FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PROPERTY DI BURSA EFEK INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PROPERTY DI BURSA EFEK INDONESIA"

Transkripsi

1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PROPERTY DI BURSA EFEK INDONESIA Idayu Restiyowati Nurul Widyawati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose of this research is to test the influence of profitability, asset growth, company size, and the capital structure risk of Property Companies which are listed in the Indonesia Stock Exchange in the year of The capital structure is permanent expenditure which reflects the balancing between long term debt and own capital. The research result shows that during the research period in the year of 2010 until 2012 partially the profitability factor, company size, and risk have significantly negative influence to the capital structure. On the other hand the assets growth factor has significantly positive influence to the capital structure. Simultaneous test result shows that profitability factor, assets growth, company size, and risk simultaneously influence to the capital structure. Determination coefficient from regressions model is or 32.9 percent. Meaning those independent variables (profitability factor, company size, and risk) have influence to the dependent variable of capital structure by 32.9 percent, and the rest is 67.1 percent which is influenced by other variables which is not being observed in this research. Keywords : Capital Structure, Profitability, Assets Growth, Company Size, Risk. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari profitabilitas, pertumbuhan asset, ukuran perusahaan, dan risiko terhadap struktur modal perusahaan property di Bursa Efek Indonesia periode tahun Struktur modal merupakan pembelanjaan permanen yang mencerminkan pengimbangan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri. Hasil studi menunjukkan bahwa selama periode penelitian mulai tahun 2010 hingga tahun 2012 secara parsial faktor profitabilitas, ukuran perusahaan, dan risiko mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal, sedangkan faktor pertumbuhan asset mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Hasil uji simultan menunjukkan bahwa faktor profitabilitas, pertumbuhan asset, ukuran perusahaan, dan risiko bersama-sama mempengaruhi struktur modal. Koefisien determinasi dari model regresi yang diperoleh adalah sebesar 0,329 atau 32,9 persen. Hal ini berarti bahwa seluruh variabel independen yaitu profitabilitas, pertumbuhan asset, ukuran perusahaan dan risiko yang mempengaruhi variabel dependen struktur modal adalah sebesar 32,9 persen, dan sisanya sebesar 67,1 persen dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti. Kata kunci : struktur modal, profitabilitas, pertumbuhan asset, ukuran perusahaan, risiko. PENDAHULUAN Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat, menyebabkan perusahaan dalam berbagai sektor industri di Indonesia berlomba-lomba meningkatkan nilai perusahaannya. Upaya peningkatan nilai dilakukan guna mengantisipasi persaingan bisnis yang semakin ketat di pasar global. Menghadapi kondisi tersebut, perusahaan perlu mengelola berbagai fungsi manajemennya dengan baik terutama fungsi manajemen di

2 bidang keuangan. Pihak manajemen, dalam hal ini manajer keuangan bertanggung jawab atas segala kegiatan yang terkait dengan keuangan perusahaan. Salah satu kegiatan perusahaan yang menjadi perhatian manajer adalah kegiatan operasional, sebab berlangsungnya kegiatan tersebut membutuhkan banyak dukungan dana dari perusahaan. Keputusan pendanaan yang akan diambil manajer harus dipertimbangkan secara teliti sifat dan biaya dari sumber dana yang akan dipilih, karena masing-masing sumber dana tersebut memiliki konsekuensi finansial yang berbeda. Ditinjau dari asalnya, menurut Riyanto (2008:22) sumber dana perusahaan dapat dibedakan menjadi sumber dana internal dan sumber dana eksternal. Sumber dana internal adalah dana yang dihasilkan sendiri oleh perusahaan yaitu, laba ditahan (retained earning) dan akumulasi depresiasi (depreciations). Sedangkan sumber dana eksternal adalah dana yang berasal dari kreditur dan investor. Dana yang berasal dari kreditur disebut modal asing yang merupakan hutang bagi perusahaan, sedangkan dana yang berasal dari investor disebut modal sendiri. Penentuan proporsi hutang dan modal sendiri dalam penggunaannya sebagai sumber dana perusahaan berkaitan erat dengan istilah struktur modal. Hutang merupakan salah satu alternatif sumber dana bagi perusahaan. Pada dasarnya penggunaan hutang dapat menyebabkan nilai suatu perusahaan meningkat, walaupun kenyataannya sulit untuk diukur. Penggunaan hutang memiliki keuntungan dan kelemahan. Keuntungan dari penggunaan hutang adalah bunga yang dibayarkan dapat mengurangi beban pajak yang dibayarkan sehingga menurunkan biaya efektif dari hutang. Penggunaan hutang juga memiliki kelemahan. Pertama, penggunaan hutang yang semakin tinggi akan menyebabkan kenaikan risiko perusahaan, kenaikan risiko yang tinggi akan menyebabkan pihak kreditur juga menetapkan suku bunga yang tinggi pada pinjamannya kepada perusahaan. Kedua, pada saat kondisi ekonomi menurun atau mengalami krisis, kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan keuangan menjadi semakin besar dan apabila laba operasi perusahaan tidak mampu menutup beban bunga, maka perusahaan dapat mengalami kebangkrutan. Penggunaan sumber dana atas modal sendiri atau biasa disebut dengan ekuitas (equity) yang tinggi juga dapat menyebabkan kontrol yang berlebihan dari para investor atau pemegang saham terhadap pihak manajemen dalam perusahaan. Situasi yang pada tingkat tertentu yang sangat tidak disukai oleh pihak manajemen. Tarik menarik akan konsekuensi pendanaan ini menjadi permasalahan dalam memutuskan penggunaan sumber dana yang akan digunakan. Kebijakan struktur modal pada dasarnya melibatkan perimbangan (trade off) antara risiko (risk) yang ditanggung oleh pemegang saham dan tingkat pengembalian yang diharapkan (return) oleh pemegang saham. Di satu sisi penggunaan sumber dana atas hutang untuk memenuhi kebutuhan dana, dapat meningkatkan risiko yang ditanggung oleh pemegang saham, namun di sisi lain, penggunaan lebih banyak hutang juga akan memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan oleh pemegang saham. Menurut Riyanto (1995; dalam Sumani dan Rachmawati, 2012), ada beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal, antara lain : stabilitas penjualan, struktur aktiva (assets tangibility), leverage operasi, tingkat pertumbuhan (growth), profitabilitas (profitability), pajak, pengawasan, sifat manajemen, sikap kreditur dan konsultan, ukuran perusahaan (firm size), risiko, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan dan fleksibilitas keuangan. Faktor-faktor tersebut akan menjadi bahan dasar pertimbangan manajer dalam menentukan keputusan struktur modal. Sektor industri yang akan digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan alasan karena sektor industri ini merupakan sektor industri yang menjanjikan untuk berkembang di Indonesia. Dalam beberapa tahun 2

