Mengelola Zakat secara Tepat Hasil Wawancara Faisol Riza ( dengan DR.H.Fuad Thohari,M.A.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Mengelola Zakat secara Tepat Hasil Wawancara Faisol Riza (www.perspektifbaru.com) dengan DR.H.Fuad Thohari,M.A."

Transkripsi

1 Mengelola Zakat secara Tepat Hasil Wawancara Faisol Riza ( dengan DR.H.Fuad Thohari,M.A. Beberapa waktu yang lalu masyarakat berebut mendapatkan pembagian zakat di kota Pasuruan, Jawa Timur sehingga sampai lebih dari 20 orang meninggal dunia. Ini sesuatu yang ironis kalau kita kembali mengingat bahwa zakat adalah sesuatu yang wajib ditunaikan oleh umat Islam terutama pada saat Ramadhan menjelang hari raya Idul Fitri. Di lain pihak, kita juga mendapatkan gambaran tentang potret kemiskinan yang luas. Sesuatu yang baik ternyata tidak berujung pada yang baik pula. Sesuatu yang wajib ternyata bisa mengakibatkan jatuh korban. Tamu kita kali ini adalah Fuad Thohari, Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Jakarta dan Pengurus Dewan Pertimbangan Rahmat Semesta Center di Ciputat, Banten. Fuad Thohari mengatakan guna memaksimalkan penerimaan dan penyaluran zakat secara tepat, pemerintah harus memberdayakan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) seperti memberikan dana khusus yang cukup agar bisa melakukan sosialisasi dan merangkul badan-badan zakat yang lain. Di Indonesia saat ini memang sudah sangat banyak badan zakat sehingga tugas Baznas adalah mengkoordinasikan sekian banyak lembaga zakat ini menjadi satu misi, satu visi. Kemudian setelah zakat terkumpul menjadi satu bisa didistribusikan dengan adil, tidak tumpang tindih, tidak ada yang menerima dua kali. Berikut wawancara Faisol Riza dengan Fuad Thohari. Apakah zakat memang harus dibagikan langsung kepada para penerimanya seperti kasus di Pasuran, Jawa Timur? Yang pertama dengan adanya kasus Pasuruan, Jawa Timur, saya ingin mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya terutama kepada keluarga syuhada. Kita sebut syuhada karena memang orang yang meninggal dalam rangka memenuhi kebutuhan pokoknya termasuk mati syahid (meninggal di jalan Allah Red). Kedua, saya berdoa semoga Syaikhon dan keluarga diberikan ketabahan, kekuatan lahir dan batin. Paling tidak, Syaikhon sudah menunjukkan itikad baiknya untuk mempelopori gerakan zakat dimana banyak orang kaya masih enggan melakukannya. Persoalan di sana ada korban, menjadi persoalan lain, seperti bisa saja akibat keteledoran atau karena kurangnya koordinasi. Tapi sebetulnya kita tetap berharap semakin banyak orang-orang yang mempunyai jiwa berkorban mau infak, sedekah, atau zakat seperti Syaikhon. Indonesia membutuhkan tidak saja satu atau dua Syaikhon tapi ratusan bahkan ribuan Syaikhon. Jadi semestinya tidak dipersalahkan begitu saja tapi dilihat persis peristiwanya seperti apa? 1 / 7

2 Ya, sebab saya melihat banyak orang yang kemudian memvonis Syaikhon dalam posisi yang semuanya serba keliru. Padahal kita harus bisa mendudukkan persoalan secara proporsional, termasuk itikad dan niat baik Syaikhon yang patut dihargai. Pertama, keteledoran karena tidak ada koordinasi dengan pemerintah dan aparat keamanan menjadi catatan tersendiri. Kedua, fakta akan banyaknya warga muslim yang berbondong-bondong ke Syaikhon untuk mendapatkan hak zakat makin membuktikan bahwa jumlah rakyat miskin di Indonesia tidak sedikit. Kalau pemerintah mengasumsikan rakyat miskin di Indonesia ada sekitar 15-17%, saya kira perlu dicek lagi kenyataannya di lapangan. Saya yakin lebih dari jumlah itu. Ketiga, mengapa Syaikhon mengeluarkan zakat secara langsung tidak melalui amil (pengelola zakat), baik yang dibentuk lembaga swasta maupun lembaga yang dipilih pemerintah, saya kira kita juga harus memahami dan ini menjadi kritik bersama bahwa Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) maupun Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) saat ini belum populer di rakyat Indonesia termasuk di warga muslim yang kaya. Selain itu mungkin juga karena mereka masih ragu apakah harta yang disalurkan lewat Baznas dan Laznas betul-betul sampai kepada penerima zakat (muzakki). Keempat, saya juga memberi catatan terhadap banyak orang yang kemudian menuduh Syaikhon orang yang ingin pamer, dan segala macamnya. Katanya, Syaikhon semestinya menerapkan dalil bahwa kalau tangan kanan memberi maka tangan kiri tidak tahu. Menurut saya, ini keliru besar karena dalam konteks zakat tangan kanan memberi, tangan kiri tidak tahu tidak berlaku. Jadi zakat itu memang harus pakai siar agar orang lain melihat dan mengetahuinya. Ini manfaatnya juga untuk menjaga si pemberi zakat. Orang-orang miskin dan nestapa secara ekonomi tidak lagi mengusik, mencuri, apalagi merampok orang kaya yang telah mengeluarkan zakat. Jadi pada dasarnya zakat semestinya tidak masalah bila diberikan secara langsung maupun lewat lembaga dan sebenarnya sama saja? Kalau kita merujuk kepada hukum fiqih, yang penting adalah bagi seseorang untuk melakukan zakat, apakah melalui amil atau tidak, maka itu sudah sah. Hanya saja memang yang afdol ketika di negara itu sudah dibentuk badan amil zakat baik di tingkat nasional maupun daerah. Dan untuk menjamin penyalurannya bisa merata, maka sebaiknya zakat diserahkan kepada Baznas asal bisa bertindak amanah, transparan dan bisa mengalokasikan, mendistribusikan zakat secara merata kepada yang berhak. Mengapa ada gejala korupsi juga di badan amil zakat? Di undang-undang (UU) zakat justru ada satu pasal yang menurut kita perlu diberikan catatan, yaitu bagi amil yang tidak amanah bahasanya mungkin korupsi dikenakan sanksi kurungan selama tiga bulan atau denda Rp 30 juta. Nah, mengapa hal tersebut mesti masuk di dalam pasal kalau berangkatnya tidak dari kecurigaan. Memang tidak mayoritas tapi ada sebagian amil yang mungkin tidak bisa berlaku amanah, tidak bisa bertindak jujur. Jadi yang afdol adalah ketika negara sudah mempunyai badan zakat dan kita yakin dengan badan zakat itu serta harta zakat bisa disalurkan kepada yang berhak secara merata, saya kira zakat sebaiknya diserahkan kepada Baznas. Ada satu hal lagi mengenai masih banyak orang yang tidak mau menyerahkan zakatnya kepada amil karena dia berpikiran bahwa sebagai orang kaya mempunyai kewajiban kepada 2 / 7

