PENDAHULUAN Penyakit cacingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan zat gizi yang lebih banyak, sistem imun masih lemah sehingga lebih mudah terkena
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Anak pra sekolah merupakan kelompok yang mempunyai resiko besar terkena gizi kurang. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut tumbuh kembang anak dalam masa yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diarahkan guna tercapainya kesadaran dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk untuk
Lebih terperinciPREVALENSI INFEKSI CACING USUS YANG DITULARKAN MELALUI TANAH PADA SISWA SD GMIM LAHAI ROY MALALAYANG
MKM Vol. 03 No. 02 Desember 2008 PREVALENSI INFEKSI CACING USUS YANG DITULARKAN MELALUI TANAH PADA SISWA SD GMIM LAHAI ROY MALALAYANG Jansen Loudwik Lalandos 1, Dyah Gita Rambu Kareri 2 Abstract: Kualitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia masih banyak penyakit yang merupakan masalah kesehatan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Di Indonesia masih banyak penyakit yang merupakan masalah kesehatan, salah satu diantaranya adalah penyakit infeksikecacingan yang ditularkan melalui tanah(soil transmitted
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kecacingan merupakan penyakit infeksi yang prevalensinya sangat tinggi di Indonesia, terutama cacing usus yang ditularkan melalui tanah atau Soil Transmitted Helminth
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN PERILAKU KEPALA KELUARGA DENGAN SANITASI LINGKUNGAN DI DESA PINTADIA KECAMATAN BOLAANG UKI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Suharto S. Bunsal*, A. J. M. Rattu*, Chreisye K.F.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Sekolah selain
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak sekolah merupakan aset atau modal utama pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Sekolah selain berfungsi sebagai
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO PENYAKIT KECACINGAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELIMBING PADANG TAHUN 2012
FAKTOR RISIKO PENYAKIT KECACINGAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELIMBING PADANG TAHUN 2012 Asep Irfan (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACTS This study aims to determine
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECACINGAN DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA KELAS 4 DAN 5 SD KATOLIK St. THERESIA MALALAYANG KOTA MANADO
HUBUNGAN ANTARA KECACINGAN DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA KELAS 4 DAN 5 SD KATOLIK St. THERESIA MALALAYANG KOTA MANADO RELATIONSHIP WORM INFECTION WITH NUTRITIONAL STATUS IN GRADE 4 AND 5 ELEMENTARY SCHOOLS
Lebih terperinciHELMINTH INFECTION OF CHILDREN IN NGEMPLAK SENENG VILLAGE, KLATEN. Fitri Nadifah, Desto Arisandi, Nurlaili Farida Muhajir
HELMINTH INFECTION OF CHILDREN IN NGEMPLAK SENENG VILLAGE, KLATEN Fitri Nadifah, Desto Arisandi, Nurlaili Farida Muhajir 1 Program Studi D3 Analis Kesehatan STIKES Guna Bangsa Yogyakarta Jl.Ringroad Utara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kecacingan merupakan salah satu diantara banyak penyakit yang menjadi masalah masyarakat di Indonesia. Cacingan ini dapat mengakibatkan menurunnya kondisi,
Lebih terperinciJURNAL MEDIA MEDIKA MUDA
PREVALENSI INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTH PADA MURID MADRASAH IBTIDAIYAH ISLAMIYAH DI DESA SIMBANG WETAN KECAMATAN BUARAN KOTA PEKALONGAN JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Diajukan sebagai syarat kelulusan program
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH FAKTOR KEBIASAAN PADA SISWA SD TERHADAP PREVALENSI ASCARIASIS DI DESA CANGKUANG WETAN KABUPATEN BANDUNG
ABSTRAK PENGARUH FAKTOR KEBIASAAN PADA SISWA SD TERHADAP PREVALENSI ASCARIASIS DI DESA CANGKUANG WETAN KABUPATEN BANDUNG Octaviany P. Harjo, 2008. Pembimbing I: Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc. Pembimbing
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, dan Soil Transmitted Helminths. ABSTRACT
Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 2, No. 2, Ed. September 2014, Hal. 77-137 HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN DENGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS () PADA MURID KELAS 1, 2 DAN 3 SDN PERTIWI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penyebarannya melalui media tanah masih menjadi masalah di dalam dunia kesehatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Soil Transmitted Helminth (STH) atau penyakit kecacingan yang penyebarannya melalui media tanah masih menjadi masalah di dalam dunia kesehatan masyarakat khususnya
Lebih terperinciKata Kunci: kebersihan kuku, kebiasaan mencuci tangan tangan, kontaminasi telur cacing pada kuku siswa
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat Vol.1 No.2 Edisi November ISSN 2580-0590 ANALISIS HYGIENE PERORANGAN TERHADAP KONTAMINASI TELUR CACING PADA KUKU SISWA SEKOLAH DASAR DI WILAYAH PUSKESMAS TAHTUL YAMAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tropis dan subtropis. Berdasarkan data dari World Health Organization
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecacingan merupakan masalah kesehatan yang tersebar luas didaerah tropis dan subtropis. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 lebih dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Mewujudkan misi Indonesia sehat 2010 maka ditetapkan empat misi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mewujudkan misi Indonesia sehat 2010 maka ditetapkan empat misi pembangunan kesehatan, yaitu memelihara kesehatan yang bermutu (promotif), menjaga kesehatan (preventif),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. infeksi parasit usus merupakan salah satu masalah. kesehatan masyarakat yang diperhatikan dunia global,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang infeksi parasit usus merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang diperhatikan dunia global, khususnya di negara-negara berkembang pada daerah tropis dan
Lebih terperinciKata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR MINAHASA Trifena Manaroinsong*, Woodford B. S Joseph*,Dina V Rombot** *Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciBEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI CACING ASKARIASIS LUMBRICOIDES PADA MURID SDN 201/IV DI KELURAHAN SIMPANG IV SIPIN KOTA JAMBI
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI CACING ASKARIASIS LUMBRICOIDES PADA MURID SDN 201/IV DI KELURAHAN SIMPANG IV SIPIN KOTA JAMBI TAHUN 2011 Skripsi Diajukan ke Program studi Ilmu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat sehingga perlu dipersiapkan kualitasnya dengan baik. Gizi dibutuhkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak Sekolah Dasar merupakan sasaran strategis dalam perbaikan gizi masyarakat sehingga perlu dipersiapkan kualitasnya dengan baik. Gizi dibutuhkan anak sekolah untuk
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO Renaldi S. Sondakh*, Sulaemana Engkeng*, Christian R. Tilaar*
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA FAKTOR SOSIODEMOGRAFI DENGAN INFEKSI CACING USUS DI SD NEGERI 58 MANADO Chintya Derek*, Angela Kalesaran*, Grace Kandou*
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR SOSIODEMOGRAFI DENGAN INFEKSI CACING USUS DI SD NEGERI 58 MANADO Chintya Derek*, Angela Kalesaran*, Grace Kandou* *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kecacingan adalah masalah kesehatan yang masih banyak ditemukan. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), lebih dari 1,5
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecacingan adalah masalah kesehatan yang masih banyak ditemukan. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), lebih dari 1,5 miliar orang atau 24% dari populasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kejadian kecacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kejadian kecacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Lebih dari satu miliar orang terinfeksi oleh Soil Transmitted Helminth (STH) (Freeman et al, 2015).