3 terakhir ini perusahaan properti mengalami perkembangan yang cukup signifikan di pasar. Disamping itu, produk-produk perusahaan properti merupakan salah satu bentuk investasi yang aman dan sangat menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris dari faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi struktur modal perusahaan property. Faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas, pertumbuhan asset, ukuran perusahaan, dan risiko. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dalam hal pembaharuan periode pengamatan sampel yaitu tahun dan penambahan variabel independen yang diprediksi mempengaruhi struktur modal yaitu risiko. Pembaharuan periode pengamatan dan penambahan variabel independen dimaksudkan untuk mendapatkan data yang lebih banyak dan hasil penelitian ini mempunyai daya komparabilitas yang lebih baik. TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS Struktur Modal Menurut Riyanto (2008:22) struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana mencerminkan pengimbangan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri (cadangan, laba) atau berasal dari mengambil bagian, peserta, atau pemilik (modal saham, modal peserta dan lain-lain). Brigham dan Houston (1999:5; dalam Weston dan Thomas, 2008) menyatakan bahwa kebijakan mengenai struktur modal melibatkan trade off antara risiko dan tingkat pengembalian (return), sehingga perusahaan perlu menentukan struktur modal yang optimal. Struktur modal optimal adalah struktur modal yang dapat meminimalkan biaya modal rata-rata, sehingga memaksimalkan nilai perusahaan (Martono dan Harjito, 2008:240). Struktur modal optimal juga menggambarkan bahwa perusahaan mempunyai pendanaan yang efisien. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal diantaranya adalah : stabilitas penjualan, struktur aktiva (assets tangibility), leverage operasi, tingkat pertumbuhan (growth), profitabilitas (profitability), pajak, pengawasan, sifat manajemen, sikap kreditur dan konsultan, ukuran perusahaan (firm size), risiko, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan dan fleksibilitas keuangan. Faktor-faktor tersebut akan menjadi dasar pertimbangan keputusan manajer (Riyanto, 2008:24). Teori Struktur Modal Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan atau agency relationship muncul ketika satu atau lebih individu menggaji individu lain untuk bertindak atas namanya, mendelegasikan kekuasaan untuk membuat keputusan kepada agen dan karyawannya. Pengawasan dapat dilakukan melalui cara-cara seperti pengikatan agen, pemeriksaan laporan keuangan, dan pembatasan terhadap keputusan yang dapat diambil manajemen. Kegiatan pengawasan tentu saja membutuhkan biaya yang disebut dengan agency costs. Agency costs adalah biaya yang timbul agar manajer bertindak selaras atau sejalan dengan tujuan pemilik perusahaan (owner) (Brigham dan Houston, 2008). Teori Sinyal (Signaling Theory) Menurut Sartono (2008), Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik (owner). Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. 3

4 Perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham dan mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan dengan alternatif lain, termasuk menggunakan hutang di luar struktur modal sasaran (capital target structure). Selain itu adanya pengumuman penawaran saham biasanya dianggap sebagai suatu sinyal bahwa prospek perusahaan tersebut tidak terlalu baik sehingga dapat menurunkan nilai perusahaan. Pecking Order Theory Pecking order theory dikembangkan oleh Stewart C. Myers dan Nicolas Majluf pada tahun Secara spesifik, perusahaan mempunyai urutan-urutan prefensi dalam penggunaan dana. Menurut Hanafi (2008:313) skenario urutan dalam teori Pecking Order adalah sebagai berikut : a. Perusahaan memilih pandangan internal. Dana internal tersebut diperoleh dari laba (profit) yang dihasilkan dari kegiatan perusahaan. b. Perusahaan menghitung target rasio pembayaran didasarkan pada perkiraan kesempatan investasi. c. Karena kebijakan deviden yang konstan, digabung dengan fluktuasi keuntungan dan kesempatan investasi yang tidak bisa diprediksi akan menyebabkan aliran kas yang diterima oleh perusahaan akan lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran investasi pada saat tertentu dan akan lebih kecil pada saat yang lain. d. Jika pandangan eksternal diperlukan, perusahaan akan mengeluarkan surat-surat berharga yang paling aman terlebih dulu. Perusahaan akan memulai dengan hutang, kemudian dengan surat-surat berharga campuran seperti obligasi konvertibel dan saham sebagai pilihan terakhir. Pecking order theory menjelaskan urutan-urutan dalam pendanaan perusahaan. Manajer tidak memperhitungkan tingkat hutang, akan tetapi memperhitungkan segala kebutuhan investasi. Jika ada kesempatan investasi, maka perusahaan akan mencari sumber pendanaan dari kegiatan investasi tersebut. Disamping itu, hal lain yang berkaitan adalah pembayaran dividen sebab perusahaan lebih menyukai kebijakan dividen yang tidak berubah-ubah. Pendekatan Modigliani dan Miller Teori ini dipelopori oleh Franco Modigliani dan Merton Miller pada tahun Mereka berpendapat bahwa struktur modal tidak mempengaruhi Perusahaan. Dalam keadaan pasar modal sempurna dan tidak ada pajak, MM merumuskan bahwa biaya modal sendiri akan berperilaku sebagai berikut : Ke = Keu + ( Keu - Kd ) ( B/S ) Dimana : Ke : biaya modal sendiri Keu : biaya modal sendiri pada saat perusahaan tidak menggunakan hutang Kd : biaya hutang B S : nilai pasar hutang : nilai modal sendiri Formula diatas dianggap tidak sesuai karena MM tidak memasukkan faktor pajak didalamnya. MM juga berpendapat bahwa nilai perusahaan dengan hutang akan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan nilai perusahan tanpa hutang, sebab kenaikan tersebut dikarenakan adanya penghematan pajak. Teori ini tentu bertentangan dengan keadaan pasar saat ini, dimana beban pajak sangat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan. Selain 4