3 rakyat miskin yang paling dekat dengan rumahnya. Di situlah berlaku hak tetangga. Jadi kalau dia kaya dan harus mengeluarkan zakat atau sebagai muzakki kemudian di sebelah kiri-kanan rumahnya ada orang miskin, maka mereka yang paling berhak untuk diberikan zakat. Jadi jangan kemudian dituduh, wah ini pamer kekayaan atau dia ingin melihat beberapa orang yang nista kemudian menunduk meminta seperti mengemis, bukan itu. Ketika seorang membagi zakat maka niatnya juga sekaligus silaturahmi agar orang tahu. Kalau kita melihat korban yang terjadi di Pasuruan kemarin kebanyakan ibu-ibu tua, sehingga anak dan cucu mereka menjadi yatim piatu. Siapa sebenarnya yang berhak menerima zakat? Saya kira kalau kita kembalikan pada Al-Quran dalam surat At-Taubah ayat 60, Allah sudah memberikan ketentuannya. Ada delapan kelompok yang berhak mendapatkan zakat, mulai dari fuqoro (orang fakir), masakin (orang miskin), amil (pengelola zakat), muallaf (orang yang baru masuk Islam), orang-orang yang perlu biaya untuk memerdekakan budak, orang yang punya utang dalam artian berutang untuk memenuhi kebutuhan primernya, kemudian fisabilillah yaitu orang-orang yang berjihad di jalan Allah yang menegakkan dan memperjuangkan agama Allah. Mungkin dalam konteks Indonesia peperangan itu sudah tidak ada dan kemudian maknanya diperluas sehingga fisabilillah bisa untuk memberikan beasiswa bagi para pelajar dan mahasiswa, untuk mendirikan rumah sakit, membangun masjid, merenovasi jalan, dan sebagainya. Yang terakhir adalah ibnu sabil, orang-orang yang kehabisan bekal ketika musafir untuk tujuan yang dibenarkan agama. Kriteria orang miskin yang dibuat oleh pemerintah sering dikritik karena terlalu sederhana. Misalnya, kalau dinaikkan sedikit saja batas garis miskin dari pendapatan rata-rata itu maka makin besar jumlah penduduk miskin. Apakah bagi orang Islam ada kategori khusus untuk penduduk miskin? Islam sudah membuat definisi siapa itu fakir, dan seperti apa miskin itu. Misalnya fakir, kalau kita hidup di Jakarta dimana untuk kebutuhan pokok minimal sehari semalam adalah Rp , maka disebut fakir kalau penghasilan bekerja sehari di bawah separuh dari kebutuhan minimal. Jadi taruhlah itu hanya Rp atau Sementara miskin adalah seseorang yang sudah bekerja hanya saja penghasilannya tidak memenuhi batas minimal atau standar minimal kebutuhan pokok sehari semalam. Taruhlah kebutuhan dia untuk sehari semalam Rp , sedangkan penghasilannya hanya Rp atau Nah, kalau kita sehari semalam bekerja mendapatkan penghasil Rp maka itu sudah dianggap kaya. Jadi kita wajib zakat dan wajib dihitung kekayaan kita. Yang sering kita abaikan adalah lembaga zakat tidak memberi kategori yang jelas sehingga orang yang kira-kira mempunyai kewajiban membayar zakat masih merasa kurang. Jadi mereka tidak berpikir bahwa semestinya mereka sudah mengeluarkan zakat. Sedangkan orang pertama yang seharusnya diberi zakat lebih sedikit. Siapa yang semestinya mendapatkan zakat paling awal? Tadi ada delapan kelompok. Yang harus kita lakukan pertama kali adalah survey apakah di kampung kita ada orang fakir. Kalau tidak ada pindah kelompok orang miskin. Kalau tidak ada 3 / 7