Lebih terperinciPemeriksaan Kualitatif Infestasi Soil Transmitted Helminthes pada Anak SD di Daerah Pesisir Sungai Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, Riau
Pemeriksaan Kualitatif Infestasi Soil Transmitted Helminthes pada Anak SD di Daerah Pesisir Sungai Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, Riau Lilly Haslinda, Esy Maryanti, Suri Dwi Lesmana, Mislindawati Abstrak
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecacingan merupakan penyakit infeksi disebabkan oleh parasit cacing yang dapat membahayakan kesehatan. Penyakit kecacingan yang sering menginfeksi dan memiliki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tanah untuk proses pematangan sehingga terjadi perubahan dari bentuk non-infektif
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Soil Transmitted Helminths (STH) adalah cacing golongan nematoda usus yang penularannya melalui tanah. Dalam siklus hidupnya, cacing ini membutuhkan tanah untuk proses
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD JURNAL PENELITIAN Oleh : 1. Anik Enikmawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep 2. Fatihah Hidayatul Aslamah, Amd.Kep SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi cacing usus masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara sedang berkembang termasuk Indonesia. Hal ini dapat dimengerti mengingat bahwa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menentukan kualitas sumber daya manusia adalah asupan nutrisi pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak adalah masa depan bangsa dan untuk menjadi bangsa yang besar diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu faktor penting yang menentukan kualitas
Lebih terperinciKey words: Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, nails hygiene
ARTIKEL PENELITIAN HIGIENITAS KUKU TANGAN DAN INFESTASI Ascaris lumbricoides DAN Trichuris tichiura PADA MURID SD NEGERI 4 MERANTI ANDAK KECAMATAN RUMBAI PESISIR PEKANBARU Deliyus Irman 1, Suri Dwi Lesmana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kebijakan pembangunan kesehatan telah ditetapkan beberapa program dan salah satu program yang mendukung bidang kesehatan ialah program upaya kesehatan masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (cacing) ke dalam tubuh manusia. Salah satu penyakit kecacingan yang paling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara berkembang, Indonesia masih menghadapi masalah tingginya prevalensi penyakit infeksi, terutama yang berkaitan dengan kondisi sanitasi lingkungan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Helminthes (STH) merupakan masalah kesehatan di dunia. Menurut World Health
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Infeksi kecacingan yang ditularkan melalui tanah atau Soil- Transmitted Helminthes (STH) merupakan masalah kesehatan di dunia. Menurut World Health Oganization
Lebih terperinciFaktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014 (Factors Related to Hygiene of Scabies Patients in Panti Primary Health Care 2014) Ika Sriwinarti, Wiwien Sugih
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI SAPA KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE
Lebih terperinciPERILAKU MENCUCI TANGAN DAN KEJADIAN KECACINGAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN
PERILAKU MENCUCI TANGAN DAN KEJADIAN KECACINGAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN Siti Muthoharoh 1, Djauhar Ismail 2, Muhammad Hakimi 3 1, STIkes Muhammadiyah Gombong 2,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. nematoda yang hidup di usus dan ditularkan melalui tanah. Spesies cacing
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Soil Transmitted Helminths (STH) merupakan cacing kelas nematoda yang hidup di usus dan ditularkan melalui tanah. Spesies cacing yang termasuk STH antara lain cacing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Askariasis merupakan salah satu infeksi cacing yang paling sering ditemukan di dunia. Diperkirakan bahwa lebih dari 600.000.000 kasus di dunia terinfeksi askariasis.
Lebih terperinci: KANAGAVALLI VIJAYAKUMAR
HUBUNGAN DIARE DENGAN PENCEMARAN AIR BERSIH OLEH PARASIT DAN TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN AIR BERSIH OLEH PENDUDUK DI KAMPUNG SUSUK, KECAMATAN MEDAN SELAYANG Oleh : KANAGAVALLI VIJAYAKUMAR 100100403
Lebih terperinciShinta Shabrina; Dewi Mayangsari; Dyah Ayu Wulandari. Prodi DIV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada Semarang
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN INFEKSI CACING OXYURIS VERMICULARIS PADA SISWA KELAS 1 SDN KEMIJEN 02 KELURAHAN KEMIJEN KECAMATAN SEMARANG TIMUR KOTA SEMARANG Shinta Shabrina; Dewi Mayangsari;
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di negara tropis yang sedang berkembang seperti Indonesia, masih banyak penyakit yang masih menjadi permasalahan di dunia kesehatan, salah satunya adalah infeksi