5 itu, pajak juga menjadi salah faktor yang dipertimbangkan dalam penentuan keputusan struktur modal perusahaan. Trade Off Theory Trade-off theory merupakan teori yang menjelaskan tentang adanya pertukaran antara laba atau keuntungan yang didapatkan dengan risiko yang akan ditanggung. Ada beberapa alasan yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan hutang sebanyak banyaknya. Salah satu alasan terpenting perusahaan ialah semakin tinggi hutang, akan semakin tinggi pula kebangkrutan yang akan terjadi pada perusahaan tersebut. Kebangkrutan yang terjadi akan menimbulkan biaya kebangkrutan (financial distress). Biaya kebangkrutan tersebut terdiri dari 2 (dua) hal, yaitu : a. Biaya Langsung (direct cost) Yaitu, biaya yang dikeluarkan untuk membayar biaya administrasi, atau biaya lain yang sejenis. Misalnya bunga atas hutang kepada kreditur yang tidak mampu dilunasi perusahaan tepat waktu akibat tidak adanya dana yang bisa digunakan untuk membayar bunga tersebut. b. Biaya Tidak Langsung (indirect cost) Yaitu, biaya yang terjadi karena dalam kondisi kebangkrutan. Misalnya, pembayaran denda, bunga, pembagian saham preferen dan saham biasa karena dituntut oleh para pemegang saham, dan lain sebagainya. Trade off teory memasukkan beberapa faktor dalam menentukan struktur modal optimal diantaranya : pajak, agency cost, dan financial distress tetapi tetap mempertahankan asumsi efisiensi pasar dan symmetric information sebagai perimbangan dan manfaat dari pengunaan hutang. Brigham dan Houston (2006:36, dalam Hanafi, 2008) meringkas inti dari teori trade-off sebagai berikut : a. Kenyataan bahwa bunga kredit atau hutang merupakan bebab pengurang pajak yang menjadikan biaya hutang relatif rendah dibandingkan biaya penerbitan saham. Secara tidak langsung hutang memberikan manfaat perlindungan pajak bagi perusahaan. b. Dalam dunia nyata perusahaan jarang menggunakan hutang 100% dalam sumber pendanaannya. Perusahaan membatasi penggunaaan hutang untuk menjaga biaya yang berhubungan dengan biaya kebangkrutan (financial distress). c. Hutang juga mempunyai tingkat ambang batas yaitu batasan dimana biaya kebangkrutan (financial distress) menjadi penting dalam struktur modal optimal yaitu manfaat perlindungan pajak sama dengan biaya-biaya yang berhubungan dengan biaya kebangkrutan. Jika perusahaan memiliki jumlah hutang yang relatif rendah dari ambang batas maka kemungkinan perusahaan bangkrut akan semakin kecil sehingga financial distress diabaikan, sebaliknya jika penggunaan hutang diluar ambang batas maka perusahaan akan memperhitungkan financial distress sebab kemungkinan perusahaan bangkrut juga akan semakin besar. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Brigham dan Houston (2008) mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa yang akan 5

6 datang. Dengan demikian setiap perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka kelangsungan hidup perusahaan tersebut akan lebih terjamin. Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian kondisi suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alat analisis untuk bisa menilainya. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio-rasio keuangan. Rasio profitabilitas mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang diperoleh dari penjualan dan investasi. Pengukuran profitabilitas yang lazim digunakan untuk menganalisis rasio profitabilitas adalah sebagai berikut : 1. Net profit margin yaitu membandingkan antara laba bersih dengan penjualan yang dihasilkan oleh perusahaan. Pengukuran ini akan menunjukkan seberapa besar laba bersih yang dapat dihasilkan oleh tingkat penjualan dari perusahaan tersebut. 2. Return on asset (ROA) yaitu membandingkan antara laba bersih dengan total asset dari perusahaan. Pengukuran ini akan menunjukkan seberapa besar laba bersih yang dapat dihasilkan oleh total asset dari perusahaan tersebut. 3. Return on equity (ROE) yaitu membandingkan antara laba bersih dengan modal sendiri dari perusahaan. Pengukuran ini akan menunjukkan seberapa besar laba bersih yang dapat dihasilkan akan modal sendiri dari perusahaan tersebut Suatu perusahaan yang mempunyai tingkat profitabilitas tinggi akan cenderung membiayai perusahaan dengan modal sendiri yaitu dengan laba ditahan dan juga saham. Hal ini disebabkan karena dengan tingkat profitabilitas yang tinggi, maka nilai saham akan meningkat dan hal ini akan dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mendapatkan dana tambahan dengan menjual saham-saham yang nilainya telah meningkat tersebut. Pertumbuhan Asset Pertumbuhan asset adalah pertumbuhan total aktiva lancar yang ditambah dengan pertumbuhan total aktiva tidak lancar. Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva yang dapat ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumsi dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal). Yang termasuk dalam aktiva lancar adalah kas, investasi jangka pendek, piutang wesel, piutang dagang, persediaan, piutang penghasilan atau penghasilan yang masih harus diterima, biaya yang dibayar dimuka. Sedangkan yang termasuk dalam aktiva tidak lancar adalah yang mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun (tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan) seperti: investasi jangka panjang, aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, beban yang ditangguhkan dan aktiva lain-lain. Menurut Martono dan Harjito (2008), pertumbuhan asset didefinisikan sebagai perubahan tahunan dari total aktiva. Bagi perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan bergantung pada sumber dana eksternal dikarenakan sumber dana internal tidak mencukupi untuk mendukung tingkat pertumbuhan asset yang tinggi. Peningkatan asset yang diikuti peningkatan hasil operasi akan menambah kepercayaan pihak luar atau kreditur terhadap perusahaan. Dengan meningkatnya kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan, maka proporsi penggunaan sumber dana hutang akan semakin besar dibandingkan modal sendiri. Hal ini didasarkan pada keyakinan kreditur atas dana yang ditanamkan ke dalam perusahaan dijamin oleh besarnya asset yang dimiliki perusahaan. Perusahaan dengan struktur asset fleksibel, cenderung menggunakan hutang yang fleksibel dimana adanya kecenderungan menggunakan hutang yang lebih besar daripada perusahaan yang struktur asetnya tidak fleksibel. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan asset yang cepat lebih banyak mengandalkan sumber dana eksternal. Floating cost pada emisi saham biasa adalah lebih tinggi dibanding pada emisi obligasi. Dengan demikian 6