4 juga karena tinggal di komplek yang elit dan kaya secara ekonomi, tapi tiba-tiba kita menemukan ada orang yang tinggal di rumah yang terlihat bagus, mobilnya mewah tapi ternyata memiliki banyak utang di bank maka ini termasuk kelompok masakin. Walaupun dia datang minta zakat dengan naik mobil, dia tetap berhak untuk mendapatkan zakat. Jadi yang harus didahulukan adalah orang yang ada di sekitar kita? Orang pertama yang harus menerima zakat adalah orang yang tinggal di dekat rumah kita, dindingnya menempel dengan rumah kita. Jadi kewajiban ada skala prioritas. Yang namanya tetangga itu punya hak, ada tetangga yang mempunyai tiga hak, dua hak, ada juga yang hanya satu hak. Ketika seseorang yang tembok rumahnya menempel dengan rumah kita, orang muslim dan ada hubungan famili atau kerabat dekat maka mempunyai tiga hak, yaitu, hak sebagai sesama muslim, hak sebagai kerabat atau famili, dan hak sebagai tetangga. Yang dekat dengan rumah kita tapi tidak ada hubungan famili maka memiliki dua, yaitu hak sebagai sesama muslim dan hak sebagai tetangga saja. Nah jika orang yang temboknya menempel dengan rumah kita adalah orang nasrani atau orang yahudi maka hanya mempunyai satu hak, yaitu hak sebagai tetangga. Jadi kita tidak boleh mentang-mentang kaya maka membuat rumah tingkat seratus berbentuk keliling huruf U sehingga tetangga tidak mendapatkan sinar matahari. Ini termasuk menzolimi tetangga walaupun agamanya berbeda dengan kita. Jadi harus dilihat yang paling dekat dengan kita diprioritaskan untuk mendapatkan zakat dari kita. Karena itu salah satu kelemahan zakat ketika diserahkan kepada Baznas adalah dia tinggal di Sulawesi tapi zakatnya disalurkan ke Jakarta. Semestinya Baznas mempunyai data muzakki yang tinggal di Sulawesi. Dalam hal ini ada juga yang mengambil zakat tidak mau mencantumkan namanya, hanya menyebut hamba Allah. Padahal yang baik demi akuntabilitas dan tertib administrasi supaya bisa dicek kebenarannya, seharusnya orang yang menerima zakat menyebutkan nama dan alamat lengkap agar nanti pihak amil mengetahui bahwa dia tinggal di Sulawesi. Jadi yang diprioritaskan adalah rakyat miskin yang paling dekat dengan si pemberi zakat. Jadi jangan sampai yang memberikan zakat adalah orang Jakarta dan di sekitar Jakarta masih banyak yang miskin, tapi harta zakat disalurkan ke Papua. Dia tidak bisa memenuhi hak tetangga, berarti dia menzolimi kewajiban tetangganya yang mempunyai hak mendapatkan zakat dari dia. Apa komentar Anda tentang Baznas, kemudian juga tentang badan-badan lainnya yang sudah tumbuh di beberapa tempat yang khusus mengurusi zakat? Baznas dibentuk oleh negara. Sayangnya, anggaran yang diberikan untuk operasional Baznas sangat kurang. Idealnya diberi anggaran sebesar Rp 100 sampai 200 miliar karena kalau zakat harta seluruh orang kaya di Indonesia diterima Baznas maka jumlah angkanya tidak sedikit, bisa mencapai Rp 12 sampai 40 triliun. Baznas merupakan regulator, kolektor, distributor dan termasuk harus membuat laporan yang transparan dan akuntanbel. Dengan negara mengeluarkan Rp 200 miliar kemudian Baznas mendapatkan Rp 20 triliun, saya kira dana operasional tersebut tidak terlalu mahal. Nah ini yang belum dilakukan pemerintah akibatnya Baznas justru repot menghidupi dirinya sendiri, mengiklankan ke sana kemari sehingga dananya banyak habis untuk kegiatan itu. Jadi saya kira pemerintah perlu memikirkan dana khusus untuk Baznas sehingga Baznas bisa melakukan sosialisasi, kampanye kemudian 4 / 7