Lebih terperinciABSTRAK. Infeksi kecacingan yang disebabkan oleh Soil Transmitted Helminths (STH)
v ABSTRAK HUBUNGAN PERILAKU HIGIENITAS DIRI DAN SANITASI SEKOLAH DENGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA SISWA KELAS III-VI SEKOLAH DASAR NEGERI NO. 5 DELOD PEKEN TABANAN TAHUN 2014 Infeksi kecacingan
Lebih terperinciHUBUNGAN HIGIENITAS PERSONAL SISWA DENGAN KEJADIAN KECACINGAN NEMATODE USUS
HUBUNGAN HIGIENITAS PERSONAL SISWA DENGAN KEJADIAN KECACINGAN NEMATODE USUS Diah Lestari Poltekkes Kemenkes Jakarta III Email : diahtari1411@gmail.com ABSTRACT Intestinal worm infection by nematode worms
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. satu kejadian yang masih marak terjadi hingga saat ini adalah penyakit kecacingan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia yang berada di daerah khatulistiwa membuat negara Indonesia memiliki iklim tropis yang sangat mendukung terjadinya masalah infeksi. Salah satu kejadian yang
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STATUS HIGIENE INDIVIDU DENGAN ANGKA KEJADIAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS DI SDN 03 PRINGAPUS, KABUPATEN SEMARANG, JAWA TENGAH
HUBUNGAN ANTARA STATUS HIGIENE INDIVIDU DENGAN ANGKA KEJADIAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS DI SDN 03 PRINGAPUS, KABUPATEN SEMARANG, JAWA TENGAH ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi tugas
Lebih terperinciABSTRAK. Antonius Wibowo, Pembimbing I : Meilinah Hidayat, dr., M.Kes Pembimbing II : Budi Widyarto Lana, dr
ABSTRAK HUBUNGAN PERILAKU SISWA KELAS III DAN IV DENGAN HASIL PEMERIKSAAN FESES DAN KEADAAN TANAH TERHADAP INFEKSI SOIL TRANSMITED HELMINTHS DI SDN BUDI MULYA 3 CIPAGERAN-CIMAHI Antonius Wibowo, 2007.
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAHUNA TIMUR KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Meityn D. Kasaluhe*, Ricky C. Sondakh*, Nancy S.H. Malonda** *Fakultas
Lebih terperinciHubungan Infeksis Askariasis dengan Status Sosial Ekonomi pada Murid Sekolah Dasar Negeri 29 Purus
158 Artikel Penelitian Hubungan Infeksis Askariasis dengan Status Sosial Ekonomi pada Murid Sekolah Dasar Negeri 29 Purus Rohani 1, Adrial 2, Rima Semiarti 3 ABSTRAK Infeksi cacingan khususnya Askariasis
Lebih terperinciTHE ASSOCIATION OF HYGIENE AND SANITATION TOWARDS THE SUCCESSFUL THERAPY OF ASCARIASIS USING BETEL NUT (Areca catechu L) EXTRACT TABLET
THE ASSOCIATION OF HYGIENE AND SANITATION TOWARDS THE SUCCESSFUL THERAPY OF ASCARIASIS USING BETEL NUT (Areca catechu L) EXTRACT TABLET Dwita Aryadina R*, Wiwien S. Utami*, Wilis N*., Nuri**, Yudi Wicaksono**
Lebih terperinciTHE ASSOCIATION OF HYGIENE AND SANITATION TOWARDS THE SUCCESSFUL THERAPY OF ASCARIASIS USING BETEL NUT (Areca catechu L) EXTRACT TABLET
THE ASSOCIATION OF HYGIENE AND SANITATION TOWARDS THE SUCCESSFUL THERAPY OF ASCARIASIS USING BETEL NUT (Areca catechu L) EXTRACT TABLET Dwita Aryadina R*, Wiwien S. Utami*, Wilis N*., Nuri**, Yudi Wicaksono**
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI 126 MANADO Gerry N. Assa*, Franckie. R.R Maramis*, Ardiansa. A.T. Tucunan* *Fakultas
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA HIGIENE DENGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS
i HUBUNGAN ANTARA HIGIENE DENGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA SISWA-SISWI SD NEGERI NO. 101837 SUKA MAKMUR, KECAMATAN SIBOLANGIT, KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2011 Oleh: MUHAMMAD DAIM BIN DAUD
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU DENGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA ANAK SEKOLAH DASAR MI ASAS ISLAM KALIBENING, SALATIGA
HUBUNGAN PERILAKU DENGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA ANAK SEKOLAH DASAR MI ASAS ISLAM KALIBENING, SALATIGA 112 Liena Sofiana Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU DAN HIGIENE SISWA SD NEGERI DENGAN INFEKSI KECACINGAN DI DESA JUMA TEGUH KECAMATAN SIEMPAT NEMPU KABUPATEN DAIRI TAHUN 2008
HUBUNGAN PERILAKU DAN HIGIENE SISWA SD NEGERI 030375 DENGAN INFEKSI KECACINGAN DI DESA JUMA TEGUH KECAMATAN SIEMPAT NEMPU KABUPATEN DAIRI TAHUN 2008 SKRIPSI Oleh : ANITA H. TUMANGGOR NIM : 051000539 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Infeksi cacing usus yang ditularkan melalui tanah (soil transmitted helmithiasis) disebut juga penyakit infeksi kecacingan STH, masih merupakan problema kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lumbricoides dengan prevalensi yang masih tinggi di dunia, dengan rata-rata kejadian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Askariasis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides dengan prevalensi yang masih tinggi di dunia, dengan rata-rata kejadian 73%
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2015 Klemens Waromi 1), Rahayu H. Akili 1), Paul A.T.