7 perusahaan dengan tingkat pertumbuhan asset yang tinggi cenderung lebih banyak menggunakan hutang (obligasi) dibanding perusahaan yang lambat pertumbuhan assetnya. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan dapat diartikan sebagai besar kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya nilai equity, nilai perusahaan, ataupun hasil nilai total aktiva dari suatu perusahaan. Semakin besar ukuran suatu perusahaan, maka kecenderungan menggunakan sumber dana eksternal juga semakin besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar membutuhkan dana yang besar pula untuk menunjang operasionalnya, dan salah satu alternatif pemenuhannya adalah dengan modal asing apabila modal sendiri tidak mencukupi dana untuk kegiatan operasional perusahaan. Menurut Riyanto (2008), ukuran perusahaan merupakan proksi volatilitas operasional dan inventory cotrolability yang seharusnya dalam skala ekonomis besarnya perusahaan menunjukkan pencapaian operasi lancar dan pengendalian persediaan. Ukuran perusahaan mempunyai dampak yang signifikan terhadap kelemahan pengendalian internal Tunggal (1995, dalam Sumani dan Rachmawati, 2012). Kenyataannya, lebih sukar untuk menyusun pemisahan tugas yang memadai dalam perusahaan kecil. Tidaklah layak mengharapkan perusahaan kecil untuk mempunyai auditor internal. Tetapi, jika berbagai sub elemen struktur pengendalian diperhatikan, menjadi jelas bahwa kebanyakan dapat diterapkan bagi perusahaan besar dan kecil. Meskipun tidak lazim untuk memformalkan kebijakan ke dalam bentuk pedoman, pasti dimungkinkan bagi perusahaan kecil untuk mempunyai manajer yang kompeten dan dapat dipercaya dengan alur tanggung jawab yang jelas; prosedur otorisasi, pelaksanaan, dan pencatatan transaksi yang pantas, dokumen, catatan dan laporan yang memadai; pengawasan fisik atas aktiva dan catatan; dan sampai tingkat tertentu, pengecekan atas pelaksanaan. Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber, sehingga untuk memperoleh pinjaman dari kreditur akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran besar memiliki probabilitas lebih besar untuk memenangkan persaingan dan bertahan dalam dunia industri. Pada sisi lain, perusahaan dengan ukuran kecil lebih fleksibel dalam menghadapi ketidakpastian, karena perusahaan kecil lebih cepat bereaksi terhadap perubahan yang mendadak. Keadaan yang dikehendaki oleh perusahaan adalah perolehan laba bersih sesudah pajak karena bersifat menambah modal sendiri. Laba operasi ini dapat diperoleh jika jumlah penjualan lebih besar daripada jumlah biaya variabel dan biaya tetap. Agar laba bersih yang diperoleh memiliki jumlah yang dikehendaki maka pihak manajemen akan melakukan perencanaan penjualan secara seksama, serta dilakukan pengendalian yang tepat, guna mencapai jumlah penjualan yang dikehendaki. Manfaat pengendalian manajemen adalah untuk menjamin bahwa organisasi telah melaksanakan strategi usahanya dengan efektif dan efisien.ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan dengan total asset, jumlah penjualan, rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total asset, sehingga perusahaan yang lebih kecil akan lebih sulit memperoleh pinjaman daripada perusahaan yang besar, oleh sebab itu besar kecilnya (ukuran) perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur modal. 7

8 Risiko Risiko dalam hal ini adalah risiko bisnis dapat diartikan suatu keadaan atau faktor yang mungkin memiliki dampak negatif pada operasi atau profitabilitas suatu perusahaan dan merupakan risiko dasar yang dimiliki perusahaan selain financial risk sebagai tambahan risiko perusahaan akibat penggunaan hutang. Ada dua faktor dalam resiko bisnis yaitu faktor internal (dalam) dan eksternal (luar). Faktor eksternal memiliki kecenderungan yang lebih dominan. Salah satu resiko yang paling dominan adalah bahwa perubahan dalam permintaan untuk barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Jika perubahan itu positif, dan permintaan pasar mengalami peningkatan, maka resiko bisnis akan menurun. Sebaliknya, jika permintaan pasar menurun, baik karena persaingan bisnis atau perubahan kondisi ekonomi secara umum, maka faktor risiko untuk investor akan meningkat secara signifikan. Ketika faktor resiko perusahaan dianggap meningkat karena faktor luar yang berada di luar kendali dari perusahaan, maka kemungkinan untuk menarik investor baru sangat terbatas. Faktor internal juga dapat mengakibatkan pengembangan risiko bisnis yang signifikan untuk investor. Misalnya jika penjualan lesu dapat dikaitkan dengan kegiatan pemasaran yang tidak efektif atau tenaga penjualan yang tidak berkinerja sesuai harapan, membuat perubahan dalam pendekatan pemasaran atau restrukturisasi usaha penjualan untuk meminimalkan persepsi resiko usaha pada pihak calon investor. Menurut Brigham dan Houston (2008:323), secara ringkas risiko bisnis dipengaruhi oleh : a. variabilitas permintaan (unit yang terjual). b. variabilitas harga jual. c. variabilitas harga masukan. d. kemampuan untuk menyesuaikan harga keluaran terhadap perubahan harga masukan. e. sejauh mana biaya-biaya bersifat tetap : Leverage Operasi. Jenis-jenis risiko yang umum dikenal dalam kegiatan bisnis atau usaha antara lain meliputi: 1. Risiko murni atau pure risk Merupakan ketidakpastian terjadinya suatu kerugian atau dengan kata lain hanya ada suatu peluang merugi dan bukan suatu peluang keuntungan. Risiko murni merupakan suatu risiko yang bilamana terjadi akan memberikan kerugian dan apabila tidak terjadi maka tidak menimbulkan kerugan namun juga tidak menimbulkan keuntungan. Risiko ini akibatnya hanya ada 2 macam: rugi atau break event, contohnya adalah pencurian, kecelakaan atau kebakaran. 2. Risiko spekulatif atau speculative risk Merupakan risiko yang berkaitan dengan terjadinya dua kemungkinan, yaitu peluang mengalami kerugian financial atau memperoleh keuntungan. Risiko ini akibatnya ada 3 macam: rugi, untung atau break event, contohnya adalah investasi saham di Bursa Efek. 3. Risiko individu atau individual risk Merupakan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Misalnya risiko yang akan timbul bila melakukan investasi usaha, atau menyewa apartemen. Risiko ini di bagi ke dalam tiga macam risiko, yaitu: a. Risiko pribadi atau personal risk, adalah risiko yang mempengaruhi kapasitas atau kemampuan seseorang dalam memperoleh keuntungan, cotohnya adalah mati muda, cacat fisik, dan kehilangan pekerjaan. 8