5 merangkul badan-badan zakat yang lain. Di Indonesia saat ini sangat banyak badan zakat, seperti Nahdlatul Ulama (NU) memiliki lembaga zakat, Muhamadiyah dan organsasi masyarakat (Ormas) lainnya juga punya lembaga zakat. Nah, tugas Baznas adalah mengkoordinasikan sekian banyak lembaga zakat ini menjadi satu misi, satu visi. Kemudian setelah harta zakat muzakki terkumpul menjadi satu bisa didiskusikan dengan adil, tidak tumpang tindih, tidak ada yang menerima dua kali. Ini agak melenceng, kalau negara mengurusi zakat sama halnya negara mengurusi pajak. Lalu, apa perbedaan pajak dengan zakat apalagi kalau zakat itu juga untuk kepentingan publik seperti membuat rumah sakit dan bea siswa? Pertama, kalau kita kembali ke sejarah Islam, yang namanya pajak itu sebenarnya tidak dikenal. Zizah (pajak) itu tidak dikenal untuk orang Islam. Namun kita hidup di sebuah negara yang konstitusinya tidak menggunakan konstitusi Islam, maka kewajiban kepada negara disebut pajak dan kewajiban kita sebagai seorang muslim yang taat disebut zakat. Hanya saja kita melihat itikad baik pemerintah, orang-orang yang sudah jelas zakat kepada badan zakat yang dibentuk pemerintah, pajaknya bisa dikurangi. Tapi perlu diingat bahwa distribusi zakat dan pajak itu berbeda. Kelompok-kelompok yang berhak menerima pajak dan kelompok-kelompok yang berhak menerima zakat ini sudah diatur, sehingga tidak bisa harta dari zakat diberikan kepada orang kafir. Sedangkan pajak bisa untuk apa saja seperti untuk pembangunan fisik, mental spritual, semuanya bisa masuk. Jadi memang ada pos-pos pajak yang tidak bisa masuk ke pos-pos zakat, ada pos-pos zakat tidak bisa masuk ke pos-pos pajak. Di negara seperti Indonesia kekhawatiran uang diselewengkan sangat besar terutama di birokrasi. Jadi wajar kalau orang khawatir dan curiga sehingga tidak mau menyalurkan zakat ke Baznas, sekalipun badan itu atas nama negara atau agama. Orang khawatir uangnya diselewengkan. Apakah ada satu jalan keluar dari kekhawatiran tersebut tapi tetap memungkinkan untuk pemerintah menjalankan fungsinya dan lembaga zakat bisa optimal? Terkait hal tersebut zakat diatur dengan UU. Bahkan ada satu pasal dalam UU tentang Zakat No.38 tahun 1999 yang menyatakan amil pejabat zakat yang ditunjuk pemerintah ketika dia tidak amanah, tidak jujur dalam menjalankan tugasnya maka sanksinya tidak main-main yaitu kurungan tiga bulan atau denda Rp 30 juta. Bukankah hukuman tersebut termasuk kecil? Ya, kalau yang diambil lebih dari jumlah tadi maka hukumannya termasuk kecil. Namun saya kira dengan adanya pasal tentang sanksi bagi amil yang tidak amanah sudah memberikan satu gambaran yang menunjukkan pemerintah juga serius. Pemerintah memberi jaminan pada muzakki bahwa dana yang diberikan kepada Baznas akan selamat dan bisa didistribusikan dengan baik kepada rakyat miskin yang berhak. Zakat adalah kewajiban kita sebagai umat muslim dan itu harus diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya. Seandainya kita mau mengukur sedikit pendapatan dari seseorang dan kewajiban berzakat, apakah jika seseorang berpenghasilan Rp 4-5 juta di Jakarta wajib berzakat? 5 / 7

6 Kalau kita kembalikan kepada As-sunnah, harta yang wajib dizakati ada tujuh. Pertama emas, kedua perak, ketiga hasil tambang, keempat tanaman yang bisa mengeluarkan biji atau buah-buahan yang bisa menjadi makanan pokok. Kelima, harta perniagaan, misalnya, kita mempunyai aset toko dan segala macam isinya setelah dihitung seluruhnya kemudian dipotong 2,5%. Keenam, orang kaya yang memiliki hewan ternak sapi, kambing, unta dan sebagainya. Ketujuh, harta temuan. Nah, itu adalah harta yang wajib dizakati berdasarkan konsep hadits atau as-sunnah. Kemudian muncul problem baru, "Bagaimana kalau saya seorang profesional, seorang konsultan, seorang dosen, seorang profesional muda yang jelas-jelas tidak masuk ke kelompok tujuh tadi, apakah perlu wajib zakat?" Jawaban ulama modern mengatakan harta yang dihasilkan dari profesi kita kalau memang sudah mencapai nisab maka juga wajib dizakati. Untuk zakat profesi dari konsultan, guru, dosen, orang yang bekerja di bank dan sebagainya, cara menghitungnya adalah dengan melihat jumlah nisab. Nisab itu batas minimal sesesorang wajib zakat. Ada yang mengatakan disamakan dengan emas 24 karat seberat 76 gram. Kalau satu gram berharga Rp berarti Rp x 76 sebesar Rp 22,8 juta. Jadi kalau ada orang sekali memberikan konsultasi mendapat fee sebesar Rp 23 juta maka seketika itu juga dipotong 2,5%. Tapi kalau gajinya Rp 4-5 juta, maka menunggu dulu sampai satu nisab. Kalau fee dalam seminggu bisa mencapai Rp 23 juta, maka wajib dipotong 2,5%. Jadi kalau seperti konglomerat yang kekayaannya sebesar Rp 17,8 triliun dipotong 2,5% sangat besar? Sangat besar. Saya yakin di setiap rukun warga di Jakarta pasti bisa menemukan seseorang yang duitnya Rp 10 milyar. Kalau seseorang memiliki duit Rp 10 milyar dan dipotong 2,5% berarti uang zakatnya Rp 250 juta. Dengan uang Rp 250 juta, saya yakin tidak ada lagi pengemis meminta-minta di lampu merah. Bahkan uang tersebut bisa dijadikan modal produktif untuk modal usaha dan sebagainya. Saya yakin ketika seluruh orang yang kaya-kaya berzakat maka tidak ada lagi orang yang meminta-minta dengan catatan uang zakat itu tidak dikorupsi. Berdasarkan pengamatan Anda di masyarakat, sejauh mana ketergugahan orang untuk zakat pada saat ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya? Saya melihat sebetulnya kesadaran orang-orang kaya sudah mulai muncul, hanya saja kadang-kadang justru nilai zakat yang dikeluarkan sangat sedikit. Mungkin itu juga akibat ketidaktahuan mereka. Misalnya, dia hanya menghitung yang wajib dizakati hanya hasil gaji. Gaji saya setahun Rp 1 milyar maka yang dikeluarkan untuk zakat adalah 2,5% sebesar Rp 25 juta. Padahal dia juga mempunyai perusahaan, kontrakan, tanah yang disewakan dan sebagainya. Semua hartanya itu sebetulnya dikenai zakat. Ada juga orang yang mengatakan gaji saya sekian berarti yang dikeluarkan untuk zakat hanya gajinya tersebut. Padahal rekening tabungannya mencapai Rp 10 milyar. Jangan dikira tabungan, kemudian rumah yang disewakan, toko tidak dihitung. Semua itu harus dihitung dan dikeluarkan zakatnya. Satu hal lagi dan yang terakhir mengenai ketidakpercayaan orang terhadap badan amil zakat, mungkin kecurigaan orang tersebut ada dasarnya bukan sesuatu yang mengada-ada. Saya kira ini bukan hanya problem sosial, tapi juga problem vertikal dan horizontal di antara kelompok-kelompok di dalam satu agama. Ini juga soal kiblat, iman dan imam seseorang. 6 / 7