Lebih terperinciPREVALENSI NEMATODA USUS GOLONGAN SOIL TRANSMITTED HELMINTHES (STH) PADA PETERNAK DI LINGKUNGAN GATEP KELURAHAN AMPENAN SELATAN
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah45 PREVALENSI NEMATODA USUS GOLONGAN SOIL TRANSMITTED HELMINTHES (STH) PADA PETERNAK DI LINGKUNGAN GATEP KELURAHAN AMPENAN SELATAN Oleh : Ersandhi Resnhaleksmana Dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Infeksi cacing merupakan salah satu penyakit yang paling umum tersebar dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi cacing merupakan salah satu penyakit yang paling umum tersebar dan menjangkiti banyak manusia di seluruh dunia. Sampai saat ini penyakit kecacingan masih tetap
Lebih terperinciFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015
HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN RUMAH DAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN KECACINGAN PADA SISWA SDN 101200 DESA PERKEBUNAN HAPESONG DAN SDN 101300 DESA NAPA KECAMATAN BATANG TORU KABUPATEN TAPANULI SELATAN
Lebih terperinciKata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOULUAAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Frisca Kalangie* Dina V. Rombot**, Paul A. T. Kawatu* * Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciGAMBARAN KEJADIAN KECACINGAN PADA MURID SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN TANJUNG JOHOR KECAMATAN
GAMBARAN KEJADIAN KECACINGAN PADA MURID SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN TANJUNG JOHOR KECAMATAN THE DESCRIPTION OF THE GENESIS WORMS ON PUPILS IN PRIMARY SCHOOL PUPILS IN THE VILLAGE OF TANJUNG PELAYANGAN SUB-DISTRICT
Lebih terperinciKebijakan Penanggulangan Kecacingan Terintegrasi di 100 Kabupaten Stunting
Kebijakan Penanggulangan Kecacingan Terintegrasi di 100 Kabupaten Stunting drg. R. Vensya Sitohang, M.Epid Direktur P2PTVZ, Ditjen P2P, Kemenkes SITUASI CACINGAN Lebih dari 1.5 milyar orang atau 24% penduduk
Lebih terperinciPENGARUH PERSONAL HIGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN TERHADAP INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN GIANYAR
PENGARUH PERSONAL HIGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN TERHADAP INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN GIANYAR I Made Subrata, Ni Made Nuryanti* Program Studi Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciJurnal Riset Kesehatan. HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DENGAN KEJADIAN INFEKSI Soil Transmitted Helminths PADA PEMULUNG DI TPS JATIBARANG
Jurnal Riset Kesehatan, 6 (1), 2017, 40-44 Jurnal Riset Kesehatan http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jrk HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DENGAN KEJADIAN INFEKSI Soil Transmitted Helminths PADA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang kurang bersih. Infeksi yang sering berkaitan dengan lingkungan yang kurang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor meningkatnya kejadian infeksi adalah kebiasaan hidup yang kurang bersih. Infeksi yang sering berkaitan dengan lingkungan yang kurang higinis adalah
Lebih terperinciHUBUNGAN INFEKSI CACING DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA SD INPRES NDONA 4 KECAMATAN NDONA KOTA ENDE ABSTRAK