9 b. Risiko harta atau property risk adalah risiko terjadinya kerugian keuangan apabila kita memiliki suatu benda atau harta. Yaitu adanya peluang harta tersebut untuk hilang, di curi, atau rusak. Kehilangan suatu harta dapat di bedakan menjadi dua jenis: Kerugian langsung atau direct losses terjadi apabila harta kita hilang atau rusak. Kerugian tidak langsung atau indirect losses (consequential) adalah setiap kerugian yang terjadi akibat kerugian asal (original losses). c. Risiko tanggung gugat atau liability risk adalah risiko sebagai tanggung jawab akibat kerugian pihak lain. Jika kita menanggung kerugian seseorang, maka kita harus membayarnya, sehingga kerugian pihak lain menyebabkan kita mengalami kerugian finansial. Hubungan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis Hubungan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Myers dan Majluf (1984, dalam Riyanto, 2008), menyatakan bahwa perusahaan akan lebih memilih pendanaan internal dibandingkan pendanaan eksternal ketika perusahaan membutuhkan dana untuk keperluan investasi. Semakin profitable suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan untuk mendanai kebutuhan investasi dari sumber dana internal seperti laba ditahan (retained earning). Prioritas penggunaan dana internal disebabkan penggunaan sumber dana internal terbebas dari adanya asimetri informasi (Hanafi, 2008: 315). Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H1 : Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal Hubungan Pertumbuhan Asset Terhadap Struktur Modal Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan mengimplikasikan adanya permintaan yang lebih tinggi akan kebutuhan dana eksternal (Riyanto, 2008). Ketika dibutuhkan dana eksternal untuk memenuhi kebutuhan investasi maka perusahaan akan lebih memilih untuk menggunakan hutang terlebih dahulu dibandingkan menerbitkan saham baru. Ini dikarenakan semakin tinggi peluang pertumbuhan akan menyebabkan semakin tinggi pula asimetri informasi yang terjadi. Menurut Myers dan Majluf (1977, dalam Sumani dan Rachmawati, 2012), perusahaan akan lebih memilih menggunakan hutang untuk menekan asimetri informasi yang dapat terjadi. Selain itu menurut teori signaling, perusahaan dapat mengkomunikasikan prospek pertumbuhan yang baik bagi perusahaan di masa depan dengan menggunakan hutang. Sebab hutang dapat menjadi sinyal positif bagi investor luar, sehingga investor luar dapat yakin dan percaya bahwa prospek perusahaan dimasa depan akan baik. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H2 : Pertumbuhan asset berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal Hubungan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Semakin besar perusahaan, maka lebih memiliki arus kas yang lebih stabil, yang dapat mengurangi risiko dari penggunaan hutang. Selain itu perusahaan besar memiliki default risk yang lebih rendah dan memiliki probabilitas kebangkrutan yang lebih rendah daripada perusahaan-perusahaan kecil (Weston dan Thomas, 2008). 9

10 10 Hal ini berarti bahwa semakin besar perusahaan maka pemakaian hutangnya akan menjadi lebih banyak, ini terkait rendahnya risiko perusahaan besar. Rendahnya risiko perusahaan juga akan menyebabkan biaya utang perusahaan besar juga lebih rendah dibandingkan perusahaan kecil, sehingga mendorong akan perusahaan untuk menggunakan hutang lebih banyak lagi. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal Hubungan Risiko Terhadap Struktur Modal Semakin tinggi risiko, maka probabilitas terjadinya financial distress juga semakin tinggi (apalagi ketika perusahaan menggunakan banyak utang) Krishnan dan Moyers (1996, dalam Sumani dan Rachmawati, 2012). Ini dikarenakan earning atau laba yang tidak menentu akan menyebabkan arus kas masuk yang tidak menentu pula. Apabila pada kenyataannya perusahaan merugi atau arus kas yang masuk tidak mencukupi untuk membayar beban bunga, maka perusahaan dapat mengalami kebangkrutan. Hal ini sesuai dengan salah satu teori struktur modal yaitu teori trade-off, semakin tinggi kemungkinan financial distress, akan semakin tinggi pula kemungkinan financial distress costs yang harus ditanggung oleh perusahaan. Kondisi tersebut menyebabkan tingkat penggunaan hutang yang optimum semakin rendah, sehingga perusahaan disarankan untuk mengurangi proporsi hutang dalam struktur modalnya. Risiko sangat rentan hubungannya dengan berbagai situasi, karena risiko merupakan suatu ketidakpastian dari berbagai kegiatan. Walaupun begitu, risiko masih bisa diminimalkan agar dampaknya tidak terlalu besar bagi berbagai pihak-pihak yang harus menanggungnya. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H4 : Risiko berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 54 perusahaan. Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah purposive sampling. Kriteria yang digunakan untuk memilih sample adalah sebagai berikut : Tabel 1 Perhitungan Jumlah Sampel No Keterangan Jumlah 1 Perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Perusahaan property yang tidak menerbitkan laporan keuangan lengkap selama periode pengamatan yaitu tahun (29) 3 Perusahaan property yang mengalami kerugian selama periode pengamatan yaitu tahun (11) 4 Perusahaan property yang tidak termasuk dalam lima (5) perusahaan yang mempunyai rata-rata laba bersih terbesar periode tahun (9) Jumlah sampel yang digunakan 5