7 Apalagi kalau diwarnai politik. Ada yang menganggap penanganan zakat di sini dikuasai kelompok Islam tertentu. Mengatasi itu tidak gampang, sementara kita yakin bahwa perbedaan di antara kelompok-kelompok di dalam satu agama itu membawa manfaat. Apa yang harus dilakukan agar ini tidak terjadi dan itu bisa optimal dan manfaatnya lebih banyak? Pertama, pemerintah harus bisa amanah. Ketika pemerintah amanah, tidak ada lagi alasan bagi rakyat, bagi warga muslim untuk tidak taat kepada pemerintah. Persoalannya dalah kesulitan untuk menyatukan pendapat tersebut tidak saja terjadi dalam persoalan zakat, bahkan dalam hal lain seperti penentuan awal Ramadhan, Idul Fitri. Organisasi keagamaan Islam, seperti NU dan Muhammadiyah tidak bisa bersama-sama menetapkan dan tidak juga bisa menyatu. Padahal ketika Departemen Agama betul-betul bisa memberikan pelayanan kepada publik, maka rakyat bisa melihat itu amanah. Saya yakin yang ditetapkan pemerintah itu sebenarnya sifatnya bisa memaksa dan bisa menghindari pertentangan-pertentangan yang terjadi di tingkat akar rumput. Ketetapan penguasa itu adalah bisa memaksa, mengikat. Tujuannya untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan perbedaan. Kita berharap ke depan Departemen Agama menjadi departemen yang betul-betul capable, betul-betul memiliki integritas, hingga nantinya seluruh warga muslim percaya dan kemudian semua kiblatnya kepada keputusan Menteri Agama. 7 / 7

isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, Menimbang : a. bahwa pembayaran zakat fitrah dan harta

Lebih terperinci

Lampiran D UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lampiran D UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Lampiran D UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUNGO NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BUNGO, Menimbang : a. bahwa pembayaran zakat fitrah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk besar yang sebagian besar penduduknya menganut agama Islam, dimana dalam ajaran Islam terdapat perintah yang harus

Lebih terperinci

BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL

BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL Standar Kompetensi (Fiqih) BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL 8. Memahami Zakat Kompetensi Dasar 8.1. Menjelaskan pengertian zakat fitrah dan zakat maal 8.2. Membedakan antara zakat fitrah dan zakat maal

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : a. bahwa zakat sebagai

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 SERI E NOMOR 1 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa sebagai daerah

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa zakat merupakan kewajiban

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA SERANG,

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA SERANG, WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN Menimbang : PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT WALIKOTA SERANG, a. bahwa menunaikan zakat merupakan kewajiban umat Islam yang mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan sangat erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan sangat erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zakat berasal dari bahasa Arab, yang merupakan bentuk dari kata zaka yang berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Menurut syara zakat merupakan nama bagi

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 164, 1999 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3885) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KABUPATEN PARIGI MOUTONG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG Menimbang: a. bahwa zakat merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH 1 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut :

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut : Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo Umat Islam adalah umat yang mulia. Umat yang dipilih Allah unuk mengemban risalah, agar mereka menjadi saksi atas segala umat. Tugas umat Islam adalah mewujudkan kehidupan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1830, 2014 KEMENAG. Zakat. Usaha Produktif. Penghitungan. Syarat. Tata Cara. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PADANG

PEMERINTAH KOTA PADANG PADANG KOTA TERCINTA PEMERINTAH KOTA PADANG Menimbang PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, : a. bahwa kewajiban

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 23 SERI E.23 ================================================================= PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Harta merupakan masalah penting dalam kehidupan masyarakat, baik

BAB I PENDAHULUAN. Harta merupakan masalah penting dalam kehidupan masyarakat, baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maslah Harta merupakan masalah penting dalam kehidupan masyarakat, baik untuk memenuhi kebutuhan hidup maupun membantu orang lain. Dalam Islam harta memiliki beberapa