HUBUNGAN INFEKSI CACING DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA SD INPRES NDONA 4 KECAMATAN NDONA KOTA ENDE 1 Zuhaifah Inayah M.S, 2 Dwita Anastasia Deo, 3 Ika Febianti Buntoro 1 Fakultas Kedokteran Universitas Nusa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) merupakan infeksi cacing yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) merupakan infeksi cacing yang bersifat kronis yang ditularkan melalui tanah dan menyerang sekitar 2 milyar penduduk di dunia
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD
HUBUNGAN ANTARA STATUS TEMPAT TINGGAL DAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK (BREEDING PLACE) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Gisella M. W. Weey*,
Lebih terperinciABSTRAK. Desy Apriani Sari, Pembimbing: drg. Donny P. SKM
ABSTRAK Pengetahuan Dan Perilaku Masyarakat Terhadap Penyakit Cacingan Pada Anak Kelas 3 SDN Cibogo Kecamatan Sarijadi Dan Hubungannya Dengan Kadar Hemoglobin (Hb) Desy Apriani Sari, 2006. Pembimbing:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. suatu keadaan yang sehat telah diatur dalam undang-undang pokok kesehatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang, agar dapat mewujudkan derajad kesehatan yang optimal.
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN
1 HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN 2011. Oleh: IZZATI AFIFAH AZMI 080100307 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (neglected diseases). Cacing yang tergolong jenis STH adalah Ascaris
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) adalah infeksi cacing usus yang penularannya membutuhkan perantara tanah. Infeksi STH masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia,
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh. Yoga Wicaksana NIM
FAKTOR-FAKTOR RISIKO TERJADINYA INFEKSI KECACINGAN (ASCARIS LUMBRICOIDES DAN TRICHURIS TRICHIURA) PADA MURID SDN III SEPUTIH KECAMATAN MAYANG KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh Yoga Wicaksana NIM 032010101062
Lebih terperinciHubungan Personal Higiene dengan Kejadian Skabies pada Santri Pondok Pesantren Al Falah Putera Kecamatan Liang Anggang Tahun 2016
Hubungan Personal Higiene dengan Kejadian Skabies pada Santri Pondok Pesantren Al Falah Putera Kecamatan Liang Anggang Tahun 2016 The Relation of Personal Hygiene with The Incidence of Scabies at Al Falah
Lebih terperinciPengaruh Promosi Kesehatan Terhadap Pengetahuan Siswa Kelas 4, 5 dan 6 dalam Upaya Pencegahan Kecacingan di SDN 2 Keteguhan Teluk Betung Barat
[ARTIKEL PENELITIAN] Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap Pengetahuan Siswa Kelas 4, 5 dan 6 dalam Upaya Pencegahan Kecacingan di SDN 2 Niluh Ita Pasyanti 1), Fitria Saftarina 2), Evi Kurniawaty 2) 1) MahasiswaFakultasKedokteran,
Lebih terperinciProgram Studi Analis Farmasi dan Makanan Universitas Abdurrab 2-4. Akademi Analis Kesehatan Yayasan Fajar 1)
Faktor-Faktor ng Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Soil Transmitted Helminths Pada Anak Usia 1 5 Tahun Di Rw 07 Geringging Kecamatan Rumbai Pesisir Sri Kartini 1, Ilham Kurniati 2, Nandriya Safarin
Lebih terperinciPada siklus tidak langsung larva rabditiform di tanah berubah menjadi cacing jantan dan
sehingga parasit tertelan, kemudian sampai di usus halus bagian atas dan menjadi dewasa. Cacing betina yang dapat bertelur kira-kira 28 hari sesudah infeksi. 2. Siklus Tidak Langsung Pada siklus tidak
Lebih terperinci* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR INPRES SINUIAN KECAMATAN REMBOKEN Adistya Amanda Palohon*, Ardiansa A. T. Tucunan*, Rahayu Akili*
Lebih terperinci