11 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah struktur modal yang diproksikan dengan debt to equity ratio (DER). Debt to equity ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur penggunaan total hutang terhadap total ekuitas pemegang saham (shareholder s equity) yang dimiliki perusahaan. Secara matematis proxy dapat diformulasikan sebagai berikut: 11 Variabel Independen a. Profitabilitas (X1) Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan Return on Asset (ROA), yang dihitung berdasarkan laba bersih atau Earning After Tax (EAT) dibagi dengan total asset (Weston dan Thomas, 2008). Secara matematis proxy ini dapat diformulasikan sebagai berikut: b. Pertumbuhan Asset (X2) Tingkat pertumbuhan asset (Asset Growth), dalam penelitian ini menggunakan persentase perubahan pada total aktiva dari tahun (t-1) terhadap tahun sekarang (t), sebagai proxy (Weston dan Thomas, 2008). Secara matematis proxy dapat diformulasikan sebagai berikut: Dimana : Total asset (t) Total asset (t-1) = Nilai total asset pada tahun bersangkutan = Nilai total asset satu tahun sebelum tahun yang Bersangkutan c. Ukuran Perusahaan (X3) Ukuran perusahaan (Size), dalam penelitian ini menggunakan nilai buku dari total asset, sebagai indikator adalah size (Weston dan Thomas, 2008). Mengingat nilai aktiva perusahaan yang besar, maka dalam proses penghitungan, nilai total aktiva dihitung dalam jutaan rupiah serta ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma natural (Ln) sehingga satuan ukuran size bukanlah persen. Secara matematis dapat diformulasikan sebagai berikut:

12 d. Risiko (Risk) Risiko dalam hal ini adalah risiko bisnis (Business Risk) sebagai faktor penentu kebijakan struktur modal perusahaan, menggunakan standar deviasi dari laba sebelum bunga dan pajak atau Earning Before Interest and Tax (EBIT) dibanding dengan total asset. Risiko bukanlah suatu rasio, sehingga satuan ukurannya bukanlah persen. Secara matematis dapat diformulasikan sebagai berikut : 12 Pengujian Hipotesis Hipotesis penelitian akan diuji secara parsial dan simultan dengan model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut : Dimana : DER = a ε DER b0 AG ε = struktur modal = koefisien persamaan regresi = koefisien perubahan nilai = profitabilitas = pertumbuhan asset = ukuran perusahaan = risiko = variabel residual (tingkat kesalahan) ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif Tabel 2 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing variabel penelitian yaitu struktur modal, profitabilitas, pertumbuhan asset, ukuran perusahaan, dan risiko. Tabel 2 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DER ROA AG SIZE BRISK Valid N (listwise) 15 Tabel 2 menunjukkan bahwa struktur modal memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 0,93400 atau 93,40% dengan nilai minimum 0,270 atau 27%, nilai maksimum 1,660 atau 166 %, dan standar deviasi sebesar 0,427 atau 42,70%. Profitabilitas memiliki nilai rata-rata sebesar 0,07593 atau 7,59 % dengan nilai minimum 0,045 atau 4,50%, nilai maksimum 0,123 atau 12,30 %, dan standar deviasi sebesar 0, atau 2,53%. Pertumbuhan asset memiliki nilai rata-rata sebesar 0,25627 atau 25,63% dengan nilai minimum 0,66 atau 66%, nilai maksimum 0,822 atau 82,20 %, dan standar deviasi sebesar 0, atau 18,82%. Ukuran

13 perusahaan memiliki nilai rata-rata sebesar 15,94467 dengan nilai minimum 15,190 nilai maksimum 16,930 dan standar deviasi sebesar 0, Dan yang terakhir, risiko memiliki nilai rata-rata sebesar 0,04600 dengan nilai minimum 0,006 nilai maksimum 0,385 dan standar deviasi sebesar 0, Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas. Hasil uji normal probably plot menunjukkan bahwa plot menyebar disekitar garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. Selain itu menurut hasil uji Kolmogorov-Smirnov nilai signifikansi residual lebih besar dari nilai taraf ujinya yakni 0,200>0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi telah terdistribusi secara normal. b. Uji Multikolinearitas. Nilai tolerance semua variabel bebas lebih besar dari 0,10, demikian pula nilai VIF semuanya kurang dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengindikasikan adanya multikolinieritas. c. Uji Autokorelasi. Nilai Durbin-Watson persamaan regresi adalah Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode sekarang (t) dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1), karena nilai DW terletak diantara nilai -2 dan 2. d. Uji Heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat pola grafik scatterplot. Hasil dari grafik scatterplot menunjukkan bahwa scatterplot membentuk titik-titik yang menyebar secara acak diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu, sehingga hasil dari uji heteroskedastisitas tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedasitas antara variabel dependen dengan variabel residualnya. Uji Hipotesis Persamaan regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui apakah variabel profitabilitas, pertumbuhan asset, ukuran perusahaan, dan risiko mempengaruhi struktur modal. Tabel 3 Analisis Regresi DER = -1, , ε Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients 95.0% Confidence Interval for B Model B Std. Error Beta t Sig. Lower Bound Upper Bound 1 (Constant) ROA AG SIZE BRISK a. Dependent Variable: DER Berdasarkan hasil diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari variabel profitabilitas yang diproksikan dengan ROA adalah sebesar 0,031. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari nilai taraf ujinya (0,031<0,05), sehingga hipotesis diterima. Artinya, secara parsial profitabilitas mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Sumani dan Rachmawati (2012) yang menyatakan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh positif terhadap struktur modal. 13