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang Mengingat : a.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 24 Tahun 2004 Seri E PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 24 Tahun 2004 Seri E PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG Nomor 24 Tahun 2004 Seri E PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT ~ 1 ~ SALINAN BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia menjamin kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL LEMBAGA, PEROLEHAN ZAKAT PENDISTRIBUSIANNYA PADA FAKIR MISKIN DAN ANALISA. Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Nurul Huda merupakan lembaga

BAB IV PROFIL LEMBAGA, PEROLEHAN ZAKAT PENDISTRIBUSIANNYA PADA FAKIR MISKIN DAN ANALISA. Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Nurul Huda merupakan lembaga BAB IV PROFIL LEMBAGA, PEROLEHAN ZAKAT PENDISTRIBUSIANNYA PADA FAKIR MISKIN DAN ANALISA A. Profil LAZ Masjid Nurul Huda Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Nurul Huda merupakan lembaga nirlaba milik masyarakat

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 30 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 30 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2002 TAHUN : 2002 NOMOR : 61 S E R I : D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 30 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU

Lebih terperinci

Undang Undang. Nomor 23 Tahun Republik Indonesia ZAKAT PENGELOLAAN. Tentang

Undang Undang. Nomor 23 Tahun Republik Indonesia ZAKAT PENGELOLAAN. Tentang Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang PENGELOLAAN ZAKAT Kementerian Agama Republik lndonesia Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat Tahun 2012

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENGHITUNGAN ZAKAT MAL DAN ZAKAT FITRAH SERTA PENDAYAGUNAAN ZAKAT UNTUK USAHA PRODUKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SIMULASI SYARAT DAN TATA CARA MENGHITUNG ZAKAT

SIMULASI SYARAT DAN TATA CARA MENGHITUNG ZAKAT SIMULASI SYARAT DAN TATA CARA MENGHITUNG ZAKAT KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BIDANG BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM Zakat, merupakan salah satu rukun Islam yang harus dijalankan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 05 TAHUN 2007 T E N T A N G PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 05 TAHUN 2007 T E N T A N G PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 05 TAHUN 2007 T E N T A N G PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang Mengingat : a. bahwa zakat merupakan salah satu

Lebih terperinci

7 230 Daftar Bahasan Penerima Zakat Orang-Orang Fakir Orang-Orang Miskin Amil atau Pengurus Zakat Orang-Orang Muallaf Untuk Memerdekakan Budak Orang-Orang yang Berutang Untuk Jalan Allah Orang-Orang Yang

Lebih terperinci

BUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU

BUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU Menimbang : BUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN, a. bahwa menunaikan zakat

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 83 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 83 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 83 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIMAHI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu serta menjadi unsur dari Rukun Islam, sedangkan Infaq dan Shodaqoh

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu serta menjadi unsur dari Rukun Islam, sedangkan Infaq dan Shodaqoh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Zakat, infaq, dan shodaqoh (ZIS) merupakan bagian dari kedermawanan (filantropi) dalam konteks masyarakat Muslim. Zakat merupakan kewajiban bagian dari setiap

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa menunaikan zakat merupakan kewajiban umat Islam yang mampu

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 200

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 200 LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 200 008 Nomor 7 Seri E.1 PERATURAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG PANJANG,

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, Menimbang

Lebih terperinci

KONSEP PENGELOLAAN LAZIS

KONSEP PENGELOLAAN LAZIS WORKSHOP FIQIH ZAKAT REMAS MASJID KAMPUS AINUL YAQIN UNISMA Tanggal, 13 Juni 2017 KONSEP PENGELOLAAN LAZIS Afifudin, SE., M.SA., Ak. (Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang) Jl. Mt. Haryono 193 Telp.

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA, Menimbang : a. bahwa penunaian Zakat merupakan

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 9 Tahun 2012 TENTANG

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 9 Tahun 2012 TENTANG 1 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 9 Tahun 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT PROFESI, INFAK DAN SEDEKAH PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 4 2003 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 1 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH DENGAN MENGHARAP BERKAT DAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, DAN SHODAQOH (ZIS)

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, DAN SHODAQOH (ZIS) RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, DAN SHODAQOH (ZIS) Menimbang: a. bahwa Negara Republik Indonesia menjamin kemerdekaan setiap penduduk untuk memeluk

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU 0 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 2 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016 1 Salinan NO :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat merupakan bagian dari Rukun Islam, sehingga zakat merupakan salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap muslim, ada pula

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 15 TAHUN 20085 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

3. Bagaimana prosedur dan kebijakan pendistribusian dana zakat danimplementasinya?

3. Bagaimana prosedur dan kebijakan pendistribusian dana zakat danimplementasinya? LAMPIRAN Daftar Pertanyaan Wawancara Semi Terstuktur 1. Laporan apa saja yang dibuat? a. Laporan apa yang disampaikan kepada publik? b. Kapan Laporan dipublikasikan? c. Menggunakan media apa? 2. Bagaimana

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERSETUJUAN PEMBIMBING DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii MOTTO... iv PERSEMBAHAN... v ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN SELAYAR, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG NOMOR 8 TAHUN 2005 T E N T A N G PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG NOMOR 8 TAHUN 2005 T E N T A N G PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG NOMOR 8 TAHUN 2005 T E N T A N G PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG, a. bahwa menunaikan zakat merupakan

Lebih terperinci

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA UNIT PENGUMPUL ZAKAT. BAB I KETENTUAN