14 Nilai signifikansi dari variabel pertumbuhan asset lebih kecil dari nilai taraf ujinya (0,023<0,05), sehingga dapat disimpulkan secara parsial pertumbuhan asset mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Kartini dan Arianto (2008), namun bertolak belakang dengan hasil penelitan Setyawan dan Sutapa (2006) yang menyatakan bahwa pertumbuhan asset mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal. Nilai signifikansi dari variabel ukuran perusahaan lebih besar daripada nilai taraf ujinya (0,074>0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Kartini dan Arianto (2008) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif terhadap struktur modal. Sedangkan, menurut Setyawan dan Sutapa (2006) ukuran perusahaan mempunyai positif terhadap struktur modal. Berdasarkan hasil diatas diketahui bahwa nilai signifikansi dari variabel risiko lebih kecil dari nilai taraf ujinya yaitu (0,036 < 0,05), sehingga hipotesis diterima. Artinya, secara parsial risiko mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Tabel 4 Hasil Uji Simultan 14 ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression Residual Total a. Dependent Variable: DER b. Predictors: (Constant), BRISK, AG, SIZE, ROA Berdasarkan hasil uji F diketahui bahwa nilai signifikansi lebih kecil daripada nilai taraf ujinya yaitu (0,036 < 0,05), sehingga didapatkan kesimpulan bahwa keempat variabel independen profitabilitas, pertumbuhan asset, ukuran perusahaan, dan risiko secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen struktur modal. Tabel 5 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary Adjusted Std. Error of the Model R R Square RSquare Estimate a a. Predictors: (Constant), BRISK, SIZE, ROA, AG b. Dependent Variable: DER Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa nilai Rsquare adalah sebesar 0,329. Hal ini berarti bahwa seluruh variabel independen yaitu profitabilitas (ROA), pertumbuhan asset (AG), ukuran perusahaan (SIZE) dan risiko (BRISK) yang mempengaruhi variabel dependen struktur modal (DER) adalah sebesar 32,9 %, dan sisanya sebesar 67,1 % dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti.

15 SIMPULAN DAN KETERBATASAN Simpulan Profitabilitas mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal, pertumbuhan asset mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan risiko mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Risiko merupakan ketidakpastian yang menjadi bahan penting dalam berbagai pertimbangan pengambilan keputusan di berbagai sektor terutama dalam sektor bisnis. Secara simultan profitabilitas, pertumbuhan asset, ukuran perusahaan, dan risiko mempunyai pengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Keterbatasan Keterbatasan utama yang terdapat dalam penelitian ini adalah bahwa perusahaan yang dijadikan obyek dalam penelitian ini hanya menggunakan perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga hasilnya tidak dapat dijadikan sebagai acuan untuk perusahaan lain di Bursa Efek Indonesia. Kemudian, penelitian ini hanya menggunakan 4 variabel saja dalam menguji struktur modal. Faktor lain yang mungkin dapat berpengaruh terhadap struktur modal tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Jangka waktu pengamatan penelitian ini hanya 3 tahun yaitu periode tahun sehingga kurang dapat dijadikan dasar penentu kebijakan jangka panjang struktur modal. DAFTAR PUSTAKA Sartono, A Manajemen Keuangan Teori, Dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Riyanto, B Dasar-dasarPembelanjaan. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Brigham, E.F. dan J.F. Houston Fundamental of Financial Managements. Jakarta: Salemba Empat. Hanafi, M.M Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE Kartini dan T. Arianto Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Pertumbuhan Aktiva dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol 12 No.1. Martono dan A. Harjito Manajemen Keuangan. Yogyakarta:EKONISIA. Setyawan, H. dan Sutapa Analisis Faktor Penentu Struktur Modal (Studi Empiris pada Emiten Syariah di BEJ ). Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 5 No.2. Sumani dan L. Rachmawati Analisis Struktur Modal Dan Beberapa Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Emas Vol 6 No.1. Weston J. F. dan Thomas Manajemen Keuangan. Jakarta: Binarupa Aksara. 15

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Menurut Riyanto (2008:22) struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana mencerminkan pengimbangan antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat, menyebabkan perusahaan dalam berbagai sektor industri di Indonesia berlomba-lomba meningkatkan nilai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau mengambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya dalam penelitian ini. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Variabel Penelitian Sebelum melihat hasil penelitian dilakukan untuk membuktikan suatu hipotesis, terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Return to Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Total

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal 1. Modal Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu memerlukan modal, tersedianya modal yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan cara untuk menggambarkan dan menyajikan informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 1 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis a. Struktur Modal Struktur modal sasaran adalah kombinasi antara utang saham preferen, dan saham ekuitas yang digunakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan pengujian statistik secara umum yang bertujuan untuk melihat distribusi data dari variabel yang digunakan sebagai sampel

Lebih terperinci

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR Arif Siswanto Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Dividen merupakan laba bersih yang didapatkan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah perusahaan non-keuangan yang terdaftar di. Bursa Efek Indonesia periode tahun Berdasarkan kriteria

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah perusahaan non-keuangan yang terdaftar di. Bursa Efek Indonesia periode tahun Berdasarkan kriteria digilib.uns.ac.id 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008-2012. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba melalui operasional usahanya dengan menggunakan dana aset yang dimiliki oleh perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Sumber-sumber Pendanaan Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari internal perusahaan (pendanaan dari dalam perusahaan) dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan hasil perolehan sampel dan data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Menurut Wachowicz dan Van Horne (2013:176) struktur modal merupakan suatu bauran (proporsi) pembiayaan jangka

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 58 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan keuangan dengan tidak ada laba negatif serta melakukan

Lebih terperinci

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan Subsektor Bank Periode 2008-2012) Latar Belakang Sejak terjadinya

Lebih terperinci

Rita Pratiwi, Nova Retnowati, Nurul Iman Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Rita Pratiwi, Nova Retnowati, Nurul Iman Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya PENGARUH PERTUMBUHAN ASSET, PROFITABILITAS, RISIKO BISNIS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BEI (2010-2013) Rita Pratiwi, Nova Retnowati,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh Keputusan Investasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh Keputusan Investasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh Keputusan Investasi (CPA/BVA), Keputusan Pendanaan (DER), Kebijakan Dividen (DPR),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah 35 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Sampel dalam penelitian adalah industri Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 2013 yang sudah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan : BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisa deskripsi semua variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Struktur Modal Struktur modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan Copeland,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Modal dan struktur modal perusahaan Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal (modal saham), surplus

Lebih terperinci

Muhammad Syukri Hamdi

Muhammad Syukri Hamdi ANALISIS PENGARUH RASIO AKTIVITAS, LEVERAGE KEUANGAN, UKURAN, DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Muhammad Syukri

Lebih terperinci

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN Nadiya Rofiqoh Nadiya_Rofiqoh@yahoo.com Kurnia Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan hal yang berhubungan dengan analisis data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan data yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan perusahaan perbankan yang listing pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2013

Lebih terperinci

: Suriana Juniarti NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sugiharti Binastuti

: Suriana Juniarti NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sugiharti Binastuti ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2015 Nama : Suriana Juniarti NPM : 27212205

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Myes dan Majluf Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Myes dan Majluf Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pecking Order Theory Pecking order theory adalah teori struktur modal yang di rumuskan oleh Myes dan Majluf 1984. Disebut sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan/annual report perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek penelitianya adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdaftar di bursa efek Indonesia selama tahun 2009 2013 yaitu sebanyak 65

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengujian ini bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi

Lebih terperinci

STRUKTUR MODAL : UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, DAN RISIKO BISNIS ATFIN TIARA WIDYASTA

STRUKTUR MODAL : UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, DAN RISIKO BISNIS ATFIN TIARA WIDYASTA STRUKTUR MODAL : UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, DAN RISIKO BISNIS ATFIN TIARA WIDYASTA tiara.findyasta@gmail.com Suhermin Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode 2010-2014 yang berturut-turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data. Dalam penelitian ini analisis statistik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang berturutturut terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun 2012-2014.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Struktur Modal 1. Pengertian Struktur Modal Struktur modal berkaitan dengan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan antara total utang dan modal sendiri. Menurut Sartono (2001) yang dimaksud dengan struktur modal merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian Waktu penelitian yaitu pada bulan Maret 2014 sampai dengan bulan Juni 2014 2. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham (Sawir, 2009:10).

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham (Sawir, 2009:10). BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoretis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah pendanaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Statistik deskriptif dalam penelitian ini meliputi nilai statistik deskriptif variabel return, CR, ROA, DER, EPS dan Beta. Dari

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1. Analisis Perhitungan pada Variabel Independen 4.1.1. Analisis Price to Book Value (PBV) Price to Book Value berfokus pada nilai ekuitas perusahaan. Price to Book

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

: KARSANTI RENO A NPM : : Ekonomi/Akuntansi

: KARSANTI RENO A NPM : : Ekonomi/Akuntansi PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN PERTUMBUHAN ASET TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi Kasus pada Perusahaan Property and Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki tujuan untuk meningkatkan aktivitas maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM : PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN 2008-2013 Nama : Faishal Febrian NPM : 23214823 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini Tri Wardani, SE., MMSI LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mengelola bahan mentah menjadi barang jadi yang terdaftar

Lebih terperinci

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM. PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, UMUR PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN SUKARELA PERUSAHAAN LQ-45 YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA Disusun oleh : Nama : Lonella

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengambilan data melalui ICMD (Indonesia Capital Market Directory).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengambilan data melalui ICMD (Indonesia Capital Market Directory). 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian menggunakan data sekunder yang diambil dari data perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori ini menjabarkan teori-teori mengenai struktur modal yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dalam penelitian. Serta argumen yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis khususnya dalam bidang perekonomian. Tujuan perusahaan yakni mencapai

BAB I PENDAHULUAN. bisnis khususnya dalam bidang perekonomian. Tujuan perusahaan yakni mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan perusahaan menjadi faktor yang sangat penting didalam kegiatan bisnis khususnya dalam bidang perekonomian. Tujuan perusahaan yakni mencapai laba

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum dan Obyek/Subyek Penelitian. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum dan Obyek/Subyek Penelitian. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Rasio Likuiditas BCA Syariah Rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( Studi Kasus Pada Tahun 2007 2015

Lebih terperinci

PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ASSET DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL

PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ASSET DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL 1 PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ASSET DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL Eni Yuliana Wati Eniyuliana59@gmail.com Budiyanto Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT

Lebih terperinci

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM.

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM. Nama : Nurmala Ekatami NPM : 25212513 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM. ANALISIS PENGARUH PENDANAAN DARI EKSTERNAL PERUSAHAAN DAN MODAL SENDIRI TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa Efek Indonesia selama periode

Lebih terperinci

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH) PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN TOTAL ASET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN DEBT TO ASSET RATIO TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) (Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2014)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Dari data yang diperoleh sebanyak 45 sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2011 diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini mengunakan alat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini mengunakan alat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai gambaran dari hasil penelitian beserta hipotesis dengan pembahasan pada bagian terakhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2014 Juli 2015 di Universitas Mercu Buana. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Menurut Harjito dan Martono (2013:256) struktur modal (capital structure) adalah perbandingan atau imbangan pendanaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2010) tentang Pengujian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2010) tentang Pengujian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang mendasari dilakukannya penelitian ini antara lain : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2010) tentang Pengujian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2012:263). Setiap keputusan pendanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2012:263). Setiap keputusan pendanaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Financial Leverage Financial Leverage adalah penggunanaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan Manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun 2012-2014. Berdasarkan

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Jenis Foods and Beverages yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis Statistik Deksriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penlitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

PENGARUH ROA, ROE DAN NPM TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH ROA, ROE DAN NPM TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH ROA, ROE DAN NPM TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA NAMA KELAS : NURYANA : 3EB09 NPM : 25210226 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI 2013 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

DINA YULIANI ABSTRAK. Dibawah Bimbingan : H. Beben Bahren H. Nana Sahroni

DINA YULIANI ABSTRAK. Dibawah Bimbingan : H. Beben Bahren H. Nana Sahroni PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TATO) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) (Penelitian Pada PT. Unilever Indonesia Tbk Tahun 2015) DINA YULIANI 133402277 Program Studi Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK RAHMI SRI GUSTIANI 133402065 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DPR 117.00 2.12.2176.37171 CR 117.22 5.77

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2014. Sampel

Lebih terperinci

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2015 Dewi Khamala Rizkiani 21212951 AKUNTANSI PEMBIMBING :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam mendanai kegiatan operasionalnya, perusahaan memiliki dua alternatif

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam mendanai kegiatan operasionalnya, perusahaan memiliki dua alternatif 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kebijakan Hutang Dalam mendanai kegiatan operasionalnya, perusahaan memiliki dua alternatif pendanaan yaitu pendanaan internal dan pendanaan eksternal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis dan pembahasan yang tersaji pada bab ini akan menunjukkan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan variabel independen maupun variabel dependen yang

Lebih terperinci