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA UNIT PENGUMPUL ZAKAT. BAB I KETENTUAN No.1847, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAZNAS. UPZ. Pembentukan dan Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA UNIT PENGUMPUL

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 2007 SERI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWAKARTA,

Lebih terperinci

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon 41928 K I S A R A N 2 1 2 1 6 NOMOR 9 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang pemilihan judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang pemilihan judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang pemilihan judul Kemajuan ekonomi menjadi salah satu tolak ukur suatu negara untuk mendapatkan pengakuan dari negara lain, bahwa negara itu termasuk negara maju atau

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI KARTENEGARA, Menimbang : a. bahwa Zakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan satu dari lima rukun Islam. Kewajiban mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan satu dari lima rukun Islam. Kewajiban mengeluarkan BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Zakat merupakan satu dari lima rukun Islam. Kewajiban mengeluarkan zakat itu berlaku bagi setiap muslim yang dewasa, merdeka, berakal sehat, dan telah memiliki harta

Lebih terperinci

BUPATI BATANG HARI PROVINSI JAMBI

BUPATI BATANG HARI PROVINSI JAMBI 1 SALINAN BUPATI BATANG HARI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR : 7 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SEDEKAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG HARI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Namun, pada kenyataannya, masih ada yang tidak mendapat bagian. Inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Namun, pada kenyataannya, masih ada yang tidak mendapat bagian. Inilah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesungguhnya seluruh kebutuhan manusia telah diciptakan Allah SWT, sehingga manusia tidak perlu khawatir lagi tidak akan memperoleh bagian rezeki. Namun, pada

Lebih terperinci

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT Menimbang : a. Mengingat : 1. PERATURAN GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA

Lebih terperinci

KELAS BIMBINGAN MENENGAH PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN 2015 FIQH ISLAMI KBM 3 NAMA:

KELAS BIMBINGAN MENENGAH PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN 2015 FIQH ISLAMI KBM 3 NAMA: KELAS BIMBINGAN MENENGAH PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN 2015 FIQH ISLAMI KBM 3 NAMA: KELAS: KBM 3 CAWANGAN: ARAHAN KEPADA CALON MUKA DEPAN 1. Jangan buka kertas soalan sehingga diberi arahan oleh pengawas. Bahagian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENDISTRIBUSIAN ZAKAT UNTUK HOME INDUSTRI DI PT. BPRS DAYA ARTHA MENTARI BANGIL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENDISTRIBUSIAN ZAKAT UNTUK HOME INDUSTRI DI PT. BPRS DAYA ARTHA MENTARI BANGIL BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENDISTRIBUSIAN ZAKAT UNTUK HOME INDUSTRI DI PT. BPRS DAYA ARTHA MENTARI BANGIL A. Analisis Terhadap Teknik Pendistribusian Zakat Yang Diterapkan Oleh PT. BPRS Daya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BUOL

PEMERINTAH KABUPATEN BUOL PEMERINTAH KABUPATEN BUOL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL NOMOR 03 TAHUN 2009 T E N T A N G PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DI KABUPATEN BUOL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BUOL, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Republik Indonesia menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk beribadat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BUKU III ZAKAT DAN HIBAH

BUKU III ZAKAT DAN HIBAH 188 BUKU III ZAKAT DAN HIBAH BAB I KETENTUAN UMUM Yang dimaksud dengan: Pasal 675 1. Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau lembaga yang dimiliki oleh muslim untuk diberikan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Kewajiban Zakat Profesi Setelah Dipotong Pajak

Kewajiban Zakat Profesi Setelah Dipotong Pajak Zakat dan Pajak Kewajiban Zakat Profesi Setelah Dipotong Pajak Pertanyaan Dari: Bapak Halim, di Jakarta (disidangkan pada hari Jum at, 29 Zulhijjah 1432 H / 25 November 2011 M) Pertanyaan: Yth Pengasuh

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL, BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PROVINSI, DAN BADAN AMIL ZAKAT

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ZAKAT. BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ZAKAT. BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

Infaq. Zakat. Shadaqoh. Apa Bedanya? #yukzakat. Zakat Bukti Tanda Cinta Cinta Allah, Cinta Sesama. Oleh :

Infaq. Zakat. Shadaqoh. Apa Bedanya? #yukzakat. Zakat Bukti Tanda Cinta Cinta Allah, Cinta Sesama. Oleh : Apa Bedanya? Infaq Zakat Shadaqoh Oleh : Zakat Bukti Tanda Cinta Cinta Allah, Cinta Sesama SK KEMENKUMHAM RI : AHU-6763.AH.01.04.TAHUN 2013 www.yip.or.id Zakat Mengeluarkan SYARAT Harta tertentu yang telah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI KOTA DUMAI Hasil Rapat Bersama DPRD Tanggal 10 Juli 2008 LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI Nomor : 04 Tahun 2008 Seri : D Nomor 04 PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaan dan penyaluran dana zakat, infak, sedekah yang telah dilakukan oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaan dan penyaluran dana zakat, infak, sedekah yang telah dilakukan oleh A. Tinjauan Penelitian Terdahulu BAB II KAJIAN PUSTAKA Istutik (2013) meneliti mengenai penerapan standar akuntansi Zakat Infak/Sedekah (PSAK: 109) pada pertanggungjawaban keuangan atas aktivitas penerimaan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Secara umum Badan Lembaga Agama mempunyai tujuan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Secara umum Badan Lembaga Agama mempunyai tujuan untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Secara umum Badan Lembaga Agama mempunyai tujuan untuk mencapai keberhasilan dalam kelangsungan ke masa yang akan datang untuk menciptakan kesadaran umat. Dalam hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zakat sebagai salah satu rukun Islam (Al-Ba'ly, 2006:1). Hakzakat di berikan

BAB I PENDAHULUAN. zakat sebagai salah satu rukun Islam (Al-Ba'ly, 2006:1). Hakzakat di berikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zakat adalah salah satu kewajiban umat Islam yang telah ditetapkan dalam Al-Qur an. Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang selalu disebutkan sejajar dengan shalat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat adalah ibadah yang mengandung dua dimensi yaitu dimensi hablum minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal. Ibadah zakat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Key Success Factor BAZNAS

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Key Success Factor BAZNAS BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini dibahas strategi untuk meningkatkan pengumpulan dana BAZNAS. Strategi yang dilakukan adalah pengelompokan faktor-faktor internal dan eksternal, membuat Matriks IE, Matriks

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI MANAJEMEN BAZ KOTA MOJOKERTO DALAM MENJAGA LOYALIYAS MUZAKKI< A. Urgensi Loyalitas Muzakki> Pada BAZ Kota Mojokerto

BAB IV STRATEGI MANAJEMEN BAZ KOTA MOJOKERTO DALAM MENJAGA LOYALIYAS MUZAKKI< A. Urgensi Loyalitas Muzakki> Pada BAZ Kota Mojokerto BAB IV STRATEGI MANAJEMEN BAZ KOTA MOJOKERTO DALAM MENJAGA LOYALIYAS MUZAKKI< A. Urgensi Loyalitas Muzakki> Pada BAZ Kota Mojokerto Badan atau Lembaga Amil Zakat merupakan organisasi sosial ekonomi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah di banyak negara,

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah di banyak negara, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah di banyak negara, termasuk negara maju seperti Amerika Serikat (AS) sekalipun. Ternyata tercatat 15 juta tenaga kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahan lama (zatnya) kepada seseorang atau nadzir (penjaga wakaf), baik berupa

BAB I PENDAHULUAN. tahan lama (zatnya) kepada seseorang atau nadzir (penjaga wakaf), baik berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Wakaf diambil dari kata waqafa, menurut bahasa berarti menahan atau berhenti. Dalam hukum Islam, wakaf berarti menyerahkan suatu hak milik yang tahan lama

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH DAN HARTA AGAMA LAINNYA

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH DAN HARTA AGAMA LAINNYA PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH DAN HARTA AGAMA LAINNYA DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, DAN SEDEKAH DI KABUPATEN LUMAJANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUMAJANG,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG, PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG, Menimbang: Mengingat: a. bahwa menunaikan zakat merupakan salah satu kewajiban

Lebih terperinci

PELATIHAN PEYUSUNAN LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ & SEDEKAH AKUNTANSI ZAKAT (BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO. 109)

PELATIHAN PEYUSUNAN LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ & SEDEKAH AKUNTANSI ZAKAT (BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO. 109) PELATIHAN PEYUSUNAN LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ & SEDEKAH AKUNTANSI ZAKAT (BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO. 109) Ilham Maulana Saud Dlingo, 28 Agustus 2016 DASAR HUKUM PENGELOLAAN ZAKAT Dasar Hukum 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akademis serta bermunculannya lembaga perekonomian islam di Indonesia. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. akademis serta bermunculannya lembaga perekonomian islam di Indonesia. Begitu BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang. Perkembangan ekonomi islam telah menjadikan islam sebagai satu-satunya solusi masa depan. Hal ini di tandai dengan semakin banyak dan ramainya kajian akademis serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat dan Infaq mempunyai peranan sangat besar dalam meningkatan kualitas kehidupan sosial masyarakat kurang mampu. Hal ini disebabkan karena zakat dan Infaq

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 4 TAHUN 2004

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 4 TAHUN 2004 PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH, Menimbang : a. bahwa mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya berhubungan dengan nilai ketuhanan saja namun berkaitan juga dengan hubungan kemanusian yang bernilai

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Lampiran 8 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara Republik Indonesia menjamin

Lebih terperinci

107 LAMPIRAN-LAMPIRAN

107 LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN-LAMPIRAN 107 108 Lampiran 01 KOESIONER ANGKET A. Pengantar Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan bapak/ibu/ saudara(i) untuk mengisi atau menjawab pertanyaan yang ada dalam angket

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, SHODAQOH DAN WAKAF

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, SHODAQOH DAN WAKAF PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, SHODAQOH DAN WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original Tata Tertib Semua unit Misi KONE adalah untuk meningkatkan arus pergerakan kehidupan perkotaan. Visi kita adalah untuk Memberikan pengalaman terbaik arus pergerakan manusia, menyediakan kemudahan, efektivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 90-an dan setelah tahun 90-an memiliki beberapa perbedaan yang mendasar. Pada

BAB I PENDAHULUAN. 90-an dan setelah tahun 90-an memiliki beberapa perbedaan yang mendasar. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut sejarahnya pengelolaan zakat di negara Indonesia sebelum tahun 90-an dan setelah tahun 90-an memiliki beberapa perbedaan yang mendasar. Pada tahun 90-an belum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu secara finansial. Zakat menjadi salah satu rukun islam keempat setelah puasa di bulan

Lebih terperinci